askep konjungtivitis

21
DISUSUN OLEH: 1.AIDIL FITRISYAH 2.ALNITA SARI 3.DIAN ARNITA 4.DWI KARTIKA 5.MUHAMMAD ROZIQIN 6.RIYANTI RACHMA YUNITA Tingkat 2B POLITEKNIK KESEHATAN RI POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN 2012/2013

Upload: muhammad-roziqin

Post on 25-Nov-2015

462 views

Category:

Documents


116 download

DESCRIPTION

askeo tentang konjungtivitis

TRANSCRIPT

  • DISUSUN OLEH:AIDIL FITRISYAHALNITA SARIDIAN ARNITADWI KARTIKAMUHAMMAD ROZIQINRIYANTI RACHMA YUNITATingkat 2B

    POLITEKNIK KESEHATAN RIPOLTEKKES KEMENKES PALEMBANGJURUSAN KEPERAWATAN2012/2013

  • Konjungtiva merupakan membran mukosa tipis yang membatasi permukaan dalam dari kelopak mata dan melipat ke belakang membungkus permukaan depan dari bola mata, kecuali bagian jernih di tengah-tengah mata (kornea).

  • Konjungtiva Terdiri Atas Tiga Bagian

  • 1. Lapisan epitel konjungtiva terdiri dari dua hingga lima lapisan sel epitel silinder bertingkat, superficial dan basal. 2. Lapisan epitel konjungtiva di dekat limbus, di atas karunkula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri dari sel-sel epitel skuamosa.

    3. Sel-sel epitel superficial mengandung sel-sel goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus.

  • 1. Konjungtivitis Bakteri disebabkan oleh Staphylococcus aureus. 2. Konjungtivitis Bakteri HiperakutNeisseria gonnorrhoeae dapat menyebabkan konjungtivitis bakteri hiperakut yang berat dan mengancam penglihatan.3. Konjungtivitis Viral4. Konjungtivitis AlergiInfeksi ini bersifat musiman dan berhubungan dengan sensitivitas terhadap serbuk, protein hewani, bulu, makanan atau zat-zat tertentu, gigitan serangga dan/atau obat ( atropin dan antibiotik golongan Mycin)Klasifikasi dan Etiologi

  • Adanya agens perusak, menyebabkan cedera pada epitel konjungtiva yang diikuti edema epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertrofi epitel atau granuloma.

    Sel sel radang bermigrasi dari stroma konjungtiva melalui epitel ke permukaan. Sel sel ini kemudian bergabung dengan fibrin dan mukus dari sel goblet, membentuk eksudat konjungtiva yang menyebabkan perlengketan tepian palpebra saat bangun tidur.

    Patofisiologi

  • Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluh pembuluh konjungtiva posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak paling nyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus

    Pada hiperemia konjungtiva, biasanya didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila yang sering disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang sekresi air mata

  • Tanda-tanda konjungtivitis, yakni:konjungtiva berwarna merah (hiperemi) dan membengkak.produksi air mata berlebihan (epifora).kelopak mata bagian atas nampak menggelantung (pseudoptosis) seolah akan menutup akibat pembengkakan konjungtiva dan peradangan sel-sel konjungtiva bagian atas.pembesaran pembuluh darah di konjungtiva dan sekitarnya sebagai reaksi nonspesifik peradangan.pembengkakan kelenjar (folikel) di konjungtiva dan sekitarnya.terbentuknya membran oleh proses koagulasi fibrin (komponen protein).dijumpai sekret dengan berbagai bentuk (kental hingga bernanah).

  • konjungtivitis disebabkan oleh mikroorganisme, pasien harus diajari bagaimana cara menghindari kontraminasi mata yang sehat atau mata orang lain.Konjungtivitis karena bakteri dapat diobati dengan sulfonamide (sulfacetamide 15 %) atau antibiotika (Gentamycine 0,3 %; chlorampenicol 0,5 %).konjungtivitis karena alergi di obati dengan antihistamin (antazidine 0,5 %, rapazoline 0,05 %) atau kortikosteroid (misalnya dexametazone 0,1 %).

  • Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakitJangan menggunakan handuk atau lap bersama dengan penghuni rumah lain Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari.Hindari berbagi bantal, handuk dan saputangan dengan orang lain.Usahakan tangan tidak megang-megang wajah (kecuali untuk keperluan tertentu), dan hindari mengucek-ngucek mata.Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atau sejenisnya setelah membersihkan kotoran mata.

  • gangguan rasa aman nyaman berhubungan dengan proses peradangan pada mataresiko injury berhubungan dengan penurunan persepsi : penglihatanresiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketikadekuatan pengobaran dan terapigangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri yang dirasakannyeri berhubungan dengan iritasi atau infeksi

  • 1. Gangguan rasa aman nyaman (nyeri) b.d proses peradangan pada mata:Berikan posisi yang nyaman pada pasien: memberikan rasa rileks pada pasien.Kompres hangat: rasa hangat dapat memberikan rasa rileks bagi pasien.Kolaborasi pemberian obat analgetik (sesuai indikasi) atau obat mata: mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien

  • 2. Resiko injuri b.d penurunan persepsi penglihatan:Kaji kemampuan melihat: untuk mengetahui kemampuan melihat klienOrientasikan lingkungan dan yang lain: memberitahukan ke klien agar klien dapat berhati-hatiJaga saat beraktivitas: untuk mengurangi bahaya yang ada.Tempatkan perabot teratur dan dekat pasien: untuk mengurangi resiko cidera

  • 3. Resiko penyebaran infeksi b.d ketidakadekuatan pengobatan:Bersihkan kelopak mata dari dalam keluar untuk mengurangi kotoran yang ada di mataIngatkan klien untuk tidak menggosok mata yang sakituntuk mengurangi resiko luka dan penyebaran bakteriBeritahu klien mencegah pertukaran sapu tangan, handuk dan bantal dengan yang lain: untuk mengurangi resiko penyebaran penyakit kepada orang lainKolaborasi pemberian antibiotik: untuk mengurangi bahkan membunuh bakterial.

  • Konjungtiva merupakan membran mukosa tipis yang membatasi permukaan dalam dari kelopak mata dan melipat ke belakang membungkus permukaan depan dari bola mata, kecuali bagian jernih di tengah-tengah mata (kornea)Dan membuat orang lain merasa tidak nyaman ketika berkomunikasi dengan si penderita. Semua orang dapat tertular konjungtivis, bahkan bayi yang baru lahir sekalipun, yang bisa ditularkan adalah konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri dan virus.Penularan terjadi ketika seorang yang sehat bersentuhan dengan seorang penderita atau dengan benda yang baru disentuh oleh penderita tersebut. Oleh karena itu, maka kita harus memahami tentang penyakit konjungtivitis agar dapat memutus mata rantai dari penularannya.

  • *********************