270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

21
Tugas ke : 3 KEWARGANEGARAAN KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN BAHASA DAERAH Di susun oleh : Erika Silviani 270110130006 Geologi B

Upload: erika-silviani

Post on 10-Apr-2017

483 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

Tugas ke : 3

KEWARGANEGARAAN

KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN

BAHASA DAERAH

Di susun oleh :

Erika Silviani

270110130006

Geologi B

Fakultas Teknik Geologi

Universitas Padjajaran

2013/2014

Page 2: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah, yang tidak pernah berhenti memberikan

nikmat dan karunia Nya kepada umat manusia. Segala puji hanya bagi-Nya, yang

dengan segala taufik dan pertolongan-Nya semata, apa pun wujud kepentingan,

pasti dapat dilaksanakan dengan baik.

Shalawat dan Salam semoga tercurah limpahkan kepada panutan alam yang

senantiasa menjadi suri tauladan yang baik bagi semua umat manusia yaitu Nabi

Muhammad S.A.W

Dengan kehendak-Nya, Alhamdulilah saya dapat menyelesaikan makalah ini

dengan tepat waktu.

Manusia tempat nya lupa dan salah, makalah ini sangat jauh dari kata

sempurna sehingga kritik dan saran untuk mebuat suatu karya yang lebih baik lagi

sangat di perlukan.

Jatinangor, 13 Maret 2014

Penulis

Daftar Isi

Page 3: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

Kata Pengantar…………………………………………………………………i

Daftar

isi………………………………………………………………………………..ii

Bab I

1.1 Latar belakang…………………………………………………………….1

1.2 Maksud dan tujuan………………………………………………..………..1

Bab II

2.1 Pengertian Geomorfologi………………………………………….……2-3

2.2 Ruang lingkup Geomorfologi…………………………………………..3-4

2.3 Hubungan Geomorfologi dengan Ilmu lain……………………..…….4-6

2.4 Proses Geomorfologi…………………………….………………………..6

2.5 Arti Penting Geomorfologi……………………………….…………….6-9

Bab III

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………10

Daftar Pustaka……………………………………………………………….iii

BAB I

Page 4: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat

melimpah. Di Indonesia banyak sekali suku-suku, bangsa-bangsa yang berasal dari daerah

berbeda dan mempunyai kebiasaan yang berbeda pula bahasa yang di gunakan tiap daerah

pun sangat beragam. Keberagaman itu lah yang terkadang menjadi permasalahan bagi setiap

orang. Padahal tidak selamanya perbedaan itu tidak baik, bahkan justru karena perbedaan

itulah kita akan belajar, belajar menghargai orang lain, belajar menghormati orang lain dan

banyak lagi pembelajaran yang di dapat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah nya adalah :

1. Apa itu kebudayaan?

2. Apa saja factor yang menyebabkan keanekaragaman kebudayaan?

3. Bagaimana dampak dari keanekaragaman budaya tersebut?

4. Bagaimana dengan Keanekaragaman Bahasa daerah?

5. Bagaimana pengaruh nya keanekaragaman bahasa daerah?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah :

1. Mengetahui apa itu arti kebudayaan

2. Mengetahui apa penyebab keanekaragaman kebudayaan, dampak dari keanekaragamn

tersebut.

3. Mengetahui keanekaragaman penggunaan bahasa daerah

4. Mengetahui pengaruh keanekaragaman penggunaan bahasa daerah.

BAB II

ISI

Page 5: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

2.1 Keanekaragaman Kebudayaan

A. Pengertian Kebuadayaan

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan

luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya

ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang

menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan

memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal. Kebudayaan

adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan

masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala

sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu

generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai

sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan

lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu

masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,

yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,

dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil

karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah

sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang

terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat

abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia

sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,

misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,

Page 6: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan

bermasyarakat.

B. Faktor- Faktor yang Menyebabkan Keanekaragamn Kebudayaan

a. Tempat tinggal : dimana seseorang itu tinggal, mempengaruhi suatu kebudayaan yang mereka

jalani, misalnya seseorang yang tinggal di daerah pantai mata pencaharian hidupnya tidak

mungkin mencari teh karena tidak sesuai dengan tempat tinggalnya

b. Pengaruh dari luar : pengaruh dari luar ini tidak terbatas. Misalnya bagi daerah Jawa Tengah,

lalu terpengaruh oleh Jawa Timur. Bagi Jawa Tengah, Jawa Timur itu termasuk pengaruh dari

luar. Namun, pengaruh dari luar ini juga termasuk pengaruh dari bangsa asing yang dulu

memang pernah menjajah Indonesia. Misalnya di Indonesia bagian timur banyak yang menganut

agama kristen, sedangkan di bagian barat banyak yang menganut agama islam karena

terpengaruh Turki, dll.

c. Iklim : iklim juga mempengaruhi kebudayaan yang dijalani oleh masyarakat. Hawa dan suhu

lingkungan juga dapat menentukan apa yang kita lakukan. Misalnya, bagi orang-orang yang

tinggal di daerah Eropa, udara disana dingin, sehingga mereka membutuhkan sesuatu yang dapat

menghangatkan badannya, salah satunya dengan meminum alkohol. Sedangkan di Indonesia hal

tersebut dilarang untuk dilakukan, karena Indonesia beriklim tropis sehingga udaranya tidak

terlalu dingin dan juga terkadang tidak begitu panas, sehingga memang tidak membutuhkan

alkohol untuk dikonsumsi.

d. Turunan nenek moyang : turunan dari nenek moyang ini, atau bisa katakan semacam tradisi

yang diturunkan kepada setiap anggota keluarganya. Misalnya bahasa Jawa yang berbeda-beda,

walaupun namanya itu sama-sama bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan keturunan dari nenek

moyang kita yang terdahulu. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa

tersebut sehingga dari generasi ke generasi bahasa yang digunakan berbeda-beda, walaupun

biasanya tingkat kekentalan berbahasa daerah itu semakin berkurang.

e. Mobilisasi : mobilisasi ini dapat menciptakan budaya baru. Misalnya ada orang Jawa yang

tinggal di Palembang. Sehingga apa yang ada disuku Jawa orang tersebut di gabungkan dengan

apa yang ada di Palembang, sehingga terbentuk budaya baru (terjadi akulturasi).

f. Jarak dan Lingkungan : ketika terjadi jarak dan lingkungan yang berbeda maka juga terjadi

perbedaan budaya. Misalnya budaya didaerah Sumatera Utara berbeda dengan budaya di daerah

Page 7: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

Jawa Timur. Bahkan hal ini juga bisa terjadi didalam satu rumah, misalnya kebiasaan si adik dan

si kakak dikamar mereka masing-masing.

g. Kepercayaan : kepercayaan juga mempengaruhi kebudayaan. Misalnya di daerah Bali

kebanyakan menganut agama Hindu, sedangkan di Medan banyak yang menganut agama kristen.

Ritual-ritual dan upacara agama yang dilakukan disetiap daerah tersebut berbeda-beda, dan hal

ini karena dipengaruhi oleh perbedaan kepercayaan.

C. Dampak dari Keanekaragaman Budaya

a. Dampak Positif

Kebudayaan masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam karena terdiri atas bermacam-

macam suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan politik dan sebagainya.

Keragaman kebudayaan inilah yang menyebabkan masyarakat di Indonesia menjadi unik dan

berbeda dengan masyarakat lainnya di dunia.

Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi

rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik heterogen dengan

pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup

berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap

entitas sosial dan politiknya.

Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk

menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang berdasarkan prinsip-

prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa

adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.

b. Dampak negatif

1. Konflik

Konflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecah kesatuan dalam masayarakat.

Meskipun demikian, tak selamanya konflik itu negatif. Misalnya dari konflik tentang perbedaan

pendapat dalam diskusi. Dari konflik pendapat tersebut dapat memperjelas hal-hal yang

sebelumnya tidak jelas, menyempurnakan hal-hal yang tidak sempurna, bahkan kesalahan dapat

diperbaiki dengan cara-cara kritis dan santun. Berdasarkan tingkatannya, ada dua macam konflik

yaitu konflik tingkat ideologi atau gagasan dan konflik tingkat politik. Berdasarkan jenisnya ada

tiga, yaitu konflik rasial, konflik antarsuku dan konflik antaragama.

Page 8: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat adanya keragaman sosial budaya sebagai

berikut.

1. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit diatasi

2. Menimbulkan konflik antareit dan golongan politik

3. Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antar golongan , atau antar kelas sosial

4. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang lebih cepat.

2. Integrasi

Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian dalam

organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi penyatuan hubungan

yang dianggap harmonis. Kata integrasi berasal dari kata integer, yang berarti utuh, tidak retak,

bulat, padu. Jadi, integrasi mempunyai arti sebagai suatu proses penyaluran dua unsure atau lebih

yang mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan secara baik dan lancer.

-Faktor pendorong integrasi.

1. Tingginya tingkat kesadaran akan integrasi dan partisipasi

2. Adanya pengawasan yang intensif dan efektif

3. Terwujudnya asas keadilan sosial dan asas-asas subsolidaritas/power sharing secara

efektif

4. Adanya ancaman dan tekanan dari pihak luar

5. Adanya symbol persatuan

-Faktor penghambat integrasi

1. Berkembangnya paham kedaerahan

2. Berkembangnya paham stratifikasi sosial atau kelompok

3. Berkembangnya anggapan bahwa agaman dan kepercayaan tertentu yang paling benar

4. Berkembangnya anggapan bahwa kebudayaan tertentu yang paling tinggi disbanding

dengan kebudayaan yang lain

-Taraf-taraf proses integrasi.

1. Taraf akomodasi

2. Taraf kooperasi

3. Taraf koordinasi

4. Taraf asimilasi

Page 9: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

3. Disintegrasi

Disintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap

bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada

keserasian antar bagian-bagiannya.

4. Reintegrasi

Reintgrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru

telah melembaga dalam diri warga masyarakat.

D. Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keanekaragaman Budaya

1. Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-

beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok

agamanya.

2. Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan

ekstrimisme(berlebih-lebihan)

3. Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua

warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut

4. Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan

bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan

menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.

5. Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan

ajudikasi.

6. Mengembangkan kesadaran sosial.

2.2 Keanekaragaman Bahasa Daerah

A.Pengertian Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa lambang bunyi, yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga merupakan perwujudan tingkah laku manusia

baik lisan maupun tulisan sehingga orang dapat mendengar, mengerti, serta merasakan apa yang

Page 10: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

dimaksud. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan antara sesama

manusia.

Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum bisa dikatakan bahasa, bila

makna tidak terkandung di dalamnya. Apakah setiap arus ujaran mengandung makna atau tidak,

haruslah dilihat dari konvensi suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap kelompok masyarakat

bahasa, baik kecil maupun besar, secara konvensional telah sepakat bahwa setiap struktur bunyi

ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu pula. Dengan demikian terhimpunlah bermacam-

macam susunan bunyi yang satu berbeda dari yang lain, yang masing-masing mengandung suatu

makna tertentu bersama-sama membentuk perbendaharaan kata dari suatu masyarakat.

Makna kata baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Kalau lepas

dari konteks kalimat, makna kata itu umum dan kabur.tetapi penggunaan secara khusus, dalam

bidang kegiatan tertentu. Penggunaan kata secara cermat sehingga maknanya pun tepat.

Perkembangan makna mencakup segala hal tentang makna yang berkembang, berubah,

dan bergeser. Gejala perubahan makna sebagai akibat dari perkembangan makna oleh para

pemakai bahasa. Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan pikiran manusia.

B. Pengertian Bahasa Daerah

Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara

kebangsaan; apakah itu pada suatu daerah kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah

yang lebih luas

- Definisi dalam hukum internasional

Dalam rumusan Piagam Eropa untuk Bahasa-Bahasa Regional atau Minoritas:"bahasa-bahasa

daerah atau minoritas" adalah bahasa-bahasa yang:

1. secara tradisional digunakan dalam wilayah suatu negara, oleh warga negara dari negara

tersebut, yang secara numerik membentuk kelompok yang lebih kecil dari populasi

lainnya di negara tersebut; dan

2. berbeda dari bahasa resmi (atau bahasa-bahasa resmi) dari negara tersebut.

Page 11: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

C. Hubungan Bahasa daerah dan Bahasa Indonesia

Antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah mempunyai hubungan yang sangat erat, tidak

dapat dipungkiri adanya bahasa Indonesia yang muncul seiring dengan perkembangan bahasa

daerah itu sendiri. Karena bahasa daerah dan bahasa Indonesia saling melengkapi. Terutama

dalam hal berkomunikasi antar masyarakat. Dengan adanya dua bahasa ini menimbulkan

kedwibahasaan di negara Indonesia.

Dalam Seminar Pengembangan Bahasa Daerah (1976) itu, yang merumuskan tujuaan

pembinaan dan pengembangan bahasa daerah sebagai berikut :

(a) Di bidang struktur bahasa, tujuannya ialah terbinanyabahasa daerah yang strukturnya

terpelihara dan sesuai dengan keperluan masa sekarang.

(b) Dibidang pemakai, tujuan pembinaan adalah agar kedwibahasaan itu tetap (stabil), yaitu

pemakai itu menguasai kedua bahasa itu seimbang, dan tidak menjadi ekabasahawan semata-

mata. Jumlah pemakai itu hendaknya tetap berkembang dan tidak sebaliknya menyusut.

(c) Di bidang pemakaian, pembinaan bertujuan agar bahasa daerah dipergunakan secara penuh

sesuai dengan fungsinya, dalam keseimbangan dengan bahasa Indonesia seperti ditetapkan dalam

Politik Bahasa Nasional. Jadi antara bahasa Indonesia dan bahasa Daerah telah terjadi kontak

sosial dan budaya yang aktif. Jiwa bahasa Indonesia dan jiwa bahasa Daerah telah bertemu.

Kedua bahasa saling bersangkutan dan memperhatikan. Akhirnya kedua bahasa saling

mempengaruhi.

D. Pengaruh Penggunaan Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia

Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap

bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau

resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari

daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di

lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu

yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari

Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “megapa”

diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal

Page 12: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan

kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.

Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus

dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya

akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas

masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang

sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula

orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya

agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi

Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).

E. Dampak yang akan timbul

Berikut beberapa dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:

1.  Dampak Positif:

a.    Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.

b.    Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.

c.    Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.

d.   Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.

e.    Sebagai alat pemersatu antar budaya dan bangsa.

2.    Dampak Negatif

a.    Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.

b.    Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.

c.    Dapat menimbulkan kesalah pahaman.

Page 13: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi

sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-

hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara

kebangsaan; apakah itu pada suatu daerah kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah

yang lebih luas

Keanekaragaman budaya dan bahsa daerah seringkali menimbulkan perpecahan, padahal

pada dasar nya perbedaan itulah yang menimbulkan keunikan tersendiri.

3.2 Saran

Perbedaan bukan suatu hal yang salah, perbedaan merupakan anugerah dari Allah S.W.T

agar kita bisa belajar dari perbedaan itu. Belajar untuk saling memahami, belajar untuk saling

menghargai dan banyak sekali pembelajaran yang di dapat dari perbedaan itu.

Perbedaan kebudayaan dan bahasa daerah merupakan suatu anugerah dan merupakan

suatu kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan sampai kapanpun. Perbedaan itu jangan lah

membuat kita berselisih tapi jadikan lah perbedaan itu sebagai alasan kita harus hidup

berdampngan dan akan membuat hidup kita lebih unik.

Page 14: 270110130006 erika silviani b tugas ke 3 keanekaragaman budaya dan bahasa daerah

Daftar Pustaka

http://titisnorjati.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

Suardi, B, dan Sembiring Cornelius B. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami

Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

R,Odien.2004. .Ihwal Ilmu Bahasa dan Cakupannya. Banten: Untirta Press.