dewan perwakilan rakyat republik indonesia...

13
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN Tahun Sidang : 2009-2010 Masa Persidangan : - Rapat ke : - Jenis Rapat : Rapat Kerja Dengan : Pemerintah Sifat Rapat : Terbuka Hari/tanggal : Kamis, 22 Juli 2010 Waktu : 00.00 WIB s/d selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi V Ketua Rapat : H. MUHIDIN MOHAMAD SAID/F-PG Sekretaris Rapat : Acara : Pembahasan RUU Tentang Perumahan dan Pemukiman Anggota Hadir : ARSIP DPR-RI

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

Tahun Sidang : 2009-2010 Masa Persidangan : - Rapat ke : - Jenis Rapat : Rapat Kerja Dengan : Pemerintah Sifat Rapat : Terbuka Hari/tanggal : Kamis, 22 Juli 2010 Waktu : 00.00 WIB s/d selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi V Ketua Rapat : H. MUHIDIN MOHAMAD SAID/F-PG Sekretaris Rapat : Acara : Pembahasan RUU Tentang Perumahan dan Pemukiman Anggota Hadir :

ARSIP D

PR-RI

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

2

KETUA RAPAT (H. MUHIDIN MOHAMAD SAID/F-PG) : Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat sore dan salam sejahtera bagi

kita semua. Yang terhormat Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI, Yang terhormat Saudara Menteri Perumahan Rakyat RI, Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM, Yang terhormat Saudara Anggota DPD RI. Sesuai dengan suratnya hari ini rekan-rekan kita dari DPD masih melakukan kunjungan kerja

ke daerah dan oleh karena itu belum sempat hadir pada saat ini. Para Pejabat di Lingkungan Kementerian Perumahan Kementerian Hukum dan HAM, dan

hadirin sekalian yang kami muliakan. Pertama-tama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas konstitusional kita dalam keadaan sehat wal'afiat.

Berdasarkan informasi dari Sekretariat bahwa hari ini sudah ditandatangani dan dihadiri oleh 21 anggota dan 7 orang yang izin dari 52 Anggota Komisi V DPR RI yang terdiri dari lebih dari separuh unsur komisi sehingga telah memenuhi kuorum. Oleh karena itu, sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 245 Peraturan DPR RI dan tata tertib, ijinkanlah saya membuka rapat pada hari ini dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim dan rapat ini terbuka untuk umum.

(KETUK PALU : 1 KALI) Saudara menteri, dan hadirin sekalian yang kami hormati. Atas nama Pimpinan dan Anggota DPR RI kami menyampaikan ucapan terima kasih atas

kehadiran Saudara Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Hukum dan HAM dalam Rapat Kerja pada hari ini untuk mewakili Pemerintah berdasarkan surat Presiden RI Nomor 49/Presiden/06/2010 tertanggal 24 Juni 2010 guna membahas Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman. Kita juga mengucapkan terima kasih atas surat yang telah disampaikan oleh rekan-rekan kita dari Dewan Perwakilan Daerah karena hari ini juga seyogyanya datang disini tetapi karena sesuatu hal maka belum sempat pada hari ini.

Sebagaimana undangan yang telah kami sampaikan bahwa acara hari ini adalah : 1. Pengantar musyawarah dalam rangka pembahasan atas rancangan undang-undang usul DPR RI

tentang Perumahan dan Permukiman. a. Penjelasan DPR RI atas Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman. b. Pandangan Presiden atas Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman.

2. Penetapan mekanisme pembahasan Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman. 3. Penetapan jadwal pembahasan atas Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman.

Sehubungan dengan itu, untuk melaksanakan tugas konstitusional yang menjadi tugas kita bersama sebagaimana amanat Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

ARSIP D

PR-RI

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

3

1945, kami memulai rangkaian acara pembahasan Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman pada sore hari ini.

Saudara Menteri, dan hadirin sekalian yang saya hormati. Marilah kita memasuki acara pertama yaitu pengantar musyawarah dalam rangka

pembahasan atas Rancangan Undang-Undang Usul DPR RI tentang Perumahan danPermukiman. Pada saat ini diawali penjelasan dari DPR RI atas Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman yang akan disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI yang terhormat adalah Saudara Drs. Yoseph Umar Hadi, M.Si, MA untuk itu saya persilakan.

F-PDIP (DRS. YOSEPH UMAR HADI, M.Si, MA) : Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI, Yang saya hormati Saudara Menteri Perumahan Rakyat, Yang saya hormati Saudara Menteri Hukum dan HAM, Yang saya hormati Anggota DPD RI, yang belum hadir pada kesempatan ini, dan Para Pejabat di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat serta Kementerian Hukum dan

HAM, dan hadirin sekalian yang kami muliakan. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan pengantar musyawarah dalam rangka

pembahasan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman yang merupakan usul inisiatif dari DPR RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup panjang sekitar 10 halaman, oleh karena itu saya membacakan sari-sarinya atau pokok-pokoknya saja dengan catatan bahwa meskipun tidak kami baca tapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari apa yang akan kami sampaikan kepada kesempatan hari ini.

Ibu dan Bapak sekalian yang kami hormati. Proses pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman telah

berlangsung secara mendalam dan argumentatif karena ada berbagaimacam perbedaan pandangan yang mendasar diantara pemaku kepentingan diatas pokok-pokok pikiran Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman. Mengingat keterbatasan waktu maka penjelasan atas Rancangan Undang-Undang ini ditekankan pada hal-hal yang utama sedangkan penjelasan keseluruhan secara rinci dan tertulis menjadi lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penjelasan yang dibacakan.

Saudara Menteri, dan hadirin sekalian yang kami hormati. Sejak tanggal 28 Januari tahun 2010, DPR RI telah melakukan serangkaian pembahasan

tahapan dalam menyiapkan rancangan undang-undang inisiatif mengenai Perumahan dan Permukiman. Yang pertama adalah pembahasan Komisi V kemudian yang kedua melakukan harmonisasi pembulatan dan pemanfaatan di Badan Legislasi dan yang ketiga melalui proses persetujuan dalam Rapat Paripurna yang berlangsung pada tanggal 1 Juni 2010 yang lalu.

ARSIP D

PR-RI

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

4

Dalam proses pembahasan draf rancangan undang-undang tersebut, DPR RI telah melakukan diskusi baik dengan Instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Para Pakar, dan juga Perguruan Tinggi, Pelaku Perbankan, Asosiasi Profesi, Pelaku Usaha, LSM, dan Stakeholder lainnya. Undang-Undang Nomor 4 tahun '92 tentang Perumahan dan Permukiman dinilai tidak lagi mampu mengakomodasi segala permasalahan yang berkembang saat ini maupun yang akan datang terutama terkait dengan adanya backlock atau kekurangan didalam penyediaan rumah pada tahun yang sedang berjalan ini yang hingga saat ini mencapai lebih daripada 8 juta unit dan diperkirakan akan terus meningkat serta rendahnya daya beli masyarakat berpenghasilan rendah sehingga perlu dilakukan penyempurnaan atas Undang-Undang Nomor 4 tahun '92 tentang Perumahan dan Permukiman.

Adapun urgensi perubahan secara umum terkait dengan perubahan lingkungan strategis Perumahan dan Permukiman sehingga perlu juga dilakukan penyempurnaan undang-undang ini antara lain: 1. adanya perubahan UUD tahun 1945 khususnya Pasal 28h ayat (1) yang mengamanatkan antara

lain : substansi tentang hak setiap orang untuk hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.

2. perlunya mempertimbangkan sejumlah undang-undang baru dan sejumlah undang-undang terkait yang telah dilakukan perubahan sehingga sejumlah substansi pengaturan didalam sejumlah Undang-Undang Perumahan dan Permukiman saat ini yang harus disinkronisasi dan diharmonisasi kan dengan undang-undang terkait lainnya antara lain: Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang 28 tahun 2002 tentang Bangunan dan Gedung.

3. pergeseran paradigma yang didalam Undang-Undang Nomor 4 tahun '92 tentang Perumahan dan Permukiman adalah pendekatan pembangunan Perumahan dan Permukiman menjadi perlunya kita mengatur tempat tinggal sebagai bagian hak setiap warga negara. Oleh karena itu, kewajiban warga negara lah yang harus memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan hidup yang baik dan sehat.

4. mengantisipasi perkembangan konsep kawasan Perumahan dan Permukiman yang bersifat make use.

Saudara Menteri, dan hadirin sekalian yang kami hormati. Dengan adanya perubahan yang secara mendasar dari segi konsepsi dan materinya yang

mencakup lebih dari 50% maka rancangan undang-undang lagi ini bukan merupakan rancangan undang-undang yang bersifat revisional atau perubahan melainkan telah merupakan rancangan undang-undang yang bersifat menggantikan atau undang-undang baru menggantikan undang-undang lama.

ARSIP D

PR-RI

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

5

Muatan Undang-Undang Nomor 4 tahun '92 semula terdiri dari 10 bab dan 42 pasal kemudian disepakati untuk diganti dengan undang-undang yang sekarang terdiri dari 18 bab dan 134 pasal yang terdiri dari bab 1 ketentuan umum, bab 2 asas tujuan dan ruang lingkup, bab 3 pembinaan, bab 4 penyelenggaraan perumahan, bab 5 penyelenggaraan Permukiman, bab 6 pemeliharaan dan perbaikan, bab 7 peremajaan Permukiman kumuh, bab 8 pengadaan tanah, bab 9 pembiayaan, bab 10 tugas dan wewenang, bab 11 hak dan kewajiban, bab 12 peran serta masyarakat, bab 13 larangan, bab 14 penyelesaian sengketa, bab 15 sanksi administratif, bab 16 ketentuan pidana, bab 17 ketentuan peralihan, bab 18 penutup.

Saudara Menteri, dan hadirin sekalian yang kami hormati. Inilah penjelasan mengenai sedikit tentang Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan

dan Permukiman yang pokok, selanjutnya Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman yang akan dibahas dengan Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Hukum dan HAM RI siap untuk kami hantarkan untuk dilakukan pembahasan secara langsung mulai pada hari ini dalam forum yang terhormat dalam Rapat Kerja antara Komisi V dengan Kementerian yang menjadi amanat dari surat Presiden yang sudah disampaikan.

Demikian Pimpinan, pengantar musyawarah dari kami. Sekian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Wa'alaikumussalam. Terima kasih kepada Pak Yoseph yang telah menyampaikan penjelasan dari DPRRI. Saudara Menteri, dan hadirin sekalian yang kami hormati. Selanjutnya saya perSilakan kepada Menteri yang mewakili Presiden yang akan memberikan

penjelasan atas Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman yang akan disampaikan oleh Saudara Menteri Perumahan dan Permukiman.

Silakan. PEMERINTAH/MENPERA : Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, Saudara Menteri Hukum

dan HAM, Saudara dari Dewan Perwakilan Daerah. Dan salam sejahtera bagi kita semua. Perkenankanlah kami atas nama Presiden menyampaikan pandangan Presiden atas

Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah melimpahkan kesehatan dan kesejahteraan kepada kita semua sehingga kita bisa menghadiri Rapat Kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

ARSIP D

PR-RI

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

6

Dalam rangka penyampaian pengantar musyawarah Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman. Mewakili Presiden dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan pandangan Presiden atas Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman yang merupakan usul inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Penyampaian pandangan Presiden ini sebagai bagian dari tahapan pemenuhan syarat dalam proses pembahasan atas rancangan undang-undang yang telah disampaikan oleh Ketua DPR RI kepada Presiden melalui surat Nomor LG.0103/4380/DPRRI/VI/2010 tertanggal 7 Juni 2010 untuk dibicarakan dengan Presiden dalam sidang DPR RI guna dibahas dan mendapatkan persetujuan bersama. Presiden melalui surat nomor R-49/PRES/06/2010 tanggal 24 Juni 2010 menugaskan Menteri Perumahan Rakyat serta Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk mewakili Presiden dalam pembahasan rancangan undang-undang tersebut.

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hak untuk bertempat tinggal dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak yang diakui dalam konstitusi kita. Dalam usaha mewujudkan hak tersebut antara lain telah dilakukan dengan mengajukan revisi atas Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman oleh Anggota Dewan yang terhormat. Sebagaimana kita ketahui bersama, revisi yang diajukan mencakup lebih dari 50% atas undang-undang yang sekarang berlaku sehingga revisi yang diajukan sesungguhnya lebih mengarah kepada pembuatan undang-undang baru.

Dengan demikian, kami memahami sepenuhnya bila Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman dimaksudkan untuk mengganti Undang-Undang Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. Substansi rancangan undang-undang lebih komprehensif jika dibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1992 yang bisa dilihat dari perspektif perubahan dan luasnya lingkup substansi pengaturan baru dalam rancangan undang-undang ini. Dalam konteks ini beberapa pokok-pokok substansi yang menurut hemat kami sangat menonjol adalah antara lain pengaturan mengenai penyelenggaraan perumahan dan Permukiman, pembiayaan, tugas dan wewenang pemerintah, hak dan kewajiban masyarakat, peran serta masyarakat, larangan, penyelesaian sengketa, sanksi administratif serta penambahan unsur tindak pidana dalam pemberantasan pidana.

Berdasarkan apa yang kami cermati, ikuti, rasakan tidak berlebihan kiranya apabila kami berpendapat bahwa pengajuan rancangan undang-undang ini merupakan manifestasi dari kesungguhan dan kebulatan tekad Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia sebagai pembentuk undang-undang dalam melaksanakan pembangunan hukumnasional serta mempertegas komitmen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesiauntuk memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman.

Berkenaan dengan itu semua, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang melalui visi jauh kedepan yang

ARSIP D

PR-RI

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

7

telah menanamkan sekaligus memperkuat pondasi penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan guna memberikan kepastian kepada masyarakat banyak khususnya masyarakat berpenghasilan rendah dalam memenuhi hak dasar untuk bertempat tinggal yang pada gilirannya mensejahterakan kesejahteraan rakyat.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dengan rancangan undang-undang ini Pemerintah dituntut untuk lebih berperan dalam menyelenggarakan, memfasilitasi dan menyediakan perumahan dan Permukiman bagi masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah melalui penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman yang berbasis kawasan serta keswadayaan masyarakat yang sejalan dengan semangat demokrasi, otonomi daerah dan keterbukaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, Berkaitan dengan materi muatan yang diatur dalam rancangan undang-undang ini, setelah

kami pelajari secara seksama, kami berpandangan bahwa pada prinsipnya tidak banyak muatan materi yang mengundang perbedaan diantara kita. Namun demikian, dalam kesempatan yang berbahagia ini perkenankan kami menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut khususnya yang berkaitan dengan materi muatan sebagai berikut : 1. Pengadaan tanah, yang ditugaskan kepada Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam

menyediakan tanah untuk perumahan dan Permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pelaksanaaannya perlu mempertimbangkan ketersediaan tanah dan kemampuan keuangan Pemerintah.

2. Berkenaan dengan pembiayaan perumahan dan Permukiman masih dihadapkan pada kondisi belum tersedianya dana murah jangka panjang untuk meningkatkan akses dan Jaya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dipertimbangkan adanya pengaturan yang memungkinkan sumbersumber dana murah jangka panjang dapat diperoleh melalui tabungan perumahan yang dikelola oleh suatu lembaga pembiayaan perumahan yang khusus mengelola dana jangka panjang tersebut.

3.Materi muatan undang-undang seyogyanya mencakup pengaturan yang mengakomodasi pengintegrasian penyelenggaraan pembangunan perumahan dan Permukiman dengan pengembangan perkotaan secara sinergis dan berkesinambungan.

Berkenaan dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman dapat kami sampaikan bahwa secara keseluruhan melalui mekanisme pembahasan interdep yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, kami telah menghimpun sejumlah tidak kurang dari 738 daftar inventarisasi masalah dengan rincian sebagai berikut : karakteristik tetap 425 DIM, penyempurnaan redaksional 255 DIM termasuk 53 DIM diantaranya merupakan usulan untuk penghapusan redaksional, penyempurnaan substansi 26 DIM, penambahan substansi baru 32 DIM.

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

ARSIP D

PR-RI

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

8

Demikian kami sampaikan pandangan Presiden atas Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman. Semoga pandangan kami dapat dijadikan bahan untuk pembahasan nanti. Pandangan secara rinci atas Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman akan kami sampaikan lewat penyampaian daftar inventarisasi masalah pada saat pembahasan materi muatan rancangan undang-undang tersebut.

Dengan demikian kami sampaikan kembali bahwa pada prinsipnya kami dapat menerima dan siap membahas rancangan undang-undang ini dalam rapat-rapat berikutnya dengah sepenuhnya mengikuti mekanisme dan jadwal pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman yang akan ditetapkan.

Atas perhatian Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa meridhoi usaha kita bersama. Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 22 Juli 2010 a.n. Presiden Republik Indonesia

ttd Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia,

Patrialis Akbar ttd

Menteri Perumahan Republik Indonesia, ttd

Suharso Monoarfa

KETUA RAPAT : Terima kasih kepada Saudara Menteri atas telah disampaikan pandangan Presiden atas

Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman, mau disampaikan secara resmi. Terima kasih kepada Saudara Menteri yang telah menyampaikan pandangan Presiden atas

Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman yang telah kami terima tadi. Dan selanjutnya kita akan memasuki pembahasan mekanisme, pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman dan bahannya mungkin sudah kami bagikan kepada anggota.

Selanjutnya saya persilakan kepada yang terhormat Saudara Wakil Ketua Saudara Mulyadi untuk membacakan mekanisme pembahasan tersebut.

F-PD (IR. H. MULYADI) : Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Bapak Pimpinan dan Bapak-bapak Anggota Komisi V DPR RI, Yang saya

hormati Saudara Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia,

ARSIP D

PR-RI

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

9

Yang saya hormati Saudara Menteri Hukum dan HAM, Yang saya hormati Saudara para pejabat di lingkungan Kementerian Rakyat beserta

Kementerian Hukum dan HAM, dan hadirin yang kami muliakan. Jadi dalam rangkaian Rapat Kerja kita pada hari ini dalam rangka pembahasan Rancangan

Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman perlu kami bacakan secara lengkap masalah mekanisme pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman sebelum mendapat persetujuan dari kita semua.

Adapun mekanisme pembahasan tentang Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman adalah sebagai berikut : a. Materi acuan, materi bahasan adalah daftar inventarisasi masalah atau DIM tentang Rancangan

Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman yang diajukan oleh Pemerintah kepada Komisi,

b. Rapat Kerja atau Rapat Dengar Pendapat, Rapat Dengar Pendapat Umum : 1. Komisi dapat meminta Menteri yang mewakili Presiden membahas rancangan undang-

undang untuk menghadirkan menteri lainnya atau Pimpinan lembaga Pemerintah non Kementerian dalam Rapat Kerja ataumengundang masyarakat dalam Rapat Dengar Pendapat Umum untuk mendapat masukan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman.

2. Komisi dapat mengadakan kunjungan kerja ke luar negeri dengan dukungan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan persetujuan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

c. Rapat Kerja Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan Pemerintah, Menkumham, dan Menpera. 1. Pengantar musyawarah dalam rangka pembahasan atas Rancangan Undang-Undang

tentang Perumahan dan Permukiman. 1.1. Penjelasan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atas Rancangan

Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman. 1.2. Pandangan Presiden atas nama Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang

tentangPerumahan dan Permukiman. 2. Membahas seluruh materi persandingan DIM tentang Rancangan Undang-Undang

Perumahan dan Permukiman sesuai nomor urut persandingan DIM dengan ketentuan sebagai berikut : 2.1. Materi yang diusulkan tetap oleh Pemerintah langsung dimintakan persetujuan oleh

komisi. 2.2. Materi bersifat redaksional, penomoran dan penunjukkan pasal diserahkan kepada tim

perumus atau tim sinkronisasi melalui Panja.

ARSIP D

PR-RI

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

10

2.3. Materi yang substansial dibahas atau ditanggapi paling banyak 2 kali putaran termasuk penjelasan pengusul, untuk selanjutnya diambil putusan sebagai berikut : • Substansi belum disetujui dibahas lebih lanjut oleh forum komisi. Apabila dalam loby

komisi belum diperoleh kesepakatan dilaporkan dan dikembalikan kepada pleno komisi untuk diteruskan ke Panja.

• Substansi telah disetujui tetapi perlu penyempurnaan rumusan diserahkan kepada tim perumus melalui Panja.

• Setelah selesai seluruh materi persandingan DIM rancangan undang-undang dibentuk Panitia Kerja.

d. Rapat Kerja Komisi dipimpin oleh Pimpinan Komisi. e. Rapat Panitia Kerja :

a) Rapat Panitia Kerja dipimpin oleh salah seorang Pimpinan Komisi. b) Jumlah Anggota Panja paling banyak separuh Anggota Komisi yang mencerminkan fraksi-

fraksi c) Panja bertugas membahas, merumuskan, dan mensinkronisasikan seluruh materi rancangan

undang-undang beserta penjelasannya yang ditugaskan oleh Komisi. d) Materi yang substansial dibahas atau ditanggapi paling banyak 2 kali putaran untuk

selanjutnya diambil keputusan sebagai berikut : 1) substansi disetujui langsung diambil keputusan oleh Panitia Kerja, 2) substansi telah disetujui tetapi perlu penyempurnaan rumusan diserahkan kepada tim

perumus melalui Panja, 3) substansi belum disetujui dibahas lebih lanjut dalam forum loby Panja. Apabila dalam loby

Panja belum diperoleh kesepakatan dilaporkan dan dikembalikan kepada Komisi untuk diambil keputusan

e) Untuk menyelesaikan tugasnya Panja membentuk tim perumus, tim kecil dan tim sinkronisasi f) Panja melaporkan hasil kerja pada komisi g) Materi atau substansi yang sudah diputuskan di Panja sebaiknya tidak dibahas kembali dalam

rapat Komisi, kalaupun mungkin hanya bersifat redaksional kecuali kalau disetujui oleh fraksi-fraksi.

f. Rapat Tim Perumus a) Rapat Tim Perumus dipimpin oleh Ketua tim perumus dari unsur Pimpinan Komisi, b) Jumlah Anggota tim perumus paling banyak 2/3 dari jumlah Anggota Panja yang

mencerminkan fraksi-fraksi, c) Tim perumus bertugas merumuskan materi rancangan undang-undang termasuk penjelasan

pasal tetapi tidak merubah substansi sesuai dengan keputusan Rapat Kerja dan Rapat Panitia Kerja,

d) Tim perumus melaporkan hasil kerja kepada Panitia Kerja.

ARSIP D

PR-RI

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

11

g. Rapat Tim Kecil a) Rapat Tim Kecil dipimpin oleh Ketua tim kecil dari unsur Pimpinan Komisi, b) Jumlah Anggota tim kecil paling banyak 2/3 dari jumlah Anggota Panja yang mencerminkan

fraksi-fraksi, c) Tim kecil bertugas membahas konsideran, menimbang, dasar hukum mengingat dan

penjelasan umum rancangan undang-undang, d) Tim kecil melaporkan hasil kerjanya kepada Panja.

h. Rapat Tim Sinkronisasi a) Rapat Tim Sinkronisasi dipimpin oleh Ketua tim sinkronisasi dari unsur Pimpinan Komisi, b) Jumlah Anggota tim sinkronisasi paling banyak 2/3 dari jumlah Anggota Panja yang

mencerminkan fraksi-fraksi, c) Tim sinkronisasi bertugas mensikronkan hasil kerja tim kecil dan tim perumus serta

penugasan dari komisi atau Panja. d) Tim sinkronisasi melaporkan hasil kerjanya kepada Panitia Kerja.

i. Peserta rapat 1) Rapat Kerja dihadiri oleh Anggota Komisi bersama dengan Menteri Hukum dan HAM dan

Menteri Negara Perumahan Rakyat yang mewakili Pemerintah beserta staf. 2) Rapat Panja, Timus, Tim Kecil, Tim Sinkronisasi dihadiri oleh Panja, Tim Kecil, dan Tim

Sinkronisasi sesuai penugasannya bersama Pejabat Eselon I dari Pemerintah. j. Pakar, ahli bahasa dan ahli perundang-undangan.

Selama pembahasan dalam Rapat Kerja, Rapat Panitia Kerja, Rapat Tim Perumus, Rapat Tim Kecil, dan Rapat Tim Sinkronisasi didampingi oleh pakar, ahli bahasa dan ahli perundang-undangan yang dihadirkan oleh Pemerintah.

Jadi itulah secara lengkap telah kami bacakan mekanisme pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman.

Sekian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Wa' alaikumussalam. Terima kasih kepada Pak Mulyadi yang telah menyampaikan mekanisme pembahasan

Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman. Saya minta persetujuan kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu Anggota Komisi V yang terhormat dan juga tentu dari pihak Pemerintah,apakah bisa kita sepakati mekanisme pembahasan ini.

Bisa diterima? (RAPAT : SETUJU)

Terima kasih. Bapak dan Ibu sekalian yang saya hormati,

ARSIP D

PR-RI

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

12

Mengingat jadwal acara ini telah kita, mekanisme telah kita sepakati tentu sekarang kita akan menyusun jadwal acara pembahasan ini. Saya mohon minta kepada persetujuan Bapak-bapak sekalian karena waktu sangat terbatas dan tentu jadwal ini memerlukan pembahasan secara khusus, saya meminta persetujuan kalau diijinkan bahwa diberikan mandat kepada Pimpinan dan tentu juga Pemerintah untuk menyusun jadwal inisehingga kalau bisa kita setujui dan secara khusus nanti kami dari Pimpinan dan tentu didampingi oleh pihak Pemerintah menyusun jadwal acara pembahasan rancangan undang-undang ini. Bisa disetujui?

(RAPAT : SETUJU) Terima kasih. F-PKS (IR. H. YUDI WIDIANA ADIA, M.Si) : Sedikit Pimpinan. Saya setuju saja dengan apa yang disampaikan oleh pimpinan tetapi terkait dengan jadwal

karena masa sidang ini tidak panjang-panjang, alangkah baiknya ada beberapa alternatif jadwal ketat dan jadwal yang agak longgar gitu.

Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih. Jadi saya kira memang mengingat mekanisme waktu sekarang yang sangat terbatas bahwa

pada penutupan sidang nanti tanggal 30 Juli kita sudah masuk lagi masa reses. Oleh karena itu, waktu ini kita akan manfaatkan untuk membahas jadwal pembahasan. Kemudian nantinya tentu saya juga minta kepada teman-teman sekalian, tentu kami juga akan mengisi waktu nanti pada malam hari ini dan kita bersepakat, bahwa kita semua bisa menyelesaikan rancangan undang-undang ini nanti mungkin bisa lebih cepat kalau kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, mungkin bisa malam hari bisa kita lakukan. Jadi mandat ini saya minta, mandat penuh ya sesuai dengan tata tertib. Jadi akan lakukan menyusun itu sesuai dengan tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Bisa disetujui?

(RAPAT : SETUJU) Terima kasih. Jadi apabila tidak ada hal-hal lain, saya kira Rapat Kerja kita pada hari ini telah selesai. Oleh

karena itu, sekali lagi saya atas nama Pimpinan Komisi V DPR RI dan seluruh Anggota Komisi V DPR RI menyampaikan Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Saudara Menteri Perumahan Rakyat RI, kepada Saudara Menteri Hukum dan HAM RI dan seluruh jajaran kementerian dan juga kepada rekan-rekan Komisi V DPR RI yang telah mengikuti dengan seksama Rapat Kerja kita pada sore hari ini.

ARSIP D

PR-RI

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-025821-1380.pdf · RI kami tidak membacakan secara keseluruhan karena pengantar ini cukup

13

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil'alamin, Rapat Kerja ini saya tutup dengan ucapan Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 17.00 WIB)

Jakarta, 22 Juli 2010 KETUA RAPAT

ttd H. MUHIDIN MOHAMAD SAID

ARSIP D

PR-RI