dpr-riberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/1-20170607-095842-5701.pdfrapat paripurna ini sebagai ......

6
SAMBUTAN PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI TENT ANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBICARAAN TINGKAT II RANCANGAN UNDANG-UNDANG (RUU) TENTANG PANGAN JAKARTA, 18 OKTOBER 2012· Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh, Saudara Pimpinan dan Anggota DPR RI yang terhormat, Saudara Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, atau pejabat yang mewakili yang kami hormati, Para Pejabat dari kementerian/lembaga terkait yang kami hormati, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat hadir pada Rapat Paripurna DPR-RI dalam keadaan sehat wal-afiat. Rapat Paripurna ini sebagai tahap akhir dari rangkaian proses penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pangan yang secara intensif telah dibahas Panja Komisi IV DPR- RI dan wakil Pemerintah. Kami atas nama Pemerintah menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan · dan anggota DPR RI yang telah berhasil menyelesaikan RUU tentang Pangan ini. Besar harapan kami, RUU ini dapat disepakati menjadi Undang-Undang tentang Pangan pada Rapat Paripurna ini. ARSIP DPR-RI

Upload: ledien

Post on 05-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DPR-RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095842-5701.pdfRapat Paripurna ini sebagai ... bayi, dan anak usia dini. RUU ini juga mengatur aspek penting yang terkait dengan

SAMBUTAN PEMERINTAH

PADA

RAPAT PARIPURNA DPR-RI

TENT ANG

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBICARAAN TINGKAT II

RANCANGAN UNDANG-UNDANG (RUU) TENTANG PANGAN

JAKARTA, 18 OKTOBER 2012·

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

• Saudara Pimpinan dan Anggota DPR RI yang terhormat,

• Saudara Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, atau pejabat yang mewakili yang kami hormati,

• Para Pejabat dari kementerian/lembaga terkait yang kami hormati,

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah

SWT, atas rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat hadir pada Rapat

Paripurna DPR-RI dalam keadaan sehat wal-afiat. Rapat Paripurna ini sebagai

tahap akhir dari rangkaian proses penyusunan Rancangan Undang-Undang

(RUU) tentang Pangan yang secara intensif telah dibahas Panja Komisi IV DPR­

RI dan wakil Pemerintah.

Kami atas nama Pemerintah menyampaikan terima kasih yang sebesar­

besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan · dan

anggota DPR RI yang telah berhasil menyelesaikan RUU tentang Pangan ini.

Besar harapan kami, RUU ini dapat disepakati menjadi Undang-Undang tentang

Pangan pada Rapat Paripurna ini.

ARSIP D

PR-RI

Page 2: DPR-RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095842-5701.pdfRapat Paripurna ini sebagai ... bayi, dan anak usia dini. RUU ini juga mengatur aspek penting yang terkait dengan

Saudara pimpinan dan anggota Dewan yang terhormat,

Sebagaimana kita maklumi bahwa Undang-undang Nomor 7 tahun 1996

tentang Pangan yang berlaku pada saat ini memiliki beberapa kekurangan yang

perlu disempurnakan. Munculnya kelemahan tersebut karena selama 16 tahun

terakhir telah terjadi perubahan lingkungan strategis yang signifikan baik pada

tingkat nasional maupun global.

Undang-undang Pangan tersebut belum dapat menjawab secara

komprehensif tehadap dinamika dan kompleksitas permasalahan dan

tantangan penyelenggaraan pangan pada saat ini, dan pada masa yang akan

datang. Undang-undang ini juga belum secara komprehensif mengatur

mengenai sistem ketahanan pangan secara utuh, yaitu ketersediaan,

keterjangkauan, serta pemanfaatannya. Pengaturan tentang sasaran

ketahanan pangan, juga belum menyentuh sampai ke tingkat perseorangan.

Hal-hal itulah diantaranya yang mendorong adanya upaya untuk membuat

perubahan atas UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan.

Saudara pimpinan dan anggota Dewan yang terhormat,

Sebagaimana kita maklumi bersama, dalam proses penyusunan RUU ini;,

DPR telah melaksanakannya melalui kajian akademis yang mendalam dengan

melibatkan para ahli dari berbagai universitas, para pakar, praktisi, dan pelaku

usaha bidang pangan, serta kalangan organisasi profesi, kemasyarakatan, dan

keagamaan.

Demikian juga dari pihak Pemerintah, pembahasan penyusunan DIM dari

RUU tentang Pangan ini dilaksanakan secara intensif dalam forum lintas

kementerian/lembaga, Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan, para ahli

dari perguruan tinggi, dan beberapa lembaga kemasyarakatan di bidang

pangan. Selain lima kementerian yang ditugaskan Presiden, yaitu Kementerian 2

ARSIP D

PR-RI

Page 3: DPR-RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095842-5701.pdfRapat Paripurna ini sebagai ... bayi, dan anak usia dini. RUU ini juga mengatur aspek penting yang terkait dengan

Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian

Dalam Negeri, dan Kementerian Hukum dan HAM, kami meliuatkan pula secara

intensif Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan,

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan

Badan Pengawas Obat dan Makanan. Untuk itu, kami mengapresiasi seluruh

pihak yang telah berperan serta dalam proses penyusunan RUU tentang

Pangan atas inisiatif DPR ini, baik dalam forum diskusi secara formal maupun

secara informal.

Selanjutnya dalam proses pembahasan RUU ini di tingkat Panja, kami juga

memaklumi bahwa berbagai kalangan dari akademisi, praktisi serta unsur

masyarakat telah memberikan pendapat, kritik dan saran, baik yang bersifat pro

maupun yang bersikap kontra terhadap beberapa substansi dalam RUU ini. Kami

memahami pendapat, kritik, dan saran tersebut telah dimanfaatkan sebagai

masukan yang konstruktif untuk menyempurnakan rumusan RUU tentang

Pangan ini.

Saudara pimpinan dan anggota Dewan yang terhormat,

Pemerintah menilai RUU tentang Pangan ini telah memuat hal-hal yang

mendasar, strategis, dan memberikan arah bagi pembangunan pangan dan

ketahanan pangan yang dapat mengatasi berbagai persoalan pangan nasional

dan global. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut;

Di dalam RUU tentang Pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan

pangan diletakkan sebagai landasan filosofis atau ruh bagi keseluruhan isi

Undang-Undang ini. Indonesia sebagai negara besar harus berdaulat dalam

pembangunan ketahanan pangan dan tidak boleh dikendalikan oleh pihak

manapun jalam menentukan kebijakan pangannya. Kebijakan pembangunan 3

ARSIP D

PR-RI

Page 4: DPR-RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095842-5701.pdfRapat Paripurna ini sebagai ... bayi, dan anak usia dini. RUU ini juga mengatur aspek penting yang terkait dengan

pangan juga diarahkan untuk mendorong kemandirian pangan, yang

dicerminkan oleh penyediaan beranekaragam pangan dari produksi dalam

negeri dengan pemanfaatan sumber daya dan sumber pangan domestik secara

optimal. Impor pangan pokok merupakan pilihan terakhir dalam memenuhi

penyediaan pangan, manakala produksi pangan dalam negeri tidak dapat

memenuhi kebutuhan pangan. Kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan

pangan pokok ini perlu dicapai dan dijaga keberlanjutannya, mengingat bahwa

hal ini bukan hanya aspek ekonomi semata, tetapi juga berkaitan dengan

aspek-aspek sosial, budaya, politik, bahkan merupakan bagian penting dari

ketahanan nasional.

Ruang lingkup yang diatur dalam RUU ini telah mencakup pengaturan

penyelenggaraan pangan yang komprehensif, yang meliputi pengaturan dalam

subsistem: (i) ketersediaan pangan, (2) keterjangkauan pangan, dan (3)

pemanfaatan pangan, yaitu konsumsi pangan dan gizi. Pengaturan mengenai

konsumsi pangan dan gizi ini diarahkan untuk lebih menjamin pemenuhan

pangan yang beragam, bergizi seimbang dan arnan, terutama bagi kelompok

yang rawan pangan, antara lain wanita hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak

usia dini. RUU ini juga mengatur aspek penting yang terkait dengan sistem

pangan, seperti keamanan pangan, penelitian dan pengembangan, sistem

informasi, peran serta masyarakat, dan pengawasan dan penyidikan pangan.

Dalam rangka mengakomodir perkembangan sistem ketatanegaraan,

khususnya sistem desentralisasi pemerintahan, RUU tentang Pangan juga

mengatur tentang peran dan tanggungjawab Pemerintah dan pemerintah

daerah untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan.,

Ke depan pemerintah daerah diharapkan akan lebih berperan antara lain dalam

pengelolaan cadangan pangan, pengembangan pangan lokal, percepatan

diversifikasi pangan, pembinaan dan penanganan keadaan darurat pangan.

4

ARSIP D

PR-RI

Page 5: DPR-RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095842-5701.pdfRapat Paripurna ini sebagai ... bayi, dan anak usia dini. RUU ini juga mengatur aspek penting yang terkait dengan

Hal penting lainnya adalah bahwa Pemerintah bersama masyarakat

bertanggu11g jawab untuk mewujudkan ketahanan pangan. Selain dalam

kegiatan usaha pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan, peran

masyarakat dapat diimplementasikan dengan menyampaikan permasalahan,

masukan, dan/atau saran penyelesaian masalah pangan tersebut kepada

Pemerintah atau pemerintah daerah.

Terwujudnya kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan

pangan nasional merupakan komitmen nasional yang dikelola secara

terintegrasi dan terkoordinasi lintas sektor oleh Pemerintah dengan melibatkan

pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan. hal tersebut,

kami memahami perlunya dibentuk lembaga Pemerintah yang cukup kuat

untuk membantu Presiden dalam penyelenggar.aan pangan. Untuk maksud

tersebut, RUU inl memberikan arahan bagl pembentukan lembaga pemerintah

yang menangani bidang pangan yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Presiden. Lembaga pemerintah yang menangani bidang pangan

tersebut mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang pangan.

Saudara pimpinan dan anggota Dewan yang terhormat,

Pada kesempatan ini sekali lagi kami ingin menyampaikan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan anggota DPR RI yang berhasil

mewujudkan RUU tentang Pangan yang sebentar lagi akan disahkan menjadi

Undang-Undang.

Dapat kami informasikan, bahwa di dalam RUU tentang Pangan ini

terdapat 11 pasaljayat yang mengamanatkan diterbitkannya Peraturan

Pemerintah, 10 pasal/ayat memerintahkan pengaturan lebih lanjut dengan/atau

berdasarkan Peraturan Pemerintah, satu pasal mengamanatkan Peraturan

Presiden, dan beberapa peraturan menteri/kepala lembaga dan peraturan

5

ARSIP D

PR-RI

Page 6: DPR-RIberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095842-5701.pdfRapat Paripurna ini sebagai ... bayi, dan anak usia dini. RUU ini juga mengatur aspek penting yang terkait dengan

daerah. Setelah disahkannya RUU ini menjadi Undang-Undang, tugas

Pemerintah yang akan segera harus dilakukan adalah menyelesaikan berbagai

peraturan perundang-undangan yang diamanatkan tersebut, sehingga Undang­

Undang ini dapat diimplementasikan dalam rangka membangun kedaulatan,

kemandirian, dan ketahanan pangan nasional yang kokoh dan berkelanjutan.

Pada akhir sambutan ini, kami sampaikan bahwa atas nama Pemerintah

kami menyetujui Rancangan Undang-Undang ini untuk disahkan menjadi

Undang-Undang. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada pimpinan dan

anggota DPR RI serta semua pihak yang telah berperan dan berpartisipasi aktif

mewujudkan lahirnya Undang-Undang tentang Pangan.

Semoga Allah SWT meridhoi amal bakti kita sekalian. Amin.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Jakarta, 18 Oktober 2012 Republik Indonesia

, m dan H~M,

6

ARSIP D

PR-RI