analgesik-antipiretik

10
Codein (Kodein) Komposisi: Tiap tablet Codein 10 mg mengandung: Kodein Fosfat hemihidrat setara dengan Kodein 10 mg Tiap tablet Codein 15 mg mengandung: Kodein Fosfat hemihidrat setara dengan Kodein 15 mg Tiap tablet Codein 20 mg mengandung: Kodein Fosfat hemihidrat setara dengan Kodein 20 mg Farmakologi: Kodein merupakan analgesik agonis opioid. Efek kodein terjadi apabila kodein berikatan secara agonis dengan reseptor opioid di berbagai tempat di susunan saraf pusat. Efek analgesik kodein tergantung afinitas kodein terhadap reseptor opioid tersebut.Kodein dapat meningkatkan ambang rasa nyeri dan mengubah reaksi yang timbul di korteks serebri pada waktu persepsi nyeri diterima dari thalamus.Kodein juga merupakan antitusif yang bekerja pada susunan saraf pusat dengan menekan pusat batuk. Indikasi: - Antitusif - Analgetik Kontraindikasi: Asma bronkial, emfisema paru-paru, trauma kepala, tekanan intrakranial yang meninggi, alkoholisme akut, setelah operasi saluran empedu.

Upload: vidyare-dhyenatha

Post on 12-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

huhiu

TRANSCRIPT

Codein (Kodein)

Komposisi:Tiap tablet Codein 10 mg mengandung: Kodein Fosfat hemihidrat setara dengan Kodein 10 mg

Tiap tablet Codein 15 mg mengandung: Kodein Fosfat hemihidrat setara dengan Kodein 15 mg

Tiap tablet Codein 20 mg mengandung: Kodein Fosfat hemihidrat setara dengan Kodein 20 mg

Farmakologi:Kodein merupakan analgesik agonis opioid. Efek kodein terjadi apabila kodein berikatan secara agonis dengan reseptor opioid di berbagai tempat di susunan saraf pusat. Efek analgesik kodein tergantung afinitas kodein terhadap reseptor opioid tersebut.Kodein dapat meningkatkan ambang rasa nyeri dan mengubah reaksi yang timbul di korteks serebri pada waktu persepsi nyeri diterima dari thalamus.Kodein juga merupakan antitusif yang bekerja pada susunan saraf pusat dengan menekan pusat batuk.

Indikasi:-Antitusif-Analgetik

Kontraindikasi:Asma bronkial, emfisema paru-paru, trauma kepala, tekanan intrakranial yang meninggi, alkoholisme akut, setelah operasi saluran empedu.

Dosis:Sebagai analgesik:-Dewasa: 30 - 60 mg, tiap 4 - 6 jam sesuai kebutuhan.-Anak-anak: 0,5 mg/kg BB, 4-6 kali sehari

Sebagai antitusif :-Dewasa: 10-20 mg, tiap 4 - 6 jam sesuai kebutuhan, maks. 60 mg perhari.-Anak6-12tahun: 5-10 mg, tiap 4 - 6 jam, maksimum 60 mg perhari.-Anak 2-6 tahun:1 mg/kg BB perhari dalam dosis terbagi, maksimum 30 mg perhari.

Sebagai antitusif tidak dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun.

Efek Samping:-Dapat menimbulkan ketergantungan.-Mual, muntah, idiosinkrasi, pusing, sembelit.-Depresi pernafasan terutama pada penderita asma, depresi jantung dan syok.

Peringatan dan Perhatian:-Hati-hati penggunaan pada pasien dengan infark miokardial dan penderita asma.-Hindari minuman beralkohol.-Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati.-Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.-Hati-hati pada pemberian jangka panjang

Interaksi Obat:-Hendaknya hati-hati dan dosis dikurangi, apabila digunakan bersama-sama dengan obat-obat depresan lain, anestetik, tranquilizer, sedatif, hipnotik dan alkohol.-Tranquilizer terutama fenotiazin bekerja antagonis terhadap analgesik opiat agonis.-Dekstroamfetamin dapat menghambat efek analgesik opiat agonis.-Jangan diberikan bersama-sama dengan penghambat MAO dan dalam jangka waktu 14 hari setelah pemberian penghambat MAO.

Ketoprofen

Sediaan:-Ketoprofen 50 mg tablet-Ketoprofen 100 mg tablet-Ketoprofen 50 mg/ml injeksi

Cara Kerja Obat:Ketoprofen merupakan suatu antiinflamasi non steroid dengan efek antiinflamasi, analgesik dan antipiretik. Sebagai anti inflamasi bekerja dengan menghambat sintesa prostaglandin. Pada pemberian oral kadar puncak dicapai selama 0,52 jam. Waktu paruh eliminasi pada orang dewasa 3 jam, dan 5 jam pada orang tua.

Indikasi:Untuk mengobati gejala-gejala artritis rematoid, ankilosing spondilitis, gout akut dan osteoartritis serta kontrol nyeri dan inflamasi akibat operasi ortopedik.Kontraindikasi:-Hipersensitif terhadap ketoprofen, aspirin dan AINS lain.-Gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat.Dosis:Sediaan oral :Dosis awal yang dianjurkan : 75 mg 3 kali sehari atau 50 mg 4 kali sehari.Dosis maksimum 300 mg sehari. Sebaiknya digunakan bersama dengan makanan atau susu.

Injeksi IM :50100 mg tiap 4 jam. Dosis maksimum 200 mg/hari, tidak lebih dari 3 hari.

Peringatan dan Perhatian :-Hati-hati bila diberikan pada penderita hiperasiditas lambung.-Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.-Hati-hati pada penderita gangguan fungsi ginjal.

Efek Samping:-Mual, muntah, diare, dyspepsia, konstipasi, pusing, sakit kepala, ulkus peptikum hemoragi perforasi, kemerahan kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati, nyeri abdomen, konfusi ringan, vertigo, oedema, insomnia.-Reaksi hematologi : trombositopenia.-Bronkospasma dan anafilaksis jarang terjadi

Aspirin (Asam Asetilsalisilat / ASA / Asetosal)

Komposisi:Tiap tablet mengandung salbutamol Aspirin / Asam Asetilsalisilat 500 mg

Farmakologi:Aspirinatau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenisobatturunan darisalisilatyang sering digunakan sebagai senyawaanalgesik(penahan rasasakitatau nyeri minor),antipiretik(terhadap demam), dan anti-inflamasi(peradangan). Aspirin juga memiliki efekantikoagulandan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegahserangan jantung.

Asam asetil salisiliat/aspirin menghambat produksi prostaglandin (sebuah zat spesifik yang menyebabkan rasa sakit dan demam) untuk mengurangi respons tubuh terhadap serangkaian proses kimia yang akhirnya menuju terbentuknya rasa sakit.

Indikasi:Meringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi, demam, nyeri karena haid, migren, sakit kepala dan sakit gigi tingkat ringan hingga agak berat.

KontraindikasiTukak lambung dan peka terhadap derivet asam salisilat, penderita asma dan alergi, penderita yang pernah atau sering mengalami pendarahan di bawah kulit, penderita hemofilia;, anak-anak di bawah umur 16 tahun.

Dosis:-Dewasa : 1 tablet, 3 kali sehari (bila perlu)-Anak-anak di atas 5 tahun : - 1 tablet, 3 kali sehari (bila perlu)-Untuk pemakaian efektif, tiap tablet sebaiknya diminum dengan banyak air. Juga disarankan untuk terlebih dahulu melarutkan tablet di dalam air dan meminumnya dengan kira-kira hingga 1 gelas air. Ini memungkinkan proses pelarutan yang cepat di dalam lambung dan penyerapan bahan aktif yang cepat ke dalam saluran darah melalui usus, hingga membuatnya lebih efektif.-Sebaiknya dikonsumsi setelah makan.

Efek Samping:Iritasi lambung , rasa mual, muntah-muntah

Peringatan dan Perhatian:-Gangguan renal, kekurangan G6PD.-Wanita hamil yang mendekati masa melahirkan.-Pasien dengan flu, cacar air, atau demam haemoragis, nyeri gastro-intestinal (GI) atau asma.-Terjadinya muntah-muntah yang terus-menerus dapat menjadi tanda terjadinya Reyes syndrome (segera tangani)

Piroxicam

Komposisi:Tiap kapsul mengandung Piroxicam 10 mgTiap kapsul mengandung Piroxicam 20 mg

Farmakologi:Piroksikam adalah anti inflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas anti inflamasi, analgesik dan antipiretik.Aktivitas kerja Piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui interaksi beberapa tahap respon imun dan inflamasi, antara lain: penghambatan enzim siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglandin, penghambatan agregasi netrofil dalam pembuluh darah, penghambatan migrasi polimorfonuklear (PMN) dan monosit ke daerah inflamasi.Pada pemberian oral, Piroksikam diabsorbsi dengan baik, berikatan dengan protein plasma sebanyak 99%. Konsentrasi puncak dalam plasma tercapai 3 5 jam setelah pemberian dan waktu paruh lebih kurang 50 jam.Metabolisme terjadi dalam hati dan diekskresi terutama melalui urin, 5% diantaranya dalam bentuk utuh dalam urin dan feses.

Indikasi:Terapi simptomatik rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.

Kontraindikasi-Penderita asma yang mempunyai riwayat tukak lambung, perforasi atau perdarahan lambung.-Pendeita yang hipersensitif terhadap obat ini.-Terhadap penderita yang mengalami bronkospasme, polip hidung dan angioedema, apabila diberikan aspirin atau anti inflamasi non steroid lain.

Dosis:Dewasa:-Rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, dosis awal 20 mg dalam dosis tunggal.-Gout akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal selama 4 - 6 hari.-Gangguan muskuloskeletal akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal selama 2 hari, selanjutnya 20 mg sehari dalam dosis tunggal selama 7 - 14 hari.

Dosis untuk anak belum diketahui.Efek Samping:-Keluhan gastrointestinal, misalnya anoreksia, nyeri perut, konstipasi, diare, flatulen, mual, muntah, perforasi, tukak lambung dan duodenum.-Gangguan hematologik seperti trombositopenia, depresi sumsum tulang.-Gangguan kulit: eritema, dermatitis eksfoliatif, sindromaStevens-Johnson.-Gangguan Saraf pusat: sakit kepala, pusing, depresi, insomnia, gugup.-Efek samping lain seperti hiperkalemia, sindroma nefrotuk, nyeri, demam, penglihatan kabur, hipertensi dan reaksi hipersensitif.

Peringatan dan Perhatian:-Tidak dianjurkan pemberian pada wanita hamil dan menyusui.-Hati-hati pemberian pada gangguan pencernaan, jantung, hipertensi dan keadaan predesposisi retensi air, ginjal dan hati.-Kemanan penggunaan untuk anak-anak belum diketahui dengan pasti.

Interaksi Obat:-Pemberian piroksikam bersama antikoagulan oral, sulfonil urea atau salisilat harus hati-hati dan dipantau.-Asetosal dan piroksikam tidak boleh diberikan secara bersama-sama.-Piroksikam dilaporkan dapat meningkatkan kadar litium dalam darah.Meloxicam

Komposisi:Tiap tablet mengandung Meloxicam 7,5 mgTiap tablet mengandung Meloxicam 15 mg

Farmakologi:Meloxicam merupakan golongan Anti Inflamasi Non steroid (NSAID) derivat asam enolat yang bekerja dengan cara menghambat biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi melalui penghambat cyclooxygenase 2 (COX-2), sehingga terjadinya proses inflamasi dapat dihambat tanpa terjadi efek samping terhadap ginjal dan gastro intestinal yang merupakan ciri khas pada penggunaan obat-obat Anti Inflamasi Non Steroid selama ini.

Indikasi:-Terapi simptomatik jangka pendek pada eksaserbasi osteoarthritis akut.-Terapi simptomatik jangka panjang arthritis rematoid (poliartritis kronik).

Kontraindikasi-Penderita yang hipersensitif terhadap meloxicam, acetosal atau obat-obat anti inflamasi non steroid lainnya.-Masa kehamilan atau menyusui.-Anak-anak dan remaja yang umurnya kurang dari 15 tahun.-Ulkus lambung yang aktif.-Insufisiensi hepar berat.-Insufisiensi ginjal berat yang tidak dianalisa.-Perdarahan saluran pencernaan, perdarahan pembuluh darah otak atau perdarahan penyakit lainnya.-Tidak boleh diberikan kepada penderita yang diketahui memiliki riwayat/gejala asma, polip hidung, angioedema atau urtikaria setelah penggunaan AINS lainnya.

Dosis:-Osteoartritis: 7,5 mg 1 x sehari.Bila diperlukan dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg 1 x sehari.-Artritis rematoid: 15 mg 1 x sehari. Dosis dapat dikurangi hingga 7,5 mg 1 x sehari, tergantung respon terapetik.- Gagal ginjal berat maksimal 7,5 mg 1 x sehari.Efek Samping:Efek samping jarang terjadi, seperti:-Gangguan pencernaan: sakit perut, konstipasi, diare, dispepsia, flatulence, mual dan muntah.-Seluruh tubuh: edema, pain.-Sistem saraf pusat dan periferal: pusing, sakit kepala.-Hematologi: anemia.-Musculo-skeletal: artralgia, back pain.-Psikiatri: insomnia.-Sistem pernafasan: batuk, sistem pernafasan bagian atas, infeksi saluran pernafasan.-Kulit: pruritus, rash.-Saluran kemih: micturition frequency, infeksi saluran kemih.

Peringatan dan Perhatian:-Iritasi saluran cerna, tukak lambung, pendarahan dan perforasi dapat terjadi pada penggunaan obat-obat NSAID.-Hati-hati jika diberikan kepada pasien dengan riwayat penyakit gastrointestinal (pendarahan dan tukak), penurunan fungsi ginjal, kegagalan fungsi hati, penyakit hepatik, dehidrasi, hipertensi ataupun asma.-Hati-hati jika diberikan pada orang tua.-Hati-hati jika digunakan bersamaan dengan antikoagulan.-Keamanan penggunaan pada anak belum diketahui dengan pasti.-Keamanan penggunaan untuk ibu menyusui belum diketahui dengan pasti maka tergantung dari pentingnya pengobatan bagi si ibu disarankan untuk menghntikan penggunaan obat atau berhenti menyusui.-Penderita sebaiknya diberitahu tentang tanda-tanda atau gejala-gejala toksisitas gangguan pencernaan yang serius dan langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi.-Pengobatan harus dihentikan pada kasus tukak lambung atau perdarahan gangguan saluran pencernaan.

Interaksi Obat:-Risiko pendarahan dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan antikoagulan (walfarin, heparin), anti platelet (ticlopidine, clopidogrel, aspirin, abciximab, dipyridamole, eptifibatide, tirofiban).- NSAID dapat menurunkan efek antihipertensi dari ACE Inhibitor, hidralazine dan thiazide.- Penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko tukak lambung.- Aspirin meningkatkan konsentrasi meloxicam dalam serum.- Cholestyramine (kemungkinan juga colestipol) meningkatkan meloxicam clearance.- NSAID dapat meningkatkan nefrotoksisitas cylosporine.- NSAID dapat meningkatkan kadar litium.- Konsumsi alkohol dapat meningkatkan iritasi mukosa lambung.