acara 1.docx

27
I. IDENTIFIKASI GULMA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Pertambahan penduduk dan kenaikan pendapatan secara luas menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan bahan pangan dan produk pertanian lain. Peningkatan permintaan tersebut terutama terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Seiring dengan hal tersebut pembangunan di berbagai bidang berkembang pesat, sehingga mengakibatkan tekanan yang kuat terhadap sumberdaya lahan, salah satunya adalah perubahan lahan pertanian menjadi pusat industri dan pemukiman penduduk. Perkembangan pertanian dewasa ini menunjukan kemajuan yang semakin pesat, namun demikian, banyak segi yang secara langsung atau tidak langsung dapat memacu pertumbuhan gulma, seperti penanaman dalam baris, jarak tanam yang lebar, mekanisasi, pengairan, penggunaan bahan-bahan kimia berupa pupuk dan pestisida. Berarti dengan meningkatnya intensifikasi pertanian maka masalah gulma tidaklah semakin ringan, tetapi justru semakin berat. Keadaan suhu yang relatif tinggi, cahaya matahari yang melimpah, dan curah hujan yang cukup untuk daerah tropik juga 1

Upload: mamattyo

Post on 26-Sep-2015

567 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

18

I. IDENTIFIKASI GULMAA. Pendahuluan1. Latar BelakangPertambahan penduduk dan kenaikan pendapatan secara luas menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan bahan pangan dan produk pertanian lain. Peningkatan permintaan tersebut terutama terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Seiring dengan hal tersebut pembangunan di berbagai bidang berkembang pesat, sehingga mengakibatkan tekanan yang kuat terhadap sumberdaya lahan, salah satunya adalah perubahan lahan pertanian menjadi pusat industri dan pemukiman penduduk.Perkembangan pertanian dewasa ini menunjukan kemajuan yang semakin pesat, namun demikian, banyak segi yang secara langsung atau tidak langsung dapat memacu pertumbuhan gulma, seperti penanaman dalam baris, jarak tanam yang lebar, mekanisasi, pengairan, penggunaan bahan-bahan kimia berupa pupuk dan pestisida. Berarti dengan meningkatnya intensifikasi pertanian maka masalah gulma tidaklah semakin ringan, tetapi justru semakin berat. Keadaan suhu yang relatif tinggi, cahaya matahari yang melimpah, dan curah hujan yang cukup untuk daerah tropik juga mendorong gulma untuk tumbuh subur. Akibatnya gulma menjadi masalah dalam budidaya tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perairan dan lahan non pertanian lainnya.Pada lahan yang ditanami bahan pangan biasanya ada tumbuhan yang tidak ditanam tetapi hidup dan berkembang. Tumbuhan tersebut biasanya merugikan tanaman pokok dalam menghasilkan bahan pangan yang digunakan manusia dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan tersebut dalam ilmu pertanian dikatakan sebagai gulma, yang biasanya banyak dikendalikan oleh petani.Gulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki menusia. Hal ini berarti tumbuhan tersebut merugikan baik secara langsung atau tidak langsung, atau bahkan kadang-kadang juga belum diketahui kerugian atau kegunaannya. Oleh karena itu, batasan untuk gulma ini sebetulnya sangat luas sehingga dapat mencakup semua jenis tanaman dalam dunia tumbuh-tumbuhan. Jenis gulma yang tumbuh biasanya sesuai dengan kondisi perkebunan. Misalnya pada perkebunan yang baru diolah, maka gulma yang dijumpai kebanyakan adalah gulma semusim, sedang pada perkebunan yang elah lama ditanamai, gulma yang banyak terdapat adalah dari jenis tahunan.Gulma banyak macamnya mulai dari tumbuhan yang kecil sampai yang besar. Untuk mengetahui jenis-jenis gulma tersebut dilakukan identifikasi gulma, biasanya dilakukan dengan melihat ciri-ciri morfologi gulma yang dapat dilihat oleh mata mulai dari akar sampai ujung tanaman yang masih termasuk organ tanaman. Identifikasi gulma bermanfaat untuk mengetahui jenis-jenis gulma dan nama latinnya, mengetahui bagian-bagian tanaman yang merugikan, dan cara mengatasi gulma agar tidak berkembang. 2. Tujuan PraktikumPraktikum Acara I Ilmu Gulma mengenai identifikasi gulma ini bertujuan untuk mengetahui nama ilmiah masing-masing individu gulma.

B. Tinjauan PustakaGulma merupakan tumbuhan yang merugikan dan tumbuh pada tempat dan waktu yang tidak dikehendaki. Biasanya gulma akan berkembang walaupun dalam keadaan tidak mendukung karena sifat gulma satu dengan yang lainnya berbeda. Identifikasi gulma diperlukan untuk mengetahui bahwa tumbuhan ini menyerang pada waktu lingkungan sekitar mendukung untuk berkembang baik (Haryatun 2008).Gulma banyak memiliki sifat yang merugikan daripada menguntungkan, meskipun ada gulma yang bermannfaat untuk menyembuhkan penyakit sebagai antioksidan penawar racun atau penurun panas. Akibat dari sifat merugikan tersebut, maka dimana pun gulma tumbuh selalu dicabut, disiang, dan bahkan dibakar. Kegiatan ini merupakan upaya pencegahan gulma agar jenis-jenis gulma tidak menyebar ke lahan yang lainnya (Larashati 2004).Ekologi gulma adalah tumbuhan yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang berubah. Salah satu faktor penyebab terjadinya ekolusi gulma adalah faktor manusia. Manusia merupakan penyebab utama dari perubahan lingkungan dan gulma mempunyai sifat mudah mempertahankan diri terhadap perubahan tersebut dan segera beradaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Gulma dijumpai pada setiap peristiwa pemanfaatan penggunaan tanah dan air. Permasalahan yang timbul berbeda intensitasnya, tergantung pada tempat dan tingkat pemanfaatan tempat tersebut. Pada pertanaman yang berbeda akan mempunyai permasalahan dan komposisi spesies gulma yang berbeda pula. Sebagai contoh permasalahan dan komposisi spesies gulma pada pertanaman padi sawah, padi gogo/ladang, padi gogo rancah dan padi pasang surut akan berbeda walaupun jenis pertanaman yang dibudidayakan sama yaitu padi. Pada pertanaman perkebunan, masalah yang timbul tentu akan berbeda dengan masalah pada pola pertanaman tanaman pangan (Barus 2003). Ada beberapa cara untuk identifikasi gulma yang ditempuh. Identifikasi dapat menggunkan salah satu atau kombinasi dari berbagai atau saluran cara-cara dibawah ini :1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasikan.2. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.3. Membandingkannya dengan determinasi yang ada.4. Membandingkannya dengan ilustrasi yang tersedia.5. Konsultasi langsung dengan para ahli dibidang yang bersangkutan (Evan 2010).Identifikasi gulma adalah suatu metode pengenalan gulma dengan cara menentukan nama botani dan takson gulma yang akan dikenali. Dalam melakukan identifikasi gulma diperlukan pengetahuan dasar ilmu botani, alat bantu seperti buku pedoman identifikasi, herbarium, dan sebagainya, serta latihan keterampilan (Sembodo 2010).Keberadaan gulma pada areal pertanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kuantitas maupun kualitas produksi. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma diantaranya penurunan hasil pertanian akibat persaingan atau kompetisi dalam perolehan sumber daya (air, udara, unsur hara, dan ruang hidup), menjadi inang hama dan penyakit, dapat menyebabkan tanaman keracunan akibat senyawa racun yang dimiliki gulma (alelopati), menyulitkan pekerjaan lapangan dan dalam pengolahan hasil serta dapat merusak atau menghambat penggunaan alat pertanian. Kerugian-kerugian tersebut merupakan alasan kuat mengapa gulma harus dikendalikan (Hamid 2010).Program pengendalian gulma yang tepat untuk memperoleh hasil yang memuaskan perlu dipikirkan terlebih dahulu. Pengetahuan tentang biologis dari gulma (daur hidup), faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma, pengetahuan mengenai cara gulma berkembang biak, menyebar dan bereaksi dengan perubahan lingkungan dan cara gulma tumbuh pada keadaan yang berbeda-beda sangat penting untuk diketahui dalam menentukan arah program pengendalian. Keberhasilan dalam pengendalian berdasarkan pengetahuan yang cukup dan benar dari sifat biologi gulma tersebut, misalnya melakukan identifikasi, mencari dalam pustaka tentang referensi gulma tersebut serta bertanya pada para pakar atau ahli gulma (Sukma et al. 2002).

C. Metodologi Praktikum1. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum Ilmu Gulma acara identifikasi gulma ini dilaksanakan pada hari Sabtu 26 April 2014 pukul 07.30-09.30 WIB, bertempat di pusat penelitian dan pengembangan lahan kering Universitas Sebelas Maret Surakarta di Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. 2. Alat dan Bahan a. Alat1) Buku kunci determinasi2) Buku gulma bergambar dengan berbagai jenis gulma b. Bahan1) Suatu kawasan dengan berbagai jenis gulma 3. Cara Kerjaa. Tentukan suatu kawasan yang memiliki berbagi jenis gulma untuk dilakukan identifikasi.b. Ambil untuk setiap kelompok minimal 5 sampel gulma (kalau memungkinkan dengan organ yang komplit termasuk bunga). Beri masing-masing nama, misalnya dari A, B dan seterusnya.c. Bawa sampel tersebut ke laboratorium untuk dilakukan identifikasi. Bila diperlukan dapat juga pada specimen dilakukan pengeringan.d. Dengan kunci determinasi dan atau buku gulma bergambar lakukan identifikasi untuk masing-masing jenis gulma. Menentukan untuk gulma A=..., B=..... dan seterusnya.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1. Hasil PengamatanTabel 1.1 Hasil Pengamatan Identifikasi GulmaNoGambarFotoDeskripsi Tumbuhan

1

Gambar 1.1 Putri Malu (Mimosa pudica)

Foto 1.1 Putri Malu (Mimosa pudica)Daun: Sangat sensitif oleh sentuhan, daun majemuk (folium compositium).Batang: Berbentuk silindris, berbulu dan berduri.Akar: Serabut.Bunga: Aktinomorphik, poligamus. Organ tumbuhan lainnya: Biji.Kunci Determinasi: 1b, 2b, 3b, 4a, 5a (Gramineae)

2

Gambar 1.2 Vernonia cinerea

Foto 1.2 Vernonia cinereaDaun: Tunggal, duduk berseling, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang, bertangkai pendek, panjang 2,7 cm, lebar 0,5-2,5 cm.Batang: Berambut halus dan banyak cabang.Akar: Tunggang berwarna coklat.Bunga: Warna ungu, berkelompok sekitar 5-20 kuntum. Organ tumbuhan lainnya: Biji.Kunci Determinasi: 109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136a, 137b (Liliaceae)

3

Gambar 1.3 Meniran (Phyllanthus niruri)

Foto 1.3 Meniran (Phyllanthus niruri)Daun: Daun majemuk, berseling, berwarna hijau, bentuk bulat telur, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat.Batang: Bulat licin/basah, tidak berambut, berwarna hijau.Akar: Tunggang.Bunga: Berwarna putih, tunggal, dekat tangkai anak daun dan menghadap ke bawah. Organ tumbuhan lainnya: Buah dan Biji.Kunci Determinasi: 197b, 208b, 219b, 220b, 224b, 225a, 226a (Papilionaceae)

4

Gambar 1.4 Euphorbia hirta

Foto 1.4 Euphorbia hirtaDaun: Memanjang dengan pangkal miring dan pinggir bergerigi, bagian sisi bawah berbulu, panjang 0,5-5 cm.Batang: Tegak, berbulu, bercabang bila semakin dekat dengan pangkal.Akar: Tunggang, besar dan dalam.Bunga: Berkumpul menjadi karangan bunga yang pendek. Organ tumbuhan lainnya: Buah dan biji.Kunci Determinasi: 109b, 119b, 120a, 121b, 124b, 125b (Euphorbiaceae)

5

Gambar 1.5 Oxalis corniculata

Foto 1.5 Oxalis corniculataDaun: Panjang tangkai daun 1,5-10 cm, anak daun berbentuk jantung.Batang: Tegak merayap dengan panjang 0,1-0,4 cm.Akar: Tunggang.Bunga: Daun mahkota kuning, panjang 3-8 mm, tangkai putik berambut. Organ tumbuhan lainnya: Buah dan biji.Kunci Determinasi: 197a, 198b, 200b, 201b, 202b, 203b, 204a (Oxalidaceae)

6

Gambar 1.6 Cyperus kyllinga

Foto 1.6 Cyperus kyllingaDaun: Helaian daun berbentuk garis, ujungnya agak runcing, panjangnya 5-15 cm, lebarnya 2-5 mm.Batang: Tegak atau melengkung, berbentuk segitiga, permukaan licin.Akar: Serabut, berwarna putih kekuning-kuningan, mempunyai rimpang yang menjalar.Bunga: Di ujung batang, warnanya hijau sangat pucat atau keputih-putihan, kelopak bunga berbentuk bulat. Organ tumbuhan lainnya: Buah dan biji.Kunci Determinasi: 1b, 2b, 3b, 4a, 5b (Cyperaceae)

7

Gambar 1.7 Alang-alang (Imperata cylindrica)

Foto 1.7 Alang-alang (Imperata cylindrica)Daun: Daun pipih, tulang daun sejajar atau lurus, tepi daun rata, ujung daun runcing, daging daun tipis.Batang: Berbentuk bulat, tidak keras, tumbuh pendek dan bercabang.Akar: Serabut.Bunga: Bulir majemuk, silindris, spikelet berpasangan, bunga banci warna putih. Organ tumbuhan lainnya: Buah dan biji.Kunci Determinasi: 1b, 2b, 3b, 4a, 5a (Gramineae)

8

Gambar 1.8 Songgo langit (Tridax procumberns)

Foto 1.8 Songgo langit (Tridax procumberns)Daun: Tunggal berhadapan, permukaan daun ditutupi bulu halus, tepi daun berlekuk.Batang: Tinggi 40-75 cm, berwarna coklat dan diselimuti bulu halus.Akar: Tunggang.Bunga: Tunggal, mahkotanya berwarna putih, benangsari warna kuning. Organ tumbuhan lainnya: Biji.Kunci Determinasi: 197b, 208a, 209b (Compositae)

9

Gambar 1.9 Mamam ungu (Cleome rutidosperma DC)

Foto 1.9 Mamam ungu (Cleome rutidosperma DC)Daun: Majemuk dengan 3 anak daun, bentuk anak daun bulat panjang dengan ujung runcing, permukaan berbulu halus.Batang: Berbulu halus, tegak atau melengkung, tinggi 5-80 cm, bercabang.Akar: Tunggang.Bunga: Warna mula-mula biru, ungu lalu berubah pink; tangkai bunga 2-3 cm, tumbuh sendirian di ketiak daun. Buah: Menyerupai pedang, ujung runcing, berwarna hijau panjang 5-7 cm.Biji: Kecil, bentuk bulat pipih, warna coklat kehitaman.Kunci Determinasi: 239b, 243b, 244b, 248a (Araucariaceae)

10

Gambar 1.10 Bandotan (Ageratum conzoydes)

Foto 1.10 Bandotan (Ageratum conzoydes)Daun: Bentuk bulat telur dengan pangkal membulat, letak berhadapan dan berilang, permukaan daun terdapat bulu halus, tepian bergerigi.Batang: Bulat dan tegak, terdapat rambut-rambut halus, berwarna hijau.Akar: Tunggang.Bunga: Warnanya putih keunguan, bentuk seperti lonceng, bergerombol. Organ tumbuhan lainnya: Buah dan biji.Kunci Determinasi: 1b, 12a, 13b, 15b, 16a, 17a (Salviniaceae)

Sumber : Laporan Sementara2. PembahasanGulma adalah semua tumbuhan selain tanaman budidaya. Dalam pertanian gulma merupakan tumbuhan yang memberikan dampak negatif terhadap tanaman yang dibudidayakan baik secara langsung maupun tidak. Gulma yang mengganggu tanaman pokok pada masa pertumbuhan dan perkembangan hidup tanaman merupakan salah satu masalah penting yang dapat menurunkan produksi tanaman. Persentase penurunan produksi setiap jenis tanaman berbeda tergantung pada spesies dan kerapatan gulma. Kehadiran gulma pada lahan pertanaman jagung dapat menurunkan hasil dan mutu biji. Penurunan hasil tergantung pada jenis gulma, kepadatannya, lama persaingan dan senyawa allelopati yang dikeluarkan oleh gulma (Solfiyeni 2013).Karakteristik Gulma antara lain sebagai berikut.a. Pertumbuhannya cepat.b. Mempunyai daya saing yang kuat dalam memperebutkan faktor-faktor kebutuhan hidupnya.c. Mempunyai toleransi yang besar terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem.d. Mempunyai daya berkembang biak yang besar secara vegetatif dan atau generatif.e. Alat perkembangbiakannya mudah tersebar melalui angin, air, maupun binatang.f. Bijinya mempunyai sifat dormansi yang memungkinkannya untuk bertahan hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan.Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau seluruh cara dibawah ini :a. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi dengan herbarium.b. Konsultasi langsung dengan ahli dibidang bersangkutan.c. Mencari sendiri dengan menggunakan kunci identifikasi.d. Membandingkan dengan determinasi yang ada.e. Membanduingkan dengan ilustrasi yang tersedia.Untuk mengidentifikasi gulma dengan kata kunci tentunya kita harus memahami sifat-sifat generatif dan vegetatif dari gulma tersebut. Bagian vegetatif gulma yang dapat dipakai sebagai faktor identifikasi adalah akar, batang, daun.Penggunaan kunci determinasi merupakan jalan yang paling sering dipakai orang dalam mendeterminasi tumbuhan terutama oleh mereka yang tidak mempunyai spesimen acuan yang cukup. Pendeterminasian dengan bantuan kunci harus dilakukan secara bertahap, sebab setiap kunci determinasi itu mempunyai batas kemampuan sendiri-sendiri. Ada kunci yang hanya sampai ordo saja, sampai suku, sampai family, atau sampai jenis dan seterusnya. Cara mengidentifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi diawali dengan mencermati setiapkata yang terdapat pada kunci determinasi mulai dari baris paling atas. Ambillah satu persatu tumbuhanyang ada, kemudian cocokkan ciri yang terdapat pada kunci determinasi dengan ciri pada tumbuhan.Bila ciri yang ada pada kunci determinasi sesuai dengan ciri pada tumbuhan, catatlah nomornya danlanjutkan sesuai dengan perintah yang ada pada kunci (biasanya nomornya berada di penghujung pernyataan). Bila ciri yang ada pada kunci determinasi tidak sesuai dengan ciri pada tumbuhan, beralihlahpada nomor yang sesuai dengan petunjuk yang ada pada kunci determinasi. Lakukan identifikasi denganmemberikan nama familia pada tumbuhan yang kalian identifikasi (Nufa 2014).Lahan yang dijadikan lokasi praktikum berada Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Lahan tersebut digolongkan ke dalam jenis tanah Alfisols. Lahan tersebut memiliki gambaran yaitu berada 50 m dari jalan raya, banyak ditumbuhi gulma, memiliki topografi yang rata, berbatasan dengan lahan pertanian, serta memiliki vegetasi yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini, kelompok kami mengidentifikasi gulma sebjumlah 10 spesies di antaranya Putri Malu (Mimosa pudica), Vernonia cinerea, Meniran (Phyllanthus niruri), Euphorbia hirta, Oxalis corniculata, Cyperus kyllinga, Alang-alang (Imperata cylindrica), Songgo langit (Tridax procumberns), Mamam ungu (Cleome rutidosperma DC) dan Bandotan (Ageratum conzoydes).Putri malu (Mimosa pudica) termasuk ke dalam famili Gramineae. Ciri morfologi: daun sangat sensitif oleh sentuhan, daun majemuk (folium compositium); batang berbentuk silindris, berbulu dan berduri; akar Serabut; bunga aktinomorphik, poligamus. Kunci Determinasi putri malu, yaitu: 1b, 2b, 3b, 4a, 5a.Vernonia cinerea termasuk ke dalam famili Liliaceae. Ciri morfologi: daun tunggal, duduk berseling, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang, bertangkai pendek, panjang 2,7 cm, lebar 0,5-2,5 cm; batang berambut halus dan banyak cabang; akar tunggang berwarna coklat; serta bunga warna ungu, berkelompok sekitar 5-20 kuntum. Kunci Determinasi Vernonia cinerea, yaitu: 109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136a, 137b.Meniran (Phyllanthus niruri) termasuk ke dalam famili Papilionaceae. Ciri morfologi: daun majemuk, berseling, berwarna hijau, bentuk bulat telur, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat; batang bulat licin/basah, tidak berambut, berwarna hijau; akar tunggang; serta bunga berwarna putih, tunggal, dekat tangkai anak daun dan menghadap ke bawah. Kunci Determinasi Meniran (Phyllanthus niruri), yaitu: 197b, 208b, 219b, 220b, 224b, 225a, 226a.Euphorbia hirta termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae. Ciri morfologi: daun memanjang dengan pangkal miring dan pinggir bergerigi, bagian sisi bawah berbulu, panjang 0,5-5 cm; batang tegak, berbulu, bercabang bila semakin dekat dengan pangkal; akar tunggang, besar dan dalam; bunga berkumpul menjadi karangan bunga yang pendek. Kunci Determinasi Euphorbia hirta, yaitu: 109b, 119b, 120a, 121b, 124b, 125b.Oxalis corniculata termasuk ke dalam famili Oxalidaceae. Ciri morfologi: daun panjang tangkai daun 1,5-10 cm, anak daun berbentuk jantung; batang tegak merayap dengan panjang 0,1-0,4 cm; akar tunggang; serta daun mahkota kuning, panjang 3-8 mm, tangkai putik berambut. Kunci Determinasi Oxalis corniculata, yaitu: 197a, 198b, 200b, 201b, 202b, 203b, 204a.Cyperus kyllinga termasuk ke dalam famili Cyperaceae. Ciri morfologi: helaian daun berbentuk garis, ujungnya agak runcing, panjangnya 5-15 cm, lebarnya 2-5 mm; batang tegak atau melengkung, berbentuk segitiga, permukaan licin; akar serabut, berwarna putih kekuning-kuningan, mempunyai rimpang yang menjalar; serta bunga di ujung batang, warnanya hijau sangat pucat atau keputih-putihan, kelopak bunga berbentuk bulat. Kunci Determinasi Cyperus kyllinga, yaitu: 1b, 2b, 3b, 4a, 5b.Alang-alang (Imperata cylindrica) termasuk ke dalam famili Gramineae. Ciri morfologi: daun pipih, tulang daun sejajar atau lurus, tepi daun rata, ujung daun runcing, daging daun tipis; batang berbentuk bulat, tidak keras, tumbuh pendek dan bercabang; akar serabut; serta bunga mempunyai bulir majemuk, silindris, spikelet berpasangan, bunga banci warna putih. Kunci Determinasi Alang-alang (Imperata cylindrica), yaitu: 1b, 2b, 3b, 4a, 5a.Songgo langit (Tridax procumberns) termasuk ke dalam famili Compositae. Ciri morfologi: daun tunggal berhadapan, permukaan daun ditutupi bulu halus, tepi daun berlekuk; batang mempunyai tinggi 40-75 cm, berwarna coklat dan diselimuti bulu halus; akar tunggang; serta bunga tunggal, mahkotanya berwarna putih, benangsari warna kuning. Kunci Determinasi Songgo langit (Tridax procumberns), yaitu: 197b, 208a, 209b. Mamam ungu (Cleome rutidosperma DC) termasuk ke dalam famili Araucariaceae. Ciri morfologi: daun majemuk dengan 3 anak daun, bentuk anak daun bulat panjang dengan ujung runcing, permukaan berbulu halus; batang berbulu halus, tegak atau melengkung, tinggi 5-80 cm, bercabang; akar tunggang; bunganya Warna mula-mula biru, ungu lalu berubah pink; tangkai bunga 2-3 cm, tumbuh sendirian di ketiak daun; buah menyerupai pedang, ujung runcing, berwarna hijau panjang 5-7 cm; serta biji kecil, bentuk bulat pipih, warna coklat kehitaman. Kunci Determinasi Mamam ungu (Cleome rutidosperma DC), yaitu: 239b, 243b, 244b, 248a.Bandotan (Ageratum conzoydes) termasuk ke dalam famili Salviniaceae. Ciri morfologi: daun berbentuk bulat telur dengan pangkal membulat, letak berhadapan dan berilang, permukaan daun terdapat bulu halus, tepian bergerigi; batang bulat dan tegak, terdapat rambut-rambut halus, berwarna hijau; akar tunggang; serta bunganya warnanya putih keunguan, bentuk seperti lonceng, bergerombol. Kunci Determinasi Bandotan (Ageratum conzoydes), yaitu: 1b, 12a, 13b, 15b, 16a, 17a.Identifikasi gulma mempunyai tujuan untuk dapat membedakan gulma yang berbahaya, cukup berbahaya dan sedikit berbahaya bagi tanaman budidaya. Dengan mengetahui hal tersebut, diharapkan agar kita tahu bagaimana cara pengendalian gulma yang baik. Pengendalian gulmaadalah sebuah praktek menghentikan persaingan antaratanamanpertaniandanhewan ternakdengangulma.Teknik pengendalian gulma secara mekanis/fisik berupa dicabut langsung, dipotong dengan sabit atau mesin pemotong dan dicangkul mempunyai beberapa kelebihan antara lain tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia seperti terjadinya akulumalsi bahan kimia dalam tanah, matinya mikroorganisme yang bermanfaat di dalam tanah dan timbulnya persistensi atau sifat ketahanan gulma terhadap aplikasi herbisida berbahan aktif sama secara terus-menerus. Selain itu juga mempunyai kelebihan dapat dilakukan pada tempat tumbuhnya gulma yang mungkin tidak dapat jangkau dengan pengendalian secara kimia dengan herbisida seperti di seputar tajuk tanaman. Selain itu teknik pengendalian gulma secara mekanis/fisik tersebut juga mempunyai kekurangan yaitu memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak sehingga memerlukan biaya dan waktu yang lebih banyak pula untuk pengendalian gulmanya.

E. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanDari hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:a. Gulma adalah semua tumbuhan selain tanaman budidaya. b. Gulma yang mengganggu tanaman pokok pada masa pertumbuhan dan perkembangan hidup tanaman merupakan salah satu masalah penting yang dapat menurunkan produksi tanaman.c. Karakteristik gulma, yaitu pertumbuhannya cepat; mempunyai daya saing yang kuat; mempunyai toleransi yang besar terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem; mempunyai daya berkembang biak yang besar secara vegetatif dan atau generatif; alat perkembangbiakannya mudah tersebar.d. Cara mengidentifikasi gulma, yaitu:1) Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi dengan herbarium.2) Konsultasi langsung dengan ahli dibidang bersangkutan.3) Mencari sendiri dengan menggunakan kunci identifikasi.4) Membandingkan dengan determinasi yang ada.5) Membanduingkan dengan ilustrasi yang tersedia.e. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini, kelompok kami mengidentifikasi gulma sebjumlah 10 spesies di antaranya Putri Malu (Mimosa pudica), Vernonia cinerea, Meniran (Phyllanthus niruri), Euphorbia hirta, Oxalis corniculata, Cyperus kyllinga, Alang-alang (Imperata cylindrica), Songgo langit (Tridax procumberns), Mamam ungu (Cleome rutidosperma DC) dan Bandotan (Ageratum conzoydes).f. Identifikasi gulma mempunyai tujuan untuk dapat membedakan gulma yang berbahaya, cukup berbahaya dan sedikit berbahaya bagi tanaman budidaya.

2. SaranSaran untuk praktikum acara I Ilmu Gulma adalah diharapkan kepada para praktikan agar lebih teliti dalam melaksanakan praktikum agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal. Selain itu, diharapkan juga pada praktikum kedepan para praktikan dapat datang tepat waktu sehingga acaranya tidak mundur dan dapat berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKABarus Emanuel 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.Evan 2010. Laporan Identifikasi Gulma Melalui Klasifikasi Tanaman. http://tinalaporanagrklim./2010/12/laporan-identifikasi-gulma-melalui.html. Diakses pada tanggal 19 Mei 2014.Hamid Y 2010. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: Rajawali Pers.Haryatun 2008. Teknik Identifikasi Jenis Gulma Dominan Dan Status Ketersedlaan Hara Nitrogen, Fosfor, Dan Kalium Beberapa Jenis Gulma Di Lahan Rawa Lebak. Jurnal Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 (1): 19-22.Larashati Inge 2004. Keanekaragaman Tumbuhan dan Populasinya di Gunung Kelud, Jawa Timur. Jurnal Biodiversitas. Vol. 5 (2): 71-76Nufa 2014. Laporan Taksonomi Tumbuhan Koleksi dan Identifikasi Tumbuhan. http://www.academia.edu/5012139/Laporan_Taksonomi_Tumbuhan_Koleksi_dan_Identifikasi_Tumbuhan. Diakses pada tanggal 19 Mei 2014.Sembodo DRJ 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.Solfiyeni, Chairul dan Rahmatul Muharrami 2013. Analisis Vegetasi Gulma Pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering dan Lahan Sawah di Kabupaten Pasaman. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas.Sukma Y dan Yakup 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

1