buku guru - pmpk.kemdikbud.go.id

138

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id
Page 2: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id
Page 3: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

ii

Buku Guru

Seni Budaya

SMALB – Tunarungu

Kelas X

Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

implementasi kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013.

Buku ini merupakan β€œdokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki,

diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari

berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Page 4: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

iii

Hak Cipta pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang–Undang

Kontributor : Yustiadi Yusup, S.Pd

Penelaah : Dr. Usep Kustiawan, M.Sn

Penyunting bahasa : Badan Bahasa

Ilustrator : Yustiadi Yusup, S.Pd

Ukuran : 17,6 x 25

Kotak katalog dalam terbitan (KDT)

Cetakan ke-1, 2016

Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt

Diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan 2016

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Seni Budaya

SMALB Tunarungu: Buku Guru/Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.–Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2016

xii, 127 hal- Untuk SMALB Kelas X

ISBN 978-602-358-466-6 (jilid lengkap)

ISBN 978-602-358-467-3 (jilid I)

I. I. Seni Budaya – Studi dan Pengajaran I. Judul

II. II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Page 5: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

iv

KATA PENGANTAR

Pada tahun pelajaran 2013/2014 Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan Kurikulum

2013 secara terbatas di sekolah umum. Sementara itu,

Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 untuk peserta didik

berkebutuhan khusus mulai diterapkan pada tahun pelajaran

2014/2015.

Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 merupakan

kurikulum berbasis kompetensi, di dalamnya dirumuskan

secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik.

Kurikulum ini dikembangkan dan dilaksanakan dengan

mengakomodasi hambatan peserta didik sejak penyusunan

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Silabusnya.

Dengan kurikulum ini, diharapkan dapat mewujudkan

anak berkebutuhan khusus di Indonesia tumbuh dan

berkembang menjadi generasi yang berkarakter, kreatif, dan

produktif. Hal ini sejalan dengan komitmen bersama bahwa

hambatan pada anak berkebutuhan khusus tidak menjadi

halangan untuk menyiapkan mereka untuk menjadi individu

yang mandiri dan berkontribusi bagi pembangunan

masyarakat dan bangsa.

Untuk itu peserta didik diberi peluang untuk mencari dan

memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya

dengan menggunakan pendekatan saintifik yang berbasis

aktivitas. Untuk mewujudkan hal itu, pola pembelajaran

Page 6: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

v

berpusat pada peserta didik secara interaktif dengan belajar

kelompok dan belajar melalui jejaring.

Dalam konteks pembelajaran, guru memegang peranan

yang sangat strategis dalam mendukung pencapaian tujuan

tersebut. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013, di samping

Buku Siswa yang menjadi pegangan belajar peserta didik,

disiapkan pula Buku Guru yang membantu para guru di

sekolah dalam menggunakan Buku Siswa.

Buku Guru ini disusun dengan tujuan mengarahkan para

guru dalam menggunakan Buku Siswa. Namun demikian,

Buku Guru ini juga memberikan keleluasaan pada guru untuk

mengembangkan wawasan, ide, gagasan kreatif, dan inovasi-

inovasi yang dapat mengembangkan potensi peserta didik

secara optimal dengan mengacu pada kondisi, kebutuhan, dan

muatan lokal. Buku Guru ini lebih bersifat inspiratif bagi guru

dalam melaksanakan pembelajaran dengan materi

sebagaimana tertuang dalam Buku Siswa.

Secara khusus Buku Guru ini dapat dimanfaatkan oleh

para guru yang mengajar peserta didik berkebutuhan yang

menggunakan Kurikulum Pendidikan Khusus baik di Sekolah

Luar Biasa maupun di sekolah umum. Secara luas Buku Guru

ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

dengan peningkatan mutu dan layanan pendidikan khusus di

tanah air.

Penulis menyadari benar bahwa Buku Guru ini belum

sepenuhnya dapat menjadi pedoman para guru dalam

melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efesien. Oleh

Page 7: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

vi

karena itu, sebagai naskah awal buku ini memerlukan

perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus. Dengan

demikian kritik dan saran sangat penulis harapkan dari

berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada

semua pihak yang telah mendukung penyusunan buku ini.

Mudah-mudahan karya kecil ini berkontribusi positif terhadap

perkembangan Pendidikan Khusus di Tanah Air.

Aamiin.

Jakarata, April 2016

Penulis

Page 8: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................. iv

Daftar Isi ......................................................................... vi

Bagian I

Petunjuk Umum ......................................................... 1

A. Pembelajaran Seni Budaya ...................... 1

1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .. 2

2. Tujuan Pembelajaran Seni Budaya ......... 5

3. Materi Pembelajaran Seni Budaya .......... 6

4. Pengalaman Belajar ................................ 8

B. Penilaian pembelajaran .......................... 15

1. Konsep Penilaian .................................... 15

2. Karakteristik Penilaian ........................... 16

3. Teknik dan Instrumen Penilaian ............. 18

4. Pengolahan Hasil Penilaian dan

Pelaporan ............................................... 22

C. Remidial ..................................................... 24

1. Prinsip-prinsip Remidial ......................... 24

2. Pembelajaran Remidial ........................... 25

D. Pengayaan .................................................. 26

1. Prinsip-prinsip Pengayaan ...................... 26

2. Pembelajaran Pengayaan ........................ 27

E. Interaksi Orang Tua .................................... 28

1. Interaksi Langsung................................. 28

2. Interaksi Tidak Langsung ....................... 29

Bagian II

Petunjuk Khusu .......................................................... 32

Page 9: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

viii

Bab I Motif Hias Nusantara .................................... 35

Peta Konsep/Materi....................................... 36

A. Pembelajaran Motif Hias Nusantara ........... 37

1. Kompetesi Dasar ................................... 37

2. Indikator ............................................... 37

3. Pengalaman Belajar .............................. 37

4. Media dan Sumber Belajar .................... 38

5. Langkah-langkah Pembelajaran ............ 38

B. Penilaian dan Tindak Lanjut ...................... 43

1. Penialaian ............................................. 43

2. Tindak Lanjut ....................................... 49

C. Interaksi Orang Tua ................................... 50

Bab II Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi ................. 51

Peta Konsep/Materi....................................... 51

A. Pembelajaran Karya Seni Rupa 3 Dimensi . 52

1. Kompetesi Dasar ................................... 52

2. Indikator ............................................... 52

3. Pengalaman Belajar .............................. 53

4. Media dan Sumber Belajar .................... 53

5. Langkah-langkah Pembelajaran ............ 53

B. Penilaian dan Tindak Lanjut ...................... 57

1. Penialaian ............................................. 57

2. Tindak Lanjut ....................................... 63

C. Interaksi Orang Tua ................................... 64

Bab III Menggambar Komik ...................................... 65

Peta Konsep/Materi....................................... 65

A. Pembelajaran Menggambar Komik ............. 66

1. Kompetesi Dasar ................................... 66

2. Indikator ............................................... 66

3. Pengalaman Belajar .............................. 67

4. Media dan Sumber Belajar .................... 67

5. Langkah-langkah Pembelajaran ............ 67

B. Penilaian dan Tindak Lanjut ...................... 71

1. Penialaian ............................................. 71

Page 10: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

ix

2. Tindak Lanjut ........................................ 75

C. Interaksi Orang Tua ................................... 75

Bab IV Pameran Seni Rupa Sekolah .......................... 77

Peta Konsep/Materi ....................................... 78

A. Pembelajaran Pemeran Seni Rupa Sekolah ... 79

1. Kompetesi Dasar ................................... 79

2. Indikator ............................................... 79

3. Pengalaman Belajar ............................... 79

4. Media dan Sumber Belajar .................... 80

5. Langkah-langkah Pembelajaran ............. 80

B. Penilaian dan Tindak Lanjut ...................... 84

1. Penialaian ............................................. 84

2. Tindak Lanjut ........................................ 91

C. Interaksi Orang Tua ................................... 92

Bab V Tari Kreasi Baru Berdasarkan Tari Daerah ... 93

Peta Konsep/Materi ....................................... 93

A. Pembelajaran ............................................. 94

1. Kompetesi Dasar ................................... 94

2. Indikator ............................................... 94

3. Pengalaman Belajar ............................... 94

4. Media dan Sumber Belajar .................... 95

5. Langkah-langkah Pembelajaran ............. 95

B. Penilaian dan Tindak Lanjut ...................... 99

1. Penialaian ............................................. 99

2. Tindak Lanjut ........................................ 103

C. Interaksi Orang Tua ................................... 104

Bab VI Pementasan Tari Kreasi Baru ........................ 105

Peta Konsep ............................................ ..... 106

A. Pembelajaran Pementasan Tari Kreasi ....... 107

1. Kompetesi Dasar ................................... 107

2. Indikator ............................................... 107

3. Pengalaman Belajar ............................... 107

Page 11: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

x

4. Media dan Sumber Belajar .................... 108

5. Langkah-langkah Pembelajaran ............ 108

B. Penilaian dan Tindak Lanjut ...................... 113

1. Penialaian ............................................. 113

2. Tindak Lanjut ....................................... 115

C. Interaksi Orang Tua ................................... 116

Glosarium ....................................................................... 117

Daftar Pustaka ................................................................ 119

Riwayat Penulis .............................................................. 123

Riwayat Penelaah ........................................................... 124

Catatan............................................................................125

Page 12: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 1

Bagian 1

Petunjuk Umum

Buku guru Seni Budaya ini disusun sebagai

panduan bagi guru dalam penggunaan buku

siswa. Buku ini terdiri atas dua bagian utama.

Bagian pertama berisi petunjuk umum tentang

pembelajaran Seni Budaya. Bagian kedua

menguraikan pembelajaran Seni Budaya untuk

setiap bab, sesuai dengan buku siswa. Melalui

buku guru ini, diharapkan guru mendapatkan

kemudahan dalam pemahaman tentang cara

pembelajaran, penilaian, melakukan remidi,

pengayaan, serta interaksi dengan orang tua.

Buku Guru Seni Budaya ini diharapkan dapat

membantu guru dalam memfasilitasi siswa untuk

belajar secara aktif, efisien, dan efektif sehingga

mampu mencapai Standar Kompetensi Lulusan

(SKL).

A. Pembelajaran Seni Budaya

Pembelajaran adalah proses interaksi antar

siswa,antara siswa dengan tenaga pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Page 13: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

2 Kelas X Tunarungu

1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Seni Budaya Kelas X Tunarungu

Mata pelajaran Seni Budaya dalam kurikulum

2013 dikembangkan berdasarkan Kompetensi Inti

(KI) 3 untuk kompetensi pengetahuan, dan

Kompetensi Inti (KI) 4 untuk keterampilan.

Kompetensi dasar dirumuskan untuk

mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi

dasar dikembangkan dengan memperhatikan

karakteristik dan kemampuan siswa, dan

kekhasan masing-masing mata pelajaran.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu

β€œMenghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi

Sikap Sosial yaitu β€œMenghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,

dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi

tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak

langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan

memperhatikan karakteristik mata pelajaran,

serta kebutuhan, dan kondisi siswa.

Page 14: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 3

Tabel 1.1

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Seni Budaya Kelas X Tunarungu

Kompetensi Inti Kompetensi dasar

K3 :

Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan

kejadian nyata dalam

kehidupan.

SENI RUPA

3.1. Memahami Motif Hias

Nusantara

3.2. Memahami Karya Seni Tiga

Dimensi

3.3. Memahami gambar komik

3.4. Mengenal persiapan

pameran karya seni gambar

motif hias, gambar komik

dan motif hias nusantara.

SENI TARI

4.5. Mengenal gerak dasar tari

Kreasi Baru Berdasarkan

gerak tari Daerah

4.6. Mengenal persiapan

pementasan tari kreasi baru

berdasarkan tari daerah

K4 :

Mencoba, mengolah dan

menyajikan dalam ranah

SENI RUPA

4.1 Membuat gambar motif hias

nusantara

Page 15: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

4 Kelas X Tunarungu

konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan

membuat) dan ranah

abstrak (menulis,

membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang

sama dalam sudut

pandang/teori

4.2 Membuat karya seni tiga

dimensi

4.3 Membuat gambar komik

4.4 Menyiapkan pameran seni

rupa sekolah

SENI TARI

4.5 Memperagakan gerask dasar

tari Kreasi berdasarkan gerak

tari Daerah

4.6 Menyiapkan pementasan tari

kreasi berdasarkan gerak tari

daerah

Dalam pembelajaran Seni Budaya kelas X SMALB

Tunarungu, terdiri dari 14 Kompetensi Dasar (KD) merupakan

bahan kajian yang akan ditransformasikan selama satu tahun

(dua semester) yang terurai dalam 36 Minggu terbagi menjadi dua

semester. Semester satu 21 Minggu yang sudah termasuk UTS

dan UAS didalamnya, semester dua 15 Minggu yang juga

termasuk UTS dan UKK di dalamnya. Kegiatan pembelajaran seni

budaya per Minggu untuk kelas X SMALB Tunarungu adalah 2

jam pelajaran x 45 menit.

Berikut ini pemetaan pembelajaran Seni Budaya Kelas X

SMALB Tunarungu selama satu tahun pelajaran yang

ditampilkan pada tabel 1.2.

Page 16: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 5

Tabel: 1.2

Pemetaan Waktu Penggunaan Buku Siswa

Minggu BAB

Ket I II III IV V VI

1-6 12 JP Semester

I 7-11 10 JP

12 UTS

13-18 12 JP

19 UAS

20-24 10 JP Semester

II 25-29 10 JP

30 UTS

31-35 10 JP

36 UAS

Buku teks pelajaran Seni Budaya untuk kelas X SMALB

Tunarungu, membahas 6 materi berikut ini.

Bab I : Motif Hias Nusantara

Bab II : Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Bab III : Menggambar Komik

Bab IV : Pameran Karya Seni Rupa

Bab V : Gerak Tari Kreasi Berdasarkan Gerak Tari Daerah

Bab VI : Pementasan Tari Kreasi

2. Tujuan Pembelajaran

Mata pelajaran seni budaya secara umum bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami seni

dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial, sehingga

Page 17: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

6 Kelas X Tunarungu

dapat berperan dalam pengembangan sejarah peradaban dan

kebudayaan, baik dalam tingkat lokal, nasional, regional,

maupun global. Secara khusus pembelajaran seni di tingkat

menengah bertujuan menumbuh kembangkan kepekaan rasa

estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif,dan kreatif pada diri

setiap siswa secara menyeluruh. Sikap inihanya mungkin

tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian

pada siswa.

Mata Pelajaran Seni Budaya secara khusus bertujuan untuk

menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap

kritis, apresiatif,dan kreatif pada diri setiap siswa secara

menyeluruh. Sikap inihanya mungkin tumbuh jika dilakukan

serangkaian proses aktivitas berkesenian pada siswa. Mata

pelajaran Seni Budaya memiliki tujuan khusus, yaitu;

a. menumbuhkembangkan sikap toleransi,

b. menciptakan demokrasi yang beradab,

c. menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat majemuk,

d. mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan

e. menerapkan teknologi dalam berkreasi

f. menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai

warisan budaya Indonesia

g. membuat pergelaran dan pameran karya seni.

3. Materi Pembelajaran

Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4

aspek seni, yaitu: Rupa, musik,tari dan teaternamun pada

kurikulum untuk siswa berkebutuhan khusus tunarungu

terdiri atas:

Page 18: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 7

a. Seni Rupa

Apresiasi seni rupa, estetika seni rupa, pengetahuan

bahan dan alat seni rupa, teknik penciptaan seni rupa,

pameran seni rupa, evaluasi seni rupa, portofolio seni

rupa. Pada Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah

Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB Tunarungu) memuat

penerapan seni rupa dua dan tiga dimensi.

b. Seni Tari

Apresiasiseni tari, estetika seni tari, pengetahuan gerak,

tema, kostum dan properti tari, teknik penciptaanseni tari,

pertunjukkan seni tari, evaluasi pertunjukan seni tari,

portofolio. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah

Atas Luar Biasa Tunarungu memuat pengenalan teknik

penampilanseni tari.

Materi Pembelajaran Seni Budaya disesuaikan dengan

kebutuhan daerah dan kebutuhan siswa. Pembelajaran yang

berkaitan dengan kebutuhan daerah bertujuan agar

kebudayaan daerah dapat dilestarikan dan dikembangkan

melalui materi Seni Budaya.Kebutuhan siswa untuk

meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang seni

tertentu sesuai dengan keadaan perekonomian daerah,

sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam

mengembangkan potensi daerah, seperti potensi pariwisata

dan meningkatkan kemampuan berwirausaha di bidang

seni.Kemampuan berwirausaha di bidang seni ini,

menyesesuaikan dengan tuntutan era MEA sebagai salah satu

tuntutan perekonomian bangsa saat ini.

Page 19: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

8 Kelas X Tunarungu

4. Pengalaman Pembelajaran Seni Budaya

Pada Kurikulum 2013, proses pembelajaran salah

satunya menekankan pada pendekatan pembelajaran

saintifik. Pengalaman pembelajaran berpusat pada siswa,

dimana seorang pendidik dituntut untuk dapat memberikan

pengalaman belajar kepada siswa melalui teknologi

informasi, komunikasi, praktek langsung sekaligus

membangkitkan minat belajar secara menyenangkan.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses

pembelajaran yang dirancang agar siswa secara aktif

mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-

tahapan:

a. Mengamati

Pada pengalaman mengamati ini, kegiatan belajaran yang

dpat dilakukan siswa misalnya membaca, mendengar,

menyimak, melihat (dengan atau tanpa alat). Kompetensi

yang ingin dikembangkan melalui pengalaman belajar

mengamati adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan

kemampuan mencari informasi.

b. Menanya

Menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang

informasi apa yang tidak dipahami dari apa yang diamati

atau pertanyaan untuk memperoleh informasi tambahan

tentang apa yang sedang mereka amati. Pertanyaan yang

siswa ajukan semestinya dapat dimulai dari pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat faktual saja hingga mengarah

kepada pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya hipotetik

Page 20: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 9

(dugaan). Kompetensi yang dikembangkan dari

pengalaman belajar menanya adalah pengembangan

kreativitas, rasa ingin tahu (curiousity), kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk pengembangan

keterampilan berpikir kritis, dan pembentukan karakter

pebelajar sepanjang hayat (life long learner).

c. Menalar/Mengumpulkan Informasi

Mengumpulkan Informasi adalah melakukan eksperimen,

membaca beragam sumber informasi lainnya selain yang

terdapat pada buku teks, mengamati objek, mengamati

kejadian, melakukan aktivitas tertentu, hingga

berwawancara dengan seorang narasumber. Kompetensi

yang ingin dikembangkandari langkah

pembelajaran(pengalaman belajar) mengumpulkan

informasi ini adalah, siswa akan mengembangkan sikap

teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,

memiliki kemampuan berkomunikasi, memiliki

kemampuan mengumpulkan informasi dengan beragam

cara, mengembangkan kebiasaan belajar, hingga menjadi

seorang pembelajar sepanjang hayat (life long learner).

d. Mengasosiasi/Mengolah Informasi

Mengasosiasi atau Mengolah Informasi mulai dari beragam

informasi yang memperdalam dan memperluas informasi

hingga informasi yang saling mendukung, bahkan yang

berbeda atau bertentangan. Melalui pengalaman belajar

Mengasosiasi atau Mengolah Informasi ini diharapkan

Page 21: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

10 Kelas X Tunarungu

siswa akan mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,

taat kepada aturan, bekerja keras, mampu menerapkan

suatu prosedur dalam berpikir secara deduktif atau

induktif untuk menarik suatu kesimpulan.

e. Mengomunikasikan

Mengomunikasikan adalah menyampaikan hasil

pengamatan yang telah dilakukannya, kesimpulan yang

diperolehnya berdasarkan hasil analisis, dilakukan baik

secara lisan, tertulis, atau cara-cara dan media lainnya. Ini

dimaksudkan agar siswa mempunyai kesempatan untuk

mengembangkan kompetensinya dalam hal pengembangan

sikap jujur, teliti, toleransi, berpikir secara sistematis,

mengutarakan pendapat dengan cara yang singkat dan

jelas, hingga berkemampuan berbahasa secara baik dan

benar.

Keterangan:

Pendekatan saintifik ini bukan satu-satunya, boleh juga

menggunakan pendekatan-pendekatan lain tapi disesuaikan

dengan kebutuhan materi, kondisi siswa, sarana dan

prasarana. Dalam pendekatan saintifik juga tidak harus

selalu berurutan dan tidak harus semuanya dipakai dalam

satu pertemuan tetapi disesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi.

Page 22: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 11

Pembelajaran Seni Budaya dilakukan dengan

memberikan pengalaman estetik yang mencakup

konsepsi, apresiasi, eksplorasi, dan kreasi. Keempat

hal tersebut selaras dengan Kompetensi Inti yang ada

pada kurikulum 2013.

Implementasi dari konsep pendekatan saintifik

tersebut harus disertai dengan penyempurnaan pola

pikir pembelajaran guru berikut ini.

a. Pembelajaran berpusat pada siswa.

b. Membangun pembelajaran interaktif (antara guru,

siswa, masyarakat, lingkungan alam, dan sumber,

media belajar).

c. Mengkondisikan pembelajaran secara jejaring

(siswa dapat memperoleh informasi yang bervariasi

dari berbagai sumber)

d. Memfasilitasi siswa mencari tahu dan bukan diberi

tahu tentang berbagai informasi.

e. Mengkondisikan pembelajaran dengan berbasis tim

atau kelompok.

f. Mengkondisikan pembelajaran dengan berbasis

multimedia.

g. Memperhatikan potensi dan kebutuhan setiap

siswa.

h. Mengembangkan pola pembelajaran dengan

multidisiplin ilmu.

i. Mengembangkan pola pembelajaran kritis.

Page 23: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

12 Kelas X Tunarungu

Terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran seni budaya, antara lain :

a. Model Discovery Learning

Model Discovery Learning merupakan teori belajar

yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang

menekankan pada keaktifan siswa dalam mencaritemukan

berbagai informasi sendiri. Materi atau bahan pelajaran

yang akan disampaikan guru, tidak disampaikan dalam

bentuk final akan tetapi siswa didorong untuk

mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan

dengan mencari informasi sendiri kemudian

mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang

mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk

akhir.

Pada mata pelajaran Seni Budaya, misalnya: sebelum

siswa membuat karya motif hias, diawali dengan langkah

mengamati berbagai informasi tentang ragam motif hias

tersebut. Informasi tentang karya motif hias yang meliputi

apa, bagaimana, untuk apa, di mana, dll dengan bimbingan

guru siswa tunarungu dapat mengamatinya dari majalah,

internet, buku-buku di perpustakaan, informasi dari guru

lain, contoh karya motif hias, dll. Melalui aktivitas

pengamatan, siswa mempertanyakan pada dirinya sendiri

atau menanyakan pada guru tentang bahannya, alatnya,

cara membuatnya, kegunaannya, dll. Pada akhirnya siswa

dapat mengaplikasikannya menjadi sebuah karya yang

dapat dipergelarkan.

Page 24: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 13

Perlu menjadi catatan penting bahwa tujuan dalam

metode Discovery Learning adalah hendaklah guru

memberikan kesempatan kepada siswanya untuk menjadi

seorang problem solver. Melalui kegiatan tersebut siswa

akan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-

hal yang bermanfaat bagi dirinya.

b. Model Pembelajaran Kolaboratif

Pada model pembelajaran kolaboratif, siswa dan guru

berinteraksi secara empati, saling menghormati, dan

menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.

Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman,

sehingga memungkinkan siswa menghadapi aneka

perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-

sama. Berikut ini beberapa sifat pembelajaran

koolaboratif.

1) Guru dan siswa saling berbagi informasi.

Pembelajaran kolaboratif, memberikan

kesempatan kepada siswa memiliki ruang gerak untuk

menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman

personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep

pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan

kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran.

Sumber informasi tidak hanya dari guru, melainkan

secara kontekstual dapat berasal dari siswa, atau dari

situasi dan kondisi lingkungan pada saat itu.

Pada kelas kolaboratif siswa juga dapat

menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka,

Page 25: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

14 Kelas X Tunarungu

berbagi informasi serta mendengar atau membahas

sumbangan informasi dari siswa lainnya. Dengan cara

seperti ini akan muncul β€œkeseragaman” di dalam

β€œkeberagaman” siswa. Hal ini dapat dilakukan pada

saat kegiatan diskusi, apresiasi dan berkarya seni.

2) Guru dan siswa saling berbagi tugas dan kewenangan

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru

berbagi tugas dan kewenangan dengan siswa,

khususnya untuk hal-hal tertentu. Misalnya pada saat

siswa merencanakan pergelaran dan pameran karya

seni.

3) Guru berperan sebagai mediator

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru

berperan sebagai mediator atau perantara. Guru

berperan membantu menghubungkan informasi baru

dengan pengalaman yang ada. Misalnya guru

menginformasikan sumber belajar seperti taman

budaya, museum, sanggar, galery, sentra industri seni

kerajinan, sekaligus membimbing dalam

memanfaatkan sumber belajar tersebut.

c. Model Pembelajaran Berbasis Berbasis Project Based

Learning

Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based

Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang

menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Siswa

melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis,

dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil

Page 26: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 15

belajar. Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek

sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan

perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai

dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.

Untuk itu disarankan menggunakan team teaching

dalam proses pembelajaran, sebagai contoh dalam

mempersiapkan pergelaran tari atau musik, sesama guru

Seni Budaya dapat bekerja sama sesuai dengan perannya

masing-masing. Misalnya guru Seni Rupa merancang

dekorasi panggung, guru Seni Teater membuat naskah

pertunjukan dan seterusnya.

B. Penilaian Pembelajaran Seni Budaya

1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran Seni Budaya

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses

pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran

siswa dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,

kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang

dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah

proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik dan non-

autentik. Penilaian autentika adalah bentuk penilaian yang

menghendaki siswa menampilkan sikap, menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari

pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang

sesungguhnya.

Page 27: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

16 Kelas X Tunarungu

Bentuk penilaian autentik, mencakup penilaian

berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio,

projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja,

serta penilaian diri. Sedangkan bentuk penilaian non-autentik

mencakup tes, ulangan, dan ujian.

2. Karakteristik Penilaian Pembelajaran Seni Budaya

Penilaian dalam Kurikulum Pendidikan Khusus 2013

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Belajar Tuntas

Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah siswa

dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan

siswa mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu

sesuai dengan yang dibutuhkan. Siswa yang belajar lambat

perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama,

dibandingkan siswa pada umumnya. Untuk kompetensi

pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), siswa tidak

diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi

berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan

dengan proseduryang benar dan hasil yang baik.

b. Autentik

Memandang penilaian dan pembelajaran sebagai dua hal

yang saling berkaitan. Penilaian Autentik harus

mencerminkan masalah dunia nyata,bukan dunia sekolah.

Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik

(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,

keterampilan, dansikap). Penilaian Autentik tidak hanya

mengukur apa yang diketahui oleh siswa, tetapi lebih

Page 28: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 17

menekankan mengukur apa yang dapatdilakukan oleh

siswa.

c. Berkesinambungan

Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai

penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan

berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang

utuh mengenai perkembangan hasil belajar siswa,

memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus

menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai

jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian,

ulangan tengah semester,ulangan akhir semester, atau

ulangan kenaikan kelas).

d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi

Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lesan,

produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan

penilaian diri.

e. Berdasarkan acuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan Acuan

Kriteria yang merupakan penilaian kemajuan siswa

dibandingkan dengankriteria capaian kompetensi (KCK)

yang ditetapkan. Skor yang diperolehdari hasil suatu

penilaian baik yang formatif maupun sumatifseorang siswa

tidak dibandingkan dengan skor siswalainnya namun

dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang

dipersyaratkan, hal ini dijelaskan dalam Permendikbud

Nomor 104 Tahun 2014. Bagi yang belum berhasil

mencapai kriteria, diberikesempatan mengikuti

Page 29: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

18 Kelas X Tunarungu

pembelajaran remedial yang dilakukan setelahsuatu

kegiatan penilaian (bukan di akhir semester) baik

secaraindividual, kelompok, maupun kelas. Bagi mereka

yang berhasil dapat diberi program pengayaan sesuai

dengan waktu yang tersedia baiksecara individual maupun

kelompok. Program pengayaan merupakanpendalaman

atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari.

3. Teknik dan Instrumen Penilain Pembelajaran Seni

Budaya

Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk

menilai kompetensi pada aspek pengetahuan adalah sebagai

berikut:

a. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian,

jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.

b. Instrumen tes lisanberupa daftar pertanyaan.

c. Instrumenpenugasanberupapekerjaanrumahdan/atau

projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok

sesuaidengan karakteristik tugas. Instrumenpenugasan

sering digunakanpada mata pelajaranSeni Budaya,

khususnya pada komptensi yang menekankan kepada

apresiasi seni.

Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk

menilai kompetensi pada aspek Keterampilan adalah sebagai

berikut:

a. Tes praktek adalah penilaian yang menuntut respon

berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau

Page 30: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 19

perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Tes praktik

sangat umum digunakan untuk mengukur kompetensi

keterampilan dalam mengekspresikan dan berkarya seni.

b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang

meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan

pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu

tertentu. Penilaian projek dalam pembelajaran Seni

Budaya dapat dilakukan guru pada kegiatan pameran

atau pergelaran seni, selain itu juga dapat dalam bentuk

membuat laporan, ulasan atau kritik seni yang

dipresentasikan siswa. Pada penilaian projek setidaknya

ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1) Kemampuan pengelolaan

Kemampuan siswadalam memilih topik, mencari

informasi dan mengelola waktu pengumpulan data

serta penulisan laporan.

2) Relevansi

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan

mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman

dan keterampilan dalam pembelajaran.

3) Keaslian

Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil

karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru

berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek

siswa.

Penilaian Projek dilakukan mulai dari

perencanaan, proses pengerjaan sampai dengan akhir

projek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau

Page 31: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

20 Kelas X Tunarungu

tahapan yang perlu dinilai.Pelaksanaan penilaian dapat

juga menggunakan rating scaledan checklist.

c. Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses

pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk

meliputi penilaian kemampuan siswa membuat produk-

produk teknologi dan seni, seperti: makanan,pakaian,

hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang

terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga)tahap dan setiap

tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan

siswa dan merencanakan, menggali,dan

mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

2) Tahap pembuatan produk (proses),meliputi: penilaian

kemampuan siswa dalam menyeleksi dan

menggunakan bahan, alat, dan teknik.

3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian

produk yang dihasilkan siswa sesuai kriteriayang

ditetapkan.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara

holistik atau analitik.

1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan

dari produk, biasanya dilakukan pada tahap

appraisal.

2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk,

biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang

terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

Page 32: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 21

Tabel 1.3.

Contoh Penilaian Produk

No. Aspek Penilaian

Skor

1 2 3 4

Membuat Karya Tiga Dimensi

1 Perencanaan

2 Proses Pelaksanaan

3 Hasil

d. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan

dengan cara menilai kumpulan seluruh karya siswa

dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif

untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,

dan/atau kreativitas siswa dalam kurun waktu tertentu.

Penilaian portofolio diberikan agar karya siswa

didokumentasikan dengan baik sebagai pendukung dalam

kemampuan menilai kemampuan diri. Portofolio dalam

mata pelajaran Seni Budaya dapat berupa kumpulan hasil

karya seni rupa atau karya-karya seni dalam bentuk VCD

dan deskripsi karya seni.

Hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan

portofolio sebagai berikut:

1) Masing-masing siswa memiliki portofolio sendiri yang di

dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan

pelajaran atau setiap kompetensi.

2) Menentukan hasil kerja apa yang perlu

dikumpulkan/disimpan.

Page 33: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

22 Kelas X Tunarungu

3) Sewaktu waktu siswa diharuskan membaca catatan

guru yang berisi komentar, masukan dan tindakan

lebih lanjut yang harus dilakukan siswa dalam rangka

memperbaiki hasil kerja dan sikap.

4) Siswa dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti

catatan guru.

5) Catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan

siswa perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan

kemajuan belajar siswa dapat terlihat.

4. Pengolahan Hasil Penilaian dan Pelaporan

Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara

berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan

kemajuan belajar siswa serta untuk meningkatkan efektivitas

pembelajaran.

Penghitungan nilai capaian kompetensi siswa secara

kuantitatif, dilakukan untuk mengetahui ketercapaian

kriteria ketuntasan minimal (KKM), sebagai pertimbangan

untuk melakukan program remedial.

Penghitungan nilai capaian kompetensi siswa dalam

satusemester secara kuantitatif, dilakukan dengan langkah-

langkah sebagaiberikut:

a. Menghitung Nilai Ulangan Harian (NUH)

NUH diperoleh dari hasil ulangan harian, yang

dilaksanakan melaluites tulis, tes lesan, dan penugasan

yang dilaksanakan pada setiapakhir pembelajaran sesuai

dengan kebutuhan guru.

Page 34: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 23

b. Menghitung Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS)

NUTS diperoleh dari hasil tes tulis dan/atau praktek

yangdilaksanakan pada tengah semester. Materi Ulangan

TengahSemester mencakup seluruh kompetensi yang telah

dibelajarkan sampai dengan saat pelaksanaan UTS.

c. Menghitung Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS)

NUAS diperoleh dari hasil tes tulis dan/atau praktek

yangdilaksanakan di akhir semester. Materi UAS

mencakup seluruhkompetensi pada semester tersebut.

d. Menghitung nilai pengetahuan

Nilai pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Ulangan

Harian(NUH), Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS), dan

Nilai UlanganAkhir Semester (NUAS).

Penghitungan nilai pengetahuan dilakukan dengan

caramenggunakan skala nilai 0 s.d.100.

Tabel 1.4. Rentang Nilai Rerata, Rentang Capaian Optimum

dan Huruf Aspek Pengetahuan dan Keterampilan

Pengetahuan Keterampilan Keterangan Deskripsi Skor

Rerata Huruf

Capaian Optimum

Huruf

96 – 100 A 96 – 100 A Sangat Baik

88 – 95 A- 88 – 95 A-

80 – 87 B+ 80 – 87 B+ Baik

71 – 79 B 71 – 79 B

63 – 70 B- 63 – 70 B-

Cukup 55 – 62 C+ 55 – 62 C+

46 – 54 C 46 – 54 C

38 – 46 C- 38 – 46 C-

Kurang 30 – 37 D+ 30 – 37 D+

0 – 29 D 25 – 29 D

Page 35: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

24 Kelas X Tunarungu

C. Remedial

1. Prinsip – Prinsip Remedial

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran

remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan

khusus antara lain:

a. Adaftif, Pembelajaran remedial hendaknya

memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan

daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-

masing.

b. Interaktif, Pembelajaran remedial hendaknya

melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif

berinteraksi dengan siswa dan selalu memberikan

monitoring dan pengawasan agar mengetahui

kemajuan belajar siswanya.

c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian

d. Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai

metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai

dengan karakteristik siswa.

e. Pemberian umpan balik sesegera mungkin

f. Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada

siswa mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan

sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan

belajar yang berlarut-larut.

g. Pelayanan sepanjang waktu

h. Pembelajaran remedial dilakukan secara

berkesinambungan dan harus selalu tersedia

Page 36: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 25

programnya agar setiap saat siswa dapat

mengaksesnya sesuai dengan keperluannya masing-

masing.

2. Pembelajaran Remedial

Program Remedial Teaching adalah program pembelajaran

yang diberikan kepada siswa yang belum mencapai

kompetensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar

tertentu. Metode yang digunakan dalam pembelajaran

remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar

belakang kesulitan belajar yang dialami siswa. Tujuan

pembelajaran juga dirumuskan sesuai dengan kesulitan

yang dialami siswa. Pada program pembelajran remedial,

media belajar disiapkan guru agar dapat mempermudah

siswa dalam memahami kompetensi dasar yang dirasa

sulit. Alat evalusi yang digunakan dalam pembelajaran

remedial disesuaikan dengan kesulitan belajar yang

dialami siswa.

Langkah-langkah pembelajaran remedial

a. Identifikasi masalah

1) Permasalahan pada keunikan siswa

2) Permasalahan pada materi ajar

3) Permasalahan pada strategi pembelajaran

b. Melakukan perencanaan

1) Dilakukan dalam jam belajar efektif

2) Dilakukan di luar jam belajar efektif

c. Pelaksanaan remedial

1) Menyesuaikan dengan keunikan siswa

Page 37: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

26 Kelas X Tunarungu

2) Menyiapkan contoh terkait materi ajar

3) Menyesuaikan strategi belajar

d. Identifikasi keberhasilan

D. Pengayaan

1. Prinsip-prinsip Pengayaan

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan

dalam mengonsep program pengayaan

menurut Khatena (1992):

a. Inovasi

Guru perlu menyesuaikan program yang

diterapkan dengan kekhasan siswa,

karakteristik kelas serta lingkungan hidup

dan budaya siswa.

b. Kegiatan yang memperkaya

Dalam menyusun materi dan mendisain

pembelajaran pengayaan, kembangkan

dengan kegiatan yang menyenangkan,

membangkitkan minat, merangsang

pertanyaan, dan sumber-sumber yang

bervariasi dan memperkaya.

c. Merencanakan metodologi yang luas dan

metode yang lebih bervariasi

Misalnya dengan memberikan project,

pengembangan minat dan aktivitas-

aktivitas menggugah (playful).

Page 38: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 27

2. Pembelajaran Pengayaan

Program pengayaan dapat diartikan memberikan

tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan siswa

yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang

ditentukan oleh kurikulum.

Program pengayaan dapat dilakukan bersamaan dengan

kegiatan pembelajaran atau dilakukan di luar jam

pelajaran.

Jenis-jenis program pengayaan

a. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD

yang sedang dilaksanakan yang dirancang untuk

disajikan kepada siswa.

b. Keterampilan proses yang diperlukan oleh siswa agar

berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi

terhadap topik yang diminati dalam bentuk

pembelajaran mandiri.

c. Pemecahan masalah yang diberikan kepada siswa yang

memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa

pemecahan masalah nyata dengan menggunakan

pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek

dan penelitin ilmiah.

Langkah-langkah pembelajaran pengayaan

a. Identifikasi awal

Guru melakukan identifikasi awal terhadap minat dan

gaya belajar siswa yang bersangkutan.

b. Melakukan perencanaan

Membuat perencanaan sesuai dengan minat dan gaya

belajar siswa dengan penekanan pada KI-3 atau KI-4.

Page 39: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

28 Kelas X Tunarungu

Kemudian membuat program pengayaan dengan

menyiapkan materi dan perangkat pendukung aktivitas

pengayaan.

c. Pelaksanaan pengayaan

Dilaksanakan dalam pembelajaran sesuai perencanaan

dan memperhatikan minat dan gaya belajar.

d. Penilaian Otentik

E. Interaksi dengan Orang Tua

Interaksi guru dengan orang tua sangat diperlukan

dalam rangka menunjang keberhasilan proses pembelajaran.

Tujuan interaksi orang tua dan sekolah adalah terciptanya

kesamaan pemahaman, terciptanya keseimbangan pola didik

antara di sekolah dan di rumah, terciptanya hubungan/

interaksi yang efektif bagi siswa dengan orang tua. Oleh

karena itu, interkasi antara guru dan orang tua perlu

dilakukan dengan berbagai cara baik langsung maupun

tertulis atau tidak langsung.

1. Interaksi secara Langsung

Interaksi secara langsung, dapat dilakukan dengan cara

antara lain seperti berikut.

a. menghadirkan orang tua/wali siswa ke sekolah untuk

diberikan penjelasan tentang perkembangan dan atau

perilaku anaknya selama belajar di sekolah,

b. penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang tua,

adalah salah satu bentuk upaya sekolah untuk

memberikan kesempatan kepada guru, khususnya

Page 40: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 29

wali kelas untuk berinteraksi secara langsung dengan

orang tua

2. Interaksi secara Tidak Langsung

Interaksi Secara Tidak Langsung Interaksi secara tertulis

atau tidak langsung dapat dilakukan dengan langkah-

langkah berikut ini

a. Komunikasi tertulis antara guru dan orang tua.

b. Meminta orang tua ikut memeriksa dan

menandatangani pekerjaan rumah (PR).

c. Membuka hubungan komunikasi (telepon, sms, e-

mail, portal guru dan anak.

d. Upaya pemantauan terhadap siswa dalam

mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok

dengan membubuhkan tanda tangan pada lembar

monitoring seperti contoh berikut.

Lembar Monitoring dari Sekolah

pada Orang Tua

No. Hari dan Materi Judul Tanda Tangan

Tanggal Tugas Orang Tua Guru

Selain itu, kegiatan pekerjaan rumah yang

melibatkan orang tua dengan anak dapat dikombinasikan

dengan kunjungan guru ke rumah.

Page 41: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

30 Kelas X Tunarungu

Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai

petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan kegiatan

pembelajaran di kelas.

Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-

hal sebagai berikut.

1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.

2. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) dalam semua

kegiatan pembelajaran dengan kegiatan pembiasaan,

keteladanan, dan budaya sekolah sehingga membentuk sikap,

pengetahuan, dan perilaku positif.

3. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar (KD).

4. Indikator yang dibuat boleh tidak digunakan atau ditambah

atau disesuaikan dengan keadaan siswa, kodisi daerah dan

situasi.

5. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode

pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila

kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan

(misalnya saat mengamati benda di sekitar sekolah tapi datang

hujan).

6. Guru bisa mengembangkan materi dari sumber-sumber lain

untuk menambah wawasan siswa dan sebagai alternatif untuk

pengayaan. Gunakan media atau sumber belajar alternatif

yang tersedia di lingkungan sekolah.

7. Guru harus mempunyai keterampilan bertanya, mengelola

kelas, membuka dan menutup pembelajaran.

Page 42: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 31

8. Langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan pada buku

guru ini dapat disesuaikan dengan kondisi , sekolah, dan

siswa.

9. Media dan sumber tidak terpaku dengan yang tertuli di buku,

tetapi bias mencari sumber lain.

10. Tarian, lagu, alat Musikpada buku guru boleh disesuaikan

dengan daerah masing-masing.

11. Pertemuan dalam pembelajaran disesuaikan oleh guru

masing-masing tidak terpaku pada urutan.

12. Libatkan semua siswa tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap

siswa cerdas dalam keunikan masing-masing. Dengan

demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya

belajar siswa dan beragam faktor penyebab efektivitas dan

kesulitan belajar siswa, sangat dibutuhkan.

13. Apabila Guru mengambil 2 aspek seni yang dapat disesuaikan

dengan minat siswa. Maka guru silahkan menyesuaikan.

Page 43: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

32 Kelas X Tunarungu

Bagian 2

Petunjuk Khsusus

Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai

petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan kegiatan

pembelajaran.

Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-

hal sebagai berikut.

1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.

2. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) dalam semua

kegiatan pembelajaran dengan kegiatan pembisaaan,

keteladanan, dan budaya sekolah sehingga membentuk sikap,

pengetahuan, dan perilaku positif.

3. Sebelum membuat rencana pembelajaran, hendaknya

melakukan kegiatan asesmen agar mengetahui keunggulan

dan kelemahan setiap peserta didik sehingga dapat

menyesuaikan dari segi kedalaman dan keluasan materi,

media pembelajaran, dan factor-faktor pendukung lainnya.

4. Tabel 2 sebagai acuan juga untuk membuat Prota dan Promes.

5. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar (KD).

6. Indikator yang dibuat boleh tidak digunakan atau ditambah

atau disesuaikan dengan keadaan peserta didik, kodisi daerah

dan situasi.

7. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode

pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila

kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan

Page 44: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 33

(misalnya saat mengamati benda di sekitar sekolah tapi datang

hujan).

8. Guru dapat mengembangkan materi dari sumber-sumber lain

untuk menambah wawasan peserta didik dan sebagai

alternatif untuk pengayaan. Gunakan media atau sumber

belajar alternatif yang tersedia di lingkungan sekolah.

9. Guru harus mempunyai keterampilan bertanya, mengelola

kelas, membuka dan menutup pembelajaran.

10. Langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan pada buku

guru ini dapat disesuaikan dengan kondisi, sekolah, dan

peserta didik.

11. Media dan sumber tidak terpaku dengan yang tertulis di buku,

tetapi bisa mencari sumber lain.

12. Tarian, lagu, alat Musikpada buku guru boleh disesuaikan

dengan daerah masing-masing.

13. Pertemuan dalam pembelajaran disesuaikan oleh guru

masing-masing tidak terpaku pada urutan yang tertera pada

buku guru.

14. Libatkan semua peserta didik tanpa kecuali dan yakini bahwa

setiap peserta didik cerdas dalam keunikan masing-masing.

Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk,

gaya belajar peserta didik dan beragam faktor penyebab

efektivitas dan kesulitan belajar peserta didik, sangat

dibutuhkan.

15. Apabila Guru mengambil 2 aspek seni yang dapat disesuaikan

dengan minat peserta didik. Maka guru silahkan

menyesuaikan.

Page 45: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

34 Kelas X Tunarungu

16. Tes Pengetahuan dan tes keterampilan juga Soal-soal tes yang

tertera pada buku Guru adalah contoh, pada pelaksanaannya

dapat diganti atau ditambah disesuaikan dengan materi yang

disampaikan.

Page 46: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 35

BAB I

Motif Hias Nusantara

Bab I Semester I dalam buku siswa kelas X

Tunarungu ini berisi pembelajaran motif hias

nusantara. Kompetensi yang diharapkan setelah siswa

mempelajari materi ini adalah pemahaman lebih

terhadap berbagai jenis dan teknik yang digunakan

dalam membuat gambar motif hias nusantara serta

keterampilan untuk berkreasi membuat gambar motif

hias nusantara. Alokasi waktu pembelajaran materi

motif hias nusantara ini sedikitnya dapat dilakukan

dalam 12 jam pelajaran atau sama dengan 6 kali

pertemuan.

Setelah mempelajari materi pembelajaran motif

hias nusantara di bab I ini siswa diharapkan memiliki

kompetensi mengapresiasi dengan memahami

pengertian motif hias nusantara, jenis dan teknik yang

digunakan dalam proses membuat gambar motif hias

nusantara serta mampu berkreasi membuat membuat

gambar motif hias nusantara menggunakan berbagai

media dan teknik membuat motif hias nusantara yang

akan dibuat berupa karya batik pada bidang kertas.

Page 47: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

36 Kelas X Tunarungu

Peta materi pembelajaran motif hias nusantara

dapat dilihat pada bagian berikut ini yang juga

terdapat dalam buku siswa. Peta materi ini bukanlah

urutan baku yang harus diikuti siswa tetapi

pengkategorian untuk memudahkan proses

pembelajaran dan penguasaan materi.

Peta Konsep/Materi

Motif Hias Nusantara

Jenis-jenis Motif

Hias Nusantara

Pengertian Motif

Hias Nusantara

Menggambar

Motif Hias Nusantara

Page 48: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 37

Indikator penguasaan kompetensi dalam pembelajaran motif

hias nusantara ini diantaranya adalah kemampuan

menunjukkan, membedakan, membandingkan dan menjelaskan

jenis motif hias nusantara, mengidentifikasi, membandingkan dan

teknik yang digunakan dalam membuat motif hias nusantara.

Indikator penguasaan kompetensi membuat motif hias nusantara

dapat diamati melalui kinerja siswa sesuai urutan langkah-

langkah berkarya serta kesesuain hasil karya siswa dengan

ketentuan tugas berkarya yang diberikan.

A. Pembelajaran Motif Hias Nusantara

1. Kompetensi Dasar

3.1. Memahami Motif Hias Nusantara

4.1. Menggambar Ragam Motif Hias Nusantara

2. Indikator

a. Menjelaskan motif hias nusantara

b. Mengidentifikasi macam-macam motif hias nusantara

c. Menjelaskan macam-macam motif hias nusantara

d. Membandingkan macam-macam motif hias nusantara

e. Menggambar motif hias nusantara

f. Mempresentasikan gambar motif hias nusantara hasil

buatan sendiri dengan lisan maupun tulisan.

3. Pengalaman Belajar

Setelah melakukan proses pengamatan terhadap

objek, model, dan penjelasan verbal; membaca teks

bacaan; mencari informasi dengan bertanya jawab,

Page 49: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

38 Kelas X Tunarungu

diskusi, dan mencoba sendiri, siswa mampu memahami

dan mengenal melalui kemampuan menyebutkan,

menjelaskan, membandingkan, dan menggambar motif

hias nusantara.

4. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

a. Buku Siswa Seni Budaya SMALB Tunarungu Kelas X.

b. Alat-alat dan bahan pendukung pembuatan gambar

motif hias nusantara

c. Model hasil karya motif hias. (kain batik, ukiran kayu,

hiasan dinding, dll).

d. Sumber-sumber lain yang menunjang.

5. Langkah-langkah pembelajaran

Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai maka langkah selanjutnya adalah

menjelaskan materi. Guru dapat pula menjelaskan

tentang pengertian motif hias nusantara, jenis-jenis motif

hias nusantara, dan cara membuat gambar motif hias

nusantara perlu dijelaskan pula kepada siswa. Pada

proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-

langkah pembelajaran berikut ini.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan menyapa semua

siswa.

2) Guru memeriksa kondisi ruangan dan perlengkapan

kelas.

Page 50: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 39

3) Guru memeriksa kehadiran siswa.

4) Salah seorang siswa memimpin berdoa sebelum

belajar.

5) Guru mengadakan apersepsi dengan mengaitkan

materi pembelajaran yang lalu dengan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan ini.

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan permasalahan dengan materi

pembelajaran yang lalu.

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan jika ada pesan atau amanat dari

orang tuanya yang harus disampaikan kepada guru

atau sekolah.

8) Guru memeriksa tugas atau Pekerjaan Rumah yang

diberikan minggu lalu.

9) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti

Pertemuan 1

1) Siswa mengamati gambar motif hias yang telah

disediakan.

Guru dapat memotivasi dan memfasilitasi siswa

untuk melihat gambar motif hias nusantara melalui

berbagai sumber media pembelajaran, internet,

media cetak maupun elektronik.

Page 51: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

40 Kelas X Tunarungu

2) Siswa mengelompokkan gambar motif hias nusantara

dengan mengisi format isian.

3) Siswa membaca teks bacaan tentang pengertian motif

hias nusantara.

4) Dengan pertanyaan pengarah dari guru, siswa

terpancing untuk menanyakan tentang hal–hal yang

berhubungan dengan motif hias nusantara.

Pertemuan Ke 2

1) Siswa membaca teks bacaan tentang jenis-jenis motif hias

nusantara.

2) Siswa mengamati penjelasan guru mengenai jenis-jenis

motif hias nusantara.

3) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

mengumpulkan informasi tentang jenis-jenis motif hias

nusantara dari berbagai sumber.

4) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

membandingkan berbagai jenis gambar motif hias

nusantara.

5) Guru memotivasi dan memfasiltasi siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai

materi tentang jenis-jenis motif hias nusantara

Pertemuan ke 3

1) Siswa membaca teks bacaan mengenai teknik dan

langkah-langkah membuat motif hias nusantara.

2) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

mengamati media, alat dan bahan dari jenis motif hias

Page 52: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 41

nusantara yang ada disekitar daerah tempat tinggal

maupun daerah lain dari berbagai sumber.

Sekolah yang memiliki ruang audio visual maupun

ruang komputer, siswa bisa dikondisikan untuk

menonton tayangan tentang motif hias dan cara

pembuatannya atau mengajak siswa ke ruang

perpustakaan maupun ke toko buku untuk mencari

buku/ literatur tentang motif hias. Kalau

memungkinkan siswa dapat mengunjungi galeri/toko

yang menyediakan batik.

3) Siswa mengisi format isian hasil pengamatan.

Pertemuan Ke 4

1) Siswa membaca teks bacaan mengenai langkah-langkah

dalam menggambar berbagai jenis motif hias nusantara.

2) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

bertanya tentang langkah-langkah menggambar motif

hias nusantara.

3) Guru memotivasi dan memfasiltasi siswa untuk

bertanya tentang media, alat, bahan dan teknik dalam

menggambar motif hias nusantara.

Pertemuan ke 5

1) Siswa menyiapkan media, alat dan bahan dalam membuat

gambar motif hias nusantara.

Page 53: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

42 Kelas X Tunarungu

2) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

menyiapkan media, alat dan bahan dalam membuat

gambar motif hias nusantara.

3) Siswa mencoba membuat gambar motif hias nusantara

berdasarkan desain atau pola motif hias yang telah pelajari

pada pertemuan atau pembelajaran sebelumnya.

4) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

bereksperimen tentang teknik yang akan digunakan dalam

membuat gambar motif hias nusantara.

5) Siswa mempertanggungjawabkan proses pembuatan

gambar motif hias nusantara secara lisan maupun tulisan.

Pertemuan ke 6

Siswa melaksanakan uji kompetensi pengetahuan dan

keterampilan melalui tes pengetahuan dan penilaian proses.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru menyimpulkan materi yang diajarkan bersama-

sama dengan siswa.

2) Guru dan siswa melakukan refleksi tentang apa yang

sudah diketahui siswa dan yang harus diketahui lebih

lanjut terhadap materi pembelajaran.

3) Guru memberikan gambaran rencana kegiatan

pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

4) Sebelum pulang guru mengajak siswa untuk berdo’a.

Page 54: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 43

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian

Materi dalam buku siswa telah memuat latihan yang

dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan

penilain terhadap siswa. Beberapa latihan dalam buku

siswa yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran

menggambar motif hias nusantara diantaranya sebagai

berikut.

Guru dapat meminta siswa untuk mengelompokkan

gambar motif hias nusantara berdasarkan jenisnya

dengan mengisi kolom di bawah ini.

Format Hasil Pengamatan

Nama Siswa :

Kelas :

Hari/tanggal pengamatan :

No.

Gambar Jenis Motif Hias Nusantara

1

2

3

4

Page 55: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

44 Kelas X Tunarungu

Setelah kamu mempelajari tentang jenis-jenis motif hias

tersebut.

1. Guru mengkondisikan siswa secara berkelompok untuk

mengamati jenis-jenis motif hias nusantara yang ada di

daerahnya maupun daerah lain. siswa dapat mencari

sumber informasi melalui internet, majalah, buku atau

dengan mengamati langsung ke tempat kerajinan.

2. Guru meminta siswa membandingkan media, bahan dan

alat serta teknik yang digunakan dari masing-masing

motif hias nusantara tersebut.

3. Diskusikanlah hasil pengamatan kalian dengan mengisi

format pengamatan berikut ini.

Format diskusi hasil pengamatan

Nama Siswa :

Hasil karya yang diamati :

No Aspek yang diamati Uraian hasil pengamatan

1 Jenis Motif Hias

Nusantara

2 Media yang digunakan

3 Alat dan Bahan yang

digunakan

4 Teknik menggambar

motif hias

Page 56: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 45

Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam

memberikan penilaian adalah keterbukaan terhadap berbagai

alternatif jawaban. Siswa dapat memberikan berbagai jawaban

yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus diapresiasi

sepanjang siswa mampu memberikan penjelasan dari

jawabannya tersebut.

Pengetahuan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa pengertian motif hias nusantara?

2. Tuliskan jenis-jenis motif motif hias nusantara?

3. Jelaskan yang dimaksud motif hias fauna?

4. Apakah ciri dari motif hias geometris?

Kunci jawaban

1. Pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan motif hias

yang ada diberbagai daerah.

2. Motif Hias Flora, Fauna, Geomtris, Figuratif, dan Motif Hias

Lain.

3. Pola Motif hias yang dibentuk berdasarkan pada tumbuh-

tumbuhan.

4. Motif hias yang bentuk dasarnya garis lurus, lengkung, zigzag,

spiral, dan berbagai bidang seperti segi empat, persegi

panjang, lingkaran, layang-layang, dan bentuk lainnya yang

dibuat secara berulang-ulang.

Kriteria penilaian

Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2,5

Page 57: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

46 Kelas X Tunarungu

Skor maksimal adalah 10

Nilai siswa =π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ x100

Keterampilan

1. Buat gambar motif hias nusantara pada kertas gambar

ukuran A3, beri warna menggunakan pensil warna atau cat

air agar karyamu lebih menarik.

Format Penilaian Proses

Nama Siswa :

Kelas :

No. Aspek yang dinilai Nilai Ket. 4 3 2 1

1. Kelengkapan alat dan bahan

2 Perencanaan/Desain karya

3 Proses pembuatan

4 Hasil karya

5 Kesungguhan dalam proses kerja

Keterangan

4 = Baik Sekali 2 = Cukup Baik

3 = Baik 1 = Kurang Baik

Skor Tertinggi: 20

Nilai Keterampilan:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100 = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›

2. Apabila dalam tugas sebelumnya, guru menggunakan

contoh gambar yang terdapat dalam buku siswa, maka

Page 58: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 47

untuk tugas selanjutnya guru meminta siswa untuk

mengumpulkan sendiri gambar/foto karya motif hias

nusantara. Mintalah siswa untuk mengumpulkan gambar

motif hias yang menjadi ciri khas di daerahnya. Kemudian

buat analisis sederhana berkaitan dengan jenis motif hias,

media, teknik, alat dan bahan pada karya motif hias yang

dikumpulkan tersebut.

Contoh Format analisis

(Deskripsi jenis karya motif hias, media, alat,

bahan dan teknik yang diguanakan).

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

.......................................................................

Gambar motif hias

Page 59: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

48 Kelas X Tunarungu

Format Penilaian Portofolio

Nama :

Kelas :

No. Aspek yang dinilai Nilai

SB B C K

1. Kerincian

2 Ketepatan

3 Kelengkapan

3 Kreativitas jawaban

4 Kreativitas bentuk laporan

SB = Sangat Baik = 4

B = Baik = 3

C = Cukup = 2

K = Kurang = 1

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Skor tertinggi 20

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100 = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›

Page 60: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 49

2. Tindak lanjut

a. Remidial

1) Pembelajaran remidial dilakukan apabila siswa

belum berhasil mencapai tujuan minimal

pembelajaran sebagaimana tercantum pada KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal).

2) Jika siswa masih mengalami kesulitan dalam

menyerap materi pembelajaran walaupun telah

dilakukan pembelajaran remidial maka guru perlu

mempertimbangkan kembali materi tersebut. Hal

tersebut bisa saja materi disederhanakan atau

diganti disesuaikan dengan kondisi dan

kebutuhan siswa.

b. Pengayaan

Apabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa

diberikan pengayaan dengan memperdalam dan

memperluas materi serta keterampilan. Dalam

pembelajaran motif hias nusantara ini, pengayaan

materi dapat diberikan dengan cara memberikan

contoh sebanyak-banyaknya karya motif hias

nusantara. Berikan pula contoh karya motif hias yang

dimanfaatkan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran motif hias

nusantara ini sangat bermanfaat untuk membuka

wawasan siswa, memberikan stimulus untuk berpikir

dan berkarya secara lebih kreatif.

Page 61: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

50 Kelas X Tunarungu

C. Interaksi dengan Orang Tua

Peran serta orang tua dalam pembelajaran mengenai

motif hias nusantara ini sangatlah besar. Cobalah untuk

meminta partisipasi orang tua melalui komentarnya

terhadap karya yang di buat (dikumpulkan) siswa. Guru

dapat meminta siswa untuk mengerjakan latihan bersama

orang tuanya dengan terlebih dahulu memberikan

pemahaman pada siswa bahwa komentar atau tanggapan

yang diberikan orang tuanya tidak harus sama dengan

komentar yang diberikan siswa.

Page 62: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 51

BAB II

Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi

Pada bab II ini siswa akan mendapatkan informasi yang

mengantarkan mereka pada pemahaman karya seni rupa tiga

dimensi melalui eksplorasi informasi dari berbagai sumber belajar

untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengena berbagai

Jenis karya seni rupa tiga dimensi dan teknik yang digunakan

dalam berkarya seni rupa tiga dimensi serta kegiatan berkarya

seni rupa. Secara umum alur pembelajaran berkarya seni rupa

tiga dimensi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut.

Peta Konsep/Materi

Teknik

Pembuatan Seni

Rupa Tiga

Dimensi

Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi

Jenis Seni Rupa

Tiga Dimensi

Pengertian Seni Rupa Tiga Dimensi

Membuat Karya

Seni Rupa Tiga

Dimensi

Page 63: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

52 Kelas X Tunarungu

Pembelajaran materi karya seni rupa tiga dimensi ini

minimal dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan (10 jam

pelajaran). Pembelajaran tentang jenis dan teknik karya seni

rupa tiga dimensi memberikan informasi bagi siswa dasar-

dasar pemahaman dalam berkarya seni rupa tiga dimensi.

Dasar-dasar pemahaman ini diharapkan dapat dimanfaatkan

dalam pembelajaran berkarya seni rupa tiga dimensi maupun

kegiatan pada bab (semester) berikutnya yaitu pameran karya

seni rupa.

A. Pembelajaran Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi

1. Kompetensi Dasar

3.2 : Memahami Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

4.2 : Membuat Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

2. Indikator

a. Menjelaskan karya seni rupa tiga dimensi.

b. Mengidentifikasi karya seni rupa tiga dimensi

berdasarkan jenisnya.

c. Membedakan jenis karya seni rupa tiga dimensi

berdasarkan fungsinya.

d. Membandingkan jenis karya seni rupa tiga dimensi

berdasarkan fungsinya.

e. Mengidentifikasi teknik karya seni rupa tiga dimensi.

f. Membuat karya seni rupa tiga dimensi.

Page 64: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 53

3. Pengalaman Belajar

Setelah mengamati, membaca teks bacaan,

dan mencari informasi, siswa mampu memahami,

menjelaskan, memberi contoh, menjawab soal-

soal dan membuat karya seni rupa tiga dimensi.

4. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

a. Buku Siswa Seni Budaya SMALB Tunarungu

Kelas X.

b. Alat-alat dan bahan pendukung pembuatan

karya seni rupa tiga dimensi.

c. Model hasil karya seni rupa tiga dimensi.

Misalnya: kursi, lemari, vas bunga, tempat

pensil, boneka, dll).

d. Sumber-sumber lain yang menunjang.

5. Langkah-langkah Pembelajaran

Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai maka langkah

selanjutnya adalah menjelaskan materi. Guru

dapat pula menjelaskan tentang pengertian

karya seni rupa tiga dimensi, jenis-jenis karya

seni rupa tiga dimensi, teknik dan cara

membuat karya seni rupa tiga dimensi perlu

dijelaskan pula kepada siswa. Pada proses

pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-

langkah pembelajaran berikut ini.

Page 65: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

54 Kelas X Tunarungu

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan menyapa

semua siswa.

2) Guru memeriksa kondisi ruangan dan

perlengkapan kelas.

3) Guru memeriksa kehadiran siswa.

4) Salah seorang siswa memimpin berdoa

sebelum belajar.

5) Guru mengadakan apersepsi dengan

mengaitkan materi pembelajaran yang lalu

dengan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan ini.

6) Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengemukakan

permasalahan dengan materi pembelajaran

yang lalu.

7) Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan jika ada pesan

atau amanat dari orang tuanya yang harus

disampaikan kepada guru atau sekolah.

8) Guru memeriksa tugas atau Pekerjaan

Rumah yang diberikan minggu lalu.

9) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti

Pertemuan ke 7

1) Guru mengondisikan siswa secara berkelompok

maupun perorangan.

Page 66: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 55

2) Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar

maupun benda hasil karya seni rupa tiga

dimensi.

3) Setelah mengamati siswa diberikan lembar kerja

sesuai dengan media yang diamati siswa.

4) Siswa membaca teks bacaan mengenai

pengertian karya seni rupa tiga dimensi.

5) Siswa menyimpulkan dan menjawab pertanyaan

dari guru.

Pertemuan ke 8

1) Siswa membaca teks bacaan mengenai jenis-jenis

karya seni rupa tiga dimensi.

2) Siswa mengamati gambar hasil karya seni rupa

tiga dimensi.

3) Siswa membedakan gambar hasil karya seni rupa

tiga dimensi berdasarkan fungsinya.

4) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

menunjukan hasil karya seni rupa tiga dimensi

yang ada di sekitarnya.

5) Siswa mengisi format hasil pengamatan yang

telah disediakan dalam buku siswa.

Pertemuan ke 9

1) Siswa membaca teks bacaan mengenai teknik

yang digunakan dalam membuat karya hasil

karya seni rupa tiga dimensi.

Page 67: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

56 Kelas X Tunarungu

2) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa

untuk mengamati karya seni rupa tiga

dimensi yang ada disekitarnya.

3) Siswa menjawab pertanyaan dengan mengisi

format hasil pengamatan dalam buku siswa.

Pertemuan ke 10

1) Guru mengkondisikan siswa secara kelompok

maupun perseorangan.

2) Siswa mengamati langkah-langkah dalam

pembuatan karya seni rupa tiga dimensi.

3) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa

untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan dalam pembuatan hasil karya seni

rupa tiga dimensi.

4) Siswa mencoba membuat karya seni rupa tiga

dimensi.

5) Siswa mempersentasikan hasil karya seni rupa

tiga dimensi yang telah dibuatnya.

Pertemuan ke 11

Siswa melaksanakan uji kompetensi

pengetahuan dan keterampilan melalui tes

pengetahuan dan penilaian proses.

Page 68: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 57

c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing siswa menyimpulkan

materi pembelajaran melalui tanya jawab

secara klasikal.

2) Gurudan siswa melakukan refleksi tentang apa

yang sudah diketahui siswa dan yang harus

diketahui lebih lanjut terhadap materi

pembelajaran.

3) Guru menjelaskan rencana kegiatan

pertemuan berikutnya.

4) Berdoa sebelum pulang sekolah dipimpin oleh

salah seorang siswa.

B. Penilian dan Tindak lanjut

1. Penilaian

Materi dalam buku siswa telah memuat latihan yang

dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan

penilain terhadap siswa. Beberapa latihan dalam buku

siswa yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran

menggambar motif hias nusantara diantaranya sebagai

berikut.

Page 69: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

58 Kelas X Tunarungu

Setelah kamu mengamati benda-benda hasil karya seni rupa

yang ada di ruang kelasmu. Tuliskan hasil pengamatanmu

dengan mengisi format hasil pengamatan berikut ini!

Format Hasil Pengamatan

Nama Kelompok :

Kelas :

Hari/tanggal Pengamatan :

No Karya yang

diamati

Termasuk Karya

Seni Rupa Tiga Dimensi

Uraian Hasil Pengamatan

Ya Tidak

1

2

3

4

Page 70: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 59

1. Buatlah kelompok! Kemudian kunjungi tempat

kerajinan seni rupa yang ada di daerahmu.

2. Buatlah karya tulis hasil karya seni rupa tiga dimensi

yang telah kalian amati!

Contoh Format analisis portofolio

(Deskripsi jenis karya seni rupa tiga dimensi,

media, alat, bahan dan teknik yang

diguanakan).

....................................................................

....................................................................

....................................................................

....................................................................

....................................................................

....................................................................

....................................................................

....................................................................

....................................................................

....................................................................

..............................

Gambar karya seni rupa

tiga dimensi

Page 71: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

60 Kelas X Tunarungu

Format Penilaian Portofolio

No. Aspek yang dinilai Nilai

SB B C K

1. Kerincian

2 Ketepatan

3 Kelengkapan

4 Kreativitas jawaban

5 Kreativitas bentuk laporan

Keterangan

SB = Sangat Baik = 4

B = Baik = 3

C = Cukup = 2

K = Kurang = 1

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Skor tertinggi 20

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100 = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›

Pengetahuan

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apakah yang dimaksud seni rupa tiga dimensi?

2. Sebutkan 3 benda hasil karya seni rupa tiga dimensi?

3. Sebutkan jenis seni rupa tiga dimensi berdasarkan

fungsinya!

4. Tuliskan 5 macam teknik yang digunakan dalam karya seni

rupa tiga dimensi?

Page 72: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 61

5. Jelaskan yang dimaksud memahat dalam berkarya seni

rupa tiga dimensi!

Kunci Jawaban

1. Karya seni tiga dimensi adalah karya seni rupa yang

memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang

memiliki volume dan menempati ruang dan dapat dilihat

lebih dari dua arah.

2. Patung, kursi, relief, meja lemari, vas bunga, dll.

3. Seni rupa tiga dimensi murni dan seni rupa tiga dimensi

terapan.

4. Teknik memahat, teknik menganyama, teknik membutsir,

teknik mengecor, teknik menempel, teknik menempa,

teknik merangkai.

5. Memahat adalah menggores untuk membentuk pola pada

permukaan benda dengan menggunakan pahat.

Kriteria Penilaian essay

Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2

Skor maksimal adalah 10

Nilai siswa =π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ x100

Keterampilan

1. Buatlah karya karya tiga dimensi menggunakan berbagai

media dan obyek dengan melihat model maupun ide dan

gagasan sendiri.

2. Kumpulkan hasil karya kelompokmu untuk dinilai oleh

guru!

Page 73: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

62 Kelas X Tunarungu

Contoh Kriteria Penilaian

No Nama Siswa

Menyiapkan

alat dan

bahan

Desain Karya Proses

Pembuatan Hasil karya

Kesungguhan

dalam Proses

Kerja

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan:

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

Skor Tertinggi: 20

Nilai Keterampilan:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100 = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›

2. Tindak lanjut

a. Remidial

1) Remedial dilakukan apabila siswa belum optimal

dalam capaian hasil belajar, dan hanya mampu

menyerap kurang dari KKM.

2) Siswa yang belum menguasai materi dapat

diberikan remedial dengan pengayaan contoh-

contoh karya seni rupa tiga dimensi berupa

reproduksi karya seni rupa ataupun dengan

mengunjungi pameran, studio, perajin dan

Page 74: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 63

sebagainya untuk melihat karya seni rupa secara

langsung. Guru juga dapat menghadirkan karya

seni rupa di kelas melalui media elektronik maupun

secara langsung dengan membawa karya seni rupa

ke dalam kelas. Pengenalan dan latihan yang terus

menerus akan membiasakan siswa mengenali jenis

karya seni rupa tiga dimensi.

b. Pengayaan

1) Apabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka

siswa diberikan pengayaan dengan memperdalam

dan memperluas materi serta keterampilan. Dalam

pembelajaran karya seni rupa tiga dimensi ini,

pengayaan materi dapat diberikan dengan cara

sebagai berikut.

2) Memberikan contoh sebanyak-banyaknya karya

seni rupa tiga dimensi baik yang tergolong karya

seni rupa terapan maupun karya seni rupa murni.

Berikan pula contoh karya seni rupa terapan yang

dimanfaatkan sebagai benda hias atau estetis saja.

3) Menunjukkan berbagai contoh karya seni rupa tiga

dimensi dengan penataan unsur-unsur visualnya

secara sederhana maupun yang kompleks. Berikan

contoh karya seni rupa tradisional maupun

modern, karya seni rupa daerah, nasional maupun

mancanegara.

4) Memberikan contoh-contoh bahan, medium, alat,

dan teknik yang digunakan dalam berkarya seni

Page 75: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

64 Kelas X Tunarungu

rupa dua dimensi tidak hanya bahan, medium, alat

dan teknik yang konvensional (umum digunakan)

tetapi juga bahan, medium, alat dan teknik yang

nonkonvensional (tidak umum digunakan).

5) Berikan contoh karya seni rupa tiga dimensi yang

secara visual indah dan enak di pandang mata serta

contoh karya seni rupa tiga dimensi yang secara

visual ”tidak indah” dan tidak enak dipandang

mata, kemudian beri penjelasan nilai estetis pada

karya-karya tersebut khususnya karya-karya yang

tergolong ”tidak indah”.

Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran seni

rupa tiga dimensi ini sangat bermanfaat untuk

membuka wawasan siswa, memberikan stimulus

untuk berpikir dan berkarya secara lebih kreatif.

C. Interaksi Orang Tua

Peran serta orang tua dalam pembelajaran seni rupa

tiga dimensi ini sangatlah besar. Cobalah untuk meminta

partisipasi orang tua melalui komentarnya terhadap karya

yang di buat (dikumpulkan) siswa. Guru dapat meminta

siswa untuk mengerjakan latihan bersama orang tuanya

dengan terlebih dahulu memberikan pemahaman pada

siswa bahwa komentar atau tanggapan yang diberikan

orang tuanya tidak harus sama dengan komentar yang

diberikan siswa.

Page 76: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 65

BAB III

Menggambar Komik

Bab III berisi pembelajaran menggambar

komik. Kompetensi yang diharapkan setelah siswa

mempelajari materi ini adalah pemahaman lebih

lanjut terhadap berbagai gambar komik, jenis dan

teknik yang digunakan dalam membuat gambar

komik serta keterampilan untuk berkreasi membuat

gambar komik. Alokasi waktu pembelajaran materi

menggambar komik ini sedikitnya dapat dilakukan

dalam 10 jam pelajaran atau sama dengan 5 kali

pertemuan.

Peta Konsep/Materi

Menggambar Komik

Macam-macam

Gambar Komik

Pengertian Gambar Komik

Menggambar

Komik

Page 77: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

66 Kelas X Tunarungu

Peta materi pembelajaran menggambar komik dapat di

lihat tesebut yang juga terdapat dalam buku siswa. Peta

materi ini bukanlah urutan baku yang harus diikuti siswa

tetapi pengkategorian untuk memudahkan proses

pembelajaran dan penguasaan materi.

Setelah mempelajari materi pembelajaran menggambar

komik di bab III ini siswa diharapkan memiliki kompetensi

mengapresiasi dengan memahami pengertian gambar

komik, jenis dan teknik yang digunakan dalam proses

menggambar komik serta mampu berkreasi menggambar

komik.

A. Pembelajaran Menggambar Komik

1. Kompetensi Dasar

3.3 : Memahami gambar komik

4.3 : Menggambar komik

2. Indikator

a. Menjelaskan gambar komik.

b. Mengidentifikasi gambar komik.

c. Membedakan jenis komik berdasarkan sumber cerita.

d. Membedakan jenis komik berdasarkan bentuknya

e. Membandingkan jenis komik berdasarkan sumber

cerita.

f. Membandingkan gambar komik berdasarkan

bentuknya.

g. Mengidentifikasi teknik menggambar komik

h. Menggambar karakter/tokoh komik.

Page 78: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 67

3. Pengalaman Belajar

Setelah mengamati, membaca teks bacaan, dan mencari

informasi, siswa mampu memahami, menjelaskan, memberi

contoh, menjawab soal-soal dan membuat gambar komik.

4. Media, Alat Bantu dan Sumber belajar

a. Buku Siswa Seni Budaya SMALB Tunarungu Kelas X.

b. Alat-alat dan bahan pendukung pembuatan gambar

komik.

c. Model hasil karya komik.

d. Sumber belajar lain yang menunjang.

5. Langkah-langkah pembelajaran

Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai maka langkah selanjutnya adalah

menjelaskan materi. Guru dapat pula menjelaskan tentang

pengertian gambar komik, macam-macam gambar komik,

dan cara membuat gambar karakter/tokoh komik perlu

dijelaskan pula kepada siswa. Pada proses pembelajaran ini

guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran

berikut ini.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan menyapa semua

siswa.

2) Guru memeriksa kondisi ruangan dan

perlengkapan kelas.

3) Guru memeriksa kehadiran siswa.

Page 79: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

68 Kelas X Tunarungu

4) Salah seorang siswa memimpin berdoa sebelum

belajar.

5) Guru mengadakan apersepsi dengan mengaitkan

materi pembelajaran yang lalu dengan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan ini.

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengemukakan permasalahan dengan

materi pembelajaran yang lalu.

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan jika ada pesan atau amanat

dari orang tuanya yang harus disampaikan

kepada guru atau sekolah.

8) Guru memeriksa tugas atau Pekerjaan Rumah

yang diberikan minggu lalu.

9) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti

Pertemuan 13

1) Siwa mengamati gambar komik

2) Siswa membaca teks bacaan mengenai pengertian,

ciri-ciri, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

membuat gambar komik.

Pertemuan 14

1) Siswa membaca teks bacaan mengenai macam-

macam gambar komik.

2) Siswa mengamati melalui gambar atau media lain

berbagai macam gambar komik.

Page 80: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 69

3) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

melihat berbagai macam gambar komik melalui

media cetak, internet maupun sember lainnya.

4) Siswa menjawab pertanyaan

5) Setelah mengamati siswa diberikan lembar kerja

sesuai dengan media yang diamati siswa

Pertemuan 15

1) Siswa mengamati langkah-langkah dalam pembuatan

gambar komik.

2) Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk melihat dan

mengamati teknik dan alat-alat yang digunakan

dalam menggambar gambar komik.

3) Siswa berdiskusi dengan teman sekelas dan guru

mengenai proses pembuatan gambar komik.

4) Siswa menyusun langkah-langkah dalam

menggambar komik sesuai dengan tokoh/karakter

komik.

Pertemuan 16

1) Guru mengkondisikan siswa secara berkelompok

maupun perorangan.

2) Siswa membuat gambar karakter/tokoh komik.

Page 81: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

70 Kelas X Tunarungu

Pertemuan 17

1) Masing-masing siswa menyampaikan atau

mempresentasikan dengan kalimat sederhana

tentang karya komik yang telah dibuatnya pada

pembelajaran sebelumnya.

2) Siswa memberi tanggapan terhadap materi karya

komik temannya.

Pertemuan 18

Siswa melaksanakan uji kompetensi pengetahuan

dan keterampilan melalui tes pengetahuan dan penilaian

proses.

Dalam proses pembelajaran guru harus bertindak sebagai

motivator dan fasilitator bagi siswa dalam menggali informasi

tentang jenis, dan teknik menggambar gambar komik. Hindari

pemberian materi atau informasi yang bersifat tuntas dan satu

arah sehingga siswa tidak termotivasi untuk mencari informasi

lebih lanjut. Berbagai sumber pembelajaran atau sumber

informasi tentang teknik menggambar komik perlu disampaikan

oleh guru, demikian pula dengan cara memperoleh informasi

tentang hal tersebut.

Page 82: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 71

c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi

pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal.

2) Guru dan siswa melakukan refleksi tentang apa yang

sudah diketahui siswa dan yang harus diketahui

lebih lanjut terhadap materi pembelajaran

3) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

4) Berdoa sebelum pulang sekolah dipinpin oleh salah

seorang siswa.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian

Materi dalam buku siswa telah memuat latihan yang dapat

dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan penilain

terhadap siswa. Beberapa latihan dalam buku siswa yang

dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran menggambar

komik ini diantaranya sebagai berikut.

Setelah kamu mempelajari pembahasan tentang

jenis-jenis gambar komik. Jawablah pertanyaan di

bawah ini.

1. Ada berapa macam gambar komik menurut

sumber ceritanya?

2. Ada berapa macam gambar komik menurut

bentuk penampilanya?

Page 83: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

72 Kelas X Tunarungu

3. Agar kamu lebih mengetahui macam-macam

gambar komik, coba cari kembali contoh gambar

komik dari berbagai sumber lainnya seperti:

internet, media cetak, buku-buku penunjang

lainnya.

Berdasarkan hasil pengamatanmu, kelompokkan

macam-macam komik tersebut dan isilah tabel di

berikut ini.

Format Hasil Pengamatan

Nama :

Kelas :

Waktu/Tgl Pengamatan :

Judul Komik Sumber Komik Jenis Komik

Page 84: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 73

Pengetahuan

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apakah pengertian dari komik?

2. Sebutkan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam

menggambar komik!

3. Sebutkan judul salah satu contoh dari komik silat!

4. Jelaskan yang dimaksud komik potongan (strip)!

5. Sebutkan salah satu gaya komik!

Kunci Jawaban

1. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan

gambar-gambar tidak bergerak yang disusun

sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.

2. Penentuan proporsi, Ekspresi wajah, eksyen, balon

kata, frame, dan style.

3. Sibuta dari gua hantu/gundala dll.

4. Komik ptotongan artinya penggalan-penggalan

gambar yang disusun/dirangkai menjadi sebuah

alur cerita pendek

5. Manga/ realis/cartoon/menhua, dll.

Kriteria Penilaian essay

Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2

Skor maksimal adalah 10

Nilai siswa =π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ x100

Page 85: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

74 Kelas X Tunarungu

Kompetensi Keterampilan

Buatlah gambar karakter tokoh komik sesuai dengan

imajinasimu. Kumpulkan untuk dinilai oleh gurumu.

Contoh Kriteria Penilaian

No Nama Siswa

Menyiapkan

alat dan

bahan

Desain Karya Proses

Pembuatan Hasil karya

Kesungguhan

dalam Proses

Kerja

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan:

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Skor Tertinggi: 20

Nilai Keterampilan:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100 = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›

Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam

memberikan penilaian adalah keterbukaan terhadap berbagai

alternatif jawaban. Siswa dapat memberikan berbagai jawaban

yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus diapresiasi

Page 86: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 75

sepanjang siswa mampu memberikan penjelasan dari

jawabannya tersebut.

2. Tindak Lanjut

a. Remidial

Tindak lanjut bagi siswa yang belum mencapai KKM

diberikan program remedial. Program remedial dapat

dilakukan pada pengetahuan, keterampilan ataupun

penilaian sikap. Kegiatan untuk program remedial dapat

melibatkan beberapa pihak baik guru bimbingan

konseling, wali kelas, ataupun orang tua/wali.

b. Pengayaan

Kegiatan pembelajaran pengayaan merupakan

kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada siswa

yang telah menguasai materi pada Bab III Membuat

komik. Pembelajaran pengayaan dapat dilaksanakan

dengan beberapa cara yang dapat dilakukan, misalnya

dengan memberikan lebih banyak contoh bentuk jenis

komik dari berbagai sumber atau melalui inovasi siswa.

C. Interaksi Orang Tua

Peran serta orang tua dalam pembelajaran

menggambar komik ini sangatlah besar. Cobalah untuk

meminta partisipasi orang tua melalui komentarnya

terhadap karya yang di buat (dikumpulkan) siswa. Guru

dapat meminta siswa untuk mengerjakan latihan bersama

Page 87: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

76 Kelas X Tunarungu

orang tuanya dengan terlebih dahulu memberikan

pemahaman pada siswa bahwa komentar atau tanggapan

yang diberikan orang tuanya tidak harus sama dengan

komentar yang diberikan siswa.

Page 88: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 77

BAB IV

Pameran Seni Rupa Sekolah

Pada pembelajaran yang lalu siswa telah

mempelajari kembali materi tentang karya seni rupa,

baik karya seni rupa dua dimensi maupun karya seni

rupa tiga dimensi. Kini saatnya untuk

mengomunikasikan karya yang mereka buat kepada

khalayak yang lebih luas.

Kegiatan apresiasi seni dalam bentuk pameran

seni rupa bermanfaat untuk mengenalkan kepada

masyarakat sekolah dan masyarakat sekitar hasil

kreasi siswa sekolah tersebut. Melalui kegiatan ini

siswa diharapkan dapat meningkatkan silaturahmi

dengan teman-temannya dari kelas yang lain maupun

dari sekolah lain yang datang berkunjung untuk

mengapresiasi hasil kreasi mereka. Tanggapan dari

para pengunjung pameran seni rupa dapat digunakan

sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu

sajian kegiatan pameran seni rupa di masa yang akan

datang.

Tujuan pembelajaran pameran seni rupa di kelas

X ini diharapkan siswa memperoleh pengalaman yang

lebih luas perihal penyelenggaraan pameran. Guru

melalui sekolah diharapkan dapat memfasilitasi

dengan membeimbing siswa pada proses

pembelajaran pameran karya seni rupa.

Page 89: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

78 Kelas X Tunarungu

Secara umum peta materi pembelajaran pameran

seni rupa di kelas X ini adalah sebagai berikut.

Peta Konsep/Materi

Pengertian Pameran Seni Rupa Sekolah

Merencanakan dan Mempersiapan

Pameran Seni Rupa Sekolah

Pameran Seni Rupa Sekolah

Tujuan, dan Fungsi Pameran Seni Rupa

Sekolah

Pelaksanaan Pameran Seni Rupa

Sekolah

Page 90: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 79

A. Pembelajaran Pameran Seni Rupa Sekolah

1. Kompetensi Dasar

3.4 : Mengenal persiapan pameran karya seni

4.4 : Menyiapkan pameran sekolah

2. Indikator

a. Menjelaskan pameran seni rupa sekolah.

b. Mengidentifikasi tujuan dan fungsi pameran seni rupa.

c. Membedakan tujuan dan fungsi pameran seni rupa.

d. Membandingkan pameran seni rupa.

e. Mendiskusikan perencanan pameran seni rupa sekolah.

f. Menyiapkan pemeran seni rupa sekolah.

g. Melaksanakan pameran seni rupa sekolah.

3. Pengalaman Belajar

Setelah mengamati, membaca teks bacaan, dan mencari

informasi, siswa mampu mengenal, menjelaskan, memberi

contoh, menjawab soal-soal dan melaksanakan pameran

karya seni rupa.

Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan

dalam pembelajaran pada bab ini adalah:

a. Pendekatan : Problem based learning

b. Model : Projek based learning

Page 91: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

80 Kelas X Tunarungu

4. Media, Alat Bantu dan Sumber belajar

a. Media

LCD Proyektor dan komputer serta tayangan slide power

atau gambar yang telah disiapkan berisi tentang

pameran karya seni rupa.

b. Sumber Belajar

Buku teks Seni Budaya yang relevan, internet,

narasumber, lingkungan sekitar dan sumber lain yang

relevan

5. Langkah-langkah pembelajaran

Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai maka langkah selanjutnya adalah

menjelaskan materi. Guru dapat pula menjelaskan tentang

pengertian pameran seni rupa, tujuan dan fungsi pameran

seni rupa, merencanakan dan menyiapkan pameran seni

rupa sekolah, dan pelaksanaan pameran seni rupa sekolah

perlu dijelaskan pula kepada siswa. Pada proses

pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah

pembelajaran berikut ini.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan menyapa semua

siswa.

2) Guru memeriksa kondisi ruangan dan perlengkapan

kelas.

3) Guru memeriksa kehadiran siswa.

Page 92: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 81

4) Salah seorang siswa memimpin berdoa sebelum

belajar.

5) Guru mengadakan apersepsi dengan mengaitkan

materi pembelajaran yang lalu dengan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan ini.

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan permasalahan dengan materi

pembelajaran yang lalu.

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan jika ada pesan atau amanat dari orang

tuanya yang harus disampaikan kepada guru atau

sekolah.

8) Guru memeriksa tugas atau Pekerjaan Rumah yang

diberikan minggu lalu.

9) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Pertemuan 20

1) Siswa mengamati gambar atau tayangan tentang

pelaksanaan pameran seni rupa. Pengamatan bisa

mengunungi langsung pameran seni rupa, tayangan

video tentang pameran karya seni rupa dan buku-

buku petunjang lainnya.

2) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

melakukan pengamatan kegiatan pameran seni rupa

baik secara langsung maupun sumber belajar lain

seperti melihat tayangan video dari internet dan

buku-buku penunjang lainnya.

Page 93: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

82 Kelas X Tunarungu

3) Siswa membaca teks bacaan pengertian pameran seni

rupa.

4) Setelah membaca teks bacaan tersebut, guru

meminta siswa untuk mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber tentang pameran seni rupa,

kemudian meminta siswa untuk mengemukakan

dengan kata-kata sendiri apa pengertian dari

pameran seni rupa.

Pertemuan 21

1) Guru mengkondisikan siswa secara berkelompok

maupun perorangan.

2) Siswa membaca teks bacaan tentang tujuan dan

fungsi pameran seni rupa di sekolah.

3) Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menanyakan

tentang pameran seni rupa, tujuan dan fungsi

pameran karya seni rupa.

4) Guru memberikan pertanyaan tentang tujuan dan

fungsi pameran karya seni rupa.

Pertemuan 22

1) Guru mengkondisikan siswa secara berkelompok

maupun perorangan.

2) Siswa membaca teks bacaan tentang merenacanakan

pemeran seni rupa sekolah.

3) Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk

mengumpulkan informasi tugas dan fungsi setiap

Page 94: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 83

anggota kepanitian dalam pameran karya seni rupa

sekolah.

4) Siswa menjelaskan tugas dan fungsi setiap anggota

kepanitiaan pameran seni rupa sekolah.

5) Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk

mengumpulkan informasi tentang bentuk prososal

kegiatan pameran seni rupa sekolah.

6) Siswa mengumpulkan dan mengidentifikasi barang-

barang karya seni rupa yang telah dibuat.

7) Siswa mempersiapkan segala keperluan pameran

karya seni rupa.

8) Siswa mengecek kembali materi dan persiapan untuk

pameran karya seni.

9) Siswa menyiapkan publikasi untuk acara pameran

karya seni rupa sekolah.

Pertemuan 23

1) Guru mengkondisikan siswa secara berkelompok

maupun perorangan.

2) Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menanyakan

berbagai hal yang berkaitan dengan prosedur dan tata

cara menyelenggarakan kegiatan pameran karya seni

rupa.

3) Siswa membuat dekorasi ruang pameran seni rupa.

4) Siswa menyampaikan hasil pengumpulan informasi

dan simpulan yang diperoleh selama kegiatan

pameran berlangsung (membuat laporan panitia dan

atau tanggapan kegiatan pameran).

Page 95: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

84 Kelas X Tunarungu

Pertemuan 24

Siswa melaksanakan uji kompetensi pengetahuan

dan keterampilan melalui tes pengetahuan dan penilaian

proses.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi

pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal

2) Guru dan siswa melakukan refleksi tentang apa yang

sudah diketahui siswa dan yang harus diketahui

lebih lanjut terhadap materi pembelajaran

3) Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan

berikutnya.

4) Berdoa sebelum pulang sekolah dipinpin oleh salah

seorang siswa.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian

Penilaian terhadap penguasaan kompetensi siswa

dalam hal perencanaan, persiapan dan pelaksanaan

pameran seni rupa dapat dilakukan melalui:

a. Penugasan, berupa instruksi untuk membuat

proposal kegiatan pameran seni rupa

b. Observasi, berupa kegiatan pengamatan terhadap

sikap siswa selama proses perencanaan, persiapan

dan pelaksanaan pameran seni rupa.

c. Projek, berupa instruksi untuk menyelenggarakan

pameran seni rupa hasil karya sendiri.

Page 96: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 85

Materi dalam buku siswa telah memuat latihan

yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan

penilain terhadap siswa. Beberapa latihan dalam buku

siswa yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran

menggambar motif hias nusantara diantaranya sebagai

berikut.

Guru meminta siswa untuk mengamati beberapa contoh

gambar pameran karya seni rupa yang terdapat dalam

buku siswa. Kemudian guru meminta siswa untuk

mengidentifikasi jenis pameran karya seni tersebut dengan

mengisi tabel berikut?

Format Hasil Pengamatan

Nama :

Kelas :

No Hasil seni rupa

yang diamati

Uraian hasil

Pengamatan

1

2

3

4

5

Page 97: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

86 Kelas X Tunarungu

Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam

memberikan penilaian adalah keterbukaan terhadap berbagai

alternatif jawaban. Siswa dapat memberikan berbagai jawaban

yang menurut guru tidak tepat, tetapi tetap harus diapresiasi

sepanjang siswa mampu memberikan penjelasan dari jawabannya

tersebut.

Contoh format penilian

Nama

Siswa

Aspek Penilian

Kerincian Kelengkapan Ketepatan

uraian

Krativitas

jawaban

Kesungguhan

dalam proses

kerja

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan:

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

Skor Tertinggi: 20

Nilai Keterampilan:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100 = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›

Page 98: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 87

Guru meminta siswa secara berkelompok mendiskusikan

dan mencari informasi dalam penyusunan proposal.

Kemudian guru meminta siswa untuk mempraktekan

penyusunan proposal pameran seni rupa.

Contoh format penilian

Nama Siswa

Aspek Penilian

Kerincian Kelengkapan Ketepatan

uraian

Krativitas

jawaban

Kesungguhan

dalam proses

kerja

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan:

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

Skor Tertinggi: 20

Nilai Keterampilan:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100 = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›

Page 99: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

88 Kelas X Tunarungu

Pengetahuan

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan pengertian Pameran karya seni rupa sekolah?

2. Jelaskan secara khusus apa manfaat dan fungsi

Pameran seni rupa sekolah?

3. Apa yang harus dituliskan dalam proposal kegiatan

Pameran seni rupa sekolah?

4. Bagaimana cara melakukan publikasi untuk kegiatan

Pameran seni rupa sekolah?

5. Apa tugas steering comitee?

Kunci Jawaban

1. Pameran seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh siswa disekolah untuk menyampaikan ide atau

gagasannya ke pada publik melalui media karya seni

rupa.

2. Secara khusus pameran seni rupa di sekolah memiliki

manfaat, untuk menumbuhkan dan menambah

kemampuan siswa dalam memberikan apresiasi

terhadap karya seni orang lain serta menambah

wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi

karya seni secara objektif.

secara khusus fungsi Pameran seni sekolah, di

antaranya:

a. Meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni

rupa

b. Membangkitkan motivasi siswa berkarya seni rupa

c. Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas

Page 100: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 89

d. Berkarya visual lewat karya seni rupa

e. Belajar berorganisasi

3. Proposal memuat beberapa hal, antara lain sebagai

berikut.

a. Nama kegiatan, yaitu judul atau nama yang dipakai

dalam Pameran.

b. Latar belakang, yaitu dasar yang digunakan sehingga ide

Pameran tersebut muncul.

c. Dasar pemikiran, yaitu memuat program yang akan

dipakai sebagai dasar acuan dalam kegiatan.

d. Pelaksanaan, yaitu memuat waktu pelaksanaan

Pameran, seperti hari, tanggal, waktu, dan tempat.

e. Pelaksana, yaitu susunan kepanitiaan.

f. Anggaran, yaitu rencana anggaran yang akan digunakan

selama Pameran berlangsung.

g. Acara, yaitu susunan acara yang akan ditampilkan.

h. Lain-lain, misalnya surat yang mendukung

pelaksanaan.

i. Penutup, berisi kata penutupan dari proposal tersebut.

4. Dengan cara membuat pamflet/banner/poster, dll

5. Panitia yang bertugas memberikan memberikan

pengarahan, nasihat, dan petunjuk, kepada panitia dalam

melakukan tugas.

Kriteria Penilaian essay

Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2

Skor maksimal adalah 10

Nilai siswa =π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ x100

Page 101: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

90 Kelas X Tunarungu

Kompetensi Keterampilan

Buatlah pameran seni rupa di sekolah dengan memperhatikan

perancangan, persiapan, pelaksanaan dan proses. Bentuklah

panitia yang akan bertugas melaksanakan pameran tersebut.

Tentukan nama teman-temanmu yang akan dijadikan sebagai

penitia pameran! Kemudian berdiskusilah mengenai tema

pameran dan susunlah proposal untuk kegiatan pameran seni di

sekolah.

Contoh Format Penilaian Proses

No. Nana

Siswa Kegiatan

Nilai Ket.

4 3 2 1

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan :

Kegiatan meliputi persiapan awal, penentuan tema, pengumpulan

karya dan tahap pelaksanaan pameran karya seni.

4

: Aktif dan kreatif dalam semua kegiatan dari tahapan awal

sampai dengan tahap pelaksanaan pameran.

3 : Aktif dan kreatif pada sebagian kegiatan persiapan

pameran karya seni rupa.

2 : Kurang aktif dan kreatif terhadap kegiatan persiapan

pameran karya seni rupa.

1 : Tidak aktif dan kreatif terhadap kegiatan persiapan

pameran karya seni rupa.

Page 102: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 91

Nilai Keterampilan:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100 = π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘šπ‘π‘–π‘™π‘Žπ‘›

2. Tindak Lanjut

a. Remidial

Siswa yang belum menguasai materi dapat diberikan

remedial berupa simulasi membuat rencana, persiapan dan

pelaksanaan pameran. Penugasan atau projek ini dapat

bersifat perorangan maupun kelompok. Remedial dapat juga

dilakukan dengan memberikan tugas bagian-bagian dari

perencanaan, persiapan dan pelaksanaan seperti membuat

proposal, membuat poster pameran gambar denah pameran

atau maket pameran. Penugasan disesuaikan dengan

pencapaian kompetensi siswa yang akan diremedial.

b. Pengayaan

Apabila hasil evaluasi siswa di atas KKM, maka siswa

diberikan pengayaan dengan memperdalam dan

memperluas materi serta keterampilan. Kegiatan pengayaan

materi pembelajaran perencanaan, persiapan, dan

pelaksanaan pameran karya seni rupa dilakukan dengan

memperluas cakupan jenis karya yang dipamerkan,

jangkauan pengunjung yang di undang serta tujuan yang

ditetapkan. Sebagai contoh jika tujuan pameran tidak

sekadar apresiasi tetapi dengan harapan karya yang

dipamerkan dapat terjual, maka perencanaan, persiapan

dan pelaksanaannya menjadi lebih kompleks. Selain

Page 103: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

92 Kelas X Tunarungu

memilih karya yang akan dipamerkan, panitia juga

berembuk untuk menentukan harga karya yang akan dijual,

bagaimana pemaketan dan pengiriman karya tersebut

kepada pembeli dan sebagainya.

C. Interaksi Orang Tua

Mintalah siswa untuk mengomunikasikan rencana

kegiatan pameran kepada orang tua. Tanggapan dari orang

tua berkaitan dengan tugas siswa maupun proses

pembelajaran secara umum yang mungkin dikemukakan

dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai bahan evaluasi

perencanaan pameran yang dilakukan siswa dan menjaga

serta meningkatkan komunikasi dengan orang tua siswa.

Undanglah orang tua siswa pada saat kegiatan pameran

berlangsung, manfaatkan momen tersebut untuk

berinteraksi secara langsung dengan orang tua siswa agar

diperoleh dukungan positif tidak saja dalam kegiatan

pembelajaran tetapi juga dalam kegiatan sekolah secara

umum.

Page 104: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 93

BAB V

Gerak Tari Kreasi Berdasarkan

Gerak Tari Daerah

Bab V berisi pembelajaran gerak tari kreasi.

Kompetensi yang diharapkan setelah siswa mempelajari

materi ini adalah pemahaman terhadap tari kreasi, jenis

tari kreasi, mengenal gerak dasar tari kreasi yang

digunakan untuk memperagakan tari kreasi. Alokasi

waktu pembelajaran materi tari kreasi ini sedikitnya

dapat dilakukan dalam 10 jam pelajaran atau sama

dengan 5 kali pertemuan.

Peta Konsep/Materi

Tari Kreasi

Berdasarkan Tari

Daerah

Memperagakan

Gerak Tari

Kreasi

Pengertian dan

Unsur Tari

Kreasi

Ragam Tari

Kreasi

Page 105: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

94 Kelas X Tunarungu

A. Pembelajaran Tari Kreasi

1. Kompetensi Dasar

3.5 : Memahami gerak tari kreasi baru berdasarkan

gerak tari daerah

4.5 : Memperagakan gerak tari kreasi baru

2. Indikator

a. Mampu memahami pengertian gerak dalam tari kreasi.

b. Mampu memahami unsur-unsur dalam tari.

c. Mampu mengidentifikasi macam-macam tari kreasi.

d. Mampu membedakan dan membandingkan beberapa

ragam tari kreasi.

e. Mampu mengelompokkan gerak tari berdasarkan

struktur penyajiannya.

f. Mampu mengidentifikasi ragam gerak tari kreasi

berdasarkan struktur penyajiannya.

g. Mampu memperagakan gerak tari kreasi.

3. Pengalaman Belajar

Setelah melakukan proses pengamatan terhadap objek,

model, dan penjelasan verbal; membaca teks bacaan;

mencari informasi dengan bertanya jawab, diskusi, dan

mencoba sendiri, siswa mampu memahami dan mengenal

melalui kemampuan menyebutkan, menjelaskan, dan

memperagakan tari kreasi berdasarkan gerak tari daerah.

Page 106: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 95

4. Media, Alat Bantu dan Sumber belajar

a. Buku Siswa Seni Budaya SMALB Tunarungu Kelas X.

b. Properti sesuai tema tari kreasi

c. Tape recorder/Handphone/CD player, dll.

d. Sumber-sumber lain yang menunjang.

5. Langkah-langkah pembelajaran

Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai maka langkah selanjutnya adalah

menjelaskan materi. Guru dapat pula menjelaskan tentang

pengertian dan unsur-unsur tari kreasi, ragam tari kreasi,

memperagakan gerak tari kreasi berdasarkan gerak tari

daerah perlu dijelaskan pula kepada siswa. Pada proses

pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah

pembelajaran berikut ini.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan menyapa semua

siswa.

2) Guru memeriksa kondisi ruangan dan perlengkapan

kelas.

3) Guru memeriksa kehadiran siswa.

4) Salah seorang siswa memimpin berdoa sebelum

belajar.

5) Guru mengadakan apersepsi dengan mengaitkan

materi pembelajaran yang lalu dengan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan ini.

Page 107: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

96 Kelas X Tunarungu

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan permasalahan dengan materi

pembelajaran yang lalu.

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan jika ada pesan atau amanat dari

orang tuanya yang harus disampaikan kepada guru

atau sekolah.

8) Guru memeriksa tugas atau Pekerjaan Rumah yang

diberikan minggu lalu.

9) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Pertemuan 25

1) Guru mengkondisikan siswa dalamkelompok atau

perorangan.

2) Siswa diminta untuk mengamati tari kreasi

berdasarkan media yang ditayangkan (video atau

gambar) sesuai dengan masalah arahan dari guru

tentang masalah yang perlu diamati oleh siswa.

3) Peran guru mengarahkan proses pengamatan siswa

tentang apa yang perlu diamati oleh siswa dari

masalah pertunjukan tari kreasi yang diamatinya.

4) Siswa membaca teks bacaan tentang tari kreasi.

5) Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan terhadap guru atau antar siswa tentang

masalah yang tidak diketahuinya atau masalah yang

perlu ditanyakan.

Page 108: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 97

6) Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum diketahui tentang tari

kreasi.

Pertemuan 26

1) Guru menkondisikan siswa secara berkelompok

maupun perorangan.

2) Siswa membaca teks bacaan tentang ragam tari

kreasi.

3) Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menanyakan

hal-hal yang belum diketahui tentang materi ragam

tari kreasi.

4) Siswa mengamati ragam tari kreasi yang ada di

daerahnya atau daerah lain dari berbagai media dan

sumber belajar.

5) Guru memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

6) Siswa mengelompokkan ragam tari kreasi

berdasarkan asal daerah.

7) Siswa membandingkan gerak, tata rias dan busana

dan properti yang digunakan dalam tari kreasi hasil

pengamatannya.

Pertemuan 27

1) Guru menkondisikan siswa secara berkelompok

maupun perorangan.

Page 109: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

98 Kelas X Tunarungu

2) Siswa dengan bimbingan guru melanjutkan

memperagakan gerak dasar tari merak atau tari

kreasi yang ada di daerah masing-masing.

3) Model gerakan-gerakan tersebut telah dituangkan

dalam buku siswa, akan tetapi guru dapat

menuangkan ide kreatif lain yang dapat diterapkan

kepada masing-masing siswa.

4) Pada pertemuan ini guru melatihkan semua gerakan

dasar tari kreasi.

5) Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menanyakan

tentang gerakan yang mudah dan sulit dilakukan.

6) Guru memberikan semangat kepada semua siswa

dengan meyakinkan bahwa semuanya pasti bisa.

Pertemuan 28

1) Siswa diminta untuk memperagakan bentuk gerak

tari kreasi yang telah dipelajarinya.

2) Siswa berdiskusi tentang hasil karya tari kreasi yang

telah diperagakannya. secara perorangan atau

kelompok.

Pertemuan 29

Siswa melaksanakan uji kompetensi pengetahuan

dan keterampilan melalui tes pengetahuan dan penilaian

proses.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru bersama semua siswa menyimpulkan

pelajaran.

Page 110: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 99

2) Guru melaksanakan penilaian akhir pembelajaran

(postest).

3) Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

4) Guru menginformasikan materi pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

5) Guru memberikan tugas atau Pekerjaan Rumah yang

harus dikomunikasikan kepada orang tuanya.

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian

Penilaian proses untuk sub-materi ini mencakup tiga aspek

dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk

lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut.

Contoh penilaian sikap

No Nama Siswa

Disiplin

dalam belajar

Menghargai

pendapat

orang lain

Rasa percaya

diri Total Nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Page 111: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

100 Kelas X Tunarungu

Contoh Penilaian Pengetahuan

No Nama Siswa

Pemahaman

tentang

gerak tari

kreasi

Kemampuan

menganalisis

gerak tari

kreasi

Kemampuan

membedakan

gaya dan

karakter tari

kreasi

Total Nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Contoh Penilaian Keterampilan

No Nama

Siswa

Mengemukakan

pendapat

Menirukan

gerak tari

kreasi

Mempresentasikan

gerak tari kreasi

Total

Nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan:

Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert,

yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor

mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa, yaitu:

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

Penilaian hasil melibatkan tes tertulis dan tes

lisan. Perhitungan skor akhir menggunakan

rumus:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ x 4 = Nilai Skor

Page 112: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 101

Kompetensi Pengetahuan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang dimaksud tari kreasi?

2. Sebutkan unsur-unsur gerak tari!

3. Apa fungsi iringan dalam tari?

4. Sebutkan 3 ragam tari kreasi dan asal daerahnya!

5. Sebutkan salah satu tokoh yang menciptakan tari kreasi!

Kunci Jawaban

1. Tari kreasi adalah gerak tari yang diciptakan dalam bentuk

baru dengan maksud untuk memenuhi eskpresi dan

keinginan batin penciptanya.

2. Gerak, iringan, dan ekspresi.

3. Fungsi sebagai iringan gerak tari, pemberi irama, memberi

ilustrasi dan pemberi suasana, pemberi tanda awal dan

akhir dari gerak tari.

4. Tari Kipas Parentak ( Jambi ), Tari Karonsih ( Jawa Tengah),

Tari Loliyana (Maluku).

Siswa juga dapat alternatif jawaban lain sesuai dengan jenis

tari kreasi yang ada di daerahnya maupun tari kreasi yang

diamatinya.

5. Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok, Retno Maruti,

Sardono W. Kusumo, dan Eko Supriyanto, dll.

Kriteria Penilaian Essay

Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2

Skor maksimal adalah 10

Nilai siswa =π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ x100

Page 113: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

102 Kelas X Tunarungu

Keterampilan

Kamu amati tari kreasi yang ada di daerahmu dari berbagai

sumber melalui tayangan dari berbagai media (TV, internet, video,

Handphone). Berlatihlah memperagakan gerak tari kreasi tersebut

bersama teman-temanmu untuk dipentaskan di depan kelas atau

kenaikan kelas di sekolah.

Format Penilaian Keterampilan

Nama Siswa: ______________________

Kelas : ______________________

No. Soal Skor

Total Nilai 4 3 2 1

1. Sistematika gerakan.

2. Ketepatan gerakan.

3. Kesesuaian dengan irama musik.

4. Ekspresi atau penghayatan menari.

5. Peran dalam kelompok.

Jumlah

Keterangan

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

Skor Tertinggi: 20

Nilai Keterampilan: π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100

Page 114: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 103

2. Tindak Lanjut

a. Remidial

1) Pembelajaran remidial dilakukan apabila siswa belum

berhasil mencapai tujuan minimal pembelajaran

sebagaimana tercantum pada KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal). Jika siswa belum mampu

melakukan tari kreasi maka guru mesti menganalisis

ulang, pada materi sebelumnya yakni gerak dasarnya.

Akan tetapi jika pada materi gerak dasar pun masih

bermasalah maka perlu dikaji ulang faktor penyebab

utama.

2) Jika siswa masih mengalami kesulitan dalam

menyerap materi pembelajaran walaupun telah

dilakukan pembelajaran remidial maka guru perlu

mempertimbangkan kembali materi tersebut. Hal

tersebut bisa saja materi disederhanakan atau diganti

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa.

b. Pengayaan

Pengayaan dilaksanakan apabila siswa telah

mampu menyerap materi pembelajaran secara maksimal

dengan hasil yang melampaui KKM. Guru dapat

memfasilitasi siswa dengan meningkatkan materi dari

segi kedalaman dan keluasan baik secara kuantitas

maupun kualitas.

Jika siswa telah mampu menari salah satu tari

kreasi bertema secara baik maka guru boleh

Page 115: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

104 Kelas X Tunarungu

memfasilitasi siswa dengan tarian bertema yang lainnya

atau tarian jenis lainnya.

C. Interaksi Orang Tua

Interaksi dengan orang tua dapat dilakukan dengan

berbagai cara, misalnya melalui Buku Penghubung atau

Buku Komunikasi, Telepon/Handphone, Surat, atau bertemu

langsung melalui kunjungan keluarga/homevisit, rapat orang

tua, atau bentuk-bentuk komunikasi lain yang

memungkinkan dilakukan oleh pihak guru dari sekolah

dengan orang tua dari rumah atau keluarga.

Pada konteks pembelajaran Tari Kreasi guru

mengomunikasikan kepada pihak orang tua bahwa siswa

harus berlatih tari kreasi karena akan dipentaskan pada

acara kenaikan Kelas.

Diharapkan setiap orang tua akan memberikan bantuan

secara optimal dalam pengembangan potensi siswa

Page 116: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 105

BAB VI

Pementasan Tari Kreasi

Pada pembelajaran Bab VI semester 2 buku

siswa mempelajari tentang materi pembelajaran

pementasan tari kreasi. Dalam melakukan kegiatan

pementasan tari tentu diperlukan proses persiapan

yang diantaranya, membentuk kepanitian,

menyiapkan dan memlilih karya tari, menyiapkan

tata rias dan busana, menyusun jadwal kegiatan,

menyiapkan iringan, menyiapkan tempat, dan

membuat publikasi. Pengetahuan ini dianggap

penting untuk dipahami oleh siswa sebagai

perangkat dasar pengetahuan mereka pada saat

mempersiapkan karya tari yang akan diciptakannya

nanti. Oleh karena dalam masalah ini, akan banyak

dibicarakan tentang kegiatan dalam proses garap tari

yang akan dipentaskan pada suatu tempat tertentu

dengan persiapan yang baik dan terprogram dengan

sistematis. Intinya, materi ini sangat penting

dipahami oleh siswa dalam merancang atau

membuat konsep garap tari sesuai dengan

kebutuhan pentas yang akan dikemasnya.

Page 117: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

106 Kelas X Tunarungu

Perhatikan peta materi berikut ini! Peta materi ini

bukanlah urutan baku yang harus diikuti siswa tetapi

pengkategorian untuk memudahkan proses pembelajaran dan

penguasaan materi.

Peta Konsep/Materi

Tahapan kegiatan tersebut, dapat dilakukan oleh siswa

dalam memulai membuat pementasan karya tari agar dapat

berjalan dengan sukses.

Pementasan Tari Kreasi

Persiapan Pementasan Tari Kreasi

Pelaksanaan Pementasan Tari Kreasi

Membentuk Panitia

Menyiapkan dan Memilih

Karya

Menyiapkan Tata Busana

dan Tata Rias

Menysusn Jadwal

kegiatan

Menyiapkan Iringan Tari

Menyiapkan

tempat

Menyiapkan Publikasi

Pelaksanaan Kerja

Kepanitian

Pembukaan Pementasan

Penampilan Gerak Tari

Kreasi

Page 118: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 107

A. Pembelajaran Pementasan Tari Kreasi

1. Kompetensi Dasar

3.6 : Mengenal persiapan pementasan tari kreasi baru

4.6 : Mementaskan Tari Kreasi Baru

2. Indikator

a. Mampu mengetahui persiapan pementasan tari kreasi.

b. Mampu mengindentifikasi unsur-unsur penting dalam

pementasan tari kreasi.

c. Mampu mengidentifikasi unsur-unsur kepanitiaan dalam

pementasan tari kreasi.

d. Mampu membedakan atau membandingkan fungsi dan

tugas pokok dari kepanitiaan dalam pementasan tari

kreasi.

e. Mampu membuat rancangan konsep pementasan karya

tari kreasi.

f. Mampu membuat tata pentas untuk kebutuhan karya tari

kreasi.

g. Mampu mementaskan tari kreasi.

3. Pengalaman Belajar

Setelah mengamati, membaca teks bacaan, dan mencari

informasi, siswa mampu memahami, menjelaskan,

memberi contoh, menjawab soal-soal dan melaksanakan

pementasan tari kreasi.

Page 119: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

108 Kelas X Tunarungu

Pendekatan dan model pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran pada bab ini

adalah:

a. Pendekatan : Problem based learning

b. Model : Projek based learning

4. Media, Alat Bantu dan Sumber belajar

a. Media

LCD Proyektor dan komputer serta tayangan slide

power atau gambar yang telah disiapkan berisi

tentang karya komik.

b. Sumber Belajar

c. Buku teks Seni Budaya yang relevan, internet,

narasumber, lingkungan sekitar dan sumber lain

yang relevan

5. Langkah-langkah pembelajaran

Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai maka langkah

selanjutnya adalah menjelaskan materi. Guru dapat

pula menjelaskan tentang persiapan pementasan tari

kreasi dan pelaksanaan pementasan tari kreasi perlu

dijelaskan pula kepada siswa. Pada proses

pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-

langkah pembelajaran berikut ini.

Page 120: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 109

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan menyapa semua siswa.

2) Guru memeriksa kondisi ruangan dan perlengkapan

kelas.

3) Guru memeriksa kehadiran siswa.

4) Salah seorang siswa memimpin berdoa sebelum

belajar.

5) Guru mengadakan apersepsi dengan mengaitkan

materi pembelajaran yang lalu dengan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan ini.

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan permasalahan dengan materi

pembelajaran yang lalu.

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan jika ada pesan atau amanat dari orang

tuanya yang harus disampaikan kepada guru atau

sekolah.

8) Guru memeriksa tugas atau Pekerjaan Rumah yang

diberikan minggu lalu.

9) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Pertemuan 31

1) Guru mengkondisikan siswa dalam kelompok atau

perorangan.

2) Siswa membaca teks bacaan mengenai persiapan

pementasan tari kreasi.

Page 121: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

110 Kelas X Tunarungu

3) Guru mengajak siswa untuk melakukan

pengamatan tentang pementasan tari kreasi baik

melalui pengamatan langsung dengan mengunjungi

pertunjukkan langsung tari kreasi, maupun melalui

tayangan video dan buku-buku petunjang lainnya.

4) Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan terhadap guru atau antar siswa tentang

masalah yang tidak diketahuinya atau masalah yang

perlu ditanyakan tentang proses persiapan

pementassan tari kreasi.

5) Siswa mencatat hal-hal yang baru diketahui dari

pamentaran tari kreasi.

Pertemuan 32

1) Guru mengondisikan siswa secara berkelompok

maupun perseorangan.

2) Siswa diminta untuk mengamati persiapan

pementasan tari kreasi berdasarkan media yang

ditayangkan (video atau gambar) sesuai dengan

arahan dari guru tentang masalah yang perlu diamati

oleh siswa.

3) Siswa diberikan kesempatan untuk mendikusikan

jawaban dengan teman-temannya dari pertanyaan

yang diajukan guru mengenai proses persiapan

dalam pementasan tari.

4) Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil

diskusinya baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.

Page 122: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 111

Pertemuan 33

1) Guru mengkondisikan siswa dalam kelompok atau

perorangan.

2) Siswa membaca teks bacaan mengenai persiapan

pementasan tari kreasi

3) Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan terhadap guru atau antarsiswa tentang

masalah yang tidak diketahuinya atau masalah yang

perlu ditanyakan tentang pelaksanaan pementasan

tari kreasi.

4) Siswa dimotivasi untuk mencoba untuk bertanya

tentang masalah yang menjadi topik pelajaran saat

itu yakni tentang pelaksanaan pementasan tari

krasi.

5) Guru melakukan evaluasi pembelajaran

Untuk memudahkan kegiatan pembelajaran siswa,

sebaiknya guru membimbing kembali siswa untuk

membuat susunan kepanitian di atas sampai pada cara

pembuatan jadwal latihan. Jika diperlukan, bimbing juga

cara membuat proposal untuk pengajuan dana pada

sponsor dengan mencontoh beberapa jenis proposal yang

memiliki karakteristik kegiatan yang sama.

Page 123: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

112 Kelas X Tunarungu

Pertemuan 34

10) Guru mengkondisikan siswa dalam kelompok

atau perorangan.

11) Siswa dimotivasi dan memfasilitasi siswa untuk

melakukan pengamatan pementasan tari kreasi yang

ada di daerahnya baik secara langsung atau melalui

media yang ditayangkan (video atau gambar) sesuai

dengan masalah arahan dari guru tentang masalah

yang perlu diamati oleh siswa.

12) Siswa diminta untuk dapat mengomunikasikan

gerak tari kreasi berdasarkan hasil pengamatannya.

Pertemuan 35

Siswa melaksanakan uji kompetensi pengetahuan

dan keterampilan melalui tes pengetahuan dan penilaian

proses.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru bersama semua siswa menyimpulkan

pelajaran.

2) Guru melaksanakan penilaian akhir pembelajaran

(postest).

3) Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

4) Guru menginformasikan materi pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

5) Guru memberikan tugas atau Pekerjaan Rumah yang

harus dikomunikasikan kepada orang tuanya

Page 124: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 113

B. Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian

Kompetensi Pengetahuan

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Bagaimana cara mengapresiasi karya seni tari kreasi

berdasarkan gerak tari daerah?

2. Tuliskan unur-unsur apa saja yang dipersiapkan untuk

pementasan tari kreasi?

3. Apa fungsi steering comitee?

4. Tuliskan seksi-seksi yang tergabung dalam tim artistik!

5. Apa saja yang dipersiapkan dalam pelaksanaan

pementasan tari kreasi?

Kunci Jawaban

1. Dengan mengadakan pementasan tari kreasi.

2. Memperindah panggung atau tempat pementasan;

Menguatkan maksud pementasan;

Menarik perhatian pengunjung;

3. Organizing comitee berfungsi sebagai penitia pelaksana

4. Sutradara/Koreografer;

Pimpinan Artistik/Art Director ;

Stage Manajer PenataPanggung/Scenery;

PenataCahaya;

Penata Rias dan Busana;

Penata Suara;

PenataMusik/Sound.

Page 125: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

114 Kelas X Tunarungu

5. Menyiapkan karya, menyiapkan tata busana dan tata

rias, menyiapkan iringan tari, menyiapkan dekorasi,

membuat publikasi.

Kriteria Penilaian

Setiap jawaban benar mempunyai nilai skor 2

Skor maksimal adalah 10

Nilai siswa =π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘›

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ x100

Kompetensi Keterampilan

Berdiskusilah dengan teman-temanmu untuk membuat rencana

program pementasan tari kreasi.

Contoh format penilian

Nama

Siswa

Aspek Penilian

Kerincian Kelengkapan Ketepatan

uraian

Krativitas

jawaban

Kesungguhan

dalam proses

kerja

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan:

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup Baik

1 = Kurang Baik

Skor Tertinggi: 20

Nilai Keterampilan: π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π·π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– π‘₯ 100

Page 126: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 115

2. Tindak Lanjut

a. Remidial

Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama

lain. Bagi siswa-siswa yang kurang dapat menguasai

konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang

telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan

pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan

hambatan yang dialami siswa atau kelompok siswa

dalam memaknai materi pembelajaran. Misalnya,

membimbing pemahaman siswa atau kelompok siswa

dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling

sederhana sampai yang agak sulit. Contoh- contoh yang

diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-

visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru

dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak

memberi perhatian kepada siswa atau kelompok siswa

tersebut yang dilakukan secara menyenangkan atau

nonformal. Pendekatan yang menyenangkan atau non-

formal ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar

siswa atau kelompok siswa tersebut dapat lebih

termotivasi untuk mencari informasi yang mereka

butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya,

mengemukakan pendapat, dan menganalisis beberapa

contoh pertunjukan tari kreasi. Tahap remedial diakhiri

dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat

pemahaman siswa atau kelompok siswa tersebut

terhadap sub-materi pembelajaran.

Page 127: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

116 Kelas X Tunarungu

b. Pengayaan

Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh

siswa atau kelompok siswa yang memiliki tingkat

kompetensi yang lebih tinggi daripada siswa atau

kelompok siswa yang lain. Bagi siswa atau kelompok

siswa yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru

dapat mendorong mereka untuk dapat menentukan

tema pertunjukan tari dengan gagasan-gagasan yang

sesuai dengan perkembangan usia remaja sebagai upaya

untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal.

Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah

siswa atau kelompok siswa diminta untuk mencari

informasi lainnya yang menyangkut tentang masalah

pementasan tari yang berkembang di Indonesia sesuai

dengan jenis dan fungsinya.

C. Interaksi Orang Tua

Pemahaman siswa terhadap submateri pembelajaran

akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerja sama

dengan pihak orang tua siswa. Oleh karena itu, guru

diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para siswa,

seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat

menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak

mereka, memberi kesempatan kepada anakanak mereka

untuk mengikuti kegiatan diskusi di luar proses pembelajaran,

berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang submateri yang

dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk

Page 128: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 117

menyaksikan beragam pementasan tari bersama anak-anak

mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap

pementasan tari tersebut.

Page 129: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

118 Kelas X Tunarungu

GLOSARIUM

Analisis : Penguraian dan penelaahan suatu

pokok atas berbagai bagiannya.

Apresiasi : Kesadaran terhadap nilai seni dan

budaya.

Dimensi : Ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas,

dsb).

Dekorasi : Teknik menghias di ruangan, gedung,

jalan, dsb;

Dokumentasi : Pengumpulan/penyimpanan data.

Eksplorasi : Tindakan mencari dengan tujuan untuk

menemukan sesuatu

Ekspresi : Pengungkapan atau proses menyatakan

perasaan.

Estetis

: Menyangkut apresiasi keindahan (alam,

seni, dan sastra).

Fiksi Pernyataan yang berdasarkan pada

khayalan atau pikiran

Harmonisasi : Upaya mencari keselarasan

Imajinasi

: Daya pikir untuk membayangkan

(angan-angan) atau menciptakan

gambar (lukisan, karangan, dsb)

kejadian berdasarkan kenyataan atau

pengalaman seseorang

Improvisasi : Pembuatan (penyediaan) sesuatu

berdasarkan bahan yg ada (seadanya);

Page 130: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 119

Karakter : Tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau

budi pekerti yg membedakan seseorang

dengan yang lainnya; watak.

Khas : Khusus atau teristimewa

Komikus : Orang yang ahli membuat komik

Kreasi : Ciptaan buah pikiran atau kecerdasan

akal manusia.

Modifikasi : Pengubahan atau perubahan

Pengrajin : Orang yang pekerjaannya (profesinya)

membuat barang kerajinan.

Pola : Bentuk atau model yang digunakan

untuk menghasilkan sesuatu

Publikasi : Penyebaran, pengumuman, penerbitan.

Sketsa : Gambaran rancangan

Stilasi : Merubah bentuk alamiah menjadi

bentuk baru

Variasi : Tindakan atau hasil perubahan dr

keadaan semula.

Verbal : Penyampaian informasi yang

disampaikan secara lisan maupun

tulisan

Volume : Isi

Page 131: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

120 Kelas X Tunarungu

Daftar Pustaka

Apriani, Yayan. 2013 Perancangan Media Informasi Kesenian Tari Merak,(pdf). (Diambil dari: jbptunikompp-gdl-dianestira-35071-5-unikom_d-a.pdf 03 Maret 2016)

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwi Arini, Sri Hermawati. dkk. 2008. Seni Budaya Untuk SMK. Jakarta: Kemdikbud

Holt, Claire. 1967. Art in Indonesia: Continuities and Change. Ithaca, New York: Cornell University Press.juga terjemahannya oleh R.M. Soedarsono. 2000. Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia. Bandung: MSPI.

Latifah, Diah dan Harry Sulastianto. 1993. Buku Pedoman Seni SMA. Bandung: Ganeca Exact.

Pengembangan Profesi Pendidik, Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta:

Kemendikbud.

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.

Purnomo, Eko. dkk. 2014. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud.

Soedarsono, R.M. 1992. Pengantar Apresiasi Seni (Edisi pertama), Jakarta: Balai Pustaka.

Soeteja, Zakaria. dkk. 2014. Seni Budaya SMA/MAK/SMK Kelas X, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang

Kemdikbud.

Page 132: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 121

Subekti, Ari dan Budiawan. 2010. Seni Tari SMP/MTs Kelas VII-IX. Jakara: Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Sudarmadji et.al. 1985. Apresiasi Seni. Jakarta: Badan Pelaksana

Pembanguan Proyek Ancol, PT. Pembangunan Jaya.

Supriatna, Atang dan Rama Sastra Negara. 2010. Pendidikan Seni Tari Untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementrian Pendidikan Nasional.

Suryahadi, A. Agung. 2008. Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif Jilid 1 untuk SMK, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wariatunnisa, Alien dan Yulia Hendrilianti. 2010. Seni Tari Untuk SMA/MA Kelas X, XI, XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Winata, Ade. 2014. Kritik Seni Rupa. Semarang: Jurusan Seni

Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Semarang.

Sumber lainnya.

id.wikipedia.org

http//:antaranews.com (14 Maret 2016)

http//:nujayus.blogspot.com (14 Maret 2016)

http//:anime-face-expressions ayoeworld.files.wordpress.com

(15 Maret 2016)

http//:inilah.com (15 Maret 2016)

http//:batik-onlineshop.com (15 Maret 2016)

http//:handycraft-id.com (15 Maret 2016)

Page 133: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

122 Kelas X Tunarungu

http//: www.mikirbae.com (12 April 2016)

http//: seni1budaya.blogspot.com (12 April 2016)

http//:www.monsta.com (17 April 2016)

http//: www.KamusBahasaIndonesia.org (19 April 2016)

Page 134: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 123

Riwayat Penulis

Yustiadi Yusup, S.Pd. lahir di Ciamis tanggal

30 Mei 1985. Bertempat tinggal di Desa

Baregbeg, Kec. Baregbeg Kabupaten Ciamis.

Pada tahun 2004 penulis menempuh

pendidikan D3 di Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM) Fakultas Desain dan Seni

Jurusan Desian Komunkiasi Visual. Pada

tahun 2009 menempuh pendidikan S1 di

Universitas Islam Nusantara Bandung

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan

Luar Biasa. Mulai mengajar tahun 2006 di SLB Bina Harapan

Pangandaran. Kemudian pada tahun 2012 mengajar dan menjadi

operator di SLB Bina Harapan Bangsa Kab. Ciamis.

Page 135: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

124 Kelas X Tunarungu

Riwayat Penelaah

Drs. Usep Kustiawan, M.Sn. lahir di Bandung, 10

Mei 1962. Latar belakang pendidikan seni rupa

diawali dari Diploma II/DII Tahun 1984,

Diploma III/DIII Tahun 1985, dan Sarjana

Pendidikan/S1 Tahun 1987 dari Jurusan

Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung.

Sementara Magister Seni diraihnya dari

Program Sudi Seni Murni Institut Teknologi Bandung pada Tahun

1996. Mengajar Seni Rupa sejak tahun 2009 di Universitas Negeri

Malang hingga sekarang sebagai Dosen Seni Rupa di Jurusan PLB

FIP Universitas Negeri Malang. Buku-buku yang ditulisnya, antara

lain: Produksi Media Grafis (1990), Produksi Media Sederhana

(1991), Produksi Media Foto (1993), Proses Pembuatan Kain Ikat

Tradisional (1994), Media Pembelajaran (2006), KESENIAN Materi

Bidang Bidang Studi SLTP (2007), Pengembangan Media

Pembelajaran Anak Usia Dini (2011), Media Pembelajaran Anak

Berkebutuhan Khusus (2011), Sumber dan Media Pembelajaran

Anak Usia Dini (2013), Pengembangan Pembelajaran Seni SD

(2014), Media Pembelajaran Sekolah Inklusif (2014),

Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Sekolah Dasar (2015),

Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (2015), Media

Pembelajaran Sekolah Inklusif (2015), Seni Budaya PAUD Inklusif

(2015), Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (2016).

Page 136: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 125

Catatan :

Page 137: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

126 Kelas X Tunarungu

Catatan :

Page 138: Buku Guru - pmpk.kemdikbud.go.id

Buku Guru Seni Budaya 127

Catatan :