bab ii tinjauan pustaka 2.1 tinjauan tentang pola...

26
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola Menyusui 2.1.1 Klasifikasi Pola Menyusui Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori yaitu : 1. Menyusui Eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui (kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan adalah menyusui bayi tetapi pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasis air, misalnya teh, sebagai makanan/minuman prelakteal sebelum ASI keluar. 3. Menyusui Parsial adalah menyusui bayi serta diberikan makanan buatan selain ASI, baik susu formula, bubur atau makanan lainnya sebelum bayi berumur enam bulan, baik secara kontinyu maupun diberikan sebagai prelakteal. 2.1.2 Definisi Menyusui Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004, menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi. Menyusui merupakan proses alamiah yang keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya mahal, namun

Upload: duongdat

Post on 10-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Pola Menyusui

2.1.1 Klasifikasi Pola Menyusui

Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori

yaitu :

1. Menyusui Eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman

lain, termasuk air putih, selain menyusui (kecuali obat-obatan dan vitamin

atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan.

2. Menyusui Predominan adalah menyusui bayi tetapi pernah memberikan

sedikit air atau minuman berbasis air, misalnya teh, sebagai

makanan/minuman prelakteal sebelum ASI keluar.

3. Menyusui Parsial adalah menyusui bayi serta diberikan makanan buatan

selain ASI, baik susu formula, bubur atau makanan lainnya sebelum bayi

berumur enam bulan, baik secara kontinyu maupun diberikan sebagai

prelakteal.

2.1.2 Definisi Menyusui

Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004, menyusui adalah suatu cara yang

tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan

perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan

yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi. Menyusui merupakan proses alamiah

yang keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya mahal, namun

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

10

10

membutuhkan kesabaran, waktu, dan pengetahuan tentang menyusui serta

dukungan dari lingkungan, terutama suami (Roesli, 2004).

Menyusui adalah suatu proses alamiah yang besar artinya, bagi

kesejahteraan bagi bayi, ibu, dan keluarga. Dengan menyusui, maka kesuburan

ibu akan menurun, dan penurunan kesuburan ini dapat menghindari kehamilan

berikutnya dalam interval waktu yang singkat,sehingga ibu dapat mencurahkan

perhatian dan kasih sayang sepunuhnya bagi pertumbuhan bayinya, memberi

kesempatan pada ibu untuk memulihkan kondisi setelah kehamilan dan persalinan

(Nindya, 2006). Menurut Yuliarti (2010) menyusui merupakan kegiatan yang

menyenangkan bagi ibu sekaligus memberikan manfaat yang tidak terhingga pada

anak.

2.1.3 Teknik Menyusui Yang Benar

1. Duduklah di kursi atau di tempat yang mempunyai sandaran punggung

dengan enak dan nyaman. Pakailah bantal untuk mengganjal bayi supaya

tidak terlalu jauh dari payudara.

2. Bila hendak memulai menyusui dengan payudara kiri, letakkan kepala bayi

pada siku bagian dalam lengan kiri ibu memegang pantat atau paha kiri

bayi.

3. Sanggahlah payudara kiri ibu dengan ke 4 jari tangan di bawahnya dan ibu

jari di atasnya.

4. Sentuhlah mulut bayi dengan putimg suatu bayi

5. Tunggulah sampai bayi membuka mulutnya lebar-lebar

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

11

11

6. Tengadahkan sedikit kepala bayi dan masukkan secepatnya seluruh puting

susu dan arcola ke dalam mulut bayi, sehingga terletak di antara lidah dan

langit-langit mulutnya. Lalu dekap bayi ke tubuh ibu dan ujung bidang

menyentuh payudara ibu. Dengan ibu jari tekanlah sedikit payudara kiri ibu

supaya bayi dapat bernafas dengan baik.

7. Setelah selesai menyusui, tekanlah dagunya atau pijatlah hidungya untuk

melepas hisapan bayi.

8. Setelah itu sebelum menyusui dengan payudara yang satu lagi, bayi di

sendawakan terlebih dahulu ia agar tidak muntah ( Atikah & Eni, 2010).

2.1.4 Sepuluh Langkah Tahapan Keberhasilan Menyusui

1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10

langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI

2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan melakukan pelatihan staf sendiri atu

lainya

3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah

keberhasilan menyusui

4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (30-60 menit setelah

lahir).

5. Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan

tubuh bayi dan peletakan mulut bayi pada payudara).

6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman tambahan lain sejak lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi.

8. Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

12

12

9. Tidak memberikan dot atau compeng.

10. Menindak lanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan (IDAI,2008)

2.1.5 Perilaku Seputar Menyusui

Pemberian ASI tak lepas dari tatanan budaya. Di dalam buku kehamilan,

kelahiran, perawatan ibu dan bayi, dalam Konteks Budaya (Meutia F, Sarwono,

editor.2002) dituturkan berbagai gambaran perilaku menyusui pada masyarakat

yang di teliti. Penuturan para antropolog yang melakukan penelitian dan

menuliskan hasilnya dalam buku ini mengungkapkan adanya perhatian dan

perlakuan khususnya terhadap ibu dalam masa kehamilanya, saat persalinan dan

pasca persalinan.

Perilaku dibentuk oleh kebiasaan, yang biasa diwarnai oleh adat (budaya),

tatanan norma yang berlaku di masyarakat (sosial), dan kepercayaan (agama).

Perilaku umunya tidak secara tiba-tiba. Perilaku adalah hasil dari proses yang

berlangsung selama masa perkembangan. Setiap orang selalu terpapar dan

tersentuh oleh kebiasaan dilingkunganya serta mendapat pengaruh dari

masyarakat, baik secara langsung maupun tak langsung. Pemahaman terhadap

latar belakang sosial, budaya, agama dan pendidikan seseorang akan lebih

memudahkan upaya mengenal perilaku dan alasan yang mendasarinya.

Membantu ibu agar biasa menyusui bayinya dengan benar memerlukan

pemahaman tentang perilaku ibu, keluarga, dan lingkungan sosial budayanya

dalam hal menyusui pemahaman ini perlu agar bisa lebih mengetahui alasan ibu

untuk menyusui atau tidak menyusui.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

13

13

Lingkungan menjadi faktor penentu kesiapan dan kesediaan ibu menyusui

bayinya. Tatanan budaya cukup berpengaruh dalam pengambilan keputusan ibu

untuk menyusui atau tidak menyusui. Pengalaman dalam keluarga ibu tentang

menyusui , pengalaman ibu, pengalaman ibu dan keluarganya, tentang manfaat

ASI, dan sikap ibu terhadap kehamilanya (diinginkan atau tidak), sikap suami dan

keluarga lainya terhadap pengambilan keputusan untuk menyusui atau tidak.

Persepsi ibu tentang dirinya, pandangan ibu tentang payudaranya, penghayatan

ibu tentang ke ibuan-nya merupakan unsur utama yang menetukan keberhasilan

pemberian ASI. Kemampuan ibu untuk segera mandiri dalam pengambilan

keputusan juga penting. Apakah hal ini dimungkinkan oleh latar belakang sosial

budaya dan agamanya (Suradi, 2003).

2.2 Tinjauan Tentang ASI Eksklusif

2.2.1 Definisi ASI Eksklusif

Menurut Roesli (2005), yang di maksud dengan ASI Eksklusif atau lebih

tepat pemberian ASI secara Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa

penambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan

tanpa penambahan makanan padap seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,

bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI secara Eksklusif ini dianjurkan untuk jangka

waktu setidaknya selama 6 bulan, dan setelah 6 bulan bayi sudah mulai

diperkenalkan dengan makanan padat. Sedangkan ASI dapat diberikan sampai

berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun.

ASI Eksklusif didefinisikan sebagai konsumsi dan asupan makanan bagi

bayi, asupan makanan tersebut adalah air susu ibu tanpa suplemen jenis apapun

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

14

14

baik itu air, juice, makanan dalam bentuk apapun kecuali vitamin, mineral, dan

pengobatan (Baskoro, 2008)

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah lahir sampai

bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus

merangsang produksi ASI sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan

bayi dan bayi akan terhindar dari diare (Purwanti, 2004).

2.2.2 Kandungan Nutrisi ASI Eksklusif

Sebagai makanan yang tak tergantikan, tentu saja komposisi nutrisi yang

terkandung dalam ASI berbeda dengan susu formula atau susu sapi. Secara umum,

ASI mengandung komponen mikro dan makro nutrient. Komponen makronutrien

dalam ASI antara lain karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan kandungan

mikronutrien dalam ASI adalah vitamin dan mineral. Komposisi gizi ASI, sebagai

berikut.

1. Karbohidrat

Karbohidrat terbanyak yang ada dalam ASI adalah laktosa. Jumlahnya

juga lebih banyak dari pada susu sapi. Laktosa diperlukan dalam

pertumbuhan otak. Laktosa memiliki struktur kimia berupa sepasang gula,

yaitu glukosa dan galaktosa. Galaktosa inilah sebagai makanan utama dalam

pengembangan jaringan otak jumlah galaktosa dalam ASI lebih banyak dari

pada mamalia lain seperti sapi. Tentu saja, hal itu di karenakan manusia

memiliki ukuran otak yang lebih besar sehingga memerlukan makanan yang

lebih banyak dari pada anak sapi.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

15

15

Selain itu, laktosa juga berfungsi mempertinggi penyerapan kalsium.

Selain berfungsi sebagai sumber energi, laktosa juga terdapat di dalam usus

yang di ubah menjadi asam laktat. Di dalam usus, asam laktat tersebut

bermanfaat mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak di inginkan, serta

membantu penyerapan kalsium dan mineral-mineral lainnya.

Dengan demikian, penyerapan laktasi ASI lebih baik dibanding

laktosa susu sapi atau susu formula. Dan, ini membuktikan bahwa ASI

merupakan makanan yang tak tergantikan.

2. Protein

Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi. Protein yang terdapat

pada ASI dan susu sapi terdiri atas protein whey dan casein. Di dalam ASI,

lebih banyak terdapat protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus

bayi. Sedangkan casein cenderung lebih susah dicerna oleh usus bayi, yang

banyak terkandung dalam ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih

lengkap dibandingkan susu sapi, salah satunya adalah taurin. Asam amino

jenis ini banyak ditemukan didalam ASI yang sangat penting perannya bagi

perkembangan otak. Selain itu, ASI juga kaya nukleotida yang berperan

meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang

pertumbuhan bakteri baik yang ada didalam usus, meningkatkan penyerapan

besi, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Lemak

Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari

lemak. Lemak dalam ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dari

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

16

16

pada lemak susu sapi. ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah

lemak. Kadar lemak ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi

atau susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini sangat dibutuhkan untuk

mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Lemak omega

3 dan omega 6 banyak ditemukan dalam ASI, yang berperan dalam

perkembangan otak. Demikian, juga dengan DHA dan ARA hanya terdapat

dalam ASI, yang berperan dalam perkembangan jaringan saraf dan retina

mata. ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang

seimbang, yang sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

4. Karnitin

Karnitin dalam ASI sangat tinggi. Karnitin berfungsi membantu

proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan

metabolisme tubuh.

5. Vitamin K

Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga perlu

tambahan vitamin K yang biasanya dalam bentuk suntikan. Vitamin k

berfungsi sebagai faktor pembekuan darah.

6. Vitamin D

ASI hanya sedikit mengandung vitamin D sehingga, dengan

pemberian ASI Eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar sinar

matahari pagi, hal ini mencegah bayi dari menderita penyakit tulang karena

kekurangan vitamin D.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

17

17

7. Vitamin E

Salah satu keuntungan ASI adalah mengandung vitamin E yang cukup

tinggi, terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Fungsi penting

vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.

8. Vitamin A

ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup tinggi.

Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi

mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Inilah

alasan bahwa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan

daya tahan tubuh yang baik.

9. Vitamin yang larut dalam air

Hampir semua vitamin yang larut dalam air terdapat dalam ASI. Di

antaranya adalah vitamin B, vitamin C, dan asam folat. Kadar vitamin B1

dan B2 cukup tinggi dalam ASI, tetapi vitamin B6 dan B12 serta asam folat

rendah, terutama pada ibu yang kurang gizi. Sehingga, ibu yang menyusui

perlu tambahan vitamin ini.

10. Mineral

Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan mudah

diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat dalam susu sapi.

Mineral utama yang terdapat dalam susu sapi adalah kalsium yang berguna

bagi pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf, dan

pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium pada ASI lebih rendah dari

pada susu sapi, namun penyerapannya lebih besar. Bayi yang mendapat ASI

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

18

18

Eksklusif sangat kecil resikonya kekurangan zat besi, meskipun kadar zat

besi dalam ASI rendah. Hal ini dikarenakan zat besi yang terdapat dalam

ASI lebih mudah diserap dari pada yang terdapat dalam susu sapi. Mineral

yang cukup tinggi terdapat dalam ASI dibandingkan susu sapi dan susu

formula adalah selenium, yang berfungsi mempercepat pertumbuhan anak.

2.2.3 Manfaat Pemberian ASI Eksklusif

Roesli (2005), mengatakan ada beberapa manfaat pemberian ASI Eksklusif

bagi bayi dan ibu yaitu :

1. Manfaat ASI Eksklusif bagi bayi

1) Sebagai nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang

seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah

makanan yang paling smpurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan

tatalaksana yang benar ASI adalah makanan tunggal yang cukup memenuhi

kebutuhan bayi normal sampai umur 6 bulan.

2) Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi,parasit,dam jamur.

3) Meningkatkan kecerdasan

ASI adalah faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak bayi dan

anak. ASI yang didapat bayi selama proses menyusui akan memenuhi

kebutuhan nutrisi bayi, sehingga dapat menunjang perkembangan

kognitifnya. Perkembangan otak yang paling pesat terjadi pada usia 0-2 atau

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

19

19

3 tahun, dimana volume otak akan mencapai 80%. Karenanya pemberian

ASI sangat di butuhkan pada masa ini.

4) Meningkatkan jalinan kasih sayang

Bayi yang berada dalam dekapan ibunya karena menyusui akan

merasakan kasih sayang ibunya. Bayi juga akan merasa aman dan tentram,

terutama karena masih dapat mendengarkan detak jantung ibunya yang telah

ia kenal selama dalam kandungan. Perasaan terlindungi dan di sayang

merupakan dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian

yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.

5) Dasar perkembangan kepribadian anak

Menyusui bayi akan memperkuat ikatan batin ibu-anak. Rasa aman

dalam diri bayi akan tumbuh saat ia berada dalam dekapan ibunya. Ia

menikmati sentuhan kulit yang lembut dan mendengar bunyi jantung sang

ibu seperti yang telah dikenalnya selama dalam kehamilan. Kondisi tersebut

merupakan dasar bagi perkembangan emosi yang hangat pada diri anak.

Melalui proses menyusui, anak akan belajar berbagi dan memberikan kasih

sayang pada orang-orang di sekitarnya.

2. Manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi ibu

1) Mengurangi pendarahan setelah melahirkan

Apabila bayi segera disusui setelah dilahirkan maka kemungkinan

terjadinya pendarahan setelah melahirkan akan berkurang. Saat bayi

menghisap puting susu ibu, kelenjar pituitary akan terstimulasi untuk

meningkatkan produksi hormone oksitosin guna merangsang kontraksi otot-

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

20

20

otot di saluran ASI sehingga ASI terpancar keluar. Hal ini dikarenakan pada

ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitoksin yang berguna untuk

konstriksi atau penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan lebih cepat

berhenti.

2) Mengurangi terjadinya anemia

Bila pendarahan pasca persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih cepat,

maka resiko kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu akan

berkurang. Berhentinya pendarahan setelah persalinan akan mengurangi

terjadinya resiko kematian dan kekurangan darah yang menyebabkan

anemia pada ibu.

3) Menjarangkan kehamilan

Manfaat lain dari pemberian ASI secara Eksklusif adalah alat sebagai

kontrasepsi alamiah yang dapat mencegah kehamilan. Kemungkinan untuk

mencegah kehamilan bias mencapai 99%. Namun ada tiga syarat yang harus

dipenuhi, yaitu bayi belum diberi makanan lain, bayi belum berusia enam

bulan, dan ibu belum mengalami menstruasi.

4) Mengecilkan rahim

Kadar oksitoksin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu

rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih

cepat dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui. Dengan menyusui,

cadangan lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai sumber

energi selama kehamilan akan digunakan sebagai energi pembentuk ASI.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

21

21

Akibatnya, cadangan lemak tersebut akan menyusut, sehingga penurunan

berat badan ibupun akan terjadi lebih cepat.

5) Lebih cepat langsing kembali

Menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari

lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang

menyusui akan cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.

6) Mengurangi kemungkinan menderita kanker

Pada ibu yang memberikan ASI Eksklusif, kemungkinan menderita

kanker payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya

kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan

menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian

kanker payudara berkurang sampai 25%.

7) Lebih ekonomis/murah

Dengan memberikan ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu

formula, perlengkapan menyusui, persiapan pembuatan minum susu

formula. Selain itu, pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk

berobat baik, misalnya biaya jasa dokter, biaya pembelian obat-obatan,

bahkan mungkin biaya perawatan di rumah Sakit.

8) Hemat waktu dan tidak merepotkan

ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau

memasak air, juga tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

22

22

susu tidak terlalu panas. Pemberian susu botol akan merepotkan terutama

pada malam hari.

9) Portable dan praktis

Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga saat berpegian tidak

perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula tidak perlu

membawa alat listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. ASI dapat

diberikan di mana saja dan kapan saja dalam keadaan siap

dimakan/diminum, serta dalam suhu yang selalu tetap.

10) Memberikan kepuasan bagi ibu

Ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif akan merasakan kepuasan

dan kebahagiaan yang mendalam. Rasa bangga dan bahagia karena dapat

memberikan sesuatu dari dirinya demi kebaikan bayinya (menyusui

bayinya) akan memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayinya.

3. Manfaat pemberian ASI bagi keluarga

1) Aspek Ekonomi

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk

membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Penghematan

juga disebabkan karena bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang sakit

sehingga mengurangi biaya berobat.

2) Aspek Psikologi

Kebahagian keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga

suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan

keluarga.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

23

23

3) Aspek Kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan

saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapakan air masak, botol, dan dot yang

harus dibersikan serta minta pertolongan orang lain (Ambarwati dan

Wulandari, 2009).

2.2.4 Produksi ASI Eksklusif

Jika dilihat dari waktu produksinya, ASI dapat di bagi menjadi tiga jenis.

Berikut ketiga jenis ASI tersebut.

1. Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang pertama di keluarkan atau disekresi

oleh kelenjar payudara pada 4 hari pertama setelah persalinan. Komposisi

kolostrum ASI setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna

kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel

hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang

membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera

bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi sering defikasi dan

feses berwarna hitam. Jumlah energy dalam kolostrum hanya 56 kal per 100

ml kolostrum., dan pada hari pertama memerlukan 20-30 cc. kandungan

protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein

dalam susu mature.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

24

24

Tabel 2.1 Kandungan dan Manfaat Kolostrum

Kandungan Kolostrum Manfaat Kolostrum

Kaya antibody Melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi

Banyak sel darah putih Melindungi bayi terhadap infeksi

Pencahar Membersihkan air ketuban dan membantu

mencegah bayi kuning

Faktor-faktor pertumbuhan Membantu usus bayi berkembang lebih matang,

serta mencegah alergi dan keadaan tidak tahan

Kaya vitamin A Mengurangi keparahan infeksi dan mencegah

penyakit mata pada bayi

Jika di bandingkan dengan ASI mature, kolostrum memiliki kandungan zat-

zat sebagai berikut:

1) Kolostrum mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak

dibandingkan ASI mature.

2) Kolostrum lebih banyak mengandung antibody ketimbang ASI mature yang

dapat memberikan perlindungan bagi bayi hingga usia 6 bulan pertama.

3) Kolostrum mengandung lebih banyak immunoglobulin A (IgA), laktorin,

dan sel-sel darah putih, yang semuanya sangat penting untuk pertahanan

tubuh bayi.

4) Kolostrum dapat berfungsi sebagai pencahar yang ideal unutk

membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir, dan

mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan

datang.

5) Kolostrum lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI mature.

Selain itu, protein utama pada ASI mature adalah kasein, sedangkan protein

utama pada kolostrum adalah globulin sehingga dapat memberikan daya

perlindungan tubuh terhadap infeksi.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

25

25

6) Kolostrum lebih banyak mengandung vitamin dan mineral dibanding ASI

mature.

2. Air Susu masa peralihan (masa transisi)

ASI masa transisi merupakan peralihan dari ASI kolostrum sampai menjadi

ASI mature. ASI transisi diproduksi pada hari ke empat hingga ke empat belas.

Pada masa ini, kadar protein berkurang, sedangkan karbohidrat dan lemak serta

volumenya semakin meningkat.

3. ASI Mature

ASI Mature adalah ASI yang di produksi sejak hari ke empat belas dan

seterusnya. ASI mature merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan

dengan perkembang bayi sampai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan, ASI tidak lagi

dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, sehingga bayi harus mulai dikenalkan pada

makanan pendamping ASI.

2.2.5 Keunggulan ASI Eksklusif Terhadap Susu Lainya

1. ASI memiliki efek biologis dan psikologis dibandingkan susu formula

yang hanya memiliki efek biologis. ASI membangun otak dan mental bayi,

yaitu laktosa pada ASI sangat penting dalam pembentukan myelin otak.

Sedang pada susu formula memang hanya untuk membantu untuk

pembentukan otot, seperti pada susu sapi agar berotot kuat dan kelak bisa

digunakan untuk membajak sawah.

2. Bayi yang mendapat ASI lebih pintar dari pada bayi yang hanya diberi

susu formula. Beberapa studi menunjukan bahwa anak-anak yang

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

26

26

mendapatkan ASI Eksklusif memilki IQ sedikit lebih tinggi dibanding

anak yang hanya diberi susu formula.

3. Kelebihan ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan

kolostrum yang keluar dari awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang

keluar saat bayi menyusu mengandung 1 – 3 juta leukosit (sel darah putih)

dalam 1 ml ASI. Yang berguna melawan infeksi, seperti : meningitis,

diare, infeksi pernapasan, infeksi telinga. Maka jika bayi sedang sakit

pilek, diare, atau demam, sangat disarankan tetap memberi ASI, karena

antibibodi dari kolostrum tadi akan melawan infeksi yang ada. Dan

disarankan agar ibu memakai masker saat menyusui.

4. Mencegah obesitas. Beberapa studi telah menemukan bahwa bayi yang

diberi ASI dapat terlindungi dari obesitas. Lain dari susu formula karena

mengandung lemak lebih tinggi.

5. ASI lebih banyak mengandung gizi dan mudah dicerna. Oleh karena ASI

muda dicerna, maka bayi yang diberi ASI lebih kesulitan dengan masalah

pencernaan seperti diare dan sembelit dibandingkan bayi yang diberi susu

formula.

2.3 Tinjauan Tentang Pengetahuan

2.3.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “tahu’’ dan in terjadi setelah seorang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca

indra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

27

27

besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo,

2007).

Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termaksud

mengingat kembali kejadian yang pernah dialami secara sengaja maupun tidak

sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap

suatu obyek tertentu ( Mubarok,dkk 2007).

Pengetahuan merupakan justified true beliave. Seorang individu

membenarkan (justifies) kebenaran atas kepercayaan berdasarkan observasinya

mengenai dunia. jika bila seseorang menciptakan pengetahuan, ia menciptakan

pahaman atas suatu situasi baru dengan cara berpegang pada kepercayaan yang

telah dibenarkan. Dalam definisi ini, pengetahuan merupakan konstruksi dari

kenyataan, dibandingkan sesuatu yang benar secara abstrak. penciptaan

pengetahuan tidak hanya merupakan kompilasi dari fakta-fakta, namun suatu

proses yang unik pada manusia yang sulit disederhanankan atau ditiru. Penciptaan

pengetahuan melibatkan perasaan dan sistem kepercayaan (belief sistems) dimana

perasaan atau sistem kepercayaan itu bisa tidak disadari (Bambang, 2008).

2.3.2 Tingkatan Pengetahuan

Menurut Rogers, pengetahuan di cakup d idalam domain kognitif 6

tingkatan (Notoatmojo 2007).

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya termaksud ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap situasi yang sangat spesifik dari seluruh bahan yang ada

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

28

28

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini adalah

merupakan tingkantanpengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham harus dapat menjelaskan, menyimpulkan,

meramalkan terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan

mengapa harus makan makanan yang bergizi.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan

hokum-hukum, rumus-rumus, metode-metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik

dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-

prinsip siklus pemecahaan masalah-masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

4. Analisis (Analysis)

Suatu kemampuan menjabarkan materi atau kedalam komponen-

komponen tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat diteliti daro penggantian

kata seperti dapat menggambarkan(menurut bagian), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

29

29

5. Sintesis (Syntesis)

Menunjukkan kepada suatu komponen untuk meletakan atau

menghubungkan bagianbagian dalam satu bentuk keseluruhan yang baru.

Merupakan kemampuan menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan,

dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penelitian

terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penelitian berdasrkan suatu kriteria

yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada

misalnya: dapat membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan anak-

anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi wabah diare di suatu tempat, dapat

menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya.

2.3.3 Teknik Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmojo (2007) pengetahuan sepanjang sejarah dapat

dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara yang telah digunakan untuk

memperoleh kebenaran yaitu:

1. Cara kuno memperoleh pengetahuan

1) Cara coba-coba salah (Trial dan error)

Cara ini telah dipakai sebelum adanya kebudayaan dan bahkan mungkin

sebelum adanya peradaban yang dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan yang lain sampai masalah dapat dipecahkan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

30

30

2) Cara kekuasaan atau otoriter

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang

pemerintahan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang

dikemukakan oleh orang yang punya otoriter, tanpa terlebih dahulu

membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun

berdasarkan masa lalu.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat diguanakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapkan pada masa lalu.

4) Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan pikiran, baik melalui induksi maupun deduksi. Apabila

proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan umum

kepada yang khusus.

2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut “metode penelitian” atau lebih populer disebut metedologi

penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Franeuis Bacor (1561-1626)

kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallien akhirnya lahir suatu cara

penelitian yang dewasa in kita kenal sebagai metodologi penelitian ilmiah.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

31

31

2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Satria (2008), yang dikutip dari Mubarak ada tujuh faktor yang

mempengaruhi pengetahuan sesorang :

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang

lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahaminya. Tidak dapat

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin

mudah pula mereka menerima informasi, dan akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, maka akan menghambat pertumbuhan sikap

seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru

diperkenalkan.

2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak

langsung.

3. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada

aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar

ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan

proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya cirri-ciri baru. Ini terjadi

akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf

berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

32

32

4. Minat

Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap

sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu

hal dan akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

5. Pengalaman

Suatu kejadiaan yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi

dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik

seseorang akan berusaha melupakannya, namun jika pengalaman terhadap

suatu objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul

kesan yang membekas dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

6. Kebudayaan

Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah

mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat

mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga

kebersihan lingkungan.

7. Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat

seseorang untuk memperoleh pengatahuan yang baru.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

33

33

2.4 Kerangka Berfikir

2.4.1 Kerangka Teori

Modifikasi : (Riskesdas 2010, Nurkhazanah 2012)

Pengetahuan Ibu

Konsep ASI Eksklusif

1. Pengertian ASI

2. Kandungan ASI

3. Manfaat ASI

4. Produksi ASI

5. Keuntungan ASI

Menyusui

Eksklusif

Menyusui

Predominan

Menyusui

Parsial

Pemberian ASI

Eksklusif

Pola Menyusui

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pola …eprints.ung.ac.id/5142/5/2013-1-14201-841409032-bab2...atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan. 2. Menyusui Predominan

34

34

2.4.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini menggunakan variabel independen dan

variabel dependen, digambarkan dalam suatu bagan sebagai berikut :

Keterangan :

: Hubungan antar variabel

: Variabel Independent

: Variabel Dependent

2.5 Hipotesis

2.5.1 Hipotesis Penelitian

Ada hubungan antara Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan Pola

Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate Kota Gorontalo.

2.5.2 Hipotesis Statistik

Ha : Ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan

Pola Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate Kota Gorontalo.

Ho : Tidak ada hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif

Dengan pola Menyusui di Wilayah kerja Puskesmas Tamalate Kota

Gorontalo.

Pola menyusui

Pengetahuan

ibu