91911532-operatif-histerektomi

9
DEFINISI Istilah histerektomi berasal dari bahasa latin histeria yang berarti kandungan, rahim, atau uterus, dan ectomi yang berarti memotong, jadi histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan mengangkat rahimyang dilakukan oleh ahli kandungan. Histerektomi adalah operasi pengangkatan kandungan (rahim,uterus) pada seorang wanita, sehingga setelah menjalani ini dia tidak bisa lagi hamil dan mempunyai anak. Histerektomi biasanya disarankan oleh dokter untuk dilakukan karena berbagai alasan. Alasan utamanya dilakukan histerektomi adalah kanker mulut rahim atau kanker rahim. ETIOLOGI Adanya mioma uteri fibroid yang merupakan tumor jinak pada rahim, Histerektomi perlu dilakukan karena tumor ini dapat menyebabkan perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, dan tekanan pada kandung kemih. Endometriosis, suatu kelainan yang disebabkan dinding rahim bagian dalam yang seharusnya tumbuh didalam rahim saja, juga ikut tumbuh diindung telur, tuba falopii, atau bagian tubuh lainnya. Hal ini

Upload: geralders01

Post on 17-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jkkkkkkkkkkkkkkkk

TRANSCRIPT

DEFINISI

Istilah histerektomi berasal dari bahasa latin histeria yang berarti kandungan, rahim, atau uterus, dan ectomi yang berarti memotong, jadi histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan mengangkat rahimyang dilakukan oleh ahli kandungan.

Histerektomi adalah operasi pengangkatan kandungan (rahim,uterus) pada seorang wanita, sehingga setelah menjalani ini dia tidak bisa lagi hamil dan mempunyai anak. Histerektomi biasanya disarankan oleh dokter untuk dilakukan karena berbagai alasan. Alasan utamanya dilakukan histerektomi adalah kanker mulut rahim atau kanker rahim.

ETIOLOGI

Adanya mioma uteri fibroid yang merupakan tumor jinak pada rahim, Histerektomi perlu dilakukan karena tumor ini dapat menyebabkan perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, dan tekanan pada kandung kemih. Endometriosis, suatu kelainan yang disebabkan dinding rahim bagian dalam yang seharusnya tumbuh didalam rahim saja, juga ikut tumbuh diindung telur, tuba falopii, atau bagian tubuh lainnya. Hal ini bisa membahayakan bagi ibu, oleh karena itu, biasanya dianjurkan untuk melakukan histerektomi oleh dokter.

JENIS-JENIS HISTEREKTOMI

Histerektomi parsial (subtotal). Pada histerektomi jenis ini, rahimn diangkat, tetapi mulut rahim (serviks) tetap dibiarkan. Oleh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker mulut rahim sehingga masih perlu pemeriksaan pap smear (pemeriksaan leher rahim) secara rutin. Histerektomi total. Pada histerektomi ini, rahim dan mulut rahim diangkat secara keseluruhan.

Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral. Histerektomi ini mengangkat uterus, mulut rahim, kedua tuba falopii, dan kedua ovarium. Pengangkatan ovarium menyebabkan keadaan penderita seperti menopause meskipun usianya masih muda.

Histerektomi radikal, histerektomi ini mengangkat bagian atas vagina, jaringan dan kelenjar limfe disekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis kanker tertentu untuk bisa menyelamatkan nyawa penderita.

Histerektomi dapat dilakukan melalui 3 macam cara, yaitu abdominal, vaginal dan laparoskopik. Pilihan ini bergantung pada jenis histerektomi yang akan dilakukan, jenis penyakit yang mendasari, dan berbagai pertimbangan lainnya. Histerektomi abdominal tetap merupakan pilihan jika uterus tidak dapat dikeluarkan dengan metode lain. Histerektomi vaginal awalnya hanya dilakukan untuk prolaps uteri tetapi saat ini juga dikerjakan pada kelainan menstruasi dengan ukuran uterus yang relatif normal. Histerektomi vaginal memiliki resiko invasive yang lebih rendah dibandingkan histerektomi abdominal. Pada histerektomi laparoskopik, ada bagian operasi yang dilakukan secara laparoskopi (garry, 1998)KOMPLIKASI

a. Hemoragik

Keadaan hilangnya cairan dari pembuluh darah yang biasanya terjadi dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak. Keadaan ini diklasifikasikan dalam sejumlah cara yaitu, berdasarkan tipe pembuluh darah arterial, venus atau kapiler, berdasarkan waktu sejak dilakukan pembedahan atau terjadi cidera primer, dalam waktu 24 jam ketika tekanan darah naik reaksioner, sekitar 7-10 hari sesudah kejadian dengan disertai sepsis sekunder, perdarahan bisa interna dan eksterna.

b. Thrombosis vena

Komplikasi hosterektomi radikal yang lebih jarang terjadi tetapi membahayakan jiwa adalah thrombosis vena dalam dengan emboli paru-paru, insiden emboli paru-paru mungkin dapat dikurangi dengan penggunaan ambulasi dini, bersama-sama dengan heparin subkutan profilaksis dosis rendah pada saat pembedahan dan sebelum mobilisasi sesudah pembedahan yang memadai.1. Infeksi

Infeksi oleh karena adanya mikroorganisme pathogen, antitoksinnya didalam darah atau jaringan lain membentuk pus.

2. Pembentukan fistula

Saluran abnormal yang menghubungkan 2 organ atau menghubungkan 1 organ dengan bagian luar. Komplikasi yang paling berbahaya dari histerektomi radikal adalah fistula atau striktura ureter. Keadaan ini sekarang telah jarang terjadi, karena ahli bedah menghindari pelepasan ureter yang luas dari peritoneum parietal, yang dulu bisa dilakukan. Drainase penyedotan pada ruang retroperineal juga digunakan secara umum yang membantu meminimalkan infeksi.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. USG : untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometrium dan keadaan adnexa dalam rongg apelvis. Mioma juga dapat dideteksi dengan CT scan ataupun MRI, tetapi kedua pemeriksaan itu lebih mahal dan tidak memvisualisasi uterus sebaik USG. Untungnya leiomiosarkoma sangat jarang karena USG tidak dapat membedakannya dengan mioma dan konfirmasinya membutuhkan diagnose jaringan.2. Foto BNO/IVP pemeriksaan ini penting untuk menilai masaa di rongga pelvis serta menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter

3. Histerografi dan histeroskopi untuk menilai pasien mioma submukosa disertai dengan infertilitas.

4. Laparoskopi untuk mengevaluasi massa pada pelvis

5. Laboratorium, darah lengkap, urine lengkap, gula darah, tes fungsi hati, ureum, kreatinin darah.

6. Tes kehamilan

7. D/K (dilatasi dan kuretase) pada penderita yang disertai perdarahan untuk menyingkirkan kemungkinan patologi pada rahim (hyperplasia atau adenokarsinoma endometrium).

PENATALAKSANAAN

a. PreoperativeSetengah bagian abdomen dan region pubis serta perineal dicukur dengan sangat cermat dan dibersihkan dengan sabun dan air (beberapa dokter bedah tidak menganjurkan pencukuran pasien). Traktus intestinal dan kandung kemih harus dikosongkan sebelum pasien dibawa keruang operasi untuk mencegah kontaminasi dan cidera yang tidak sengaja pada kandung kemih atau traktus intestinal. Edema dan pengirigasi antiseptic biasanya diharuskan pada malam hari sebelum hari pembedahan, pasien mendapat sedative. Medikasi praoperasi yang diberikan pada pagi hari pembedahan akan membantu pasien rileks

b. Postoperative

Prinsip-prinsip umum perawatan pasca operatif untuk bedah abdomen diterapkan, dengan perhatian khusus diberikan pada sirkulasi perifer untuk mencegah tromboflebitis dan TVP (perhatikan varicose, tingkatkan sirkulasi dengan latihan tungkai dan menggunakan stoking