peran auditor terhadap kualitas laporan keuangan...

57
PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI SYARIAH (Studi pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia) Disertasi Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ekonomi Islam Oleh: ERIKA AMELIA (31151200000065) Pembimbing: Prof. Dr. Fathurrahman Djamil Prof. Dr. Ahmad Rodoni KONSENTRASI EKONOMI ISLAM SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: truonglien

Post on 15-Aug-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS

LAPORAN KEUANGAN DALAM PERSPEKTIF

AKUNTANSI SYARIAH

(Studi pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

di Indonesia)

Disertasi Diajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar

Doktor

dalam Bidang Ekonomi Islam

Oleh:

ERIKA AMELIA

(31151200000065)

Pembimbing: Prof. Dr. Fathurrahman Djamil

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

KONSENTRASI EKONOMI ISLAM

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

Scanned by CamScanner

Page 3: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

Scanned by CamScanner

Page 4: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

Scanned by CamScanner

Page 5: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah menghaturkan puji dan syukur ke-hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, terutama untuk mendapatkan kesempatan yang luar biasa dalam menimba ilmu pengetahuan di program doktor serta menyelesaikan pendidikan dan disertasi ini, Disertasi ini dapat terselesaikan karena kasih sayang Allah yang melimpah dan meridhoi langkah penulis dalam menyelesaikannya, terima kasih ya Rabb, Tuhan semesta alam, yang maha segalanya, salam dan Shalawat penulis curahkan, limpahkan, kepada baginda Rasul, junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, sebagai qudwah,

uswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk, menjadi contoh tauladan bagi setiap insan untuk kemaslahatan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Penelitian disertasi ini menjelaskan dan menganalisis peran auditor internal, eksternal dan DPS (Dewan Pengawas Syariah) terhadap kualitas laporan keuangan di BPRS dengan judul “Peran Auditor Terhadap Laporan Keuangan dalam Perspektif Akuntansi Syariah (Studi pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) di Indonesia” yang di wakili oleh 26 BPRS

Penulis sangat bersyukur atas selesainya disertasi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar doktor Pengkajian Islam dengan konsentrasi Ekonomi Islam pada Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai manusia yang tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, disertasi ini tentu memiliki banyak keterbatasan. Maka penulisan ini tidak terlepas dari bantuan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Masykuri Abdillah sebagai Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H. Didin Saepudin, MA sebagai Ketua Jurusan Program Doktor, yang tidak henti-hentinya terus memberikan dukungan akademik untuk dapat menyelesaikan penelitian disertasi ini

tepat pada waktunya.

3. Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA sebagai promotor yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, dan memberikan ide serta

gagasan, maupun masukan dan saran dalam penyelesaian disertasi ini

4. Prof. Dr. H. Ahmad Rodoni, MM sebagai promotor yang telah

meluangkan waktunya, mendidik, membimbing, dan memberikan ide

kreatif-imajinatif kepada penulis sehingga disertasi ini dapat

terselesaikan.

Page 6: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

ii

5. Penghormatan dan salam ta’dhim ingin disampaikan kepada Prof. Dr.

Muhammad Bin Said dan Prof. Dr. Veitzhal Rivai Zainal, SE, MM,

M>B>A, CRGP, CRMP, CFR sebagai tim penguji dalam ujian

pendahuluan.

6. Dr. Arief Mufraeni, Lc, M.Si, sebagai Dekan FEB UIN Syarif

Hidayatullah, Dr Amilin,(Wakil Dekan 1) Dr Ade Sofyan Mulazid

(Wakil Dekan 2), Dr Desmadi (Wakil Dekan 3) yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program

doktor, sehingga meninggalkan tugas di fakultas.

7. Seluruh dosen, karyawan, dan pustakawan Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan pendidikan.

8. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) KEMENAG yang telah memberikan

Beasiswa Studi selama 3 tahun dalam program Doktor di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Keluarga besar BPRS HIK (Harta Insan Karimah), Artha Madani,

Amanah Ummah, Bhakti Sumekar, Berkah Ramadhan, Al Ma’some,

Dana Moneter, Bangun Drajat Warga, terutama yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk penulis wawancarai meskipun di tengah

kesibukan aktivitas.

10. Suami tercinta Muslim Kamil, SE, MAB dan putra tersayang Tsabit

Adlan Rijal Kamil yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian

disertasi ini, dan selalu ikut menemani saat mengambil data, baik

kuesioner dan wawancara, serta doa yang tiada henti untuk penulis

agar segera menyelesaikan tepat waktu.

11. Orang tua penulis, Drs. Achmad N Syamsudin, yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam penyelesaian program doktor ini, dan almh. Hj. Alfida Bais, semoga almh merasakan kebahagian seperti yang kami rasakan, dan ibu Nunung nurjanah yang senantiasa turut mendoakan penulis.

12. Keluarga besar dari suami, alm H. Abdul manan dan almh Hj. Siti

Rugayah serta kakak ipar dan adik ipar di Cilincing Jakarta Utara 13. Adik-adik, ipar dan keponakan yang selalu mendoakan dan

memberikan semangat kepada penulis, sampai selalu diajak rihlah untuk menghilangkan kepenatan dan kesibukan dalam menyelesaikan disertasi ini, Erma, Andi, Erni, Sukma, Eri, Indah, Fina, Fila, Fira, Farah, dan Faris.

14. Teman-teman seperjuangan di angkatan 2015 yang saling mengingatkan dan menyemangati agar bisa segera menyelesaikan

disertasi ini, mba iin, mba umi, bu Rini, mba laila, bu ilda, om sujian, Fajar, dan lain-lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 7: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

iii

15. Teman-teman di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu mensupport penulis dalam menyelesaikan program doktor ini, dan selalu mengingatkan agar selesai dengan segera terutama adik penulis yang sama-sama berjuang Fitri amalia, serta Dr. Al Arif, Ade suherlan, mba Ella, Fitri damayanti, bu Cut, bu Yessi, Mba Yuke, Aini, Dwi,

Zuwesty, mba Amel, bu Rahma, bu Hayati, serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

16. Teman teman Universitas Terbuka, mba Rini, mba Orin, mba Irma, mba Olive semoga kalian bisa segera menyusul dan Bpk Dr. Ali yang sekarang sudah menjadi dekan di FEKON UT, terimakasih atas dukungan dan support kalian.

17. Teman-teman di halaqoh istiqomah, mba Anis, mba Budi, mba Linda, mba Nur, mba Yayan, mba Yaya, aan, ary, dan terutama murobbi bu

dwi, atas doa dan semangat yang diberikan ke penulis, hingga penulis juga sering izin, insya Allah segera ini selesai tidak akan sering izin lagi.

18. Teman-teman pustakawan, bu Loly, bu Yana, bu lilik, mba Ranti yang tidak bosannya di ganggu untuk dapat meminjam buku yang penulis butuhkan serta membantu dalam pengecekan plagiarisme.

19. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah balas dengan segala kebaikan dan menjadi ladang amal

soleh yang bernilai pahala. Pada akhir pengantar ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan dalam disertasi ini, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dan bernilai positif dapat menjadi penyempurnaan disertasi ini dimasa yang akan datang, dan semoga disertasi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu akuntansi dan audit di lingkungan entitas Syariah, khususnya perbankan Syariah, terutama akuntansi dan audit Syariah.

Jakarta, 21 Mei 2018

Erika Amelia

Page 8: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

Scanned by CamScanner

Page 9: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

Scanned by CamScanner

Page 10: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

Scanned by CamScanner

Page 11: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

viii

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran auditor internal,

auditor eksternal, dewan pengawas syariah (DPS) terhadap kualitas laporan keuangan di BPRS dan pemahaman standar akuntansi keuangan syariah, menganalisis sejauhmana peran auditor internal, auditor eksternal, DPS, dengan pemahaman SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Syariah sebagai variabel moderasi terhadap kualitas laporan keuangan, serta menjelaskan kualitas laporan keuangan dalam perspektif akuntansi

Syariah bagi BPRS di Indonesia. Penelitian ini sesuai dengan H Hassan (2001), Krishnamoorthy, G,

(2002), Laely (2010) Timothy J Fogarty dan Jhon T Rigsby (2010), K. Johl, Shireenjit (2013), Muhammad Akram Khan (2014), Shabrina Rahutami, Nur Amalia dan Herry laksito (2014), Meilani purwanti dan wasman (2014), Rini (2014), Cecillia Lelly Kewo dan Nunuy Nur Afiah (2017), yang menyatakan bahwa peran auditor internal, auditor eksternal dan DPS dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan suatu entitas.

Penelitian ini tidak sejalan dengan Suazhari dan Syarifah Rahmawati (2012), Prasetyo Adi (2013) yang menyatakan bahwa pemahaman SAK Syariah dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan Syariah dan implementasi penerapan SAK Syariah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Untuk metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap auditor internal, auditor eksternal, dan DPS, serta mendokumentasikan laporan-laporan keuangan tahunannya, yang kemudian diolah dengan menganalisis hasil

dari wawancara dan dokumentasi tersebut. Sedangkan untuk metode kuantitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada manajemen level atas sampai dengan staf bagian keuangan. Data yang di peroleh kemudian diolah dengan alat uji SmartPLS.

Objek dari penelitian ini adalah sebanyak 26 BPRS yang berkinerja baik dengan predikat “sangat bagus” dan tersebar di Indonesia.

Penelitian ini berkesimpulan bahwa peran auditor internal, auditor eksternal dan DPS dapat mempengaruhi secara signifikan kualitas laporan

keuangan BPRS, namun pemahaman SAK Syariah tidak dapat mempengaruhi secara signifikan peran auditor internal, auditor eksternal, dan DPS dalam upaya menjaga kualitas laporan keuangan BPRS, hal ini menunjukan bahwa jika auditor internal, auditor eksternal dan DPS memahami SAK Syariah, maka laporan keuangan BPRS akan berkualitas dalam perspektif akuntansi Syariah. Kata Kunci :

Auditor Internal, Auditor Eksternal, DPS, SAK Syariah, Laporan Keuangan Syariah, dan BPRS.

Page 12: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

ix

Abstract

This research is aimed to explain the roles of internal auditors,

external auditors, and Shariah Supervisory Board (SSB) on the quality of financial statements in Shariah Rural Banks (SRB) or Bank Perkreditan Rakyat Shariah (BPRS) and the understanding of Islamic Financial Accounting Standards (FAS), to analyze to what extent are the roles of internal auditors, external auditors, SSB, along with the understanding of Islamic FAS as a moderating variable on the quality of financial statements, as well as to explain the quality of financial statements in the perspective of Islamic/ Shariah accounting for SRB

in Indonesia. This research is in accordance with H Hassan (2001),

Krishnamoorthy G (2002), Laely (2010), Timothy J Fogarty and Jhon T Rigsby (2010), K. Johl, Shireenjit (2013), Muhammad Akram Khan (2014), Shabrina Rahutami, Nur Amalia and Herry laksito (2014), Meilani purwanti and wasman (2014), Rini (2014), Cecillia Lelly Kewo and Nunuy Nur Afiah (2017), who stated that the role of internal auditors, external auditors and SSB can affect the quality of

financial statements of an entity. On the other hand, this research is not in accordance with

Suazhari and Syarifah Rahmawati (2012), Prasetyo Adi (2013), who stated that the understanding of Islamic FAS may affect the quality of Islamic financial statements and the implementation of Islamic FAS.

The research used a qualitative and quantitative method. For the qualitative method, the data are collected through in-depth interviews with internal auditors, external auditors and SSB, as well as

documenting its annual financial statements, then are processed by analyzing the results of the interviews and documentations. For quantitative method, the data are collected through questionnaires which are given to the finance top-level management up to the staff of finance department. The obtained data are then processed with Smart PLS test equipment.

The object of this research consisted of 26 SRB that is well-performed with the "very good" predicate and spreaded around

Indonesia. This research concludes that the roles of internal auditors,

external auditors and SSB have a significant influence on the quality of financial statements of SRB, yet the understanding of Islamic FAS does not significantly influent the roles of internal auditors, external auditors and SSB in attempt to maintain the quality of financial statements of SRB. This indicated that if the internal auditors, external auditors and SSB understand the Islamic FAS, therefore, the financial statements of SRB will be qualified in the perspective of

Islamic/ Shariah accounting. Keywords: Internal Auditors, External Auditors, SSB, Islamic FAS, Islamic Financial Statements, and SRB.

Page 13: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

x

Page 14: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

x

خلصػمجلس الرقابة الشرعية ػخارجي ومػمدقق الػمدقق الداخلي والػىدؼ ىذا البحث ىو بياف دور ال

محاسبة ػمعرفة معايري الػمالية من قبل بنك التمويل اإلسالمي وما يتعلق بػجودة البيانات الػفيما يتعلق بمحاسبة اإلسالمية من حيث إنو ػحليل مدى كوف ىذا الدور يف نطاؽ معايري الػمالية اإلسالمية. وكذا تػال

محاسبة اإلسالمية ػمالية حسب الػمالية. وأيضا بياف جودة البيانات الػجودة البيانات الػمتغري اعتدايل ل لبنك التمويل اإلسالمي يف إندونيسيا.

( وليلي2002) ي غػوكرسنا مورت (2001ما ذىب إليو حساف )ػىذا البحث موافق لحمد ػ( وم2013جوىل سريينجيت ) ( و ؾ2010) ي و جوف ت راسيػتي ج فوغر ػ( وتيموت2010)

ماف ػروانيت ووس( وميالين ب2014ىريي الكسيتو )( وصربنا راىوتامي ونور آماليا و 2014أكـر خاف )مدقق الداخلي ػ( من أف دور ال2017لي كيوو ونونوي نور عفية )( وسيسيليا ل2014( وريين )2014)

مالية لكياف من الكيانات. ػنات الالرقابة الشرعية ىم الذين يؤثروف يف جودة البياخارجي وجملس ػمدقق الػوال( 2013أدي )( وبراسيتيو 2012إليو سوازىري وشريفة رمحوايت )وىذا البحث ال يتماشى مع ما ذىب

تطبيقيا. ها ػمالية اإلسالمية وإعمالػمحاسبة اإلسالمية ىي اليت تؤثر يف جودة البيانات الػمن أف معايري المعلومات عن ػومنهج ىذا البحث يسري على طريقة نوعية وطريقة كمية. فأما األوىل فبجمع ال

جلس الرقابة الشرعية وتوثيق بياناهتم ػخارجي ومػمدقق الػمدقق الداخلي والػطريق مقابلة شفهية مع الطريق إعطاء االستبيانات لقسم حليل ىذا بذاؾ. وأما الثانية فجمع املعلومات عنػمالية السنوية مث تػال

. جياتػمعلومات عن طريق تطبيق برمػحليل ىذه الػاإلدارة من مديرىا حىت أمني الصندوؽ مث تميع ػوموضوع ىذا البحث ىو ستة وثالثوف بنك التمويل اإلسالمي بتقدير جيد جدا يف ج

حاء إندونيسيا. ػأنجلس الرقابة الشرعية ىم ػخارجي ومػدقق المػمدقق الداخلي والػوخالصة ىذا البحث إف دور ال

مالية ػمحاسبة الػمالية لبنك التمويل اإلسالمي. وإف معايري الػالذين يؤثروف تأثريا ىاما يف جودة البيانات الجلس ػخارجي ومػمدقق الػمدقق الداخلي والػاإلسالمية ال تؤثر كثريا يف دور ىؤالء. وىذا يدؿ على أف ال

بنك التمويل مالية لػمالية اإلسالمية تكوف البيانات الػمحاسبة الػإذا كانوا يف نطاؽ معايري الالرقابة الشرعية .اإلسالمي أكثر جودة

بنك التمويل و ماليةػالبيانات الو جلس الرقابة الشرعيةػوم خارجيػمدقق الػمدقق الداخلي والػدور الالكلمة: اإلسالمي

Page 15: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Konsonan

Latin Arab Latin Arab Latin Arab

b

t

th

j

h {

kh

d

dh

r

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د ذ ر

z

s

sh

s {

d {

t {

z {

gh

ز س

ش

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

f

q

k

l

m

n

h

w

y

ؼ

ؽ

ؾ

ؿ

ـ ف

ق

ك

م

B. Vokal 1. Vokal Tunggal

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fath}ah A A

Kasrah I I

D}ammah U U

2. Vokal Rangkap

Tanda Nama Gabungan Huruf Nama

ل... Fath}ah dan ya Ai a dan i

ك... Fath}ah dan wau Au a dan w

Page 16: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

xiii

DAFTAR ISI

COVER LUAR

COVER DALAM PERNYATAAN VERIFIKASI KATA PENGANTAR ……………………………………………………… I PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ……………………………… iv PERSETUJUAN HASIL UJIAN PENDAHULUAN …………………. V PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………… Vi ABSTRAK …………………………………………………………………… Viii PEDOMAN TRANLITERASI ……………………………………………. Xi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… Xiii DAFTAR TABEL …………………………………………………………… Xv DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… Xvii DAFTAR SINGKATAN …………………………………………………… Xviii BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1 B. Permasalahan …………………………………………………….. 14

1. Identifikasi Masalah …………………………………………. 14

2. Perumusan Masalah ………………………………………….. 15 3. Pembatasan Masalah …………………………………………. 15

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 15 D. Signifikansi Penelitian …………………………………………… 15 E. Manfaat Penelitian ………………………………………………. 16 F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ……………………………… 16 G. Metode Penelitian ………..………………………………………. 22 H. Operasional Variabel ……………………………………………. 29

I. Sistematika Penulisan …………………………………………….. 32 BAB II KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BAGI ENTITAS BISNIS 35

A. Laporan Keuangan (financial statetment) dan Tujuannya …….. 35 B. Kualitas Laporan Keuangan dan Karakteristiknya …………….. 42 C. Akuntansi Syariah Bagi Lembaga Keuangan Syariah …………. 51 D. Pentingnya Pemahaman SAK Syariah bagi Lembaga Keuangan

Syariah …………………………………………………………….. 60

E. Audit Bagi Lembaga Keuangan Syariah ……………………….. 64

F. Dewan Pengawas Syariah dan Fungsinya ……………………… 72 BAB III PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BPRS

83

A. Gambaran Umum dan Kondisi Laporan Keuangan BPRS …….. 89 B. Fraud dalam BPRS ………………………………………………. 99 C. Peran Auditor Internal dalam BPRS ……………………………. 104 D. Peran Auditor Eksternal dalam BPRS ………………………….. 121 E. Peran Dewan Pengawas Syariah dalam BPRS …………………. 126

F. Pemahaman SAK Syariah bagi auditor Internal, auditor Eksternal,

Page 17: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

xiv

dan dewan pengawas Syariah …………………………………… 132 G. Hubungan antara Komitmen Sumber Daya Insani dalam Penerapan

Nilai Syariah dengan Kualitas Laporan Keuangan BPRS ……… 136

BAB IV ANALISIS KUALITAS LAPORAN KEUANGAN BPRS DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI SYARIAH……………………………………….

151

A. Demografi Responden ……………………………………………. 151 B. Model Awal Penelitian …………………………………………… 156 C. Uji Validitas Konvergen, Uji Validitas Diskriminan dan Uji

Reliabilitas ………………………………………………………… 156

D. Outer Model Penelitian ………………………………………….. 168 E. Inner Model Penelitian (Model Struktural) ……………………... 182 F. Uji Hipotesis berdasarkan Variabel Utama ……………………… 183 G. Uji Efek Moderasi ………………………………………………… 184

H. Uji Hipotesis Model Struktural Kualitas Laporan Keuangan BPRS dalam perspektif akuntansi Syariah…………………………………

185

I. Peran Auditor Internal, Auditor Eksternal, dan Dewan Pengawas Syariah terhadap Kualitas Laporan Keuangan BPRS dalam perspektif akuntansi Syariah…………………….

187

BAB V PENUTUP ………………………………………………………… 205 A. Kesimpulan ………………………………………………………. 205 B. Implikasi …………………………………………………………. 207

C. Saran dan Rekomendasi ……………………………………….... 208 D. Keterbatasan …………………………………………………….. 210

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 211 GLOSSARIUM ……………………………………………………………... 223 INDEKS ……………………………………………………………………… 227 BIODATA PENULIS LAMPIRAN

Page 18: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

x

Contoh: h}aul : حول H}usain : حسي

3. Vokal Panjang

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah dan alif a> a dan garis di atas ػػػػا

Kasrah dan ya i> i dan garis di atas ػػػػي

D}ammah dan wau u> u dan garis di atas ػػػػو

C. Ta’ Marbu >t }ah (ة) Transliterasi ta’marbu>t}ah ditulis dengan ‚h‛ baik dirangkai dengan kata sesudahnya maupun tidak. Contoh : mar’ah (مرأة) madrasah ( )مدرسة Ketentuan ini tidak digunakan terhadap kata-kata Arab yangn sudah diserap ke dalam bahas Indonesia seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali

dikehendaki lafadz aslinya.

D. Shaddah

Shaddah/tashdi>d pada transliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang bershaddah itu. Contoh: نزل : nazzala

E. Kata Sandang

Kata sandang ‚الـ‛ dilambangkan berdasarkan huruf yang mengikutinya,

jika diikuti huruf shamsiyah maka ditulis sesuai huruf yang bersangkutan, dan ditulis ‚al‛ jika diikuti dengan huruf qamariyah. Selanjutnyaال ditulis lengkap baik menghadapi al-Qamariyah,

contoh kata al-Qamar (القمر) maupun al-Shamsiyah

Page 19: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

xi

Page 20: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

xv

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Halaman

1.1 Jumlah BPR Syariah berdasarkan Total Asset 2

1.2 Jumlah peningkatan total aset, komposisi dana pihak ketiga

dan komposisi pembiayaan

2

1.3 BPRS Terbaik Versi Majalah Infobank 3

1.4 Operasional Variabel dan Pengukurannya 31

2.1 Perbedaan Laporan Keuangan 41

2.2 Perbedaan antara Auditor Internal dan Eksternal 68

3.1 BPRS dengan Aset di atas Rp. 100 Milyar 91

3.2 BPRS dengan Aset Rp. 50 Milyar – Rp. 100 Milyar 92

3.3 Perbedaan Laporan Keuangan BPR dan BPRS 96

3.4 Laporan Keuangan yang di submit ke BI periode 2011 – 2013 97

3.5 Laporan keuangan yang di submit ke BI periode 2014 – 2017 98

3.6 Pendidikan Auditor Internal 104

3.7 Sertifikasi Akuntansi Syariah 107

3.8 Masa Kerja dan Pengalaman Auditor Internal sebelumnya 108

3.9 Komitmen Sumber Daya Insani 136

3.10 Gambaran terjadinya Riba dan Jenis Transaksi 139

3.11 Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga 144

3.12 Perhitungan Akad Musyarakah Mudharabah (salah) 145

3.13 Perhitungan Akad Musyarakah Mudharabah (benar) 146

4.1 Data Sampel Penelitian BPRS Aset Rp. 100 Milyar 152

4.2 Data Sampel Penelitian BPRS Aset Rp.50 Milyar–Rp.100 M 152

4.3 Data Sampel Penelitian 153

4.4 Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 153

4.5 Kategori Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan 154

4.6 Kategori Responden Berdasarkan Usia 154

4.7 Kategori Responden Berdasarkan Lama Bekerja 155

4.8 Nilai Loading Factor Indikator KLK 158

4.9 Nilai Loading Factor Indikator KLK Tahap Kedua 159

4.10 Nilai Loading Factor Indikator PAI 160

4.11 Nilai Loading Factor Indikator PAI Tahap Kedua 161

Page 21: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

xvi

4.12 Nilai Loading Factor Indikator PAE 162

4.13 Nilai Loading Factor Indikator PAE Tahap Kedua 163

4.14 Nilai Loading Factor indikator PAE Tahap Ketiga 163

4.15 Nilai Loading Factor Indikator PDPS 164

4.16 Nilai Loading Factor Indikator PDPS Tahap Kedua 164

4.17 Nilai Loading Factor Indikator PSS 165

4.18 Nilai Loading Factor Indikator PSS Tahap Kedua 166

4.19 Nilai AVE masing – masing Variabel 166

4.20 Hasil Uji Reliabilitas 168

4.21 Nilai loading factor, Composite Reliability, Croncbach’s

Alpha dan AVE Variabel Kualitas Laporan Keuangan

171

4.22 Nilai loading factor, Composite Reliability, Croncbach’s

Alpha dan AVE Variabel Peran Auditor Internal

174

4.23 Nilai loading factor, Composite Reliability, Croncbach’s

Alpha dan AVE Variabel Peran Auditor Eksternal

176

4.24 Nilai loading factor, Composite Reliability, Croncbach’s

Alpha dan AVE Variabel Peran Dewan Pengawas Syariah

178

4.25 Nilai loading factor, Composite Reliability, Croncbach’s

Alpha dan AVE Variabel Pemahaman SAK Syariah

180

4.26 Nilai Cross Factor Loading masing-masing Variabel 181

4.27 Nilai R pada Uji Struktural 183

4.28 Uji Hipotesis Berdasarkan Variabel Utama 183

4.29 Hasil Uji Efek Moderasi 185

4.30 Uji Hipotesis Model Struktural 186

Page 22: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman

2.1 Siklus Akuntansi 53

2.2 Kerangka Dasar Akuntansi Syariah 58

2.3 Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Syariah 59

2.4 Skema Kerangka Pemikiran 81

3.1 BPRS yang memiliki Website 93

3.2 Laporan Keuangan BPRS dalam Website 94

3.3 BPRS Submitt Laporan Keuangan 95

3.4 Underlying Aset Sektor Riil 140

3.5 Komponen Biaya Administrasi 141

3.6 Unsur Murabahah 142

4.1 Kerangka Awal Penelitian 156

4.2 Hasil Uji Validitas Menggunakan Parameter Loading Factor 158

4.3 Path Variabel Laten Kualitas Laporan Keuangan 169

4.4 Path Variabel Laten Peran Auditor Internal 173

4.5 Path Variabel Laten Peran Auditor Eksternal 175

4.6 Path Variabel Laten Peran Dewan Pengawas Syariah 177

4.7 Path Variabel Laten Pemahaman SAK Syariah 179

Page 23: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

xviii

DAFTAR SINGKATAN

AAOIFI : Accounting and Auditing Organization for Islamic

Financial Institution

AVE : Average Variance Extracted

BI : Bank Indonesia

BUS : Bank Umum Syariah

BPRS : Bank Pembiayaan Rakyat Indonesia

CAR : Capital Adequacy Ratio

CPA : Certified Public Accountant

DSN : Dewan Pengawas Syariah

DPS : Dewan Pengawas Syariah

DSAS : Dewan Standar Akuntansi Syariah

ETAP : Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik

GCG : Good Corporate Governance

IAI : Ikatan Akuntan Indonesia

IT : Informasi Teknologi

IFRS : International Financial Reporting Standards

KLK : Kualitas Laporan Keuangan

KDPPLKS : Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan

KAP : Kantor Akuntan Publik

LKS : Lembaga Keuangan Syariah

MUI : Majelis Ulama Indonesia

OJK : Otoritas Jasa Keuangan

PBI : Peraturan Bank Indonesia

PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

POJK : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

PAI : Peran Auditor Internal

PAE : Peran Auditor Eksternal

PDPS : Peran Dewan Pengawas Syariah

PSAKS : Pemahaman Standar Akuntansi Keuangan Syariah

PAPSI : Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PPAP : Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

PLS : Partial Least Square

Page 24: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

xix

SOP : Standar Operating Procedure

SKAI : Satuan Kerja Auditor Internal

SAK : Standar Akuntansi Keuangan

SDI : Sumber Daya Insani

SAS : Sertifikasi Akuntansi Syariah

SEM : Structure Equation Modeling

SEOJK : Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

UMKM : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

WPL : Working Profit and Loss

WBL : Working Balance Sheet

ZIS : Zakat Infak Sedekah

Page 25: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga keuangan syariah1 di Indonesia telah menunjukkan

perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan karena adanya dukungan yang besar dari pemerintah dan sambutan yang positif dari umat Islam di Indonesia. Lembaga keuangan syariah terbukti secara empiris tetap bertahan

2

dalam kondisi krisis ekonomi yang telah melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu. Pemberlakuan undang-undang No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah

3 semakin mengukuhkan keberadaan lembaga keuangan syariah di

Indonesia. Dengan demikian, perkembangan industri perbankan syariah nasional saat ini semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan jelas.

Salah satu lembaga keuangan syariah yang diuntungkan dengan keberadaan undang-undang tersebut adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

4. Sebagai lembaga yang memiliki potensi yang cukup besar, khususnya

sebagai salah satu penyedia dana bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) memiliki peran penting dalam pertumbuhan UMKM secara khusus dan perekonomian secara umum. Maka tidak mengherankan jika BPRS memiliki pertumbuhan yang tidak kalah pesatnya dibandingkan dengan lembaga keuangan syariah lainnya.

Jumlah BPRS pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 telah mencapai 167 BPRS, sedangkan total aset yang dimiliki oleh BPRS pada Desember 2017 telah mencapai lebih dari Rp 10 Milyar. Secara rinci, berikut data 163 BPRS beserta total asetnya yang tersebar di Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2015.

1 Lembaga Keuangan Syariah ialah lembaga keuangan yang dalam melaksanakan

akad (transaksi) ekonominya terutama menarik dan menyalurkan uang dari dan kepada

masyarakat dengan menggunakan sistem Syariah atau Hukum Islam, Muhammad Amin

Suma, Menggali akar mengurai serat, Ekonomi dan Keuangan Islam, Kholam

Publishing, tahun 2008, 248 2 http://www.neraca.co.id terbukti-perbankan-syariah-tahan-krisis-ekonomi

3 Dalam Undang-undang RI No. 21 Tahun 2008 menyebutkan definisi Perbankan

syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha

Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya, 2 4 Dalam Undang-undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, 3

Page 26: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

2

Tabel 1.1 Jumlah BPR Syariah berdasarkan total aset

Total Aset 2013 2014 2015 2016 2017

< 1 Miliar 4 1 1 2 2

1 s.d 5 Miliar

19 11 8 7 6

> 5 s.d 10

Miliar 30 34 29 19 18

> 10 Miliar 110 117 125 138 141

Total 163 163 163 166 167

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, Desember 2017 (data di olah)5

Dari tabel 1.1 dapat di lihat bahwa telah terjadi peningkatan dari sisi total

jumlah BPRS, yaitu dari sebanyak 163 BPRS pada tahun 2013, kemudian meningkat menjadi 167 pada tahun 2017 (per bulan Desember).

Tabel 1.2 Jumlah peningkatan total aset, komposisi dana pihak ketiga dan komposisi

pembiayaan Dalam jutaan rupiah

Jumlah 2013 2014 2015 2016 2017

Aset 5.833.488 6.573.331 7.739.270 9.157.801 10.840.375

Dana pihak ketiga

3.666.174 4.028.415 4.801.888 5.823.964 6.987.280

Pembiayaan yang di salurkan

4.433.492 5.004.909 5.765.171 6.662.556 7.763.951

Sumber : Statistik Perbankan Syariah, OJK, 2017 (data di olah)6

Pada tabel 1.2 dapat di lihat peningkatan dari jumlah aset, komposisi dana

pihak ketiga, dan komposisi pembiayaan BPRS, yang mengalami peningkatan sangat signifikan dari tahun 2013 sampai dengan 2017. Berdasarkan informasi yang di dapat dari majalah Infobank edisi khusus syariah tahun 2016, terdapat 65 BPRS terbaik berdasarkan kinerjanya dengan

predikat sangat bagus, berikut ke 65 BPRS terbaik tersebut yang terdiri dari :

5 Statistik Perbankan Syariah, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Desember 2017 6 Statistik Perbankan Syariah, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Desember 2017

Page 27: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

3

Tabel 1.3 BPRS Terbaik Versi Majalah Infobank

JUMLAH ASET JUMLAH BPRS

Rp. 100 Miliar ke atas 11

Rp. 50 Miliar s/ d di bawah Rp.100 Miliar

15

Rp. 25 Miliar s/d di bawah Rp. 50 Miliar

17

Rp. Miliar s/d di bawah Rp. 25 Miliar 13

Di bawah Rp. 10 Miliar 9 Sumber : Majalah Infobank (data di olah)

7

Selanjutnya, majalah Infobank tersebut juga menyampaikan bahwa bisnis

BPRS mendekat ke jalur cepat pada tahun 2015. Akan tetapi, kenyataannya kualitas pembiayaan BPRS masih tetap memerah.

8 Hal tersebut diakibatkan

oleh penyelewengan atau fraud yang terjadi di dalam BPRS, seperti yang terjadi pada tahun 2014 di BPRS Gowata Cabang Gowa yang mengalami kebobolan uang kas senilai Rp 15 juta. Berdasarkan informasi, pelakunya adalah karyawan dari kantor BPRS tersebut.

9

Kondisi demikian terjadi10

karena kualitas sumber daya insani (SDI) BPRS yang kurang faham tentang keuangan dan hukum syariah

11, sedangkan

secara normatif, BPRS merupakan sistem perbankan yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan BPR konvensional. Di sisi lain, terdapat banyak tindakan penyimpangan yang merugikan banyak pihak.

Berdasarkan data statistik, sejak tahun 1999 sampai dengan 2015, setidaknya terdapat sebanyak 808 kasus perbankan yang telah diinvestigasi, yaitu yang terdiri dari 315 kasus pada Bank Umum dan 493 kasus pada BPR

konvensional dan BPRS. Dari data tersebut diketahui bahwa kasus penyimpangan terbanyak terdapat di DKI Jakarta, yaitu sebanyak 283 kasus, selanjutnya di ikuti Jawa Barat (121 kasus), Jawa Tengah (103 kasus) dan Jawa Timur (74 kasus),

12 karena terjadinya kasus penyimpangan tersebut maka

7 Majalah Infobank No. 453 Vol. XXXVIII, 2016, 60

8 Majalah Infobank No. 453 Vol. XXXVIII, 2016, 42

9 www.rakyatsulsel.com BPR Syariah Gowata Kebobolan, uang kas Rp 15 Juta

Raib, Agustus, 2014 : Di akses pada 14 Agustus 2016 10

Majalah Infobank No. 453, Vol. XXXVIII, (2016): 43 11

Hukum syariah adalah hukum Allah yang mengatur perbuatan manusia yang

didalamnya mengandung tuntutan untuk dikerjakan atau ditinggalkan atau pilihan

antara dikerjakan atau ditinggalkan oleh para mukalaf, dan hanya dapat diambil dari

sumber sumber hukum Islam, yaitu Al Quran, As Sunnah, Ijma dan Qiyas. Sri

Nurhayati, Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2013),

20 12

http://finansial.bisnis.com/read/20151103/90/488554/penyelewenganpemberian-

kredit-dominasi-kasus-perbankan, di akses pada 01 Mei 2016

Page 28: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

4

menurut data LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), sebanyak 63 BPR/BPRS telah dicabut ijinnya karena terlibat kasus kejahatan perbankan. Penyebab utama terjadinya kejahatan tersebut adalah disebabkan karena sumber daya insani di BPR/BPRS yang kurang cakap dalam mendeteksi, mengantisipasi hingga menyelesaikan fraud.

13

Kasus sejenis lainnya mengenai penyimpangan pernah terjadi di BPRS Sumenep pada tahun 2008 yang merugikan pemerintah Kabupaten Sumenep sebesar Rp 4.166.886.456

14, akan tetapi pada tahun 2016, untuk laporan

keuangan tahun 2014-2015, BPRS tersebut termasuk ke dalam kategori BPRS yang berkinerja baik versi majalah Infobank.

15 Hal serupa juga terjadi pada

Permata Bank yang mengalami pembobolan rekening nasabahnya senilai Rp 245.000.000. OJK (Otoritas Jasa Keuangan) selaku pihak yang berwenang berkomitmen untuk mengawal kasus tersebut hingga selesai.

16

Association of Certified Fraud Examinations (ACFE-2000), salah satu asosiasi di USA mengkategorikan kecurangan (fraud), salah satunya adalah kecurangan Laporan Keuangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk

salah saji material laporan keuangan, sehingga hal ini berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, begitu pula menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) bahwa salah saji yang timbuk dari kecurangan dalam pelaporan keuangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui laporan pemakai laporan keuangan.

Kondisi demikian menyebabkan laporan keuangan BPRS menjadi tidak berkualitas dan memiliki kredibilitas, kepercayaan, serta kemurnian secara prinsip syariah Islam. Padahal, laporan keuangan merupakan alat pertimbangan utama bagi pemilik BPRS, manajemen BPRS, masyarakat

pengguna jasa BPRS, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) selaku otoritas pengawasan bank, dan pihak lainnya baik dalam mengevaluasi kinerja BPRS maupun dalam mengambil keputusan dengan tepat.

Berdasarkan penelitian awal dari jumlah BPRS yang terdapat dalam statistik Bank Indonesia, ternyata masih banyak BPRS yang belum melaporkan kondisi keuangan atau laporan keuangan baik secara bulanan, triwulan, semester ataupun tahunan,

17 padahal berdasarkan peraturan Bank

13

http://infobanknews.com/modus-fraud-di-bpr-makin-berkembang/di akses 10

Agustus 2016 14

www.sumenep.go.id, Sidang Perdana BPRS Dinilai Salah Persepsi, di akses

pada 23 April 2016 15

Majalah Infobank No.453 Vol. XXXVIII, (2016): 44 16

www.cnnindonesia.com, Rekening di bobol, kasus Bank Permata lanjut di

Pengadilan, diakses pada 23 April 2016. 17

Berdasarkan review dari laporan keuangan publikasi yang terdapat pada

website BI periode 2011-2015

Page 29: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

5

Indonesia menjelaskan bahwa BPRS wajib mengumumkan laporan keuangan publikasi secara triwulan.

18

Hal demikian dapat terjadi disebabkan oleh sistem akuntansi keuangan yang diterapkan BPRS tidak sesuai atau tidak dapat di implementasikan dengan baik. Padahal, masalah sistem akuntansi dan keuangan sangat penting diperhatikan karena hal tersebut dapat merugikan BPRS secara khusus maupun pihak terkait lainnya secara umum.

Perusahan besar seperti Enron, WorldCom dan Global Crossing pada awal

abad 21 pernah mengalami kebangkrutan akibat terjadinya penyimpangan dalam pelaporan kondisi keuangan mereka. Hal ini menyebabkan entitas bisnis menyadari bahwa kualitas laporan keuangan sangatlah penting .

19

Selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fogarty20

menemukan bahwa kebangkrutan perusahaan dapat terjadi karena masalah laporan keuangan. Hal tersebut tak terlalu mengejutkan mengingat laporan keuangan merupakan aspek terpenting dalam menilai kondisi suatu entitas bisnis. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Robinson yang

menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan disajikan bagi pemakai laporan keuangan memiliki nilai yang sangat penting sekali 43%, sangat penting 30% dan agak penting 22%

21. Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh Gergana

yang menyatakan bahwa mengukur dan menilai kualitas dan kegunaan informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan memiliki nilai sangat penting,

22 maka sangat jelas bahwa kualitas laporan keuangan sangat

dibutuhkan baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan.

18

Peraturan Bank Indonesia No:7/47/PBI/2005, Tentang Transparansi Kondisi

Keuangan BPRS, BAB III, Laporan keuangan Publikasi Triwulanan, Pasal 7, ayat 1

yang menyatakan bahwa BPRS wajib mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi

secara triwulanan untuk posisi pelaporan akhir bulan Maret, Juni, September dan

Desember sesuai dengan bentuk dan tatacara yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 19

Kintzele, Philip, L, et, al, “Audit Committees and Internal Auditors : Their

Roles in Financial Reporting Today”, Internal Auditing”, IIUM Journal, Vol, 23, No. 3

(2008): 30-37 20

Fogarty, Timothy J and Jhon T Rigsby, “A reflective analysis of the “new

audit” and the public interest, The revolutionary innovation that never came”, Journal of accounting & organizational Change, Vol. 6, No. 3 (2010): 300-329

21 Robinson, Thomas R dan Paul Munter, “Financial Reporting Quality, Red

Flags and Accounting Warning Signs”, Commercial Lending Review, Vol. 19, No. 1

(2004): 2 -15. 22

Gergana Tsoncheva, “Measuring and assessing the Quality and Usefulness of

accounting information”, IZVESTIA – Journal of University of Economics – Varna,

(2014): 52-64.

Page 30: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

6

Dalam kerangka konseptual keuangan dinyatakan bahwa kualitas laporan keuangan dapat dinilai melalui:

23

Relevance/earningpersistence,relevance/feedback value, timeliness, verifiability, completeness, representation faithfulness, neutrality, comparability, consistency dan clarity.

Selain itu, berdasarkan beberapa ahli akuntansi Islam yang berpedoman pada al-Qura>n dan H{adi>th menyatakan bahwa kerangka kerja laporan keuangan meliputi beberapa hal, antara lain: timeliness,verifiability,completeness,

comparability, consistency, representational faithfulness,neutrality dan clarity.24

Penelitian lainnya menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan dinyatakan dalam 8 dimensi, antara lain:

25 timeliness,verifiability,

completeness, representation faithfulness, neutrality, comparability, consistency dan clarity. AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) menetapkan syarat kualitatif laporan keuangan adalah high quality, relevant, understandability, reliability, comparability, prudence.26

Berdasarkan penelitian berikutnya,27

Tasios dan Bekiaris menyatakan

bahwa karakteristik kualitas pelaporan keuangan menurut perspektif auditor di dasari pada standar yang di susun oleh IASB

28 yaitu relevance,faithful

representation, comparability”. Sementara itu, Suhardjono berpendapat bahwa laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan memenuhi aturan yang ada dan DPS menjamin kredibilitas laporan keuangan.

29

23

Jonas, Gregory J dan Jeannot Blanchet, “Assessing Quality of Financial

Reporting”, Accounting Horizons, Vol. 14, No. 3 (2000): 353. 24

Husein Syahatah, Pokok pokok Pikiran Akuntansi Islam, (Jakarta: Akbar

Media, 2001), 21 25

Rini, “The Effect of Audit Committee Role and Share Supervisory Board Role

on Financial Reporting Quality at Islamic Bank in Indonesia”, Journal of Economics,

Business, and Accounting Ventura, Vol. 17. No.1, (2014) : 145 - 156 26

AAOIFI (Accounting and Auditing Organiztion for Islamic Financial Intitutions)

27 Stergios Tasios, Michalis Bekiaris, “Auditor’s perceptions of financial

reporting quality: the case of Greece”, International Journal of Accounting and Financial

Reporting, Vol. 2, No. 1 (2012): 57 - 74 28

IASB adalah badan independen penetapan standar dari IFRS Foundation.

Anggotanya ( saat ini 16 anggota ) bertanggung jawab untuk pengembangan dan

publikasi SAK, termasuk IFRS untuk UKM dan untuk menyetujui Interpretasi SAK

seperti yang dikembangkan oleh Komite Interpretasi IFRS ( sebelumnya disebut IFRIC).

Semua pertemuan IASB diadakan di depan umum dan webcast.

https://www.academia.edu, Perbedaan IASB_IFRS dan US GAAP, diakses pada 26

September 2016 29

Suhardjono Bastian Indra, Akuntansi Perbankan, (Jakarta: Salemba Empat,

2006), 60

Page 31: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

7

Laporan keuangan memiliki peran sebagai sumber informasi kepada para pihak yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan tersebut. Dari laporan keuangan dapat di lihat tingkat kesehatan keuangan bank dan non keuangan bank. Selain itu, laporan keuangan juga digunakan oleh bank sebagai alat peningkat kredibilitas. Karena, menyajikan laporan keuangan kepada publik, dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menjadi nasabah dari sebuah bank maupun BPRS.

Standarisasi penyajian informasi akuntansi di perlukan oleh banyak

pihak (stakeholder) yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan. Perbankan adalah salah satu perusahaan yang sangat diperhatikan oleh masyarakat, sehingga sangat membutuhkan standarisasi dalam penyajian laporan keuangan, karena masyarakat sangat membutuhkan informasi kondisi bank di mana mereka menyimpan uangnya. Selain itu, masyarakat juga sangat membutuhkan informasi perbankan agar dapat membandingkan, menganalisis, menyimpulkan, dan selanjutnya mengambil keputusan berkaitan dengan kondisi perbankan di mana dana mereka

disimpan.30

Di sisi lain, laporan keuangan bank juga digunakan sebagai bentuk

pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Tujuan laporan keuangan bank tersebut adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, arus kas, dan informasi lainnya yang bermanfaat. Informasi tersebut kemudian digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka. Dalam paragraf 30 KDPPLKS (Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan Syariah) yang diterbitkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut kondisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

31 Laporan

keuangan bank yang memberikan informasi tersebut hendaknya memberikan

informasi yang sejelas-jelasnya. Selain itu, laporan keuangan bank harus dibuat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sehingga dapat mengakomodasi permintaan pihak-pihak terkait tentang kondisi sebuah bank.

Agar informasi laporan keuangan tidak bias, maka harus ada acuan dalam melihat laporan keuangan bank sehingga sebuah laporan keuangan bank dapat merefleksikan keadaan kesehatan dari sebuah bank. Oleh sebab itu, standarisasi kualitas laporan keuangan perbankan sangat diperlukan.

30

Ismail, Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah (Jakarta: Kencana,

2009), 15 31

Rizal Yaya, Akuntansi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik Kontemporer,

(Jakarta: Salemba Empat, 2009), 74

Page 32: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

8

Laporan keuangan yang memenuhi standar kelayakan sebagai sebuah laporan keuangan yang dapat dipercaya dan mewakili keadaan sebuah bank akan membuat para pemakai laporan keuangan dapat mencapai tujuan masing-masing dalam menilai keadaan suatu bank.

Laporan keuangan yang telah terstandarisasi memiliki karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Menurut

KDPPLKS (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah) Paragraf 45 sampai 63 terdapat empat karateristik kualitatatif pokok, yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.

32

BPRS merupakan jenis bank yang diizinkan beroperasi sesuai dengan syariah Islam di Indonesia. Dengan adanya, UU No. 21 tahun 2008 dan PBI no.11/23/PBI/2009, BPRS memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengajukan pembiayaan karena memang BPRS membidik sektor kecil dan menengah. Berbeda halnya dengan bank umum dan bank umum syariah,

dalam praktiknya, BPRS khusus melayani usaha mikro dan kecil. Resiko yang berbahaya dapat melekat erat pada bisnis yang dijalani

oleh BPRS, sehingga diperlukan informasi yang berkualitas tentang keadaannya melalui laporan keuangan. Namun demikian, untuk menghasilkan suatu laporan keuangan yang berkualitas, auditor internal dan eksternal sangat berperan dalam melaksanakan pengawasan sistem akuntansi, karena sistem akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang membutuhkan kemampuan manusia untuk menjalankan sistem yang ada. Khususnya dalam hal ini adalah auditor internal yang melakukan sistem

pengendalian, sebelum informasi tersebut diperiksa oleh pihak auditor eksternal, dan laporan dari DPS mengenai kepatuhan sesuai prinsip syariah.

Manusia mempunyai sifat-sifat lemah yang melekat, di antaranya ialah sifat-sifat lemah yang berkaitan dengan auditing. Manusia cenderung mementingkan diri sendiri dan memiliki kemampuan yang terbatas. Kedua sifat itu akan berdampak pada kebijakan dan atau keputusan yang tidak tepat, atau merugikan pihak tertentu. Audit dalam keuangan Islam seharusnya memiliki tujuan yang berbeda dengan audit dalam konvensional,

karena proses audit yang di lakukan dan di laporkan mesti sesuai dengan aturan syariah Islam, sehingga dapat dikatakan sebagai auditing Islam.

33

32

Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah : Konsep dan Implementasi

PSAK Syariah, (Yogyakarta: P3EI Press, 2008), 85. 33

Menurut Isgiyarta Jaka, auditing dalam Islam adalah suatu proses yang

sistematis dan objektif dalam perolehan dan penilaian bukti -bukti yang berkaitan

dengan pengukuran aktivitas atau kejadian ekonomi apakah telah sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan, dan penilaian ketaatan syariah Islam atas aktivitas atau kejadian

ekonomi, dankemudian melaporkan hasil penilaian tersebut kepada pihak yang

memerlukannya. Lihat Isgiyarta Jaka, Teori akuntansi dan laporan keuangan Islami,

(Semarang: Universitas Diponegoro, 2003), 193.

Page 33: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

9

Seorang auditor dalam melaksanakan proses audit harus memiliki dua persyaratan, yaitu karakter pribadi tertentu dan kemampuan melakukan tindakan audit. Hal tersebut disebabkan karena kemampuan auditor berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk dapat melakukan aktivitas pemeriksaan laporan keuangan, yaitu mampu dalam bidang akuntansi, bidang syariah Islam, dan juga yang terkait dengan pendapat auditor terhadap laporan audit yang sesuai dengan ketaatan dalam prinsip syariah.

Pendapat auditor yang menegaskan bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan syariah (conformity) di berikan bilamana dalam pemeriksaan aktivitas perusahaan secara keseluruhan, yaitu dari awal aktivitas sampai pada akhir aktivitas perusahaan, tidak di temukan penyimpangan terhadap aturan syariah agama. Sebaliknya, pendapat auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan tidak sesuai dengan syariah (inconformity) di berikan bilamana dalam pemeriksaan aktivitas perusahaan secara keseluruhan, terdapat bagian tertentu yang menyimpang dari aturan syariah agama

walaupun hanya kecil atau sedikit yang akan mempengaruhi tingkat kehalalan secara keseluruhan. Dalam hal ini, kesalahan sedikit apapun akan diberikan pendapat tidak sesuai dengan aturan syariah agama

34.

Berdasarkan hasil penelitian Nawal Kasim, Zuraidah Mohd Sanusi, Tatik Mutmainah dan Sigit Handoyo yang berjudul Menilai Praktek Audit di Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia dan Malaysia, yang bertujuan untuk mengetahui praktik audit yang terdapat di Malaysia dan Indonesia, menyimpulkan bahwa Indonesia telah mengimplementasikan audit syariah untuk mengaudit lembaga keuangan syariah, sedangkan Malaysia belum

mempraktikkannya secara menyeluruh.35

Dengan adanya hasil penelitian tersebut, audit internal maupun eksternal yang terdapat di lembaga keuangan syariah telah memiliki peran yang sesuai dengan audit syariah, sehingga dapat menghasilkan proses laporan keuangan yang berkualitas.

Hal inilah yang membuat peran auditor internal maupun eksternal sangat dibutuhkan oleh BPRS untuk meminimalisir banyaknya kasus penyimpangan yang terjadi dalam dunia perbankan, khususnya BPRS, karena BPRS menjangkau sektor riil yang terdapat di sekitar atau lingkungan

tempat BPRS tersebut berada.

34

Jaka Isgiyarta, Teori akuntansi dan laporan keuangan Islami, (Semarang:

UNiversitas Diponegoro, 2003), 205 35

Nawal Kasim, Zuraidah Mohd Sanusi, Tatik Mutamimah, dan Sigit handoyo,

“Assessing the current practice of auditing in Islamic financial institution in Malaysia

an Indonesia”, (2013), 1-5

Page 34: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

10

Khusus bagi auditor lembaga keuangan syariah, termasuk BPRS, auditor internal maupun eksternal wajib memahami aturan-aturan tentang kepatuhan syariah dalam berbisnis. Sehingga, dasar hukum yang baku dan permanen disimpulkan dari sumber syariah Islam, sehingga dapat dipergunakan sebagai aturan oleh seorang akuntan dalam pekerjaanya (pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, dan penjelasan) untuk menjadi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa.

36

Beberapa kasus perbankan dan lembaga keuangan syariah yang terkait

dengan masalah pelaporan keuangan juga pernah terjadi pada Bank Syariah Mandiri (BSM), yaitu kasus fraud yang dilakukan tiga pejabat Kantor Cabang Utama Bogor. Mereka bekerjasama melakukan pembobolan dana lewat pembiayaan fiktif yang berjumlah 102 miliar,

37 sedangkan pada tahun

2016 PT BPRS Al Hidayah yang berlokasi di Malang Jawa Timur telah dicabut izin usahanya oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) karena fraud (kecurangan). Dampaknya, penurunan CAR (Capital Adequacy Ratio) yang mencapai -205,61 %

38 tak dapat dihindari. Penyebab utama berbagai

penyimpangan tersebut karena sistem pengendalian internal yang lemah. Tentu hal ini sangat mengancam keberlangsungan perbankan terutama perbankan syariah karena kredibilitas bank syariah di mata nasabah akan memudar seiring waktu apabila kasus ini terus berulang terjadi.

Kondisi yang demikian akan menimbulkan ketidakpercayaan pihak eksternal terhadap BPRS, seperti halnya nasabah pendanaan maupun pembiayaan, atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap BPRS. Oleh karena itu, BPRS harus mengantisipasi kasus tersebut sejak dini. Pada dasarnya, lembaga keuangan syariah memiliki keistimewaan dalam hal

pengawasan, yaitu keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS)39

pada bank syariah. Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah pada pasal 32 menyatakan bahwa dewan pengawas syariah wajib dibentuk oleh bank syariah dan bank konvensional yang memiliki unit usaha syariah.

36

Kariyoto, “Akuntansi dalam Perspektif Syariah Islam”, Jurnal IBEKA Vol. 7,

No. 2 (2013): 44 -51 37

www.infobanknews.com/2013/10/bsm-tersandung-fraud-di-Bogor, Paulus

Yoga, BSM Tersandung Fraud di Bogor, artikel diakses pada 25 Mei 2016 38

www.surabaya.bisnis.com, OJK Cabut Izin PT. BPRS Al Hidayah karena

Fraud, April 2016 : Diakses pada tgl 30 Mei 2016 39

DPS adalah lembaga independen atau hakim khusus dalam fikih muamalat

(fiqh muamalat), namun DPS bisa juga anggota diluar ahli fikih tetapi ahli juga dalam

bidang lembaga keuangan Islam dan fikih muamalat, DPS suatu lembaga keuangan yang

berkewajiban mengarahkan, mereview, dan mengawasi aktivitas lembaga keuangan agar

dapat di yakinkan bahwa mereka mematuhi aturan dan prinsip syari’ah Islam, Sofyan

Safri Harahap, Auditing dalam perspektif Islam, (Jakarta: Pustaka Quantum, 2008), 207

Page 35: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

11

Dewan pengawas syariah diangkat oleh rapat umum pemegang saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia dan berfungsi untuk memberikan opini terhadap tingkat kepatuhan institusi pada aturan syariah. Keberadaannya juga menjadi salah satu ciri yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional. Peran DPS sangat menentukan dalam mengawasi operasi bank syariah agar tetap memenuhi prinsip-prinsip syariah (shari’a compliance). Lemahnya peran Dewan Pengawas Syariah, seringkali menimbulkan terjadinya penyimpangan syariah yang dilakukan oleh

manajemen bank syariah. Bank syariah masih banyak yang melakukan praktek riba yang diharamkan. Padahal, idealnya bank syariahlah yang menjadi lokomotif lembaga keuangan anti riba, tapi justru di bank syariah itu pula terdapat praktek riba.

40

Terdapat empat pendekatan yang saling terkait dan menjadi parameter dalam kepatuhan syariah, yaitu : pendekatan tujuan syariah (maqasid shariah), pendekatan akad, pendekatan pelaporan keuangan, dan pendekatan dokumentasi legal. Oleh karena itu, dewan pengawas syariah diwajibkan

untuk mengenal peran dokumentasi legal dan pelaporan keuangan yang timbul dari produk yang mereka setujui.

41 Sehingga, laporan keuangan

berkualitas yang menggambarkan kondisi realitasnya akan dapat dihasilkan. Bagi lembaga keuangan syariah, laporan keuangan yang berkualitas

adalah yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum dan memenuhi aturan yang ada serta DPS yang menjamin kredibilitas laporan keuangan. Tujuan dari laporan keuangan syariah yang juga menjadi pembeda dengan laporan keuangan konvensional adalah laporan keuangannya dipergunakan untuk menentukan zakat.

42 Dengan demikian, untuk menjaga

ketaatan prinsip-prinsip syariah tersebut maka telah diterapkan di Bank Syariah suatu bagian khusus yang bertugas untuk mengatur, mengevaluasi dan menjamin bahwa aturan ketaatan tersebut telah dijalankan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Oleh karena itu, peran DPS disini sangat penting karena di tangannya keputusan ajaran Islam telah diterapkan dalam operasional bank syariah dengan sebenar-benarnya sehingga independensi menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh DPS.

43

40

Agustianto, Optimalisasi Dewan Pengawas Syariah, www.niriah.com, diakses

28 April 2016 41

Rosly, Saiful Azhar, “Shariah Parameters Reconsidered”, International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, Vol. 3, No. 2 , (2010): 132-

146, 42

Karim, “Standar Setting for the Financial Reporting of Religious Business

Organization the Case of Islamic Bank”, Accounting and Business Research, Vol 20,

No. 80, (1993): 299-305. 43

Eko Adi Widyanto, “Peran Independensi Dewan Pengawas Syariah Terhadap

Loyalitas Penerapan Syariat Islam”, Jurnal Eksis, Vol. 6 No. 2, (2010): 1579 - 1583

Page 36: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

12

Dewan pengawas Syariah pada bank Islam tidak hanya diharuskan untuk independent dalam pemikiran, tetapi juga dalam hal penampilan. DPS\ juga harus melakukan semua prosedur seperti yang di kemukakan oleh AAOIFI Governance standard untuk menjalankan review syariah di bank Islam dengan tepat.

44 Dengan demikian, pemahaman atas pedoman pelaporan

keuangan yang sesuai syariah, dan telah disepakati oleh para ahli, menjadi suatu keniscayaan.

Pemahaman Standar Akuntansi Keuangan Syariah45

berhubungan

dengan karakteristik akuntansi syariah yang terdapat dalam SAK Syariah. Oleh karena itu, menurut Agustianto, seharusnya hal ini dapat dipahami oleh pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya proses laporan keuangan , terutama oleh auditor internal, eksternal dan juga dewan pengawas syariah .

46

Dalam hal ini, manajemen dapat turut serta berperan dalam pelanggaran kaidah syariah terutama secara operasional bank yang mengakibatkan laporan keuangan yang dihasilkan masih belum sesuai dengan standar Akuntansi Syariah. Selain itu, penting untuk memiliki standar

laporan keuangan yang sesuai dengan persyaratan hukum Islam dan memenuhi kebutuhan berbagai sektor global ekonomi tanpa menyoroti setiap kekhususan tertentu, sehingga berlaku untuk semua komunitas di dunia, terlepas dari keyakinan dan budaya mereka.

47

Apabila entitas syariah secara konsisiten menggunakan prinsip maqasid Syariah dalam menilai tujuan laporan keuangannya dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah, maka tujuan laporan keuangan entitas tersebut akan berbeda dengan yang terdokumentasi saat ini.

48 Sebuah entitas bisnis harus memiliki suatu laporan keuangan

sebagai pertanggunjawaban kepada para pemakai laporan keuangan.49

44

Ade Wirman Syafei, Proses Review Syariah Bank Islam di Indonesia : mencari

Standar Umum yang di Terima, Current Issue Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: PT.

Kencana Predana, 2009), 199 - 234 45

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), Standar Akuntansi Keuangan Syariah,

(Jakarta: IAI, 2014), 5. 46

Agustianto,OptimalisasiDewanPengawasSyariah,www.pesantrenvirtual.comind

eks.php/ekonomisyariah. Diakses pada 15 September 2015 47

Ziad M. F. Al Saidat, Ali M. Al Ghazzawi, Nimer A Suhilat, “Accounting

Measurements: Islamic Perspective versus Financial Accounting Perspective”,

Interdisclipinary Journal of Contemporary Research in Business, Vol. 6 No. 2, (2014):

362 - 377 48

M Nur A Birton, “Maqasid Syariah Sebagai Metode Membangun Tujuan

Laporan Keuangan Entitas Syariah”, Proceeding call for paper dan Seminar Nasional,

Universitas Negeri Surakarta, 26 November 2013. 49

Pemakai laporan keuangan meliputi: Investor sekarang dan potensial, pemilik

dana qardh, pemilik dana syirkah temporer, pemilik dana titipan, pembayar dan

penerima ZIS, pengawas syariah, karyawan, pemasok dan mitra usaha, pelanggan,

pemerintah, dan masyarakat. Sri Nurhayati, Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia,

(Jakarta: Salemba Empat, 2013) 97.

Page 37: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

13

BPRS yang merupakan bagian dari entitas bisnis berdasarkan syariah memerlukan akuntansi yang didasarkan syariah juga.

50 Hal ini karena

informasi akuntansi syariah dapat mengakomodasi keadaan lembaga keuangan yang dijalankan dengan kerangka syariah secara menyeluruh, sebagai akibat dari hakikat transaksi yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional.

51

Laporan keuangan yang akan disampaikan tersebut di buat berdasarkan aturan dan standar yang berlaku umum. AAOIFI (Accounting and Auditing

Organization for Islamic Financial Institution), yang merupakan lembaga Internasional bersifat otonom dan non profit telah menyediakan berbagai standar akuntansi, audit, tata kelola (governance), etika, dan syariah bagi lembaga-lembaga keuangan Islam. Sejak didirikan, AAOIFI telah menerbitkan 23 standar akuntansi, 5 standar audit, 6 standar tata kelola, 2 standar kode etik, dan 30 standar syariah.

Dewan syariah AAOIFI memiliki peran strategis dalam pengembangan bank syariah dunia, yaitu melakukan berbagai upaya untuk

mengharmonisasikan konsep dan penerapan fatwa di antara dewan pengawas syariah. Standar yang telah dikeluarkan oleh AAOIFI tersebut telah dijadikan sebagai acuan oleh lembaga regulator di berbagai negara termasuk Indonesia. Bank Indonesia sebagai regulator bank syariah bersama IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)

52 telah membuat SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Syariah

53

sebagai standar yang digunakan oleh lembaga keuangan syariah ataupun lembaga keuangan konvensional yang menggunakan transaksi syariah.

Dorongan tenaga akuntansi syariah (akuntan) yang handal dan terpercaya dalam manajemen lembaga syariah tentu sangat dibutuhkan.

Namun, profesi ini menuntut keahlian dan intelektual yang unik dalam bidang akuntansi syariah yang merupakan turunan dari sistem ekonomi Islam yang lahir dari nilai-nilai syariah Islam,

54 orientasi akuntansi syariah lebih riil

dan mengandung unsur transparansi dan pertanggungjawaban yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena dalam penyusunan laporan keuangan akuntansi syariah menempatkan aspek kejujuran dan keadilan pada

50

Akuntansi syariah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, pendataan,

dan pelaporan melalui proses perhitungan yang terkait dengan transaksi keuangan

sebagai bahan informasi dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip

akad-akad syariah, yaitu tidak mengandung zhulum (kezaliman), riba, maysir (judi),

gharar (penipuan), barang yang diharamkan, dan membahayakan. Hasbi Ramli, Edukasi Profesional Syariah, Teori dasar akuntansi Syariah, (Jakarta: 2005), 13-14

51 Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2002),

103 52

Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan

Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), 16 - 17 53

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), Standar Akuntansi Keuangan Syariah, Per 01

Januari 2014 54

Kariyoto, “Akuntansi dalam Perspektif Syariah Islam”, Jurnal JIBEKA,

Volume 7, No. 2 Agustus (2013): 44 - 51

Page 38: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

14

posisi yang paling utama di dalam melaksanakan proses akuntansi sampai kepada produk laporan keuangannya.

55

Peran dari auditor internal di mulai dari proses transaksi akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan, sedangkan peran dari auditor eksternal adalah memverifikasi bahwa proses transaksi akuntansi yang di hasilkan dalam bentuk laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Sementara itu, peran dari DPS adalah mengawasi penerapan prinsip-prinsip syariah dari transaksi akuntansi serta

operasionalnya hingga menghasilkan laporan keuangan. Dengan demikian, ketiga komponen peran ini perlu memahami SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Syariah sehingga kemudian dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat diidentifkasi antara lain:

a. Terjadinya penyelewengan terhadap dunia perbankan, juga dapat terjadi pada BPRS, hal ini berdampak pada kualitas laporan keuangan BPRS.

b. Terjadinya fraud yang di lakukan oleh pihak interen maupun eksteren BPRS, mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap BPRS.

c. Auditor internal maupun eksternal yang belum berperan secara maksimal sesuai bidangnya.

d. Dewan pengawas syariah yang belum memahami proses laporan keuangan untuk BPRS.

e. Belum sesuainya laporan keuangan yang dihasilkan oleh BPRS dengan standar akuntansi Syariah yang berlaku umum di dalam menjalankan kegiatan transaksi BPRS.

f. Auditor internal, eksternal, tenaga akuntansi, manajer, dewan pengawas syariah maupun nasabah belum memahami standar akuntansi keuangan syariah yang berlaku umum bagi BPRS.

55

Firman, Abdul Hamid Habbe, Darwis, “Implementation of Syari’e accounting

viewed from perception of accountants and accounting students in Makassar City ”,

Jurnal Analisis, Fakultas Ekonomi UNHAS Makasar, Vol. 2, No.1. Juni (2013)

Page 39: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

15

2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah : bagaimana peran auditor terhadap kualitas laporan keuangan dalam perspektif akuntansi Syariah? Pertanyaan permasalahan ini dapat di turunkan menjadi 3 sub pertanyaan yaitu :

1. Bagaimana peran auditor dalam upaya menjaga kualitas laporan keuangan BPRS, serta pemahaman SAK Syariah ?

2. Sejauhmana peran auditor internal, auditor eksternal, dewan

Pengawas Syariah, terhadap Kualitas Laporan Keuangan BPRS dengan Pemahaman SAK Syariah sebagai variabel moderasi?

3. Bagaimana laporan keuangan BPRS yang berkualitas dalam perspektif akuntansi Syariah ?

3. Pembatasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini difokuskan

pada peran auditor internal, auditor eksternal, dewan pengawas syariah

serta pemahaman standar akuntansi keuangan syariah dan laporan keuangan BPRS tahun 2014-2017. Lokasi penelitian telah mewakili wilayah Indonesia, yaitu dilaksanakan di Jawa barat, Jawa timur, Jawa tengah, Jabodetabek, Lampung, Sulawesi, dan Nusa tenggara barat. Untuk waktu penelitian, dilaksanakan mulai dari tanggal 10 Agustus 2017-20 Desember 2017

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengumpulkan bukti empiris agar dapat menjelaskan dan

menganalisis mengenai: 1. Peran auditor dalam upaya menjaga kualitas laporan keuangan BPRS,

serta pemahaman SAK Syariah. 2. Peran auditor internal, auditor eksternal, dewan pengawas syariah

terhadap kualitas laporan keuangan di BPRS dengan variabel moderasi pemahaman standar akuntansi keuangan Syariah.

3. Laporan keuangan BPRS yang berkualitas dalam perspektif akuntansi Syariah

D. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini memiliki signifikansi, yaitu untuk memberikan gambaran kepada BPRS dalam menjaga kualitas laporan keuangannya melalui peran auditor internal, eksternal dan DPS dengan pemahaman SAK Syariah, sehingga terhindar dari fraud.

Page 40: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

16

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi akademisi diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam

bidang Ilmu akuntansi khususnya akuntansi Syariah, audit Syariah dan akuntansi perbankan Syariah.

2. Bagi pihak eksternal seperti: nasabah, pemerintah, DSN, IAI, OJK dan juga masyarakat pada umumnya, untuk menambah wawasan dan informasi mengenai kualitas laporan keuangan dalam perspektif akuntansi Syariah, serta dapat memberikan masukan kepada BI dan

OJK, untuk menjadikan SAK Syariah sebagai standar utama seperti halnya SAK ETAP dan PAPSI.

F. Penelitian Terdahulu yang relevan

Adapun penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian ini antara lain : Pertama : Competency of Shariah Auditors in Malaysia: Issue and Challenges,56

dengan kesimpulan bahwa seorang auditor Syariah

perlu memiliki pengetahuan khusus, keterampilan dan karakteristik lainnya yang diperlukan untuk seorang auditor syariah agar dapat melakukan fungsi audit syariah secara efektif. Penelitian ini membuktikan bahwa auditor syariah itu terdiri dari auditor internal, auditor eksternal dan DPS untuk entitas bisnis yang berlandaskan prinsip syariah, khususnya BPRS, serta bagaimana peran dari auditor baik internal maupun eksternal di dalam menjaga kualitas laporan keuangan berdasarkan pemahamannya terhadap SAK Syariah yang ada di Indonesia. Persamaan dalam penelitian ini membahas mengenai peran

atau kompetensi seorang auditor Syariah, perbedaan yang ada dalam penelitian ini dari metode yang digunakan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif yang berdasarkan apa yang dialami oleh auditor internal dan eksternal serta pemahamannya terhadap SAK Syariah, serta melihat persepsi dari manajemen mengenai peran dari auditor internal, eksternal, dan DPS serta pemahaman SAK Syariahnya. Kedua : Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah, dan Tata Kelola Lembaga Keuangan Syariah

57 dengan hasil penelitian bahwa

Bank Indonesia hendaknya mendukung kegiatan pengawasan perbankan Syariah yang melibatkan DSN dan DPS, serta audit syariah juga hendaknya dijalankan sesuai standar AAOIFI. Persamaan dalam penelitian ini yaitu terdapat adanya tugas dan peran DPS bagi lembaga keuangan Syariah yang dijadikan variabel dalam penelitian ini mengenai peran DPS dalam menjaga kualitas laporan keuangan dengan

56

Nor aishah mohd ali, Zakiah muhammadun Mohamed, Shahida shahimi,

Zurini shafii, “Competency of shariah auditors in Malaysia : Issue and challenges”,

Journal of Islamic Finance, IIUM, Vol. 4 No. 1. (2015): 22-30 57

Minarni, “Konsep pengawasan, kerangka audit syariah, dan tata kelola lembaga

keuangan syariah”, Jurnal Ekonomi Islam, La Riba, Vol. VII, No. 1, Juli (2013): 29 - 40

Page 41: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

17

pemahamannya terhadap SAK Syariah yang merupakan salah satu standar yang digunakan dalam menjaga kualitaas laporan keuangan. Perbedaan dalam penelitian ini adalah dari metode yang digunakan, yaitu kualitatif dan kuantitatif, berdasarkan apa yang di alami oleh DPS serta persepsi manajemen terhadap peran DPS terhadap kualitas laporan keuangan serta pemahamannya mengenai SAK Syariah. Ketiga : Kerangka Teori Audit Syariah: Gap Antara Praktik Audit Syariah dengan yang Diinginkan pada Perbankan Syariah di

Indonesia58

, dengan hasil penelitian bahwa dari 16 indikator variabel praktek audit syariah ternyata terdapat 7 gap praktek audit syariah dengan yang diinginkan, salah satunya adalah peran auditor syariah dan independensi. Sedangkan 9 indikator variabel lainnya tidak terdapat gap praktek audit syariah seperti: kualifikasi auditor, penerapan syariah terhadap produk, penerapan syariah terhadap proses dan standar audit. Perbedaan dalam penelitian ini adalah dari metode yang digunakan dan variabel yang ada dalam penelitian terdahulu mengenai peran auditor

Syariah yang dijadikan variabel untuk membentuk dimensi dalam penelitian ini, serta diuji dengan melihat persepesi dari manajemen mengenai peran auditor serta apa yang dialami oleh auditor dalam menjalankan perannya untuk menjaga kualitas laporan keuangan dengan pemahaman SAK Syariahnya.

Keempat : Role of the Auditor in an Islamic Economy59, dalam

penelitiannya dihasilkan bahwa salah satu pencegahan dari kerusakan-kerusakan aktivitas ekonomi adalah dengan memanfaatkan peran auditor dengan sebaik-baiknya. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa peran

auditor internal dan auditor eksternal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dengan pemahaman SAK Syariah sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan aktivitas ekonomi, ditambahkan dengan peran dewan pengawas syariah, serta pemahaman standar akuntansi keuangan syariah. Persamaan penelitian ini adalah melihat peran auditor dari ekonomi Islam. Perbedaan penelitian ini adalah melihat dari akuntansi Syariah khususnya untuk kualitas laporan keuangan agar dapat terhindar dari kerusakan aktivitas ekonomi, khususnya fraud, atau

kecurangan serta metode yang digunakan.

58

Rossje V Suryaputri, “Kerangka teori audit syariah : gap antara praktik audit

syariah denmgan yang di inginkan pada perbankan syariah di Indonesia”, Disertasi,

Universitas Trisakti, (2012) 59

Muhammad Akram Khan, “Role of The Auditor inn an Islamic Economy”,

J.Res Islamic Economic, Volume 3, No. 1, (2014): 31-41

Page 42: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

18

Kelima : Analisis Pengaruh Independensi dan Profesionalisme DPS terhadap Kinerja BPRS di Jawa Tengah

60, dengan hasil penelitian

bahwa independensi DPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profesionalisme DPS dengan hubungan negatif. Profesionalisme DPS tidak signifikan dalam mempengaruhi kinerja BPRS, dan Independensi DPS dan Profesionalisme DPS tidak signifikan mempengaruhi Kinerja BPRS. Persamaan dalam penelitian ini adalah objek penelitian BPRS dan salah satu responden (DPS) yang diwawancarai. Perbedaan dalam

penelitian ini terletak pada variabel yang dipengaruhinya, yaitu kualitas laporan keuangan, serta terdapat tambahan variabel lain seperti peran auditor internal, peran auditor eksternal dan pemahaman standar akuntansi keuangan syariah.

Keenam : Pengaruh Penerapan Peran Komite Audit, Peran Dewan Pengawas Syariah, dan Efektivitas Pengendalian Interen Atas Pelaporan Keuangan Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan, Studi Empiris pada Bank Syariah di Indonesia,

61 dengan hasil penelitian

bahwa variabel peran komite audit, peran dewan pengawas syariah, dan efektifitas pengendalian intern atas pelaporan keuangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan. Sedangkan secara parsial, peran dewan pengawas syariah tidak berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan. Persamaan adalah dengan menggunakan variabel peran dewan pengawas syariah, sedangkan perbedaan, yaitu terdapat variabel lain yaitu, peran auditor internal, peran auditor eksternal, pemahaman SAK syariah, serta metode penelitian yang digunakan.

Ketujuh : Persepsi Nasabah atas Implementasi Akuntansi Keuangan Syariah dalam Operasional Perbankan Berbasis Syariah di Indonesia,

62 dengan hasil penelitian bahwa meskipun perbankan syariah

mengimplementasikan aturan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Syariah, akan tetapi sebagian masyarakat Islam masih menilai bahwa kebanyakan perbankan syariah di Indonesia masih beroperasi secara konvensional, sedangkan penelitian ini salah satunya ingin membuktikan bahwa perbankan syariah khususnya bank pembiayaan

rakyat syariah tidak beroperasi secara konvensional karena memiliki

60

Ari Kristin Prasetyoningrum, “Analisis pengaruh independensi dan

profesionalisme dewan pengawas Syariah terhadap kinerja Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah di Jawa Tengah”, Jurnal Ilmu Ekonomi ASET, Vol.12. No.1 (2010): 27 -36 61

Rini, “Pengaruh penerapan peran komite audit, peran dewan pengaawas

syariah, dan efektivitas pengendalian interen atas pelaporan keuangan terhadap kualitas

pelaporan keuangan, studi empiris pada bank syariah di Indonesia”, Disertasi,

Universitas Padjajaran, (2012) 62

Adi Prasetyo, “Persepsi Nasabah atas Implementasi Akuntansi Keuangan

Syariah dalam Operasional Perankan Berbasis Syariah di Indonesia”, Proceeding Call for

paper dan seminar nasional, (2013)

Page 43: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

19

laporan keuangan yang berkualitas sesuai dengan standar akuntansi keuangan Syariah yang dilakukan prosesnya oleh auditor baik internal maupun eksternal serta dewan pengawas syariah yang memiliki perannya masing-masing.

Kedelapan : Pengaruh Auditor Internal Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Tengah ,

63

dengan hasil penelitian bahwa koordinasi dan kerjasama antara auditor internal dengan auditor eksternal memiliki pengaruh positif terhadap

kualitas pelaporan keuangan. Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam hal variabel auditor internal dan auditor eksternal serta kualitas laporan keuangan, sedangkan Perbedaan terletak kepada adanya variabel yang lain seperti peran dewan pengawas syariah, pemahaman SAK Syariah, serta metode penelitian yang digunakan.

Kesembilan : The Effect of Audit Committee Role and Sharia Supervisory Board Role on Financial Reporting Quality at Islamic Banks in Indonesia64

, dengan hasil penelitian bahwa peranan audit

committee dan peranan DPS berpengaruh pada kualitas pelaporan keuangan baik secara parsial maupun simultan dengan menggunakan metode penelitian regresi berganda. Persamaannya dalam hal menggunakan variabel peran DPS dan kualitas pelaporan keuangan. Sedangkan perbedaannya terdapat pada variabel lain, yaitu peran auditor internal, peran auditor eksternal, serta pemahaman SAK dan metode penelitian yang digunakan.

Kesepuluh : Pengaruh Pemahaman Manajer Tentang Standar Akuntansi Keuangan Syariah dan Peran Dewan Pengawas Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan BPRS di Aceh65

, dengan hasil penelitian pemahaman manajer tentang SAK Syariah dan peran DPS secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan syariah di BPRS Aceh. Persamaannya terletak pada variabel pemahaman SAK Syariah, sedangkan perbedaannya terletak pada adanya variabel yang lain, seperti: peran auditor internal, peran auditor eksternal, peran dewan pengawas syariah, dan pemahaman SAK Syariah menjadi variabel moderating dalam penelitian ini, serta akan mencari faktor apa yang

paling dominan dalam memengaruhi kualitas pelaporan keuangannya.

63

Shabrina Rahutami Nur Amalia, Herry laksito, “Pengaruh auditor internal

terhadap kualitas pelaporan keuangan pada bank perkreditan rakyat di Jawa tengah”,

Diponegoro Journal of accounting, Vol 3, No.2, (2014): 1-10 64

Rini, “The effect of audit committee role and sharia supervisory board role on

financial reporting quality at Islamic banks in Indonesia”, Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, Vol. 17, No. 1, (2014): 145 - 156

65 Suazhari, Syarifah Rahmawati, “Pengaruh Pemahaman Manajer tentang

Standar Akuntansi Keuangan Syariah dan Peran dewan pengawas Syariah ”, Conference: Seminar Penelitian dosen Muda Univ. syiah Kuala, At Universitas Syiah Kuala, Aceh,

(2012): 1-29

Page 44: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

20

Kesebelas : Faktor-faktor Penentu Kualitas Pelaporan Keuangan dan Kepercayaan Investor

66, dengan hasil penelitian bahwa pengujian

analisis faktor untuk keempat atribut berbasis akuntansi memberi kontribusi pembentukan kualitas pelaporan keuangan yang terdiri dari kualitas akrual, prediktabilita, dan perataan laba. Sedangkan untuk analisis faktor atribut berbasis pasar, memberi kontribusi pembentukan kualitas pelaporan keuangan yang terdiri dari relevansi nilai dan konservatisme ketiga atribut berbasis pasar. Persamaannya dalam hal

mencari faktor kualitas pelaporan keuangan dan metode penelitiannya, sedangkan perbedaannya terletak pada variabel yang terdapat dalam kualitas pelaporan keuangan.

Keduabelas : Internal Audit Function, Board Quality and Financial Reporting Quality: Evidence from Malaysia 67 Penelitian ini membahas mengenai peran auditor internal terhadap kualitas pelaporan keuangan dengan variabel moderating dewan direksi. Hasil temuan awal menunjukkan hubungan yang positif antara fungsi

audit internal dengan kualitas pelaporan keuangan. Dalam hal ini semakin jelas bahwa peran auditor internal sangat memainkan peran penting dalam proses pelaporan keuangan dengan dimediasi oleh dewan direksi. Persamaan dalam penelitian ini adalah dalam menggunakan peran auditor sebagai variabel yang dapat memengaruhi kualitas laporan keuangan serta terdapat variabel moderasi. Sedangkan perbedaannya, dalam penelitian ini terdapat peran auditor eksternal dan peran dewan pengawas syariah yang memengaruhi kualitas laporan keuangan.

Ketigabelas : A Multistage Approach to External Auditors’

Evaluation of the InternalAudit Function.68

Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran auditor internal dan auditor eksternal memiliki tujuan yang sama dan menghasilkan hubungan yang kuat di antara keduanya terkait dengan kualitas laporan keuangan bagi suatu entitas atau lembaga keuangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis berdasarkan probabilitas Bayesian untuk memodelkan evaluasi auditor eksternal terhadap fungsi audit internal. Secara khusus, model berdasarkan teori inferensi multistage (cascaded) dikembangkan dan dianalisis dengan

menggunakan analisis sensitivitas numerik. Kontribusi pemodelan sangat penting dalam arti bahwa ini adalah satu-satunya studi yang menyediakan model teoretis untuk proses pengambilan keputusan yang

66 Zaenal Fanani, Sri Ningsih, dan Hamidah, “Faktor-faktor Penentu Kualitas

Pelaporan Keuangan dan Kepercayaan Investor”, Accounting Conference, Universitas

Indonesia, Depok, (2008): 1-16 67

K. Johl, Shireenjit, et al. "Internal audit function, board quality and financial

reporting quality: evidence from Malaysia." Managerial auditing journal 28.9 ,( 2013),

780-814. 68

Krishnamoorthy, G, “A multistage approach to external auditors’ evaluation of

the internal audit function” A Journal of Practice and Theory, March (2002) : 95–121

Page 45: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

21

menyatakan bahwa peran auditor internal dan eksternal memiliki hubungan yang kuat. Persamaan dalam penelitian ini menggunakan peran auditor internal dan peran auditor eksternal sebagai variabel dalam penelitiannya. Sedangkan perbedaannya, dalam penelitian ini terdapat peran lainnya, seperti peran dewan pengawas syariah serta pemahaman SAK Syariah yang dapat memengaruhi kualitas laporan keuangan dan metodelogi penelitian serta alat uji analisis yang digunakan.

Keempatbelas : SAK (Standar Akuntansi Keuangan) Syariah Per

01 Januari 2014, IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)69

merupakan standar yang berlaku umum yang digunakan dalam proses pelaporan keuangan bagi entitas syariah termasuk BPRS.

Penelitian–penelitian di atas pada umumnya telah mewakili masing-masing dari variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu yang terkait dengan peran auditor internal, peran auditor eksternal, peran dewan pengawas syariah, kualitas laporan keuangan serta pemahaman standar akuntansi keuangan Syariah, dimana terdapat

persamaan dan juga perbedaan di dalam penelitian-penelitian tersebut baik dari sisi variabel yang digunakan maupun metode yang digunakan. Penelitian-penelitian tersebut memiliki keunikan tersendiri dan keunggulannya masing-masing. Pada kesempatan ini Penulis akan menganalisis serta mengevaluasi dari masing-masing variabel tersebut sehingga dapat menghasilkan suatu laporan keuangan yang berkualitas dalam perspektif akuntansi Syariah.

69

Standar Akuntansi Keuangan Syariah, IAI, 2014

Page 46: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

22

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods, yaitu suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua metode penelitian yang telah ada sebelumnya, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

70

Pada rumusan pertama, kajian pembahasan menggunakan metode kualitatif. Penulis akan mengkaji mengenai peran auditor

internal, auditor eksternal, dewan pengawas syariah terhadap kualitas laporan keuangan dengan berlandaskan pada pemahaman mereka mengenai standar akuntansi keuangan Syariah, sehingga laporan keuangan yang di hasilkan akan berkualitas, sedangkan untuk rumusan kedua, kajian pembahasaanya menggunakan metode kuantitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang bersifat obyektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik.

71

Dengan berdasarkan pada hasil kuesioner terstruktur yang di sebarkan kepada responden dan melihat sejauhmana peran auditor internal, auditor eksternal, dan dewan pengawas syariah terhadap kualitas laporan keuangan dengan pemahaman standar akuntansi keuangan syariah berdasarkan persepsi pihak manajemen dan staf keuangan sehingga kesimpulan besarnya akan menemukan kualitas laporan keuangan dalam perspektif akuntansi syariah.

2. Pendekatan penelitian Pada jenis penelitian kualitatif menggunakan pendekatan

fenomenologi.72

Dimana pendekatan fenomenologi bertujuan untuk mengetahui objek penelitian dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung.

73 Sifat fenomenologi tertarik dengan

keseluruhan (keutuhan) objek, bukan bagian-bagian tertentu dari sudut pandang yang beragam. Fenomenologi berakar pada pertanyaan yang langsung berhubungan dengan makna dari fenomena yang diamati,

74 sehingga

peneliti akan mendapatkan gambaran yang utuh dan jelas dari suatu

permasalahan. Pendekatan ini dipilih untuk mengetahui peran dari

70

Creswell, John W, Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

Mixed, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 5 71

Asep Hermawan, Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta:

LPFE Trisakti, 2003), 3 72

Engkus Kuswarno, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian ,

(Widya Pajajaran, Cetakan Pertama, 2009), 36 73

Engkus Kuswarno, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian, (Widya Pajajaran, Cetakan Pertama, 2009), 35

74 Engkus Kuswarno, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian ,

(Widya Pajajaran, Cetakan Pertama, 2009), 37

Page 47: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

23

masing-masing auditor internal, eksternal, dewan pengawas syariah dengan pemahaman standar akuntansi keuangan syariah, untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas agar fraud tidak terulang kembali dalam Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Sedangkan pada jenis penelitian kuantitatif, penulis menggunakan pendekatan analisis deskriptif, yaitu penelitian menggambarkan permasalahan yang didasari pada data yang telah ada, kemudian dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan .

Analisis kuantitatif menekankan pada pengukuran variabel-variabel yang meliputi Peran Auditor Internal (PAI), Peran Auditor Eksternal (PAE), Peran DPS (PDPS), Pemahaman SAK Syariah (PSS) dan kualitas laporan keuangan (KLP), serta pendekatan analisis statistik inferensial.

75

3. Objek Penelitian Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki

kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu: auditor interen, auditor eksteren, DPS, manajer, direksi, dan karyawan yang terlibat dalam keuangan.

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) yang berkinerja baik dan memiliki aset diatas Rp100 miliar sebanyak 11 BPRS dan BPRS yang memiliki aset antara Rp 50 Milyar – Rp 100 Milyar sebanyak 25 BPRS dengan predikat “sangat bagus” menurut versi Majalah Infobank edisi

khusus syariah 2016, dimana dari 26 BPRS tersebut tersebar (penyebaran wilayah tersebut telah mewakili wilayah Indonesia) di Indonesia, antara lain: Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, Lampung, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

76

75

Statistik Inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk

menentukan sejauhmana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sample dengan

hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan menurut John W. Creswell,

Educational Researchs : Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research, (Pearson Education Inc New Jersey, 2008), 326, sedangkan

pendapat lain menyatakan bahwa statistic inferensial adalah metode yang berhubungan

dengan analisis data pada sample untuk digunakan dalam penggeneralisasian pada

populasi, Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Salemba Humatika, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), 4

76 Majalah Infobank No. 453 Vol. XXXVIII, (2016): 60

Page 48: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

24

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling, di mana merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya di peroleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (umumnya di sesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian),

77 atau teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu dimana pertimbangan tersebut diambil berdasarkan pada seseorang yang dianggap paling memahami objek atau situasi yang diteliti, berdasarkan pemahaman dan

apa yang pernah dialaminya.78

Kriteria sampel yang di gunakan dalam penelitian ini antara lain:

auditor internal, auditor eksternal, manajer keuangan, DPS, karyawan bagian keuangan dan pihak manajemen yang menunjang tujuan penelitian.

4. Sumber Data Penelitian Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

jenis data, yaitu:

a. Data Primer Data primer merupakan data lapangan yang di dapat dari

sumber pertama, seperti hasil wawancara dan observasi ataupun kuesioner kepada pihak yang terkait, wawancara mendalam di lakukan kepada auditor internal dan dewan pengawas Syariah yang di jadikan objek penelitian.

Auditor eksternal, merupakan pihak luar dari bank pembiayaan rakyat Syariah, yaitu auditor yang mengaudit atau memberikan opini pada laporan keuangan bank pembiayaan rakyat Syariah yang dijadikan

objek penelitian, sedangkan kuesioner terstruktur di berikan kepada responden yaitu, pihak manajemen dari tingkat pimpinan sampai staf bagian keuangan di bank pembiayaan rakyat Syariah.

b. Data Sekunder Data sekunder yaitu, data yang di peroleh dari kajian kepustakaan

sebagai pendukung data primer, seperti buku-buku, dokumen dari bank, surat kabar, internet, perundangan, laporan keuangan tahunan BPRS, SAK Syariah, ETAP, PAPSI untuk BPRS dan kepustakaan lain yang

berkaitan dengan pembahasan ini.

77

Nur Indiantoro dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis, Edisi

Pertama (Yogyakarta: BPFE (1999), 131 78

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:

Alfabeta, (2012), 218

Page 49: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

25

5. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan Penulis dalam proses pengumpulan data yaitu

sebagai berikut: a. Library Research

Menghimpun data-data penting terkait dengan proses laporan keuangan, serta data terkait aturan dan standar akuntansi, seperti: laporan keuangan tahunan yang di terbitkan oleh BPRS setelah di audit oleh kantor akuntan publik, laporan audit internal yang di buat

oleh tim audit, laporan DPS berupa opini serta laporan rutin DPS, undang-undang dan dokumen lainnya yang terkait dengan penelitian.

b. Observasi Merupakan pengamatan langsung, yaitu teknik pengumpulan

data, di mana peneliti mengamati langsung terhadap gejala-gejala dan subjek yang di teliti.

79 Di antaranya dengan cara mengunjungi

langsung ke lokasi objek penelitian, yaitu kantor BPRS dan kantor akuntan publik yang di jadikan sampel dalam penelitian ini.

c. Dokumentasi Untuk melengkapi data-data yang ingin di peroleh, penulis melakukan penelitian dokumentasi, yaitu dengan cara meneliti berbagai literatur baik itu berupa buku, majalah, dan sumber lain seperti laporan keuangan bank sebagai bahan analisis selanjutnya (content analysis).

d. Survei Metode pengumpulan data primer dengan melakukan

wawancara mendalam serta memberikan kuesioner yang memuat

pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka, dengan pedoman wawancara semistruktur. Pada wawancara terbuka, subjek penelitian mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara.

80 Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiono

81,

menyatakan bahwa wawancara semistruktur termasuk dalam kategori in-depth interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih

bebas daripada wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semistruktur ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang di wawancarai akan di minta pendapat serta ide-idenya.

79

Winarto Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 2010),

162 80

Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), 189 81

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:

Alfabeta, 2012), 218

Page 50: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

26

Dalam melakukan wawancara, peneliti mendengarkan secara teliti, merekam, serta mencatat apa yang di kemukan oleh reponden. Peneliti menetapkan sendiri pertanyaan yang di ajukan, kemudian menyusun daftar pertanyaan yang di dasarkan pada rumusan masalah dalam bentuk pedoman wawancara. Selama proses pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara individual secara tatap muka antara interviewer dan interviewee. Hal tersebut di lakukan untuk mendapatkan pemahaman secara mendalam mengenai apa yang di

alami serta persepsi dan informasi yang di peroleh dari masing-masing responden.

Kuesioner yang diberikan kepada responden berupa kuesioner terstruktur, yaitu bentuk kuesioner berupa daftar pertanyaan sudah di siapkan sebelumnya dan responden memberikan jawaban yang telah di sediakan dengan menggunakan skala likert 5 (lima) poin pilihan

6. Teknik Analisis Data

Metode kualitatif, analisis data yang telah di peroleh di olah dengan mengelompokkan data, sehingga dapat di bangun kategorisasi dari masing-masing data yang di peroleh. Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah di baca dan di interpretasikan. Sehingga data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai peran auditor internal, auditor eksternal dan dewan pengawas Syariah dalam upaya menjaga kualitas laporan keuangan BPRS, serta pemahaman SAK Syariah, dengan pendekatan fenomenologi yang digunakan. Menurut Ari kamayanti

82 dalam bukunya

di katakan bahwa seorang auditor atau akuntan yang di jadikan sebagai responden merupakan seseorang yang mengalami bukan hanya pengalaman, sehingga hasil wawancara yang di peroleh merupakan apa yang di alami oleh mereka sebagai responden.

Metode kuantitatif, rancangan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS) yang merupakan metode alternatif analisis dengan Structural Equation Modeling yang berbasis varians. Secara teknis menurut Henseler, Ringle, dan

Sinkovics83

menjelaskan bahwa SEM di bagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu SEM berbasis Kovarian yang di wakili oleh LISREL dan SEM Varian atau sering di sebut Component Based SEM yang mempergunakan metode PLS (Partial Least Square). Menurut Sarsted

82

Ari Kamayanti, Metodologi Penelitian Kualitatif Akuntansi (Pengantar

Religiositas Keilmuan), Jakarta: Yayasan Rumah Peneleh, Seri Media dan Literasi,

2016), 151 83

Henseler J, Ringle M and Sinkovics, R.R, “The Use of Partial Least Squares

Path Modeling in International Marketing New Challenges to International Marketing

Advances In International Marketing” Advances in International Marketing, Emerald

Group Publishing Limited, Vol. 20 (2009): 277-319

Page 51: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

27

dalam Sofyan Yamin, bahwa SEM berbasis varians dengan mengunakan PLS bersifat eksploratori di mana secara konsep dan praktis, analisis ini sama dengan analisis regresi linier berganda yang memiliki tujuan memaksimumkan varians kontrak variabel dependen, namun dalam SEM dengan PLS perlu menambahkan evaluasi kualitas pada model pengukuran, maka konsep dasar algoritma dalam tujuan PLS ini adalah prediksi

84

Software SmartPLS, partial least square (PLS), merupakan

metode umum yang dapat di gunakan untuk mengembangkan teori pada tahap awal mengenai peran auditor internal, auditor eksternal, dewan pengawas Syariah, pemahaman SAK Syariah dan kualitas laporan keuangan.

Selain itu, PLS merupakan metode analisis powerfull karena tidak di dasarkan pada banyak asumsi, tidak mengharuskan randomisasi sampel, dan sampel tidak harus besar. PLS tepat untuk model prediksi karena dasar teori lemah (membangun teori baru) dan mengabaikan

asumsi klasik. PLS sebenarnya dapat digunakan pula untuk mengkonfirmasi teori, namun dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten.

85

Pertama yang akan di lakukan adalah uji validitas di mana untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner perlu di lakukan uji validitas, suatu kuesioner di katakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut

86.

Uji validitas dalam penelitian ini di lakukan dengan melihat

Convergent Validity, di nilai berdasarkan korelasi antara item score AVE yang di hitung dengan PLS. Untuk menilai validitas convergent, nilai loading factor, harus berada di antara 0,6-0,7. Untuk penelitian bersifat explanatory, masih dapat diterima pada nilai average variance extracted (AVE) lebih dari 0,5

87

84

Sofyan Yamin, Tutorial Statistik Lengkap 1000 halaman dengan software

SPSS lanjutan, (Jakarta: Titian Pena Abadi, 2016), 8 85

Wold H, Partial Least Square, In S Kotz and N.L Jhonson (Eds) Encyclopedia

of Statistical Sciences, Vol. 8 (New York : Wiley, 1985) Page : 587-599, Variabel laten

adalah variable yang tidak dapat diukur secara langsung, lihat juga Imam Ghozali,

Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square PLS, (Semarang : Universitas Diponegoro, Edisi 2, 2008), 4

86 Jogiyanto hartono, Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. (BPFE, Yogyakarta, 2016), 50 87

Imam Ghozali, Hengky Latan, Partial Least Square Konsep, Teknik dan Aplikasi menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk penelitian empiris, Edisi 2 , (Undip,

Semarang, 2015), 28

Page 52: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

28

Berikutnya melihat discriminant validity, di mana cara menguji validitas discriminant dengan indikator reflektif, yaitu dengan melihat nilai cross loading untuk setiap variabel harus >0,7. Cara lain yang dapat

digunakan untuk menguji validitas discriminant adalah dengan membandingkan akar kuadrat dari AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk dalam model

88

Selanjutnya uji reliabilitas89

,menjelaskan bahwa reliabilitas suatu pengukur yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu

kuesioner serta mengukur suatu konsep dan berguna mengakses “kebaikan” dari suatu pengukur. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dari pengukurnya serta konsistensi dari pengukur

90. Suatu

kuesioner di katakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

91.

Uji reliabilitas di lakukan dengan teknik cronbach alpha (α) dengan

menghitung rata-rata interkoneksi di antara butir-butir kuesioner. Langkah terakhir dalam analisis data untuk kuantitatif ini adalah

melakukan uji hipotesis, di mana tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen dengan adanya faktor lain yaitu variabel moderasi, dan pengujian hipotesis ini akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis.

Struktur model, Coefficient of determinant (R²)92

, digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dengan nilai koefisen determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen amat terbatas. Nilai R² mendekati satu variabel independen memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

88

Imam Ghozali, Hengky Latan, Partial Least Square Konsep, Teknik dan Aplikasi menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk penelitian empiris, Edisi 2 , (Undip,

Semarang, 2015), 30 89

Jogiyanto hartono, Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. (BPFE, Yogyakarta, 2016), 52

90 Jogiyanto hartono, Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. (BPFE, Yogyakarta, 2016), 54 91

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23

Edisi 8, (Undip, Semarang, 2016), 110 92

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23

Edisi 8, Undip, Semarang, 2016

Page 53: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

29

Path coefficient, pengujian ini di lakukan untuk meyakinkan bahwa hubungan antar konstruk adalah kuat. Bahwa suatu konstruk di katakan memiliki hubungan yang kuat apabila nilai uji koefisien jalur lebih dari 0,10 serta hubungan laten di katakan signifikan jika uji koefisien jalur ada pada level 0,05

93 atau untuk mengkonstruksi

indikator produk untuk model jalur (path model) dengan efek interaksi secara langsung menambahkan interaksi laten variabel dengan ukuran-ukurannya ke dalam grafik model jalur.

94

Pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan perbandingan antara path coefficient dengan t-tabel. Suatu hipotesis dikatakan sangat signifikan bila nilai t-statistik > t-tabel pada derajat kebebasan 1%; dikatakan signifikan bila nilai t-statistik > t-tabel pada derajat kebebasan 5%; dan dikatakan lemah bila nilai t-statistik > t-tabel pada

derajat kebebasan 10%, sedangkan hipotesis di katakan tidak signifikan bila nilai t- statistik < t-tabel pada derajat kebebasan 10%. Hipotesis

alternatif dinyatakan di dukung untuk pengujian hipotesis satu arah (one

tailed) pada hipotesis alpha 5% dan nilai koefisien path yang ditunjukkan oleh nilai t-statistik dan t-tabel (1,96).

H. Operasional Variabel

(1) Peran Auditor Internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan baik perusahaan negara maupun perusahaan swasta yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipenuhi, menentukan baik atau tidaknya

penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efesiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh bagian berbagai organisasi. Peran auditor internal ini diwakili dengan variabel PAI.

(2) Peran Auditor Eksternal adalah profesi audit yang melakukan audit atas laporan keuangan dari perusahaan, pemerintah, individu atau organisasi lainnya. Eksternal auditor merupakan anggota kantor akuntan publik yang

memberikan jasa klien, dan profesi akuntan publik menghasilkan berbagai macam jasa bagi masyarakat yang dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu: jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance. Peran auditor eksternal ini diwakili dengan variabel PAE.

93

Imam Ghozali, Hengky Latan, Partial Least Square Konsep, Teknik dan Aplikasi menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk penelitian empiris, Edisi 2,

(Semarang: Undip, 2015) 94

Vinzi, V.E. Chin, W.W, Henseler.J Wang, H. Handbook of partial least

squares: Concept, Methods and Application, (Spinger, 2010), 748

Page 54: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

30

(3) Peran Dewan Pengawas Syariah adalah lembaga independen atau hakim khusus dalam fikih muamalat. DPS berkewajiban untuk mengarahkan, mereview, dan mengawasi aktivitas lembaga keuangan untuk meyakinkan bahwa lembaga keuangan telah mematuhi aturan dan prinsip syariah Islam. Peran dewan pengawas syariah ini diwakili dengan variabel (PDPS).

(4) Pemahaman Standar Akuntansi Keuangan Syariah Memahami standar akuntansi keuangan Syariah melalui

paradigma transaksi, asas transaksi serta karakteristik transaksi yang terdapat dalam standar akuntansi keuangan syariah. Pemahaman standar akuntansi keuangan Syariah ini diwakili dengan variabel PSS.

(5) Kualitas Laporan Keuangan Merupakan suatu ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakainya, seperti halnya terdapat perubahan kebijakan dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Kualitas laporan keuangan ini diwakili dengan variabel (KLP).

Page 55: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

31

Sebagai penjelasan lebih lanjut dari operasional variabel dapat d ilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.4 Operasional Variabel dan pengukurannya

Variabel Dimensi Skala Jumlah kuesioner Peran Auditor

Internal (PAI) Ruchyat 1985 Khan 2014 Rossje 2012

1.Peran terkait

proses laporan keuangan 2.Peran terkait kualitas laporan keuangan

Ordinal 20 pernyataan

Peran Auditor Eksternal (PAE) Mulyadi 2002 Khirsna moorty 2002

Sawyer 2005 William 2006

1. Peran terkait dengan verifikasi 2.Peran terkait dengan kualitas laporan keuangan

Ordinal 10 pernyataan

Peran Dewan

Pengawas Syariah (PDPS) Abdallah 1999 Rini 2012 Surat edaran No.15/22/DPbs tahun 2006

1.Peran terkait

dengan pengawasan 2.Peran terkait dengan fungsi dan kewajiban

Ordinal 12 pernyataan

Kualitas Laporan Keuangan (KLP) Jaka Isgiyarta 2010

SAK Syariah 2017

1.Dapat dipahami 2.Relevan 3.Diandalkan 4.Diperbandingkan

Ordinal 25 pernyataan

Pemahaman

SAK Syariah (PSS) Karim (2009) Wiroso (2011) Suazhari (2012)

1.Karakteristik

akuntansi syariah 2.Prinsip syariah dalam produk penghimpunan dana 3.Prinsip syariah dalam produk pembiayaan

Ordinal 20 pernyataan

Page 56: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

32

Dari operasional variabel tersebut di atas maka hipotesis penelitiannya adalah: H1: Peran Auditor Internal berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas

Laporan Keuangan H2: Peran Auditor Eksternal berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas

Laporan Keuangan H3: Peran DPS berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

H4: Peran Auditor Internal berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan di Moderasi oleh Pemahaman SAK Syariah

H5: Peran Auditor Eksternal berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan di Moderasi oleh Pemahaman SAK Syariah

H6: Peran DPS berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan di Moderasi oleh Pemahaman SAK Syariah

I. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan disertasi ini terdiri atas lima bab. Agar penelitian ini lebih sistematis, terarah dan memiliki relevansi yang kuat antar bab, maka penulis klasifikasikan sebagai berikut:

Bab pertama, terdiri dari bab pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, permasalahan (identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah), tujuan penelitian, signifikansi dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu yang relevan, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua, membahas teori dari berbagai literatur serta peraturan-

peraturan, dan pandangan dari beberapa para ahli akuntansi syariah seperti kualitas laporan keuangan bagi entitas bisnis, kualitas laporan keuangan, akuntansi Syariah bagi lembaga keuangan Syariah, pentingnya pemahaman SAK Syariah bagi lembaga keuangan Syariah, audit bagi lembaga keuangan Syariah, dewan pengawas Syariah dan fungsinya, secara lebih mendalam, serta melalui berbagai jurnal ilmiah.

Bab ketiga membahas gambaran umum mengenai laporan keuangan BPRS, kemudian hasil wawancara mendalam dengan auditor internal,

auditor eksternal dan dewan pengawas Syariah, mengenai peran mereka di BPRS terhadap kualitas laporan keuangan, berikutnya juga membahas hasil wawancara dengan direksi, serta menafsirkan hasil dokumentasi dan lapangan mengenai hasil wawancara secara mendalam tersebut.

Bab keempat, menganalisis hasil uji hipotesis penelitian yang telah diolah melalui alat uji SmartPLS yaitu untuk menguji uji konvergen, uji validitas diskriminan, uji reliabilitas dan uji hipotesis dengan moderasi dan kemudian menganalisis hasil (output) yang diperoleh dari kuesioner

berdasarkan model penelitian di awal dan kemudian dianalisis serta dikaitkan dengan hasil wawancara, aturan yang berlaku, serta jurnal yang terkait dengan penelitian terdahulu sehingga dapat memberikan kontribusi

Page 57: PERAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44938/1/Erika Amelia_Fix.pdfuswah hasanah, yang telah meletakan dasar-dasar penyejuk,

33

atas penelitian tersebut, yaitu kualitas laporan keuangan BPRS dalam perspektif akuntansi Syariah

Bab kelima, penutup, yang berisikan kesimpulan, implikasi, saran dan rekomendasi, serta keterbatasan penelitian. Lebih lanjut bab ini membahas kesimpulan sebagai jawaban atas perumusan masalah di awal serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, implikasi penelitian baik positif maupun negatif, saran-saran yang relevan, dan keterbatasan penelitian yang dihadapi oleh peneliti baik di lapangan maupun dalam

proses penelitian agar dapat digunakan sebagai pedoman bagi peneliti selanjutnya untuk perbaikan.