270110130006 erika silviani b tugas ke 8 tujuan bebangsa dan bernegara

21
Tugas Ke : 8 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Tujuan Berbangsa dan Bernegara Di susun oleh : Erika Silviani 270110130006 Geologi B Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran 2013/2014

Upload: erika-silviani

Post on 16-Feb-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kwn

TRANSCRIPT

Page 1: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

Tugas Ke : 8

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Tujuan Berbangsa dan Bernegara

Di susun oleh :

Erika Silviani

270110130006

Geologi B

Fakultas Teknik Geologi

Universitas Padjajaran

2013/2014

Kata Pengantar

Page 2: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

Segala puji hanya milik Allah, yang tidak pernah berhenti memberikan nikmat dan karunia Nya kepada umat manusia. Segala puji hanya bagi-Nya, yang dengan segala taufik dan pertolongan-Nya semata, apa pun wujud kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan baik.

Shalawat dan Salam semoga tercurah limpahkan kepada panutan alam yang senantiasa menjadi suri tauladan yang baik bagi semua umat manusia yaitu Nabi Muhammad S.A.W

Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini, sehingga dapat di selesaikan dengan tepat waktu.

Manusia tempat nya lupa dan salah, makalah ini sangat jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran untuk mebuat suatu karya yang lebih baik lagi sangat di perlukan.

Jatinangor, 25 April 2014

Penulis

Daftar Isi

Page 3: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………iDaftar isi……………………………………………………………………………...………..iiBab I1.1 Latar belakang………………………………………………….………………………….11.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...………………….11.3 Maksud dan tujuan……………………………………………………………….………..1Bab II2.1 Pengertian Bangsa dan Negara…………………………………………………………….22.2 Pengaruh Kehidupan Berbangsa dan Bernegara……………………………………...…2-32.3 Indikator Penurunan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara………………………….….3-62.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara……………….62.5 Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara……………………………………….………….6-9Bab III3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...103.2 Saran…………………………………………………………………………………….10Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….11

BAB IPENDAHULUAN

Page 4: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran

berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama

memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut

bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan

bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran

berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah

bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari

gangguan bangsa lain.

Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya

mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua.Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk

menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan

rakyat dapat diwujudkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bangsa dan Negara ?

2. Apa pengaruh kehidupan berbangsa dan bernegara ?

3. Apa saja indikator penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara ?

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara.?.

5. Apa saja empat pilar berbangsa dan bernegara ?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Memahami pengertian bangsa dan Negara

2. Memahami pengaruh kehidupan berbangsa dan bernegara

3. Mengetahui indikator penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara

4. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara

5. Mengetahui empat pilar berbangsa dan bernegara

BAB II

Page 5: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bangsa dan NegaraIndonesia adalah wilayah kepulauan yang terintergrasi secara nasional dari daerah

daratan dan lautan kedalam organisasi berbentuk negara kesatuan untuk melaksanakan

pembangunan ekonomi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera sebagai realisasi impian

yang di amanatkan oleh UUD 1945. Berdasarkan pendekatan yang diuraikan diatas,

diharapkan dapat dipergunakan untuk menyusun suatu konsepsi yang dapat dipergunakan

untuk menyatukan sudut pandang dalam kita merumuskan, apa yang telah tertuang dalam

pasa 32 UUD ‘45 sebelum diadakan perubahan. Dengan sudut pandang itu, diharapkan kita

dapat menyatukan pola berpikir dalam merumuskan visi, misi, tujuan, strategi dalam

mengaktualisasikan berbangsa, bernegara, dan bertujuan sebagai pedoman dalam kita

bersikap dan berperilaku dalam menjalankan fungsi, pekerjaan, kerja, jabatan, peran dan

tanggung jawab dalam berbangsan dan bernegara.

Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, sejarah

serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa adalah manusia yang mempunyai

landasan etika, bermoral , dan ber-aqlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan

adil. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang

bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang

mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia

tersebut. Sedangkan bernegara adalah manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan

menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah nusantara atau

Indonesia dan mempunyai cita-cita yang berlandaskan niat untuk bersatu secara emosional

dan rasional dalam membangun rasa nasionalisme secara eklektis kedalam sikap dan perilaku

antar yang berbeda ras, agama, asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah.

2.2 Pengaruh Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan hal penting

yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan penerus bangsa yang

tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Akan tetapi kesadaran berbangsa dan

bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi harus lebih luas

memandangnya, sehingga dalam implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan arti

Page 6: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat

kesadaran berbangsa dan bernegara itu sendiri.

Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan perkembangan bangsa mempengaruhi

kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak akan selalu positif. Bisa saja pada suatu masa

kesadaran tersebut tidak seutuh dengan masa sebelumnya. Bermacam-macam hal yang dapat

berpengaruh terhadap kesadaran berbangsa dan bernegara. Berbagai faktor dalam negeri

seperti dinamika kehidupan warga negara, telah ikut memberi warna terhadap kesadaran

berbangsa dan bernegara tersebut. Demikian pula perkembangan dan dinamika kehidupan

bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia, tentu berpengaruh pula terhadap kesadaran itu.

Menjadi sebuah keharusan bagi pemuda untuk ikut bertanggung jawab mengemban

amanat penting ini, bila pemuda sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara,

maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang

mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh

terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa

lain.

2.3 Indikator Penurunan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa sebagian pemuda di

negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara.Hal ini bias kita

lihat dari segelintir persoalan ini,saya ambil contoh di perkotaan, karena bagian yang sangat

cepat dengan informasi walaupun desa juga tidak bisa dilepakan dari konteks ini, hal ini bisa

kita lihat semakin minimnya pemuda di perkotaan yang menghormati nilai-nilai budaya

bangsa sendiri dan lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain, semakin

banyaknya pemuda yang melakukan perilaku menyimpang dan penggunaan narkoba, dan

kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan perhatian kepada sesama yang

ditunjukkan dengan semakin individualisnya pemuda itu sendiri di tengah-tengah

masyarakat, penguasaan IPTEK yang terbatas.

Budaya yang mereka tiru di perkotaan merupakan salah satu indikasi betapa kuatnya

budaya asing merubah budaya kita dalam kehidupan pemuda lewat arus besar globalisasi.

Pemuda kita tidak lagi bangga dengan kekayaan budaya yang dimilikinya, seolah-olah,

segala sesuatu yang datangnya dari luar merupakan sesuatu yang paling baik, berupa bahasa,

bertutur dan berpikir,tanpa melakukan penyaringan lebih dahulu. Kecenderungan pemuda

Page 7: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

menyebutnya dengan trend saat ini, padahal tidak kita disadari, ini merupakan bahaya laten

yang akan merusak generasi kita (pemuda). Hal ini menandakan lemahnya kesadaran pemuda

kita mempertahankan kekayaan nilai bangsa yang kita miliki.

Perilaku menyimpang lainnya, seperti free sex dan penggunaan narkoba,minum-minuman

yang memabukan ini juga merupakan salah satu lemahnya pemuda dalam menyadari apa

yang dilakukan dan apa dampaknya. Setiap hari kita mendengar, membaca dan melihat di

media cetak dan elektronik bahwa selalu saja ada pemuda yang diringkus oleh aparat

keamanan akibat perilaku diatas, bila hal ini terus menerus berlanjut dan tidak diantisipasi

maka ketahanan negara ini ke depan sudah pasti terganggu.

Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat pemuda

yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial

di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan

peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah,

baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya masyarakat dari

semua lapisan keluar dari himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang

kuat dan tidak dapat di intervensi oleh negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yng

harus disejahterakan dan jangan sampai mengalami penderitaan. disitu pemuda telah

melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara. Akan tetapi, kondisi itu

nampaknya masih jauh dari apa yang diharapkan dari pemuda itu sesungguhnya, kebanyakan

pemuda saat ini lebih cenderung untuk bersikap individualis atau mementingkan diri sendiri

tanpa mau tahu akan persoalan di sekitarnya.

Penguasan IPTEK yang tidak merata bagi pemuda juga merupakan salah satu tantangan

bagi kita, mau tidak mau segala sesuatu dalam hal penguasan informasi, jika pemuda kita

tidak memiliki kompetensi dibidang ini, maka kita akan terus tertinggal dan digilas zaman

sehingga dominasi negara luar semakin kuat menguasai negara kita.

Pemuda tidak dapat dilupakan dan dihilangkan dari perjalanan panjang bangsa ini.

Sumpah pemuda sebagaimana telah diikrarkan oleh pendahulu kita pada tanggal 28 oktober

1928, merupakan salah satu bukti betapa peranan pemuda itu sangat vital dalam

mempersatukan pemuda dan bangsa ini dan yang lahir dari pikiran-pikiran kaum muda

adalah juga suatu peristiwa sejarah, peristiwa yang merupakan klimaks dari pencarian

Page 8: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

identitas baru yang telah bermula sejak awal abad ini dan manifestasi dari puncak peranan

pemuda sebagai aktor sejarah yang sadar.

Fenomena-fenomena yang disinggung diatas merupakan tantangan bagi kita dan akan

cenderung menjadi pemecah bila tidak segera diatasi, dicari jalan keluarnya. Kondisi pemuda

yang seperti itu juga akan menjadikan pemuda kita menjadi pemuda yang kehilangan

identitas dan krakter yang berdampak pada hilangnya perekat di masyarakat yaitu pemuda itu

sendiri.

Pemuda harus mengambil posisi terdepan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang

terjadi di tengah masyarakat, dan terdepan pula menyuarakan kritik yang membangun,

kepada pemerintah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI), karena ini merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar, untuk menahan

laju pengaruh asing yang mau menjajah atau membelenggu kita sehingga berdampak pada

perpecahan ditengah masyarakat.

Persoalan yang sedang dialami oleh pemuda saat ini, tidak ada kata lain bahwa pemuda

harus mempersiapkan diri dalam segala hal yang serta merta juga harus membangun

kesadaran bahwa dengan mampu menjaga citra pemuda sudah merupakan bagian dari

menjaga negara ini dari keterpurukanan tentunya memperkuat identitas kita.

Hal penting yang tidak bisa dlupakan oleh pemuda adalah bahwa Pancasila telah

merumuskan semua pengalaman, pandangan hidup dan harapan bangsa. Tugas pemuda

adalah untuk tetap menjaga Pancasila dan menjalankan amanat yang terkandung didalamnya.

Tentunya,bagaimana menjalankan yang diamanatkan oleh Pancasila tersebut tidaklah hanya

mengetahui saja dan menghafalnya, akan tetapi mengimplementasikannya dalam kehidupan

kita sehinga menjadi Pancasila yang hidup. Tidak ada lagi kata lain, bahwa untuk

menghidupkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini, maka pemuda harus

turun ke tengah masyarakat membantu menyelesaikan persolan-persoalan yang ada karena

disana banyak persolan yang membutuhkan perhatian para pemuda. Pemuda harus terdepan

menyatakan penghormatan terhadap kemajemukan di negeri ini, terdepan dalam

menghormati toleransi, dan banyak hal lagi yang dilakukan pemuda dalam

mengimplementasikan Pancasila, satu hal penting yang harus disadari pemuda adalah bahwa

pemuda tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang

dihadapi saat ini.

Page 9: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan

perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini,

mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi

terjadinya penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus globalisasi yang tak

terbendung juga merupakan salah satu menjaga negara ini.

Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial dan

memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut serta mencari

solusinya.

Apabila kita membangun kesadaran berbangsa, bernegara, memahami hukum yang

berlaku, dan pancasila sebagai pedoman hidup, tentu tidak akan ada generasi yang bisa

dimanfaatkan oleh orang-orang untuk memecahkan bangsa dan negaranya sendiri serta tidak

ada generasi muda yang memiliki perlakuan yang menyimpang dari norma-norma umum

dimasyarakat. Dengan membangun kesadaran berbangsa dan bernegara itulah, maka pemuda

telah melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk menjaga keutuhan Negara ini

yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.4 Faktor-Faktor Pendukung Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Beberapa faktor pendukung untuk terciptanya kesadaran berbangsa dan bernegara :

1.Tingkat ke-amanahan seorang pejabat.

2.Pemerataan kesejahteraan setiap daerah.

3.Keadilan dalm memberikan hak dan kewajiban semua rakyat

4.Kepercayaan kepada wakil rakyat atau pemerintahan

5.Tegasnya hukum dan aturan pemerintahan.

6.Rasa memiliki dan bangga berbangsa Indonesia.

7.Menyadari bahwa berbangsa dan bernegara yang satu.

8.Mengetahui lebih banyak nilai positif dan kekayaan bangsa.

2.5 Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara

Setiap negara pasti mempunyai pondasi/pilar/dasar-dasar negara, begitu halnya juga

dengan negara Indonesia, negara Indonesia mempunyai pilar-pilar dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, tidak hanya satu tetapi 4 pilar. Konsep ini digagas oleh alm Taufik

Kiemas, beliau menggagas konsep ini mengingat  empat pilar ini adalah mutlak dan tidak

bisa dipisahkan dalam menjaga dan membangun keutuhan bangsa. Seperti halnya sebuah

Page 10: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

bangunan dimana untuk membuat bangunan tersebut menjadi kokoh dan kuat, dibutuhkan

pilar-pilar atau penyangga agar bangunan tersebut dapat berdiri dengan kokoh dan kuat,

begitu halnya juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini.

Lalu apa saja macam-macam 4 pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:

1. pancasila, Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari

dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila

merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh

rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha

Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)

Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila

Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila

pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

2. Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD ‘45, adalah hukum dasar tertulis (basic law),

konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai

undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27

Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950

di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan

UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959.

Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan

(amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan

Republik Indonesia.

3. Bhinneka Tunggal Ika, Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia.

Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat

“Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti

“beraneka ragam” atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti

“macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal

berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan

“Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya

Page 11: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk

menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa,

agama dan kepercayaan. Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna

yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitarabad

ke-14. Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa

dengan umat Buddha. Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap

seperti di bawah ini:

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,

Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal

Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

4. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), adalah bentuk dari negara Indonesia,

dimana negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan, selain itu juga bentuk

negaranya adalah republik, kenapa NKRI, karena walaupun negara Indonesia terdiri dari

banyak pulau, tetapi tetap merupakan suatu kesatuan dalam sebuah negara dan bangsa

yang bernama Indonesia. Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak

dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena

melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara

sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada

negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apabila ditinjau dari sudut

Hukum Tata Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17

Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan

Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu

PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya

negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil

Page 12: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga

telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara. Para pendiri bangsa (the

founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena bentuk negara kesatuan

itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki berbagai

keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu negara

hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan

kepentingan umum. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk

berdasarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan

melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan

ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Page 13: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Apabila kita  mengajarkan dan melaksanakan apa yang mrnjadi faktor-faktor pendukung

kesadaran berbangsa dan bernegara sejak dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi

pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di masyarakat,niscaya akan

terwujud.. Pada pendidikan kewarganegaraan   ditanamkan prinsip etik multikulturalisme,

yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan

mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya

menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki sikap toleran.

Institusi di masyarakat, baik di partai, lembaga, yayasan, organisasi sosial, koperasi,

ditumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara melalui pendidikan multikulturalisme.

Organisasi sosial-politik , pemuda, olahraga, yayasan, koperasi, tidak bersifat eksklusif,

namun mampu bersifat inklusif dengan mengembangkan organisasi dengan penanaman

kesadaran berbangsa.

3.2 Saran

Kegiatan dialog  Kesadaran Berbangsa dan Bernegara perlu diselenggarakan dalam

rangka mendorong, memupuk, serta meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk

meningkatkan kerukunan dan kesejahteraan; serta merumuskan pokok-pokok pikiran tentang

peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara sebagai bahan kebijakan pemerintah dalam

peningkatan wawasan kebangsaan  bagi pemuda, warga masyarakat. Di era globalisasi ini

memang telah  terjadi, suka tidak suka tidak bisa dihindari, jika diambil negatifnya kita akan

menjadi berpikiran negatif, akan lebih bijaksana jika kita mengambil segi positifnya agar kita

bisa mengikuti kemajuan jaman, dengan tidak mengesampingkan budaya local,dalam rangka

kecintaan kita pada tanah airm dengan harapan NKRI tetap terpelihara.

Page 14: 270110130006 Erika Silviani B Tugas Ke 8 Tujuan Bebangsa Dan Bernegara

Daftar Pustaka

Sumodiningrat Gunawan dan Ary Ginanjar Agustian. 2008.  Mencintai Bangsa dan Negara. PT.

Sarana Komunikasi Utama: Bogor

Dr Ali masykur musa,2012.Nasionalisme di persimpangan, erlangga, Jakarta

Kusumoprojo Wahyono Suroto .2009.  Indonesia Negara maritime. Teraju:Jakarta

Dr. Jazim Hamidi, S.H.,M.H dan Mustafa lutfi.,S.H.,m.h,2010, civic education antara realitas

politik dan implementasi hukumnya ,Gramedia pustaka utama Jakarta

Mahesa Desmond.J.2012. presiden offside, kita diam atau memakzulkan. Tansmedia

pustaka:Jakarta

http://balitbangdiklat.kemenag.go.id/indeks/jurnal-kediklatan/550-kesadaran-berbangsa-dan-

bernegara.html

http://politik.kompasiana.com/2013/06/12/empat-pilar-berbangsa-dan-bernegara-568227.html