wrap up skenario 2

13
Annisa Yunita Rani 1102014035 LO.1. Memahami dan Menjelaskan Euthanasia dari Etik Kedokteran LI.1.1. Definisi euthanasia Euthanasia berasal dari kata Yunani yaitu euthanatos. Eu=baik tanpa penderitaan sedangkan thanatos =mati. Dengan demikian euthanasia dapat diartikan mati dengan baik tanpa penderitaan. Ada yang mentrjemahkannya sebagai mati cepat tanpa derita. Belanda, adalah salah satu negara eropa yang maju akan pengetahuan hukum kesehatan mendefinisikan euthanasia sesuai dengan rumusan yang dibuat oleh Euthanasia Study Group dari KNMG (Ikatan Dokter Belanda). Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri. LI.1.2. Jenis Euthanasia Euthanasia dapat ditinjau dari beberapa sudut. Dilihat dari cara dilaksanakan euthanasia dapat dibedakan atas: a. Euthanasia pasif Euthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan atau pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia. b. Euthanasia aktif Euthanasia aktif adalah perbuatan yang dilakukan secara medik melalui intervensi aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia. Euthanasia aktif ini juga dibedakan pula atas: 1. Euthanasia aktif langsung

Upload: cilacilus

Post on 15-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gfdh

TRANSCRIPT

Annisa Yunita Rani1102014035

LO.1. Memahami dan Menjelaskan Euthanasia dari Etik KedokteranLI.1.1. Definisi euthanasiaEuthanasia berasal dari kata Yunani yaitu euthanatos. Eu=baik tanpa penderitaan sedangkan thanatos =mati. Dengan demikian euthanasia dapat diartikan mati dengan baik tanpa penderitaan. Ada yang mentrjemahkannya sebagai mati cepat tanpa derita.Belanda, adalah salah satu negara eropa yang maju akan pengetahuan hukum kesehatan mendefinisikan euthanasia sesuai dengan rumusan yang dibuat oleh Euthanasia Study Group dari KNMG (Ikatan Dokter Belanda). Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri.LI.1.2. Jenis EuthanasiaEuthanasia dapat ditinjau dari beberapa sudut. Dilihat dari cara dilaksanakan euthanasia dapat dibedakan atas:a. Euthanasia pasifEuthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tindakan atau pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia.b. Euthanasia aktifEuthanasia aktif adalah perbuatan yang dilakukan secara medik melalui intervensi aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia. Euthanasia aktif ini juga dibedakan pula atas:1. Euthanasia aktif langsungEuthanasia aktif langsung adalah dilakukannya tindakan medik secara terarah yang diperhitungkan akan mengakhiri hidup pasien atau memperpendek hidup pasien. Jenis euthanasia ini juga disebut mercy killing.2. Euthanasia aktif tidak langsungEuthanasia aktif tidak langsung adalah saat dokter atau tenaga kesehatan melakukan tindakan medik untuk meringankan penderitaan pasien, namun mengetahui adanya risiko tersebut dapat memperpendek atau mengakhiri hidup pasien.

Ditinjau dari permintaan euthanasia dibedakan menjadia. Euthanasia voluntir atau sukarela(atas permintaan pasien)Euthanasia voluntir adalah euthanasia yang dilakukan atas permintaan pasien secara sadar dan diminta secara berulang-ulang.b. Euthanasia involuntir(tidak atas permintaan pasien)Euthanasia involuntir adalah euthanasia yang dilakukan pada pasien yang sudah tidak sadar dan biasanya keluarga pasien yang memintac. Euthanasia nonvoluntirEuthanasia nonvoluntir adalah euthanasia yang dilakukan pada pasien yang sudah tidak sadar dan diminta oleh orang lain yang tidak ada hubungannya dengan pasien.LI.1.3. Faktor Penyebab Dilakukannya Euthanasia Adapun alasan-alasan dan faktor-faktor yang menyebabkan dokter melakukan euthanasia adalah sebagai berikut:1. Adanya penyakit yang diderita pasien yang menurut dokter tidak dapat lagi di sembuhkan dan di mana si penderita atau keluarganya harus mengeluarkan biaya pengobatan yang besar dengan sia-sia saja.2. Adanya rasa frustasi atau kegagalan hidup dari si pasien, sehingga si pasien tidak lagi ingin untuk hidup.3. Keadaan seseorang yang tidak berbeda dengan orang mati4. Manusia memiliki hak untuk mati secara bermartabat

LO.2. Memahami dan Menjelaskan Kaidah dasar bioetika, Etika dan Moral dokterLI.2.1. Etika KedokteranEtik berasal dari kata Etos yg berarti baik. Etik kedokteran-dibuat oleh IDI. Diberlakukan kepada dokter Bila dilanggar mendapat sanksi agama berlaku pada pemeluknya sedangkan hukum berlaku utk warganegara.Hukum berlaku utk warganegara.Etik profesi kedokteran merupakan seperangkat perilaku para dokter dan dokter gigi dalam hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat dan mitra kerja. Rumusan perilaku para anggota profesi disusun oleh organisasi profesi bersama-sama pemerintah menjadi suatu kode etik profesi yang bersangkutan. Tiap-tiap jenis tenaga kesehatan telah memiliki Kode Etiknya, namun Kode Etik tenaga kesehatan tersebut mengacu pada Kode Etika kedokteran Indonesia (KODEKI).

Kode Etik Kedokteran Indonesia menggunakan euthanasia dalam tiga arti, yaitu:a. Berpindahnya ke alam baka dengan tenang dan aman tanpa penderitaan, buat yang beriman dengan nama Allah di bibir.b. Waktu hidup akan berakhir, diringankan penderitaan si sakit dengan memberikan obat penenang.c. Mengakhiri penderitaan dan hidup seorang yang sakit dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri dan keluarganya.

Dari pengertian pengertian di atas maka euthanasia mengandung unsur-unsur sebagai berikut:a. Berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.b. Mengakhiri hidup, mempercepat kematian, atau tidak memperpanjang hidup pasienc. Pasien menderita suatu penyakit yang sulit untuk disembuhkan.d. Atas atau tanpa permintaan pasien dan atau keluarganya.e. Demi kepentingan pasien dan atau keluarganya.Profesi tenaga medis sudah sejak lama menentang euthanasia sebab profesi kedokteran adalah untuk menyembuhkan dan bukan untuk mematikan. Profesi medis adalah untuk merawat kehidupan dan bukan untuk merusak kehidupan. Sumpah Hipokrates jelas-jelas menolaknya, Saya tidak akan memberikan racun yang mematikan ataupun memberikan saran mengenai hal ini kepada mereka yang memintanya. Sumpah ini kemudian menjadi dasar sumpah seluruh dokter di dunia, termasuk di Indonesia.

LI.2.2. Memahami dan Menjelaskan KODEKIKode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) merupakan kumpuan peraturan etika profesi yang akan digunakan sebagai tolak ukur perilaku ideal/optimal dan penahan godaan penyimpangaan profesi perorangan dokter yang merupakan pengabdi profesi di Indonesia.

Pasal-Pasal KODEKIBerdasarkan Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012 yang baru saja di revisi dan diterbitkan pada 9 November 2012 oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, maka butir pasal-pasal yang diatur dalam KODEKI adalah sebagai berikut:Kewajiban umum Pasal (1)Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkansumpah dan atau janji dokter.Pasal (2)seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusanprofesionalsecaraindependen,danmempertahankanperilakuprofesionaldalamukuran yang tertinggiPasal (3)dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak bolehdipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dankemandirian profesi.Pasal (4)seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.Pasal (5)tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan dayatahanpsikismaupunfsik,wajibmemperolehpersetujuanpasien/keluarganyadanhanya diberikan untuk kepentingan dankebaikan pasien tersebut.Pasal (6)Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan ataumenerapkan setiappenemuan teknikataupengobatan baruyangbelum diujikebenarannya danterhadap hal-hal yangdapat menimbulkankeresahan masyarakat.Pasal (7)Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapatyang telah diperiksa sendiri kebenarannya.Pasal (8)Seorang dokter wajib,dalamsetiap praktikmedisnya, memberikanpelayanansecarakompetendengankebebasanteknisdan moralsepenuhnya,disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.Pasal (9)Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasiendan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saatmenangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter ataukompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.Pasal (10)Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, temansejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaanpasien.Pasal (11)Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinyamelindungi hidup makhluk insani.Pasal (12)Dalammelakukan pekerjaannya seorangdokter wajibmemperhatikankeseluruhanaspekpelayanankesehatan(promotif,preventif,kuratif,danrehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusahamenjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.Pasal (13)Setiap dokter dalam bekerjasama denganpara pejabat lintas sektoraldibidangkesehatan,bidanglainnyadanmasyarakat, wajibsaling menghormati.

Kewajiban Dokter Terhadap PasienPasal (14)Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakanseluruh keilmuandan ketrampilannyauntuk kepentingan pasien, yang ketikaiatidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuanpasien/keluarganya,iawajibmerujukpasienkepadadokteryangmempunyaikeahlian untuk itu.Pasal (15)Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasadapatberinteraksidengankeluargadanpenasihatnya,termasukdalam beribadatdan atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.Pasal (16)Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinyatentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.Pasal (17)Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatuwujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia danmampu memberikannya.

Kewajiban Dokter Terhadap Teman SejawatPasal (18)Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana iasendiriingin diperlakukan.Pasal (19)Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat,kecuali denganpersetujuan keduanyaatau berdasarkan prosedur yang etis.

Kewajiban Dokter Terhadap Diri SendiriPasal (20)Setiapdokter wajibselalu memeliharakesehatannya, supaya dapatbekerja dengan baik.Pasal (21)Setiapdokterwajibsenantiasamengikutiperkembangan ilmupengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan

LI.2.3. Kaidah Dasar Bioetika Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bertolak dari Childress & Beauchamp yang memaparkan adanya 4 kaidah dasar moral (KDM atau moral principle/principle-based ethics atau ethical guidelines) dalam buku sucinya The Principles of Biomedical Ethics (1994) yakni beneficence, non-maleficence, justice dan autonomy. kemudian ditinjau melalui etika sehingga merupakan maxim (kaidah dasar) yang berlaku normatif ketika dokter menghadapi kasus kongkrit di klinik.

4 Kaidah Dasar Biomedik Tindakan berbuat baik (beneficence) Tidak merugikan (non-maleficence) Keadilan (justice) Otonomi (self determination)

1. Beneficence Beneficence Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan. Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Ciri-ciri prinsip ini, yaitu;

Mengutamakan Alturisme Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya Menjamin kehidupan baik-minimal manusia Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan Menenerapkan Golden Rule Principle yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain inginkan Memberi suatu resep2. NonMaleficenceNon-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri. Pernyataan kuno Fist, do no harm tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence mempunyai ciri-ciri: Menolong pasien emergensi Mengobati pasien yang luka Tidak membunuh pasien Tidak memandang pasien sebagai objek Melindungi pasien dari serangan Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter Tidak membahayakan pasien karena kelalaian Tidak melakukan White Collar Crime

3. Justice Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Justice mempunyai ciri-ciri : Memberlakukan segala sesuatu secara universal Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan Menghargai hak sehat pasien Menghargai hak hukum pasien4. AutonomyDalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri. Autonomy mempunyai ciri-ciri: Menghargai hak menentukan nasib sendiri Berterus terang menghargai privasi Menjaga rahasia pasien Melaksanakan Informed ConsentDibedakan menjadi 2 yaitu:1. Otonomi klinis kebebasan profesional dari dokter merupakan hak dokter2. Otonomi diagnostik dan terapeutik dari pasien merupakan hak pasien setelah ada penjelasan

LI.2.4. Memahami dan Menjelaskan perbedaan serta hubungan etika dan hukum dalam Kedokteran

ETIKAHUKUM

1.Etik berlaku untuk lingkunganprofesi.

1. Hukum berlaku untuk umum

2. Etik disusun berdasarkankesepakatan anggota profesi

2. Hukum dibuat oleh suatu kekuasaanatau adat.

3. Sanksi terhadap pelanggaran etikumumnya berupa tuntunan

3. Sanksi terhadap pelanggaranhukum berupa tuntutan

4. Pelanggaran etik diselesaikan olehMajelis Kehormatan Etik Kedokteran(MKEK) yang dibentuk oleh IkatanDokter Indonesia (IDI), MajelisKehormatan Disiplin Etik KedokteranIndonesia/MKDKI (KKI) dan kalauperlu diteruskan kepada PanitiaPertimbangan dan Pembinaan EtikaKedokteran (P3EK), yang dibentukoleh Departemen Kesehatan(DepKes).

4. Pelanggaran hukum diselesaikanmelalui pengadilan atau di luarpengadilan (Alternatif PenyelesaianSengketa).

LO.3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Mengenai Euthanasia Syariat Islam jelas mengharamkan euthanasia aktif, karena termasuk dalam kategori melakukan pembunuhan dengan sengaja (al-qatl al-amd), walaupun niatnya baik, yaitu untuk meringankan penderitaan pasien. Hukumnya tetap haram walaupun atas permintaan pasien sendiri atau keluarganya

....... .... .(:151)Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.(QS Al-Anaam : 151) .... . (: 92)Dan tidak layak bagi seorang mu`min membunuh seorang mu`min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja) (QS An-Nisaa` : 92)....... .... . (: 29)Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(QS An-Nisaa` : 29).

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29646/4/Chapter%20I.pdfwww.academia.edu/6424622/MAKALAHhttp://www.academia.edu/7245584/BIOETIKA_KEDOKTERANhttp://al-atsariyyah.com/euthanasia-dalam-perspektif-islam.htmlAmir A, hanafiah MJ.2008.Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan.Jakarta :EGC