anak dengan penyakit jantung rematik
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
1/11
ANAK DENGAN PENYAKIT JANTUNG REMATIK (PJR)
LO 1. Memahami dan menjelaskan Etiologi dan Patogenesis Penyakit Jantung
Reumatik
Etiologi
Infeksi Streptococcus beta-hemolyticus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinyademam rematik, baik pada serangan pertama maupun serangan ulang.
Telah diketahui bahwa dalam hal terjadi demam rematik terdapat beberapa predisposisi
antara lain :
1. Terdapat riwayat demam rematik dalam keluarga
2. Umur
DR sering terjadi antara umur 515 tahun dan jarang pada umur kurang dari 2 tahun.
3. Kedaan social
Sering terjadi pada keluarga dengan keadaan sosial ekonomi kurang, perumahan
buruk dengan penghuni yang padat serta udara yang lembab, dan gizi serta kesehatan
yang kurang baik.
4. MusimDi Negara-negara dengan 4 musim, terdapat insiden yang tinggi pada akhir musim
dingin dan permulaan semi (Maret-Mei) sedangkan insiden paling rendah pada bulan
AgustusSeptember.
5. Dsitribusi daerah
6. Serangan demam rematik sebelumnya.
Serangan ulang DR sesudah adanya reinfeksi dgn Streptococcus beta hemolyticus
grup A adalah sering pada anak yang sebelumnya pernah mendapat DR.
Patogenesis
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
2/11
LO 2. Memahami dan menjelaskan Manifestasi Klinik dan Pemeriksaan Penunjang
Penyakit Jantung Reumatik
Manifestasi Klinik
Dihubungkan dengan diagnosis, manifestasi klinik pada DR akut dibedakan atas manifestasimayor dan minor.
a. Manifestasi Mayor
Karditis. Karditis reumatik merupakan proses peradangan aktif yangmengenai endokardium, miokardium, dan pericardium. Gejala awal adalah
rasa lelah, pucat, dan anoreksia. Tanda klinis karditis meliputi takikardi,
disritmia, bising patologis, adanya kardiomegali secara radiology yang makin
lama makin membesar, adanya gagal jantung, dan tanda perikarditis.
Artritis. Arthritis terjadi pada sekitar 70% pasien dengan demam reumatik,berupa gerakan tidak disengaja dan tidak bertujuan atau inkoordinasi
muskuler, biasanya pada otot wajah dan ektremitas.
Eritema marginatum. Eritema marginatum ditemukan pada lebih kurang 5%pasien. Tidak gatal, macular, dengan tepi eritema yang menjalar mengelilingi
kulit yang tampak normal.tersering pada batang tubuh dan tungkai proksimal,
serta tidak melibatkan wajah.
Nodulus subkutan. Ditemukan pada sekitar 5-10% pasien. Nodul berukuranantara 0,5 2 cm, tidak nyeri, dan dapat bebas digerakkan. Umumnyaterdapat di permukaan ekstendor sendi, terutama siku, ruas jari, lutut, dan
persendian kaki.
b. Manifestasi MinorManifestasi minor pada demam reumatik akut dapat berupa demam bersifat remiten,
antralgia, nyeri abdomen, anoreksia, nausea, dan muntah.
Pemeriksaan Diagnostik/penunjanga. Pemeriksaan darah
LED tinggi sekali
Lekositosis
Nilai hemoglobin dapat rendah
b. Pemeriksaan bakteriologi
Biakan hapus tenggorokan untuk membuktikan adanya streptococcus.
Pemeriksaan serologi. Diukur titer ASTO, astistreptokinase, anti hyaluronidase.
c. Pemeriksaan radiologiElektrokardoigrafi dan ekokardiografi untuk menilai adanya kelainan jantung.
DiagnosisDiagnosis demam reumatik akut ditegakkan berdasarkan kriteria Jones yang telah direvisi.
Karena patologis bergantung pada manifestasi klinis maka pada diagnosis harus disebut
manifestasi kliniknya, misalnya demam rematik dengan poliatritis saja. Adanya dua kriteria
mayor, atau satu mayor dan dua kriteria minor menunjukkan kemungkinan besar demam
rematik akut, jika didukung oleh bukti adanya infeksi sterptokokus grup A sebelumnya.
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
3/11
LO 3. Memahami dan menjelaskan Endokarditis Infeksiosa sebagai komplikasi
Penyakit Jantung Reumatik
ETIOLOGY
Microorganism penyebab bervariasi di tipe klinis utama endokarditis, sebagian dikarenakan
perbedaan tempat masuk bakteri (portals of entry). Kavitas oral, kulit, dan traktus
respiratorius bagian atas merupakan tempat primer berturutan untuk jenis viridans
streptococci, staphylococci, dan HACEK organisms
(Haemophilus,Actinobacillus, Cardiobacterium,Eikenella, andKingella) menyebabkan
endokarditis katup yang didapat dari komunitas.
Streptococcus bovisberasal dari traktus gastrointestinal, dimana dkaitkan dengan poli dan
tumor kolon, dan enterococci yang memasuki pembuluh darah dari traktus genitourinary.
Endokarditis katup asal nosokomial lebih besar konsekuensi untuk bakteremia yangmeningkat melalui kateter intravascular dan lebih jarang luka nosokomial dan infeksi traktus
urinarius. Endokardiis menyebabkan komplikasi hingga 6-25% episode kateter yang
berkaitan dengan bakteremia Staphylococcus aureus; angka tertinggi dideteksi dengan
pemeriksaan transesophageal echocardiography (TEE) screening
.
Transvenous pacemaker leaddan/atau implanted defibrillatordikaitkan dengan endokarditis
biasanya merupakan infeksi nosokomial. Episode utama timbul dalam mingu-minggu
implantasi atau perubahan generator dan disebabkan oleh S. aureus atau koagulasi negatif
stafilokokus. Endokarditis yang timbul diantara pengguna obat injeksi, terutama ketikainfeksi melibatkan katup trikuspid, seringkali disebabkan oleh golongan S. aureus, banyak
dari mereka resisten methicillin. Infeksi katup sisi kiri sebagai tambahan dari etiologi yang
bervariasi dan melibatkan katup abnormal, seringkali kerusakan salah satunya oleh episode
endokarditis.
PATHOGENESIS
Kecuali jika terluka, endothelium normal resisten terhadap infeksi oleh kebanyakan bakteridan terhadap pembentukan trombus. Kerusakan endothelial (pada tempat pengaruh velositas
tinggi atau pada sisi dengan tekanan rendah dari lesi struktural jantung) menyebabkan aliran
yang tidak semestinya dan akan membuat infeksi langsung oleh mikroorganisme virulent atau
perkembangan dari platelet fibrin-trombus tak terinfeksi -sebuah kondisi yang
dinamakan nonbacterialthrombotic endocarditis (NBTE). Trombus selanjutnya akan
menjadi temppat bakteri menempel selama bakteremia transient.
Lesi jantung seringkali yang dihasilkan pada NBTE adalah regurgitasi mitral, stenosis aorta,
regurgitasi aorta, defek septum ventrikel, dan penyakit jantung kongenital kompleks. Lesi ini
dihasilkan dari penyakit jantung rheumatik (terutama didunia berkembang, dimana demamrematik tetap merupakan prevalensinya), prolap katup mitral, penyakit jantung degeneratif,
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
4/11
malformasi kongenital. NBTE juga meningkay sebagai hasil dari keadaan hiperkoagulasi;
fenomena ini meningkatkan entitas klinikmarantic endocarditis (vegetasi tak terinfeksi yang
terlihat pada pasien dengan malignansi dan penyakit kronis) dan untuk vegetasi dengan
komplikasi systemic lupus erythematosus dan antiphospholipid antibody syndrome.
Organisme yang menyebabkan endokarditis secara umum memasuki aliran darah dari
permukaan mukosa, kulit atau tempat fokal infeksi. Kecuali untuk bakteri yang lebih virulent
(S. aureus) yang bisa melekat secara langsung ke endothelium yang intact atau jaringan
subendothelial yang terpapar, mikroorganisme didalam darah melekat ke trombi. Jika resisten
terhadap aktivitas bakterisidal serum dan peptida mikrobicidal yang dilepaskan oleh platelet,
organisme berproliferasi dan memasuki keadaan prokoagulan pada tempat oleh faktor
jaringan dari monosit yang melekat atau, pada kasus ini S. aureus, dari monosit dan
endothelium yang intact. Deposisi fibrin, dihasilkan dari faktor jaringan dari kaskade
koagulasi, dberkombinasi dengan aggregasi platelet, distimulasi oleh faktor jaringan dan
secara independen oleh mikroorganisme berproliferasi, dan menjadi vegetasi terinfeksi.
Manifestasi Klinis
Sindrom klinis dari infective endocarditis adalah sangat bervariasi antara presentasi akut dan
subakut. Endokarditis katup asal (baik didapat dalam komunitas maupun nosokomial),
endokarditis katup prosthetic, dan endokarditis akibat penggunaan obat injeksi membagi
manifestasi klinis dan laboratorium. Meskipun hubungannya tidak absolut, tetapi
mikroorganisme penyebab secara primer bertanggung jawab terhadap masa endokarditis. -
Hemolytic streptococcus, S. aureus, dan pneumococci secara tipikal menghasilkan dalam
keadaan akut, meskipun sekali-sekali menyebabkan penyakit subakut. Endokarditis yangdisebabkan oleh Staphylococcuslugdunensis (spesies dengan koagulasi negatif) atau oleh
enterokokkus dapat menampakkan gejala yang akut. Endokarditis subakut secara tipikal
dihasilkan oleh streptokokus viridans, enterococci, stafilokokus coagulase-negative, dan
kelompok HACEK. Endocarditis yang disebabkan oleh spesiesBartonella dan agen dari
demam Q, C. burnetii, merupakan indolent pengecualian.
Penampakan klinis dari endokarditis tidak spesifik. Bagaimanapun, gejala ini pada pasien
febrile dengan abnormalitas vaskular atau pola kelakuan (penggunaan obat injeksi) yang
merupakan predisposisi terhadap endokarditis menyarankan diagnosis, sebagaimana
bakteremia dengan organisme yang seringkali menyebabkan endokarditis, lain hal-emboliarterial yang tidak dapat dijelaskan, dan inkompetence katup jantung progressif. Pada pasien
dengan presentasi subakut, demam secara tyipikal pada grade yang rendah, jarangkali
melebihi 39.4 oC (103 oF); sebaliknya, suhu antara 39.4 dan 40 0C (103 dan 104 oF)
seringkali dicurigai sebagai endokarditis akut. Demam dapat nyata atau absen pada pasien
yang lebih tua usianya atau secara lemah atau orang penanda dengan gagal ginjal atau jantung
Manifestasi Jantung
Meskipun bising jantung biasanya merupakan indikasi dari predisposisi patologi jantung
dibandingkan dengan endocarditis, kerusakan valvular dan ruptur korda dapat menghasilkan
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
5/11
bising regurgitasi baru. Pada endocarditis akut yang melibatkan katup normal, bising
didengar hanya pada 30 hingga 45% pasien tetapi pada akhirnya terdeteksi hingga 85%.
Gagal jantung kongestif timbul pada 30 hingga 40% pasien; biasanya merupakan
konsekuensi dari disfungsi vaskular tetap sesekali akibat endokarditis terkait miokarditis atau
fistula intrakardial. Progresi dari gagal jantung bervariasi; gagal akibat disfungsi katup aorta
berkembang lebih cepat dibandingkan dengan disfungsi katup mitral. Perluasan dari infeksi
diluar katup kedalam annulus yang bersebelahan atau jaringan miokardial menghasilkan
abses perivalvular abscesses, dimana pada gilirannya akan menyebabkan fistula (dari akar
aorta kedalam ruang jantung atau diantara ruangan jantung) dengan bising baru. Abses
berlanjut dari anulus katup aorta mke epicardium, menyebabkan pericarditis. Perluasan
invekri kedalam jaringan para valvular ke baik kanan atau kuspis non koroner katup aorta
dapat mengganggu sistem kondulsi pada septum interventrikular atas, mengakibatkan derajat
bervariasi dari blok jantung. Meskipun abses perivalvular meningkat dari katup mitral dapat
secara potensial mengganggu jalur konduksi dekat nodus atrioventrikularis atau pada bundle
His proksimal, gangguan seperti ini timbul tidak sering. Emboli terhadap arteri koronariadapat menghasilkan infark miokard, meskipun demikian, infark transmural emboli jarang.
Manifestasi dari Kondisi Spesifik yang Merupakan Predisposisi
Pada hamppir dari 50% pasien yang menderita endokarditis yang berhubungan dengan
penggunaan obat injeksi, infeksi hanya terbatas pada katup trikuspid. Pasien-pasien ini datang
dengan gejala demam, pingsan atau tanpa murmur, dan (pada 75% kasus) penemuan gejala-
gejala pulmonal, antara lain batuk-batuk, nyeri dada pleuritik, infiltrat nodular pulmonal, dan
adakalanya ditemukan pyopneumothorax. Infeksi yang mengenai katup pada bagian kiri darijantung disertai dengan ciri-ciri klinis tipikal dari endokarditis.
Endokarditis nosokomial (digambarkan sebagai hasil dari perawatan rumah sakit selama
bulan pertama dan paling sering ditemukan berupa bakteremia intravaskular yang
berhubungan dengan kateter), jika tidak berhubungan dengan perlatan intrakardiak yang
terpasang, mempunyai manifestasi klinis yang tipikal. Endokarditis yang berhubungan
dengan aliran langsung kateter arteri pulmonal sering cryptic, dengan gejala yang tertutupi
oleh penyakit kritis yang menyertai, dan biasanya terdiagnosa saat autopsi. Pacemaker lead
transvenousdan/atau implantasi defibrilator yang berkaitan dengan endokarditis umumnya
menyertai pada implantasi inisial atau penggantian unit generator; mungkin dapatberhubungan dengan infeksi kantong generator yang jelas dan cryptic; dan menghasilkan
demam, murmur minimal, dan gejala pulamonal yang sama dengan yang ditemui pada
pecandu dengan endokadritis tricuspid.
Endokarditis katup prosthetic hadir disertai dengan ciri-ciri klinis yang khas. Kasus timbul
dalam 60 hari dari pembedahan katup (serangan awal) tanpa manifestasi vaskuler perifer dan
mungkin disamarkan oleh penyakit penyerta yang berhubungan dengan pembedahan
sebelumnya. Pada serangan awal dan penambahan penundaan presentasi, infeksi paravalvular
merupakan hal yang umum dan sering mengakibatkan dehiscance katup parsial, murmur
regurgitasi, gagal jantung kongestif, atau gangguan dari sistem konduksi.
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
6/11
DIAGNOSIS_Kriteria Duke.
Diagnosa dari endokarditis infektif ditegakkan dengan pasti hanya saat ditemukan vegetasi
pada pembedahan jantung, pada autopsi, atau dari arteri (embolus) ditemukan secara
histologis dan mikrobiologis. Meskipun demikian, skema diagnosa yang memiliki sensitivitas
dan spesifisitas tinggi- yang dikenal sebagaiDuke criteriatelah dikembangkan berdasarkan
pada penemuan klinis, laboratoris, dan echocardiografik (Tabel 109-3). Dokumentasi dari dua
kriteria utama, satu kriteria utama dan tiga kriteria minor, atau lima kriteria minor dapat
memberikan diagnosa klinis dari endokarditis terbatas. Diagnosa dari endokarditis ditolak
jika diagnosa alternatif telah ditegakkan, jika gajala telah tertangani dan tidak muncul
kembali selama 4 hari terapi antibiotik, atau jika pembedahan atau autopsi
Setelah 4 hari terapi antimikroba tidak menghasilkan bukti histologis dari
endokarditis. Penyakit yang tidak digolongkan sebagai endokarditis terbatas atau ditolak
dapat dipertimbangkan sebagai kasus yang kemungkinan adalah endokarditis infektif jika
satu kriteria mayor dan satu kriteria minor atau tiga kriteria minor teridentifikasi. Kebutuhan
identifikasi dari ciri-ciri klinis dari endokarsitis untuk klasifikasi sebagai kemungkinan
endokarditis infeksi meningkatkan spesifisitas dari skema tanpa menurunkan sensitivitasnya
secara signifikan. Peran dari bakteremia dan penemuan echocardiografik dalam diagnosis
dari endokarditis ditekankan secara wajar dalam kriteria Duke. Kultur darah multiple yang
didapatkan sepanjang waktu positif, konsisten dengan karakteristik densitas rendah alami
berkelanjutan dari bakteremia dari pasien dengan endokarditis (_100 organisme per
milliliter).
Diantara pasien endokarditis tidak tertangani yang secara mutlak mempunyai hasil kultur
darah yang positif, 95% dari seluruh dari seluruh kultur darah menunjukkan hasil yangpositif, dan pada 98% dari kasus satu dari dua set kultur inisial mengandung mikroorganisme.
Kriteria dari diagnosis terkait secara signifikan terhadap spesies dari mikroorganisme yang
diisolasi dari kultur darah. Untukk memenuhi kriteria mayor, isolasi dari mikroorganisme
baik yang menyebabkan endokarditis atau bakteremia pada keadaan tanpa endokarditis
(seperti., S. aureus, enterococci) harus dilakukan secara berulang (yaiu., bacteremia
persistent) dan pada keadaan dimana adanya fokus infeksi primer.
Organisme-organisme yang jarang menyebabkn endokarditis tetapi umumnya
mengkontaminasi kultur darah (seperti., diphtheroids, species koagulase-negatif) harus
diisolasi secara berulang jika isolasi yang dilakukan bertujuan untuk mencari kesesuaiandengan kriteria mayor.
Kultur Darah.
Isolasi dari mikroorganisme kausatif dari kultur darah merupakan hal yang kritis bukan hanya
untuk keperluan diagnosa tetapi juga untuk menemukan kerentanan dari anti mikroba dan
untuk perencanaan dari pengobatan. Karena tidak adanya terapi anibiotik yang utama, dari
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
7/11
total tiga set kultur darah, yang idealnya terpisah antara yang pertama dengan yang terakhir
selama 1 jam, sebaiknya diambil dari tempat venipuncture yang berbeda selam lebih dari 24
jam. Jika hasil dari kultur berlanjut negatif setelah 48 sampai 72 jam, dua atau tiga kultur
darah tambahan, termasuk kultur lisis sentrifugasi, sebaiknya diambil, dan pihak laboratorium
sebaiknya dimintai untuk memburu mikroorganisme secara cepat dengan cara
memperpanjang masa inkubasi dan membuat subkultur spesial. Terapi anti mikroba empiris
sebaiknya tidak diberikan secara inisial terhadap pasien dengan endokarditis subakut yang
stabil secara hemodinamik, khususnya pada mereka yang telah menerima antibiotik selama 2
minggu; jadi, bila diperlukan, kultur darah tambahan dapat diambil tanpa dipengaruhi oleh
efek pengobatan empiris. Pasien dengan endokarditis akut atau dengan gangguan
hemodinamik yang mungkn membutuhkan pembedahan segera, harus diberikan terapi
empiris secepatnya setelah tiga set dari kultur darah inisial diambil.
Echocardiografi.
Pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiografi dapat memberikan konfirmasi
anatomis dari endokarditis infektif, pengukuran dari vegetasi, mendeteksi komplkikasi
intracardiac, dan penilaian fungsi jantung. Sebuah studi dua diimensi dengan warana
mengalir dan terus menerus seperti pulsasi Dopler memberikan hasil yang optimal.
Transthoracic echocardiography (TTE) tidak memiliki efek invasif dan luar biasa spesifik;
akan tetapi, tidak dapat menggambarkan vegetasi yang berdiameter 2 mm, dan pada 20% dari
pasien secara tekhnis tidak adekuat disebabkan oleh emhysema atau kebiasaan tubuh. Jadi,
TTE dapat mendeteksi vegetasi hanya pada 65% dari pasien dengan endokarditis klinis yang
telah dipastikan (dengan kata lain, alat ini memiliki sesnsitivitas sebesar 65%). Selain itu,TTE tidak adekuat untuk mengevaluasi katup prosthetic atau mendeteksi komplikasi
intracaradiac. TEE aman digunakan dan secara signifikan lebih sensitif dari ada TTE. Alat
tersebut dapat menseteksi vegetasi pada 90% pasien dengan endokarditis yang telah
dipastikan; meskipun demikian sutudi yang memberikan hasil negatif palsu tercatat pada 6
sampai 18% dari pasien endokarditis. TEE merupakan metode yang optimal untuk
mendiagnosa endokarditis prostheticatau untuk mendeteksi abses miokardium, perforasi
katup, atau fistula intracardiac.
Para ahli lebih memilih evaluasi echocardiografi dari semua pasien dengan diagnosa klinis
endokarditis; bagaimanapun, tes sebaiknya tidak digunakan untuk menyaring pasien-pasien
dengan kultur darah positif atau pada pasien dengan gejala demam yang tidak diketahuipenyebabnya. Pada pasien yang hasil tes sebelumnya menunjukkan kemungkinan rendah
akan endokarditis (5%), hasil pemeriksaan TTE berkualitas tinggi yang menunjukkan hasil
negatif cukup untuk meniadakan diagnosa endokarditis. Pada para pasien yang keadaan tubuh
mereka menyulitkan untuk belajar dengan TTE dan pada mereka yang mungkin mempunyai
endokarditis katup prosthetic atau yang memiliki resiko tinggi akan komplikasi intracardiac,
TEE adalah modalitas imaging yang lebih dipilih. Pada pasien dengan hasil tes sebelumnya
menynjukkan adanya kemungkinan endokardris berkisar dari 5 sampai 50%, evaluasi inisial
dengan menggunakan TEE- sebagai pengganti dari strategi sekuensial dari TTE, dimana, jika
negatif, akan dilanjutkan dengan TEE merupakan langkah yang menggunakan biaya yang
efektif. Hasil TEE yang negatif saat endokarditis tidak dimasukkan dalam diagnosa tetapi
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
8/11
agak menjamin pengulangan dari studi dalam 7 sampai 10 hari dengan tekhnik multiplanar
yang optimal.
Studi-Studi Lainnya.
Banyak studi-studi laboratorium lainnya yang tidak membantu dalam evluasi diagnosa namun
penting dalam penatalaksanaan pasien-pasien dengan endokarditis; studi-studi yang dimaksud
antara lain Hitung Darah Lengkap, pengukuran kadar kreatinin, radiografi thorak, dan
Elektrokardiografi. Tingkat sedimentasi eritrosit, kadar C-reaktif protein, titer kompleks imun
sirkulasi, dan konsentrasi faktor rheumatoid secara umum biasanya meningkat pada
ndokarditis. (Tabel 109-2). Kateterisasi jantung berguna secara utama untuk untuk menilai
potensi arteri koroner pada individu yang lebih tua yang akan melaksanakan pembedahan
untuk endokarditis.
PENGOBATAN
TERAPI ANTIMIROBA
Merupakan hal yang sulit untuk memberanyas bakteri dari vegetasi avaskular pada
endokarditis infektif karena lokasinya biasanya tidak dapat dicapai oleh pertahanan tubuh dan
karena bakterinya tidak tumbuh dan secara metabolik tidak aktif. Sejak semua bakteri pada
vegetasi harus dibunuh, terapi untuk endokarditis harus bersifat bakterisid dan harus
diberikan dalam periode yang diperpanjang. Antibiotik umumnya diberikan secara parenteral
dan harus mencapai konsentrasi yang tinggi dalam serum, melalui proses dfusi pasif, dimana
akan mencapai konsentrasi efektif pada kedalaman dari vegetasi. Pamilihan dari terapi yang
efektif membutuhkan pengetahuan yang akurat dari kerentanan mikroorganisme penyebab.
Inisiasi pengobatan sebelum penyebabnya ditemukan harus seimbang karena dibutuhkan
untuk menegakkan diagnosa mikrobiologis terhadap perkembangan potensial dari penyakit
atau kebutuhan dilakukannya pembedahan mendadak (lihat Kultur Darah, diatas).
Ketahanan individual dari pasien sebaiknya dipertimbangkan dalam pemilihan terapi
contohnya., infeksi simultan pada lokasi lain (sepertimeningitis), alergi, disfungsi organ
akhir, interaksi dengan pengobatan yang bersamaan, dan resiko dari efek samping.
Meskipun diberikan dalam beberapa menggu lebih lama, regimen yang direkomendasikan
untuk pengobatan endokarditis yang melibatkan katup prosthetic (kecuali pada infeksi
streptokokal) sama dengan yang digunakan untuk mengobati infeksi katp native (Tabel 109-
4). Dosis dan durasi yang direkomendasikan untuk terapi sebaiknya dipatuhi kecuali
didapatkan perubahan karena efek samping.
Pencegahan
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
9/11
Antibiotik yang telah diberikan dikaitkan dengan prosedur tang telah terpilih
dipertimbangkan untuk resiko dari bakteremia dan endokarditis. Keuntungan dari
prophylaksis tidak tegak dan pada kenyataannya dapat menjadi lebih jujur : hanya 50%
pasien dengan endokarditis katup mengetahui bahwa mereka mempunyai lesi katup akibat
infeksi, kebanyakan kasus endokarditis tidak diikuti dengan prosedur, dan 35% kasus
disebabkan oleh organisme yang tidak ditargetkan dengan profilaksis. Namun demikian,
komite ahli dari American Heart Association, sejalan dengan kelompok penasihat yang ada
dinegara berkembang, telah mengidentifikasi prosedur yang dapat menimbulkan bacteremia
dengan organisme yang dapat menyebabkan endokarditis, pasien yang seharusnya menerima
profilaksis didasarkan pada resiko relatif untuk endokarditis yang berkembang dan keparahan
dari infeksi selanjutnya, pasien yang berada doresiko rendah dan tidak membutuhkan
profilasksis, dan regimen yang dapat digunakan sebagai profilaksis. Pengecualian untuk
defek septum arterial sekundum dan PDA yang terkoreksi total, VSD, atau stenosis pulmonal,
pasien dengan defek kongenital jantung berlanjut untuk mengalamu angka yang tinggi dari
endokarditis dengan koreksi pembedahan terhadap defek tersebut.
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
10/11
LO 4. Memahami dan menjelaskan Penatalaksanaan dan Prognosis Penyakit Jantung
Reumatik
PenatalaksanaanKarena demam rematik berhubungan erat dengan radang Streptococcus beta-hemolyticus
grup A, maka pemberantasan dan pencegahan ditujukan pada radang tersebut. Ini dapat
berupa :
a. Eradikasi kuman Streptococcus beta-hemolyticus grup A
Pengobatan adekuat harus dimulai secepatnya pada DR dan dilanjutkan dengan
pencegahan. Erythromycin diberikan kepada mereka yang alergi terhadap penicillin.
b. Obat anti rematik
Baik cortocisteroid maupun salisilat diketahui sebagai obat yang berguna untuk
mengurangi/menghilangkan gejala-gejala radang akut pada DR.c. Diet
Makanan yang cukup kalori, protein dan vitamin.
d. Istirahat
Istirahat dianjurkan sampai tanda-tanda inflamasi hilang dan bentuk jantung mengecil
pada kasus-kasus kardiomegali. Biasanya 7-14 hari pada kasus DR minus carditis. Pada
kasus plus carditis, lama istirahat rata-rata 3 minggu 3 bulan tergantung pada berat
ringannya kelainan yang ada serta kemajuan perjalanan penyakit.
e. Obat-obat Lain
Diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus dengan dekompensasi kordis diberikan
digitalis, diuretika dan sedative. Bila ada chorea diberikan largactil dan lain-lain.
-
7/30/2019 Anak Dengan Penyakit Jantung Rematik
11/11
Tirah Baring.
Semua penderita demam reumatik perlu tirah baring. Lamanya tergantung berat ringannyapenyakit.
Tabel 2. : Tirah baring dan mobilisasi penderita demam reumatik (Taranta &
Markowitz, 1989)
Status Jantung Penatalaksanaan
Tanpa Karditis Tirah baring selama 2 minggu dan mobilisasi bertahap selama 2 minggu
Karditis tanpa
KardiomegaliTirah baring selama 4 minggudan mobilisasi bertahap selama 4 minggu
Karditis dengan
Kardiomegali
Tirah baring selama 6 minggu dan mobilisasi bertahap selama 6 minggu
Karditis dengangagal jantung
Tirah baring selama dalam keadaan gagal jantung dan mobilisasi bertahap selama3 bulan
Antibiotika :
1. Penisilin Benzatin 600.000 U untuk anak dengan berat badan kurang dari 30 kg danl,2 juta U bila berat badan lebih dari 30 kg diberikan sekali.
2. Penisilin oral 4 x 250 mg/hari untuk anak besar dan 4 x 125 mg/hari bila berat badankurang dari 20 kg diberikan selama 10 hari.
3. Pada penderita yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan eritromisin 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari.Obat-obat lain tidak dianjurkan.
Analgesik dan anti-inflamasiObat anti radang diberikan untuk menekan gejala radang akut yang timbul meskipun adanya
radang dan perjalanan penyakitnya sendiri tidak berubah. Oleh karena itu obat anti radang
sebaiknya hanya diberikan bila diagnosis telah ditegakkan.
Tabel 3 : Pedoman pemberian analgetik dan anti-inflamasi
Manifestasi Klinik Pengobatan
Artralgia Salisilat saja 75-100 mg/kg BB/hari
Artritis saja, dan/atau
karditis tanpa kardiomegaliSalisilat saja 100 mg/kg BB/hari selama 2 minggu dilanjutkan dengan
75 mg/kg BB selama 4-6 minggu.
Karditis dengankardiomegali atau gagaljantung
Prednison 2 mg/kg/ BB/hari selama 2 minggu,dikurangi bertahapselama 2 minggu ditambah salisilat 75 mg/kg BB selama 6 minggu.