konjungtivitis alergi

Upload: dinayanti

Post on 14-Jan-2016

125 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

konjungtivitis alergi

TRANSCRIPT

KONJUNGTIVITIS ALERGI

Revi Dinayanti, S.Ked

Pembimbing:dr. Petty Purwanita, SpM

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA RSMHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA2015

KONJUNGTIVITIS ALERGI

PENDAHULUANTINJAUAN PUSTAKAANATOMI DAN FISIOLOGIKonjungtiva palpebralis posterior kelopak mata dan melekat erat ke tarsus.

Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbital di forniks dan melipat berkali-kali

Konjungtiva forniks tempat peralihan antara konjungtiva tarsal & konjungtiva bulbar

Lapisan epitel konjungtiva di dekat limbus, di atas karankula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri dari sel-sel epitel skuamosa. Sel-sel epitel superfisial, mengandung sel-sel goblet yang mensekresi mukus. Mukus mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata secara merata diseluruh prekornea. Sel-sel epitel basal berwarna lebih pekat daripada sel-sel superfisial dan di dekat limbus dapat mengandung pigmenKonjungtiva diperdarahi oleh a. siliaris anterior dari arteri oftalmikus serta diperdarahi oleh arteri palpebra dimana kedua arteri ini beranastomosis. Arteri siliaris anterior berjalan mengikuti otot rektus penggerak bola mata kecuali otot rektus lateralis.1,5 Konjungtiva mendapat persarafan dari saraf oftalmikus cabang trigeminus. Sedangkan kelenjar getah bening lapisan-lapisan kelopak mata berasal dari pleksus kelenjar getah beningDefinisiKonjungtivitis alergi merupakan peradangan konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi alergi atau hipersensitivitas tipe humoral ataupun sellular.Etiologi: Konjungtivitis alergi merupakan manifestasi reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari dan bulu binatang ataupun iritasi oleh angin, debu, asap, dan polusi udara serta pemakaian lensa kontak terutama dalam jangka panjang.

KLASIFIKASISeasonal dan perennial allergic conjunctivitis (SAC/PAC)

SACdisebabkan o/ serbuk sari pada musim semi dan musim panas dan mereda pada musim dingin.PACbulu binatang, debu, kutu ataupun allergen lainnya yang berada dilingkungan.

Sepanjang tahun

Keratokonjungtivitis vernalinflamasi konjungtiva yang rekuren, bilateral, interstitial dan self-limiting

suatu hiperplasi dan hialinisasi jaringan ikat disertai proliferasi sel epitel dan sebukan sel limfosit, sel plasma dan eosinofilBentuk palpebra,

terutama konjungtiva tarsal superior. Terdapat Coble stone yang diliputi sekret yang mukoid. Konjungtiva tarsal inferior hiperemi, edema terdapat papil halus dengan kelainan kornea lebih berat disbanding bentuk limbal. Papil besar (tonjolan polygonal) permukaan rata &dengan kapiler di tengahnya.Bentuk limbal

terdapat hipertrofi papil pada limbus superior ,dapat membentuk jaringan hiperplastik gelatin, dengan bintik-bintik putih (Horner-Trantas dots) yang merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus kornea.

Keratokonjungtivitis atopikinflamasi konjungtiva bilateral dan juga kelopak mata yang berhubungan erat dengan dermatitis atopi

Biasanya ada riwayat alergi (demam jerami, asma, atau eczema) pada pasien atau keluarganya.

Gejala keratokonjungtivitis atopik berupa sensasi terbakar, sekret gelatin yang berisi eosinofil, merah, dan fotofobia

tepi palpebra tampak eritemosa, dan konjungtiva tampak putih seperti susu. Terdapat papilla halus

Giant papillary conjunctivitis

konjungtivitis bilateral, asimetris, peradangan non infeksi pada permukaan mata yang berhubungan dengan penggunaan lensa kontak ataupun protesa okuliAntigen pada konjungtiva seperti lensa kontak dan benang operasi akan menstimulasi timbulnya reaksi imun pada individu yang mempunyai faktor predisposisi. Iritasi mekanis yang terus-menerus terhadap konjungtiva tarsalis superior juga menjadi salah satu faktor terjadinya giant papillary conjunctivitisTATALAKSANASeasonal allergic conjunctivitis (SAC) dan perennial allergic conjunctivitis (PAC)Non- medikamentosa:Kompres dingin bisa diberikan untuk membantu mengatasi gatal-gatal.

Medikamentosa:LokalTopikal antihistamin mast-cell stabilizer seperti cromolyn sodiumvasokonstriktor topikal seperti adrenalin, efedrin dan nafazoline.air mata artifisial guna untuk dilusi dan irrigasi allergen dan mediator inflamasi di permukaan okular.Sistemik : antihistamin oral

Keratokonjungtivitis vernal

Terapi lokalSteroid topikal, (setiap 4 jam) selama 2 hari dan dilanjutkan dengan terapi maintainance 3-4 kali sehari selama 2 minggu. fluorometholon, medrysone, betamethasone, dan dexamethasone. Mast cell stabilizer seperti sodium cromoglycate 2%Antihistamin topicalAcetyl cysteine 0,5%Siklosporin topical 1%

Terapi sistemikAnti histamine oral untuk mengurangi gatalSteroid oral untuk kasus berat dan non responsive

Keratokonjungtivitis atopik

Anti histamin oralterfenadine (60-120 mg 2x sehari),astemizole (10 mg empat kali sehari),hydroxyzine (50 mg waktu tidur, dinaikkan sampai 200mg)Giant Papillary Conjunctivitis

tatalaksana yang paling baik adalah menghindari kontak dengan iritan. Jika memakai lensa kontak, dinasehatkan agar mengganti dengan memakai kaca mata. Jika tetap menggunakan lensa kontak, perawatan lensa kontak yang baik seperti desinfeksi dan pembersihan dengan cairan yang tepat dan jangan memakai melewati waktunya. Dapat juga diberikan disodium cromoglyn sebagai terapi simptomatikPROGNOSISPada dasarnya konjungtivitis adalah penyakit ringan, namun pada beberapa kasus dapat berlanjut menjadi penyakit yang serius jika tidak ditangani dengan cepat dan benar. Pada umumnya konjungtivitis tidak menimbulkan komplikasi melainkan efek terhadap kualitas hidup penderita. Iritasi pada mata menyebabkan penderita susah untuk keluar rumah pada waktu tertentu. Konjungtivitis juga dapat mengganggu konsentrasi sewaktu bekerja ataupun di sekolahKESIMPULANKonjungtiva merupakan membran yang tipis dan transparan yang melapisi bagian anterior dari bola mata (konjungtiva bulbi), serta melapisi bagian posterior dari palpebra (konjungtiva palpebrae). Oleh karena letaknya yang paling luar itulah sehingga konjungtiva sering terpapar terhadap banyak mikroorganisme dan faktor lingkungan lain yang mengganggu. Salah satu penyakit konjungtiva yang paling sering adalah konjungtivitis.Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Adapun, salah satu penyebab dari konjungtivitis adalah alergi. Dikenal beberapa macam bentuk konjungtivitis alergi seperti seasonal dan perennial conjunctiv, konjungtivitis vernal, konjungtivitis atopi dan giant papillary conjunctivitis.Penanganan yang diberikan berupa steroid dan antihistamin topikal serta yang sistemik. Biasanya konjungtivitis alergi dapat sembuh sendiri, namun bila terlalu berat perlu diberi pengobatan secara benar. Jika penanganan tidak baik, maka akan timbul suatu komplikasi. Oleh karena itu, perlu pencegahan sebelum terjadi konjungtivitis alergi berupa hindari dari penyebab alergen tersebut.

TERIMA KASIH