bab ii landasan teori 2.1 penyakit degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/bab_ii.pdf · penyakit gagal...

24
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratif Menurut Suiraoka (2012), penyakit degeneratif adalah penurunan fungsi sel sebelum waktunya. Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Sedikitnya ada 50 jenis penyakit yang termasuk penyakit degeneratif diantaranya adalah diabetes melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular, obesitas, dislipidemia, hipertensi, penyakit jantung, asam urat dan sebagainya. Menurut Khasanah (2011), penyakit degeneratif memiliki hubungan yang sangat kuat dengan bertambahnya umur seseorang, tetapi penyebab utama yang mempercepat munculnya penyakit degeneratif adalah perubahan gaya hidup. Sehingga sekarang ini, penyakit degeneratif dapat terjadi pada orang yang usianya jauh lebih muda. Perubahan gaya hidup ini terkait dengan perubahan pola makan dan berkurang nya aktifitas fisik. Hal ini dapat dilihat secara jelas antara lain dengan munculnya tempat-tempat makan junk food di hampir seluruh sudut kota. Junk food adalah makanan tidak sehat karena memiliki nilai nutrisi rendah. Junk food hampir tidak mengandung protein, vitamin serta serat yang sangat dibutuhkan tubuh. Selain itu, kurangnya aktifitas karena tuntutan pekerjaan juga menyebabkan penyakit ini lebih cepat terjadi. Menurut World Health Organization (WHO), hingga akhir tahun 2005 saja penyakit degeneratif telah menyebabkan kematian hampir 17 juta

Upload: vuthuan

Post on 05-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penyakit Degeneratif

Menurut Suiraoka (2012), penyakit degeneratif adalah penurunan fungsi

sel sebelum waktunya. Penyakit degeneratif adalah istilah medis untuk

menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel

tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Sedikitnya ada 50 jenis

penyakit yang termasuk penyakit degeneratif diantaranya adalah diabetes melitus,

stroke, jantung koroner, kardiovaskular, obesitas, dislipidemia,

hipertensi, penyakit jantung, asam urat dan sebagainya. Menurut Khasanah

(2011), penyakit degeneratif memiliki hubungan yang sangat kuat dengan

bertambahnya umur seseorang, tetapi penyebab utama yang mempercepat

munculnya penyakit degeneratif adalah perubahan gaya hidup. Sehingga sekarang

ini, penyakit degeneratif dapat terjadi pada orang yang usianya jauh lebih muda.

Perubahan gaya hidup ini terkait dengan perubahan pola makan dan berkurang

nya aktifitas fisik. Hal ini dapat dilihat secara jelas antara lain dengan munculnya

tempat-tempat makan junk food di hampir seluruh sudut kota. Junk food adalah

makanan tidak sehat karena memiliki nilai nutrisi rendah. Junk food hampir tidak

mengandung protein, vitamin serta serat yang sangat dibutuhkan tubuh. Selain itu,

kurangnya aktifitas karena tuntutan pekerjaan juga menyebabkan penyakit ini

lebih cepat terjadi. Menurut World Health Organization (WHO), hingga akhir

tahun 2005 saja penyakit degeneratif telah menyebabkan kematian hampir 17 juta

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

7

orang di seluruh dunia. Jumlah ini menempatkan penyakit degeneratif menjadi

penyakit pembunuh manusia terbesar.

2.1.1 Jantung

Jantung merupakan organ utama yang sangat penting bagi manusia,

karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga

tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme

tubuh. Jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Menurut Suiraoka (2012), penyakit jantung adalah kelas penyakit yang

melibatkan pembuluh jantung atau darah (arteri dan vena). Sering kita jumpai

banyak korban meninggal seketika akibat serangan jantung. Bahkan penyakit ini

merupakan empat penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan

kematian selain kanker, diabetes, dan paru kronis.

Menurut Aisyah (2013), beberapa macam penyakit jantung :

1. Akut Miokard Infark (AMI)

Jenis penyakit jantung inilah yang paling banyak membunuh dari sekian

banyak penderita sakit jantung. Proses penyakitnya berjalan dengan sangat

cepat dan juga membutuhkan pertolongan dengan segera. Penyakit akut

miokard infark ini secara mudahnya adalah kematian dari otot jantung karena

adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Sedangkan fungsi

pembuluh darah koroner adalah memberikan nutrisi ke otot jantung untuk

bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Bila fungsinya terhambat,

terganggu bahkan sampai tidak berfungsi maka akan berakibat fatal. Karena

adanya penyumbatan ini, maka pembuluh darah koroner yang berperan besar

dalam menyuplai darah dan oksigen akan mengalami kerusakan bahkan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

8

sampai kematian mendadak. Diagnosa dan pengobatan yang tepat dapat

menyelamatkan penderita dari kematian.

2. Gagal Jantung Kongestif / CHF

Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit

jantung. Yang dimaksud dengan gagal jantung kongestif adalah

ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke seluruh

tubuh. Padahal fungsi jantung salah satu diantaranya yaitu fungsi memompa

darah ke seluruh tubuh. Dengan adanya kegagalan ini maka tubuh tidak

tersuplai darah dengan baik. dan akan terjadi apa yang dinamakan dengan

gagal jantung.

3. Aterosklerosis

Penyakit jantung jenis ini kelainannya adalah penebalan dinding arteri

sebelah dalam karena endapan plak (berupa lemak dan kolesterol) sehingga

menghambat serta menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot. Aterosklerosis

dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri jantung,

maka disebut penyakit jantung koroner atau penyakit jantung iskemik.

4. Penyakit Jantung Rematik

Penyakit jantung rematik ini biasanya menyerang pada anak-anak dan juga

bisa merupakan penyebab penyakit katup jantung. Penyakit jantung rematik

adalah penyakit jantung yang terfokus pada kerusakan pada katup jantung

karena demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.

5. Penyakit Katup Jantung

Jenis penyakit jantung ini sesuai dengan namanya maka penyakit ini

menyerang pada katup jantung, sedangkan katup jantung itu mempunyai

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

9

fungsi dalam mengendalikan aliran darah dalam ruang-ruang jantung.

Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain

karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgitasi), atau tidak menutup

sempurna (prolaps). Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir

maupun karena infeksi. Demikian yang dimaksud dengan Penyakit katup

jantung.

2.1.2 Diabetes Melitus

Menurut Khasanah (2011), diabetes melitus atau kencing manis adalah

suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya

peningkatan kadar gula (glukosa darah). Glukosa sangat penting bagi kesehatan

karena merupakan sumber energi utama bagi otot dan jaringan. Jika seseorang

memiliki diabetes tipe apapun, itu berarti memiliki terlalu banyak glukosa. Terlalu

banyak glukosa dalam darah akan menyebabkan masalah yang serius.

Jenis-jenis penyakit diabetes :

1. Diabetes Melitus Tipe I

Disebut juga Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM), dimana penderita

mengalami gangguan pada produksi hormon insulin oleh suatu bagian dari

limpa.

2. Diabetes Melitus Tipe II

Disebut juga Non-Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM), dimana

penderita tidak kekurangan insulin, tetapi ada resistensi dari sel otot maupun

sel jaringan lemak untuk dimasuki gula darah.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

10

3. Diabetes Gestational

Diabetes yang terjadi pada saat kehamilan. Sekitar 4% wanita hamil

menderita tipe ini. Jika dilihat dari penyebab terjadinya, penyakit ini lebih

mengarah ke dalam golongan diabetes tipe II.

2.1.3 Hipertensi

Menurut Khasanah (2011), hipertensi atau darah tinggi adalah gejala

peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang

dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan.

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :

1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum

diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90% dari seluruh

hipertensi).

2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat

dari adanya penyakit lain.

Faktor gizi sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui

beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya

hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga

berperan, karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku

dan elastisitasnya berkurang. Dan sekitar 5% kasus hipertensi telah diketahui

penyebabnya seperti penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah dan penyakit

endokrin.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

11

2.1.4 Osteoartritis

Menurut J. D’Adamo (2007:4), osteoartritis adalah suatu penyakit sendi

degeneratif, kebanyakan mempengaruhi tulang rawan. Tulang rawan yang sehat

memungkinkan tulang meluncur di atas satu sama lain dan menyerap energi dari

kejutan gerak fisik. Pada osteoartritis, lapisan permukaan tulang rawan rusak dan

aus. Hal ini menyebabkan tulang bergesekan, menyebabkan rasa nyeri,

pembengkakan, dan hilangnya gerakan sendi. Dengan berjalannya waktu, sendi

dapat kehilangan bentuk normalnya.

Nyeri dan kekakuan dari sendi-sendi dapat terjadi setelah periode-periode

yang panjang dari ketidakaktifan, contohnya, duduk dalam teater. Pada

osteoartritis yang parah, kehilangan bantal cartilage yang komplit menyebabkan

gesekan antara tulang-tulang, menyebabkan nyeri pada saat istirahat atau nyeri

dengan gerakan yang terbatas.

2.1.5 Dislipidemia

Menurut Pramono (2009), dislipidemia adalah kelainan metabolisme

lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam

plasma. Di mana peningkatan abnormal itu terjadi pada kadar kolesterol total,

kolesterol LDL, trigliserida (TG), sedangkan kolesterol HDL yang berperan

penting untuk kesehatan jantung mengalami penurunan.

Secara umum dislipidemia ada dua klasifikasi, yaitu primer dan

sekunder. Dislipidemia primer merupakan kelainan kolesterol pada kolesterol

total, kolesterol LDL, trigliserida, dan kadar kolsterol HDL. Bisa dikatakan,

seseorang yang mengalami dislipidemia pasti memiliki kadar kolesterol yang

abnormal, yang memicu penumpukan plak pada pembuluh darah tertentu,

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

12

sehingga aliran darah tak bisa mengalir. Dan pada kondisi inilah, seseorang

umumnya akan mengalami serangan jantung.

Sedangkan untuk dislipidemia sekunder, serangan jantung umumnya

dipicu karena penyakit kronis seperti diabetes, dan efek buruk merokok, alkohol

serta obesitas. Kondisi itu bisa terjadi karena semua penyakit dan kebiasaan buruk

itu memicu resistensi insulin dalam tubuh, sehingga peredaran pembuluh darah

terganggu dan memicu gangguan pada penyakit jantung dan pembuluh darah.

2.1.6 Hiperurisemia

Menurut Antoro (2012), hiperurisemia adalah istilah kedokteran yang

mangacu pada kondisi kadar asam urat dalam darah melebihi normal, yaitu lebih

dari 7,0 mg/dl. Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya produksi ataupun

menurunnya pembuangan asam urat, atau kombinasi dari keduanya.

Hiperurisemia mempunyai gejala khas peradangan sendi yang mendadak,

disebabkan oleh reaksi jaringan sendi terhadap pembentukan kristal asam urat

yang bentuknya menyerupai jarum. Hiperurisemia dapat menyebabkan

peningkatan kadar asam urat dalam darah tetapi tidak selalu disertai gejala-gejala

penyakit asam urat. Pada penyakit hiperurisemia, kadang-kadang dapat terjadi

pembentukan kristal asam urat dalam ginjal, kristal ini akan larut dalam urin yang

bersifat alkalis (basa). Senyawa asam urat dihasilkan oleh tubuh dalam

metabolisme purin dan dikeluarkan keluar melalui metabolisme ginjal.

Penyakit hiperurisemia ada 2 jenis, yaitu :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

13

1. Primer

Disebabkan oleh produksi asam urat yang berlebihan.

2. Sekunder

Disebabkan oleh obat / racun yang mengakibatkan produksi asam urat naik

dan menyebabkan serangan akut / mendadak (obat golongan salisilat,

diuretik).

2.2 Kedudukan Sistem Pakar Dalam Kecerdasan Buatan

Menurut Subakti (2006), sistem pakar adalah salah satu bagian dari

bidang kecerdasan buatan. Sistem dirancang untuk meniru perilaku seorang ahli

yang bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang cukup kompleks.

Kunci sukses dari sistem pakar adalah bagaimana sistem tersebut dapat

memproses basis pengetahuan yang ada. Apabila basis pengetahuan tersebut

dikombinasikan dengan teknik inferensi yang ada dalam kecerdasan buatan, tidak

menutup kemungkinan menghasilkan pemecahan yang lebih baik dari seorang

pakar pada satu area masalah yang spesifik dan biasanya lebih sempit.

Proses dari sistem pakar bisa dinilai sederhana. Kepakaran dipindahkan

dari seorang pakar ke komputer yang disimpan dalam basis data dan bila user

meminta saran spesifik yang dibutuhkan, komputer mencari, mengolah, dan

menampilkan kesimpulan yang spesifik.

2.3 Sistem Pakar

Menurut Kusrini (2006:11), sistem pakar adalah sistem berbasis

komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam

memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

14

dalam bidang tersebut. Sistem pakar bekerja berdasarkan pengetahuan yang

dimasukkan oleh seorang atau beberapa orang pakar dalam rangka mengumpulkan

informasi hingga sistem pakar dapat menemukan jawabannya.

Di dalam menyelesaikan suatu masalah, sistem pakar mengajukan

berbagai pertanyaan kepada pemakai dalam rangka pengumpulan informasi

hingga sistem pakar tersebut dapat memberikan suatu penyelesaian yang dianggap

tepat atau sesuai bagi seseorang, yang harus memiliki serangkaian alternatif

terbaik dari alternatif yang ada. Berdasarkan kriteria yang diberikan, sistem pakar

bisa menentukan pilihan yang tepat. Tujuan utama sistem ini adalah untuk

memindahkan secara efektif ilmu pengetahuan kepada mereka yang bukan pakar.

2.4 Komponen Sistem Pakar

Menurut Irawan (2007), sistem pakar mempunyai 3 komponen utama,

yaitu knowledge base, working memory, dan inference engine. Model sistem

pakar dapat dijelaskan melalui diagram gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Diagram Komponen Sistem Pakar (Sumber: Irawan, 2007:7)

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

15

A. Knowledge base merupakan berfungsi untuk menyimpan data atau

pengetahuan yang memuat fakta-fakta, yang diperlukan untuk membuat suatu

keputusan. Knowledge base terdiri dari dua bagian yaitu:

1. Fakta

Fakta adalah suatu kenyataan atau kebenaran yang diketahui. Fakta

menyatakan hubungan (relasi) antara dua objek atau lebih. Fakta dapat

pula menunjukkan sifat.

2. Aturan

Dalam menerangkan masalah digunakan aturan untuk menentukan hal apa

yang harus dilakukan dalam situasi tertentu dan aturan tersebut terdiri dari

2 bagian yaitu IF dan THEN. IF merupakan kondisi yang mungkin benar

atau mungkin tidak benar, sedangkan THEN adalah tindakan yang

dilakukan jika kondisi benar.

B. Working memory berfungsi untuk menyimpan fakta-fakta yang ditemukan

selama proses konsultasi. Selama proses konsultasi, user memasukkan fakta

yang dibutuhkan, kemudian sistem mencari padanan tentang fakta dengan

informasi yang ada di knowledge base untuk menghasilkan fakta baru. Sistem

akan memasukkan fakta baru ke dalam working memory, sehingga working

memory menyimpan fakta-fakta yang ditemukan baik dari user maupun hasil

kesimpulan sistem.

C. Inference engine adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran

dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu.

Inference engine berfungsi untuk mencari padanan antara fakta yang ada

dalam working memory dengan fakta yang ada di dalam knowledge base,

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

16

yang selanjutnya inference engine akan menarik kesimpulan dari problem

yang diajukan kepada sistem. Ada dua metode utama yang digunakan

inference engine untuk melakukan penelusuran yaitu penalaran maju

(Forward Chaining) dan penalaran mundur (Backward Chaining).

2.5 Sistem Berbasis Aturan

Menurut Subakti (2006), sistem berbasis aturan merupakan suatu sistem

yang pengetahuannya direprensentasikan sebagai serangkaian rule-rule

(production rules). Dengan kata lain bahwa sistem berbasis aturan adalah suatu

perangkat lunak yang menyajikan keahlian pakar dalam bentuk aturan-aturan pada

suatu domain tertentu untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

2.6 Komponen Sistem Berbasis Aturan

Untuk membangun suatu sistem berbasis aturan diperlukan beberapa

komponen, secara umum dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini.

Antar muka untuk

pengembangan

Komponen

Akuisisi

Knowledge

Base (Basis

Pengetahuan)

Pakar

Antar muka untuk

konsultasi

Komponen

Penjelas

Mekanisme

Inferensi

USER INTERFACE

User

Gambar 2.2 Diagram Komponen Sistem (Sumber: Ulysses, 2012)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

17

A. Knowledge base (basis pengetahuan) adalah bagian dari sebuah sistem pakar

yang mengandung/menyimpan pengetahuan (domain knowledge). Knowledge

base yang dikandung oleh sebuah sistem pakar berbeda antara satu dengan

yang lain tergantung pada bidang kepakaran dari sistem yang dibangun

(Irawan, 2007).

B. Mekanisme inferensi berfungsi untuk mensimulasikan strategi penyelesaian

masalah dari seorang pakar. Sebuah konklusi akan dicapai dengan

menjalankan suatu aturan tertentu pada fakta yang ada.

C. Komponen penjelas berfungsi menjelaskan strategi penyelesaian masalah

bagi user yang meliputi:

1. Pertanyaan apa yang akan diajukan pada pemakai dan jika diperlukan

mengapa mengajukan pertanyaan tersebut.

2. Alasan bagaimana sistem tersebut memperoleh hasil demikian.

3. Karakteristik apa yang dimiliki tiap-tiap objek.

D. User interface yaitu bagian program yang berhubungan langsung dengan

pemakai, baik selama konsultasi maupun untuk pengembangan sistem. Oleh

karena itu sistem haruslah menggunakan bahasa dan sistem pengoperasian

yang mudah dimengerti.

E. Komponen akuisisi berfungsi untuk menyusun dan mengimplementasikan

pengetahuan dalam basis pengetahuan. Komponen ini memiliki beberapa

karakteristik antara lain:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

18

1. Pengetahuan yang terdiri dari pengetahuan dan fakta harus mudah untuk

dimasukkan.

2. Metode penyajian informasi dalam basis pengetahuan harus mudah

dimengerti.

3. Sangat baik jika memiliki sistem pengecekan atas format yang salah.

2.7 Inference Engine

Menurut Andi (2003), inference engine adalah bagian dari sistem pakar

yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar rule berdasarkan

urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antara user dengan sistem,

inference engine menguji rule satu demi satu sampai kondisi rule itu benar.

Ada 2 metode utama yang telah dibuat bagi inference engine untuk

menguji aturan yaitu penalaran maju (Forward Chaining) dan penalaran mundur

(Backward Chaining).

1. Forward Chaining

Menurut Wijaya (2006), metode forward chaining adalah suatu metode dari

mesin inferensi untuk memulai penalaran atau pelacakan suatu data dari fakta-

fakta yang ada menuju suatu kesimpulan. Dalam metode ini, kaidah interpreter

mencocokkan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang

dinyatakan dalam bagian sebelah kiri atau kaidah IF. Apabila fakta yang ada

dalam pangkalan data itu sudah sesuai dengan kaidah IF, maka kaidah

distimulasi. Tahapan metode forward chaining dapat dilihat pada gambar 2.3.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

19

Gambar 2.3 Metode Forward Chaining (Sumber: Fitriawanti, 2009:14)

Pada gambar di atas menunjukkan pangkalan kaidah yang terdiri dari 5 buah

yaitu kaidah A, kaidah B, kaidah C, kaidah D dan kaidah E. Sedangkan

pangkalan data terdiri dari pengawalan fakta yang sudah diketahui, yaitu fakta

1, fakta 2 dan fakta 3.

Melalui observasi 1 mulai melacak pangkalan kaidah untuk mencari premis

dengan menguji semua kaidah secara berurutan. Pada observasi 1 pertama-

tama melacak kaidah A dan kaidah B. Inference engine mulai melakukan

pelacakan, mencocokkan kaidah A dalam pangkalan pengetahuan terhadap

informasi yang ada di dalam pangkalan data, yaitu fakta 1 dan fakta 2. Jika

pelacakan pada kaidah A tidak ada yang cocok dengan fakta 1, maka terus

bergerak menuju kaidah C yang kemudian menghasilkan kesimpulan, demikian

seterusnya.

Observasi

Observasi

Fakta 2

Fakta 1

Kaidah E

Kaidah D

Kaidah C Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Kesimpulan

Kaidah B

Kaidah A

Fakta 3

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

20

2. Backward Chaining

Menurut Irawan (2007), metode backward chaining dilakukan dengan cara

memilih beberapa kesimpulan yang mungkin dan mencoba membuktikan

kesimpulan tersebut dari bukti-bukti yang ada. Metode backward chaining

merupakan kebalikan dari metode forward chaining dan sering disebut

penalaran mundur. Pada metode ini pelacakan atau penalaran dari dilakukan

dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung kesimpulan

tersebut. Jadi interpreter kaidah mulai menguji kaidah sebelah kanan yaitu

THEN.

Inference engine akan melacak bukti-bukti yang mendukung hipotesa awal.

Jika ternyata sesuai, maka basis data akan mencatat kondisi terhadap status

sistem yang berlaku. Semua sisi kaidah IF yang benar-benar sesuai digunakan

untuk menghasilkan hipotesa yang baru dan keadaan tujuan, yang kemudian

direkam dalam basis data. Keadaan di atas terus berlangsung sampai hipotesa

terbukti kebenarannya. Alur dari metode backward chaining dapat dilihat pada

gambar 2.4 di bawah ini.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

21

Gambar 2.4 Metode Backward Chaining (Sumber: Fitriawanti, 2009:16)

Dalam melakukan penelusuran pada backward chaining berawal dari goal atau

pada gambar disebut sebagai tujuan, kemudian mencari informasi untuk

memenuhi tujuan tersebut. Pertama-tama mulai dengan memberitahu sistem

bahwa kita ingin membuktikan keadaan tujuan. Inference engine melihat

pangkalan data yaitu fakta untuk dicocokkan dengan pangkalan kaidah.

2.8 Verifikasi

Menurut Gonzales (2000), verifikasi adalah proses untuk memastikan

bahwa sistem cerdas sesuai dengan spesifikasi serta basis pengetahuannya

konsisten dan terbebas dari kesalahan. Suatu kualitas dari basis pengetahuan dapat

dilihat dari ukuran, kompleksitas dan sifat kritikal dari aplikasi-aplikasi yang ada.

Semuanya itu dapat diwujudkan dari proses-proses verifikasi. Elemen ini sangat

penting bagi suatu sistem berbasis pengetahuan. Verifikasi adalah membangun

sistem yang benar. Verifikasi itu sendiri terdiri dari 2 proses yaitu:

Observasi

Observasi

Fakta 2

Fakta 1

Kaidah E

Kaidah D

Kaidah C

Tujuan Kaidah B

Kaidah A

Fakta 3

Observasi

Observasi

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

22

1. memeriksa pelaksanaan suatu sistem secara spesifik.

2. memeriksa konsistensi dan kelengkapan dari basis pengetahuan.

Verifikasi dijalankan ketika ada penambahan atau perubahan pada rule,

karena rule tersebut sudah ada pada sistem. Sedangkan tujuan verifikasi adalah

untuk memastikan adanya kecocokkan antara sistem dengan apa yang sistem

kerjakan dan juga untuk memastikan bahwa sistem itu terbebas dari error.

Berikut ini adalah yang harus dicek dalam suatu basis pengetahuan :

1. Redundant rules

Dikatakan redundant rules jika 2 rule atau lebih mempunyai premise dan

conclusion yang sama.

Contoh :

Rule 1 : If the humidity is high and the temperature is hot

Then there will be thunderstorms

Rule 2 : If the temperature is hot and the humidity is high

Then there will be thunderstorms

2. Conflicting rules

Conflicting rules terjadi ketika 2 rule atau lebih mempunyai premise yang

sama tetapi conclusion yang berbeda.

Contoh :

Rule 1 : If the temperatur is hot and the humidity is high

Then there will be sunshine

Rule 2 : If the temperatur is hot and the humidity is high

Then there will not be sunshine

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

23

3. Subsumed rules

Suatu keadaan dapat dikatakan subsumed rules jika rule tersebut mempunyai

constraint yang lebih atau kurang tetapi mempunyai conclusion yang sama.

Contoh :

Rule 1 : If the temperatur is hot and the humidity is high

Then there will be thunderstorms

Rule 2 : If the temperatur is hot

Then there will be thunderstorms

4. Circular rules

Circular rules ialah suatu keadaan dimana terjadinya proses perulangan dari

suatu rule. Ini dikarenakan suatu premise dari salah satu rule merupakan

conclusion dari rule yang lain, atau kebalikannya.

Contoh :

Rule 1 : If X and Y are brothers

Then X and Y have the same parents

Rule 2 : If X and Y have the same parents

Then X and Y are brothers

5. Unnecessary IF condition

Unnecessary IF terjadi ketika 2 rule atau lebih mempunyai conclusion yang

sama tetapi salah satu dari rule tersebut mempunyai premise yang tidak perlu

dikondisikan dalam rule karena tidak mempunyai pengaruh apapun.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

24

Contoh :

Rule 1 : If the patient has pink spots and the patient has a fever

Then the patient has measles

Rule 2 : If the patient has pink spots and the patient does not have fever

Then the patient has measles

6. Dead-end rules

Dead-end rules adalah suatu rule yang conclusionnya tidak diperlukan oleh

rule-rule lainnya.

Contoh :

Rule 1 : If the gauge reads empty

Then the gas tank is empty

2.9 Diagram Blok

Langkah awal yang dilakukan dalam menerjemahkan suatu bidang ilmu

ke dalam sistem berbasis aturan yaitu melalui diagram blok (block diagram).

Menurut Ogata (2002), diagram blok dari sebuah sistem merupakan gambaran

dari proses yang dijalankan oleh tiap komponen dan aliran sinyal.

Dengan membuat diagram blok di dalam sistem berbasis aturan maka

dapat diketahui urutan kerja sistem dalam mencari keputusan. Contoh diagram

blok dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

25

Gambar 2.5 Block Diagram Health Maintenance Organization (HMO)

(Sumber: Irawan, 2007:56)

2.10 Diagram Ketergantungan

Setelah diketahui urutan kerja sistem dalam mencari keputusan dari

diagram blok, langkah selanjutnya adalah membuat diagram ketergantungan

(dependency diagram). Menurut Viony (2012), dependency diagram

menggambarkan hubungan pertanyaan, rule, nilai, dan faktor-faktor penentu yang

sudah dibuat dalam diagram blok. Contoh dependency diagram dapat dilihat pada

gambar 2.6.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

26

Se

t 1

Ru

le 1

-5

? member

Recommended

support

Se

t 2

Ru

le 6

-8

Member Status

Se

t 3

Ru

le 9

-11

Problem

(yes, no)

? other_symptoms

(normal, abnormal, not_known)

? Temperature

(new_case, follow_up_case, information_other)

? reason

? Id_valid

(yes, no)

(yes, no)

level_1

level_2

level_3

information_other

non_member

Gambar 2.6 Dependency diagram HMO (Sumber: Irawan, 2007:57)

2.11 Decision Table

Dari data-data yang diolah dan dibuat diagram ketergantungan, langkah

yang berikutnya adalah pembuatan decision table. Menurut Viony (2012),

decision table merupakan tabel yang menunjukkan semua kombinasi inputan dan

hasilnya. Sebagai contoh dari pembuatan decision table dapat dilihat tabel 2.1 di

bawah ini.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

27

Tabel 2.1 Decision Table HMO Rule Set 1

(Sumber: Irawan, 2007:57)

2.12 Reduced Decision Table

Setelah didapatkan nilai dari decision table akan direduksi untuk

mendapatkan nilai dari kondisi terakhir. Menurut Lee (2011), reduced decision

table adalah penyederhanaan dari decision table dengan menggunakan rule-rule

yang hasilnya sama dan memiliki inputan yang tidak berpengaruh. Sebagai contoh

dari mereduksi decision table dapat dilihat pada tabel 2.2.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

28

Tabel 2.2 Reduced Decision Table HMO Rule Set 1

(Sumber: Irawan, 2007:58)

2.13 Penyajian aturan (rule) dengan treeview

Treeview adalah sebuah fasilitas yang disediakan bahasa pemrograman

Visual Basic untuk penyusunan aturan-aturan. Menurut Tarigan (2010), object

treeview adalah sebuah diagram pohon yang menggambarkan hubungan logis

antara komponen visual dan non visual yang terletak pada form, data module,

maupun frame. Dalam sebuah treeview ada beberapa fungsi dan prosedur yang

bisa membantu menyusun aturan-aturan dan memanfaatkannya sebagai inference

engine ketika sistem dijalankan.

Dengan treeview langkah-langkah untuk mengubah diagram

ketergantungan menjadi rule tidak diperlukan karena diagram ketergantungan

dapat langsung diaplikasikan dalam treeview. Treeview menyediakan fasilitas

untuk menambah, menyisipkan ataupun memotong node-node yang ada.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penyakit Degeneratifsir.stikom.edu/1552/4/BAB_II.pdf · Penyakit gagal jantung kongestif ini adalah satu dari jenis macam penyakit ... Penyakit jantung rematik

29

2.14 Basis Data

Menurut Minartiningtyas (2013), basis data (database) adalah kumpulan

informasi yang disusun berdasarkan cara tertentu dan merupakan suatu kesatuan

yang utuh. Berdasarkan pengertian tersebut, data yang terhimpun dalam suatu

database dapat menghasilkan informasi yang berguna.

Manfaat dari pembentukkan database adalah untuk mempermudah

penciptaan struktur data. Selain itu suatu database dapat digunakan untuk

sejumlah program aplikasi yang berlainan sehingga dapat meningkatkan

produktifitas progammer. Kumpulan file yang saling berkaitan dengan program

untuk pengelolaanya disebut sebagai database.