dpr arsipberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · untung wahono,...

17
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI II DPR RI DE NGAN PAKAR KEARSIPAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Deng an Hari I Tanggal Pukul T em pat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota Nama Anggota 2008-2009 IV Rapat Kerja (RAKER) Terbuka 1. DR. Machmud Effendi; 2. Prof. Noerhadi Margetsari; dan 3. Fuad Gani, MA. Selasa, 30 Juni 2009 14.00 WIB- selesai Ruang Rapat Komisi II DPR-RI (KK. Ill/Gd Nusantara) E. E. Mangindaan, S.IP (Ketua Komisi II DPR RI Ora. Nurani Bodroini/Kabagset Komisi II DPR-RI Mendapatkan Masukan Dalam Rangka Pembahasan RUU tentang Kearsipan 12 dari 52 orang Anggota Komisi II DPR RI 40 orang ljin Pimpinan Komisi II DPR RI : 1. E.E. Mangindaan, S.IP (F.PD/Ketua) 2. Ora. Hj. Ida Fauziah (F-KB/Wakil Ketua) Fraksi Partai Golkar : 3. H. Andiwahab OT. Majokayo, SH, HK 4. H. Abdul Nurhaman, SIP, S.Sos, M.Si Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan : Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 5. DR. H. Romzi Nihan, S.IP, M.Si 6. Ors. Hadimulyo, M.Sc Fraksi Kebangkitan Bangsa : 8. Ors. H. Saifullah Ma'shum 9. A. Ch. Saifuddin Zuhri Alhadi, S.IP 10. Pieter Wona Fraksi Partai Keadilan Sejahtera : 11. Ir. Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI II DPR RI

DE NGAN PAKAR KEARSIPAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN

Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Deng an

Hari I Tanggal Pukul T em pat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara

Anggota

Nama Anggota

2008-2009 IV Rapat Kerja (RAKER)

Terbuka 1. DR. Machmud Effendi; 2. Prof. Noerhadi Margetsari; dan 3. Fuad Gani, MA. Selasa, 30 Juni 2009 14.00 WIB- selesai Ruang Rapat Komisi II DPR-RI (KK. Ill/Gd Nusantara) E. E. Mangindaan, S.IP (Ketua Komisi II DPR RI Ora. Nurani Bodroini/Kabagset Komisi II DPR-RI Mendapatkan Masukan Dalam Rangka Pembahasan RUU tentang Kearsipan 12 dari 52 orang Anggota Komisi II DPR RI

40 orang ljin

Pimpinan Komisi II DPR RI : 1. E.E. Mangindaan, S.IP (F.PD/Ketua) 2. Ora. Hj. Ida Fauziah (F-KB/Wakil Ketua)

Fraksi Partai Golkar : 3. H. Andiwahab OT. Majokayo, SH, HK 4. H. Abdul Nurhaman, SIP, S.Sos, M.Si

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan :

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 5. DR. H. Romzi Nihan, S.IP, M.Si 6. Ors. Hadimulyo, M.Sc

Fraksi Kebangkitan Bangsa : 8. Ors. H. Saifullah Ma'shum 9. A. Ch. Saifuddin Zuhri Alhadi, S.IP 10. Pieter Wona

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera : 11. Ir. Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA

Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi :

ARSIP D

PR RI

Page 2: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

Fraksi Partai Demokrat : Fraksi Partai Bintang Reformasi : 7. Ors. Barnstein Samuel Tundan

Fraksi Partai Amanat Nasional : Fraksi Partai Damai Sejahtera :

Anggota yang berhalangan hadir (ljin): 1. ldrus Marham (F-PG/Wakil Ketua) 2. Ors. Eka Santosa(F-PDIP/Wakil Ketua) 3. Ir. Sayuti Asyathri (F-PAN/Wakil Ketua) 4. Ors. Ferry Mursyidan Baldan 5. Ors. Made Suwendha

21. Alexander Litaay 22. Ora. Lena Maryana Mukti 23. H. Djuhad Mahja, SH, M.Kn 24. Tgk. H. Muhammad Yus 25. Ors. H. A. Chozin Chumaidy

6. Ors. H. Sulaeman Effendi 7. Ors. H. Priyo Budi Santoso 8. Mustokoweni Murdi, SH

26. Sugiyardi 27. Bambang Sutjipto Syukur, SH 28. Ignatius Mulyono

9. Prof. Ors. H. Rustam E. Tamburaka, MA 10. N. Nehen, S.Pd, MM 11. Hj. Nurhayati Yasin Limpo 12. dr. H. Abdul Gafur

29. H.AnwarYunus,SH 30. H. Hermansyah Nazirun, SH 31. Hj. Nidalia Djohansyah Makki 32. DR. IR. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc.

13. Ora. Eddy Mihati, M.Si 14. Ors. Soewarno 15. Hj. Tumbu Saraswati, SH 16. Ganjar Pranowo 17. DR. Yasona. H. Laoly, SH, MA 18. H. Fachruddin 19. Ir. Sutjipto 20. Ors. Agustinus Glarus

33. Ors. H. A. M. Fatwa 34. H. M. Khaidir M. Wafa 35. Agus Purnomo, S.IP 36. Ors. Mahfudz Siddiq, M.Si 37. Jamaluddin Karim, SH 38. Prof. DR. M. Ryaas Rasyid, MA 39. Ors. Zulhendri Chaniago 40. Pastor Saut M. Hasibuan

KETUA RAPAT/E.E. MANGINDAAN, SIP/F-PD: Selamat siang menjelang. Yang kami hormati bapak Fuad Ghani, yang ditengahnya. Yang kami hormati Bapak Dr. Mahmud Effendi sebelah kanan saya. Yang juga kami hormati Prof. Nurhadi Magasari, pernah pegang arsip nasional Indonesia. Pimpinan serta anggota Komisi II DPR RI yang saya cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Hari ini atas ijin dan ridhanya kita dapat menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi II DPR RI dengan pakar kearsipan yang sudah ada di depan saya. Kiranya semuanya berada dalam keadaan sehat wal'afiat. Rapat ini tidak memerlukan kuorum hanya saya perlu sampaikan pada para pakar bahwa suasana akhir-akhir ini memang banyak sekali Pansus, Undang-Undang dan RUU maupun Pansus Angket yang memang kejar waktu karena kita tinggal dua bulan disini, plus minus. lni harus banyak selesai sehingga mereka telah terpecah ke beberapa Pansus dan Panitia Angket. Namun tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada para pakar, kami perkenalkan kami adalah Ketua Komisi II. Kemudian disamping saya adalah wakil ketua Komisi II yang nantinya akan menangani sebagai Ketua Panja nanti dalam proses pembahasan RUU ini.

Kami perlu laporkan juga bahwa. Rapat belum saya buka ini. Rapat saya buka. Kita akhiri pukul, sampai jam 16.00 WIS. Sedapatnya.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 15.30 WIB)

Kami laporkan bahwa berdasarkan Surat Presiden Nomor R-28/PRES/6/2009 tanggal 8 Juni 2009, DPR RI telah menerima RUU tentang Kearsipan dari Pemerintah dan berdasarkan salah satu keputusan Rapat Bamus tanggal 11 Juni 2009, kami Komisi II DPR RI ditugaskan untuk membahas RUU ini bersama pemerintah. Untuk itu kami adakan RDPU dan perlu kami laporkan kemarin hari Senin, sudah mendengarkan penjelasan Pemerintah tentang RUU Kearsipan ini. Teman-teman sebagian tadi sempat ngobrol sedikit tentang kearsipan ini dengan para pakar. lni kelihatannya para pakar ini serius sekali, saya dan teman-teman mari kita serius menangani RUU

ARSIP D

PR RI

Page 3: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

ini kira-kiranya, kalau boleh Pimpinan Pak Sayuti tadi, kita bikin RUU yang tercepat bisa selesai karena bukan hanya hari ini kami dengan para pakar tetapi selanjutnya kami butuh pakar-pakar yang didepan kami untuk match dengan kami untuk bisa lebih memberikan masukan-masukan untuk tambah pengalaman-pengalaman dan teori-teori yang ada pada bapak sekalian.

Beberapa hal yang perlu kami sampaikan juga bahwa didalam draft tanggung jawab kearsipan meliputi penetapan kebijakan, pengelolaan arsip itu sendiri, pembinaan kearsipan yang mengatur bahwa penyelenggara kearsiapan secara nasional menjadi tanggung jawab pemerintah. Selanjutnya dijelaskan juga pengelolaan-pengelolaan arsip dinamis meliputi penciptaan arsip, penggunaan, pemeliharaan, serta termasuk penyusutan arsip itu sendiri.

Kemudian pengelolaan arsip statis meliputi akuisisi arsip statis, pengolahan, reservasi dan akses arsip statis itu sendiri. Organisasi profesi arsiparis dan peran serta masyarakat dalam kearsipan, diatur antara lain mengenai pembentukan organisasi profesi arsiparis. Pembinaan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta perumusan kode etik arsiparis. lni kelihatannya sudah dibuat sedemikian rupa, masyarakat itu jadi vertikal maupun horisontal sudah diwadahi dalam draft ini. Begitu pula sanksi administrasi dikenakan pada lembaga pencipta arsip yang tidak mengatur dan mendokumentasikan proses pembuatan dan penerimaan arsip secara akurat serta tidak menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna arsip. Sanksi administrasi berupa peringatan lisan maupun tertulis. Begitu pula didalamnya ada ketentuan pidana. Di berlakukan antara lain bagi setiap orang yang memiliki arsip tanpa hak. Menyimpan dan menyebarluaskan arsip tanpa hak, memusnahkan arsip dengan cara melawan hukum, mengeksplore arsip keluar wilayah negara, membocorkan arsip yang masih di dalam status rahasia atau untuk diakses publik dan memberikan arsip yang masih dalam status rahasia ke dalam pihak yang tidak berwenang. lni kira-kira inti-inti draft yang ada saya bacakan supaya ada gambaran pada kita semua. Maka untuk mempersingkat waktu, kami persilahkan kepada para pakar untuk memberikan masukannya secara bergantian. Siapa yang lebih dulu terserah. Mana yang lebih dulu? Pak Mahmud? Kami persilahkan Dr. Mahmud Effendi.

DR. MACHMUD EFFENDl/PAKAR KEARSIPAN: Baik. Terima kasih yang terhormat Bapak Ketua Komisi II dan wakil ketua Komisi II serta para

anggota. Saya perlu meralat sedikit tentang gelar. Sebenarnya saya belum doktor, baru magister. Ada

satu hal yang perlu saya sampaikan yaitu tentang peran masyarakat di dalam pengembangan organisasi kearsipan. Di bab II, tanggung jawab penyelenggaraan kearslpan, itu anri, Arsip Daerah Provinsi, arsip kabupaten/kota dan arsip universitas. Disini peran masyarakat menurut saya itu sebaiknya dilibatkan. Ada banyak pengalaman di berbagai negara, itu misalnya perorangan atau organisasi atau asosiasi. Misalnya perorangan. ltu ada, misalnya contoh denis wulan g. arkain of performing art. lni yang menangani arsip-arsip opera, dan juga seni, dan tari. Juga ada organisasi. Misalnya ada historical society archive, ini suatu asosiasi sejarawan yang juga mendirikan lembaga kearsipan untuk pelayanan publik.

Semakin masyarakat didorong untuk mendirikan lembaga kearsipan, akses publik terhadap informasi kearsipan semakin dekat. Jadi tidak hanya ANRI, daerah dan arsip universitas, itu masukan saya untuk melibatkan masyarakat di dalam pengembangan kearsipan. lni satu.

Kemudian yang kedua tentang sarana dan prasarana kearsipan. Lembaga pencipta arsip dan lembaga kearsipan, menyediakan prasarana dan sarana kearsipan sesuai dengan standar yang berlaku dalam lingkup pengelolaan arsip dinamis, program arsip vital, pengelolaan arsip statis. Standarisasi, sarana dan prasarana ini memang tanggung jawab pemerintah dalam hal ini nanti ANRI untuk membuat standar tentang sarana dan prasarana tetapi arsip tidak hanya media cetak. Masih ada media yang lain. Misalnya arsip bentuk khusus atau record in space format. Seperti kartografi, gambar teknik dan kearsitekturan. ltu khusus , berbeda. Sarana dan prasarana berbeda. Misalnya dibanding dengan arsip kita dan itu perlu dibuat standar.

Kemudian ada lagi arsip audio visual. ltu still image untuk foto, mavin image, film dan sub recording rekaman suara. ltu juga arsip dan ini juga perlu dibuat standar baik sarana maupun prasarana, termasuk juga arsip elektronik. Jadi masukan yang bisa saya sampaikan tidak hanya a, b, c perlu ditambah pengelolaan arsip khusus, pengelolaan arsip audiovisual dan pengelolaan arsip elektronik. lni yang kedua masukan dari saya.

ARSIP D

PR RI

Page 4: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

Kemudian yang ketiga tentang arsip universitas. Di dalam Pasal 62, itu perguruan tinggi dapat membentuk arsip universitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf d. Dalam pandangan saya kata "dapat" akan lebih baik kalau diganti "wajib". Mengapa seperti itu? ltu untuk mendorong perguruan-perguruan tinggi mendirikan satu lembaga di perguruan tinggi, namanya university archieve. Sampai saat ini baru Gajah Mada yang punya university archieve sementara universitas yang lain baru dirintis oleh ANRI untuk mendirikan university archieve.

Pentingnya lembaga ini juga nantinya akan mengikuti perkembangan perguruan tinggi di luar negeri. Jantung perguruan tinggi kalau yang dahulu jantung perguruan tinggi adalah perpustakaan. Sekarang, sudah mulai bergeser. Jantung perguruan tinggi kedua adalah arsip universitas. Sementara itu lembaga internasional, internasional council on archieve, itu ada satu seksi yang namanya Section of University and Research Institution Archieve. Lembaga ini yang mengorganisir arsip-arsip universitas atau university archieve di dunia. Sementara saya membuka situs di UNESCO, itu ada portal yang namanya portal archieve. Di Asia Tenggara, Indonesia belum ada satupun tercatat disana. Sebut saja misalnya Philipin, itu ada The Athenio University Archieve, sudah ada dan Singapura dan juga Malaysia.

Pikiran saya sangat sederhana. Kata "dapat" itu diganti "wajib" sehingga ada pendorong untuk perguruan-perguruan tinggi mendirikan lembaga university archieve sehingga nanti banyak perguruan tinggi untuk menjadi world class university bisa tercapai dengan dorongan untuk mendirikan university archieve.

Saya kira itu masukan pikiran saya yang bisa saya sampaikan. Kurang lebih nya mohon maaf.

T erima kasih. Assa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Wassa/amu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih. Ada tiga pain yang disampaikan Pak Mahfud sebagai masukan. Selanjutnya Pak Fuad.

FUAD GANI, MA/PAKAR KEARSIPAN: Terima kasih. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat sore. Perkenankan kalau saya sehari-harinya kebetulan adalah Ketua Departemen llmu

Perpustakaan dan lnformasi, Fakultas llmu Budaya Universitas Indonesia. kebetulan lembaga pertama yang menyelenggarakan pendidikan kearsipan di Indonesia.

Ada hal yang kita harus persamakan persepsi tentang masalah kearsipan pak. yang pertama karena kita bicara tentang hak masyarakat terhadap informasi publik. Dalam ini ada keterkaitannya dengan masalah Undang-Undang Keterbukaan lnformasi Publik.

Yang kedua adalah yang tidak kalah pentingnya menyangkut perlindungan aset negara karena sebetulnya arsip dan juga naskah-naskah itu merupakan aset yang sangat berharga bagi negara. Banyak kasus misalnya dokumen-dokumen yang hilang yang berakibat hilang juga kepemilikan status tanah misalnya. Yang sebetulnya punya negara, sekarang ini kan kalau misalnya itu bisa diserobot dalam waktu yang singkat. lni sebetulnya kalau kita melihat bahwa arsip adalah representasi masalah aset negara juga. Sehingga perhitungannya juga merupakan sesuatu yang menjadi mutlak.

Kedua, juga dengan adanya asing itu kita melihat adanya konsep yang namanya efisien dalam pemerintahan. Artinya adalah bahwa banyak kasus dalam tingkat penelitan misalnya di universitas, banyak juga penelitian-penelitian yang sebetulnya kadang-kadang itu merupakan recyle saja, begitu. Dilihat dari penelitian-penelitian yang sebelumnya. Bahkan konsep-konsep plagarism karena kalau tidak ada kontrol mengusai arsip. lni merupakan tiga hal yang menjadi sangat prinsip kenapa perlunya ada semacam undang-undang yang mengatur tentang kearsipan.

Kemudian juga saya melihat bahwa dengan adanya Undang-Undang kearsipan ini menjamin adanya isu yang menyangkut tentang akses informasi terhadap sebetulnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah karena akan menuju pada konsep yang terjadinya aksesibilitas dan transparansi yang pada ujungnya nanti bisa mencapai sebagai terbentuknya good governance. Tata pamong yang baik. Jadi, based tata pamong yang baik kami melihat juga sebetulnya adalah

ARSIP D

PR RI

Page 5: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

ketertiban dalam penyelenggaraan kearsipan. Dan dengan adanya good governance, diharapkan bisa mencapai negara yang demokratis.

Kemudian kami juga melihat bahwa sebetulnya negeri ini sangat kaya dalam hal kara-kara intelektual dan peradaban. Tetapi yang menjadi masalah adalah kekayaan itu masih dalam bentuk hanya sebagai suatu harta terpendam sehingga itu tidak dimanfaatkan secara maksimal. Kita masih ingat kasus yang menyangkut tentang Malaysia ketika lagu Rasa Sayange dinyanyikan kita baru ribut. Kalalu sebetulnya kalau itu diambil, Indonesia masih punya ribuan lagu-lagu yang baik. Tapi masalahnya yang ribuan bahkan yang satu malah jadi masalah. Sebetulnya masalahnya adalah ketika kita tidak bisa menyimpan suatu naskah-naskah, arsip-arsip yang menyangkut produk intelektual kita. Dan juga kalaupun kita punya, kadang-kadang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Menurut hal-hal yang kami ketahui, sebetulnya kekayaan-kekayaan yang tersimpan di dalam arsip yang sebetulnya isinya adalah informasi, data, pengetahuan, itu tidak dimanfaatkan secara maksimal. Kadang-kadang dimanfaatkan oleh pihak asing. lni suatu kerugian yang luar biasa karena nenek moyang kita itu sudah menciptakan pengetahuan-pengetahuan yang tersimpan dalam naskah yang sangat luar biasa. Kami perhatikan misalnya di perpustakaan nasional juga ada aturan sebagai deposit library dimana karya-karya yang besar di dalam bidang herbal, medicine dan sebagainya, dimanfaatkan oleh kelompok kecil,misalnya setahu saya Mustika Ratu yang bahkan konsep-konsep pengetahuan nenek moyang kita, itu yang sangat luar biasa.

lni tentunya harus dipikirkan juga. Sekarang lagi berkembang di UI misalnya, untuk mengembangkan ....... (suara tidak jelas) sebagai indeginus knowledge, kearifan lokal. Kita punya satu konsep yang sangat bagus kedepan. Yang jadi masalah oleh kami temukan di lapangan, sering adalah banyak naskah-naskah yang mempunyai nilai sangat tinggi itu tadi diperjualbelikan, dibeli oleh pihak-pihak luar. Alasan yang kami temukan biasanya ketidakmampuan pihak yang diwariskan untuk menjaganya. Yang kedua juga masalah ekonomi. Bahkan itu merupakan treasure yang sangat besar sekali bahkan ada yang berumur ratusan atau mungkin ribuan tahun.

Jadi disini perlu ada konsep undang-undang yang menjamin adanya suatu perlindungan yang komprehensif, paripurna, mengenai arsip yang kita miliki. Dan tentu harus dilakukan juga berikut dengan pengawasannya. Kami melihat juga beberapa kasus di lapangan adalah arsiparis ini dibeberapa institusi itu masih sangat minimal bahkan ada institusi yang sudah bergerak di bidang nya, itu tenaga arsiparisnya boleh dikatakan tidak ada. jadi lucu sebetulnya ada satu institusi yang bergerak di bidang kearsipan tetapi orangnya yang sebagai profesionalnya, itu tidak berjalan. Asosiasi Arsiparis sudah terbentuk walaupun belum memingit tapi sudah mulai menjadi suatu awal yang baik.

Yang kedua adalah bahwa sebetulnya seorang arsiparis itu juga mempunyai konsekuensi hukum yang tinggi. Artinya ketika dia harus melindungi data-data informasi yang dia percaya, yang memungkinkan dia juga harusnya mendapatkan perlindungan hukum juga karena resikonya tinggi. Bahkan di beberapa negara, seorang arsiparis itu ketika dia masuk, itu harus mengikuti yang namanya sumpah. Bahwa dia tidak akan memberi tahu apa-apa yang diketahui selama itu menyangkut rahasia dan sumpahnya itu bukan hanya ketika masa jabatan, sampai yang bersangkutan meninggal. Kenapa sangat prinsipil? Kasus yang terjadi misalnya ada novel yang berjudul spy catcher yang ditulis oleh suatu agen lnggris Ml-5, setelah dia pensiun, dia menulis novel menyangkut tentang operasi-operasi yang dilakukan oleh agen rahasia lnggris dan itu jadi terbuka. Dia keberatan bahwa sekarang dia tidak lagi menjadi pegawai pemerintah maka informasi yang saya ketahui, itu boleh menjadi domain publik. lni suatu hal juga yang harus diperhatikan mengenai masalah arsiparis. Bahkan saya kalau mengajar mahasiswa, saya mengatakan bahwa seorang arsiparis itu bisa menjadi the most dangerous person in organization karena kalau dia mengadakan suatu pengkhianatan, itu bisa berbaya.

Kemudian juga kita harus melihat undang-undang yang berhubungan. Misalnya Undang­Undang Hak Kepemilikan lntelektual (copy right) kemudian juga tentang keterbukaan informasi publik. Di luar negeri biasanya ada undang-undang yang menyangkut keamanan atau rahasia negara bahkan ada data protection act, Undang-Undang Perlindungan Data. ltu merupakan sesuatu yang integrated sebetulnya. Yang menyangkut tentang Undang-Undang Kearsipan.

Kami juga melihat bahwa apakah ini menjadi ciri negara kita, program-program kegiatan itu biasanya lemah di dalam masalah sustainability nya. Keberlanjutan. lni menjadi penyakit kami. Saya baru-baru ini mengikuti suatu kongres di Vietnam, para pakar luar negeri melihat Indonesia banyak program-program yang cantik, bagus dan sebagainya tetapi yang menjadi masalah adalah ketika menyangkut sustainability nya. Jadi keberlanjutan program itu kadang-kadang hanya

ARSIP D

PR RI

Page 6: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

mengacu kepada pemimpinan atau loyalitas yang dijagokan kepada institusi. lni tentu juga harus dipikirkan tentang konsep sustainability kalau kegiatan-kegiatannya.

Kami melihat juga bahwa harus dibuat semacam track history. Jadi dalam bayangan kami misalnya, harusnya negeri ini mempunyai data base comprehensif yang menyimpan semua produk kekayaan intelektual, peradaban negeri ini yang sudah berjalan ribuan tahun sehingga dengan demikian kalau ada masalah claim oleh negara lain, kita bisa merefer dan sebetulnya konsepnya adalah ketika kita mempunyai sistem kearsipan yang baik. Jadi ketika tadi masalah lagu yang dibajak, budaya yang diakui, batik yang sudah diakui oleh beberapa negara, tempe yang patennya sudah diakui oleh Jepang dan sebagainya, itu sebenarnya bukan salah mereka, yang salah adalah kita karena kita tidak menghargai produk intelektual negeri ini sendiri yang sudah dirintis. Kami melihat .bahwa sebetulnya nenek moyang kita sudah memberikan pengajaran yang luar biasa, sangat tinggi tetapi masalah perservasi, konservasi dan perbudayaannya itu yang menjadi kurang sehingga konsep pemberdayaan arsip sebagai suatu sumber pengetahuan informasi data, harusnya lebih ditingkatkan.

Kemudian juga kita hid up di dalam ..... (suara tidak jelas) kami membayangkan bahwa nanti generasi 5 tahun, 10 tahun yang akan datang sudah berbicara pada dunia yang virtual, digital, elektronik ini. Sehingga masalah juga keabsahan suatu bentuk arsip dalam bentuk elektronik menjadi sesuatu yang juga harus dipastikan. Memang di beberapa negara yang kami ketahui, itu hanya Swedia yang sudah mengakui bahwa arsip elektronik sudah bisa dianggap sebagai alat bukti pengadilan. Dibeberapa negara, tadinya mereka seperti Belanda dan Jerman, awalnya mereka mengakui tetapi karena mereka melihat bahwa arsip elektronik digital itu sangat rentan terhadap terjadinya distorsi informasi, jadi mereka harus menyediakan bukti-bukti yang versinya. Tetapi pada kasus Swedia kenapa mereka bisa menjadikan arsip elektronik itu sebagai alat bukti karena sistem manualnya itu sudah baik sejak awal. Komprehensif. Jadi kuncinya adalah kita tidak langsung ujug-ujug langsung pergi berbicara pada digital elektronik sementara sistem manualnya masih amburadul. Kita kadang-kadang ini mengikuti tren, melompat suatu tingkatan tetapi melupakan basis yang utamanya.

Kemudian kebetulan kami juga dari latar belakang perguruan tinggi, memang istilah arsip universitas itu apakah bisa lebih diambil generik tum nya. Di New Zealand misalnya, mereka memakai istilah virtually education. Jadi arsip perguruan tinggi sebetulnya. Karena di kita mengenal ada akademi, kemudian ada institut, ada universitas, sekolah tinggi dan sebagainya. Mereka kan dikategorikan dalam satu term payung yang namanya pendidikan tingkat tiga atau pendidikan tinggi sehingga dengan demikian kalau misalnya di ..... (suara tidak jelas) tetap namanya arsip institut, begitu misalnya. Karena ini kalau universitas semuanya mengklaim seakan-akan semuanya menjadi suatu harus jadi arsip universitas padahal sebetulnya nomenklatumya tergantung dari kontekstualnya, begitu. Arsip perguruan tinggi lebih menampung semua konsep yang kita beragamnya. Nanti orang-orang yang bagian riset bilang, kami tidak diikutsertakan ini, maka tadi dikatakan Pak Mahmud sebetulnya itu merupakan suatu kewajiban. Dan kami melihat bahwa sebetulnya sistem informasi data, pengetahuan itu hanya bisa berjalan kalau sistem arsipnya itu sudah baik. Karena kadang-kadang muncul di lapangan, banyak data dengan versi yang bermacam-macam. Kenapa? Karena proses pencintraanya tidak ada kontrol sehingga versi itu bisa data, versi ini lain, ini lain, jumlahnya untuk sesuatu konsep isu yang sama.

Yang kedua adalah sebetulnya universitas karena pembentukannya juga sistemikasi yang baik karena menyangkut rangking dunia universitas. Setahu kami UI ketika rankingnya mengalami kenaikan, ketika semua transaksi yang dilakukan oleh Dasen UI itu bisa terekam, diketahui, sehingga kita bisa melakukan yang namanya klaim. Dan ketika kl aim itu ditemukan secara ..... (suara tidak jelas) ternyata kita juga banyak penelitian-penelitian yang berguna. ltulah yang mengakibatkan terjadinya lonjakan rangking UI untuk tingkat dunia. Jadi sebetulnya adalah proses manajemen kearsipan bagi suatu institusi ...... (suara tidak jelas) sekarang ini adalah suatu kebutuhan. Selesai itu untuk yang awal-awal untuk tregernya.

Terima kasih. Assalamu'a/aikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh.

ARSIP D

PR RI

Page 7: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Fuad. Kita lanjutkan Pak Prof. Nurhadi.

PROF. NOERHADI MARGETSARl/PAKAR KEARSIPAN: Terima kasih. Pertama-tama yang saya muliakan pimpinan dan anggota Komisi II. Assa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya kira rekan-rekan saya telah membuka dan saya ingin memulai dari yang dasar, yaitu sebetulnya yang disebut arsip itu apa? pada hakekatnya arsip merupakan perekaman dari kegiatan transaksi perencanaan atau kebijakan dan seterusnya. Jadi arsip pada hakekatnya merupakan rekaman dari seluruh kegiatan ini.

Pada gilirannya perekaman ini nantinya akan dipergunakan. Jadi, kegiatan itu direkam menjadi arsip dan pada gilirannya arsip ini akan dipergunakan lagi untuk apakah kontrol, apakah bukti, apakah informasi.

H. ABDUL NURHAMAN, SIP, S.505, M.51/F-PG: dari proses rekaman sampai kemudian menjadi informasi tentang kegiatan yang telah

dilakukan itu memerlukan suatu pengolahan. Jadi misalnya kalau saya boleh mengibaratkan misalnya merekam suatu orkes atau musik begitu. Nah rekaman ini tentunya merupakan suatu keseluruhan sehingga kalau diputar kembali terdengar musiknya secara utuh. Nah apa yang tejradi sekarang, rekaman arsip ini terpisah-pisah misalnya suatu kegiatan, suatu proyek ada arsip keuangan, arsip kepegawaian sehingga kalau menjadi diputar kembali yang keluar bukan suatu suara yang utuh atau musik tetapi suara masing-masing dan ini yang saya kira tidak seyogyanya seperti itu. Jadi ini yang kemudian yang saya maksudkan sebagai pengelolaan arsip bahwa arsip itu tidak bisa sepotong-sepotong tetapi merupakan suatu keutuhan dan ini memerlukan suatu penanganan yang profesional. Karena itu yang belum jelas didalam Perencanaan Undang-undang ini adalah bahwa arsip itu harus dikelola oleh arsiparis. Dia yang bertanggungjawab mengelola, menciptakan artinya menciptakan adalah bahwa suatu kebijakan atau suatu kegiatan itu harus ada arsipnya dan kedua dia harus menyampaikan kembali melalui pengelohan arsip ini informasi. Jadi arsiparis itu tidak hanya menimbang dan menyampaikan arsip tetapi dia harus menghimpun, mengolah arsip menjadi suatu informasi yang utuh, lengkap tetapi tidak berlebihan. Jadi kalau diperlukan itu yang memerlukan arsip tidak harus masih memilih informasi mana yang diperlukan dan inilah sebenarnya tugas dari arsiparis.

Yang kedua, mengenai kerahasiaan. Yang dimaksudkan kerahasiaan bukan berarti informasi ini tidak boleh diketahui orang tetapi bahwa informasi ini hanya boleh diketahui oleh yang berhak karena itu apabila arsiparis menyampaikan informasi kepada yang salah, yang tidak berhak, kesalahan ini merupakan tindak pidana karena membocorkan rahasia negara. Jadi rahasia disini artinya menyampaikan kepada yang tidak berhak bukan tidak boleh menyampaikan informasi tetapi hanya boleh menyampaikan kepada yang berhak. Jadi ini kaitannya.

Nah mengapa arsip itu harus dikelola atau seyogyanya dikelola oleh arsiparis karena kenyataan sekarang menunjukkan bahwa semua yang ada di masyarakat kita itu harus mengelola arsipnya sendiri, pejabat harus mengelola arsipnya sendiri, masyarakat yang mengurus sesuatu harus membawa arsipnya sendiri. Jadi semua harus membawa dan mengelola arsip dan ini yang kemudian menghambat segala sesuatunya, pelayanan kepada masyarakat tidak baik, birokrasi juga yang lalu berlarut-larut dan sebagainya. Jadi disini diperlukan adanya suatu unit kearsipan sehingga unit kearsipan ini yang mengolah, menyimpan dan menyampaikan informasi yang dilakukan oleh arsiparis sehingga pejabat ataupun anggota DPR yang mulia itu tidak perlu lagi membawa arsip, berbagai rencana undang-undang dan sebagainya hanya pada waktu diperlukan sudah tersedia sehingga ruangan yang tidak bersih, longgar , tidak penuh dengan kertas dan sebagainya. Jadi untuk ini diperlukan suatu tenaga arsiparis dan kedua lembaga atau unit kearsipan. Jadi disini terlepas apakah unit kearsipan itu ada di lembaga legislatif, yudikatif, edukatif seperti universitas misalnya atau eksekutif. Disana perlu adanya sebuah unit kearsipan sehingga apabila diperlukan, informasi yang diperlukan untuk pengambilan kebijakan, pengambilan keputusan dan sebagainya itu sudah siap lengkap. Demikian juga pada waktu pemeriksaan itu

ARSIP D

PR RI

Page 8: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

cukup memeriksa arsip-arsipnya saja, tidak usah seperti misalnya sekarang kalau diperiksa BPK itu harus menunggui. ..... sebenarnya tidak perlu seperti itu ka.lau memang arsipnya sudah baik.

Demikian juga pada good governance atau clean governance itu juga tidak perlu memanggil saksi dan sebagainya karena seluruh proses itu sudah terekam didalam arsip, masalahnya adalah bagaimana mengelola arsip ini sehingga pada waktu diperlukan bisa diperoleh dengan cepat, lengkap, akurat tetapi tidak belebihan dan untuk ini maka perlu saya kira ditugaskan kepada arsip nasional untuk menyusun sebuah sistem kearsipan nasional sehingga ada informasi secara nasional nantinya.

Yang kedua, sistem ini juga bisa mengantisipasi seandainya pada masa mendatang seperti yang telah terjadi di tetangga kita Singapura dan Malaysia sudah mempergunakan electronic government (hubungan) sehingga semuanya telah terjadi melalui elektronik tanpa landasan tadi yang sudah dikatakan bahwa Sistem Kearsipan hard copnya sudah baik kalau kita beralih kepada arsip elektronik itu dengan mudah dapat dilakukan.

Yang kedua adalah Pelayanan lnformasi. Jadi Sistem Kerasipan Nasional itu merupakan inputnya, outputnya adalah informasi karena itu harus ada juga pengelolaan Sistem Manajemen lnformasi yang mengatur protokol siapa yang berhak, siapa yang tidak berhak memperoleh informasi. Jadi ada dua sistem, Sistem Kearsipan yang mengelola masukannya dan Sistem Manajemen lnformasi yang mengelola informasinya. Dengan demikian maka pelayanan kepada masyarakat juga bisa lancar karena masyarakat tidak perlu membawa arsipnya sendiri kemudian perlindungan intelektual properti juga bisa ada buktinya dan kemudian juga akuntabilitas organisasi juga bisa dijamin. Jadi dengan sistem maka kita tidak lagi membedakan antara Pemerintah, Swasta dan sebagainya dan mungkin yang perlu dilekatkan disini adalah bahwa arsip adalah milik negara sehingga negara berhak menyimpan arsip siapapun bukan pemerintah tetapi negara. Saya kira itu yang dapat saya sampaikan.

Terima kasih. Assalamualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Baik,terima kasih dicatat semuanya ini. Teman-teman apakah ada yang ingin mendalami

lagi. Untuk pak Mahmud tadi yang berbicara tentang arsip universitas dapat menyinggung bahwa kata dapat dirubah menjadi wajib sehingga semua universitas punya kewajiban untuk mengurus atau mengelola kearsipan tetapi ada satu yang saya melihat bapak-bapak mengatakan bahwa dalam konteks dengan antar negara dan sebagainya payungnya dimana sebenarnya karena kami tahu bahwa saat ini lebih banyak arsip di Belanda, kebetulan saya pernah menjadi Gubernur Sulawesi Utara paling banyak data itu ada disana. Saya kesana, saya melihat saya bawa kemari rupanya di Sulawesi Utara adanya disana. lni mungkin saya ingatkan payungnya supaya kita bisa masukkan disini dalam konteks dengan Universitas bukan hanya di Indonesia tetapi juga diluar dan seterusnya. ltu kemudian setuju tadi masyarakat dilibatkan atau dalam konteks organisasi yang membidangi kearsipan dalam rangka pelayanan publik kalau tidak salah nanti dan juga perorangan bagaimana caranya, peran masyarakat pasti tetapi nanti dibagi dalam satu organisasi dengan peran perorangan ini mungkin perlu penjelasan lagi.

Kemudian penyamaan persepsi dari pak Fuad tadi, ada tiga point yang disampaikan hak masyarakat terhadap informasi, pointnya bagaimana Perlindungan aset negara karena ini arsip adalah milik negara dan kemudian efesiensi dalam pemerintahan mengelola arsip ini. Banyak contoh dibeirkan hanya saya ingin tahu kira-kira setelah membaca draftnya dimana yang paling bagus, saya cari-cari, buka-buka disini dimana maksudnya bagus apakah didalam pendahuluan saja membuat suatu persespi tentang Kearsipan itu sendiri atau bagaimana. Kemudian Prof. Nurhadi kami baru mengerti bahwa arsip itu ibarat lagu, dari pengalaman pak Nurhadi sepertinya semua Departemen atau daerah itu sendiri punya arsip tetapi tidak ada kaitan yang komprehensif bila begitu, tidak melihat sebagai suatu lagu sehingga penafsirannya sendiri-sendiri padahal itu mungkin satu kesatuan utuh bisa jadi sehingga yang diinginkan bahwa pengelolaan kearsipan itu harus utuh sehingga pak Ediner maupun dipusat, lintas sektoral juga dalam satu kesatuan utuh. Nah disini dibuuthkan profesional , kira-kira profesional arsiparis itu bagaimana kira-kira pak karena dari merekalah yang mampu mewujudnyatakan. ltu dari saya, teman-teman ada. silahkan pak Nurhaman.

ARSIP D

PR RI

Page 9: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

H. ABDUL NURHAMAN, SIP, 5.505, M.51/F-PG: Terima kasih. Sangat menarik dan jelas bahwa arsip itu sebagai sektor ...... namun

demikian barangkali perlu dipikirkan karena ini akan diatur dalam Undang-undang misalnya mungkin apakah hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan publik saja yang dianggap arsip didalam Undang-undang ini karena kalau semua rekaman dianggap sebagai arsip saya kira susah diatur. Jadi barangkali perlu dibatasi yang diatur oleh Undang-undang ini adalah berkaitan dengan kepentingan publik mungkin ini barangkali ketua.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: Hampir sama dengan saya tadi, samakan persepsi kearsipan itu sebenarnya yang mana,

hampir sama dengan pak Abdulrahman, kira-kira demikian filternya dimana. Ada lagi? Dari pak Sayuti.

IR. SAYUTI ASYATHRl/F-PAN: T erima kasih Pimpinan dan rekan sekalian yang saya hormati. Bapak-bapak para nara sumber yang terhormat dan para hadirin, Assalamualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh, Selamat Sore dan Salam Sejahtera bagi kita sekalian, Saya kira tadinya undang-undang ini sudah tidak ada masalah lagi karena ini dipersiapkan

dan merupakan revisi. Memang kita harapkan kalau revisi itu beberapa hal saja sebenarnya ditambahkan misalnya universitas yang seharusnya wajib menjadi dapat, kemudian dari universitas menjadi perguruan tinggi, itu kan gampang kita rubah-rubah tetapi ternyata dari penjelasan­penjelasan yang tadi dikemukakan saya kira ini masih mengandung sedikit, kita berusaha untuk mengatakan sedikit supaya mudah-mudahan ringan beban kita kedepan. Persoalan dalam soal paradigma, cara kita melihat persoalan kearsipan ini dalam Undang-undang, saya usulkan kalau bisa bapak-bapak nara sumber ini pada kesempatan informal bisa turut memperkuat supaya kita selesaikan karena kita sekarang tidak bicara soal tehnis begitu masuk reses, selesai reses masuk DIM Fraksi kita sudah langsung mempunyai kesimpulan sehingga tidak lagi pendapat-pendapat yang saya kira masih meraba-raba persoalan. Nah dengan apa yang dikemukakan tadi pak Nuraman benar sekali kuncinya itu arsip mana saja. Pengalaman saya waktu kampanye di daerah, di Jabar waktu menyebutkan ini didaerah Sukabumi pak Nuraman diluar dari bayangan saya bahwa arsip ini sebenarnya adalah wacana publik kita dianggap tidak terlalu penting bahkan sepi dan yang terlibat dalam urusan kearsipan ini biasanya juga digambarkan seperti orangt-orang yang telah siap diarsipkan tetapi waktu saya jelaskan ini didepan masyarakat bagaimana aset-aset intelektual, prestasi-prestasi sejarah kebudayaan mereka bisa direkam dalam suatu sistem kearsipan bangkit semangat luar biasa dan hampir semua pertanyaan berikutnya sebagian besar itu menyangkut kapan itu kearsipan itu bisa dikembangkan karena masyarakat ingin melihat bagaimana rekam jejak perjalan sejarah mereka terutama yang tadi dikemukakan oleh pak Nurahman, apa saja yang penting, yang penting yaitu buat orang tua-tua rekaman nilai-nilai, adat istiadat, tradisi-tradisi yang bisa digunakan sebagai rujukan untuk cerita-cerita orang tua kepada generasi lanjut tentang darimana asal usul mereka sebagai satu kesatuan kolektif masyarakat yang mempunyai adat istiadat untuk keberlanjutan mereka deleguis, copywis, perkembangan­perkembangan globalisasi dan sebagainya. Jadi jati diri itu dalam soal itu satu soal nah baru satu soal itu belum soal lain yang tadi disebutkan yaitu kekayaan infelektual belum lagi kerahasiaan negara kita lihat dalam berbagai cerita yang menyangkut bagaimana Amerika membangun mimpi­mimpi peradabannya selalu tidak pernah lepas yang disebut dengan Arsip karena dari arsiplah, dari dokumentasilah para polisi bisa membekuk para penjahat, dari dokumentasilah kemudian gedung-gedung itu bisa diketahui dimana titik lemah untuk menangkap teroris, dari dokumentasilah ketika muncul teroris bisa masuk sampai bertemu dengan Presiden dan sebagainya semua itu pada dokumentasi. Jadi memang negara itu adalah arsip Cuma karena komunikasi mungkin yang kurang sehingga arsip ini dianggap seperti informasi-informasi kuno yang ada di ruang-ruang pendingin, yang hadir disitu juga dengan semangat yang dingin sehingga tidak menarik untuk membangun peradaban. Anggaran arsip ini kita sudah dorong-dorong tetapi tetap saja dari pemerintah, Departemen Keuangan tentu saja mungkin Presiden tidak tahu karena dalam masa kampanye, itu anggarannya tidak pernah meningkat-meningkat begitu terus seolah-olah ini hanya berurusan dengan dokumen-dokumen tua, begtiu pak Romzi. Marilah kira bangun ini, saya kira

ARSIP D

PR RI

Page 10: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

masukan yang bagus tadi sudah jelas dari Prof Nurhadi dan teman-teman pak Fuad Gani, pak Mahmud yang saya tangkap diantara semua yang panting yang tadi disampaikan saya kira catatan panting dari pak Nurhadi tadi yaitu satu Tentang Keutuhan Data karena orang yang saya baca disini pasal dimana pasalnya ternyata saya temukan disini bisa masuk dalam penciptaan arsip karena saya baru dapat ini RUU. Saya lihat-lihat pasalnya ini penciptaan arsip, di waktu penciptaan itulah mereka menyusur bagaiimana potongan-potongan itu diutuhkan kira-kira begitu pak Nurhadi tetapi tidak ada kata-kata ketika mereka mengerjakan itu merujuk kepada satu prinsip keutuhan, tidak ada kata-kata itu. Jadi kita tinggal masukkan disini, begitu kira-kira pak Nurhadi sudah ketemu.

Kemudian yang kedua, tentang bagaimana mengelola itu supaya dia memiliki protokol keluaran, belum ada disini tentang protokol pemanfaatannya siapa yang bisa mendapatkan apa, bagaimana salurannya, surat-surat seperti apa, mekanisme, standar operasi dan prosedur seperti apa yang harus ditempuh untuk siapa yang berhak mendapatkan itu belum ada disini. Jadi protokolnya. Kemudian yang berkaitan dengan manajemen, jadi pertama prinsip dasarnya keutuhan karena kalau data itu tidak utuh pada waktu penciptaan dia bisa direkayasa dan dokumen itu bisa menjadi sumber fitnah karena potongan-potongan itu kalau ditempatkan secara terpisah-pisah dia bisa bermakna yang lain. Ketika seorang calon presiden mengkritik calon presiden lalin, ketika disimpan secara terpisah ini bisa jatuhnya fitnah padahal pada waktu itu susananya debat kampanya kan begitu. Jadi cara mengkaitkan apa arsip itu supaya dia menjadi utuh, itu menjadi panting.

Nah yang berikutnya ada satu soal panting lagi yang saya temukan disini dari penjelasan bapak Nurhadi yaitu arsip adalah milik negara, jadi kedudukan lembaga ANRI sekarang yang berada dibawah Pemerintah ini menurut saya ada problem kontradiksi pelaku, ada masalah karena ANRI itu masuk dalam cabang kekuasaan eksekutif yang ditangani adalah rahasia negara meski mungkin harus diatur kalau dia tetap di ranah kekuasan eksekutif harus diatur protokolnya supaya walaupun Menteri yang membawahi ANRI tidak bisa punya akses kesitu karena dia harus melewati keputusan negara. ltu caranya, saya kira begitu nah itu kita harus masukkan disini.

Kemudian kata-kata kerahasiaan bukan tidak boleh diketahui tetapi siapa yang merantau. Jadi kita ambil dulu dari Undang-Undang Rahasia Negara belum ada, keterbukaan informasi publik sudah ada, ktia ambil dari situ intisarinya kemudian kita buat protokol tertentu yang mungkin kita bisa rinci diserahkan kepada sejenis peraturan turunan dari undang-undang untuk mengatur bagaimana langkah selanjutnya.

Kemudian didalam Undang-undang kita ini kalau tidak salah yaitu Arsiparis belum diatur kedudukannya supaya mereka adalah pelaku core dari Sistem Kearsipan jangan nanti kita khawatir yang selalu dikhawatirkan oleh pak Romzi di Komisi II dan sering terjadi yaitu Sarjana Kehutanan menjadi Kepala Kantor Agama atau Kepala Kantor Agama menjadi Kepala Pembuat Jalan, maka kita bisa bayangkan jalan kaya dengan unit-unit tetapi tidak tahan, berapa lama bisa bertahan terhadap erosi, hujan dan apa gara-gara .............. ketika menghadapi muatan yang berlimpah. Jadi kita jaga ini arsiparis supaya mereka, penghuni sah didalam sistem kearsipan itu biar mereka dan sistem karir yang dengan jelas diatur buat mereka yang lain itu sebagai pelengkap. Mereka kira-kira the archiever saya kira itu bahasanya. Kemudian ini point-point nanti kalau tidak disetujui bisa dikomentar yang menjadi masukan buat kita untuk kita perbaiki.

Ketua, saya kira itu saja bahan bagi yang lain tetapi saya kira bahwa ktia kaya sekali dengan kehadiran bapak-bapak sebagai nara sumber insya Allah kita akan perbaiki di masa yang akan datang.

Terima kasih. Assalamualaikum Warrahmataulahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih pak Sayuti.Ada lagi, pak Romzi kemudian pak Tundan.

ARSIP D

PR RI

Page 11: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

DR. H. ROMZI NIHAN, S.IP, M.Sl/F·PPP: Bapak-bapak Nara Sumber yang kami hormati, terima kasih atas penjelasannya hari ini

kalau dalam pembicaraan semua pihak akan mengatakan arsip ini sangat penting termasuk pada penyelenggaran negara ini tetapi dalam praktek keseharian banyak yang nampak tidak begitu peduli, ada Kepala Arsip Daerah mengeluh dia secara rutin mengirim arsiparisnya ke kantor­kantor, ke dinas-dinas tetapi tidak mempunyai tanggapan yang memadai sehingga dengan cara seperti itu kan runtuh motivasi dia untuk melaksanakan tugas sebagai arsiparis ini. Nah sekarang yang ingin bagaimana agar barang penting ini menjadi menarik, ini satu apa bisa di pasal Undang­undang ini menurut penglihatan bapak-bapak nara sumber bisa kita buat bahwa bidang kearsipan ini menjadi sesuatu yang menarik karena mereka yang dilempar ke arsip itu merasa tidak punya power, tidak dianggap apa-apa padahal kalau arsip ini bagus seperti sengketa perbatasan di negara ini yang banyak tidak bisa diselesaikan sebenarnya kalau karena dari dulu sudah ada batas-batas antar daerah ini tetapi karena dia tersimpan baik sulit untuk ditelusuri. Jadi itu satu, mungkin kalau ada pemikiran bagaimana kita menjadikan lembaga arsip ini menjadi lembaga yang menarik.

Yang kedua pengoraganisasian. Berdasarkan peraturan pemerintah pengorganisasian perangkat daerah ternyata arsip ini didaerah dijadikan satu dengan perpustakaan, yang satunya barang terbuka murni siapapun boleh masuk pada setiap saat, yang satunya barang yang menyimpan hal-hal yang tidak boleh sembarangan. Nah ini menurut bapak-bapak nara sumber bagaimana kita mengorganisasikan ini beberapa minggu yang lalu kami tanya dengan Kepala Arsip Nasional cocok tidak yang kita temukan didaerah itu perpustakaan dengan kantor arsip ini menjadi satu itu katanya tidak cocok tetapi bagaimana peraturan pemerintah tidak bisa lahir seperti itu kalau memang tidak cocok, katanya pembahasan Peraturan Pemerintah itu dibahas antar departemen dan lembaga, nah itu.

Yang ketiga memang penting bagaimana ruang lingkup yang bisa dikategorikan masuk ruang arsip itu, jadi sebentar Pak Nurhaman karena kalau tidak jelas ruang lingkupnya, nanti akan sulit kita membuat klasifikasi mana betul yang arsip, mana betul yang dokumen. Apakah semua dokumen masuk arsip atau hanya sebagian dari dokumen itu yang masuk arsip. Saya kira demikian keinginan saya untuk memperdalam masukan dari narasumber dalam rangka menyelesaikan ini karena undang-undang ini diharapkan bisa diselesaikan dalam waktu 1,5 bulan. Kalau DPR Yunani membuat undang-undang hanya 4 kali rapat tingkat Komisi, yang kelima Paripurna putus, kenapa tidak? Kita akan coba menyelesaikan ini.

Terima kasih Pak .... (suara tidak jelas) dan Pak Ketua. Assalamu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: T erima kasih Pak Romzi. Beliau menekankan bahwa sepertinya sampai saat ini arsip itu tidak menarik. Padahal

disitulah sebenarnya kepentingan negara ada disitu. Kami persilahkan Pak Tundan.

DRS. BARNSTEIN SAMUEL TUNDAN/F·PD: Terima kasih Pak Pimpinan. Saya yang pertama ingin menyambung sedikit dengan Pak Romzi tadi mengenai hubungan

antara perpustakaan dengan kearsipan. Kebetulan di daerah saya karena Perdanya mengharuskan maka akhimya arsip dijadikan satu dengan perpustakaan. Karena yang disenangi orang banyak adalah perpustakaan maka setiap kami berkunjang ke Dapil kesana minta informasi, maka informasinya 100% soal perpustakaan. Padahal tugas kami khusus arsip. Jadi kami dapat nol informasi pada saat itu. Namun demikian kami mohon pandangan Pak Fuad yang justru adalah lembaga perpustakaan yang dilibatkan dalam soal kearsipan. Apakah pengalaman tadi karena kurang diurus atau memang perlu dipisahkan perpustakaannya arsip itu dan apabila akan lebih baik dipisah, mana sebenarnya yang lebih berguna untuk masyarakat arsip atau perpustakaan. ltu yang pertama.

Yang kedua, kepada Pak Mahfud Effendi. Tadi disebutkan bahwa swasta perlu dilibatkan. Kalimat ini maksudnya perlu dijawab oleh siapa kalau ini kita tuangkan ke dalam Rancangan Undang-Undang ini, rnaka yang menjawabnya siapa, yang menanggapi. Apa pemerintah atau

ARSIP D

PR RI

Page 12: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

swasta sendiri. Tidakkah sudah waktunya swasta punya inisiatif kalau sudah dipancing oleh satu undang-undang.

Kemudian yang terakhir kepada Pak Profesor. Tadi disebutkan bahwa perlu ada unit kearsipan. Melihat luas sekali, kalau tidak salah condong tidak usah banyak unit yang simpan itu. Di sentralisir. Apakah unit itu berada di provinsikah atau di ibukota negarakah atau di kabupaten kah atau di kecamatan karena dalam pembicaraan kami terdahulu bahwa desa pun perlu ada arsipnya. Jadi saya kira perlu sekali pandangan ini supaya bahan kami untuk membahas lebih lanjut rancangan undang-undang ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: T erima kasih. Sudah selesai. Kami kembalikan kepada para narasumber, para pakar untuk pendalaman.

Kami silahkan Pak Mahmud.

DR. MACHMUD EFFENDl/PAKAR KEARSIPAN: Baik. Terima kasih. Saya akan menjawab, mendiskusikan pertanyaan dari Bapak Fuad tentang payung dari

university archieve bisa masuk ke jejaring internasional. Sebenarnya konsepnya begini. Makanya tadi di dalam pasal ada diganti wajib sebenarnya untuk mendorong agar supaya program ini mendirikan university archieve atau pusat-pusat atau lembaga kearsipan universitas. Nanti kedepannya ini untuk mengantisipasi. Kalau sekarang, seorang SD mau riset tentang Indonesia harus ke Belanda, sudah harus demikian. Nanti kalau university archieve, ini masuk ke jejaring internasional, seorang periset cukup duduk di arsip universitas itu bisa mengetahui koleksi misalnya ...... (suara tidak jelas) di Den Hag sana. Waiau pun misalnya nanti untuk memperoleh teks lengkap itu harus melalui prosedur tersendiri tetapi oleh dinas sudah bisa diketahui dari sini. ltu kira-kira. Mengapa "dapat" harus "wajib", ini sebenarnya mendorong program ini. Seperti itu.

Kemudian yang kedua, mengenai perorangan dan pabrik. lni begini. Jadi di bab II, tanggung jawab penyelenggara kearsipan, pengembangan organisasi kearsipan itu ada a, b, c, d, ANRI, arsip daerah dan kabupaten, dan arsip universitas ini sekaligus menjawab pertanyaan dari Pak Tundan tentang swasta perlu dilibatkan. Bayangan saya begini. lni bukan berarti kita meniru negara-negara yang lain yang sudah perorangan dilindungi di dalam undang-undang untuk mendirikan lembaga arsip sendiri ke depan. Mungkin kita nanti akan menemukan lembaga perorangan, misalnya Hatta Collection Arcieve. Artinya lembaga yang didirikan sendiri, bukan dari Pemerintah. Dibiayai sendiri, supaya mungkin bisa mengakses ....... (suara tidak jelas) Dari Pak Hatta. Kalau misalnya untuk yang masyarakat.

IR. SAYUTI ASYATHRllF·PAN: Maaf ketua. Bisa tanya langsung? Yang ketentuan tentang bolehnya pribadi atau individu, sudah ada di Undang-undang ini belum?

DR. MACHMUD EFFENDl/PAKAR KEARSIPAN: Bel um.

IR. SAYUTI ASYATHRllF·PAN: Kalau begitu nanti kita masukkan.

DR. MACHMUD EFFENDl/PAKAR KEARSIPAN: Kemudian yang kedua mengenai masyarakat, ini kita lagi-lagi harus meniru diluar, seperti

tadi saya sebutkan. Mungkin ke depan kita akan menemukan lembaga masyarakat, misalnya arsip Sida Muncul Archieve, itu koleksi-koleksi arsipnya sudah muncul, bisa diakses oleh publik, itu yang saya maksud menegaskan informasi kepada publik. Jadi yang membiayai juga swasta itu sendiri atau perorangan itu sendiri. Sekaligus menjawab dari Pak ....

Kemudian dari Pak Romzi, ini mengapa arsiparis di Badan itu tidak. lni ada Keputusan Menpan terbaru tahun 2009, nomor PER/3/M.PAN/3/2009 tentang yang mengatur jabatan

ARSIP D

PR RI

Page 13: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

fungsional arsiparis dan angka kreditnya. Sebenarnya jawabannya sederhana. Kalau tunjangan arsiparis itu diperbesar, maka orang-orang akan berbondong-bondong menjadi arsiparis. Saya kira itu pak karena selama ini tunjangan arsiparis tidak begitu besar dan juga untuk angka kreditnya sampai bertahun-tahun baru diangkat dan seterusnya, jadi itu. ltu yang menjadikan tidak menarik. Di tempat kami di Gajah Mada juga begitu. Mereka lebih tertarik menjadi pejabat struktural daripada arsiparis. Sekaligus menjawab Pak Romzi.

Kemudian yang kedua tentang.

IR. SAYUTI ASYATHRl/F·PAN: Dan lain lagi. Karena arsip yang dirawat itu memang kurang menarik. Kalau arsipnya bisa

membuat pejabat ketakutan, banyak ini.

DR. MACHMUD EFFENDl/PAKAR KEARSIPAN: Kemudian yang kedua, mungkin ini nanti akan diteruskan buat Pak Nurhadi. Tentang

penggabungan lembaga kearsipan dan perpustakaan. Saya akan menjawab dari aspek keilmuan dan managerial. Pertama dari aspek keilmuan, itu ada ilmu dokumentasi itu nanti melahirkan museumologi kemudian kearsipan dan perpustakaan. Secara keilmuan itu sudah terpisah walaupun ketiga-tiganya mengelola informasi. Kalau kearsipan, digabung dengan perpustakaan itu berbeda sekali. Kalau kearsipan itu information by product. Jadi informasi lahir karena ada aktifitas organisasi. Tapi kalau bahan pustaka, perpustakaan itu information product, informasi yang dicipta seperti karya fiksi, karya ilmiah, novel dan macam-macam. Manajerialnya, cara mengelolanya berbeda. ltu kalau digabung semacam kucing dan anjing dijadikan satu, dalam satu ruangan seperti itu. dari aspek managerial. Tapi kalau dari aspek efisiensi, itu tidak menjadi masalah kalau mau digabung. Jadi saya melihat dari aspek keilmuan dan aspek manajerial. ltu yang bisa saya sampaikan.

T erima kasih.

FUAD GANI, MA/PAKAR KEARSIPAN: Terima kasih. Sebetulnya begini, pak. Kami yang tadi dimana image arsip. Kami dulu di UI ada program 03 kearsipan. Kemudian

berkembang-berkembang, ada perpustakaan juga. Kemudian ada bersamaan di UI juga ada 03 Ekonomi, 03 Pariwisata, Public Relation. Jadi kalau di tanya kamu dari mahasiswa UI belajar apa? kalau dari Pariwisata singkatannya Paris. Saya belajar Paris. Tapi kalau yang bagian arsip, pelan-pelan arsip. Jadi ragu-ragu untuk mengucapkannya. Sehingga ini menjadi masalah dan itu mempengaruhi kenyataan orang yang masuk untuk kuliah di tempat kami. Tapi konsepnya sekarang kami ubah, namanya bukan lagi arsip tetapi namanya manajemen informasi dan dokumen. Jadi ketika menyebutkan saya belajar manajemen informasi dan dokumen, suaranya lebih keras dan yakin dan jumlah yang mendaftarpun juga masuk sedangkan arsip itu diasosiasikan selama ini hanya urusan surat menyurat dan pekerjaannya juga yang problem. Bapak katakan tadi kalau ada masalah kirim. Sebetulnya kirimnya ke arsip atau ke perpustakaan. Dua itu sister. Kalau problem kita arsipkan atau kita pustakakan. ltu yang menjadi masalahnya. Jadi penamaan itu menjadi sesuatu yang ini. Tapi kan kami dalam ranah strategi yang namanya marketing. Ya ternyata nama itu untuk orang Indonesia sangat panting karena di dangdut saja sampai di Jakarta sudah berubah nama dengan nama yang keren walaupun nama aslinya kampung. Jadi memang name itu, sangat expert mengatakan what lstimewa in the name. nama itu mempunyai makna sehingga kami mengadakan soal itu.

Konsep kami adalah bahwa we deal with information, kami berhubungan dengan informasi. Konsepnya. Jadi dimana disitu ada informasi, kami akan disana. I'll be there. Kalau Michael Jackson bilang begitu. I'll be there. Kalau call information, saya kesana. Konsep kami adalah bahwa arsip juga isinya adalah menyangkut informasi. Karena itu kami di UI mempelajari konsep­konsep itu. Apakah nanti lembaganya jatuhnya namanya perpustakaan yang konsepnya sebetulnya perpustakaan adalah the art out desenating information, seni menyebarkan informasi. Dikatakan begitu. Karena itu dalam konsep pengembangan akses pain nya, perpustakaan jauh lebih maju dibandingkan kearsipan. Ada konsep desaurus, meta data dan sebagainya. Karena berpikir bagaimana informasi itu bisa diketemukan oleh masyarakat.

ARSIP D

PR RI

Page 14: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

Arsip sebetulnya the art of keeping. Seni menyimpan. Menyimpan itu dikelompokkan berdasarkan klasifikasi .... (suara tidak jelas) untuk report system nya maupun juga dari kerapihan nilai dokumennya. Jadi memang konsep-konsep itu memang berbeda. Apalagi konsep masalah kearsipan itu menyangkut juga konsep pengawasan dari penciptaan yang tentu ranahnya adalah administration sebetulnya, legal and financial sedang perpustakaan menyangkut tentang sosial.

Di kami itu sebetulnya dua-duanya ingin dipelajari di UI. Mahasiswa kami bisa melakukan mengolah arsip. Tapi kalau pada tatanan institusi, masalahnya menjadi berbeda karena dua lembaga ini sebenarnya ada prinsip dari kalau misalnya seperti anjing dengan ininya, kita harus melihat bahwa apa yang dimaksud tadi itu pengolahan. Dalam undang-undang ini setahu saya yang dimaksud ini adalah sebetulnya public record kalau usulannya Amerika. Jadi adalah arsip­arsip yang dihasilkan oleh lembaga kupik, pemerintah dimana keterlibatan negara baik secara RAPBN dan lain sebagainya seperti aturan Undang-Undang Keterbukaan Administrasi Publik. Jadi mereka memang berhak dibuka. Perpustakaan ada seperti itu. Sehingga dengan demikian sebetulnya apakah kalau perpustakaan itu biasanya ..... (suara tidak jelas) karena pemahamannya arsip-arsip selama ini, kantor-kantor arsip mengelola arsip-arsip statis. Atau kalaupun dua bisa itu mengolah arsip dinamis in aktif yang frekuensi pemakaiaanya mulai berkurang. Ketika berkurang itu mulai adanya akses-akses publik yang juga diperhatikan. Perpustakaan memang tidak seperti itu sehingga penggabungan itu menjadikan bahwa konsepnya adalah isunya accest pain itu, memungkinkan terjadinya informasi itu bisa dinilai oleh publik karena konsepnya adalah harusnya seperti itu. Bahwa sekarang dengan konsep transparansi, maka sebetulnya bisa dilakukan. Cuma nanti kalau arsip lembaga itu juga memasalahkan tentang bahwa bagaimana proses penciptaan, maka itu memang kegiatan yang berbeda karena mereka mulai dari aktifnya sampai statisnya. Jadi ini tentu yang terjadi bahwa di lapangan memang ada beberapa, saya lihat ada trennya. Ada yang menggabungkan arsip perpustakaan bahkan dengan telematika. Karena sebenarnya itu information juga. Tapi kebanyakan juga dibuka antara perpustakaan arsip karena konsepnya dikatakan bahwa arsip-arsip yang statis itu dikatakan ada undang-undangnya misalnya 25 tahun bisa menjadi public domain karena dari private misalnya, dia sebenarnya bisa diakses di masyarakat.

lni memang menjadi sesuatu yang miss tapi melihat bahwa sebetulnya penggabungan kelembagaan ini bisa dalam pengertian "kalau dia masih dibawah ada payung yang lebih besar lagi" tetapi kalau.

IR. SAYUTI ASYATHRl/F-PAN: Disebutkan maaf yang obat-obatan itu, intelektual right itu, itu kan katanya bisa diarsipkan

karena arsip itu bukan hanya cetakannya tapi misalnya obat itu bukan arsip kan, rumusnya mungkin.

FUAD GANl/PAKAR KEARSIPAN: Begini, pak. sebetulnya konsep arsip itu regardless of the form. Setahu saya di satu institusi

pemerintah, bebatuan yang ditemukan itu bisa menjadi arsip. Kenapa? Karena dia bisa menyimpan data informasi mengenai tekstur sifat tanah dari penggalian itu. Jadi kalau misalnya dia menggali, sulit konsep tanah dan sebagainya itu tentunya menjadi suatu rekaman.

Bahkan kalau di ...... (suara tidak jelas) toga yang dipakai oleh rektor yang pertama. ltu sebetulnya bukti itu juga. Jadi topi dan sebagainya. Jadi konsepnya mediumnya begitu karena masyarakat memahami arsip kadang-kadang hanya surat menyurat, koresponden, sehingga mereka pikir urusan surat menyurat. Kami waktu di UI tanyakan masa belajar begitu saja sampai 3 tahun 4 tahun. Bahkan kadang-kadang tidak lulus lagi. lni karena kesalahan persepsi di masyarakat bahwa sebetulnya sangat huge, besar dan kami sebetulnya mengembangkan bahwa ada information management sekarang berkembang lagi namanya knowledge management, ada informasi society, non society, kami sudah melihat bahwa sebetulnya base nya adalah itu adalah masalah arsip. Jadi sangat penting.

Sehingga dengan demikian penggabungan-penggabungan itu prinsipnya karena pekerjaannya pada intinya. Secara keilmuan sebetulnya kami tergantung persepsinya. Kami melihat bahwa semuanya mengolah informasi pada intinya. Jadi kalau information sciencenya, itu bisa dilakukan. Tetapi kalau pada tatanan kelembagaan, praktisi, ini yang menjadi masalah. bahwa itu ada suatu tujuan-tujuan yang kadang-kadang berbeda. Yang satu itu bagaimana menjaganya supaya tadi dikatakan rahasia, arsip-arsip yang juga menimbulkan nanti masalah di masyarakat

ARSIP D

PR RI

Page 15: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

bukan hanya rahasia. Di Turki misalnya ada arsip itu walaupun secara teorinya setelah 25 tahun dia menjadi public domain tetapi tidak dibuka kepada publik karena isunya menyangkut pembunuhan masal suku A terhadap suku B. Jadi kalau dia dilepas menjadi sesuatu, bisa menimbulkan konflik di masyarakat. lni yang menjadi seninya. Di perpustakaan sebenarnya ada buku terlarang yang juga dibatasi dalam penyebarannya. Jadi sebetulnya barang ini complicated tidak sederhana tetapi sebenarnya masyarakat menjadikan sesuatu yang sederhana. Ketika tadi bapak katakan bahwa sebetulnya arsip bisa berperan sebagai alat rekonstruksi sosial. Jadi bagaimana masyarakat itu dibentuk dan sebagainya. Misalnya kalau kita mau mengetahui bagaimana kondisi Sunda Kelapa pada masa penjajahan atau masa itu, bisa berdasarkan data­data arsipnya, record nya. Jadi sangat signifikan sebetulnya tadi menyangkut pelanggarannya.

Jadi kalau kita mau melihat memang penggabungan perpustakaan dan kearsipan pada tataran ininya, bisa menjadi conflict of interest. Yang satu berpikir bagaimana melepas informasi itu sebesar-besarnya, yang satu lagi berpikir bagaimana menjaganya supaya jangan sembarang orang bisa. Artinya, autorized access itu bisa dikendalikan. Saya rasa itu pada intinya, pak.

PROF. NOERHADI MARGETSARl/PAKAR KEARSIPAN: Terima kasih. Jadi yang saya urut saja, pak. jadi yang dikelola bukan rekamannya tetapi kegiatannya. Jadi

kegiatan mana yang berskala nasional, kegiatan mana yang berskala provinsi dan sebagainya. Jadi yang dikelola adalah kegiatannya bukan rekamannya. ltu yang pertama. Jadi kalau arsip itu rekaman, memang yang wujudnya. Tapi yang sebetulnya menjadi tolak ukur adalah kegiatannya.

Yang kedua mengenai perpustakaan. Memang di dalam perkembangannya, itu yang namanya arsip nasional hanya mengelola arsip statis. Artinya arsip yang sudah tidak dipakai lagi. Karena itu boleh di akses secara terbuka. Mungkin ini yang pertama. Yang terlupakan adalah bahwa arsip dinamis, arsip yang dipakai oleh pemerintah, ini yang terlupakan. Bahwa arsip harus dibedakan antara arsip dinamis yang masih ada kerahasiannya dan arsip statis yang memang sudah terbuka. ltu yang membuat. Sekarang yang secara umum diterima adalah arsip statis ini barangkali. Jadi misalnya saja arsip jembatan ampera. Memang ini perusahaan swasta yang membangun dan pada waktu mau ini sebagai contoh saja, pada waktu mau diperbaiki ternyata arsipnya tidak ada. waktu dihubungi pemborongnya, pemborong ini meminta ganti rugi sebesar biaya jembatan. Jadi demikian besar karena itu tidak jadi di perbaiki sehingga bisa diturunkan dan kemudian membuat jembatan lain. Jadi ini salah satu contoh. Jembatan Ampera - Palembang. Karena itu, saya tadi menganjurkan agar arsip ini menjadi milik negara walaupun tadinya swasta.

Yang kedua mengenai perpustakaan dan arsip. Memang seyogyanya itu dipisahkan tapi dengan persyaratan bahwa konsentrasi itu pada arsip dinamis yang bisa memperlancar seperti yang saya sampaikan tadi, bahwa yang disampaikan adalah informasi yang utuh untuk pengambilan keputusan untuk kebijakan, untuk koordinasi dan seterusnya. Koordinasi ini bisa dilakukan dengan dibentuknya sebuah unit kearsipan. Jadi unit kearsipan ini tidak perlu ada di pusat tapi setiap lembaga itu seyogyanya mempunyai sebuah unit kearsipan yang mengelola semua arsip yang ada di unitnya. Apakah itu departemen, kementerian, direktorat jenderal, kantor gubernur, kantor bupati, kantor camat sampai kantor desa sehingga lurah tidak usah mengelola arsipnya sendiri. Bupati, tidak perlu mengelola sendiri dan seterusnya.

Agar terintegrasi, maka perlu ada sebuah sistem yang mengatur ini sehingga informasi itu menjadi utuh. Jadi singkatnya bahwa arsip itu bukan selalu harus milik organisasi tetapi bisa merupakan sebuah sistem yang mengatur hubungan antar unitnya.

Dan yang terakhir adalah mengenai arsiparis. Jadi mudah-mudahan dengan undang-undang ini dengan diberikannya tugas, wewenang maupun saksi, barangkali bisa lebih mendapat tempat, tanggung jawab tetapi juga kewajiban. Dan memang sekarang ini tunjangan fungsional arsiparis termasuk yang paling rendah dan saya sendiri pernah diarsipkan. Jadi waktu saya di tugaskan ke arsip nasional, rekan-rekan saya banyak yang sedikit sinis, maupun di apakan sih arsip. Saya kira arsip tidak bisa di apa-apakan tetapi sist~mnya bisa dikembangkan. Kearsipan sendiri bis a dikembangkan sebagai ilmu. Sekarang ini memang telah berkembang sebuah ilmu yang namanya archieval science dan itu sudah sangat berkembang. Jadi kearsipan itu sudah menjadi sebuah ilmu yang tersendiri. Ada majalahnya.

Terima kasih, pak. Mungkin satu contoh sedikit. Sekarang ini misalnya saja sebuah tanah di ...... (suara tidak

jelas) bahwa arsip itu aset. Sebuah tanah itu di daerah banyak yang terjadi, diaku oleh sebuah

ARSIP D

PR RI

Page 16: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

perusahaan atau pribadi kemudian petugas arsip ini menemukan bukti kepemilikan. Kalau pejabat pabean atau polisi, itu menyelamatkan uang sekian. Tapi kalau arsip banyak ditemukan asetnya. Jadi ini barangkali yang kurang menarik bahwa sebetulnya dia menyelamatkan aset negara tapi yang dikeluarkan hanya dia menemukan arsip. Barangkali hal-hal seperti ini yang kurang ......

Baik, terima kasih pak. Saya melihat ini bahwa pertemuan ini pertama kali tetapi sekarang kita sudah banyak mendapatkan satu, sebenarnya ada sesuatu dibalik kearsipan itu sendiri sebenarnya bahwa tugas kita dalam menyusun RUU ini bagaimana ini menjadi penariknya, bagaimana ini menjadi dengan ada revisi Undang-undang ini akan membuat orang terbuka mata pentingnya arsip ini. lni kira-kira tujuan mari kita satukan pendapat apa yang disampaikan tadi, pak Sayuti juga sudah mengoreksi ini saya melihat bahwa minded tentang Kearsipan ini sehingga ini menjadi sangat penting, orang melihat publik apakah pemerintah termasuk instansi yang tidak peduli tadi katanya menjadi peduli. Tetapi saya minta pak Sayuti catat bagaimana ada kalimat yang mengatakran bahwa setiap institusi wajib bukan hanya tadi university tetapi institusi baik vertikal maupun horisontal kita blow up itu semua sehingga awas. Saya kira begitu maka mungkin akan masuk didalam saksi nanti bisa kita apa sebenarnya sehingga ini menjadi orang melihat alangkah pentingnya arsip ini sekarang.

KETUA RAPAT: Mungkin begini, selama ini pemahaman kita terhadap arsip itu yang statis. Jadi statis itu

masa lalu, jadi kalau ada arsiparis mendekati seorang pejabat di instansi dan sebagainya begitu datang arsiparis dia membayangkan mau dilempar ke masa lalu dibuang ke satu dunia yang tidak terpakai, itukan alam tidak lagi digunakan sehari-hari. Jadi kita tidak bisa menghukum ketakutan ini karena ini ketakutan yang wajar sama dengan ketakutan orang masuk ke alam kubur, kira-kira begitu. Jadi kita hanya bisa membuat ini menjadi menarik. Nah mimpi Komisi II adalah adanya revisi ini sebenarnya untuk arsip dinamis. Jadi . . . . . . point adalah arsiparis tetapi supaya jangan Rancangan Undang-undang yang menjadi arsip juga jangan melewati 30 September kan begitu.

Jadi saya kira kita akan buat secepatnya tetapi tolong beberapa point panting tadi itu mungkin kata-kata kunci nanti dikasih catatan ke pasal berapa, jadi masukan buat kita supaya tidak perubahan yang terlalu besar nanti jadi wacana lagi disini. Saya kira itu, terima kasih pak.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih. Jadi inilah prinsip kita bagaimana jangan seperti pak Prof mengatakan saya diarsipkan,

bapak Prof saja diarsipkan bagaimana macam kita ini. Saya kira demikian, kita rubah image semua orang bahwa arsip ini benar-benar panting sekali dan harus diperlakukan secara panting juga. Beberapa point misalnya peran masyarakat di pasal mana dimasukkan, bunyinya bagaimana kira­kira begitu, prasarana kearsipan pengembangannya tadi dikatakan harus dimanage benar, kemudian arsip universitas sudah benar tadi dapat menjadi wajib, persepsi tentang kearsipan ditinjau dari hak masyarakat sebagai informasi, perlindungan aset negara harus dimasukkan bagaimana bunyi di pasal mana kemudian dimana supaya arsip ini benar-benar merupakan bagian dari efisiensi pemerintah kalau tidak salah tadi katakan. Saya melihat begini persepsi sudah terus bagaimana pak Adi tadi arsip tadi merupakan rekaman-rekaman kegiatan-kegiatan outputnya untuk digunakan atau sebagai bagian kontrol atau sebagai informasi atau bukti di pengadilan dan sebagainya. ltu saya kira bagaimana supaya masuk begini sehingga arti kearsipan sudah jelas dimana jangan kemudian dilihat sepotong-sepotong yang tadi saya katakan vertikal maupun horizontal dia adalah satu kesatuan kita bisa lihat rekaman ini begini secara utuh sehingga artinya bagi negara lebih penting lagi.

Dengan demikian maka dibelakang arsiparis itu yang profesional itu bagaimana, nah kami ingin masukan itu bagaimana pengalaman saya kira bagaimana arsiparis ini orang melihat kalau dia datang ke instansi kata pak Romzi tadi langsung menarik begitu. ltu yang saya catat sehingga kalau dia profesional tolak ukurnya adalah kegiatan itu sendiri, nah bagaimana arsip statis yang sudah terbuka, nah bagaimana dinamis yang masih dirahasikan dan sebagainya. Saya kira itu ujungnya akan kesitu semua. Terima kasih saya baru dapat ilmu tambahan dari pak Mahfud, apa itu dokumentasi, apa itu arsip pada intinya displin ilmu ini intinya dari managerial menjadi ini. lni kita sudah bisa mencerna ini, tetapi semuanya demi bangsa dan negara lnsya Allah akan berhasil kita buat draft ini dan tidak perlu lama-lama. Saya kira saya yakin mari tekad kita selesaikan

ARSIP D

PR RI

Page 17: DPR ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095721...2017/06/07  · Untung Wahono, M.Si 12. H. Jazuli Juwaini, MA Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi : ARSIP DPR RI Fraksi

t. t'·

·· seceptttnya tetapi kapan..kapan kita minta datarlg $iap-siap untuk kawal ini draft menjadi unda g.; undang dari Komisi II anggarannya, harus kita b~rusaha. Setuju yah? Cukup.

. . . Saya kira cukup sekian ~yukur alhamuqil~h kita sudah banyak masukan. Saya atas na ·a · .seluruh anggota Komisi II menyampaikan ucapan terima kasih yang sebe5ar~besamya kep a pa~ pakar, nara ·SUmber yang karrii kasihi, kami Cintai. Kami doakan bapak kembali ke teml!>al

.. masin9-masing·selaludalam lindungitn Tuhan Yang Maha Kuasa dan juga tentunya akan dirid 1 oi oleh Tuhari untuk bisa mewujudkan Undang..undang yang lebih baik ..

• Terima kasih, izinkan saya tutup RDPU ini. · · : Wabilahita1.1fik Walhidayah Wassalarnualaikum Warrabamaiul~hi W!!!barakatuh

(RAPATDITUTUP PU.KUL 16.00 WIB). ·

J'1karta, 29 Juoi 2009 a. n . Ketua ~pat .

·. $ekretaris

.. ORA. NURANI BODROINI NIP, 19600703 1988032001

i i.

ARSIP D

PR RI