vii, kiic, jawa barat -...

45
Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 1 Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI & VII, KIIC, Jawa Barat LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung pembahasan yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini, Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI & VII, KIIC, Jawa Barat, maka digunakan sumber hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagai berikut: 1. Menurut Didik Aris P, Ronny Samantha. (2007), “Pengendalian Proyek Dengan Metode Earned Value (Studi kasus Proyek Rusunawa Universitas Diponegoro Semarang)”. Pada penulisan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut, mengevaluasi efektifitas pelaksanaan proyek konstruksi terhadap biaya, mutu, dan waktu sehingga dapat dilakukan tindakan dini yang dapat diambil sebelum proyek mengalami kegagalan terhadap waktu maupun biaya. 2. Menurut Didip Dimas P.B, Reni Widyastuti W.S (2009), “ Perencanaan Teknis dan Kajian Sistem Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Pada Bendung Susukan Kabupaten Malang”. Pada penulisan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut, adalah melakukan studi tentang perencanaan teknis proyek dan memberikan gambaran mengenai sistem pengendalian waktu dan biaya dengan metode earned value pada proyek Rehabilitasi Bendung Susukan, Kabupaten Magelang. 3. Menurut Akhwat Da’iyah A, Ana Nurfitriana. (2012), “Penjadwalan Ulang Pekerjaan Struktur Akibat Adanya Pekerjaan Tambah Kurang Pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu – Tanah Abang”. Pada penulisan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut, untuk menentukan waktu atau durasi penyelesaian proyek pada beberapa hal yang perlu dilakukan adalah penentuan Work Breakdown Structure (WBS), urutan aktivitas proyek, estimasi durasi kegiatan proyek dan pembuatan jadwal

Upload: dotram

Post on 01-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 1

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung pembahasan yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini,

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI & VII, KIIC,

Jawa Barat, maka digunakan sumber hasil penelitian yang telah dilakukan,

sebagai berikut:

1. Menurut Didik Aris P, Ronny Samantha. (2007), “Pengendalian Proyek

Dengan Metode Earned Value (Studi kasus Proyek Rusunawa Universitas

Diponegoro Semarang)”.

Pada penulisan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut, mengevaluasi

efektifitas pelaksanaan proyek konstruksi terhadap biaya, mutu, dan waktu

sehingga dapat dilakukan tindakan dini yang dapat diambil sebelum proyek

mengalami kegagalan terhadap waktu maupun biaya.

2. Menurut Didip Dimas P.B, Reni Widyastuti W.S (2009), “Perencanaan

Teknis dan Kajian Sistem Pengendalian Proyek dengan Metode Earned

Value Pada Bendung Susukan Kabupaten Malang”. Pada penulisan

tersebut memiliki tujuan sebagai berikut, adalah melakukan studi tentang

perencanaan teknis proyek dan memberikan gambaran mengenai sistem

pengendalian waktu dan biaya dengan metode earned value pada proyek

Rehabilitasi Bendung Susukan, Kabupaten Magelang.

3. Menurut Akhwat Da’iyah A, Ana Nurfitriana. (2012), “Penjadwalan Ulang

Pekerjaan Struktur Akibat Adanya Pekerjaan Tambah Kurang Pada

Proyek Pembangunan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu – Tanah

Abang”.

Pada penulisan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut, untuk menentukan

waktu atau durasi penyelesaian proyek pada beberapa hal yang perlu

dilakukan adalah penentuan Work Breakdown Structure (WBS), urutan

aktivitas proyek, estimasi durasi kegiatan proyek dan pembuatan jadwal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 2

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

proyek. Adapun data – data pendukung untuk pengerjaannya antara lain

gambar kerja, kurva S volume pekerjaan, metode pelaksanaan dan

produktivitas.

4. Menurut Fiedya Desyaningtyas, Siti Nurmala. (2012), “Perhitungan

Rencana Anggaran Biaya dan Kebutuhan Alat, Bahan, Upah serta

Penjadwalan Pada Pekerjaan Struktur Gedung Magister Sains Terapan

(MST) Politeknik Negeri Bandung”.

Pada penulisan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut, untuk menghitung

besarnya biaya yang dibutuhkan. Adapun tiga hal yang diperlukan untuk

menghitung Rancangan Anggaran Biaya (RAB) adalah penentuan Work

Breakdown Structure (WBS), perhitungan volume pekerjaan, dan

perhitungan Analisa Harga Satuan (AHS). Adapun data-data pendukung

untuk pengerjaannya antara lain gambar kerja, spesifikasi teknis, dan harga

satuan bahan dan upah. Selain perhitungan RAB, ditentukan

juga penjadwalan proyeknya. Dengan penjadwalan maka durasi pekerjaan

serta jumlah sumber daya yang diperlukan dapat

dihitung. Penjadwalan dilakukan dalam bentuk barchart dan Kurva S.

Dalam tugas akhir ini, perhitungan rencana anggaran biaya

dan penjadwalan dikhususkan pada pekerjaan struktur. Dari keduanya

dapat dibuat rekapitulasi kebutuhan alat, bahan, dan upah pada pekerjaan

proyek tersebut.

5. Menurut Bintang Puspita C, Irene Dewi Mutiara P. (2012), “Analisa

Penjadwalan dan Cash Flow Proyek Padjajran Suite Hotel”.

Pada penulisan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut, untuk

Mengetahui cash flow dan nett cash suatu proyek. Serta membandingkan

rencana jadwal proyek dengan cash in rencana jadwal teoritis. Proyek

yang diambil adalah proyek Pembangunan Padjajaran Suite Hotel, Bogor.

Pdi dalam laporan ini membahas dua analisis tentang analisa cash flow

rencana dengan cash flow aktual proyek, pembuatan jadwal teoritis

kemudian dibandingkan dengan jadwal rencana dan dilakukan analisa cash

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 3

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

in dari kedua jadwal tersebut, lalu pembuatan diagram nett cash dari cash

flow rencana dan aktual. Metoda perhitungan cash flow menggunakan

dokumen kontrak tentang klausal pembayaran yang dikaitkan dengan

jadwal dan prestasi fisik proyek untuk pemasukan proyek, serta

menggunakan laporan kas bulanan proyek untuk mengetahui pengeluaran

proyek.

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Manajemen Proyek

Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari

perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh

para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk

mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manahemen proyek teridir

dari pengelolaan – pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu.

Pengelolaan aspek – aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan

dalam penyelenggaraan proyek.

Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai

tugas dan wewenang, dan tanggung jawab dari pihak – pihak yang terlibat dalam

proyek baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak akan terjadinya

adanya tugas dan tanggung jawab yang dilakukan secara bersamaan. Apabila

fungsi – fungsi manajemen proyek dapat direalisasikan dengan jelas dan

terstruktur, maka tujuan akhir dari sebuah proyek akan mudah terwujud, yaitu :

a. Tepat Waktu

b. Tepat Kualitas dan Kuantitas

c. Tepat Biaya sesuai dengan rencana

d. Tidak adanya gejolak sosial dengan masyarakat sekitar

e. Tercapainya K3 yang baik

Pada umumnya, dasar siklus proyek merujuk kepada 4 (empat) prinsip

manajemen yaitu Plan, Do, Check, dan Act (Rencanakan, Kerjakan, Cek, dan

Tindak Lanjuti). Keempatnya merupakan langkah pemecahan masalah yang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 4

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W.

Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas

modern sehingga sering juga disebut siklus Deming. Keempat prinsip manajemen

tersebut sangat menunjang dan seringkali diaplikasikan dalam setiap proyek

konstruksi. Karena sangat erat kaitannya dengan Manajemen Konstruksi.

Manajemen Konstruksi sendiri sering diartikan sebagai tata cara dan langkah –

langkah implementasi pengelolaan proyek konstruksi melalui fungsi – fungsi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian berbagai layanan

konstruksi (jasa perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan), berdasarkan

persyaratan teknik dan administrasi, sehingga tercapai sasaran proyek konstruksi

secara efektif dan efisien, untuk menjamin bahwa konstruksi dilaksanakan sesuai

standar mutu, waktu, dan biaya yang disepakati.

Untuk memenuhu standar biaya, mutu, dan waktu yang efisisen dan

optimal diperlukan beberapa control terhadap ketiga aspek tersebut. Untuk

mendapat efisiensi dari segi biaya control dilakukan dengan pembuatan RAB

(Rancangan anggaran Biaya), untuk mutu ditangan dengan pembuatan metode

pelaksanaan dan pengambilan benda uji di lapangan. Sementara untuk kontol

terhadap waktu pekerjaan kontruksi dituangkan ke dalam sebuah kurva S.

2.2.2 POAC Sebagai Proses Manajemen

POAC merupakan sebuah proses yang berada dalam organisasi.

Keberadaan POAC akan selalu berputar dan tidak akan pernah berhenti.

Pendekatan membantu untuk memahami apa yang manajer lakukan, yaitu

menganggap pekerjaan mereka sebagai suatu proses. Proses adalah serangkaian

tindakan untuk mencapai sesuatu. Misalnya, membuat keuntungan atau

menyediakan layanan. Untuk mencapai tujuan, manajer menggunakan sumber

daya dan melaksanakan empat fungsi manajerial utama, yaitu POAC (Planning,

Organizing, Actuating, Controlling).

POAC diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh dunia guna

mempertahankan kelanjutan organisasi. POAC adalah dasar manajemen untuk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 5

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

organisasi manajerial. Terdapat beberapa konsep proses manajemen, misalnya

saja PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate), dan PDCA (Plan, Do, Check, Action).

Namun, konsep POAC lebih banyak digunakan dan diterapkan karena lebih sesuai

untuk setiap tingkat manajemen.

2.2.3 Pengertian tiap Fungsi POAC

Fungsi POAC sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya. Berikut

adalah pemaparan singkat tentang tiap bagian dari POAC, yang mana akan

dibahas lebih dalam di bab lain:

2.2.3.1 Planning

Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk

mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama

manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di

dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa

yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.

Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena

setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap

rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi

manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana

pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.

2.2.3.2 Organizing

Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik

setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang

berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap

aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan

siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.

Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke

departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 6

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan

organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas

kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang

terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.

2.2.3.3 Actuating

Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai

dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda

dari planningdan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi

tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan

menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.

2.2.3.4 Controlling

Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini

membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika

terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan,

manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya

meningkatkan periklanan untuk meningkatkan penjualan.

Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu

direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan,

maka seorang manajer akan kembali pada proses planning. Di mana ia akan

merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.

2.2.4 Pengendalian

Menurut R.J Mockler (1972), Pengendalian adalah usaha yang sistematis

untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran dan tujuan perencanaan,

merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar,

menganalisis kemungkinan penyimpangan kemudian melakukan tindakan koreksi

yang diperlukan agar sumberdaya dapat digunakan secara efektif dan efisien

dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 7

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

2.2.4.1 Pengendalian Kinerja Biaya dan Waktu

Penerapan teknik pengendalian kinerja biaya dan waktu, dengan 3 (tiga)

sasaran penting, yaitu :

1. Menggabungkan aktivitas – aktivitas rencana, definisi tugas,

wewenang kerja, penganggaran, pelaporan, dan penjadwalan ke dalam

satu sistem pengendalian manajemen.

2. Memerlukan perencanaan detail dan menyeluruh yang dapat

dijumlahkan dan diukur.

3. Memfokuskan perhatian pada earned value dari kerja yang sudah

diselesaikan.

2.2.4.2 Organization Breakdown Structure (OBS)

Untuk efisiensi pelaksanaan pekerjaan proyek, disusun suatu struktur

organisasi pelaksanaan yang disebut Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan.

OBS adalah bagan yang menunjukkan pihak atau individu yang bertanggung

jawab atas suatu pekerjaan dan dapat melibatkan pihak atau individu dari luar.

Setiap departemen dalam OBS memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam

satu tugas pekerjaan WBS. Penggabungan WBS dengan OBS akan menghasilkan

cost account. Melalui WBS proyek dirinci ke bawah secara vertikal sampai pada

level - level terendah dan kemudian digabung dengan OBS secara horizontal.

Matrik perpotongan antara WBS dengan OBS disebut cost account.

2.2.4.3 Cost Account

Cost account adalah pusat manajemen logik yang mengintegrasikan

organisasi, pekerjaan, tenaga kerja, anggaran, pengendalian, dan sistem informasi.

Cost account juga merupakan pusat pengendalian manajemen, dimana biaya –

biaya aktual diakumulasikan dan dibandingkan dengan biaya – biaya anggaran

untuk kinerja pekerjaan. Cost account juga merupakan titik kontrol dasar pada

perencanaan dan pengendalian biaya dan jadwal pekerjaan.

Berdasarkan definisi dan pengertian diatas, maka cost account memiliki:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 8

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

a. Individu atau pihak yang bertanggung jawab untuk setiap pekerjaan.

b. Spesifikasi resmi pekerjaan yang terlibat didalamnya.

c. Rencana pekerjaan dengan pekerjaan kegiatan kunci atau milestone

yang terintegrasi dengan keseluruhan proyek.

d. Rencana tenaga kerja.

2.2.4.4 Konsep Pengendalian Kinerja Waktu dan Biaya

Metode analisis dari sistem ini menggunakan 3 (tiga) parameter utama,

agar dapat mengevaluasi setiap cost account dan level – level diatasnya dengan

tepat. Parameter yang digunakan adalah:

a. BCWS (Budgeted Cost for Work Schedule)

BCWS merupakan anggaran biaya yang telah direncanakan

berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek. Untuk setiap periode yang

diinginkan, anggaran biaya pada jadwal pekerjaan dihitung pada level

cost account dengan menjumlahkan seluruh anggaran paket pekerjaan.

b. BCWP (Budgeted Cost for Work performance)

BCWP atau earned value adalah anggaran biaya dari seluruh aktual

pekerjaan yang sudah dilaksanakan sepanjang periode konstruksi.

Biaya ini dapat dihitung pada masing – masing periode atau pada

jumlah kumulatifnya dan dapat dihitung dari level terendah atau dapat

diakumulasikan untuk level yang lebih tinggi. Kesulitan utama dalam

perhitungan BCWP adalah mengestimasi kemajuan pekerjaan yang

telah dimulai, tetapi belum selesai pada saat suatu periode waktu

laporan.

c. ACWP (Actual Cost of Work Performance)

ACWP adalah biaya aktual yang dikeluarkan untuk menyelesaikan

pekerjaan pada periode waktu yang bersangkutan. Biaya aktual didapat

dari laporan – laporan dan dikumpulkan pada level cost account

periode itu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 9

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

d. BAC (Budget At Completion)

BAC adalah budget rencana yang akan diserap oleh keseluruhan

proyek atau keseluruhan pekerjaan. Nilainya adalah nilai proyek

tersebut atau nilai kontrak yang harus diselesaikan atau nilai

keseluruhan pekerjaan.

Berikut ini adalah penjelasan dari ke-empat terminologi diatas. Yang

berupa kombinasi dari elemen-elemen metode Pengendalian Kinerja Waktu dan

Biaya.

Gambar 2.1 Diagram garis BCWP dan BCWS

(Sumber : Project management institute Inc, www.pmi.org)

Sangat membantu apabila melihat contoh proyek yang tidak menggunakan

metode Pengendalian Kinerja Waktu dan Biaya. Mengingat bahwa sebuah proyek

yang telah direncanakan dengan mendetail, termasuk jadwal kerja untuk semua

elemen kerja. Gambar 2.1 menggambarkan jumlah total anggaran dari proyek

(planned value) ini terhadap fungsi waktu (digambarkan dengan garis biru, dan

diberi nama BCWS). Gambar diatas juga menunjukkan jumlah biaya actual

ACWP (actual cost) pada titik minggu ke-8. Bagi mereka yang tidak terbiasa

dengan konsep Pengendalian Kinerja Waktu dan Biaya, grafik diatas mungkin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 10

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

menggambarkan bahwa proyek tersebut overbudget pada minggu ke-empat dan

kemudian underbudget dari minggu ke-6 sampai minggu ke-8. Hal yang kurang

dari grafik diatas adalah penjelasan tentang berapa besar pekerjaan yang telah

diselesaikan di dalam proyek. Apabila proyek telah selesai pada minggu ke-

delapan, maka proyek dalam posisi underbudget dan terlaksana di lebih cepat dari

jadwal. Namun, sebenarnya proyek hanya mencapai 10% pada minggu ke-

delapan, dan terlihat proyek mengalami overbudget dan terlambat dari jadwal

rencana. Sebuah metode diperlukan untuk mengukur pelaksanaan teknik

pekerjaan secara objektif dan menyeluruh, dan hal itulah yang dapat dilakukan

konsep Pengendalian Kinerja Waktu dan Biaya.

Gambar 2.2 Diagram garis BCWP dan BCWS

(Sumber : Project management institute Inc, www.pmi.org)

Gambar 2.2 menunjukkan garis BCWP (hijau) sama dengan garis BCWS

pada gambar 2.1. grafik diatas mengindikasikan bahwa pelaksanaan proyek

dimulai lebih cepat dari yang telah direncanakan tapi melambat dengan signifikan

dan berada di bawah jadwal rencana pada minggu ke-7 dan ke-8. Grafik ini

menggambarkan aspek dari konsep Pengendalian Kinerja Waktu dan Biaya.

Melihat kepada jalur kritis dari jadwal proyek.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 11

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Gambar 2.3 Diagram garis ACWP dan BCWP

(Sumber : Project management institute Inc, www.pmi.org)

Gambar 2.3 menunjukkan garis yang sama, yaitu garis BCWP (hijau)

dengan actual cost dari gambar 2.1 maka dapat dilihat bahwa proyek sebenarnya

mengalami under budget , namun relative dengan jumlah pekerjaan dengan

pekerjaan yang telah dilaksanakan sejak dimulainya proyek. Ini merupakan

kesimpulan yang lebih baik dibandingkan dengan kesimpulan yang diambil dari

gambar 4.

Gambar 2.4 Diagram garis BCWS, ACWP dan BCWP (Sumber : Project management institute Inc, www.pmi.org)

Gambar 2.4 memperlihatkan semua garis secara bersama-sama (BCWP,

BCWS dan ACWP), yang merupakan tipe dari konsep Pengendalian Kinerja

Waktu dan Biaya grafik garis. Metode terbaik dalam membaca grafik ini adalah,

pertama-tama, tentukan garis BCWP kemudian bandingkan dengan BCWS (untuk

jadwal pekerjaan) dan ACWP (untuk biaya pekerjaan). Jadi dapat dilihat dari

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 12

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

grafik diatas merupakan pemahaman yang benar dari biaya pekerjaan dan jadwal

pekerjaan tergantung dari mengukur pekerjaan teknis secara objektif. Hal ini

merupakan prinsip dasar dari metode Pengendalian Kinerja Waktu dan Biaya.

2.2.4.5 Variansi

Berikut ini adalah penjelasan tentang nilai variansi :

a. SV (Schedule Variance)

Yaitu variansi atau perbedaan antara kemajuan pekerjaan yang dicapai

dengan yang direncanakan pada periode tertentu yang menunjukkan posisi

kemajuan pekerjaan tersebut pada periode tersebut. Svcum kumulatif adalah

variansi antara kemajuan pekerjaan yang telah dicapai dengan yang

direncanakan.

SV = BCWP – BCWS

Dimana : SV = Schedule Variance (Rp. )

BCWP = Budget Cost for Work Performance (Rp. )

BCWS = Budget Cost for Work Schedule (Rp. )

b. CV (Cost Variance)

Yaitu variansi atau perbedaan atara biaya yang harus dikeluarkan untuk

mengerjakan suatu pekerjaan pada periode tertentu dengan kemajuan

pekerjaan yang dicapai pada periode tersebut yang menggambarkan posisi

keuangan pekerjaan pada periode yang bersangkutan. CVcum adalah

kumulatif variansi antara biaya yang telah dikeluarkan dengan kemajuan

aktual kumulatif.

CV = BCWP – ACWP

Dimana : CV = Cost Variance (Rp. )

BCWP = Budget Cost for Work Performance (Rp. )

ACWP = Actual Cost for Work Performance (Rp. )

c. VAC (Variance at Completion)

Yaitu variansi biaya yang diperkirakan akan terjadi pada saat proyek telah

selesai berdasarkan produktifitas terakhir sedangkan VACcum berdasarkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 13

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

produktivitas rata-rata.

VAC = BAC – EAC

VACcum = BAC – EACcum

Dimana : VAC = Variance at Completion (Rp. )

VACcum = Variance at Completion Cummulatif (Rp. )

BAC = Budget At Compeletion (Rp. )

EAC = Estimate At Complete (Rp. )

EACcum = Estimate At Complete Cummulatif (Rp. )

2.2.4.6 Indeks Pelaksanaan Pekerjaan Proyek

Berikut ini adalah penjelasan tentang Indeks Pelaksanaan Pekerjaan

Proyek :

a. SPI (Schedule Performnce Index)

Yaitu index yang menunjukkan produktivitas pekerjaan (efisiensi jadwal)

berdasrkan kemajuan yang dicapainya pada periode tertentu sedangkan

SPIcum adalah index produktivitas pekerjaan berdasarkan kumulatif

kemajuan yang dicapainya sampai periode tertentu.

SPI = BCWP / BCWS

SPIcum = BCWPcum / BCWScum

Dimana : SPI = Schedule Performnce Index (Rp. )

BCWP = Budget Cost for Work Performance (Rp. )

BCWS = Budget Cost for Work Schedule (Rp. )

b. CPI (Cost Performance Index)

Yaitu indeks yang menunjukkan produktifitas keuangan (efisiensi biaya)

atau keuangan berdasarkan penyerapan biaya yang sebenarnya terjadi

sampai pada penyerapan proyek berdasarkan penyerapan biaya yang

sebenarnya terjadi pada periode tertentu. CPIcum adalah indeks yang

menunjukkan produktivitas periode tertentu.

CPI = BCWP / ACWP

CPIcum = BCWPcum / ACWPcum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 14

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Dimana : SPI = Schedule Performnce Index (Rp. )

BCWP = Budget Cost for Work Performance (Rp. ) ACWP = Actual Cost for Work Performance (Rp. )

2.2.4.7 Status Proyek Keseluruhan

Berikut ini adalah penjelesan tentang Status Proyek Secara Keseluruhan :

a. PC (Present Complete) yaitu presentase kemajuan pekerjaan yang telah

dicapai sampai pada periode tertentu berdasarkan budget yang

direncanakan.

PC = BCWPcum / BAC

Dimana : PC = Present Complete (% )

BCWP = Budget Cost for Work Performance (Rp. )

BAC = Budget At Completion (Rp. )

b. PS (Present Spent) yaitu presentase biaya yang telah diserap sampai

pada periode tertentu dibandingkan dengan jumlah rencana yang

dianggarkan atau perkiraan jumlah total berdasarkan perkiraan uang yang

harus dikeluarkan pada saat penyelesaian proyek berdasarkan

produktivitas akhir atau produktivitas rata-rata.

PS= ACWPcum / EAC

PScum = ACWPcum / EAC

Dimana : PS = Present Spent (% )

BCWP = Budget Cost for Work Performance (Rp. )

EAC = Estimate At Completion (Rp. )

2.2.4.8 Estimasi Untuk Menyelesaikan Proyek dan Peramalan Biaya Akhir

Berikut ini adalah cara menghitung Estimasi dalam menyelesaikan Proyek

serta cara meramalkan biaya akhir pada proyek :

a. ETC (Estimate to Complete) yaitu sejumlah biaya yang diperlukan

untuk menyelesaikan proyek berdasarkan data produktivitas terakhir yang

dicapai.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 15

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

ETC = (BAC – BCWPcum ) / CPI

Dimana : ETC = Estimate to Complete (Rp. )

BCWP = Budget Cost for Work Performance (Rp. )

BAC = Budget At Completion (Rp. )

CPI = Cost Performance Index (Rp. )

b. EAC (Estimate at Complete) adalah besarnya biaya yang akan diserap

secara keseluruhan oleh proyek berdasarkan data produktivitas terakhir

yang dicapai. Sedangkan EACcum adalah besarnya biaya yang akan diserap

secara keseluruhan oleh produk berdasarkan data produktivutas rata-rata.

EAC = ACWPcum + ETC

Dimana : EAC = Estimate At Complete (Rp. )

ACWP = Actual Cost for Work Performance (Rp. )

ETC = Estimate to Complete (Rp. )

2.2.4.9 Analisis Penyimpangan Jadwal dan Biaya

Kondisi pelaksanaan pekerjaan ditinjau dari sisi pemanfaatan wakti dan

biaya yang direpresentasikan dengan nilai Schedule Variance (SV) dan Cost

Variance (CV) adalah sebagai berikut :

SV = BCWP – BCWS

Schedule Variance = 0 ; proyek tepat waktu

Schedule Variance > 0 ; proyek lebih cepat

Schedule Variance < 0 ; proyek terlambat

CV = BCWP – ACWP

Cost Variance = 0 ; biaya proyek sesuai rencana

Cost Variance > 0 ; biaya lebih kecil dari rencana

Cost Variance < 0 ; biaya lebih besar dari rencana

Penyimpangan jadwal dan biaya diatas memberikan indikasi dalam bentuk

rupiah besar keterlambatan atau majunya proyek dari jadwal tetapi tidak

memberikan informasi secara tepat posisi kemajuan proyek terhadap pekerjaan

yang utama. Ini dapat diatasi dengan menyajikan barchart proyek secara integrasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 16

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Dalam hal terjadi penyimpangan seperti keterlambatan atau biaya yang

lebih besar dari rencana, harus dapat diidentifikasi factor penyebabnya seperti :

kesalahan estimasi, kesulitan teknis akibat medan yang berat, biaya material dan

kinerja pekerja tidak seperti yang diharapkan.

Penyimpangan jadwal biaya dan biaya dinyatakan dalam rupiah seperti

penggunaan variansi di atas tidak dapat menggambarkan kondisi keterlambatan

relative terhadap satuan unit anggaran. Keterlambatan sebesar 5 juta rupiah dari

anggaran 100 juta adalah tidak berarti bila dibandingkan dengan jila anggarannya

10 juta. Hal ini menunjukkan bahwa parameter variansi yang digunakan kurang

dapat ,emggabarlan relatifitas tingkat kepentingan sebuah kemajuan atau

keterlambatan jIka dibandingkan dengan nilai total proyek. Untuk itu digunakan

SPI dan CPI yang berupa nilai indeks yang dapat lebih menggambarkan kondisi

yang diharapkan di atas. Pengertian yang diberikan CPI dan SPI adalah sebagai

berikut :

SPI = 1 ; proyek tepat waktu

SPI > 1 ; proyek tepat waktu

SPI < 1 ; proyek terlambat

CPI = 0 ; biaya proyek sesuai rencana

CPI > 0 ; biaya lebih kecil dari rencana

CPI < 0 ; biaya lebih besar dari rencana

CPI dan SPI ini dihitung untuk setiap cost account dan tingkat di atasnya.

Pada tingkat yang lebih tinggi perhitungan CPI dan SPI dilakukan dengan

sederhana yaitu menjumlahkan parameter-parameter tingkat yang berada di

bawahnya. Mungkin terjadi kasus kinerja jelek di suatu bagian ditutupi oleh

kinerja yang baik di bagian lain, sehingga kinerja suatu tingkat secara rata-rata

menjadi baik. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena seharusnya setiap

penanggung jawab suatu cost account akan mengetahui kondisi nyata tingkat di

bawahnya dan dapat mengidentifikasi sumber penyimpangan. Sebagai parameter

lain, CPI dan SPI dapat disajikan untuk periode yang ditinjau dan kondisi

kumulatifnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 17

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

2.2.5 Crash Program

Crash Program adalah proses pengurangan durasi proyek yang dilakukan

untuk mengejar prestasi yang tertinggal pada waktu – waktu sebelumnya karena

terjadinya perubahan atau penyimpangan. Tetapi Crash Program juga dapat

dilakukan pada suatu penjadwalan karena memang diinginkan agar waktu

penyelesaian suatu proyek lebih cepat dari yang direncanakan. Sebelum

melakukan Crash Program dianjurkan terlebih dahulu dilakukan analisa biaya

dan waktunya, yaitu dengan menetapkan waktu aktivitas mana dan berapa besar

biaya aktivitas tersebut agar peningkatan yang terjadi dapat diperhitungkan.

Waktu suatu kegiatan dapat dipersingkat salah satunya dengan penambahan

sumber daya yang berbentuk tenaga kerja atau waktu kerja. Penambahan tenaga

kerja ini dapat dilakukan terhadap kegiatan – kegiatan tertentu yang

memungkinkan penambahan tenaga kerja atau waktu kerja karena ada kegiatan –

kegiatanya yang tidak dapat dilakukan penambahan sumber daya karena

keterbatasan jenis pekerjaan dan tempat pekerjaan itu berlangsung. Penambahan

tenaga kerja atau waktu kerja pada suatu kegiatan juga berarti peningkatan biaya

pada kegiatan itu yang juga berpengaruh pada total biaya proyek. Hal yang perlu

diperhatikan dalam melakukan Crash Program yaitu apabila terjadi pengurangan

durasi proyek akan menyebabkan biaya pada proyek tersebut mengalami

peningkatan. Pada proyek yang penjadwalannya menggunakan Bar Chart apabila

diinginkan penerapan Crash Progrram terlebih dahulu penjadwalan diubah ke

dalam bentuk Network Diagram, apalagi untuk proyek yang berskala besar. Crash

Program hanya dapat dilakukan pada penjadwalan yang berbentuk Network

Diagram. Keuntungan penjadwalan proyek dengan Network Diagram, yaitu

hubungan keterkaitan antar kegiatan lebih spesifik dan penyajiannya lebih

sistematis sehingga apabila dilakukan Crash Program akan lebih mudah. Pada

Network Diagram juga memperlihatkan kegiatan – kegiatan mana yang berada

pada lintasan kritis proyek. Kegiatan – kegiatan pada lintasan kritis itulah yang

dapat dilakukan Crash Program. Dengan kata lain Crash Program itu sendiri

berguna bagi percepatan peyelesaian proyek. Gray dan Larson (2007,p262)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 18

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

memaparkan bahwa para manajer memiliiki metode efektif untuk mempercepat

proyek, antara lain :

a. Menambah Sumber Daya

Metode yang paling umum untuk memperpendek waktu proyek

adalah menugaskan staf tambahan dan peralatan pada aktivitas.

Kecepatan yang diperoleh, bagaimanapun tetap terbatas sekalipun

sudah menambah staf. Melipat-duakan ukuran kekuatan pekerja

tidak akan mengurangi waktu penyelesaian proyek sebesar

setengahnya. Hubungan penambahan pekerja dengan pengurangan

waktu penyelesaian akan benar hanya ketika tugas dibagi-bagi

sehingga komunikasi diantara pekerja menjadi minimal.

b. Outsourcing kerja proyek

Sebuah metode umum untuk memperpendek waktu proyek adalah

subkontrak sebuah aktivitas. Subkontrak mungkin mempunyai

akses ke keahlian atau teknologi unggulan yang akan mempercepat

penyelesaian proyek. Sebagai contok, mengontak sebuah mesin

excavator dapat membuat aktivitas selesai lebih cepat dari pada

waktu yang diperlukan oleh tim pekerja manual.

c. Penjadwalan Lembur

Cara paling mudah untuk menambahkan lebih banyak tenaga kerja

pada sebuah proyek bukanlah menambahkan lebih banyak orang

pekerja, tetapi dengan menjadwalkan lembur. Lembur mempunyai

kerugian yakni pekerja yang digaji perjam pada umumnya dibayar

satu setengah kali upah per jam ketika mereka lembur, dan dua kali

upah per jam ketika mereka lembur akhir pekan dan hari libur.

Lembur mengakibatkan produktivitas menurun karena adanya

batasan alamiah pada manusia. Sekalipun ada, kerugian potensial,

lembur dan bekerja dengan jam yang lebih panjang menjadi pilihan

yang disukai untuk mempercepat penyelesaian proyek.

d. Membangun Tim Proyek Inti

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 19

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Salah satu keuntungan membangun tim inti khusus yaitu berguna

untuk menyelesaikan suatu proyek lebih cepat dari penjadwalan

yang telah ditetapkan. Menugaskan para profesional penuh waktu

pada sebuah proyek menghindari biaya tersembunyi dari

multitasking dimana orang – orang wajib menyelesaikan

permintaan proyek. Para profesional dapat memfokuskan perhatian

mereka sepenuhnya pada sebuah proyek spesifik. Fokus ini

menciptakan tujuan bersama yang dapat mengikat sekumpulan

profesional yang beragam ke dalam sebuah tim yang kompak

e. Lakukan Dua Kali-Cepat dan Benar

Jika keadaan mendesak cobalah membangun solusi jangka pendek,

kemudian kembali lakukan dengan cara yang benar. Contoh,

stadion Rase Garden di Portland, Oregon, diharapkan selesai pada

waktu musim pertandingan NBA. Keterlambatan membuat

pertandingan tersebut mustahil dilakukan sehingga kru konstruksi

mengatur tempat sementara untuk mengakomodasi penonton

malam pembukaan. Biaya tambahan untuk membuatnya sering dua

kali lebih besar dari kompensasi karena keuntungan pemenuhan

tenggang waktu. Manajer proyek memiliki sedikit pilihan untuk

mempercepat proyek ketika sumber daya tambahan tidak tersedia

atau anggaran dibatasi. Berikut ini sebagian dari pilihan – pilihan

tesebut :

- Fast – Tracking

Terkadang memungkinkan untuk menyusun kembali logika

jaringan proyek sedemikian rupa sehingga aktivitas kritis

dilakukan secara paralel.

- Rantai Kritis

Rantai kritis (c-c) dirancang untuk mempercepat

penyelesaian proyek. Prinsip ini sangat baik dan layak

dilakukan bila kecepatan adalah krusial. Tetapi sulit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 20

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

dilakukan karena memerlukan pelatihan yang memadai dan

perubahan perspektif dan kebiasaan, yang mempunyai

banyak waktu diadopsi.

- Mengurangi Cakupan Proyek

Tanggapan paling umum untuk memenuhi target dengan

mengurangi atau menskala kembali cakupan proyek.

Contoh, produk perangkat lunak akan memiliki fitur lebih

sedikit dibandingkan dengan yang telah direncanakan.

- Brainstorming

Anggota tim proyek dapat menjadi sumber gagasan untuk

mempercepat aktivitas proyek, mereka juga dapat

menawarkan cara yang kelihatan (tangibel) untuk

mengurangi biaya – biaya proyek.

- Mengompromikan Kualitas

Mengurangi kualitas selalu menjadi pilihan, tetapi jarang

dilakukan atau diterima. Jika kualitas dikorbankan, maka

waktu aktivitas pada jalur kritis mungkin dapat berkurang.

Dalam praktiknya, metode paling umum digunakan untuk crash proyek

adalah penjadwalan lembur, outsourcing, dan menambah sumber daya.

2.2.6 Tujuan dan Manfaat Pengendalian Proyek

Ada beberapa tujuan dan manfaat yang penting dalam pengendalian suatu

proyek antara lain adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu

bagian dari proyek atau proyek secara menyeluruh

b. Mengetahui hubungan antara pekerjaan satu dengan pekerjaan lain.

c. Penyediaan dana / keuangan.

d. Sebagai alat dalam pelaksanaan.

e. Sebagai alat koordinasi dari pimpinan.

f. Pengukuran, penilaian, dan evaluasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 21

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

g. Pengendalian waktu penyelesaian.

h. Penyediaan tenaga kerja, alat, dan material.

2.2.7 Target Kerja Pengendalian Proyek

Dalam pengendalian proyek ada beberapa target kerja yang harus

dilaksanakan karena target kerja berguna agar pengendalian proyek tidak meleset

dari apa yang direncanakan. Target kerja dari pengendalian proyek diantara lain

sebagai berikut :

a. Menentukan standar performasi sesuatu yang dikendalikan.

b. Membandingkan performasi aktual dan performasi standar hasil

pekerjaan dan pengeluaran yang sudah terjadi dibandingkan

dengan jadwal, biaya, dan spesifikasi performasi yang di

rencanakan.

c. Melakukan tindakan koreksi, bila performasi aktual secara

signifikan menyimpang dari yang direncanakan tindakan koreksi

perlu dilakukan.

d. Menentukan saran.

e. Mengumpulkan data hasil info implementasi

2.2.8 Penjadwalan

Dalam suatu perencanaan manajemen konstruksi umumnya mengacu

terhadap penjadwalan pekerjaan dan kurva s. Penjadawalan proyek merupakan

bagian yang paling penting dari sebuah perencanaan proyek, yaitu untuk

menentukan kapan sebuah proyek dilaksanakan berdasarkan urutan tertentu dari

awal sampai akhir proyek. Jadi, penjadwalan proyek meliputi kegiatan

menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan dan waktu

yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas proyek.

Penjadwalan proyek merupakan pekerjaan yang sangat menantang

terutama bagi seorang manajer. Dasar pemikiran adanya penjadwalan adalah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 22

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

seringkali terjadinya keterlambatan. Hal – hal yang menyebabkan keterlambatan

tersebut antara lain adalah :

a. Batas waktu yang kadang tidak realistis

b. Perubahan kebutuhan owner

c. Memandang rendah sumber daya dan usaha

d. Tidak mempertimbangkan resiko

e. Kesulitan teknis yang tidak terlihat sebelumnya

f. Kesalahan komunikasi

Dari masalah keterlambatan tersebut maka manajer harus memperkirakan

waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dan

mengaturnya dalam urutan yang logis. Perkalian jadwal akan bertambah rumit

dengan adanya fakta bahwa proyek yang berbeda mungkin mengguakan metode

perancangan dan bahasa implementasi yang berbeda pula.

Hal – hal yang berkaitan dengan Penjadwalan proyek adalah sebagai

berikut :

a. Melibatkan pemilahan pekerjaan total pada suatu proyek menjadi

kegiatan – kegian terpisah dan penilaian waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan kegiatan – kegiatan.

b. Beberapa kegiatan dilakukan secara paralel

c. Harus mengkoordinasikan kegiatan – kegiatan paralel diatas dan

mengaturnya sehingga menghasilkan hasil yang optimal dan

menghindari adanya kegiatan yang tertunda akibat belum

selesainya suatu pekerjaan yang paling penting.

d. Dalam memperkirakan jadwal, seorang manajer harus

memperkirakan bahwa setiap tahap proyek akan terbebas dari

masalah.

e. Membuat estimasi seolah tidak ada masalah, kemudian

menaikkannya untuk memperhitungkan masalah yang diantisipasi.

f. Manajer harus memperkirakan sumber daya untuk menyelesaikan

pekerjaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 23

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

2.2.8.1 Proses Penjadwalan

Penjadwalan proyek adalah daftar urutan waktu operasional yang berguna

sebagai pokok garis pedoman pada saat proyek dilaksanakan. Pada tahap ini harus

dibuat suatu daftar bersamaan. Tujuan memecah lingkup aktivitas dan menyusun

urutannya antara lain untuk meningkatkan akurasi ukuran waktu penyelesaian

proyek (Clough dan Sccrars, 1991).

Penjadwalan proyek perangkat lunak merupakan aktivitas yang

mendistribusikan usaha estimasi pada durasi proyek yang direncanakan dengan

mengalokasikan usaha untuk rekayasa perangkat lunak tertentu.

Penjadwalan proyek dapat dilihat dari 2 (dua) perspektif yang berbeda

yaitu:

a. Tanggal akhir pelepasan perangkat lunak telah dibuat sebelumnya dan

tidak dapat dibatalkan

b. Tanggal akhir ditentukan oleh tim rekayasa. Usaha didistribusikan dan

tanggal akhir ditentukan setelah melalui proses cermat.

Sayangnya, keadaan pertama lebih sering terjadi daripada yang kedua.

Kegiatan proses penjadwalan proyek dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber: http://elista.akprind.ac.id

Gambar 2.5 Proses Penjadwalan Proyek

Adapun beberapa prinsip – prinsip dasar dalam Penjadwalan Proyek

diantaranya adalah sebagai berikut :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 24: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 24

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

a. Pembagian

Proyek harus dibagi – bagi ke dalam sejumlah tugas dan aktivitas

yang dapat dikendalikan untuk dapat menyelesaikan semua

permasalahan yang ada (melakukan dekomposisi masalah)

b. Saling Ketergantungan

Adanya saling ketergantungan dari setiap tugas dan aktivitas yang

dibagi harus ditentukan dari awal penjadwalan proyek.

c. Alokasi Waktu

Setiap tugas yang akan dijadwalkan harus dialokasikan kedalam

sejumlah satuan kerja (mis. Person-day dll)

d. Validasi Kerja

Setiap proyek memiliki staff tertentu, dimana pada saat pembagian

tugas, harus dipastikan bahwa tidak akan kelebihan alokasi waktu

atau jumlah SDM pada saat tertentu.

e. Batasan tanggungjawab

Setiap tugas yang dijadwalkan harus ditugaskan kepada satu tim

anggota tertentu

f. Batasan Keluaran

Setiap tugas yang dijadwalakan harus memiliki keluaran tertentu.

Keluaran biasanya dalam bentuk hasil kerja yang dikombinasikan

dengan deliverables.

g. Kejadian penting yang ditentukan

Setiap tugas harus dihubungkan dengan kejadian penting proyek.

Kejadian penting diselesaikan bila satu atau lebih hasil kerja sudah

dikaji kualitasnya dan disetujui.

Adapun langkah – langkah dalam menentukan penjadwalan proyek

menurut Soeharto (1999), yaitu :

1. Identifikasi Aktivitas (Work Breakdown Structure)

Pada suatu proyek proses penjadwalan diawali dengan mengidentifikasi

aktivitas – aktivitas proyek. Setiap aktivitas diidentifikasi agar dapat dimonitor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 25: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 25

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

dnegan mudah dan dapat dimengerti pelaksanaannya, sehingga tujuan proyek

yang telah ditentukan dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan

atau tepat waktu.

Dalam mengidentifikasi kegiatan sebaiknya tidak terlalu sedikit dalam

pembagiannya karena akan membatasi keefektifan dalam perencanaan dan

kontrol, juga sebaiknya tidak terlalu banyak dalam pembagiannya karena juga

akan membingungkan bagi penggunanya. Dalam jumlah level detail WBS

sebaiknya berdasarkan :

a. Tipe aktivitas (biaya, keamanan, kualitas)

b. Kebutuhan pengguna penjadwalan

c. Ukuran, kompleksitas, dan tipe proyek

d. Persediaan informasi yang didapat

e. Karakteristik sumber daya

Dalam pengenmbangan Work Breakdown Structure sebaiknya berdasarkan

beberapa pembagian, yaitu :

a. Area konstruksi atau lahan proyek

b. Jenis – jenis pekerjaan

c. Wilayah geografi proyek atau tata letaknya

d. Elemen – elemen bangunan

Hal – hal yang dapat dipakai sebagai pedoman penyusunan WBS

(Ervianto, 2004), yaitu :

a. Susunan WBS dibuat bertingkat (level) menurut ketelitian spesifikasi

pekerjaannya

b. Susunan WBS dibuat atas dasar penguraian dan diskrit dan logis.

c. Jumlah level sesuai dengan kebutuhan tingkat pengelolanya

d. Jumlah setiap elemen pekerjaan tiap level sesuai dengan kebutuhan

pengelolanya

e. Elemen pekerjaan dalam WBS merupakan pekerjaan yang terukur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 26: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 26

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

2. Penyusunan Urutan Kegiatan

Setelah dilakukannya penguraian komponen – komponen atau jenis – jenis

pekerjaan, lingkup proyek disusun kembali menjadi urutan kegiatan sesuai dengan

logika ketergantungan (jaringan kerja).

Dalam penyusunan urutan kegiatan hendaknya meletakkan kegiatan –

kegiatan tersebut pada tempat yang benar, apakah harus bersamaan, setelah

pekerjaan yang lainnya selesai terlebih dahulu atau sebelum pekerjaan yang lain

harus sudah selesai. Pada penyusunan urutan kegiatan sendiri ada beberapa hal

yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Technological constraint, yaitu meliputi metode konstruksi, prosedur

dan kualitas.

b. Managerial constraint, yang meliputi sumber daya, waktu, biaya, dan

kualitas (mutu).

c. External constraint, yang meliputi cuaca, peraturan, dan bencana alam.

3. Perkiraan Waktu (Durasi)

Setelah terbentuknya jaringan kerja, maka masing – masing komponen

kegiatan diberikan perkiraan kurun waktu (durasi) yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu kegiatan yang bersangkutan, juga perkiraan sumber daya

yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.

Pengertian dari durasi proyek adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek (Maharany dan Fajarwati, 2006). Faktor

yang berpengaruh dalam menentukan durasi pekerjaan adalah volume pekerjaan,

metode kerja (construction method), keadaan lapangan, serta keterampilan tenaga

kerja dalam melaksanakan pekerjaan proyek tersebut, dalam hal ini produktivitas

dari sumber daya sangat berpengaruh.

4. Penyusunan Jadwal (Schedule)

Setelah masing – masing kegiatan proyek sudah diberi kurun waktu

(durasi) kemudian secara keseluruhan dianalisa dan dihitung kurun waktu

penyelesaian proyek, sehingga dapat diketahui jadwal induk dan jadwal untuk

pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 27: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 27

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Di dalam penyusunan jadwal (schedule) hal – hal yang diperlukan yaitu

jenis – jenis pekerjaan, urutan pekerjaan, durasi waktu pekerjaan dan asumsi –

asumsi yang diperlukan.

Penyusunan jadwal (schedule) dibagi menjadi dua bagian, yaitu Master

Schedule dan Detailed Schedule, Master Schedule berisikan kegiatan – kegiatan

utama dari kegiatan suatu proyek, sedangkan Detailed Scheduled merupakan

bagian dari Master Schedule yang berisikan detail dari kegiatan – kegiatan utama

yang dibuat untuk membantu para pelaksana dalam pengerjaan kegiatan di

lapangan.

2.2.8.2 Metode Penjadwalan

Perencanaan dan penjadwalan proyek merupakan salah satu proses yang

harus dilakukan oleh project manager dalam mengatur waktu pelaksanaan proyek

(time management).

Perencanaan jadwal suatu proyek terdiri dari lima tahapan (Duncan, 1996):

a. Activity Definition

Mengidentifikasi aktivitas – aktivitas yang harus dilakukan dengan

menggunakan WBS.

b. Activity Sequencing

Mengurutkan aktivitas – aktivitas yang telah dikumpulkan pada tahap

identifikasi sehingga proyek dapat berjalan secara logis.

c. Activity Duration Estimating

Menentukan durasi aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas

tersebut.

d. Schedule Development

Menentukan kapan dimulai dan kapan berakhirnya suatu kegiatan

dengan menggunakan analisis matematis, dan dalam tahap inilah

proses penjadwalan CPM dapat diterapkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 28: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 28

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

e. Schedule Control

Mengontrol pelaksanaan jadwal di lapangan agar sesuai dengan

rencana setiap satuan waktu (hari, minggu, bulan, atau tahun), sehingga

jika terjadi keterlambatan dapat segera diambil tindakan.

Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk

mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing – masing metode mempunyai

kelebihan dan kekurangannya. Pertimbangan penggunaan metode – metode

tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja

penjadwalan. Kinerja waktu akan berimplikasi biaya, sekaligus kinerja proyek

secara keseluruhan. Metoda Penjadwalan sendiri terbagi ke dalam 4 metoda :

a. Barchart

Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredic W. Taylor dalam bentuk

bagan balok, dengan panjang balok sebagai representasi dari durasi

setiap kegiatan. Format bagan baloknya informatif, mudah dibaca dan

efektif untuk komunikasin serta dapat dibuat dengan mudah dan

sederhana. Bagan balok terdiri atas sumbu y yang menyatakan

kegiatan atau paket kerja dari lingkup proyek, sedangkan sumbu x

menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu, atau bulan sebagai

durasinya. Pada bagan ini juga dapat ditentukan milestone / baseline

sebagai bagian target yang harus diperhatikan guna kelancaran

produktivitas proyek secara keseluruhan. Untuk proses updating,

bagan balok dapat diperpendek atau diperpanjang dengan

memperhatikan total floatnya, yang menunjukkan bahwa durasi

kegiatan akan bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan dalam

proses perbaikan jadwal. Penyajian informasi bagan balok agak

terbatas, missal hubungan antar kegiatan tidak jelas dan lintasan kritis

kegiatan proyek tidak dapat diketahui. Karena urutan kegiatan kurang

terperinci, maka bila terjadi keterlambatan proyek prioritas kegiatan

yang akan dikoreksi menjadi sukar untuk dilakukan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 29: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 29

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

b. Kurva S

Kurva S adalah salah satu metode perencanaan pengendalian biaya

yang sangat lazim digunakan pada suatu proyek. Kurva S merupakan

diagram persen kumulatif biaya yang diplot pada suatu sumbu

koordinat dimana sumbu absis (x) dinyatakan sebagai waktu proyek

tersebut berjalan, sementara sumbu (y) menyatakan nilai persen

kumulatif biaya selama masa proyek tersebut. Dalam diagram Kurva S,

dapat diketahui pengeluaran biaya yang dikeluarkan per satuan waktu,

pengeluaran biaya kumulatif per satuan waktu dan progress pekerjaan

yang didasarkan pada volume yang dihasilkan dilapangan.

c. Penjadwalan Linier (diagram vector)

Metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk proyek dengan

jumlah kegiatan relative sedikit dan banyak digunakan untuk

penjadwalan dengan kegiatan yang berulang seperti pada proyek

kontruksi jalan raya, runway bandar udara, terowongan / tunnel atau

proyek industry manufaktur. Metode ini sangat memuaskan untuk

diterapkan pada proyek – proyek tersebut karena menggunakan sumber

daya manusia yang relatif lebih kecil dan variasi keterampilan pada

suatu pekerjaan / kegiatan tidak sebanyak pada proyek yang lain.

Metode ini juga cukup efektif untuk digunakan pada proyek

bangunan gedung bertingkat dengan keragaman masing – masing

tingkat bangunan relatif sama. Pada proyek cukup besar, metode ini

membantu memonitor progress beberapa kegiatan tertentu yang berada

dalam suatu penjadwalan keseluruhan proyek. Hal ini dapat dilakukan

bila metode ini dikombinasikan dengan metode network, karena

metode penjadwalan linier dapat memberikan informasi tentang

kemajuan proyek yang tidak dapat ditampilkan oleh metode network.

d. Jaringan kerja, yang terbagi ke dalam

1. Metode Jalur Kritis (Critical Path Method)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 30: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 30

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Metoda Jalur Kritis merupakan sebuah metode penjadwalan

yang dikembangkan oleh Du Pont dan Remington Rand, yang

digunakan untuk aktivitas dimana durasinya sudah diketahui.

Metode Jalur Kritis merupakan teknik perencanaan yang

didasarkan pada logika ketergantungan antar aktivitas yang ada

dalam proyek. Perencanaan dimulai dengan menetapkan

deskripsi tiap aktivitas, termasuk perkiraan durasi, estimasi

biaya dan kebutuhan sumberdaya. Pada metode CPM terdapat

jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian komponen –

komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan

menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek tercepat. Jalur

kritis sangat penting bagi pelaksana proyek. Pada jalur ini

terletak kegiatan – kegiatan yang bila pelaksanaannya

terlambat, akan menyebabkan keterlambatan proyek secara

keseluruhan.

2. PDM (Precedence Diagram Method)

Precedence Diagram Method adalah metode jaringan kerja

yang termasuk dalam klasifikasi AON (Activy On Node).

Dalam metode ini kegiatan dituliskan di dalam node yang

umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak panahnya

sebagai penunjuk hubungan antara kegiatan – kegiatan

bersangkutan. Dengan demikian dummy yang merupakan tanda

penting untuk menunjukkan hubungan ketergantungan di dalam

PDM tidak diperlukan (Soeharto, 1995). PDM pada dasarnya

menitikberatkan pada persoalan keseimbangan antara biaya dan

waktu penyelesaian proyek. PDM menekankan pada hubungan

antara pemakaian sejumlah tenaga kerja atau sumber daya

untuk mempersingkat waktu pelaksanaan suatu proyek dan

kenaikan biaya sebagai akibat penambahan sumber daya

tersebut. Dalam PDM, jumlah waktu yang diperlukan untuk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 31: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 31

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

menyelesaikan berbagai tahapan dari proyek konstruksi

dianggap diketahui dengan pasti. Selain itu, hubungan antara

jumlah sumber – sumber daya yang dipergunakan dan waktu

yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek juga dianggap

diketahui.

2.2.9 Beberapa Masalah dan Pertimbangan dalam Penjadwalan

Dalam Penjadwalan pun tidak luput dari ancaman masalah. Masalah –

masalah yang sering dihadapi dalam Penjadwalan Proyek diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Produktifitas tidak berbandung lurus dengan jumlah orang

yang mengerjakan tugas

b. Seringkali hal tersebut diatasi dengan solusi penambahan

personal pada akhir proyek, namun solusi ini dikhawatirkan

dapat menyebabkan adanya overhead antar personal dalam

proyek karena terlalu banyak personal yang terlibat dalam

proyek.

c. Segala sesuatu yang tidak diharapkan bahkan hal yang paling

buruk mungkin akan terjadi, sehingga membutuhkan suatu

perencanaan yang matang dalam penjadwalan proyek, apabila

dibuat perencanaan cadangan proyek.

Sementara dalam penjadwalan pelaksanaan proyek kontruksi, ada

beberapa hal yang harus dipertimbangkan yakni sebagai berikut :

a. Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya

proyek bersangkutan diharapkan proyek dapat dimanfaatkan

sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

b. Keterkaitannya dengn proyek berikutnya ataupun kelanjutan

dari proyek selanjutnya.

c. Alasan sosial politik lainnya, apabila proyek tersebut milik

pemerintah.

d. Kondisi alam dan lokasi proyek

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 32: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 32

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

e. Keterjangkauan lokasi proyek dari fasilitas dan

perhubungannya.

f. Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material,

peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjang

terwujudnya proyek tersebut.

g. Kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap

sumber daya yang dipergunakan selama operasional

pelaksanaan berlangsung

h. Produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga

kerja proyek, selama operasional berlangsung dengan

i. Referensi yang memenuhi aturan teknis & hari kerja efektif.

2.2.10 Estimasi Biaya

“Secara harfiah, estimasi biaya terdiri dari kata estimasi yang berarti

perkiraan dan biaya yang berarti pengorbanan sumber ekonomis yang diukur

dalam satuan uang, yang terjadi atau kemungkinan terjadi untuk mencapai tujuan

tertentu, “ (Elvira, 2011)

Dalam industri konstruksi, estimasi biaya adalah istilah yang sering

digunakan untuk menggambarkan perkiraan biaya yang akan digunakan untuk

merealisasikan suatu proyek konstruksi. Proyek konstruksi dilakukan melalui

beberapa tahapan yang membutuhkan jangka waktu tertentu, sehingga estimasi

biaya ini sangatlah dibutuhkan. Jadi, estimasi biaya dapat diartikan sebagai

perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan

atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.

Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan ditentukan oleh berbagai faktor,

baik itu dari dalam maupun dari luar proyek. Berbagai faktor yang datang dari

dalam antara lain: tingkat kompleksitas bangunan, lokasi proyek, ketersediaan

alat, sistem dalam perusahaan, analisa yang digunakan, dan lain- lain, sedangkan

faktor dari luar antara lain: faktor ekonomi, keamanan publik, kebijakan

pemerintah, sosial dan politik, dll.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 33: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 33

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Estimasi dilakukan dengan lebih dahulu dengan mempelajari gambar

rencana dan spesifikasi. Berdasarkan gambar rencana dapat diketahui kebutuhan

material, baik jenis maupun jumlah yang akan digunakan. Perhitungan kebutuhan

jenis dan kuantitas material harus dilakukan secara teliti dan setiap jenis material

harus ditentukan harganya, sedangkan spesifikasi dapat digunakan sebagai dasar

untuk menentukan mutu/kualitas setiap jenis material.

Dalam melakukan kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami

proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat karena

faktor tersebut dapat mempengaruhi biaya konstruksi. Berbagai hal yang ikut

berkontribusi dalam rencana anggaran biaya adalah produktivitas tenaga kerja,

ketersediaan material, ketersediaan peralatan, cuaca, jenis kontrak, masalah

kualitas, etika, sistem pengendalian, dan kemampuan manajemen.

2.2.10.1 Rencana Anggaran Biaya

Tahap ini merupakan perkalian antara hasil perhitungan volume pekerjaan

dengan harga satuan pekerjaan. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang tidak bisa

dihitung dengan unit price atau sejak awal ditetapkan sebagai lumpsum, maka

harga satuan untuk pekerjaan tersebut ditetapkan berdasarkan perkiraan. Namun,

perkiraan tersebut tetap menggunakan dasar yang rasional dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Sebelum menghitung rencana anggaran biaya, ada beberapa tahapan yang

harus dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut adalah penguraian item-item pekerjaan

atau WBS (Work Breakdown Structure), perhitungan volume pekerjaan, dan

analisa harga satuan pekerjaan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai

tahapan-tahapan tersebut.

2.2.10.2 Volume Pekerjaan

Volume adalah banyaknya macam pekerjaan atau bahan dengan satuan

yang berbeda-beda dengan kebutuhan dalam setiap macam pekerjaan yang

dilakukan. Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 34: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 34

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan.

Jadi volume atau kubikasi suatu pekerjaan bukanlah merupakan volume (isi

sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.

Volume yang dimaksud bisa dalam bentuk satuan panjang (m), luas (m2), isi (m3),

buah (bh), unit, dan lumpsum (ls). Dalam menghitung volume pekerjaan, perlu

dilakukan penguraian volume pekerjaan yaitu menguraikan secara rinci besar

volume atau kubikasi suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung besar

volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar rencana.

2.2.10.3 Harga Satuan Upah Kerja

Harga satuan upah pekerja ini berada dalam sebuah daftar yang berisi

penetapan besarnya upah bagi pekerja yang akan digunakan sebagai dasar

pemberian kontraprestasi bagi buruh. Besarnya upah sangat bergantung dari lokasi

proyek, dimana standar penggajiannya berdasarkan Upah Minimum

Regional/Provinsi (UMR/P) setiap daerah.

2.2.10.4 Harga Satuan Material

Daftar ini berisi seluruh jenis material yang akan digunakan dalam proyek.

Harga dari setiap material disiapkan berdasarkan data terbaru. Lokasi proyek juga

berpengaruh terhadap harga material, sehingga disarankan agar material yang

dicantumkan dalam daftar adalah harga sampai di proyek (termasuk biaya

transportasi). Daftar ini nantinya akan digunakan sebagai basis perhitungan

bersarnya harga satuan pekerjaan. Jadi untuk kebutuhan ini diperlukan data yang

senyata-nyatanya agar diperoleh rencana anggaran biaya yang akurat dan realistis.

2.2.10.5 Analisa Harga Satuan

Perkiraan jumlah material dan kebutuhan tenaga dalam proses pekerjaan

bangunan memegang peranan cukup penting untuk kontrol kualitas dan kuantitas

pekerjaan. Untuk mereka sudah terbiasa dengan gambar struktur dan angka

koefisien pada analisa satuan pekerjaan hal tersebut bukanlah pekerjaan sulit, tapi

bagi mereka yang awam memperkirakan jumlah material merupakan pekerjaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 35: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 35

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

yang cukup sulit dan memusingkan.

Analisa harga satuan pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal

perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang didalamnya terdapat angka

yang menunjukkan jumlah material, tenaga, dan biaya per satuan pekerjaan.

Dalam analisa harga satuan ini terdapat angka koefisien baik itu untuk

tenaga kerja maupun nahan/material. Penentuan koefisien analisa harga satuan

pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

a. Melihat buku analisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken)

BOW adalah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan oleh

Dir. BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A pada zaman

pemerintahan Belanda. Koefisien analisa harga satuan BOW ini sudah

jarang digunakan karena adanya pembengkakan biaya pada koefisien

tenaga.

b. Melihat Standar Nasional Indonesia (SNI)

Standar Nasional Indonesia (SNI) ini dikeluarkan resmi oleh Badan

Standardisasi Nasional secara berkala, sehingga SNI tahun terbaru

merupakan revisi edisi SNI sebelumnya. Untuk memudahkan

mengetahui edisi yang terbaru, SNI diberi nama sesuai dengan tahun

terbitnya, misal: SNI-DT-91-0007-2007 dan SNI-DT-91-0008-2007.

c. Melihat standar perusahaan

Pada perusahaan konstruksi / konsultan biasanya menentukan koefisien

analisa harga satuan tersendiri sebagai pedoman kerja. Koefisien analisa

harga satuan perusahaan ini biasanya merupakan rahasia perusahaan.

d. Pengamatan dan penelitian langsung di lapangan

Cara ini dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman. Hasilnya

akan mendekati ketepatan karena diambil langsung dari pengalaman

kita dilapangan. Caranya dengan meneliti kebutuhan bahan, waktu, dan

tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

e. Melihat standar harga satuan per wilayah

Harga satuan ini dikeluarkan per wilayah oleh pemerintah/ perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 36: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 36

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Jika kita menggunakan harga satuan ini maka kita tidak memerlukan

koefisien analisa harga satuan karena untuk menghitung rencana

anggaran biaya. Kita hanya perlu mengalikan volume pekerjaan dengan

harga satuan.

2.2.10.6 Komponen Biaya

Beberapa komponen biaya yang terdapat dalam estimasi biaya terdiri dari:

a. Biaya Langsung

Biaya langsung adalah seluruh biaya yang berkaitan langsung dengan fisik

proyek, yaitu meliputi seluruh biaya dari kegiatan yang dilakukan di proyek dari

persiapan hingga penyelesaian. Biaya langsung disebut juga biaya tidak tetap

(variable cost), Karena sifat biaya ini setiap bulannya selalu berubah sesuai

dengan kemajuan proyek. Biaya langsung ini terdiri dari:

1. Biaya Tenaga Kerja (Upah)

Biaya tenaga kerja meliputi upah dasar ditambah semua

tunjangan pekerja yang berkaitan dengan upah pekerja yang

dapat dikaitkan langsung dengan suatu pekerjaan. Umumnya

tenaga upah kerja mencapai 25 – 35% dari total biaya proyek.

Perhitungan upah tenaga kerja didasarkan atas berbagai hal

berikut:

a) Kualifikasi

Ada beberapa kualifikasi tenaga kerja yang dapat

digunakan untuk menyelesaikan suatu jenis mata

pembayaran pekerjaan, antara lain: mandor, pekerja,

tukang, sopir, operator, dan sebagainya.

b) Jumlah

Jumlah tenaga kerja yang digunakan sebagai faktor

utama dalam proses produksi, misalnya: galian tanah

yang menggunakan tenaga manusia, pasangan batu

belah, plesteran, siaran, dan sebagainya dihitung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 37: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 37

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

dengan cara ditaksir. Jumlah tenaga kerja yang

digunakan sebagai pendukung peralatan dihitung atas

dasar produktivitas peralatan yang paling menentukan

dibagi dengan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja

yang digunakan sesuai dengan uraian metode kerja.

c) Kuantitas Jam Kerja

Kuantitas jam kerja adalah angka yang menunjukkan

lamanya pemakaian tenaga kerja dalam mengerjakan

satu satuan produk suatu mata pembayaran.

d) Harga Satuan Kerja

Harga satuan tenaga kerja adalah biaya untuk upah

pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

Harga satuan ini didapat dari hasil perkalian jumlah

tenaga manusia yang dibutuhkan dengan harga dasar

satuan upah untuk masing-masing tingkat

keahliannya.

2. Biaya Bahan / Material Biaya bahan/material merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

segala bahan yang secara substansi penting untuk membangun

suatu konstruksi. Hal-hal yang dilakukan dalam memperkirakan

biaya pembelian bahan/material antara lain: menentukan

spesifikasi, membuat daftar supplier/pemasok, memilih

supplier/pemasok (pelelangan), dan membayar harga

bahan/material yang dibeli. Perhitungan biaya bahan/material

umumnya dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

a) Faktor pengembangan, penyusutan, dan pemadatan

bahan.

b) Kuantitas bahan (diperoleh dari spesifikasi bahan)

c) Harga Satuan Dasar bahan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 38: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 38

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Perhitungan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan

kuantitas bahan sesuai dengan satuannya masing-masing,

misalnya semen dalam

zak, pasir dalam m3, batu dalam m3, dsb.

3. Biaya Peralatan

Biaya peralatan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

peralatan yang digunakan oleh kontraktor dalam melakukan

pekerjaan sesuai dengan kontrak, seperti backhoe, crane, dan

bulldozer. Jika peralatan berasal dari penyewaan, biaya ini

meliputi biaya sewa dan biaya penggunaan bahan bakar.

Perhitungan biaya peralatan pada umumnya didasarkan pada

jenis, kapasitas, umur alat, faktor efisiensi produksi, waktu

siklus kerja (cycle time), harga produksi per satuan waktu,

kuantitas jam kerja, sumber alat, dan harga satuan dasar alat.

Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan kuantitas jam kerja

suatu jenis alat, yaitu: waktu yang dibutuhkan oleh alat tersebut

untuk menghasilkan satu satuan produk mata pembayaran yang

bersangkutan.

b. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah seluruh biaya yang terkait secara tidak

langsung yang dibebankan kepada proyek. Biaya ini biasanya terjadi di luar

proyek. Biaya ini tiap bulan besarnya relatif tetap jika dibandingkan dengan biaya

langsung. oleh karena itu, biaya tidak langsung ini sering disebut sebagai biaya

tetap (fix cost). Biaya tetap perusahaan ini didistribusikan pembebanannya kepada

seluruh proyek yang sedang dalam pelaksanaan. Setiap menghitung biaya proyek,

selalu ditambah dengan pembebanan biaya tetap perusahaan (dimasukkan ke

dalam mark up proyek). Biaya tidak langsung terdiri dari:

1. Biaya Overhead

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 39: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 39

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk

mendukung terwujudnya proyek yang bersangkutan, yang

tidak terkait langsung dengan kuantitas konstruksi yang

dihasilkan. Biaya ini dihitung berdasarkan presentase dari

biaya langsung yang besarnya tergantung dari lamanya waktu

pelaksanaan pekerjaan,besarnya tingkat bunga yang berlaku,

dan lain-lain. Biaya ini terdiri dari:

a) Biaya Overhead Kantor Pusat

Merupakan biaya yang terdiri dari biaya sewa kantor

pusat, utilitas, peralatan komunikasi (telepon dan

mesin fax), periklanan, gaji pegawai kantor pusat

(misal eksekutif, estimator, dan staf pendukung),

donasi, biaya administrasi hukum, dan pengeluaran

pembukuan.

b) Biaya Overhead Lapangan

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk toilet,

telepon, pengawas, transportasi, pemanas sementara,

pengujian, listrik, air, pembersihan, dan termasuk

biaya jaminan juga asuransi yang berkaitan dengan

proyek.

2. Biaya Tak Terduga (Contigency Cost)

Biaya tak terduga merupakan biaya tambahan yang

dialokasikan untuk pekerjaan tambahan yang mungkin terjadi.

Biaya ini dapat diperhitungkan melalui analisa statistik dari

proyek-proyek terdahulu atau dengan menggunakan

pengalaman terhadap proyek serupa.

3. Pajak (Tax)

Untuk biaya pajak ini berbeda-beda pada setiap lokasi dan juga

tergantung dari status pemilik. Biaya ini biasanya dikatalogkan

terpisah untuk mempermudah pembukuan. Biaya pajak ini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 40: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 40

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

dapat berupa:

1. PPN (Pajak Pertambahan Nilai)

PPN ini diisikan sebesar 10% dari nilai penawara

sebelum PPN atau 100/110 dikali nilai kontrak

sesudah PPN. Untuk proyek- proyek yang dibiayai

dengan loan (pinjaman luar negeri) biasanya

dibebaskan dari PPN. Dalam hal ini, PPN hanya

dikenakan pada porsi dana dalam negeri saja.

2. PPh Badan (Pajak Penghasilan Badan)

Berdasarkan Undang-undang RI No. 7 Th 1983, pajak

penghasilan dihitung atas laba yang dihasilkan oleh

perusahaan (jika perusahaan mengalami kerugian,

maka tidak dikenakan PPh). Namun karena laba/rugi

usaha perusahaan baru dapat ditentukan pada setiap

akhir tahun, maka untuk budgeting dicadangkan,

sementara uang muka PPh sebesar 1,5% dari nilai

pendapatan proyek.

4. Keuntungan (Profit)

Keuntungan merupakan jasa bagi kontraktor untuk

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak. Jumlah

keuntungan dapat dihitung sangat tergantung dari

pertimbangan seperti kompetisi, pangsa pasar, kondisi pasar

lokal, dan ekonomi.

2.2.10.7 Rekapitulasi RAB

Tahap terakhir dalam penyusunan rencana anggaran biaya adalah

rekapitulasi. Pada tahap ini hanya ditampilkan item-item pokok saja. Sesuai

dengan peraturan yang saat iini berlaku, presentase jasa bagi penyedia jasa tidak

lebih dari 10%. Saat ini, rata-rata presentasi yang digunakan adalah 7%. Untuk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 41: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 41

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditambahkan dalam nilai proyek sebanyak 10%.

Setelah semuanya diperhitungkan, maka akan diperoleh besarnya biaya proyek.

2.2.11 Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu

lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah

permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,

jalan lori, dan jalan kabel;

Sedang berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan

Angkutan Jalan yang diundangkan setelah UU No 38 mendefinisikan Jalan

adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya

yang diperuntukkan bagi Lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah,

di atas permukaan tanah, di bawah permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas

permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. Untuk menjaga kestabilan

produksi dan lalu lintas kawasan industri KIIC, pemilik dan pengembang kawasan

membangun infrastruktur jalan khusus berupa jalan dengan perkerasan kaku.

Perkerasan kaku merupakan konstruksi perkerasan jalan yang menggunakan

pelat beton semen, sehingga mempunyai tingkat kekakuan yang relatif cukup

tinggi khususnya bila di bandingkan dengan perkerasan lentur (Flexible

Pavement). Perkerasan ini memiliki modulus elastisitas tinggi, akan

mendistribusikan beban ke tanah dasar sehingga bagian terbesar dari kapasitas

struktur diperoleh dari pelat beton sendiri. Berikut adalah gambar dan

pembebanan perkerasan kaku bila dibandingkan dengan perkerasan lentur serta

susunan lapisan dari perkerasan kaku :

Gambar 2.6 Distribusi pembebanan pada perkersan kaku dan perkerasan lentur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 42: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 42

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Gambar 2.7 Lapisan Perkerasan Kaku

Perencanaan Konstruksi Rigid Pavement sebagai struktur jalan yang efisien,

dapat menggunakan beberapa metode numerik, diantaranya adalah Metode Bina

Marga atau SNI (Standar Nasional Indonesia)1985 dan metode AASHTO 1986.

Jenis perkerasan kaku adalah sebagai berikut:

1. Perkerasan kaku bersambung beton yang dibuat tanpa tulangan (Jointed

Unreinforced Concrete Pavement/JUCP). Perkerasan kaku tipe ini memiliki

cukup joint untuk mengendalikan semua lokasi retak secara alamiah yang

diperkirakan, retak diarahkan pada joint sehingga tidak terjadi di sembarang

tempat pada perkerasan. Perkerasan ini tidak memiliki tulangan, tetapi

memiliki tulangan polis pada sambungan melintangnya sebagai load

transfer. Dan tulangan berulir pada sambungan memanjang. Umumnya,

perkerasan ini dibuat dengan panjang 4 – 5 meter setiap 1 lajurnya.

Sumber : Aly, M.A (2004)

Gambar 2.8 Perkerasan kaku bersambung tanpa tulangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 43: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 43

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

2. Perkerasan kaku (Rigid Pavement) Bersambung dengan Tulangan

(Jointed Reinforced Concrete Pavement / JRJP). Perkerasan ini memiliki

penulangan anyaman baja yang biasa disebut distributerd steel, jarak joint

bertambah panjang dengan adanya penulangan, retak diikat bersama di

dalam pelat. Panjang antar pelatnya berkisar antara 8 – 15 m.

Sumber : Aly, M.A (2004)

Gambar 2.9 Perkerasan kaku bersambung dengan tulangan

3. Perkerasan kaku (Rigid Pavement) Menerus dengan tulangan

(Continously Reinforced Concrete Pavement / CRCP). Perkerasan ini tidak

memerlukan transfers contraction joint, retak diharapkan terjadi pada pelat

biasanya dengan interval 3 – 5 feet. penulangan 0,6 – 0,7 % dari penampang

pelat sehingga retak dipegang bersama. Merupakan jenis perkerasan yang

dibuat dengan tulangan dan panjang pelat yang menerus dan hanya dibatasi

adanya sambungan muai melintang. Panjang pelat lebih dari 75 m.

Perkerasan ini lebih mahal dari perkerasan lainnya, namun dapat tahan lama

dan biasanya dipakai untuk heavy urban traffic.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 44: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 44

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR

Sumber : Aly, M.A (2004)

Gambar 2.10 Perkerasan kaku menerus dengan tulangan

4. Perkerasan kaku (Rigid Pavement) Pratekan (Prestressed Concrete

Pavement / PCP). Jenis perkerasan yang menggunakan tulangan prategang

untung mengurangi pengaruh susut, muai akibat perubahan suhu dan

umumnya tulangan melintang. Banyak digunakan untuk airport, apron,

taxiway dan runway.

Sumber : Aly, M.A (2004)

Gambar 2.11Perkerasan kaku Pratekan

Dasar pemilihan perancangan dengan perkerasan kaku di landasi dengan

berbagai pertimbangan sebagai berikut :

Memiliki kekakuan dan stiffnes, akan mendistribusikan beban pada

daerah yang relatif luas pada subgrade.

Cocok untuk jalan dengan tingkat lalu lintas tinggi.

Desain campuran lebih mudah diteliti.

Dapat bertahan dengan baik pada kondisi drainase yang buruk.

Umur Rencana lebih lama mencapai 15 – 40 tahun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 45: VII, KIIC, Jawa Barat - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/100/jbptppolban-gdl-yurifirman... · Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II ... pelaksanaan dan pengambilan

Yuri Firman Fariz / 091134033 Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan II - 45

Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Harapan VI &

VII, KIIC, Jawa Barat

LAPORAN TUGAS AKHIR