bu erika ok

30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat: 1. Pengaruh langsung pengetahuan perkoperasian terhadap komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi. 2. Pengaruh langsung pengetahuan perkoperasian terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi. 3. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi. 4. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi. 5. Pengaruh langsung komitmen organisasi terhadap partisipasi anggota dalam berkoperasi. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta tepatnya adalah pada 4 koperasi yaitu

Upload: haris-dermawan

Post on 24-Jul-2015

137 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bu Erika Ok

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah terdapat:

1. Pengaruh langsung pengetahuan perkoperasian terhadap

komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi.

2. Pengaruh langsung pengetahuan perkoperasian terhadap

partisipasi anggota dalam berkoperasi.

3. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap komitmen

organisasi anggota dalam berkoperasi.

4. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap partisipasi

anggota dalam berkoperasi.

5. Pengaruh langsung komitmen organisasi terhadap partisipasi

anggota dalam berkoperasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Pegawai Negeri di

Jakarta tepatnya adalah pada 4 koperasi yaitu Koperasi Pegawai

Universitas Negeri Jakarta, Koperasi Pegawai Badan Kepegawaian

Negara (Koperasi BKN), Koperasi Pegawai Departemen Agama, dan

Koperasi SMK Negeri

Page 2: Bu Erika Ok

26 (STM Pembangunan) Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan

Juni sampai dengan bulan September 2009, dengan melaiui beberapa

tahap, yakni dimulai dengan prasurvey berupa konsultasi dengan

pengurus dan staf koperasi, dilanjutkan dengan uji coba instrumen

yang dilaksanakan pada bulan Juli 2009 dan pengumpulan data

(survey) selama satu bulan yaitu pada bulan Agustus 2009.

C. Metode dan Disain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei

dengan pendekatan analisis jalur (path analysIs). Cara untuk

mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan

melalui kuesioner dan tes yang telah disusun terlebih dahulu.

Penelitian ini akan mengkaji keterkaitan antar variabel penelitian, serta

mengukur pengaruh variabel yang satu dengan variabel lainnya.

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang akan dikaji, yaitu

pengetahuan perkoperasian, budaya organisasi, komitmen organisasi,

dan partisipasi anggota dalam berkoperasi.

D. Model Teoretik

Model terotetik dari variabel penelitian terlihat pada gambar

berikut ini;

Page 3: Bu Erika Ok

Gambar 3.1 Model Teoretik Variabel Penelitian

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian

dalam ruang lingkup yang telah ditentukan. Jadi, populasi

bukanlah berkaitan dengan orang atau sejumlah orang,

sehingga tidak dapat dihitung, akan tetapi berkaitan dengan

data. Populasi memiliki parameter, yaitu besaran yang terukur

yang menunjukkan ciri dari populasi tersebut. Parameter suatu

populasi tertentu adalah tetap nilainya, bila nilainya berubah

maka berubah pula populasinya.1 Sedangkan sampel adalah

bagian dari populasi, sehingga sampel yang representatif benar-

benar mencerminkan ciri-ciri dari populasinya. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh anggota koperasi pegawai negeri

pada koperasi pegawai di Jakarta,

1 http:/putrawan.com. Secuil tentang Sampling dalam Penelitian Kuantitatif.

PENGETAHUANPERKOPRASIAN

(X1)

BUDAYA ORGANISASI

(X2)

KOMITMEN ORGANISASI

(X3)

PARTISIPASIANGGOTA

DALAMBERKOPERASI

(X4)

Page 4: Bu Erika Ok

sedangkan populasi sasaran adalah seluruh anggota koperasi pegawai

negeri pada koperasi pegawai di Jakarta Timur sebanyak 107 koperasi

dengan jumlah anggota 11.021 orang. Dari jumlah tersebut, sampel

diambil pada 4 (empat) koperasi yaitu Koperasi Pegawai Universitas

Negeri Jakarta, Koperasi Pegawai Badan Kepegawaian Negara

(Koperasi BKN), Koperasi Pegawai Departemen Agama, dan Koperasi

SMK Negeri 26 (STM Pembangunan) Jakarta. Sampel penelitian ini

adalah anggota koperasi pegawai negeri di Jakarta Timur sebanyak 60

orang yang dipilih dengan teknik acak sederhana (simple random

sampling) pada 4 (empat koperasi. Sedangkan untuk ujicoba instrumen

diambil sebanyak 30 orang di luar sampel penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Pada bagian ini diuraikan tentang instrumen penelitian untuk

setiap variabel penelitian yang diamati, meliputi definisi konseptual,

definisi operasional, kisi-kisi instrumen dan kalibrasi instrumen. Untuk

mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penelitian dilakukan

dengan menggunakan tes dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan

untuk variabel budaya organisasi, komitmen, dan partisipasi anggota

dalam berkoperasi. Untuk mendapatkan data pengetahuan

perkoperasian dilakukan dengan tes. Semua instrumen dibuat melalui

tahapan, yaitu mengkaji teori yang berkaitan dengan variabel

penelitian,

Page 5: Bu Erika Ok

mengembangkan indikator-indikator dari setiap variabel,

mengembangkan indikator-indikator dari setiap variabel, membuat

kisi-kisi, menyusun butir pertanyaan atau pertanyaan, melakukan

ujicoba instrumen, melakukan analisis butir melalui pengujian validitas

instrumen dan dilanjutkan perhitungan reliabilitas instrumen.

Butir-butir dalam kuesioner instrumen penelitian disusun dalam

bentuk pernyataan atau pertanyaan positif atau negatif. Penilaian yang

diberikan responden adalah pilihan yang diberikan atas pilihan

penilaian yang tersedia pada masing-masing butir pernyataan dalam

instrumen penelitian. Butir-butir pernyataan atau pertanyaan pada

kuesioner disusun menggunakan skala lima. Sedangkan tes

kompetensi yang diberikan dalam bentuk tes obyektif pilihan berganda

dengan 4 alternatif jawaban.

Instrumen yang digunakan terlebih dahulu diujicobakan.

Pengujian instrumen dilakukan untuk melihat tingkat keabsahan

(valiclity) dan keandalan (reliability1). Butir-butir instrumen yang tidak

valid (sahih) akan dibuang dan tidak digunakan sebagai penjaring data

penelitian.

1. Variabel Partisipasi Anggota dalam Berkoperasi

a) Definsi Konseptual

Partisipasi anggota dalam berkoperasi adalah keterlibatan

secara aktif seseorang dalam organisasi koperasi baik fisik, mental,

pikiran, dan

Page 6: Bu Erika Ok

perasaan, langsung atau tidak langsung untuk memberikan kontribusi

dalam penetapan tujuan koperasi dan disertai tanggung jawab.

Dari definisi tersebut selanjutnya dapat disusun indikator dari

variabel partisipasi anggota dalam kegiatan berkoperasi, sebagai

berikut:

1) keterlibatan fisik dan mental, 2) kontribusi dalam penetapan tujuan,

dan 3) tanggung jawab anggota koperasi.

b) Definisi Operasional

Definisi operasional partisipasi anggota dalam kegiatan

berkoperasi adalah nilai yang diperoleh dari jawaban responden

melalui instrumen, yang mengukur aspek keterlibatan fisik dan mental,

kontribusi dalam penetapan tujuan, dan tanggung jawab. Instrumen

partisipasi anggota dalam kegiatan berkoperasi terdiri dari 40 butir

pernyataan dengan lima alternatif jawaban yaitu : SL = Selalu, S =

Sering, KK = Kadang-kadang, HTP = Hampir Tidak Pernah, TP Tidak

Pernah. Untuk butir positif, jika dijawab SL = Selalu diberi skor lima, S

= Sering diberi skor empat, KK = Kadang-kadang diberi skor tiga, HTP

= Hampir Tidak Pernah diberi skor dua, dan TP = Tidak Pernah diberi

skor satu. Untuk butir negatif jika dijawab SL diberi skor satu, S diberi

skor dua, KK diberi skor tiga, HTP diberi skor empat, dan TP diberi skor

Page 7: Bu Erika Ok

lima. Dengan demikian rentang skor partisipasi anggota dalam

berkoperasi antara 40 sampai dengan 200.

Page 8: Bu Erika Ok

c) Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan indikator-indikator yang ada pada definisi

konseptual, selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen yang mengukur

variabel partisipasi anggota. Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud

untuk memberikan garnbaran penyebaran butir-butir dalam proses

kalibrasi. Butir-butir yang tidak valid didrop setelah dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas sedangkan yang dianggap memiliki

keabsahan atau valid dijadikan alat pengumpul data penelitian‘

Adapun kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut ini;

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Anggota dalam Berkoperasi untuk Ujicoba Instrumen

INDIKATOR NOMOR BUTIR JUMLAH BUTIR

Keterlibatan fisik dan

mental

1,2,3,6,7,8,11,12,15,20,24,

27,29,34,36,38

16

Kontribusi dalam

penetapan

tujuan

4,5,9,10,18,21,28,30,32,37,39 11

Tanggung jawab anggota

koperasi

13,14,16,17,19,22,23,25,26,

31,33,35,40

13

JUMLAH 40

d) Kalibrasi Instrumen

Proses pengambangan instrumen partisipasi anggota dalam

berkoperasi, dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk skala

Page 9: Bu Erika Ok

Likert sebanyak 40 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-

indikator

variabel partisipasi anggota dalam berkoperasi. Tahap berikutnya

instrumen diperiksa oleh pembimbing. Apabila konsep instrumen

disetujui pembimbing, kemudian diujicobakan kepada 30 orang

responden yang diambil secara random.

Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji

coba instrumen untuk menguji validitas, dalam hal ini validitas butir

instrumen yaitu validitas internal (validitas ktriteria) dengan

menggunakan koefisien korelasi antar skor butir dengan skor total

instrumen. Statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Product

Moment dari Pearson.

Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir mengunakan

rujukan rtabel dengan a = 0,05, jika rhitung lebih besar dari atau sama

dengan rtabel, maka butir instrumen dianggap valid. Sebaliknya jika

rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir instrumen dianggap tidak

valid dan selanjutnya didrop atau tidak digunakan.

Hasil perhitungan validitas untuk variabel ini diketahui bahwa

dari 40 butir yang diujicobakan pada 30 orang ternyata 3 yang

dinyatakan gugur yaitu nomor 10, 25, dan 35 sehingga tinggal 37 butir

yang dinyatakan valid. Ke 36 butir instrumen inilah yang dipergunakan

untuk menjaring informasi mengenai partisipasi anggota dalam

berkoperasi pada Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta. (Perhitungan

lihat Lampiran 2)

Page 10: Bu Erika Ok

Instrumen yang dianggap valid selanjutnya dicari reliabilitasnya

dengan menggunakan rumus koefisien alpha (Alpha Cronbach). Hasil

Page 11: Bu Erika Ok

analisis koefisien reliabilitas instrumen variabel ini setelah dikurangi

dengan butir yang gugur diperoleh besaran koefisien reliabilitas

sebesar 0,9447. (Perhitungan lihat Lampiran 2) Adapun kisi-kisi

instrumen variabel partisipasi anggota dalam berkoperasi setelah

dikurangi butir yang gugur adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Anggota dalam Berkoperasi

INDIKATOR NOMOR BUTIR JUMLAH BUTIRKeterlibatan fisik dan

mental1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 19, 23, 25, 27, 32,

33, 35

16

Kontribusi dalam penetapan tujuan

4, 5, 9, 17, 20, 26, 28, 30, 34, 36

10

Tanggung jawab anggota koperasi

12, 13, 15, 16, 18, 21, 22, 24, 28, 31, 37

11

JUMLAH 37

2. Variabel Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian

a) Definsi Konseptual

Pengetahuan anggota tentang perkoperasian ialah segala sesuatu

yang diketahui berdasarkan istilah, fakta, prinsip dan klasifikasi yang

diperoleh melalui berbagai informasi yang berkaitan dengan

perkoperasian. Dari definisi tersebut kemudian disusun indikator dari

variabel pengetahuan anggota tentang perkoperasian, sebagai

berikut : 1) istilah, 2) fakta, 3) prinsip, dan 4) klasifikasi.

Page 12: Bu Erika Ok

b) Definisi Operasional

Definisi operasional pengetahuan anggota tentang

perkoperasian adalah nilai yang diperoleh dari jawaban responden

terhadap instrumen yang mengukur aspek istilah, fakta, prinsip dan

klasifikasi. Instrumen pengetahuan anggota tentang perkoperasian

terdiri dari 40 butir pertanyaan. Tes dibuat dalam bentuk obyektif

dengan pertimbangan adanya kemudahan dalam menyusun dan

mengolahnya. Dari tes obyektif, dipilih jenis tes pilihan jawaban, yang

diberi bobot sebesar 1 (satu) untuk tiap-tiap pertanyaan yang dijawab

dengan benar dan diberikan bobot kosong atau nol tiap-tiap

pertanyaan yang salah.

c) Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan indikator-indikator yang ada pada definisi

konseptual, selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen yang mengukur

variabel pengetahuan anggota. Kisi-kisi ini disajikan dengan maksud

untuk memberikan gambaran penyebaran butir-butir dalam proses

kalibrasi. Butir-butir yang tidak valid didrop setelah dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan yang dianggap memiliki

keabsahan atau valid dijadikan alat pengumpul data penelitian.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Tentang Perkoperasian untuk Ujicoba Instrumen

Page 13: Bu Erika Ok

Aspek yang Diukur

Dimensi

Keanggota--an

Koperasi

Perangkat OrganisasiKoperasi

Landasan, Asas, dan

Tujuan Koperasi

Hak dan Kewajiban Jumlah

Istilah 1,2,28 3,4,29 5,6 7,31 10Fakta 8,32,37 9,10 11,30,35 12,13 10Prinsip 14,15 16,17,40 18,19,36 20,33 10Klasifikasi 21,22,39 23,24 25,26,38 27,34 10

Jumlah 10

d) Kalibrasi Instrumen

Proses pengembangan instrumen pengetahuan anggota

tentang perkoperasian, dimulai dengan penyusunan instrumen

berbentuk pertanyaan model tertutup sebanyak 40 butir

pertanyaan yang mengacu pada indikator-indikator variabel

pengetahuan anggota tentang perkoperasian seperti terlihat

pada tabel 3.3 Tahap berikutnya disetujui pembimbing,

kemudian di uji cobakan kepada 30 orang responden yang

diambil secara random

Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisis data hasil

uji coba intrumen untuk menguji validitas internal (validitas

kriteria) dengan menggunakan koefesian korelasi antar skor butir

dengan skor total instrumen. Statistik yang digunakan adalah

point biserial correlation.

Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir

menggunakan rujukan rtabel dengan α = 0.05, jika rhitung lebih besar

dari atau sama dengan rtabel, maka butir instrumen dianggap

valid. Sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir

Page 14: Bu Erika Ok

instrumen tidak valid dan selanjutnya didrop atau tidak

digunakan.

Hasil perhitungan validitas untuk variabel ini diketahui

bahwa dari 40 butir yang diujicobakan pada 30 orang ternyata 4

yang dinyatakan gugur yaitu nomor 4,13,21, dan 33 sehingga

tinggal 36 butir yang dinyatakan valid. Ke 36 butir instrumen

inilah yang dipergunakan untuk menjaring informasi mengenai

partisipasi anggota dalam berkoperasi pada Koperasi Pegawai

Negeri di Jakarta. (Perhitungan lihat lampiran 2)

Instrumen yang dianggap valid tersebut, selanjutnya dicari

reliabilitasnya dengan menggunakan rumus K-R 20. Hasil analisis

koefesien reliabilitas instrumen variabel ini setelah dikurangi

dengan butir yang gugur diperoleh besaran koefesien reliabilitas

sebesar 0,9598. (Perhitungan lihat Lampiran 2) Adapun kisi-kisi

instrumen variabel pengetahuan perkoperasian setelah dikurangi

butir yang gugur adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Tentang Perkoperasian

Aspek yang Diukur

Dimensi

Keanggota--an

Koperasi

Perangkat OrganisasiKoperasi

Landasan, Asas, dan

Tujuan Koperasi

Hak dan Kewajiban Jumlah

Istilah 1,2,25 3,26 4,5 6,28 9Fakta 7,29,33 8,9 10,27,31 11 9Prinsip 12,13 14,15,36 16,17,32 18 9Klasifikasi 19,35 20,21 22,23,24 24,30 9

Jumlah 36

Page 15: Bu Erika Ok

3. Variabel Budaya Organisasi

a. Definisi Konseptual

Budaya organisasi adalah penilaian anggota koperasi

tentang nilai-nilai, norma, filosofi dang pengaturan yang berlaku

yang ada dalam kelompok pada lembaga untuk melaksanakan

pekerjaan yang telah ditetapkan dalam upaya mendapat

keberhasilan bersama. Adapun indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel budaya budaya organisasi adalah 1)

pembagian tugas, 2) pengusaan bidang kerja, 3) melaporkan

tugas, 4) pengawasan kerja, 5) peraturan dan waktu bekerja, 6)

berinteraksi dengan bawahan, 7) menyusun program, 8)

menyelesaikan tugas, 9) mengevaluasi pekerjaan, 10)

bekerjasama dengan orang lain, 11) menciptakan suasana kerja,

12) pemberian hadiah, 13) peningkatan jenjang karier, 14)

pengakuan keberadaan anggota koperasi, dan 15) persaingan.

b. Definisi Operasional

Budaya organisasi adalah skor yang diperoleh dari jawaban

responden terhadap instrumen yang mengukur 1) pembagian

tugas, 2) penguasaan bidang kerja, 3) melaporkan tugas, 4)

pengawasan kerja, 5) peraturan dan waktu bekerja, 6)

berinteraksi dengan bawahan, 7) menyusun program, 8)

Page 16: Bu Erika Ok

menyelesaikan tugas, 9) mengevaluasi pekerjaan, 10)

bekerjasama dengan orang lain, 11) menciptakan suasana kerja,

12) pemberian hadiah, 13) peningkatan jenjang karier, 14)

pengakuan keberadaan anggota koperasi, dan 15) persaingan.

Instrumen disusun berdasarkan indikator yang diuraikan

menjadi butir pernyataan. Untuk mendapatkan data tentang

budaya organisasi menggunakan instrumen dengan skala Likert

yaitu 5 sampai 1 jika pernyataan positif akan tetapi jika

pernyataan negatif maka nilai 1 sampai 5.

c. Kisi-kisi lnstrumen

Mengacu kepada definisi di atas maka indikator yang digunakan

untuk mengukur variabel ini dikembangkan menjadi butir-butir

instrumen sebanyak 40 butir. Penyebaran butir tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Organisasi Untuk Ujicoba Instrumen

No Indikator Nomor Butir Pernyataan

Jumlah

1. Pembagian tugas 1,5,31 32. Penguasaan bidang kerja 2,22 23. Melaporkan tugas 6,7 24. Pengawasan Kerja 4,16,32 35. Peraturan dan waktu

bekerja8,10 2

Page 17: Bu Erika Ok

6. Berinteraksi dengan bawahan

12,13 2

7. Menyusun Program 9,15,33 38. Menyelesaikan Tugas 3,19 29. Mengevaluasi pekerjaan 11,20 2

10. Bekerjasama dengan orang lain

21,26 2

11. Menciptakan suasana kerja

14,23,34 3

12. Pemberian hadiah 17,25 213. Peningkatan jenjang

karier18,24 2

14. Pengakuaan keberadaan anggota koperasi

28,29 2

15 Persaingan 27,30 2 Jumlah 34

d. Kalibrasi Instrumen

Proses pengambangan instrumen budaya organisasi,

dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk skala Likert

sebanyak 34 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-

indikator variabel budaya organisasi Tahap berikutnya instrumen

diperiksa oleh pembimbing. Apabila konsep instrumen disetujui

pembimbing, kemudian diujicobakan kepada 30 orang responden

yang diambil secara random.

Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisis data hash l uji

coba instrumen untuk menguji validitas, dalam hal ini validitas

butir instrumen yaitu validitas internal (validitas ktriteria) dengan

menggunakan koefisien korelasi antar skor butir dengan skor

total instrumen. Statistik yang digunakan adalah koefisien

korelasi Product Moment dari Pearson.

Page 18: Bu Erika Ok

Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir

mengunakan rujukan rtabei dengan a = 0,05, jika rhitung lebih

besar dari atau sama dengan rtabel, maka butir instrumen

dianggap valid. Sebaliknyajika rhitung lebih kecil dari pada rtabei

maka butir instrumen dianggap tidak valid dan selanjutnya

didrop atau tidak digunakan.

Hasil perhitungan validitas untuk variabel ini diketahui

bahwa dari 34 butir yang diujicobakan pada 30 orang ternyata 3

yang dinyatakan gugur yaitu nomor 6, 14, dan 23 sehingga

tinggal 31 butir yang dinyatakan valid. Ke 31 butir instrumen

inilah yang dipergunakan untuk menjaring informasi mengenai

budaya organisasi Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta.

(Perhitungan lihat Lampiran 2)

lnstrumen yang dianggap valid selanjutnya dicari

reliabilitasnya dengan menggunakan rumus koefisien alpha

(Alpha Cronbach). Hasil analisis koefisien reliabilitas instrumen

variabel ini setelah dikurangi dengan butir yang gugur diperoleh

besaran koefisien reliabilitas sebesar 0,9133. (Perhitungan lihat

Lampiran 2) Adapun kisi-kisi instrumen variabel budaya

organisasi setelah dikurangi butir yang gugur adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Organisasi

Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Organisasi

Page 19: Bu Erika Ok

No Indikator Nomor Butir Pernyataan

Jumlah

1. Pembagian tugas 1,5,28 32. Penguasaan bidang kerja 2,20 23. Melaporkan tugas 6 14. Pengawasan Kerja 4,14,29 35. Peraturan dan waktu

bekerja7,9 2

6. Berinteraksi dengan bawahan

11,12 2

7. Menyusun Program 8,13,30 38. Menyelesaikan Tugas 3,17 29. Mengevaluasi pekerjaan 10,18 2

10. Bekerjasama dengan orang lain

19,23 2

11. Menciptakan suasana kerja 31 112. Pemberian hadiah 15,22 213. Peningkatan jenjang karier 16,21 214. Pengakuaan keberadaan

anggota koperasi25,26 2

15 Persaingan 24,27 2 Jumlah 31

4. Variabel Komitmen Organisasi

a. Definisi Konseptual

Komitmen organisasi adalah suatu ikatan bathin seseorang

dengan organisasi kerja yang mendorongnya selalu berusaha

mempertahankan keanggotaannya dalam wujud keterikatan

emosional, kepercayaan kepada organisasi, dan kesesuaian diri

dengan organisasi.

b. Definisi Operasional Komitmen organisasi adalah aktivitas

untuk melihat pemahaman anggota koperasi akan komitmennya pada

organisasi koperasi yang pengukurannya dilakukan dengan angket,

nilai atau skor yang diperoleh dengan menggunakan Skala Likert yang

berbentuk skala dengan lima pilihan dan terdiri dari 35 butir

Page 20: Bu Erika Ok

pernyataan. Skor komitmen organisasi diperoleh dari jumlah skor 35

butir pernyataan dengan rentang skor terletak antara 35 sampai 175.

c. Kisi-kisi lnstrumen

Dari definisi konseptual dan definisi operasional yang telah

diuraikan di atas, dimensi yang diukur dalam variabel komitmen

anggota ini adalah komitmen organisasi yang bersumber dari

keterikatan emosional, kepercayaan kepada koperasi, dan kesesuaian

din i dengan organisasi. Dad indikator ini dikembangkan menjadi butir-

butir instrumen sebanyak 40 butir. Pengembangan butir tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.7.Kisi-kisi Instrumen Variabel Kmitmen Organisasi

Untuk Ujicoba InstrumenNo Indikator Nomor Butir Pernyataan Jumlah1. Keterikatan

emosional1,2,5,6,7,9,13,17,18,21,22,31,33 13

2. Kepercayaan kepada organisasi

8,10,11,12,14,15,16,20,23,25,27,30,32

13

3. Kesesuaian diri dengan organisasi

3,4,19,24,26,28,29,34,35 9

d. Kalibrasi lnstrumen

Proses pengambangan instrumen komitmen organisasi anggota

dalam berkoperasi, dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk

skala Likert sebanyak 40 butir pernyataan yang mengacu pada

indikator-indikator variabel komitmen organisasi anggota dalam

berkoperasi. Tahap berikutnya instrumen diperiksa oleh pembimbing.

Apabila konsep instrumen disetujui pembimbing, kemudian

diujicobakan kepada 30 orang responden yang diambil secara random.

Page 21: Bu Erika Ok

Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisis data hash l uji

coba instrumen untuk menguji validitas, dalam hal ini validitas butir

instrumen yaitu validitas internal (validitas ktriteria) dengan

menggunakan koefisien korelasi antar skor butir dengan skor total

instrumen. Statistik yang digunakan adalah koefisien korelasi Product

Moment dari Pearson.

Kriteria yang digunakan untuk uji validitas butir mengunakan

rujukan rtabei dengan a = 0,05, jika rhitung lebih besar dari atau sama

dengan rtabel, maka butir instrumen dianggap valid. Sebaliknyajika

rhitung lebih kecil dari pada rtabei maka butir instrumen dianggap

tidak valid dan selanjutnya didrop atau tidak digunakan.

Hasil perhitungan validitas untuk variabel ini diketahui bahwa

dari 35 butir yang diujicobakan pada 30 orang ternyata 2 yang

dinyatakan gugur yaitu nomor 10 dan 25 sehingga tinggal 33 butir

yang dinyatakan valid. Ke 36 butir instrumen inilah yang dipergunakan

untuk menjaring informasi mengenai komitmen organisasi anggota

dalam organisasi pada Koperasi Pegawai Negeri di Jakarta.

(Perhitungan lihat Lampiran 2) Instrumen yang dianggap valid

selanjutnya dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus

koefisien alpha (Alpha Cronbach). Hasil analisis koefisien reliabilitas

instrumen variabel ini setelah dikurangi dengan butir yang gugur

diperoleh besaran koefisien reliabilitas sebesar 0,9209. (Perhitungan

lihat Lampiran 2)

Tabel 3.8.

Page 22: Bu Erika Ok

Kisi-kisi Instrumen Variabel Komitmen Organisasi

No Indikator Nomor Butir Pernyataan Jumlah1. Keterikatan

emosional1,2,5,6,7,9,12,16,17,20,21,2

9,3113

2. Kepercayaan kepada organisasi

8,10,11,13,14,15,19,22,25,28,30

11

3. Kesesuaian diri dengan organisasi

3,4,18,23,24,26,27,32,33 9

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan rumus

statistik sebagai berikut :

1) Deskripsi data, meliputi rerata, rentangan, standar deviasi, variasi

dan modus, serta dilengkapi dengan tabel distribusi frekuensi dan

histogram.

2) Sebelum dilakukan pengujuan hipotesis penelitian, terlebih dahulu

dilakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas varians sampel.

3) Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi sederhana dan

jamak, korelasi sederhana, parsial, dan jamak, semua pengukuran

dilakukan pada taraf signifikansi a = 0,05.

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis penelitian yang diajukan secara statistik dijabarkan sebagai berikut :

1. H0 : ρ31 = 0

H1 : ρ31 = 0

2. H0 : ρ41 = 0

H1 : ρ41 = 0

Page 23: Bu Erika Ok

3. H0 : ρ32 = 0

H1 : ρ32 = 0

4. H0 : ρ42 = 0

H1 : ρ42 = 0

5. H0 : ρ42 = 0

H1 : ρ42 = 0

Keterangan:

ρ31 = Koefisien korelasi antara pengetahuan perkoperasian terhadap

komitmen organisasi anggota dalam berkoperasi

ρ41 = Koefisien korelasi antara pengetahuan perkoperasian terhadap

partisipasi anggota dalam berkoperasi

ρ32 = Koefisien korelasi antara budaya organisasi terhadap komitmen

organisasi anggota dalam berkoperasi

ρ42 = Koefisien korelasi antara budaya organisasi terhadap partisipasi

anggota dalam berkoperasi

ρ43 = Koefisien korelasi antara komitmen organisasi terhadap

partisipasi anggota dalam berkoperasi