2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
TRANSCRIPT
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 1/73
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep diare
Definisi Diare
Diare menurut definisi Hippocrates adalah buang air besar dengan frekuensi yang
tidak normal (meningkat), konsistensi tinja menjadi lebih lembek atau cair. (Bagian
ilmu kesehatan anak FK !, "##$).Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja
yang tidak normal atau tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan %olume,keenceran serta frekuensi lebih dari & kali sehari dan pada neonates lebih dari ' kali
sehari dengan tanpa lender darah. (i, *++).Diare dapat juga didefinisikan sebagai
suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam kepadatan dan karakter tinja, atau tinja
cair dikeluarkan tiga kali atau lebih perhari. (-amaiah,*++*).Diare merupakan salah
satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal atau penyakit lain diluar saluran
pencernaan. (gastiyah, *++&). /adi diare adalah buang air besar yang frekuensinya
lebih dari & kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer.
2.1.2. Klasifikasi Diare
Klasifikasi diare berdasarkan lama 0aktu diare terdiri dari 1
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 2/73
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 3/73
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 4/73
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 5/73
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 6/73
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 7/73
Diare akut
Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan
konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya dan
berlangsung dalam 0aktu kurang dari * minggu.
2enurut Depkes (*++*), diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari
"' hari tanpa diselang3seling berhenti lebih dari * hari. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit diare
akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu1 (") Diare tanpa dehidrasi,
(*) Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yang hilang *345 dari berat
badan, (&) Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang hilang berkisar
43$5 dari berat badan, (') Diare dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang
hilang lebih dari $3"+5.
Diare persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung "43&+ hari, merupakan
kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.
Diare kronik
Diare kronis adalah diare hilang3timbul, atau berlangsung lama dengan
penyebab non3infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan
metabolisme yang menurun. 6ama diare kronik lebih dari &+ hari. 2enurut
(7uharyono, *++$), diare kronik adalah diare yang bersifat menahun atau
persisten dan berlangsung * minggu lebih.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 8/73
2.1.3. Etiologi
8tiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu 1
Faktor !nfeksi
". !nfeksi enteral
!nfeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak. !nfeksi parenteral ini meliputi1 (a) !nfeksi bakteri1 Vibrio, E.coli,
Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya. (b)
!nfeksi %irus1 Enteroovirus (Virus ECHO, Coxsacie, !oliomyelitis", A#enovirus,
$otavirus, Astrovirus dan lain3lain. (c) !nfestasi parasite 1 9acing (Ascaris,
%richiuris, Oxyuris, Strongyloi#es), protooa ( Entamoeba histolytica, &iar#ialamblia, %richomonas hominis), jamur (can#i#a albicans).
*. !nfeksi parenteral
!nfeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti
:titis 2edia akut (:2), %onsilo'aringitis, ronopneumonia, Ense'alitis dan
sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur diba0ah *tahun.
Faktor 2alabsorbsi
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 9/73
2alabsorbsi karbohidrat1 disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). ;ada bayi dan anak
yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosa.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 10/73
2alabsorbsi lemak
2alabsorbsi protein
Faktor makanan1 makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
Faktor psikologis1 rasa takut dan cemas. <alaupun jarang dapat menimbulkan
diare terutama pada anak yang lebih besar.
Faktor ;endidikan
2enurut penelitian, ditemukan bah0a kelompok ibu dengan status pendidikan
76=; ke atas mempunyai kemungkinan ",*4 kali memberikan cairan rehidrasi
oral dengan baik pada balita dibanding dengan kelompok ibu dengan status
pendidikan 7D ke ba0ah. Diketahui juga bah0a pendidikan merupakan faktor
yang berpengaruh terhadap morbiditas anak balita. 7emakin tinggi tingkat
pendidikan orang tua, semakin baik tingkat kesehatan yang diperoleh si anak.
Faktor pekerjaan
yah dan ibu yang bekerja ;ega0ai negeri atau 70asta rata3rata mempunyai
pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan ayah dan ibu yang bekerja sebagai
buruh atau petani. /enis pekerjaan umumnya berkaitan dengan tingkat
pendidikan dan pendapatan. =etapi ibu yang bekerja harus membiarkan
anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai risiko lebih besar untuk
terpapar dengan penyakit.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 11/73
Faktor umur balita
7ebagian besar diare terjadi pada anak diba0ah usia * tahun. Balita yang
berumur "*3*' bulan mempunyai resiko terjadi diare *,*& kali dibanding anak
umur *434# bulan.
Faktor lingkungan
;enyakit diare merupakan merupakan salah satu penyakit yang berbasisi
lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan
tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.
pabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui
makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.
Faktor >ii
Diare menyebabkan gii kurang dan memperberat diarenya. :leh karena itu,
pengobatan dengan makanan baik merupakan komponen utama penyembuhan
diare tersebut. Bayi dan balita yang giinya kurang sebagian besar meninggal
karena diare. Hal ini disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi. Faktor gii
dilihat berdasarkan status gii yaitu baik ? "++3#+, kurang ? @#+3A+, buruk ?@A+ dengan BB per =B.
Faktor sosial ekonomi masyarakat
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 12/73
7osial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor3faktor
penyebab diare. Kebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 13/73
keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak
mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan.
Faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi
Kontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum
yang tidak dimasak dapat juga terjadi secara se0aktu mandi dan berkumur.
Kontak kuman pada kotoran dapat berlangsung ditularkan pada orang lain
apabila melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan kemulut dipakai
untuk memegang makanan. Kontaminasi alat3alat makan dan dapur. Bakteri
yang terdapat pada saluran pencernaan adalah bakteri
Etamoeba colli, salmonella, sigella. Dan %irusnya yaitu Enterovirus, rota
virus, serta parasite yaitu cacing ( Ascaris, %richuris), dan jamur (Can#i#a
albian).
Faktor terhadap 6aktosa (susu kalemg)
=idak memberikan 7! secara penuh '3 bulan pada pertama kehidupan. ;ada
bayi yang tidak diberi 7! resiko untuk menderita diare lebih besar daripada
bayi yang diberi 7! penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga
lebih besar. 2enggunakan botol susu ini memudahkan pencemaran olehkuman sehingga menyebabkan diare. Dalam 7! mengandung antibody yang
dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman penyebab diare seperti Sigella
#an V. Cholerae.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 14/73
2.1.. Patogenesis
2ekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah1
>angguan osmotik
kibat terdapatnya makanan atau at yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus. !si rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2ukosa usus halus adalah epitel berpori, yang dapat dile0ati air dan elektrolit
dengan cepat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan cairan
ekstraseluler. Diare terjadi jika bahan yang secara osmotic dan sulit diserap. Bahantersebut berupa larutan isotonik dan hipertonik. 6arutan isotonik, air dan bahan
yang larut didalamnya akan le0at tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare. Bila
substansi yang diabsorbsi berupa larutan hipertonik, air, dan elektronik akan pindah
dari cairan ekstraseluler kedalam lumen usus sampai osmolaritas dari usus sama
dengan cairan ekstraseluler dan darah,sehingga terjadi pula diare.
>angguan sekresi
kibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare
timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. kibat rangsangan mediator
abnormal misalnya enterotoksin,
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 15/73
menyebabkan %illi gagal mengabsorbsi natrium, sedangkan sekresi
klorida disel epitel berlangsung terus atau meningkat. Hal ini
menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus.
!si rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
Diare mengakibatkan terjadinya1 (") Kehilangan air dan elektrolit serta
gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik danhypokalemia. (*) >angguan sirkulasi darah dapat berupa renjatan
hipo%olemik atau prarenjatan sebagai akibat diare dengan atau tanpa
disertai dengan muntah, perpusi jaringan berkurang sehingga hipoksia dan
asidosismetabolik bertambah berat, kesadaran menurun dan bila tak cepat
diobati penderita dapat meninggal. (&) >angguan gii yang terjadi akibat
keluarnya cairan yang berlebihan karena diare dan muntah. Kadang3
kadang orang tuanya menghentikan pemberian makanan karena takut
bertambahnya muntah dan diare pada anak atau bila makanan tetap
diberikan dalam bentuk diencerkan. Hipoglikemia akan sering terjadi
pada anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi atau bayi dengan
gagal bertambah berat badan, sehingga akibat hipoglikemia dapat terjadi
edema otak yang dapat menyebabkan kejang dan koma (7uharyono,
*++$).
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 16/73
>angguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan, sehingga timbul diare. 7ebaliknya bila peristaltic usus menurun
akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat
menimbulkan diare pula.
;atogenesis diare akut adalah1 (a) 2asuknya jasad renik yang msih hidup kedalam
usus halus setelah berhasil mele0ati rintangan asam lambung. (b) /asad renik
tersebut berkembang biak (multiplikasi) didalam usus halus. (c) :leh jasad renik
dikeluarkan toksin (toksin Diaregenik).
(d) kibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan
diare.
;atogenesis Diare kronis1 6ebih kompleks dan faktor3faktor yang menimbulkannya
ialah infeksi bakteri, parasit, malabsorbsi, malnutrisi dan lain3lain.
2.1.!. Patofisiologi
>astroenteritis akut (Diare) adalah masuknya irus ( $otavirus, A#enovirus enteritis), bakteri atau toksin (Salmonella. E. colli), dan parasit ( iar#ia, )ambia).
Beberapa mikroorganisme pathogen ini me nyebabkan infeksi pada sel3sel,
memproduksi enterotoksin atau cytotoksin ;enyebab dimana merusak sel3sel, atau
melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut. ;enularan gastroenteritis bisa
melalui fekal oral dari satu klien ke klien lainnya. Beberapa
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 17/73
kasus ditemui penyebaran pathogen dikarenakan makanan dan minuman yang
terkontaminasi.
2ekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan
yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi
rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). 7elain itu menimbulkan gangguan
sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkatkemudian terjadi diare. >angguan motilitas usus yang mengakibatkan
hiperperistaltik dan hipoperistaltik. kibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan
air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis
metabolik dan hypokalemia), gangguan gii (intake kurang, output berlebih),
hipoglikemia dan gangguan sirkulasi.
7ebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi1 (a) Kehilangan air dan
elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam3 basa (asidosis metabolik, hypokalemia dan sebagainya). (b) >angguan gii sebagai
akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah). (c)
Hipoglikemia, (d) >angguan sirkulasi darah.
2.1.". #anifestasi Klinis
2ula3mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. =inja cair
dan mungkin disertai lendir dan atau darah. <arna tinja makin lama berubah
menjadi kehijau3hijauan karena tercampur dengan empedu. nus dan daerah
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 18/73
sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam
sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak
dapat diabsorbsi usus selama diare. >ejala muntah dapat terjadi sebelum atau
sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau
akibat gangguan keseimbangan asam3basa dan elektrolit. Bila penderita telah
banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi makin tampak.
Berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun3ubun membesar
menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.
Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasiringan, sedang, dan berat, sedangkan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi
menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik, dan hipertonik. (2ansjoer, *++#)
Ta$le 2.1
Penent%an Dera&at De'idrasi ()*
Tanda
De'idrasi
De'idrasi
No
dan
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 19/73
De'idrasi Berat
+ingan
Sedang
,e&ala
2engantuk, lemas,
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 20/73
"
Keadaan
7adar,
>elisah,
anggota gerak dingin,
berkeringat, kebiruan,
mum
gelisah, haus
mengantuk
mungkin koma, tidak
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 21/73
sadar.
*
Denyut
ormal
9epat dan
9epat, haus, kadang3
kurang dari
lemah "*+3
kadang tak teraba,
nadi
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 22/73
"*+Cmenit
"'+Cmenit
kurang dari "'+Cmenit
&
;ernafasan
ormal
Dalam,
Dalam dan cepat
mungkin cepat
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 23/73
'
bun3
7angat cekung
ormal
9ekung
ubun besar
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 24/73
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 25/73
No
Tanda
De'idrasi
De'idrasi
dan
De'idrasi Berat
+ingan
Sedang
,e&ala
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 26/73
4
Kelopak
ormal
9ekung
7angat cekung
mata
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 27/73
,
ir mata
da
=idak ada
7angat kering
A
7elaput
6embab
Kering
7angat kering
lendir
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 28/73
;ada
pencubitan
$
8lastisitas
kulit secara
6ambat
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 29/73
7angat lambat (lebih
kulit
elastis
dari * detik)
kembali
secara normal
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 30/73
#
ir seni
0arnanya
ormal
Berkurang
=idak kencing
tua
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 31/73
2.1.-. Epideiologi
;enyebab diare ditinjau dari host, agent dan environment , yang diuraikan sebagai
berikut1
Host
2enurut <idjaja (*++'), bah0a host yaitu diare lebih banyak terjadi pada balita,
dimana daya tahan tubuh yang lemahCmenurun system pencernaan dalam hal ini
adalah lambung tidak dapat menghancurkan makanan dengan baik dan kuman tidak
dapat dilumpuhkan dan betah tinggal di dalam lambung, sehingga mudah bagi
kuman untuk menginfeksi saluran pencernaan. /ika terjadi hal demikian, akan
timbul berbagai macam penyakit termasuk diare.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 32/73
Agent
gent merupakan penyebab terjadinya diare, sangatlah jelas yang disebabkan
oleh faktor infeksi karena faktor kuman, malabsorbsi dan faktor makanan.
spek yang paling banyak terjadi diare pada balita yaitu infeksi kuman
e.colli, salmonella, vibrio chorela (kolera) dan serangan bakteri lain yang
jumlahnya berlebih dan patogenik (memanfaatkan kesempatan ketika kondisi
lemah) pseu#omonas. (<idjaja, *++').
Environment
Faktor lingkungan sangat menentukan dalam hubungan interaksi antara
penjamu (host) dengan faktor agent. 6ingkungan dapat dibagi menjadi dua
bagian utama yaitu lingkungan biologis (flora dan fauna disekitar manusia)
yang bersifat biotik1 mikroorganisme penyebab penyakit, reser%oir penyakitinfeksi (binatang, tumbuhan), %ector pemba0a penyakit, tumbuhan dan
binatang pemba0a sumber bahan makanan, obat, dan lainnya. Dan juga
lingkungan fisik, yang bersifat abiotic1 yaitu udara, keadaan tanah, geografi,
air dan at kimia. Keadaaan lingkungan yang sehat dapat ditunjang oleh
sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan dan kebiasaan
masyarakat untuk ;erilaku Hidup Bersih dan 7ehat (;HB7). ;encemaran
lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan agent yang berdampak pada
host (penjamu) sehingga mudah untuk timbul berbagai macam penyakit,
termasuk diare.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 33/73
2.1./. 0ara Pen%laran
2enurut junadi, purna0an dkk, (*++*), bah0a penularan penyakit diare pada balita
biasanya melalui jalur fecal oral terutama karena1 (") 2enelan makanan yang
terkontaminasi (makanan sapihan dan air). (*) Beberapa faktor yang berkaitan
dengan peningkatan kuman perut 1 (a) =idak memadainya penyediaan air bersih, (b)
kekurangan sarana kebersihan dan pencemaran air oleh tinja, (c) penyiapan dan
penyimpanan makanan tidak secara semestinya.9ara penularan penyakit diareadalah ir (*ater borne #isease), makanan ( 'oo# borne #isease), dan susu (mil
borne #isease). 2enurut Budiarto (*++*) bah0a secara umum faktor resiko diare
pada de0asa yang sangat berpengaruh terjadinya penyakit diare yaitu faktor
lingkungan (tersedianya air bersih, jamban keluarga, pembuangan sampah,
pembuangan air limbah), perilaku hidup bersih dan sehat, kekebalan tubuh, infeksi
saluran pencernaan, alergi, malabsorbsi, keracunan, imunodefisiensi, serta sebab3
sebab lain. 7edangkan menurut 7utono (*++$) bah0a pada balita faktor resiko
terjadinya diare selain faktor intrinsic dan ekstrinsik juga sangat dipengaruhi oleh
perilaku ibu dan pengasuh balita karena balita masih belum bisa menjaga dirinya
sendiri dan sangat bergantung pada lingkungannya. Dengan demikian apabila ibu
balita atau ibu pengasuh balita tidak bisa mengasuh balita dengan baik dan sehat
maka kejadian diare pada balita tidak dapat dihindari. Diakui bah0a faktor3faktor
penyebab timbulnya diare tidak berdiri sendiri, tetapi sangat kompleks dan sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan satu sama lain, misalnya faktor
gii, sanitasi lingkungan,
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 34/73
keadaan social ekonomi, keadaan social budaya, serta faktor lainnya. ntuk
terjadinya diare sangat dipengaruhi oleh kerentanan tubuh, pemaparan terhadap air
yang tercemar, system pencernaan serta faktor infeksi itu sendiri. Kerentanan tubuh
sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, status gii, perumahan padat dan
kemiskinan.
2.1.. Penega'an Diare
;engobatan diare dengan upaya rehidrasi oral, angka kesakitan bayi dan anak balita
yang disebabkan diare makin lama makin menurun. 2enurut 7uharti (*++A), bah0a
kesakitan diare masih tetap tinggi ialah sekitar '++ per "+++ kelahiran hidup. 7alah
satu jalan pintas yang sangat ampuh untuk menurunkan angka kesakitan suatu
penyakit infeksi baik oleh %irus maupun bakteri. ntuk dapat membuat %aksin
secara baik, efisien, dan efektif diperlukan pengetahuan mengenai mekanisme
kekebalan tubuh pada umumnya terutama kekebalan saluran pencernaan makanan.
;emberian 7!
7! adalah makanan paling baik untuk bayi, komponen at makanan tersedia dalam
bentuk yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap secara optimal oleh bayi.
7! saja sudah cukup untuk menjaga pertumbuhan sampai umur '3 bulan, tidak
ada makanan lain yang dibutuhkan selama masa ini. 2enurut 7upariasa dkk (*++*),
bah0a 7! adalah makanan bayi yang paling alamiah, sesuai dengan kebutuhan gii
bayi dan mempunyai nilai proteksi yang tidak bisa ditiru oleh pabrik susu
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 35/73
manapun. =etapi pada pertengahan abad ke3"$ berbagai pernyataan
penggunaan air susu binatang belum mengalami berbagai modifikasi. ;ada
permulaan abad ke3*+ sudah dimulai produksi secara masal susu kaleng yang
berasal dari air susu sapi sebagai pengganti 7!. 7! steril berbeda dengan
sumber susu lain, susu formula, atau cairan lain disiapkan dengan air atau
bahan3bahan yang terkontaminasi dalam botol yang kotor. ;emberian 7! saja
tanpa cairan atau makanan lain dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan
anak dari bahaya bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare.
Keadaan ini disebut disusui secara penuh. 2enurut 7ulastri (*++#), bah0a bayi3bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur '3 bulan,
setelah bulan dari kehidupannya, pemberian 7! harus diteruskan sambil
ditambahkan dengan makanan lain (proses menyapih). 7! mempunyai
khasiat pre%entif secara imunologik dengan adanya antibody dan at3at lain
yang dikandungnya, 7! turut memberikan perlindungan terhadap diare. ;ada
bayi yang baru lahir, pemberian 7! secara penuh mempunyai daya lindung
' lebih besar terhadap diare daripada pemberian 7! yang disertai dengan
susu botol.
2akanan pendamping 7!
;emberian makanan pendamping 7! adalah saat bayi secara bertahap mulai
dibiasakan dengan makanan orang de0asa. 2enurut 7upariasa dkk (*++*)
bah0a pda masa tersebut merupakan masa yang berbahaya bagi
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 36/73
bayi sebab perilaku pemberian makanan pendamping 7! dapat menyebabkan
meningkatnya resiko terjadinya diare ataupun penyakit lain yang
menyebabkan kematian. ;erilaku pemberian makanan pendamping 7! yang
baik meliputi perhatian terhadap kapan, apa, dan bagaimana makanan
pendamping 7! diberikan. ntuk itu menurut 7hulman dkk (*++') bah0a
ada beberapa saran yang dapat meningkatkan cara pemberian makanan
pendamping 7! yang lebih baik, yaitu (") perkenalkan makanan lunak, ketika
anak berumur '3 bulan tetapi teruskan pemberian 7!. =ambahkan macam
makanan se0aktu anak berumur bulan atau lebih. Berikan makanan lebihsering (' sehari), setelah anak berumur " tahun, berikan semua makanan
yang dimasak dengan baik, ' 3 sehari, teruskan pemberian 7! bila
mungkin. (*) =ambahkan minyak, lemak, gula, kedalam nasiCbubur dan biji3
bijian untuk energy. =ambahkan hasil olahan susu, telur, ikan, daging, kacang3
kacangan, buah3buahan dan sayuran ber0arna hijau kedalam makanannya. (&)
9uci tangan sebelum menyiapkan makanan dan menyuapi anak, suapi anak
dengan sendok yang bersih. (') 2asak atau rebus makanan dengan benar,
simpan sisanya pada tempat yang dingin dan panaskan dengan benar sebelum
diberikan kepada anak.
;erilaku Hidup Bersih dan 7ehat
2enurut Departemen Kesehatan -! (*++*) bah0a untuk melakukan pola
perilaku hidup bersih dan sehat dilakukan beberapa penilaian antara
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 37/73
lain adalah (") penimbangan balita. pabila ada balita pertanyaannya adalah apakah
sudah ditimbang secara teratur keposyandu minimal $ kali setahun, (*) >ii,
anggota keluarga makan dengan gii seimbang, (&) ir bersih, keluarga
menggunakan air bersih (;2, sumur) untuk keperluan sehari3hari, (') /amban
keluarga, keluarga buang air besar dijambanC<9 yang memenuhi syarat kesehatan,
(4) ir yang diminum dimasak terlebih dahulu, () 2andi menggunakan sabun
mandi, (A) 7elalu cuci tangan sebelum makan dengan menggunakan sabun, ($)
;encucian peralatan menggunakan sabun, (#) 6imbah, ("+) =erhadap faktor bibit
penyakit yaitu (a) 2embrantas sumber penularan penyakit, baik dengan mengobati penderita maupun carrier atau dengan meniadakan reser%oir penyakit, (b) 2encegah
terjadinya penyebaran kuman, baik ditempat umum maupun dilingkungan rumah,
(c) 2eningkatkan taraf hidup rakyat, sehingga dapat memperbaiki dan memelihara
kesehatan, (d) =erhadap faktor lingkungan, mengubah atau mempengaruhi faktor
lingkungan hidup sehingga faktor3faktor yang tidak baik dapat dia0asi sedemikian
rupa sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.
2.1.1. Penatalaksaan
;rinsip penatalaksanaan diare menurut -! antara lain dengan rehidrasi, nutrisi,
medikamentosa, (a) Dehidrasi, diare cair membutuhkan pengganti cairan dan
elektrolit tanpa melihat etiologinya. /umlah cairan yang diberi harus sama dengan
jumlah yang telah hilang melalui diare dan atau muntah, ditambah
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 38/73
dengan banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urin, pernafasan, dan
ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang
masih terus berlangsung. /umlah ini tergantung pada derajat dehidrasi serta berat
masing3masing anak atau golongan umur, (b) utrisi. 2akanan harus diteruskan
bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindari efek buruk pada status gii.
gar pemberian diet pada anak dengan diare akut dapat memenuhi tujuannya,
serta memperhatikan faktor yang mempengaruhi gii anak, maka diperlukan
persyaratan diet sebagai berikut yakni pasien segera diberikan makanan oral
setelah rehidrasi yakni *' jam pertama, makanan cukup energy dan protein,makanan tidak merangsang, makanan diberikan bertahap mulai dengan yang
mudah dicerna, makanan diberikan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.
;emberian 7! diutamakan pada bayi, pemberian cairan dan elektrolit sesuai
kebutuhan, pemberian %itamin dan mineral dalam jumlah yang cukup, (c)
2edikamentosa. ntobiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin,
obat3obat anti diare meliputi antimotilitas seperti loperami#, #i'enosilat, o#ein,
opium, a#sorben seperti norit, aolin, attapulgit, anti muntah termasuk
prometa+in dan loropoma+in.
Berdasarkan derajat dehidrasi maka terapi pada penderita diare dibagi menjadi
tiga yaitu rencana pengobatan , B, dan 9 yang diuraikan sebagai berikut1
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 39/73
-encana pengobatan
-encana pengobatan digunakan untuk mengatasi diare tanpa dehidrasi,
meneruskan terapi diare dirumah, memberikan terapi a0al bila anak terkena
diare lagi. 9airan rumah tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan cair, air
matang. >unakanlah larutan untuk anak seperti dijelaskan dalam tabel berikut1
Ta$el 2.2
ke$%t%'an *ralit Per Kelopok U%r
U%r
3 &a. perta.a ata% tidak 'a%s
Selan&%tn4a tiap kali
5Ta'%n6
ata% sa.pai tidak gelisa' lagi
enret
@"
" E gelas
E gelas
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 40/73
"34
& gelas
" gelas
4
>elas
' >elas
-encana pengobatan B
Digunakan untuk mengatasi diare dengan derajat dehidrasi ringan dan sedang
dengan cara & jam pertama diberikan A4mlCkg BB, berat badan anak tidak
diketahui, berikan oralit paling sedikit sesuai tabel berikut1
Ta$el 2.3
J%la' *ralit 4ang di$erikan pada 3 &a pertaa
mur
@" =ahun
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 41/73
" G 4 =ahun
4 tahun
/umlah oralit
&++
++
"*++
Berikan anak yang menginginkan lebih banyak oralit, dorong juga ibu untuk
meneruskan 7!. Bayi kurang dari bulan yang tidak mendapatkan 7!,
berikan juga "++3*++ml air masak. 7etelah &3' jam, nilai kembali
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 42/73
anak menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana , B, dan 9 untuk
melanjutkan.
-encana pengobatan 9
-encana pengobatan 9 digunakan untuk mengatasi diare dengan derajat berat.
;ertama3tama berikan cairan intra%ena, nilai setelah & jam. /ika keadaan anak sudah
cukup baik maka berikan oralit. 7etelah "3& jam berikutnya nilai ulang anak dan
pilihlah rencana pengobatan yang sesuai.
2.1.11. Peeriksaan 7a$oratori%
;emeriksaan laboratorium dari diare adalah1
;emeriksaan tinja
2akroskopis dan mikroskopis
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest , bila diduga
terdapat intoleransi gula.
Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 43/73
;emeriksaan gangguan keseimbangan asam3basa dalam darah, dengan menentukan
pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa gas darah
menurut 7=-; (bila memungkinkan).
;emeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
;emeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam
serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 44/73
;emeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasite
secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
Penanganan Diare
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam penanggulangan diare adalah masalah
kehilangan cairan yang berlebihan (dehidrasi). Dehidrasi ini bila tidak segera diatasi
dapat memba0a bahaya terutama bagi balita dan anak3anak. Bagi penderita diare
ringan diberikan oralit, tetapi bila dehidrasi berat maka perlu dibantu dengan cairan
intra%ena atau infus. Hal yang tidak kalah penting dalam menanggulangi kehilangan
cairan tubuh adalah pemberian makanan kembali
(re'ee#ing" sebab selama diare pemasukan makanan akan sangat kurang karena akan
kehilangan nafsu makan dan kehilangan makanan secara langsung melalui tinja atau
muntah dan peningkatan metabolisme selama sakit. (sitorus, *++$).
2.1.13. Koplikasi
7ebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi
berbagai macam komplikasi seperti1
Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotoni, isotonic atau hipertoni ).
-enjatan hipovolemi
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 45/73
Hypokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia,
perubahan pada elektrokardiogram).
Hipoglikemia.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 46/73
!ntoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enim lactase karena kerusakan
%ili mukosa usus halus.
Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.
2alnutrisi energy protein, karena selain diare dan muntah penderita juga mengalami
kelaparan.
2.2. Konsep Balita
Balita adalah anak dengan usia diba0ah 4 tahun dengan karakteristik pertumbuhan
yakni pertumbuhan cepat pada usia +3" tahun dimana umur 4 bulan BB naik * BB
lahir dan & BB lahir pada umur " tahun dan menjadi ' pada umur * tahun.
;ertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih * kgCtahun, kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir. (7oetjiningsih, *++").
Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata ba0ah lima tahun. !stilah
ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan kelompok usia
tersendiri yang menjadi sasaran program K! (Kesehatan !bu dan nak) di lingkup
Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat
pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. ;eriode tumbuh kembang anak
adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akanmempengaruhi dan menentukan perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya (supartini, *++').
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 47/73
Ba0ah 6ima =ahun atau sering disingkat sebagai balita, merupakan salah satu
periode usia manusia setelah bayi sebelum anak a0al. -entang usia balita
dimulai dari satu sampai dengan lima tahun, atau bisa digunakan perhitungan
bulan yaitu usia "*3+ bulan. ;eriode usia ini disebut juga sebagai usia
prasekolah (<ikipedia, *++#). sebagai berikut1
;erkembangan fisik
Di a0al balita, pertambahan berat badan Balita merupakan singkatan ba0ah lima
tahun, satu periode usia manusia dengan rentang usia dua hingga lima tahun, ada
juga yang menyebut dengan periode usia prasekolah. ;ada fase ini anak
berkembang dengan sangat pesat (9hoirunisa, *++# 1 "+). ;ada periode ini, balita
memiliki ciri khas perkembangan menurun disebabkan banyaknya energi untuk
bergerak.
;erkembangan ;sikologi
Dari sisi psikomotor, balita mulai terampil dalam pergerakannya (lokomotion),
seperti berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam,
melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan
mempertahankan rentang atensi. ;ada akhir periode balita kemampuan motorik
halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis, menggambar,
menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya
menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit
serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali
sepatu. Dari sisi
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 48/73
kognitif, pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Kemampuan bahasa
balita tumbuh dengan pesat. ;ada periode a0al balita yaitu usia dua tahun
kosa kata rata3rata balita adalah 4+ kata, pada usia lima tahun telah menjadi
diatas "+++ kosa kata. ;ada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan
kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari
bahasa ibunya (9hoirunisa, *++# 1 "+).
Komunikasi pada balita
Karakteristik anak usia balita (terutama anak usia diba0ah & tahun atau todler)
sangat egosentris. 7elain itu, anak juga mempunyai perasaan takut pada
ketidaktahuannya sehingga anak perlu diberi tahu tentang apa yang akan
terjadi pada dirinya.
spek bahasa, anak belum mampu berbicara secara fasih, oleh karena itu, saatmenjelaskan, gunakan kata yang sederhana, singkat, dan gunakan istilah yang
dikenalnya. ;osisi tubuh yang baik saat berbicara pada anak adalah jongkok,
duduk di kursi kecil, atau berlutut sehingga pandangan mata kita akan sejajar
dengannya. 7atu hal yang akan mendorong anak untuk meningkatkan
kemampuan dalam berkomunikasi adalah dengan memberikan pujian atas apa
yang telah dicapainya atau ditunjukkannya terhadap orang tuanya (7upartini,
*++').
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 49/73
2.3. Tin&a%an U% Tentang 8aktor9faktor :ang Ber'%$%ngan Dengan
Ke&adian Diare Ak%t Pada Balita
Faktor3faktor yang berhubungan yaitu
Faktor lingkungan
7ejak pertengahan abad ke3"4 para ahli kedokteran telah menyebutkan bah0a tingkat
kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. 2enurut model segitiga
epidemiologi, suatu penyakit timbul akibat beroperasinya faktor agen, host dan
lingkungan. 2enurut model roda timbulnya penyakit sangat tergantung dari
lingkungan (2ukono, "##4). Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat
penting terhadap timbulnya berbagai penyakit tertentu, sehingga untuk memberantas penyakit menular diperlukan upaya perbaikan lingkungan (=risnanta, "##4). 2elalui
faktor lingkungan, seseorang yang keadaan fisik atau daya tahannya terhadap
penyakit kurang, akan mudah terserang penyakit (7lamet, "##'). ;enyakit3penyakit
tersebut seperti diare, kholera, campak, demam berdarah dengue, difteri, pertusis,
malaria, influena, hepatitis, tifus dan lain3lain yang dapat ditelusuri determinan3
determinan lingkungannya (oerolandra, "###).
7alah satu penyebab diare adalah faktor lingkungan dimana terdapatnya air danmakanan yang tidak sehat sehingga menimbulkan diare. 7umber dari pencemaran air
biasanya kotoran dalam air bekas cucian atau bekas mandi atau kurangnya kakus
yang baik. ir yang
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 50/73
diperoleh dari perusahaan air minum negara maupun air bersih karena
dia0asi terus menerus. =etapi jika sumber air milik kita sendiri misalnya
sumur dilingkungan rumah atau aliran air yang le0at didekat rumah
biasanya mudah tercemar. ;enyebab melalui air atau makanan dari orang
keorang atau kontak langsung dari tinja dapat menyebabkan timbulnya
diare selain faktor3faktor yang mempengaruhi terjadi penularan
diantaranya air bersih, fasilitas sanitasi dan kebiasaan yang tidak sehat.
;ada faktor lingkungan ini meliputi1 a. 7umber air
ir adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia, bahkan hampir
A+5 tubuh manusia mengandung air. ir dipakai untuk keperluan makan,
minum, mandi, dan pemenuhan kebutuhan yang lain, maka untuk
keperluan tersebut <H: menetapkan kebutuhan per orang per hari untuk
hidup sehat + liter. 7elain dari peranan air sebagai kebutuhan pokok
manusia, juga dapat berperan besar dalam penularan beberapa penyakitmenular termasuk diare.
7umber air yang digunakan masyarakat adalah air permukaaan yang
merupakan air sungai, dan danau. ir tanah yang tergantung
kedalamannya bisa disebut air tanah dangkal atau air tanah dalam. 7yarat
air minum ditentukan oleh syarat fisik, kimia dan bakteriologis. 7yarat
fisik yakni, air tidak ber0arna, tidak berasa, tidak berbau, jernih dengan
suhu sebaiknya di ba0ah suhu udara
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 51/73
sehingga terasa nyaman. 7yarat kimia yakni, air tidak mengandung at
kimia atau mineral yang berbahaya bagi kesehatan misalnya 9:*, H*7,
H'. 7yarat bakteriologis yakni, air tidak mengandung bakteri E. coli
yang melampaui batas yang ditentukan, kurang dari setiap "++ cc air.
;ada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. 7umber3
sumber air ini antara lain 1 air hujan, mata air, air sumur dangkal, air
sumur dalam, air sungai danau.
ntuk mencegah terjadinya diare maka air bersih harus diambil dari
sumber yang terlindungi atau tidak terkontaminasi. 7umber air bersih
harus jauh dari kandang ternak dan kakus paling sedikit "+ meter dari
sumber air. ir harus ditampung dalam 0adah yang bersih dan untuk
minum harus dimasak. 2asyarakat yang terjangkau oleh penyediaan
air bersih mempunyai resiko menderita diare lebih kecil bila
dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih.
b. =empat pembuangan kotoran manusia (tinja)
Kotoran manusia C tinja adalah semua benda atau at yang tidak
dipakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh seperti
tinja, air seni dan 9:*. ;embuangan tinja merupakan bagian penting
dari kesehatan lingkungan. pembuangan tinja yang tidak tepat dapat
berpengaruh langsung terhadap insiden penyakit tertentu yang
penularannya melalui tinja antara lain penyakit diare. 2asalah
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 52/73
pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok karena
kotoran manusia adalah sumber penyebaran penyakit yang
multikompleks. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja
manusia antara lain 1 tipus, diare, disentri, kolera, bermacam3
macam cacing seperti cacing gelang, kremi, tambang, pita,
schistosomiasis.
Keluarga yang tidak memiliki jamban harus membuat jamban dankeluarga harus membuang air besar dijamban. /amban harus dijaga
dengan mencucinya dengan teratur, jika tidak ada jamban maka
anggota keluarga harus membuang air besar jauh dari rumah, jalan,
dan daerah anak bermain dan paling kurang "+ meter dari air bersih.
ntuk menjaga kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka
pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik. 7uatu
jamban memenuhi syarat kesehatan apabila memenuhi syarat
kesehatan tidak mengotori permukaan tanah, tidak mengotori air
permukaan, tidak mengotori air tanah, kotoran tidak boleh terbuka
sehingga dapat dipergunakan oleh lalat untuk bertelur atau
berkembang biak, kakus harus terlindung atau tertutup,
pembuatannya mudah dan murah (otoatmodjo, *++&). =empat
pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sanitasi akan
meningkatkan resiko terjadinya diare berdarah pada anak balita
sebesar dua kali lipat dibandingkan keluarga yang mempunyai
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 53/73
kebiasaan membuang tinjanya yang memenuhi syarat sanitasi
(<ibo0o, *++&). 2enurut hasil penelitian !rianto, bah0a anak
balita berasal dari keluarga yang menggunakan jamban (kasus)
yang dilengkapi dengan tangki septik, pre%alensi diare A,'5 terjadi
dikota dan A,*5 didesa. 7edangkan keluarga yang menggunakan
kakus tanpa tangki septik "*,"5 diare terjadi dikota dan $,#5
didesa. Kejadian diare tertinggi terdapat pada keluarga yang
mempergunakan sungai sebagai tempat pembuangan tinja, yaitu
"A,+5 dikota dan "*,A5 didesa. Bangunan kakus yang memenuhisyarat kesehatan terdiri dari 1 rumah kakus, lantai kakus, sebaiknya
semen, slab, closet tempat feses masuk, pit sumur penampungan
feses atau cubluk, bidang resapan, bangunan jamban ditempatkan
pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, tidak menimbulkan
bau, disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih.
/enis kakus antara lain (otoatmodjo, *++&) 1 (a) !it privy
(cubluk), 6ubang dengan diameter $+3"*+ cm sedalam *,43$ m.
Dinding diperkuat dengan batu3bata, hanya dapat dibuat di tanah
atau dengan air tanah dalam. (b) Angsatrine, Closet nya berbentuk
leher angsa sehingga selalu terisi air. Fungsinya sebagai sumbat
sehingga bau busuk tidak keluar. (c) ore# hole latrine, 7eperti
cubluk, hanya ukurannya kecil, karena untuk sementara. /ika penuh
dapat meluap sehingga mengotori air permukaan. (d) Overhung
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 54/73
latrine, -umah kakusnya dibuat di atas kolam, selokan, kali, ra0a dan
lain3lain. Feses dapat mengotori air permukaan. (e) /amban cempung,
kakus ( !it )atrine ), /amban cemplung kurang sempurna karena tanpa
rumah jamban dan tanpa tutup. 7ehingga serangga mudah masuk dan
berbau, dan jika musim hujan tiba maka jamban akan penuh oleh air.
Dalamnya kakus ",43& meter, jarak dari sumber air minum sekurang3
kurangnya "4 meter. (f) /amban empang ikan ( 'ishpon# latrine),
/amban ini dibangun di atas empang ikan. Di dalam sistem ini terjadi
daur ulang, yakni tinja dapat dimakan ikan, ikan dimakan orang danselanjutnya orang mengeluarkan tinja yang dimakan, demikian
seterusnya.
c. ;embuangan sampah
7ampah adalah semua at atau benda yang sudah tidak terpakai baik
yang berasal dari rumah tangga atau hasil proses industri. /enis3 jenissampah antara lain, yakni sampah an3organik, adalah sampah yang
umumnya tidak dapat membusuk, misalnya1 logamCbesi, pecahan
gelas, plastik. 7ampah organik, adalah sampah yang pada umumnya
dapat membusuk, misalnya 1 sisa makanan, daun3daunan, buah3
buahan. 9ara pengolahan sampah antara lain sebagai berikut1
(otoatmodjo, *++&).
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 55/73
". ;engumpulan dan pengangkutan sampah
;engumpulan sampah diperlukan tempat sampah yang terbuat dari
bahan yang mudah dibersihkan, tidak mudah rusak, harus tertutup
rapat, ditempatkan di luar rumah. ;engangkutan dilakukan oleh dinas
pengelola sampah ke tempat pembuangan akhir (=;).
*. ;emusnahan dan pengelolaan sampah
Dilakukan dengan berbagai cara yakni, ditanam ()an#'ill", dibakar
( nceneration", dijadikan pupuk (Composting".
d. 6ingkungan ;erumahan
Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan
keadaan higiene dan sanitasi lingkungan. dapun syarat3syarat rumah
yang sehat ditinjau dari %entilasi, cahaya, luas bangunan rumah,
Fasilitas3fasilitas di dalam rumah sehat sebagai berikut 1 (otoatmodjo,
*++&). (") entilasi, Fungsi %entilasi adalah untuk menjaga agar aliran
udara di dalam rumah tersebut tetap segar dan untuk membebaskan
udara ruangan dari bakteri3bakteri, terutama bakteri patogen.. 6uas
%entilasi kurang lebih "43*+ 5 dari luas lantai rumah. (*) 9ahaya,-umah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, kurangnya cahaya
yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari
disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat baik
untuk hidup dan
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 56/73
berkembangnya bibit penyakit. ;enerangan yang cukup baik siang
maupun malam "++3*++ lu. (&) 6uas bangun rumah, 6uas bangunan
yang optimum adalah apabila dapat menyediakan *,43& m* untuk tiap
orang. /ika luas bangunan tidak sebanding dengan jumlah penghuni
maka menyebabkan kurangnya konsumsi :*, sehingga jika salah satu
penghuni menderita penyakit infeksi maka akan mempermudah
penularan kepada anggota keluarga lain. (') Fasilitas3fasilitas dalam
rumah sehat, -umah yang sehat harus memiliki fasilitas seperti penyediaan air bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan
sampah, pembuangan air limbah, fasilitas dapur, ruang berkumpul
keluarga, gudang, kandang ternak.
e. ir 6imbah
ir limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri dan pada umumnya mengandung bahan atau at yang
membahayakan. 7esuai dengan at yang terkandung di dalam air
limbah, maka limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan
menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup
antara lain limbah sebagai media penyebaran berbagai penyakit
terutama kolera, diare, typus, media berkembangbiaknya
mikroorganisme patogen, tempat berkembangbiaknya nyamuk,
menimbulkan bau yang tidak enak serta pemandangan yang tidak
sedap, sebagai sumber pencemaran air permukaan tanah dan
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 57/73
lingkungan hidup lainnya, mengurangi produkti%itas manusia, karena bekerja
tidak nyaman (otoatmodjo, *++&).
saha untuk mencegah atau mengurangi akibat buruk tersebut diperlukan
kondisi, persyaratan dan upaya sehingga air limbah tersebut tidak
mengkontaminasi sumber air minum, tidak mencemari permukaan tanah, tidak
mencemari air mandi, air sungai, tidak dihinggapi serangga, tikus dan tidak
menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit dan %ektor, tidak terbukakena udara luar sehingga baunya tidak mengganggu.
Faktor pengetahuan ibu
;engalaman atau pengetahuan yang dimiliki seorang ibu merupakan faktor
yang sangat berperan dalam menginterpretasikan suatu rangsangan yang
diperoleh. ;engalaman masa lalu akan menyebabkan terjadinya perbedaandalam interpretasi, sebelum seseorang mengadobsi perilaku baru, harus tahu
terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau
keluarganya (otoatmodjo, *++4).
;engetahuan dan sikap ibu sangat berpengaruh dalam terjadinya diare pada
anak balita. Bila pengetahuan ibu baik, ibu akan mengetahui cara mera0at
anak yang menderita diare dirumah dan berobat atau merujuk kesarana
kesehatan. ;engetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perilaku seseorang. ;engetahuan berpengaruh terhadap praktik, baik secara
langsung maupun tidak langsung, melalui perantara
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 58/73
sikap. ;raktik seseorang dibentuk oleh interaksi indi%idu dengan
lingkungan, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap terhadap
objek. Dengan demikian, ibu yang kurang baik sikapnya dalam
penatalaksanaan diare tidak mendukung praktik ibu dalam
penatalaksanaan diare.
;ada faktor ;engetahuan ibu ini meliputi1 a. mur
7emakin lanjut usia seseorang semakin meningkat pula kede0asaan
tehnisnya, demikian pula psikologis serta menunjukan kematangan ji0a.
sia yang semakin meningkat akan meningkat pula kebijaksanaan
kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, berfikir rasional,
mengendalikan emosi, dan bertoleransi terhadap pandangan orang lain,
sehingga berpengaruh terhadap peningkatan moti%asinya.
b. ;endidikan
;endidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan
sikap dan bentuk3bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana ia
hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan
yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga
ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan
kemampuan indi%idu yang optimum (!hsan, "##A). =ingginya angka
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 59/73
kesakitan dan kematian karena diare di !ndonesia disebabkan oleh
faktor kesehatan lingkungan yang belum memadai, keadaan gii,
kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi, dan perilaku
masyarakat yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi keadaan penyakit diare (Depkes -!, "##4).
Hasil penelitian didapatkan bah0a kelompok ibu dengan tingkat
pendidikan 76=; keatas, mempunyai kemungkinan ", kali lebih baikdalam memberikan cairan rehidrasi pada balita, bila dibandingkan
dengan kelompok ibu yang tingkat pendidikannya 7D keba0ah.
;enelitian <ibo0o dkk (*++*), menunjukan bah0a *&,$5 kejadian
diare pada anak balita yang ibunya memiliki tingkat pengetahuan
tentang diare dengan kategori kurang. Berdasarkan tingkat pendidikan
ibu, balita yang memiliki ibu dengan pendidikan rendah (76= ba0ah)
lebih berisiko menderita diare daripada balita dengan ibu
berpendidikan tinggi.
c. Kebiasaan ibu mencuci tangan
Diare merupakan salah satu penyakit yang penularannya berkaitan
dengan penerapan peilaku hidup bersih dan sehat. 7ebagian besar
kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur oral . kuman3
kuman tersebut ditularkan dengan perantara air atau bahan yang
tercemar tinja yang mengandung mikroorganisme patogen dengan
melalui air minum. ;ada penularan seperti ini,
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 60/73
tangan memegang peranan penting, karena le0at tangan yang tidak
bersih makanan atau minuman tercemar kuman penyakit masuk
ketubuh manusia.
;emutusan rantai penularan penyakit seperti ini sangat berhubungan
dengan penyediaan fasilitas yang dapat menghalangi pencemaran
sumber perantara oleh tinja serta menghalangi masuknya sumber
perantara tersebut kedalam tubuh melalui mulut. Kebiasaanmencuci tangan pakai sabun adalah perilaku sangat penting bagi
upaya mencegah diare. Kebiasaan mencuci tangan diterapakan
setelah buang air besar, setelah menangani tinja anak, sebelum
makan atau memberi makan anak dan sebelum menyiapkan
makanan. Kejadian diare makanan terutama yang berhubungan
langsung dengan makanan anak seperti botol susu, cara menyimpan
makanan serta tempat keluarga membuang tinja anak. Hubungan
kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare dikemukakan oleh
Bokurt et al (*++&) diturki, orang tua yang tidak mempunyai
kebiasaan mencuci tangan sebelum mera0at anak, anak mempunyai
risiko lebih besar terkena diare dan juga mendapatkan adanya
hubungan antara kebiasaan mencuci tangan ibu dengan kejadian
diare pada balita dan anak.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 61/73
Faktor sosial ekonomi masyarakat
Kemiskinan didefinisikan sebagai suatu tingkat kekurangan materi pada
sejumlah orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku
dalam masyarakat yang bersangkutan. Kemiskinan bukan semata3mata
kekurangan dalam ukuran ekonomi, tapi juga melibatkan kekurangan dalam
ukuran kebudayaan dan keji0aan (7uburratno, *++'). Kemiskinan
bertanggung ja0ab atas penyakit yang ditemukan pada anak. Hal ini karenakemiskinan mengurangi kapasitas orang tua untuk mendukung pera0atan
kesehatan yang memadai pada anak, cenderung memiliki higiene yang kurang,
miskin diet, miskin pendidikan. 7ehingga anak yang miskin memiliki angka
kematian dan kesakitan yang lebih tinggi untuk hampir semua penyakit.
Frekuensi relatif anak dari orang tua yang berpenghasilan rendah * kali lebih
besar menyebabkan berat badan lahir rendah (BB6-), & kali lebih tinggi
resiko imunisasi terlambat dan ' kali lebih tinggi menyebabkan kematian anak
karena penyakit dibanding anak yang orang tuanya berpenghasilan cukup.
(Behrman, "###). ntuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah harus
memiliki informasi atau peta kemiskinan agar dapat membuat kebijakan3
kebijakan yang tepat dalam pengentasan kemiskinan ini, menentukan target
penduduk miskin sehingga dapat memperbaiki posisi mereka, dan dapat
menge%aluasi program3program yang berkenan dengan penanggulangan
kemiskinan.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 62/73
7osial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor3faktor
penyebab diare. Kebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari
keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk,
tidak mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan
kesehatan.
Faktor sosial ekonomi masyarakat pada kejadian diare ini di pengaruhi
oleh1
a. ;ekerjaan
2enurut Khomsan (*++'), permasalahan penyakit dia0ali masalah
kesehatan berakar dari kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi
yang belum membaik. ;ermasalahan kesehatan dapat dikendalikan
apabila angka kemiskinan dikurangi serta perlakuan yang adil pada perempuan bisa menjadi salah satu kunci pemecahan masalah kesehatan.
7tatus sosial perempuan akan meningkat apabila mereka mempunyai
posisi ekonomi yang baik. Hal ini juga disertai dengan mendapatkan
pendidikan, dan kesehatan yang lebih baik bagi anak3anaknya. ;ekerjaan
ayah dan ibu dapat dikategorikan sebagai pega0ai negeri dan pega0ai
s0asta memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan
ayah dan ibu yang bekerja sebagai buruh atau petani. Kondisi ini
mempengaruhi ibu dalam mengasuh anaknya, ibu yang bekerja
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 63/73
harus membiarkan anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai
resiko lebih besar untuk terjadi diare (>iyantini, *+++).
Faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi
Kontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum
yang tidak dimasak dapat juga terjadi se0aktu mandi dan berkumur. Kontak
kuman pada kotoran dapat langsung ditularkan pada orang lain apabila
melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut dipakai untuk
memegang makanan. Kontaminasi alat3alat makan dan dapur.
Faktor susunan makanan berpengaruh terhadap terjadinya diare disebabkan
karena kemampuan usus untuk menghadapi kendala yang berupa1
a. ntigen
7usunan makanan mengandung protein yang tidak homolog, sehingga dapat
berlaku sebagai antigen. 6ebih3lebih pada bayi dimana kondisi kesehatan local
usus belum sempurna sehingga terjadi molekul makro.
b. :smolaritas
7usunan makanan baik berupa formula susu maupun makanan padat yang
memberikan osmolaritas yang tinggi sehingga dapat menimbulkan diare.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 64/73
c. 2alabsorbsi
Kandungan nutrient makanan yang berupa karbohidrat, lemak, maupun
protein dapat menimbulkan intoleransi, malabsorbsi, maupun alergi
sehingga terjadi diare pada balita maupun pada anak.
d. 2ekanik
Kandungan serat yang berlebihan dalam susunan makanan secara
mekanik dapat merusak fungsi mukosa usus sehingga timbul diare.
(otoatmodjo, *++&)
Kerangka Berfikir
Kerangka Toeritis
Faktor !nfeksi 1
Faktor makanan 1
3
!nfeksi enteral
3
2akanan
(bakteri,
%irus,
basi.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 65/73
parasite).
3
2akanan
3
!nfeksi parenteral
beracun.
3
2alabsorbsi
3
lergi
(karbohidrat,
terhadap
lemak, dan
makanan.
protein).
Diare balita
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 66/73
Faktor lingkungan 1
7umber air.
=empat pembuangan tinja.
;embuangan
sampah.
6ingkungan
perumahan.
ir limbah.
Faktor
Faktor makanan dan
pengetahuan ibu 1
Faktor social
minuman yang
3
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 67/73
mur
ekonomi
dikonsumsi 1
masyarakat 1
3
;endidikan
3
ntigen
3
Kebiasaan
3 ;ekerjaan
3
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 68/73
:smolaritas
ibu
3
2alabsorbsi
mencuci
3
2ekanik
tangan
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 69/73
2..2. Kerangka Konsep
Bagan Kerangka konsep
-!8B86 !D8;8D8 -!B86 D8;8D8
LINGKUNGAN
PENGETAHUAN IBU
SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT
MAKANAN DAN
KEJADIAN
MINUMAN YANG
DIARE
DIKONSUMSI
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 70/73
UMUR BALITA
STATUZ GIZI
LAKTOSA (SUSU KALENG)
Keterangan 1
ariabel !ndependen
ariabel Dependen
Iang diteliti
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 71/73
? =idak diteliti
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 72/73
2.!. )ipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ha1
6ingkungan berhubungan dengan kejadian diare akut pada balita.
=ingkat ;engetahuan ibu berhubungan dengan kejadian diare akut pada balita.
7osial ekonomi masyarakat berhubungan dengan kejadian diare akut pada balita.
2akanan dan minuman yang dikonsumsi berhubungan dengan kejadian diare akut
pada balita.
7/25/2019 2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025 (1)
http://slidepdf.com/reader/full/2013-1-14201-841409025-bab2-27072013055025-1 73/73