riberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan...

33
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH TIM SINKRONISASI KOMISI II DPR RI DENGAN SEKRETARIS KEMENTRIAN PAN, DIRJEN PERUNDANG-UNDANGAN DEPKUMHAM, DIRJEN ANGGARAN DEPKEU, DAN SEKRETARIS JENDERAL DEPDIKNAS (RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN) T ahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Deng an Hari I Tanggal Pukul T em pat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota Nama Anggota JUMAT, 11SEPTEMBER2009 2009-2010 Tim Sinkronisasi (TIMSIN) Terbuka 1. Sekretaris Kementrian PAN 2. Kepala ANRI 3. Dirjen Perundang-Undangan Depkumham (diwakili) 4. Dirjen Anggaran Depkeu (diwakili) 5. Sekretaris Jenderal Depdiknas (diwakili) Jumat, 11 September 2009 19.30 WIB - selesai Ruang Rapat Mawar Hotel Santika Jakarta Ir. Sayuti Asyathri/Ketua Timsin RUU Kearsipan Komisi II DPR RI Ora. Nurani Bodroini/Kabagset Komisi II OPR-RI Pembahasan Sinkronisasi RUU tentang Kearsipan. 7 dari 25 orang Anggota TIMSIN Komisi II DPR RI 18 orang ljin Pimpinan TIMSIN Komisi II DPR RI : 1. Ir. Sayuti Asyathri (F·PAN/ Ketua Timsin) Fraksi Partai Golkar : 2. Ors. Ferry Mursyidan Baldan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan : 3. Ors. Agustinus Clarus Fraksi Kebangkitan Bangsa : 6. Ors. H. Saifullah Ma'shum, M.Si Fraksi Partai Keadilan Sejahtera : 7. Ir. Untung Wahono, M.Si Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 4. Ors. Hadimulyo, M.Sc Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

7

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH TIM SINKRONISASI

KOMISI II DPR RI DENGAN

SEKRETARIS KEMENTRIAN PAN, DIRJEN PERUNDANG-UNDANGAN DEPKUMHAM, DIRJEN ANGGARAN DEPKEU, DAN SEKRETARIS JENDERAL DEPDIKNAS

(RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN)

T ahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat

Rapat Ke Sifat Rapat Deng an

Hari I Tanggal

Pukul T em pat Rapat

Ketua Rapat

Sekretaris Rapat

Acara Anggota

Nama Anggota

JUMAT, 11SEPTEMBER2009

2009-2010

Tim Sinkronisasi (TIMSIN)

Terbuka 1. Sekretaris Kementrian PAN 2. Kepala ANRI 3. Dirjen Perundang-Undangan Depkumham (diwakili) 4. Dirjen Anggaran Depkeu (diwakili) 5. Sekretaris Jenderal Depdiknas (diwakili) Jumat, 11 September 2009 19.30 WIB - selesai Ruang Rapat Mawar Hotel Santika Jakarta Ir. Sayuti Asyathri/Ketua Timsin RUU Kearsipan Komisi II DPR RI Ora. Nurani Bodroini/Kabagset Komisi II OPR-RI Pembahasan Sinkronisasi RUU tentang Kearsipan. 7 dari 25 orang Anggota TIMSIN Komisi II DPR RI 18 orang ljin

Pimpinan TIMSIN Komisi II DPR RI : 1. Ir. Sayuti Asyathri (F·PAN/ Ketua Timsin)

Fraksi Partai Golkar : 2. Ors. Ferry Mursyidan Baldan

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan : 3. Ors. Agustinus Clarus

Fraksi Kebangkitan Bangsa : 6. Ors. H. Saifullah Ma'shum, M.Si

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera : 7. Ir. Untung Wahono, M.Si

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 4. Ors. Hadimulyo, M.Sc

Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi :

ARSIP D

PR RI

Page 2: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

Fraksi Partai Demokrat : Fraksi Partai Bintang Reformasi : 5. Bambang Sutjipto Syukur, SH

Fraksi Partai Amanat Nasional : Fraksi Partai Damai Sejahtera :

Anggota yang berhalangan hadir (ljin) : 1. E.E. Mangindaan, S.IP (F.PO/Ketua) 2. ldrus Marham (F-PG/Wakil Ketua) 3. Ors. Eka Santosa(F-POIP/Wakil Ketua)

10. Ors. H. A. Chozin Chumaidy 11. Ors. Barnstein Samuel Tundan 12. Hj. Nidalia Ojohansyah Makki

4. Ora. Hj. Ida Fauziah (F-KB/Wakil Ketua) 5. H. Andiwahab OT. Majokayo, SH, HK

13. Ors. H. A. M. Fatwa 14. H. M. Khaidir M. Wafa

6. Ors. H. Sulaeman Effendi 15. Ors. Mahfudz Siddiq, M.Si 7. Prof. Ors. H. Rustam E. Tamburaka, MA 16. Jamaluddin Karim, SH 8. Hj. Tumbu Saraswati, SH 9. Ora. Eddy Mihati, M.Si

17. Ors. Zulhendri Chaniago 18. Pastor Saut M. Hasibuan

KETUA RAPAT:

Oengan mengucapkan bismillahnirohmannirohhim. Sidang kita buka untuk pembahasan Timsin Sidang penyelesaian Undang-undang

Kearsipan.

(KETUK PALU 1X)

Ok. Kita mulai, kita serahkan kepada Pemerintah karena ada pembetulan-pembetulan atau pembersihan mulai dari awal pak Ojoko.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Maksudnya apakah yang kami perbaiki adalah yang timbul, yang disini hitam yang di blod.

Jadi ini adalah sebagaimana yang ditugaskan pada kami untuk memberikan definisi mengenai arsip negara terjaga. Kami mencoba untuk merumuskan arsip negara terjaga di dalam definisi ini.

Arsip negara terjaga adalah arsip negara yang berkaitan dengan keberadaan dan kelangsungan hidup negara dan bangsa yang harus dijaga keutuhan, keamanan dan keselamatannya serta mendapat perlindungan dan perlakuan khusus.

KETUA RAPAT:

Ada arsip negara terjaga dan arsip terjaga dan umum. Karena semua yang dihasilkan oleh lembaga negara kalau masuk dalam kategori arsip maka banyak orang yang ditangkap, itu intinya. Karena arsip-arsip di OPR yang kita pakai tertumpuk-tumpuk begitu kalau rusak kita bisa kena hukumam. Jadi arsip-arsip sidang tidak boleh lecak, tidak dijaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan itu bisa kena hukuman, maka dibatasi disini. Hanya yang masuk dalam kategori di negara terjaga itu yang dikenakan sanksi.

Jadi muncul kebutuhan definisi ini untuk memastikan bahwa sanksi itu bisa diterapkan. Silakan pak Ferry.

2

ARSIP D

PR RI

Page 3: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Terima kasih kepada Pimpinan dan pihak Pemerintah beserta jajarannya.

Saya kira ini definisinya saja. jadi disinikan menetapkan aspek pengertian dari arsip negara. Di dalam pasalnya tidak ada yang menyebutkan ada arsip negara, adanya ada arsip ada negara berkewajiban dan sebagainya.

KETUA RAPAT:

Sebenarnya cukup arsip terjaga saja. ok. Nanti berlakukan oleh peraturan ANRI. Untuk klasifikasi arsip negara, yang masuk dalam kategori terjaga itu dalam aturan internal. T api secara umum itu arsip terjaga dan arsip umum. Kita hapus saja negaranya. Ok setuju ya?

(KETUK PALU 1X.)

Karena ini bahasanya sama dengan bahasa tubuh yang lain.

Lang sung silakan Pemerintah.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Ke pasal 7. Jadi yang sudah ada dan kami tadi pak Tastik, Sekretaris Kementerian PAN mengusulkan agar ada perbaikan. Tapi sebelum ada perbaikan, sebelum diperbaiki ada redaksional, kami memasukan yang "h" sosialisasi kearsipan. Penetapan kebijakan kearsipan nasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (4) meliputi bidang: pembinaan, pengelolaan arsip dan kemudian yang c itu pembangunan sistem kearsipan nasional, pembangunan sistem informasi kearsipan nasional dan pembentukan jaringan informasi kearsipan nasional.

Kemudian pengorganisasian, kemudian pengembangan sumber daya manusi, pengembangan prasarana dan sarana, perlindungan dan penyelamatan arsip, sosialisasi kearsipan, kerjasama dan pendanaan.

KETUA RAPAT:

Ada komentar?

Saya kira melengkapi. Setuju ya?

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F·PG:

Menurut saya atas itu penetapan kebijakan jadi saya kira sosialisasinya tidak merupakan kebijakan, itu menurut saya. Jadi nanti saya setuju ada sosialisasi kearsipan, nanti kita cari dimana. Karena judulnya kebijakan disana.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Jadi tidak usah masuk dalam kebijakan.

Kalau tadinya logika kami apa yang dalam pasal-pasal, kemudian karena sosialisasi itu masuk di dalam batang tubuh ini, kemudian kami hanya kaitkan langsung pembinaan, kemudian pasal 8, sistem kearsipan nasional pasal 10, ini hanya logika saja, jadi barangkali logika itu belum tentu benar. seperti pak Ferry bilang tadi ini kan ini kan sosialisasi koq malah membahas kebijakan.

3

ARSIP D

PR RI

Page 4: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Karena kebijakan tentang arsip itu yang disosialisasikan bukan sosialisasi menjadi menjadi lebijakan kearsipan, itu pemahaman saya. Jadi yang harus disosialisasikan adalah tentang kebijakan tentang kearsipan nasional, bukan sosialisasi menjadi kebijakan, barangkali maka dengan pemahaman seperti itu saya melihat kalau ini tetap dicantumkan saya tidak setuju hanya barang kali rumahnya tidak disini.

KETUA RAPAT:

Kalau begitu kita mungkin ada pertimbangan, karena sosialisasi itu apa adanya, itu diperlukan atau tidak diperlukan kebijakan untuk bagaimana cara sosialiasi. ltu nanti di wilayah sosialisasi, jadi sosialisasi kebijakan itu di wilayah sosialisasi. Tapi sebenarnya sosialisasi itu undang-undang. Silakan.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Mohan ijin.

Seperti kami. kami ada bagaimana mengsosialisasikan pentingnya arsip kepada masyarakat. Artinya pentingnya arsip kepada kehidupan berbangsa dan bernegara. Nah itu memang melalui sosialisasi.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F-KB

Atau begini pak Ketua.

Saya hanya menyampaikan hal seperti itu.

Jadi pertama kita bisa melanjutkan dengan catatan bahwa nanti sambil staf dari Pemerintah dan stat DPR mencari tempat yang cocok. Prinsipnya saya kira saya setuju hanya tidak disini.

KETUA RAPAT:

Tapi saya memang mungkin bisa mencoba untuk memahami pihak arsip karena ini memang pemerintah yang menyusunnya. Memang kebijakan tentang sosialisasi itu bukan hanya wilayah teknis pelaksanaan tapi ada strategi disitu, ada program-programnya, kelompok sasaran mana yang didahulukan, mana yang belakangan. Saya kira itu yang dimaksudkan.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Termasuk kami memberikan mobil layanan masyarakat sadar arsip ke setiap propinsi. lni termasuk strategi bagaimana mensosialisasikan itu.

Dan kemudian, memang kalau itu kemudian kami masukan di dalam pasal 36 misalnya yang semacam itu. jadi setiap item dari a sampai j itu kemudian masing-masing masuk di dalam pasal.

KETUA RAPAT:

Jadi tidak apa-apa ya tambahin aja, karena memang ada wilayah tertentu itu penetapan program.

Silakan pak.

4

ARSIP D

PR RI

Page 5: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Kalau sosialisasi itu membutuhkan kebijakan mungkin tepat disini. Bukan sosialisasinya tetapi kebijakan untuk sosialisasi itu kira-kira, sehingga tapi tidak perlu kearsipan karena yang lain juga soal kearsipan semuanya. Jadi kebijakan tentang sosialisasi, kebijakan kerjasama.

Semua kearsipan oleh karena itu tidak perlu kearsipan, kearsipannya tidak perlu ada cukup sosialisasi saja. Jadi yang dimaksud dengan sosialisasi adalah kebijakan sosialisasi bukan tentang sosialisasi. Kecuali kalau dia istilahnya menjadi tugas yang begitu saja mengalir tanpa perlu satu kebijakan.

KETUA RAPAT:

Tidak apa-apa kita kasih ruang biar nanti mereka laksanakan soal itu nanti ada cantolannya di undang-undang.

Silakan pak ferry.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Saya pikir saya perlu waktu sedikit.

lni soal diatasnya kebijakan. Maksud saya sayang kebijakan itu menjadi sosialisasi. Saya kira kalau organisasi, soal sumber daya, pembangunan sistem saya kita itu pas lah dengan judul kebijakan. Tapi kalau sosialisasi tidak usah ada kebijakan juga kita sudah sosialisasi. Tidak ada kebijakan sosialisasi undang-undang tapi asas undang-undang begini. ltu yang menurut saya, jadi jangan sampai kalimat ini melemahkan kalimat yang lain, karena judulnya kebijakan.

Tapi sosialisasi kebijakan saya lebih setuju, karena yang harus dilihat sebetulnya adalah sosialisasi adalah kebijakannya bukan kebijakan sosialisasi yang diinginkan kan begitu. kalau mencari tempat kalau tidak tepat kembali ke tempat asal tidak apa-apa.

KETUA RAPAT:

Silakan.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP:

Saya mencoba memahami apa yang diusulkan pemerintah tentang sosialisasi kearsipan karena memang tampaknya disitu masing-masing pain itu menjadi bagian. Misalnya ada bagian kerjasama dalam pendanaan itu bagian 10 dan bagian 11. ltu kira-kira pasal 36 uraian dari kebijakan sosialisasi itu isinya adalah pasal 36 ayat (1) sampai (4) begitu maksudnya.

KETUA RAPAT:

Tapi tadi pak Ferry sudah memberikan satu konstruksi bahwa kita cari tempat lain, tapi nanti kalau misalnya ternyata tidak, ya tidak apa-apa di tempat asal itu tapi dengan pengertian yang tadi disebutkan. Saya kira begitu pak Ferry ya?

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

lni kan masuk di undang-undang jangan sampai karena kita sudah ada disini, maka kita harus erabolasi seperti itu, itu menurut saya salah. Karena bisa saja kalau soal itu nanti kita hapus yang pasal 36 nya, kita naik kan yang itu, bisa begitu urutannya. Jadi akibatnya saya kira kalau itu cara berpikir itu saja yang saya lihat.

5

ARSIP D

PR RI

Page 6: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

I _,

,

KETUA RAPAT:

Ok. Kita cari tempatnya, tapi untuk sementara disitu, lantas kemudian dicarikan tempatnya.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Yang seperti d itu mungkin pengorganisasian dan kemudian f itu pembangunan prasarana dan sarana.

KETUA RAPAT:

Organisasi, di bidang itu organisasi biar kata benda. Jangan lagi nanti jadi banyak lagi diskusi tentang akhiran dan awalan -eng.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F·KB:

Saya usul terdekat ini masih, nanti diurutkan lebih simpel saja.

KETUA RAPAT:

Misalnya diatas pembinaan, ada pembangunan. Tapi tidak apa-apa memang ada bagian yang dikerjakan, ada bagian yang kata bendanya saja, organisasinya saja. ok.

(KETUK PALU 1X.)

Ahli bahasanya tidak ada ya? Hukum dan HAM tidak ada?

Selanjutnya pasal 34.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Pasal 34 ayat (2) "perlindungan dan penyelamatan arsip sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) negara memberikan perhatian khusus terhadap arsip yang berkaitan dengan kependudukan, kewilayahan, kepulauan, perbatasan, perjanjian internasional, kontrak karya dan masalah-masalah pemerintahan yang strategis".

KETUA RAPAT:

Silakan pak Saifullah.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F-KB:

lni untuk halangannya kebahasaannya saja, mungkin dalam rangka perlindungan dan penyelamatan. Dimaksud pada ayat bukan dalam. Dalam rangka istilah hukum lazim tidak sih? Apa gantinya dalam rangka itu?

Atau langsung saja negara memberikan perhatian khusus terhadap arsip yang berkaitan dengan kependudukan.

Begini kan, mungkin ahli bahasa yang bisa, ini zamannya lain, menurut saya kan tetap dalam rangka perlindungan dan penyelamatan itu, maka negara secara khusus terlalu spesifik.

6

ARSIP D

PR RI

Page 7: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Atau memang begini pak Saifullah kalau ditaruh negara secara khusus tadi, berarti dia tidak mengganggu perlindungan dan penyelamatan arsip sebagaimana dimaksud ayat (1) tetap. Tapi kalau ditaruh negara memberikan perlindungan dan penyelamatan arsip secara khusus itu tidak sebagaimana, jadi ini yang benar.

TASDIK KINANTO/SEST AMA KEMENTERIAN PAN:

Tapi isinya ini, kewilayahan, kepulauan, perjanjian internasional pemerintah yang strategis.

KETUA RAPAT:

Silakan.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Usu I.

"Negara memberikan perhatian khusus terhadap perlindungan dan penyelamatan arsip yang berkaitan dengan kependudukan, kewilayahan dan seterusnya".

KETUA RAPAT:

Saya kira bagus.

Jadi tidak usah sebagaimana lagi.

Silakan Pak Syukur.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Tanya ini perlindungannya atau jenis arsip sebetulnya, jenis arsip yang berkaitan dengan apa. Kalau saya melihat bahwa 33, 34 ayat (1) sudah cukup soal perlindungan, tinggal ditambah khusus. Justru ayat (2) tambahkan bahwa arsip sebagaimana dimaksud pada hal diatas yang berkaitan dengan ... itu bisa ya? Karena kalau perlindungannya sudah jelas di ayat (1) tinggal kita sempurnakan kalimatnya.

Jadi rumusan pak Untung bisa memperkaya yang ayat (1 ), kalau usu I saya justru ayat (2) nya itu kita gunakan untuk arsip yang berkaitan dengan apa. ltu jauh lebih penting. jadi ayat (1) menggambarkan bahwa tindakan penyelamatan.

Negara menjaga perlindungan dan penyelamatan terhadap arsip sebagaimana dimaksud ayat (3) baik terhadap dan sebagainya. kemudian pada ayat (2) nya tinggal dijelaskan bahwa arsip sebagaimana dimaksud ayat (3) adalah arsip yang berkaitan dengan ini. Jadi cukup sekali, kalau ini kesannya ada dua. Padahal kalau menurut pemahaman saya ayat (2) cukup untuk menjelaskan yang berkaitan dengan penyelamatan.

KETUA RAPAT:

Maksudnya pak Ferry mungkin ayat (2) ini yang diusulkan pemerintah tetap dikaitkan dengan ayat (1) lebih bagus, supaya dia tetap dalam konteks wilayah republik Indonesia dan di luar yang berkaitan dengan ini yang di lindungi .

.f Jadi ayat (2) itu penekanan terhadap ayat (1 ). Jadi ayat (1) nya tetap, Negara secara khusus memberikan perlindungan penyelamatan arsip sebagaimana dimaksud ayat (1) yang berkaitan dengan. Saya kira itu ya. jadi kita tetap pertahankan.

7

ARSIP D

PR RI

Page 8: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

..)

Bagaimana ustad Saiful? Ok.

(KETUK PALU 1X.)

Kita lanjut pemerintah silakan pasal 42.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Pasal 42. "Pencipta arsip pada lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, dan badan usaha milik negara, dan atau badan usaha milik daerah membuat daftar arsip berdasarkan dua kategori yaitu arsip terjaga dan arsip umum".

KETUA RAPAT :

lni kebutuhan dari kemarin karena kita bahas saksi ya. Ok. Saya kira ini klasifikasi saja. Silakan pak.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F·KB:

Saya setuju hanya ada implikasi tidak bahwa setelah dua kategori itu. apa kategori terjaga dan kategori umum itu mungkin diberi ruang untuk diatur oleh ANRI

KETUA RAPAT:

Ketentuan mengenai tata cara menjaga keutuhan.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F-KB:

lni belum ada.

KETUA RAPAT:

Belum ada di penjelasan.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Penjelasan karena kalau kami definisikan ini juga jarang dimaksud kemudian kami masuk dalam penjelasan.

KETUA RAPAT:

Arsip umum adalah, nanti dicatat saja.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Usul saya pak ketua, masuk saja di ketentuan umum dibawah arsip terjaga tadi. Karena disitu tegas ada kategori, terjaga dan umum. Jadi kita baca satu kali di ketentuan umum, arsip terjaga dan arsip umum ini.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Kami sebenarnya masuk dalam penjelasan halaman 16, pasal 42 ayat (2) nanti kita akan kami masukan dalam definisi jadi yang asing dan umum di bawah.

8

I I -------·'

ARSIP D

PR RI

Page 9: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

_,

' -

KETUA RAPAT:

Ok terjaga ya.

(KETUK PALU 1X)

Kalau mengenai isi tidak ada masalah ya.

Pencipta arsip pada lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri. Sebenarnya maaf sebelumnya, kalau kategori ini arsip pak Djoko, kalau kategori arsip ini tidak usah dibatasi pada perguruan tinggi negeri bisa perguruan tinggi pada umumnya, biar mereka semua. Ok.

Jadi dicoret. Sebentar pak.

lni dalam rangka mensosialisasikan juga jenis-jenis arsip. Saya kira tidak apa-apa kita masukin semua. Jadi kategori ini masuk lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi, badan usaha milik negara, dan atau badan usaha milik daerah, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, dan perorangan. Semua dibikin saja tidak apa-apa, soal dipakai dan diwajibkan hanya terhadap yang ini saja.

Jadi penting juga untuk kategori itu dipahami oleh masyarakat supaya ada.

Jadi kita masukin semuanya. Fotocopy pencipta arsip dasar, yang dari awal semua yang masuk. Ok.

Nah, ketika kalau kita masukin itu di ayat (3) nya kita pisahin, kita tidak bisa, itu masalahnya. Nah itu ada implikasinya di ayat (3) nya kita batasin. Pencipta arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk, maksud khusus kepada lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri dan badah usaha milik negara dan badan usaha milik daerah wajib menjaga, jadi pada waktu kewajiban kita batasin.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F-KB:

Tidak pak saya kira.

KETUA RAPAT:

Kalau begitu dari awal tetap begitu saja otomatis.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F-KB:

Tapi kalau begini kan jelas sekali

KETUA RAPAT:

Begini pak, sudah kita bahas waktu itu soal implikasinya pak.

Jadi maksudnya kalau kita dorong yang dua ini diperluas dan yang tiga ini harus dibatasi karena ada sanksinya buat perorangan, tapi kalau kita masu kembali ke yang tadi saja lebih bagus.

Yang tadi saja, ada implikasi. Ok kembali yang asli saja, makanya negeri dibatasi jadi tidak usah swasta.

Ok.

(KETUK PALU 1X.)

9

ARSIP D

PR RI

Page 10: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

Terus yang berikutnya. lni yang tadi, yang dimaksud itu apa? Dihapus, pindahin copy paste, masuk ke ketentuan umum nanti kita perbaiki, di miringkan saja.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Pimpinan.

Kalau dari segi penamaannya, perasaan saya arsip umum itu harus lebih dulu, umum dan terjaga, tapi pendefinisiannya kelihatannya terjaga dulu, kemudian yang umum itu yang bukan terjaga.

Barangkali lebih diperdalam pengertian arsip umum itu sebetulnya apa?

KETUA RAPAT:

Jangan dulu kita bahas itu, kita lompat dulu, makanya dikasih miring saja, jangan dulu di bahas kita di pasal-pasal dulu, terus pasal berikutnya pemerintah.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Pasal 63 ayat (2) "untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan penggunaan arsip sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur secara khusus", ini dulu pak Hadimulyo kebetulan.

KETUA RAPAT:

Tidak saja masih ingat prinsip dasar yang selalu ditekankan oleh pak Djoko bahwa arsip statis itu pada dasarnya terbuka. Jadi kalau ini seolah-olah definisi arsip statisnya tertutup sehingga perlu diatur menurut saya, kita wajibkan saja bahwa semua arsip perguruan tinggi itu terbuka. Terus nanti untuk penelitian dan pengembangan. Tapi nanti dikecualikan dari ketentuan itu adalah bagi kategori arsip yang hanya bisa diakses secara terbatas yang ada nilai-nilai komersialnya, ada nilai rahasia negaranya, ada nilai-nilai teknologinya, itu dibikin satu kategori tapi pada dasarnya itu terbuka. Supaya dia menjalankan fungsi pelayanan publik untuk para peneliti, itu yang sebenarnya yang kita inginkan. ltu yang sebenarnya yang kita inginkan, jadi harus terbuka sebesar-besarnya, jadi orang mau mencari ilmu apapun tentang hasil-hasil riset bisa pergi ke perguruan-perguruan tinggi, dikecualikan disitu adalah bagi kategori arsip yang hanya bisa diakses secara terbatas. Saya kira begitu.

Tempatnya disini saja, kita taruh di tempat perguruan tinggi atau disini.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Mahon ijin.

lni memang untuk semuanya, pada dasarnya memang kalau di ayat (1) lembaga kearsipan wajib menjamin kemudahan akses terhadap arsip statis terhadap arsip statis sebagai penelitian.

KETUA RAPAT:

Malah jangan pak.

Menurut saya yang ayat (2) ini justru memberikan kesan agak terbatas untuk kepentingan penelitain dan pengembangan. Untuk itu dia harus terbuka, termasuk dalam kategori arsip perguruan tinggi begitu. kalau ayat (1) itu kan definisi yang kita pakai punya pak Djoko saja, bahwa semua arsip itu wajib terbuka, kecuali dinyatakan tertutup.

10

ARSIP D

PR RI

Page 11: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F·KB:

Pak Sayuti menurut saya ini tidak dalam konteks wajib di perguruan tinggi. Jadi kemarin kasusnya dalam hal dimana arsip itu dinyatakan suatu rahasia yang tidak bisa diakses oleh siapapun itu dikecualikan untuk bagi kepentingan penelitian maupun pengembangan. Tempatnya bukan disini pak, kalau disini sudah terbuka koq, mau apa lagi.

KETUA RAPAT:

lni malah perguruan tinggi jadi susah sekarang.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F-KB:

Dimana tempatnya sekarang?

KETUA RAPAT:

Kita taruh di arsip perguruan tinggi saja. saya mengerti memang arsip statis tapi kita buka untuk kepentingan perguruan tinggi, jadi kalimat ini kita balik menjadi positif. lni kalimatkan seolah­olah menutup, coba kita konstruksikan kalimat itu menjadi kalimat yang terbuka.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Mohan ijin pak.

sebetulnya dasar pemikirannya kan yang masuk ke lembaga kearsipan, itu kan ada yang tadinya masuk klasifide, makanya kemarin kan timbul setelah 25 tahun secara otomatis terbuka, jadi lembaga kearsipan dapat terbuka, nah ini sebelum 25 tahun.

KETUA RAPAT:

Kalau begitu begini pak Djoko. Untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan penggunaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masuk dalam kategori tertutup diatur secara khusus. Jadi kita dikhususin klasifikasinya, jadi klasifikasinya dikhususi untuk penelitian dan pengembangan. Sama itu untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, penggunaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk jenis arsip yang masuk dalam kategori tertutup dapat diakses.

Terus nanti di ayat berikutnya bikin.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F-KB:

Ketua tanya ketua.

KETUA RAPAT:

Sebentar.

bisa tidak saya bikin kalimatnya baru nanti dipotong-potong.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F·KB:

Saya tidak ngotot, saya mau nanya .

Arsip tertutup itu ada definisinya?

I I

ARSIP D

PR RI

Page 12: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Ada nanti, kita sudah bahas itu ada kata arsip tertutup, waktu itu memang sudah kita bikin untuk kategori tertutup. Kan waktu memang ada terbuka dan kemudian ada yang dinyatakan tertutup, namanya klasifikasi. Nah kemudian begini yang berikutnya adalah "ketentuan tentang akses sebagaimana dimaksud pada ayat diatas diatur lebih lanjut dalam peraturan ANRI atau apalah".

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F-KB:

Sebenarnya diayat (4) sudah ada.

KETUA RAPAT:

Tapi maksudnya ini. lni khusus untuk penelitian. Akses atas arsip sebagaimana dimaksud dan seterusnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sudah kan.

Tapi maksudnya kemarin ada semangat begini, untuk penelitian, pengembangan, untuk kajian-kajian yang tertutup itu bisa dibuka karena ini kategori umum, jadi ada lagi yang bisa khusus misalnya surat dari LIPI, surat dari DPR, untuk satu kebijakan tertentu yang perlu dibuka walaupun dia tertutup. ltu bisa diakses.

Ayat tadi boleh ditambah untuk diakses.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Memang kalau coba menghayati paragaraf 4 pasal 63 ayat (1) dan (2), hubungan (1) dan (2) itu, bayangan saya begini, lembaga kearsipan wajib menjamin kemudahan akses terhadap arsip statis bagi kepentingan pengguna arsip. ltu menekankan tentang kemudahan akses, barangkali yang mendasari munculnya ayat (2) itu adalah bagaimana kalau arsip itu menyangkut hal-hal yang sangat rahasia di dalam dunia ilmu pengetahuan, katakanlah kita ingin dapat arsip tentang pengembangan duren tanpa biji, ataupun ayam tanpa tulang, misalnya begitu.

KETUA RAPAT:

Apa yang jadi masalah duren tanpa biji di rahasiakan. Saya tahu pak Untung maksudnya cari contoh yang ringan, ada yang disembunyikan yang lebih berat.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Jadi kalau mudah diakses ya tentu dia akan itu kan termasuk rahasia negara ataupun rahasia perusahaan. Oleh karena itu ada pengaturan secara khusus jadi bayangan saya ada hubungan di ayat (1) dan ayat (2).

KETUA RAPAT:

Karena tidak ada kategori tertutup, maka kita tambahkan dari yang diajukan pemerintah bahwa yang dimaksud itu untuk kategori tertutup yang dibuka karena alasan penelitian, bukannya begitu?

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP:

Rumusan pemerintah ini sebetulnya bisa ditetapkan di salah satu pasal 63, 64, dan 65, tempatnya dimana? Kalau disini, di pasal 63 dianggap kurang pas.

12

ARSIP D

PR RI

Page 13: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Pasal 64 bagus.

Tapi disini belum ada penekanan pada terbuka dari yang tertutup, makanya ayatnya itu ada terikat dengan pihak NU, karena ada perjanjian.

Makanya untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan penggunaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), belum menjelaskan. Maksudnya tertutup.

"untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan penggunaan arsip sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) yang masuk dalam kategori tertutup". Mana tertutup? Ayat (2)

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Pak Sayuti supaya tidak pindah berulang-ulang, ini ada satu paragraf sebetulnya, dia tersendiri paragraf 63, 64, 65, 66, jadi saya kira itu bisa nanti akan muncul pemikiran yang lebih, sebetulnya di 65 itu lebih tepat, coba baca, di 65 itu lebih tepat.

KETUA RAPAT:

Ok.

(KETUK PALU 1X.)

Kita ketuk untuk yang 65.

Jadi nanti tempatnya di 65.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Mahon diatur secara khusus dipenjelasannya.

KETUA RAPAT:

Ayat (2)

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

T erhadap arsip statis yang dinyatakan tertutup berdasarkan persyaratan akses sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 ayat (3) atau karena sebab lain, kepala arsip nasional (ANRI), atau kepala lembaga kearsipan sesuai dengan lingkup kewenangannya, dapat menyatakan terbuka setelah melewati penyimpanan selama 25 tahun"

KETUA RAPAT:

Deklasifikasi, dengan alasan. lni namanya deklasifikasi kondisi. Dengan persyaratan tertentu bisa dibuka sebelum 25 tahun.

Ayat (2) nya.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Ayat (2) lembaga kearsipan.

13

ARSIP D

PR RI

Page 14: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Ayat (2) nya masih ini pak Djoko. Untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur secara khusus.

Jangan diatur secara khusus tapi dinyatakan dapat dibuka, dapat diakses dengan ketentuan secara khusus dalam peraturan ANRI.

Silakan.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Saya kira keterangan untuk kepentingan penelitian dan sebagainya, yang pertama dia sudah masuk di dalam nomor dua itu, jadi bagaimana membuka arsip statis sebelum 25 tahun, itu kan prinsipnya membuka arsip yang tertutup, itu kan sudah masuk ayat (2), itu yang pertama.

Yang kedua (2) sebetulnya kalau saya tadi pemahamannya arsip terbuka di tutup, kalau ini kan arsip tertutup dibuka, kan begitu. sebenarnya arsip tertutup dibuka dalam pikiran kita bisa saja karena mungkin penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan juga mungkin karena sebab­sebab lain tetapi itu kan prinsipnya untuk maksud apapun, penelitian, atau untuk masalah pengembangan itu masuknya ke nomor 2.

KETUA RAPAT:

Ok. Kita langsung masuk di penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Tapi bagian d ini tidak membahayakan pertahanan.

Tapi pak Djoko sebenarnya kita perlu tekunin lagi soal pertimbangan-pertimbangan ini, misalnya tidak membahayakan pertahanan dan keamanan negara, cara pengaturannya mungkin ada nanti, tapi tidak mengungkapkan kekayaan Indonesia. bagaimana ini?

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

lni kan mengambil.

KETUA RAPAT:

Tapi kita kan bisa bikin untuk arsip, ini kan dia arsip statis, itu kan arsip dinamis termasuk dalam kebebasan memperoleh informasi publik, kalau yang ini, kalau sudah hak intelektualnya di jaga boleh saja mengungkapkan, justru itulah pentingnya diungkapkan kekayaan alam itu untuk kepentingan kecuali yang mengandung nilai komersial, kan sudah ada diatas. Jadi sebenarnya sudah dikunci dengan ketentuan-ketentuan sebelumnya pertimbangan lain.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

lni kan arsip itu sebetulnya meriver, arsip itu sebetulnya masuk ke lembaga kearsipan masih klasifide, tertutup sebelum umur 25, nah sebelum umur 25 tahun itu, apa 5 tahu atau apa, untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan misalnya itu bisa dibuka.

KETUA RAPAT:

Tapi kalau pakai pertimbangan ini semua, tidak ada arsip yang bisa dibuka.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Makanya ini sebetulnya masih agak umum ayat (2) itu.

14

ARSIP D

PR RI

Page 15: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Jadi untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan penggunaan arsip sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1) dapat diakses dengan ketentuan yang diatur secara khusus dalam peraturan ANRI. memang ini perlu saya sampaikan di dalam praktek-praktek di lembaga kearsipan seluruh dunia, memang untuk kepentingan ilmu pengetahuan di berikan khusus oleh kepala seperti pak Bambang tadi, nah itu pernah terjadi di Belanda sebelum itu dia menandatangani suatu perjanjian, dan ketika itu dia tergoda jadi dia ingin membuat publikasi di media massa, dan akhirnya dia melanggar perjanjian dan dia di black list seluruh dunia, dia dihukum.

KETUA RAPAT:

Jadi kita tetap ayat (2) dan ini menjadi ayat (3). Jadi bukan dinyatakan terbuka dan tertutup tapi untuk akses tertentu. Ok.

(KETUK PALU 1X.)

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F·PD:

Sebentar pak, meskipun ini sudah diketuk tapi untuk mempertajam dan dikaitkan dengan sanksi nanti, mungkin kewenangan ini dilekatkan saja pada pimpinan ANRI sehingga nanti di dalam sanksi manakala pimpinan ini melebihi kewenangan yang diberikan, itu diberikan sanksinya ada.

KETUA RAPAT:

Jadi yang tadi dapat diakses dengan kewenangan kepala ANRI yang ketentuannya diatur secara khusus dalam peraturan ANRI.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Mungkin begini pak pada ayat (1) merupakan kewenangan.

KETUA RAPAT:

Dapat diakses dengan kewenangan kepala ANRI yang ketentuannya diatur secara khusus dalam peraturan ANRI, saya kira maksudnya jelas.

(KETUK PALU 1X)

Langsung pasal 70.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP:

Kepala ANRI itu kan tertentu jadi k nya besar. Kalau yang umum itu huruf kecil.

KETUA RAPAT :

Ok. Pasal 70.

16

ARSIP D

PR RI

Page 16: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Pasal 70 ayat (1) butir b "melaporkan kepada lembaga kearsipan apabila mengetahui pelanggaran dan kejahatan di bidang kearsipan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini".

lni yang berbicara peran masyarakat, jadi kalau saya baca peran masyarakat ayat (1) "peran serta masyarakat dalam penyelematan arsip sebagaimana dimaksud dalam 68 ayat (2) dilaksanakan dengan cara :

a. menyerahkan arsip statis kepada lembaga kearsipan; b. melaporkan kepada lembaga kearsipan apabila mengetahui pelanggaran dan

kejahatan di bidang kearsipan sebagaimana diatur oleh undang-undang ini.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Sedikit komentar pak

KETUA RAPAT:

Silakan pak Barn bang.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

lni penentuan istilah pelanggaran dan kejahatan dikaitkan dengan tuntutan, apakah disini juga diatur? Sebab kalau di pidana untuk pelanggaran, ada sanksinya beda. Apakah disini juga diatur?

Tidak ini sebagai catatan saja, sehingga nanti pada waktu kita bicara sanksi biar jelas juga sanksinya untuk yang mana pelanggaran dan yang mana kejahatan.

KETUA RAPAT:

Memang begini pak, sebenarnya peran serta masyarakat ini dikaitkan dengn DPA, jadi melaporkan kepada lembaga kearsipan apabila mengetahui arsip-arsip yang masuk dalam kategori DPA, tapi belum diserahkan kepada lembaga kearsipan, begitu. jadi ada ukuran yang jelas, jadi hanya terhadap yang ada disitu, kalau yang pelanggaran dari mana dia tahu itu arsip melanggar? Nanti arsip-arsip.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Bukan-bukan, misalnya sekarang terjadi di daerah, di KPU ada pemusnahan arsip pemilu.

KETUA RAPAT :

Yang mengetahui itu melanggar atau tidak kan otoritas kearsipan, masyarakat kan tidak tahu.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Bukan ini justru misalnya ketika.

KETUA RAPAT:

Kalau begitu ditulis saja langsung melaporkan kepada lembaga kearsipan apabila mengetahui terjadinya pemusnahan arsip tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam ketentuan undang-undang ini.

Jadi jelas, pak Bambang ini teliti tentang sanksi-sanksi kejahatan dan pelanggaran.

17

ARSIP D

PR RI

Page 17: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Mungkin di perdalam yang dimaksud dengan pelanggaran kearsipan dan kejahatan kearsipan, mungkin ada maksudnya beda.

KETUA RAPAT:

Sudahlah pemusnahan kalau pelanggaran sudah diputuskan di pengadilan tapi sebelum ada dipengadilan bagaimana dia tahu itu pelanggaran.

Semua kita ini bisa melanggar kalau dipakai rumusan agama. Apa lagi yang lain?

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Jadi begini pak, arsip itu kan dilindungi dari kebutuhan dan sebagainya makanya kalau di dalam bahasa inggris protecting again tempering, itu pengrusakan.

KETUA RAPAT:

Kalau begitu semua sanksi-sanksinya kita masukin saja, penjualan.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Melihat tapi tidak lapor itu masuk dalam pelanggaran.

KETUA RAPAT:

Kalau begitu begini pak Djoko kan ada di sanksi, ada pemusnahan kan tidak boleh, kan harus di sanksi, pengrusakan, pemalsuan, pengubahan. Supaya jangan masuk arsip rumah tangga kita dalam kategori ini maka kita batasi. "Pengubahan arsip yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan daerah dan perguruan tinggi tanpa melalui". Jadi kita tidak masukan perusakan oleh perorangan di rumah tangga dan di keluarga.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F-KB:

Tidak begitu pak, kalau semua orang perorang melakukan itu, bagaimana kalau ruang lingkupnya saja yang dibatasi bukan berlakunya. Lembaga negara mau jual tidak mungkin, atau mungkin paling yang banyak perorangan.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F·PD:

Jadi begini pak kita baru coba menginventarisir, kalau kita lihat kata awal melaporkan, jadi kalau tidak melaporkan itu baru pelanggaran, tapi kalau dia melaksanakan perusakan, pemusnahan dan lain, itu kejahatan. ltu yang saya maksud. Rinci lagi pak, sehingga kita tidak ada target yang jelas karena nanti begitu penuntutan masuknya kalau pelanggaran yang kurang dari satu tahun dipidana, kalau yang kejahatan mungkin lebih dari yang satu tahun. Sanksi apa, pihak ANRI lah yang tahu itu semua, kejahatan-kejahatan dibilang dokumentasi.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Maaf ya seperti misalnya pegawai BPKP, ketika itu kan membakar bukti-bukti.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F·PD:

BPKP membakar mungkin kejahatan tapi kalau yang lihat tidak lapor mungkin pelanggaran, rincilah semua itu. ltu peran serta pak.

18

ARSIP D

PR RI

Page 18: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Tapi okelah semua itu bisa dimentahkan dengan kepentingan penelitian dan pengembangan.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Pimpinan.

Justru itu tidak perlu ada kepentingan penelitian dan pengembangan karena alasan membuka arsip yang belum 25 tahun itu, boleh apa saja, yang memang penting.

Sedangkan bolehnya itu membuka asalkan tidak menghambat, tidak mengganggu dan seterusnya. Saal alasannya itu apa saja, nah kalau kita bicara kepentingan itu macam-macam, tidak hanya penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, mungkin juga ada kepentingan secara politis, pertahanan negara dan sebagainya bisa.

Oleh karena itu masalah kepentingan disini tidak disebut karena ada berbagai kepentingan kalaupun mau disebut, masukan saja diayat (2), misalnya lembaga kearsipan melalui kewenangan menetapkan keterbukaan arsip statis sebelum 25 tahun masa penyimpanan yang dinyatakan masih tertutup demi kepentingan-kepentingan, misalkan yang mendesak atau apa yang umun, dengan pertimbangan. Kepentingan-kepentingan itu boleh penelitian yang mengandung ilmu pengetahuan, pertahanan dan keamanan mungkin juga masalah pengungkapan sumber daya, seperti itu.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM/F-KB:

Pimpinan saya ingin sama dengan pak Untung. Hanya begini, kalau begini memang sedikit ada persoalan baru, ini kan menyamakan klasifikasi penelitian dengan tidak menghambat, kalau begini nanti boleh saja penelitian itu yang sifatnya macam-macam termasuk untuk mengungkap dan membahayakan, karena ini boleh bisa begitu nanti. Penelitian yang tujuannya untuk merusak alam Indonesia menurut ketahanan bisa itu, karena itu saya usul dibedakan pak, dua pasal sendiri berarti kembali yang tadi usul kepentingan penelitian itu kita bikin pasal sendiri.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Atau disini diatur kewenangannya diberikan kepada Pimpinan, pertimbangannya tidak perlu.

KETUA RAPAT:

Saya kira betul pak Untung, saya kira pak Saiful yang langsung sudah meletakan dengan persepsi begini arsip. Jadi ini ada himpunan arsip tertutup pokoknya 25 tahun. Ok. Nah, himpunan ini bisa dibuka dengan terjemahan a sampai i, sebelum 25 tahun. Tetapi dalam keadaan seperti itu secara terbatas kalau orang datang melakukan penelitian hanya buat orang itu maksudnya itu beda dengan dia terbuka secara umum, itu yang dimaksud dengan kepentingan penelitian, jadi dia bukan dinyatakan terbuka sebelum waktunya dan secara keseluruhan tidak, tapi hanya limitied akses kepada orang yang menggunakan penelitian, bisa lihat ini tapi tidak boleh fotocopy misalnya, itu kan bisa diatur walaupun dia tidak lihat, karena terbuka, dia tetap tertutup tapi orang ini bisa mengakses, maka tadi saya bikin kalimat hanya bisa diakses. Jadi untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan penggunaan arsip sebagaimana dimaksud dapat diakses dengan ketentuan yang diatur secara khusus dalam peraturan ANRI, saya kira itu yang membedakan.

Nah mengenai penataan dan keterbukaan secara umum itu masuk dalam ayat (2), itu bedanya. Silakan Pemerintah.

15

ARSIP D

PR RI

Page 19: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Maksudnya apakah peran serta itu ada sanksi hukuman? Kalau logikanya peran serta itu hanya partisipasi saja.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Atau ini kan sanksi berawal dari kata-kata pelanggaran dan kejahatan jadi.

KETUA RAPAT:

tidak ada lagi.

Ok. lni kan sukarela.

(KETUK PALU 1X)

Tapi yang saya khawatirkan pemerintahan daerah masuk, pemerintahan daerah ini suka saling fitnah memfitnah kalau ada ada arsip tertentu misalnya arsip apa lapor, jadi ramai nanti. Kita batasi saja lembaga negara saja. oleh lembaga negara sajalah nanti orang lapor-melaporkan, ramai nanti republik kita ini, biar agak tenang sedikit. lni sekarang KPK saja sudah pusing menangani banyak perkara, ditambah lagi lapor melaporkan.

Ok.

(KETUK PALU 1X)

Lanjut. lni sebenarnya ayat KPU.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Bab VII otentikasi dan alat bukti, pasal 75 ayat (1) "pencipta arsip atau lembaga kearsipan dapat melakukan pembuatan arsip secara elektronik dan atau melakukan ahli media.

Ayat (2) "hasil ahli media dan atau arsip yang tercipta secara elektronik dapat dijadikan alat bukti yang sah di pengadilan.

Ayat (3) "otentik arsip statis yang diciptakan atau dibuat secara elektronik dan hasil ahli media sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh ANRI.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Sebentar pak.

lni yang ayat (2) tolong di kroscek atau disini kan hadir dari pemerintah yang lain. misalnya Departemen Hukum dan HAM.

KETUA RAPAT:

Pemerintahan hanya satu tapi unsurnya lain.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

lni hati-hati karena pengembangan alat bukti yang nomor 2.

19

ARSIP D

PR RI

Page 20: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT :

Tapi nomor 2 itu harus dikunci dengan yang nomor 3, dia hanya bisa sah, apabila ANRI memberikan statement.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Artinya ini berhubungan dengan hukum acara yang lain.

KETUA RAPAT:

Tanya Departemen Hukum dan HAM.

BAM BANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Melalui pimpinan tolong bacakan itu.

KETUA RAPAT:

Silakan pak Ferry.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Saya kira pada hal yang sama menurut saya, jadi otentikasi sebetulnya itu yang lebih penting bagi kearsipan bukan alat bukti. Saya khwatir ini memberikan pengaturan yang mungkin nanti bisa dijadikan sesuatu yang diredusir oleh undang-undang yang lain. itu menurut saya tidak perlu masuk yang penting yang disebut otentik itu apa. Jadi ayat (2) menurut saya tidak perlu. Nah bahwa nanti paham di dalam undang-undang katakanlah KUHP dan sebagainya, alat bukti itu yang sudah di otentikasi oleh lembaga yang memiliki kewenangan untuk itu, nah itu baru nyambung. Kita tidak perlu sampai alat bukti, nanti tambahan lagi hakim tidak berhak menolak, nanti bisa panjang lagi ceritanya. Otentikasi saja pak, itu pemikiran saya.

KETUA RAPAT:

Saya kira ayat (2) ini kita drop saja.

Karena ayat (2) ini sudah ada dalam undang-undang ITE. Caba bu Indira ngomong sendiri.

Silakan bu.

DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM:

Jadi dalam perumusan bab VII tentang otentikasi dan alat bukti, kita menyesuaikan dengan undang-undang tentang ITE. Di pasal 5 dikatakan bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan atau hasil cetak sebagai alat bukti hukum yang sah. Jadi ini bisa masukan dalam ayat (2) nya.

KETUA RAPAT:

Maaf ya bu Indira, kalau di undang-undang ITE itu tidak ada kata-kata ahli media, kita kutip saja itu, kita pakai bahasa itu saja. Bagaimana tadi?

DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM

lnformasi elektronik

20

ARSIP D

PR RI

Page 21: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Caba, informasi elektronik. Langsung saja di ayat (1) taruh.

"pencipta arsip atau lembaga kearsipan dapat melakukan pembuatan arsip terus.

DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM:

lnformasi elektronik secara elektronik dan atau dokumen eletronik dan atau hasil cetaknya.

KETUA RAPAT:

ltu saja jadi tidak usah pakai istilah ahli media supaya sesuai dengan Undang-undang ITE. Kita ulangin lagi ayat (1 )nya.

"Pencipta arsip atau lembaga kearsipan dapat melakukan pembuatan arsip secara elektronik dan atau dokumen eletronik dan atau hasil cetaknya".

Baru ayat (2) nya "Otentikasi arsip sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan oleh ANRI", alat buktinya hilang. Ayat (3) nya hilang.

Mestinya otentikasi, ahli bahasa mana? Sebenarnya kalau biasanya otentikfikasi, karena pakai fai itu kata pelaksanaan, tapi ada juga neonisasi, kita pakai neonifikasi, otentikasi.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia yang terakhir itu memang otentikasi atau autentikasi, dua-duanya begitu.

KETUA RAPAT :

Jadi dua ayat ini saja ya. Silakan pak Ferry.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Menurut saya seperti etika kalimatnya seperti di undang-undang ITE, ini kan masih berpikir soal hasil cetaknya, jadi soft copynya terus diproduk jadi hard copy. Maksudnya kalau ini kalimat ahli media, itu kan kita sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan kemajuan teknologi, kita tidak tahu seperti apa. Seperti misalnya waktu kita mau mengusul undang-undang hak cipta harus di ubah, kita berpikir hanya yang cakramnya saja padahal sudah bentuk dalam MP3 dan sebagainya itu tidak masuk dalam kategori pembajakan. Belajar dari sana apakah tidak bagus kalau misalnya kalimatnya itu dan atau ahli medianya. Jadi supaya media apapun nanti sepanjang itu pengertian, itu antisipasi kita itu saja. kita tetap menggunakan konstruksi yang dijelaskan ayat tadi. Tetap itu tambah ahli medianya, kita kan tidak tidak tahu media apa nanti.kan apapu namanya kita tidak akan bisa mendefinisikan satu per satu cape kita banyak sekali sekarang. Tapi dengan ahli media kemajuan teknologi seperti apapun sepanjang itu menjadi media temuan baru.

KETUA RAPAT:

Ahli media lainnya.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

ltu saja menurut saja.

21

ARSIP D

PR RI

Page 22: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Siapa tahu dimasa depan dalam bentuk tiga dimensi, bisa berpindah.

KEMENTERIAN PAN:

Pimpinan.

Untuk lebih singkat saja koq, melakukan pembuatan singkat saja membuat.

KETUA RAPAT:

Ok. Silakan bu.

DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM

Untuk menemukan alat bukti ini belum dimasukan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Tidak perlu karena ini kan undang-undang kearsipan bukan undang-undang proses hukum. Kalau nanti disebutkan disana dalam undang tapi bukan ini yang mengatur jadi prinsip dasar nya.

KETUA RAPAT:

Silakan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Artinya membuat otentitkasinya oleh ANRI dalam media apapun. Kalau itu bisa menjadi alat bukti bukan sini yang mengatur. Jadi misalnya bukti rekaman, kopi atau alih cetak atau dialihkan dalam bentuk media lainnya itu sah dan otentik sebagai bukti kalau sudah ada ANRI. Jadi bukan kita dorong jadi alat buktinya.

KETUA RAPAT:

Saya kira alasannya sama saya ketika diajukan ke ANRI juga begitu. Bahwa ruang pengadilan, atau domain pengadilan diarahkan menjadi milik mereka. Jadi pihak pengadilannya yang punya otonomi untuk menentukan otentikasi ini bisa dipakai atau tidak. Jangan kita yang

memaksa.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F-KB:

Begini pak kita perlu pendamai dulu dari hukum dan ham biar tidak di monopoli.

KETUA RAPAT :

Tadi bukan jenis monopoli tapi jenis pencerahan.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F-KB:

Bisa tidak bahwa nanti hasil otentikasi dalam kategori ini itu, jadi alat bukti dan itu sudah dicantumkan di undang-undang sana itu, ini masuk tidak nanti, kalau sudah ada

22

ARSIP D

PR RI

Page 23: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Disini ada alat bukti sudah ada, hanya kewenangannya arsip itu hanya otentikasi. Silakan.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Barangkali kalau boleh misalnya begini bertanya, sekarang arsip itu sebagai alat bukti tidak?

KETUA RAPAT:

Bisa.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Justru itu yang ngatur begini, kalau kita berbicara kalau itu tadi misalnya saja berbicara informasi dan transaksi elektronik itu domainnya UU No. 11 Tahun 2008 sekarang bersifat umum, arsip itu kan dia bisa elektronik dan bisa tidak, padahal dalam kenyatannya misalnya saja sekarang alat-alat bukti sah, itu kan sebetulnya arsip walaupun di dalam undang-undang belum disebut, nah justru kami itu inginnya seperti itu. nah kemudian kalau tadi misalnya saja pengecualian yang kerahasiaan, kita juga ambil over dari undang-undang yang lain misalnya undang-undang keterbukaan informasi publik. Kemudian kalau disatu pihak itu boleh tetapi begitu kita berbicara arsip yang umum dan kemudian masuk di dalam ada elektroniknya, artinya itu tidak perlu kita atur.

KETUA RAPAT:

Ok bisa begini ini, ini bisa pasal tambahan jadi ayat tambahannya, arsip yang telah ditetapkan otentikasinya sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat dijadikan alat bukti di pengadilan. Karena dapat saja jadi tidak terserah hakim.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Maksud saya begini, kalimat ini kan sebetulnya tidak bicara arsip pak, justru ini adalah memberikan ketegasan tentang otoritas pada ANRI untuk memberikan otentikasi terhadap pengalihan bentuk. Kan dapat membuat arsip, dalam bentuk elektronik, dalam bentuk alih media lainnya, itu harus diberikan otentikasinya oleh lembaga yang dalam otoritas undang-undang ini kita tegas ANRI.

Nah ketika itu sudah otentik itu apakah jadi alat bukti atau tidak, itu soal pengadilan jangan disini, itu maksud saya. Saya khawatir kepala ANRI terseret-seret soal ini. lni kan sebetulnya otoritas lembaga memberikan kewenangan kepada ANRI, undang-undang memberikan kewenangan kelembagaan untuk otentikasinya. Bahwa kemudian itu sah atau tidak itu soal pengadilan, jangan disini pak.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Kami sebetulnya berpikir yang lebih luas lagi ya, sebetulnya timbul suatu pertanyaan kalau di undang-undang ITE dokumen elektronik, atau informasi elektronik, atau arsip elektronik itu adalah sebagai alat bukti sah.

Pertanyaannya walaupun kita mungkin agak berbicara nanti otentikasi masih dibelakang. apakah arsip itu bukan sebagai alat bukti, itu saja. Nah kalau itu sebagai alat bukti yang sah sebetulnya kita hanya penekanan saja di dalam otentikasi.

23

ARSIP D

PR RI

Page 24: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Karena ini maksudnya pemerintah di ITE itu sudah diberi kewenangan itu, ada pasal bahwa elektronik itu datanya bisa jadi alat bukti. Nah arsip menekankan bahwa apalagi setelah ditekankan otentikasinya lebih tinggi lagi daripada ketentuan dalam undang-undang ITE. Kan sebenarnya ini terkait begini pak Bambang karena pemerintah saya tahu kenapa begini karena dibagian depannyaa itu di definisinya arsip sebagai bahan pertanggung jawaban. Mungkin maksudnya begitu supaya ada relevannya arsip dalam pengertian itu.

Silakan pak Barn bang.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Mungkin begini pak. kalau kita lihat di sekolah, legalisir ijasah itu diberikan kewenangannya ke kepala sekolah, kalau legalisir akta kelahiran itu ke pengadilan, nah itu saja pak yang diberikan.

Jadi yang keluar dari situ adalah bukti otentik dari ANRI sepanjang itu dilegalisir oleh pimpinan ANRI.

IR. UNTUNG WAHONO/F-PKS:

Kepentingan otentikasi disini sebetulnya untuk menunjukan itu saja saya kira, bahwa ini betul-betul otentik, itu saja sah, otentik ini yang sah, tapi setelah penggunaannya untuk apa, apakah untuk alat bukti atau untuk legalitas formal dan sebagainya terserah penggunaannya. Memang dalam undang-undang informasi dan transaksi elektronik itu latar belakangnya memang untuk kaitan dengan pembuktian transaksi yang memang berkembang secara drastis, berubah dengan yang sebelumnya tadinya tertulis, kertas dan sebagainya menjadi elektronik sehingga disitu ada kata informasi transaksi elektronik, sehingga perkara-perkara yang terkait dengan alat bukti ditegaskan. Mungkin undang-undang ini bukan ke sana arahnya, kaitannya bahwa ini arsip atau bukan arsip. Arsip ini sah disebut arsip, wewenangnya ada pada ANRI.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F-KB:

Menurut saya begini. Jadi point baru ini yang menyangkut soal secara eksklusif disampaikan ciri-ciri alat bukti itu menurut saya, dicantumkan tidak hampir sama, hanya ini lebih memastikan secara hukum bahwa undang-undang kearsipan itu secara tegas mendiklet bahwa arsip apapun bentuknya bisa jadi alat bukti. Begitu saja sudah selesai kan tanpa kita harus mengurai lebih lanjut bagaimana alat bukti dan siapa nanti itu kan otomatis ada proses pengadilan.

Jadi menurut saya kalau dicantumkan ini lebih menegaskan, undang-undang ini lebih mengebolasidi undang-undang ini yang mungkin yang masih umum sifatnya. Jadi ini lebih tegas, jadi apapun bentuk konteks dari kearsipan itu silakan jadi alat bukti, termasuk implikasi hukumnya misalnya ketika di duplikasi oleh pihak-pihak.

KETUA RAPAT:

Silakan pak Ferry

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Menurut saya begini kita coba jangan masuk kepada area yang sebenarnya tidak perlu, dicantumkan tidak salah tapi tidak perlu.

Kalau kita kembali pada definisi arsip sebenarnya dia adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dengan berbagai bentuk. Mau itu dijadikan alat bukti, dijadikan sebagai bahan kegiatan ilmiah, apapun silakan. Mau saya kalau mau itu kenapa kita tidak kecenderungan membuat

24

ARSIP D

PR RI

Page 25: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

penggunaannya alat bukti bisa dijadikan untuk kegiatan ilmiah untuk macam-macam, jadi kita urai salah satu, jadi menurut saya tidak perlulah. Yang penting itu adalah arsip itu sebagai sebuah rekaman kegiatan atau peristiwa dengan berbagai bentuk yang dialilh mediakan dalam bentuk apapun dia harus mendapatkan otentikasi dari ANRI. Jadi ketika itu dia sudah sah menjadi arsip, mau dia digunakan menjadi alat bukti atau apapun itu bukan domain disini, itu khususnya pada bab ini menekankan pemberian otoritas penuh kepada ANRI dalam otentikasi ini.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F·KB:

Pimpinan saya ingin tanyakan dulu pak Djoko, kedepan atau sekarang dan untuk kedepannya tren bahwa kearsipan itu akan menjadi problem hukum sehingga akan tampil banyak demokrat itu bagaimana? apakah mungkin sering terjadi hanya kedepan dengan arsip yang akan di tolong oleh undang-undang ini makin begitu lupa sama masyarakat saya kira peluang untuk terjadinya perselisihan atau konflik yang jelas itu akan semakin terbuka. Apakah karena itu sehingga pemerintah antisipasinya, kaitannya di undang-undang ini supaya kalau anda marah dengan arsip ini ada implikasi atau bukti bisa baik untuk arsip asli maupun yang modifikasi dalam bentuk yang lain.

KETUA RAPAT :

Bagaimana kalau begini, saya kira pak Ferry ini sebenarnya memberikan kita satu batasan yang bagus dan tegas bahwa jangan kita masuk ke domain yang bukan domain arsip karena wilayah pengadilan itu punya otonomi sendiri. Tetapi untuk melenturkan sedikit batasan-batasan itu makanya di pakai kata "dapat", kata "dapat" disini sebagai jembatan yang sifatnya bisa menegaskan tentang kemungkinan bukan mau pengaturan terhadap wilayah yang memang bukan wilayahnya, saya kira juga memang kata "dapat" ini bisa menjadi kompromi terhadap pandangan­pandangan yang berkembang. Karena memang betul saya yakin bahwa kita tidak boleh masuk dalam pengaturannya, ini undang-undang tentang arsip jangan masuk disitu.

Silakan.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Saya hanya mengemukakan sebetulnya kami itu mendapatkan inspirasi dari undang­undang lain termasuk undang-undang nomor 8 tahun 1997, yang merubah kata arsip menjadi dokumen, jadi undang-undang dokumen perusahaan. Jadi harusnya arsip perusahaan menjadi dokumen perusahaan, di dalam pasal 15 ini, saya punya penelitian hukum tapi terinspirasi oleh itu. Dokumen perusahaan yang telah termuat dalam mikro film atau media lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat (1) dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti sah, jadi kami tidak itu, saya bukan sarjana hukum tapi ini memang merubah kata arsip menjadi dokumen. Ketika kata "arsip perusahaan-perusahaan" itu hampir tidak ada yang apresiasi terhadap arsip tapi begitu diganti dengan dokumen, jadi hanya istilah arsip diganti dokumen dan kemudian undang-undang nomor 8 itu sebutannya ini saja, dan kalau itu misalnya saja. kami sangat bisa menerima penjelasan pak Ferry dan kemudian tadi pak ketua bilang dapat, dapat masukan sama sekali, kami hanya ingin mengemukakan bahwa di dalam pasal 15 undang-undang nomor 8 tahun 1997, dokumen ini hanya pengganti dari istilah arsip, disitu dikatakan tadi dan merupakan alat bukti yang sah. Hanya itu saja jadi kami tidak mau berdebat tapi kami hanya mau mengemukakan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Jadi artinya "dapat" itu bisa dipakai dan bisa tidak, jadi saya kira ini kompromi.

Silakan.

25

ARSIP D

PR RI

Page 26: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KEMENTERIAN PAN:

Kebetulan saya sekolahnya hukum, jadi ini kan bicara bukti. Di dalam hukum pembuktian pada prinsipnya seluruh dokumen yang otentik itu pasti bisa dijadikan alat bukti, artinya dokumen yang dibuat oleh pejabat yang berwewenang. Jadi kalau kita sepakat arsip yang sudah dlotentikasi itu pasti bisa digunakan sebagai alat bukti. Jadi sebenarnya dicantumkan disini atau tidak sebenarnya tidak ada masalah sebab asas umum pembuktian menyatakan bahwa dokumen yang otentik yang dibuat oleh pejabat yang berwewenang otomatis sudah bisa dijadikan alat bukti.

KETUA RAPAT:

Jadi kalau hakim itu menggunakan sebagai bukti yang ragu-ragu itu urusan lain, tapi dari posisi dokumen nya dapat dijadikan. Tapi peringatan bapak ini kita pakai sebagai dasar untuk membuat jadi rambu jangan sampai masuk dalam pengaturan pengadilan. Saya kira saya terima kasih juga pak Ferry yang membantu saya dengan pemikiran-pemikiran yang seperti itu.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Saya kira begini, kalau saya sih melihat begini saja, ini kan hal-hal atau sesuatu yang mau kita buat clear, arsip itu kalau mau kita bilang arsip itu bebas nilai, iya kan. Saya juga tidak mau di definisikan sebagai alat bukti, kenapa karena itu mereduksi pengertian. Jadi yang penting itu arsip itu otentik, bahwa dia nanti mau dijadikan atau tidak itu bukan urusan undang-undang ini. Saya lebih berkepentingan bahwa ANRI sebagai lembaga ini bisa berbuat karena memiliki otoritas, karena publik mengatur itu. kecuali kalau kita berbicara sengketa berdasarkan kearsipan, nah baru kalimat ini bisa bunyi. Kalau saya melihat itu seperti itusebetulnya. Jadi tidak usah diatu hal-hal yang sepertinya mendorong atau bisa juga nanti alat bukti arsip juga bisa di jadikan jaminan bank, arsip juga bisa dijadikan mas kawin, jadi banyak.

KETUA RAPAT:

Ok. Kalau begitu begini dengan penjelasan pak Taksis tadi bijaksana, bahwa dari segi hukum, dicantumkan tidak itu tetap bisa di jadikan alat bukti, jadi terserah kita kalau misalnya untuk berhati-hati tidak usah kita cantumkan dia tetap sebagai alat bukti.

Silakan.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP:

Pak Ketua, saya belum berpendapat. Jadi jalan tengah yang pak Ketua usulkan itu dengan kata "dapat", ini sebenarnya usulan Golkar, ini jalan tengah. Karena saya menangkap apa yang disampaikan oleh pemerintah ada keinginan juga untuk mencantumkan alat bukti itu, tapi kemudian di softkan dengan "dapat", itu saja saya ingin mendukung jalan tengah itu.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Saya tidak berprediksi untuk sekedar, tapi saya kira kata "dapat" tidak menyelesaikan masalah, jadi arsip yang sudah diotentikasi oleh ANRI itu juga artinya bisa saja di alat bukti dan bisa juga tidak, itu tidak apa-apa.

Maksud saya sudahlah yang kita bicara disini begitu dia sudah di otentikasi oleh ANRI, itu adalah menjadi arsip mau dia alat bukti atau tidak itu urusan lain.

KETUA RAPAT:

Sebenarnya kita tangkap juga begini pak Djoko. lni kan justru sebaliknya kalau saya menangkap sama seperti pak Ferry ini mau melihat arsip dalam pengertian yang lebih utuh dan lebih besar dalam bahasa ANRi itu lebih integral, takutnya pak Ferry adalah dengan hanya

26

ARSIP D

PR RI

Page 27: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

menyorongkan fungsi alat buktinya arsip ini direduksi menjadi hanya alat bukti itu maksudnya, artinya ini jug a cara pandang ten tang kearsipan yang lebih komprehensif, ini satu pilihan pandangan juga yang menurut saya bagus.

Apakah nanti jangan ditaruh sebagai alat bukti di mata masyarakat, nanti di dorong hanya kepada fungsi itu. itu juga nanti akan memperkecil anggaran juga kepada ANRI, jadi anggaran kepada ANRI itu hanya urusan kepada alat bukti padahal kan ada fungsi lain, karena kita butuh anggaran untuk gudang ANRI itu harus besar, penyimpanan dan sebagainya, harus canggih, ada teknologi bukan hanya sekedar alat bukti, nanti kan dipikiran orang ANRI ini hanya urusannya alat bukti. Jadi saya kira jangan juga dikucilkan, kalau ITE ngomong begitu biar saja karena memang mendorong-dorong karena posisinya sebagai alat bukti, kalau dia diragukan dia sebagai alat bukti, kalau arsip itu kan tidak diragukan sebagai alat bukti siapa yang merugikan statementnya ANRI itu bisa jadi alat bukti, kalau ITE memang, diragukan transaksi itu menjadi alat bukti.

Saya kira itu cara pembedaannya, silakan.

DRS. AGUSTINUS CLARUS/F-PDIP:

T erima kasih Pimpinan.

Jadi dimasukan atau tidak karena ada kata "dapat", jadi kita lalu dimana? Menurut saya dengan kenyataan yang ada bahwa persoalan yang sekarang itu kan kita masukan dulu, tapi kenyataannya seringkali di dalam permasalahan hukum, hukuman-hukuman itu menjadi penting. Kalau arsip maka dia harus ada otentikasinya.

Jadi kita mau kemana mau melihat kenyataan yang ada walaupun itu kita katakan bukan domain kita tetapi memang sering kali ada kejadian bahwa dokumen-dokumen itu menjadi yang penting di dalam proses peradilan.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F·PG:

Saya tidak meredusir proses realitas hukum hari ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa kita yang sudah patut adalah soal otoritas otentikasi kepada ANRI terhadap sebuah arsip dengan definisi yang sudah kita sepakati dalam berbentuk berbagai media. Dan kita bisa bayangkan nanti, kalau kepala ANRI nya tidak searif pak Djoko, ini bisa tidak ditanda tangani supaya tidak menjadi alat bukti karena apa? Kalau alat bukti untuk karena misalnya ganti kepala ANRI misalnya saya, misalnya pak Agus hilang ini nanti kalau ditanda tangani, saya tidak mau tanda tangan, saya tidak mau otentikasi, supaya tidak menjadi alat bukti, itu yang saya takut.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Begini saya bukan ingin berdebat, tidak.

Saya itusebetulnya punya pemikiran yang lebih luas dan itu kenyataan di lapangan.

FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Tapi artinya yang lain itu juga luas, semua yang lain itu juga luas.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Bukan, satu itu kontekstual sekali, undang-undang ini berarti dokumen, membicarakan itu bukan domain undang-undang perusahaan juga, tapi saya ingin menyampaikan, kami itu sekarang sibuk diundang Mabes Polri sebagai saksi, termasuk yang dilakukan oleh oknum Mabes Polri, kemudian di pengadilan, di Cirebon, di Medan, kami kirim anak buah kami, ini semuanya berkaitan dengan masalah dokumen, hanya itu saja. Nah itu yang kami ingin sebetulnya, jadi bahkan pemikiran saya sendiri khususnya itu lebih luas bahwa arsip itu apapun bentuknya, wong yang

27

ARSIP D

PR RI

Page 28: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

elektronik saja sah di pengadilan, apalagi yang lain. sebetulnya timbul pemikiran dari situlah, nah kemudian merumuskannya numpang disitu termasuk otentikasinya itu.

lni sekedar saja, jadi apa pun yang diputuskan oleh sidang ini tentu kami terima dan saya sangat mengerti yang pak Ferry katakan, tapi saya hanya kemudian ini undang-undang juga produk DPR tapi barangkali bukan Komisi II karena undang-undang Dokumen Perusahaan, tapi saya tahu persis dan saya ikut karena itu istilah arsip diganti dokumen. Kalau tidak ada itu tidak ada masalah, tetapi saya ingin bahwa dikenyataan manapun seperti itu, jadi bahwa arsip itu memang merupakan alat bukti, yang elektronik saja alat bukti apalagi yang hard copy, misalnya.

FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Saya kira bukan seperti itu pak Djoko. Sebetulnya yang saya katakan begitu ketika ITE dirumuskan juga muncul pertanyaan apakah piring set dari bank itu tanpa ditanda tangani apakah sah, kemudian dengan kalimat undang-undang memang disahkanlah, memang begitulah elektronik, kita menyesuaikan, aspek legalitas dalam proses dokumentasi dengan pembagian dokumen elektronik pak.

Sekarang ini SMS saja sudah bisa menjadi bukti pak, terutama di pengadilan KUA, ini sms dari selingkuhannya di rekam, di forward dan sebagainya. nah mau saya tadi begitu pak, saya hanya khawatir jatah kita membangun ANRI yang kuat memiliki otentitas penuh itu kemudian dia bisa diselewengkan. Saya berpikir pertanyaan saya, kalau mau disetujui tidak apa-apa tapi saya minta ini dicatat supaya nanti kepala ANRI tidak bisa main-main. Bisa saja dia main-main selama alat bukti di dia, kan dia tidak mungkin bawa arsip yang ada di kantor, diakan bisa dialihkan dalam bentuk elektronik, dia kan di otentikasi oleh ANRI. Saya tanya pusat hukum kepala ANRI dengan tersangkanya ya sud ah tidak saya otentikasi, tidak bisa jadi alat bukti dalam pasal itu. karena harus diotentikasi, tapi kalau tanpa ada itu urusannya adalah dokumen otentik itu. ltu yang saya sampaikan.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Atau begini kalau saya bisa menerima ini pak Ferry, tapi yang saya itu ingin begini, jadi apapun arsip bukan masalah otentikasinya saya sangat bisa menerima itu, tapi sejak awal kita tidak pernah bawa arsip itu sebagai alat bukti sah, itu saja, itu misalnya masalah otentikasi, saya sangat bisa menerima tetapi ini dimana-mana itu betul sebagai bukti misalnya karena seperti dokumen elektronik ataupun apapun tadi tetapi justru belum pernah ada rumusan kalau undang­undang ITE kan dokumen elektronik, nah di undang-undang kearsipn ini, arsip itu belum ada yang menyatakan bahwa itu sebagai alat bukti, apakah yang artinya diciptakan oleh BPN.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Jadi kekuatan itu sebagai alat bukti biarlah rana hukum yang lain yang menentukan, cukup diarsip menentukan keasliannya melalui legalisir, cukup disitu pak. masalah itu kekuatan sebagai alat bukti serahkan ke wilayah hukum yang lain, hukum acara, kewenangan bapak atau ANRI hanya melegalisir bahwa itu adalah ahli media misalnya.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Saya tambahkan sekali lagi saya bisa menerima pak Bambang, pak Ferry, saya itu hanya ingin, arsip itu baik yang arsip maupun dokumen elektronik sudah di diclear dia adalah alat bukti.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F·PD:

Cukup disitu, nanti hukum yang lain yang menentukan kekuatan alat bukti itu.

28

ARSIP D

PR RI

Page 29: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Arsip dalam pengertian umum apa saja? nah ini yang kami ingin sebenarnya saya sendiri ingin diskusi di luar itu. Bahwa kalau arsip elektronik itu alat bukti sah, kami itu hanya ingin bukan masalah otentikasinya sekarang, saya setuju saya otentikasi, bisa tidak ini hanya pemikiran, bahwa arsip itu sebetulnya sudah sebagai alat bukti, seperti sertifikat tanah, apa saja sebetulnya kan sebagai itu, ini sebetulnya sekarang pemikiran saya, kalau itu tadi saya sudah sepenuhnya kalau boleh 200% itu yang saya terima, seperti yang dikatakan pak Ferry, tetapi yang itu tadi kan belum pernah ada rumusan bahwa arsip itu sebagai alat bukti sah. Nah sekarang yang ada di KUHAP itu adalah surat, nah skrik di dalam itu kan sering misalnya saja orang kemudian dari polisi menanyakan karena istilah surat itu kan agak berbeda penafsiran surat, kemudian polisi menanyakan atau hakim kemudian mengundang kami hampir dimana-mana, kemudian sebetulnya definisi yang disebut arsip itu apa? Ya termasuk surat.

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F·KB:

Saya ingin mencoba berlogika terbalik dengan pak Ferry, mungkin begini justru karena seandainya tidak dicantumkan sebagai alat bukti, maka seorang kepala ANRI bisa sewenang­wenang malah jadi tidak ada kaitan dengan soal sebagai alat bukti secara hukum, jadi hasil alih media itu kami bisa tanda tangan atau tidak kan toh kan tidak ada implikasi dari itu. Kalau jelas ini bahwa ini jadi alat bukti maka ada kewajiban mengeluarkan tanggung jawab seorang kepala ANRI untuk menandatangani itu. Saya pikir itu yang pertama.

Yang kedua dengan dicantumkan itu, saya melihat ada kepentingan memang bahwa supaya tidak ada lagi debat di pengadilan bahwa arsip itu masih bisa dijadikan oleh hakim, sah tidak jadi alat bukti, walaupun itu di administrasi umum ada di undang-undang lain dan undang­undang ini maka tidak ada lagi itu berdebat bahwa ini sah tidaknya arsip sebagai alat bukti kan begitu, karena undang-undang menyatakan begitu.

Atau mungkin itu yang saya tangkap dari pak Djoko itu. saya ingin analogikan dengan legalisir ijasah, justru persoalannya bukan soal setelah dipersoalkan terus seorang kepala sekolah menanda tangani apa tidak, jadi kedua ijasah dilegalisir maka itu menentukan sah tidaknya, lalu sah atau tidaknya memerlukan itu, kalau kepala sekolahnya itu tidak mau melegalisir dia kena hukum juga kan, dari hal itu ini betul-betul otentik koq tidak mau di tanda tangan, kepala ANRI bisa kena sanksi saya kira seperti itu.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

Kalau begitu bagian itu yang diatur, sebentar pak ini masuk wilayah pelayanan publik pak. Kalau memang dokumen yang ada di ANRI dibutuhkan oleh masyarakat pimpinan tidak mau tanda tangan itu yang diatur mungkin. ltu yang harus diatur.

FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Saya kira begini pak Saiful membalikkan pengertian bukan berpikir terbalik. Menurut saya begini, jadi kita lihat bahwa ini yang kita bahas pasal 75 jelas-jelas dari tadi bicara otentikasi, bahwa arsip dengan pengertian sebagaimana ketentuan umum nomor 2 jelas keamanan dan sebagainya. nah ketika dia kemudian mau dialih mediakan baik dalam bentuk elektronik, cetak, dan lain sebagainya maka dia sebagai bentuk alih media harus di legalisir itu saja, kalau mau dijadikan apa, saya kira tidak usah kita dorong.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

ltu pertanyaannya begini untuk apa otentikasi itu? maka saya memberikan gambaran itu.

29

ARSIP D

PR RI

Page 30: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Otentikasinya adalah dia bisa saja menyatakan asli atau tidak nya kira-kira seperti itu. Saya kira kita juga tidak usah memperumitlah, kan yang saya tanyakan tadi, bisakah misalnya kalau nanti jabatan kepala ANRI bisa memperlemah alat bukti bagi tersangka yang kebetulan dia kenal. lya kan padahal kita memberikan ini untuk otentikasi terhadap konteks dari pada ANRlnya bukan untuk penggunaannya tapi dalam jabatan seperti ini bisa untuk penggunaannya.

Tunggu saya belum ijinkan. Kan mesti lewat pimpinan dulu.

KETUA RAPAT:

Silakan pak Djoko.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Terima kasih pak.

Saya sudah bolak balik, saya menerima apa yang dijelaskan oleh pak Ferry, tetapi sekarang pemikiran saya bukan pada otentikasi, pemikiran saya sekarang muncul arsip itu sudah dimana-mana arsip elektronik sudah diatur sebagai alat bukti sah, tetapi diaturan umum kearsipan, arsip itu dimana saja tidak usah diotentikasi.

Jadi arsip yang asli dimana saja, arsip yang umum dimana saja tidak harus di arsip nasional, itu sebagai alat bukti sah tidak, itu saja. Nah sekarang kalau itu bisa, bolehkah misalnya, bisakah itu diatur dalam undang-undang ini? Tapi bukan otentikasi.

Saya menerima yang pak Bambang, pak Ferry, saya betul-betul mengerti betul, tetapi sekarang itu tidak ada rumusan dimana-mana dan begini, dimana-mana diatur dan mereka selalu ke arsip nasional. lni contoh, undang-undang tindak pidana korupsi, dokumen yakni setiap rekaman data atau informasi yang dapat dilihat dibaca dan atau didengar yang dapat dikeluarkan dan atau tanpa suatu sarana, baik yang tertuang diatas kertas ataupun selain kertas maupun yang terekam secara elektronik berupa tulisan, suara, gambar, rancangan, foto dan sebagainya yang memilih mana, ini undang-undang tindak pidana korupsi. Kemudian yang undang-undang skyber, data rekaman atau informasi yang dapat dilihat. dibaca atau tanpa bantuan suatu sarana baik yang tertuang di atas kertas, benda fisik ataupun selain kertas, atau terekam secara elektronik termasuk tetapi tidak terbatas dan seterusnya. Kami sebetulnya hanya ingin bahwa arsip mungkin sekali lagi bukan di dalam otentikasi tetapi itu sedikit bahwa itu dinyatakan sebagai alat bukti itu saja. Karena dalam kenyataan kemana-mana kami diundang termasuk oleh Mabes Polri.

DRS. FERRY MURSYIDAN BALDAN/F-PG:

Saya setuju saja yang pikiran pak Djoko terangkan tapi pertanyaannya.

KETUA RAPAT :

Pak hadi dulu silakan.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP:

Saya ingin tanya dulu, kalau mau masukan itu kira-kira dimana?

KETUA RAPAT :

Di bagian lain. kalau begitu kita sudahkan cukup dua pasal saja.

30

ARSIP D

PR RI

Page 31: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Saya setuju betul ini diketukan pun saya sudah setuju.

KETUA RAPAT:

Ok ketuk dulu ya?

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP:

Sebentar pak jangan diketuk dulu dan jangan juga dihapus ini sudah hampir pukul 23.00, satu menit lagi, pendalaman buat besok pak.

KETUA RAPAT :

Sudah habis ini, jadi kita yang satu dan yang dua itu, sudah dicapai, kalau kita bisa setujui kita ketuk yang disetujui, sedapat mungkin tidak perlu kita tunda, tapi terhadap masalah alat bukti itu kita carikan di dalam diskusi besok dimulai pukul 10.00 wib, khusus tentang alat bukti itu. dan pasal-pasal lain dan ketentuan lain yang belum selesai.

Tidak ada lagi di sanksi kita masih perlu disiplinkan lagi karena ada tambahan tadi. Jadi begini saya minta juga begini dari sekretariat dan dari hukum dan ham saya minta supaya coba dicari korelasinya dengan undang-undang lain misalnya seperti adminduk itu kan dokumen kependudukan, apakah disitu disebutkan, misalnya dokumen kependudukan bisa menjadi alat bukti di pengadilan atau tidak, karena ada memang status dokumen atau apa namanya yang arsip­arsip yang sah, tapi tidak perlu di cantumkan sebagai alat bukti, itu juga ada. jadi maksudnya pak Ferry itu jelas supaya jangan ada mobilisasi atau pengertian arsip ini sebagai alat bukti yang kemudian menimbulkan kewaspadaan, bahwa dia bisa menjadi alat bukti sehingga timbul lagi satu mata rantai otoritas baru yang disitu ada masalah-masalah, implikasi-implikasi lain. saya kira peringatan seperti ini atau catatan dari pak Ferry ini sangat penting untuk kita karena dihasilkan dari berbagai peraturan perundang-undangan yang kebetulan nanti ternyata dalam pelaksanaannya banyak sekali implikasi. Maka saya bisa paham kalau pak Ferry itu jauh ke depan implikasi-implikasi dan pemikiran-pemikirannya.

Dengan catatan seperti itu, kita akan lanjutkan karena sekarang sudah pukul 23.00 wib, dengan catatan dari pak Hadimulyo, kita akan akhiri sidang pada malam hari ini.

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP:

Saya kira apa yang sudah dibuat ini, itu memang tidak ada dari segi bahasa, supaya lebih di share lagi dari segi bahasa, dari lembaga bahasa kan sama dari Diknas, karena saya aturan penulisan dari ahli bahasa yang berbeda, itu beda juga. tolong misalnya istilah-istilah yang masih satuan umum, itu tidak pakai huruf besar dan kalau yang sudah tertentu sudah pakai huruf besar.

KETUA RAPAT :

Silakan pak bambang.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH/F-PD:

T erima kasih pak.

Tadi kita bahas Pasal-pasal awal sanksi desa itu kelembaga, iya kan? tapi begitu diayat berikutnya ada pemotongan gaji, itu lebih ke personal, maka nanti diaturlah sanksi. Untuk besok pak mungkin malam ini ada pemikiran-pemikiran, silakan dibuat lagi usulan.

31

ARSIP D

PR RI

Page 32: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

KETUA RAPAT:

Tambahan lagi dengan tadi ada kewajiban-kewajiban yang kita tambahkan nanti ada juga sanksinya yang akan diatur, implikasinya di sanksi kemudian mengenai sanksi ini alhamdullilah kita sudah bahas khusus pak Bambang soal korelasi pasalnya tetapi mengenai isi sanksinya masih terbuka kita bicarakan besok.

Saya kira begitu dengan demikian.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Mohan pak jangan diketuk dulu.

Yang kedua "apa yang telah diotentikasi", bukan itu yang saya usulkan terakhir, yang saya usulkan bukan yang diotentikasi, saya sepenuhnya setuju dengan pak Ferry hanya pemikiran saya tadi apakah arsip itu dan seterusnya itu saja pak.

Koq ditulis ayat (2) bukan ayat (2) "arsip yang telah diotentikasi bukan, sama sekali itu malah perlu dihapus, bukan ini penjelasan itu. "arsip yang telah diotentikasi sebagaimana ayat (2) dapat dijadikan alat bukti".

KETUA RAPAT:

Memang itu pemikiran kita bahwa yang bisa dijadikan alat bukti itu akan lebih kuat kalau sudah di otentikasi oleh lembaga kearsipan, tapi masih subjek to be repair tomorrow.

DJOKO UTOMO/KEPALA ANRI:

Saya hanya usulan tadi kira-kira bisa tidak tidak? kalau tidak bisa tidak apa-apa.

KETUA RAPAT:

Kira-kira itu mengantarkan tidur malam kita dan makan sahur yang menghasilkan energi untuk menyelesaikan masalah "kira-kira". Dengan demikian kita tutup pertemuan ini dengan ucapaan terima kasih

(KETUK PALU 1X)

Assalammualaikum wr.wb. Kita besok ketemu pukul 10.00 WIB atau pukul 09.30 WIB.

(RAPAT KITA SKORS)

32

Jakarta, 11 September 2009 a. n Ketua Rapat

Sekretaris

ORA. NURANI BODROINI NIP.19600703 1988032001

ARSIP D

PR RI

Page 33: RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102649... · 2017-06-07 · 7 dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah tim sinkronisasi komisi ii dpr ri dengan sekretaris

LAPORAN KOMISI II DPR RI KE BAMUS DPR RI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENT ANG

KEARSIPAN

10 SEPTEMBER 2009

ARSIP D

PR RI