wawancara dengan nanda elok juwita (autosaved)

4
Nanda Elok Juwita, Peraih Nilai IPK Nanda Elok Juwita, Peraih Nilai IPK Tertinggi Prodi Ilmu Keperawatan Untan Tertinggi Prodi Ilmu Keperawatan Untan Angakatan 2013 Angakatan 2013 Cewek yang akrab disapa Juju ini pada awalnya tidak pernah menyangka mendapatkan nilai IPK 3,95 pada semester genap tahun lalu. Hal itu diakuinya karena menurutnya pada awal semester satu, ia netral-netral saja dalam belajar, ia mengaku hanya mengikuti arus pembelajaran. Yang pasti menurutnya jika melakukan sesuatu itu harus yang terbaik agar hasilnya maksimal juga. “Ikhlasin jak sih kalau kata dosen PA saya pak Djoko”, ungkapnya. ^,^ Nah, mari sekarang kita kenal lebih dekat mengenai teman kita yang satu ini... Sebelum memulai wawancara, bagaimana sih awal mula ceritanya Juju bisa masuk di Prodi PSIK Untan ini ? Jadi cerita begini, pada awalnya saya pernah ikut beasiswa ikatan dinas Program Studi Pendidikan dokter, namun sayangnya tidak lolos, cuma masuk 18 besar, terus waktu mengambil jalur undangan (SNMPTN) saya daftar PSPD yg pertama dan PSIK yang kedua terus nggak lolos juga, lalu selanjutnya saya tes lagi di SBMPTN, saya berjuang, nggak ada ikut les buat tes ini, saya ambil IPC, pilihan pertama Perawat, kedua Hukum dan ketiga FKIP Biologi dan akhirnya saya terpilih di PSIK Untan. Sebelumnya saya sudah diterima di Analis Poltekes, cuma saya lebih memilih di PSIK Untan soalnya lebih gimana gitu kesannya di keperwatan Untan kan ;) Nah, biasanya nih kan ada mahasiswa yang galau pada awal-awal masuk ke suatu jurusan, terus Juju pernah nggak sih berpikir demikian, atau pernah berpikir buat pindah jurusan ? Nggak sih, waktu menjalaninya saya nggak pernah berniat pindah jurusan. Alhamdulliah. Lanjut kepertanyaan selanjutnya, berkaitan dengan prestasi yang udah didapatkan, apakah nilai yang sudah Juju dapatkan ini sudah memuaskan atau sesuai harapan atau punya target tersendiri mengenai nilainya ?

Upload: ery-sandi

Post on 17-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

infokom jurnalistik

TRANSCRIPT

Page 1: Wawancara Dengan Nanda Elok Juwita (Autosaved)

Nanda Elok Juwita, Peraih Nilai IPK Tertinggi ProdiNanda Elok Juwita, Peraih Nilai IPK Tertinggi Prodi Ilmu Keperawatan Untan Angakatan 2013Ilmu Keperawatan Untan Angakatan 2013

Cewek yang akrab disapa Juju ini pada awalnya tidak pernah menyangka

mendapatkan nilai IPK 3,95 pada semester genap tahun lalu. Hal itu

diakuinya karena menurutnya pada awal semester satu, ia netral-netral saja

dalam belajar, ia mengaku hanya mengikuti arus pembelajaran. Yang

pasti menurutnya jika melakukan sesuatu itu harus yang terbaik agar

hasilnya maksimal juga. “Ikhlasin jak sih kalau kata dosen PA saya pak Djoko”, ungkapnya. ^,^

Nah, mari sekarang kita kenal lebih dekat mengenai teman kita yang satu ini...

Sebelum memulai wawancara, bagaimana sih awal mula ceritanya Juju bisa masuk di Prodi PSIK Untan ini ?Jadi cerita begini, pada awalnya saya pernah ikut beasiswa ikatan dinas Program Studi Pendidikan dokter, namun sayangnya tidak lolos, cuma masuk 18 besar, terus waktu mengambil jalur undangan (SNMPTN) saya daftar PSPD yg pertama dan PSIK yang kedua terus nggak lolos juga, lalu selanjutnya saya tes lagi di SBMPTN, saya berjuang, nggak ada ikut les buat tes ini, saya ambil IPC, pilihan pertama Perawat, kedua Hukum dan ketiga FKIP Biologi dan akhirnya saya terpilih di PSIK Untan. Sebelumnya saya sudah diterima di Analis Poltekes, cuma saya lebih memilih di PSIK Untan soalnya lebih gimana gitu kesannya di keperwatan Untan kan ;)

Nah, biasanya nih kan ada mahasiswa yang galau pada awal-awal masuk ke suatu jurusan, terus Juju pernah nggak sih berpikir demikian, atau pernah berpikir buat pindah jurusan ?Nggak sih, waktu menjalaninya saya nggak pernah berniat pindah jurusan. Alhamdulliah.

Lanjut kepertanyaan selanjutnya, berkaitan dengan prestasi yang udah didapatkan, apakah nilai yang sudah Juju dapatkan ini sudah memuaskan atau sesuai harapan atau punya target tersendiri mengenai nilainya ?Alhamdulliah sudah sesuai harapan. Kalau target saya, sebenarnya sih saya punya janji sama teman SMA saya, kalau nggak mencapai 3,5 saya mau jamin dia makan, eh ternyata udah berlebih malahan.

Bagaimana sih tanggapan dari teman-teman dan orang tua Juju sendiri mengenai prestasi yang Juju dapatkan ?Kalau ortu sih ngingatin terus jangan bangga soalnya baru semester 2 pun kata mama bapak saya kan, soalnya kan masih panjang apalagi kita kan masih ada profesi jadi jangan cepat puas diri sih. Kalau kawan-kawan sih ya gitu lah, senang-senang juga jak sih, saya nggak tahu nggak tahu juga apa pikiran kawan-kawan, cuma sebisanya sih kalau misalnya ada apa-apa berbagi jak ilmu nya.

Page 2: Wawancara Dengan Nanda Elok Juwita (Autosaved)

Metode belajar apa sih yang Juju gunakan sehingga bisa meraih prestasi tersebut ?Metode kebut semalam, hhaha saya nggak punya metode. Maksudnya tuh kalo mengikuti pelajaran dikelas tuh sebisa mungkin udah dimengerti jadikan waktu mau UAS nggak terlalu menumpuklah materiny. Intinyakan kalau pembagiannya kan ada tugas, UAS, UTS dan kehadiran, kayaknya yang paling menunjang saya tu di kehadiran lah 10 %. Soalnya nilai-nilai saya tu kayak UTS dan UAS itu ada 70 lebih juga jadi kalo diakumulasikan dengan kehadiran yang 10 % itu, tinggi juga sih jadinya sekitar 80 gitu lah.

Apakah ada orang lain yang membantu Juju dalam belajar ? Siapa ?Yang bantu Juju belajar sih, kawan-kawan lah. Sama kawan-kawan saling belajar. Kalo misalnya orang tua sih nggak lah. Basic nya beda soalnya kan. Nggak sih, paling lebih belajar ke sama-sama kawan, kalau ngerjain tugas juga sama-sama, OSCE juga saling belajar waktu lab mandiri sama kawan-kawan juga. Gitu sih intinya.

Mata kuliah apa sih yang Juju sukai di Keperwatan ini ? alasannya ?Sistem musculoskeletal dong. Pak Nurhidayah dong mamen.

Kalo boleh tau, Siapa sih dosen yang memotivasi Juju, kenapa ?Pak Djoko Priyono. Soalnya pas pertama kali kenal pak Djoko kan kami dikumpulin pas jadi anak PA nya pak Djoko. Trus dia tu motivasi kami, “Saya juga nggak punya gambaran nilai saya jadi segitu. Kayak gini kalau segala sesuatu itu diikhlasin aja. Yang penting kita itu berusaha, hasil nya kan tinggal yang diatas yang nentuin”. Jadi, saya mengambil kesimpulan disaat saya itu ikhlas akan sesuatu saya malah akan mendapat hasil yang maksimal. Gitu jak sih intinya dari pak Djoko

Menurut Juju, seberapa pentingkah motivasi itu untuk terus belajar dan berprestasi ?Penting banget. Soalnya jujur saya tuh orangnya kalo down, down sekali. Cuma saya tu kalau habis down terus berpikir positif aja kedepannya.

Apa yang memotivasi Juju agar terus meningkatkankan dan mempertahankan prestasi tersebut ?Kayaknya sih dari prodinya sendiri sih. Kayak gimana ya. Nggak masuk akal sih, konyol, dan kayaknya terlalu ambisius banget . Niat saya tuh, pas udah pertama kali diterima dikeperawatan, inginnya sih majuin dunia keperawatan. Entah kenapa. Pokonya ingin jadi sesorang yang kayaknya berguna bisa memajuin di prodi keperawatan gitu lah. Intinya prodinya sih yang bikin saya semangat. Trus, selain itu orang tua dan teman-teman.

Sejauh ini ada hambatan nggak sih dalam berprestasi ?Kalo tugas-tugas sih mungkin banyak juga. Kalau hambatan itu kan mungkin. Kalo hambatan sih lebih yang kayak gimana sih. Kalau misalnya kita mulai sesuatu pasti malas gitu kan kayak ngerajain tugas gitu kan, belajar segala macam, tapi kalu udah di paksa-paksakan udah mulai sesuatu gitukan pasti udah lancer aja sih seterusnya. Rasa malas aja sih hambatannya.

Berkaitan dengan perkuliahan, biasanya hal yang paling membosankan bagi mahasiswa itu adalah tugas, apalagi kalau tugas yang menumpuk. Bagaimana sih cara Juju menghadapi hal tersebut ?

Page 3: Wawancara Dengan Nanda Elok Juwita (Autosaved)

Kalo saya sih cari motivator . Maksudnya walaupun saya nggak punya cowok (promosi). Saya tuh masuk FK selalu berusaha mencari sosok yang berprestasi banget. Nah, sekarang ini sosok motivator saya tuh kayak Bang Tajul Anshor. hhaha. hebatkan ?

Selanjutnya, kan banyak orang yang berpendapat bahwa nilai IPK itu bukan segala-galanya. Toh banyak kok orang sukses meskipun nilai IPK nya rendah ? Bagaimana sih pendapat Juju mengenai hal tersebut ?Saya juga sadar IPK tuh nggak menjamin segalanya. Jadi tuh nggak terlalu bangga juga. Bersyukur tapi nggak terlalu membanggakan diri. Jadi intinya inilah jalan saya sekarang nih, pas semester tiga. Pas semester 1 semster 2kan nggak aktif ikut organisasi. Jadi semester 3 saya coba sama kawan-kawan terdekat saya ikut kayak apa sih, Medical Young Research Scientis Assosiation (MYRSA). Jadikan nambah pengalaman lagi. Ya memang sih saya akui selain IPK, kita juga harus bersosialisasi karena kan kuncinya kalau kita sukses juga dapat informasi segala macam dan pekerjaan segala macamkan dari orang sekitar. Gitu sih intinya.

Nah, bagi teman-teman pembaca setia mading INSFIRASI, ada nggak nih tips-tips sebelum menghadapi ujian ?Kalau saya sih enggak tau ya. Ada dua pandangan kan sebelum ujian. Lebih baik rileks, nggak belajar sama sekali. Cuma bagi saya, karna saya tu mudah lupa juga. Jadi misalnya belajar sebelum ujian itu memang harus dimaksimalkan. Itu jak sih intinya. Berdoa yang pasti terus minta restu orang tua. Yang pasti belajarnya tu mesti dikerasin gitu sih. Nggak ada istilah santai-santai kalau udah mau ujian. Saya sih nggak pernah megang prinsip gitu sih, kalo biasanya orang ngangap santai aja sebelum ujian. Enggak. Itu salah.

Pertanyaan terkhir, Apa sih harapan Juju buat para pembaca setia mading INSFIRASI, terutama untuk keperawatannya?Sebenarnya keperawatan di dunia umum apalagi di dunia itu sebenarnya udah terkenal. Prospek kerjanya tuh udah meningkat. Cuma mungkin lebih ke mahasisawanya kali ya. Kalau misalnya nanamin seuatu tu kan sebenarnya dari waktu jadi mahasiswa. Jadi misalnya kedepannya pengen sukses, manfaatin waktu selama jadi mahasiswalah. Soalnya kan kita kan kita kenal bidang keperawatan nya tuh kan mulai pada saat kuliah kan. Maksudnya kan mulai dijalurkan didunia keperawatan tuh kan sejak kuliah. Jadi puas-puas berprestasi pas di kuliah nya aja sih. Jadikan kedepannya kita udah punya bekal ilmu, kita bisa ngembangin sendiri dengan ilmu yang kita dapat biar keperawatan nya lebih maju lagi.