lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/bab iii.pdf ·...

17
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif memberikan otonomi sebesar-besarnya kepada penulis dalam

mengembangkan proses yang terjadi antara penulis dan objek penelitian. Dalam

penelitian kualitatif yang dibutuhkan adalah kemampuan penulis untuk dapat

berfikir dengan tingkat kritis yang mendalam dan menyeluruh selama melakukan

seluruh proses penelitian, serta mampu menganalisis dan menginterpretasikan data

yang tersedia dan data yang telah diamat selama penelitian.

Fenomena sosial menjadi latar belakang penelitian ini, hanya bisa dilakukan

melalui jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi karena

terdapat aspek-aspek subjektivitas dalam diri individu. Fenomena sosial yang

menjadi fokus penelitian disini adalah pemaknaan remaja SMA terhadap rubrik

gaya pada majalah Gadis di Jakarta. Pengalaman secara sadar menjadi titik awal

dari pembahasan dari penelitian ini, karena kesadaran atas pengalaman,

didefinisikan sebagai keadaan yang memberikan sudut pandang pengalaman dari

orang pertama. Jadi fenomenologi berusaha memahami bagaimana seseorang

mengalami dan member makna bagi sebuah pengalaman (Kuswarno, 2009, h.25)

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

37

Pengertian penelitian kualitatif menurut Krik dan Miller (Moleong, 2006,

h.4) merupakan tradisi tertentu dalam ilmu oengetahuan sosial secara fundamental

bergantunf dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahannya.

Pengertian penelitian kualitatif adalah upaya menyajikan dunia sosial dan

perspektif di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan

tentang manusia yang di teliti. Jane Richie (Moleong, 2006, h. 6)

Menurut Denzin dan Lincoln memberikan pendapatnya akan pengertian

penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan

melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2005, h.5).

Paradigma yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis ialah paradigma yang hampir

merupakan antitesi dari paham yang meletakkan pengamatan dan objekvitas

dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma ini

memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful

action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang

bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka

(Hidayat, 2003, h.3).

‘Paradigma ini menyatakan bahwa dasar untuk menjelaskan sebuah

kehidupan, peristiwa sosial dan manusia bukan ilmu dalam kerangka positivistik,

tetapi justru dalam arti common sense. Pengetahuan dan pemikiran awam

berisikan arti atau makna yang diberikan individu terhdap pengalaman dan

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

38

kehidupan sehari-hari, dan hal tersebut yang menjadi awal dari peneitian ilmu

sosial (Poerwarndari, 2007, h. 23).

Menurut Patton, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita

yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari kontruksi tersebut bagi

kehidupan mereka dengan yang lain dalam konstruktivis, setiap individu memliki

pengalaman yang unik. Dengan demikian, penelitian dengan paradigma seperti ini

menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang dunia

adalah sebuah sesuatu yang valid atau benar serta perlu adanya rasa menghargai

atas pandangan tersebut (Patton, 2002, h.96).

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis karena peneliti ingin

mendapatkan pengembangan pemahaman yang membantu proses interpretasi

suatu peristiwa. Peneliti berusaha menggali secara dalam tentang Pemaknaan

remaja SMA terhadap rubrik gaya pada majalah Gadis. Sedangkan subjek

penelitian seorang remaja terhadap rubrik Gaya merupakan sebuah kajian yang

unik dan menarik untuk diteliti. Pengalaman mengenai rubrik gaya adalah

pengalaman yang sangat personal bagi setiap individu, sehingga akan

menghasilkan pemaknaan yang unik.

3.2 Metode Penelitian

Mengungkapkan bagaimana makna rubrik gaya pada majalah Gadis bagi

para pelajar SMA di Jakarta, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, merupakan metode penelitian yang

dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam memahami berbagai gejala

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

39

atau fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. (Creswell , 2004, h.105)

mengungkapkan bahwa studi fenomenologi merupakan studi yang berusaha

mencari “esensi” makna dari suatu fenomena yang di alami dari beberapa

individu.. Dengan pendekatan studi fenomenologi maka pemaknaan umum dari

sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup terkait dengan fenomena

yang ada dapat diketahui secara mendalam dan menyeluruh.

Penulis yang akan melakukan sebuah penelitian harus mampu memahami

dimana posisi yang dimiliki oleh metodologi, dalam penelitian ini adalah

metodologi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sehingga penulis mampu

untuk membedakan metode yang digunakan dengan metode yang lainnya.

Paradigma dari penelitian kualitatif merupakan landasan yang cenderung

digunakan dalam penelitian dengan pendetakatn studi studi fenomenologi.

Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, menggali

nilai-nilai dalam pengalaman di kehidupan seseorang, dan fokus menjadikan

sesuatu yang nampak, kembali kepada esensinya, keluar dari rutinitas dan keluar

dari apa yang diyakininya. Fokus dari penelitian, dilakukan secara keseluruhan

bukan per bagian karena didalam penelitian yang menggunakan metode ini

pengalaman dan perilaku di pandang sebagai sebuah satu kesatuan, antara subjek

dan objek yang saling terintergrasi, maupun antara bagian dan keseluruhannya,

yang kemudian akan membentuk persepsi penulis. Sesuai dengan salah satu ciri

studi fenomenologi (Kuswarno, 2013, h.37) bahwa fenomenologi tertarik dengan

keseluruhan, dengan mengamati entitas dari berbagai sudut pandang, sampai

didapat pandangan esensi dari pengalaman atau fenomena yang diamati.

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

40

Pengalaman yang dimiliki oleh seseorang akan dimaknai secara subjektif

oleh individu yang memilikinya. Makna yang dimiliki antar individu akan

berbeda untuk pengalaman yang sama. Makna ini yang akan membawa individu

kepada ide, konsep, penilaian, dan pemahaman yang hakiki atas suatu

pengalaman. Menemukan makna yang tersimpan dalam diri individu atas suatu

pengalaman menjadi tujuan dari penelitian, sehingga penulis dapat memperoleh

gambaran kehidupan dari sudut pandang orang pertama (pelaku). Dalam proses

menemukan makna, penulis fenomenologis dapat menempuh melalui teknik

wawancara baik secara formal maupun informal. Untuk kelancaran proses

wawancara harus dipersiapkan sebelumnya karena pertanyaan yang akan

diutarakan pada informan harus dilakukan dengan hati-hati, dimana kata-kata

yang terpilih adalah kata yang paling utama, sehingga dapat menunjukan makna

yang utama pula (Kuswarno, 2013, h. 38). Pertanyaan yang telah di buat

merefleksikan kepentingan, keterlibatan dan komitmen pribadi dari penulis.

(Kuswarno, 2013, h, 36).

Data yang diperoleh, salah satunya dalam bentuk berupa penuturan

informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data akan

melalui proses berfikir, intuisi, refleksi dan penilaian penulis untuk dapat

memahami perilaku manusia dalam kehidupannya.

Metode kualitatif dengan pendekatan sstudi fenomenoloogi di pelopori oleh

bapak Fenomenologi (Founding Fathers) Edmund Hussels, akan tetapi pada

penelitian ini menggunakan studi fenomenologi yang dikemukakan oleh

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

41

penerusnya, Alfred Schutz, orang pertama yang menerapkan fenomenologi dalam

penelitian sosial.

Penelitian fenomenologi dengan objek penelitian sosial, menuntut para

penulisnya untuk mampu membuat penafsiran terhadap objek yang diamati,

realitas. Didalam pelaksanaan penelitian sosial, penulis dengan orang yang di

amati harus menggunakan metode penafsiran yang sama, sehingga penulis dapat

mendalami penafsiran yang ada pada objek penelitiannya. Penulis sebaiknya

hanya melibatkan diri secara kognitif terhadap objek penelitian, lebih dari itu,

penulis harus mampu menempatkan diri pada posisi yang netral, dengan

mengasumsikan bahwa diri penulis tidak memiliki ketertarikan dan keterikatan

terhadap dunia dari objek yang diamati, dengan tujuan meminimalisir bias pada

hasil penelitian.

Kemampuan penulis untuk membuat objek penelitian merasa nyaman juga

menjadi tugas dari penulis. Kenyamanan yang dirasakan objek penelitian saat

berada dekat dengan penulis akan membuat objek penelitian menunjukan

bagaimana diri mereka yang sesungguhnya, dan tidak bertindak menjadi diri

orang lain, Schutz menyatakan bahwa tindakan manusia adalah bagian dari

posisisinya dalam masyarakat (Kuswarno, 2013, h. 38), sehingga memungkinkan

seseorang melakukan kamuflase atau peniruan dari tindakan orang di

sekelilingnya.

Tindakan manusia memiliki tingkat komleksitas yang tinggi sehingga perlu

adanya anggpan dasar yang menjamin konstruk ilmiah yang dibuat konsisten

dengan konstruk yang telah ada sebelumnta. Oleh karena itu Schutz menciptakan

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

42

sebuah pemikiran “model tindakan manusia” yang dipostulasikan ke dalam tiga

poin dalam Kuswarno (2013, h.39) yaitu Konsistensi logis, konsistensi sbjektif

dan kecukupan.

3.3 Key Informan/Informan

Obyek dalam penelitian ini yaitu remaja SMA, peneliti meneliti remaja

SMA, peneliti melakukan wawancara terhadap 5 informan remaja dari sekolah

yang berbeda. Informan adalah individu yang dianggap mengetahui sepenuhnya

tentang suatu fenomena atau masakah, dan dapat memberikan infromasi yang

akurat, jelas, dan terpercaya (Moleong, 2009, h.97)

Proses wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

berbagai informasi mengenai makna remaja SMA terhadap rubrik gaya pada

majalah Gadis di Jakarta, oleh karena itu peneliti memilih informan berdasarkan

kriteria berikut:

- Remaja Putri Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta.

- Berlangganan majalah GADIS minimal 3 bulan terakhir.

- Berpenampilan menarik

- Pernah mengikuti ajang pemilihan Gadis Sampul (optional)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Mendapatkan data merupakan tujuan dari sebuah penelitian oleh karena itu

pengumpulan data harus secara strategis. Dengan mengetahui teknik dari

pengumpulan data maka penulis akan mendapatkan data yang memenuhi standar

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

43

data yang di tetapkan (Sugiyono, 2010). Penulis menetapkan sejumlah teknik

dalam mengumpulkan data, yaitu wawancara, observasi dan kepustakaan.

3.4.1 Wawancara

Wawancara merupakan metode utama untuk mengungkapkan fenomena

objek penelitian ini. Pengalaman merupakan hal yang menjadi inti dari penelitian

kualitatif ini sehingga dengan teknik wawancara mendalam, diharapkan penulis

dapat mengetahui serta memahami pengalaman para remaja dalam gaya berbusana

dan membantu penulis untuk menyimpulkan pemaknaan remaja sma terhadap

rubrik gaya pada majalah Gadis. Saat wawancara berlangsung penulis harus

memerhatikan bahasa yang digunakan informan baik secara verbal mauoun

nonverbal. Dengan deminikian penulis akan menggunakan alat bantu seperti

pedoman wawancara, alat rekam suara, alat rekam gambar dan juga notes untuk

mencatat hal yang ditemui oleh penulis terkait perilaku dan informasi yang

diberikan informan selama proses wawancara berlangsung di lapangan.

Wawancara mendalam adalah bentuk komunikasi anatar dua orang, yang

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.

Pengertian wawancara menurut seorang ahli, Lincoln dan Guba dalam Moleong

(2006, h. 186) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan

oleh dua pihak yaitu pewawancara yang memberikan pertanyaan dan

terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

44

Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan merujuk pada apa yang

dikemukakan oleh Patton, yaitu jenis wawancara menggunakan petunjuk umum

wawancara. Wawancara mendalam dilakukan kepada beberapa informan.

Informan terpilih merupakan remaja SMA di Jakarta yang telah membaca dan

berlangganan majalah Gadis kurang lebih dalam 3 bulan terakhir. Wawancara

dilakukan secara tatap muka, untuk menghindari miskonsepsi data. Data yang

tidak atau kurang jelas, dikonfirmasikan kembali kepada informan yang

bersangkutan baik secara tatap muka maupun komunikasi ber media.

3.4.2 Observasi

Observasi merupakan teknik pengamatan yang dilakukan oleh penulis untuk

dapat mengumpulkan data pendukung dari hasil wawancara mendalam yang telah

atau dilakukan secara bersamaan. Penulis menetapkan untuk melakukan observasi

dengan jenis non-partisipatori, tidak mengikutsertakan diri dalam kegiatan

observasi, hanya mengamati partisipasi pasif dalam Sugiyono (2010, h. 21):

“means the research is present at the scene of action but does not interact

or participate”. Dalam observasi jenis ini penulis datang ke tempat kegitatan

subjek yang diamait, tetapi tidak ikut dalam kegiatan itu. Hanya mengamat.

Maksud yang sama tentang jenis observasi ini coba di jelaskan oleh Buford

Junker (Moleong, 2006) disebut dengan pemera serta sebagai pengamat yang

memiliki penjelasan sebagai berikut:

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

45

Peranan penulis sebagai pengamat dalam observasi non partisipator adalah

dengan tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta. Tidak melebur dalam arti

sesungguhnya.

Penulis disini melakukan pengamatan untuk memilih dan memahami

karakter informan yang akan penulis pilih dengan menjadi panitia karantina dan

malam final Gadis Sampul 2016. Pengalaman penulis selama 5 hari menjalani

berbagai aktivitas dan kegiatan bersama para finalis Gadis Sampul membantu

penulis dalam menentukan informan mana yang akan penulis pilih berdasarkan

dengan kriteria yang telah penulis tentukan.

Penulis ikut dalam kegiatan yang dijalani oleh para finalis Gadis sampul

2016 namun penulis tidak melebur sesungguhnya, namun hanya mengamati dan

mengawasi kegiatan para finalis dalam melakukan kegiatan karantina Gadis

sampul 2016.

Pengalaman adalah guru yang paling berharga, begitulah peranan dari pada

observasi atau pengamatan. Pengalaman yang akan didapatkan sesaat oenulis

melakukan observasi, walaupun pada penelitian ini keikutsertaan penulis dalam

observasi dibatasi, hanya sampai pengamatan. Penulis akan mendapatkan

pengalaman berbeda di setiap situasi nya, sehingga penulis dapat lebih

mengungkapkan seperti apa fenomena yang sebenarnya terjadi. Lebih dari itu,

manfaat lain yang akan didapatkan dengan dilakukannya observasi dalam

mengumpulkan data, seperti yang ada dalam Moleong (2006, h.174),

dikemukakan oleh Guba dan Lincoln:

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

46

1) Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara

langsung, penulis dapat mengamati langsung peristiwa yang terjadi

2) Teknik pengamatan data memberikan kemungkinan penulis untuk

mengamati, dan mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan

sebenarnya.

3) Teknik pengamatan memungkinkan penulis mencatat peristiwa

dalam situasi yang berkaitan dengan proposisional

4) Teknik pengamatan meminimalisir keraguan atas kekeliruan yang

terjadi.

5) Teknik pengamatan memungkinkan penulis memahami situasi

rumit yang terjadi.

6) Pengamatan dapat menjadi teknik alternatif dimana teknik

komunikasi lainnya tidak memungkinkan.

Observasi non partisipatori yang dilakukan merujuk pada teori peniruan

(Modelling), Albert Bandura dimana teori ini merupakan aplikasi dari Teori

Belajar Sosial oleh Bandura (1989), seorang psikologi dari Kanada. Teori ini

merupakan salah satu langkah penting dari pembelajaran terpadu. Menurut teori

belajar sosial, ada 4 tahap proses belajar, yaitu:

1) Perhatian (Attention)

Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat

memperlajarinya. Subjek member perhatian tertuju kepada nilai, harga diri, sikap,

dan lain lain yang dimiliki.

2) Mengingat (Retention)

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

47

Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem

ingatannya. Kemampuan untuk menyimpan informasi juga merupakan bagian

penting dari proses belajar.

3) Reproduksi gerak (Reproduction)

Setelah mempelajari sesuatu tingkah laku, subjek juga dapat menunjukan

kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam bentuk tingkah laku.

4) Motivasi

Motivasi juga merupakan hal penting dalam pemodelan Alber Bandura

karena ia adalah penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu.

Kaitan antara Teori Peniruan dengan penelitian ini adalah salah satu efek

dari media massa majalah adalah terjadinya pengimitasuan yang dilakukan oleh

remaja SMA dari gaya berbusana pada rubrik Gaya yang ditampilkan majalah

Gadis untuk memenuhi kebutuhan fashion mereka sehari-hari dimana saat ini

fashion merupakan salah satu media untuk meningkatkan kepercayaan diri dan

identitas diri di kalangan remaja.

3.4.3 Kepustakaan

Penulis melakukan teknik oengambilan data berdasarkan referensi buku,

jurnal, artikel, e-news dan website yang berhubungan dengan pemaknaan remaja

SMA terhadap rubrik gaya pada majalah Gadis di Jakarta, serta menggunakan

pedoman dari beberapa teori dan konsep yang memiliki ketertarikan dengan

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

48

masalah yang diteliti oleh penulis. Teknik ini bermanfaat dalam memperkaya

wawasan penulis dalam melakukan penelitian ini.

3.5 Teknik Keabsahan Data

Dalam tubuh penelitian kualitatif sejak awal telah memiliki dasar usaha

meningkatkan derajat kepercayaan data yang bertujuan untuk menyanggah bahwa

penelitian kualitatif itu bersifat tidak alamiah, hal itu dalam penelitian kualitatif

disebut sebagai keabsahan data. Mengetahui dan menerapkan teknik keabsahan

data dengan cermat akan membantu penulis dalam mempertanggung jawabkan

penelitian kualitatif yang telah dilakukan dari segala sisi. Untuk mendapatkan

keabsahan data suatu penelitian maka dibutuhkan teknik pemeriksaan. Terdapat

empat kreteria yang digunakan (Moleong, 2006, 330) yaitu: 1) Derajat

kepercayaan, 2)Keteralihan, 3)Kebergantungan, 4)Kepastian. Dalam penelitian ini

kriteria yang digunakan adalah derajat kepercayaan, terdapat sejumlah teknik

pemeriksaan yang dapat digunakan, sebagai berikut:

1) Perpanjangan keikutsertaan

2) Ketekunan pengamatan

3) Triangulasi

4) Pengecekan sejawat

5) Kecukupan referensial

6) Kajian kasus negatif

7) Pengecekan anggota

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

49

Dalam mencapai keabsahan data penelitian ini dilakukan teknik

pemeriksaan yaitu truangulasi dengan sumber dengan tujuan yaitu

membandingkan hasil wawancara serta mendapatkan penjelasan yang lebih

holistic berdasarkan kajian ilmu psikologi.

3.5.1 Triangulasi

Triangulasi merupakan pengesahan data kualitatif dengan bersilangan, data

yang tersedia, sesuai dengan konvergensi beberapa sumber data, dari beberapa

prosedur pengumpulan data. Dengan kata lain, triangulasi data dilakukan guna

mencapai validitas dari data penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan cara

mencari informasi sejenis dari sumber data yang lain dan dinyatakan valid apabila

sudah berkonvergensi atau tidak ada pertentangan di antara masing-masing

informasi dari pada sumber yang berbeda.

Pada teknik triangulasi dalam upaya pemeriksaan keabsahan data, terdapat

tiga cara yang dapat dipilih untuk digunakan oleh penulis, yaitu:

1) Triangulasi sumber

Dalam teknik ini menjaga kredibilitas data dengan cara melakukan

pengecekan informasi yang telah diperoleh dari beberapa sumber yang terkait.

Pada triangulasi sumber data yang diperoleh tidak di rata rata sebagaimana

dilakukan dalam metodologi penelitin kualitatif, melainkan dilakukan dengan cara

dideskripsikan, dan dikategorisasikan, dimana ada kesamaan data dan perbedaan

secara spesifik. Selanjutnya data yang telah diproses disajikan kepada pemberi

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

50

informasi atau sumber informasi (significant others) untuk dilakukan pengecekan

hasil intepretasi dari pada penulis, yang di kenal dengan isitilah Member check.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012, h.89). Data analisis juga

mengharuskan penulis terbuka terhadap kemungkinan dan melihat pertentangan

atau oenjelasan alternative temuan (Creswell, 2002, h.142).

Dalam teknik analisis data, penulis harus dapat melakukan kegiatan

penelitian secara baik dan terstuktur. Oleh karena itu penulis harus mengetahui

langkah-langkah yang baik dan sesuai dengan penelitian penulis.

1) Penulis terlebih dahulu menuliskan deskripsi lengkap mengenai

teori peniruan, konsep makna remaja SMA, konsep gaya berbusana dalam rubrik

Gaya di majalah Gadis di Jakarta, setelah itu akan dilakukan analisis data. Teknik

analisi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memaparkan fakta atau

hasil temuan yang ada sebagimana terekam atau tercatat oleh peneliti, kemudian

data dideskripsikan, sesuai dengan konsisi yang ditemui di lapangan.

2) Penyajian data, yaitu penyusunan yang diperoleh ke dalam suatu

tulan yang sistematis dan dilakukan analisam merujuk pada tema yang spesifik

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5142/4/BAB III.pdf · 2019-01-31 · informasi dari informan, adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah karena data

51

yang dilakukan dengan car amengumpulkan informasi dan mengelompokkanya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan menyeleksi data yang diterima dari informasi

pada saar wawancara berlangsung dan juga terfokus pada batasan masalah yang

sudah di tentukan. Proses reduksi data dilakukan untuk menghasilkan data

sebanyak mungkin yang sesuai dengan tema dan dapat melakukan analisa gejala

yang terjadi dari hasil penelitian tersebut.

3) Kesimpulan adalah tahapan akhir dalam proses analisis data.

Penulis menyimpulkan dari sejumlah data yang diperoleh melalui wawancara,

observasi, serta kepustakaan. Melalui langkah tersebut, diharapkan bisa membantu

penelitian agar dapat tersusun dengan sistemasi, dan juga dapat memberikan hasil

yang berrbobot tehadap hasil penelitian yang disajikan.

Pemaknaan Remaja SMA..., Orvina Myrilla, FIKOM, 2018