5 kelas - pmpk.kemdikbud.go.id

144
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019 Perubahan Energi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Perubahan Energi Buku Guru SMPLB Tunarungu KELAS KELAS VIII Tema 5

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Kementerian Pendidikan Dan KebudayaanRepublik IndonesiaTahun 2019

Perubahan EnergiBuku Tematik Terpadu Kurikulum 2013Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Perubahan Energi

Buku GuruSMPLB Tunarungu

KELASKELAS

VIII

Tema 5

Page 2: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanRepublik IndonesiaTahun 2019

Perubahan Energi

Buku Tematik Terpadu Kurikulum Pendidikan Khusus 2013

Tema 5

Buku Guru SMPLB TunarunguKelas VIII

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

2019

Page 3: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarunguii Tema 5

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah

dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan

ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahun ketiga penerapan

Kurikulum 2013. Pada Pendidikan Khusus. Buku ini merupakan “dokumen

hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan

sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari

berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang-Undang

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Perubahan Energi/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019. vi, 144 hlm. : ilusitrasi. :

29,7 cm. (Tema; 5) Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Untuk SMPLB

Tunarungu Kelas VIII

ISBN.......................

I. Tematik Terpadu -- Studi dan Pengajaran I. Seri

II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis : Sukotjo, M.A

Penelaah : Dr. H Dudi Gunawan, M.Pd

Ilustrator : Sofian Giantara Pramadita, S.Ds

Diterbitkan oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Cetakan Ke-1, 2019

Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 12 pt

Page 4: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

iiiBuku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

KATA SAMBUTAN

Kurikulum 2013 pendidikan khusus telah disusun melalui berbagai

proses dan tahapan dalam waktu yang relatif panjang. Pengembangan

kurikulum pendidikan khusus sejak tahun 2014, dalam perjalanannya

mengalami penyesuaian dan perubahan. Harmonisasi kurikulum pendidikan

khusus yang dilakukan antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, perguruan tinggi, sekolah luar

biasa, praktisi pendidikan, serta pihak lain yang relevan, telah menghasilkan

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/

KR/2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, dan

Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah

tersedianya buku teks pelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan

kompetensi dasar serta karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan

Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dengan persetujuan dan dukungan

dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, memiliki program untuk menyusun buku

teks pelajaran pendidikan khusus. Penyusunan buku teks pelajaran pendidikan

khusus dilakukan secara bertahap sesuai dengan pentahapan pelaksanaan

Kurikulum 2013. Buku teks pelajaran pendidikan khusus disusun untuk kelas

I s.d. VI jenjang SDLB, kelas VII s.d. IX SMPLB, dan kelas X, XI dan XII SMALB,

ditambah beberapa buku mata pelajaran yang tidak tergabung dalam tematik.

Buku yang disusun menggunakan pendekatan tematik dan berbasis

aktivitas. Tema-tema yang ada direncanakan sedemikian rupa adalah tema

yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, supaya lebih mendekatkan peserta

didik dengan pembelajaran yang nyata dan pada akhirnya materi pembelajaran

diharapkan menjadi relatif lebih mudah dipahami oleh peserta didik itu sendiri.

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan secara holistik/menyeluruh di mana proses

pembelajaran yang menyeluruh tersebut diharapkan dapat melahirkan pribadi

peserta didik yang utuh dan berkualitas. Buku ini merupakan buku teks utama

dalam pembelajaran dan sebagai salah satu sumber belajar kiranya buku

ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pendidik dan peserta didik serta

Page 5: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarunguiv Tema 5

dapat dipadukan dengan sumber belajar lain yang relevan untuk mendukung

pengembangan pribadi peserta didik secara utuh.

Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus adalah

bahwa pendidikan keterampilan memiliki porsi yang cukup besar dalam

stuktur kurikulum. Porsi pendidikan keterampilan pada jenjang SDLB sebesar

40%, SMPLB sebesar 50% dan pada jenjang SMALB sebesar 70%. Hal ini

sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi

Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kuailitas dan Daya

Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Dalam rangka revitalisasi pendidikan

keterampilan pada pendidikan khusus, dikembangkan 20 jenis keterampilan

pilihan SMPLB dan SMALB, serta juga dilakukan penyusunan buku keterampilan.

Buku teks pelajaran dan buku keterampilan pendidikan khusus disusun

dengan mempertimbangkan kondisi yang dimiliki peserta didik, sehingga

aktivitas pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan

yang dimiliki masing-masing peserta didik. Diharapkan buku keterampilan

ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan peserta didik serta dapat

dipadukan dengan sumber belajar yang lain untuk mendukung pengembangan

pendidikan keterampilan yang relevan. Di samping itu, buku ini juga dapat

dimanfaatkan oleh kepala sekolah, pengawas, orangtua, dan pihak-pihak yang

berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi

siswa berkebutuhan khusus.

Kami menyampaikan terimakasih kepada para penyusun dan penelaah

buku serta seluruh pihak yang terlibat untuk setiap kerja keras, curahan ide dan

pemikiran yang pasti dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga tercipta buku

teks pelajaran pendidikan khusus yang akan bermanfaat bagi pengembangan

potensi peserta didik berkebutuhan khusus.

Jakarta, 7 Oktober 2019

Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus

Dr. Sanusi, M.Pd

NIP. 196204031982031003

Page 6: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

vBuku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas karunia

yang diberikan sehingga dapat selesai penulisan buku guru Tematik Terpadu

Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 dengan Tema: “Perubahan Energi” untuk

Kelas VIII SMPLB Tunarungu. Buku guru ini merupakan pelengkap untuk

memberi petunjuk penggunaan Buku Siswa dengan tema “Perubahan Energi”

untuk Kelas VIII SMPLB Tunarungu. Dengan demikian buku ini berfungsi sebagi

salah satu pemberi arahan aktifitas yang perlu dilakukan guru ketika siswa

menggunakan bukunya dalam tema tersebut.

Diharapkan buku ini dapat menjadi salah satu inspirasi guru dalam

melakukan pembelajaran di kelas XII SMALB C, tetaiibuku ini bukan satu-satunya

sumber yang harus digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran di

dalam kelas.

Penyusunan kedua buku ini mengacu pada Kurikulum 2013, yaitu

kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai peserta

didik, disertai juga saran proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan

peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan itu.

Sebagaimana lazimnya buku teks pelajaran yang mengacu pada

kurikulum berbasis kompetensi, buku ini memuat rencana pembelajaran

berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan

dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini

jugamengarahkan hal-hal yang harus dilakukan peserta didik bersama guru

dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang

materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.

Pencapaian kompetensi terpadu sebagaimana rumusan itu menuntut

pendekatan pembelajaran tematik terpadu, yaitu mempelajari semua mata

pelajaran secara terpadu melalui tema-tema kehidupan yang dijumpai

peserta didik sehari-hari. Peserta didik diajak mengikuti proses pembelajaran

transdisipliner yang menempatkan kompetensi yang dibelajarkan dikaitkan

dengan konteks peserta didik dan lingkungan. Materi-materi berbagai mata

pelajaran dikaitkan satu sama lain sebagai satu kesatuan, membentuk

pembelajaran multidisipliner dan interdisipliner, agar tidakterjadi

ketumpangtindihan dan ketidakselarasan antarmateri mata pelajaran.

Page 7: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarunguvi Tema 5

Tujuannya, agar tercapai efisiensi materi yang harus dipelajari dan efektivitas

penyerapannya oleh peserta didik.

Buku ini memuat penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan

Kurikulum 2013, peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain

yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan

dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan

pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkaya dengan kreasi dalam

bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan

alam, sosial, dan budaya.

Sebagaimana layaknya dokumen hidup, maka buku ini memerlukan

penyempurnaan baik dalam konten, tata bahasa maupun kesesuaian dengan

peserta didik, untuk itu masukan untuk perbaikan sangat diperlukan untuk

penyempurnaan buku ini.

Penulis

Page 8: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

viiBuku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

DAFTAR ISI

Kata Sambutan .................................................................................................. iii

Kata Pengantar .................................................................................................. v

Daftar Isi ............................................................................................................. vii

Daftar Tabel ....................................................................................................... viii

Daftar Gambar .................................................................................................. ix

Tentang Buku Guru Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas VIII ..................... 1

Bagaimana Menggunakan Buku guru ............................................................ 3

Panduan Penilaian ............................................................................................ 7

Tentang Anak Tunarungu .................................................................................. 23

Petunjuk Penggunaan Buku Guru Tema 5 “Perubahan Energi” untuk

Siswa Tunarungu ............................................................................................... 30

Pemetaan Kompetensi Dasar .......................................................................... 31

Ruang Lingkup Pembelajaran .......................................................................... 32

Subtema 1 Perubahan Energi Panas ............................................................... 44

Subtema 2 Perubahan Energi Gerak ............................................................... 72

Subtema 3 Perubahan Energi Listrik ............................................................... 91

Subtema 4 Perubahan Energi Alternatif ......................................................... 110

Daftar Pustaka .................................................................................................. 129

Profil Penulis ...................................................................................................... 131

Profil Penelaah .................................................................................................. 132

Profil Ilustrator ................................................................................................... 133

Page 9: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarunguviii Tema 5

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap ............................................. 8

Tabel 1.2 Contoh Format Lembar Observasi SIkap ......................................... 8

Tabel 1.3 Contoh Format Lembar Observasi SIkap ......................................... 8

Tabel 1.4 Contoh Format Jurnal Perkembangan Sikap .................................. 9

Tabel 1.5 Contoh Format Penilaian Diri ........................................................... 9

Tabel 1.6 Contoh Format Penilaian Diri menggunakan skala Likert ........... 10

Tabel 1.7 Teknik, Instrumen dan Tujuan Penilaian Pengetahuan ................. 11

Tabel 1.8 Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan .............................. 12

Tabel 1.9 Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I) ............. 14

Tabel 1.10 Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual

(KI-I) ................................................................................................... 15

Tabel 1.11 Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2) ............... 16

Tabel 1.12 Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2) ... 17

Tabel 1.13 Contoh rekap penilaian pengetahuan .......................................... 18

Tabel 1.14 Contoh Rubrik ketrampilan membaca ........................................... 20

Tabel 1.15 Contoh Matrik Penilaian Diskusi .................................................... 20

Tabel 1.16 Penilaian Unjuk Projek .................................................................... 21

Page 10: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

ixBuku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Penilaian Sikap ................................................................. 7

Gambar 1.2 Skema Penilaian Pengetahuan ................................................... 10

Gambar 2.1 Peta Kompetensi Dasar Tema Perubahan Energi ..................... 31

Gambar 2.2 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 1 ................................. 41

Gambar 2.3 Bagan Kapal Otok-otok ............................................................... 48

Gambar 2.4 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 2 ................................ 54

Gambar 2.5 Cara Menyambung Kaleng .......................................................... 60

Gambar 2.6 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 3 ................................ 63

Gambar 2.7 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 1 ................................ 73

Gambar 2.8 Skrup sambungan dudukan pembangkit listrik mini ............... 77

Gambar 2.9 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 2 ............................... 79

Gambar 2.10 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 3 .............................. 85

Gambar 2.11 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 1 ............................... 92

Gambar 2.12 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 2 .............................. 99

Gambar 2.13 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 3 .............................. 104

Gambar 2.14 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 1 ............................... 111

Gambar 2.15 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 2 .............................. 116

Gambar 2.16 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 3 .............................. 121

Page 11: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu1 Tema 5

Tentang Buku Guru

Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas VIII

Buku Panduan Guru disusun untuk para guru dalam pelaksanakan pembelajaran

tematik terpadu. Dengan panduan ini diharapkan guru dapat memahami

penggunaan buku siswa terkait. Kreatifitas dan penyesuaian pembelajaran

sesuai dengan kondisi peserta didik sangat dimungkinkan.

Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Jaringan tema merupakan gambaran tentang suatu tema yang melingkupi

beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran

dalam Tema 5 Perubahan Energi.

2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.

3. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan

pembelajaran yang menyatu dan mengalir dari beberapa mata pelajaran

dalam jaringan.

4. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku

positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat

tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi

reflektif.

5. Berbagai teknik penilaian peserta didik, yaitu penilaian sikap, pengetahuan,

dan ketrampilan.

6. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.

7. Kegiatan interaksi guru dan orangtua, yang memberikan kesempatan

kepada orangtua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan Interaksi

dengan orangtua.

8. Petunjuk penggunaan Buku Siswa.

Kegiatan pembelajaran pada Buku Siswa dirancang untuk mengembangkan

kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) peserta didik melalui

aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Awali setiap pembelajaran dengan mensituasikan peserta didik agar rilek,

yaitu dengan selalu menarik perhatian, seperti menyapa, bersalaman,

bertanya jawab dan lanjukan dengan bercakap-cakap. (Manfaat bercakap

adalah bagi peserta didik tunarungu selain membuat rilek juga sebagai

wahana untuk menambah pemahaman kosakata baru).

Page 12: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

2Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik dapat menerima

informasi dari apa yang dilihat, disimak, dirasakan, dan dikerjakan.

3. Menggali pengetahuan peserta didik yang diperoleh sebelumnya agar

peserta didik dapat mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan

dipelajari.

4. Memberikan tugas yang bertahap guna membantu peserta didik memahami

konsep.

5. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat

tinggi.

6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah

dipelajari.

7. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman peserta didik.

Page 13: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu3 Tema 5

Bagaimana Menggunakan Buku Guru

Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan

Buku Siswa dan sebagai salah satu acuan kegiatan pembelajaran di kelas.

Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut.

1. Paling utama dalam menggunakan Buku Guru adalah membuat peserta

didik bahagia selama proses pembelajaran. Oleh karena itu bacalah

halaman demi halaman dengan teliti.

2. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Indikator yang dikaitkan dengan

tema.

3. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dalam

semua kegiatan pembelajaran khusus untuk mata pelajaran PPKn. Guru

diharapkan melakukan penguatan untuk mendukung pembentukan sikap,

pengetahuan, dan perilaku positif.

4. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dengan kegiatan

pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.

5. Cocokkanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku

Peserta didik sesuai dengan halaman yang dimaksud.

6. Mulailah setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengantar

sesuai tema pembelajaran. Diharapkkan selama kegiatan pembelajaran

dilaksanakan dengan percakapan sesuai kondisi sekolah (dapat dengan

oral, komunikasi total atau dengan isyarat), dengan bercakap antara guru

dan peserta didik akan membantu pemahaman materi pelajaran yang jauh

lebih baik.

7. Hal lain perlu diperhatikan sebelum mengadakan percakapan dengan

peserta didik, guru terlebih dahulu menyiapkan ringkasan, kemudian

dibuatkan pertanyaan/pernyataan pancingan yang dapat membimbing

peserta didik memahami bacaan/materi. Seperti menunjukkan gambar,

menunjukkan kalimat, bertanya, memberikan respon dan sebagainya. Jika

hal itu sudah dibuat kemudian guru menentukan titik tolak sebagai awal

dalam percakapan. Percakapan dilaksanakan sangat tergantung kepada

guru, jika peserta didik telah memahami isi bacaan, maka percakapan

dapat dihentikan atau disudahi.

Page 14: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

4Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

8. Harus diingat, karena yang kita hadapi adalah peserta didik tunarungu

oleh karena harus diingat prinsip-prinsip pembelajaran bagi peserta

didik tunarungu. (Keterarahan wajah, keterarahan suara, kejelasan

bicara, keperagaan, melakukan, intersubjektif, kekonkretan, visualisasi,

pengalaman menyatu) dengan memperhatikan prinsip khusus tersebut,

diharapkan hasil pembelajaran lebih efesien dan efektif.

9. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran termasuk

di dalamnya menemukan kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi

kurang sesuai dengan perencanaan (misalnya peserta didik tidak bisa

mengamati hewan di luar kelas pada saat hujan) juga dapat disesuaikan

dengan kearifan lokal atau sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.

10. Pilihlah beragam metode pembelajaran yang akan dikembangkan

(misalnya bermain peran, mengamati, bertanya, bercerita, menggambar,

dan sebagainya). Penggunaan beragam metode tersebut, selain melibatkan

Peserta didik secara langsung, diharapkan juga dapat melibatkan warga

sekolah dan lingkungan sekolah. Kembangkanlah keterampilan berikut ini:

a. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(PAIKEM),

b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi,

c. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, dan Keterampilan

mengelola kelas.

d. Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang tersedia di

lingkungan sekolah.

e. Pada I tahun terdapat 8 tema. Tiap tema terdiri atas 4 subtema. Setiap

subtema diuraikan ke dalam 3 pembelajaran. Satu pembelajaran

dialokasikan untuk satu hari. Dalam buku Tema 1 format pembelajaran:

PB 1 1. Bahasa Indonesia 1 jam pelajaran 2. Ilmu Pengetahuan Alam 1 jam pelajaran3. Seni Budaya 2 jam pelajaran

PB 2 1. Ilmu Pengetahuan Alam 1 jam pelajaran 2. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 jam pelajaran 3. Matematika 2 jam pelajaran

PB 3 1. Bahasa Indonesia 1 jam pelajaran 2. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 jam pelajaran3. PPKn 2 jam pelajaran

Page 15: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu5 Tema 5

Pada buku peserta didik juga dikembangkan nilai karakter yang secara implisit

ada dalam proses pembelajaran dan secara eksplisit tergambar dalam teks

bacaan. Adapun karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Religius,

b. Nasionalis,

c. Mandiri,

d. Gotong royong,

e. Integritas.

11. Pada setiap pembelajaran selalu diadakan penilaian, dan latihan soal pada

akhir subtema, yang sejalan dengan pencapaian kompetensi. Meskipun

demikian, guru dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi

peserta didik dari sumber-sumber yang lain.

12. Pada setiap subtema, meskipun demikian, guru dianjurkan untuk menambah

bahan-bahan latihan bagi peserta didik dari sumber-sumber yang lain.

13. Hasil unjuk kerja peserta didik yang berupa karya dan bukti penilaian dapat

berfungsi sebagai portofolio peserta didik.

14. Buatlah catatan setelah satu pembelajaran selesai, sebagai bahan untuk

melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya

faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik,

kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan

lebih lanjut.

15. Libatkan semua peserta didik tanpa terkecuali dan yakini bahwa setiap

Peserta didik memiliki kecerdasan dengan keunikan masing-masing.

Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar

dan beragam faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik, sangat

dibutuhkan. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen

guru untuk mendidik sepenuh hati (antusias, kreatif, penuh cinta, dan

kesabaran).

Page 16: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

6Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Kegiatan Bersama Orangtua

Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom

untuk orangtua dengan subjudul ‘Interaksi dengan Orangtua’. Kolom ini berisi

informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat

dilakukan peserta didik bersama orangtua di rumah. Orangtua diharapkan

berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar peserta didik. Guru perlu

membangun komunikasi dengan orangtua sehubungan dengan kegiatan

pembelajaran yang akan melibatkan orangtua dan peserta didik di rumah.

Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan Kepanjangannya

1. SBDP : Seni Budaya dan Prakarya

2. PPKn : Pendidikan Pancasila dan Kewargaannegara

3. IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial

4. IPA : Ilmu Pengetahuan Alam

Page 17: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu7 Tema 5

Panduan Penilaian

A. Teknik Penilaian

1. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku siswa

pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran, yang dilakukan untuk

pembinaan perilaku dan karakter siswa seperti jujur, disiplin tanggung

jawab, santun, peduli, dan percaya diri.

Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh

guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan guru kelas dengan

menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari

berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindak lanjuti oleh pendidik.

Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut:

Penilaian Sikap

Utama

Penunjang

Observasi oleh wali kelas dan BK selama satu semester

Penilaian antar temandan penilaian diri

Dilaksanakan selama proses pembelajaran

Penilaian antar temandanpenilaian diri

Dilaksanakan di luar jam pembelajaran secara langsung dan berdasarkan informasi yang valid.

Gambar 1.1 Skema Penilaian Sikap

Page 18: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

8Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan

Observasi Daftar cek Skala penilaian sikap

Dilakukan selama proses pembelajaran.

Penilaian diri Daftar cek Skala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester

Penilaian antar Teman

Daftar cek Skala penilaian sikap

Dilakukan pada akhir semester, setiap siswa dinilai oleh 3 siswa lainnya.

Jurnal Catatan pendidik tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran.

Berupa catatan guru tentang sikap dan perilaku positif atau negatif siswa yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.

Tabel 1.1: Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Nilai akhir yang diperoleh untuk kompetensi sikap diambil dari nilai modus

(nilai yang terbanyak muncul)

Tabel 1.2: Contoh Format Lembar Observasi Sikap

Nama : …

Kelas : …

Pelaksanaan pengamatan : …

No Aspek yang dikembangkan

Tanggal Catatan guru

1

2

3

4

Tabel 1.3 : Contoh Format Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Satuan Pendidikan : …

Kelas/Semester : … /…

Tahun Ajaran : …

No Waktu Nama Siswa

Ctatan Perilaku

Nilai Utama

Karakter

Karakter Operasional

Tindak Lanjut

Hasil

1

2

3

4

Page 19: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu9 Tema 5

Tabel 1.4 : Contoh Format Penilaian Diri

Nama Satuan Pendidikan : …

Kelas/Semester : … /…

Tahun Ajaran : …

Petunjuk

Berilah tanda (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan

dirimu yang sebenarnya.

Tabel 1.5: Contoh Format Penilaian Diri menggunakan skala Likert

Nama Satuan Pendidikan : …

Kelas/Semester : … /…

Tahun Ajaran : …

Petunjuk

1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan

2. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang

sebenarnya.

Keterangan angka pada setiap kolom sebagai berikut:

4 artinya selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 = tidak pernah.

Tabel 6: Contoh Format Penilaian Antar Teman (Peer Assessment)

Nama Satuan Pendidikan : …

Kelas/Semester : … /…

Tahun Ajaran : …

Petunjuk

1. Amatilah perilaku temanmu selama bermain

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya selalu berpamitan kepada orangtua ketika hendak pergi.

2

3

4

No Pernyataan Skor

4 3 2 1

1

2

3

4

Page 20: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

10Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

No Pernyataan Ya Tidak

1 Teman saya selalu mengembalikan mainan pada tempatnya.

2

3

4

2. Berilah tanda (√) jika pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai keadaan

teman kalian yang sebenarnya.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan

Penilaian Pengetahuan

TesTertulis

TesLisan

Penugasan

Teknik lain, misalnya: fortofolio, observasi

Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, isian/melengkapi/uraian

Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di satuan pendidikan dan/atau di luar sekolah

Kuis dan tanya jawab

Gambar 1.2. Skema Penilaian Pengetahuan

Page 21: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu11 Tema 5

Teknik penilaian pengetahuan dapat digambarkan pada skema berikut:

Tabel 1.7: Teknik, Instrumen dan Tujuan Penilaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan

Tes Tertulis Benar-Salah, Menjodohkan, Pilihan Ganda, Isian/Melengkapi, Uraian

Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk perbaikan proses pembelajaran dan/atau pengambilan nilai

Tes Lisan Tanya Jawab Mengecek pemahaman siswa untuk perbaikan proses pembelajaran

Penugasan Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai

Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran)

Portofolio Sampel pekerjaan siswa terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis.

Sebagai bahan bagi guru untuk mendeskripsikan capaian pengetahuan di akhir semester

Nilai akhir untuk kompetensi pengetahuan diambil dari nilai rerata

kompetensi pengetahuan.

Tes tertulis dalam bentuk soal

Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari

soal yang tersedia.

Skor maksimal: 100

Penilaian : Skor yang diperoleh x 100

Skor ideal

2. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan

Penilaian kompetensi keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan

keterampilan konkret.

Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti mengamati,

menanya, mengolah, menalar, dan mengomunikasikan yang lebih dominan

pada kemampuan mental (berpikir).

Keterampilan konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti

menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta

dengan bantuan alat.

Page 22: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

12Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen Keterangan

Unjuk kerja/kinerja/praktik

• Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.

• Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.

Penilaian unjuk kerja/kinerja/ praktik disebut juga penilaian tugas yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu.

Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu

Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan langsung secara individu atau kelompok.

Proyek • Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan.

• Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, mengaplikasi, menyelidiki dan menginformasikan suatu hal secara jelas.

Produk • Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

Penilaian produk menilai kemampuan peserta didik membuat produk-produk/karya kerajinan, teknologi, dan seni.

Portofolio • Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran

Tertulis • Tes tertulis, Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

Penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat, laporan keuangan dan sebagainya.

Adapun teknik dan bentuk instrument penilaian keterampilan dapat

disajikan melalui tabel berikut ini.

Tabel 1.8: Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan

Page 23: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu13 Tema 5

Nilai akhir untuk kompetensi keterampilan diambil dari rerata nilai optimal

kompetensi keterampilan (nilai tertinggi yang dicapai)

Penilaian Portofolio

Portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya

terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu

folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat

disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu

semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai bahan untuk

mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio

keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.

Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian keterampilan dengan

portofolio:

a. Karya asli peserta didik;

b. Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan

guru;

c. Guru menjaga kerahasiaan portofolio;

d. Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio

e. Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD.

Setiap pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD tersebut

(bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.

B. Pengolahan Nilai

1. Sikap Spiritual (KI-1)

a. Religiusitas, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah

melakukan kegiatan, dan lain-lain.

b. Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab,

keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti

korupsi, dan lain-lain.

Satuan Pendidikan dapat merumuskan dan mengembangkan nilai

opeasional dan nilai karakter sikap spiritual tersebut secara bersama-sama.

Page 24: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

14Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Tabel 1.9 : Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I)

Nama Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu

Kelas/Semester : VIII/3

Tahun Ajaran : 2018-2019

No Waktu Nama Siswa

Catatan Perilaku

Nilai Utama Karakter

Karakter Operasional

Tindak Lanjut Hasil

1 23/8/2018 Nina Selalu tepat waktu dalam menjalankan

ibadah.

Religiusitas Ketaatan Beribadah

2 28/8/2018 Bima Mengobrol pada saat

berdoa

Religiusitas Berdoa Menasehati agar tidak

ngobrol lagiHari

berikutnya diminta untuk

memimpin doa di kelas

Sudah berubah,

Tidak terlihat ngobrol lagi

ketika berdoa

3 9/9/ 2018 Nina Menjalankan perintah agama

dengan penuh kesadaran

dan tanggung jawab.

Religiusitas Ketaatan Beribadah

Mila Selalu mengeluh

dalam menjalankan

ibadah.

Religiusitas Ketaatan Beribadah

Mengajak siswa untuk optimis dan bersyukur

Sudah berubah

4 19/10/2018 Nina Membuang makanan yang

masih layak makan

Religiusitas Bersyukur Membacakan ceritera yang menyentuh

hati

Sudah mampu meningkatkan

perilaku bersyukur.

5. 20/11/2018 Bima Ada atau tidak ada guru selalu

membuang sampah pada

tempatnya

Integri tas Tanggung jawab

6. 24/11/18 Nina Menemukan uang di

lingkungan sekolah dan

menyerahkan kepada guru

kelasnya

Integri tas jujur

dst

Page 25: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu15 Tema 5

Tabel 1.10 : Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I)

Nama Siswa : Nina

Kelas/Semester : 8 / 3

Tahun Ajaran : 2018-2019

No Waktu Catatan Perilaku

Nilai Utama Karakter

Karakter Operasional

Tindak Lanjut Hasil

1 23/8/2018 Selalu tepat waktu dalam menjalankan

ibadah.

Religiusitas Ketaatan Beribadah

2 9/9/ 2018 Menjalankan perintah agama

dengan penuh kesadaran

dan tanggung jawab.

Religiusitas Ketaatan Beribadah

Tidak pernah menyontek

saat ulangan

Integritas Jujur

3 20/9/ 2018 Selalu terlibat dalam

peringatan hari besar

keagamaan.

Religiusitas Ketaatan Beribadah

Mengajak temannya

untuk berdoa sebelum makan.

Religiusitas Berdoa

4. 6/11/ 2018 Membuang makanan yang

masih layak dimakan

Religiusitas bersyukur Menceriterakan peristiwa yang

menyentuh hati

Sudah mampu meningkatkan

perilaku syukur

5 25/11/ 2018 Menemukan uang di

lingkungan sekolah dan

menyerahkan kepada guru

kelasnya.

Integritas Jujur

Deskripsi Raport:

Nina taat beribadah, selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan

kegiatan, dan sudah mampu meningkatkan perilaku syukur.

2. Sikap Sosial (KI -2)

a. Nasionalisme, diantaranya: cinta tanah air, semangat kebangsaan,

menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah,

Page 26: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

16Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dan

lain-lain.

b. Kemandirian, diantaranya: disiplin, rasa percaya diri, rasa ingin tahu,

tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-Inovatif, pembelajar sepanjang

hayat, dan lain-lain.

c. Gotong Royong, diantaranya: suka menolong, bekerja sama, peduli

sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan,

aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dan lain-lain.

d. Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab

keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti

korupsi, dan lain-lain.

Satuan Pendidikan dapat merumuskan dan mengembangkan nilai

operasional dan nilai karakter sikap sosial tersebut secara bersama-sama.

Tabel 11 : Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2)

Nama Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu

Kelas/Semester : VIII /3

Tahun Ajaran : 2018

No Waktu Nama Siswa

Catatan Perilaku

Nilai Utama Karakter

Karakter Operasional

Tindak Lanjut Hasil

1 23/8/ 2018

Nina Terlambat datang ke sekolah

Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih

awal.

Masih belum berubah

Bima Datang ke sekolah paling

awal

Kemandirian Disiplin

2. 18/10/ 2018

Nina Meminta maaf karena lupa membawa alat untuk

menggambar

Integri tas Jujur

3. 23/10/ 2018

Bima Terlambat datang ke sekolah.

Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih

awal.

Masih belum berubah

Berbicara dengan lancar dan lantang

saat presentasi

Kemandirian Perca ya diri

4 13/11/ 2018

Yosep Berbicara kasar saat temannya

meminta tolong.

Integritas santun Menceriterakan peristiwa yang menyentuh hati

Masih sering lupa untuk berbicara dengan

lembut dan santun.

Page 27: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu17 Tema 5

5. 13/11/ 2018

Nina Terlambat datang ke sekolah

Kemandirian Disiplin Pemanggilan terhadap orang

tua Bita

Masih belum berubah.

6. 24/11/ 2018

Yosep Menyanyikan lagu

kebangsaan dengan hikmat

Nasionalisme Menghayati lagu

nasional

7. 02/12/ 2018

Ali Mengembalikan pensil

temannya dengan cara di

lempar

Integri tas santun Diajak berbicara dari

hati ke hati

Masih perlu bimbingan

dalam sikap santun

8. 06/12/ 2018

Nina Menolong teman yang

megalami sakit

Gotong Royong

Suka menolong

9. 11/12/ 2018

Nina Datang ke sekolah tepat

waktu

Kemandirian Disiplin

Mengajukan diri untuk mengikuti

lomba menyanyi

mewakili kelas

Kemandirian Percaya Diri

dst

Tabel 12 : Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2)

Nama Siswa : Mila

Kelas/Semester : VIII/3

Tahun Ajaran : 2018-2019

No Waktu Catatan Perilaku

Nilai Utama Karakter

Karakter Operasional

Tindak Lanjut Hasil

1 23/8/2018 Terlambat datang ke sekolah

Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih

awal.

Masih belum berubah

2 18/10/ 2018 Meminta maaf karena lupa membawa alat untuk

menggambar

Integri tas Jujur

3 23/10/2018 Terlambat datang ke sekolah

Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih

awal.

Masih belum berubah

Berbicara dengan lancar dan lantang

saat presentasi

Kemandirian Percaya diri

4. 6/11/ 2018 Terlambat datang ke sekolah.

Kemandirian Disiplin Panggilan terhadap orang

tua.

Masih belum berubah

Page 28: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

18Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

5 25/11/ 2018 Menolong teman yang mengalami

sakit.

Gotong royaong

Suka menolong

6. 11/12/2018 Datang ke sekolah tepat

waktu

Kemandirian Disiplin

Mengajukan diri untuk

lomba bernyanyi.

Kemandirian Percaya diri

Contoh Deskripsi Raport

Nina sangat jujur, percaya diri, suka menolong, dan sudah mampu

meningkatkan sikap disiplin.

3. Pengolahan Nilai Kompetensi Pengetahuan

Tabel 1.13: Contoh rekap penilaian pengetahuan :

Nama : Mila

Muatan pelajaran : Seni Budaya (SBd)

Kelas/semester : VIII/3 SMPLB Tunarungu

KD Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema 4 NPH NPTS NPA NILAI AKHIR

3.1 85 75 65 - 75 60 70 68,3

3.2 80 90 85 - 85 90 80 85

3.3 70 80 - 80 77 80 80 79

3.4 80 90 80 80 82,5 85 90 85,8

3.5 - - 90 90 90 - 8 85

Nilai Rata-rata 80,6

Nilai Akhir (NA) Pengetahuan dalam rapor Mila untuk mata pelajaran

Seni Budaya (SBd):

NA = Rata-rata KD 3.1 3.2 3.3 .3 4 3.5 = 68,3 +85+79+85,8+85 = 80,6

5

Contoh perumusan rentang predikat

Untuk muatan pelajaran Seni Budaya (SBd) mengukur pencapaian 2 SNP

sebagai berikut:

Standar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.

Standar pendidik memiliki kompetensi yang baik.

Page 29: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu19 Tema 5

Jika KKM untuk Seni Budaya (SBd) 70 maka satuan pendidikan menetapkan

rentang predikat muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk penilaian

pengetahuan sebagai berikut: 86 – 100 : A

71 – 85 : B

56 – 70 : C

≤ 55 : D

Maka nilai pengetahuan mata pelajaran Seni Budaya (SBd) untuk Mila :

80.6 mendapat predikat B

No Mata Pelajaran

Pengetahuan Keterampilan

Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi

1 Seni Budaya 80,6 B

Contoh penulisan deskripsi

K D Seni Budaya (SBd)

3.1 Mengenal gambar bentuk fauna

3.2 Mengenal karya bentuk tiga dimensi

3.3 Mengenal dinamika gerak tarI nusantara

3.4 Memahami unsur-unsur tari nusantara (wirama, wirasa, wiraga)

3.5 Mengenal gerak pantomim sesuai tema

Hasil penghitungan untuk setiap KD sebagai berikut:

No KD SKOR KD = (2 x NPH) + NUTS + NPAS 4

1 3.1 (2 x 75) + 60 + 70 = 70 (baik) 4

2 3.2 (2 x 85) + 90 + 80 = 85 (sangat baik) 4

3 3.3 (2 x 77) + 80 + 80 = 79 (baik) 4

4 3.4 (2 X 82,5) + 85 + 90 = 85,8 (sangat baik) 4

5 3.5 (2 x 90) + 80 = 87 (sangat baik) 3

Contoh deskripsi pencapaian Kompetensi Pengetahuan Untuk mata

pelajaran Seni Budaya (SBd):

Mila, sangat baik dalam mengenal; bentuk kertas dulung, unsur-unsur

gerak anggota tubuh dan kerajinan dari bahan alam. Cukup baik dalam

mengenal gambar ekspresi dan lagu bertanda birama 3.

Page 30: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

20Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Tabel 1.14. Contoh Rubrik ketrampilan membaca

AspekBaik Sekali

(4)Baik(3)

Cukup(2)

Perlu Bimbingan(1)

Sikap: Ketelitian dan membaca teks bacaan

Sangat teliti dan detail dalam membaca teks bacaan

Teliti dan detil dalam membaca teks bacaan

Cukup teliti dan detail dalam membaca teks bacaan

Kurang Teliti dan kurang detail dalam membaca teks bacaan

Sikap ketika menyebutkan makna kata

Sangat teliti dalam menyebutkan/ menjelaskan makna kata

Teliti dalam menyebutkan/ menjelaskan makna kata

Cukup teliti dalam menyebutkan/ menjelaskan makna kata

Kurang teliti dalam menyebutkan/ menjelaskan makna kata

Sikap ketika mencari padanan kata

Sangat teliti dalam mencari padanan kata

Teliti dalam mencari padanan kata

Cukup teliti dalam mencari padanan kata

Kurang teliti dalam mencari padanan kata

Sikap ketika mencari makna yang tersirat dalam paragraf

Sangat teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf

Teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf

Cukup teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf

Kurang teliti dalam mencari makna yang tersirat

Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimum

Contoh = 9 x 100 = 75 12

Tabel 1.15: Contoh Matrik Penilaian Diskusi

Aspek Pengamatan

Kriteria

Baik Sekali(4)

Baik(3)

Cukup(2)

Perlu Bimbingan

(1)

Mendengarkan Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara.

Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan

Mendengarkan teman yang sedang berbicara, namun seringkali perlu diingatkan

Tidak peduli dengan teman yang sedang berbicara, seringkali beraktifitas sendiri.

Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, suara)

Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.

Merespons dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.

Merespons namun kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.

Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.

Page 31: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu21 Tema 5

Catatan : cek (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

Penilaian : total nilai X 10 =

16

Contoh : 3+3+3+3 X10 = 12 X 10 = 7,5

16 16

Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran).

• Isi gagasan menginspirasi teman.

• Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.

• Meerespon sesuai dengan topik.

• Isi gagasan kurang menginspirasi teman

• Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.

• Meerespon sesuai dengan topik

• Merespon sesuai dengan topik.

• Isi gagasan kurang menginspirasi teman

• Jarang berbicara selama proses diskusi berlangsung

Keruntutan berbicara

Menyampaikan pendapatnya secara runtut dari awal hingga akhir dan konsisten.

Menyampaikan pendapatnya secara runtut, tetapi belum konsisten.

Menyampaikan pendapatnya kurang runtut, tetapi konsisten.

Masih perlu berlatih untuk berbicara secara runtut, dan belum konsisten.

Tabel 1.16 Penilaian Unjuk Projek

No Aspek skore

1 2 3 4 5

1 Perencanaan

Desain

Penjadwalan

2 Proses Pelaksanaan

Catatan monitoring

Catatan evaluasi

3 Hasil

Bentuk fisik

Isi penyajian kebahasaan

Kelengkapan kerangka

Estetika

Page 32: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

22Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Keterangan :

• Penilaian dilakukan melalui pengamatan dan melihat catatan.

• Skore 1 sangat kurang

2 kurang

3 cukup

4 baik

5 baik sekali

Page 33: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu23 Tema 5

Tentang Anak Tunarungu

A. Pengertian Anak Tunarungu

Anak tunarungu merupakan anak yang memiliki gangguan pada

pendengaran, sehingga tidak dapat mendengar bunyi dengan sempurna

atau bahkan tidak mendengar sama sekali. Istilah tunarungu diambil

dari kata tuna yang berarti kurang dan rungu yang berarti pendengaran.

Apabila ditinjau dari segi fisik, anak tunarungu tidak berbeda dengan anak

pada umumnya. Pada saat berkomunikasi barulah diketahui bahwa anak

tersebut tunarungu. Gangguan mendengar yang dialami anak tunarungu

menyebabkan terhambatnya perkembangan bahasa anak, karena

perkembangan tersebut sangat penting untuk berkomunikasi dengan orang

lain. Berkomunikasi dengan orang lain membutuhkan bahasa dengan

artikulasi atau ucapan yang jelas sehingga pesan yang akan disampaikan

dapat tersampaikan dengan baik dan memiliki satu makna, sehingga tidak

ada salah tafsir makna yang dikomunikasikan.

B. Karakteristik Anak Tunarungu

Karakteristik anak tunarungu dari segi fisik tidak memiliki karekteristik yang

khas, karena secara fisik anak tunarungu tidak mengalami gangguan yang

terlihat. Karakteristik anak tunarungu dapat dilihat dari segi intelegensi,

bahasa dan bicara, emosi, dan sosial.

1. Intelegensi Anak Tunarungu

Intelegensi anak tunarungu tidak berbeda dengan anak pada umumnya.

Terdapat anak tunarungu yang memiliki inteligensi tinggi, rata-rata

dan rendah. Prestasi anak tunarungu sering kali lebih rendah daripada

prestasi anak sebaya yang memiliki potensi kecerdasan yang setara.

Hal tersebut dapat dipengaruhi kemampuan anak tunarungu untuk

memahami pelajaran yang disampaikan secara verbal. Dengan demikian

anak tunarungu tidak dapat memaksimalkan potensi kecerdasan yang

dimilikinya, akibatnya prestasi akademik mereka di bawah rata-rata

anak sebayanya (Kirk, Gallagher, Coleman, 2015).

2. Bahasa dan Bicara Anak Tunarungu

Mendengar merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan

bicara dan bahasa seseorang. Bicara pada anak terlatih ketika anak

tersebut dapat mendengarkan dan mengimitasi (menirukan) ucapan

Page 34: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

24Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

yang didengarnya. Dengan demikian anak tunarungu yang memiliki

keterbatasan dalam mendengarkan bunyi bahasa akan terhambat

perkembangan bicara dan bahasanya, jika tidak mendapatkan intervensi

yang diperlukan.

Perkembangan berbahasa tunarungu memerlukan dukungan dari

lingkungan berbahasa yang intensif. Dukungan lingkungan keluarga dan

masyarakat dalam memberikan kesempatan anak tunarungu berlatih

berkomunikasi dengan baik sangat diperlukan. Upaya terus menerus

serta latihan dan bimbingan secara profesional dapat membantu

perkembangan bahasa tunarungu.

3. Emosi dan Sosial Anak Tunarungu

Hambatan dalam pendengaran dapat menyebabkan anak tunarungu

kurang dapat besosialisasi dengan lingkungannya. Keterasingan dapat

menimbulkan beberapa efek negatif, seperti egosentrisme, memiliki

rasa takut akan lingkungan yang lebih luas, ketergantungan terhadap

orang lain, perhatian mereka lebih sukar dialihkan, lebih mudah marah,

dan cepat tersinggung.

C. Prinsip Pembelajaran Anak Tunarungu

Pembelajaran yang dilakukan untukanak tunarungu lebih mengandalkan

visualnya. Menurut Tati Herawati, Dudi Gunawan & Endang Rusyani;

2012) guru anak tunarungu selayaknya mengembangkan prinsip prinsip

pembelajaran sebagai berikut:

1. Prinsip Keterarahan Wajah (face to face)

Sebagian besar informasi bagi anak tunarungu diperoleh secara visual.

Melihat pada sumber informasi merupakan hal yang penting bagi

mereka. Membaca ujaran dan menangkap ucapan orang lain lebih mudah

dipahami anak tunarungu jika menatap wajah pembicara. Apabila

berbicara guru harus selalu berhadapan dengan anak tunarungu (face

to face). Keterarahan wajah yang baik merupakan hal utama untuk

membaca ujaran atau menangkap ucapan orang lain.

2. Prinsip Keterarahan Suara

Sebagian anak tunarungu memiliki sisa pendengaran. Untuk

memperlancar interaksi dengan lingkungannya sisa pendengaran

tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Memperhatikan sumber

bunyi atau suara yang ada di sekitarnya perlu dikembangkan pada anak

Page 35: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu25 Tema 5

tunarungu. Keterarahan suara merupakan prinsip yang dikembangkan

untuk melatih anak tunarungu dengan sisa pendengaran untuk

mengenal lingkungannya.

3. Prinsip Tanggap Terhadap Apa Yang Ingin Dikatakan Anak

Mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan merupakan kebutuhan

setiap orang. Keterbatasan berkomunikasi dapat menghambat anak

untuk mengungkapkan hal tersebut. Mereka akan menggunakan berbagai

cara untuk mengungkapkan dirinya antara lain dengan isyarat tangan

dan kata-kata. Bila pada situasi tertentu anak tunarungu menggunakan

salah satu bentuk ungkapan tersebut, sebaiknya kita segera tanggap

apa yang diamatinya lalu kita mencoba menghubungkan dengan apa

yang ingin diakatakan sehingga kita dapat membahasakannya dengan

tepat.

4. Prinsip Berbicara Dengan Lafal Yang Jelas

Pemahaman ujaran yang diterima anak tunarungu tidak secepat dan

sejelas anak yang mendengar. Ucapan yang cepat dan lafal yang kurang

jelas dapat menghambat mereka memahami ujaran tersebut dengan

benar. Oleh sebab itu ketika berbicara dengan anak tunarungu harus

tenang, tidak terlalu cepat, pelafalan huruf jelas, kalimat yang diucapkan

simpel dan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami anak. Ketika

berbicara dengan anak tunarungu, lafal yang jelas lebih penting dari

suara yang keras.

5. Prinsip Penempatan Tempat Duduk Yang Tepat

Posisi tempat duduk siswa tunarungu di dalam kelas harus yang

memungkinkan siswa dapat memperoleh informasi dengan jelas. Jika

siswa masih memiliki sisa pendengaran, guru disarankan menempatkan

siswa agar dapat memanfaatkan sisa pendengarannya. Setiap siswa

diusahakan dapat memperhatikan wajah dengan jelas agar dapat

membaca ujaran guru.

6. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran

siswa tunarungu diperlukan agar anak lebih mudah memahami materi,

terutama untuk memahami ujaran guru sepenuhnya.

7. Prinsip Meminimalisasi Penggunaan Metode Ceramah

Oleh karena anak tunarungu mengalami kesulitan untuk memahami

Page 36: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

26Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

ucapan guru, maka dalam proses pembelajaran harus menghindari

penggunaan metode ceramah secara dominan tanpa dukungan media

pembelajaran yang sesuai. Dalam pembelajaran anak tunarungu,

guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang

menghubungkan materi dengan situasi dunia nyata anak, seperti

misalnya dalam pendekatan pembelajaran kontekstual (contextual

teaching and learning).

D. Metode Maternal Reflektif

Metode Maternal Reflektif atau Maternal Reflective Methode adalah sebuah

metode yang dikembangkan oleh A. Van Uden (1968). Secara harfiah kata

maternal reflektif berasal dari dua suku kata yaitu maternal yang berarti

keibuan dan reflektif yang berarti memantulkan atau meninjau ulang kembali

adalah metode pengajaran bahasa yang diangkat dari upaya seorang ibu

untuk mengajarkan bahasa pada anaknya yang belum berbahasa sampai

anak dapat menguasai bahasa, dan metode ini dilakukan seorang ibu

dengan kemampuannya merefleksikan kemampuan berbahasa.

Metode Maternal Reflektif menggabungkan aspek-aspek natural dan

struktural. Dalam pembelajaran metode MMR mengembangkan kemampuan

berbahasa anak tunarungu yang meliputi percakapan, membaca dan

menulis, serta pembelajaran tata bahasa (Tati Hernawati, Dudi Gunawan,

Endang Rusyani; 2012). Kegiatan yang dilakukan melalui tahapan sebagai

berikut:

1) Perdati (Percakapan dari hati ke hati)

Percakapan dari hati ke hati merupakan kegiatan pertukaran pikiran

atau gagasan antara anak dengan guru maupun dengan teman sekelas.

Kegiatan ini merupakan percakapan yang spontan, fleksibel untuk

mengembangkan empati anak. Guru berupaya agar anak mampu saling

memahami isi hati lawan bicara, empati anak juga akan berkembang

dengan baik. Materi percakapan dalam perdati merupakan hal-hal yang

bersifat konkret yang merupakan pengalaman bersama, maupun hal

yang bersifat abstrak dan bukan pengalaman bersama, Prinsip dalam

perdati adalah “Apa yang ingin kau katakan katakanlah begini”

Dalam kegiatan ini guru menerapkan metode tangkap dan peran

ganda dari seorang guru. Guru berperan sebagai seorang ibu yang

Page 37: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu27 Tema 5

melakukan percakapan dengan anak secara alamiah, yaitu menangkap

atau memahami ungkapan anak yang mungkin dalam bentuk isyarat,

gestur atau dengan ucapan-ucapan yang tidak sempurna, kemudian

membahasakan perkiraan apa yang ada dalam pikiran anak tersebut.

Selanjutnya guru menanggapi ungkapan anak tersebut, sehingga

tercipta suatu percakapan berdasarkan ungkapan anak tersebut.

Menurut jenisnya, perdati dibedakan menjadi:

a) Perdati Murni atau Perdati Bebas

Perdati murni atau perdati bebas terjadi pada anak tunarungu

yang belum menguasai bahasa dan memerlukan bantuan metode

tangkap dan peran ganda. Materi percakapan berasal dari ungkapan

perasaan anak yang sifatnya subjektif tanpa pengaruh dari orang

lain, dengan demikian materi percakapan juga masih bersifat bebas

dan murni yang berasal dari anak.

b) Perdati Melanjutkan Informasi

Percakapan pada tahapan ini diawali dengan adanya informasi,

penyampaian berita, pemberitahuan dari anak ataupun guru

tentang sesuatu yang dialami terkait dengan pengetahuan untuk

dipercakapkan. Pada tahapan ini peran guru dalam tangkap dan

peran ganda, dikurangi secara bertahap. Pada fase ini diharapkan

bahasa anak telah mendekati masa purna bahasa. Ungkapan anak

semakin mudah dipahami, bentuk kalimat dan ungkapan semakin

bervariasi dan mendekati sempurna. Materi yang diperbincangkan

merupakan pokok-pokok ilmu pengetahuan atau hal yang sudah

bersifat keilmuan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Perdati antara lain adalah;

• Percakapan harus bersikap spontan, wajar dan rileks.

• Percakapan harus berlangsung dalam suasana akrab, dan

menyenangkan.

• Percakapan harus menggunakan bahasa penghayatan, atau

bahasa percakapan sehari-hari.

• Percakapan harus mengalir, lancar, dan fleksibel.

• Percakapan harus mengandug pemupukan empat

2) Percakapan Membaca Ideovisual

Membaca ideovisual dapat diartikan sebagai membaca gagasan atau

pikiran sendiri yang telah dituangkan dalam bentuk yang dapat ditangkap

Page 38: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

28Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

secara visual. Pada MMR hasil perdati murni atau perdati bebas dibuat

bacaan secara tertulis sehingga menjadi visualisasi percakapan yang

selanjutnya dapat dibaca anak tunarungu.

Pada tahapan ini belum ada tuntutan agar anak dapat membaca huruf

atau kata atau kalimat, anak hanya perlu memahami isi tulisan secara

global intuitif. Anak bukan mengenal huruf, melainkan mengenal tulisan

kata, kelompok kata dan kalimat yang maknanya dipahami secara global.

Karena visualisasi percakapan tersebut merupakan hasil percakapan

anak, diharapkan anak dapat menebak kata-kata dan kalimat pada

visualisasi percakapan.

Kata-kata dan kalimat pada setiap pembelajaran memperkaya

perbendaharaan bahasa anak. Kekayaan perbendaharaan bahasa

tertulis merupakan deposit di dalam gudang ingatan anak. Bacaan-

bacaan terbaik dapat dikumpulkan pada setiap semester. Bacaan-

bacaan tersebut dapat dijadikan bahan untuk membaca lebih lanjut,

yaitu membaca makna. Kumpulan bacaan dapat juga diambil dari kelas

lain yang setara. Tahapan membaca idiovisual mempunyai ciri pada dua

kegiatan, yaitu:

a) Identifikasi langsung; anak menghubungkan/menyamakan jawaban

yang diungkapkan secara lisan dengan lambang tulisan yang ada

dalam teks bacaan hari itu.

b) Identifikasi tak langsun; anak memberikan jawaban atas pertanyaan

bacaan dengan kata-kata sendiri yang artinya sama dengan kata,

kelompok kata, atau kalimat dalam bacaan.

3) Membaca Reseptif

Membaca reseptif merupakan tahapan membaca lanjutan dari

membaca permulaan. Pada Metode Maternal Reflektif (MMR),membaca

reseptif merupakan istilah pada tahapan membaca pemahaman.

Tujuan membaca reseptif, adalah anak akan mampu memahami isi

bacaan, anak dapat menerima ide atau pengalaman baru. A van Uden

menyebutkan membaca reseptif sebagai “viso-ideal reading” yang

artinya memperoleh ide-ide baru lewat lambang tulisan yang sifatnya

visual. Bacaan yang digunakan dalam membaca reseptif merupakan

pengalaman orang lain yang mungkin belum pernah dialami oleh anak.

Anak dapat menemukan informasi dan memahami isi bacaan secara

Page 39: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu29 Tema 5

mandiri. Mereka perlu memiliki kemampuan bahasa yang cukup baik

untuk dapat mengikuti tahap ini. Secara umum tahapan membaca

reseptif dilakukan dalam 2 tahap, yaitu:

Tahap-tahap Membaca reseptif adalah :

a) Membaca reseptif tahap kosa kata; anak diperkenalkan/mengenal

kosakata dalam bacaan, supaya memiliki cukup dasar menerka isi

bacaan. Materi bacaan berhubungan dengan situasi yang dikenal

anak atau yang mudah ditunjukkan melalui gambar.

b) Membaca reseptif tahap struktural/tata bahasa; pada tahapan

diperkenalkan peranan struktur kalimat. Diajarkan bahwa pemahanan

sebuah bacaan bukan hanya melalui kosakatanya saja tetapi juga

struktur bahasanya. Penggunaan struktur kalimat yang kurang tepat

dapat menyebabkan salah pemahaman pada penerima pesan.

Pada tahapan ini juga di perkenalkan terjadinya perubahan bentuk

kata (perubahan bentuk seperti aku–ku, engkau–kau), dan kiasan,

sindiran, peribahasa, dan sebagainya.

4) Refleksi

Struktur bahasa pada anak yang mendengar secara otomatis diperoleh

anak ketika mendengar percakapan atau ujaran yang didengarnya.

Bunyi bahasa yang didengarnya berupa kata-kata yang tersusun dengan

struktur bahasa yang baku. Pada anak tunarungu latihan penyadaran

adanya aspek kebahasaan diperlukan agar mereka memiliki kesadaran

berbahasa.

Releksi merupakan latihan untuk menyadarkan anak tunarungu tentang

adanya aspek kebahasaan, khususnya struktur kalimat. Latihan refleksi

direncanakan guru setelah melakukan dan/atau percami. Refleksi

perlu dilakukan guru karena perolehan bahasa anak tunarungu perlu

dikondisikan agar sedapat mungkin mendekati anak yang mendengar.

5) Percakapan Linguistik (Percali)

Percakapan linguistik disebut juga percakapan tata bahasa reflektif.

Kegiatan yang dilakukan adalah refleksi terhadap kegiatan kebahasaan

yang telah digunakan dengan mempercakapkan bacaan hasil percakapan

atau yang telah dipelajari. Kegiatan percakapan linguistik bertujuan

untuk melatih anak agar mampu menyadari dan menemukan sendiri

kaidah bahasa yang berlaku, terutama struktur bahasa secara pasif.

Page 40: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

30Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Petunjuk Penggunaan Buku Guru

Tema 5 “Perubahan Energi” untuk Siswa Tunarungu Kelas VIII

Buku ini disusun untuk memberi gambaran yang jelas dan rinci dalam

mengembangkan pembelajaran untuk siswa tunarungu kelas VIII pada tema

“Perubahan Energi” beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tema ini antara

lain:

1. Tema “Perubahan Energi” terkait dengan tema sebelumnya yaitu tema

“Sumber Energi”, sehingga dalam pembelajarannya keselarasan konsep

antara kedua tema tersebut perlu dijaga. Pembahasan sumber energi-energi

diantara kedua tema tersebut terdapat perbedaan pembahasan dengan

tujuan memperkaya wawasan siswa dalam memahami keanekaragaman

energi.

2. Tema “Perubahan Energi” terdiri dari empat (4) subtema, yang masing-

masing subtema dikembangkan menjadi 3 pembelajaran. Diasumsikan

bahwa setiap pembelajaran dapat diselesaikan dalam waktu satu hari.

Setiap subtema diselesaikan dalam waktu satu minggu. Sehingga setiap

buku dapat diselesaikan dalam waktu 4 minggu atau 1 bulan, dengan

pembahasan sebagai berikut;

a. Subtema 1 Perubahan Energi Panas.

1) Pembelajaran 1; Perubahan Energi Panas menjadi Energi Gerak.

2) Pembelajaran 2; Perubahan Energi Panas menjadi Energi Listrik.

3) Pembelajaran 3; Perubahan Energi Panas menjadi Energi Bunyi.

b. Subtema 2 Perubahan Energi Gerak.

1) Pembelajaran 1; Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik.

2) Pembelajaran 2; Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Panas,

3) Pembelajaran 3; Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Bunyi.

c. Subtema 3 Perubahan Energi Listrik.

1) Pembelajaran 1; Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas.

2) Pembelajaran 2; Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak

3) Pembelajaran 3; Perubahan Energi Listrik menjadi Bunyi.

d. Subtema 4; Perubahan Energi Alternatif.

1) Pembelajaran 1: Perubahan Energi Angin.

2) Pembelajaran 2: Perubahan Energi Air

3) Pembelajaran 3; Perubahan Energi Matahari.

Page 41: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu31 Tema 5

Pemetaan Kompetensi Dasar Tema Perubahan Energi

Bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi dari teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

4.1 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

Matematika

3.7 Memahami bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan.

4.7 Mengidentifikasi bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan.

PPKn

1.2 Mematuhi tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

2.2. Menerapkan konsepsi tata urutan peraturan perundangundangan sesuai dengan UUD1945.

3.2. Mencontohkan Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.

4.2 Mengemukakan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari

IPS

3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah.

4.2 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah.

Seni Budaya

3.2 Mengenal karya bentuk tiga dimensi.

4.2 Membuat karya bentuk tiga dimensi.

IPA

3.4 Menelaah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4.4 Membuat laporan sederhana tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan Energi

Gambar 2.1 Peta Kompetensi Dasar Tema Perubahan Energi

Page 42: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

32Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR

Perubahan Energi Panas menjadi Energi Gerak• Membaca wacana peralatan

buatan manusia yang memanfaatkan perubahan energi panas menjadi energi gerak.

• Mengamati gambar berseri tentang memainkan mainan kapal otok-otok.

• Melakukan analisis memainkan mainan kapal otok-otok sebagai alat yang memanfaatkan perubahan energi panas menjadi energi gerak.

• Mengamati gambar dan membaca wacana pemanfaatan perubahan energi panas menjadi energi gerak.

• Mengisi tabel penggunaan alat yang memanfaatkan perubahan energi panas menjadi energi gerak.

• Membaca wacana bentuk segi banyak dan mengamati pola dasar bentuk kapal.

• Memilah segi banyak dan bukan segi banyak.

• Membaca dan mengamati gambar segi banyak beraturan dan tak beraturan.

• Menganalisa perbedaan segi banyak beraturan dan segi banyak dan tidak beraturan.

• Menyimpulkan ciri segi banyak beraturan.

• Mengingat kembali materi pembelajaran yang telah dipelajari.

IPS3.2.1 Menyebutkan aktifitas manusia

dalam perubahan energi panas menjadi energi gerak terkait kondisi geografi.

4.2.1 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi panas menjadi energi gerak terkait kondisi geografi.

IPA3.4.1 Menyebutkan tehnologi yang

digunakan untuk mengubah sumber daya alam energi panas menjadi energi gerak.

4.4.1 Menceritakan perubahan sumber daya alam energi energi panas menjadi energi gerak.

Matematika3.7.1 Menyebutkan ciri-ciri khusus

bangun segi banyak pada diagram pembangkit listrik tenaga uap dan panas bumi.

4.7.1 Memilah segi banyak dan bukan segibanyak pada diagram pembangkit listrik tenaga uap dan panas bumi.

Ruang Lingkup pembelajaranSub Tema 1 Perubahan Energi Panas

Page 43: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu33 Tema 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR

Perubahan Energi Panas menjadi Energi Listrik• Mengamati gambar dan

membaca wacana perubahan tentang uap pada air mendidih dalam ketel (cerek).

• Membaca bacaan tentang pembangkit listrik tenaga uap.

• Menyimpulkan informasi yang terdapat pada bacaan.

• Membaca bacaan tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi.

• Membaca bacaan dan membandingkan diagram tentang PLTU dan PLTB.

• Menganalisa bentuk-bentuk segi banyak pada diagram PLTU dan PLTB.

• Membandingkan diagram PLTU dan PLTB dengan pola dasar kapal

• Membuat pola kapal dengan meenggunakan bentuk-bentuk segi banyak beraturan dan tidak beraturan.

• Membuat komposisi dengan menggunakan bangun segi banyak beraturan dan tidak beraturan.

• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari.

Bahasa Indonesia3.1.1. Menyebutkan topik dari teks

penjelasan sederhana tentang perubahan energi panas menjadi energi listrik.

4.1.1 Menjelaskan topik teks penjelasan sederhana tentang perubahan energi panas menjadi energi listrik.

IPA3.4.1. Menyebutkan teknologi yang

digunakan untuk mengubah sumber energi panas menjadi energi listrik.

4.4.1 Menceritakan perubahan sumber energi panas menjadi energi listrik.

Seni Budaya3.2.1 Mengenal karya bentuk geometris

tiga dimensi.4.2.1 Membuat sketsa karya bentuk tiga

dimensi.

Page 44: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

34Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR

Pembelajaran Perubahan Energi Panas menjadi Energi Bunyi• Mengamati gambar air

mendidih dalam ceret dan penjual putu dengan.

• Membaca wacana tentang perubahan energi panas menjadi energi bunyi.

• Dialog kelas tentang perubahan energi panas menjadi energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari dan manfaatnya bagi manusia.

• Membaca bacaan tentang Usaha Mencegah Polusi Udara.

• Menyampaikan informasi yang terdapat pada bacaan.

• Menganalisa contoh kasus pelanggaran aturan sesuai dengan tata perundangan dan peraturan di Indonesia.

• Menyebutkan pemanfaatan perubahan energi di lingkungan sekitar siswa, pengaruh dan manfaat bagi lingkungannya.

• Diskusi pemanfaatan energi panas bumi untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pembelajaran ini.

Bahasa Indonesia3.1.2 Menyebutkan hal-hal pokok

dari teks penjelasan sederhana tentang energi panas menjadi energi bunyi.

4.1.2 Menjelaskan topik yang akan dijelaskan tentang energi panas menjadi energi bunyi.

PPKn1.2.1 Menyebutkan tatatata urutan

peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

2.2.1 Menyebutkan konsepsi tata urutan peraturan perundangan sesuai dengan UUD Negara RI tahun 1945.

3.2.1 Menyebutkan contoh pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi.

4.2.1 Membuat daftar kegiatan terkait pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.

IPS3.2.2 Menceritakan pemanfaatan

perubahan sumberdaya alam energi panas.

4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi panas menjadi energi bunyi.

Page 45: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu35 Tema 5

Subtema 2 Perubahan Energi Gerak.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR

Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik• Membaca bacaan dinamo

lampu sepeda.• Menentukan informasi

pada bacaan dinamo lampu sepeda.

• Membandingkan cara kerja dinamo sepeda dengan pembangkit listrik geothermal.

• Mengisi tabel tentang alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.

• Membuat pembangkit listrik mini yang menggunakan energi gerak yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pembelajaran ini.

Bahasa Indonesia3.1.1 Menyebutkan hal-hal pokok dari

suatu teks penjelasan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.

4.1.1 Memaparkan hal-hal pokok suatu teks penjelasan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.

IPA3.4.2 Menyebutkan perubahan sumber

energi gerak menjadi energi listrik di lingkungannya.

4.4.2 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi gerak menjadi energi listrik di lingkungannnya.

Seni Budaya3.2.2 Menyebutkan cara membuat

pembankit renaga listrik mini.4.2.2 Merangkai pembangkit tenaga

listrik mini.

Page 46: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

36Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR

Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Panas• Membaca wacana salah satu

aktifitas seseorang ketika merasa dingin (menggosok- gosok kedua tangan).

• Melakukan percobaan akibat menggosokan kedua tangan.

• Menganalisa percobaan menggosokan tangan sebagai perubahan energi gerak menjadi energi panas.

• Mencari mencegah kerusakan peralatan ketrampilan yang memanfaatkan perubahan energi gerak menjadi panas.

• Mengelompokan gambar benda-benda sesuai dengan bentuk segi banyak beraturan dan segi banyak tak beraturan.

• Mengidentifikasi perlatan ketrampilan yang berbentuk segi banyak dan namanya.

• Menyimpulkan ciri segi banyak beraturan dan segi banyak tidak beraturan.

• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pembelajaran ini.

IPA3.4.3 Menyebutkan akibat perubahan

energi gerak menjadi energi panas pada alat yang digunakan kehidupan sehari-hari.

4.4.3 Melakukan pencegahan pengaruh perubahan energi gerak menjadi energi panas dalam kehidupan sehari-hari.

IPS3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia

dalam perubahan energi erak menjadi energi panas. yang disebabkan kondisi geografi/ iklim.

4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi gerak menjadi energi panas.

Matematika3.7.2 Menyebutkan ciri-ciri khusus

bangun segi banyak beraturan.4.7.2 Memilah segi banyak beraturan

dan segibanyak tak beraturan.

Page 47: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu37 Tema 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR

Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Angin• Membaca bacaan tentang

perubahan energi gerak menjadi energi angin.

• Menyimpulkan isi bacaan tentang perubahan energi gerak menjadi energi angin.

• Membaca bacaan tentang pengaruh penggunaan mesin dan polusi.

• Membaca bacaan contoh ketaatan urutan perundanngan dalam sistem hukum nasional.

• Mengisi tabel tindakan yang merupakan ancaman dan bahaya yang ditimbulkan terhadap NKRI.

• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pembelajaran ini.

Bahasa Indonesia3.1.3 Menyebutkan informasi teks

penjelasan secara runtut.4.1.3 Memaparkan informasi secara

runtut.

IPS3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia

dalam perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.

4.2.3 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.

PPKn1.2.2 Memberikan contoh ketaatan pada

tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

2.2.2 Memberikan contoh perilaku yang mentaati tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD1945.

3.2.2 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi gerak.

4.2.2 Menceritakan kegiatan yang dapat dilakukan siswa yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.

Page 48: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

38Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Subtema 3; Perubahan Energi Listrik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR

Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas• Membaca bacaan tentang

contoh-contoh peralatan ketrampilan yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi panas.

• Membaca bacaan tentang cara kerja suatu alat yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi panas.

• Mengisi format isian tentang informasi yang terdapat pada bacaan.

• Membaca bacaan hubungan antara bukan segi banyak atau segi banyak tak beraturan dengan segi banyak beraturan.

• Menghubungkan bentuk bukan segi banyak atau segi banyak tak beraturan dengan segi banyak beraturan dalam kaitan menentukan bahan ketrampilan.

Bahasa Indonesia3.1.3 Menyebutkan informasi teks

penjelasan secara sistematis. 4.1.3 Menuliskan informasi teks yang

dibaca secara sistematis.

IPA3.4.3 Menyebutkan pemanfaatan

perubahan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

4.4.3 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

Matematika3..7.3 Menyebut hubungan segi banyak

tak beraturan dan segi banyak beraturan.

4.7.3 Mencari hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak beraturan.

Page 49: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu39 Tema 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR

Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak• Mengamati gambar-gambar

peralatan ketrampilan yang memanfaatkan perubahan energi gerak ke energi listrik.

• Menganalisa sumber energi yang dipegunakan untuk menjalankan alat tersebut dan menyimpulkan perubahan energinya.

• Mencari dan memasukannya ke dalam tabel alat-alat yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi enargi gerak.

• Membuat rancangan baling-baling bambu.

IPS3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia

dalam pemanfaatan energi listrik yang disebabkan kondisi geografi/ iklim.

4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait pemanfaatan energi listrik.

IPA3.4.4 Menceritakan perubahan energi

listrik menjadi energi gerak.4.4.4 Menentukan alat-alat yang

memanfaatan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.

Seni Budaya3.2.3 Menyebutkan cara membuat

rancangan kincir angin.3.2.3 Membuat rancangan kincir angin.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR

Perubahan Energi Listrik menjadi Cahaya• Membaca bacaan kegiatan

manusia yang memanfaat lampu yang menggunakan energi listrik.

• Membaca bacaan “Penemuan Lampu Pijar”

• Menjelaskan informasi bacaan.

• Mengamati gambar penggunaan lampu listrik pada aktifitas manusia.

• Berdiskusi hambatan yang ditimbulkan jika aparat negara yang kerja malam tanpa penerangan dalam memberikan perlindungan bagi warga.

PPKn1.2.3 Menceritakan perilakunya yang

sesuai ada tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia.

2.2.3 Menceritakan contoh perundangan yang sesuai dengan tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.

3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945.

4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari.

Page 50: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

40Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Bahasa Indonesia3.1.3 Menyebutkan informasi dari

teks penjelasan sederhana, yang dibacanya dengan bahasanya sendiri.

4.1.3 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

IPS3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia

dalam perubahan energi kistrik menjadi energi cahaya yang disebabkan kondisi geografi/iklim.

4.2.3 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi listrik menjadi energi cahaya terkait kondisi geografi.

Page 51: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu41 Tema 5

Subtema 4; Perubahan Energi Alternatif

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR

Perubahan Energi Angin• Membaca bacaan

perbincangan siswa setelah liburan.

• Membaca bacaan kincir angin di berbagai tempat.

• Memnyampaikan informasi dari teks bacaan.

• Menganalisa urutan kerja berbagai alat yang memanfaatkan perubahan energi angin.

• Membuat baling-baling dari bambu.

Bahasa Indonesia3.1.4 Menyebutkan informasi dari teks

sederhana penjelasan perubahan energi angin yang dibacanya dengan bahasanya sendiri.

4.1.4 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

IPA3.4.4 Memberi alasan perlunya

perubahan energi alternatif dengan kondisi geografis Indonesia.

4.4.4 Melaporkan menggunakan kaidah bahasa Indonesia tentang pemanfaatan sumber daya alternatif di lingkungannya.

Seni Budaya3.2.4. Menunjukan kelengkapan yang

sesuai untuk sebuah karya tiga dimensi.

4.2.4 Membuat kincir angin sederhana.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR

Perubahan Energi Air• Mengamati gambar-gambar

pemanfaatan energi air.• Membaca dialog siswa-siswa

tentang Pembangkit listrik tenaga air.

• Membandingkan Pembangkit listrik tenaga air dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro.

• Menulis laporan pemanfaatan penergi air di lingkungan sekitar siswa.

IPA3.4.4 Memberi alasan perlunya

perubahan energi air dengan kondisi geografis Indonesia.

4.4.4 Melaporkan pemanfaatan energi air di lingkungannya menggunakan kaidah bahasa Indonesia.

Page 52: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

42Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

• Mencari jumlah sudut segi banyak beraturan.

• Mencari keliling segi banyak berturan.

Matematika3.7.4 Menyebutkan rumus segi banyak

beraturan.4.7.4 Menghitung luas segi banyak

beraturan.

IPS3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia

dalam pemanfaat teknologi untuk perubahan energi alternatif.

4.2.3 Membuat laporan pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR

Perubahan Energi Matahari• Menyebutkan manfaat energi

matahari badi mahluk hidup.• Membaca bacaan tentang

pembangkit listrik tenaga surya atap rumah.

• Menyampaikan informasi bacaan pembangkit listrik tenaga surya atap rumah.

• Menyampaikan lapooran penggunaan energi listrik di lingkungan sekitar siswa.

• Menganalisa penggunaan alat teknologi komunikasi dan informatika dan cara pencagahan.

PPKn1.2.3 Menceritakan tata urutan

peraturan dan perundang- undangan sesuai dengan UUD 1945.

2.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi alternatif.

4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi alternatif.

Page 53: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu43 Tema 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR

Perubahan Energi Matahari• Menyebutkan manfaat energi

matahari badi mahluk hidup.• Membaca bacaan tentang

pembangkit listrik tenaga surya atap rumah

• Menyampaikan informasi bacaan pembangkit listrik tenaga surya atap rumah

• Menyampaikan lapooran penggunaan energi listrik di lingkungan sekitar siswa

• Menganalisa penggunaan alat tehnologi komunikasi dan informatika dan cara pencagahan

PPKn1.2.3 Menceritakan tata urutan

peraturan dan perundang- undangan sesuai dengan UUD1945.

2.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi alternatif.

4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi alternatif.

Bahasa Indonesia3.1.4 Memaparkan informasi dari

teks penjelasan sederhana, yang dibacanyadengan bahasanya sendiri

4.1.4 Memaparkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanyad dengan bahasanya sendiri.

Bahasa Indonesia3.2.4 Menyebutkan aktifitas manusia

dalam perubahan energi matahari terkait kondisi geografi.

4.2.4 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya dalam perubahan energi matahari terkait kondisi geografi

Page 54: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

44Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Subtema1

Perubahan Energi Panas

Pengantar tema dan subtema 1 ini disajikan pada awal pembelajaran

1 Subtema satu sebagai penghubung antara tema sebelumnya dan tema

yang akan dibahas. Macam-macam energi yang akan dibahas pada tema ini

sebagian berbeda dengan maksud memperkaya pengetahuan siswa tentang

energi yang ada di lingkungan siswa.

Penekanan pada kesadaran untuk menjaga Negara Kesatuan Republik

Indonesia dapat ditekankan melalui kekayaan alam sumber daya energi yang

ada di Indonesia. Pengembangan kesadaran siswa bahwa kekayaan sumber

daya energi merupakan suatu berkah bagi rakyat Indonesia, tetapi pada sisi

lain dapat menjadi ancaman terhadap negara jika sumber daya tersebut tidak

dikelola secara bijaksanana dantertip hukum.

Dalam pembahasan perubahan energi ada kemungkinan siswa dan

guru merasa tumpang tindih. Sebagai, contoh perubahan panas menjadi

energi menjadi energi listrik akan melalui perubahan energi gerak. Dalam hal

ini guru perlu menjaga pemahaman bahwa topik atau fokus utamanya pada

perubahan energi pada pembelajaran tersebut, yaitu menghasilkan energi

listrik.

Pada pembelajaran 3 kemungkinan peserta didik kesulitan memahami

tentang bunyi. Peserta didik tidak perlu diperkenalkan bunyi secara mendalam,

tetapi mereka memerlukan pemahaman bahwa energi bunyi terdapat di sekitar

mereka. Sehingga mereka perlu mengetahui manfaat perubahan energi yang

menghasilkan bunyi.

Page 55: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu45 Tema 5

Matematika

3.7.1. Menyebutkan ciri-ciri khusus bangun segi banyak pada diagram pembangkit listrik tenaga uap dan panas bumi.

4.7.1. Memilah segi banyak dan bukan segi banyak pada diagram pembangkit listrik tenaga uap dan panas bumi.

IPS

3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah.

4.2 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah.

IPA

3.4.1 Menyebutkan teknologi yang digunakan untuk mengubah sumber daya alam energi panas menjadi energi gerak.

4.4.1 Menceritakan perubahan sumber daya alam energi energi panas menjadi energi gerak.

Pem

belajaran

1 Perubahan Energi Panas menjadi Energi Gerak

Gambar 2.2 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 1

Perubahan Energi Panas menjadi Energi Gerak

Page 56: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

46Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indikator

IPS

3.2.1. Menyebutkan aktifitas manusia berhubungan dengan perubahan energi

panas menjadi energi gerak terkait kondisi geografi.

4.2.1. Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas

manusia di lingkungannya terkait perubahan energi panas menjadi

energi gerak terkait kondisi geografi.

IPA

3.4.1. Menyebutkan teknologi yang digunakan untuk mengubah sumber daya

alam energi panas menjadi energi gerak.

4.4.1. Menceritakan perubahan sumber daya alam energi energi panas

menjadi energi gerak.

Matematika

3.7.1. Menyebutkan ciri-ciri khusus bangun segi banyak pada diagram

pembangkit listrik yang memanfaatkan perubahan energi panas.

4.7.1. Memilah segi banyak dan bukan segi banyak pada diagram pembangkit

listrik tenaga uap dan panas bumi.

Tujuan Pembelajaran:

1. Melalui pengamatan gambar dan membaca bacaan tentang perubahan

energi, siswa dapat menceritakan aktifitas manusia dilingkungannya

tentang pemanfaatan perubahan energi panas menjadi energi gerak.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menjelaskan proses perubahan energi

gerak menjadi energi panas.

3. Dengan latihan terbimbing, siswa dapat membedakan segi banyak

beraturan dan segi banyak tidak beraturan.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Diagram cara kerja kapal otok-otok

• Gambar kapal uap

• Gambar loko uap

• Bentuk-bentuk bangun datar; segi banyak, bukan segi banyak, segi banyak

beraturan.

Page 57: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu47 Tema 5

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas, dapat dilakukan dengan

memberi kesempatan seorang siswa untuk mereview materi tema sumber

energi secara verbal. Siswa yang lain diberi kesempatan menanggapi dan

memperbaiki pendapat temannya. Guru perlu mengkondisikan agar siswa

dapat saling menghargai pendapat temannya.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

perubahan energi panas mejadi energi gerak.

Kegiatan Inti

Ayo Mengamati

• Siswa membaca buku, dan guru memperhatikan jika ada siswa yang ingin:

¾¾ Menyatakan pernah pergi ke tempat wisata air panas. jika tidak ada,

¾¾ Guru dapat menanyakan adakah siswa melihat orang berjualan mainan

seperti pada gambar, jika tidak ada yang pernah melihat mainan kapal

otok-otok tersebut, guru dapat menugaskan siswa untuk melanjutkan

memperhatikan cara memainkan mainan tersebut. Jika nama mainan

tersebut berbeda dengan di tempat siswa, guru perlu menyesuaikannya.

• Setelah siswa membaca dan mengamati gambar, kapal otok-otok dan

cara memainkannya, guru meminta seorang siswa untuk menceritakan

informasi yang dipahami terkait kapal otok-otok dan cara memainkannya.

Guru mengatur agar siswa yang lain diberi kesempatan untuk menyanggah,

bertanya, dan memperbaiki pendapat temanya dengan tertib dan saling

menghargai.

• Guru menyempurnakan ujaran siswa baik dalam pemilihan kata maupun

tata bahasa.

Page 58: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

48Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Ayo Cari Tahu

• Guru menunjukan dan membimbing siswa agar memahami cara kerja

kapal otok-otok sebagai berikut (gambar 2. 4);

¾ Api akan memanaskan air.

¾ Air yang mendidih akan berubah menjadi uap dan uap akan mencari

jalan keluar melalui pipa knalpot. Uap air mendorong air yang ada di

dalam knalpot sehingga kapal bergerak maju.

¾ Ketika uap keluar, bagian dalam knalpot pun kosong dan knalpot panas.

Hal tersebut menyebabkan air di bak masuk ke dalam knalpot. Air di

dalam knalpot dipanaskan lagi. Kejadian tersebut berulang terus selama

api masih menyala.

¾ Mainan kapal otok-otok berjalan karena perubahan energi panas

menjadi energi gerak.

Gambar 2.3. Bagan Kapal Otok-otokSumber: maritimnews.id

Ayo Menyimak

Dengan didampingi guru, siswa membaca dan memperhatikan gambar

1.5, Perubahan energi panas menjadi energi gerak yang bermanfaat bagi

kehidupan manusia, pada buku siswa, guru perlu membimbing peserta didik

untuk memperhatikan uap dan cerobong uap agar mendapat pemahaman

tentang:

• Lokomotif dan kapal uap merupakan pemanfaatan teknologi perubahan

energi panas menjadi energi gerak.

• Perubahan energi tersebut dimanfaat manusia sesuai dengan kondisi

geografi. Alat-alat transportasi laut di wilayah perairan, lokomotif di daratan.

Page 59: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu49 Tema 5

Dapat juga dijelaskan pada siswa, bahwa di beberapa wilayah pegunungan

terdapat rel kereta api yang bergerigi, gerigi tersebut dimanfaatkan

menahan kereta tidak meluncur.

• Penemuan mesin membuat kehidupan manusia lebih mudah dan nyaman.

• Transportasi yang menggunakan mesin uap banyak dimanfaatkan pada

abad 18 sampai pertengahan abad 20. Penggunaan mesin uap secara

perlahan tergantikan oleh mesin diesel yang berbahan bakar solar dan

mesin berbahan bakar bensin.

• Mesin uap kurang ramah terhadap lingkungan, karena pembakarannya

menyebabkan polusi udara.

• Siswa mengisi tabel 1.1 (Peralatan yang memanfaatkan perpindahan

energi panas menjadi energi gerak). Secara umum dapat dikatakan bahwa

mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (bensin, solar, minyak tanah)

merupakan bentuk perubahan energi panas menjadi energi gerak. Tetapi

yang terlihat secara jelas pembakarannya adalah mesin uap. Dengan

demikian siswa dapat mengisi tabel tersebut dengan mesin-mesin uap,

berbahan bakar bensin, solar dan minyak tanah. Peralatan yang digunakan

disesuaikan dengan lingkungan siswa dan sekolah.

Ayo Melaporkan

• Selain untuk penghubung ke mata pelajaran lain yaitu matematika.

Pangetahuan tersebut antara lain terkait dengan:

¾ Benda padat dapat terapung di atas benda cair, jika masa jenisnya (BJ)

lebih kecil dari benda cairnya.

¾ Massa jenis merupakan perbandingan antara berat dan volume, massa

jenis besi yang besar akan menjadi mengecil jika luasnya besar.

¾ Kapal tidak tenggelam karena luasnya besar, sehingga massa jenisnya

menjadi kecil.

• Bentuk seni rupa dua dimensi merupakan seni yang memiliki dimensi

panjamg dan lebar. Sedangkan seni rupa tiga dimensi memiliki panjang,

lebar dan tinggi. Seni lukis tiga dimensi tetap merupakan seni rupa dua

Ayo Menyimak

Page 60: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

50Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

dimensi, karena tidak memiliki dimensi tinggi. Seni rupa tiga dimensi akan

dibahas pada pembelajaran selanjutnya.

• Setelah siswa membaca bacaan dan memperhatikan gambar pola kapal,

guru dapat membimbing siswa memahami makna segi banyak, yaitu; Segi

banyak adalah bangun tertutup yang seluruh sisinya dibatasi oleh garis yang

memiliki banyak segi dan sudut yang paling sedikit mempunyai tiga sisi.

Garis-garis yang membentuk segi banyak harus tertutup dan membentuk

sudut-sudut. Garis-garis yang membentuk segi banyak bukan merupakan

kurva.

• Dengan contoh-contoh dan keterangan bukan segi banyak diharapkan

siswa dapat membedakan segi banyak dan bukan segi banyak. Yang

termasuk segi banyak antara segi empat, segi lima, segi enam, trapesium

dan lainnya.

Ayo Mengamati

Pemahaman peserta didik dalam segi banyak dan bukan segi banyak

antara lain jika menjawab:

• Bangun datar segi banyak adalah nomor 1, 2, 5, 8, 10. bangun datar tersebut

memiliki sisi garis lurus yang seluruhnya berpotongan membentuk sudut.

• Bangun datar nomor 3, 4, 6, 9 bukan segi banyak karena memiliki sisi bukan

garis lurus.

• Nomer 11 dn 12 bukan segi banyak, karena merupakan bangun ruang.

Ayo Berlatih

Ayo Menyimpulkan

• Guru perlu menginformasikan pada siswa tentang tanda-tanda yang lazim

dipakai pada geometri, antara lain:

¾ jika terdapat tanda yang sama pada beberapa garis (misalnya /), maka

dianggap garis-garis tersebut sama panjang.

¾ Tanda yang sama di dalam beberapa sudut (misalnya //), maka besar

Page 61: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu51 Tema 5

Kegiatan pembelajaran tersebut merupakan penilaian setiap pembelajaran.

Penilaian tersebut mengacu pada materi yang diberikan pada fokus mata

pelajaran pada pembelajaran ini. Dengan urutan penilaian mata pelajaran

tersebut adalah sebagai berikut:

1. IPA

Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan proses perubahan energi

panas menjadi gerak. Prinsip tersebut salah satunya adalah:

a) Api memanaskan air di dalam ketel;

b) Air dalam ketel mengeluarkan uap; pada mesin-mesin saat ini peran

ketel uap digantikan ruang pembakaran,

c) Uap air dimanfaatkan menggerakan mesin.

Ayo Mengingat Kembali

sudut-sudut tersebut dianggap sama.

¾ Tanda “ “ atau tanda “ “ ; maka sudut tersebut dianggap siku-siku atau

besar sudut 90º.

• Ciri-ciri segi banyak beraturan adalah;

¾ Memiliki sisi yang sama panjang.

¾ Memiliki sudut yang sama besar.

• Contoh segi banyak beraturan antara lain adalah;

¾ Segitiga sama sisi

¾ Persegi

¾ Segilima beraturan

¾ Segienam beraturan,

¾ Dan seterusnya

Penilaian

Penilaian sikap dapat dilakukan guru pada saat siswa menjawab

pertanyaan, berdiskusi, dan mengerjakan soal. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan guru antara lain adalah:

¾ Percaya diri ketika menjawab pertanyaan,

¾ Menunjukan kejujuran dengan tidak menyotek,

¾ Kreatif dalam menyelesaikan permasalahan.

Page 62: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

52Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Penilaian yang diberikan kepada peserta didik dengan kriteria sebagai berikut:

¾ Nilai 4 jika dapat menyebutkan secara mandiri;

¾ Nilai 3 jika menyebutkan dengan bantuan pertanyaan,

¾ Nilai 2 jika menyebutkan dengan bantuan pertanyaan dengan petunjuk 2

alternatif jawaban,

¾ Nilai 1 jika memerlukan bimbingan secara intensif.

Kriteria tersebut hanyalah salah satu contoh, guru dapat menentukan sendiri

kriteria yang sesuai dengan kondisi daerah dan kemampuan peserta didik.

Pada siswa yang mengikuti pilihan ketrampilan otomotif, dapat

diperkaya dengan prinsip kerja mesin diesel dan mesin 4 tak. Untuk itu guru

perlu bekerja sama dengan guru pengampu mata pelajaran tersebut.

2. IPS

Penilain salah satunya dapat dilakukan dengan melihat hasil kerja siswa

mengisi tabel (Peralatan yang memanfaatkan perpindahan energi panas

menjadi energi gerak). Guru dapat menentukan jumlah alat yang harus

disebutkan siswa. Kriteria penilaian dapat ditentukan guru, salah satu

contoh kriteria penilaian adalah pada kriteria penilaian matematika.

3. Matematika

Dengan menjawab soal no 3, menunjukan siawa telah memiliki pengetahuan

tentang ciri-ciri segi banyak. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

a) Memiliki sisi yang sama panjang.

b) Memiliki sudut yang sama besar.

Diharapkan dengan pengetahuan tersebut siswa memiliki keterampilan untuk;

¾ Memilah segi banyak dan bukan segi banyak;

¾ Memilah segi banyak beraturan dan tak beraturan;

¾ Menunjukan ciri-ciri segi banyak.

Kegiatan Bersama Orangtua

Orang tua diharapkan dapat membantu siswa dalam mencari peralatan

yang memanfaatkan mesin uap. Berhubung peralatan tersebut sudah jarang

dipergunakan, jika memungkinkan, orangtua dapat membantu putranya untuk

mencari sumber-sumber belajar di internet dengan menggunakan telepon

seluler ataupun komputer. Dengan demikian siswa diarahkan menggunakan

peralatan tersebut untuk kegiatan yang positif. Melalui kegiatan tersebut

Page 63: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu53 Tema 5

orangtua dapat mengontrol penggunaan alat-alat tersebut, jika siswa

menggunakannya secara mandiri.

Page 64: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

54Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Pem

belajaran

2 Perubahan Energi Panas menjadi Energi Listrik

Bahasa Indonesia

3.1.1. Menyebutkan topik teks sederhana tentang perubahan energi panas menjadi energi listrik.

4.1.1. Menjelaskan topik teks sederhana tentang perubahan energi panas menjadi energi listrik.

Seni Budaya

3.2.1 Menyebutkan ciri-ciri karya tiga dimensi.

4.2.1 Membuat karya sederhana berbentuk tiga dimensi.

IPA

3.4.1 Menyebutkan teknologi yang digunakan untuk merubah energi panas menjadi energi listrik.

4.4.1 Menceritakan perubahan energi panas menjadi energi listrik.

Gambar 2.4 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 2

Perubahan Energi Panas menjadi Energi Listrik

Page 65: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu55 Tema 5

Indikator

Bahasa Indonesia

3.1.1. Menyebutkan topik teks sederhana tentang perubahan energi panas

menjadi energi listrik.

4.1.1. Menjelaskan topik teks sederhana tentang perubahan energi panas

menjadi energi listrik.

IPA

3.4.1. Menyebutkan tehnologi yang digunakan untuk merubah energi panas

menjadi energi listrik.

4.4.1. Menceritakan perubahan energi panas menjadi energi listrik.

Seni Budaya

3.2.1. Menyebutkan ciri-ciri karya tiga dimensi.

4.2.1. Membuat karya sederhana berbentuk tiga dimensi.

Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca teks dengan bimbingan, siswa dapat memberikan

informasi tentang topik-topik teks bacaan tentang pembangkit listrik

tenaga uap.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan perubahan energi

panas menjadi energi listrk.

3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membuat suatu pola karya tiga

dimensi.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Gambar ceret masak air yang mendidih.

• Diagram pembangkit listrik tenaga uap.

• Diagram pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

perubahan energi panas menjadi energi listrik.

Page 66: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

56Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

• Guru mengkondisikan agar peserta didik dapat melakukan komunikasi

terbuka dengan guru dan peserta didik yang lain di kelas.

• Guru menugaskan peserta didik membaca pengantar pembelajaran 2.

Selanjutnya guru mempertanyakan maksud bacaan tersebut. Guru dapat

melihat gestur atau mimik peserta didik yang akan berpendapat yang

dilanjutkan meminta agar ia mengemukakan pendapatnya.

• Guru meminta peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan secara

bergiliran dan tertib.

Kegiatan Inti

Ayo Mengamati

• Siswa mengamati gambar 1. ketel yang dipakai memasak air. Guru dapat

mempercakapkan cara memasak air di rumah atau di ketrampilan.

Pembahasan dapat dikembangkan dengan mempercakapkan ciri-ciri air

mendidih.

• Guru mengarahkan pembahasan pada salah satu ciri air mendidih adalah

mengeluarkan uap air yang menyerupai asap. Uap air tersebut merupakan

energi yang dapat dimanfaatkan manusia dengan merubah ke bentuk

energi yang lain. Hal tersebut perlu dilakukan untuk memancing siswa

untuk membahas materi pelajaran selanjutnya.

Ayo Membaca

• Guru dapat membuat bacaan yang berbeda dengan bacaan pada buku

siswa. Bacaan yang disarankan adalah tentang pembangkit tenaga listrik

di lingkungan siswa.

• Siswa membawa bacaan “Pembangkit Listrik Tenaga Uap”, Guru membantu

siswa untuk memahami isi bacaan. Hal-hal yang dapat dilakukan guru

antara lain adalah;

¾ Menanyakan kata-kata yang tidak dipahami peserta didik. Guru dapat

meminta peserta didik untuk melihat glosarium. Jika kata-kata tersebut

tidak terdapat pada glosarium, guru dapat menjelaskan makna kata

tersebut.

Page 67: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu57 Tema 5

¾ Membantu peserta didik memperoleh informasi dengan cara memberi

pertanyaan antara lain:

� Makna PLTU

� Memahami prinsip dasar kerja PLTU:

3 Pemanasan air dalam boiler hingga mendidih dan menghasilkan

tekanan tinggi,

3 Uap dipergunakan memutar turbin,

3 Turbin “digandeng” (dikopel) dengan generator. Putaran generator

menghasilkan listrik,

3 Air sisa produksi didaur ulang dengan pendinginan dan dimasukan

kembali ke boiler.

¾ PLTU merupakan pembangkit listrik paling banyak digunakan di Indonesia

karena pembangunannya mudah dan pembiayaannya murah.

• Informasi bacaan, dikerjakan pada tugas “Ayo menalar”

• Sebagai pengetahuan untuk guru, PLTU merupakan pembangkit istrik

yang relatif murah pembangunannya dan lokasi pembangunannya tidak

memerlukan syarat yang rumit. Kelemahan PLTU antara lain adalah

sebagian besar PLTU menggunakan bahan bakar fosil. Bahan bakar tersebut

tidak dapat diperbaharui. PLTU juga menyebabkan polusi.

• Selain menugaskan peserta didik mendapatkan informasi dari bacaan,

guru perlu menjelaskan potensi alam energi panas bumi cukup tinggi, cara

termudah memanfaatkan secara tidak langsung adalah dengan membuat

pembangkit tenaga listrik. Sedangkan pemanfaatan secara langsung

antara lain sumber air panas yang difungsikan sebagi wahana wisata.

Merupakan pengetahuan untuk guru; bahwa Indonesia dikelilingi oleh

Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni,

Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari

timur. Hal tersebut menjadikan Indonesia berada di zona “ring of fire” atau

cincin api. Akibatnya memiliki banyak gunung berapi dan rawan bencana

yang disebabkan aktifitas vulkanik. Sebaliknya posisi tersebut menjadikan

Indonesia sebagai wilayah yang subur memiliki sumber daya panas bumi

yang besar. Indonesia diperkirakan memiliki potensi geothermal terbesar di

Ayo Menalar

Page 68: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

58Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

dunia, yaitu sebanyak 40 % dari potensi geothermal dunia.

• Selain ramah lingkungan pembangkit listrik tenaga panas bumi merupakan

sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. Sumberdaya alam yang tidak

akan habis jika dikelola dengan baik. Keseimbangan pemasukan air ke

dalam bumi pada sumur injeksi dengan air panas yang keluar dari sumur

produksi merupakan suatu keharusan.

• Guru dapat membuat bentuk karya tiga dimensi yang lain ataupun karya

lain sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran seni budaya. Pada

buku ini karya yang dibuat siswa berupa perahu/kapal. Bentuk kapal ini

mengambil bentuk dasar kapal pada umumnya. Pembelajaran ini dapat

dijadikan projek pada tema ini. Pada subtema ini energi yang digunakan

adalah energi panas.

• Guru mengamati siswa membaca dan mempercakapkan bacaan pengantar

kegiatan “Ayo kerjakan”. diharapkan dengan bantuan tersebut siswa dapat

memahami perbedaan makna dua dimensi dan tiga dimensi. Hal yang

perlu dipahami siswa adalah:

1) Dua dimensi mempunyai dua unsur, yaitu unsur panjang dan lebar.

Bentuk seni dua dimensi dapat terlihat pada karya yang terdapat pada

kertas, tembok, atau media sejenis lainnya. Contoh karya seni dua

dimensi antara lain; lukisan, batik, grafiti, dan lainnya. Lukisan tiga

dimensi termasuk karya seni dua dimensi.

2) Karya tiga dimensi mempunyai panjang, lebar, dan tinggi. Kertas

termasuk benda tiga dimensi.

• Membuat rancangan kapal;

1) Sebaiknya guru mempersiapkan pola bentuk dasar kapal dengan ukuran

yang sesuai. Guru dapat juga membuat bentuk lain yang populer di

lingkungungan peserta didik. Prinsip dasar pembuatan pola badan kapal

adaah sebagai berikut:

Pola terdiri dari 3 bagian, yaitu:

a) Bagian dasar kapal, untuk memudahkan siswa, dapat digunakan

rangkaian tiga buah bidang persegi dan dua buah bidang segitiga

sama sisi yang membentuk segienam tidak beraturan. Penggunaan

bidang persegi dimaksudkan sebagai rangkaian pengenalan

pengubinan.

Page 69: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu59 Tema 5

1) Kaleng dibuka dan dipotong membentuk persegi panjang.

2) Sisi kaleng yang akan disambung ditekuk kebawah, kaleng yang lain

ditekuk ke atas.

b) Bagian samping dibuat 2 bidang yang sama, (sebaiknya trapesium ).

c) Dimensi tinggi kapal, merupakan tinggi bidang trapesium.

2) Pola dibuat perbagian untuk mempermudah siswa memahami bentuk

dua dimensi dan tiga dimensi. Pola yang tergambar dikertas merupakan

bentuk tiga dimensi. Ketika pola dipotong, maka menjadi bentuk tiga

dimensi, karena kertas memiliki ketebalan.

3) Guru dapat menyambung pola kapal tersebut sehingga menyerupai

bentuk kapal. Pemahaman tiga dimensi akan semakin jelas ketika pola

tersebut di rangkai

• Pembuatan Kapal

Kapal dapat dibuat dari berbagai bahan, antara lain adalah kayu

dan seng/kaleng. Pembuatan dengan bahan kayu relatif lebih sulit

dibandingkan seng/ kaleng, tetapi pembuatan dengan bahan kaleng guru

perlu memperhatikan kehati-hatian, karena bahan kaleng/seng tajam yang

dapat melukai siswa.

Pembuatan kapal dapat juga dibuat menggunakan kaleng bekas minuman.

Penyambungan sudut-sudut kaleng untuk membuat kapal dapat dilakukan

dengan solder, dapat juga dilakukan dengan cara menyambung dengan

tekukan untuk menggabungkan buah kaleng seperti berikut ini;

Page 70: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

60Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

3) Tepi kaleng tertekuk disatukan.

4) Sambungan dipukul-pukul sampai rata dan sambungan menyatu.

Gambar 2.5 Cara Menyambung Kaleng

Dalam pembuatan karya tiga dimensi ini menggunakan kaleng minuman

ringan, pemotongan kaleng dapat menggunakan gunting biasa, sedangkan

jika menggunakan seng pemotongan sebaiknya menggunakan gunting seng.

Pada saat memotong kaleng, dapat ditempelkan selotape pada garis yang

akan dipotong

Jika siswa kesulitan menyambungkan kapal tersebut, mereka dapat

merekatkan sambungan menggunakan selotape pada bagian luar kapal.

Selanjutnya bagian dalam sambungan diberi lem menggunakan lem tembak.

Penilaian

• Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran dengan melihat

siswa ketika meakukan aktifitas. Penilaian tersebut antara lain meliputi:

¾ Sikap religius; inisiatif beribadah dan berdoa.

¾ Kejujuran; melakukan kegiatan individu, dan kejujuran jika mengutip

karya orang lain.

¾ Kerjasama; sikap siswa ketika melakukan kerja kelompok.

¾ Toleran; penghargaan pada perbedaan fisik, agama, dan kemampuan

temannya.

¾ Penilaian pengetahuan dan ketrampilan dilakukan sesuai dengan

Page 71: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu61 Tema 5

materi mata pelajaran. Pemahaman siswa terhadap materi dinilai

ketika menjawab.

• Bahasa Indonesia

¾ Kemampuan siswa memperoleh informasi bacaan dapat diukur dengan

persentase, dengan acuan sebagai berikut:

� Lebih dari 80 %

� Antara 60 % sampai 79 %

� Antara 40 % sampai dengan 59%

� Di bawah 40 %

Persentase tersebut dapat dilihat dari perbandingan jumlah informasi yang

didapat dengan jumlah informasi yang terdapat pada bacaan.

¾ Kemampuan menjelaskan informasi terkait dengan pemahaman siswa

dengan tata bahasa Indonesia yang baku. Penggunaan kata yang tepat

dan sesuai konteks perlu mendapat perhatian.

• Ilmu Pengetahuan Alam

Penilaian mata pelajaran IPA dapat dilakukan berkaitan dengan pemberian

informasi putaran generator yang menghasilkan arus listrik. Peserta didik

diminta untuk menjelaskan proses tersebut.

• Seni Budaya

Hasil karya dan proses pembuatan pola dan kapal mainan dijadikan

dasar penilaian seni budaya. Dalam proses kerja kemandirian anak dalam

mengerjakan tugas menjadi acuan dengan kriteria sebagai berikut;

¾ Dapat melakukan secara mandiri setelah membaca petunjuk.

¾ Dapat melakukan setelah berdiskusi dengan temanya tentang cara

pembuatan.

¾ Dapat melakukan dengan meniru pekerjaan teman.

¾ Dapat melakukan dengan petunjuk intensive guru.

Penilain hasil karya dapat diberikan dengan memperhatikan antara lain;

¾ Ketepatan ukuran

¾ Kerapihan

¾ Keindahan

¾ Acuan tersebut merupakan suatu contoh, guru dapat membuat acuan

sesuai dengan keadaan daerah, dan kondisi siswa

Page 72: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

62Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Kegiatan Bersama Orangtua

Bantuan orangtua diperlukan terutama pada penyelesaian proyek membuat

kapal mainan. Guru perlu meninformasikan tugas yang diberikan serta

memonitor hasil kerja tersebut.

Page 73: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu63 Tema 5

Pem

belajaran

3 Perubahan Energi Panas menjadi Energi Bunyi

PPKn

1.2.1 Menyebutkan tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

2.2.1 Menyebutkan konsepsi tata urutan peraturan perundangan sesuai dengan UUD Negara RI tahun 1945.

3.2.1 Menyebutkan contoh pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi.

4.2.1 Membuat daftar kegiatan terkait pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.

IPS

3.2.2 Menceritakan pemanfaatan perubahan sumberdaya alam energi panas.

4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi panas menjadi energi bunyi.

IPA

3.4 Menelaah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4.4 Membuat laporan sederhana tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 2.6 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 3

Perubahan Energi Panas menjadi Energi Bunyi

Page 74: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

64Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indikator

IPS

3.2.2 Menceritakan pemanfaatan perubahan sumber daya alam energi panas.

4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan

energi panas.

Bahasa Indonesia

3.1.2 Menyebutkan hal-hal pokok dari suatu teks penjelasan.

4.1.2 Menjelaskan topik yang akan dijelaskan dari bacaan yang dibacanya.

PKN

1.2.1 Menyebutkan tata urutan peraturan perundang-undangan dalam

sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

2.2.1 Menyebutkan konsepsi tata urutan peraturan perundangan sesuai

dengan UUD 1945.

3.2.1 Menyebutkan contoh pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD

Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi.

4.2.1 Membuat daftar kegiatan terkait pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD

Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan

energi gerak.

Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca teks bacaan singkat dengan bimbingan guru, siswa dapat

menceritakan topik-topik bacaan tersebut.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan aktifitas manusia

dilingkungannya terkait pemanfaatan perubahan energi panas menjadi

energi bunyi.

3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan tata urutan perundangan

di Indonesia.

4. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan kegiatan-kegiatan

yang semangat kesatuan dan persatuan.

Media/ Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Chart tata urutan peraturan dan perundangan di Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

• Gambar-gambar; ceret berpeluit, pemanfaatan perubahan energi oleh

manusia.

Page 75: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu65 Tema 5

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

tentang perubahan energi panas menjadi energi bunyi.

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Kegiatan Inti

Ayo Mengamati

• Bunyi bagi seorang tunarungu berat dan sangat berat merupakan sesuatu

yang sulit dipahami, tetapi guru tetap perlu menyampaikan konsep

perubahan energi panas menjadi energi bunyi. Selain itu peserta didik

perlu memahami manfaat penggunaan sinyal-sinyal bunyi bagi manusia.

• Setelah peserta didik membaca bacaan pengantar pembelajaran perubahan

energi panas menjadi energi bunyi, guru mempertanyakan tentang bunyi,

dan bagaimana peserta didik mengetahui jika ada suatu bunyi tertentu,

misal kedatangan tamu, pedagang yang lewat, dan sebagainya.

• Guru memperhatikan tanda-tanda peserta didik yang mempunyai

pendapat, sehingga peserta didik menceritakan tentang aktifitas manusia

di sekitarnya yang memanfaatkan perubahan energi panas menjadi energi

bunyi.

• Guru mempersilakan peserta didik yang lain mengkomentari cerita

temannya. Guru memperhatikan membantu jika siswa mengalami

permasalah dengan penggunaan bahasa peserta didik.

• Guru membantu peserta didik untuk memahami “mengapa peluit pada

ceret dan dandang pedagang kue putu berbunyi?”

“Energi panas yang berasal dari api kompor mendidihkan air. Air

mendidih mengeluarkan uap air. Uap air merupakan energi angin yang

meniup peluit di ujung leher ceret atau peluit di atas dandang kue putu”

Sebagai pengetahuan untuk guru, kue putu adalah jajanan tradisional di

Page 76: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

66Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indonesia, terutama dari suku Jawa. Kue tersebut dibuat dari tepung beras dan

gula merah. Tepung beras, yang telah dikukus setengah matang, dimasukkan

kedalam bambu dengan diameter lubang sekitar 2 cm dan panjang 5 cm.

Pada bagian tengahnya diberi gula merah. Bambu yang telah terisi di letakan

diatas lubang dandang kue putu. Dandang kue putu umumnya terbuat dari

blek bekas kaleng minyak goreng. Pada bekas lubang pengeluaran minyak

dipasang dudukan peluit kue putu. Bagian atas blek diberi lubang-lubang

kecil. Ketika akan memasak kue putu blek tersebut diisi air dan dimasak

sampai mendidih. Ketika air dalam blek telah mendidih, di atas lubang-lubang

blek diletakan bambu yang telah diisi bahan kue putu. Energi panas dari uap

air akan mematangkan kue putu. Lubang yang tidak dipakai ditutup agar uap

panas terfokus pada kue putu yang dimasak. Pada saat berkeliling pedagang

kue putu akan menutup semua lubang dan memasang peluit. Uap air akan

meniup peluit kue putu, hal tersebut sebagai penanda pedagang kue putu

berjualan.

• Bacaan tentang polusi suara yang diakibatkan bunyi mesin merupakan

pengantar untuk masuk pada materi pembelajaran selanjutnya, yaitu

memperoleh informasi bacaan tentang tata urutan peraturan dan

perundangan.

Ayo Membaca

• Materi bacaan pada pembelajaran ini merupakan materi mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi juga terkait dengan materi mata

pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu; menjelaskan informasi dari teks yang

dibaca. Materi Pendidikan Kewarganegaraan pada pembelajaran ini adalah

tata urutan peraturan dan perundangan sesuai dengan Pasal 7 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan adalah sebagai berikut:

¾ Undang-undang Dasar tahun 1945 merupakan sumber sistem peraturan

dan perundangan di Negara Kesatuan Republik Indonesia;

¾ Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

¾ Undang Undang/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

3 Undang Undang; Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-

undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan

Page 77: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu67 Tema 5

persetujuan bersama Presiden;

3 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah Peraturan

Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal-hal

kegentingan yang memaksa.

¾ Peraturan Pemerintah; adalah Peraturan Perundang-undangan

yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang

sebagaimana mestinya;

¾ Peraturan Presiden; adalah Peraturan Perundang-undangan yang

ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan

Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan;

¾ Peraturan Daerah Provinsi; adalah Peraturan Perundang-undangan

yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan

persetujuan bersama Gubernur;

¾ Peraturan Daerah Kabupaten/Kota; adalah Peraturan Perundang-

undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota;

¾ Peraturan Desa tidak termasuk dalam tata urutan perundangan

pada Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, tetapi diakui

keberadaannnya sesuai dengan pasal 8.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan tidak dimasukan sebagai materi yang

dibahas dalam pembelajaran ini, disebabkan kejelasan penggunaan ketetapan

yang dapat dijadikan rujukan dalam penyusunan perundangan di bawahnya.

Informasi tersebut diharapkan dapat disampaikan siswa secara tertulis atau

lisan dengan mengisi pada isian setelah bacaan. Guru diharapkan dapat

membimbing siswa menyampaikan jawabannya dengan mengunakan kata

dan tata bahasa yang benar dan sesuai penggunaannya.

Guru dapat mencari contoh-contoh peraturan daerah sesuai daerahnya.

Dengan demikian siswa dapat memahami peraturan yang sesuai. Selanjutnya

siswa dapat melihat apakah mereka pernah melanggar peraturan di daerahnya.

• Pada kegiatan pembelajaran ini diperkenalkan pokok pikiran Pembukaan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Indonesia tahun 1945

Ayo Menalar

Page 78: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

68Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

yang pertama yaitu, “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan

dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”,

dan hubungannya dengan penyusunan peraturan yang terkait dengan

suatu permasahan. Kegiatan ini mungkin terasa sederhana bagi siswa

reguler, tetapi untuk siswa tunarungu yang memiliki hambatan bahasa,

permasalahan ini cukup sulit. Siswa dalam kegiatan ini diharapkan dapat

memahami informasi yang disampaikan dengan alur yang berlawanan

dengan data yang disajikan. Dalam penjelasan di Buku siswa disajikan

informasi penyusunan undang-undang dari undang-undang yang tertinggi,

sedangkan pelanggaran suatu aturan berantai. Pelanggaran aturan di

tingkat yang paling rendah berarti juga melanggar aturan di atasnya. Jika

guru membuat bacaan sendiri sesuai dengan daerahnya, maka kasus yang

dikemukakan sesuai dengan bacaan yang dibuat guru.

Diharapkan siswa dapat menjawab sebagai berikut:

1) Pak Amir melanggar Peraturan Desa Batulicin Irigasi, Kecamatan Karang

Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu Nomor; 001 tahun 2015 tentang

Larangan Merokok Di Dalam Rumah dan Bangunan;

2) Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 6 tahun 2017 tentang

Kawasan Tanpa Rokok.

3) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 4 tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Kesehatan Di Kalimantan Selatan.

4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang

Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.

5) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Ayo Kerjakan

• Diharapkan siswa memberikan jawaban sebagai berikut:

¾ Pabrik yang mengeluatkan asap, diduga pabrik tersebut menggunakan

pemanasan.

¾ Kendaraan bermotor; dengan proses perubahan energi kimia --->panas

---> energi gerak

¾ Mesin-mesin lain yang menggunakan proses pembakaran dapat diduga

menggunakan proses perubahan energi kimia ---> panas ---> energi

gerak.

Page 79: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu69 Tema 5

Penggunaan energi panas melalui pembakaran pada umumya akan

mengeluarkan asap tebal. Asap tersebut akan merusak lingkungan. Untuk

mengurangi polusi asap dikeluarkan setelah melalui proses penyaringan.

Pabrik, kendaraan bermotor, dan mesin-mesin yang menggunakan

pembakaran bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi jika tanpa

dilakukan pengawasan kegiatan tersebut dapat menyebabkan polusi yang

mengganggu kehidupan manusia.

• Guru dapat membantu siswa dengan memberi pengarahan penggunaan

sumber energi yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial; misalnya

pabrik yang ada di sekitar sekolah. Selanjutnya guru mengarahkan diskusi

agar siswa memahami manfaat pabrik untuk kesejahteraan bangsa.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:

¾ Dunia usaha dan industri mempekerjakan orang banyak. Penerimaan

karyawan harus sesuai dengan kemampuan. Penerimaan pegawai

mengutamakan warga sekitar tanpa diskriminasi, etnis, agama, dan

kondisi tubuh.

¾ Dunia usaha dan industri membayar pajak sesuai dengan ketentuan.

Pajak yang diperoleh negara dimanfaatkan untuk pembangunan.

Pembangunan yang merata dapat mempererat persatuan dan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penilaian

Ayo Berdiskusi

Merupakan kegiatan penilaian pembelajaran 3 subtema 1 pembelajaran 3.

• PKn

¾ Penilaian sikap religius guru dapat memperhatikan journal pengamatan

sikap spiritual seperti pada tabel 9 dan tabel 10 pada buku ini.

¾ Penilaian sikap sosial. Guru dapat memperhatikan journal pengamatan

sikap spiritual seperti pada tabel 11 dan tabel 12 pada buku ini.

¾ Penilaian pengetahuan dapat dilihat aktifitas siswa dalam berdiskusi

Ayo Mengingat Kembali

Page 80: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

70Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

dan mengerjakan tugas tata urutan perundangan dan peraturan di

Indonesia.

¾ Penilaian ketrampilan dapat dilihat ketika siswa menjawab pertanyaan,

memberi contoh, dan perilaku.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian tersebut antara lain adalah;

3 Pemanfaatan energi, pengaruh lingkungan

Nilai 4 Jika siswa mengemukakan pengaruh positif bagi keseluruhan bangsa Indonesia.

Nilai 3 Jika siswa mengemukakan pengaruh positif bagi lingkungan daerah siswa (provinsi atau kabupaten/kota).

Nilai 2 Jika siswa mengemukakan pengaruh positif bagi lingkungan sekitar siswa.

Nilai 1 Jika siswa mengemukakan pengaruh positif bagi lingkungan keluarga siswa

Nilai 4 Jika siswa mengemukanan 3 pemanfaatan yang dapat menguatkan NKRI

Nilai 3 Jika siswa mengemukanan 2 pemanfaatan yang dapat menguatkan NKRI

Nilai 2 Jika siswa mengemukanan 1 pemanfaatan yang dapat menguatkan NKRI

Nilai 1 Jika siswa mengemukanan pemanfaatan yang dapat menguatkan NKRI dengan bantuan pertanyaan atau ditunjukan gambar

3 Upaya pemanfaatan energi dan pengaruhnya bagi kesatuan bangsa

Orangtua perlu dilibatkan, terutama memberi pemahaman penggunaan

energi panas di rumah. Antara lain terkait dengan memasak, mensetrika dan

selanjutnya.

Kegiatan Bersama Orangtua

Page 81: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu71 Tema 5

Kunci jawaban Peniaian Subtema 1

1. C

2. B

3. D

4. C

5. D

6. B

7. D

8. C

9. D

10. C

Page 82: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

72Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Perubahan Energi GerakSubtema

2

Energi gerak merupakan energi yang dihasilkan suatu benda untuk

bergerak. Energi gerak dapat dibedakan menjadi energi kinetik dan energi

potensial. Energi gerak adalah energi yang dihasilkan suatu benda untuk

bergerak.

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda untuk bergerak

dari keadaan diam dengan kecepatan tertentu. Energi kinetik dapat dikatakan

juga sebagai usaha yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah benda

dengan massa tertentu dari keadaan diam sampai mencapai kecepatan

tertentu. Sebagai contoh sepeda motor dapat bergerak lebih cepat dari mobil

ketika mengunakan energi yang sama besar. Jika mobil akan digerakan dengan

kecepatan yang sama dengan sepeda motor maka energi yang diperlukan lebih

besar.

Energi potensial adalah energi yang terdapat pada benda diam, dan

berpotensi menghasilkan energi karena kedudukannya. Sebagai contoh benda

dengan berat tertentu dan digantung pada ketinggian tertentu memiliki energi

potensial untuk bergerak turun.

Pada pembelajaran ini, kedua jenis energi tidak dibahas. Macam-macam energi

gerak tersebut hanya sebagai pengetahuan guru. Pembahasan mengenai

macam-macam energi gerak tersebut dapat dilakukan jika siswa memiliki

kemampuan untuk memahaminya.

Page 83: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu73 Tema 5

Pem

belajaran

1 Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik

Bahasa Indonesia

3.1.1 Menyebutkan hal-hal pokok dari suatu teks penjelasan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.

4.1.1 Memaparkan hal-hal pokok suatu teks penjelasan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.

Seni Budaya

3.2.1 Menyebutkan cara membuat pembangkit tenaga listrik mini.

4.2.1 Merangkai pembangkit tenaga listrik mini.

IPA

3.4.1 Menyebutkan perubahan sumber energi gerak menjadi energi listrik di lingkungannya.

4.4.1 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi gerak menjadi energi listrik di lingkungannya.

Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik.

Gambar 2.7 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 1

Page 84: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

74Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indikator

Bahasa Indonesia

3.1.1 Menyebutkan hal-hal pokok dari suatu teks penjelasan perubahan

energi gerak menjadi energi listrik.

4.1.1 Memaparkan hal-hal pokok suatu teks penjelasan perubahan energi

gerak menjadi energi listrik.

IPA

3.4.2 Menyebutkan perubahan sumber energi gerak menjadi energi listrik di

lingkungannya.

4.4.2 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi gerak menjadi energi

listrik di lingkungannnya.

Seni Budaya

3.2.2 Menyebutkan cara membuat pembangkit tenaga listrik mini.

4.2.2 Merangkai pembangkit tenaga listrik mini.

Tujuan Pembelajaran;

1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat memberikan pokok-pokok informasi

terkait teks yang dibacanya.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan alat-alat pembangkit

tenaga listrik yang digunakan orang-orang di lingkungannya.

3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mempraktekan membuat pembengkit

listrik mini.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Gambar dinamo sepeda.

• Gambar charger ongkel.

• Peralatan membuat pembangkit listrik sederhana.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

perubahan energi gerak menjadi energi listrik.

Page 85: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu75 Tema 5

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Kegiatan Inti

• Siswa membaca bacaan Dinamo lampu sepeda, guru membantu siswa

untuk memahami bacaan. Mendapat informasi dari bacaan merupakan

kompetensi yang dicapai pada meta pelajaran Bahasa Indonesia. Tetapi

pada pembelajaran ini lebih ditekankan adalah pemanfaatan perubahan

energi gerak menjadi energi listrik dan aktifitas menusia terkait penggunaan

perangkat yang menggunakan perubahan energi gerak menjadi energi

listrik. informasi yang perlu dipahami siswa antara lain adalah;

¾ Sepeda kendaraan hemat energi yang menyehatkan.

¾ Lampu sepeda menggunakan dinamo yang menggunakan perubahan

tenaga gerak dirubah menjadi tenaga listrik.

¾ Komponen dinamo, yaitu:

3 Roda penggerak,

3 Sumbu dinamo,

3 Silinder magnet,

3 Kumparan.

¾ Cara kerja dinamo sepeda:

3 Roda penggerak ditempelkan pada ban sepeda jika akan menyalakan

lampu sepeda.

3 Roda penggerak akan berputar sesuai dengan putaran ban sepeda

yang ditempelinya.

3 Putaran roda penggerak memutar sumbu dinamo dan silinder

magnet.

3 Perputaran magnet di atas kumparan menghasilkan listrik DC

(searah).

• Siswa ditugaskan secara mandiri atau berkelompok untuk membandingkan

dinamo sepeda. Guru membimbing siswa untuk memahami antara lain:

¾ Persamaannya

3 Energi listrik dihasilkan dari putaran magnet pada kumparan,

Ayo Membandingkan

Page 86: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

76Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

¾ Perbedaannya antara lain:

3 Sumber energi gerak pada dinamo sepeda adalah putaran ban

sepeda, sedangkan PLTU uap air yang mendidih.

• Kegiatan pembelajaran ini bertujuan agar siswa mengetahui beberapa alat

praktis yang digunakan manusia. Beberapa alat pada tabet 2.1 adalah;

1) Charger engkol; digunakan sebagai alat pengisi daya (listrik) pada

alat-alat yang menggunakan listrik arus searah (DC), misalnya telepon

seluler.

2) Nama alat dan penggunaanya sama dengan alat nomor 1.

3) Pembangkit listrik sepeda; Sepeda tidak digunakan untuk berjalan, roda

sepeda bagian belakang diberi penunjang agar tidak terkena tanah.

Pada bagian belakang ban sepeda dihubungkan dengan dinamo. Jika

pedal sepeda digenjot, ban belakang akan memutar dinamo sehingga

menghasilkan listrik.

4) Senter pompa; pada senter terdapat pompa genggam yang dihubungkan

dengan roda kecil yang berhubungan dengan dinamo. Senter akan

menyala jika pompa digerakan pada telapak tangan.

Guru dapat menggunakan barang-barang sejenis lainnya yang ditemukan di

lingkungan sekitar siswa.

Ayo Menginformasikan

Ayo Mencoba

• Pada kegiatan pembelajaran ini diperkenalkan kepada siswa prinsip dasar

pembangkit energi listrik. Energi listrik dihasilkan melalui putaran magnet

di tengah kumparan. Siswa dapat melakukan percobaan dengan mengikuti

petunjuk pada Buku Siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru

antara lain adalah:

¾ Panjang kawat tembaga yang dililitkan membentuk kumparan

berpengaruh pada kuat arus listrik, semakin panjang kawat atau semakin

banyak lilitan arus makin kuat. Demikian pula dengan diameter kabel

enamel, semakin besar kabel semakin kuat arus listrik. Tetapi yang perlu

Page 87: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu77 Tema 5

diperhatikan adalah kemudahan membuat “pembangkit energi listrik”

ini. Kabel berdiameter 0,25 sepanjang 10 m sudah cukup menunjukan

adanya energi listrik dengan menggunakan avo meter.

¾ Ukuran diameter tabung kertas “dinamo” harus tepat agar magnet

dapat berputar stabil pada posisinya.

¾ Posisi magnet sebaiknya tepat pada diameter silinder.

¾ Pemasangan kumparan, magnet, dan besi as harus kuat pada posisi

yang tetap dan tepat, sehingga ketika besi as diputar, putaran magnet

tetap di tengah kumparan.

Gambar 2.8 Skrup sambungan dudukan pembangkit listrik mini

¾ Untuk memudahkan pemasangan

komponen pembangkit listrik

mini dengan tepat, sebaiknya

penyambungan dudukan

menggunakan skrup. Dengan

demikian bidang-bidang kayu

dudukan mudah dirakit dan dibuka

guna pemasangan komponen.

Penilaian

• Kegiatan pembelajaran “Ayo mengingat kembali” merupakan kegiatan

evaluasi keberhasilan siswa dalam pembelajaran ini. Jawaban siswa dapat

merupakan pengulangan dari tugas-tugas sebelumnya.

• IPA

Jawaban siswa untuk bacaan dinamo lampu sepeda dapat dinilai dengan

kriteria yang dibuat guru. Contoh kriteria penilaiaan adalah sebagai berikut:

1) Menyebutkan Komponen dinomo

a) Nilai 4 jika menyebutkan 3 komponen secara mendiri.

b) Nilai 3 jika menyebutkan 2 komponen secara mendiri.

c) Nilai 2 jika menyebutkan komponen dengan petunjuk gambar.

d) Nilai 1 jika menyebutkan komponen dengan petunjuk lisan dan

gambar.

2) Menjelaskan cara kerja dinamo

a) Nilai 4 menjelaskan secara mandiri dan benar.

b) Nilai 3 menjelaskan secara mandiri dengan akurasi 50 %.

c) Nilai 2 menjelaskan dengan biimbingan.

Page 88: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

78Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

d) Nilai 1 menjelaskan dengan bantuan penuh.

3) Membandingkan dinamo sepeda dengan PLTU

a) Nilai 4 membandingkan dengan mandiri dan benar.

b) Nilai 3 membandingkan dengan akurasi 50%.

c) Nilai 2 menjelaskan dengan bimbingan.

Skor maksimal 12; nilai siswa =

• Bahasa Indonesia

Guru dapat menggunakan kriteria penilaian pada pembelajaran Bahasa

Indonesia pada pembelajaran 1 subtema 1.

• Seni Budaya

Penilaian membuat pembangkit listrik sederhana, dapat menggunakan

penilaian unjuk kerja dengan kriteria sama dengan pembelajaran Seni

Budaya pada subtema 1. Aspek yang dinilai pada pembelajaran ini antara

lain adalah:

1) Ketepatan pada mengukur dan menandai,

2) Ketepatan ukuran pada saat pengerjaan,

3) Kerapihan,

4) Hasil kerja ditunjukan dengan lampu dapat menyala.

Kegiatan Bersama Orangtua

Komunikasi dengan orangtua diperlukan terutama dalam informasi

dengan peralatan di rumah yang memanfaatkan energi gerak untuk kemudahan

dan kenyamanan.

skor perolehan

12

Page 89: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu79 Tema 5

Pem

belajaran

2 Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Panas

Matematika

3.7.2 Menyebutkan ciri-ciri khusus bangun segi banyak beraturan.

4.7.2 Mengidentifikasi bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan.

IPS

3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi yang disebabkan kondisi geografi/iklim.

4.2.2 Menceritakan manusia di lingkungannya terkait perubahan energi.

IPA

3.4.3 Menyebutkan akibat perubahan energi gerak menjadi energi panas pada alat yang digunakan kehidupan sehari-hari.

4.4.3 Melakukan pencegahan pengaruh perubahan energi gerak menjadi energi panas dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Panas

Gambar 2.9 Subtema 2 Pembelajaran 2

Page 90: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

80Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indikator

IPA

3.4.3 Menyebutkan akibat perubahan energi gerak menjadi energi panas

pada alat yang digunakan kehidupan sehari-hari.

4.4.3 Melakukan pencegahan pengaruh perubahan energi gerak menjadi

energi panas dalam kehidupan sehari-hari.

Matematika

3.7.2 Menyebutkan ciri-ciri khusus bangun segi banyak beraturan.

4.7.2 Memilah segi banyak beraturan dan segi banyak tak beraturan.

IPS

3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi gerak menjadi

energi panas yang berhubungan kondisi geografi/iklim.

4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan

energi gerak menjadi energi panas.

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan pemanfaatan energi

gerak menjadi energi panas.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan aktifitas

dilingkungannnya terkait pemanfaatan energi gerak menjadi energi panas.

3. Dengan berlatih, siswa dapat memilah segi banyak beraturan dan tidak

beraturan.

Media/ Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Alat-alat listrik yang menggunakan energi gerak

• Penggaris segitiga

• Bentuk sudut 60º

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

perubahan energi gerak menjadi energi panas.

Page 91: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu81 Tema 5

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Kegiatan Inti

• Siswa membaca bacaan Bima, Yosep, dan Ali menggosok-gosokan tangan.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan maksud

bacaan tersebut. Guru perlu memperhatikan tanda-tanda jika siswa

mempunyai pendapat. Guru mempercakapkan jawaban yang diberikan

siswa, dengan mempersilahkan siswa mengkomentari pendapat siswa.

Guru dapat membantu jika siswa mengalami permasalah tata bahasa.

Ayo Mencoba

• Siswa mencoba melakukan kegiatan sesuai dengan bacaan. Guru

mempercakapkan hasil percobaan tersebut antara lain;

¾ Manfaat mengosok-gosok kedua telapak tangan,

¾ Pengaruh letak geografis terhadap aktifitas tersebut. Kegiatan

menggosok-gosokan telapak tangan sering dilakukan orang di dataran

tinggi yang suhu udaranya dingin. Mereka menggosok-gosokan tangan

untuk menghangatkan telapak tangan.

• Siswa membaca bacaan dan memperhatikan gambar 2.3, selanjutnya guru

mempertanyakan cara membuat api tersebut. Pernahkah mereka melihat

(di televisi atau internet) orang membuat api dengan cara tersebut. Guru

dapat memperbincangkan topik tersebut.

• Guru membimbing siswa mngerjakan tugas:

¾ Gerakan tangan merupakan energi gerak.

¾ Menggosokan kedua telapak tangan menghasilkan energi panas.

¾ Menggosok-gosokan kedua telapak tangan agar menjadi hangat

merupakan perubahan energi gerak menjadi energi panas.

• Mengisi tabel 2.2 selain menerangkan peralatan yang memanfaat energi

gerak, juga pengantar ke materi selanjutnya. Diharapkan siswa dapat

Ayo Menganalisa

Page 92: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

82Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

mengisi tabel tersebut sebagai berikut:

¾ Blender, gerakan berputar, digunakan untuk penghancur makanan atau

bahan makanan,

¾ Gergaji scroll atau gergaji triplek listrik, gerakan naik-turun, digunakan

untuk memotong kayu yg tipis,

¾ Bor listrik, gerakan berputar, digunakan untuk, membuat lubang pada

besi, kayu, dan benda lainnya.

¾ Gergaji scroll atau gergaji triplek manual, menggunakan tangan

digerakan naik-turun, digunakan untuk memotong kayu yg tipis,

¾ Ampelas listrik, gerakan maju-mundur, digunakan untuk menghaluskan

kayu.

• Setelah mengisi tabel 2.2. dan membaca paragraf setelah tabel tersebut,

guru dapat mempertanyakan durasi waktu penggunaan alat tersebut kepada

siswa-siswa yang mengikuti keterampilan yang menggunakan peralatan

tersebut. Dengan diskusi tersebut diharapkan siswa dapat memahami;

¾ Pada alat yang menggunakan energi listrik; energi listrik menggerakan

alat sangat cepat. Gerakan tersebut menyebabkan alat menjadi panas.

Panas tersebut dapat menyebabkan kumparan terbakar dan rusak.

Penggunaan alat-alat tersebut sebaiknya berhenti sebentar (jeda)

setiap dipergunakan selama 5 menit.

¾ Pada gergaji scroll gesekan antara mata gergaji dan kayu dapat

menimbulkan panas. Mata gergaji menjadi mudah putus.

Ayo Mengerjakan

• Kegiatan ini merupakan pembelajaran mata pelajaran matematika dengan

materi segi banyak beraturan. Setelah mengingatkan siswa dengan materi

matematika pada subtema 1 tentang segi banyak, siswa ditugaskan mengisi

Tabel 2.3 dengan isian:

¾ Segitiga sama sisi; panjang semua sisinya sama; besar sudutnya semua

sama, maka disebut segi banyak beraturan;

¾ Segitiga sama kaki; panjang dua sisinya sama tetapi satu sisi berbeda;

besar dua sudutnya sama tetapi satu sudut berbeda; maka bukan segi

banyak beraturan;

¾ Persegi; keempat sisinya sama panjang; keempat sudutnya sama besar;

Page 93: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu83 Tema 5

maka persegi merupakan segi banyak beraturan;

¾ Persegi panjang; dua sisinya sama panjang, dua sisi yang lain sama

panjang, tetapi keempat sisinya tidak sama panjang; keempat sudutnya

sama besar; maka persegi panjang bukan segi banyak beraturan;

¾ Segienam sama sisi; keenam sisinya sama panjang, keenam sudutnya

sama besar; maka segienam sama sisi segi banyak beraturan;

¾ Segidelapan sama sisi; kedelapan sisinya sama panjang, kedelapan

sudutnya sama besar; maka Segidelapan sama sisi segibanyak

beraturan;

• Untuk kegiatan menggambar bangun segi banyak guru dapat menggunakan

bantuan segitiga siku-siku untuk membentuk sudut pada bangun persegi.

Untuk menggambar segitiga sama sisi guru perlu membuat sudut 60º

menggunakan kertas tebal (karton duplex).

Penilaian

• IPS

Guru menilai kemampuan siswa menjawab kesimpulan perubahan gerak

menjadi energi panas. Pemanfaatan perubahan energi gerak ke energi

angin dapat menggunakan alat manual ataupun elektrik sesuai dengan

kondisi lingkungan sekitar siswa.

• Matematika

Kemampuan siswa mengisi Tabel 2.3. Sifat segi banyak, pada buku siswa dan

membuat gambar-gambar segi banyak beraturan. Pada tugas menggambar

segibanyak, penilaian guru perlu memperhatikan kemampuan siswa dalam

menggambar antara lain:

¾ Siswa dapat melakukan dengan mandiri setelah diajarkan,

¾ Siswa melakukan dengan petunjuk lisan,

¾ Siswa melakukan dengan ditunjukan ukurannya,

¾ Siswa melakukan dengan bantuan secara fisik,

• IPA

Jawaban siswa tentang cara pemakaian peralatan yang memanfaatkan

energi gerak ketika panas dapat dijadikan penilaian pemahaman siswa

terkait pemakaian energi gerak yang terus menerus menghasilkan panas.

Penilaian bagaimana cara siswa menjawab dapat menjadi salah satu acuan

penilaian.

Page 94: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

84Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Kegiatan Bersama Orangtua

Komunikasi dengan orangtua diperlukan terutama dalam informasi dengan

pemakaian peralatan yang memanfaatkan energi gerak.

Page 95: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu85 Tema 5

Bahasa Indonesia

3.1.3 Menyebutkan informasi teks penjelasan secara runtut dan sistematis.

4.1.3 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

PPKn

1.2.2 Memberikan contoh ketaatan pada tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

2.2.2 Memberikan contoh perilaku yang mentaati tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.

3.2.2 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi gerak.

4.2 Menceritakan kegiatan yang dapat dilakukan siswa yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.

IPS

3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.

4.2.3 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.

Pem

belajaran

3 Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Angin

Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Angin

Gambar 2.10 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 3

Page 96: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

86Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indikator

Bahasa Indonesia

3.1.3 Menyebutkan informasi teks penjelasan secara sistematis.

4.1.3 Memaparkan informasi secara sistematis.

PKn

1.2.2 Memberikan contoh ketaatan pada tata urutan peraturan dan

perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia

secara adil.

2.2.2 Memberikan contoh perilaku yang mentaati tata urutan peraturan dan

perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.

3.2.2 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran

dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan

perubahan energi gerak.

4.2.2 Menceritakan kegiatan yang dapat dilakukan siswa yang sesuai dengan

pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan

sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.

IPS

3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi yang

disebabkan kondisi iklim.

4.2.2 Menceritakan manusia di lingkungannya terkait perubahan energi.

Tujuan Pembelajaran

1. Setekah membaca dengan bimbingan guru, siswa dapat memberi informasi

singkat tentang teks yang dibacanya.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan tindakan-tindakan

pelanggaran hukum yang dapat mengancam NKRI.

3. Dengan bimbingan, siswa dapat menceritakan aktifitas manusia di

sekitarnya terkait perubahan energi gerak menjadi energi angin sesuai

dengan cuaca dan iklim di Indonesia.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Kipas,

• Fan,

Page 97: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu87 Tema 5

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

perubahan energi gerak menjadi energi angin.

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Kegiatan Inti

Ayo Mengamati

• Siswa membaca bacaan dan dibimbing guru untuk memahami makna

bacaan, selanjutnya guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran sebagai

berikut:

¾ Siswa dan guru bertanya jawab tentang bacaan tersebut. Guru meminta

siswa untuk menjelaskan makna bacaan tersebut.

¾ Guru memberi kesempatan kepada siswa yang terlihat ingin

mengemukakan pendapatnya,

¾ Guru mengkondisikan agar siswa yang lain memperhatikan dengan

tertib,

¾ Guru memperbaiki ujaran siswa baik dalam pengucapan, isyarat,

penggunaan kata, maupun tata bahasa siswa.

¾ Setelah siswa tersebut selesai mengemukakan pendapatnya, guru

mempersilahkan siswa yang lain memperbaiki pendapat siswa tersebut

secara bergantian. Guru harus memberi kesempatan yang merata pada

seluruh siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Guru harus mengatur

“lalu-lintas percakapan” agar tidak ada siswa yang dominan.

• Kegiatan tersebut dapat dilakukan agar siswa memahami bacaan yang

dibacanya sehingga dapat mengerjakan tugas selanjutnya.

Page 98: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

88Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

• Siswa ditugaskan untuk membuat kesimpulan bacaan ilustrasi kejadian.

Kesimpulan yang diharapkan adalah sebagai berikut:

¾ Gerakan “kipas” merupakan energi gerak.

¾ Putaran kipas angin listrik merupakan energi gerak.

¾ Gerakan “kipas” dan putaran kipas angin listrik menghasilkan angin,

sehingga terjadi perubahan energi. Energi gerak berubah menjadi

energi angin.

Ayo Menyimpulkan

• Siswa dibimbing memahami bacaan Pencemaran Lingkungan di Lingkungan

Industri. Bacaan tersebut merupakan materi penghubung dengan mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Beberapa hal informasi yang perlu

dipahami siswa antara lain adalah:

¾ Mesin-mesin menghasilkan energi gerak. Energi gerak menghasilkan

energi lain, seperti energi angin, energi panas, dan energi suara.

¾ Selain memudahkan hidup manusia juga menghasilkan polusi udara,

polusi suara (kebisingan), polusi air.

¾ Polusi mengganggu kehidupan mahluk kehidupan mahluk hidup lain.

¾ Hakekat kemajuan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, sesuai pokok-

pokok pikiran pembukaan Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945.

¾ Untuk mencegah polusi, pemerintah dan pemerintah daerah dapat

mengeluarkan peraturan dan perundangan. harus sesuai dengan

Undang-Undang Dasar.

Ayo Membaca

Ayo Menganalisa

• Guru membimbing siswa untuk mengisi tabel 2.4 Tindakan yang sesuai

dengan Pembukaan UUD Negara RI 1945, antara lain;

Pokok pikiran pertama:

¾ Mendahulukan kepentingan Negara dan bangsa di atas kepentingan

pribadi;

Page 99: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu89 Tema 5

3 Melaksanakan piket kelas,

3 Kerja bakti merawat lingkungan,

3 Tidak bertindak yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan,

¾ Rela berkorban jiwa dan raga demi bangsa dan Negara;

3 Menghargai jasa pahlawan,

3 Sebagai pelajar belajar dengan baik,

3 Taat hukum dan peraturan,

¾ Cinta tanah air dan bangsa;

3 Bangga sebagai bangsa Indonesia

3 Menjaga nama baik tanah air Indonesia

3 Belajar bersungguh-sungguh

3 Melestarikan lingkungan

3 Melestarikan budaya

Pokok pikiran kedua;

¾ Menghargai orang lain;

3 Tidak memaksa kehendak pada orang lain,

3 Menghargai pendapat orang lain,

3 Tidak mengejek kekurangan org lain,

3 Tidak mengganggu teman yg beribadah,

3 Berbakti kepada orangtua,

¾ Berlaku adil,

3 Tidak pilih kasih,

3 Memberi perhatian yang sama,

3 Tidak mengambil hak orang lain,

¾ Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,

3 Menghormati guru; disayangi guru,

3 Mengerjakan tugas; mendapatkan nilai,

3 Menjaga kebersihan kelas; mendapatkan lingkungan yang bersih.

• Guru dapat menambah atau mengembangkan tindakan yang sesuai

dengan Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945. Selanjutnya guru dapat

mempertanyakan adakah orang di lingkungan siswa yang pernah

melakukan tindakan tersebut. Jika ada guru dapat mengembangkan diskusi

bagaimana cara mencegah sikap tersebut terulang kembali dan bagaimana

cara memecahkan permasalahan yang ditimbulkan.

Page 100: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

90Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Penilaian

• Bahasa Indonesia

Penilaian mata pelajaran bahasa Indonesia melanjutkan penilaian pelajaran

1 subtema 2. Evaluasi terhadap kemampuan siswa untuk berani menjawab

menggunakan kalimatnya sendiri sendiri perlu lebih mendapat perhatian.

• IPS

Kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan kegiatan “Ayo

menyimpulkan” menjadi salah satu acuan memberi penilaian pada

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Guru dapat menentukan sendiri kriteria

penilaiannya, salah satu contoh kriteria penilaiannya misalnya;

Nilai 5; jika siswa dapat menjawab sendiri dengan baik menggunankan

bahasa yang benar.

Nilai 4; jika siswa dapatmenjawab sendiri dengan bahasa yang perlu

disempurnakan.

Nilai 3; Jika siswa menjawab dengan bantuan pertanyaan oleh guru, tetapi

menggunakan bahasa yang benar.

Nilai 2; Jika siswa menjawab dengan bantuan pada materi jawaban atau

penggunaan bahasa.

Nilai 1; jika siswa menjawab dengan bantuan pada meteri jawaban dan

penggunaan bahasa.

• PKn

Tugas siswa melengkapi tabel 2.4 Tindakan yang dapat mengancam NKRI;

merupakan acuan penilaian pengetahuan. Penilaian keterampilan dapat

dilihat dengan kesesuaian tindakan siswa, apakah siswa menghindar dari

perilaku tersebut. Guru dapat menentukan kriteria penilaian yang sesuai

dengan kondisi lingkungan dan anak. sebagai contoh;

Nilai 4, jika siswa dapat menyebutkan 2 contoh tindakan dengan mandiri;

Nilai 3, jika sisw dapat menyebutkan sebuah contoh tindakan dengan

mandiri;

Nilai 2; jika siswa menyebutkan contoh setelah diberi petunjuk yang

berupa pertanyaan;

Nilai 1; jika siswa menyebutkan contoh dengan melengkapi petunjuk guru

Page 101: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu91 Tema 5

Subtema3Perubahan Energi Listrik

Pada masa ini energi listrik adalah energi yang paling banyak

dimanfaatkan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak

menggunakan energi listrik. Bahkan kehidupan manusia saat ini sangat

tergantung pada listrik. Tetapi penggunaan energi listrik perlu dirubah menjadi

energi lain

Page 102: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

92Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Pem

belajaran

1 Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas

Bahasa Indonesia

3.1.3 Menyebutkan informasi teks penjelasan secara sistematis.

4.1.3 Menuliskan informasi teks yang dibaca secara sistematis.

Matematika

3.7.3 Menyebut hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak beraturan.

4.7.3 Mencari hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak beraturan.

IPA

3.4.3 Menyebutkan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

4.4.3 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.

Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas

Gambar 2.11 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 1

Page 103: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu93 Tema 5

Indikator

Bahasa Indonesia

3.1.3 Menyebutkan informasi teks penjelasan secara sistematis.

4.1.3 Menuliskan informasi teks yang dibaca secara sistematis.

IPA

3.4.3 Menyebutkan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan

sehari-hari.

4.4.3 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan

sehari-hari.

Matematika

3.7.3 Menyebut hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak

beraturan.

4.4.3. Mencari hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak beraturan.

Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca teks dengan bimbingan, siswa dapat memberikan

informasi teks yang dibacanya.

2. Dengan bimbingan, siswa dapat menceritakan pemanfaatan perubahan

energi listrik menjadi energi panas.

3. Dengan latihan yang terbimbing, siswa dapat menata pola- pola segi

banyak menjadi bidang segi banyak beraturan,

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Diagram komponen setrika.

• Komposisi-komposisi segi banyak beraturan dan tidak beraturan.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

perubahan energi listrik menjadi energi panas.

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Page 104: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

94Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Kegiatan Inti

• Setelah siswa membaca bacaan pembuka pembelajaran ini, guru memberi

kesempatan agar siswa menyebutkan perlengkapan yang memanfaatkan

perubahan energi listrik menjadi energi panas pada ketrampilan yang

diikutinya. Guru dapat memperbandingkan penggunaan alat pada buku

dengan alat yang ada dilingkungan sekolah mereka, serta membandingkan

penggunaan pada keterampilan-keterampilan yang diikuti siswa.

• Setelah membaca bacaan, diharapkan siswa memperoleh informasi

antara lain:

¾ Setrika alat yang merubah energi listrik menjadi energi panas.

¾ Komponen setrika listik dan fungsinya antara lain;

3 Kabel; fungsinya memasukan energi listrik,

3 Pegangan; untuk pegangan ketika menyeretika,

3 Besi penutup fungsinya mencegah panas keluar dari setrika,

3 Elemen; sebagai sumber energi panas dan komponen perubah energi

listrik menjadi energi panas,

3 Besi alas; berfungsi sebagai penghalus kain.

¾ Persamaan setrika dengan peralatan lain yang memanfaatkan energi

listrik menjadi energi panas.

Pemahaman siswa atas Informasi yang didapat dituliskan pada kegiatan “Ayo

Menganalisa”

Ayo Membaca

Ayo Kerjakan

• Materi kegiatan pembelajaran ini telah dibahas pada subtema 1. Materi

tersebut selain mengingatkan kembali juga merupakan penghubung dengan

pembelajaran matematika tentang aplikasi pemanfaatan pengetahuan

tentang segi banyak dengan menghitung kebutuhaan bahan pembuatan

sesuatu benda yang menggunakan bahan dasar lembaran (misalnya,

kertas, kain, plastik dan sebagainya).

• Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan permainan membentuk pola-pola

bangun ruang untuk membentuk pola-pola persegi panjang dan persegi.

Page 105: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu95 Tema 5

Aktifitas pembelajaran tersebut terkait dengan ketrampilan siswa pada mata

pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan. Guru dapat mengembangkan pola-

pola lain sesuai dengan kemampuan siswa. Pola-pola tersebut sebaiknya

mengarah pada bentuk persegi. Pengetahuan tentang persegi akan terkait

dengan kompetensi pengubinan dan menghitung luas bangun datar.

1. Diperlukan dua buah persegi panjang

2. Diperlukan dua buah segi banyak beraturan persegi

3. Diperlukan sebuah segi banyak beraturan persegi

4. Diperlukan sebuah segi banyak tidak beraturan persegi panjang.

5. Diperlukan dua buah segi banyak tidak beraturan persegi panjang.

6. Diperlukan tiga buah segi banyak beraturan persegi atau satu segi

banyak tidak beraturan persegi panjang.

Atau

Page 106: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

96Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

7. Diperlukan satu buah segi banyak beraturan persegi atau satu segi

banyak tidak berturan persegi panjang.

Atau

Atau

Atau

Atau

8. Diperlukan satu buah segi banyak tidak beraturan persegi panjang atau

satu segi banyak beraturan persegi.

9. Diperlukan satu buah segi banyak beraturan persegi atau satu segi

banyak tidak berturan persegi panjang.

10. Diperlukan satu buah segi banyak beraturan persegi atau satu segi

banyak tidak berturan persegi panjang.

Formasi bentuk-bentuk segi banyak untuk membentuk bidang persegi atau

persegi panjang dapat berbeda dengan formasi tersebut. Formasi tersebut

dapat mungkin membentuk persegi. Jika siwa kesulitan membuat pola-

pola tersebut, guru dapat mengurangi tugas yang diberikan. Formasi yang

Page 107: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu97 Tema 5

diutama adalah formasi-formasi persegi, hal tersebut terkait dengan materi

matematika selanjutnya yaitu pengubinan dan mencari luas.

Ayo Mengingat Kembali

Merupakan kegiatan eveluasi keberhasilan siswa. Pada pembelajaran ini

kegiatan tersebut hanya dilakukan pada kegiatan Bahasa Indonesia dan IPA.

Hal tersebut kegiatan pembelajaran matematika baru dilakukan siswa dan

memerlukan waktu yang lama.

Penilaian

• Bahasa Indonesia

Penilaian bahasa Indonesia pada pembelajaran ini dapat menggunakan

penilaian memahami informasi bacaan seperti pembelajaran sebelumnya.

Hal yang perlu diperhatikan guru pada pembelajaran ini adalah kemajuan

dari kelengkapan informasi dan penggunaan kalimat siswa sendiri.

• IPA

Pengetahuan siswa tentang prinsip dasar perubahan energi listrik menjadi

panas merupakan fokus pada pembelajaran ini. Dalam mata pelajaran

IPA adalah pemanfaatan prinsip tersebut pada alat-alat dalam kehidupan

sehari-hari. Contoh kriteria penilaian adalah sebagai berikut:

Nilai 5 ; menyebutkan dengan benar menggunakan kalimat yang sesuai,

sebagai contoh; energi listrik masuk setrika melalui kabel, energi

listrik diubah menjadi energi panas; energi panas dislurkan ke

besi alas setrika”.

Nilai 4 ; menyebut dengan benar dengan bantuan anak panah atau

diagram; contohnya: “energi listrik --> energi panas --> energi

panas --> besi alas setrika”.

Nilai 3 ; menjawab dengan bentuan petunjuk singkat dari guru.

Nilai 2 ; menjawab dengan bantuan diagram dari guru.

Nilai 1 : menjawab dengan bimbingan intensif dari guru.

• Matematika

Jawaban benar yang diberikan siswa merupakan acuan penilaian pada

materi ini, tetapi guru perlu memperhatikan pola yang di bentuk siswa.

Page 108: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

98Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Jika siswa dapat memberi jawaban yang berbeda tetapi benar, guru harus

memberi nilai pada kreatifitas siswa.

Ayo Kerjakan di Rumah

Guru memberi tugas di rumah agar orang tua membimbing siswa menemukan;

1. Alat pemanas yang menggunakan listrik seperti yang telah dipelajari siswa.

2. Menunjukan benda-benda berbentuk segi banyak beratura, misalnya;

plafon (eternit) dan ubin (lantai keramik) yang berbentuk persegi.

Page 109: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu99 Tema 5

Pem

belajaran

2 Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak

Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak

Gambar 2.12 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 2

IPS

3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi yang disebabkan kondisi geografi/iklim.

4.2.2 Menceritakan manusia di lingkungannya terkait pemanfaatan energi listrik.

Seni Budaya

3.2.3 Menyebutkan cara membuat rancangan kincir angin.

4.2.3 Membuat rancanngan kincir angin.

IPA

3.4.4 Menceritakan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.

4.4.4 Menentukan alat-alat yang memanfaatan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.

Page 110: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

100Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indikator

Ilmu Pengetahuan Sosial

3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam pemanfaatan energi listrik yang

disebabkan kondisi geografi/iklim.

4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait pemanfaatan

energi listrik.

Ilmu Pengetahuan Alam

3.4.3 Menceritakan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.

4.4.3 Menentukan alat-alat yang memanfaatan perubahan energi listrik

menjadi energi gerak.

Seni Budaya

3.2.3 Menyebutkan cara membuat rancanngan kincir angin.

3.2.2 Membuat rancangan kincir angin.

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan bimbingan, siswa dapat menceritakan aktifitas manusia yang

terkait perubahan energi listrik menjadi energi gerak sesuai dengan kondisi

geografis.

2. Dengan bimbingan, siswa dapat menjelaskan pemanfaatan perubahan

energi listrik ke energi gerak.

3. Dengan membaca petunjuk dan bimbingan guru, siswa dapat

mempersiapkan pembuatan karya tiga dimensi

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Gambar-gambar peralatan listrik yang menghasilken tenaga gerak,

misalnya, bor, mixer, blender, dan sebagainya.

• Diagram tata urutan pembuatan pola bilah baling-baling bambu.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak

Page 111: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu101 Tema 5

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Kegiatan Inti

• Siswa diberi kesempatan mengamati gambar 3.3 tentang peralatan

keterampilan pilihan yang diikutinya. Dilanjutkan dengan mempertanyakan

apakah siswa mengenal alat-alat tersebut dan cara menggunakannya.

Guru diharapkan memperhatikan siswa yang terlihat ingin mengemukakan

pendapat. Secara bergantian siswa diberi motivasi untuk menyampaikan

alat-alat di pelajaran keterampilan pilihan seperti pada gambar.

Guru mengarahkan agar siswa memahami bahwa alat tersebut

menggunakan energi listrik. Guru mempersilahkan siswa mengkomentari

pendapat siswa dan membantu jika siswa mengalami permasalahan tata

bahasa dan kosakata.

Ayo Mengamati

Ayo Menganalisa

Ayo Menyimpulkan

• Guru mengarahkan siswa agar memahami bahwa peralatan yang dibahas

pada pembelajaran ini adalah peralatan tersebut menggunakan energi

listrik.

• Guru dapat mengarahkan siswa sesuai penekanan bacaan di buku siswa

bahwa peralatan tersebut menggunakan listrik yang menggerakan

komponen-komponen lain sesuai fungsinya sehingga siswa dapat

menyumpulkan bahwa peralatan tersebut memanfaatkan perubahan

energi listrik menjadi energi gerak.

• Setelah membaca dan mengamati gambar, siswa dipandu untuk memahami

fungsi motor listrik. Motor listrik merupakan komponen peralatan yang

fungsinya merubah energi listrik menjadi energi gerak berputar. Cara kerja

Page 112: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

102Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Ayo Mengomunikasikan

• Siswa dibimbing untuk mengisi tabel peralatan listrik yang memanfaatkan

perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Alat-alat yang terdapat

pada buku siswa dapat ditulis kembali oleh siswa. Dapat juga peralatan

dengan sumber energi listrik dirubah menjadi energi gerak dan berubah

lagi menjadi energi yang lain. Guru dapat mempertanyakan penggunaan

alat-alat tersebut sesuai dengan kondisi geografis dan musim. Contoh

peralatan antara lain:

¾ Di dapur antara lain

3 Blender kegunaannya menghaluskan bahan makanan,

3 Mixer; mengaduk baha-bahan makanan,

3 Pembuka kaleng elektrik; membuka tutup kaleng.

¾ Di rumah antara lain;

3 Bor listrik kegunaanya untuk membuat lubang,

3 Ampelas listrik untuk menghaluskan kayu.

¾ Di sawah atau perkebunan

3 Pompa air.

¾ Di tempat bermainan atau mainan

3 Bianglala,

3 Bom bom car,

3 Mobil atau kereta kelinci,

3 Mainan yang menggunakan batere, misal mobil-mobilan.

Penilaian

• Ilmu Pengetahuan Sosial

Jawaban siswa tentang peralatan yang memanfaatkan perubahan energi

gerak. Cara menjawab dan kebenaran jawaban menjadi acuan penilaian

siswa. Guru dapat membuat kriteria penilaian ataupun menggunakan

motor listrik tidak dibahas pada pembelajaran ini. Siswa cukup mengetahui

bahwa motor listrik merupakan alat yang merubah energi listrik menjadi

energi gerak berputar (rotasi). Penggunaan alat tersebut dimanfaatkan

untuk kemudahan aktifitas manusia.

Page 113: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu103 Tema 5

kriteria penilaian sebelumnya.

• Ilmu Pengetahuan Alam

Diharapkan siswa dapat menceritakan pemanfaatan alat-alat di ruang

ketrampilan dan/atau di lingkungan dan pengetahuan siswa dan

kemampuan siswa menunjukan motor listrik sebagai agen merubah energi

listri menjadi energi gerak.

• Seni Budaya

Proses kerja dan hasil kerja menjadi acuan penilaian. Unsur-unsur yang

dinilai antara lain;

1) Ketepatan membuat garis pola,

2) Ketepatan ukuran,

3) Ketepatan dan kerapihan potongan.

Bantuan orangtua diharapkan dalam menyelesaikan tugas-tugas, terutama

tugas dalam menyelesaikan tugas mata pelajaran Seni Budaya.

Kegiatan Bersama Orangtua

Page 114: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

104Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Pem

belajaran

3 Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya

Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak

Bahasa Indonesia

3.1.3 Menyebutkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanya dengan bahasanya sendiri.

4.1.3 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

PPKn

1.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai ada tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia.

2.2.3 Menceritakan contoh perundangan yang sesuai dengan tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.

3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi listrik menjadi energi cahaya.

4.2.4 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi listrik menjadi energi cahaya.

IPS

3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.

4.2.3 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya dalam perubahan energi listrik menjadi energi cahaya terkait kondisi geografi.

Gambar 2.13 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 3

Page 115: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu105 Tema 5

Indikator

PKn

1.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai tata urutan peraturan perundang-

undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

2.2.3 Menceritakan tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai

dengan UUD 1945.

3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran

dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945.

4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran

Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia

3.1.3 Menyebutkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanya

dengan bahasanya sendiri.

4.1.3 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek

kebahasaan.

IPS

3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi listrik menjadi

energi cahaya yang disebabkan kondisi geografi/iklim.

4.2.3 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya dalam perubahan

energi listrik menjadi energi cahaya terkait kondisi geografi.

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan tindakan-tindakan

pencegahan pelanggaran hukum yang dapat mengancam persatuan dan

kesatuan.

2. Setelah membaca dan bimbingan guru, siswa dapat menyampaikan

informasi sesuai dengan aspek kebahasaan.

3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menjelaskan aktifitas manusia di

lingkungannya terkait perubahan energi.

Media/ Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Lampu, senter

• Gambar-gambar kegiatan malam hari

Page 116: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

106Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya.

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Kegiatan Inti

• Siswa membaca bacaan pengantar pembelajaran di buku siswa, selanjutnya

guru mempertanyakan bacaan tersebut. Guru memberi kesempatan agar

siswa menyampaikan pendapatnya tentang makna bacaan tersebut.

• Guru mempersilahkan siswa mengkomentari dan melengkapi pendapat

temannya secara bergantian. Jika terdapat siswa yang menggunakan

kosa kata dan tata bahasa kurang tepat, guru berkewajiban untuk

memperbaikinya.

Ayo Membaca

• Setelah membaca bacaan “Penemuan Lampu Pijar”, siswa diharapkan

memperoleh informasi dan dapat menyampaikan informasi:

¾ Penemu lampu pijar (bohlam) merupakan suatu proses yang panjang,

¾ Penemuan lampu pijar dimulai oleh Sir Humphry Davy, yang memasukan

platina tipis ke dalam tabung dan mengalirinya dengan energi listrik,

¾ JW Starr menemukan bohlam vakum, yang hanya dapat digunakan di

laboratorium,

¾ Tahun 1979 Edison mengumumkan lampu yang dapat menyala selama

13 jam,

¾ Edison terus menyempurnakan penemuannya hingga menemukan

lampu bohlam yang dapat manyala hingga 600 jam dan dapat diproduksi

secara masal.

• Dari bacaan tersebut guru dapat menyampaikan pesan moral akan

kejujuran dan mengemukakan kebenaran. Pendapat yang telah lama

Page 117: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu107 Tema 5

dipercayai ternyata salah. Selain hal tersebut dari bacaan tersebut

mengajarkan bahwa suatu pekerjaan besar kemungkinan merupakan

pekerjaan banyak orang.

• Siswa dibimbing untuk menuliskan informasi yang dapat ditangkapnya.

Guru perlu membimbing siswa agar dapat memahami informasi yang

dibacanya. Informasi yang disampaikan siswa dapat diawali dengan

menyampaikannya secara lisan, guru perlu memperbaiki penggunakan

kosakata, pengucapan, isyarat dan tata bahasa yang benar. Selanjutnya

siswa dibimbing menuliskan dalam bentuk kalimat.

Setelah membaca dan menceritakan kembali, guru dapat memberi penekanan

karakter yang perlu diperhatikan adalah kejujuran dan pantang menyerah.

Sikap Edison yang mengakui penemuannya merupakan sikap kurang baik,

tetapi upaya pantang menyerah untuk menemukan lampu pijar dapat dijadikan

teladan.

Ayo Ceritakan Kembali

• Guru dapat mengganti gambar-gambar yang terdapat pada buku siswa.

Gambar-gambar atau foto kegiatan masyarakat pada malam hari. Dengan

gambar-gambar tersebut diharapkan siswa dapat memahami penggunaan

lampu yang merupakan perubahan energi listrik menjadi energi cahaya.

Guru mempercakapkan manfaat lampu bagi masyarakat di sekitar siswa

pada malam hari. Selanjutnya meteri pelajaran Ilmu Pengetahuan alam

tersebut dirangkai dengan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Ayo Mengamati

Ayo Berdiskusi

• Siswa berdiskusi tentang hubungan sinar lampu dengan Pokok Pikiran

ketiga UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yaitu; “Negara yang

berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/

perwakilan”. Dengan tema berdiskusi ini diharapkan siswa dapat lebih

Page 118: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

108Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

mengingat tata urutan penyusunan peraturan dan perundangan di Negara

Republik Indonesia. Siswa diberi kesempatan menjawab sesuai dengan

analisa mereka. Guru mengarahkan agar siswa menjawab dengan analisa

dan logika yang sesuai. Alternatif kesimpulan diskusi siswa antara lain

adalah;

¾ Di lingkungan RT. RW, dan kelurahan keterlibatan langsung warga

sangat diperlukan. Sebagian besar warga bekerja pada siang hari.

Dengan demikian musyawarah pada malam hari merupakan salah satu

alternatif yang dapat dilakukan. Penggunaan lampu sangat dibutuhkan.

¾ Pembahasan peraturan ditingkat kabupaten/kota dan provinsi, pada

umumnya dilakukan di gedung DPRD. Pada umumnya sinar matahari

tidak cukup menerangi ruang-ruang yang pertemuan. Cahaya lampu

sangat diperlukan.

¾ Penggunaan cahaya lampu untuk penyusunan peraturan dan

perundangan di tingkat nasional dapat sama dengan di tingkat daerah.

Penilaian

• PKn

Berdasarkan aktifitas diskusi dapat manfaat lampusecara tidak langsung

perilaku yang sesuai dengan pokok pikiran ketiga Pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia tahun 1945.

Penilaian sikap religius dapat dilakukan antara lain dengan kriteria;

Nilai 4; selalu bersyukur karena memiliki saluran untuk menyampaikan

inspirasinya sehingga keputusan dapat dilakukan sesuai aspirasi

bersama.

Nilai 3; bersyukur karena memiliki saluran untuk menyampaikan

inspirasinya sehingga keputusan dapat dilakukan sesuai aspirasi.

Nilai 2; bersyukur karena memiliki saluran untuk menyampaikan

inspirasinya sehingga keputusan dapat dilakukan sesuai aspirasi

tetapi kurang menyukai jika diskusi yang lama.

Nilai 1; bersyukur karena memiliki saluran untuk menyampaikan

inspirasinya sehingga keputusan dapat dilakukan sesuai aspirasi

tetapi tidak menyukai jika diskusi lama.

Page 119: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu109 Tema 5

Penilaian sikap sosial dapat dilakukan antara lain dengan kriteria:

Nilai 5; aktif berpendapat dan tidak memaksakan pendapatnya.

Nilai 4; jarang berpendapat dan tidak memaksakan pendapatnya.

Nilai 3; jarang berpendapat dan tidak memaksakan pendapatnya.

Nilai 2; jarang berpendapat tetapi ketika berpendapat memaksakan

pendapatnya.

Nilai 1; berpendapat hanya ketika diminta berpendapat secara khusus.

• Bahasa Indonesia

Penilaian kemampuan siswa memberikan informasi setelah membaca

bacaan dapat menggunakan penilaian seperti pembelajaran sebelumnya.

Guru pada tahapan ini perlu menilai perkembangnn siswa dalam

memberikan informasi. Perbaikan dapat dilakukan pada pembelajaran

selanjutnya.

• IPA

Kemampuan siswa untuk menyebutkan secara mandiri penggunaan cahaya

yang berasal dari energi listrik menjadi dasar penilaian pada pembelajaran

ini. Jika dimungkinkan guru dapat melakukan kerja sama dengan orangtua

untuk mengecek kebenarannya.

Page 120: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

110Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Perubahan Energi AlternatifSubtema

4

Energi alternatif penting dipahami siswa, dengan pemahaman ini

diharapkan siswa lebih mengutamakan energi alternatif, jika energi tersebut

tersedia. Energi alternatif pada umumnya merupakan energi terbarukan dan

ramah lingkungan.

Energi alternatif juga sering disebut energi masa depan. Pada umumnya

energi alternatif merupakan energi yang dapat diperbaharui. Jika dikelola

dengan baik dan bijak energi alternatif dapat dipakai terus menerus. Selain

itu energi alternatif lebih ramah lingkungan dibandingkan energi fosil.

Page 121: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu111 Tema 5

Pem

belajaran

1 Perubahan Energi Angin

Bahasa Indonesia

3.1.4 Menyebutkan informasi dari teks sederhana penjelasan perubahan energi angin yang dibacanya dengan bahasanya sendiri.

4.1.4 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

Seni Budaya

3.2.4 Menunjukan kelengkapan yang sesuai untuk sebuah kincir angin.

4.2.4 Membuat kincir angin sederhana.

IPA

3.4.4 Menelaah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

4.4.4 Melaporkan menggunakan kaidah bahasa Indonesia tentang pemanfaatan sumber daya alternatif di lingkungannya.

Perubahan Energi Angin

Gambar 2.14 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 1

Page 122: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

112Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indikator

Bahasa Indonesia

3.1.3 Menyebutkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanya

dengan bahasanya sendiri.

4.1.3 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek

kebahasaan.

Ilmu Pengetahuan Alam

3.4.5 Memberi alasan perlunya perubahan energi angin sesuai dengan

kondisi geografis Indonesia.

4.4.5 Melaporkan pemanfaatan energi alternatif angin di lingkungannya.

Seni Budaya

3.2.4 Menyebutkan cara membuat kincir angin sederhana.

4.2.4 Membuat kincir angin sederhana.

Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca teks sederhana, siswa dapat menginformasikan pokok-

pokok informasi bacaan tersebut.

2. Dengan bimbingan, siswa dapat melaporkan pemanfaatan perubahan

energi alternatif sesuai dengan kondidi geografis.

3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membuat karya seni tiga dimensi.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Gambar-gambar kincir angin dan cara kerjanya.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

Perubahan Energi Angin.

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Page 123: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu113 Tema 5

Kegiatan Inti

• Siswa membaca dialog siswa kelas 8 setelah liburan dan memperhatikan

gambar-gambar kincir. Selanjutnya siswa dibimbing memperbincangkan

tentang kincir angin. Siswa diminta mengemukakan pemahamannya

tentang bacaan dan gambar kincir angin.

Ayo Mengamati

• Siswa membaca bacaan “Kincir Angin di Berbagai Tempat”. Dari bacaan

tersebut diharapkan siswa memperoleh informasi antara lain:

¾ Kincir angin sebagai alat perubah energi angin menjadi energi gerak,

¾ Pemanfaatan kincir angin oleh manusia, sebagai penumbuk biji-bijian,

menaikan air, dan pembangkit energi listrik,

¾ Beberapa tempat yang memanfaatkan kincir angin, antara lain Belanda,

kebun garam, dan PLTB di Indonesia.

Informasi tersebut dibuat secara tertulis. Guru dapat membantu siswa

dengan cara meminta siswa menjelaskan terlebih dahulu secara “lisan/

isyarat”, selanjutnya siswa dibimbing menuliskannya sesuai dengan kaidah

bahasa Indonesia. Guru diharapkan memberikan bimbingan permasalahan

siswa mennyampaikan informasi bacaan berdasarkan portofolio yang

terkumpulkan.

Jika terdapat siswa yang di sekitar rumahnya ada kincir angin, guru

dapat meminta siswa tersebut untuk menceritakan tentang kincir angin di

sekitar rumahnya.

Ayo Membaca

• Pada kegiatan ini siswa diminta membaca bacaan pendek tentang proses

kerja kincir angin. Selanjutnya disajikan gambar dengan urutan proses

kerja kincir angin yang diacak. Siswa ditugaskan mengurutkan urutan

gambar dengan benar.

Urutan proses tersebut adalah sebagai berikut;

¾ Kincir angin ladang garam, urutan gambar yang benar; 2; 1; 3.

Ayo Menganalisa

Page 124: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

114Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

¾ Kincir angin di Belanda. urutan gambar yang benar; 1; 3; 2.

¾ Pembangkit listrik tenaga bayu, urutan gambar yang benar; 3; 2; 4; 1.

Setiap siswa diminta untuk menyapaikan informasi tentang pemanfaatan

kincir angin sebagai salah satu bentuk perubahan energi angin ke energi gerak.

Kemngkinan salah satu pemanfaatan kincir angi yang telah dipelajari terdapat

di sekitar siswa. Beberapa alat yang mungkin ditemui antara lain; kincir angin

petruk-gareng, kincir angin pengusir burung di sawah dan lain sebagainya.

• Pada umumnya kincir merupakan alat utama untuk memanfaatkan energi

angin. Kincir digunakan untuk merubah energi angin menjadi energi gerak

rotasi. Selanjutnya gerak tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung

ataupun dirubah menjadi energi yang lain. Baling-baling yang dibuat akan

disambungkan dengan “pembangkit tenaga listrik mini” yang telah dibuat

siswa, sehingga ukuran bilah baling-baling disesuaikan dengan besarnya

kumparan di pembangkit tersebut. Pada pembahasan ini, magnet yang

digunakan berukuran panjang 5 cm. Maka bilah yang digunakan berukuran

2 cm x 7 cm.

Hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:

¾ Ketepatan ukuran pembuatan komponen kincir,

¾ Jika menggunakan bambu, perhatikan ketika kulit bambu belum

dihaluskan dapat melukai siswa,

¾ Terdapat bagian yang akan menghubungkan bilah bambu dengan

bidang “as” baling-baling.

Bilah baling-baling dapat dibuat dari kayu dengan ketebalan sekitar 0,5 cm

atau pun bambu. Guru dapat menentukan bahan yang mudah didapat.

Penilaian

• Bahasa Indonesia

¾ Penilaian pembelajaran ini dapat menggunakan penilaian yang sama

dengan penilaian bahasa Bahasa Indonesia pada pembelajaran

sebelumnya. Guru selayaknya menilai kemajuan belajar yang diperoleh

siswa dalam mengemukakan informasi yang diperoleh dari teks bacaan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru antara lain adalah membuat

Ayo Berkarya

Page 125: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu115 Tema 5

tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kemampuan siswa dalam menyajikan informasi

Aspek Yang telah dapat dilakukan

Perbaikan yang diperlukan

Saran perbaikan

Kosa kata

Struktur Kalimat

Sistimatika penyampaian informasi

• Ilmu Pengetahuan Alam

Penilaian mata pelajaran IPA dapat mengacu pada aktifitas siswa pada

kegiatan “Ayo menganalisa” dan dan soal nomor 2 pada “Ayo mengulang

kembali”. Guru dapat menentukan kriteria penilai sendiri, sebagai contoh

kriteria tersebut antara lain adalah:

Nilai 4; jika siswa dapat menjawab dengan benar secara mandiri,

Nilai 3; jika siswa dapat menjawab setelah dibantu dengan pertanyaan,

Nilai 2; jika siswa dapat menjawab setelah diberi petunjuk,

Nilai 1; jika siswa dapat menjawab dengan tuntunan guru.

Nilai siswa; skor perolehan dibagi 16 (karena 4 soal) x 10

• Seni Budaya

Penilai unjuk kerja menjadi acuan untuk penilaian pembuatan baling-

baling. Guru dapat menentukan sendiri kriteria penilaian tersebut. Salah

satu contoh kriteria tersebut antara lain pada.

Komponen yang dinilai:

¾ Mempersiapkan alat dan bahan,

¾ Cara dan kerapihan kerja,

¾ Hasil kerja,

¾ Tanggung jawab siswa setelah kerja.

Setiap komponen dapat diberi nilai maksimal, dengan kriteria sebagai

berikut:

Nilai 4; siswa melakukan secara mendiri,

Nilai 3; siswa melakukan setelah diberi petunjuk secara lisan,

Nilai 2; siswa melakukan setelah diberi contoh,

Nilai 1; siswa melakukan dengan bimbingan.

Nilai Perolehan siswa; skor yang didapat/ nilai maksimal (yaitu 16) x 10

Page 126: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

116Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Pem

belajaran

2 Perubahan Energi Air

Perubahan Energi Air

Matematika

3.7.4 Menyebutkan rumus menghitung besar sudut segi banyak beraturan.

4.7.4 Menentukan jumlah besar sudut segi banyak beraturan.

IPS

3.2.3 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah.

4.2.3 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah.

IPA

3.4.4 Memberi alasan perlunya perubahan energi dengan kondisi geografis Indonesia.

4.4.4 Melaporkan pemanfaatan energi air di lingkungannya. menggunakan kaidah bahasa Indonesia.

Gambar 2.15 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 2

Page 127: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu117 Tema 5

Indikator

IPA

3.4.5 Memberi alasan perlunya perubahan energi alternatif air dengan kondisi

geografis Indonesia.

4.4.5 Melaporkan pemanfaatan energi alternatif air di lingkungannya.

Matematika

3.7.4 Menyebutkan rumus menghitung besar sudut segi banyak beraturan.

4.7.4 Menentukan jumlah besar sudut segi banyak beraturan.

IPS

3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia dalam pemanfaat perubahan energi

air.

4.2.3 Membuat laporan pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas

manusia di lingkungannya terkait perubahan energi alternatif air.

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan perubahan energi di

lingkungannya beserta alasannya sesuai dengan kondisi geografis.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan perilaku masyarakat di

lingkungannya terkait penggunaan energi.

3. Dengan berlatih, siswa dapat menentukan besar sudut bangun datar

beraturan.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Kincir angin kertas.

• Gambar-gambar kincir angin.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

Perubahan energi air.

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Page 128: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

118Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Kegiatan Inti

• Siswa mengamati gambar-gambar pemanfaatan kincir angin dalam

kehidupan manusia. Guru mempertanyakan adakah siswa yang pernah

melihat peralatan seperti pada gambar tersebut. Guru dapat mengembangkan

jawaban siswa untuk mempercakapkan pemanfaatan energi air dalam

kehidupan sehari-hari. Guru mempersilakan siswa mengkomentari cerita

siswa dan membantu jika siswa mengalami permasalahan tata bahasa dan

penggunaan kosakata yang sesuai.

• Selanjutnya siswa diminta untuk membaca dialog yang terdapat di buku

siswa. Jika jumlah siswa memungkinkan, siswa-siswa dapat mempraktekan

dialog tersebut. Guru membimbing agar siswa dapat melakukan dialog

tersebut dengan artikulasi dan/atau isyarat yang benar. Dari dialog tersebut

diharapkan siswa dapat memperoleh informasi tentang pemanfaatan

aliran sungai sebagai pembangkit tenaga listrik.

Ayo Mengamati

• Berdasarkan dialog dan gambar 4.6 (Pembangkit Listrik tenaga air),

diharapkan siswa dapat memehami dan dapat menjelaskan proses

perubahan energi air menjadi energi listrik sebagai berikut;

¾ Air sungai dibendung untuk menaikan permukaan air,

¾ Air bendungan dialirkan ke tempat yang lebih rendah,

¾ Aliran air memutar turbin,

¾ Turbin digandeng dengan generator, putaran pada generator

menghasilkan energi listrik.

Ayo Menjelaskan

Ayo Membandingkan

• Gambar 4.7 (Perbandingan PLTA dan PLTMH) menunjukan luas area yang

diperlukan untuk membangun PLTMH dan PLTA. Materi ini dimaksudkan

sebagai penghubung dengan materi pemanfaatan aliran air di sekitar

lingkungan siswa dan materi luas dan keliling bidang datar.

Page 129: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu119 Tema 5

• Pemanfaatan energi air mungkin tidak terlalu terlihat oleh siswa, atau tidak

terdapat sungai di lingkungan sekitar siswa. Sifat-sifat air tersebut dapat

dijadikan petunjuk pemanfaatan energi air. Selain materi yang dibahas di

buku siswa, beberapa cara pemanfaatan yang mungkin dilaporkan antara

lain;

¾ Air dinaikan ke penampungan air sehingga menghasilkan tekanan

air yang cukup untuk dimanfaatkan menyemprot tanaman, mencuci

kendaraan, dan sebagainya.

¾ Bendung aliran irigasi untuk menaikan permukaan air, sehingga

diperoleh energi yang cukup agar dapat dialirkan secara merata ke

sawah-sawah.

¾ Kolam ikan bertingkat, yang dibuat agar air jatuh ke kolam menghasilkan

oksigen yang diperlukan ikan.

¾ Kincir air untuk menaikan air yang selanjutnya dapat dimanfaatkan

untuk berbagai keperluan.

Guru dapat membimbing siswa untuk menemukan pemanfaatan energi air

dlam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan lingkungan siswa.

Ayo Melaporkan

Ayo Berlatih

• Guru dapat memberi latihan yang lebih banyak agar siswa lebih memahami

sifat istimewa segi banyak. Jawaban yang benar dari latihan tersebut

adalah;

¾ Jumlah besar sudut

1) Segitiga; (3 - 2) x 180° = 180°

2) Segiempat; (4 - 2) x 180° = 360°

3) Segilima: (5-2) x 180° = 540°

4) Segidelapan (8-2) x 180° = 1.080°

¾ Keliling segitiga beraturan

1) Panjang sisi 4 cm; 3 x 4 cm = 12 cm

2) Panjang sisi 6 cm; 3 x 6 cm = 18 cm

3) Panjang sisi 8 cm; 3 x 8 cm = 24 cm

Page 130: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

120Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

4) Panjang sisi 10 cm; 3 x 10 cm = 30 cm

¾ Keliling persegi

5) Panjang sisi 4 cm; 4 x 4 cm = 16 cm

6) Panjang sisi 6 cm; 4 x 6 cm = 24 cm

7) Panjang sisi 8 cm; 4 x 8 cm = 32 cm

8) Panjang sisi 10 cm; 4 x 10 cm = 40 cm

Penilaian

Penilaian mata pelajaran IPA dan IPS dapat dijadikan satu dengan melihat

jawaban siswa dalam penyelesaian tugas pembelajaran.

• IPA

Penilaian pada mata pelajaran IPA sumber daya air sesuai dengan kondisi

geografis Indonesia, alasan siswa tentang pemanfaatan energi air yang

mempunyai sifat mengalir ke tempat yang lebih rendah menjadi acuan

utama. Guru menilai apakah siswa dapat memberikan alasan secara

mandiri atau sejauh mana petunjuk yang diberikan guru. Format penilaian

dapat menggunakan format penilaian mata pembelajaran IPA sebelumnya.

• IPS

Pada mata pelajaran IPS penilaian adalah terkait dengan jawaban siswa

tentang aktifitas manusia terkait dengan pemanfaatan energi air di

lingkungannya, misalnya pembangunan PLTA di daerah dengan aliran

sungai yang besar, PLTMH di daerah yang aliran sungainya kecil atau di

aliran irigasi.

• Matematika

Untuk penilaian daya serap siswa dapat diberikan dengan melihat jumlah

jawaban yang benar dibagi nilai masimal dari soal yang diberikan guru,

tetapi untuk penilaian ketuntasan belajar siswa guru dapat memperhatikan

cara siswa mengerjakan soal tersebut. Cara siswa menyelesaikan soal perlu

mendapat perhatian.

Page 131: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu121 Tema 5

Perubahan Energi Matahari

Gambar 2.16 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 3

Pem

belajaran

3 Perubahan Energi Matahari

Bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi dari teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

4.1 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.

PPKn

1.2.3 Menceritakan tata urutan peraturan dan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945

2.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.

3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi alternatif.

4.2 Mengemukakan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari-hari.

IPA

3.4.4 Memberi alasan perlunya perubahan energi alternatif sinar matahari dengan kondisi geografis Indonesia.

4.4.4 Melaporkan menggunakan tentang pemanfaatan sumber energi alternatif sinar matahari di lingkungannya.

Page 132: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

122Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Indikator

Bahasa Indonesia

3.1.4 Memaparkan informasi dari teks penjelasan sederhana, tentang

perubahan energi matahari yang dibacanya menggunakan bahasanya

sendiri.

4.1.4 Memaparkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanya,

dengan bahasanya sendiri.

PKn

1.2.3 Menceritakan tata urutan peraturan perundangundangan sesuai

dengan UUD 1945.

2.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai peraturan perundang-undangan

dalam sistem hukum nasional di Indonesia.

3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran

dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan

perubahan energi alternatif.

4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran

Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam

hal pemanfaatan energi alternatif.

IPS

3.4.4 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi matahari

terkait kondisi geografi.

4.4.4 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas

manusia di lingkungannya dalam perubahan energi matahari terkait

kondisi geografi.

Tujuan Pembelajaran

1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan pelanggaran aturan

yang dapat mengancam kesatuan NKRI dan cara pencegahannya.

2. Dengan petunjuk guru, siswa dapat memberikan informasi dari suatu

bacaan.

3. Dengan petunjuk guru, siswa dapat menceritakan pemanfaatan perubahan

energi alternatif di lingkungannya beserta alasannya.

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

• Gambar PLTS

Page 133: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu123 Tema 5

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.

• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.

• Guru mendata kehadiran siswa.

• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu

perubahan energi matahari.

• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka

dengan guru dan siswa yang lain di kelas.

Kegiatan Inti

Ayo Mengingat Kembali

• Setelah membaca pengantar mata pelajaran siswa ditugaskan menjawab

pertanyan tentang manfaat energi matahari. Materi ini lebih bersifat

mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada kelas-kelas

sebelumnya. Diharakan siswa masih memahami manfaat energi matahari

antara lain sebagai berikut:

¾ Bagi tumbuhan membantu fotosintesis, untuk menghasilkan makanan

dan buah, membantu proses pertumbuhan, dan manfaat yang lain.

¾ Binatang; menghangatkan tubuh, mempercepat pertumbuhan.

¾ Bagi manusia; sinar matahari mengandung vitamin D yang menguatkan

tulang, menghangatkan tubuh, dan manfaat lainnya.

Siswa-siswa di kelas mempercakapkan hasil jawaban mereka dipandu guru,

siswa yang terlihat ingin menunjukan jawabanya diminta membacakan

jawabnya, sedangkan siswa yang pasif diminta mengomentari dan

menyempurnakan jawaban tersebut.

Ayo Membaca

• Mengacu pada hasil evaluasi individu, guru memberi arahan agar siswa

memahami isi bacaan “Pembangkit Listrik Atap Rumah”. Bimbingan guru

disesuaikan dengan kebutuhan siswa untuk memahami informasi yang

dari bacaan tersebut. Guru membimbing siswa memperoleh informasi

Page 134: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

124Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

antara lain;

¾ Topik yang dibahas, adalah pembangkit listrik tenaga surya yang

diletakan di atap rumah penduduk.

¾ Modul surya sudah dapat dibuat di Indonesia, tetapi panel surya yang

mengubah sinar matahari menjadi energi listrik masih didatangkan

dari luar negeri (import).

¾ Listrik yang dihasilkan dimanfaatkan oleh pemilik PLTS Atap. Pelanggan

PLN yang memiliki PLTS Atap dapat menjual sisa listrik kepada PLN.

¾ Pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan untuk mendukung

pembangunan PLTS Atap rumah.

• Setelah membaca wacana tentang saluran listrik yang telah menjangkau

daerah terpencil, guru perlu menekankan kepada siswa bahwa kemajuan

tersebut seharusnya dapat dipergunakan untuk kepentingan yang baik.

Salah satunya adalah memperoleh informasi yang benar. Selain itu dengan

alat komunikasi saat ini warga negara dapat berpartisipasi secara aktif

dalam menyampaikan aspirasinya, sesuai dengan pikiran ketiga Pembukaan

UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Guru perlu mengingatkan ada

empat pokok pikiran Pembukaan UUD RI 1945.

• Siswa ditugaskan untuk menjawab pertanyaan. Jawaban yang diharapkan

diberikan oleh siswa adalah;

1) Alat komunikasi yang kemungkinan dimiliki siswa antara lain adalah;

televisi, telepon seluler, dan laptop atau komputer yang dapat dipakai

untuk menggunakan internet.

2) Salah satu manfaat alat-alat tersebut adalah untuk berkomunikasi di

dunia maya. Mencari berita dan mengirim berita. Selain itu alat-alat

tersebut dapat digunakan sebagai alat hiburan, seperti bermain games

dan melihat video (antara lain youtube). Kemungkinan banyak siswa

yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk; video call, main

game, dan melihat video.

3) Pertengkaran dapat terjadi antara lain disebabkan adanya berita bohong,

digunakan untuk adu domba, menghasut dan aktifitas lain yang kurang

baik.

Ayo Menganalisa

Page 135: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu125 Tema 5

• Setelah menjawab pertanyaan dan membaca bacaan, guru perlu

mempercakapkan pokok pikiran keempat Pembukaan UUD Negara Republik

Indonesia tahun 1945, yaitu ; “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha

Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sehingga siswa

memahami berdasarkan pokok pikiran tersebut negara berkewajiban

memelihara sikap budi luhur warganya.

• Guru perlu mempercakapkan pokok pikiran keempat tersebut, mengharuskan

pemerintah dengan persetujuan DPR menerbitkan Undang-undang Nomor

19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 11 tahun

2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik. Selanjutnya pemerintah

mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronika.

• Guru perlu mengingatkan tentang tata urutan peraturan dan perundangan.

Selanjutnya pemerintah daerah dan kementerian dapat membuat aturan

yang terkait. Dengan demikian jika sekolah membuat peraturan tentang

penggunaan telepon seluler (yang lebih populer disebut HP) telah sesuai

dengan peraturan tersebut.

• Isian tabel 4.1 tentang Penggunaan telepon seluler di sekolah, disesuaikan

dengan peraturan sekolah tentang hal tersebut. Siswa mengisi tabel tersebut

sesuai dengan pemahaman siswa tentang peraturan tersebut. Jika sekolah

tidak memiliki peraturan tertulis tentang penggunaan seluler di sekolah,

guru perlu menjelaskan bahwa aturan ada yang tertulis dan tidak tertulis.

Keputusan kepala sekolah dan dewan guru juga merupakan peraturan.

Penilaian

Penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia Ilmu Pengetahuan alam dapat

dilihat dari jawaban pada mengingat kembali, kegiatan membaca dan

melaporkan.

• Bahasa Indonesia

Instrumen penilaian pada pembelajaran 1 subtema 4 dapat digunakan

guru. Dengan demikian terlihat kemajuan yang telah dicapai siswa dalam

menginformasikan kembali informasi yang diperoleh setelah membaca

bacaan.

Page 136: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

126Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

• Ilmu Pengetahuan Alam

Pemanfaatan penggunaan energi di lingkungannya merupakan materi yang

dinilai pada mata pelajaran IPA. Dengan demikian guru perlu mengetahui

jenis pembangkit tenaga listrik yang digunakan di daerah tersebut beserta

alasannya. Penilaian menggunakan kriteria yang ditentukan guru.

Contoh kriteria penilaian;

3 Nilai 5; jika siswa dapat menyebutkan pembangkit tenaga listrik di

daerahnya dengan benar beserta alasannya yang benar.

3 Nilai 4; jika siswa dapat menyebutkan pembangkit tenaga listrik di

daerahnya dengan benar tetapi alasannya kurang tepat.

3 Nilai 3; jika siswa dapat menyebutkan pembangkit tenaga listrik di

daerahnya dengan benar tetapi tidak mengetahui alasannya.

3 Nilai 2; jika siswa dapat menyebutkan pembangkit tenaga listrik di

daerahnya setelah diberi petunjuk lokasi pembangkit tenaga listrik.

3 Nilai 1; jika menyetbukan pembangkit tenaga listrik di daerahnya setelah

diberitahu guru.

• Pendidikan Kewarganegaraan

Penilaian pada pembelajaran ini lebih ditekankan perilaku pelanggaran

hukum dapat memecah belah. Dalam penilaan ini guru dapat berkomunikasi

orang tua guna melengkapi informasi yang diperoleh guru.

Contoh kriteria penilaian sikap terkait penggunaan alat teknologi

komunikasi.

Pencarian informasi

Nilai 4 : Jika siswa menggunakan alat komunikasi untuk mencari informasi terkait pengetahuan dan pelajaran sekolah

Nilai 3: Jika siswa menggunakan alat komunikasi untuk mencari informasi terkait pengetahuan, pelajaran sekolah, dan hiburan

Nilai 2; Jika siswa menggunakan alat komunikasi untuk mencari informasi terkait pengetahuan, pelajaran sekolah, hiburan, dan konten-konten negatif, tetapi memperbaiki sikap setelah diperingatkan guru

Nilai 1; Jika siswa menggunakan alat komunikasi untuk mencari informasi terkait pengetahuan, pelajaran sekolah, hiburan, dan konten-konten negatif, tetapi memperbaiki sikap beberapa kali diperingatkan guru.

Page 137: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu127 Tema 5

Memberikan informasi

Nilai 4 : Jika siswa memberi informasi yang baik dan turut mencegah menyebarnya informasi negatif.

Nilai 3: Jika siswa memberi informasi yang baik

Nilai 2; Pernah enyebarkan informasi negatif tetapi menghilangkannya setelah diperingatkan guru

Nilai 1; Pernah enyebarkan informasi negatif tetapi menghilangkannya setelah beberapa kali diperingatkan guru

Kegiatan Bersama Orangtua

Kerja sama dengan orangtua sangat diperlukan terutama dalam mengendalikan

penggunaan alat-alat komunikasi dan informatika.

Page 138: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

128Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Kunci Jawaban Penilaian Pembelajaran Subtema 4

1. A

2. B

3. C

4. C

5. D

6. C

7. B

8. D

9. A

10. D

Page 139: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu129 Tema 5

DAFTAR PUSTAKA

A. T Sugeng Priyanto,…[et. al.]. 2008 Contextual Teaching and Learning

Pendidikan Kewarganegaraan: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4/--. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen

Pendidikan Nasional,.

Chevron for Indonesia Water Learning week. 2014 Panas Bumi; Sumber Energi

Terbarukan (Video) https://www.youtube.com/watch?v= N83PbwXM90o;

diakses 11 April 2019.

Grolier International; Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta; Widyadara, 2005.

Harian Nasional, 2018. Jejak dan Sisi Menarik Piala Dunia; Dari Tanjung Priok

Menoreh Sejarah di Reims, diakses dari ; http://harnas.co/2018/05/31/

dari-tanjung-priok-menoreh-sejarah-di-reims, pada 12 April 2019.

https://deskgram.net/p/1995516113858824675_5047019338

Kirk S, Gallagher J, & Coleman M R; Educating Exceptional Children 14th Edition,

Cengage Learning, 2015.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. 2017. Peraturan Daerah No.6

Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok. JDIH. Batulicin.

Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 2012. Peraturan Daerah No. 2

Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesehatan di Kalimantan Selatan.

LD tahun 2012 No. 4. Banjarmasin: Biro Hukum.

Pemerintah Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

Tahun 2007 tentang Energi. LN tahun 2007 No 96. Jakarta : Sekretariat

Negara.

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. LN tahun 2009 No 144. Jakarta :

Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2O1I tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan. LN

tahun 2011 No. 82. Jakarta : Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat

Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. LN tahun 2012 No. 278.

Jakarta : Sekretariat Negara.

Page 140: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

130Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

Pemerintah Indonesia. 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. LN tahun 2016 No 251. Jakarta

: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2019. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15

Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, LN tahun

2019 No 183. Jakarta : Sekretariat Negara.

Tati HernawatI, Dudi Gunawan, Endang Rusyani, Hand out Perkuliahan

Pendidikan Tunarungu III, diunduh dari; http://file .upi.edu/ Direktori/

FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196302081987032-TATI_HERNAWATI/

HAND_OUT_B_III.PDF

Tarikh Aznam. 2012. Geothermal-Energi Bersih dan Ramah Lingkungan (Video).

Diakses dari; https://www.youtube.com/watch?v= 61EC5hH1Q3M

Wikipedia. 2019. Belle of Louisville, https://en.wikipedia.org/wiki/ Belle_of_

Louisville. Diakses 14 April 2019

Wikipedia, File: Collectie Tropen Museum Het gouvernements S.S. Selaton op de

rivier Barito Borneo TMnr 10010870.jpg. Diunduh dari: https://id.wikipedia.

org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_gouvernements_S.S._

Selaton_op_de_rivier_Barito_Borneo_TMnr_10010870.jpg. Diakses 14 April

2019

Wikihow. Cara Membuat sebuah Pembangkit Listrik Sederhana. Diunduh

dari https://id.wikihow.com/Membuat-sebuah-Pembangkit-Listrik-

Sederhana, diakses pada 17 April 2019.

Page 141: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu131 Tema 5

PROFIL PENULIS

Nama Lenngkap : Sukotjo, MA.

Telp. Kantor : 0314 426414

Email : [email protected]

Alamat Kantor : SLB Pembina Tk Nas. Malang

Jl. Dr. Cipto VIII/ 32 Bedali-Lawang

Malang- Jawa Timur.

Bidang Keahlian : Pendidikan Khusus

Riwayat Pendidikan:

S1 ; Jurusan Pendidikan Khusus FIP IKIP Jakarta, lulus 1985

S2 ; Special Education, New Mexico State University - USA, lulus 1998

Riwayat Pekerjaan

Guru SLB C Winasis Jakarta Selatan tahun 1983 - 1988.

Guru SLB Pembina Tingkat Nasional Malang sejak 1988 sampai sekarang.

Buku yang diterbitkan

Ayo Menabung, Tema 3, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan

Khusus 2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2014.

Berbagai Pekerjaan, Tema 2, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan

Khusus 2013, Buku Siswa Tunagrahita Kelas X, 2016.

Berbagai Pekerjaan, Tema 2, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan

Khusus 2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2016.

Bangga Sebagai Bangsa Indonesia, Tema 3, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum

Pendidikan Khusus 2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2017.

Bangga Sebagai Bangsa Indonesia, Tema 3, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum

Pendidikan Khusus 2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2017.

Page 142: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

132Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5

PROFIL PENELAAH

Nama Lengkap : Dr. Dudi Gunawan, M.Pd

Tempat/tanggal lahir : Bandung, 21 Nopember 1962

Instansi : PLB UPI Bandung

Alamat Instansi : Jl. Dr. Setiabudi No 229 Bandung

Telp Kantor/HP : 085221509407

E-mail : [email protected]

Pendidikan : Doctoral ( S3)

a. SGPLB Bandung

b. FKIP Bandung (S1)

c. BPH UPI Bandung (S2)

d. BP UPI Bandung (S3)

Karya tulis

a. Pengembangan Karir Siswa Tunarungu

b. PKPBI anak Tunarungu

c. Program Pembelajaran Inklusi

Buku yang pernah ditulis

a. Buku Guru XII Kurikulum 2013

b. Buku Siswa XII Kuriulum 2013

c. Buku Ketunarunguan

d. Buku ajar Penjas adaptif

Page 143: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Kelas VIII Tunarungu133 Tema 5

Riwayat Profesi

2016 - Sekarang : Owner 10K Studio Creative Design

2015 - Sekarang : Graphic Designer & Interior Designer

2014 - Sekarang : Professional Gundam Builder

Riwayat Pendidikan Tinggi

2010 - 2014 : Universitas Komputer Indonesia

Proyek Buku Yang Pernah Dikerjakan

2016 : Buku Siswa Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 9 Tema 1 - 9

2016 : Buku Guru Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 9 Tema 1 - 9

2018 : Buku Siswa Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 7 Tema 1 - 8

2018 : Buku Guru Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 7 Tema 1 - 8

2019 : Buku Siswa Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 8 Tema 2 - 8

2019 : Buku Guru Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 8 Tema 2 - 8

2019 : Buku Siswa Tematik SMPLB Autis Kelas 8 Tema 2

2019 : Buku Guru Tematik SMPLB Autis Kelas 8 Tema 2

Profil Ilustrator

Nama : Sofian Giantara Pramadita S. Ds,

Telp : 081220824976

E-Mail : [email protected]

Bidang Keahlian : Graphic Designer

Interior Designer

Professional Gundam Builder

Page 144: 5 KELAS - pmpk.kemdikbud.go.id

Bu

ku Tem

atik Te

rpa

du

Ku

rikulu

m 2

013

Tema

5 P

eru

ba

ha

n E

nerg

iB

uku

Gu

ru S

MP

LB K

elas V

III Tun

aru

ng

u

MILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKAN

ISBN:

Tema 5

Perubahan EnergiPerubahan Energi

Buku ini merupakan pelengkap “Buku Siswa” dengan tema

yang sama. Buku yang dilengkapi dengan pengetahuan tentang

anak tunarungu dan pembelajarannya, memberikan arahan utuk

menggunakan buku siswa tersebut dalam pembelajaran.

Secara garis besar buku ini terbagi dua bagian, yaitu petunjuk

umum tentang pembelajaran untuk anak tunarungu, dan petunjuk

penggunaan pada pelaksanaan pembelajaran untuk siswa tunarungu.

Pada bagian dua dijelaskan bagaimana pengembangan salah satu

alternatif pembelajaran untuk anak tunarungu menggunakan buku

siswa terkait.

Buku ini disusun mengacu pada pembelajaran yang menggunakan

pendekatan tematik, sehingga pada bagian dua menguraikan aktifitas

belajar pada 4 subtema yang masing-masing tema terdiri dari 3

pembelajaran.

Petunjuk cara penggunaan buku dalam pembelajaran dengan

pendekatan belajar siswa aktif membahas tentang perubahan suatu

bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Dalam pembahasannya

dikaitkan dengan kompetensi-kompetensi dasar yang harus diajarkan

pada siswa kelas VIII SMPLB Tunarungu.

Pembahasan dalam buku ini memperkenalkan perubahan energi

dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan tersebut mungkin sering

ditemui siswa tanpa mereka sadari. Perubahan energi tersebut dapat

bermanfaat bagi kehidupan manusia.