obstetri operatif

18
OBSTETRI OPERATIF Disusun oleh : Kelompok 16

Upload: santogold1991

Post on 05-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

obstetri operatif merupakan suatu bantuan persalinan menggunakan alat

TRANSCRIPT

Page 1: Obstetri Operatif

OBSTETRI OPERATIFDisusun oleh : Kelompok 16

Page 2: Obstetri Operatif

Obstetri Operatif

Bantuan/intervensi persalinan menggunakan alat (Cunningham, 2006).

1. Per vaginam- pelahiran dengan forceps- pelahiran dengan ekstraksi vakum

2. Per abdominal- pelahiran secara seksio sesarea

Page 3: Obstetri Operatif

Per Vaginam

Pelahiran dengan forceps

mempercepat kala pengeluaran dengan cara menarik bagian terbawah janin menggunakan forceps/cunam.

Klasifikasi : Outlet Forceps, Low Forceps, Mid Forceps

Page 4: Obstetri Operatif

Per Vaginam (Forcep) Outlet Forceps Low Forceps Mid Forceps High Forceps

Indikasi Ibu:

peny. / gangg. jantung paru neuro, cedera, kelelahan, dan kala II berkepanjangan.

Janin:prolaps tali pusat, pemisahan plasenta prematur, dan pola DJJ yang tidak meyakinkan.

Page 5: Obstetri Operatif

Per Vaginam (Forcep)Kontra Indikasi Terdapat kontraindikasi persalinan pervaginam Pasien menolak dilakukan Forceps Dilatasi serviks belum lengkap

Syarat Kepala harus sudah engage Presentasi puncak kepala atau muka dg dagu

anterior Posisi kepala janin diketahui secara pasti Serviks membuka lengkap Selaput ketuban sudah pecah Tidak ada CPD

Page 6: Obstetri Operatif

Per Vaginam (Forcep)Morbiditas Ibu :

Laserasi jalan lahir, perdarahan, infeksi, inkontinesia urin dan alvi.

Janin :skor apgar rendah, cephalohematoma,

cedera wajah, erb palsy, dsb.

Page 7: Obstetri Operatif

Per Vaginam

Pelahiran dengan Ekstraksi Vakum

Merupakan alat penghisap untuk membantu pengeluaran janin apabila kala II tidak berlangsung sebagaimana seharusnya (Cuninggham, 2006).

Page 8: Obstetri Operatif

Per Vaginam (Vakum)Prinsip

Membuat caput artifisial di dalam mangkuk janin dapat ditarik.

Rekomendasi Klasifikasi harus disamakan dengan klasifikasi

penggunaan forceps. Indikasi dan kontraindikasi sama dengan yang

berlaku untuk forceps. Vakum tidak boleh dipasang pada station diatas

0. Tenaga medis harus yang sudah berpengalaman. Operator harus dan mau menghentikan prosedur

bila (persalinan tidak maju dan mangkuk terlepas lebih dari tiga kali).

Page 9: Obstetri Operatif

Per Abdominal

Pelahiran secara Seksio Sesarea

Melahirkan janin yang sudah mempu hidup (beserta plasenta dan selaput ketuban) secara trans abdominal melalui insisi uterus. Jika janin belum mampu hidup, tidakan yang sama disebut histerotomi abdominal. (Benson dan Martin, 2009)

Page 10: Obstetri Operatif

Per Abdominal (Seksio Sesarea)

Keuntungan : 1. Aman untuk ibu yang mengalami kesulitan

meahirkan, dan2. Paranoid terhadap rasa sakit

Kerugian : 3. Mahal (relatif)4. Anak ikut terbius (tidak menangis spontan,

kelainan hemodinamika, apgas score rendah)5. Resiko infeksi akibat luka6. Gerakan terbatas pasca SC7. Dianggap penyiksaan bagi yang tidak sabar(Oxorn dan William, 2010)

Page 11: Obstetri Operatif

Per Abdominal (Seksio Sesarea)Indikasi Power :1. His lemah2. Ada penyakit yang mempengaruhi power ibu

(jantung) Passageway :1. Panggul sempit

Passanger :1. Makrosemia2. Anak kelainan letak jantung3. Primigravida >35 tahun dengan janin letak

sungsang4. Persalinan tak maju, dan5. Anak menderita fetal distress syndrome (denyut

jantung janin melemah)(Cunningham et al, 2006)

Page 12: Obstetri Operatif

Per Abdominal (Seksio Sesarea)

Kontra Indikasi Infeksi piogenik dinding perut Janin abnormal yang tidak dapat hidup Janin mati (kecuali untuk menyelamatkan ibu),

dan Kurangnya fasilitas, perlengkapan, atau tenaga

yang sesuai

(Benson dan Martin, 2009)

Page 13: Obstetri Operatif

Per Abdominal (Seksio Sesarea)Secara terperinci, 7 indikasi SC : Panggul sempit Kasus gawat janin (ex : KPD, pre eklampsi) Plasenta Previa Kelainan letak (letak lintang) His lemah Kejang ibu karena eklampsia Sebelumnya SC juga, karena takut terjadi

robekan lagi jika pervaginam

Indikasi Sosial Timbul karena permintaan pasien, dan sudah

direncanakan sebelum persalinan, walaupun tidak ada indikasi medic

(Cunningham et al, 2006)

Page 14: Obstetri Operatif

Per Abdominal (Seksio Sesarea)Jenis SC SC Segmen Bawah SC Klasik (Indikasi : plasenta previa, letak

lintang atau oblikm dan kelahiran cepat) SC Ekstraperitoneal (menghindari efek dari obat

anti bakteri yang diberikan, tapi sekarang jarang digunakan)

Jenis Insisi SC Insisi abdominal transversal (rekomendasi untuk

hasil kosmetik yang baik) Insisi abdominal vertical

(Benson dan Martin, 2009)

Page 15: Obstetri Operatif

Per Abdominal (Seksio Sesarea)

Pengendalian perdarahan ante SC itu penting

Kehilangan darah pervaginam 500 ml vs kehilangan darah SC 1500 ml

Hari ketiga pasca melahirkan : hematokrit naik sekitar 3 pada pervaginam, dan turun sekitar 3 pada SC

Kehilangan darah selama SC dapat dikurangi, dengan :

1. Hemostatis pembedahan yang cermat2. Mengeluarkan rahim untu mengeluarkan

plasenta3. Oksitosin IV (5-10 IU) segera setelah bayi lahir,

10-20 IU tiap liter cairan sampai kontraksi baik

(Benson dan Martin, 2009)

Page 16: Obstetri Operatif

Per Abdominal (Seksio Sesarea)

Komplikasi SC : Kematian Ibu (40-80/100.000) Kesakitan selama SC Kesakitan setelah SC (15%, 90% karena infeksi) Kesakitan dan kematian perinatal

(Benson dan Martin, 2009)

Page 17: Obstetri Operatif

DAFTAR PUSTAKA Benson, R. C., Martin, L. P. Buku Saku Obstetri &

Ginekologi. Jakarta : EGC Cunningham, F. , Kenneth, L. , Steve,

B. , Catherine, Y. S. , Jodi, D. William Obstetrics. USA : Mc Graw Hill

Oxorn, H. , William, R. F. 2010. Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica

Page 18: Obstetri Operatif

TERIMA KASIH