anemia

16
ASKEP PADA PASIEN ANEMIA A. Konsep Dasar 1. Pengertian Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi (Elizabeth J. Corwin) Anemia adalah = kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin turun dibawah normal. (Donna L. Wong) 2. Etiologi Kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, perdarahan usus, ulkus peptikum, pendarahan karena kelainan obstetris, hemoroid, ankilostomiasis, jadi umumnya karena kehilangan darah yang mendadak atau menahun. (Fakultas Kedokteran UI). 3. Patofisiologi Bayi baru lahir yang normal mempunyai sel darah merah, kadar hemoglobin dan konsentrasi hemotokrit yang lebih tinggi (polisitemia relatif) bila 1

Upload: yusrijal

Post on 14-Jun-2015

411 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anemia

ASKEP PADA PASIEN ANEMIA

A. Konsep Dasar

1. Pengertian

Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah

dalam sirkulasi (Elizabeth J. Corwin)

Anemia adalah = kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi

hemoglobin turun dibawah normal. (Donna L. Wong)

2. Etiologi

Kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, perdarahan usus, ulkus

peptikum, pendarahan karena kelainan obstetris, hemoroid, ankilostomiasis,

jadi umumnya karena kehilangan darah yang mendadak atau menahun.

(Fakultas Kedokteran UI).

3. Patofisiologi

Bayi baru lahir yang normal mempunyai sel darah merah, kadar

hemoglobin dan konsentrasi hemotokrit yang lebih tinggi (polisitemia relatif)

bila dibandingkan dengan anak atau orang dewasa. Sesudah umur 1 minggu,

kadar hemoglobin akan menurun dan tetap rendah untuk beberapa minggu.

Penurunan kadar hemoglobin ini tidak dapat dicegah dengan pemberian obat

hematinik. Faktor yang menyebabkan terjadinya anemia ialah berkurangnya

produksi sistem eritropoetik, pendeknya umur eritosit dan peninggian volume

darah yang diikuti oleh cepatnya kenaikan BB dalam 2 bulan. Pertama : jadi

terdapat hemodilusi. Pada bayi prematur murni, kadar hemoglobin dan

1

Page 2: Anemia

sebagiannya lebih rendah dibandingkan dengan bayi cukup bulan yang

normal. (Fakultas Kedokteran UI).

4. Gejala

Mungkin ditemukan renjatan dengan adanya gejala pucat, lemah,

reaksi terhadap rangsangan berkurang kesadaran menurun, bagian akral tubuh

berwarna keabuan, nadi dan denyutan pembuluh darah tali pusat lemah atau

tidak teraba, taki kardia, bunyi jantung lemah pernafasan dangkal dan tidak

teratur serta tidak ada perbaikan dengan pemberian oksigen = PH dibawah 7,2

(Fakultas Kedokteran UI).

5. Manifestasi Klinis

Ikterus biasanya timbul dalam waktu 24 jam sesudah lahir, tidak

pucat. Oleh karena tidak terdapat anemia atau hanya didapatkan anemia

ringan saja. Jarang sekali menyebabkan hidrops fetalis atau lahir mati serta

hepatosplenomegali. Kira-kira 40-50% mengenal anak pertama sedangkan

anak-anak berikutnya mungkin terkena dan mungkin tidak. Bila terkena tidak

tampak gejala yang berat seperti pada inkompatibilitas rhesus. (Fakultas

Kedokteran UI).

6. Pemeriksaan Diagnostik

Secara umum prosedur diagnostik yang sering dilakukan bagi klien

dengan Anemia yaitu;

1. Melakukan terapi sinar

2. Melakukan transfusi tukar

3. Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin

2

Page 3: Anemia

4. Pemeriksaan laboratorium

7. Penatalaksanaan

Dengan penatalaksanaan dengan baik, 95% dari bayi yang lahir hidup

dapat diselamatkan, walaupun kadang-kadang terjadi kematian pada waktu

melakukannya. Kira-kira 30-35% dari bayi yang kelainan ini tidak

memerlukan transfusi tukar.

Defisiensi pirovat kinase bersifat resesif autosomal merupakan suatu

in-born error of metabolisme yang disebabkan oleh penghambatan terhadap

metabolisme glukosa dari eritosit. (Fakultas Kedokteran UI).

B. Proses Keperawatan

1. Pengkajian

a. Indentitas

1. Nama keluarga :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Alamat :

1. Nama bayi :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Alamat :

b. Riwayat kesehatan

1. Keluhan utama

3

Page 4: Anemia

Biasanya merasa lemah, pucat, pusing-pusing.

2. Riwayat penyakit sekarang

Biasanya mengalami reaksi terhadap rangsangan berkurang, bagian

akral tubuh berwarna keabuan.

3. Riwayat penyakit dahulu

Mungkin pernah mengalami keturunan hemoglobin

4. Riwayat kesehatan keluarga

Tanyakan pada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita

sebelumnya.

c. Pola kebiasaan

1. Pola nutrisi

Tidak mengalami anoreksia

2. Pola eliminasi

Biasanya tidak terjadi gangguan, normal.

3. Pola istirahat

Terganggu karena gelisah dan cemas

4. Pola aktivitas

Terganggu karena sering kunang-kunang, kelemahan otot.

d. Riwayat imunisasi

Tanyakan pada keluarga pasien imunisasi atau jasa yang telah diberikan

pada pasien dan kapan.

e. Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan umum

4

Page 5: Anemia

- Keadaan umum

TD = 63 mmHg

Nadi = 80 – 160 x/m

mr = 20 – 30 x/m

T = 39 oC

2. Pemeriksaan khusus

- Inspeksi

Mata = Kunang-kunang

Mulut = Pucat

Hidung = Tidak ada gangguan

Leher = Sering nyeri

- Palpasi

Adanya kontraksi otot-otot dada dan perut.

- Auskultasi

Mendengar bunyi jantung lemah, pernafasan dangkal dan tidak

teratur.

5

Page 6: Anemia

2. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH1

2

3

Data Subjektif

- Biasanya pusing

- Sakit kepala

Data Objektif

- Mudah lelah.

- Biasanya lemah

- Kulit pucat

Data Subjetif

- Sering kunang-kunang

- Depresi

Data Objektif

- Wajah pucat

- Kelemahan otot

- Gelisah

Data Subjektif

- Peka rangsang

- Proses berpikir lambat.

Data Objektif

- Proses menghisap yang buruk.

- Cemas

- Napas pendek

Prosedur diagnostik/

transfusi

Kelemahan umum.

Penurunan

pengiriman oksigen

kejaringan.

Ketidak adekuatan

masukan besi yang

dilaporkan.

Ansietas / takut

Intoleransi

aktivitas

Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh.

6

Page 7: Anemia

3. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas / takut BHD prosedur diagnostik / transfusi ditandai dengan:

Data Subjektif:

- Biasanya pusing

- Sakit kepala

Data Objektif:

- Mudah lelah

- Biasanya lemah

- Kulit pucat

2. Intoleransi aktivitas BHD kelemahan umum penurunan pengiriman oksigen ke

jaringan ditandai dengan:

Data Subjektif:

- Sering kunang-kunang

- Depresi

Data objektif:

- Wajah pucat

- Kelemahan otot

- Gelisah

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh BHD ketidak adekuatan

masukan besi yang dilaporkan ditandai dengan :

Data Subjektif

- Peka rangsang

- Proses berpikir lambat

Data Objektif

- Proses menghisap yang buruk

- Cemas

- Nafas pendek.

7

Page 8: Anemia

NO DiagnosaPerencanaan

Tujuan Intervensi Rasionalisasi1

2

3

Ansietas/takut BHD prosedur di agnostik / tranfusi ditandai dengan:DS: - Biasanya pusing- Sakit kepalaDO : - Mudah lelah.- Biasanya lemah- Kulit pucat

Intoleransi aktivitas BHD kelemahan umum penurunan pengiriman oksigen ke jaringan ditandai dengan :DS: - Sering kunang-kunang- DepresiDO : - Wajah pucat- Kelemahan otot- Gelisah

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh BHD ketidak adekuatan masukan besi yang dilaporkan ditandai dengan:DS: - Peka rangsang.- Proses berpikir lambatDO : - Proses menghisap yang buruk- Cemas- Nafas pendek

Anak dan keluarga menunjukkan ansietas yang minimal.Kriteria hasil:- Tidak pusing lagi- Kulit kembali normal- Tidak lemah lagi

Anak istirahat dengan tenang dan melakukan aktivitas dengan sesuai.Kriteria hasil:- Tidak kunang-kunang lagi- Tidak pucat lagi- Tidak gelisah lagi

Anak sedikitnya mendapatkan kebutuhan besi minimum harian.Kriteria hasil:- Berpikir kembali normal- Sudah bisa menghisap

dengan baik.- Tidak cemas lagi- Rangsang kembali normal.

1. Siapkan anak untuk tes2. Tetap bersama anak selama tes

untuk memulai transfusi.3. Jelaskan tujuan pemberian

komponen darah.

1. Observasi adanya tanda kerja fisik dan keletihan (lemas)

2. Rencanakan aktivitas keperawatan 3. Beri oksigen suplemen

1. Berikan susu pada bayi sebagai makanan suplemen setelah makanan padat diberikan.

2. Ajari anak yang lebih besar tentang pentingnya besi adekuat dalam diet.

3. Sumber besi dari makanan (misalnya daging, legum, sereal bayi yang diperkaya).

1. Menghilangkan asietal/ rasa takut 2. Untuk memberikan dukungan dan

observasi pada kemungkinan komplikasi.

3. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap gangguan tes diagnostik dan pengobatan.

1. Untuk merencanakan istirahat yang tepat.

2. Untuk memberikan istirahat yang cukup.

3. Untuk meningkatkan oksigen ke jaringan.

1. Akan menurunkan masukan makanan padat yang mengandung besi.

2. Untuk mendorong kepatuhan.3. Untuk memastikan bahwa anak

mendapat suplai besi yang adekuat.

4. Perencanaan

8

Page 9: Anemia

DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth, J, Corwin, Kedoktoran EGC: Jakarta, 2000.

Staf Pengajaran Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak, 1985.

Donna L, Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Buku Kedokteran EGC : Jakarta, 2003.

Balbara Engram, Asuhan Keperawatan, Medikal Bedah Vol. 2, Buku Kedokteran EGC: Jakarta, 1998.

9

Page 10: Anemia

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tiada tuhan

selain Allah, yang telah memberikan nafas kehidupan, cakrawala alam dan yang telah

menghiasi langit dengan gemerlap bintang dan sinar bulan yang selalu senantiasa

menemani malam.

Dan Allah juga yang telah memberikan kami kesehatan dan pengetahuan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ASUHAN

KEPERAWATAN PADA BAYI ANEMIA”.

Kami menyusun makalah ini dengan segala kemampuan yang ada pada kami,

namun kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Hal

ini disebabkan oleh pengetahuan kami yang terbatas, untuk itu kami mengharapkan

saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Dan akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing

yang telah rela mengorbankan pikiran serta waktu untuk membimbing kami. Kepada

semua yang telah membantu dan memberi arahan dalam menyelesaikan makalah ini,

semoga makalah ini dapat bermanfaat pada kami khususnya dan para pembaca

umumnya di masa akan datang.

Sigli, April 2008

Penulis

i

Page 11: Anemia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

A. KONSEP DASAR ...................................................................................... 1

1. Pengertian ...................................................................................... 1

2. Etiologi .......................................................................................... 1

3. Patofisiologi ................................................................................... 1

4. Gejala ............................................................................................. 2

5. Manisfestasi Klinis ........................................................................ 2

6. Pemeriksaan Diagnostik ............................................................... 2

7. Penatalaksanaan ............................................................................ 3

B. PROSES KEPERAWATAN ....................................................................... 3

1. Pengkajian .................................................................................3

2. Analisa Data ................................................................................... 6

3. Diagnosa Keperawatan .................................................................. 7

4. Perencanaan ................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA