alergi makanan.docx

16
ALERGI MAKANAN (Buletin kesehatan) Alergi makanan adalah respon abnormal terhadap makanan yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh Anda. Pada orang dewasa, makanan yang paling sering memicu reaksi alergi termasuk ikan, kerang, kacang tanah, dan kacang-kacangan pohon, seperti kenari. Soal makanan untuk anak-anak dapat mencakup telur, susu, kacang tanah, kacang pohon, kedelai, dan gandum. Gejala alergi makanan termasuk Gatal atau pembengkakan di mulut Anda Muntah, diare, atau perut kram dan nyeri Gatal-gatal atau eksim Pengetatan bernapas tenggorokan dan kesulitan Penurunan tekanan darah Dokter mungkin menggunakan sejarah rinci, diet eliminasi, dan kulit dan tes darah untuk mendiagnosis alergi makanan. Bila Anda memiliki alergi makanan, Anda harus siap untuk mengobati paparan disengaja. Memakai sebuah gelang tanda medis atau kalung, dan membawa perangkat auto-injektor yang mengandung epinefrin (adrenalin). Anda hanya dapat mencegah gejala alergi makanan dengan menghindari makanan. Setelah Anda dan dokter Anda telah mengidentifikasi makanan yang Anda sensitif, Anda harus menghapus mereka dari diet Anda.

Upload: zaki-akbar

Post on 31-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ALERGI MAKANAN.docx

ALERGI MAKANAN (Buletin kesehatan)

Alergi makanan adalah respon abnormal terhadap makanan yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh Anda.

Pada orang dewasa, makanan yang paling sering memicu reaksi alergi termasuk ikan, kerang, kacang tanah, dan kacang-kacangan pohon, seperti kenari. Soal makanan untuk anak-anak dapat mencakup telur, susu, kacang tanah, kacang pohon, kedelai, dan gandum.

Gejala alergi makanan termasuk

     Gatal atau pembengkakan di mulut Anda     Muntah, diare, atau perut kram dan nyeri     Gatal-gatal atau eksim     Pengetatan bernapas tenggorokan dan kesulitan     Penurunan tekanan darah

Dokter mungkin menggunakan sejarah rinci, diet eliminasi, dan kulit dan tes darah untuk mendiagnosis alergi makanan.

Bila Anda memiliki alergi makanan, Anda harus siap untuk mengobati paparan disengaja. Memakai sebuah gelang tanda medis atau kalung, dan membawa perangkat auto-injektor yang mengandung epinefrin (adrenalin).

Anda hanya dapat mencegah gejala alergi makanan dengan menghindari makanan. Setelah Anda dan dokter Anda telah mengidentifikasi makanan yang Anda sensitif, Anda harus menghapus mereka dari diet Anda.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Alergi MakananAlergi makanan merupakan reaksi kepekaan yang terjadi pada bagian-bagian tertentu dari tubuhmanusia terhadap beberapa jenis makan tertentu. Alergi makanan merupakan salah satumasalah yang penting karena makanan merupakan suatu zat yang mutlak diperlukan tubuh.Istilah alergi makanan berbeda dengan intoleransi makanan.Gejala yang timbul dari alergi makanan disebabkan oleh makanan yang masuk melalui oral(mulut) maupun melalui suntikan. Sedangkan intoleransi makanan terjadi jika setelah pemasukanmakanan tertentu dan tidak terjadi jika makanan diberikan melalui suntikan. Intoleransi makanan

Page 2: ALERGI MAKANAN.docx

biasanya disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan suatu enzim dalam tubuh, gangguanpencernaan maupun reaksi psikologis.Bagaimana alergi makanan terjadi…??? Alergen yang terdapat pada makanan adalahkomponen utama terjadinya alergi makanan. Alergen ini berupa protein yang tidak rusak padasaat proses memasak, dan tidak rusak pada saat berada di keasaman lambung. Akibatnyaalergen dapat melenggang mulus di dalam tubuh masuk ke peredaran darah mencapai organyang menjadi targetnya guna menimbulkan reaksi alergi. Mekanisme terjadinya alergi makananmelibatkan sistem imun dan herediter/keturunan.Alergi makanan merupakan reaksi hipersensitif yang artinya sebelum reaksi alergi terhadapalergen pada makanan muncul, seseorang harus pernah terkena alergen yang samasebelumnya. Pada saat pertama kali terkena, alergen akan merangsang limfosit (bagian dari seldarah putih) untuk memproduksi antibodi (IgE) terhadap alergen tersebut. Antibodi ini akanmelekat pada sel Mast jaringan tubuh manusia. Jika kelak orang tersebut memakan makananyang sama maka antibodi ini akan menyuruh sel Mast untuk melepaskan histamin. Zat kimiayang bernama histamin inilah yang menyebabkan gejala alergi makanan.Apa saja gejala yang timbul…??? Gejala yang timbul akibat alergi makanan bervariasitergantung antigen yang menyebabkan reaksinya. Gejala dapat muncul beberapa menit setelahmakan atau berjam jam kemudian. Biasanya gejala yang timbul pada sisitem pernafasan sepertiasma, brochitis dan rhinitis. Sedangkan gejala yang timbul pada sistem pencernaan seperti rasamual, muntah, diare, dan nyeri perut. Namun, gejala alergi yang paling ditakutkan dikenal dengannama anafilaktik syok. Gejala ini ditandai dengan tekanan darah yang menurun, kesadaranmenurun, dan bila tidak ditangani segera dapat menyebabkan kematian. Makanan apa yangbiasanya sering menimbulkan alergi…??? Pada orang dewasa : makanan laut sepertikerang, udang, lobster, kepiting, cumi cumi, dan ikan. Beberapa jenis kacang kacangan sepertikacang kenari, kacang tanah. Yang paling sering ditemukan adalah alergi telur.Pada anak anak : Pola alergi yang terjadi terkadang berbeda dengan orang dewasa. Makananyang sering menimbulkan alergi pada anak adalah telur, susu, kacang tanah, dan buah buahanseperti tomat dan stroberi. Tes apa saja yang dilakukan untuk mengetahui alergimakanan…?? Terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk mengetahui alergi makanan.Salah satunya dengan tes diet yang terdiri dari eliminasi dan provokasi. Tes diet eliminasi adalahdengan memberikan makanan yang memiliki daya alergenik rendah. Tes diet ini dilakukanselama 3 minggu, setelah itu dilakukan tes diet provokasi yaitu dengan memberikan makananyang memiliki daya alergenik tinggi.Page 1

Alergi MakananBagaimana pengaturan makan bagi orang yang memiliki alergi…??? Menghindarimakanan yang menjadi penyebab alergi merupakan hal yang paling utama dalam penangananalergi makanan. Setelah diketahui jenis makanan yang menyebabkan alergi maka makanantersebut harus segera dihapuskan dari daftar menu sehari hari. Caranya adalah harus dapatmembuat daftar makanan/kandungan makanan yang ia makan sehari hari. Ketika alergi muncul,maka ia dapat melihat kembali apa apa saja yang ia makan sebelum munculnya alergi. Bilasudah ditemukan, segera hapus jenis makanan tersebut dari daftar menu.Bila gejala alergi telah muncul maka perlu dilakukan pengobatan terhadap gejala yang timbul.Misalnya dengan pemberian obat antihistamin untuk mengatasi gejala pada kulit, saluran cerna,asma, bersin dan rasa tidak enak pada hidung. Bila gejala yang timbul sangat berat, segeralahmembawa pasien tersebut ke dokter atau rumah sakit terdekat.Bagaimana menu makanan orang yang memiliki alergi…??? Orang yang memiliki alergi

Page 3: ALERGI MAKANAN.docx

sering dihadapkan antara dua pilihan yang sama-sama tidak enak mengenakkan. Pertama harusmenghindari penyebab alergi makanan dengan mengkonsumsi makanan pengganti yang nilaigizinya tidak kalah bagus. Pilihan lainnya adalah tetap mengkonsumsi makanan penyebab alergitetapi harus mengalami siksaan gejala alergi yang sangat mengganggu dan harus terusmengkonsumsi obat antihistamin. Dari dua pilihan tersebut tampaknya menghidari penyebabalergi makanan adalah pilihan yang relatif lebih menguntungkan.Karena makanan penyebab alergi pada umumnya bergizi tinggi, maka sebaiknya harus dicarimakanan pengganti yang relatif aman yang nilai gizinya tidak kalah bagusnya. Misalnya, ayamdan telur diganti daging sapi, tahu dan tempe atau mentega diganti margarin, susu sapi bisadiganti susu kedelai dan sebagainya.

PendahuluanMeningkatnya angka kejadian alergi selama 20 tahunterakhir dapat menimbulkan masalah bagi duniakesehatan. Alergi ditimbulkan karena perubahan reaksitubuh (menjadi rentan) terhadap suatu bahan yang adadalam lingkungan hidup kita sehari-hari.1 Alergi adalahsuatu perubahan reaksi atau respon pertahanan tubuhyang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yangsebenarnya tidak berbahaya.2 Ada berbagai cara alergenmasuk ke dalam tubuh yaitu melalui saluran pernafasan(alergen inhalatif/alergi hirup), alergen kontak, melaluisuntikan atau sengatan, dan alergi makanan.2,3 Istilahalergi makanan juga dikenal sebagai hipersensitivitas(terhadap) makanan yang mencakup reaksi imunologikterhadap makanan atau bahan pelengkap makanan.4

Alergi makanan merupakan suatu kondisi yangdisebabkan oleh reaksi IgE terhadap bahan (zat kimia)makanan dan merupakan jenis alergi yangmengkhawatirkan.5 Kejadian alergi makanan merupakanMAKARA, KESEHATAN, VOL. 15, NO. 1, JUNI 2011: 44-50 45ancaman bagi masyarakat karena makanan merupakankebutuhan pokok, tetapi makanan juga dapatmembahayakan jiwa.Kejadian alergi makanan dipengaruhi oleh genetik,umur, jenis kelamin, pola makan, jenis makanan awal,jenis makanan, dan faktor lingkungan. Penyakit alergimerupakan gangguan kronik yang umum terjadi padaanak-anak dan dewasa.6 Berdasarkan hasil penelitianyang dilaporkan oleh Oehling et al. dalamPrawirohartono pada 400 anak umur 3-12 tahundidapatkan data bahwa 60% penderita alergi makananadalah perempuan dan 40% laki-laki.7 Pola makan(eating habits) juga memberi pengaruh terhadap reaksitubuh, contohnya populasi di Skandinavia seringmenderita alergi terhadap ikan.7 Prevalensi alergimakanan di Indonesia adalah 5-11%.1 Prevalensi alergimakanan yang kecil ini dapat terjadi karena masihbanyak masyarakat yang tidak melakukan tes alergiuntuk memastikan apakah mereka positif alergimakanan atau tidak. Persepsi mereka, jika setelahmakan makanan tertentu (telur, kepiting, udang, dan

Page 4: ALERGI MAKANAN.docx

lain-lain) mereka merasa gatal-gatal, maka merekamenganggap bahwa mereka alergi terhadap makanan itusehingga data yang ada tidak cukup mewakili.Disamping itu, tempat untuk melakukan tes alergi masihbelum banyak ditemukan. Salah satu rumah sakit yangmemiliki Poli Alergi Imunologi untuk melakukan tesalergi adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo(RSCM). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui gambaran sensitivitas terhadapalergen makanan di Poli Alergi Imunologi RSCM baikpada anak maupun dewasa.Metode PenelitianPenelitian ini merupakan analisis terhadap datasekunder dari Poli Alergi Imunologi RSCM denganmenggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukandi Poli Alergi Imunologi RSCM pada bulan Septembersampai Desember 2008. Sampel yang digunakan adalahsemua pasien yang memiliki rekam medik dan yangmelakukan tes tusuk kulit di Poli Alergi ImunologiRSCM tahun 2007 yang berjumlah 208 orang.Pada penelitian ini dilihat beberapa jenis makanan yangbiasanya menyebabkan alergi baik pada anak maupunorang dewasa seperti kacang tanah, maizena, tomat,coklat, soya, tepung terigu, pisang, stroberi, alpukat,putih telur, udang, kuning telur, daging ayam, tuna,oyster, susu sapi dan kepiting.8 Alergi terhadap jenismakanan ditentukan berdasarkan hasil tes tusuk kulit.Alergi terhadap jenis makanan diukur berdasarkansensitivitas terhadap alergen makanan yang dikategorikanmenjadi 2, yaitu negatif (jika hasil tes tusuk kulithasilnya 0-1) dan positif (jika hasil tes tusuk kulithasilnya 2 ke atas).Analisis univariat dilakukan terhadap jenis makananyang biasanya menyebabkan alergi pada kelompok anakmaupun dewasa seperti kacang tanah, maizena, tomat,coklat, soya, tepung terigu, pisang, stroberi, alpukat,putih telur, udang, kuning telur, daging ayam, tuna,oyster, susu sapi dan kepiting. Analisis tersebutkemudian diinterpretasikan secara deskriptif.Hasil dan PembahasanDari 208 orang yang berkunjung ke Poli AlergiImunologi RSCM tahun 2007 terdapat 102 orang (49%)yang sensitif terhadap alergi terhadap makanan (Tabel 1).Diantara yang alergi terhadap makanan tersebut,distribusi kelompok umur responden yang mengalamisensitivitas terhadap alergen makanan terlihat berbeda(Tabel 2). Responden dengan kategori dewasa lebihbanyak yang sensitif terhadap alergen makanan, yaitusebesar 72 orang (70,6%) dibandingkan anak-anak,yaitu 30 orang (29,4%). Hal ini dapat terjadi karenakejadian alergi makanan dipengaruhi juga oleh faktorfisik seperti kelelahan dan aktivitas berlebih serta faktoremosi seperti kecemasan, sedih, stres atau ketakutan.9

Faktor-faktor tersebut lebih banyak dialami oleh orangdewasa. Tidak hanya itu, faktor hormonal juga memicu

Page 5: ALERGI MAKANAN.docx

terjadinya alergi pada orang dewasa.9 Selain itu,diperlukan waktu bagi sel mast untuk dapat dilapisiantibodi IgE, sehingga tes tusuk kulit (skin prick test)hasilnya mungkin negatif pada anak di bawah usia tigatahun, meskipun sebenarnya ia alergi terhadap alergentersebut.2 Hasil ini berbeda dengan penelitian yangdilakukan oleh Boden et al. dalam BFR, prevalensiTabel 1. Gambaran Sensitivitas Responden terhadapAlergen Makanan di Poli Alergi ImunologiRSCM 2007Sensitivitas Alergen Makanan n %Negatif 106 51Positif 102 49Total 208 100Tabel 2. Gambaran Kelompok Umur dan Jenis KelaminResponden yang Mengalami Sensitivitasterhadap Alergen Makanan di Poli AlergiImunologi RSCM 2007Variabel n %UmurAnak-anak 30 29,4Dewasa 72 70,6Jenis KelaminLaki-laki 49 48Perempuan 53 52Total 102 10046 MAKARA, KESEHATAN, VOL. 15, NO. 1, JUNI 2011: 44-50alergi makanan pada dewasa sekitar 1-3% dan 4-8%pada anak-anak.8 Persentase yang lebih tinggi padapenelitian ini terjadi karena data yang digunakan padapenelitian ini merupakan data hasil tes tusuk kulit (skinprick test) responden yang sudah dicurigai mengalamialergi makanan.Dari Tabel 2 diketahui bahwa distribusi jenis kelaminyang mengalami sensitivitas terhadap alergen makanandi Poli Alergi Imunologi RSCM pada tahun 2007terlihat tidak terlalu berbeda. Berdasarkan Tabel 2terlihat bahwa jumlah responden laki-laki (48%) lebihsedikit yang sensitif terhadap alergen makanandibandingkan responden perempuan (52%). Data inisesuai dengan penelitian Oehling et al (2001) dalamPrawirohartono (2001), kejadian alergi makanan banyakterjadi pada perempuan (60%) dibandingkan denganlaki-laki (40%).7 Hasil ini juga sesuai dengan penelitianLovick et al. biasanya alergi makanan banyak terjadipada perempuan dibanding laki-laki.10 Berdasarkandistribusi jenis kelamin diperoleh hasil 60/40 perempuanlebih dominan dibanding laki-laki. Perempuan lebihbanyak terkena alergi makanan dibanding laki-laki. Halini dapat terjadi karena perempuan sering mengalamigangguan keseimbangan hormonal yang dapat memicuterjadinya alergi. Biasanya hal ini terjadi saat kehamilandan menstruasi sehingga banyak ibu hamil mengeluhbatuk lama, gatal-gatal dan asma yang terjadi terusmenerus selama kehamilan. Demikian juga saatmentruasi seringkali seorang wanita mengeluh sakit

Page 6: ALERGI MAKANAN.docx

kepala, nyeri perut dan sebagainya.9

Jenis Alergen Makanan pada Kelompok Anak danDewasaKacang tanah. Berdasarkan penelitian yang dilakukanoleh Sicherer et al. kejadian alergi kacang pada anakmeningkat dua kali lipat dari tahun 1997-2002sedangkan pada dewasa tetap stabil, tidak mengalamikenaikkan.11 Pada Tabel 3 diperoleh data bahwa sebesar7,4% anak sensitif terhadap alergen kacang tanah(positif) sedangkan pada dewasa sebesar 11,4%. Hasilini berbeda dengan penelitian Likura et al. yangdihasilkan data bahwa 4,5% anak mengalami alergikacang di Jepang.12 Berdasarkan penelitian yangdilakukan oleh Woods et al. diketahui bahwa terdapat0,61% orang dewasa yang alergi terhadap kacangtanah.13 Demikian pula menurut Davis et al. di Amerikaterdapat 0,6% alergi terhadap kacang.14 Berbedanyapersentasi responden anak dan dewasa yang alergikacang tanah dengan penelitian lain disebabkan karenaperbedaan pola makan, makanan di Indonesia banyakyang menggunakan kacang seperti gado-gado, ketoprak,dan lain-lain. Tidak hanya itu, kacang juga merupakansalah satu makanan selingan yang suka dikonsumsimasyarakat di Indonesia. Selain itu, minyak kacangtanah merupakan bahan dasar umum dari banyak susuformula bayi, tetapi kini beberapa produk susu formulatidak lagi mengandung minyak kacang. Pertimbanganlain adalah kemungkinan adanya reaksi silang antarakacang tanah dengan kacang kedelai, yang jugamerupakan bahan dasar susu formula bayi.2 Pada zamansekarang, banyak anak bayi yang minum susu formulasejak lahir.Maizena. Maizena merupakan tepung yang terbuat darijagung. Penelitian yang dilakukan oleh Tanaka et al.menunjukkan bahwa alergi jagung jarang terjadi namunketika terjadi alergi dapat menimbulkan gejala hinggaparah.15 Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa 4,4%anak yang sensitif terhadap alergen maizena. Padapenelitian yang dilakukan oleh Yoon et al., diperolehdata bahwa 3,7% responden dewasa Korea yang alergijagung.16 Hasil ini lebih kecil dibanding dengan datapenelitian yang diperoleh bahwa 12,1% respondendewasa alergi terhadap maizena. Berbedanya prevalensiyang diperoleh dapat disebabkan karena adanyaperbedaan pola makan.Putih telur. Salah satu jenis makanan yang dapatmenyebabkan alergi adalah telur. Berdasarkan Tabel 3,distribusi responden anak yang sensitif terhadap alergenputih telur sebesar 8,8% sedangkan pada dewasa sebesar13,6%. Hasil ini lebih rendah jika dibanding denganpenelitian yang dilakukan oleh Likura et al. alergi telurmerupakan penyebab alergi makanan terbesar padaanak-anak di Jepang yaitu sebesar 52,3%.12 Berdasarkanpenelitian yang dilakukan oleh Woods et al. diketahuibahwa terdapat 0,09% orang dewasa yang alergiterhadap putih telur.13 Rendahnya persentase alergi

Page 7: ALERGI MAKANAN.docx

putih telur pada anak yang diperoleh pada penelitian inidisebabkan karena sudah banyak makanan yang dapatdibuat tanpa menggunakan putih telur. Selain itu, adapendapat dari masyarakat bahwa jika kebanyakanmakan telur dapat menyebabkan bisul sehingga merekamengurangi konsumsi telur. Tidak hanya itu, alergenmakanan yang digunakan pada penelitian Likura et al.adalah telur sedangkan pada penelitian ini menggunakanputih telurnya saja.12 Lebih tingginya persentase yangdiperoleh pada dewasa dibanding penelitian yangdilakukan oleh Woods et al. disebabkan karenaresponden yang datang ke Poli Alergi Imunologimerupakan responden yang sudah dicurigai mengalamialergi makanan.13

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden yang Sensitifterhadap Alergen Makanan pada Pasien di PoliAlergi Imunologi RSCM 2007Positif NegatifJenis Anak Dewasa Anak DewasaMakanann % n % n % n %Kacang Tanah 5 7,4 16 11,4 63 92,6 124 88,6Maizena 3 4,4 17 12,1 65 95,6 123 87,9Putih Telur 6 8,8 19 13,6 62 91,2 121 86,4Udang 6 8,8 34 24,3 62 91,2 106 75,7MAKARA, KESEHATAN, VOL. 15, NO. 1, JUNI 2011: 44-50 47Udang. Salah satu makanan laut yang dapatmenyebabkan alergi adalah udang. Dari Tabel 3 dapatdilihat bahwa udang merupakan jenis makanan yangpaling banyak menyebabkan alergi makanan dibandingmakanan yang lain. Pada Tabel 3 menunjukkan hasilbahwa sebesar 8,8% anak yang sensitif terhadap alergenudang (positif) sedangkan pada dewasa sebesar 24,3%.Menurut Munasir, penelitian di Poli Alergi AnakFakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/RSCM diperoleh hasil tes tusuk kulit (skin prick test)terhadap 69 anak dengan asma berusia tiga tahun ke atasyaitu 37,53% alergi terhadap udang kecil.17 Penelitianyang dilakukan oleh Woods et al. diketahui bahwaterdapat 0,53% orang dewasa yang alergi terhadapudang.13 Berbedanya persentase kejadian alergi udangpada anak di Poli Alergi Imunologi pada tahun 2007dapat disebabkan karena data anak yang diambil olehMunasir usianya di atas tiga tahun sedangkan padapenelitian ini semua usia anak diikutsertakan.17

Tingginya kejadian alergi udang pada dewasa dibandingpenelitian yang dilakukan oleh Woods et al. disebabkankarena perbedaan pola makan serta responden yangdatang ke Poli Alergi Imunologi merupakan respondenyang sudah dicurigai mengalami alergi makanan.13

Jenis Alergen Makanan pada Kelompok AnakTomat. Banyak orang yang belum mengetahui kalautomat dapat menyebabkan alergi. Alergi terhadap tomatini jarang terjadi dan penyebabnya bisa ada pada biji,kulit dan jus tomat.17 Pada Tabel 4 diketahui bahwasebanyak 5,9% anak yang sensitif terhadap alergen

Page 8: ALERGI MAKANAN.docx

tomat (positif). Hasil penelitian ini tidak berbeda jauhdengan penelitian Kim & Hussain yang diperoleh hasilada 6,1% responden alergi terhadap tomat.18 Hasilpenelitian yang lebih rendah ini terjadi karena penelitianKim & Hussain menggunakan data dari semua umurbaik anak dan dewasa.18

Coklat. Masih banyak masyarakat yang tidakmengetahui bahwa coklat bisa menyebabkan alergi.Protein yang terdapat pada coklat dapat menimbulkanreaksi sistem imun.19 Berdasarkan Tabel 4 dihasilkandata bahwa sebanyak 2,9% anak yang sensitif terhadapalergen coklat (positif). Hasil ini tidak terlalu berbedajauh dengan hasil penelitian Wilm diketahui bahwayang alergi terhadap coklat masih kecil yaitu 2%.20

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berbedahampir 1%. Prevalensi yang kecil ini menunjukkanbahwa alergi terhadap coklat atau biji coklat masihjarang terjadi.19

Kacang kedelai (Soya). Protein di kedelai dapatmenyebabkan alergi.21 Anak yang sensitif terhadapalergen soya (positif) pada Tabel 4 sebanyak 7,4%.Hasil ini lebih besar dibandingkan dengan penelitianWilm bahwa ada 0,1-0,28% anak Australia mengalamialergi soya.20 Hal ini disebabkan karena anak-anakAustralia lebih menyukai minum susu sapi dibandingTabel 4. Distribusi Frekuensi Anak yang Sensitifterhadap Alergen Makanan pada Pasien di PoliAlergi Imunologi RSCM 2007SensitivitasJenis Makanan Positif Negatifn % n %Tomat 4 5,9 64 94,1Coklat 2 2,9 66 97,1Soya 5 7,4 63 92,6Tepung Terigu 7 10,3 61 89,7Kuning Telur 6 8,8 62 91,2Daging Ayam 5 7,4 63 92,6Tuna 3 4,4 65 95,6Oyster 6 8,8 62 91,2Susu Sapi 7 10,3 61 89,7susu kacang kedelai. Selain itu, anak di Indonesiabanyak mengkonsumsi bentuk olahan dari kacangkedelai seperti tahu, tempe, atau kecap. Tidak hanya itu,anak Indonesia juga sudah minum susu formula sejakbayi. Adanya kemungkinan reaksi silang antara kacangtanah dengan kacang kedelai, yang merupakan bahandasar susu formula bayi.2 Selain itu, responden yangdatang ke Poli Alergi Imunologi merupakan respondenyang sudah dicurigai mengalami alergi makanan.Tepung terigu. Belum banyak orang yang mengetahuibahwa tepung terigu yang terbuat dari gandum, ternyatadapat membuat orang alergi. Sebagian besar masyarakatmengkonsumsi tepung terigu dalam bentuk olahanuntuk makanan sehari-hari atau makanan selingan.Meski begitu, ada sebagian orang yang ternyata alergiterhadap tepung. Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa

Page 9: ALERGI MAKANAN.docx

sebanyak 10,3% anak yang sensitif terhadap alergentepung terigu (positif). Hasil ini berbeda denganpenelitian yang dilakukan oleh Likura et al. yangdihasilkan data bahwa sebesar 6,8% anak Jepang alergiterhadap gandum.12 Hal ini disebabkan karenaperbedaan pola makan. Anak-anak Indonesia banyakyang mengkonsumsi tepung terigu dalam bentuk olahanseperti roti, kue, dan lain-lain. Selain itu, respondenyang datang ke Poli Alergi Imunologi merupakanresponden yang sudah dicurigai mengalami alergimakanan.Kuning telur. Telur merupakan protein hewani yangpaling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.Telur terdiri dari putih telur dan kuning telur. Kuningtelur banyak mengandung lemak sedangkan putih telurbanyak mengandung protein. Sumber penyebab alergimakanan adalah protein.9 Hal ini yang menyebabkankuning telur kurang bersifat alergenik dibanding putihtelur.17 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa sebanyak8,8% anak yang sensitif terhadap alergen kuning telur48 MAKARA, KESEHATAN, VOL. 15, NO. 1, JUNI 2011: 44-50(positif) di Poli Alergi Imunologi RSCM tahun 2007.Hasil yang diperoleh tidak berbeda jauh denganpenelitian Wilm dihasilkan data yang alergi terhadapkuning telur sebesar 9%.20 Hal ini menunjukkan bahwaalergi terhadap kuning telur baik di Indonesia maupundi luar negeri hampir sama.Daging ayam. Banyak orang yang suka makan dagingayam namun ada sebagian kecil orang yang tidak bisamenikmati daging ayam tersebut karena mereka alergi.Tabel 4 menunjukkan bahwa sebanyak 7,4% anak yangsensitif terhadap alergen daging ayam (positif) di PoliAlergi Imunologi RSCM tahun 2007. Hasil ini lebihtinggi dibanding penelitian Likura et al. yang dihasilkandata bahwa ada 4,5% anak Jepang yang alergi terhadapdaging ayam.12 Perbedaan hasil penelitian inidisebabkan karena masyarakat Jepang lebih sukamengkonsumsi ikan dibanding daging ayam. Selain itu,responden yang datang ke Poli Alergi Imunologimerupakan responden yang sudah dicurigai mengalamialergi makanan.Tuna. Banyak orang yang alergi terhadap ikan namunada pendapat bahwa jika banyak makan ikan, bisamenjadi pintar. Salah satu jenis ikan yang dapatmenyebabkan alergi adalah ikan tuna. Alergen yangterdapat pada ikan adalah allergen-M.22 Pada Tabel 4diketahui bahwa sebanyak 4,4% anak yang sensitifterhadap alergen tuna (positif) di Poli Alergi ImunologiRSCM tahun 2007. Hasil ini lebih tinggi dari penelitianLikura et al.12 yang menyatakan bahwa ada 10,6%orang yang alergi seafood di Jepang. Tingginyapersentase yang dilakukan oleh Likura et al. inidisebabkan karena masyarakat Jepang lebih banyakmengkonsumsi ikan dibanding di Indonesia.12

Kerang (oyster). Oyster lebih dikenal dengan nama

Page 10: ALERGI MAKANAN.docx

kerang. Banyak orang yang suka makan kerang namunada juga yang tidak suka. Belum banyak orang yangmengetahui kalau kerang bisa menyebabkan alergi.Tabel 4 menunjukkan bahwa sebanyak 8,8% anak yangsensitif terhadap alergen oyster (positif). Persentase inilebih rendah dibanding penelitian Kim & Hussain yangdiperoleh hasil terdapat 12,2% responden yang alergiterhadap kerang.18 Hal ini terjadi karena penelitian Kim& Hussain menggunakan data dari semua umur baikanak dan dewasa.18 Selain itu, adanya perbedaan polamakan serta masyarakat di Indonesia terutama anakanakhanya sedikit yang suka makan kerang kecualimereka yang tinggal di daerah pantai.Susu sapi. Protein susu sapi dapat menimbulkan alergibaik dalam bentuk susu murni atau bentuk lain seperties krim, keju dan kue.17 Banyak anak yang tidak sukaminum susu sapi tetapi jika dalam bentuk olahan susu,mereka lebih suka. Berdasarkan Tabel 4, sebanyak10,3% anak yang sensitif terhadap alergen susu sapi(positif) di Poli Alergi Imunologi RSCM tahun 2007.Hasil ini berbeda dengan penelitian Likura et al. yangdiperoleh hasil 31,8% anak Jepang alergi terhadapsusu.12 Susu merupakan penyebab terbesar kedua yangmenyebabkan alergi makanan di Jepang. Perbedaan inidapat disebabkan karena masyarakat di Indonesia masihbanyak yang tidak suka minum susu sapi denganberbagai alasan seperti diare atau bau susunya yangamis, dan lain-lain.Jenis Alergen Makanan pada Kelompok DewasaPisang. Banyak orang yang berfikir bahwa buah-buahanbanyak mengandung vitamin dan mineral sehingga baikuntuk kesehatan. Ternyata anggapan seperti itu tidaksesuai untuk sebagian kecil masyarakat karena adasebagian orang yang alergi terhadap pisang. Tabel 5dihasilkan data bahwa sebanyak 15,7% dewasa yangsensitif terhadap alergen pisang (positif). Hasil ini lebihkecil dibanding dengan penelitian Kim & Hussain yangdihasilkan bahwa 18.3% responden alergi terhadappisang.18 Selain itu, data yang digunakan pada penelitianoleh Kim & Hussain merupakan data yang diambil darisemua umur.18

Stroberi. Stroberi termasuk jenis buah musiman. Adasebagian orang yang menyukai stroberi, namun merekaharus hati-hati karena stroberi ternyata bisa menyebabkanalergi. Ada 9,3% dewasa yang sensitif terhadap alergenstroberi (positif), berdasarkan Tabel 5. Hasil ini berbedajauh dengan penelitian Kim & Hussain yang dihasilkandata ada 2% responden yang alergi terhadap stroberi.18

Persentase yang lebih tinggi ini menunjukkan bahwakita harus hati-hati untuk mengkonsumsi alergi karenasudah cukup banyak responden yang alergi terhadapstroberi. Selain itu, responden yang datang ke PoliAlergi Imunologi merupakan responden yang sudahdicurigai mengalami alergi makanan.Alpukat. Alpukat merupakan buah yang banyakmengandung lemak, buah ini paling sering dimakan

Page 11: ALERGI MAKANAN.docx

dalam bentuk jus. Namun ada sebagian orang yangalergi terhadap alpukat. Berdasarkan Tabel 5 diketahuibahwa sebanyak 6,4% dewasa yang sensitif terhadapalergen alpukat (positif). Hasil ini berbeda denganpenelitian Kim & Hussain yang dihasilkan bahwa ada16,3% responden yang alergi terhadap alpukat.18

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Dewasa yang Sensitifterhadap Alergen Makanan pada Pasien di PoliAlergi Imunologi RSCM 2007SensitivitasJenis Makanan Positif Negatifn % n %Pisang 22 15,7 118 84,3Stroberi 13 9,3 127 90,7Alpukat 9 6,4 131 93,6Kepiting 38 27,1 102 72,9MAKARA, KESEHATAN, VOL. 15, NO. 1, JUNI 2011: 44-50 49Persentase yang lebih rendah ini disebabkan karenaalpukat termasuk buah musiman sehingga jarangdikonsumsi oleh masyarakat serta data yang digunakanpada penelitian Kim & Hussain merupakan data yangdiambil dari semua umur.18

Kepiting. Salah satu makanan laut (seafood) yangdigemari oleh masyarakat adalah kepiting. Namunmasih ada kekhawatiran mengkonsumsi daging kepitingyaitu takut alergi. Pada Tabel 5 diketahui bahwasebanyak 27,1% dewasa yang sensitif terhadap alergenkepiting (positif) sedangkan penelitian yang dilakukanoleh Yoneyama & Akemi diketahui bahwa kejadianalergi kepiting pada orang dewasa sebesar 6,5%.23 Hasilyang lebih tinggi ini dapat disebabkan karena perbedaanpola makan serta responden yang datang ke Poli AlergiImunologi merupakan responden yang sudah dicurigaimengalami alergi makanan.SimpulanHampir separuh dari responden yang berkunjung ke PoliImunologi Alergi RSCM pada tahun 2007 (sebesar49%) sensitif terhadap alergen makanan. Jenis makananyang paling banyak menyebabkan alergi pada anak-anakdan dewasa adalah berturut-turut udang, putih telur, danmaizena. Susu sapi dan tepung terigu merupakan jenismakanan yang paling banyak menyebabkan alergi hanyapada anak-anak, sedangkan pada dewasa, makanan yangpaling banyak menyebabkan alergi adalah kepiting.Penelitian ini belum menggambarkan keseluruhanpopulasi responden yang sensitif terhadap alergenmakanan karena sampel yang digunakan hanyaresponden yang melakukan tes tusuk kulit (skin pricktest) di Poli Alergi Imunologi (IKA dan IPD) RSCMpada tahun 2007. Diharapkan adanya penelitian denganmenggunakan faktor-faktor lain (genetik, pola makan,jenis makanan, jenis makanan awal, dan faktorlingkungan) yang berhubungan dengan kejadian alergimakanan.Daftar Acuan

Page 12: ALERGI MAKANAN.docx

1. Baratawidjaja KG. Penyakit Alergi, Tantangan, danHarapan. Majalah Kedokteran Indonesia. 1991;41(7).2. Davies RJ. Seri Kesehatan Bimbingan Dokter padaAlergi. Jakarta: Dian Rakyat; 2003.3. Amargiamargo. Alergi (Bagian 1). 15 Februari2007 [diakses tanggal 15 Agustus 2008]. Tersediadi: http://amargiamargo.wordpress.com/2007/02/15/alergi-bagian1/.4. Soesatyo MHNE. Imunopatogenesis AlergiMakanan dalam buku Alergi Makanan, ed.Djuffrie. Yogyakarta: Gajah Mada UniversitasPress; 2001.5. Chapman JA et al. Food Allergy: A PracticeParameter. Annals Of Allergy’ Asthma Immunol.2006; 96(3):S1-S68.6. Haahtela et al. Finnish Allergy Programme 2008–2018 –Time to Act and Change The Course. 2008[diakses tanggal 11 Juli 2008]. Tersedia di:www.who.int.7. Prawirohartono EP. Makanan sebagai PenyebabAlergi dalam Alergi Makanan, ed. Djuffrie.Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press; 2001.8. BFR. Allergies Caused by Consumer Products andFoods. 2006. [diakses tanggal 7 November 2007].Tersedia di: www.bfr.bund.de9. Judarwanto W. Alergi Makanan, Diet, dan Autisme[Diakses tanggal 26 Agustus 2008]. Tersedia di:www.gizi.net/makalah/download/alergi%20autisme.pdf.10. Lovik M. et al. The Norwegian National ReportingSystem and Register of Severe Allergic Reactionsto Food. Norsk Epidemiol. 2004; 14(2):155-160.11. Sicherer SH, Munoz-Furlong A, Sampson HA.Prevalence of Peanut and Tree Nut Allergy in theUnited States Determined by Means of a RandomDigit Dial Telephone Survey: a 5-year follow-upStudy. J. Allergy Clin. Immunol. 2003;112(6):1203-1207.12. Likura Y. et al. Frequency of Immediate-TypeFood Allergy in Children in Japan. Int. Arch.Allergy Immunol. 1999; 118(2-4):251-252.13. Woods et al. Prevalence of Food Allergies inYoung Adults and Their Relationship to Asthma,Nasal Allergies, and Eczema. Annals AllergyAsthma Immunol. 2002; 88(2):183-189.14. Davis et al. Tree nut and peanut consumption inrelation to chronic and metabolic diaseses includingAllergy. J. Nutr. 2008; 138(9):1757S-1762S.15. Tanaka MA. et al. Prevalence of Corn AllergyDetermined of Double-Blind Placebo-control(DBPC) Study. 2001 [diakses tanggal 26 November2008]. Tersedia di: www.ift.confex.16. Yoon SH. et al. Sensitization and Identification ofIgE Binding Components of the Corn Allergen inAdult Allergy Patients: Comparison between the

Page 13: ALERGI MAKANAN.docx

Wild and the Genetically Modified Corn. J.Asthma Allergy Clin. Immunol. 2005; 25(1):52-58.17. Munasir Z. Alergi pada Anak. 2006 [diaksestanggal 2 September 2008]. Tersedia di:www.halalguide.info.18. Kim KT, Hussain H. Prevalence of Food Allergy in137 Latex-Allergic Patients, in Allergy and AsthmaProceedings. 1999 [diakses tanggal 10 November2008]. Tersedia di: www.ingentaconnect.com.19. Allergies Team. Chocolate Allergy. 2008 [diaksestanggal 29 Oktober 2008]. Tersedia di:www.allergies-team.com.20. Wilm KH. Food Allergies. 2008 [diakses tanggal 7November 2008]. Tersedia di: www.ourfood.com.50 MAKARA, KESEHATAN, VOL. 15, NO. 1, JUNI 2011: 44-5021. Cordle CT. Soy protein Allergy: Incidence andrelative severity. J. Nutr. 2004; 134(5):1213S-1219S.22. Harsono A, Anang E. Alergi Makanan. 2008[diakses tanggal 2 September 2008]. Tersedia di:www.ummusalma.wordpress.com.23. Yoneyama et al. Study of Food Allergy amongUniversity Students in Japan. Allerg. Int. 2002;51(3):205-208.