adrs kep anak.pptx

14
ASUHAN KEPERAWATAN ADRS (ACUTE DISTRESS RESPIRATORY SYNDROME) ROSIANA KURNIA SHABELLA P17420113028

Upload: riindhu-screamo

Post on 07-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN ADRS (ACUTE DISTRESS RESPIRATORY SYNDROME)

ASUHAN KEPERAWATAN ADRS (ACUTE DISTRESS RESPIRATORY SYNDROME)ROSIANA KURNIA SHABELLAP17420113028DEFINISIARDS (acute respiratory distress syndrome) merupakan gangguan paru yang progresif dan tiba-tiba ditandai dengan sesak nafas yang berat, hipoksemia dan infiltrate yang menyebar dikedua belah paru.ETIOLOGIPrematuritas dengan paru-paru yang imatur (gestasi di bawah 32 minggu)Bayi premature yang lahir dengan operasi sesarPenurunan suplai oksigen baik sebelum maupun saat kelahiran bayi premature

MANIFESTASI KLINISTakipneaPernafasan mendengkurPernafasan cuping hidung pada inspirasiRetraksi pada interkostaPucat dan sianosisApneaKesulitan bernafasPeningkatan kebutuhan oksigenPATOFISIOLOGIBila surfaktan pada bayi tidak adekuat, akan terjadi kolaps alveolus dan mengakibatkan perubahan fisiologi paru sehingga daya pengembangan paru (compliance) menurun 25% dari normal, pernafasan menjadi berat, shunting intrapulmonal meningkat dan terjadi hipoksemia berat serta hipoventilasi yang menyebabkan asidosis respiratorik. Kemudian terjadi konstriksi vaskuler pulmoner dan penurunan perfusi pulmoner, yang berakhir sebagai gagal nafas progresif yang dapat menyebabkan kematian (Nelson, 2000). Secara histologi, adanya atelektasis yang luas dari rongga udara bagian distal menyebabkan edema interstisial dan kongesti dinding alveoli sehingga menyebabkan desquamasi dari epithel sel alveoli type II. Dilatasi duktus alveoli, tetapi alveoli menjadi tertarik karena adanya defisiensi surfaktan ini. Dengan adanya atelektasis yang progresif dengan barotrauma atau volutrauma dan keracunan oksigen, menyebabkan kerusakan pada endothelial dan epithelial sel jalan pernafasan bagian distal sehingga menyebabkan eksudasi matriks fibrin yang berasal dari darah. Membran hyaline yang meliputi alveoli dibentuk dalam satu setengah jam setelah lahir.

PENGKAJIANRiwayat maternal (kehamilan)Status infant saat lahirPemeriksaan fisikTingkat kesadaran kesehatan Tanda-tanda vital Berat badan dan tinggi badanIntegumenKepala dan Mata Thorax dan Paru-paru

Pemeriksaan diagnosticFoto thorakGas Darah ArteriHitung Darah Lengkap (Whole Blood)Perubahan kadar elektrolit

DIAGNOSAKetidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan hilangnya fungsi jalan nafaspeningkatan secret pulmonal peningkatan resistensi jalan nafas ditandai dengan: dispneu, perubahan pola nafas, penggunaan otot bantu nafas, batuk dengan atau tanpa sputum, sianosis.

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan :Alveolar HipoventilasiPenumpukan cairan di permukaan alveoliHilangnya surfaktan pada permukaan alveoliRisiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan :Penggunaan diureticPerubahan bagian cairan (kompartemental)

INTERVENSIDiagnosaTujuan dan Kriteria HasilIntervensiKetidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan hilangnya fungsi jalan nafas, peningkatan secret pulmonal, peningkatan resistensi jalan nafas ditandai dengan: dispneu, perubahan pola nafas, penggunaan otot bantu nafas, batuk dengan atau tanpa sputum, sianosis.

Setelah diberikan tindakan keperawatan, diharapkan pasien dapat mempertahankan jalan nafas dengan kriteria hasil:Tidak ada suara nafas ronchiBebas dari dispneuMengeluarkan secret tanpa kesulitanKaji pola nafas, penggunaan otot bantu pernafasan, suara nafas, pengembangan dada dan batukPertahankan posisi tubuh/posisi kepala dan gunakan jalan nafas tambahan bila perlu. Posisi kepala lebih tinggi dari badan.Kolaborasi pemberian bronchodilatorDiagnosaTujuan dan Kriteria HasilIntervensiGangguan pertukaran gas berhubungan dengan alveolar hipoventilas, penumpukan cairan di permukaan alveoli, hilangnya surfaktan pada permukaan alveoli.

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama diharapkan gangguan pertukaran gas tidak terjadi, dengan criteria hasil :Pasien dapat memperlihatkan ventilasi dan oksigenasi yang adekuatBebas dari gejala distress pernafasanRR = 20 x/menit ; HR = 75 100 x/menit

Kaji status pernafasan, catat peningkatan respirasi atau perubahan pola nafasCatat ada tidaknya suara nafas dan adanya bunyi nafas tambahan seperti crakles, dan wheezingKaji adanya cyanosisKolaborasi pemberian oksigen 2L yang telah dilembabkanPertahankan suhu lingkungan 36,50-370Kolaborasi pemberian kortikosteroidDiagnosaTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRisiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan penggunaan diuretik, perubahan bagian cairan (kompartmental)

Setelah diberikan tindakan keperawatan, diharapkan tidak terjadinya resiko tinggi defisit volume cairan, dengan criteria hasil :Pasien dapat menunjukkan keadaan volume cairan normal dengan tanda tekanan darah, berat badan, urine output pada batas normal.TD = 110/65 mmHgMonitor vital signs seperti tekanan darah, heart rate, denyut nadi (jumlah dan volume)Amati perubahan kesadaran, turgor kulit, kelembaban membran mukosa dan karakter sputumHitung intake, output dan balance cairan. Amati insesible lossKolaborasi pemberian cairan IVTERIMAKASIH