keefektifan tatalaksana nonfarmakologi untuk konjungtivitis alergi akut musiman

18
Keefektifan Tatalaksana Nonfarmakologi untuk Konjungtivitis Alergi Akut Musiman Paramdeep S. Bilkhu , BSc , James S. Wolffsohn , BSc , alamat PhDemail , Shehzad A. Naroo , MSc , PhD , Louise Robertson , BSc , Roy Kennedy , BSc , PhD Diterima 12 Mei 2013 ; diterima dalam bentuk direvisi 31 Juli 2013 ; diterima 7 Agustus 2013 . dipublikasikan secara online 24 September 2013 . Manuskrip no. 2013-759 . Tujuan Untuk menganalisis apakah air mata buatan dan kompres dingin tersendiri atau dalam kombinasi menunjukan keuntungan tatalaksana dan apakah sama efektifnya atau dapat meningkatkan obat antialergi topical. Desain Acak,percobaan klinik terttutup. Partisipan 18 subjek (rata- rata umur 29,5±11,0 tahun) alergi terhadap pollen rumput. Intervensi Paparan terkontrol pollen rumput menggunakan sebuah ruang lingkungan untuk menstimulasi reaksi alergi ocular disertai dengan pengaplikasian air mata buatan (ATs= Artificial tears), 5 menit kompres dingin (CC= Cold Compres), ATs kombinasi dengan CC, atau tidak diterapi pada setiap kunjungan dalam urutan acak. Sebuah subkelompok dari 11 subjek juga memakai epinastine hydrochloride (EH) tersendiri dan kombinasi dengan CC pada urutan acak atau tetesan salin control yang volumenya sesuai. Ukuran utama hasil Hiperemia konjungtiva bulbar, suhu permukaan mata, dan pengulangan gejala- gejala mata sebelum dan setiap 10 menit setelah terapi 1 jam. Hasil

Upload: daisy-haryono

Post on 28-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

journal

TRANSCRIPT

Keefektifan Tatalaksana Nonfarmakologi untuk Konjungtivitis Alergi Akut MusimanParamdeep S. Bilkhu , BSc , James S. Wolffsohn , BSc , alamat PhDemail , Shehzad A. Naroo , MSc , PhD , Louise Robertson , BSc , Roy Kennedy , BSc , PhDDiterima 12 Mei 2013 ; diterima dalam bentuk direvisi 31 Juli 2013 ; diterima 7 Agustus 2013 . dipublikasikan secara online 24 September 2013 .Manuskrip no. 2013-759 .

TujuanUntuk menganalisis apakah air mata buatan dan kompres dingin tersendiri atau dalam kombinasi menunjukan keuntungan tatalaksana dan apakah sama efektifnya atau dapat meningkatkan obat antialergi topical.DesainAcak,percobaan klinik terttutup.Partisipan18 subjek (rata- rata umur 29,511,0 tahun) alergi terhadap pollen rumput.IntervensiPaparan terkontrol pollen rumput menggunakan sebuah ruang lingkungan untuk menstimulasi reaksi alergi ocular disertai dengan pengaplikasian air mata buatan (ATs= Artificial tears), 5 menit kompres dingin (CC= Cold Compres), ATs kombinasi dengan CC, atau tidak diterapi pada setiap kunjungan dalam urutan acak. Sebuah subkelompok dari 11 subjek juga memakai epinastine hydrochloride (EH) tersendiri dan kombinasi dengan CC pada urutan acak atau tetesan salin control yang volumenya sesuai.Ukuran utama hasilHiperemia konjungtiva bulbar, suhu permukaan mata, dan pengulangan gejala- gejala mata sebelum dan setiap 10 menit setelah terapi 1 jam.HasilHiperemia konjungtiva bulbar dan gejala-gejala mata menurun dan suhu pulih ke semula lebih cepat dengan tatalaksana nonfarmakologi dibandingkan dengan tidak diberikan tatalaksana (P < 0,05). Air mata buatan kombinasi CC mengurangi hyperemia lebih dari tatalaksana yang lainnya (P < 0,05). Efek tatalaksana dari EH ditingkatkan dengan kombinasinya dengan CC (P < 0,001). Kompres dingin (CC) kombinasi dengan ATs atau EH menurunkan suhu permukaan mata yang ditingkatkan Antigen menjadi kurang dari garis dasar sebelum paparan. Tetesan air mata buatan tersendiri atau CC kombinasi dengan ATs atau EHsecara signifikan mengurangi suhu (P0,05). Pada semua ukuran- ukuran interval, gejala- gejala dikurangi dari kedua EH dan EH kombinasi CC daripada CC atau ATs tersendiri atau kombinasi (P 0,05, uji Kolmogorov-Smirnov), perubahan mereka dari waktu ke waktu dievaluasi oleh pengukuran ulang analisis varian, dan di mana statistik yang signifikan diidentifikasi, analisis post hoc dilakukan dengan menggunakan T tes berpasangan. Pendekatan ini membatasi jumlah perbandingan statistik untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan statistik tipe I. Perubahan gejala okular dievaluasi dengan uji Friedman, dan di mana statistik yang signifikan diidentifikasi post hoc analisis dilakukan dengan menggunakan test Wilcoxon signed-rank. Signifikansi statistik diambil sebagai P < 0,05. Ukuran sampel, bahkan dari perbandingan subkelompok farmasi, memenuhi persyaratan untuk ulangan cukup untuk desain pengukuran berulang. 19HasilEfikasi Pengobatan Nonfarmakologi versus Tanpa PengobatanGejala pada mataMeskipun gejala berbeda dalam besaran keseluruhan, dengan gatal dinilai sebagai gejala yang paling parah dan bengkak sebagai paling terakhir, profil dengan waktu setelah perawatan dan pemulihan sama untuk masing-masing gejala, sehingga mereka dirata-rata untuk analisis. Skor gejala okular global yang serupa pada awal pada setiap kunjungan (X=6,091, P=0,107), seperti efek pasca pajanan (X=2,729, P=0.435). Mereka menurun dengan waktu setelah pengobatan (CC, X=88,489, P