risalah rapatberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/1-20170607-022302-1948.pdf · sampai jam 17.00,...

53
RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENT ANG Tahun Sidang Masa Persidangan Rapatke Jenis Rapat Sifat Rapat Hari/tanggal Waktu Deng an Tempat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Hadir PIMPINAN PANSUS PE NAT AAN RU ANG (RAKER T ANGGAL 31 JANUARI 2007) 2006-2007 111 Rapat l<erja Terbuka Rabu, 31 Januari 2007 Pukul 09.45 WIB Menteri Pekerjaan Umum RI. Ruang Rapat Komisi V DPR RI 1. Ors. H. M. Syarfi Hutauruk/Wakil Ketua Pansus RUU tentang Penataan Ruang 2. M. Nasir Djamil, S.Ag./Wakil Ketua Pansus RUU tentang Penataan Ruang Ora. Hani Yuliasih/Kaset Pansus RUU tentang Penataan Ruang Pembahasan RUU tentang Penataan Ruang .... dari 51 orang Anggota Pansus 1. Ir. H. A. Rahman Syagaff/F-PPP 2. Drs. H. M. Syarfi Hutauruk/F-PG 3. Ir. H. Rendhy A. Lamadjido, M.B.A/F-PDIP 4. Abduilah AzwarAnas/F-KB 5. M. Nasir Djamil, S.Ag. 1. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (F·PG) 6. FRAKSI KEBANGKIT AN BAN GSA (F-KB) 1. Ors. Kahar Muzakir 2. Dr. H. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., M.S. 3. H. M. Malkan Amin 2. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (F·PDIP) 1. Nusyirwan Soejono. 2. Ir. Heri Akhmadi. 3.FRAKSIPARTAIPERSATUAN PEMBANGUNAN (F·PPP) 1. - 1. Drs. H. M. Arsa Suthisna, M.M. 2. H. Taufikurrahman Shaleh, S.H., M.Si. 3. H. Ali Mubarak, Amd. Par. 7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS) 1. Ir. Abdul Hakim, M.M. 2. Ir. Wahyudin Munawir 3. Syamsu Hilal 8. FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI (F-BPD) 1. Ors. H. Moh. Darus Agap ARSIP DPR RI

Upload: others

Post on 15-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RISALAH RAPAT

PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENT ANG

Tahun Sidang Masa Persidangan Rapatke Jenis Rapat Sifat Rapat Hari/tanggal Waktu Deng an Tempat Ketua Rapat

Sekretaris Rapat Acara Hadir

PIMPINAN PANSUS

PE NAT AAN RU ANG

(RAKER T ANGGAL 31 JANUARI 2007)

2006-2007 111

Rapat l<erja Terbuka Rabu, 31 Januari 2007 Pukul 09.45 WIB Menteri Pekerjaan Umum RI. Ruang Rapat Komisi V DPR RI 1. Ors. H. M. Syarfi Hutauruk/Wakil Ketua Pansus RUU tentang

Penataan Ruang 2. M. Nasir Djamil, S.Ag./Wakil Ketua Pansus RUU tentang

Penataan Ruang Ora. Hani Yuliasih/Kaset Pansus RUU tentang Penataan Ruang Pembahasan RUU tentang Penataan Ruang .... dari 51 orang Anggota Pansus

1. Ir. H. A. Rahman Syagaff/F-PPP 2. Drs. H. M. Syarfi Hutauruk/F-PG 3. Ir. H. Rendhy A. Lamadjido, M.B.A/F-PDIP 4. Abduilah AzwarAnas/F-KB 5. M. Nasir Djamil, S.Ag.

1. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA (F·PG) 6. FRAKSI KEBANGKIT AN BAN GSA (F-KB) 1. Ors. Kahar Muzakir

2. Dr. H. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., M.S. 3. H. M. Malkan Amin

2. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (F·PDIP) 1. Nusyirwan Soejono. 2. Ir. Heri Akhmadi.

3.FRAKSIPARTAIPERSATUAN PEMBANGUNAN (F·PPP) 1. -

1. Drs. H. M. Arsa Suthisna, M.M. 2. H. Taufikurrahman Shaleh, S.H., M.Si. 3. H. Ali Mubarak, Amd. Par.

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS) 1. Ir. Abdul Hakim, M.M. 2. Ir. Wahyudin Munawir 3. Syamsu Hilal

8. FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI (F-BPD) 1. Ors. H. Moh. Darus Agap

ARSIP D

PR RI

4. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 1. Maruahal Silalahi

9. FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI (F-PBR) 1. -

5. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN) 1. Ir. Tristanti Mitayani, M.T.

10.FRAKSIPARTAIDAMAISEJAHTERA (F-PDS)

2. Ir. Afni Achmad 1. Pastor Saut M. Hasibuan 3. Ir. Abdul Hadi Djamal, M.M.

KETUA RAPAT (Ors. H. M. SYARFI HUTAURUK/F-PG): T erima kasih. Assalaamu'alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua. Yang karni hormati Bapak Menteri Pelkerjaan Umum, Seluruh jajaran yang mewakili Pemerintah, Bapak dan lbu Anggota Pansus Penataan Ruang DPR-RI yang berbahagia. Terlebih dahulu tentunya kita mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

alas perkenan limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita pada pagi hari ini akan melaksanakan tugas­tugas konstitusional kita di bidang legislasi dalam rangka pembicaraan Rapat Kerja lanjutan tentang Rancangan Undang-Undang Penataan Ruang DPR-RI.

Sesuai laporan dari sekretariat, yang sudah hadir adalah delapan fraksi, karena dalam Pansus itu adalah unsur fraksi. Sebagian besar anggota ini ada yang mengikuti juga Panja Pansus lain dan ada yang sedang mengikuti muktarnar, yang tidak memungkinkan hadir secara fisik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan pagi hari ini kita sepakati untuk rapat kita buka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 09 .. 45)

Selanjutnya, kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Menteri Pekerjaan Umum sebagai wakil pemerintah dan jajarannya dalarn memenuhi undangan Rapat Kerja hari ini. Demikian jug a kepada Pirnpinan dan Anggota Pansus kami mengucapkan terima kasih.

Kemudian kami menawarkan sekaligus meminta persetujuan mengenai acara Rapat Kerja untuk hari ini. Apakah kita akhiri sampai, kemudian istirahat, dilanjutkan lagi sampai jam 16.00 atau sampai jam 17.00, kemudian kita istirahat, malam lanjut lagi, sehingga rapat kerja kita agak efektif. Jika kita mengikuti rapat-rapat kerja pada hari ini, mudah-mudahan hari ini dan besok kita sudah menyelesaikan Rapat Kerja, sehingga waktu yang disediakan oleh Bapak Menteri bisa digunakan untuk yang lain, kemudian kita berdiskus,i .s.oaL substansi dengan jajaran Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Dapat kita setujui? ·

F-PD (MARUAHAL SILALAHI): Pimpinan! Terlalu berkepanjangan waktu itu pimpinan. Begini, saya seolah-olah baru kali

ini saja, tahu-tahu sudah tiga undang-undang yang saya ikut mengesahkannya, tidak serumit ini. Betul, tidak serumit ini saya lihat. Waktu saya ikut tiga undang-undang itu saya keternu menteri itu, bukan mau menyambung menteri, tidak, walaupun saya bercita-cita jadi menteri. Saya bertemu menteri itu ya pada saat penyampaian, baru pada saat yang kedua adalah ya pendapat akhir mini, baru ketiga sudah di Paripurna. Kok, di sini sampai, terima kasih Pak Menteri PU.

Jadi pendapat saya begini, yang ringkas saja Ketua, rnana yang telah kita memang sepakat semua pasal-pasal ini, tidak ada perbedaan di antara kita semua fraksi, ya sudah itu sudah merupakan kita setujui, mana yang ada perbedaan, apakah tidak lebih bagus itu kita selesaikan di Panja. Ya kan? Di mana menurutt saya Panja itu ya kita juga dari fraksi-fraksi utusari, baru dari pemerintah. Sudah sering kita lakukan ini, sehingga lebih efektif. Kalau memang terakhir kita dengan Pak Menteri sampai jam 11.00 pun dan terus terang saya katakan Pak Ketua, dua buku yang Bapak bagi kemarin itu lewat sekretariat tidak saya bawa ke sini, yang saya bawa hanya saya punya, sejak kita sepakat untuk mengajukan DIM masing-masing fraksi, hanya saya

2

ARSIP D

PR RI

punya, itu saja. Nanti ya kalau berbeda kita ya itu yang kita satukan. Kan begitu! Jadi saya rasa langsung kita panjakan mana yang kita bisa ki,ta sepakati. Yang sudah tidak!

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Jadi Pak Maruhal, kalau bisa dipermudah jangan dipersulit ya! Kalau bisa diperpendek

jangan diperpanjang. Jadi saya belum masuk ke situ, ke sul:>stansi soal, kita sepakat untuk kita persingkat. Oleh sebab itu, sesuai dengan mekanisme rapat kita beberapa waktu yang lalu yang telah kita putuskan bersama ada beberapa point. Pertama, adalah kalau itu menyangkut redaksi itu kita bawa ke Timus. Kalau itu menyangkut substansi kita bawa ke Panja, kan begitu! Yang tetap langsung kita ketok di sini, kan begitu! Untuk mempersingkat. Oleh sebab itu, tidak ada lagi perdebatan soal mekanisme, kita hanya masuk ke substansi. Kalau itu yang kita sepakati kami akan sampaikan beberapa hari yang lalu tanggal 25 Januari 2007 kita sudah membicarakan memutuskan lima DIM, kita hari ini masuk DIM keenam.

Sebagai informasi bahwa kemarin ada Bapak-bapak, lbu-ibu ditarik bahan ini, kemudian diganti yang baru, ada memang kesalahan teknis, supaya jangan nanti, apa, diperpanjang dalam pertanyaan. Waktu itu ada di tengah-tengah ada DIM fraksi yang hilang karena mungkin kena virus. Oleh sebab itu, segera diperbaiki dan sudah disetujui oleh fraksinya makanya kita sampaikan kepada pemerintah pun sudah tahu.

Oleh sebab itu, Bapak/lbu sekalian dalam ketetapan k:ita kemarin tanggal 25 Januari DIM 1 disetujui tetap. Kemudian DIM 2 itu disetujui. Kemudian DIM 3 huruf b dibawa ke Timus. DIM 4 dibawa ke Timus dan DIM 5 dibawa ke Panja. Oleh sebab itu, kita masuk pada DIM ke 6. Pada siang hari ini kita mulai dengan Fraksi Partai Golkar. Silahkan! Saal waktu kita sampai jam 12.00, nanti bisa kita lanjutkan setelah makan siang. Dapat disetujui, ya, Pak Maruahal!

F-PD (MARUAHAL SILALAHI): Pimpinan, saya tetap belum bisa setuju, terlalu panjang. Saya rasa Pak Ketua begini, kita

sudah bisa melihat di sini mana yang sudah kita sependapat semua, iya kan! Apalagi yang perlu kita sisir? Kan boleh kan, mana yang sudah sependapat kita semua, ya sudah, sah. Mana yang tidak sependapat bahwa ke, gitu Iha! Jadi kalau kita sisir ini sampai, apalagi dua buku yang Bapak kasih, aduh, nggak akan selesai kita sisir ini satu bulan ini.

KETUA RAPAT: Begini, ini mekanisme kita dalam rapat memang menentukan mana yang ke Panja, mana

yang ke Timus, mana yang ke Timsin. Oleh sebab itu, memang kalau mekanisme itu tetap kita lalui, cuma kita bisa percepat jangan kita terlalu banyak perdebatan, itu menurut kami. ltulah yang kita sepakati. Kan begitu Bapak/lbu? Oleh sebab itu, kita masuk supaya ini jangan terlalu banyak perdebatan, kita masuk saja kepada substansi DIM 6.

F-KB (Drs. H. M. ARSA SUTHISNA, ·M.M.): .... Saya agak mendukung ini usulan teman sebelah ini. Jadi kan begini, ini kan ada di

pendapat DIM tentang fraksi-fraksi, ada yang tetap-tetap, itu kan tidak ada masalah. Tetapi ada yang perbedaan, di fraksi saja masih ada perbedaan. Kalau kita sisir Pak ini, mungkin tidak gampang ini bisa lama, karena orang punya argumentasi masing-masing. ltulah maksudnya usulan itu di Panja. Di Panja itu kita nanti sepakati dulu pendapat fraksi-fraksi ini. Kalau ada permasalahan yang tidak bisa diputuskan di Panja dibawa ke Pansus. Saya kira mungkin lebih efisien Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Jadi begini Pak Arsa, rapat kita tanggal 25 Januari, ini DIM kita kan sudah diterima oleh

pemerintah, nanti pemerintah akan merumuskan apa jawaban dari usulan fraksi itu ada semacam alternatif yang akan diberikan oleh pemerintah. Jika itu sudah akan tetap, kita akan ketok man;:i yang ke Panja, kita yang memutuskan ke Panja, bukan kami. Kita yang akan memutuskan ke Panja tetapi tidak semuanya bisa kita lakukan, satu buku ini ke Panja ya! Tidak bisa begitu, itu di luar mekanisme, salah nanti. Oleh sebab itu, bukan menyisir satu persatu tetap DIM kita ak.an bahas mana yang ke Panja tetap kita percepat untuk bawa ke Panja, mana yang ke Timus kita bawa ke Timus. Saya pikir itu mekanisme.

3

ARSIP D

PR RI

F-PKS (Ir. ABDUL HAKIM, M.M.): Pimpinan! Saya kira kalau tidak salah ingat pada minggu yang lalu kita memberikan

kesempatan kepada pemerintah untuk mempelajari secara intens terkait dengan usulan-usulan ini. Saya kita tidak perlu pada kesempatan ini dilemparkan lagi ke masing-masing fraksi, langsung saja kepada pemerintah, saya kira pemerintah sudah menyisir. Misalnya, nomor 6 menurut pemerintah setelah mempelajari masukan-masukan dari fraksi, maka alternatif seperti ini. ltu yang menawarkan pemerintah kepada kita. Nanti kita ketoklah di sini mana yang dibawa ke Panja mana yang dibawa ke Timus setelah mendengarkan dari pemerintah, tidak perlu dikembalikan kepada fraksi-fraksi. Saya kira itu kalau tidak salah, kita memberikan kesempatan kepada pemerintah. Langsung saja diber,ikan kesempatan kepada Pemerintah untuk menyisir satu persatu dan rnemberikan tanggapan terhadap usulan-usulan fraksi-fraksi tersebut.

Terima kasih.

F-PD (MARUAHAL SILALAHI): Saya tambahkan, apa yang dikatakan oleh beliau Ketua. Malah saya usulkan pada waktu

itu kalau boleh bisa mendapatkan draft yang hampir jadi, dengan adanya semua yang telah kita usulkan dua minggu yang lewat, saya rasa begitu, jadi nggak usah panjang-panjang Pak Ketua! Begitu Iha!

KETUA RAPAT: Baik, jadi ada saya tangkap substansi apa yan9 disampaikan oleh kawan-kawan.

Seharusnya kita gilir mana yang berbeda dari usulan DIM dari fraksi -fraksi, kan kita suruh bicara dulu, kan itu mekanisme. Habis itu baru dijawab oleh pemerintah mana rumusan, kan begitu! Tetapi apa yang disampaikan oleh Pak Hakim, untuk rnempermudah menjawab apa yang disampaikan oleh Pak Maruahal, kenapa semuanya ini ketok fraksi-fraksi sudah ada, pemerintah juga sudah rnembaca, kenapa tidak kita, pernerintah menyampaikan, tinggal mana Panja atau itu, tergantung kesepakatan kita. Kalau mekanisme kedua ini yang diikuti, ya kita harus kesepakatan di forum ini, kan begitu!

Silahkan Pak Bomer!

F-PG (Dr. H. BOMER PASARIBU, S.H., S.E., M.S.): Pak Ketua, apa yang diutarakan oleh teman-teman itu tidak menyalahi aturan, karena

hlemang kalau kita lihat ini kan 359 dan kita sudah komitmennya tinggi bahwa pada masa sidang ini juga ini selesai. Dan yang kedua, ini ditunggu oleh Rancangan Undang-undang lain yang ada kaitan, misalnya Rancangan Undang-undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir. Kami terpaksa gantung Rancangan Undang-undang itu karena kandungan katakan tanda kutip induknya ada di sini, itu yang pertama.

Yang kedua, saya sepakat Saudara Ketua, kalau ini kita singkat karena semangat dari kita lmtuk mempercepat dengan kualitas yang terbaik itu sudah ada. Oleh karena itu, saya pikir kita i:;oba by pass tanpa mengurangi hak fraksl~fraksi. Kepada pemerintah, mana yang nuansanya sudah sama saya pikir itu dengan pemerintah kita nanti tinggal merumuskan. Mana yang masih akan berbeda saya pikir Saudara Silalahi betul, langsung saja ke Panja di mana kita dalami di situ. Andainya tidak bisa diselesaikan di situ ya bawa kembali ke Pansus begitu, supaya 359 ini bisa terselesaikan lebih cepat. Dengan demikian, bisa diformulasi, diformat oleh kawan-kawan dan pemerintah rnana hal-hal yang bisa dijuruskan, mana yang memerlukan pendalaman dan seterusnya, dengan demikian akan lebih cepat.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Baik, kalau mekanismse kita sudah tidak ada perbedaan, khan begitu! Cuma sekarang

dibalik, biasanya kita minta dari pandangan fraksi, baru di.iawab oleh pemerintah, kan begitu! Sekarang ada usulan ini tergantung kesepakatan kita, ada usulan semuanya sekarang tidak usah fraksi langsung saja pemerintah memberikan tanggapan terhadap DIM-DIM yang sudah masuk kepada pemerintah. Apakah ini dapat kita setujui? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

4

ARSIP D

PR RI

Kalau begitu, dengan agak cepat lagii ini. Baru sejarah ini Pak Menteri, Pak Maruahal ini bisa mempersingkat, biasanya dia memperlambat. Oleh sebab itu, kami persilahkan mulai DIM 6 sampai seterusnya dari keterangan pemerintah terhadap DIM-DIM yang sudah dimasukkan oleh fraksi. Kepada pemerintah kami persilahkan!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Terima kasih Bapak Pimpinan Pansus dan Para Anggota yang saya hormati. Pertama saya akan mengucapkan terima kasih, saya sudah membahas undang-undang

itu banyak juga, tapi baru kali ini bahwa Anggota Pansus mempunyai semangat yang luar biasa untuk segera menyeilesaikan ndang-undanig ini. Namun, yang kami mohon adalah jangan menjadikan saya sebagai kendala. Jadi mari kita percepat, saya juga setuju tapi jangan kendala, karena saya memang sudah ditugasi presiden untuk datang ke sini untuk menjelaskan semuanya. Tapi sekali lagi saya terima kasih, ini semangatnya luar biasa.

DIM 6. DIM 6 itu kalau saya baca, bahwa penataan ruang sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang sudah tidak sesuai dengan ... dst. Jadi begini Pak, ini banyak sekali tanggapan dari fraksi-fraksi, tapi intinya adalah minta otonomi daerah itu dimasukkan. Jawaban kami adalah otonomi daerah sudah termuat di dalam konsideran c kalau Bapak periksa di sana, di sana sudah bilang mengenai otonomi daerah.

Berikutnya terkait dengan aspek mitigasi bencana, itu saya kira baik sekali mengingat bahwa kondisi di Indonesia masih sangat rawan terhadap bencana. Oleh sebab itu, kami mengusulkan sebagai berikut, ba/Jwa secara geografis Indonesia berada pada kawasan rawan bencana, maka diperlukan penataan ruang yang berbasis mitigasi bencana sebagai upaya meningkatkan keselamatan kenyamanan kehidupan dan penghidupan.

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Ketua, mohon interupsi, mohon izin, bisa nggak persis di DIM itu dibesarkan? Karena kita

nggak pegang, dibesarkan saja supaya tinggal nonton di layar.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): Terutama usulan yang kami sampaikan ya. Terima kasih. Jadi saya ulangi Bapak/lbu sekalian, yang usulkan tadi sebenarnya tambahan, karena

nanti yang konsideran e itu nanti akan kami taruh di bawahnya. Jadi ini ada tambahan pasal dalam rangka mengakomodasi masa/ah mitigasi bencana. Ayat, tambahan ayat.

Jadi 6 itu kan e, kemudian yang 6 itu kita gabungkan ke f Pak nantinya, kita gabung ke f, e-nya kita gabung ke f, kemudian yang e kita tambahkan yang baru ini. Jadi yang penting di sini adalah kita menambahkan ini Pak, yang berbasis mitigasi bencana ini banyak sekali Bapak-bapak mengusulkan itu dan saya kira itu tepat sekali. Yang e lama gabung dengan f. Jadi oke ya? Jadi e yang saya baca tadi itu menjadi f kalau boleh saya baca sekalian. Ya oke! F ya? Yang f menjadi begini lho Pak, "Bahwa pengaturan penataan ruang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan· RUang .st1dah tidak sesuai /agi dengan kebutuhan sebagaimana te1tuang pada huruf a, b, c, d, dan e sehingga per/u diganti dengan Undang-undang tentang Penataan Ruang baru". Jadi kita gabung antara e dan f menjadi f.

KETUA RAPAT: Baik, kalimat e lama ada tambahan dari pemerintah atas rumusan dari usulan fraksi.

Kemudian e lama digabung menjadi f, dari kalimat-kalimat yang baru dibuatkan sehingga lebih jelas dan lebih konkrit. Apakah ini dapat kita setujui apa kita bawa ke Panja?

F-PDIP (Ir. H. HERi AKHMADI): Bapak, masih satu Pak! Mengenai e yang baru, e baru itu saya kira kalau berbasis, ini

sudah langsung dibahas belum? Kalau berbasis mitigasi saya kira tidak tepat juga Pak! Mungkin 'dengan mempertimbangkan atau faktor-faktor untuk mitigasi dan sebagainya'. Kalau berbasis, tata ruang basisnya macam-macam Pak, tidak sekedar mitigasi saja.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Ya sebenarnya kenapa kita pakai kata-kata mitigasi, menurut pendapat kami itu sangat

luas. Dia termasuk ada mencegah, termasuk pencegahan itu mitigasi. Mencegah dan mengurangi

5

ARSIP D

PR RI

dampak. Jadi tata ruang diatur sedemikian rupa sehingga kalau terjadi bencana itu korban kerusakannya seminimal mungkin, itu yang kita harapkan.

F-PDIP (r. H. HERi AKHMADI}: Maksud saya apakah itu basisnya atau dengan rnempertimbangkan, karena kalau basis itu

kan macam-macam Pak, tapi yang di basis ada pertimbangan-pertimbangan lain di dalamnya juga yang juga menyebutkan bahwa tata ruang adalah pada dasarnya upaya untuk menggunakan pemanfaatan ruang untuk semaksimal mungkin atau seperti itu. Tapi kalau berbasis seolah-olah dialah mitigasi itulah yang dia berikan satu-satunya untuk dasar yang pokok, gitu Pak. Tapi atau kalau pada hemat saya apa tidak lebih tepat dengan memperhatikan dan lain-lain. Mungkin ini sebaiknya dilernpar ke Panja Pak!

KETUA RAPAT: Ya, kalau begitu ini kita bawa ke Panja ya, setuju?

(RAPAT: SETUJU}

Silahkan DIM 7 Pak!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU}: Tujuh, kita gabung dengan sebelumnya tadi.

KETUA RAPAT: Oh ya! Panja jug a ini ya?

(RAPAT: SETUJU}

Masuk DIM 8 Pak!

F-KB (H. TAUFIKURRAHMAN SHALEH, S.H., M.Si.): Pak, supaya menghemat Pak, saya kira tadi rumusan 7 itu sudah bagus, sudah langsung

saja disahkan. ltu hanya kalimat penyambung Pak! Kalimat redaksinoal dan penggabungan saja.

KETUA RAPAT: Ya, kami hanya menerima usulan dari kawan-kawan kalau ini dibawa saja ke Panja,

karena pada saat didiskusikan dan itu sudah kita ketok kan begitu. Mudah-mudahan tidak terlalu lama nanti di Panja. Silahkan! Panja ya?

(RAPAT: SETUJU} ~ ........ ·: .. ~,· . '

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERi PU): Delapan, bunyinya begini, "Mengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 dan Pasal 33 ayat (3)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia". Usulnya, banyak sekali usulannya, tapi umumnya ingin menambahkan Pasal 25a dan itu bisa kami terima. Terus yang lain-lain juga mengusulkan beberapa usulan menunjuk pasal baru, tetapi pandangan kami adalah yang Pasal 25a itu oke, tapi selebihnya itu kita akan mengikuti Undang-Undang Nomor 10 T ahun 2004 saja ~entang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sesuai yang diamanatkan itu, maka mengingat itu yang bisa kita masukkan adalah Pasal 25a sehingga berbunyi sebagai berikut, "Mengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 25a, dan Pasal 33 ayat (3) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Talwn 1945".

KETUA RAPAT: Kita setujui? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Silahkan DIM 9!

6

ARSIP D

PR RI

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 9, "Dengan persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan

Presiden Republik Indonesia.

KETUA RAPAT: lni tetap ya? Tanpa mendahului Pak Menteri. Kita tetap ya?

(RAPAT: SETUJU)

Ya, silahkan masuk 10! Tetap? Sepuluh tetap?

(RAPAT: SETUJU) Ya, 11 ! Tetap?

(RAPAT: SETUJU)

Dua belas. Duabelas tetap?

(RAPAT: SETUJU)

Tiga belas, silahkan!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Bunyinya begini, "Ruang adalah wadah yang melipuU ruang daratan, ruang /autan, dan

ruang udara, sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serla memelihara kelangsungan hidupnya". Di sini ada usulan-usulan, umumnya agar kita bilang daratan diganti darat, lautan diganti laut saja, karena kita bicara udara jadi supaya itu seimbang maka waktu darat jangan daralan, kalau itu saya kira bisa kita terima. Kemudian yang sangat banyak dimasukkan juga termasuk ruang di dalam bumi dan itu kami akomodasikan di situ, sehingga berbunyi sebagai berikut, ''Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang /aut, dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan mahluk lainnya hidup dan melalwkan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya".

KETUA RAPAT: Setuju? Silahkan Pak T aufik! ·

F·KB (H. TAUFIKURRAHMAN SHALEH, S.H., M.Si.): Rumusan itu nanti terimplemantasi dalam pasal per pasal, barangkali ini pertanyaannya,

sehingga nanti kita jangan merumuskan sesuatu nanti yang tidak ada dalam pasal. Jadi ini mohon klarifikasi. Misalnya ruang udara, tadi ada ng·gak kita .bahas ruang udara itu. Lautan, apa lautan? Harus ada, kalau nggak ya nggak jelas itu berarti!

F-PKS (Ir. ABDUL HAKIM, M.M.): Pimpinan! Saya kira ke Panja saja mengingat juga walaupun tadi diakomodir sama

pemerintah usulan kata 'darat' itu diterima, tapi fraksi yang lain dia masih tetap mengusulkan kata daratan dan juga ada usulan perubahan substansi, saya kira dibawa ke Panja saja Pimpinan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Ada usulan dari Panja? Setuju?

(RAPAT: SETUJU}

Ya, 14 Pak!

7

ARSIP D

PR RI

PE MERI NT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi tadi dari Golkar hampir semuanya sama, cuma minta diatur nomornya, diatur kembali. Yang berikutnya adalah, ''Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan po/a pemanfaatan

ruang, baik direncanakan maupun tidak". Di sini minta dihilangkan kata-kata 'pemanfaatan' dan 'baik direncanakan maupun tidak' itu dihilangkan.

KETUA RAPAT: DIM 14? Usul BPD Panja. Setuju kita Panja?

(RAPAT: SETUJU) Ya, DIM 15!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 15, "Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permul<iman, sistem jaringan

prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkhis memiliki hubungan fungsional". Di sini ada yang mengusulkan supaya permukiman itu ditambah "pusat kegiatan danlatau permukiman". Umumnya itu yang diusulkan. Maka yang kita usulkan adalah "Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat kegiatan danlatau permukiman beserla jaringan sarana dan prasarana yang memiliki hubungan fungsional dan dapat berhirarkhi". lni usulan siapa ini?

F-PG (Ors. KAHAR MUZAKIR): Baik, Golkar, kita merubah anu Palk, urut-urutan. Jadi saya kira Tim Perumus atau Timsin.

KETUA RAPAT: Golkar usulannya dibawa ke Tim Perumus. (Tim Perumus atau Timsin) Ya, substansi

(karena perubahan urutan) Saal urutan. PKS? Substansi terima. PDIP? Substansi diterima. Artinya kita bawa ke sinkronisasi. Oke, ini bukan lagi Panja tapi Timsin ya? Oke!

(RAPAT: SETUJU)

Silahkan Pak!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): lni untuk konsistensi berarti yang ini semua Timsin, karena Golkar ingin merubah

urutannya itu semua dari 1 sampai 20 sekian itu. Jadi substansi oke gitu ya? Bagaimana kalau kita bilang substansinya diterima tapi masuk Timsin gitu?

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Ketua, sedikit catatan sedikit saja. ltu karena catatan di dalam kurang itu kalau salah

menulis nanti kalau pada waktu kita mereview kemb~ll. di. situ kan disebutkan, 'selanjutnya apabila substansi disetujui, dibahas di Timsin'. lni sudah bukan apabila, sudah disetujui. Substansi sudah disetujui. Dibuang itu! Jadi nanti kita tidak membahas llagi substansi lagi tinggal...,

KETUA RAPAT: Baik, Pak Menteri!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Nomor 16, itu umumnya Bapak-bapak keberatan dengan kata-kata "pemanfaatan". Jadi

kalau ada struktur ruang, ya ini ada pola ruang, begitu. Sehingga kalimat yang berbunyi "Pola pemanfaaatan ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya ... ," itu kami usulkan sesuai . dengan usulan Bapak-bapak, "Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya", Jadi hanya menghilangi kata "pemanfaatan", supaya konsisten dengan definisi tadi.

8

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Golkar?

F-PG (Ors. KAHAR MUZAKIR): Golkar hanya Timsin karena dia mengubah seperti tadi urutan saja.

KETUA RAPAT: Substansi tidak ada masalah? (Golkar: Nggak ada) Jawaban dari Pemerintah. PDIP?

Timsin! Demokrat? Timsin! PKS?

F-PKS (SYAMSU HILAL): Saya kira karena di bawahnya itu adalah 'peruntukan' saya tetap di PKS-nya tetap "pola

pemanfaatan ruang". Jadi bukan "pola ruang" saja tapi "pola pemanfaatan ruang".

KETUA RAPAT: PKB? Timsin! PAN? Timsin! BPD? Selamat datang Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Bangda Departemen Dalam

Negeri, yang ikut bersama-sama dengan pemerintah mengamati Rancangan Undang-undang Penataan Ruang.

BPD? Timsin! Silahkan PKS terakhir ini!

F-PKS (SYAMSU HILAL): Ya, dari Pemerintah itu kan kata "pemanfaatan" dihilangkan, padahal kita usulannya tetap.

Jadi kalau memang usulannya tadi dihilangkan kata-kata "pernanfaatan" berarti kita ingin ke Panja saja.

KETUA RAPAT: Sebetulnya ini dalam DIM 16 hanya PDS yang ada usulan substansi, yang lain

kebanyakan adalah tetap. Cuma berdasarkan usulan fraksi tadi, pemerintah membuat rumusan baru. Apakah memang saya tawarkan ada dua kemungkinan kita bawa ke Panja atau ke Timsin.

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Ketua, sebelum diputuskan mau ke Panja atau ke Timsin, mungkin perubahan menjadi

pola ruang, pemerintah bisa menjelaskan apabila hasil daripada pembahasan terakhir ini Pak Menteri. Perubahan dari "pemanfaatan ruang" menjadi "pola ruang" itu tadi bagaimana?

Terima kasih.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Tadi saya kira di depan ada definisi tadi, jadi "tafa ruang adalah wujud struktur ruang dan

po/a pemanfaatan ruang," waktu itu kita usulkan begini. T api karena di sini hanya wujud struktur ruang mestinya juga wujud pola ruang, itu teman·tem@n. f!llinta ada konsistensi. Jadi di definisi tata ruang tadi adalah "wujud struktur ruang dan pola ruang," dulunya "pola pemanfaatan ruang", tapi agar konsistensi ya "struktur" di sini ya "po~a" saja. Kalau itu oke, berarti seterusnya juga oke.

KETUA RAPAT: Silahkan PKS! lni hanya untuk konsistensi, kalau itu yang kita terima berarti ini adalah

Timsin. Oke, dapat kita untuk Timsin?

(RAPAT: SETUJU)

Ya, masuk DIM 17 Pak!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 17, "Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan

pengendalian penafaan ruang yang dilaksanakan secara skuensial". Umumnya yang di belakang ini Pak, ini ada usulan sinergis dan terpadu. Skuensial minta dihilangkan. Ada terintegrasi dan sebagainya Pak. Padahal kalau itu, kalau kata-kata yang di belakang yang terintegrasi, terpadu itu

9

ARSIP D

PR RI

sebenarnya di dalam proses penataan ruang, di dalmn penyelenggaraan memang sudah seperti itu. Di azas, kita juga sudah menyebutkan itu, apa perlu dimasukkan di sini. Oleh sebab itu, kami mengusulkan dan kemudian ingin dimasukkan suatu sistem itu. Kalau secara sistem kami masukkan, maka bunyinya akan seperti ini, "Penataan ruang adalah suatu sistem dari proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan penataan ruang". Sebenarnya kami sendiri Pak, di pemerintahan ada split ini. Apakah perlu satu sistem ini masuk, karena rasanya menurut saya enak, 'penataan adalah proses perencanaan' dan dia adalah proses. Saya kira lebih baik lihat saja di Kamus Umum Bahasa Indonesia, apa itu sistem.

KETUA RAPAT: Baik, karena ini beberapa substansi dari berbagai fraksi juga mengemuka di sini, ini kita

sepakati untuk saya tawarkan bawa ke Panja ya? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Delapan belas, "Penyelenggaraan penataan ruang adala/1 kegiatan yang me/iputi

pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang". lni tetap Pak saya kira, oari semua usulan saya kira tetap semua.

KETUA RAPAT: lni hanya kita bawa ke Timsin saja, karena ini substansi tidak ada, hanya urutan. Kita

sepakati ke Timsin?

(RAPAT: SETUJU)

Terima kasih.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Berikutnya 19, "Pemerintah pusat yang selanjutnya disebut pemerintah adala/1 Presiden

Republik Indonesia yang memegang pemerintahan negara Repub/ik Indonesia sebagaimana dimaksud Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945".

KETUA RAPAT: Ya, ini juga berbagai fraksi juga mengatakan tetap, cuma urutannya tadi akan berubah kan?

Oleh sebab itu, substansi fetap, tapi Timsin, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh, "Pemerintah Daerah adalah-Gub~rriµr, Bupati atau Walikota, dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah". Kami mengusulkan tetap karena kebanyakan juga tetap hanya urutannya.

KETUA RAPAT: Sama dengan yang tadi, substansi tetap. Timsin, setuju?

(RAPA.T: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh satu, "Pengaturan penataan ruang adalah upaya untuk memberikan landasan

normatif bagi pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang". lni umumnya tetap semua Pak, kecuali urutan.

KETUA RAPAT: lni substansi sudah dapat kita terima, cuma urutan yang harus kita sesuaikan, oleh sebab

itu ke Timsin.

10

ARSIP D

PR RI

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh dua, "Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja

penataan ruang yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat". lni juga umumnya tetap, sehingga menjadi tetap Pak, jadi oke ya?

KETUA RAPAT: lni tetap Timsin ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh tiga, "Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan

ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang". Oke ya?

KETUA RAPAT: lni Timsin?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh empat, "Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan

penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan".

KETUA RAPAT: Jadi kami tawarkan tetap semua nampaknya fraksi. lni kita bawa ke Timsin, substansi

sudah disetujui.

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh lima, "Perencanaan tata ruang adalah proses penyusunan dan penetapan

rencana tata ruang". Di sini ada.

KETUA RAPAT: Bapak/lbu, kami melihat di sini urutan pertama, kedua, kalimat disempurnakan dari PAN

maupun PKB. PAN silahkan yang punya usul dulu. PKB dapat kita setujui bawa ke Panja ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh enam, "Memanfaatkan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang

dan po fa pemanfaaf an ruang sesuai rencana tat a mang melalui penyusunan dan pefaksanaan program beserta pembiayaannya". Sesuai dengan konsistensi, maka 'pemanfaatannya' kita coret. Jadi sama kecuali pemanfaatannya hilang. Pola ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang ya?

KETUA RAPAT: Artinya kembali konsisten kepada pola tadi, berarti ini k:e Tirnsin kita bawa ya, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh tujuh, "Pengendalian pemanfaatan ruang adalah proses peri4i11an, pemantauan,

evafuasi, dan penerliban terhadap pemanfatan ruang berdasarkan peraturan zonasi". Di sini yang

11

ARSIP D

PR RI

secara eksplisit disampaikan supaya ditambah pemberian insentif dan disinsentif. T erus kemudian peraturan zonasi itu diminta ada definisi. Panja ya?

KETUA RAPAT: Baik, Bapak/lbu sekalian, karena hampir semua fraksi ini ada usulan baru, substansi baru,

oleh sebab itu, kita sepakati kami tawarkan untuk bawa ke Panja.

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/M'ENTERI PU): T ermasuk yang peraturan zonasi yakni definisikan baru ya? Dua puluh delapan, "Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang". Saya kira

oke ya?

KETUA RAP AT: lni banyak yang tetap, substansi tidak banyak yang berubah, cuma urutan, saya tawarkan

bawa ke Timsin?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dua puluh sembilan, "Wi/ayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional". Usulan ini tetap Pak umumnya.

F·PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): ltu ditulis di situ 'sistem wilayah', ini ajuan baru atas rangkuman DIM-nya Bapak

Pemerintah/Pak Menteri.

KETUA RAPAT: Saya tawarkan ke Timsin ya?

F-PDS (PASTOR SAUT M. HASIBUAN): Memang cocok ke Timsin, memang ditambahkan di situ selain administratif ada aspek

hukum di situ. Silahkan saja ke Timsin boleh, tetapi menyangkut juga aspek hukumnya karena sudah wilayah itu sudah ada hukumnya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: PDS bawa ke Timsin, cuma kalau bisa ditambahkan kalimat ada aspek hukum. Setuju?

~ , .. ' .. ···.·,• .

(RAPAT: SETUJU)

Ya, silahkan! 30, Sistem Wilayah.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Tiga puluh, "Sistem wilayah adalah struktur ruang dan po/a pemanfaatan ruang yang

mempunyai jangkauan pe/ayanan tingkat wilayah ini sama". Jadi hanya konsistensi 'pola pemanfaatan' menjadi 'pola', 'pemanfaatan' hilang.

KETUA RAPAT: Bapak/lbu sekalian, dari berbagai usulan fraksi tidak ada yang substansi yang terlalu jauh

berbeda.

F-KB (Ors. H. M. ARSA SUTHISNA, M.M.): Yang sistem wilayah ini, kita sedang susun juga Undang-undang OKI, kelihatannya tiga

provinsi yang beririsan itu, itu ada kawasan wilayah terpadu namanya, dan itu cantelannya di

12

ARSIP D

PR RI

undang-undang ini. Menurut saya ini bisa dibawa ke Panja saja, karena ada juga polemik di situ, nanti mereka harus sepakat itu, tidak bisa sendiri-sendiri.

T erima kasih.

KETUA RAPAT: Pak Arsa, ini PKB tetap ini pak

F·KB (Drs. H. M. ARSA SUTHISNA, M.M.): Usulannya ke Panja bukan ke Timsin. lntinya tetap, usulan kan boleh saja ke Panja atau

Timsin. Saya ke Panja usulnya.

KETUA RAPAT: Silahkan PAN, karena PAN ada usulan, Timsin atau Panja? Timsin, kemudian PKS Timsin.

Jadi Pak Arsa nampaknya ini kebanyakan Timsin, Pak Arsa. Kita setuju Timsin ya? Terima kasih.

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Dan mungkin untuk memuaskan Palk Arsa nanti di belakang masih ada Pak, kalau kita

bicara kawasan strategis nasional, nanti yang Bapak maksudkan akan terjelaskan di sana Pak, bahwa sudah masuk, oke!

Berikutnya 31, "Sistem internal perkotaan ada/ah struktur ruang dan po/a pemanfaatan ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan tingkat internal perkotaan". lni juga hanya konsistensi, pemanfaatannya kita hilangkan.

KETUA RAPAT: Baik, yang mengusulkan substansi tapi tidak terlalu banyak, hanya Demokrat, silahkan. lni

Timsin, kami tawarkan ke Timsin. Timsin Pak Maruahal ya, oke?

(RAPAT: SETUJU) DIM32!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Tiga dua, "Kawasan adalah wilayah yang mempunyai fungsi utama lindung atau budidaya"

lni usulannya memang agak banyak. ·

KETUA RAPAT: Baik, ini yang banyak usulan Partai Golkar, PPP, PKB, oleh sebab itu kami tawarkan oleh

karena ini substansi kita bawa ke Panja. Panja?

(RAPAT: SETUJU)

F·PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO}: Ketua, untuk bisa kita kembali kepada kesepakatan tadi, tadi kan ceritanya pemerintah

akan menawarkan kalimat terakhir. Kita lihal, kita baca, kemudian acuannya dari sana, Panja dan Timsinnya itu. Jadi dari tadi saya melihat ke atas sebelah sana, yang mana yang dibaca Bapak itu.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Tiga puluh dua, ada usulan dari PPP agar ada tambahan, "Kawasan adalah wilayah yang

didominasi fungsi dan karakter fertentu", untuk itu kami tambahkan sebagai berikut; jadi "Kawasan adalah wi/ayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya yang didominasi a/eh kagiatan atau nilai strategis tertentu". Ya, oke

KETUA RAPAT: DIM 33!

13

I

_J

ARSIP D

PR RI

F-KB (H. ALI MUBARAK, Amd., Par.): Sebentar Pimpinan, boleh tanya sedikit ? Saya lihat di sini sering ada karena saya lagi

membahas di Undang-undang Minerba mengenai apa yang disebut dengan kawasan lindung atau ~engan istilah lain yang disebut hutan lindung. Sering ada di sini kejadian ada hutan lindung tapi sudah tidak ada hutannya, tapi mereka tetap menetapkan sebagai hutan lindung padahal di bawah tanahnya banyak manfaat yang digunakan termasuk untuk mineral dan sebagainya. Jadi ini coba mengenai kawasan lindung ini harus dimasukkan di Panja.

Terima kasih.

KETUARAPAT: Memang yang kita tawarkan Pak Ali mau ke Panja, supaya Bapak bisa berdebat agak

panjang tentang Minerba itu, kan begitu! Sebagai wakil dari Komisi VII, saya tawarkan kita setuju kan, Panja?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Kemudian Nomor 33. Nomor 33 Panja ya?

(RAPAT: SETUJU)

Tiga puluh empat, "Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama utnuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya a/am, sumber daya manusia dan sumber daya buatan". lni tetap atau mau dipanjakan?

KETUA RAPAT: Bapak/lbu yang saya hormati, saya lihat di sini usulan dari berbagai fraksi kebanyakan

tetap. Oleh sebab itu kalau kita konsisten tetap, tentu ini kita bawa ke Timsin, kan begitu. Setuju Timsin? Pak Ali, kami lihat PKB di sini tetap. Bukan begitu Pak Ali? Saya kan menjalankan perintah Bapak saja, nanti kalau nggak saya ketok tetap, nanti Bapak, "Iha Ketua kok nggak ketok tetap", kira-kira begitu, Timsin?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Berikutnya 35, itu mengenai kawasan perdesaan, "Kawasan perdesaan adalah kawasan

yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya a/am dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, /ayanan jasa, jasa pemerintahan, /ayanan sosial dan kegiatan ekonomi''. Saya kira banyak yang tetap ini Pak

Setuju?

KETUA RAPAT: Ya, ini juga substansinya banyak yang tetap, saya tawarkan lagi untuk dibawa ke Timsin.

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Tiga puluh enam, itu kawasan perkotaan, "Kawasan perkotaan adalah kawasan yang

mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permul<iman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan, jasa pemerintahan, pelayanan sosia/ dan kegiatan ekonomi".

F-PDIP (Ir. H. HERi AKHMADI): Pak Ketua, kalau mau konsisten, tadi kan hanya disebut kawasan lindung dan kawasan

budidaya, terus kok tiba-tiba ada kawasan perkotaan, tadi ada kawasan belanja, ada kawasan macam-macam Pak! Kalau itu kan sub kawasan, boleh.

14

ARSIP D

PR RI

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi memang kalau tadi kita bicara pola ruang itu memang utamanya hanya dua, satu

budidaya, satu lindung, Dan memang kemudian di dalam kawasan budidaya ini memang ada kalau dia masuk sub kawasan, tapi orang bilang kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, memang ada kawasan permukiman kan kalau kita bicara umum yang seperti itu.

KETUARAPAT: Baik, kalau kami lihat di sini hanya PPP yang ada perubahan substansi, ada ayat baru

oleh PPP. Ada juru bicara PPP? Oh muktamar. lni toleransi rupanya, banyak yang tetap, kecuali PPP ada ayat baru, diminta ini dipanjakan. Seturju kita panjakan?

Oh ini PPP-nya bukan substansi baru, tapi ayat nambah, oke! Kalau begitu kita setujui ke Panja ya? Panja?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Tapi untuk menjelaskan Pak Heri, kalau yang lindung dan budidaya itu fungsi utama, jadi

fungsi utama ruang itu bagi dua, kalau yang perkotaan, perdesaan itu fungsi biasa bukan utama.

F-PDIP (Ir. H. HERi AKHMADI): Saya cuma begini Pak, kalau boleh mungkin nanti men_jadi bahan pemikiran juga, kan ada

tingkatan itu kan ada kawasan, ada area sepierti biasa pak (tidak jelas). ltu kan ada bertingkat­tingkat, penggunaan kata ini apa sebaiknya tidak ditinjau kembali sehingga nantinya itu kalimatnya itu sendiri kata penunjuknya atau kawasan atau area atau apa itu, sudah menunjukkan levelnya itu sendiri, kalau mungkin itu.

T erima kasih.

F-PAN (Ir. TRISTANTI MITAYANI, M.T.): Pimpinan, dari PAN, terima kasih. Kalau menyimak perdebatan yang barusan, ada baiknya

mungkin Pak Menteri di sini menjelaskan kepada kita semuanya konsep keseluruhannya. Jadi tidak hanya dalam bentuk kata-kata saja, karena benar seperti kata Pak Heri dari PDIP bahwa kita seperti jadi loncat-loncat gitu. Bahwa saya memahami, ya saya memahami wong saya orang planologi misalnya. T etapi ketika kita membaca ini dari orang bukan planologi tentu akan bertanya­tanya, Iha barusan ngomong kawasan kemudian kawasan perkotaan. Maksud saya begini Pak, Bapak menjelaskan namanya kawasan lindung dan budidaya itu dari segi apa? Nanti khan ada penjelasannya berarti di kawasan lindung adalah begini, kawasan budidaya adalah begini, jadi ada tahapannya begitu. Memandang suatu kawasan ketika kita bicara lindung dan budidaya itu adalah bicara pada tahapan pemanfaatannya. Lalu berikutnya pada tahapan secara umum, kemudian pada tahapan berikutnya adalah misalnya seperti Pak Menteri katakan tadi perkotaan, perdesaan, kemudian yang bukan perdesaan dan sebagainya sampai ke level yang paling rendah. Jadi kalau saya menyarankan kita diberi dulu pemahaman menge.n.aJ bagaimana sih kawasan itu akan dibagi, kemudian ketika kita membahas per pengertiannya itu jadi jelas, jadi nggak akan kacau lagi.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT: Silahkan Pak Menteri!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi saya kira kalau masuk di dalam pengelornpokan itu Pak ya? Jadi pertama kalau kita

bicara masalah penataan ruang berdasarkan fungsi utama, maka ada fungsi lindung dan ada fungsi budidaya. Kalau kita bicara masalah penataan ruang berdasarkan kegiatan dalam kawasan,itu ada kawasan perkotaan dan ada kawasan perdesaan, itu yang kita bagi.

F-PAN (Ir. TRISTANTI MITAYANI, M.l.): Jangan lihat saya Pak, saya ngerti, yang lain.

15

ARSIP D

PR RI

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): Bukan, yang tanya di situ.

F-PAN (Ir. TRISTANTI MITAYANI, M.T.): Saya nggak mempertanyakan tapi artinya begini,. kalau saya melihat ini adalah pada saat

Bapak bicara mengenai kawasan di sini, tiba-tiba loncat kepada kawasan, apa, nah seperti ini, ini harus dijelaskan satu-satu, gitu lho! Jadi tadinya saya hanya ingin menjelaskan kepada forum ini semuanya mengenai konsep keseluruhannya, jadi ketika kita bicara itu mudah, gitu lho. Saya sendiri faham Pak, tapi bukan tugas saya kan menjelaskan itu.

T erima kasih Pak.

F-PG (Ors. KAHAR MUZAKIR): Bisa tambah, barangkali untuk menyelesaikan itu karena kita tidak tanya, Pak ini minta

penjelasan supaya Bapak ini menjelaskan sama kita, dan kita tidak tanya sebetulnya, dia sendiri khan tidak tanya, khan aneh juga itu. Jadi, dan Undang-undang ini memang khan ada penjelasannya, oleh karena itu tidak usah dijelaskan karena itu Undang-undang itu ada penjelasannya setiap Undang-undang itu, kecuali yang tidak perlu dijelaskan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Baik, tadi tergantung sedikit oleh Pak Menteri, biar kita kasih kesempatan supaya selesai

kemudian kita mau bawa ke Panja atau kemana, karena ini adalah soal DIM. Silahkan!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi tadi kalau kita bicara masalah fungsi itu khan kalau kita fungsi utamanya ruang itu

adalah untuk budidaya dan lindung, kalau lkita bicara masalah kegiatan kawasan adalah ada perkotaan dan perdesaan. Kalau kita berdaya berdasarkan sistem kewilayahan itu ada sistem wilayah permukiman atau perkotaan dan wilayah yang laiin. Dan itu semua nanti kita bahas pada saat kita ngomong azas, tujuan dan pengelompokan di mana pengelompokan kemarin tadi, sudah disetujui menjadi pengelompokannya dihilangkan jadi klasifikasi, nanti akan ada di sana.

KETUA RAPAT: Baik, kami tawarkan dari penjelasan Pemerintah, ini nanti akan ada pengelompokan

menjadi klasifikasi untuk pasal-pasal berikutnya sehingga dengan demikian, iya itu di Bab Azas. Oleh sebab itu menurut kami, kami akan menawarkan apakah ini ke Timsin atau ke Panja. Ke Panja. Panja. Setuju di Panja ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Tiga puluh tujuh, "Kawasan straegis nasional :adalah kawasan yang secara nasional

mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan" lni ada usulan-usulan untuk memasukkan secara strategis diganti secara nasional terhadap pertahanan keamanan negara, ekonomi dan sebagainya gitu, kalau itu diakomodasii maka akan menjadi sebagai berikut :"Kawasan strategis nasional adalah kawasan yang posisi dan dinamikanya memiliki pengaruh signifikan secara nasional terhadap pertahanan, keamanan, kearnanan negara, ekonomi, sosial budaya dan atau lingkungan yang penataan ruangnya diprioritaskan".

KETUA RAPAT: Baik, dari mengakomodasi berbagai DIM Fraksi maka ada kalimat baru, rumusan baru

yang disampaikan oleh Pemerintah, di tengah ini yang 29. Ke Panja atau ke Panja, oke?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Tiga puluh delapan, ini saya sama seperti tadi supaya masukkan unsur itu, jadi "Kawasan

strategis Propinsi adalah kawasan yang secara regional mernpunyai nilai strategis yang penataan

16

ARSIP D

PR RI

ruangnya diprioritaskan". Sesuai dengan usulan maka dirumuskan "Kawasan strategis Propinsi Malah kawasan yang posisi dan dinamikanya memiliki pengaruh signifikan dalam lingkup propinsi terhadap ekonomi, sosial budaya atau lingkungan yang penataan ruangnya diprioritaskan". Jadi bedanya kalau riasional itu tadi kata-kata pertahanan, di sini pertahanan nya tidak ada karena itu memang di provinsi.

KETUA RAPAT: Baik, ini kita ke Panja. Setuju kita ke Panja ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Kalau gitu, kalau ini apa, kalau analog dengan di atas,"Kawasan strategis kabupaten/kota

Malah kawasan yang secara lokal memiliki nilai stragis dan seterusnya, barangkali juga harus di Panja, karena ini analog saja.

KETUA RAPAT: DIM 39, Panja ya? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 40, "lzin pemanfaatan ruang adalah izin yang berkaitan dengan lokasi kegiatan,

kualitas ruang, administrasi pertanahan dan tata bangunan sesuai dengan peraturan perundang­~ndangan". Panja.

KETUA RAPAT: Substansi yang diusulkan baru oleh berbagai fraksi, kita bawa ke Panja. Setuju?

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 41, "Orang adalah orang perseorangan dan atau Badan Hukum", jadi memang

banyak, orang diganti kelompok orang, masyarakat dan sebagainya. Tapi yang saya tahu ini c;idalah baku Pak ini, ini standart seperti ini, jadi orang adalah orang, saya kira ada legal drafter di sini atau nggak ada ya! Tapi ini adalah selalu begini.

KETUA RAPAT: . Baik, kalau ada legal drafter, nggak usah ya? lni ke Timus atau Panja? Timus ya? Timus! Pak Azis Husein, setuju ya? Demokrat harus kita tanya kalau nggak kan ..

Terima kasih.

(RAPAT: SETUJU)

F·PAN (Ir. TRISTANTI MITAYANI, M,,T.): Pimpinan interupsi sedikit, saya mau usul, tadi kita bicara mengenai ada nggak legal

qrafter di sini, satu lagi sebetulnya yang sering kita jadi masalah adalah ada nggak ahli bahasa di ~ini, jadi supaya, di mana sih, di Timus, nggak maksud saya tadinya ada yang juga ada di sini dan mendengarkan saya kira perdebatannya seperti apa?

KETUA RAPAT: Tapi memang kita pesan Bu, ada legal drafter maupun ada ahli bahasa, Bapak yang dari

legal drafter ada! Ahli bahasa lbu ini, sudah kemana-mana, wajahnya sangat kita kenal ini ahli bahasa ini. Jadi ada Bu. Nanti ke Panja juga akan tetap kita bawa. Ya terima kasih. Dim 42 Pak.

i

ANGGOTA PANSUS: lni Panja apa Timus yang .... ,

17

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Timus, Timus, Timus!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU}: lni nomor 42, "Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang penataan ruang". Di sini banyak sekaii yang bicara masalah yang mengkoordinasikan dan sebagainya, itu yang paling banyak diusulkan di sini. T api kalau prinsip kami adalah "Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penataan ruang", jadi tidak berubah. Dan saya kira Undang-undang yang lain pun selalu begitu.

KETUA RAPAT: Nah, kalau ini baku, kita bawa ke Timus. lni dibawa ke Timus ya?

(RAPAT: SETUJU}

Masuk BAB 43, DIM 43 BAB II.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 43 BAB II, di dalam buku RUU itu Azas, Tujuan, dan Pengelompokan Penataan

Ruang. lni banyak yang keberatan memasukkan pengelompokan itu di dalam azas dan tujuan, tapi sebenarnya di dalam penjelasan itu Babnya itu sudah dibedakan, jadi Bab I itu, eh sorry, jadi Bagian I itu azas dan tujuan, kemudian pengelompokan kita masukkan ke Bagian II. Tapi kalau kita nggak suka dengan kata pengelompokan itu kita ganti dengan azas klasifikasi karena kalau kita pengelompokan itu seakan-akan pengelompokan horizontal, kalau klasifikasi itu bisa horizontal dan bisa vertikal. Jadi di sini kami usulkan azas, tujuan dan klasifikasi penataan ruang, pengelompokan kita hilangkan kita ganti klasifikasi.

F-PKS (ANGGOTA PANSUS): Panja saja Pak, karena kami minta diubah itu!

KETUA RAPAT: Ya, dari Fraksi Partai Golkar minta azas tujuan itu dipisahkan dengan pengelompokan

atau klasifikasi, oleh sebab itu diminta ke Panja, PAN juga berubah ini, minta juga, kita bawa ke Panja, kami tawarkan. Setuju Panja? Setuju?

(RAPAT: SETUJU}

F-PKS (ANGGOTA PANSUS): Pimpinan, ada yang tertinggal Pimpinan, di halaman G9 di DIM 42 itu ada usulan dari PKS

terkait dengan penambahan definisi baru, Ya tapi itu khan untuk dipanjakan usulan-usulan dari PKS terkait dengan penambahan definisi baru: ·· ·

KETUA RAPAT: DIM 42 tadi PKS meminta untuk Timus tapi sekarang dilihat setelah dicermati kalau bisa

dimasuk dirubah dibawa ke Panja, kita setuju saya ya ! karena ada perubahan substansi.

F-PKS (SYAMSU HILAL): Pimpinan, sebetulnya gini yang DIM 42 yang definisi itu sudah sepakat di Timus, tapi k~ta

ada usulan baru definisi-definisi baru, artinya beberapa yang hal mungkin yang diulang-ulang di ayat berikutnya itu belum masuk definisi baru yaitu tentang kawasan metropolitan, jadi mohon jadi catatan saja Pimpinan.

KETUA RAPAT: Ya, ini catatan atau Panja, tadi, oh ya, jadi Golkar dan Demokrat setuju kalau PKS yang

usul jadi ini kita rubah ke Panja ya?

(RAPAT: SETUJU)

ARSIP D

PR RI

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANT01MENTERI PU): DIM 42 Panja ya, definisi sudah kami siapkan Pak, definisi yang diusulkan sudah kami

siapkan

KETUA RAPAT: DIM 43 juga Panja.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 44, "Bagian pertama azas dan tujuan semua bilang tetap ini Pak, tetap

KETUA RAPAT: lni saya lihat tidak ada perubahan, tetap, tetap, Cuma bentuknya nanti khan berubah. Oleh

sebab itu kita bawa ke Timsin, khan tata letak ini ya. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

F-PKS (Ir. WAHYUDIN MUNAWIR): Pimpinan, di sini yang 44 itu, di sini PKS Pak, kita menghormati ada usulan secara khusus

~ari P3, tapi dari P3 belum ada ini, saya pikir mungkin Panja dulu, khan ada usulan sedikit, untuk menghormat saja untuk beliau.

ANGGOTA PANSUS: Ketua, mohon izin sedikit Ketua, mundur sedikit Ketua, itu di situ disebutkan bagian

pertama azas dan tujuan dibahas di Timsin, ini sebetulnya sudah disetujui, memang akhirnya di timsin tapi untuk tata letaknya. Kata-kata dibahas itu mengandung makna masih ada perbedaan, ihi sebetulnya sudah tidak ada perbedaan sudah disetujui, Cuma nyusunnya saja yang diatur. Jadi r!naksud saya di sini sinkronisasi jangan ditulis dibahas di Timsin, itu berbeda pengertiannya

KETUA RAPAT: Baik, bagi yang menulis kami inginkan, jangan dibahas tapi substansi disetujui tapi dibawa

ke Timsin, khan begitu, atau Timsin saja, Timsin saja kita juga maklum bahwa itu substansi sudah ~isetujui.

ANGGOTA PANSUS: justru nggak begitu Pak, justru disetujui aja semuanya, nanti khan harus ke Timsin

KETUA RAPAT:: Ya, ya, jadi Timsin, gitu aja. Kata Pak Nusyirwan ini jangan lagi di kata-kata dibahas di

Timsin

F·PDIP (Ir. H. HERi AKHMADI}: . · ··· .......... · .. Semua nanti yang sudah disepakati kan sudah lewat, ya sudah disetujui, udah, nggak

usah ditulis Timsin, semuanya nanti khan bermuara di situ kecuali yang sifatnya khusus tadi Pak, urutan di dalam bagian itu. Semua kalau blok besar khan nanti masuk ke Timsin semua.

KETUA RAPAT: Saya tawarkan tadi supaya jangan rancu apa yang disampaikan oleh Pak Nusyirwan,

qisetujui dan dibawa ke Timsin. Kan begitu kira-kira ya? Ya!

PE MERI NT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 45, "Penataan ruang diselenggarakan berdasarkan azas ... ", kalau boleh Bapak-bapak

~ekalian, ini karena menyangkut azas-azas yang berikutnya, jadi berikutnya ada keterpaduan, k~berdayaan dan sebagainya itu, ada beberapa usulan. Jadi kalau boleh nomor 45 ini sekaligus riierangkum sampai 52. ltu dari Bapak-bapak itu mengusulkan adanya jadi semuanya itu ada keterpaduan, keberdayagunaan, keserasian dan seterusnya supaya ditambah ketatakelolaan yang tiaik, itu satu yang diusulkan dan keberpihakan kepada kepentingan umum. Kalau itu kami masukkan maka Pasal 2 itu ada keterpaduan, keberdayagunaan dan keberhasilan keserasian,

19

ARSIP D

PR RI

----~-------·- -- - --

keselarasan dan keseimbangan, keberlanjutan, keterbukaan, tatakelolaan yang baik, kebersamaan ~an kemitraan, ketaatan, keberpihakan kepada kepentingan umum, kepastian hukum dan keadilan. llu kami menampung semua yang diusulkan. Panja.

KETUA RAPAT: • Jadi apa yang disampaikan oleh Pemerintah mulai dari 45 sampai 52 ini kita satu paket kita bawa ke Panja, kami tawarkan, karena ada juga substansi yang berubah, kan begitu! Setuju, dari 45 sampai 52 kita bawa ke Panja?

(RAPAT: SETUJU)

F-PKS (SYAMSU HILAL): Jadi ini semua Panja ya Pak ya?

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Ya, karena sebagian besar ini oke sebenarnya. 53, "Penyelenggaraan penataan ruang

bertujuan mewujudkan ruang wilayah nasional yang nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia". Jadi ini yang penting diminta memasukkan kata "aman". Jadi memasukkan kata "aman", eh "aman" sebelum "produktif' ya? Kalau itu kami masukkan maka "Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, produktif, nyaman dan berkelanjutan berlandaskan ... " dan seterusnya tetap. Panja ya!

KETUA RAPAT: lni kita bawa ke Panja?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 54, "Mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan sejahtera". Di sini

mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat". Panja itu saya kira.

KETUARAPAT: Ya ini substansi banyak yang usulan dari berbagai fraksi, kita bawa ke Panja.

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi kalau kita baca di Pasal 3 Bapak sekalian, itu penyelesaian "Penyelenggaraan

penataan ruang bertujuan mewujudkari · Wilayah .. ·nasional yang nyaman, produktif dan berkelanjutan", jadi ada 3 hal yang penting yaitu aman dan nyaman, produktif, dan itu. Untuk itu untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan sejahtera, pasti itu nanti akan berubah mewujudkan keterpaduan dalam menggunakan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia itu dalam rangka istilah produktif, mewujukan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif tt:?rhadap lingkungan, itu supaya berkelanjutan. Jadi strukturnya sebenarnya seperti itu pola-pola pemikirannya. Panja Pak ya?

KETUA RAPAT: Ada dua fraksi PDS dan Partai Golkar. Substansi kita bawa ke Panja?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 55, kayanya tetap, sebenarnya, panja semua, oke.

20

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: DIM 55 Panja, 56 Panja. Setuju ya?

{RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOJ'MENTERI PU): DIM 57, Bagian Kedua, Pengelompok.an.

KETUARAPAT: lni kalau Golkar Bagian Kedua itu diganti dengan BAB Ill. Jadi ada penambahan BAB,

berarti ini kan hanya sinkronisasi aja ini, substansi tidak. Panja ya? Kemudian Demokrat 'Pengelompokan' menjadi 'Klasifikasi'. Kita bawa ke Panja, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): I

Bapak sekalian, kalau tadi kita setuju klasifikasi maka Bagian Kedua Pengelompokan penataan ruang kita ganti dan ini sesuai dengan usulan Partai Demokrat juga, jadi Bagian Kedua kita tulis Bagian Kedua, Klasifikasi Penataaan Ruang, itu kalau disepakati, tapi kalau tidak ya Panja.

KETUA RAPAT: Ya, nggak di Partai Golkar itu Bagian Kedua itu diganti dengan BAB Ill, BAB Ill

Pengelompokan, jadi artinya penambahan BAB. Panja ya?

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 58, "Penataan ruang dikelompokkan berdasarkan sistem fungsi kawasan, administrasi

kegiatan kawasan dan nilai strategis kawasan".

KETUA RAPAT: lni banyak yang tetap kami lihat Bapak. PPP rumusan diubah. Kalau

Demokrat 'Pengelompokan' menjadi 'Klasifikasi' sudah dipenuhi tadi. Silahkan!

F·PKS (SYAMSU HILAL): (Tidak jelas) diipanjakan, ini masuk ke Panja juga karena tadi khan konsekuensinya kata­

kata dikelompokkan harus berubah ke klasifikasi semua. Saya kira di Panjakan saja.

KETUA RAPAT: Panja ya? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 59 Pasal 5 "Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri dari sistem wilayah dan sistem

internal perkotaan" P3 rumusan diubah, Penaf:aan ruang diklasifikasikan.

KETUA RAPAT: Tadi ada permintaan DIM 58 itu substansinya kebanyakan khan sudah menyetujui, kecuali

PPP penataan ruang diklasifikakan berdasarkan aspek administratif dan fungsional. Oleh sebab itu ada tawaran usulan dari PKS karena PPP nya tidak ada kita juga bawa ke Panja. lya, karena juga niemang substansinya berikutnya PPP juga yang ada perubahan. Silahkan Pak Afni!

F·PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Ketua, sudah sewajarnya · nanti PPP ada di Panja, jadi menurut saya semuanya

dimasukkan Panja saja, bukan di sini.

21

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Bukan maksudnya, jangan begitu, jangan ngambek begitu, maksud saya Pasal 58, 59,

DIM 58, 59 ini kita masukkan ke Panja, karena di situ ada PPP yang harus menjawab, saya bukan PPP walaupun dulu sama-sama PPP.

F·PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Jadi begini Ketua, begini Ketua, kita tidak bisa menjelaskan supaya jangan terjadi

perdebatan saya usulkan supaya ini 58, 59, 60 dibawa ke Panja. Terima kasih Pak Ketua, 61 juga, 64, 65, 67, 68, 69.

F·PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Maaf Ketua!

KETUA RAPAT: Ya, silahkan!

F·PDIP (NUSYllRWAN SOEJONO): Sebetulnya saya tadi dan juga mungkin Pak Afni, saya tadi mengusulkan itu kita kembali

kepada kesepakatan tadi Pak, kaitannya dengan yang 58, Pemerintah bagaimana dengan DIM­D~M yang diusulkan, mungkin setelah disampaikan oleh Pemerintah diputar lagi di antara fraksi ada pendapat atau tidak, kalau misalnya itu bisa diputuskan diselesaikan di forum ini bisa memperlancar untuk pasal-pasal selanjutnya, jadi tidak digantung begitu. Khan Pemerintah sudah menyiapkan untuk yang penyelesaian DIM 58. Mari kita bahas kita satu biji itu bagaimana, apa komentarnya dari fraksi-fraksi, kalau memang bisa diselesaikankan sesuai dengan keinginan Pak Muharal kalau misalnya bisa di percepat kenapa mesti harus diperlambat, khan begitu.

KETUA RAPAT: Jadi, Bapak/lbu sekalian yang saya hormati, memang kalau kita lihat dari usulan fraksi

kebanyakan adalah tetap, kecuali hanya PPP, PPP nya tidak ada. Kemudian ada usulan karena tidak ada tidak usah dijawab oleh Pemeirntah kita bawa saja ke Panja. Tapi kalau usulan ini kembali kita mintakan kepada Pemerintah memberikan rumusan baru, kalau memang itu kita sepakat ada baiknya memang kita setujui gitu, kalau kita sepakat. Silahkan Pak Malkan!

F·PG (H. M. MALKAN AMIN): Bicara tanpa menggunakan mick!

KETUA RAPAT: Jadi kebetulan memang atas usulan tadi kami menawarkan kepada Bapak Anggota

Pansus ini usulan PPP ini bagaimana? Kita bawa saja ke Panja, kan begitu kira-kira. Jadi tetap saja ke Panja ya? Nah!

p ••••••• ~ .........

F·KB (H. ALI MUBARAK, Amd., Par.): Sedikit Pimpinan, saya minta dengan hormat apa sudah diputuskan Panja atau Timus atau

Timsin, itu ditetapkan begitu jangan mundur lagi Pak, kalau kita maju mundur akhirnya nggak selesai Pak.

KETUA RAPAT: Sudah, sudah, 58 sudah Panja Pak, gitu Pak Ali!

F·KB (H. ALI MUBARAK, Amd.Par.}: Sayang sudah diputuskan, sudah diketok Panja, ya tetap Panja.

KETUA RAPAT: Setuju Pak Ali. lni memang Minerba ini kencang. Ya, kami tawarkan dari 59 kalau kita sisir

ini dari 59 sampai dengan 70, kalau saya coba lihat tadi walaupun ada masih ada tetap ini nampaknya harus konsekuensinya harus kita bawa ke Panja. Oleh sebab itu saya tawarkan kembali kepada Bapak mulai dari DIM 59 sampai 70 keterkaitannya satu sama yang lain akan

22

ARSIP D

PR RI

terjadi, kami tawarkan apa kita bawa ke Panja sampai DIM 70. Setuju. Kita sisir lagi Pak. Yang saya tawarkan 70 dulu. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Ya, sekarang BAB Ill. Silahkan Pak Menteri!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/:MENTERI PU): Tugas dan Wewenang. Wewenang Pak! BAB Ill, Wewenang. Ada yang mengusulkan dari

PPP, "Wewenang, Tugas, dan Kewajiban". Kemudian dlari Partai Demokrat "Tugas dan Wewenang". Dari PAN tetap. PKS tetap. PBR tetap.

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Pak Ketua, kelihatan ini agak enteng, jadi kalau bisa ditanya pada Golkar apa masih tetap

atau mau dicabut, kalau dicabut sesuai Pemerintah, selesai ini.: '

KETUA RAPAT: Kalau Golkar tidak ada yang berubah substansi, cuma hanya babnya. BAB Ill menjadi

BAB IV itu saja, itu kalau soal Timsin.

ANGGOTA PANSUS: Berubah Ketua, berubah Ketua!

KETUA RAPAT: Dengan judul baru "Wewenang dan Kewajiban Penyelenggara". Silahkan Golkar!

F-PG (Ors. KAHAR MUZAKIR): Jadi kalau menurut DIM ini Golkar minta diubah Pak, menjadi BAB IV. Kalau tadi BAB Ill

jadi BAB IV, isi yang di draftnya "Wewenang" kita minta "Wewenang dan Kewajiban Penyelenggara". Jadi ada rada keseimban!~an, kalau wewenang doang kan kurang, ya ada kewajiban penyelenggara. Kalau karena ini kita perlu berdiskusi agak panjang kasihan Pak Menteri nggak kerja-kerja kalau kita di sini, kalau kita Panja kan Pak Menteri tidak ikut, di sanalah kita panjang-panjang. Jadi kita usulkan ke Panja saja.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOJ'MENTERI PU): Terima kasih Bapak, kalau boleh saya sedikit memberikan anu, kalau Pemerintah itu

r:nestinya "Kewenangan dan Tugas", kalau "Hak dan Kewajiban" itu masyarakat mestinya. Ya, tapi Hak dan Kewajiban sudah kita tulis di belakang, Hak dan Kewajiban Masyarakat.

ANGGOTA PANSUS:: Makanya Panja saja Pak! ....... ,• ,,

KETUA RAPAT: Memang Demokrat jangan samakan dengan Pemerintah, Pemerintah bukan Demokrat,

Demokrat bukan Pemerintah itu maksudnya , oleh sebab itu kami tawarkan ini DIM 71 kita bawa ke Panja. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

DIM 72, ya sama ini, ini dari 72 sampai 75. Silahkan Partai Golkar!

F-PG (ANGGOTA PANSUS): Tidak perubahan, kalau mau di Panja boleh, kalau nggak tidak apa-apa.

KETUA RAPAT: Dari 72 sampai 75. PDIP? Demokrat? PAN?

23

ARSIP D

PR RI

F-PAN (ANGGOTA PANSUS): Saya lihat di sini DIM 76 ini tidak banyak perubahan, semuanya hampir sama, jadi kenapa

mesti Panja. 75 atau 76 Pimpinan! Oh .... 75.

KETUA RAPAT: PPP juga nggak ada yang berubah. Ya dari 72 sampai 75, itu ya Panja. Bawa ke Panja

ya? Setuju?

(RAPAT: SETUJU) DIM 76 sekarang.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 76, "Wewenang Pemerintah".

KETUA RAPAT: PPP menyandera kita ini! Ya, DIM 76, karena ini tidak ada banyak perubahan, ke Timus. Setuju?

(RAPAT:SETUJU)

PEMERtNT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 77, "Wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan Penataan ruang meliputi"

KETUA RAPAT: Ya, Golkar ini hanya sinkronisasi, artinya ini substansi, setuju, masuk ke Timsin. Setuju?

(RAPAT:SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOIMENTERI PU): DIM 78, "Penyelenggaraan Penataan Ruang Wilayah Nasional"

KETUA RAPAT: lni tetap ya.

(RAPAT: SETUJU)

DIM 79, tetap? Pak H. Azis Husein, tetap ya!

(RAPAT: SETUJU) Bersama kita bisa.

ANGGOTA PANSUS: Tetap ke Timsin tapi kan, tetap khan artinya kan·?·

KETUA RAPAT: DIM 80 juga seperti itu, tidak ada pembahan. Setuju?

(RAPAT: SETUJU) T etap, tetap. DIM 81, gimana, ya, PPP Panja ya, karena ada substansi baru Pak, nih ! DIM 80 itu kita

bawa ke Panja, karena masuk dari PDIP, Golk:ar dan PPP, PKS.

(RAPAT: SETUJU) Ya, DIM 81.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 81, "Wewenang Pemerintah dalam Penataan Ruang Nasional sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi". Saya kira oke.

24

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: PPP, hanya "Wewenang" diganti "Tugas". Timus? Timus ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 82, jadi ini kalau dibaca tadi, dari atas tadi khan meliputi : a. Penyusunan Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional.

KETUA RAPAT: lni tidak ada perubahan, banyak tetap, tetap, hanya menyusun. Kita bawa ke Timus, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 83, jadi slide penyusunan rencana tadi ada perumusan program pemanfaatan ruang

beserta pembiayaannya.

KETUARAPAT: Silahkan usulan rumusan Pemerintah yang baru.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Sebentar Pak ini, saya usul masuk Panja aja kalau boleh, oh Timus?

KETUA RAPAT: Yang DIM 83, 82 sudah, 83 nih!

F·PKS (SYAMSU HILAL): Pak Ketua, saya usulkan Panja Pak, saya setuju dengan pendapat Golkar nih!

KETUA RAPAT: Oke, itu DIM 83 ada substansi yang berubah dari Partai Golkar, kemudian juga dari PKS,

dari PAN tetap, ya, ini Panja, usulan Partai Golkar Panja. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Pak, DIM 83!

KETUA RAPAT: DIM 84, kalau DIM 84 hanya F.PPP· sel~b,i~nya tetap, dengan pengendalian kata

"pengendalian" diganti dengan "mengendalikan". Timus?, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 84, Timus ya!

KETUA RAPAT: Ya, DIM 85 tetap, tetap F.PDIP, F.PPP rumusan diubah menjadi tugas pemerintahan

dalam Penataan Ruang kawasan strategis sebagaimana dimaksud huruf a ayat (1). Timus ya?, silahkan. Timus, kita sepakati, Timus ya? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

lni F-PPP ini hasil diskusinya Pak Dirjen ini, dapal ilmu sedikit berubah dia.

25

ARSIP D

PR RI

F-PKS (SYAMSU HILAL): Yang F.PPP ini nampaknya konsisten dengan "tugas", jadi semua yang "wewenang"

diubah jadi "tugas" sama dia, oleh sebab itu ketika dia mengatakan seperti ini, kita masukkan ke Timus aja.

KETUA RAPAT: Ya, DIM 86, Timus? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Tidak ada lagi, ini hanya tetap, tetap, masa kita menunggu muktamar. DIM 87 ,ya, Timus?

F-PKS (SYAMSU HILAL): Bapak-bapak sekalian kalau mungkin Timus semua, karena begini kalau dibaca tadi kan

dalam Penataan Ruang kawasan strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b Pemerintah melaksanakan penetapan kawasan strategisnya dtllu, kemudian b nya perencanaan, c nya pemanfaatan, dan d pengendalian, jadi urutannya begitu, pak.

KETUA RAPAT: Ya, sampai, ya betul, ini sampai DIM 89 tidak ada banyak perubahan. Kita sepakati bawa

ke Timus? · (RAPAT: SETUJU)

Ya, kitakan perintah Demokrat, kalau bisa dipercepat kenapa diperlambat katanya.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU}: . DIM 90, "Pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengerldalian pemanfaatan ruang kawasan strategis nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dilaksanakan Pemerintah Oaerah melalui dekonsentrasi atau tugas pembantuan".

KETUA RAPAT: Ya, yang ada kalimat substansi PDIP, bisa di Timus, saya ketok Timus. Silahkan PDIP

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): lni Timus, bisalah ini.

KETUA RAPAT: Bisa ya, dapat kita setujui untuk Timus ya? DIM 90!

(RAPAT: SETUJU)

Luar biasa PDIP. DIM 91. silahkan Pemerintah, ada rumusan baru?

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOfMENTERI PU): "Dalam rangka penyelenggaraan Penataan Ruang Pemerintah berwenang menyusun dan

menetapkan norma, standart, pedoman dan manual bidang penataan ruang". Pemerintah rpengusulkan "Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang Pemerintah berwenang menyusun dan menetapkan pedoman bidang penataan ruang".

KETUA RAPAT: Ada rumusan baru mungkin dari Pemerintah?

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): lni kita ada tambahan, karena ini tambahan, minta ada tambahan maka kalau itu

diakomodasi, tadi udah saya yang tadi saya bacakan "Dalam melaksanakan wewenang dimaksud ~ada ayat (1) sampai dengan ayat (5) Pemerintah menyebarluaskan informasi yang berkaitan

26

ARSIP D

PR RI

dengan rencana umum dan rinci tata ruang dalam rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah nasional, arahan peraturan zonasi untuk sistem nasional yang disusun dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional". lntinya adalah setelah mempunyai tugas tadi merencanakan, bla, bla, pemanfaatan dan pengendalian, kemudian Pemerintah itu berkewajiban untuk mensosialisasikan, intinya saya kira seperti itll. Panja ya?

KETUA RAPAT: Ya, ini ada dari Demokrat, PDIP, PKS, BPD, Panja? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Ya, DIM 92, ya!

F·PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Sebentar Ketua, ini kami ada usulan tambahan ayat baru, meskipun tadi ada sedikit yang

sudah disampaikan oleh Pemerintah, tapi sifatnya adalah tambahan ayat baru. Jadi ini kami usulkan dipanjakan, ini termasuk juga ini usul untuk dimasukkan di dalam Panja pula.

KETUA RAPAT: DIM berapa ini?

F·PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Yang tadi.

KETUA RAPAT: Oh ya, memang sudah kita buat Panja.

F·PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Tapi dicatat adanya tambahan ayat baru. Jadi kami mohon izin untuk menyampaikan

perubahannya "Dalam pelaksanaan wewenang yang dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) Pemerintah menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan rencana umum tata ruang dalam rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah nasional''. Yang kedua "rencana rinci tata rµang yang dilengkapi dengan peraturan zonasi yang disusun dalam rangka pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pedoman bidang penataan ruang; b. Melaksanakan standart pelayanan minimal bidang penataan ruang". lni tambahan ayat baru kami di sini.

KETUA RAPAT: Ya, udah ketok tadi. Silahkan DIM 92!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANT01MENTERI. PU): DIM 92 Pasal 9, "Presiden menunjuk seorang Menteri yang bertugas menyelenggarakan

penataan ruang wilayah nasional". Di sini ada yang usul diganti dengan bunyi "Presiden menunjuk seorang Menteri yang bertugas mengkoordinasikan, saya tidak tahu apa maksudnya ini.

KETUARAPAT: lni ada dua fraksi, Partai Golkar dan Partai Demokrat, kelihatannya kompak. Silahkan

Partai Golkar!

F-PG (Dr. H. BOMER PASIRIBU, S.H., S.E., M.S.): Saya pikir saya ringkas saja, ke Panja.

KETUA RAPAT: Demokrat?

ANGGOTA PANSUS: Golkar dengan Demokrat itu sama itu dari atas sampai bawah sama.

27

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Setuju,dipanjakan ya?

(RAPAT: SETUJU)

PE ME RI NT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Bapak sekalian, saya setuju dipanjakan. Apa mungkin ada sedikit penjelasan?

KETUA RAPAT: Ya, Silakan.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Penyelenggaraan itu mulai dari membuat aturan, kemudian merencanakan, itu semua

penyelenggaraan. Jadi itu mesti dilakukan oleh Menteri teknis tidak hanya bisa dikoordinasikan. lni hanya kami sampaikan saja, terserah mengenai kalimatnya kami serahkan kepada Panja, sebagai bahan dalam Panja saja.

KETUA RAPAT: Ya lanjut, kita masuk ke DIM 93.

F·PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Ketua, ketua, kami ada tarnbahan ayat di sini, tambahan ayat (2), (3), (4), (5) dan ayat (6)

baru. Jadi setelah perubahan, kalau mohon izin untuk disampaikan "Dalam rangka mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan penataan ruang dapat dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional". Yang ketiga, "Dalam rangka pengawasan penyelenggaraan penataan ruang dibentuk Dewan Pengawas". Ayat (4) "Tugas dan fungsi serta susunan keanggotaan badan sebagaimana dimaksudl pada ayat (2) dan Dewan sebagaimana dimaksud pad a ayat (3) ditetapkan dengan keputusan Presiden". Ayat (5) Pad a tingkat daerah dapat dibentuk Badan dan atau Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3). Ayat (6) Ketentuan mengenai tugas dan fungsi susunan organisasi serta tata cara pembentukan Badan dan atau Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dengan peraturan Presiden. lni penambahan ayat baru kami.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Ya, oleh sebab itu kita akan berdiskusi panjang nanti soal ini, ayat-ayat PDIP ini. l<.ita

sepakati Panja, dengan usulan PDIP menambah ayat-ayat yang baru. Kan begitu?

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Sama dengan usulan PKS, bukan PDIP saja, Pimpinan.

KETUA RAPAT: Memang kadang-kadang kita saking akrabnya· dengan PDIP jadi lupa PKS ini, sekarang

.kita ke PKS, setuju kan? Dengan berbagai masukan yang dari PKS. Silahkan kita masuk ke DIM 93!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOIMENTERI PU): DIM 93, "Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

F·PKS (Ir. ABDUL HAKIM, M.M.): Pak Ketua, pak Ketua, usul Pak Ketua, kalau kita dibuka sepintas itu banyak

perbedaannya, kita lansung aja cepat Panja, karena pasti ke situ.

KETUA RAPAT: Ya, betul, hanya kan saya, Bapak perintahkan tadi suruh dulu Pemerintah memberikan

inforrnasi, baru Bapak ketok Panja, kan saya hanya menjalankan perintah Bapak-bapak sekalian, kan begitu kira-kira. Ya itu, kalau Bapak sLJruh ketok saya ketok cepat, kan gitu. Jadi tadi kita sempat dijelaskan dulu Pemerintah mungkiin ada rumusan baru khan gitu. Ya silahkan Pemerintah!

28

ARSIP D

PR RI

ANGGOTA PANSUS: Pemerintahnya lama, Ketuanya juga lama, kan gitu.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOIMENTERI PU): DIM 93, kalau kita mengadop usulannya PDIP,maka nomor 93 saya kira bisa hilang.

KETUA RAPAT: Seizin Bapak sekalian, saya ketok untuk Panja?

(RAPAT: SETUJU) Ya. DIM 94!

F·PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Pak,mohon maaf Pak, buku saya ini lain ternyata yang dipegang teman-teman, karena

soalnya begini Pak, ini disusun masih ada masukan, yang ini sudah diberikan saya, dia masih buat lagi yang baru sesuai masukan dari Bapak-bapak.

KETUA RAPAT: ltu tadi yang saya sampaikan bahwa ada kena virus salah satu DIM Fraksi hilang, jadi

diusulkan,ya,memang kalau ada kekeliruan sedikit di Pemerintah memang bisa dimaklumi.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi 94 itu bagian Ketiga "Wewenang Pernerintah Provinsi", itu aja, judul itu aja.

KETUA RAPAT: lni ada tarnbahan pasal dan ada substansi baru, oleh sebab itu saya tawarkan untuk kita

bawa ke Panja. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

lni usulan Partai Golkar ini bukan Panja, katanya Pansus Baru.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): "Wewenang Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan penataan ruang melipuiti".

KETUA RAPAT: lni yang beda, Partai Dernokrat ini, ya, seharusnya nggak boleh berbeda dengan

Pemerintah kalau Partai Pemerintah kan begitu.

F·BPD (Drs. H. MOH. DARUS AGAP): Karena Partai Golkar sudah masukkan ayat-·.aY,C'lt baru di Pasal 94 diatas, Pasal 95 kita

rnirip PDIP yang terdahulu, kita Pasal 96 t.idak dihapus, karena itu Panja, karena diskusnya panjang Pak.

KETUA RAPAT: Ya Demokrat, setuju? ke Panja. Setuju ya?

(RAPAT: SETUJU)

Ya, mari kita sisir Bapak/lbu sekalian dari DIM ini sampai DIM 99. 101, 103, 104 dihapus, 111 juga dihapus karena diganti dengan pasal di atas tadi.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Bapak-bapak sekalian, ini nanti kalau di Panja yang dihapus itu harapan kami yaitu

memang dihapus tapi substansinya mesti masuk di atas, jadikan satu, gitu, kira-kira seperti itu.

29

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Yang dihapus itu karena kita masukkan pasal baru masuk di atas tadi Pak.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Ya, ya, karena ini sangat substanstif yang harus ada di dalam Undang-undang, jadi kalau

ini dihapus, itu berarti sebenarnya sudah dikurnpulkan di atas dulu sehingga di bawah tidak dipakai, gitu kan, mudah-mudahan seperti itu. Ya oke.

KETUA RAPAT: Silahan dari juru bicara dari Partai Golkar dulu, jangan dihapus-hapus saja.

F-PG (Dr. H. BOMER PASARIBU, S.H., S.E., M.S.): Persis seperti apa yang disampaikan, karena muatan itu sudah ada pada bagian di atas,

jadi kita setuju. Andaikan diterima sekarang kami nggak keberatan misalnya, tapi itu prinsipnya sama.

KETUA RAPAT: Artinya substansi yang ini terlebih dahulu termasuk sebelumnya atau sesudahnya, oleh

sebab itu bagian ini dihapus, substansi tetap. Nah, kalau begini dari DIM 96 sampai DIM 129, kami fawarkan ada dua, bisa saja ini Timsin atau bisa di Panja.

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Pak Ketua, ini kan, pasal-pasal ini menurut hirarkhi kewenangan, jadi ini pada level

Provinsi, Kabupaten dan Daerah, jadi kalau itu dikumpulkan pada ayat-ayat yang sebelumnya pasal sebelumnya itu bisa saja, jadi bukan dihapuskan, substansi tetap, dipindahkan tempatnya, itu maksudnya, jadi saya usulkan di Panjakan.

KETUA RAPAT: Kami ulangi dari DIM 96 sampai 129 kita setujui untuk di Panjakan. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 130, BAB IV,pak. BAB IV "Pen9aturan dan pembinaan penataan ruang". lni Partai

Golkar rnengusulkan yang menjadi Bab-nya tambahan, jadi BAB IV berubah menjadi BAB VI dan kata "penataan ruang" dihapus sehingga BAB VI berbunyi "Pengaturan dan Pembinaan". Ya karena ini Undang-undang tentang Penataan Ruang, saya kira ini sangat logik Iha ini usulannya.

KETUA RAPAT: Kalau gitu Timsin? Setuju?

'·····.-,·'

(RAPAT: SETUJU) DIM131!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Berbunyi "Pengaturan penataan ruang dilakukan melalui penetapan norma, standart,

pedoman dan manual bidang penataan ruang". Jadi lbu dan Bapak-bapak sekalian di Pemerintahan itu, kalau masalah pengaturan ini sebenarnya sudah agak standart ini. Kita itu membuat yang namanya NSPM yaitu Norma, Standart, Pedoman dan Manual, tugas utama Departemen sebenarnya itu. Tidak tahu saya tanya juru bahasa aja deh. ltu sudah kita pakai seperti itu, tapi saya tidak tahu di ahli bahasa.

KETUA RAPAT: Kalau begitu ahli bahasa kita minta komentarnya dengan DIM 131, kalau bisa Bu kedepan

sedikit Bu.

30

ARSIP D

PR RI

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): lnterupsi ketua. Saya kira kita kan belum mengupas rnasalah materi rumusan, kita hanya

menentukan apakah ini Timsin atau Panja. Saya kira nanti saja minta penjelasan dari ahli bahasa pada waktu Panja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Baik, kalau itu kita sepakati tidak salah juga, ya begini Pak Darus, karena dari PDIP

meminta kalau bisa dijelaskan ahli bahasa sekarang tidak perlu dibawa ke Panja, ini Timus itu maksudnya.

F·BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Pasal 131 itu kan banyak sekali yang mengusulkan bervariasi, saya kira tidak mungkin ini

ke Timus jelas masuk Panja.

KETUA RAPAT: Baik, diusulkan ini dibawa ke Panja. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Catatan untuk Pemerintah saja, agar perdebatan di Panja tidak terlarnpau panjang, saya

mengusulkan supaya didefinisi apa yang norma, standart, pedoman dan manual itu, supaya kita bahasanya sama, saya mengusulkan Pemerintah untuk dimasukkan Pak Darus.

KETUA RAPAT: Baik, kita masuk ke DIM 132

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTmMENTERI PU): Pemerintah melakukan pembinaan penataan ruang kepada Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten Kata dan masyarakat. Golkar hanya mengubah nomor pasal, PDIP juga hanya mengubah nomor pasal, tetap isinya, PPP juga.

KETUA RAPAT: Baik, ini tidak banyak perubahan, kami akan tawarkan ini ada usulan untuk dibawa ke

Timcil, dapat kita setujui? Ya, setuju Pak Afni?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 133, "Pembinaan sebagaimana dimaksu~ pa,da ayat (1) dilaksanakan melalui"

KETUA RAPAT: lni Bapak/lbu sekalian, sebelum dijelaskan oleh Pemerintah karena kebanyakan tetap,

hanya Partai Demokrat yang perlu penjelasan-penjelasan, kan begitu. Tetapi oleh Demokrat diusulkan dibawa saja, ini substansi disetujui, tapi dibawa ke Timsin, untuk dibahas ke Timsin, kan begitu? Ya, Timsin. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Sebentar, sebelum kita ketok kita coba sisir lagi dari 133, 134 tetap. Kernudian 135, PPP ada substansi, PDIP juga ada substansi ini, PKS juga ada substansi, kita hanya bisa 133 sampai 134, ini Timsin? substansi tetap. Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

31

ARSIP D

PR RI

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 135, "Sosialiasi norma, standart, pedoman dan manual bidang penataan ruang", saya

kira Pak Heri saya setuju. lni mau dilihat manual-manual cocok apa nggak, kita lihat kita sesuaikan juga dengan undang-undang yang lain.

KETUA RAPAT: Kalau DIM 136 ada substansi eh 135., PDIP, PPP, ya ini soal rumusan yang dirubah ini, ya

ada usulan Bapak/ibu sekalian. DIM 135 karena itu substansinya tidak banyak yang berubah, ini hanya perumusan dibawa ke Timus usulannya. Setuju?

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Ketua, saya mengusulkan ke Panja, sebab rumusan-rumusan dari fraksi-fraksi itu agak

berbeda, jadi sebaiknya di Panja.

KETUA RAPAT:. Nah begini, ini adalah dari PDIP yang mengusulkan ini dibawa ke Timus, kemudian PKS

karena tidak substansi ini, Panja, kemudian Pak Darus (BPD) Panja, ya minta ke Panja. Setuju? 135 Pak, itu banyak yang mengusulkan adalah BPD ada perubahan, kemudian juga PKS dan PPP, kita bawa ke Panja? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

lni memang disiplin betul. Baik, Bapak/ibu sekalian atas pengertian dan kesabarafl kita menyisir dari berbagai DIM

ini, kita sudah menyelesaikan tepat jam 12.00 VVIB ini sebanyak 135 DIM, berarti hari ini mulai tadi setengah sepuluh sudah kita selesaikan 130 DIM. Oleh sebab itu kita akan istirahat dan makan, kita sepakati. kembali jam berapa, sehingga minimal yang satu buku ini kita selesaikan kalau bisa hari ini, kan begitu? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Kemudian kalau begitu kami tawarkan Rapat Kerja kita skors dan kita masuk lagi jam 1 ~.00 WIB.Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Dengan bacakan Alhamdulillah kita skors Rapat Kerja ini sampai Pukul 13.00 setelah makan dan sholat.

(RAPAT DISKORS PUKUL 12.00 WIB) ·:··.;• '•

KETUA RAPAT: Karena hari sudah pukul 13.05 WIB, kita ooba .memulai dengan mengucapkan

Bismi/lahirrahmanirrahim, skors sidang kami cabut.

(SKORS DICABUT PUKUL 13.05 WIB)

Pak Menteri beserta seluruh jajarannya; Bapak/lbu Anggota Pansus RUU tentang Penataan Ruang yang kami hormati; Setelah kita seiesai melaksanakan tugas kemanusiaan dan kewajiban kita, kita lanjutkan

untuk rnelihat membicarakan kembali kelanjutan rnM Rancangan Undang-undang Penataan Ruang. Untuk saat ini kita memasuki DIM 136.

F-PD (MARUAHAL SILALAHI): Sebentar Ketua, kita memang untuk datang ke gedung ini sudah siap dengan semua

resiko pekerjaan, mau samai jam 11.00 malam sudah siap itu. Sesuai dengan Peraturan Tata Tertib. Jadi saya usulkan begini saja, kita percayakanlah kepada Pimpinan dan Tim Kecil daripada

32

ARSIP D

PR RI

Pak Dirjen untuk memilih mana yang dimasukkan ke Panja, mana yang dimasukkan ke Timus, rhana yang dimasukkan ke Timsin, ya. Bukan membahas isinya tidak, mana yang dimasukkan ke Panja, mana yang ke Timus, mana yang ke Timsin. Kita percayakan saja kepada Pimpinan dan Pak Dirjen. Baru nanti tentukanlah Panja itu kapan bekerja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: lni, Pak Maruahal, Pak Mangindaan, saya lihat Pak Maruahal ini dia pikir dia masih Kadit

Sospol juga, dikasihnya pekerjaan lagi sama sisir, coba mana yang Panja, mana yang Timus, kan begitu ! Oleh sebab itu menurut saya kita kan sudah sepakat tadi dan kita sudah putuskan jangan diubah-ubah keputusan. Oleh sebab itu mekanisme tadi sangat membantu kita, mekanisme tadi sangat membantu kita. Jadi masuk DIM 136, bahkan kalau ada yang sudah tetap tetap ini qanyak - banyak, ini langsung kita ketok ini, ini sampai akhir banyak tetap - tetap ini, saya pikir begitu.Silahkan.

F-PDIP (Ir. H. HERi AKHMADI): lni sebetulnya bisa lebih cepat,kalau hal-hal yang sifatnya itu memang hanya prubahan

dan itu sudah ada muncul formula baru muncul dari pemerintah, itu bisa setujui tidak perlu harus memilih lagi, Panja, Timus begitu. ltu tinggal salah satu aspek untuk mempersingkat. Jadi kalau hal-hal yang tidak terlalu penting-penting amat, ya sudah kita formulakan yang di tawarkan oleh formula barunya,redaksional barunya seperti apa? Tadi saya sudah 3 kali ini saya mengingatkan itu Pak Ketua.

KETUA RAPAT: Ya, jadi begini walaupun Bapak belum ingatkan setiap apa yang disampaikan oleh

Pemerintah, kita tadi sudah memulai ketok Timuskan, Panjakan, kira-kira begitu, nggak ada kita bahas lagi, kan tidak kita tadi. Oleh sebab itu mekanisme ini tetap kita lalui, saya pikir ini. Silahkan Pak Afni.

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Ya, untuk mempercepat kita mulai aja, pak.

KETUA RAPAT: Ya, silahkan Pemerintah!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Terima kasih Bapak. Saya kira kita sampai pada DIM nomor 136. Draft dalam RUU berbunyi "Pernberian

bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang". Saya kira banyak sekali ini komentar dari hampir semua. Kami mengusulkan begini Pak, "Pembinaan teknis, bantuan teknis, supervisi dan konsultasi penyelenggaraan penataan ruang" pak!

KETUA RAPAT: ltu kalimatnya, ya, silahkan, Golkar inii tetap, PDIP silahkan, PKS, BPD? kalau ini yang kita

sepakati tidak perlu kita Panja, ini langsung ke Timsin, Timsin, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Ya! Kemudian DIM 137 sampai 143 ini juga semuanya tetap. Bapak lihat dari DIM 137 sampai 143 ini tidak ada perubahan, dapat kita setujui?

(RAPAT: SETUJU) Ya, masuk 144.

ANGGOTA PANSUS: Setuju itu apa? Oke? Apa Timsin?

33

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Oke, ya Timsin karena hanya substansi tidak perlu dib~has lagi, tetap itu.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): lni juga tetap Pak yang 139.

KETUA RAPAT: Ya, 140, 141 juga tetap.

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Mengingatkan sedikit Ketua, yang ada di sana itu tetapnya itu adalah tetap yang

berdasarkan formula barunya yang diajukan Pemerintah, jangan tetap nanli dikira rumusan barn, nah nanti pengertiannya bisa tetap draft RUU kan susah. '

KETUA RAPAT: Makanya kita lihat tadi 137 tetap, tapi nanti akan kita sesuaikan dengan Timsin. Begitu,

Pak Nusyirwan. 144, BAB V, silahkan Pak Menteri? '

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Sampai 142 oke? 144, BAB V "Pelaksanaan penataan ruang", Partai Golkar, saya kira

sesuai dengan konsisten dengan apa yang diusulkan mengganti BAB V menjadi BAB VII.

KETUA RAPAT: ltu dengan judul "Perencanaan Tata Ruang". Perencanaan Tata Ruang, BAB V nya kan

"Pelaksanaan Tata Ruang", ini judul berubah. Silahkan Golkar! Panja atau?

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Kami mengusulkan "Pelaksanaan Penataan Ruang" karena perencanaan itu nanti bagian

dari itu.

KETUA RAPAT: Silahk<m Golkar! Karena ada substansi antara pelaksanaan draft Pemerintah, kemudian kalau di Golkar itu

BAB V diganti menjadi BAB VII "Perencanaan Tata Ruang", Pa~ja?

ANGGOTA PANSUS: Kesempatan ini Pemerintah menyampaikan Pak, tadi Bapak kan sudah menyampaikan

bahwa Perencanaan itu pelaksanaan itu ada ini, ini, ini dan sebagainya, disampaikan penjelasan sedikit saja, sehingga tidak panjang-panjang nanti pasal selanjutnya.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi Bapak-bapak sekalian, ini adalah masuk' di dalam penyelenggaraan. Di dalam

penyelenggaraan itu ada pengaturan dan pembinaan penataan ruang, Yang kedua adalah "Pelaksanaan Penataan Ruang", di mana di dalam pelaksanaan itu nanti ada perencanaan, ada pemanfaatan dan ada pembinaan, sehingga perencanaan itu' menjadi bagian dari penataan. ltu saya kira penjelasannya.

ANGGOTA PANSUS: Sekarang ditawarkan kembali

KETUA RAPAT: Ya silahkan Golkar, minta di Panja? DIM 144, jadi kita Panjakan ya! Setuju

(RAPAT: SETUJU) Kemudian 145!

34

ARSIP D

PR RI

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): lni bagian dari penataan ruang tadi bagian pertama adalah "Perencanaan Tata Ruang".

KETUA RAPAT: Kalau ini tidak banyak perubahan, karena ini juga masuk di Timus ya? Setuju?

(RAPAT: SETUJU) DIM 146!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): Jadi "Perencanaan Tata Ruang" dilakukan bukan untuk menghasilkan, jadi tadi bagian dari

penataan adalah perencanaan, kemudian perencanaan itu hasilnya adalah ini Pak, tadi Perencanaan Tata Ruang dilakukan untuk menghasilkan, tetap? atau bagaimana Pak?

KETUA RAPAT: Ya, kami mintakan dari Partai Demokrat. Di sini hanya yang lain akan tetap dan kemudian

juga penempatan pasalnya ini. Kemudian PAN mengusulkan perubahan substansi, Timus ya? dapat disetujui Timus?

(RAPAT: SETUJU) DIM 147!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 147, "Rencana umum Tata Ruang". Jadi perencanaan tata ruang dilakukan untuk

menghasilkan 147 ini adalah "Rencana Umum Tata Ruang" dan kemudian nanti "Rencana Detail Tata Ruang". Yang "Rencana Detail" itu ada yang mengusulk.an diganti "Rencana Rinci", menurut saya nggak masalah buat kami.

KETUA RAPAT: Golkar? Timus, PKB? Timus, ini berarti sama dengan 148, setuju ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM 149!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): DIM 149, "Rencana Umum Tata Ruang sebagaimaina dimaksud pada ayat (1) huruf a

secara berhirarkhi terdiri atas", apa pak ini?

KETUA RAPAT: Pas itu sudah Pak.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTE.RI PU): Jadi kalau di bukunya Pak "Rencana umum tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a secara berhirarkhi terdiri atas'", itu sudah kita sepakati oke. "Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah Provinsi dan rencana tata ruang wilayah Kabupaten dan rencana tata ruang wilayah Kota", itu melengkapi.

KETUA RAPAT: Cocok, tetap itu, saya tawarkan ini Timsin atau, Timsin?

ANGGOTA PANSUS: Begini disetujui tetap! dan untuk penyempurnaan di Timsin.

KETUA RAPAT: lni PPP ada ayat baru gimana? Timsin inl? Setuju? Setuju ya! Sampai 152

(RAPAT.: SETUJU)

35

ARSIP D

PR RI

ANGGOTA PANSUS: Mohan maaf forum, ini kami kelewatan, kami ada usulan ayat baru di 152, ayat barunya

tersebut "Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas .. "

KETUA RAPAT: DIM 152 Pak! Tapi dari sini Bapak tetap!

ANGGOTA PANSUS: Tidak Pak, tetapnya ya, tapi ada usulan tambahan ayat baru, ayatnya yang ini tetap

bertahan, ditambah ayat baru "Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas rencana tata ruang pulau, lkepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional; e. rencana tata ruang kawasan strategis propinsi; f. rencana detail tata ruang Kabupaten/ Kata dan rencana tata ruang kawasan strategiis Kabupaten/Kota", ini penambahan ayat baru kami

KETUA RAPAT: Baik, ini kita bawa ke Panja aja.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): T adi sudah langsung saya tulis, saya baca saja cocok tidak "Rencana rinci tata ruang

sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1) huruf b terdiri atas rencana tata ruang pulau a tau kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional; rencana tata ruang kawasan strategis propinsi; rencana detail tata ruang Kabupaten/Kota dan rencana tata ruang kawasan strategis Kabupaten/Kota.

ANGGOTA PANSUS: Wah iya, gurunya memang sama Pak. Setuju Pak, Timsin.

KETUA RAPAT: lni dengan arti rumusan FPG dan PDIP diterima oleh Pemerintah, setuju untuk dibawa ke

Timsin ya? dengan rumusan yang akhir, oke. Terima Kasih. Baik kita masuk ke DIM 153.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 153, "Rencana detail tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disusun

sebagai perangkat operasionalisasi rencana umum tata ruang". Yang kita usulkan supaya konsisten "Rencana detail" diganti dengan "Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b disusun sebagai perangkat operasionalisasi rencana umum tata ruang".

KETUA RAPAT: Bapak/ibu sekalian yang kami horrnat. . . .. Dengan rumusan baru yang disampaikan oleh Pemerintah tadi berarti kita bisa dapat

menyetujui? Untuk kita bawa sudah ditetapkan untuk disesuaikan dengan Timsin ya?

(RAPAT: SETUJU)

Dengan catatan rumusan baru Pemerintah. DIM 154, 157 ada tambahan ayat baru dari PDIP, ya .. DIM 157 ada ayat baru dari PDIP.

Baik, DIM 154 sampai 156 tetap dan kita bawa Timsin? Setuju Pak Hakim.

(RAPAT: SETUJU)

DIM 154, 155, 156.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 157, "Ketentuan lebih lanjut mengenai tingkat ketelitian peta rencana tata ruang diatur

dengan Peraturan Pemerintah", kita mengusulkan tetap

36

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Ya, silahkan dari Golkar.

ANGGOTA PANSUS: Golkar Pan}a Pak, karena Golkar di sini minta dit1apus 157 itu, jadi Panja aja. Ada POI menambahkan saya lihat.

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Di 157 kami menambah ayat sehingga berbunyi "Rencana rinci tata ruang sebagaimana

dimaksud ayat ( 1) huruf b dilengkapi dengan peraturan zonasi. Ayat yang ke 7 "Ketentuan lebih lanjut mengenai tingkat ketelitian peta rencana tata ruang diatur aengan Peraturan Pemerintah", ini tambahan ayat kami.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Usulannya, oke, Partai Demokrat, Panja, PKB, Panja, kalau begitu kita dapat setujui untuk

dibawa ke Panja? (RAPAT: SETUJU)

DIM 158.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 158 itu Pasal 16 "Rencana tata ruang nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi

dan rencana tata ruang wilayah l\abupaten/Kota mencakup ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara".

KETUA RAPAT: Dari Partai Golkar hanya soal pasal yang berubah, isi tetap. PDIP tetap, Ya ruang bawah

tanah, Ya, jadi PDIP dari tadi dan itu sudah kita terima bahwa ruang daratan, ruang lautan, ruang udara dan ruang bawah tanah, kan begitu?

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Pak Ketua, mungkin, mungkin Pemerintah bisa memberikan penjelasan berkaitan dengan

formula barunya.

ANGGOTA PANSUS: Lanjut, Panja!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Sebenarnya tadi di alas itu sudah ada bicara masa~ah pemanfaatan ruang, jadi kalau

pemanfaatan ruang itu ada pemanfaatan ruang di darat, di laut, di udara, dan itu secara vertikal dari baik ke udara maupun bawah tanah, itu di.ielaskan di.pemanfaatan itu tadi. Oh, nanti Pak itu di Pasal35,di Pasal35.

KETUA RAPAT: Dengan arti nggak perlu dicantumkan ruang di bawah darat?

ANGGOTA PANSUS: Baik Ketua, kalau memang ada di pasal selanjutnya di ...

KETUA RAPAT: Silahkan!

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Kalau secara pemanfaatan bisa, tapi ini bicara rencananya, jadi menurut hemat saya usul

POI juga benar, jadi harusnya POI bertahan. Kita mengusulkan tetap ada ruang di dalam, karena banyak kasus kedepan apabila saat ini dan jalan raya itu bisa di bawah rumah kita dibolongin. Jadi

37

ARSIP D

PR RI

------- --

menurut hemat saya perlu diatur Pak ! Jadi ini rencana, kalau pemanfaatan bisa masalah lain, tapi ini menegaskan rencana, rencana tata ruang, substansi pasalnya adalah rencana.

KETUA RAPAT: Silahkan, Pemerintah!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): Ya, memang kita nanti terserah pada Tim di Panja ya nanti, tapi sejak semula kita

beranggapan bahwa kalau kita memakai darat itu termasuk di bawah tanah.

KETUA RAPAT: Include sudah pengertiannya ya!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): ltu pengertian kami, tapi kalau pengertian itu tidak bisa dipahami umum dan harus

dijelaskan lagi, ya saya kira saya tidak keberatan juga, jadi Panja saja kalau begitu.

F-PAN (Ir. ABDUL HADI DJAMAL, M.M.): Boleh tambahkan?

KETUA RAPAT: Silahkan!

F-PAN (Ir. ABDUL HADI DJAMAL, M.M.): T erima kasih. Kalau Pak Menteri mengatakan tadi kalau daratan itu dianggap,eh di bawah tanah itu

dianggap daratan, bagaimana kalau terowongan bawah laut? seperti yang menghubungkan misalnya lnggris dengan Perancis, itu kan ruangnya di bawah laut, rnalah itu, padahal itu adanya di laut bukan di tanah.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO!MENTERI PU): T api di bawah tanah dasar laut itu

F-PAN (Ir. ABDUL HADI DJAMAL, M.M.): Ya makanya Panjakan saja, saya kira.

F-PAN (Ir. H. HERi AKHMADI): Pak mungkin pertimbangan yang lain Pak di kedepankan misalnya Pak, perlu juga diatur

sekalipun di bawah tanah itu sama-sama tanah, misalkan kalau lorong-lorong gorong-gorong misalkan ketinggian berapa, itu kalau di kota-kota besar kan sudah diatur juga kedalaman dari gorong-gorong air berapa? dan untuk travel untuk .a.ngkutannya berapa? dan lain-lain, ada pengaturan pak. Saya kira bawah tanahpun sekarangpun tetap harus ada pengaturan yang jelas kalau nggak apalagil nanti banyak pipa, banyak kabel, banyak segala macam, kalau tidak diatur kacau juga, meski tidak hanya segi pemanfaatan tapi juga segi penataan ruangnya itu sendiri.

T erima kasih.

KETUA RAPAT: Kalau begitu saya coba tawarkan ini kita bawa ke Pan.ia? Setuju? Ya.

(RAPAT: SETUJU) DIM 159!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi ini Panja ya!

38

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: lni tetap, tetap, 160 juga tetap, 161, 162, ya, dari 159 sampai 162, karena ini tetap

semuanya tentu kita tidak perlu perdebatkan. Kami tawarkan ini tetap dan dirumuskan dalam Timsin! Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Masuk 163.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Saya baca "Apabila peninjauan 1.<embali rencana tata ruang menghasilkan rekomendasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b realisasi rencana tata ruang dilaksanakan dengan tetap menghormati hak yang dimiliki orang". lni ada usulan dari Partai Golkar antara lain disebutkan bahwa "orang" diganti dengan "anggota masyarakat". Kalau kami, sebenarnya lebih cenderung "orang".

KETUA RAPAT: Silahkan Golkar antara "orang" dan "masyarakat",

ANGGOTA PANSUS: Tadi kalau di ketentuan umurnnya sudah disepakati bahwa "Anggota rnasyarakat" itu

dinyatakan menang, artinya yang ini kita drop, usulan kita diganti "anggota masyarakat".

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Kita tidak menarik usul yang semula ini, jadi yang dimiliki orang dan yang dimiliki oleh

masyarakat, oleh karena itu kami tetap pada usul yang kami ajukan.

t<ETUA RAPAT: Silahkan!

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Pak Menteri, ada konflik sekarang terjadi di mana hak individu sernakin menguat, sehingga

hak negara menjadi melemah. ltu yang rnenyebabkan infra struktur kita lambat pak. Bagaimana kita mempertemukan ini, mengawinkan ini. Saya khawatir itu akan rnenjadi individualistis kemudian negara rnenjadi tidak bermakna. Mahon dipertemukan, dikawinkan ini secara jernih. Ketika negara membutuhkan, kepentingan negara membutuhkan hak orang harus rnengerti bahwa dia bagian dari warganegara. Kalau terlarnpau mendekati pendekatan individu, saya khawatir kita menjadi terpecah belah, karena begitu arogannya, salah contoh yang sama-sama kita ketahui jalan tol Cikunir itu nggak bebas-bebas, karena hak: individu yang terlampau dominan, sekian negara dikalahkan oleh individu. Saya mohon hati-hati dengan kata-kata hak orang ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Silahkan!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Saya sebenarnya mengharapkan ada Undang-undang lain yang merumuskan itu, jadi hak

milik itu memang hak milik kita, tetapi begitu kita berhadapan dengan kepentingan umum itu harus kalah pak, Undang-undang itu tidak tahu Undang-undang di mana itu, tapi di agama pun bilang begitu kalau nggak salah ..

F·BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Melalui Pak Ketua, perdebatan kita di masyarakat kan soal kata-kata kepentingan umum,

ketika jalan tol dikatakan kepentingan umum itu orang berdebat. Karena di situ ada keuntungan, ada upaya memperoleh pendapatan dan keuntungan, nah ini menjadi perdebat table pak. Maksud saya, saya usulkan ini di Panja, karena ini hati-hati betul. Mari kita pertemukan secara adil antara hak infividu dengan hak negara.

39

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: ltu yang mau saya tawarkan karena sebetulnya ini PAN tetap, tetapi berkembang apa

yang disampaikan oleh BPD, kemudian ini dibawa ke Panja! Setuju ya?

(RAPAT:SETUJU)

DIM 164!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): "Ketentuan mengenai kriteria dan tata cara peninjauan kembali rencana tata ruang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah". PPP mengusulkan "Peraturan Pemerintah" diganti "Peraturan Perundang-undangan".

KETUA RAPAT: Partai Demokrat diusulkan Ketentuan mengenai kriteria ... Peraturan Pemerintah",

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Saya tidak tahu maksudnya Peraturan Perundang-undangan itu sampai setingkat apa gitu?

KETUA RAPAT: Ada baiknya ini PPP tidak hadir, tapi ada PKS hampir sama dengan PPP, dengan

Peratuan Perundang-undangan, silahkan PKS.

ANGGOTA PANSUS: Saya kira kalau begitu kami belum bisa menjelaskan persoalan ini, kalau memang, ini

juga bisa didrop ini.

ANGGOTA PANSUS: Pak Ketua, sebelumdi drop.

KETUA RAPAT: Baik, kalau ini berarti PKS sudah menarik, ya beda-beda tipis sama PPP lah, kalau bisa

didrop, selebihnya banyak tetap ini, silahkan.

ANGGOTA PANSUS: Mohon penjelasan Pemerintah peninjauan kembali rencana tata ruang, artinya begini

karena tata ruang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah, Pemerintah bisa melakukan perubahan terhadap tata ruang itu. Apakah demikian maknanya pak? Jadi saya mohon konfirmasi dari Pemerintah.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Saya baca lagi Pak, "Ketentuan mengenai' krileria dan tata cara peninjauan kembali

rencana ta ta ruang sebagairnana dirnaksud pad a ayal ( 1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemeirntah", artinya apa, kalau itu RTRW Nasional, ya yang merubah Pemerintah, tapi kalau itu RT/RW Propinsi yaitu Pemerintah Daerah bersama DPRD gitu. ltu ditetapkan kriterianya kapan bisa berubah, kapan aturannya itu di sana kriterianya Pak.

ANGGOTA PANSUS: Lanjut Pak Ketua!

KETUA RAPAT: Baik, aya tawarkan karena ini kebanyakan tetap.

ANGGOTA PANSUS: Saya mohon pertanyaan lagi, Undang-undang ini tidak menetapkan kriteria?

40

ARSIP D

PR RI

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): . Tidak, saya kira Undang-undang mesti kita bicara masalah pokok-pokok.

ANGGOTA PANSUS: Oke, terima kasih.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Sekarang malah saya ganti bertanya Pak ini, yang Peraturan Perundang-undangan itu

ditarik apa nggak ini?

KETUA RAPAT: Ya, ditarik pak, sudah ditarik.

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Tidak, Pak Ketua, Undang-undang itu lebih tinggi dari Peraturan Pemerintah, Peraturan

Pemerintah tidak bisa merubah Undang-undang. Oleh karena itu maka ini perlu diskusi yang mendalam pada Panja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Jadi begini Pak Darus, sebetulnya ini di BPD ini tetap, tetapi PKS mengusulkan Peraturan

Perundangan, PKS sendiri sudah mencabut untuk dibawa ke Timus, ya jadi artinya

ANGGOTA PANSUS: Usul PPP yang orangnya tidak bisa menjelaskan.

KETUA RAPAT: lni, saya tawarkan dari tadi kalau tidak beberapa hal-hal yang sangat prinsip baik dari PPP

itu juga kita bawa ke Timus atau ke Timsin. Jadi oleh sebab itu menurut saya ini hanya antara Peraturan Pemerintah dan Perundang-undangan, sementara tadi PKS sudah menyatakan mencabut. Sebaiknya saya tawarkan dan saya himbau kita ini menyetujui, kemudian kita bawa ke Timsin! Apakah dapat disetujui ke Timsin?

ANGGOTA PANSUS: Begini barangkali, karena sifatnya ini, kita kan ingin paradigma baru, jadi sedikit mungkin

buat Peraturan Pemerintah, karena. saya lebih cenderung Undang-undang pelaksanaan saja, sehingga kita bisa ikut bersama-sama ngawasi terus, ini paradigma baru harus gitu, kalau seperti dulu lagi polanya, serahkan Pemerintah masih paradigma lama. Untuk itu barangkali di Panjakan saja supaya ada perdebatan lebih mendalam.

ANGGOTA PANSUS: .. , ............ ,,.... . '

Pimpinan, interupsi Pak!

KETUA RAPAT: Ya silahkan!

ANGGOTA PANSUS: Baik terima kasih, seperti yang sebelumnya Pak, pada saat waktu kita bahas DIM-DIM

sebelumnya, kalau menyangkut yang diusulk.an oleh PPP lalu kebetulan PPP lagi Muktamar, itu kita alihkan ke Panja, jadi sekarang ini juga PPP kebetulan orangnya juga nggak ada begitu, jadi kita mengacu pada yang sebelumnya saja pak, jadi kami usulkan agar supaya ini di Panjakan saja.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Ya silahkan, setuju di Panjakan?

(RAPAT: SETUJU) DIM 165!

41

ARSIP D

PR RI

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): "Muatan rencana tata ruang mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola

pemanfaatan ruang". Saya kira dari pembicaraan kita sejak pagi itu muatannya seperti itu kecuali ··~pola pemanfaatan ruang" menjadi "pola ruang" saja.

KETUA RAPAT: Baik, Demokrat dapat menyetujui? Setuju? Kita tetapkan untuk dirumuskan di Timsin ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 166, "Rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi rencana

sistem pusat permukiman dan rencana sistem jaringan prasarana".

KETUA RAPAT: lni bapak/ibu sekalian, karena semuanya tetap maka tidak alasan kita untuk tidak

menetapkan! Setuju?

{RAPAT: SETUJU)

DIM 167!

PEMERrNTAH {DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): "Rencana pola pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

peruntukan kawasan lindung dan kawasan budidaya".

KETUA RAPAT: Golkar tetap, PDIP tetap, P3 "budidaya" diganti "kawasan fungsional", selebihnya tetap ini.

$aya kalau begini ini khan soal kalimat, saya tawarkan bapak/ibu sekalian dari 167 ini saya tawarkan untuk bawa ke Timus, setuju

(RAPAT: SETUJU)

DIM 168!

PEMERINT AH {DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 168 "Peruntukan kawasan lindung dan kawasan budidaya sebagaimana dimaksud

pad a ayat (3) meliputi peruntukan ruang untuk kegiatan pelestarian lingkungan, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan".

KETUA RAPAT: · "· .. ,,. , Ya, ini yang minta berubah cuma hanya Golkar, PDIP ada tambahan ayat baru, P3 ada

ayat baru, oh panjang juga ini, bagaimana saya tawarkan ke Panja, setuju

{RAPAT: SETUJU)

DIM 169!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Panja ya, ini panja yang 168.

KETUA RAPAT: DIM 169 kalau ada rumusann baru, silahkan Pak Menteri.

42

ARSIP D

PR RI

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Pak Ketua tadi kita belum menawarkan kepada Pemerintah 168 rumusan barunya ada apa

tidak ini. Mungkin siapa tahu dengan beberapa DIM yang sudah masuk ada formula yang lebih mendekati kita bisa setuju di sini.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): Jadi di sini memang ada tambahan sedikit saya bacakan yang baru "Peruntukan kawasan

lindung dan kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi peruntukan ruang untuk kegiatan pelestarian lingkungan, sosial budaya, ekonorni serta pertahanan dan keamanan". "Dalam rangka pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan lindung berbentuk hutan sekurang-kurangnya 30 % dari luas daerah aliran sungai", ini usulan PPP.

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): I

Pak Ketua, saya kalau boleh ingin nambahkan "peles~arian lingkungan dan sumber daya alam". Jadi lebih konkrit.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): : Ya, karena kami sudah mengetok permintaan bapak-bapak ke panja, kalaupun ada

tambah kalimat itu nanti kita bicarakan di Panja. DIM 169, Saya baca "Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan rencana tata

ruang yang berkaitan dengan fungsi pertahanan dan keamanan sebagai sub sistem rencana tata ruang wilayah diatur dengan Peraturan Pemerintah", sorry sorry ini 170.

KETUA RAPAT: DIM 169 halaman 238

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOIMENTERI PU): , Saya baca "Rencana tata ruang disusun dengan mernperhatian keterkaitan antar wilayah

dan antara fungsi kawasan", karni rnengusulkan tetap.

KETUA RAPAT: Baik, Golkar (panja), PDIP (panja), P3 apalagi, Partai Dernokrat (panja), baik atas usulan

beberapa fraksi ini kita bawa ke Panja, setuju

(RAPAT: SETUJU)

DIM 170!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): "Ketentuan lebih lanjut mengenai tafa.cara p~_ny~sunan rencana tata ruang yang berkaitan

dengan fungsi pertahanan dan kearnanan sebagai sub sistem rencana tata ruang wilayah diatur dengan Peraturan Pernerintah" ·

KETUA RAPAT: Ya, ya, kalau begitu saya juga tawarkan sekali lagi semuanya tetap, kernudian di P3 juga

bukan substansi narnpaknya, apakah ini ke Tirnsin, setuju

(RAPAT: SETUJU)

DIM 171!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 171 ini judul, paragraf 2 "Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional" 171. lni Partai

Golkar rnernang ada yang rnengusulkan Paragraf 2 diganti rnenjadi Bagian Pertarna dengan judul tetap.

43

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Ya, 171 Timsin, setuju ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Pas al 19 ayat ( 172) "Penyusunan rencana tata ruan~J wilayah nasional dilakukan dengan

mengacu kepada rencana pembangunan jangka panjang nasional dan memperhatikan".

KETUA RAPAT: lni PKS, BPD, Partai Demokrat, PDIP yang berubah kalimat, selebihnya soal penempatan

pasal, ya silahkan BPD, PDIP panja, PKS panja, Demokrat panja ya, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOlMENTERI PU): DIM 173, "Wawasan nusantara dan ketahanan nasional ini adalah kepanjangan

penyusunan rencana tata ruang dilakukan ...... dst, dengan memperhatikan: 1. Wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

KETUA RAPAT: Timsin ya?

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Yang kedua "Memperhatikan perkembangan regional dan global serta hasil pengkajian

implikasi penataan ruang nasional".

KETUA RAPAT: Baik, DIM 173 saya coba tawarkan untuk dibawa ke tirnsin, setuju

(RAPAT: SETUJU)

Ya!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Di samping itu lagi juga memperhatikan keselarasan aspirasi pembangunan nasional dan

pembangunan daerah, 175. Jadi selain itu tadi juga memperhatikan upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan serta stabilitas ekonomi.

KETUA RAPAT: Setuju ya? , ... ·"'"·,· .,

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 176, juga memperhatikan keselarasan aspirasi .... dst, Timsin.

KETUA RAPAT: Pak Azis Timsin, ya

(RAPAT: SETUJU)

DIM 177!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Memperhatian juga daya dukung dan daya tampung lingkungan.

44

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Pak T aufik, Tirnsin?

(RAPAT: SETUJU) DIM 178!

F·PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Karena ini nontonnya kelewatan, untuk 177 ada penarnbahan rurnusan baru dari karni pak.

Penarnbahan rurnusan di point f dan g yang baru Rencana Pernbangunan Jangka Panjang Nasional yang ada dan Rencana Tata Ruang Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota yang telah ada. lni ada penarnbahan ini di apa, ayat baru.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Sebenarnya usulannya kami bisa rnenerirna, jadi karni sudah rnerurnuskan juga jadi

mernang tadikan rnernperhatikan toh, daya dukung dan daya tarnpung lingkungan rencana tata ruang dan kawasan strategis yang ada tadi disana pakai telah saya bilang ada. Rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota yang telah ada.

KETUA RAPAT: Baik, karena iniu usulan/rumusan PDIP sudah diterima oleh Pemerintah ini kita bawa ke

tim sin, setuju?

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Pak Ketua, kata-kata yang telah ada apakah lazim di undang-undang jadi mungkin kata­

katanya tidak ada yang telah ada pokoknya bilang rencana pembangunan jangka panjang nasional titik. Jadi tidak ada yang telah ada.

KETUA RAPAT: Ya, supaya nanti kita tanya ahli bahasa itu kan begitu pak khususnya ahli bahasa Batak

gitu loh. Ya, DIM 178.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Pasal 20, ini kita bicara nanti bicara tentang tata ruang wilayah nasional memuat apa gitu

ya. Rencana tata ruang wilayah nasionai memuat ini saya kira oke. lni dari fraksi PAN mengusulkan Rencana tata ruang wilayah nasional merupakan strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional, minta diganti seperti itu, tapi sebenarnya ini merupakan isinya nanti dibawah kita ngomong itu.

F·PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Ya, kita cabut sesuai dengan pemerintah.saja.: ...

KETUA RAPAT: lni masuk ke tim sin, setuju ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi RTRWN tadi memuat satu tujuan pemanfaatan ruang nasional, jadi tujuannya

memuat tujuan apa terus kernudian nanti berikutnya adalah memuat kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wiilayah nasional. lni Golkar mengusulkan dijadikan satu ini berarti ya, tujuan , kebijakan, dan strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional. Saya kira contennya tidak berubah, saya tidak keberatan istilahnya. Ya, a dan b jadikan satu, tujuan, kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional.

Jadi bapak-bapak sekalian itu 179 tadi tujuan, tetapi Golkar mengusulkan agar itu di gabung dengan di bawahnya sehingga menjadi tujuan, kebijakan dan strategi dengan demikian

45

ARSIP D

PR RI

--- --~-

maka Dim 180 kalau memang itu disetujui maka itu hilang. Karena itu digabung dengan diatasnya pak.

KETUA RAPAT: Ya, maka di 180 Partai Golkar pun dihapus hilang maksudnya. Ya silahkan PKS, BPD

panja? Dim 179 itu adalah ke Panja dapat disetujui? Sama 180 panja ya dapat disetujui?

{RAPAT: SETUJU)

Terima kasih, pak Pimpinan silahkan lanjutkan mau anu sebentar arus bawah.

KETUA RAPAT (M. NASIR DJAMIL, S.Ag/F-PKS): Baik, Bapak/lbu sekalian sekarang kita melangkah ke Dim 181, silahkan pak Menteri!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional juga memuat struktur ruang

wilayah nasional yang meliputi system pusat permukiman, yang merupakan susunan fungsional kawasan perkotaan dan jaringan prasarana utama. ltu muatannya.

KETUA RAPAT: Silahkan Fraksi Golkar!

F-PG (Ors. KAHAR MUZAKIR): Karena tadi yang dua diatas itu dipanjakan dan ini berurutan karena ada perubahan itu

terpaksa dipanjakan pak, yang tadi sudah dua dipanjakan ka nisi dari yang sebelumnya, yang diatas itu yang bawah mengikutinya yang 1 c yang 181 ini terpaksa dipanjakan ini pak.

KETUA RAPAT: Baik, gimana sepakat panja ya?

{RAPAT: SETUJU)

DIM 182 silahkanl

PEMERINTAH {DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi 182 itu masih terusannya jadi sama saja, muatan rencana tata ruang nasional

a.tujuan, b. kebijakan strategi, c struktur ruang , d pola pemanfaatan ruang, e strategi nasional perkembangan perkotaan dan seterusnya. Petisinya adalah sampai h itu muatan yang didalam rencana tata ruang wilayah nasional.

.... _ .. ,,. ...... , KETUA RAPAT: Berarti 182 sampai 186 sepakat kita panjakan ya pak ya?

{RAPAT: SETUJU)

Sekarang DIM 187. 187, 'Rencana tata ruang wilayah nasional menjadi pedoman untuk .. .', jadi kalau kami melihat usulan-usulan yang disampaikan oleh fraksi-fraksi, tampaknya kami mengusulkan bagaimana kalau Dim 187 kita panjakan saja pak ya setuju ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 188 jadi pedoman itu ya untuk pedomannya penataan ruang wilayah provinsi dan

penataan ruang wilayah kabupaten/kota dan penetapan lokasi investasi. ltu 188 dan 189 jadi saya ulangi ya pak supaya anu. Tata ruang wilayah nasional menjadi pedoman untuk itu sudah tadi,

46

ARSIP D

PR RI

untuk apa yaitu untuk penataan ruang wilayah provinsi dan penataan ruang wilayah kabupaten/kota. Jadi ~tu manfaatnya tata ruang nasioanl RTRWN itu.

KETUA RAPAT: Ya, ini terkait satu dan lainnya, silahkan kalau ada yang ingin memberikan tanggapan dari

fraksi.

F-PG (Ors. KAHAR MUZAKIR): Karena yang 188 itu dipanjakan seluruhnya harus panja, karena itu a,b,c. Kalau usul kita

ya panjakan aja karena ini satu pasal yang isinya a,b,c. satu ayat itu ayat isinya a,b,c, karena dia a nya sudah setuju dipanjakan b dan c nya terpaksa dipanjakan, terima kasih.

KETUA RAPAT: Yang lain sepakat dipanjakan?

(RAPAT: SETUJU)

Oke, lanjut!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Yang 189 itu juga isinya tadi pak, hampir sama, jadi harusnya panjang juga kalau memang

diseragamkan.

KETUA RAPAT: Baik, 189 kita panjakan, silahkan selanjutnya Pak Menteri.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 190, "Jangka waktu rencana tata ruang wilayah nasional adalah 20 (dua puluh) tahun".

KETUA RAPAT: Ya, ini kalau melihat usulan staf semua kita setujui untuk Tirnsin saja ya?

(RAPAT: SETUJU)

Silahkan Pak Menteri, 191 sekarang!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 191, "Rencana tata ruang wilayah nasional sebagaimana DIMaksud pada ayat (1)

dapat ditinjau kembali paling sedikit 1 (satu) kali 5 (lima) tahun" paling sedikit. Paling sedikit 5 (lima) tahun baru direvisi, kalau ini bisa direvisi saban bulan ini, ditinjau kembali paling sedikit 1 (satu) kali 5 (lirna) tahun, jadi menjelang 5 (lima) tahun paling sedikit 1 (satu) kali, jadi bisa saban hari diganti kalau kalirnat seperti ini. · · ··

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Pemahaman yang disampaikan Pemerintah tadi, kami antisipasi dengan setelah berlaku

efektif 5 (lima) tahun, jadi mungkin ini maksud saya begini, kaerena ini substansinya kita sudah tangkap, mungkin ini disinkronisasi di ahli bahasa atau di Timsiin saja nanti

KETUA RAPAT: Timus atau di Timsinkan ini, silahkan pak Afni!

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Pak Ketua, ini perlu diperbaiki dulu bahasanya karena memang betul ini bisa setiap saat

kita lakukan perubahan, bagian ini substansiI sekali kata-kata kembali paling sedlkit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun, jadi bisa berapa kali dalam 5 (lima) tahun, artinya bisa begini, dan itu menurut hemat saya kalau dirubah pemerintah hari ini bisa memberikan konsep bahasa yang lebih pas putusan, kalau tidak dipanjakan.

47

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Bagaimana Pak Menteri, kita panjakan ini

(RAPAT: SETUJU)

Oke, 192!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 192, "Rencana tata ruang wilayah nasional diatur dengan Peraturan Pemerintah"

KETUA RAPAT: Ya kita ini masuk, kalau melihat usulan-usulan dari fraksi-fraksi tidak ada yang berubah,

kita setuju ke Timsin ya?

(RAPAT: SETUJU)

Lanjutkan, 193!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): "Rencana detail . tata ruang untuk rencana tata ruang wilayah nasional dapat berupa

rencana tata ruang pulau atau kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional". Jadi maksudnya kalau tata ruang wilayah nasional mau dirincikan itu yang serinci-rincinya itu pulau atau yang strategis nasional.

KETUA RAPAT: Bagaimana ada usulan lain.

F-PAN (Ir. AFNI ACHMAD): Substansinya rinci pak.

KETUA RAPAT: Ya memang rinci, tetapi ada juga penambahan-penambahan substansi lainnya, dari

Demokrat misalnya, dari PDIP juga, bagaimana Pak Mangindaan, kita panjakan ya DIM 193

(RAPAT: SETUJU)

Silahkan Pak Menteri!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTOfMENTERI PU): DIM 194, "Rencana detail tata ruang sebagaimana DIMaksud pada ayat (1) ditetapkan

dengan Peraturan Presiden", jadi kalau ada RTRvy~ )tu dengan Peraturan Pemerintah maka tinciannya RTRW Pulau itu oleh Presiden, dan RTRW Kawasan strategis nasional oleh Presiden, begitu maksudnya ini.

KETUA RAPAT: Ya, tidak ada perbedaan, Fraksi Golkar juga demikian, kita sepakati di Timsin ya

(RAPAT: SETUJU)

Lanjut Pak Menteri!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 195, "Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman, tata cara dan lain-lain yang

diperlukan bagi penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis nasional sebagaimana DIMaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri".

48

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Kami usulkan Dimasukkan di Timsin saja ini karena tidak ada perbedaan dengan fraksi

lainnya

(RAPAT: SETUJU)

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Boleh saya minta waktu sedikit, Pak Menteri rnungkin bisa rnenjelaskan pada kita. Pak

Menteri rnohon dijelaskan mengapa yang rencana detail Presiden sedangkan peraturannya Menteri, itu apa resrni alasan yang rnendasari Pak.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Jadi kalau tadi rencana detail sebagaimana DIMaksud pada ayat (1), jadi begini RTRWN

itu dengan Peraturan Pemerintah, RTRW Pulau atau RTRW Kawasan strategis itu oleh Presiden, dan kemudian yang oleh Menteri itu sebenarnya adalah pedomannya Pak, kan tidak mungkin Presiden buat pedoman, jadi kalau membuat tata ruang pulau harus begini, kriterianya begini itu ditetapkan oleh Menteri, siapapun yang bikin tetapi harus disahkan oleh Presiden, gitu maksudnya ini.

KETUA RAPAT: Oke lanjut, oke Pak Menteri 196!

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Jadi begini, 195 itu Tirnsin atau Panja. Kita khan masih akan mempersoalkan apakah

Peraturan Presiden apa menteri, gambaran dari Pemerintah bahwa pedoman itu diatur dengan Peratuan Menteri, kemudian juga dari tata cara dan sebagainya tidak mungkin diatur dengan Peraturan Presiden tetapi diatur dengan Menteri.

KETUA RAPAT: Apa kita semuanya sudah sepakat, ya tadi sudah diketok bahwa kita akan masukkan ini ke

Timsin, lanjut pak ya

ANGGOTA PANSUS: Kalau orang Sadan Kehormatan sudah bilang ya dapatlah itu, lanjut Pak Menteri.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Paragraf 3 "Perencanaan tata ruang wilayah propinsi"

KETUA RAPAT: lni tetap semuanya, Timsin ya, pak ya?

.. ,, ....

(RAPAJ: SETl.JJU)

Lanjut Pak Menteri, 197!

PEMERINTAH (OJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 197, "Penyusunan rencana tata ruang wilayah propinsi dilakukan dengan mengacu

Pak, kepada".

KETUA RAPAT: Disini 197 sampai 200 itu hampir sama, cuma Fraksi PAN yang hanya mengajukan

perubahan substansi, tapi dicabut, karena PAN sudah mencabut, kami mengusulkan bagaimana kalau kita masukkan dalam Timsin, ya 197 sampai DIM 200 kita masukkan dalam Timsin

(RAPAT: SETUJU)

Lanjut Pak Menteri!

49

ARSIP D

PR RI

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTOIMENTERI PU): Sampai 200, sekarang 201 "Penyusunan rencana tata ruang wilayah propmst

dilaksanakan dengan memperhatikan rencana tata ruang wilayah propinsi yang berbatasan".

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Sebentar Pimpinan, di DIM 200 itu sebenarnya juga banyak koreksi-koreksi dan

penambahan-penambahan. Maaf panja saja Pak.

KETUA RAPAT: Betul, betul, maaf, yang maksud saya tadi dari sampai 199, saya juga sudah melihat

bahwa 200 banyak sekali masukan dari fraksi-fraksi, jadi Pak Menteri kita ralat, tadi itu dari 19 berapa sampai 199 itu di Timsinkan (19 berapa ya), sampai 199 tadi, (199 dan 200), ya, tadi koreksi ternyata 200 itu, DIM 200 panja, sepakat Pak Menteri, kita panjakan ya

(RAPAT: SETUJU)

Silahkan Pak Menteri, 201 !

F-PAN (Ir. TRISTANTI MITAYANI, M.T.): Pimpinan, itu sebelum antara 200 sampai 201 itu ada halaman 278 itu ada yang tanpa

nomor, nomor DIMnya nggak ada, tapi itu ada draftnya angka 2

KETUARAPAT: DIM 200 a lah gitu lho, ya ini tertinggal Bu Tristansi, 200 a kita kasih nama 01M nya 200 a

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTotMENTERI PU): Yang tnana ini, oh ya ya, ya 200 a ya.

' KETUA RAPAT: Baik, sekarang 201, tadi 200 a maksud saya, ini 201 sekarang DIM nya, 200 a panja, jadi

200 a kita sepakati masuk dalam panja ya

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KtRMANTO!MENTERI PU): DIM 201, itu pasal 23 "Rencana tata ruang wilayah propinsi memuat", saya kira ini sama.

Memuat ini yang pertama adalah ... ,

KETUA RAPAT: Tunggu pak, ini urutan ya keterkaitan sampai I sampai DIM 210, tapi memang di sini pak

Menteri ada usulan dari fraksi Golkar yang-kami nilai agak berbeda dengan Pemerintah di DIM 203, tapi kami mengusulkan keterkaltan antara 201 sampal 210, apakah ini semuanya DIM 201 sampai DIM 210 kita masukkan kedalam Timsin.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Pak ini kalau boleh saya sampaikan sedikit ini sampai persis hampir sama dengan tujuan

pemanfaatan ruang wilayah nasional tadi pak, tadi juga ada tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah, kemudian ada rencana struktur dan seterusnya itu sama yang nasional, jadi kalau tadi panja ya panja, kalau tadi timsin ya timsin.

KETUA RAPAT: Jadi 203 kita panjakan, oh ya 201 sampai 210 kita panjakan ya, sepakat

(RAPAT: SETUJU)

Oke, udah kita akhiri saja pak, 211 pak Menteri, sama ini 211 sampai 216 juga mirip.

50

ARSIP D

PR RI

ANGGOTA PANSUS: Sudah sampai 212.

KETUA RAPAT: DIM 211, silahkan Pak Menteri, kita mulai saja 211 !

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 211, itu kita bicara mengenaii rencana tata ruang wilayah propinsi itu menjadi

pedoman untuk a, b, c, d, e dan seterusnya.

KETUA RAPAT: Ya, 211 kalau melihat usulan perubahan dari fraksi-fraksi kami mengusulkan agar ini tidak

DIMasukkan kedalam Timsin pak ya, he Panja, oke, kita sepakatkan ini panjakan

(RAPAT: SETUJU)

Sampai tadi PDIP.

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO): Ya, kami mohon dicatat saja, kita ada usulan penambahan ayat baru dan penyempurnaan

substansi DIM 212 a itu. Jadi ada penyusunan perubahan jangka panjang daerah, penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah propinsi. lni penambahan ayat baru karni, mohon dicatat saja pak, dipanja tapi ini usulan ayat baru.

KETUA RAPAT: Ya, jadi 212 sampai 216 kita panjakan ya, lanjut Pak Menteri, tadi sudah diketok belum ya.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Sampai 16, jadi sekarang 17.

KETUA RAPAT: Ya, sampai 17, DIM 217.

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): "Jangka waktu rencana tata ruang wilayah propinsi adalah 20 tahun", Timsin.

KETUA RAPAT: Ya, Timsin ya

(RAP AT: .SETUJU)

lni juga nih, 218

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU}: DIM 218 "Rencana tata ruang wilayah propinsi sebagaimana dirnaksud pada ayat (1)

dapat ditinjau kembali paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tadi.

KETUA RAPAT: Ya, Panja ya, Panja maksud saya. Karena buru-bmu tadi ya sudah mau habis ya, kita sepakat kita panjakan sesuai dengan

yang di awal tadi.

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 219 "Rencana tata ruang wilayah propinsi ditetapkan dengan peraturan daerah"

51

ARSIP D

PR RI

KETUA RAPAT: Ya, setuju ya?

F-BPO (Ors. H. MOH. OARUS AGAP): Pak ketua, mohon, ini aneh, yang satu presiden yang satu peraturan daerah, ini bagaimana Pak?

KETUA RAPAT: Provinsi ini.

F-BPO (Ors. H. MOH. OARUS AGAP): Ya propinsi, peraturan daerah kan berarti dilahirkan oleh DPRD, sedangkan yang lain

presiden. Ya, nasional presiden

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): NggaK, nasional PP pak, jadi RTRWN itu peraturan pemerintah, RTRW propinsi itu Perda

propinsi, RTRW kabupaten Perda kabupaten

KETUA RAPAT: Berarti melibatkan legislatif.

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Ya, ya Pak!

F-BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Kenapa nasional tidak melibatkan legislatif? Oke pak.

KETUA RAPAT: Jadi kita sepakati, Timsin ya?

(RAPAT: SETUJU)

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): DIM 220!

KETUA RAPAT: Baca dulu Pak!

PEMERINTAH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Pasal 24 "Rencana detail tata ruang untuk rencana tata ruang wilayah propinsi dapat

berupa rencana tata ruang kawasan strategis propinsi".

KETUA RAPAT: Kami mengusulkan ini kita panjakan aja ya, karena ada perubahan juga

(RAPAT: SETUJU)

DIM 221!

PEMERINT AH (DJOKO KIRMANTO/MENTERI PU): Ya, oke.

KETUA RAPAT: Kami mengusulkan 221 sampai dengan 225 kita panjakan ya Pak ya, Pak menteri, setuju

221 sampai 225 kita panjakan.

(RAPAT: SETUJU)

52

ARSIP D

PR RI

Wah, ada lagi ni. Ha .. kita tanya dulu lah. Apa kita lanjutkan buku 2 atau buku 3. Bapak ibu sekalian buku 1 sudah selesai. Apakah kita akan melanjutkan terus buku, teruskan ya.

ANGGOTA PANSUS: Wah, karena kebetulan bukunya tidak dibawa tadi, jadi ya hanya buku 1 saya usulkan apa

besok.

ANGGOTA PANSUS: Ya .. pimpinan kita jadi tidak bisa menyimak ni sebagian besar. Karena sebagian besar

bukunya tidak dibawa.

ANGGOTA PANSUS: Saya bawa.

ANGGOTA PANSUS: Kita pikir waktu itu selesai buku 1 juga belum waktu itu hari ini, tapi karena pimpinan cepat

sekali, agresip beserta pak menteri dan jajarannya, jadi kita ya sangat hormat sekali bahwa ini rnerupakan prestasi juga buat pmpinan, pak menteri pemerintah.

KETUA RAPAT: Ada lagi ingin memberikan pendapat.

ANGGOTA PANSUS: Usul, di sini ketua. Yang bawa buku 2: dilanjut

ANGGOTA PANSUS: Boleh,.tapi honornya lain ni.

F·BPD (Ors. H. MOH. DARUS AGAP): Ketua, supaya kita masih bisa ikut di pansus yang lain sekaligus refreshing untuk buku ke

2, saya usul buku yang ke 2 di mulai besok pagi saja pak.

KETUA RAPAT: Baiklah Bapak/lbu sekalian dan Bapak Menteri yang kami hormati, kami pimpinan

mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang baik, kerjasama kita semua sehingga dalam waktu lebih kurang ya hampir 4 jam setangah kita bisa menyelesaikan buku 1 yang harnpir rnencapai 200 lebih Daftar lnventarisasi Masalah dan sesuai dengan kesepakatan anggota kita skorsing dan akan kita lanjutkan Rapat Kerja ini pada Kamis, 1 Februari 2007, pukul 09.00.

T erima kasih semuanya, karni akhiri dan kami nyatakan ini kita skors.

(RAPAT; SE~U.JU)

Wabilahit taufik wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 13.00 WIB)

a.n. Ketua Rapat Sekretaris Rapat,

&JH---Dra. Hani Yuliasih

NIP. 210001453

53

ARSIP D

PR RI