d3 jurusan teknik sipil bab ii -...

23
D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL DICKY M. FADLI, MUH. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan tol adalah suatu jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain. Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku. Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau fasilitas di mana tol dikumpulkan dapat disebut pintu tol, rumah tol, plaza tol atau di Indonesia lebih dikenal sebagai gerbang tol (Wikipedia;2012) Untuk membangun jalan tol yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan dibutuhkan standar pekerjaan konstruksi, berikut adalah tahapan tahapan pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement) : 2.1.1 Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Perkerasan kaku pada umumnya terbuat dari beton semen. Perkerasan beton semen dibedakan ke dalam 4 jenis : - Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan - Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan - Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan - Perkerasan beton semen pra-tegang Perkerasan beton adalah struktur yang terdiri atas pelat beton semen yang bersambung (tidak menerus) tanpa atau dengan tulangan, atau menerus dengan tulangan, terletak di atas lapis pondasi bawah atau tanah dasar, tanpa atau dengan

Upload: vuongtuong

Post on 06-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu

lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah

permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,

jalan lori, dan jalan kabel.

Jalan tol adalah suatu jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas

ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain. Untuk

menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku.

Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau fasilitas di

mana tol dikumpulkan dapat disebut pintu tol, rumah tol, plaza tol atau di

Indonesia lebih dikenal sebagai gerbang tol (Wikipedia;2012)

Untuk membangun jalan tol yang dapat memberikan kenyamanan dan

keamanan dibutuhkan standar pekerjaan konstruksi, berikut adalah tahapan �

tahapan pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement) :

2.1.1 Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)

Perkerasan kaku pada umumnya terbuat dari beton semen. Perkerasan beton

semen dibedakan ke dalam 4 jenis :

- Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan

- Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan

- Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan

- Perkerasan beton semen pra-tegang

Perkerasan beton adalah struktur yang terdiri atas pelat beton semen yang

bersambung (tidak menerus) tanpa atau dengan tulangan, atau menerus dengan

tulangan, terletak di atas lapis pondasi bawah atau tanah dasar, tanpa atau dengan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 2

lapis permukaan beraspal. Struktur perkerasan beton secara tipikal sebagaimana

terlihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Tipikal struktur perkerasan beton semen

Sumber : Pd T-14-2003

Pada perkerasan beton semen, daya dukung perkerasan terutama diperoleh

dari pelat beton. Daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat

mempengaruhi keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen. Faktor-faktor

yang perlu diperhatikan adalah kadar air pemadatan, kepadatan dan perubahan

kadar air selama masa pelayanan. Lapis pondasi bawah pada perkerasan beton

semen adalah bukan merupakan bagian utama yang memikul beban, tetapi

merupakan bagian yang berfungsi sebagai berikut :

- Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar.

- Mencegah intrusi dan pemompaan pada sambungan, retakan dan tepi-tepi

pelat.

- Memberikan dukungan yang mantap dan seragam pada pelat.

- Sebagai perkerasan lantai kerja selama pelaksanaan.

Pelat beton semen mempunyai sifat yang cukup kaku serta dapat menyebarkan

beban pada bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada

lapisan-lapisan di bawahnya.

Bila diperlukan tingkat kenyaman yang tinggi, permukaan perkerasan beton

semen dapat dilapisi dengan lapis campuran beraspal setebal 5 cm.

2.1.2 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan ini dibagi ke dalam beberapa jenis :

a. Penggalian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 3

b. Pembentukan Timbunan dan Daerah Urugan

c. Timbunan

d. Material Sisa

Setelah seluruh lokasi dilakukan pengukuran ulang, pembersihan dari benda-

benda, tanaman yang berbeda di area pekerjaan, maka pada tanah badan jalan

dilakukan penggalian atau pengupasan sesuai elevasi yang direncanakan.

Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan alat mekanik sampai dengan

kepadatan yang ditentukan. Bilamana kepadatan tanah telah tercapai, kondisi

tersebut harus tetap dijaga jangan sampai berubah oleh faktor-faktor alam (hujan,

beban-beban mekanik, dll).

2.1.3 Tanah Dasar (Sub Grade)

Daya dukung tanah dasar ditentukan dengan pengujian CBR insitu sesuai

dengan SNI 03- 1731-1989 atau CBR laboratorium sesuai dengan SNI 03-1744-

1989, masing-masing untuk perencanaan tebal perkerasan lama dan perkerasan

jalan baru. Apabila tanah dasar mempunyai nilai CBR lebih kecil dari 2 %, maka

harus dipasang pondasi bawah yang terbuat dari beton kurus (Lean-Mix Concrete)

setebal 15 cm yang dianggap mempunyai nilai CBR tanah dasar efektif 5 %

Pekerjaan ini terdiri dari perataan dan pemadatan tanah hingga mencapai

kepadatan minimum 100% menurut AASHTO T-99, sehingga pekerjaan

penyiapan tanah dasar beresiko tinggi terhadap pengaruh kadar air tanah.

Pelaksanaan pemadatan tanah dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller,

dimana untuk pengendalian mutu pekerjaan maka dilakukan pula uji coba

pemadatan di lapangan terlebih dahulu, agar dicapai kepadatan yang disyaratkan.

2.1.4 Pondasi Bawah

Bahan pondasi bawah dapat berupa : - Bahan berbutir. - Stabilisasi atau dengan beton kurus giling padat (Lean Rolled Concrete) - Campuran beton kurus (Lean-Mix Concrete).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 4

Lapis pondasi bawah perlu diperlebar sampai 60 cm diluar tepi perkerasan

beton semen. Untuk tanah ekspansif perlu pertimbangan khusus perihal jenis dan

penentuan lebar lapisan pondasi dengan memperhitungkan tegangan

pengembangan yang mungkin timbul. Pemasangan lapis pondasi dengan lebar

sampai ke tepi luar lebar jalan merupakan salah satu cara untuk mereduksi prilaku

tanah ekspansif.

Tebal lapisan pondasi minimum 10 cm yang paling sedikit mempunyai mutu

sesuai dengan SNI No. 03-6388-2000 dan AASHTO M-155 serta SNI 03-1743-

1989. Bila direncanakan perkerasan beton semen bersambung tanpa ruji, pondasi

bawah harus menggunakan campuran beton kurus (CBK). Tebal lapis pondasi

bawah minimum yang disarankan dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan CBR tanah

dasar efektif didapat dari Gambar 3.3.

Gambar 2.2 Tebal pondasi bawah minimum untuk perkerasan beton semen

Sumber : Pd T-14-2003

Gambar 2.3 CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah

Sumber : Pd T-14-2003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 5

2.1.5 Pondasi bawah dengan campuran beton kurus (Wet Lean Concrete)

Campuran Beton Kurus (CBK) harus mempunyai kuat tekan beton

karakteristik pada umur 28 hari minimum 5 MPa (50 kg/cm2) tanpa menggunakan

abu terbang, atau 7 MPa (70 kg/cm2) bila menggunakan abu terbang, dengan tebal

minimum 10 cm.

Wet Lean Concrete merupakan bagian non struktural dalam perencanaan

rigid pavement. Lean Concrete berfungsi sebagai lantai kerja agar concrete slab

tidak secara langsung menempel pada tanah dasar sehingga air semen pada

concrete slab tidak berkurang yang dapat mengakibatkan kerusakan pada concrete

slab.

2.1.6 Perawatan (Curing)

Reaksi kimiawi antara semen dan air membutuhkan waktu. Fungsi semen

sebagai perekat mulai berkembang pada saat umur beton masih muda, makanya

untuk pekerjaan beton baik konvensional maupun precast perlu dilakukan

perawatan beton. Tujuan perawatan beton yaitu :

1. Mencegah kehilangan moisture pada beton (tidak kurang dari 80%)

2. Mempertahankan suhu yang baik selama durasi waktu tertentu (diatas

suhu beku dan dibawah 50 derajat Celcius)

Pengaruh temperatur terhadap beton :

1. Semakin tinggi suhu, semakin cepat terjadinya reaksi hidrasi.

2. Suhu ideal adalah suhu ruang.

3. Bila beton membeku selama 24 jam pertama, maka beton tersebut

tidak akan pernah mencapai kembali sifat awalnya.

4. Suhu perawatan diatas 50 derajat C dapat merusak beton karena

semen mengeras terlalu cepat.

5. Perawatan yang dipercepat dapat menghasilkan beton yang lebih kuat

namun memiliki durabilitas yang rendah.

Jenis-jenis perawatan beton antara lain :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 6

I. Penyemprotan (Fogging)

� Metoda yang baik untuk kondisi dengan suhu diatas suhu beku dan

kelembaban rendah

� Kekurangannya yaitu biaya dan dapat menyebabkan erosi pada

permukaan beton yang baru mengeras

II. Penggenangan atau Perendaman

� Ideal untuk mencegah hilangnya moisture

� Mempertahankan suhu yang seragam

� Kekurangannya yaitu membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan perlu

pengawasan dan tidak praktis untuk proyek yang besar

III. Lembaran Plastik (Sesuai ASTM C171)

� Lapisan Polyethylene dengan ketebalan 4 mm

� Kelebihannya yaitu ringan, efektif sebagai penghalang hilangnya

moisture, dan mudah diterapkan

� Kekurangannya yaitu dapat menyebabkan discoloration

permukaan, lebih terlihat bila lapisan plastik bergelombang,

dan diperlukan penambahan air secara periodik

IV. Penutup Basah (Sesuai ASTM C171)

� Menggunakan bahan yang dapat mempertahankan moisture, seperti

burlap (karung goni) yang dibasahin

� Kelebihannya yaitu tidak terjadi discoloration dan tahan terhadap api

� Kekurangannya yaitu memerlukan penambahan air secara periodik dan

diperlukan lapisan plastik penutup burlap untuk mengurangi kebutuhan

penambahan air

V. Curing Compound (Sesuai ASTM C 309)

� Membentuk lapisan tipis pada permukaan untuk menghalangi

penguapan

� Efisiensinya di tes dengan ASTM C 156

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 7

2.1.7 Lalu lintas

Penentuan beban lalu-lintas rencana untuk perkerasan beton semen,

dinyatakan dalam jumlah sumbu kendaraan niaga (commercial vehicle), sesuai

dengan konfigurasi sumbu pada lajur rencana selama umur rencana. Lalu-lintas

harus dianalisis berdasarkan hasil perhitungan volume lalu-lintas dan konfigurasi

sumbu, menggunakan data terakhir atau data 2 tahun terakhir.

Kendaraan yang ditinjau untuk perencanaan perkerasan beton semen adalah

yang mempunyai berat total minimum 5 ton. Konfigurasi sumbu untuk

perencanaan terdiri atas 4 jenis kelompok sumbu sebagai berikut :

- Sumbu tunggal roda tunggal (STRT).

- Sumbu tunggal roda ganda (STRG).

- Sumbu tandem roda ganda (STdRG).

- Sumbu tridem roda ganda (STrRG).

2.1.8 Lajur rencana dan Koefisien Distribusi

Lajur rencana merupakan salah satu lajur lalu lintas dari suatu ruas jalan raya

yang menampung lalu-lintas kendaraan niaga terbesar. Jika jalan tidak memiliki

tanda batas lajur, maka jumlah lajur dan koefsien distribusi (C) kendaraan niaga

dapat ditentukan dari lebar perkerasan sesuai Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah lajur berdasarkan lebar perkerasan dan keofisien distribusi ( C ) kendaraan niaga pada lajur rencana

Sumber : Pd T-14-2003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 8

2.1.9 Umur Rencana

Umur rencana perkerasan jalan ditentukan atas pertimbangan klasifikasi

fungsional jalan, pola lalu-lintas serta nilai ekonomi jalan yang bersangkutan,

yang dapat ditentukan antara lain dengan metode Benefit Cost Ratio, Internal Rate

of Return, kombinasi dari metode tersebut atau cara lain yang tidak terlepas dari

pola pengembangan wilayah. Umumnya perkerasan beton semen dapat

direncanakan dengan umur rencana (UR) 20 tahun sampai 40 tahun.

2.1.10 Pertumbuhan Lalu-lintas

kapasitas jalan dicapai dengan faktor pertumbuhan lalu-lintas yang dapat

ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut :

� ��� � ��

��� �

Dengan pengertian :

R : Faktor pertumbuhan lalu lintas

i : Laju pertumbuhan lalu lintas per tahun dalam %.

UR : Umur rencana (tahun)

Faktor pertumbuhan lalu-lintas ( R ) dapat juga ditentukan berdasarkan Tabel 2.2

Tabel 2.2. Faktor pertumbuhan lalu-lintas ( R )

Sumber : Pd T-14-2003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 9

2.1.11 Lalu-lintas Rencana

Lalu-lintas rencana adalah jumlah kumulatif sumbu kendaraan niaga pada

lajur rencana selama umur rencana, meliputi proporsi sumbu serta distribusi beban

pada setiap jenis sumbu kendaraan. Beban pada suatu jenis sumbu secara tipikal

dikelompokkan dalam interval 10 kN (1 ton) bila diambil dari survai beban.

Jumlah sumbu kendaraan niaga selama umur rencana dihitung dengan rumus

berikut :

JSKN = JSKNH x 365 x R x C

Dengan pengertian :

JSKN : Jumlah total sumbu kendaraan niaga selama umur rencana .

JSKNH : Jumlah total sumbu kendaraan niaga per hari pada saat jalan

dibuka.

R : Faktor pertumbuhan komulatif yang besarnya tergantung dari

pertumbuhan lalu lintas tahunan dan umur rencana.

C : Koefisien distribusi kendaraan

2.1.12 Faktor Keamanan Beban

Pada penentuan beban rencana, beban sumbu dikalikan dengan faktor

keamanan beban (FKB). Faktor keamanan beban ini digunakan berkaitan adanya

berbagai tingkat realibilitas perencanaan seperti telihat pada Tabel 2.3

Tabel 2.3. Faktor keamanan beban (FKB)

Sumber : Pd T-14-2003

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 10

2.2 Arus Lalu Lintas

Arus lalu lintas adalah Jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik

pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam (Qkend), smp/jam

(Qsmp) atau LHRT ( Lalu-lintas Harian Rata-Rata Tahunan).

2.3 Regresi Linier

Analisis Regresi Linier adalah metoda statistik yang dapat digunakan untuk

mempelajari hubungan antarsifat permasalahan yang sedang diselidiki. Model

analisis regresi linier dapat memodelkan hubungan antara dua peubah atau lebih.

(Ofyar Z. Tamin)

Pertumbuhan lalu lintas dianggap sebanding dengan pertumbuhan kendaraan,

artinya peramalan volum lalu lintas dapat diperkirakan dengan pertumbuhan

kendaraan. Peramalan pertumbuhan regional mengenai transportasi pada masa

yang akan datang sangat dibutuhkan.

Penggunaan metode regresi digunakan, karena menghasilkan garis

penyimpangan yang dapat ditekan sekecil mungkin sesuai dengan data yang

dimiliki.

2.3.1 Korelasi Linier Sederhana (R2 )

Residu merupakan ukuran untuk mengetahui apakah garis regresi sampel

sesuai dengan data. Residu yang besar berarti garis regresi kurang sesuai, jika

residu kecil berarti garis regresi sangat sesuai dengan data. Jika semua data

observasi terletak pada garis regresi, kita akan memperoleh garis regresi yang

sesuai sempurna, namun jarang terjadi. Koefisien determinasi r2 (untuk regresi

dua variabel) adalah suatu ukuran kesesuaian garis regresi sampel terhadap data.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 11

Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa r2 tak pernah negatif dan besarnya

antara 0 dan 1. Jika semua titik terletak pada garis regresi sampel maka r2 = 1

dalam hal ini dikatakan sesuai sempurna (perfect fit).

2.4 Kapasitas

Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan

yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua-

lajur dua-arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah (kombinasi dua arah),

tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas

ditentukan per lajur. Kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp).

Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut :

C = C0 x FCw x FCsp

dimana:

C = Kapasitas (smp/jam)

CO = Kapasitas dasar (smp/jam)

FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan

FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan tak terbagi)

Kapasitas dasar untuk jalan bebas hambatan didapat dengan menggunakan tabel

2.4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 12

Tabel 2.4 : Kapasitas Dasar

Tipe jalan bebas hambatan /

tipe alinyemen

Kapasitas dasar

(smp/jam/lajur)

Empat dan enam lajur terbagi

Datar 2300

Bukit 2250

Gunung 2150

������ � ���� ���

Faktor penyesuaian lebar jalan bebas hambatan didapat dengan menggunakan

tabel 2.5 faktor penyesuaian lebar jalan.

Tabel 2.5 : Faktor Penyesuaian Lebar Jalan

Tipe jalan bebas hambatan Lebar efektif jalur lalu-lintas

Wc (m) FCw

empat lajur terbagi per lajur

enam jalur terbagi 3,25 0,96

3,50 1,00

3,75 1,03

dua lajur tak terbagi total kedua arah

6,5 0,96

7 1,00

7,5 1,04

������ � ���� ���

Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan tak terbagi) jalan

bebas hambatan didapat dengan menggunakan tabel 2.6 dibawah ini:

Tabel 2.6: Faktor Penyesuaian Pemisah Arah

Pemisahan arah SP %-% 50 � 50 55 � 45 60 - 40 65 � 35 70 - 30

FCsp Jalan bebas

hambatan tak terbagi 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88

������ � ���� ���

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 13

2.5 Ekivalensi Mobil Penumpang (Emp)

Ekivalensi kendaraan penumpang (emp) untuk Kendaraan Menengah Berat

(MHV), Bus Besar (LB), Truk Besar (LT) (termasuk Truk kombinasi) diberikan

dalam Tabel 2.7. Untuk Kendaraan Ringan (LV) emp selalu 1,0.

Tabel 2.7 : Ekivalensi Mobil Penumpang

Tipe

alinyemen

Arus kend/jam Emp

MW terbagi per arah

kend/jam MHV LB LT

Datar

0 1,2 1,2 1,6

1900 1,4 1,4 2,0

3400 1,6 1,7 2,5

� ���� 1,3 1,5 2,0

Bukit

0 1,8 1,6 4,8

1450 2,0 2,0 4,6

2600 2,2 2,3 4,3

� ���� 1,8 1,9 3,5

Gunung

0 3,2 2,2 5,5

1150 2,9 2,6 5,1

2150 2,6 2,9 4,8

� ���� 2,0 2,4 3,8

������ � ��� !"#

2.6 Derajat kejenuhan

Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas,

digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan tingkat kinerja suatu simpang.

Ini adalah ukuran yang banyak digunakan untuk menunjukkan apakah suatu

segmen jalan bebas hambatan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak.

DS = Q/C

Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan arus dan kapasitas yang

dinyatakan dalam satuan yang sama smp/jam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 14

2.7 Arus Kas (Cash flow)

Cash flow merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai

akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah arus kas yang terdiri dari

arus masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa

saldonya setiap periode. (Suad Husnan dan Suwarsono;1994)

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur

arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita investasikan.

Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :

� Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu relatif singkat tanpa

ada pengurangan investasi awal.

� Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko

penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif

cepat.

� Ketiga, pertumbuhan modal (capital growth), dana yang diperuntukkan untuk

penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif

panjang.

Arus kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga

kelompok yaitu:

� Arus kas awal (Initial Cash Flow) merupakan arus kas yang berkaitan dengan

pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung,

biaya pendahuluan dsb. arus kas awal dapat dikatakan arus kas keluar (cash

out flow)

� Arus kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan arus kas yang

berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan

administrasi. Oleh sebab itu arus kas operasional merupakan arus kas masuk

(cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 15

� Arus kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan arus kas yang berkaitan

dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa

proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan

sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen. Diantaranya:

1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan

rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan

kas.

2) Sebagai dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang

dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.

3) Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan finansial.

4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit

yang diberikan kepadanya.

Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :

1) Menentukan minimum kas.

2) Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.

3) Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk

menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.

4) Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya

transaksi finansial dan budget kas yang final.

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:

1) Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang

akan diterima, jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan

dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi

piutang, hasil penjualan aktivasi tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas

ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.

2) Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua

kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 16

pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out

flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan

3) Financing (pendanaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow

dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.

2.8 Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-

menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh

berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya

likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai

termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain,

inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

(Wikipedia;2012)

Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat

harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan

inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap

terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling

memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan

persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

2.9 Discounted Cash Flow (DCF)

Analisis Discounted Cash Flow (DCF) merupakan suatu teknik pembuatan

model keuangan yang didasarkan pada asumsi prospek arus kas suatu properti

atau usaha. Sebagai metode yang dapat diterima dalam pendekatan pendapatan,

analisis DCF melibatkan proyeksi arus kas untuk suatu periode baik untuk menilai

properti operasional, properti dalam pengembangan atau bisnis.

Proyeksi arus kas tersebut memerlukan diskonto pasar yang berlaku saat ini

untuk mendapatkan indikasi nilai kini dari arus kas dalam kaitannya dengan

properti atau bisnis. Dalam hal penilaian properti operasional, arus kas secara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 17

berkala pada umumnya diestimasikan sebagai pendapatan kotor dikurangi

kekosongan dan piutang tak tertagih, serta biaya operasional. Pendapatan

operasional bersih dalam suatu periode bersama dengan estimasi nilai akhir

(terminal value/exit value) pada akhir periode proyeksi, kemudian didiskonto.

Dalam hal penilaian properti dalam pengembangan, estimasi modal, biaya

pengembangan dan pendapatan penjualan diestimasikan untuk mencapai sejumlah

pendapatan bersih yang kemudian didiskonto selama periode pengembangan dan

periode pemasaran.

Dalam hal penilaian bisnis, estimasi arus kas dalam suatu periode dan nilai

dari bisnis pada akhir periode proyeksi didiskontokan. Aplikasi analisis DCF yang

paling sering digunakan adalah Nilai Kini (Present Value), Nilai Kini Bersih (Net

Present Value) dan Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return) dari

arus kas.

2.10 Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis manfaat

finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dan

mengukur keuntungan yang akan didapat dilihat dari nilai sekarang (present

value) arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari

jumlah investasi yang dikeluarkan. Arus kas bersih adalah laba bersih usaha

ditambah penyusutan, sedang jumlah investasi adalah jumlah total dana yang

dikeluarkan untuk membiayai pengadaan seluruh alat-alat produksi yang

dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha.

Untuk menghitung NPV dari suatu usaha diperlukan data seperti:

a. jumlah investasi yang dikeluarkan,

b. arus kas bersih per tahun sesuai dengan umur ekonomis dari alat-alat

produksi yang digunakan untuk menjalankan usaha yang bersangkutan.

Berdasarkan kedua data tersebut, NVP dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 18

��� � ��� � ���� � ���

��

Dimana : n = masa konsesi t = tahun ke B = pemasukan C = pengeluaran r = discount rate !"##$ %&''&()*&+ ,-./-012/23 45#nsep Net Present Value merupakan

metode evaluasi investasi yang menghitung nilai bersih saat ini dari uang masuk

dan keluar dengan tingkat diskonto atau tingkat imbal hasil yang disyaratkan.

607-83289 :20; ,29$ <-</=0:29 09>29 ,-.89" 8223 909 :20; /#8939?@.

!-120;$20 <-0=.=3 A2<,20; B92:203# %CDD&(CCE+ <-0;232$20 4Net present

value adalah selisih antara Present Value dari keseluruhan pendapatan yang

didiskontokan atas dasar biaya modal tertentu dengan Present Value pengeluaran

<#12>@F Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Net Present Value

adalah Sebuah metode evaluasi Investasi dengan mengukur selisih antara Present

Value dari pendapatan dan nilai investasi awal. Kriteria penilaian adalah, jika

NPV > 0 maka usaha yang direncanakan atau yang diusulan layak untuk

dilaksanakan dan jika NPV < 0 maka usaha yang direncanakan atau diusulkan

tidak layak.

2.11 Benefit Cost Ratio (BCR)

Benefit cost ratio (B/C) adalah perbandingan antara present value benefit

dibagi dengan present value cost dan merupakan suatu analisa pemilihan proyek

yang biasa dilakukan karena mudah, yaitu perbandingan antara benefit dengan

cost. Metoda ini membandingkan total manfaat terhadap total biaya yang telah

didiskonto ke tahun dasar dengan memakai nilai suku bunga diskonto (discount

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 19

rate) selama tahun rencana. Analisis ini mempunyai banyak bidang penerapan.

Analisis BCR masih dapat diterapkan ketika suatu proyek telah diputuskan untuk

dilakukan,sehingga manfaat yang kedua dari dilakukannya analisis BCR adalah

dapat mengontrol perkembangan dari proyek yang bersangkutan pada tahun-tahun

ke depan.Manfaat ketiga dari penerapan BCR adalah BCR dapat digunakan untuk

evaluasi suatu proyek yang telah selesai dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi

ini adalah untuk mengetahui kinerja suatu proyek dan hasil analisis yang telah

dilakukan dapat digunakan untuk perbaikan program yang selanjutnya.

(Petty;1996)

Salah satu bidang penerapan yang umum menggunakan rasio ini adalah

dalam bidang investasi. Sesuai dengan dengan makna tekstualnya yaitu benefit

cost (manfaat-biaya) maka analisis ini mempunyai penekanan dalam perhitungan

tingkat keuntungan/kerugian suatu program atau suatu rencana dengan

mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan dicapai.

��� �

���

����������

� �

����������

Dimana : n = masa konsesi t = tahun ke B = pemasukan C = pengeluaran r = discount rate

Jika nilai B/C ratio < 1 maka proyek itu tidak ekonomis, dan jika > 1 berarti

proyek itu feasible. Kalau B/C ratio = 1 dikatakan proyek itu marginal (tidak rugi

dan tidak untung).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 20

2.12 Internal Rate of Return (IRR)

Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis

investasi, namun relatif sulit untuk ditentukan karena untuk mendapatkan nilai

yang akan dihitung diperlukan suatu interpolasi atau dengan trial and error

hingga pada akhirnya diperoleh tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama

dengan nol. IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan

menyamakan present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari

proyek yang sedang dinilai.(whipple;1995)

Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV

sama dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut

akan sama dengan initial investment.

Suatu usulan proyek investasi akan diterima jika IRR > discount rate dan

akan ditolak jika IRR < discount rate. Perhitungan IRR untuk pola cash flow yang

bersifat seragam (anuitas), relatif berbeda dengan yang berpola tidak seragam.

Menurut Arifin dan Fauzi (1999:13) langkah-langkah menghitung IRR adalah

sebagai berikut:

� Hitung besarnya Payback Period untuk proyek yang sedang dievaluasi.

� Untuk mendapatkan nilai IRR yang sesungguhnya dapat ditempuh dengan

menggunakan trial and error.

2.13 Diskonto (Discount Rate)

Discount Rate adalah salah satu parameter ekonomi yang menyatakan laju

bunga yang dialami akibat pinjaman modal yang diinvestasikan. Parameter ini

menggambarkan nilai uang menurut waktu yang digunakan untuk

mengkonversikan keuntungan dan biaya yang terjadi dalam waktu yang berbeda.

Untuk maksud evaluasi ekonomi dari suatu proyek yang ditawarkan, parameter ini

perlu dianalisis agar diperoleh acuan umum atas beberapa proyek yang ditawarkan

dalam nilai dan waktu yang berbeda. (Smith Gerald W;1975)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 21

Discount rate biasanya menggambarkan oportunity cost dari modal yang

diinvestasikan, dan dapat diatur nilainya oleh kebijakan-kebijakan pemerintah.

Diperlukannya analisis discount rate disebabkan beberapa faktor dan kondisi yang

dialami dalam suatu penanaman investasi. Penanaman investasi dalam skala besar

biasanya melibatkan modal yang bersumber dari berbagai pihak serta adanya

aturan-aturan atau kebijakan finansial yang harus dipenuhi, seperti bunga

pinjaman bank, pembayaran berbagai bentuk fee, seperti bank provision,

commitment fee, pajak, dsb.

2.14 Periode pengembalian (Payback Period)

Periode pengembalian merupakan metode penilaian investasi yang

menunjukkan berapa lama investasi dapat tertutup kembali dari aliran kas

bersihnya. Jadi menunjukkan jangka waktu yang diperlukan untuk memperoleh

kembali investasi yang telah dikeluarkan. Untuk mencari lamanya periode

pengembalian digunakan rumus :

� Jika arus kas per tahunnya sama

���������� ����

���� ���� � �� ��

� Jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda

� � !� " #

$ " #� � �� ��

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup

investasi mula-mula

a = Jumlah investasi mula-mula

b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke % n

c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Metode ini sangat sederhana dan tidak perlu perhitungan yang rumit. Namun

demikian memiliki kebaikan dan kelemahan diantaranya:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 22

Kelebihan :

1) Mudah dimengerti,

2) Menyesuaikan terhadap ketidakpastian aliran kas selanjutnya,

3) Bias terhadap likuidasi.

Kekurangan :

1) Tidak memperhatikan konsep nilai waktu dari uang, karena rupiah yang

diterima tahun pertama dinilai sama dengan rupiah pada tahun kelima.

2) Tidak memperhatikan aliran kas bersih setelah periode pengembalian.

3) Membutuhkan suatu titik pemisah antara sebelum tingkat pengembalian

dan sesudah tingkat pengembalian, Oleh sebab itu perlu dikombinasikan

dengan metode penilaian yang lain.

2.15 Analisa Sensitivitas

Analisis sensitivitas adalah penelaahan kembali untuk melihat pengaruh-

pengaruh yang terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah (Gittinger, 1986).

Analisis ini bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil proyek,

jika suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan manfaat dan

biaya (Kadariah, 1978).

Menurut Zulkarnaen (1984) perubahan-perubahan pada proyek yang dapat

terjadi antara lain :

(1) terdapatnya cost over run seperti kenaikan biaya konstruksi,

(2) perubahan dalam harga hasil produksi,

(3) mundurnya waktu implementasi,

(4) kesalahan dalam memperkirakan produksi.

Suatu variasi dari analisis sensitivitas adalah analisis switching value (nilai

pengganti). Dalam analisis switching value akan dicoba melihat kondisi kelayakan

yang terjadi apabila dilakukan perubahan-perubahan dalam biaya dan manfaat.

Pada analisis ini dicari berapa nilai pengganti pada komponen biaya dan manfaat

yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan atau masih mendapatkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL BAB II - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/69/jbptppolban-gdl-dickymuham... · - Mengendalikan pengaruh kembang susut tanah dasar. - Mencegah

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL

DICKY M. FADLI, MUH. ��� ����� ������� ���������� ��� ��� ����� 23

keuntungan normal. Keuntungan normal terjadi apabila nilai NPV sama dengan

nol, Net B/C sama dengan satu dan nilai IRR sama dengan tingkat diskonto yang

digunakan. Analisa sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai suatu parameter

pada suatu saat untuk selanjutnya dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap

akseptabilitas suatu alternatif investasi. Parameter-parameter yang biasanya

berubah dan perubahannya dapat mempengaruhi keputusan adalah biaya investasi,

aliran kas, nilai sisa, tingkat bunga, tingkat pajak, dan sebagainya. (I.Nyoman

Pujawan). Untuk menguji sensitivitas proyek terhadap perubahan asumsi

pendapatan dan biaya operasional digunakan beberapa skenario, antara lain :

a) Pendapatan dan pengeluaran tetap

b) Pendapatan turun 5% dan pengeluaran tetap

c) Pendapatan turun 10% dan pengeluaran tetap

d) Pendapatan tetap dan pengeluaran naik 5%

e) Pendapatan tetap dan pengeluaran naik 10%

f) Pendapatan turun 5% dan pengeluaran naik 5%

g) Pendapatan turun 10% dan pengeluaran naik 10%