skill (dr bragas) elok bab 2.pptx

18
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Upload: elok-manthofani

Post on 17-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Slide 1

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA7. Pemeriksaan Segmen Anterior

Melihat bagian depan mata, termasuk yang transparan, meliputi bagian kornea, lensa, iris dan corpus vitreous yang mengisi ruang besar di tengah mata.7.1 Tes seidelMengidentifikasi kebocoran aqueous humor Caranya :fluorescein membuat aliran yang berwarna terang kuning-hijau Interpretasi :- Positif (+) : patognomonik untuk perforasi kornea- Negatif(-) : tidak selalu berarti normal, karena beberapa luka pada kornea mempunyai sifat self sealing

8. Pemeriksaan Segmen Posterior

Melihat Corpus vitreous, retina dan opticdisc.Dimulai dengan mendokumentasikan status reflek merah. Sebuah refleks merah yang abnormal menunjukkan kornea edema, katarak, perdarahan vitreous, atau retinal detachment.

Pemeriksaan Penunjang

1. Foto PolosFoto polos 3 posisi, proyeksi waters, posisi caldwell dan proyeksi lateral. Posisi-posisi ini berfungsi untuk melihat dasar orbita, atap orbita dan sinus paranasalis(Acerra,2012).2. Ultrasonografi USG membantu dalam melihat ada tidaknya benda asing didalam bola mata dan menentukan lokasi ruptur(Acerra,2012).

Pemeriksaan Penunjang3. CT-scan Metode paling sensitif untuk mendeteksi ruptur yang tersembunyi, hal-hal yang terkait dengan kerusakan saraf optik, adanya benda asing danmenampilkan anatomi dari bola mata dan orbita (Acerra,2012).4. MRI(Magnetic Resonance Imaging)Teknik MRI banyak dipakai untuk diagnosis orbita dan intrakranial (Chang,2010).

Penatalaksanaan pasien trauma okuli1. Penatalaksanaan sebelum tiba dirumah sakitMata tidak boleh dibebat dan diberikan perlindunganTidak boleh dilakukan manipulasi yang berlebihan dan penekanan bola mataBenda asing tidak boleh dikeluarkan tanpa pemeriksaan lanjutanSebaiknya pasien dipuasakan untuk mengantisipasi tindakan operasiPenatalaksanaan pasien trauma okuli2.Penatalaksanaan dirumah sakitPemberian antibiotik spektrum luasPemberian obat sedasi, antiemetik dan analgesik sesuai indikasiPemberian toksoid tetanus untuk mencegah infeksi di kemudian hariPengangkatan benda asing di kornea, konjungtiva atau intraokuler (bila mata intak)Tindakan pembedahan atau penjahitan sesuai dengan kausa dan jenis trauma

Komplikasi1. Infeksi : endoftalmitis, panoftalmitisEndoftalmitis jarang, akibat dari traumaokuli dan dapat terjadi dalam beberapa jam hingga dalam beberapa minggu tergantung pada jenis mikroorganisme yang terlibat.Endoftalmitis dapat berlanjut menjadi panoftalmitis.

2. Katarak TraumatikTrauma tembus akan menimbulkan katarak yang lebih cepat, perforasi kecil akan menutup cepat akibat proliferasi epitel sehingga terbentuk kekeruhan.

Komplikasi3. Sympathetic Ophthalmiakondisi pada mata yang jarang terjadi, dimana pada mata yang semula sehat(sympatheticeye), terjadi suatu peradangan padajaringanuvea setelah trauma.

PrognosisPrognosis trauma okuli bergantung pada banyak faktor(Lang,2006):Besarnya luka, makin kecil makin baikTempat luka pada bola mataBentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asingBenda asing megnetik atau non megnetikDalamnya lukaTerdapat penyulit akibat luka atau tidak

Stroberi

Klasifikasi botani tanaman stroberi

Kingdom: PlantaeSuper Divisi: SpermatophytaDivisi : MagnoliphytaKelas: DicotyledonaeKeluarga: RosaceaeGenus: FragariaSpesies: Fragaria x ananassa

Kandungan Kimia Pada StroberiAntosianin, antioksidan yang tinggi, vitamin C, serat, rendah kalori, folat, potasium, serta asam elagik (Astawan dan Kasih, 2008).

Proses Penyembuhan Luka Epitel KorneaSetelah cedera epitel, sitokin dilepaskan dari ephitelial injury dan epitel membran basal, (IL-1) dan (TNF- ). Respon stroma keratosit, (IL-1) memperantarai sintesis Fas ligan. Keratosit Fas ligan berikatan reseptor Fas ligan pada sekitar keratosit menginduksi apoptosis. Pengaturan kematian sel ini diperantarai oleh (IL-1) dan (TNF- ). Setelah cedera epitel kornea, respon dimulai dengan sangat cepat dalam satu jam pertama. Beberapa modulator sitokin bertindak sebagai regulator respon (Grupchevaet al,2012).

Proses Penyembuhan Luka Epitel KorneaPenyembuhan epitel awal berlangsung 12-48 jam. Faktor pertumbuhan dilepaskan sitokin membantu untuk mengatur membrane basement baru, epitel permukaan baru mulai meluncur dan mereplikasi menyumbat epitel yang mengalami luka. Sel-sel induk epitel telah bermigrasi dari tepi ke kornea pusat dan dari lapisan basal ke lapisan apikal. Sel ini terus-menerus berganti secara teratur. Rute dari sel sama dalam penyembuhan luka epitel (Zhou Ruet al, 2011).