hernia inguinalis

Post on 05-Jan-2016

16 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Hernia Inguinalis Irreponibilis

TRANSCRIPT

Hernia Inguinalis Lateral

Atika Handam Sari1110311008

- Hernia : penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.

- 75% hernia terjadi di lipat paha berupa hernia inguinalis direk dan indirek.

- Insiden hernia inguinalis 2%. hernia pada sisi kanan sebesar 60%, sisi kiri 20-25% dan bilateral 15%. pria : wanita 7 : 1

LATAR BELAKANG

- Hernia inguinalis kasus bedah digestif terbanyak setelah apendisitis.

- Hernia inguinalis tantangan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat karena besarnya biaya yang diperlukan dalam penanganannya dan hilangnya tenaga kerja akibat lambatnya pemulihan serta tingginya angka rekurensi.

LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Penonjolan abnormal dari jaringan atau

organ intraabdominal (sebagian atau seluruhnya) melalui lubang atau defek dinding abdomen.

Jenis hernia inguinalis

◦ Hernia inguinalis direct◦ Hernia inguinalis indirect.

Kulit (kutis). Jaringan sub kutis (Camper’s dan Scarpa’s) yang berisikan

lemak. Fasia ini terbagi dua bagian, superfisial (Camper) dan

profundus (Scarpa). Innominate fasia (Gallaudet), lapisan ini merupakan lapisan

superfisial atau lapisan luar dari fasia muskulus obliqus eksternus.

Apponeurosis muskulus obliqus eksternus, Spermatik kord pada laki-laki, ligamen rotundum pada wanita. Muskulus transversus abdominis dan aponeurosis muskulus

obliqus internus. Fasia transversalis Preperitoneal connective tissue dengan lemak. Peritoneum

Anatomi

Anatomi

1.Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang.

2. Adanya kelemahan jaringan/otot. 3. Tersedianya kantong.

Etiologi

Patofisiologi

Pada orang sehat ada 3 mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis yaitu:◦ kanalis inguinalis yang berjalan miring◦ adanya struktur m.oblikus internus abdominis

yang menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi

◦ adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot.

Gangguan pada ketiga mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia. Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi annulus internus turut kendur.

Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan annulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis.

Diagnosis

Anamnesa◦ Benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu

berdiri, menangis kuat, batuk, bersin atau pun mengedan dan hilang setelah berbaring

◦ Nyeri jarang dijumpai, kalaupun ada biasanya pada region epigastrium atau paraumbilikal, berupa nyeri visceral karena pada satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia

◦ Keluhan nyeri disertai mual dan muntah

Pemeriksaan fisik

Inspeksi◦ Pada saat mengedan tampak benjolan di region

inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah ( hernia inguinalis lateralis)

◦ Biasanya benjolan menghilang waktu istirahat atau berbaring

Palpasi ◦ Konsistensi kenyal◦ Dapat/ tidak dapat didorong masuk kembali

(reponibel/ ireponibel)◦ Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk,

kadang cincing hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis eksternus yang melebar

◦ Ada atau tidaknya nyeri tekan◦ Testis teraba / tidak ( dd/ hidrokel)

Pemeriksaan finger test

Menggunakan jari ke 2 atau ke 5 Dimasukkan lewat skrotum melalui annulus eksternus ke kanal inguinal

Penderita disuruh batuk◦Bila impuls di ujung jari berarti hernia

inguinalis lateralis◦Bila impuls di samping jari berarti hernia

inguinalis medialis

Diferensial diagnosa

Herniasi dari lemak preperitonial yang melewati kanalis inguinalis menuju funikulus spermatikus

Hernia femoralis Hidrokel Lymphadenopathy atau abces pada lipatan

paha Varicocele Orkitis

Penatalaksanaan

1. Konservatif◦ Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki

◦ Celana penyangga◦Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya Asetaminofen, obat pelunak tinja untuk mencegah sembelit.

2.  Pembedahan (Operatif) :◦  Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis

internus dan memperkuat dinding belakang.◦  Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai

ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.

◦  Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan menutup celah yang terbuka dengan menjahit pertemuan transversus internus dan muskulus ablikus internus abdominus ke ligamen inguinal.

LAPORAN KASUS

IDENTITAS Nama : Tn. S No. RM : 00.07.61 Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 60 tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Kurao Pagang, Nanggalo Agama : Islam Masuk RS : 11 September 2015

ANAMNESIS

Keluhan Utama:Benjolan pada lipat paha kanan sejak 5 tahun

yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang Benjolan pada lipat paha kanan sejak 5

tahun yang lalu. Benjolan hilang timbul terutama timbul ketika pasien berdiri dan hilang bila berbaring. Benjolan tidak disertai nyeri.

Mual dan muntah tidak ada Demam tidak ada Buang air besar ada, flatus ada Buang air kecil (+) biasa Riwayat operasi hernia pada tahun 1983.

Riwayat Penyakit Dahulu Batuk-batuk lama (-) BAK dan BAB sering mengedan (-) Sesak napas (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan

sama dengan pasien.Riwayat Sosioekonomi Pasien seorang pekerja bangunan

Pemeriksaan Fisik

 Status generalis◦ Keadaan umum : Tampak sakit sedang◦ Kesadaran : Compos mentis GCS 15

(E4M6V5) Tanda vital

◦ Tekanan darah : 110/70 mmHg◦ Nadi : 84 x/menit◦ Suhu : 36,6 ◦C◦ Pernapasan : 20 x/menit◦ VAS : 2

Kepala : normosefal Kulit : tidak ada kelainan Rambut : warna hitam, tidak mudah

dicabut Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera

tidak ikterik Telinga : tidak ada kelainan Gigi dan mulut: tidak ada kelainan Leher : tidak ada kelainan

Thorax-Paru : dalam batas normal-Jantung : dalam batas normal Abdomen-Inspeksi : distensi (-)-Palpasi : supel, nyeri tekan dan nyeri lepas

tidak ada-Perkusi : timpani pada seluruh dinding perut-Auskultasi: bising usus (+) normal Ekstremitas: edema tidak ada, refilling kapiler <

2 detik

Status lokalis region inguinal dan genitalia

Inspeksi : - Benjolan pada lipat paha kanan ukuran ±

7x4 cm, warna kulit diatasnya samadengan kulit disekitarnya, dapat direposisi.

- Benjolan di skrotum tidak ada, tidak ada tanda radang, tidak nyeri.

Palpasi :-lunak, permukaan licin, batas tegas, finger

test teraba pada ujung jari.- testis teraba, tidak nyeri, transluminasi (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Hb : 12,6 mg/dl Leukosit : 19.000/mm3 Trombosit : 249.000/mm3 Hematokrit : 38% GDS : 88 mmol/L Ureum : 25 mg/dl Kreatinin : 1,1 mg/dl SGOT : 18 u/L SGPT : 17 u/L

Kesan : leukositosis

Diagnosa Kerja

Hernia inguinalis lateralis dekstra reponibel

Diagnosa Banding

Hidrokel Tumor testis Orchitis Torsio testis

Terapi

Hernioplasty

Prognosa

Ad vitam : bonam Ad fungsionam : bonam Ad sanationam : bonam

Terima Kasih

top related