analisis masalah dan learning issue skenario b blok 16

32
Analisis Masalah dan Learning Issue Skenario B Blok 16 Nama : Monica Trifitriana Nim : 04011381320042

Upload: mycobacteriumtb

Post on 03-Oct-2015

237 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

#Analisis #LI

TRANSCRIPT

Analisis Masalah dan Learning Issue Skenario B Blok 16

Nama : Monica TrifitrianaNim : 04011381320042Kelas : B

Fakultas KedokteranUniversitas Sriwijaya

I. Analisis Masalah1. Tuan R, 20 tahun dating ke klinik umum RSUD dengan keluhan nyeri menelan dan demam yang tidak terlalu tinggi sejak 3 hari yang lalu. Makan dan minum masih bisa. Keluhan tidak disertai batuk dan pilek. a. Bagaimana anatomi faring? Faring merupakan suatu kantung fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah. Kantung ini mulai dari dasar tengkorak sampai setinggi vertebra servikal VI.Batas-batas faring : Superior : Oksipital dan sinus sphenoid Inferior : Berhubungan dengan esophagus setinggi m. KrikofaringeusAnterior : Kavum nasi, kavum oris, dan laringPosterior : kolumna vertebra servikal melalui jaringan areolar yang longgar.Dinding faring dibentuk oleh selaput lendir, fasia faringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal.Faring terbagi atas nasofaring, orofaring, dan laringofaring(hipofaring).

VaskularisasiBerasal dari beberapa sumber dan kadang-kadang tidak beraturan.Yang utama berasal dari cabang a. Karotis eksterna serta dari cabang a.maksilaris interna yakni cabang palatine superior.

Otot

Otot-otot pada faring terdiri atas 3 otot konstriktor pharyngeus dan 3 otot yg berorigo pd proc. Styloideus. Otot2 ini berperan dalam proses deglutition atau menelan.PersarafanPersarafan motorik dan sensorik daerah faring berasal dari pleksus faring yang ekstensif. Pleksus ini dibentuk oleh cabang dari n.vagus, cabang dari n.glosofaringeus dan serabut simpatis.Cabang faring dari n.vagus berisi serabut motorik. Dari pleksus faring yang ekstensif ini keluar untuk otot-otot faring kecuali m.stilofaringeus yang dipersarafi langsung oleh cabang n.glossofaringeus.

Kelenjar Getah BeningAliran limfe dari dinding faring dapat melalui 3 saluran yaitu superior,media daninferior. Saluran limfe superior mengalir ke kelenjar getah bening retrofaring dan kelenjargetah bening servikal dalam atas.Saluran limfe media mengalir ke kelenjar getah beningjugulodigastrik dan kelenjar getah bening servikal dalam atas, sedangkan saluran limfeinferior mengalir ke kelenjar getah bening servikal dalam bawah.

Tonsil

Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikatdengan kriptus didalamnya.Terdapat macam tonsil yaitu tonsil faringal (adenoid), tonsil palatina dan tonsillingual yang ketiga-tiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin waldeyer, yang memiliki fungsi: Pertahanan terhadap kuman pathogen, penghasil antibody spesifik (Ig), penghasil limfosit, berperan terhadap proses immunologis.

Berdasarkan letak, faring dibagi atas: NasofaringBatas-batas nasofaring :Superior : Basis CraniiInferior : Bidang datar yang melalui palatum molleAnterior : Berhubungan dengan cavun nasi melalui choanaPosterior : Vertebra ServikalisLateral : Otot-otot konstriktor faringRuang nasofaring yang relatif kecil mempunyai beberapa sturktur penting, yaitu Jaringan adenoid, suatu jaringan limfoid yang kadang disebut tonsila faringea atau tonsil nasofaringeal, yang terletak di garis tengah dinding anterior basis sphenoid.Adenoid bertindak sebagai kelenjar limfe yang terletak di perifer, yang duktus eferennya menuju kelenjar limfe leher yang terdekat. Adenoid mendapat suplai darah dari A. Karotis Interna dan sebagian kecil cabang palatina A. Maksilaris. Darah vena dialirkan sepanjang pleksus faringeus ke dalam Vena Jugularis Interna.Torus tubarius atau tuba faringotimpanik, merupakan tonjolan berbentuk seperti koma di dinding lateral nasofaring, tepat di atas perlekatan palatum molle dan satu sentimeter di belakang tepi posterior konka inferior. Resesus faringeus terletak posterosuperior torus tubarius, dikenal sebagai fossa Rosenmuler, merupakan tempat predileksi karsinoma faring. Muara tuba eustachius atau orifisium tube, terletak di dinding lateral nasofaring, dan inferior torus tubarius, setinggi palatum molle Koana atau nares posterior

OrofaringDisebut juga mesofaring dengan batas atasnya adalah palatum mole, batas bawahnyaadalah tepi atas epiglotis kedepan adalah rongga mulut sedangkan kebelakang adalah vertebraservikal. Struktur yang terdapat dirongga orofaring adalah dinding posterior faring, tonsilpalatina fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan foramensekum.Jaringan Limfoid OrofaringTonsila LingualisMerupakan kumpulan jaringan limfoid yang tidak berkapsul dan terdapat pada basis lidah diantara kedua tonsil palatina, dan meluas ke arah anteroposterior dari papila sirkumvalata ke epiglotis. Pada permukaannya terdapat kripta yang dangkal dengan jumlah yang sedikit. Sel-sel limfoid ini sering mengalami degenerasi disertai deskuamasi sel-sel epitel dan bakteri, yang akhirnya membentuk detritus.Tonsila lingualis mendapat perdarahan dari A. Lingualis yang merupakan cabang dari A. Karotis Eksterna. Darah vena dialirkan sepanjang V. Lingualis ke Vena Jugularis Interna. Aliran limfe menuju ke kelenjar servikalis profunda. Persarafannya melalui cabang lingual N. IX.

Laringofaring (hipofaring)Batas laringofaring disebelah superior adalah tepi atas yaitu dibawah valekulaepiglotis berfungsi untuk melindungi glotis ketika menelan minuman atau bolus makananpada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformis (muara glotis bagian medial dan lateralterdapat ruangan) dan ke esofagus, nervus laring superior berjalan dibawah dasar sinuspiriformis pada tiap sisi laringofaring.Sinus piriformis terletak di antara lipatan ariepiglotikadan kartilago tiroid.Batas anteriornya adalah laring, batas inferior adalah esofagus serta batasposterior adalah vertebra servikal.Lebih ke bawah lagi terdapat otot-otot dari lamina krikoiddan di bawahnya terdapat muara esofagus.Epiglotis berfungsi juga untuk melindungi (proteksi) glotis ketikamenelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformisdan ke esofagus. Nervus laring superior berjalan dibawah dasar sinus piriformis pada tiap sisilaringofaring.

b. Bagaimana histologi faring?Pharynx Panjang : 12.5 15 cm Terdiri atas : Nasopharynx Oropharynx Laryngopharynx Tunica Mucosa terdiri atas:Epitel Nasopharynx dan Laryngopharynx : Pseudocomplex (+), Cilia. (-) Epitil Oropharynx: Squamous Complex non Cornificatio Lamina Propria Terdiri : Jaringan Ikat Padat, Fibroelastis dengan Serat2 Elastis yang berkembang baik, dan Jaringan Lymphoid dalam jumlah cukup besar Pada Nasopharynx :Tonsila Pharyngealis Pada Oropharynx:Tonsila Palatina Tunica Submucosa: (-) Tunica Muscularis : Otot Striata Ireguler Tunica Fibrosa: Lapisan Fibroelastis yang melekatkan dengan jaringan disekitarnya

c. Bagaimana fisiologi faring?Faring terdiri dari 3 bagian, yaitu Nasofaring, Orofaring, dan Laringofaring1. Fisiologis Nasofaringa. Fungsi utama: sebagai tabung kaku dan terbuka untuk udara pernafasanb. Saluran ventilasi dan drainase dari auris media melalui tuba eustachiusc. Saluran dan drainase dari hidungd. Sebagai ruang resonansi (pembentukan suara) 2. Fisiologi orofaring dan laringofaringa. Saluran pernafasan dan drainase dari nasofaringb. Saluran makanan/minuman dari mulutc. Ruang resonansi suarad. Jaringan limfoid pelindung, menghilangkan/menghancurkan benda asing, membentuk antibody.d. Bagaimana patofisiologi nyeri menelan?

Odinofagia atau nyeri menelan merupakan gejala yang sering dikeluhkan akibat adanya kelainan atau peradangan di daerah nasofaring, orofaring,dan laringofaring

Penularan melalui droplet kuman menginfeksi sel epitel pharynx sel epitel terkikis jaringan limfoid superfisial bereaksi respon imun reaksi inflamasi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear terjadinya pelebaran pada pembuluh darah di faring Hiperemis pada dinding faring odinofagia (nyeri menelan)

2. Templatea) Bagaimana penegakan diagnosis pada kasus?1. Anamnesis: keluhan utama (nyeri menelan dan demam) riwayat penyakit sekarang riwayat kesehatan lalu riwayat kelahiran riwayat imunisasi penyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang ) riwayat hospitalisasi2. pemeriksaan fisik umum usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda tanda vital dll pernafasan inspeksi tonsil (warna dan pembesaran) inspeksi dinding belakang faring3. Pemeriksaan fisik khusus Otoskopi Rhinoskopi Orofaring

b) Apa diagnosis pada kasus?Faringitis kronik eksaserbasi akut

c) Bagaimana manifestasi klinis? Tenggorokan gatal Tenggorokan kering Tenggorokan mengandung lendir tapi sukar untuk dikeluarkan Batuk Perasaan mengganjal di tenggorokan Sulit menelan odinofagiad) Bagaimana tatalaksana pada kasus?Farmakologi:1. Antibiotik golongan penicilin atau sulfanomidaa. Faringitis streptokokus paling baik diobati peroral dengan penisilin (125-250 mg penisilin V tiga kali sehari selama 10 hari)b. Bila alergi penisilin dapat diberikan eritromisin (125 mg/6 jam untuk usia 0-2 tahun dan 250 mg/6 jam untuk usia 2-8 tahun) atau klindamisin.2. Penyakit di hidung dan sinus paranasal harus diobati3. Obat batuk antitusif(batuk kering)atau ekspektoran(batuk berdahak)4. Kaustik faring nitat argenti atau dengan listrik (electro cauter)5. Obat kumur hangat Berkumur dengan 3 gelas air hangat. Gelas pertama berupa air hangat sehingga penderita dapat menahan cairan dengan rasa enak. Gelas kedua dan ketiga dapae diberikan air yang lebih hangat. Anjurkan setiap 2 jam. Obatnya yaitu:a.Cairan saline isotonik (sendok teh garam dalam 8 oncesair hangat)b.Bubuk sodium perbonat (1 sendok teh bubuk dalam 8 ounces air hangat). Hal ini terutama berguna pada infeksi vincent atau penyakit mulut. (1 ounce = 28 g)

Non farmakologi:1. Pendidikan Kesehatana.Instruksikan pasien menghindari kontak dengan orang lain sampai demam hilang. Hindari penggunaan alkohol, asap rokok, tembakau dan polutan lain.b.Anjurkan pasien banyak minum. Berkumur dengan larutan normal salin dan pelega tenggorokan bila perlu.2. Tirah Baring3. Pemberian kompres panas atau dingin pada leheruntuk meringankan nyeri.

e) Bagaimana komplikasi pada kasus?1. Otitis media purulenta bakterialisDaerah telinga tengah normalnya adalah steril. Bakteri masuk melalui tube eustacius akibat kontaminasi sekresi dalam nasofaring.2. Abses PeritonsilerSumber infeksi berasal dari penjalaran faringitis/tonsilitis akut yang mengalami supurasi, menembus kapsul tonsil.3. Glomerulus AkutInfeksi Streptokokus pada daerah faring masuk ke peredaran darah, masuk ke ginjal. Proses autoimun kuman streptokokus yang nefritogen dalam tubuh meimbulkan bahan autoimun yang merusak glomerulus.4. Demam ReumatikInfeksi streptoceal yang awalnya ditandai dengan luka pada tenggorok akan menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut pada katup-katup jantung, terutama pada katup mitral dan aorta.

5. SinusitisSinusitis adalah radang sinus yang ada disekitar hidung dapat berupa sinusitis maksilaris / frontalis. Sinusitis maksilaris disebabkan oleh komplikasi peradangan jalan napas bagian atas (salah satunya faringitis), dibantu oleh adanya faktor predisposisi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh kuman tunggal dan dapat juga campuran seperti streptokokus, pneumokokus, hemophilus influenza dan kleb siella pneumoniae.

6. MeningitisInfeksi bakteri padadaerah faring yang masuk ke peredaran darah, kemudian masuk ke meningen dapat menyebabkan meningitis.Akan tetapi komplikasi meningitis akibat faringitis jarang terjadi.II. Learning issueAnatomi, Histologi, dan Fisiologi faringI. Anatomi FaringFaring merupakan suatu kantung fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah. Kantung ini mulai dari dasar tengkorak sampai setinggi vertebra servikal VI.Batas-batas faring : Superior : Oksipital dan sinus sphenoid Inferior : Berhubungan dengan esophagus setinggi m. KrikofaringeusAnterior : Kavum nasi, kavum oris, dan laringPosterior : kolumna vertebra servikal melalui jaringan areolar yang longgar.Dinding faring dibentuk oleh selaput lendir, fasia faringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal.Faring terbagi atas nasofaring, orofaring, dan laringofaring(hipofaring).

VaskularisasiBerasal dari beberapa sumber dan kadang-kadang tidak beraturan.Yang utama berasal dari cabang a. Karotis eksterna serta dari cabang a.maksilaris interna yakni cabang palatine superior.

Otot

Otot-otot pada faring terdiri atas 3 otot konstriktor pharyngeus dan 3 otot yg berorigo pd proc. Styloideus. Otot2 ini berperan dalam proses deglutition atau menelan.PersarafanPersarafan motorik dan sensorik daerah faring berasal dari pleksus faring yang ekstensif. Pleksus ini dibentuk oleh cabang dari n.vagus, cabang dari n.glosofaringeus dan serabut simpatis.Cabang faring dari n.vagus berisi serabut motorik. Dari pleksus faring yang ekstensif ini keluar untuk otot-otot faring kecuali m.stilofaringeus yang dipersarafi langsung oleh cabang n.glossofaringeus.

Kelenjar Getah BeningAliran limfe dari dinding faring dapat melalui 3 saluran yaitu superior,media daninferior. Saluran limfe superior mengalir ke kelenjar getah bening retrofaring dan kelenjargetah bening servikal dalam atas.Saluran limfe media mengalir ke kelenjar getah beningjugulodigastrik dan kelenjar getah bening servikal dalam atas, sedangkan saluran limfeinferior mengalir ke kelenjar getah bening servikal dalam bawah.

Tonsil

Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikatdengan kriptus didalamnya.Terdapat macam tonsil yaitu tonsil faringal (adenoid), tonsil palatina dan tonsillingual yang ketiga-tiganya membentuk lingkaran yang disebut cincin waldeyer, yang memiliki fungsi: Pertahanan terhadap kuman pathogen, penghasil antibody spesifik (Ig), penghasil limfosit, berperan terhadap proses immunologis.

Berdasarkan letak, faring dibagi atas: NasofaringBatas-batas nasofaring :Superior : Basis CraniiInferior : Bidang datar yang melalui palatum molleAnterior : Berhubungan dengan cavun nasi melalui choanaPosterior : Vertebra ServikalisLateral : Otot-otot konstriktor faringRuang nasofaring yang relatif kecil mempunyai beberapa sturktur penting, yaitu Jaringan adenoid, suatu jaringan limfoid yang kadang disebut tonsila faringea atau tonsil nasofaringeal, yang terletak di garis tengah dinding anterior basis sphenoid.Adenoid bertindak sebagai kelenjar limfe yang terletak di perifer, yang duktus eferennya menuju kelenjar limfe leher yang terdekat. Adenoid mendapat suplai darah dari A. Karotis Interna dan sebagian kecil cabang palatina A. Maksilaris. Darah vena dialirkan sepanjang pleksus faringeus ke dalam Vena Jugularis Interna.Torus tubarius atau tuba faringotimpanik, merupakan tonjolan berbentuk seperti koma di dinding lateral nasofaring, tepat di atas perlekatan palatum molle dan satu sentimeter di belakang tepi posterior konka inferior. Resesus faringeus terletak posterosuperior torus tubarius, dikenal sebagai fossa Rosenmuler, merupakan tempat predileksi karsinoma faring. Muara tuba eustachius atau orifisium tube, terletak di dinding lateral nasofaring, dan inferior torus tubarius, setinggi palatum molle Koana atau nares posterior

OrofaringDisebut juga mesofaring dengan batas atasnya adalah palatum mole, batas bawahnyaadalah tepi atas epiglotis kedepan adalah rongga mulut sedangkan kebelakang adalah vertebraservikal. Struktur yang terdapat dirongga orofaring adalah dinding posterior faring, tonsilpalatina fosa tonsil serta arkus faring anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan foramensekum.Jaringan Limfoid OrofaringTonsila LingualisMerupakan kumpulan jaringan limfoid yang tidak berkapsul dan terdapat pada basis lidah diantara kedua tonsil palatina, dan meluas ke arah anteroposterior dari papila sirkumvalata ke epiglotis. Pada permukaannya terdapat kripta yang dangkal dengan jumlah yang sedikit. Sel-sel limfoid ini sering mengalami degenerasi disertai deskuamasi sel-sel epitel dan bakteri, yang akhirnya membentuk detritus.Tonsila lingualis mendapat perdarahan dari A. Lingualis yang merupakan cabang dari A. Karotis Eksterna. Darah vena dialirkan sepanjang V. Lingualis ke Vena Jugularis Interna. Aliran limfe menuju ke kelenjar servikalis profunda. Persarafannya melalui cabang lingual N. IX.

Laringofaring (hipofaring)Batas laringofaring disebelah superior adalah tepi atas yaitu dibawah valekulaepiglotis berfungsi untuk melindungi glotis ketika menelan minuman atau bolus makananpada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformis (muara glotis bagian medial dan lateralterdapat ruangan) dan ke esofagus, nervus laring superior berjalan dibawah dasar sinuspiriformis pada tiap sisi laringofaring.Sinus piriformis terletak di antara lipatan ariepiglotikadan kartilago tiroid.Batas anteriornya adalah laring, batas inferior adalah esofagus serta batasposterior adalah vertebra servikal.Lebih ke bawah lagi terdapat otot-otot dari lamina krikoiddan di bawahnya terdapat muara esofagus.Epiglotis berfungsi juga untuk melindungi (proteksi) glotis ketikamenelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformisdan ke esofagus. Nervus laring superior berjalan dibawah dasar sinus piriformis pada tiap sisilaringofaring.

II. Histologi Faring Panjang : 12.5 15 cm Terdiri atas : Nasopharynx Oropharynx Laryngopharynx Tunica Mucosa terdiri atas:Epitel Nasopharynx dan Laryngopharynx : Pseudocomplex (+), Cilia. (-) Epitil Oropharynx: Squamous Complex non Cornificatio Lamina Propria Terdiri : Jaringan Ikat Padat, Fibroelastis dengan Serat2 Elastis yang berkembang baik, dan Jaringan Lymphoid dalam jumlah cukup besar Pada Nasopharynx :Tonsila Pharyngealis Pada Oropharynx:Tonsila Palatina Tunica Submucosa: (-) Tunica Muscularis : Otot Striata Ireguler Tunica Fibrosa: Lapisan Fibroelastis yang melekatkan dengan jaringan disekitarnya

III. Fisiologi FaringFaring terdiri dari 3 bagian, yaitu Nasofaring, Orofaring, dan Laringofaring3. Fisiologis Nasofaringe. Fungsi utama: sebagai tabung kaku dan terbuka untuk udara pernafasanf. Saluran ventilasi dan drainase dari auris media melalui tuba eustachiusg. Saluran dan drainase dari hidungh. Sebagai ruang resonansi (pembentukan suara) 4. Fisiologi orofaring dan laringofaringe. Saluran pernafasan dan drainase dari nasofaringf. Saluran makanan/minuman dari mulutg. Ruang resonansi suarah. Jaringan limfoid pelindung, menghilangkan/menghancurkan benda asing, membentuk antibody.

Daftar PustakaJurnal anatomi, fisiologi, dan histologi THT. 2011.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25985/4/Chapter%20II.pdf.Djojodibroto, darmanto. 2014. Buku respirologi. EGC: Jakarta.Soepardi, Efiaty arsyad, dkk. Buku ajar ilmu kesehatan: Telinga, Hidung, Tenggorok kepala dan leher edisi ke VI. FKUI:Jakarta.Irwan, Abla Ghanie.2008. Atlas berwarna:Teknik pemeriksaan kelainan Telinga Hidung Tenggorok.EGC:Jakarta.