analisis jurnal 2.docx

4
METODE - Basis Data Data yang digunakan berasal dari Taiwan National Health Insurance Research Data (NHIRD) dan Taiwan Birth Certificate Registry. Kedua sumber data tersebut merupakan sumber yang valid dan dianggap terlengkap dalam menyajikan data populasi ibu hamil di Taiwan, sehingga hasil penelitian diharapkan representatif pula. - Sampel Populasi yang digunakan adalah populasi ibu hamil di Taiwan sejak 1 Januari 2001 hingga 31 Desember 2003 yang berjumlah 473.529 orang. Yang termasuk kriteria inklusi untuk kelompok penelitian adalah prevalensi ibu yang melahirkan dalam rentang waktu pengambilan data (satu ibu hanya terhitung satu kali melahirkan), telah mendapat pemeriksaan USG di awal kehamilan, dan terdiagnosis menderita mioma uteri. Sedangkan untuk kelompok kontrol diambil dari sisa jumlah ibu hamil, dengan teknik sampling secara acak, dengan perbandingan 1:5 dengan kelompok penelitian. Akhirnya didapatkanlah jumlah sampel sebanyak 33.762 orang. Dari cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut, peneliti telah mempertimbangkan faktor-faktor yang kira-kira dapat membuat rancu hasil penelitian dengan membuat criteria inklusi dan eksklusi.

Upload: pitaloka-yuniartiningtyas

Post on 20-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

METODE Basis DataData yang digunakan berasal dari Taiwan National Health Insurance Research Data (NHIRD) dan Taiwan Birth Certificate Registry. Kedua sumber data tersebut merupakan sumber yang valid dan dianggap terlengkap dalam menyajikan data populasi ibu hamil di Taiwan, sehingga hasil penelitian diharapkan representatif pula. SampelPopulasi yang digunakan adalah populasi ibu hamil di Taiwan sejak 1 Januari 2001 hingga 31 Desember 2003 yang berjumlah 473.529 orang. Yang termasuk kriteria inklusi untuk kelompok penelitian adalah prevalensi ibu yang melahirkan dalam rentang waktu pengambilan data (satu ibu hanya terhitung satu kali melahirkan), telah mendapat pemeriksaan USG di awal kehamilan, dan terdiagnosis menderita mioma uteri. Sedangkan untuk kelompok kontrol diambil dari sisa jumlah ibu hamil, dengan teknik sampling secara acak, dengan perbandingan 1:5 dengan kelompok penelitian. Akhirnya didapatkanlah jumlah sampel sebanyak 33.762 orang. Dari cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut, peneliti telah mempertimbangkan faktor-faktor yang kira-kira dapat membuat rancu hasil penelitian dengan membuat criteria inklusi dan eksklusi. Dengan begitu, sampel penelitian akan lebih spesifik, dengan hasil yang menjadi lebih representative.

HASIL PENELITIAN Dari seluruh pasien mioma uteri yang ada, 24% merupakan mioma intramural, 10% submukosa, 1,3% kombinasi intramural dan submukosa, 1,7% subserosa, 1,3% kombinasi intramural dan submukosa, 0,7% kombinasi intramural dan subserosa, 0,3% kombinasi submukosa dan subserosa, dan 62% tidak spesifik Di sumber tt ndk dijelasin angka2 pasti persentase tiap jenis miomax.. Mioma uteri berasal dari miometrium dan diklasifikasikan berdasarkan lokasi anatomisnya menjadi mioma submukoa, intramural, dan subserosa. Mioma submukosa terletak tepat di bawah endometrium dan menekan endometrium pada pertumbuhannya yang mengarah ke kavum uteri, yang berimplikasi pada suplai darah endometrium, sehingga sering terjadi perdarahan uterus yang ireguler. Mioma intramural terletak pada dinding uterus, dengan konsistensi bervariasi. Sedangkan mioma subserosa terletak pada permukaan serosa uterus, dan bisa keluar dari miometrium. Wanita dengan mioma uteri memiliki persentase yang lebih tinggi secara signifikan dalam hal kelahiran preterm dan anak SGA, dibandingkan dengan wanita tanpa mioma uteri Pada mioma uteri, terdapat perubahan sekunder yang dapat terjadi pada struktur mioma itu sendiri, yang secara garis besar dibagi menjadi perubahan yang jinak serta ganas. Perubahan yang jinak di antaranya adalah degenerasi atrofik, degenerasi hialin, degenerasi kistik, degenerasi kalsiferus, degenerasi septic, dan degenerasi merah.Pada degenerasi merah terjadi thrombosis dan kongesti vena dengan jaringan interstisial yang hemoragik, sehingga memungkinkan tampakan mioma menjadi kemerahan. Selama kehamilan, degenerasi merah lebih sering terjadi, sehingga terjadi pula edema dan hipertrofi dari miometrium. Perubahan fisiologis yang terjadi pada mioma tidak sama dengan yang terjadi pada miometrium, yaitu berbeda pada suplai darah. sehingga pada akhirnya terjadi degenerasi aseptic dan infark. Proses ini biasa disertai dengan nyeri yang kemudian dapat menghilang dengan sendirinya. Komplikasi yang paling mungkin terjadi pada kehamilan akibat degenerasi ini adalah kelahiran preterm, dan DIC meskipun jarang.

Wanita dengan mioma uteri yang telah disetarakan usia kehamilan serta variable lainnya, memiliki rata-rata berat badan lahir bayi 14,7 gram lebih rendah daripada wanita tanpa mioma uteri Ndak ada penjelasannya di sumber tt.. Tidak terdapat peningkatan resiko terjadinya kelahiran preterm pada wanita dengan mioma uteri tipe submikosa dan subserosa, jika dibandingkan dengan wanita tanpa mioma uteri Ndk ada penjelasannya di sumber tt..

SORI REN,,BUKU METODOLOGI PENELITIAN TT LG DIPINJEM TEMEN,,JD NDK BISA KOMEN TTG METODE D JURNALX BANYAK2.. CUMA SETAU TT AJA..

Sumber:Aghajanian, Paola, et.al. 2007. Current Diagnosis and Treatment Obstetrics and Gynecology, 10th edition. USA: McGraw-Hill Company