94494164-makalah-oke

12
I. PENDAHULUAN Limnologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sifat dan struktur dari perairan daratan yang meliputi mata air, sungai, danau, kolam, dan rawa-rawa; baik yang berupa air tawar maupun air payau. Selain itu, dikenal aseanologi yang mempelajari tentang ekosistem laut. Limnologi dan Oseanologi merupakan cabang dari ekologi yang khusus mempelajari tentang sistem perairan yang terdapat di permukaan bumi. Perairan darat yang ada di Indonesia lebih kurang dari 3% dari total keseluruhan wilayah. Perairan darat ialah semua badan air didaratan seperti sungai, danau, situ, rawa, estuari, gua karst, reservoir, saluran air, genangan. Komponen biotik ialah semua biota akuatik baik makro maupun mikro, yaitu bakteri, plankton, bentos, nekton, serta tumbuhan air lainnya. Komponen abiotik terdiri dari: habitat badan air termasuk sedimen; komposisi fisika dan kimia air; dan proses transfer interaksi dengan lingkungan sekelilingnya yaitu kondisi geologi, hidrologi, iklim, dan perubahan antropogen yang masuk ke dalam badan air. Proses transfer interaksi mencakup daur energi, materi, hidrologi, dan daur nutrien. Seperti habitat yang lain, habitat air tawar mempunyai faktor pembatas sebagai akibat tingkah laku sifat-sifat air tersebut. Tingkah laku sifat-sifat air pada suatu habitat air tawar di suatu daerah dengan daerah yang lain tidak sama. Biasanya mempunyai suatu ciri yang khusus baik ditinjau dari parameter fisika, kimia maupun biologinya. Parameter fisika

Upload: novel-firdaus

Post on 01-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

Page 1: 94494164-MAKALAH-OKE

I. PENDAHULUAN

Limnologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sifat dan

struktur dari perairan daratan yang meliputi mata air, sungai, danau, kolam, dan rawa-rawa;

baik yang berupa air tawar maupun air payau. Selain itu, dikenal aseanologi yang

mempelajari tentang ekosistem laut. Limnologi dan Oseanologi merupakan cabang dari

ekologi yang khusus mempelajari tentang sistem perairan yang terdapat di permukaan bumi.

Perairan darat yang ada di Indonesia lebih kurang dari 3% dari total keseluruhan

wilayah. Perairan darat ialah semua badan air didaratan seperti sungai, danau, situ, rawa,

estuari, gua karst, reservoir, saluran air, genangan. Komponen biotik ialah semua biota

akuatik baik makro maupun mikro, yaitu bakteri, plankton, bentos, nekton, serta tumbuhan

air lainnya. Komponen abiotik terdiri dari: habitat badan air termasuk sedimen; komposisi

fisika dan kimia air; dan proses transfer interaksi dengan lingkungan sekelilingnya yaitu

kondisi geologi, hidrologi, iklim, dan perubahan antropogen yang masuk ke dalam badan air.

Proses transfer interaksi mencakup daur energi, materi, hidrologi, dan daur nutrien.

Seperti habitat yang lain, habitat air tawar mempunyai faktor pembatas sebagai akibat

tingkah laku sifat-sifat air tersebut. Tingkah laku sifat-sifat air pada suatu habitat air tawar di

suatu daerah dengan daerah yang lain tidak sama. Biasanya mempunyai suatu ciri yang

khusus baik ditinjau dari parameter fisika, kimia maupun biologinya. Parameter fisika

meliputi debit air, suhu, kecerahan, kedalaman, dan kuat arus. Parameter kimia meliputi

proses-proses kimiawi yaitu, kandungan oksigen terlarut, kandungan CO2 bebas, alkalinitas,

pH dan kesadahan. Sedangkan untuk parameter biologinya yaitu produktivitas perairan yang

sangat dipengaruhi oleh metabolisme, fotosintesis dan pelepasan zat-zat hara  (Ghufran dan

Andi, 2005).

Hal yang paling pokok dalam ekologi adalah ekosistem, yaitu satuan kehidupan yang

terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup( komponen hayati) dengan berbagai komponen

nirhayati yang berinteraksi membentuk suatu sistem. Ciri suatu ekosistem adalah adanya

pemindahan energi dan aliran materi yang berlangsung di antara berbagi komponen yang

terdapat di dalam sistem tersebut. Demikian halnya dengan limnologi yang juga dapt di

pandang sebagai ekosistem air di darat. Di dalamnya terjadi interaksi yang rumit antara faktor

hayati dengan faktor nirhayati.

Page 2: 94494164-MAKALAH-OKE

II. ISI

a. Pengertian Limnologi

Istilah limnologi pertama kali digunakan oleh Forel (1901) di dalam bukunya yang

berjudul Handbuch der Seekunde, Allgemeine Limnologie. Buku tersebut membahas tentang

ekosistem danau. Sebenarnya limnologi telah diperkenalkan lebih dulu oleh Zacharias (1891)

yang mendirikan laboratorium penelitian di bidang limnologi, Thienemaa kemudian

mengembangkannya dan memberi nama institusi tersebut Institut Max-Planck. Sejak saat itu

limnologi berkembang cukup pesat. Pada dekade 90-an limnologi menjadi sebuah ilmu yang

menyedot perhatian dunia, terutama disebabkan karena besarnya kebutuhan air bersih untuk

kepentingan domestik, tetapi ketersediaan air bersih di alam semakin menipis akibat berbagai

aktifitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung (Anonim, 2011).

Limnologi (dari bahasa Inggris: limnology, dari bahasa Yunani: lymne, “danau”, dan

logos, “pengetahuan”) jadi Limnologi merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal tentang

perairan tawar. Limnologi mencakup pengetahuan tentang faktor-faktor abiotik (air dan

tanah), biotik (semua organisme yang hidup di dalamnya), serta interaksi yang terjadi di

dalamnya. Yang dimaksud perairan tawar dalam hal ini adalah suatu badan air yang ada di

daratan, sungai atau bahkan estuari. Secara alami air tawar merupakan persenyawaan yang

bersifat sebagai pelarut universal, dan di dalamnya selalu terdapat unsur-unsur terlarut serta

senyawa lainnya. Dalam bidang perikanan, limnologi dipelajari sebagai dasar bagi budidaya

perairan (akuakultural) darat (Cahyono, 2000).

Para ahli mencoba menyederhanakan pengertian limnologi ini dengan “ilmu yang

mempelajari proses interaksi faktor fisika, kimia dan biologi dalam sistem perairan darat

(inland waters), dimulai dari garis pantai ke arah darat”, yang dimaksud adalah perairan

tergenang dan mengalir yang berada di daratan. Ilmu limnologi selain mendeskripsikan sifat

morfologis, tipe habitat, keaneka-ragaman hayati, dan proses-proses dasar yang terjadi di

dalamnya.

Berdasarkan definisi tersebut, maka objek kajian limnologi mencakup areal garapan

yang meliputi biota (flora dan fauna) yang hidup di dalam badan air dan sedimennya, kualitas

air serta tipe perairan atau bentuk cekungan morfologi perairan dan hidrodinamikanya (yang

sangat mempengaruhi komunitas biota dan kualitas air). Lebih jauh lagi, karena perairan

darat itu sangat terkait dengan daerah/kawasan yang berfungsi sebagai pensuplai airnya

Page 3: 94494164-MAKALAH-OKE

(Daerah Aliran Sungai:DAS), maka pengaruh aktivitas antropogenik di DAS masing-masing

perairan darat itu pun termasuk dalam kajian cabang ilmu yang disebut limnologi. Di dalam

ruang lingkup limnologi tentu saja banyak faktor yang memberikan pengaruh terhadap

perairan. Salah satunya mikroorganisme seperti bakteri yang bertanggung jawab untuk

mendekomposisi limbah organik. Bila bahan organik seperti tanaman mati, daun, kliping

rumput, pupuk, kotoran, atau bahkan sampah makanan hadir dalam pasokan air, bakteri akan

memulai proses pemecahan limbah ini. Ketika ini terjadi, banyak yang tersedia oksigen

terlarut dikonsumsi oleh bakteri aerobik, organisme air lainnya mengambil oksigen yang

mereka butuhkan untuk hidup.

Aktivitas pembuangan limbah rumah tangga dan industri ke dalam badan sungai

menyebabkan kualitas air sungai jatuh pada kondisi tidak layak sebagai sumber air bersih

untuk kepentingan rumah tangga. Pemanfaatan danau sebagai daerah objek wisata dengan

membangun fasilitas pendukung disekitarnya menyebabkan danau cepat mengalami

pendangkalan dan menurunkan kualitas air di dalamnya. Berkembangnya pemukiman

penduduk, pesatnya pembangunan perkotaan, dan penebangan hutan menyebabkan

berkurangnya daerah resapan air sehingga air hujan akan mengalir menjadi air permukaan

menuju ke laut atau menguap. Masih banyak lagi perilaku yang menyebabkan ketersediaan

air bersih semakin menipis.

Sumberdaya air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan akan mengalami

tekanan yang sangat tinggi, sehingga kerusakan sumberdaya air tidak dapat dihindari.

Sebaran penduduk Indonesia, yang terkonsentrasi di pulau Jawa dan daerah perkotaan

menimbulkan masalah tentang ketersediaan air bersih di pulau jawa dan kota-kota besar.

Pengelolaan perairan darat yang tidak bersifat komprehensif akan menyebabkan berbagai

bencana keairan, seperti bencana banjir dan kekeringan, kematian massal ikan, pencemaran,

serta memicu konflik sosial dalam masyarakat.

DAS di Indonesia yang kritis semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun.

Erosi yang berlebihan mengakibatkan terjadinya sedimentasi dan pendangkalan di waduk-

waduk antara lain yang ada di aliran sungai Citarum, dan danau-danau di Sumatera,

Kalimantan dan Sulawesi. Bencana banjir dan kekeringan semakin sering melanda daerah-

daerah rawan banjir dan kekeringan, bahkan sekarang terjadi di daerah yang sebelumnya

jarang terkena banjir. Hal ini menimbulkan kerugian materi yang tidak sedkit. Kondisi ini

diperparah oleh perubahan iklim global dimana rata-rata tahunan curah hujan di beberapa

wilayah Indonesia mengalami penurunan dan dilain tempat mengalami peningkatan, dan

Page 4: 94494164-MAKALAH-OKE

waktu musim hujan/kemarau mengalami pergeseran. Telah terjadi peningkatan defisit air

akibat meningkatnya evaporasi. Dikhawatirkan keadaan akan lebih parah untuk wilayah-

wilayah yang rata-rata curah hujannya menurun. Hal ini semakin meningkatkan bencana

kekeringan diwilayah tersebut. Oleh sebab itu apabila dalam pengelolaan dan pemanfaatan

perairan darat tidak disertai kearifan dan landasan ilmiah yang kuat dan usaha peningkatan

partisipasi masyarakat, maka prospek perairan darat ke depan akan semakin memprihatinkan.

b. Ruang Lingkup Limnologi

Menelaah komponen air sebagai lingkungan hidup, habitat dan komponen abiotik lain

serta komponen biotik yang ditemukan diperairan itu, mencakup juga proses-proses dan

hubungan fungsional yang mengaitkan komponen-komponen akuatik tersebut. Proses-proses

dimaksud adalah proses daur ulang energi/materi dan unsur hara serta evolusi ekosistem

perairan.

1. Objek

Limnologi merupakan cabang ekologi yang mempelajari tentang sifat dan struktur dari

perairan daratan. Sebagai cabang ekologi maka objek yang dipelajari dalam limnologi adalah

kesatuan kehidupan yang ada di ekosistem tersebut

2. Persoalan

Setiap kehidupan baik sebagai individu maupun pada tingkatan organisasi yang lebih tinggi

selalu ada interaksi antar sesamanya dan dengan lingkungannya. Limnologi membahas

dinamika kehidupan di dalam ekosistem perairan darat, bagaimana memanfaatkan potensi

perairan darat secara berkelanjutan artinya mengambil manfaat tetapi ekosistem tersebut tetap

berada pada potensi lestari atau manusia sebagai makhluk paling mulia, dengan akal dan

kepandaiannya mampu memanfaatkan teknologi dengan tetap menjaga keseimbangan.

c. Kedudukan limnologi

Sebagai bagian dari ekologi, secara skematis kedudukan limnologi dpat digambarkan sebagai

berikut:

Page 5: 94494164-MAKALAH-OKE

Limnologi merupakan ilmu anak cabang dari Hidrologi (ilmu yang mempelajari

tentang air) yang setara dengan oseanologi, bedanya disini oseanologi mempelajari tentang

perairan laut. Dan termasuk sinekologi yang termasuk cabang dari ekologi, maksudnya

adalah limnologi mempelajari satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk

hidup( komponen hayati) dengan berbagai komponen nirhayati yang berinteraksi membentuk

suatu sistem. Ciri suatu ekosistem adalah adanya pemindahan energi dan aliran materi yang

berlangsung di antara berbagi komponen yang terdapat di dalam sistem tersebut.

Page 6: 94494164-MAKALAH-OKE

III. PENUTUP

Limnologi merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal tentang perairan tawar.

Limnologi mencakup pengetahuan tentang faktor-faktor abiotik (air dan tanah), biotik (semua

organisme yang hidup di dalamnya), serta interaksi yang terjadi di dalamnya.

Di Indonesia perkembangan limnologi secara tidak langsung juga cukup pesat

meskipun belum terorganisasi secara baik. Sampai saat ini belum ada lembaga yang khusus

mengelola sumber daya air daratan. Perusahaan air minum, masih pada tahap eksploitasi,

Otorita waduk juga masih belum optimal dalam pengelolaan. Kementrian Lingkungan Hidup

juga masih berkutat pada persoalan-persoalan teknis. Manajemen sumber daya perairan darat

yang sustainable memang bukan persoalan mudah dan harus terintegrasi. Melihat persoalan

yang begitu rumit maka sebenarnya kesadaran masing-masing individu untuk bersikap arif

dan bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia sangat dibutuhkan.

Pendekatan sosial, budaya, agama, dan akademis serta pendekatan hukum formal yang

terintegrasi mungkin menjadi jalan keluarnya.

Sumberdaya air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan akan mengalami

tekanan yang sangat tinggi, sehingga kerusakan sumberdaya air tidak dapat dihindari.

Sebaran penduduk Indonesia, yang terkonsentrasi di pulau Jawa dan daerah perkotaan

menimbulkan masalah tentang ketersediaan air bersih di pulau jawa dan kota-kota besar.

Pengelolaan perairan darat yang tidak bersifat komprehensif akan menyebabkan berbagai

bencana keairan, seperti bencana banjir dan kekeringan, kematian massal ikan, pencemaran,

serta memicu konflik sosial dalam masyarakat.

DAS (Daerah Aliran Sungai) di Indonesia yang kritis semakin meningkat jumlahnya

dari tahun ke tahun. Erosi yang berlebihan mengakibatkan terjadinya sedimentasi dan

pendangkalan di waduk-waduk antara lain yang ada di aliran sungai Citarum, dan danau-

danau di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Telah terjadi peningkatan defisit air akibat

meningkatnya evaporasi. Dikhawatirkan keadaan akan lebih parah untuk wilayah-wilayah

yang rata-rata curah hujannya menurun. Hal ini semakin meningkatkan bencana kekeringan

diwilayah tersebut. Oleh sebab itu apabila dalam pengelolaan dan pemanfaatan perairan darat

tidak disertai kearifan dan landasan ilmiah yang kuat dan usaha peningkatan partisipasi

masyarakat, maka prospek perairan darat ke depan akan semakin memprihatinkan.

Page 7: 94494164-MAKALAH-OKE

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. http://destyginting.wordpress.com/2010/12/11/limnologi/ diakses pada

tanggal 29 September 2011.

Anonim.2011.http://www.limnologi.lipi.go.id/limnologi/p2limnologi/index.php?

option=com_content&view=section&id=12&Itemid=69&lang=in diakses pada

tanggal 29 September 2011.

Cahyono, B. 2000.  Budidaya Ikan di Air Tawar. Kanisius: Yogyakarta, 13-17 hlm

Ghufran M dan Baso Andi. 2005. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan,

Rineka Cipta, Jakarta, 36-55 hlm.

Page 8: 94494164-MAKALAH-OKE

MAKALAH LIMNOLOGI

BAB 1

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP LIMNOLOGI

Oleh:

KELOMPOK 9

Eva Agustina Perwitasari (M0409019)

Aken Puti Wanguyun (M0409003)

Wahyu Kriswiranto (M0409065)

Siti Rohmahwati (M0409055)

Revolusi PS (M0409052)

Yuningsih (M0409070)

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 9: 94494164-MAKALAH-OKE