acara 1.docx
TRANSCRIPT
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertambahan panjang dan berat ikan adalah hasil dari
proses pertumbuhan ikan. Ikan akan tumbuh jika lingkungan
sesuai dengan habitatnya. Kualitas dan kuantitas pakan
mempengaruhi pertumbuhan ikan karena kualitas dan
kuantitasnya yang berguna untuk mempertahankan berat dan
panjangnya.
Pengelolaan perikanan memerlukan keterangan-
keterangan dasar mengenai aspek biologi ikan tersebut.
Keterangan mengenai aspek biologi ikan berhubungan dengan
tingkat kegemukan ikan yang dinyatakan dengan angka dan
disebut sebagai faktor kondisi (Arif, 2007). Perhitungan faktor
kondisi ini berdasarkan panjang dan berat tubuh ikan.
Hubungan panjang dan berat ikan memiliki nilai praktis
yang memungkinkan mengubah nilai panjang ke dalam nilai
berat ikan atau sebaliknya, juga dapat memberi petunjuk
mengenai ukuran panjang rata-rata dan berat rata-rata suatu
hasil tangkapan. Adapun fungsi melakukan pengamatan
hubungan panjang dan berat ini adalah untuk mengetahui tipe
pertumbuhan ikan berdasarkan ukuran panjang dan berat. Maka
dari itu, harus dilakukan pengamatan pada ikan, dimana ikan
yang akan digunakan pada praktikum ini adalah ikan nilem
(Osteocilus hasselti) dan ikan kurisi (Nemipterus nematophorus).
1
I.2Tujuan
Tujuan praktikum ini, antara lain :
1. Mengetahui tipe pertumbuhan ikan berdasarkan ukuran
panjang dan berat.
2. Mengetahui faktor kondisi
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan morfologi Ikan Nilem dan Kurisi
Setiap makhluk hidup mempunyai klasifikasi masing-
masing. Klasifikasi dilakukan untuk membedakan filum apa yang
termasuk ke dalam hewan tersebut. Ikan Nilem dan Ikan Kurisi
mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
2.1.1 Ikan Nilem
Gambar 1. Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)
Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : PiscesOrdo : Ostariophysi Famili : CyprinidaeGenus : OsteochilusSpecies : Osteochilus hasselti (Najiyati, 1992 dalam
Rustidja, 1997).
Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) merupakan ikan endemic
(asli) Indonesia yang hidup di sungai dan rawa. Ciri-ciri Ikan
Nilem hampir serupa dengan ikan mas. Ciri-cirinya yaitu pada
sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut peraba. Sirip
punggung disokong oleh tiga jari-jari keras dan 12-18 jari-jari
lunak. Sirip ekor berjagak dua, bentuknya simetris. Sirip dubur
3
disokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak. Sirip perut
disokong oleh 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Jumlah
sisik gurat sisi ada 33-36 keping, bentuk tubuh ikan nilem agak
memanjang dan pipih, ujung mulut runcing dengan moncong
(rostral) terlipat, serta bintik hitam besar pada ekornya
merupakan cirri utama ikan Nilem. Ikan ini termasuk kelompok
omnivora, makanannya berupa ganggang penempel yang
disebut epifition dan perifition (Najiyati, 1992 dalam Rustidja,
1997).
2.1.2 Ikan Kurisi
Gambar 2. Ikan Kurisi (Nemipterus nematophorus)
Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas : PiscesOrdo : PercomorphiSubordo : PercoideaFamili : NemipteridaeGenus : NemipterusSpesies : Nemipterus nematophorus (Astawan, 2004).
Ciri-cirinya yaitu, badan langsing agak gepeng. Kepala
tanpa duri, bagian depannya tidak bersisik. Sirip punggung
berjari-jari keras 10, dan 9 lemah. Jari-jari keras pertama dan
4
kedua tumbuh memanjang seperti serabut (cambuk), demikian
juga jari-jari teratas lembaran sirip ekornya. Sirip dubur berjari-
jari keras 3, dan 7 jari-jari lemah (Astawan, 2004).
Warna kepala dan gigir punggung kemerahan. Ban-ban
warna kuning diselang-seling ban warna merah mawar membujur
badan sampai batang ekornya. Satu totol kuning terdapat pada
awal garis rusuk. Cambuk pada sirip punggung maupun ekornya
berwarna kuning. Sirip punggung abu-abu keunguan dengan
warna kuning di tengah-tengahnya demikian juga sirip dubur.
Sirip ekor kuning sedikit kegelapan. Sirip perut dan dada putih
sedikit kecoklatan. Ukuran : Dapat mencapai panjang 25 cm,
umumnya 12-18 cm. Hidup di dasar, karang-karang, dasar
lumpur atau lumpur pasir pada kedalaman 10-50 m. Ikan ini
termasuk ikan buas, makanannya organisme dasar (cacing-
cacing kecil, udang, moluska) (Astawan, 2004).
2.2 Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan salah satu parameter yang
penting dalam
budidaya ikan. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan
ukuran
panjang atau berat badan dalam suatu waktu (Suradi, 2009).
Proses
5
pertumbuhan pada tubuh berawal dari penyerapan sari-sari
makanan
hasil metabolisme oleh kelompok sel-sel suatu jaringan yang
mempunyai
daya membelah secara mitosis dengan cepat menghasilkan
sejumlah sel
yang diganti sama dengan jumlah sel yang dibentuk. Menurut
Kottelat.M
(2005), pertumbuhan merupakan hasil dari proses yang diawali
dengan
pengambilan makanan dan diakhiri dengan penyusunan unsur-
unsur
tubuh.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting
yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam umumnya
adalah faktor yang sukar di kontrol diantaranya ialah keturunan,
seks, umur, parasit dan penyakit. Faktor luar yang utama
mempengaruhi pertumbuhan ialah makanan dan kualitas air,
seperti suhu, pH, O2 terlarut dan CO2 bebas (Nurdin, 2009). Di
daerah tropis makanan merupakan faktor yang sangat penting
dari pada suhu perairan. Pertumbuhan hanya terjadi bila energi
makanan yang dimakan ikan lebih banyak dari pada yang
diperlukan untuk pemeliharaan tubuh dan mengganti sel-sel
yang rusak. Arif (2007), mendefinisikan pertumbuhan menjadi 2
6
macam yaitu pertumbuhan mutlak (absolut) dan pertumbuhan
relatif (nisbi). Pertumbuhan mutlak adalah pertumbuhan panjang
atau berat rata-rata dari setiap sekelompok umur. Pertumbuhan
relatif adalah panjang atau berat yang dicapai dalam suatu
periode waktu tertentu dihubungkan dengan panjang atau berat
awal periode tersebut.
Nurdin (2009) menyatakan bahwa faktor kondisi (K)
menunjukkan keadaan baik dari ikan dilihat dari segi kapasitas
fisik untuk survival dan reproduksi. Selama dalam pertumbuhan
tiap pertambahan berat material ikan akan bertambah panjang
dimana perbandingan liniearnya akan tetap. Hal ini dianggap
bahwa berat ikan yang ideal sama dengan pangkat tiga dari
panjang dan berlaku untuk ikan kecil atau besar. Jika terdapat
perubahan berat tanpa diikuti oleh perubahan panjang atau
sebaliknya akan menyebabkan perubahan nilai perbandingan
tersebut.
Perhitungan faktor kondisi berdasarkan hubungan panjang
dan berat tubuh ikan akan di dapat faktor kondisi yang
dinamakan faktor kondisi relatif (Kn) yaitu berat yang
berdasarkan pengamatan dibagi dengan berat yang berdasarkan
kepada dugaan berat dari panjangnya, yaitu berdasarkan
kelompok umur, kelompok panjang tertentu atau sebagian dari
populasi (Kottelat, 2005).
2.3 Hubungan Panjang dan Berat Ikan
7
Pertambahan panjang berat ikan adalah merupakan hasil
dari proses pertumbuhan ikan. Ikan dapat tumbuh apabila pakan
yang diperoleh, baik kualitas maupun kuantitasnya telah
melampaui keperluan untuk mempertahankan berat dan
panjangnya. Jenis-jenis pengukuran ikan pun berbeda-beda
berdasarkan panjangnya.
Macam –macam pengukuran panjang :
1. Panjang total/panjang mutlak
ialah panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan bagian
kepala sampai ujung terakhir bagian ekor. Mulut harus keadaan
tertutup.
2. Fork Length
ialah lekukan ekor. Fork Length banyak digunakan untuk ikan-
ikan laut yang mempunyai ekor yang sudah disatukan karena
belahannya sangat keras,misalnya : ikan tongkol, ikan tuna dan
lain-lain.
3. Panjang standar atau panjang baku
ialah panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan kepala
sampai ujung terakhir dari tulang punggungnya. Panjang baku
banyak digunakan dalam penentuan sistematik (taksonomi).
Hasil studi hubungan panjang berat ikan mempunyai nilai
praktis yang memungkinkan merubah nilai panjang ke dalam
harga berat ikan atau sebaliknya.
2.4 Faktor Kondisi Ikan
8
Faktor-faktor lingkungan sering berfluktuasi, baik yang
bersifat harian maupun musiman. Fluktuasi faktor lingkungan
akan mempengaruhi kehidupan organisme, proses-proses
fisiologis, tingkah lakunya dan mortalitas. Untuk mengurangi
pengaruh buruk dari lingkungannnya maka ikan melakukan
adaptasi. Adaptasi adalah suatu proses penyesuaian diri secara
bertahap yang dilakukan oleh suatu organisme terhadap kondisi
baru (Suradi, 2009).
III. MATERI DAN METODE
3.1 Materi Praktikum
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah, timbangan,
penggaris plastik, baki preparat, jarum tindik, millimeter blok,
alat tulis, dan kamera digital.
3.1.2 Bahan
9
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah Ikan nilem
(Osteochilus hasselti) dan ikan kurisi (Nemipterus
nematophorus).
III.2 Metode Praktikum
Ikan nilem (Osteochilu hasselti) dan ikan kurisi (Nemipterus
nematophorus) diukur panjang totalnya, lalu ditimbang beratnya,
data dimasukkan dalam tabel, dihitung log nya.
Kemudian dihitung b nya, dengan langkah – langkah :
logW=a⋅b⋅L (a dan b konstan)
logw=log a+b log L
Dari persamaan tersebut dapat ditentukan harga a,
sedangan W dan L sudah diketahui. Untuk mencari log a :
log a=∑ log W×∑ (log L ) 2 −∑ log L×∑ (log L×log W )
N×∑ (log L )2−(∑ log l )2
Untuk mencari harga b menggunakan rumus :
b = Σ Log W – (N Log a)Σ Log L
Masing-masing harga b dapat ditafsirkan sebagai berikut :
b< 3 = pertambahan panjang ikan tersebut lebih cepat
pertambahan beratnya.
b= 3 = pertambahan panjang sama dengan pertambahan
beratnya
10
b>3 = pertambahan panjang ikan tidak secepat pertambahan
beratnya.
Pertambahan yang seimbang disebut pertambahan isometric
dan pertumbuhan yang tidak seimbang disebut alometrik.
Setelah itu dihitung Faktor kondisi ikan dengan rumus :
K=10 5WL3
Dimana :
W = Berat rata-rata ikan yang sebenarnya yang terdapat
dalam
kelasnya (gram)
L = Panjang rata-rata ikan yang terdapat dalam kelas tersebut
(mm)
Langkah terakhir dibuat daftar yang tersusun dari harga-harga
L, Log L, W, Log W, Log L x Log W, (Log L)2.
Keterangan :
L = panjang ikan,
W = berat ikan
III.3 Analisis Data
Hasil praktikum tentang hubungan panjang dan berat
dianalisis secara descriptive comparative.
III.4 Waktu dan Tempat
11
Praktikum Biologi Perikanan acara I mengenai
Pertumbuhan Panjang dan Berat Ikan dilakukan di Laboratorium
Reproduksi dan Pemuliaan Ikan Jurusan Perikanan dan Kelautan
Unsoed pada hari Sabtu tanggal 13 November tahun 2012 pukul
07.00 pagi sampai pukul 12.00 siang.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel
JenisPanjang
Rata-rata (mm)
Berat Rata-
rata (gr)F B
12
Ikan Kurisi (Nemipterus sp.)
210,16 111,351,20
0,17
Ikan nilem (Osteochilus
hasselti)203,897 106,871
1,26
0,19
4.1.2 Grafik
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 430
200
400
600
800
1000
1200
Ikan Kurisi (Nemipterus sp.)
W (gram)L (mm)Be
rat
Grafik 1. Pertumbuhan Ikan Kurisi
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 390
50
100
150
200
250
300
Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)
L (mm) W (gram)
13
Grafik 2. Pertumbuhan Ikan Nilem.
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan didapat panjang rata–rata pada ikan
nilem 203,897 mm sedangkan ikan kurisi 210,16 mm. Rata-rata
berat ikan nilem 106,871 gr dan ikan kurisi 111,35 gr. Dari hasil
perhitungan yang dilakukan nilai b yang didapat pada ikan nilem
adalah 0,19 dan ikan kurisi 0,17. Teori yang dikemukakan oleh
Nurdin (2009), pertumbuhan allometrik adalah Jika harga b lebih
dari tiga menunjukan ikan itu montok, pertambahan panjang ikan
tidak cepat dari pertambahan beratnya (Arif, 2007). Pada
praktikum kali ini hasil yang diperoleh ternyata menunjukan
bahwa pertumbuhan ikan nilem dan kurisi tidak seimbang atau
alometric. Nilai b lebih dari tiga berarti pertambahan berat ikan
tersebut lebih cepat daripada pertumbuhan panjangnya (Hafrijal,
2004). Adanya perbedaan antara panjang dan berat pada masing
– masing ikan tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan panjang dan berat
(Suradi,2009), diantaranya umur, makanan, jenis kelamin,
kematangan gonad.
Hubungan panjang dan berat merupakan aspek biologi
perikanan yang perlu di pelajari. Panjang tubuh sangat
berhubungan dengan panjang dan berat seperi hukum kubik
yaitu bahwa berat sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Namun,
14
hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian
karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda.
Pengamatan pertumbuhan ikan, baik panjang dan berat
merupakan salah satu hal yang penting untuk diamati selama
proses budidaya ikan. Hal ini dilakukan agar kenormalan
pertumbuhan ikan dapat diketahui sedini mungkin. Hubungan
panjang dan berat (Length-weight relationship/LWR) merupakan
hal yang penting dalam penelitian ilmiah perikanan, karena hal
ini memberikan informasi parameter-parameter populasi.
Pertama, sebuah perubahan berat dan panjang memperlihatkan
umur dan kelas kelompok tahun ikan; hal ini sangat penting
dalam perikanan. Kedua, data panjang berat tersebut dapat
digunakan untuk menaksirkan daya dukung stock perikanan
tangkap. Selain itu, data panjang dan berat dapat juga
menggambarkan petunjuk penting tentang perubahan iklim dan
lingkungan
Faktor kondisi ikan diketahui untuk menyatakan
kemontokan ikan, faktor kondisi merupakan salah satu derivat
penting dalam pertumbuhan yang menunjukan keadaan baik
dilihat dari segi kapasitas fisik untuk survival dan reproduksi
selama pertumbuhan. Faktor-faktor kondisi tersebut dihitung
berdasarkan hubungan panjang dan berat yaitu berdasarkan
kelompok umur, kelompok panjang tertentu atau sebagian dari
populasi (Hafrijal, 2004). Pada perhitungan FK ( Faktor Kondisi)
15
pada ikan nilem dan kurisi berturut-turut didapat 1,26 dan 1,20.
Nilai-nilai faktor kondisi relativ berfluktuasi dengan ukuran ikan
dimana ikan yang berukuran kecil mempunyai kondisi relative
yang tinggi, kemudian menurun ketika ikan bertambah besar.
Hal ini berhubungan dengan perubahan makanan ikan tersebut
yang berasal dari ikan pemakan plankton atau ikan herbivore
berubah menjadi ikan karnivora.
Indeks kemontokan merupakan faktor kondisi yang
didasarkan pada proporsi berat terhadap panjang tubuh ikan
tersebut apabila kondisi lingkungan memungkinkan, maka berat
badan dari hewan tersebut akan bertambah dan sebaliknya
apabila tidak diikuti oleh pertumbuhan berat badan secara
proposional. Jadi, faktor yang mempengaruhi faktor kondisi
adalah panjang dan berat ikan itu sendiri.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
16
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada ikan nilem (Osteocilus hasselti) nilai log a =
1,58 dan nilai b = 0,19; karena nilai b<3, maka
pertumbuhan ikan lebih cepat dari pertambahan
beratnya.
Pada ikan kurisi (Nemipterus nematophorus) nilai log
a = 1,60 dan nilai b = 0,17; karena nilai b<3, maka
pertumbuhan ikan lebih cepat dari pertambahan
beratnya.
2. FK ikan nilem (Osteocilus hasselti) adalah 1,26 dan
ikan kurisi (Nemipterus nematophorus) adalah 1,20.
5.2 Saran
Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan referensi yang
baik dan dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai biologi
perikanan bagi para pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
17
Arif, W. 2007. Dinamika Tampilan Pertumbuhan, Faktor Kondisi dan Produksi Ikan Belida (Chitala lopis) di Waduk Riam Kanan, Kalsel. Staf peneliti Balai Riset Perikanan Perairan Umum Palembang. Vol. 15 No. 1.
Astawan, M. 2004. Ikan yang Sedap dan Bergizi. Solo: Tiga Serangkai.
Hafrijal, S. 2004. Penggunaan Ikan Nilem (Osteochilus haselti CV) dan Ikan Tawes (Puntius javanicus CV) sebagai Agen Hayati Pembersih. Universitas Bung Hatta, Padang.
Kottelat, M and E. Widjanarti. 2005. The Fishes Of Danau Sentarum National Park And Kapuas Lake Area, West Borneo. The Raffles Bulletin Zoology. Supplemental 13 : 139-173.
Nurdin, M. 2009. Hubungan Panjang – Berat Dan Faktor Kondisi Ikan Layang ( DecapterusrRusselli ) Dari Perairan Sekitar Teluk Likupang Sulawesi Utara. UPT Loka Konservasi Biota Laut Bitung – LIPI. 35(1): 65-74.
Suradi, W.S. 2009. Beberapa Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus spp) Di Perairan Demak. Jurnal Saintek Perikanan. Vol. 5, No. 1, hal: 1 - 6.
18
LAMPIRAN
Ikan Kurisi
NoL
(mm) log LW
(gram) log Wlog L x log
W (log L)²1 192 2,283301229 80,5 1,90579588 4,35150608 5,213464501
2 200 2,301029996 99 1,995635195 4,59201644 5,2947390413 213 2,328379603 109 2,037426498 4,74390230 5,4213515784 194 2,28780173 108,5 2,035429738 4,65665968 5,2340367555 188 2,274157849 88,5 1,946943271 4,42765632 5,1717939236 196 2,292256071 97 1,986771734 4,55418957 5,2544378977 180 2,255272505 833 2,920645001 6,58685037 5,0862540728 755 2,877946952 75,5 1,877946952 5,40463170 8,2825786569 177 2,2479732266 86,5 1,937016107 4,35436043 5,05338380610 196 2,292256071 104,5 2,01911629 4,62833158 5,25443789711 182 2,260071388 92,5 1,966141733 4,44362067 5,10792267912 185 2,267171728 95,5 1,980003372 4,48900767 5,14006764613 190 2,278753601 94,5 1,975431809 4,50152235 5,19271797414 192 2,283301229 95 1,977723605 4,51573874 5,21346450115 210 2,322219295 109,5 2,039414119 4,73596682 5,39270245316 199 2,298853076 98,50 1,993436231 4,58261701 5,28472546717 200 2,301029996 99,5 1,997823081 4,59705083 5,29473904118 200 2,301029996 83 1,919078092 4,41585625 5,29473904119 200 2,301029996 91 1,959041392 4,50781301 5,29473904120 182 2,260071388 77,5 1,889301703 4,26995672 5,10792267921 188 2,274157849 93,5 1,970811611 4,48193669 5,17179392322 214 2,330413773 121 2,08278537 4,85375171 5,43082835523 185 2,267171728 68 1,832508913 4,15461240 5,14006764624 187 2,271841607 72 1,857332496 4,21956524 5,16126428525 176 2,245512668 58 1,763427994 3,95979990 5,04232714126 203 2,307496038 103 2,012837225 4,64461392 5,32453796527 234 2,369215857 112 2,049218023 4,85503983 5,61318377928 215 2,33243846 129 2,11058971 4,92282061 5,44026916929 191 2,281033367 79 1,897627091 4,32855071 5,20311322230 243 2,385606274 86 1,934498451 4,61495164 5,69111729331 243 2,385606274 96 1,982271233 4,72891869 5,69111729332 188 2,274157849 94 1,973127854 4,48720420 5,17179392333 201 2,303196057 104 2,017033339 4,64562323 5,30471207934 160 2,204119983 63 1,799340549 3,96596246 4,85814489835 199 2,298853076 91 1,959041392 4,50354833 5,28472546736 166 2,220108088 61 1,785329835 3,96362521 4,928879923
19
37 200 2,301029996 94 1,973127854 4,54022638 5,29473904138 217 2,336459734 130 2,113943352 4,93914352 5,45904408839 211 2,324282455 126 2,100370545 4,88185441 5,40228893240 194 2,28780173 85 1,929418926 4,41412796 5,23403675541 197 2,294466226 108 2,033423755 4,66562213 5,26457526342 206 2,31386722 113 2,053078443 4,75055091 5,353981513
43 188 2,033423755 83 1,919078092 4,36428651 5,171793923Σ 9037 99,00 4788,00 85,50 197,20 228,63
rata-
rata
210,16 2,30 111,35 2,00 4,59 5,33
Log a = Σ Log W x Σ (Log L) 2 – Σ Log L x Σ (Log L x Log W) N x Σ (Log L)2 – (Σ Log L)2
Log a = 85,5 x 228,63 – 99,00 x 197,2 43 x 228,63 – (99,00)2
Log a = 19.570,73 – 19.522,809.831,1 – 9.801
Log a = 47.93 = 1,6030,1
b = Σ Log W – (N Log a)Σ Log L
b = 85,60 – (43 x 1,60) 99,00
b = 85,60 – 68,6 = 16,80 = 0,1799,00 99,00
b<3 = Pertambahan panjang ikan tersebut lebih cepat pertambahan beratnya
F = 10 5 W L3
F = 10 5 x 111,35 (210,16)3
F = 11.135.000 = 1,20 9.282.184,132
20
Ikan Nilem
NoL
(mm) log LW
(gram) log Wlog L x log
W (log L)²
1 2102,3222192
95 116,52,0663259
34,7984619
335,392702
45
2 2202,3424226
81 1242,0934216
94,9036784
365,486944
02
3 1942,2878017
30 89,51,9518230
44,4653841
175,234036
76
4 1902,2787536
01 93,51,9708116
14,4909940
555,192717
97
5 2012,3031960
57 1062,0253058
74,6646764
845,304712
08
6 2152,3324384
60 145,52,1628629
95,0447448
295,440269
17
7 2022,3053513
69 109,52,0394141
24,7015661
335,314644
94
8 2012,3031960
57 1012,0043213
74,6163450
865,304712
08
9 1832,2624510
90 95,51,9800033
74,4796607
865,118684
93
10 1952,2900346
11 105,52,0232524
64,6333181
605,244258
52
11 2122,3263358
61 123,52,0916669
64,8659198
535,411838
54
12 2062,3138672
20 114,52,0588054
94,7638025
295,353981
51
13 2152,3324384
60 113,52,0549958
64,7931513
825,440269
17
14 2272,3560258
57 148,52,1717264
55,1166436
805,550857
84
15 1932,2855573
09 87,51,9420080
54,4385707
005,223772
21
16 2112,3242824
55 113,52,0549958
64,7763908
275,402288
93
17 2232,3483048
63 1322,1205739
34,9797540
755,514535
73
18 1962,2922560
71 991,9956351
94,5745068
915,254437
90
19 2072,3159703
45 101,52,0064660
44,6469158
535,363718
64
20 2052,3117538
61 1062,0253058
74,6820086
545,344205
91
21 1912,2810333
67 701,8450980
44,2087301
955,203113
2222 163 2,2121876 47 1,6720978 3,6989941 4,893774
21
04 6 55 00
23 1902,2787536
01 741,8692317
24,2595185
125,192717
97
24 1882,2741578
49 811,9084850
24,3401961
865,171793
92
25 2082,3180633
35 1132,0530784
44,7591658
645,373417
62
26 1872,2718416
07 821,9138138
54,3478819
375,161264
29
27 2002,3010299
96 1022,0086001
74,6218492
455,294739
04
28 2402,3802112
42 1082,0334237
64,8399780
825,665405
56
29 2132,3283796
03 1272,1038037
24,8984536
745,421351
58
30 1892,2764618
04 781,8920946
04,3072810
935,182278
35
31 1812,2576785
75 651,8129133
64,0929756
435,097112
55
32 2182,3384564
94 1252,0969100
14,9035328
365,468378
77
33 2302,3617278
36 1742,2405492
55,2915675
285,577758
37
34 2012,3031960
57 1072,0293837
84,6740687
165,304712
08
35 1692,2278867
05 601,7781512
53,9615195
304,963479
17
36 2162,3344537
51 1242,0934216
94,8869961
065,449674
32
37 2182,3384564
94 1512,1789769
55,0954427
925,468378
77
38 2142,3304137
73 1222,0863598
34,8620816
865,430828
36
39 2302,3617278
36 1322,1205739
35,0082184
825,577758
37Σ 7952 90,07 4168 78,5 182,05 208,7
Rata-
rata203,8
97 2,309 106,871 2,012 4,679 5,351
Log a = Σ Log W x Σ (Log L) 2 – Σ Log L x Σ (Log L x Log W) N x Σ (Log L)2 – (Σ Log L)2
Log a = 78,5 x 208,7 – 90,07 x 182,05 = 16439.30 – 16397.24 39 x 208,7 – (90,07)2 8139.3 – 8112.6
Log a = 42.06 = 1,58 26.7
22
b = Σ Log W – (N Log a)Σ Log L
b = 78,77 – (39 x 1,58)90,07
b = 78,77 – 61,6290,07
b = 17,15 = 0,19 90,07
b<3 = Pertambahan panjang ikan tersebut lebih cepat pertambahan beratnya
F = 10 5 W L3
F = 10 5 x 106,87 (203,9)3
F = 10.687.000 = 1,26 8.477.185,32
Gambar 3. Ikan Nilem (Osteochilus hasselti)
Gambar 4. Ikan Kurisi (Nemipterus
nematophorus)
23