dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah...

31
52 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN Tahun Sidang : 2009-2010 Masa Persidangan : - Rapat ke : - Jenis Rapat : Rapat Kerja Dengan : Pemerintah Sifat Rapat : Terbuka Hari/tanggal : Selasa, 14 Desember 2010 Waktu : 00.00 WIB s/d selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi V Ketua Rapat : H. MUHIDIN MOHAMAD SAID/F-PG Sekretaris Rapat : - Acara : Pembahasan RUU Tentang Perumahan dan Pemukiman Anggota Hadir : ARSIP DPR-RI

Upload: others

Post on 19-Feb-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

52

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

Tahun Sidang : 2009-2010 Masa Persidangan : - Rapat ke : - Jenis Rapat : Rapat Kerja Dengan : Pemerintah Sifat Rapat : Terbuka Hari/tanggal : Selasa, 14 Desember 2010 Waktu : 00.00 WIB s/d selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi V Ketua Rapat : H. MUHIDIN MOHAMAD SAID/F-PG Sekretaris Rapat : - Acara : Pembahasan RUU Tentang Perumahan dan Pemukiman Anggota Hadir :

ARSIP D

PR-RI

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

53

KETUA RAPAT (DRA. YASTI SOEPREDJO MOKOAGOW / F-PAN) : Bismillahirrahmanirrahim. Assalammualaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua, yang terhormat Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V yang terhormat Menteri Perumahan Rakyat beserta jajarannya, yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM, yang terhormat para pejabat dari Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Hukum dan

HAM, Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian/Lembaga Pemerintah lainnya, para hadirin yang kami muliakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas-tugas konstitusional kita dalam keadaan sehat wal’afiat.

Berdasarkan informasi dari sekretariat bahwa daftar hadir anggota Komisi V DPR RI, telah ditandatangani sebanyak 35 dari 53 anggota Komisi V DPR RI, dan telah terdiri dari lebih separuh unsur fraksi sehingga telah memenuhi kuorum. Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam pasal 245, Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah saya membuka rapat pada pagi hari ini dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dan berdasarkan ketentuan pasal 240 ayat 1, rapat ini saya nyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT : SETUJU) Saudara Menteri dan hadirin sekalian yang kami hormati, atas nama Pimpinan dan Anggota

Komisi V DPR RI, kami menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Saudara Menteri Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan surat Presiden Republik Indonesia Nomor R-49/Pres/06/2010 tertanggal 24 Juni 2010, telah ditugaskan untuk mewakili pemerintah dalam pembahasan RUU tentang Perumahan dan Permukiman.

Berdasarkan ketentuan pasal 136 ayat 6 huruf a dan c, serta pasal 149 Peraturan Tata Tertib DPR RI, kami akan menawarkan sekaligus meminta persetujuan mengenai susunan Rapat Kerja pada hari ini, untuk pengambilan keputusan pada akhir pembicaraan tingkat I atas Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman yaitu sebagai berikut : 1. Laporan Ketua Panitia Kerja mengenai hasil pembahasan RUU tentang perumahan dan

permukiman 2. Pembacaan naskah RUU tentang Perumahan dan Permukiman 3. Pendapat mini fraksi-fraksi dan pemerintah sebagai sikap akhir 4. Pengambilan keputusan dan penandatanganan draft RUU 5. Penutup

Apakah susunan acara Raker kita pada sore hari ini dapat kita setujui? (RAPAT : SETUJU)

ARSIP D

PR-RI

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

54

Saudara Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Hukum dan HAM serta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati, dengan disetujuinya susunan acara Rapat Kerja kita pada hari ini, maka marilah kita memasuki acara yang pertama, yaitu Laporan Ketua Panja mengenai hasil pembahasan RUU tentang perumahan dan permukiman, kepada Ketua Panitia Kerja kami persilakan untuk menyampaikan laporannya.

F-PDIP(DRS. YOSEPH UMARHADI, M.Si, MA) : Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang saya hormati Bapak Menteri Perumahan Rakyat dan Bapak Menteri Hukum dan HAM

atau yang mewakili, Yang saya hormati para Pejabat Eselon I yang mewakili dari Kementerian PU, dari

Kementerian Sekneg, dari Kementerian PAN, dari Kementerian Diknas, dari BPN, yang saya cintai dan saya banggakan rekan-rekan anggota Rapat Kerja Komisi V DPR RI dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan perkenan dan rahmat-Nya lah kita semua masih diberikan kesehatan, sehingga pada hari ini kita dapat kembali menghadiri Rapat Kerja Komisi V dengan pemerintah dalam hal ini Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, yakni pada hari ini tanggal 14 Desember 2010, dalam rangka Pembicaraan Tingkat I atas Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Permukiman.

Sesuai dengan keputusan Rapat Kerja Komisi V dengan Menteri Perumahan pada tanggal 26 Agustus 2010 yang lalu telah dibentuk Panitia Kerja yang ditugaskan untuk membahas RUU tentang Perumahan dan Permukiman. Panitia Kerja ini beranggotakan 31 orang terdiri dari 4 orang Pimpinan dan 26 orang anggota komisi, yakni Ibu Yasti Soepredjo Mokoagow, Ketua, Bapak Ir. Mulyadi, Bapak Muhidin Said, saya pribadi Yoseph Umarhadi selaku pimpinan. Bapak Samiadji Massaid, Bapak Umar Arsal, Bapak Agung Budi Santoso, Bapak Michael Wattimena, Bapak Akhmad Syafe'i, Bapak Agus Bastian, Bapak Eldie Suwandie, Bapak Josef Nae Soi, Bapak Riswan Tony, Bapak Bambang Sutrisno, Bapak Malkan Amin, Bapak Mangara M Siahaan, Ibu Sadarestuwati, Bapak Lasarus, Bapak Arifinto, Bapak Sigit Sosiantomo, Bapak Abdul Hakim, Ibu Hanna Gayatri, Bapak Taufan Tiro, Ibu Norhasanah, Bapak Asep Akhmad Maoshul Affandy, Bapak Marwan Ja'far, Bapak Mohammad Toha, Bapak Fary Djemy Francis, Bapak Gunadi Ibrahim dan Bapak Saleh Husin.

Panitia Kerja ditugaskan untuk membahas secara mendalam terhadap materi-materi di dalam RUU tentang Perumahan dan Permukiman yang belum disepakati oleh Rapat Kerja Komisi V dengan Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Yang saya hormati Bapak Menteri dengan seluruh jajaran, Ibu dan Bapak Pimpinan dan seluruh anggota Rapat Kerja Komisi V DPR RI yang kami hormati, proses pembahasan RUU Perumahan dan Permukiman telah berlangsung secara mendalam dan argumentatif di dalam Rapat

ARSIP D

PR-RI

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

55

Panja. Rapat Panja sendiri telah melaksanakan sebanyak 11 kali pertemuan Panja sebagaimana diamanatkan Komisi telah melakukan rapat, yakni pada tanggal 23 sampai 25 September 2010, 30 September sampai 2 Oktober, 5 sampai 7 Oktober,13 sampai 14 Desember hari ini untuk membahas substansi Rancangan Undang-undang atau materi lain yang diputuskan di dalam Rapat Kerja. Pembahasan substansi Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Permukiman dalam forum Panja melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari berbagai sektor, yakni dari Kementerian Perumahan Rakyat, dari Kementerian Hukum dan HAM, dari Kementerian Pekerjaan Umum, dari Kementerian Keuangan, dari Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara serta Badan Pertanahan Nasional untuk menghasilkan kesamaan pemikiran dan rumusan.

Sementara yang disepakati untuk selanjutnya dibahas lebih mendalam dan mendapatkan persetujuan bersama. Suasana Rapat Panitia Kerja seringkali terjadi pembahasan yang sangat dinamis, namun demikian keseluruhan fraksi dapat menerima sepenuhnya hasil akhir pembahasan tersebut, kemudian menyerahkannya pembahasan itu selanjutnya di dalam Tim Perumus dan kemudian Tim Sinkronisasi atau Timsin. Timus merumuskan materi Rancangan Undang-undang sesuai dengan keputusan Raker dan Rapat Panitia Kerja pada tanggal 14 sampai 15 Oktober, 24 November dan 9 Desember. Sedangkan Timsin menyelaraskannya rumusan Rancangan Undang-undang dengan memperhatikan keputusan Raker, keputusan Panja dan hasil rumusan Tim Perumus yang dilakukan pada tanggal 10 sampai 13 Desember hingga berakhir pukul 03.30 Wib, kemudian difinalisasi sekali lagi pada hari ini atau tadi pagi pada tanggal14 Desember yang berakhir pada pukul 05.30 pagi.

Pada kesempatan itu Pak Menteri pun juga hadir bersama-sama dengan Timsin yang mengikutinya dari awal hingga akhir sampai matahari terbit. Semangat kerja keras dan pantang menyerah juga menyelimuti pembahasan pada Timus dan Timsin, apalagi adanya hambatan keterbatasan waktu untuk segeramenyelesaikan pembahasan RUU tentang Perumahan dan Permukiman ini, yang telah menjadikan pembahasan berlangsung secara intensif, perdebatan-perdebatan dengan berbagai rasional dan argumentatif serta tidak mengenal lelah.

Beberapa hal krusial yang memerlukan pendalaman materi antara lain mengenai hunian berimbang, penghunian bagi orang asing, pendanaan dan sistem pembiayaan, penyediaan tanah, kelembagaan, peran masyarakat, larangan dan sanksi pidana. Oleh karena itu kita patut bersyukur karena rangkaian kerja keras kita telah menghasilkan Undang-undang bagi kepentingan bangsa dan negara yang pada hari ini akan kita tuntaskan. Yang insya Allah apabila Raker ini menyepakati dan menyetujuinya akan merupakan Undang-undang yang pertama kali dipersembahkan kepada bangsa dan negara melalui Komisi V ini. Hasil dari perbaikan dan penyempurnaan tersebut telah merubah substansi bahkan jumlah pasal RUU Perumahan dan Permukiman dari usul inisiatif DPR dari sebanyak 18 bab dan 130 pasal menjadi 18 bab dan 160 pasal.

ARSIP D

PR-RI

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

56

Pak Menteri dan Bapak/Ibu sekalian hadirin yang kami muliakan, kami menyadari bahwa cakupan materi yang sedemikian luas dalam Rancangan Undang-undang ini tidak dapat kami sampaikan secara menyeluruh. Namun demikian kami akan menyampaikan pokok-pokok pikiran hasil dari Panja RUU tentang Perumahan dan Permukiman, adapun hasil-hasil ini akan kami sampaikan sebagai berikut :

Yang pertama terkait dengan judul RUU, judul Rancangan Undang-undang ini telah mengalami perubahan, yaitu dari RUU tentang Perumahan dan Permukiman menjadi RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang didefinisikan sebagai berikut : bahwa RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaran perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan pembiayaan dan peran masyarakat.

Yang kedua, asas, tujuan dan ruang lingkup perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan dengan memperhatikan asas kesejahteraan, keadilan dan pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan kemanfaatan, keterjangkauan dan kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, kesehatan, kelestarian dan keberlanjutan serta keselamatan, keamanan, ketertiban dan keteraturan.

Point tiga, pembinaan. Undang-undang ini juga menyatakan bahwa penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman merupakan tanggungjawab negara yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah. Pembinaan meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan. Dalam melaksanakan pembinaan, Menteri dengan huruf M besar melakukan atau mengkoordinasi lintas sektoral, lintas wilayah dan lintas pemangku kepentingan baik vertikal maupun horisontal. Nanti diulangnya setelah ini pak.

Empat, tugas dan wewenang. Dalam melaksanakan pembinaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pemerintah mempunyai tugas dan wewenang yang dilakukan secara terpisah-pisah baik Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia bagi peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau Badan Hukum untuk menjamin hak setiap warga negara guna menempati, menikmati dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.

Dalam Rancangan Undang-undang ini penyelenggaraan perumahan yang meliputi perencanaan, pembangunan, pemanfaatan dan pengendalian mencakup rumah, perumahan beserta prasarana, sarana dan utilitas umum berserta seluruh kegiatan pendukungnya.

Ada beberapa substansial yang menjadi terobosan dalam pengaturan penyelenggaraan perumahan ini, yakni :

ARSIP D

PR-RI

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

57

a. Adanya pengaturan mengenai pembangunan dengan hunian berimbang, yang wajib dilakukan oleh semua badan hukum yang melakukan pembangunan perumahan. Dan kemudian dalam hal pembangunan perumahan dalam skala besar yang dilakukan oleh badan hukum wajib mewujudkan hunian berimbang dalam satu hamparan.

Substansi kedua, yakni adanya kewajiban yang ditujukan bagi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan memberikan kemudahan dan/atau bantuan guna pembangunan dan perolehan rumah melalui program perencanaan pembangunan perumahan secara bertahap dan berkelanjutan.

Sedangkan ketentuan mengenai orang asing, atau penghunian orang asing. Orang asing hanya dapat menghuni atau menempati rumah dengan cara hak sewa atau hak pakai, dan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Selain itu dalam lingkup pengaturan penyelenggaraan perumahan, terdapat pula Undang-undang ini mengamanatkan agar disusun Undang-undang tentang Rumah Susun, yang ketentuannya diatur tersendiri dengan Undang-undang.

Point keenam, penyelenggaraan kawasan permukiman. Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan Rencana Tata Ruang. Penyelenggaraan kawasan permukiman mencakup lingkungan hunian dan tempat kegiatan pendukung peri kehidupan dan penghidupan di perkotaan maupun di perdesaan melalui pengembangan yang telah ada, pembangunan baru atau pembangunan kembali.

Point ketujuh, pemeliharaan dan perbaikan. Pemeliharaan dan perbaikan dimaksudkan untuk menjaga agar fungsi perumahan dan kawasan permukiman dapat berfungsi secara baik dan berkelanjutan untuk kepentingan peningkatan kualitas hidup orang per orangan. Dalam Rancangan Undang-undang ini juga ditetapkan adanya tanggung jawab pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah terhadap pemeliharaan dan perbaikan prasarana, sarana dan utilitas umum di permukiman, di lingkungan hunian dan kawasan permukiman.

Point kedelapan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni yang dilakukan dengan upaya preventif yakni mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman. Kalau mendengar kata pencegahan sekarang ini rasanya indah sekali, nikmat sekali rasanya. Rancangan Undang-undang ini memberikan perlindungan terhadap kepastian bermukim (secure failure) bagi masyarakat dalam pelaksanaan pencegahan dan peningkatan kualitas dengan menggunakan prinsip kepastian bermukim yang menjamin hak setiap warga negara untuk menempati, menikmati dan/atau memiliki tempat tinggal sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

ARSIP D

PR-RI

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

58

undangan. Prinsip ini saya kira menjamin dan tuntutan kelompok hak asasi manusia yang selalu menekankan tentang prinsip secure failure yaitu kepastian bermukim bagi warga negara.

Point kesembilan, penyediaan tanah. Rancangan Undang-undang telah mengatur pula tentang tanggung jawab pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya untuk ketersediaan tanah bagi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Terkait dengan salah satu bentuk penyediaan tanah melalui cara konsolidasi tanah oleh pemilik tanah, dalam Rancangan Undang-undang ini diatur pula bahwa konsolidasi tanah hanya dapat dilakukan apabila sekurang-kurangnya 60 % dari pemilik tanah, yang luas tanahnya juga meliputi sekurang-kurangnya 60 % dari luas seluruh areal tanah yang akan dikonsolidasi untuk menyatakan persetujuannya. Bab ini merupakan bab yang saya kira sangat bagus karena merupakan mengawali dari Rancangan Undang-undang tentang penyediaan tanah bagikepentingan umum, tentu akan menjadi acuan bagi Undang-undang tersebut yang akan disusun kemudian.

Point kesepuluh, pendanaan dan sistem pembiayaan. Pendanaan dan sistem pembiayaan dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan dana dan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan, permukiman serta lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan berasal dari APBN, APBD dan sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Sistem pembiayaan harus dikembangkan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang meliputi lembaga pembiayaan, pengerahan dan pemupukan dana, pemanfaatan sumber biaya dan kemudahan atau bantuan pembiayaan. Kemudahan atau bantuan pembiayaan dimaksudkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Dalam hal lembaga pembiayaan, pemerintah atau pemerintah daerah dapat menugasi atau membentuk badan hukum pembiayaan di bidang perumahan dan kawasan permukiman. Selain itu Bapak/Ibu sekalian, dalam bab ini tentang pendanaan dan sistem pembiayaan, terdapat pula amanat mengenai pengerahan dan pemupukan dana yang ketentuannya perlu diatur tersendiri dengan Undang-undang. Jadi Undang-undang ini mengamanatkan 2 Undang-undang baru, yaitu Undang-undang Rumah Susun dan Undang-undang tentang Tabungan Perumahan. Untuk membedakan pendanaan dan pembiayaan mudah sekali, kalau pendanaan sifatnya keluar, menurut Pak Hakim, kalau pembiayaan itu keluar masuk, keluar masuk, keluar masuk.

F-PD ( CHANDRA PRATOMO SAMIADJI MASSAID, SE ) : Pak Yoseph jangan diteruskan keluar masuk, kalau nggak Bu Hanna ini, nggak bisa berhenti-

berhenti pak. F-PDIP ( DRS. YOSEPH UMARHADI, M.Si, MA ) : Jadi kalau dana itu hanya keluar saja, tapi kalau sistem pembiayaan itu keluar masuk, keluar

masuk, nanti Pak Is akan menjelaskan lebih atraktif. Point sebelas, hak dan kewajiban. Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman, setiap orang berhak menempati, menikmati dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur serta melakukan pembangunan, memperoleh

ARSIP D

PR-RI

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

59

informasi, memperoleh manfaat atas penyelenggaraan perumahan dan Permukiman, memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara langsung sebagai akibat dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman serta mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan terhadap penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang merugikan masyarakat serta mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan terhadap penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang merugikan masyarakat.

Selain mendapatkan hak setiap orang juga memiliki beberapa kewajiban dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman, satu diantaranya adalah turut mencegah terjadinya penyelenggaraan perumahan yang merugikan dan membahayakan kepentingan orang lain atau kepentingan umum.

Point duabelas, peran serta masyarakat. Rancangan Undang-undang ini juga memuat keterlibatan masyarakat yang memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam kegiatan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, yakni yang akan diwadahi di dalam sebuah forum yang namanya adalah forum pengembangan perumahan dan kawasan permukiman.

Point tigabelas, larangan. Di dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang baik dan bersifat preventif, maka dibuatlah berbagai aturan yang bersifat larangan, yang bersifat mengikat pada setiap orang, salah satu diantaranya adalah bahwa badan hukum yang membangun lisiba dilarang dengan sengaja menjual kavling tanah matang tanpa rumah, ini sering terjadi.

Point empatbelas tentang penyelesaian sengketa, banyak terjadi pula pelanggaran pemanfaatan ruang yang tidak terselesaikan secara memuaskan. Padahal dampak kerusakanyang ditimbulkan terbilang luar biasa sebab beberapa sebab berlarutnya proses penyelesaian sengketa adalah lambatnya penyelesaian kasus yang ditangani oleh pengadilan. Rancangan Undang-undang ini juga tidak menutup peluang adanya proses penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau non litigasi, dimana pengaturan penyelesaian sengketa ini terlebih dahulu diupayakan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Lima belas, sanksi administratif. Setiap orang yang menyelenggarakan perumahan dan kawasan permukiman yang tidak memenuhi ketentuan tertentu yang diatur dalam Rancangan Undang-undang ini dikenai sanksi, baik administratif diantaranya dapat berupa pencabutan izin usaha dan penutupan lokasi.

Point ke enam belas, ketentuan pidana. Semangat yang mendasari pembahasan ketentuan pidana ini adalah untuk melindungi kepentingan hukum, memberikan efek jera kepada pelanggar dan merupakan edukasi bagi masyarakat lainnya. Ketentuan ini juga menegaskan tentang adanya pemberatan sanksi bagi badan hukum yang melakukan tindak pidana dengan pemberatan 3 kali dari pidana denda terhadap orang per seorangan yang ditentukan di dalam bab ini.

ARSIP D

PR-RI

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

60

Ke tujuh belas, ketentuan peralihan. Ketentuan peralihan dimaksudkan memberikan waktu dan aturan penyesuaian, agar pada saat Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini berlaku tidak menimbulkan permasalahan hukum sebelum adanya penggantian peraturan pelaksana yang baru sesuai dengan amanat Undang-undang ini.

Kemudian juga bahwa semua kelembagaan yang akan dibentuk oleh Undang-undang ini, yang diamanatkan oleh Undang-undang ini atau lembaga yang akan ditingkatkan statusnya sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini, harus ditetapkan paling lama 2 tahun, kalau PP nya 1 tahun tapi kalau kelembagaannya 2 tahun. Jadi bapak hams mengingat itu, nanti baru 5 tahun diselesaikan dengan susah.

Delapan belas ketentuan penutup. Rancangan Undang-undang ini juga mengamanatkan Peraturan Pemerintah dan peraturan pelaksanaan lainnya ditetapkan paling lama 1 tahun sejak Undang-undang ini diberlakukan. Ini banyak sekali pasal yang mengamanatkan Peraturan Pemerintah. Sedangkan untuk semua kelembagaan yang perlu dibentuk yang tadi sampaikan paling lama 2 tahun.

Bapak Menteri yang saya hormati, dan Bapak/Ibu sekalian, hadirin yang berbahagia, demikian Ibu Pimpinan, laporan singkat pembahasan RUU tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman beserta pokok-pokok pikiran yang dapat kami sampaikan. Hasil kerja Panja secara menyeluruh telah kami haturkan kepada seluruh anggota Komisi V yang terhormat. Jika masih terdapat hal-hal yang perlu disampaikan atau dirasa belum lengkap, kami dengan senang hati dan rendah hati mengharapkan tanggapan dan penyempurnaan, selanjutnya kami mengharapkan, ibu dan bapak sekalian berkenan untuk mengesahkan RUU tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam Rapat Kerja pengambilan keputusan Tingkat I ini. Apabila terdapat kekurangan selama menjalankan tugas konstitusi ini, kami mohon maaf dengan setulus-tulusnya.

Sebelum laporan ini kami akhiri, perkenankanlah kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh Anggota Komisi V yang terhormat dan pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Hukum dan HAM beserta seluruh pemangku kepentingan perumahan dengan seluruh jajarannya atas kerjasama, perhatian dan kesabarannya dalam rangka menyelesaikan tugas yang mulia ini. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf pendukung baik Sekretariat Komisi V, Tenaga Ahli dari Komisi V, Legal Drafter dan Peneliti dan P3DI DPR RI serta semua pihak yang telah mendukung termasuk adiknya Pak Sesmenpera ini yang selalu mendokumentasinya tadi, kemana tadi ? Oh sembunyi ? Termasuk beliau saya mengucapkan terima kasih, karena dokumentasi ini tentu nanti kalau kita lihat kita semua akan ketawa semua ya.

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa membimbing dan meridhoi amal ibadah dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta ini. Amien, amien ya robbal alamien. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Dengan ini maka kami akan menyampaikan secara resmi hasil rumusan panja kepada Ibu Ketua.

ARSIP D

PR-RI

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

61

KETUA RAPAT : Terima kasih, kepada Ketua Panja yang telah menyampaikan laporannya, selanjutnya

Pimpinan meminta pendapat dari Anggota Dewan dan pemerintah, apakah laporan dari Ketua Panja dapat kita setujui ?

(RAPAT : SETUJU) Dengan demikian Panitia Kerja RUU Perumahan dan Permukiman yang telah melaksanakan

tugasnya dengan penuh dedikasi dan semangat juang yang tinggi, hari ini tanggal 14 Desember tahun 2010, saya nyatakan telah selesai melaksanakan tugas dan pada hari ini juga dibubarkan.

Selanjutnya marilah kita memasuki acara yang kedua yaitu pembacaan naskah RUU tentang Perumahan dan Permukiman, namun mengingat bahwa naskah RUU tersebut telah kami bagikan kepada seluruh Anggota Komisi V DPR RI dan wakil dari pemerintah, dan kami yakin naskah RUU tersebut telah dibaca juga oleh saudara-saudara.

Oleh karena itu kami meminta pendapat dan persetujuan dari para Anggota Dewan dan Pemerintah, apakah naskah RUU tentang Perumahan dan Permukiman tersebut dapat dianggap telah dibacakan ?

(RAPAT : SETUJU) Terima kasih. Selanjutnya marilah kita memasuki acara yang ketiga, yaitu mendengarkan pendapat mini

fraksi-fraksi dan pemerintah sebagai sikap akhir atas naskah RUU tentang Perumahan dan Permukiman secara berurutan dimulai dari Fraksi Partai Demokrat, kami persilakan juru bicara Fraksi Partai Demokrat Bapak Agung Budi Santoso, SH untuk dapat menyampaikan.

F-PD ( AGUNG BUDI SANTOSO, SH ) : Bismillahirrahmannirrohim. Pendapat akhir mini Fraksi Partai Demokrat DPR RI terhadap Rancangan Undang-undang

tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Yang kami hormati Saudara Pimpinan Rapat Kerja Komisi V DPR RI, Saudara Menteri Perumahan Rakyat RI, Saudara Menteri Hukum dan HAM RI atau yang

mewakili, Saudara Menteri Pekerjaan Umum atau yang mewakili, Saudara Kepala Badan Pertanahan Nasional atau yang mewakili, para Anggota Komisi V serta hadirin sekalian.

Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,

atas berkat rahmat dan karunianya kita masih diberikan kesehatan dan kekuatan pada hari ini untuk dapat menghadiri Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan pemerintah untuk menyampaikan pendapat akhir mini fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Sebelum kami menyampaikan pendapat akhir mini, terlebih dahulu kami ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu proses pembahasan dan

ARSIP D

PR-RI

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

62

perumusan Rancangan Undang-undang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini. Insya allah dalam waktu yang tidak terlalu lama kita dapat menyelesaikan Rancangan Undang-undang ini. Kami menilai bahwa apa yang telah kita lakukan ini adalah sebuah prestasi yang patut dipuji, oleh karena :

Pertama, jangka waktu proses pembahasan dan perumusan Rancangan Undang-undang ini dirampungkan selama 2 Masa Persidangan melalui Panitia Kerja, Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi serta Tim Substansi dan Tim Teknis dengan berbagai masukan dan dinamika yang berkembang secara demokratis dalam setiap rapat tersebut.

Kedua, Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini merupakan salah satu produk regulasi yang sangat penting dalam rangka untuk membangun sinergitas kerja secara menyeluruh dan berkesinambungan diantara instansi pemerintah di bidang perumahan dan permukiman.

Ketiga, rumusan Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini memiliki ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasanpermukiman seperti pembinaan, tugas dan wewenang, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan pembiayaan, hak dan kewajiban dan peran serta masyarakat. Rancangan Undang-undang ini telah mengakomodasi berbagai rumusan yang bernilai penting dan strategis bagi berjalannya bangsa ke depan, diantaranya yang berkaitan dengan beberapa prinsip dan asas Rancangan Undang-undang yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yakni pasal 28 h, ayat (1) yang berbunyi "Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan." Sesuai dengan Rencana Program Jangka Panjang 2005-2025, yakni untuk memperbaiki pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi daya dukung dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk perumahan dan permukiman dengan sasaran penanganan permukiman kumuh mengacu pada target-target yang sudah dicanangkan yaitu pada tahun 2025. Kota-kota di Indonesia terbebas dari Permukiman kumuh dan target MDG's yaitu pada tahun 2020, warga miskin yang tinggal di permukiman kumuh berkurang hingga setengahnya. Kegiatan sosial ekonomi dan upaya konservasi meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.

Keempat, mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang rasional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai tata ruang

ARSIP D

PR-RI

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

63

untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan terutama bagimasyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.

Kelima, Rancangan Undang-undang ini menampung berbagai kaidah utama dalam menopang pembangunan bangsa, memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan perumahan dan kawasan permukiman, menunjang pembangunan bidang ekonomi, sosial dan budaya dan menjamin terwujudnya rumah layak huni dan terjangkau dalam lingkungan sehat, serasi, aman, teratur, terpadu dan terencana dan berkelanjutan. Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini telah memperoleh kriteria interaksi, kriteria interaksi, kriteria sistem dan berkualitas sehingga lengkap dan komprehensif.

Saudara-saudara yang kami hormati, dengan hampir selesainya tahapan pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini ada beberapa catatan penting kami bagi perkembangan dan kemajuan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman ke depan : 1. Pesatnya laju urbanisasi jelas terlihat di berbagai kota-kota di Asia dan ditandai dengan semakin

besarnya kebutuhan akan perumahan, walaupun usaha untuk mengatasi tingginya kebutuhan akan perumahan tersebut tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak mungkin kebutuhan tersebut dapat terpenuhi apabila kita melihat keberadaan permukiman kumuh dengan mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan Permukiman kumuh baru. Sebagai sumber energi dan modal penting dalam usaha penyediaan hunian, kita juga harus melihat kaum miskin, bukan hanya sebagai penerima manfaat sebuah kebijakan tetapi sebagai aktor utama dalam upaya pengembangan pembangunan diri.

2. Kemiskinan sering didefinisikan berdasarkan pendapatan seseorang. Masalah yang muncul adalah ketidakberhasilan untuk menyentuh beragam kekurangan, kerawanan kebutuhan dan mengabaikan keberagaman aset yang dimiliki seseorang yang tidak selalu dalam bentuk nilai ruang sehingga membatasi lingkup dan definisi kemiskinan di kota, seperti rumah, keahlian kerja, kesehatan yang baik, tanah aksesibilitas ke pelayanan umum, tabungan dan kelompok kredit serta beragam Jaring Pengaman Sosial. Oleh karena itu, peningkatan kualitas perumahan kumuh dan kawasan permukiman kumuh adalah hasil dari serangkaian keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat luas dan pihak swasta. Solusi terbaik untuk mengatasinyaadalah melalui kerjasama antar pihak, dimana masyarakat miskin memainkan peran penting di dalamnya. Pada saat pemerintah menyadari keterbatasannya maka kerjasama dibutuhkan supaya peningkatan kualitas akan didapatkan.

Saudara-saudara yang kami hormati, rumah memberikan rasa aman dan memberikan perlindungan dari lingkungan sekitar, selain memastikan bahwa penghunian tetap, sehat dan produktif, sebuah rumah yang baik berkontribusi terhadap keberlangsungan sebuah rumah tangga serta pembangunan ekonomi dan sosial sebuah negara. Rumah juga merupakan investasi yang baik, dan pemilik rumah dapat menggunakan aset tersebut sebagai bentuk tabungan. Rumah adalah aset

ARSIP D

PR-RI

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

64

penting bagi pemiliknya karena dapat digunakan sebagai alat untuk menghasilkan pendapatan dalam industri rumah tangga dan sebagai jaminan untuk peminjaman uang.

Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, Fraksi Partai Demokrat menyutujui Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk diteruskan pembahasan dan pengambilan keputusan Tingkat II dalam Rapat Paripurna DPR RI yang akan datang untuk dijadikan Undang-undang.

Secara tulus dan ikhlas kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dari awal hingga akhir terutama jajaran Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementarian Sekretaris Negara, Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Pertanahan Nasional, Kalangan akademisi, LSM, Sekretariat Komisi V DPR RI, Tenaga Ahli Komisi dan Tenaga Ahli Anggota, sehingga proses pembahasan dan perumusan Undang-undang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini berjalan dengan baik.

Demikian pendapat akhir mini Fraksi Partai Demokrat terhadap Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam Rapat Kerja kita pada pagi hari ini, kiranya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa meridhoi kita untuk segera menyelesaikan Rancangan Undang-undang ini.

Wabilahitaufik walhidayah, Assalamualakim Wr. Wb., Salam sejahtera, sejahtera bagi kita semua, Jakarta 14 Desember 2010, Pimpinan Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Ketua Dr. Ir Muhammad Jafar Hafsah, Sekretaris Saan Mustofa, Kapoksi V, Chandra Pratomo Samiadji Massaid, SE.

Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih kami sampaikan kepada juru bicara Fraksi Partai Demokrat, kamipersilakan

untuk menyerahkan laporannya. Pak Agung lebih dulu ke pimpinan baru. Terima kasih berikutnya kami persilakan juru bicara Fraksi Partai Golkar, Bapak H. Muhammad Malkan Amin, kami persilakan.

F-PG ( MALKAN AMIN ) : Bismillahirrahmanirrahim, Assalammualaikum Wr. Wb. Selamat sejahtera untuk kita semua. Pandangan Fraksi Partai Golkar terhadap Rancangan Undang-undang tentang Perumahan

dan Kawasan Permukiman. Disampaikan oleh H. Muhammad Malkan Amin, barutahu, nomor anggota A-264.

Yang sangat saya hormati saudara pimpinan Komisi V DPR RI, Saudara Menteri Perumahan Rakyat beserta jajaran, Bapak dan Ibu yang mewakili

Kementerian dan Lembaga lainnya, Ibu/Bapak Anggota Komisi V DPR RI dan hadirin yang berbahagia. Mengawali Rapat Kerja pada hari ini tentang pengambilan keputusan Tingkat I terhadap

Rancangan Undang-undang Perumahan dan Kawasan Permukiman insya Allah, perkenankanlah saya

ARSIP D

PR-RI

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

65

menyampaikan pendapat Fraksi Partai Golkar terhadap hasil pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan mengajak Ibu/Bapak serta Saudara sekalian untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan dan kemurahannya kita semua diberi kekuatan, kesehatan dan kesempatan untuk dapat hadir di tempat ini dalam keadaan sehat lahir dan bathin.

Pimpinan sidang dan hadirin yang sangat saya hormati. Seperti dimaklumi bersama bahwa pemenuhan hak dasar rakyat yang telah diamanatkan dalam konstitusi adalah fokus utama dalam era pemerintahan sekarang ini, Bangsa Indonesia akan mempunyai pondasi yang kokoh apabila warga negaranya terlebih dahulu terpenuhi kebutuhan dasamya bagi kehidupan yang manusiawi. Salah satu hak dasar yang diamanatkan di dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 h ayat (1) adalah bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Rumah sebagai kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan rumah sebagai kebutuhan dasar bagi manusia untuk meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan serta sebagai pencerminan diri pribadi dalam meningkatkan taraf hidup, kepribadian dan peradaban bangsa.

Oleh karena itu Fraksi partai Golkar berpendapat bahwa peran rumah sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, penyiapan generasi muda, serta menjadi penggerak pembangunan ekonomi nasional perlu ditingkatkan dan dikembangkan melalui penyediaan baik berupa undang-undang yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kebutuhan masyarakat serta tuntutan dari perubahan lingkungan strategis seperti pelaksanaan kebijakan otonomi daerah, permintaan pasar perubahan regional, maupun global atau internasional, dan yang lebih populer dengan istilah globalisasidan mekanisme serta dukungan perbankan terhadap pembiayaan perumahan.

Tekad dan kesungguhan serta keseriusan Partai Golkar menyikapi masalah tersebut tercermin dalam sikap dan tindakanFraksi Partai Golongan Karya di DPR RI yang sejak awal mendukung sepenuhnya keinginan Dewan Perwakilan Rakyat untuk mewujudkan instrument hukum berupa undang-undang usul inisiatif DPR dibidang perumahan dan kawasan permukiman yang lebih akomodatif terhadap perkembangan dan perubahan lingkungan strategis.

Pimpinan Sidang dan hadirin yang sangat saya hormati, Selanjutnya perkenankanlah kami Fraksi Partai Golkar menyampaikan pendapat mengenai

hasil pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman yang merupakan usul inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992. Menyimak pada kebijakan dan sasaran pokok sektor perumahan dan permukiman berdasar Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025, yakni mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan melalui pemenuhan kebutuhan akan sarana dan prasarana hunian atau perumahan.

ARSIP D

PR-RI

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

66

Untuk itu Fraksi Partai Golkar menyetujui terjadinya perubahan yang signifikan didalam hasil Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 dengan pandangan mendasar sebagai berikut : 1. Fraksi Partai Golkar mencermati terjadinya perubahan dan perkembangan terhadap tuntutan

lingkungan strategis dari sektor perumahan dan kawasan permukiman baik itu tuntutan dari implementasi kebijakan otonomi daerah, tuntutan globalisasi maupun tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Fraksi Partai Golkar menginginkan bahwa kedepan kondisi perumahan dan kawasan permukiman harus bisa lebih baik dari kondisi hari inidimana industri perumahan dan kawasan permukiman harus bisa memberikan manfaat optimal terhadap masyarakat Indonesia secara umum. Dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) secara khusus serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

3. Fraksi Partai Golkar meyakini peranan perumahan secara lebih penting dan lebih terpadu di sektor sosial perkotaan. Keyakinan tersebut didukung oleh fakta empiris bahwa perumahan mempunyai peranan langsung dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, membuka lapangan kerja, memperbaiki lingkungan sosial, menekan kriminalitas, meningkatkan produktifitas masyarakat, menjadi penyeimbang bagi kecenderungan resesi ekonomi atau counter signical tool dan penyumbang didalampertumbuhan ekonomi nasional dan mempunyai hubungan erat dari hulu ke hilir atau hubungan kedepan dan kebelakang (forward and backward linkage).

Dengan sektor industri lainnya oleh karena Fraksi Partai Golkar norma pengaturan dari substansi yang telah diakomodir didalam rancangan undang-undang yang baru sebagai berikut : - Norma pengaturan yang berpihak pada pemenuhan Hak tempat tinggal bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) - Norma pengaturan pendanaan dan pembiayaan perumahan dan kawasan permukiman - Norma pengaturan peranan pemda yang dominan terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang

dalam mendukung perwujudan perumahan dan kawasan permukiman Norma pengaturan perlindungan konsumen didalam memperoleh perumahan dan kawasan permukiman

- Norma pengaturan tentang hak menempati dan menghuni warga Negara asing (WNA) pada perumahan dan kawasan permukiman

Hadirin yang sangat berbahagia, Berdasarkan pandangan yang telah kami sampaikan, izinkanlah pada kesempatan ini Fraksi

Partai Golkar dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim menyatakan menyetujui hasil Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk dilanjutkan pada tahap pengambilan keputusan Tingkat II dalam Sidang Paripurna DPR mendatang, insya Allah.

Demikian pandangan Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada Rapat Kerja Komisi V hari Senin, 13 Desember 2010 setelah semalam penuh tidak tidur.

ARSIP D

PR-RI

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

67

Semoga Allah SWT senantiasa bersama kita didalam mewujudkan tugas-tugas mulia bagi masyarakat dan bangsa.

Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Poksi V Fraksi Partai Golkar, atas nama Pimpinan Fraksi H. Muhammad Muhidin SE, MBA,

Ketua, Ketua saya sampai sekarang. Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. KETUA RAPAT : Terima kasih kami sampaikan kepada juru bicara Fraksi Partai Golkar.Bapak Haji Muhammad

Malkan Amin. M besar itu Muhammadnya. F-PG ( MALKAN AMIN ) : Tukang foto siap-siap! KETUA RAPAT : Baik sebelum melanjutkan ini yang mewakili Menteri Hukum dan HAM adalah Saudara Dirjen

Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM Bapak DR Wahidin Adams, MA yang mewakili Pak Menteri Hukum dan HAM.

Baik kami lanjutkan kami persilakan kepada juru bicara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk dapat menyampaikan pendapat mini fraksi.

Kami persilakan. F-PDIP ( HJ. SADARESTUWATI, SP, M.MA ) : Pendapat akhir mini Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang usul Inisiatif DPR RI tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Disampaikan oleh Hj. Sadarestuwati, SP,MMA, Nomor Anggota 388.

Yth. Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V; Menpera; Menkumham atau yang mewakili; Para Pejabat Eselon I Kementeri PU, Kementerian Sekretarit Negara; Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara; Mendiknas, BPN, yang kami hormati, Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh. Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita

semua, Merdeka !!! Alhamdulillah, mengawali pandangan mini Fraksi PDI Perjuangan dalam proses pengambilan

keputusan RUU Inisiatif DPR, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, hanya karena berkat rahmatnyalah kita dapat melaksanakan tugas besar ini.

Setelah melalui proses yang cukup panjang sejak RUU ini diputuskan menjadi RUU Usul Inisiatif DPR dan dilanjutkan pembahasannya dengan pemerintah Fraksi PDI Perjuangan bersama-

ARSIP D

PR-RI

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

68

sama dengan Fraksi lain bekerja keras tidak kenal lelah serta secara aktif membahas perumahan dan kawasan permukiman ini.

Mengingat perumahan dan permukiman merupakan masalah yang mendasar bagi upaya sebuah bangsa untuk mensejahterakan warganya sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi "setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempattinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan". Fraksi PDI Perjuangan serta Fraksi-fraksi yang lain juga merasa perlu untuk mengambil inisiatif untuk merumuskan RUU ini, karena ini merupakan langkah awal untuk menyediakan rumah bagi rakyat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau wong cilik mengingat beglock atau kekurangan atas ketersediaan rumah dari tahun ketahun semakin meningkat. Bagi Fraksi PDI Perjuangan hal ini sangat mendasar sebab hingga tahun 2010 masih ada lebih 13 juta warga Negara Indonesia yang tidak memiliki rumah. Hal ini mengakibatkan kesenjangan diparitas sosial yang semakin lebar. Dalam penyelenggaraan perumahan Fraksi PDI Perjuangan sepakat dalam penggunaan kearifan lokal sebagai salah satu usaha dalam upaya mempertahankan kekhasan dari masing-masing daerah sebagai wujud dari kebhinekaan masyarakat Indonesia.

Fraksi PDI Perjuangan juga sangat mendukung akan hunian berimbang dengan proporsi seimbang antara rumah sederhana, rumah menengah dan rumah mewah yang mempunyai dampak terhadap menguatnya rasa persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Fraksi PDI Perjuangan mencatat bahwa tahun 2005 hingga 2009 baru terpenuhi sekitar 44.425 rumah dari kebutuhan sebesar 85.000 rumah atau setara dengan 52,2%. Oleh karena itu RUU ini mendesak pemerintah dan pemerintah daerah untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk perumahan khususnya perumahan umum baik melalui APBN maupun APBD sebagaimana tertuang dalam Pasal 118 RUU ini.

Fraksi PDI Perjuangan juga sangat mendukung dan ikut berusaha keras agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa memperoleh rumah dengan cara-cara kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah dalam bentuk dana murah, kredit jangka penjang atau kredit perumahan.

Pimpinan danAnggota Komisi V serta Saudara Menteri yang kami hormati, Demikian pendapat Fraksi PDI Perjuangan, maka dengan ini kami menyatakan menerima

Rancangan Undang-Undang Usul Inisiatif DPR RI tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk disahkan pada tingkat pertama ini dan menyetujui untuk segera dibahas ditingkat II dalam Rapat Paripurna agar disahkan menjadi Undang-Undang.

Sekian terima kasih Wabillahitaufuk wal hidayah, Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh Merdeka !!! KETUA RAPAT : Terima kasih kami ucapkan kepada juru bicara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Ibu Hj. Sadarestuwati.

ARSIP D

PR-RI

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

69

Kami persilakan kepada Bapak Drs. Arifinto, juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. F-PKS ( DRS. ARIFINTO ) : Pendapat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Bismillahirrohmanirrohim Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR yang terhormat, Saudara Menteri Perumahan rakyat beserta jajarannya yang saya hormati, Saudaha Menteri

Hukum dan HAM atau yang mewakili yang saya cintai, Serta hadirin yang saya muliakan tanpa pandang bulu,

Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Salam sejahtera buat kita semua yang hadir disini, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmatnya sehingga sampai pada

saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk hadir dalam rapat kerja (raker) Komisi V DPR RI dengan agenda penyampaian laporan panja dan penyampaian pendapat mini fraksi terhadap RUU Usul Inisiatif DPR tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera telah terlibat penuh begadang sampai beberapa hari dalam mengikuti rangkaian proses pembahasan pada pembicaran tingkat I melalui rapat kerja bersama menteri, rapat-rapat dengar pendapat, rapat-rapat dengar pendapat umum, kunjungan lapangan dilanjutkan dengan rapat-rapat panja dan rapat timus, serta rapat timsin tentang Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam suasana dialogis, demokratis dan argumentatif.

Akhirnya Alhamdulillah rangkaian proses pembahasan dalam pembicaraan tingkat I dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Oleh karenanya kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan, para Anggota panja RUU tentang Perumahan dan Kawasan dan Permukiman, dan Menteri Perumahan Rakyat beserta jajarannya atas kerja keras dan dedikasinya dalam menyusun RUU tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Pimpinan, Anggota Dewan, Menteri, serta hadirin yang saya hormati, Sebelum kami menyampaikan pendapat akhir mini Partai Keadilan Sejahtera, izinkan kami

menyampaikan beberapa persoalan tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang perlu mendapat perhatian, dengan harapan Rancangan Undang-Undang yang akan disahkan ini mampu menjawab persoalan tersebut : 1. Hunian berimbang

Pembangunan perumahan dan permukiman perlu terus didorong dengan melandasi pada kesetiakawanan sosial diantara kelompok masyarakat dimana yang lebih mampu membantu kelompok masyarkat yang kurang mampu, karena itu Fraksi Partai Keadilan Sejahtera berpendapat konsep hunian berimbang 136 masih ideal diterapkan untuk menciptakan kesetiakawanan sosial, konsep hunian berimbang bisa menciptakan harmonisasi kehidupan di

ARSIP D

PR-RI

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

70

masyarakat dan dapat menampung secara serasi antara kelompok masyarakat berbagai profesi tingakt ekonomi dan status sosial. Apalagi pemerintah telah dengan keras mengatur konsep hunian berimbangdengan diterbitkannya keputusan bersama 3 menteri yang dikenal dengan SKB 3 Menteri, Mendagri, MenPU dan Menpera tertanggal 16 November 1992 yang diperkuat dengan SK Menpera nomor 04/1995 yang intinya pemerintah akan memaksa pengembang besar menerapkan pola 136 melalui jalur perijinan dan akan memberi sanksi tegas terhadap pelanggamya. Karena itu Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mendukung hunian berimbang dalam RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan catatan : - Semua badan hukum wajib membangun hunian berimbang; - Pengembang skala besar wajib membangun hunian berimbang dalam hamparan kecuali untuk

pengembang yang membangun rumah umum dan - perlu diatur secara tegas kualifikasi jenis rumah dan tipe rumah

2. Penghunian orang asing Pengaturan penyelenggaran perumahan dan kawasan permukiman perlu dilakukan untuk memberikan kepastian hukum, penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang proporsional. Dan pengaturan yang secara khusus diatur dalam RUU Perumahan dan Permukiman ini adalah penghunian untuk orang asingdari berbagai pengaturan yang ada di Indonesia, kepemilikan property (pembelian) oleh WNA tidak dimungkinkan. Orang asing hanya dapat memiliki sertifikat hak sewa dan hak pakai. Selebihnya tidak diperbolehkan. Karena itu Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mendukung adanya pengaturan penghunian rumah oleh orang asing dalam RUU tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (1) RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berbunyi "orang asing dapat menghuni atau menempati rumah dengan cara hak sewa atau hak pakai atas rumah".

3. Kemudahan pembiayaan Pembiayaan selama ini menjadi kendala dalam perumahan dan permukiman yang layak huni karena sebagian besar rakyat Indonesia termasuk MBR yang daya belinya relative rendah dan sebagian besar bekerja disektor informal, sehingga yang tidak bankable untuk mengajukan KPR. Oleh karena itu Fraksi Partai Keadilan Sejahtera setuju jika pemerintah dan/atau pemerintah daerah memberikan kemudahan pembangunan dan perolehan rumah dengan memberikan kemudahan pembiayaan seperti pemberian kemudahan dalam skema pembiayaan, jangka waktu pengembalian dan atau dana murah jangka panjang. Selain itu kemudahan perolehan rumah juga dapat diberikan dengan pemberian kemudahan pembangunan prasarana, Sarana dan utilitas Umum, keringanan biaya perijinan, pemberian bantuan stimulant, dan pemberian insentif fiscal sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

ARSIP D

PR-RI

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

71

4. Membangun tanpa menggusur. Berdasarkan pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 " setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh layanan kesehatan".

Untuk menjamin hak setiap warga Negara atas tempat tinggal, maka prinsip membangun tanpa menggusur harus menjadi pedoman didalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman agar masyarakat menengah kebawah tidak akan tersingkir. Karena itu Fraksi Partai Keadilan Sejahtera setuju jika pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dilaksanakan pada prinsip kepastian bermukim yang menjamin hak setiap warga Negara untuk menempati, menikmati dan atau memiliki tempat tinggal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini sejalan dengan prinsip membangun tanpa menggusur.

Pimpinan,Anggota Dewan, Saudara Menteri,Serta hadirin yang saya hormati. Berbagai upaya untuk mengakomodasi usulan dari para pemangku kepentingan selama

proses pembahasan antara DPR bersama Pemerintah telah semaksimal mungkin kami lakukan. Namun agar dapat dipahami oleh berbagai pemangku kepentingan penyempurnaan-penyempurnaan yang telah dilakukan selama proses pembahasan, kami mengusulkan untuk melakukan proses sosialisasi terlebih dahulu sebelum disahkan pada Pembicaraan Tingkat II Sidang Paripurna DPR.

Akhirnya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, menyatakan setuju Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini dibawa ke Rapat Pengambilan Keputusan Pembicaraan Tingkat II pada Sidang Paripurna DPR RI untuk disahkan menjadi Undang-Undang.

Pimpinan,Anggota Dewan, Saudara Menteri, Serta hadirin yang saya hormati, Demikianlah pendapat akhir mini ini kami sampaikan. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh. Jakarta 14 Desember 2010, Pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

Ketua H. Mustafa Kamal, SS/A-53, Sekretaris KH. Ir. Abdul Hakim, MM/A-57, dibacakan oleh Drs. Arifinto/A-72.

Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih, kami ucapkan kepada juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Bapak Drs.

M. Arifinto. Berikut kami persilakan kepada juru bicara Partai Amanat Nasional Ibu Hj. Hanna Gayatri, SH.

F-PAN ( HJ. HANNA GAYATRI, SH ) : Bismillahirrohmanirrohim.

ARSIP D

PR-RI

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

72

Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Dibacakan oleh Hj. Hanna Gayatri, SH/A108.

Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI; Yang kami hormati Saudara Menteri Perumahan Rakyat RI beserta jajarannya; Yang kami hormati menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili beserta jajarannya; Dan

para undangan yang kami hargai, Assalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh Salam Sejahtera bagi kita semua. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan rahmat,

taufik dan hidayatnya kepada kita semua sehingga pada hari ini dapat melaksanakan rapat kerja dalam rangka melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Saudara Pimpinan, Anggota Komisi V dan Saudara menteri Perumahan Rakyat, Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakilinya Beserta jajaran yang kami hormati, Fraksi Partai Amanat Nasional dalam rapat Tim Perumus maupun Tim Sinkronisasi yang

diamanatkan kepada Panja yang terlihat langsung dalam mencermati perkembangan-perkembangan dalam pembahasan tersebut membawa amanat partai Amanat Nasional untuk memastikan bahwa substansi dalam materi RUU Perumahan dan Kawasan Permukiman didasari pada substansi mendasar yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 28H ayat (1) yang antara lain menyebutkan tentang hak setiap orang untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat.

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia setelah sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan yang juga berfungsi sebagai pelindung dan pengaman manusia dari gangguan alam, cuaca serta makhluk lainnya. Rumah beserta lingkungannya merupakan pusat kegiatan sosial keluarga, pendidikan pembentukan kepribadian dan nilai budaya, bangsa serta berbagai tempat persemaian menyeluruh, sehingga Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menganggap bahwa pengadaan perumahan dan permukiman untuk masyarakat sangatlah penting dan perlu diatur secara cermat agar terwujudnya kepribadian bangsa yang baik dari setiap warga Negaranya.

Sidang Dewan yang terhormat, Namun demikian selama pembahasan RUU Perumahan dan Permukiman terdapat beberapa hal krusial yang mendapatkan apresiasi dan perhatian penuh Fraksi Partai Amanat Nasional yang terkati hal-hal berikut : 1. Keberpihakan pemenuhan hak bertemapat tinggal kepada MBR (Masyarakat Berpenghasilan

Rendah)

ARSIP D

PR-RI

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

73

2. Mengatur pendanaan dan pembiayaan 3. Peranan pemerintah daerah yang lebih besar yang berkenaan dengan tugas dan wewenang 4. Pengaturan tentang penghunian orang asing dan investor 5. Perlindungan konsumen 6. Pengaturan tentang perlindungan terhadap warga yang akan dikenakan tindakan peremaj aan 7. Sangsi terhadap pengalihan rumah oleh pemilik dan aparatur pemerintah. Menjadi perhatian tim sinkronisasi untuk dilakukan penyempurnaan dan perbaikanyaitu : a. Pasal 51 terkait masalah penghunian orang asing, disarankan mengikuti peraturan perundang-

undangan yang berlaku, substansi yang ingin daitur adalah orang asing dapat menghuni atau menempati rumah dengan cara hak sewa dan hak pakai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Pasal 107 ayat (3) terkait dengan masalah konsolidasi tanah, disepakati akan mendorong kepada pemerintah dalam upaya untuk mempercepat peningkatan kualitas permukiman kumuh kesepakatan paling rendah bagi-bagi pemilik tanah 60 % dan untuk luas tanah atau lahan juga 60%.

c. Pasal 127 terkait dengan sistem pembiayaan yaitu tabungan perumahan. Norma ini dianggap terlalu teknis dan lebih baik pengaturannya lebih baik diserahkan kepada peraturan pemerintah. Terkait dengan pemupukan dana tabungan peraturan pemerintah terkait dan tabungan perumahan yang selanjutnya nanti akan diatur dengan peraturan pemerintah.

d. Pasal 143 terkait dengan masalah norma larangan memberikan fasilitas dan identitas, terutama masalah pemberian identitas kalau hal ini dinormakan dikhawatirkan akan melanggar Hak Asasi Manusia, maka norma ini disarankan untuk dihapus.

e. Terkait tentang masalah Kawasan Permukiman, hal ini tentunya akan membawa konsekuensi terhadap judul Rancangan Undang-Undang yang kita bahas.

f. Terkait dengan masalah kelembagaan yang bertanggungjawab didalam pelaksanaan tugas sektor perumahan dan permukiman dan kedepan kita harus memperkuat kelembagaan ini untuk menyelesaikan persoalan perumahan dan permukiman.

Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi V, Saudara Menteri Perumahan Rakyat dan Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya, Berdasarkan beberapa catatan diatas perkembangan pembahasan demi pembahasan yang

dicermati secara baik, dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim Fraksi Partai Amanat Nasional dapat menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang perumahan dan Kawasan Permukiman untuk dibahas lebih lanjut.

ARSIP D

PR-RI

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

74

Billahitaufik wal hidayah, Wassalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh Jakarta 13 Desember 2010

Pimpinan Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat,

ttd Ir. Tjatur Sapto Edy, MT

Ketua, Sekretaris,

ttd Ir. A. Teguh Juwarno, M. Si.

Sekian terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih kami sampaikan kepada juru bicara Fraksi Partai Amanat Nasional Ibu Hj.

Hanna Gayatri, SH. Berikut kami persilakan kepada juru bicara Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Bapak KH. Asep Ahmad Maushul Affandy.

F-PPP ( KH. ASEP AHMAD MAOSHUL AFFANDY ) : Bismillahirrohmanirrohim Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Wassalamun`ala manittaba 'al huda. Pendapat akhir mini Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI atau Rancangan

Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman, maaf Kawasan Permukiman disampaikan pada Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada tanggal 14 Desember 2010 oleh juru bicara Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Asep Ahmad Maoshul Affandy Anggota Nomor 298.

Yang terhormat Pimpinan Sidang, Yang terhormat Menteri Perumahan Rakyat RI, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM RI atau yang mewakili, Yang terhormat rekan-rekan

Anggota Dewan, Dan hadirin sekalian yang berbahagia. Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat

rahmat dan karunianyalah pada kesempatan ini kita dapat menghadiri rapat kerja Komisi V DPR RI dalam keadaan sehat wal’afiat untuk mendengarkan pendapat akhir mini fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman.

Selanjutnya sholawat teriring salam kita haturkan kehadirat rosul Akhir zaman yaitu Muhammad salallahu wa'alaihi wassalam kepada keluarga dan sahabatnya semoga kita senantiasa dapat mengikuti sunahnya dan menjadi pengikutnya yang setia serta di hari akhir kelak mendapat syafaatnya Amin ya robbal alamin.

ARSIP D

PR-RI

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

75

Anggota Dewan yang terhormat, Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang mempunyai peran strategis dalam

peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal 28 huruf H dinyatakan bahwa setiap orang berhak bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan yang baik,. Selanjutnya didalam Undang-Undang nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 40 dinyatakan bahwa setiap orang berhak bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Namun faktanya masih banyak persoalan pelik yang masih dihadapi didalam pemenuhan kebutuhan rakyat terhadap rumah layak huni apalagi dengan semakin kuatnya fenomena arus migrasi desa-kota telah mendorong peningkatan jumlahpenduduk di kota-kota besar di Indonesia. Implikasinya antara lain adalah meningkatnya jumlah kebutuhan perumahan didaerah perkotaan, sektor formal dan informal di perkotaan saling berbenturan dan berkompetisi dalam memperebutkan ruang kota yang terbatas., pada gilirannya fenomena ini akan semakin mengurangi akses lahan untuk tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah Ketidaksiapan pemerintah kota untuk mengantisipasi fenomena urbanisasi ini telah memicu munculnya permukiman illegal dan lingkungan permukiman kumuh yang biasanya ditandai dengan kualitas perumahan yang tidak layak huni dan minimnya layanan prasarana, sarana permukimannya. Tidak hanya itu yang lebih memprihatinkan adalah munculnya berbagai permasalahan sosial dan kesenjangan sosial didalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan adanya Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman ini maka fraksi kami mengharapkan dari Rancangan Undang-Undang ini dapat menjawab permasalahan-permasalahan serta kelemahan-kelemahan yang menjadikan kendala didalam pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia pada saat ini.

Penegasan mengenai pentingnya hunian hidup yang layak dan terjangkau dengan mengedepankan strategi pemberdayaan peran daerah serta juga penambahan aturan tentang pembiayaan guna mengakomodasi sumber dan skema pembiayaan perumahan yang telah dilakukan dan penguatan institusi agar terwujud kebijakan yang jelas termasuk dalam kaitan ini adalah pentingnya mendorong terwujudnya lingkungan hunian berimbang, terpenuhinya rumah bagi Mayarakat Berpenghasilan Rendah, serta terwujudnya kebersamaan kehidupan dalam masyarakat dari berbagai latar belakang ekonomi, sosial, budaya dan profesi untuk memungkinkan adanya subsidi silang dalam pegelolaan lingkungan.

Atas dasar inilah Fraksi Partai Persatuan Pembangunan mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia melakukan pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman agar nantinya dapat menjadi landasan yang kuat didalam melaksanakan program pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia.

Yang terhormat Pimpinan Sidang, Yang terhormat Menteri Perumahan Rakyat RI, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM RI atau yang mewakili, Yang terhormat rekan-rekan Anggota Dewan

ARSIP D

PR-RI

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

76

Dan hadirin sekalian yang berbahagia. Demikian pendapat akhir mini Fraksi Partai Persatuan Pembangunan terhadap Rancangan

Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman, walau bagaimanapun upaya kita untuk menyempurnakan Rancangan Undang-Undang ini, namun sebagai manusia biasa tentu saja dapat dipahami apabila disana-sini masih terdapat kekurangan tapi hal itu tidak dapat menjadikan kita ragu untuk menyetujui Rancangan Undang-Undang ini.

Oleh karena itu sambil bertawakal kepada Allah SWT dan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan memberikan persetujuan kepada Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Permukiman untuk selanjutnya dilakukan pembahasan dan pengambilan keputusan pada pembicaraan tingkat II.

Intansyurulullah ha yarsukum wayutsabit atkamukum Wallahu dhowafik waminthoriq Wassalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. KETUA RAPAT : Wa 'alaikum salam. Terima kasih kami sampaikan kepada juru bicara Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

Berikut kami persilakan kepada juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Bapak Drs. Mohammad Thoha, S.Sos, M.Si.

F-PKB ( DRS. MOHAMMAD THOHA, S.Sos, M.Si ) : Terima kasih Ketua. Pendapat akhir mini Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI terhadap Rancangan Undang-

Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Dibacakan oleh Mohammad Thoha. Yang saya hormati Pimpinan Komisi V DPR RI, Yang saya hormati Saudara Menteri Perumahan Rakyat RI, yang tadi pagi jam 5.30 sama-sama membuka rahasia, kepada yang terhormat kepada teman-teman Anggota V DPR RI, yang terhormat Menteri Kumham atau yang mewakili, yang terhormat Menteri PU,yang saya hormati Menteri Pendidikan Nasional atau yang

mewakili, Kepala badan Pertanahan Nasional, mitra lain dariMitra lain dari pemerintah yang berkaitan dengan pembahasan RUU ini,

Sahabat-sahabat Komisi V dan semuanya yang saya hormati. Assalamu'alaikum Wr. Wb. Yang pertama saya apresiasi terhadap Panja ini dan juga Anggota Komisi V semuanya dan

juga Pemerintah dan mitra, juga apresiasi yang lebih kepada Timus dan Timsin, apresiasi kepada semuanya sehingga RUU ini sudah siap untuk dibahas pada pembahasan tingkat kedua. Tapi sebelum menyetujui RUU ini kami sampaikan beberapa hal atau pokok-pokok yang substansial yang

ARSIP D

PR-RI

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

77

menurut Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa adalah pokok-pokok yang menjadi progresifnya Undang-Undang ini. 1. Undang-Undang ini memuat kedaulatan Republik Indonesia, itu ditunjukkan pada Pasal 52

halaman 23. 2. Ada substansi bahwa Pemerintah punya tanggungjawab lebih besar terhadap penyediaan rumah

bagi MBR dan pemberian fasilitas berupa kemudahan dan/atau bantuan (Pasal 19) 3. Kewajiban pengembang untuk membangun 25% Prasarana, Sarana dan Utilitas rumah agar

dapat melakukan perjanjian pendahuluan jual beli. 4. Substansi kemudahan dan/atau bantuan kemudahan bagi MBR (Pasal 54 ayat (3)) dalam

kepemilikan rumah 5. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pencegahan (yang diusulkan oleh Partai Demokrat)

dan peningkatan kualitas bagi perumahan kumuh terutama dalam hal pendataan dan penetapan lokasi (Pasal 98)

6. Konsolodasi tanah yang mensyaratkan kesepakatan sekurang-kurangnya 60%, dan apabila 40% belum sepakat maka diberikan hak accesabilitas (Pasal 108 ayat (4) halaman 43)

7. Pasal yang progresif yaitu adanya sanksi administrative dalam beberapa hal dan juga sangsi pidana (Pasal 150 dan 151)

8. Kami menyampaikan agar dalam pembuatan PP yang maksimal nanti satu tahun setelah undang-undang ini diundangkan atau ditetapkan, dengan dipikirkan dituliskan serta dirumuskan dengan hati-hati terutama dalam hal pencegahan dan peningkatan kualitas, jangan sampai relokasi dan seterusnya yang membuat kontradiktif didalam undang-undang ini.

Demikian beberapa hal yang menjadi penekanan kami dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, yang terakhir dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa tidak menolak sama sekali RUU ini untuk dibahas di pembahasan tingkat kedua pengambilan keputusan tingkat II yang insya Allah dan bismillah, semoga RUU ini segera menjadi Undang-Undang.

Terima kasih. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. KETUA RAPAT : Terima kasih kami sampaikan kepada juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Berikut

kami persilakan kepada juru bicara Fraksi Partai Gerindra Bapak Nur Iswanto. F-GERINDRA ( NUR ISWANTO, SH, MM ) : Pandangan mini Fraksi Partai Gerindra DPR RI terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang Perumahan dan Kawasan Permukimandibacakan oleh Nur Iswanto/A-20. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI, Yang kami hormati Menteri Perumahan Rakyat RI dan jajarannya,

ARSIP D

PR-RI

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

78

Yang kami hormati Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili dan jajarannya. Dihari yang penuh berkah ini marilah kita memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT

dimana nikmat yang telah dilimpahkannya kepada kita semua, semoga langkah-langkah kita dalam rangka pengambilan keputusan berkaitan dengan RUU tentang perumahan dan permukiman mendapat ridho dari Allah yang Maha Kuasa. Pada kesempatan ini seluruh tekad niat baik dan keputusan politik kita bersama diuji untuk mampu menghasilkan peraturan perundang-undangan tentang Perumahan dan Kawasan permukiman yang diharapkan mampu menampung harapan dan keinginan dari berbagai kalangan masyarakat tanpa mengabaikan kepentingan bangsa dan Negara.

Bapak Ibu sekalian, Kami tidak akan membacakan seluruh naskah atau seluruh pandangan dari Partai Gerindra,

karena saya sudah mendengarkan pandangan-pandangan dari yang lain, saya melihat tidak begitu jauh beda dengan pandangan-pandangan Fraksi Partai Gerindra. Namun dalam kesempatan ini Fraksi Partai Gerindra menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas dinamika yang berkembang selama pembahasan dan dilangsungkannya pemahasan RUU Perkim yang melibatkan fraksi-fraksi. Kami sungguh menghargai kerjasama yang telah terjalin dan kuatnya kemauan mewujudkan mekanisme demokrasi bukan diantara prosedural semata melainkan telah memasuki substansial permusyawaratan dan dalam hikmat kebijaksanaan sehingga seluruh pembahasan RUU ini dapat langsung dan diselesaikan sebagai yang kita harapkan semua. Perbedaan pendapat dan pandangan yang begitu tajam dalam menanggapi munculnya sebuah isu strategis tidak menghalangi kita bersama untuk mencapai kemufakatan.

Pimpinan, Anggota Dewan dan Wakil Pemerintah yang kami hormati, Sekali lagi atas dasar berbagai pertimbangan tersebut yangtidak kami bacakan diatas, Fraksi

Gerindra DPR RI berpendapat bahwa perubahan Undang-Undang ini nantinya sangat diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan pembangunan perumahan dan permukiman yang aspiratif khususnya bagi kalangan MBR. Namun sebagus-bagusnya peraturan perundang-undangan tanpa disertai komitmen, dedikasi dan kedisiplinannya yang tinggi dan seluruh aparatur Negara maka peraturan itu akan sia-sia. Karena itulah setelah mempelajari dengan seksama, Fraksi Gerindra DPR RI dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim menyetujui Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk dibahas tingkat selanjutnya untuk dijadikan Undang-Undang.

Demikian pandangan Fraksi Partai Gerindra DPR RI tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Atas segala perhatian sidang Dewan yang terhormat ini kami ucapkan terima kasih.

Wabillahi taufik wal hidayah wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Sekian terima kasih. KETUA RAPAT : Wa 'alaikum salam.

ARSIP D

PR-RI

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

79

Terimakasih kepada juru bicara Fraksi Partai Gerindra Bapak Nur Iswanto. Baik kami lanjutkan kami persilakan juru bicara Fraksi Partai Hanura tetapi kemarin beliau minta izin karena ditugaskan partainya untuk KMPT kebetulan di Komisi V Fraksi Partai Hanura cuma satu-satunya Anggota yaitu sekretaris fraksi, kami sudah menerima pendapat mini dari Fraksi Partai Hanura yang intinya menyetujui RUU ini disampaikan di Rapat Paripurna dan berikutakan disampaikan oleh Kabag Set Komisi V sudah bertanda tangan Fraksi Partai Hanura dan sekretaris Fraksi Partai Hanura.

Kami persilakan Ibu Hani Terima kasih kami ucapkan kepada juru bicara masing-masing fraksiyang telah

menyampaikan pendapat mini sebagai sikap akhir fraksinya terhadap draft RUU tersebut. Selanjutnya marilah kita mendengarkan pendapat dari Pemerintah, kepada Saudara Menteri

Perumahan Rakyat, kami persilakan. MENTERI PERUMAHAN RAKYAT / SOEHARSO MONOARFA : Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Salam Sejahtera bagi kita semua, Oom suasti yastu, Saudara Pimpinan dan Para Anggota Komisi V DPR yang terhormat, Hadirin dan hadirat yang

kami hormati, Syukur Alhamdulillah marilah kita naikkan rasa syukur kita kehadirat Allah SWT Tuhan Yang

Maha Esa atas segala nikmat dan hidayatnya yang telah dilimpahkan kepada kita sekalian, sehingga dihari yang berbahagia ini kita bersama-sama akan segera menuntaskan tugas konstitusional atas pembahasan materi RancanganUndang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Selain itu tidaklah berlebihan jika puji syukur kehadira Allah SWT kita limpahkan sebagai ungkapan suka cita karena pada hari anggota berbahagia ini baru saja kita bersama-sama mendengarkan pendapat fraksi melalui juru bicaranya masing-masing memberikan pernyataan kuat pada tingkat I untuk dinaikkan pada pembahasan di tingkat selanjutnya.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR yang terhormat, Melalui proses demokrasi yang panjang dan demokratis Alhamdulillah pada akhirnya

Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini mampu merumuskan berbagai pengaturan yang mampu menjawab tantangan kedepan pemenuhan kebutuhan rumah sebagai hak dasar rakyat yang secara keseluruhan mencerminkan hal-hal sebagai berikut :

Pertama Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman telah menegaskan komitmen yang kuat dari Dewan Perwakilan Rakyat untuk bersama-sama pemerintah mengkonsolidasikan penanganan kesejahteraan rakyat di bidang perumahan dan permukiman secara lebih sistemik, komprehensif, terstruktur dan terencana sehingga pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan, permukiman dan lingkungan hunian kawasan perkotaan dan kawasan pedesaan bisa dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya.

ARSIP D

PR-RI

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

80

Meskipun Rancangan Undang-Undang ini mengatur perumahan dan kawasan permukiman untuk seluruh lapisan masyarakat warga Negara Indonesia, namun secara keseluruhan substansi pokok yang dibicarakan didalam rancangan undang-undang ini menunjukkan adanya keinginan yang kuat untuk memperluas dan memperdalam jangkauan peningkatan kesejahteraan rakyat dibidang perumahan dan kawasan permukiman melalui keberpihakan yang nyata terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah, lebih jauh lagi semua norma yang disusun dan dikembangkan didalam Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini mencerminkan pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28H secara konsisten memberikan kepastian bermukim kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Dengan diundang-undangkannya Undang-Undang ini maka didapatkan beberapa amanat kepada kita semua khususnya pemerintah untuk memastikan ketersediaan perumahan dan kawasan permukiman yang bermutu, ramah lingkungan, terjangkau dan memenuhi ketentuan tata ruang yang pada gilirannya membentuk kesejahteraan rakyat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terkait dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman terdiri dari 18 bab dan 164 pasalsecara rinci akan kami sampaikan pendapat akhir presiden pada rapat paripurna yang akan dijadwalkan dan ditentukan berikutnya.

Karena itu pada akhirnya perkenankanlah kami mewakili Presiden menyatakan menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas diselesaikan pembahasan Rancangan Undang-Undang ini pada Pembicaraan Tingkat I untuk kemudian dilanjutkan pada Pembicaraan Tingkat II dalam Rapat Paripurna yang akan datang.

Melalui kesempatan ini pula perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI, panitia kerja, tim perumus, tim sinkronisasi, serta seluruh pihak yang terkait yang dengan penuh dedikasi dan dinamis telah merampungkan tugas konstitusional yang mulia ini.

Demikian juga kami ucapkan terima kasihkepada para pihak termasuk mereka yang memberikan kritikan konstruktif terhadap pembahasan rancangan undang-undang ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada media massa yang telah meliput dan menyampaikan kepada public materi pembahasan rancangan undang-undang ini sehingga memperoleh tanggapan dan usulan yang memperkaya pembahasan. Semoga apa yang kita lakukan menjadi amal ibadah kita bersama.

Atas segala perhatian Pimpinan dan Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia kami mengucapkan penghargaan danterimakasih yang sebesar-besarnya.

Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua.

ARSIP D

PR-RI

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

81

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Jakarta, 14 Desember 2010

a.n. Presiden Republik Indonesia, Menteri Perumahan Rakyat

Soeharso Monoarfa. KETUA RAPAT : Terima kasih kami ucapkan kepada Saudara Menteri Perumahan Rakyat yang telah

menyampaikan pendapat pemerintah sebagai sikap akhir pemerintah terhadap draft akhir RUU tentang Perumahan dan Permukiman.

Saudara Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Hukum dan HAM, Serta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati, Setelah kita dengarkan bersama pendapat dari masing-masing fraksi dan pemerintah sebagai

sikap akhir atas naskah RUU tentang Perumahan dan Permukiman, kami mohonkan kepada rapat hari ini, apakah draft RUU tersebut dapat dilanjutkan pada Pembicaraan Tingkat II yaitu pengambilan keputusan pada Rapat Paripurna DPR RI, Insya Allah pada hari Jum'at 17 Desember 2010, setuju?

(RAPAT : SETUJU) Untuk lebih mempertegas persetujuan kita tersebut, kami harapkan kepada wakil dari masing-

masing Fraksi-fraksi, wakil dari Pemerintah dan para pimpinan Komisi V DPR RI, kami persilakan untuk menandatangani naskah akhir RUU tentang Perumahan dan Permukiman yang telah disiapkan di meja penandatanganan setelah itu kita kembali lagi ke tempat duduk masing-masing untuk mengikuti acara penutupan rapat kerja ini.

Saudara Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Hukum dan HAM, Serta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati, Dengan telah ditandatanganinya draft RUU tentang Perumahan dan Permukiman tersebut,

maka rapat kerja pengambilan keputusan pada akhir pembicaraan tingkat I atas RUU tentang Perumahan dan Permukiman dapat kita akhiri.

Kami ucapkan terima kasih kepada Saudara Menteri Perumahan Rakyat dan Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta seluruh jajarannya dan juga kepada seluruh Anggota Komisi V atas kehadirannya dalam rapat kerja hari ini.

Atas nama Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI kami memohon maaf apabila didalam proses pembahasan RUU tentang Perumahan dan Permukiman tersebut terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Semoga segala ketulusan dan keikhlasan kita dalam pengabdian kepada bangsa dan Negara ini selalu mendapat limpahan rakhmat dan ridho dan Allah SWT Tuhan yang maha kuasa.

Dengan ucapan alhamdulillahirobbil `alamin perkenankan kami menutup rapat kerja hari ini.

ARSIP D

PR-RI

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-031827-7619.pdf · Perumahan Rakyat dan Saudara Hukum dan HAM, yang berdasarkan

82

Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh. (KETOK PALU DUA KALI)

(RAPAT DITUTUP PUKUL 18.30 WIB)

Jakarta, 14 Desember 2010 KETUA RAPAT

ttd H. MUHIDIN MOHAMAD SAID, SE, MBA

ARSIP D

PR-RI