bab ii tinjauan pustaka -...

39
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba- rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan keuangan pun disajikan dalam nilai uang. Menurut Irham Fahmi dalam bukunya menyebutkan laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan (2011:22). Di sisi lain Farid dan Siswanto mengatakn laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial (1998:179). Lebih lanjut Munawir mengatakan “Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi

Upload: ngongoc

Post on 02-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Tentang Laporan Keuangan

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan

Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-

rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan

adalah hasil akhir proses akuntansi setiap transaksi yang dapat diukur dengan

nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan keuangan pun disajikan

dalam nilai uang.

Menurut Irham Fahmi dalam bukunya menyebutkan laporan keuangan

merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan,

dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan

tentang kinerja suatu perusahaan (2011:22).

Di sisi lain Farid dan Siswanto mengatakn laporan keuangan

merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada

pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial (1998:179).

Lebih lanjut Munawir mengatakan “Laporan keuangan merupakan alat

yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

12

keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.”

Dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu bagi para

penggunan (users) untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial

(2002:56).

Secara lebih tegas Sofyan Assauri menjelaskan “Laporan keuangan

merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.”Ini sejalan yang dikemukakan oleh Farid dan Siwanto

Sudomo yakni “Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber

daya yang dipercayakan kepadanya.”Pihak manajemen memegang peranan

penting dalam membuat laporan keuangan untuk dapat dipahami oleh pihak yang

berkepentingan.Ini ditekankan oleh Sofyan Assauri bahwa “Dalam laporan

keuangan terdapat informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu

perusahaan.”(2000:08)

Ini sebagaimana dikemukakan oleh Leopold dan John bahwa

“Financial statement analysis applies analytical tools and techniques to general

purpose financial statements and related data to derives estimates and inferences

useful in business decision.”(1998:3)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

13

2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Laporan menurut Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009

mengatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pengguna. Namun demikian, laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan

pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum

menggambarkan pengaruh keuangan keuangan dari kejadian di masa lalu dan

tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dialkukan

manajemen (stewardship ), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber

daya yang dipercayakan kepadanya. Pengguna ingin menilai apa yang telah

dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka

dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mencakup, misalnya,

keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau

keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

14

Lebih lanjut menurut Mahmud M. hanafi dan Abdul Halim, posisi

keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur

keuangan, likuiditas, dan solvabilitas, serta kemampuan beradaptasi terhadap

perubahan lingkungan. Informasi sumber daya ekonomi yang dikendalikan dan

kemampuan perusahaan dalam memodifikasi sumber daya ini di masa lalu

berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas

(dan setara kas) di masa depan. Informasi struktur keuangan berguna untuk

memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan dan bagaimana penghasilan

bersih(laba) dan arus kas di masa depan.

Lebih lanjut Irham Fahmi menjelaskan tujuan laporan keuangan

adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang

kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter dan

menurut Yustina dan Titik mengatakan bahwa laporan keuangan ditujukan

sebagai pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya kepada pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya serta

merupakan laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi kepada

pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan

untuk masa yang akan datang.

Dengan diperolehnya laporan keuangan, maka diharapkan laporan

keuangan bias membantu dalam tujuan untuk menghindari analisis yang keliru

dalam melihat kondisi perusahaan. Dimana Farid Harianto dan Siswanto Sudomo

mengaakan tujuan laporan keuangan “ Agar pembuat keputusan tidak menderita

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

15

kerugian atau paling tidak mampu menghindarkan kerugian yang lebih besar,

semua keputusan harus didasarkan pada informasi yang lengkap, reliable, valid,

dan penting.” Informasi yang menyajikan karakteristik seperti itu adalah laporan

keuangan (2011:27).

Lebih dalam lagi Sofyan Syafri Harahap mengatakan bahwa , „Hasil

analisa laporan keuangan akan bisa membuka tabir (2001:192):

1. Kesalahan proses akuntansi seperti: kesalahan, pencatatan, kesalahan

pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting,

kesalahan jurnal.

2. Kesalahan lain yang disengaja, misalnya tidak mencatat, pencatatan harga

yang tidak wajar, menghilangkan data, income smoothing, dan lain

sebagainya.

Dari penjelasan di atas tentang tujuan dari laporan keuangan terlihat,

bahwa laporan keuangan akan memberikan informasi keuangan yang mencakup

perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan juga laporan keuangan akan

memberikan informasi keuangan yang yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang

berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping

manajemen perusahaan dan dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa laporan

keuangan sebagai masukan yang sangat berarti bagi beberapa pihak yang terlibat

dalam menilai kinerja suatu perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

16

2.1.3. Pentingnya Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap penting dalam

pengambilan keputusan.Pernyataan ini ditegaskan oleh Lev dan Thiagarajan.Lebih

lanjut Lev dan Thiagarajan mengatakan bahwa analisis terhadap laporan keuangan

yang merupakan informasi akuntansi ini dianggap penting dilakukan untuk

memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut

(1993:190). Pada setiap perusahaan bagian keuangan memegang peranan penting

dalam menentukan arah perencanaan perusahaan. Ini seperti dikatakan oleh Napa

J. Awat (1999:3) bahwa “ Berfungsinya bagian keuangan merupakan prasyarat

bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan pada bagian-bagian lainnya.” Dengan

berfungsinya secara baik bagian keuangan membuat kinerja keuangan yang dilihat

dari laporan keuangan perusahaan akan tersaji dengan baik.

Sehingga pihak-pihak yang membutuhkan akan mendapat memperoleh

laporan keuangan tersebut dan membantunya dalam proses pengambilan

keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan, setiap

aktivitas bisnis harus dianalisis secara mendalam baik oleh manajemen maupun

oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan.

Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan

laporan keuangan dan pihak luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut

untuk membantu membuat keputusan. Bahwa seorang investor yang ingin

membeli atau menjual saham bias terbantu dengan memahami dan menganalisis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

17

laporan keuangan dan selanjutnya bisa menilai perusahaan mana yang

mempunyai prospek yang menguntungkan di masa depan.

Setiap laporan keuangan memiliki hubungan yang saling terkait. Ini

sebagaimana dinyatakan Rico Lesmana dan Rudy Surjanto (2011:24) “ Setiap

komponen dalam laporan keuangan pun merupakan satu kesatuan yang utuh dan

terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dalam menggunakan perlu dilihat

sebagai suatu keseluruhan bagi pemakainya, untuk tidak terjadi

kesalahpahaman.”Karena proses laporan keuangan tersebut saling berkaitan maka

ketelitian dan kehati-hatian (prudent) sangat diperlukan, tanpa ada kehati-hatian

yang mendalam hasil yang diperoleh tidak akan mencapai apa yang diharapkan.

Berdasarkan konsep keuangan maka laoran keuangan sangat

diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu

ke waktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai

tujuannya. Bahwa laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut sehingga laporan

keuangan memegang peranan yang luas dan mempunyai suatu posisi yang

mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

Menurut Gibson (1998:1) penggunaan laporan keuangan adalah “ A

company’s manager, stockholders, bondholders, security analyst, suppliers,

lending institution, employees, lanor unions, regulatory authorities, and general

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

18

public. They use the financial repor to make decision.”Dan menurut Munawir

“Pihak-pihak yang menginvestasikan modalnya membutuhkan informasi tentang

sejauh mana kelancaran aktivitas dan profitabilitas perusahaan, potensi dividen,

karena dengan informasi tersebut pemegan saham dapt memutuskan untuk

mempertahankan sahamnya, menjual atau bahkan menambahnya”.

Dapat dipahami bahwa dengan adanya laporan keuangan yang

disediakan oleh pihak manajemen perusahaan maka sangat membantu pihak

pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan. Seperti

keinginanperusahaan untuk melakukan right issue, yang artinya right

issuetersebut diprioritaskan kepada pemilik saham lama untuk membelinya.

Sehingga berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh dan disajikan oleh

manajemen perusahaan pihak investor atau pemilik saham perusahaan akan bias

menganalisis bagaimana kondisi perusahaan serta prospek perusahaan nantinya

khususnya dari segi kemampuan profitabilitas yang akan dihasilkan.

Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwasanya laporan keuangan

sangat berguna atau penting dalam melihat kondisi keuangan suatu perusahaan,

baik kondisi pada saat ini maupun dijadikan sebagi alat prediksi untuk kondisi di

masa yang akan datang.

2.1.4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkanatau dibuat dengan maksud untuk

memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara peridik yang dilakukan

pihak management yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

19

historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progess report laporan keuangan

terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara:

a. Fakta-fakta yang telah dicatat

Berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan

akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan

maupun yang disimpan dalam bank, jumlah piutang, persediaan barang

dagang ,hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan

dari pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang

telah terjadi masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam

pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya

peristiwa tersebut. Kita tidak mencoba menaksir berapa jumlah yang harus

dikorbankan jika kita akan menggantikan aktiva tersebut atau dengan kata

lain kita tidak mencoba untuk menaksir nilai realisasi atau nilai ganti

aktiva tersebut.

Dengan sifat yang demikian itu maka laporan keuangan tidak dapat

mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi

perekonomian yang paling akhgir, karena segala sesuatunya sifatnya

historis. Sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa

akibat terhadap posisi keuangan perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan

akuntansi atau tidak nampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya

pesanan yang tidak dipenuhi, berbagai kontrak pembelian/penjualan yang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

20

telah disetujui dan adanya hak-hak paten yang masih dalam pengurusan,

karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dikwantifisir.

b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi

Berarti data yang dicatat itu berdasarkan pada prosedur maupun

anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi

yang lazim (General Accepted Accounting principles). Hal ini dilakukan

dengan tujuan memudahkan pencatatan atau keseragaman. Misalnya cara

mengalokasikan biaya untuk persediaan alat tulis menulis, apakah harus

dinilai menurut harga belinya atau menurut nilai pasar pada tanggal

penyusunan laporan keuangan? Menurut laporan yang konvensioniul pos

semacam ini dinilai menurut harga belinya. Untuk penentuan piutang

menurut metode atau peraturan yang konvensionil adalah berdasarkan

jumlah yang akan direalisasikan(dengan menggunakan taksiran yang tidak

dapat ditagih terhadap jumlah piutang pada saat itu).

Di samping itu dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau

anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan

yang digunakan antara lain:

1) Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going

concern atau kontinuitas usaha, konsep ini menganggap bahwa

perusahaan akan berjalan terus, konsekuensinya bahwa jumlah-

jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk

perusahaan yang masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

21

harga pada saat terjadinya peristiwa itu. Jadi jumlah-jumlah uang

yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva itu

dijual atau dilikuidasi.

2) Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan, walaupun

hal ini bertentangan dengan kenyataan namun akuntansi mencatat

semua transaksi atau peristiwa dalam jumlah uangya dan tidak

mengadakan perbedaan antara nilai-nilai dari berbagai tahun.

Anggapan , prinsip atau konsep-konsep lain yang pada dasarnya

untuk expediensi atau mempermudah pelaksanaan pencatatan

akuntansi misalnya konsep konservatif, konsep biaya unit pengukur,

konsistensi dan lain sebagainya.

c. Pendapat pribadi

Dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh

konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah menjadi standard

praktek pembukuan, namun penggunaan daari konvensi-konvesi dan dalil

dasar tersebut tergantung daripada kemampuan akuntan atau manajemen

perusahaan yang bersangkutan. Judgement atau pendapat ini tergantung

kepada kemampuan atau intregritas pembuatnya yang dikombinasikan

dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi

yang telah disetujui akan digunakan di dalam beberapa hal. Misalnya

caara-cara atau metode untuk menaksir piutang yang tidak akan dapat

ditagih , dan penentuan beban penyusutan serta penentuan umur dari suatu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

22

aktiva tetap akan sangat tergantung pada pendapat pribadi manajemennya

dan berdasarkan pengalaman masa lalu. Juga misalnya dalam menentukan

nilai persediaan, pada prinsipnya dinilai berdasarkan harga pokok (bila

lebih rendah dari harga pasar ), namun manajemen atau akuntan penyusun

laporan itu dapat memilih atau menentukan harga pokok yang man yang

akan dipakai, apakah berdasarkan first in first out dimana barang yang

masuk pertama yang akan pertama dijual atau last in first out dimana

barang yang masuk terakhir dianggap yang dikeluarkan lebih dahulu atau

dengan metode rata-rata.

Suatu hal yang penting yaitu bahwa baik prosedur, anggapan-

anggapan, kebiasaan-kebiasaan maupun pendapat pribadi yang telah

digunakan haruslah dipertahankan secara terus-menerus atau secar

konsisten dari tahun ke tahun. Namun dalam hal ini tidak berarti bahwa

prosedur, kebiasaan atau pendapat pribadi yang telah dipakai, harus

dijelaskan di dalam laporan keuangan yang bersangkutan dan laporan

keuangan yang dibuat secara periodik itu dapat diperbandingkan. Karena

kalau dasar yang digunakan sudah berlainan tanpa sepengetahuan yang

akan menganalisa dan mengiterpretasikan maka kesimpulan yang akan

diperoleh akan keliru.

Keterbatasan laporan keuangan dengan mengingat atau memperhatikan sifat-

sifat laporan keuangan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan

keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

23

a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupaka

interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya

sementara) dan bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua

jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak

menunjukkan nilai likuidasi atau realisasi di mana dalam interim report ini

terdapat /terkandung pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh

akuntan atau manajemen yang bersangkutan.

b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya

bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan

standard nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Laporan

keuangan dibuat berdasarkan konsep going concern atau anggapan bahwa

perusahaan akan berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan

nilai-nilai historis atau harga perolehannya dan pengurangannya dilakukan

terhadap aktiva tetap tersebut sebesar akumulasi merupakan nilai buku

(book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun

nilai gantinya.

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi

keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, di

mana daya beli uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang

dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan

unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

24

harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat

harga-harga, jadi suatu analisa dengan memperbandingkan data beberapa

tahun tanpa membuat penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan

diperoleh kesimpulan yang keliru.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-

faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang, misalnya

reputasi dan prestasi perusahaan, adanya beberapa pesanan yang tidak

dapat dipenuhi atau adanya kontrak-kontrak pembelian maupun penjualan

yang telah disetujui, kemampuan serta intergritas managernya dan

sebagainya.

Dalam prinsip-prinsip Akuntasi Indonesia ( Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta

1974 hal.14) secara terperinci menjelaskan sifat dan keterbatasan laporan

keuangan sebagai berikut :

a. Laporan keuangan ialah laporan yang bersifat sejarah, yang tidak lain

merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat

keterbatasan dalam kegunaannya, misalnya untuk maksud-maksud

investasi, sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akuntansi

semata-mata hanya didasarkan atas biaya (yang bersifat historis) dan

bukan atas dasar nilainya. Akibat timbul jurang (gap) yang cukup besar

antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

25

yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham-saham

yang tercatat di bursa.

b. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi

keperluan tiap-tiap pemakai. Data-data yang disajikan dalam laporan

keuangan itu berkaitan satu sama lain secara fundamentil, misalnya posisi

keuangan dengan perubahannya yang tercermin pada perhitungan rugi-

laba. Kejadian-kejadian dalam perusahaan diolah dalam bentuk data-data

yang digolon-golongkan, dijumlahkan, diikhtisarkan dan pengukurannya

dinyatakan dalam satuan uang (rupiah) dan dengan dasar penilaian

tertentu (misalnya nilai yang diharapkan untuk dapat direalisir bagi

piutang, nilai yang terendah antara harga pokok dengan harga pasar bagi

persediaan, nilai perolehan dikurangi dengan jumlah penghapusan bagi

harta tetap dan bergerak) nilai ini sama sekali tidak dimaksudkan sebagai

nilai kontan dari aktiva ataupun likuidasinya.

c. Laporan keuangan itu sebagai hasil dari pemakaian stelsel timbulnya hak

dan kewajiban dalam akuntansi. Dalam proses penyusunannya tidak dapat

dilepaskan dari penaksiran-penaksiran dan pertimbangan-pertimbangan,

namun demikian hal-hal yang dinyatakan dalam laporan dapat diuji

melalui bukti-bukti ataupun cara-cara perhitungan yang masuk akal.

d. Laporan keuangan itu bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi

ketidak-pastian, peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan segera di

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

26

perhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih dan pendapatan bersih

selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.

e. Laporan keuangan itu lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya

peristiwa-peristiwa itu dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang

pada formilnya.

f. Laporan keuangan itu menggunakan istilah-istilah teknis, dalam hubungan

ini sering kedapaatan istilah-istilah yang umum dipakai diberikan

pengertian yang khusus, di lain pihak laporan keuangan itu mengikuti

kelaziman-kelaziman dan perkembangan dunia usaha.

2.1.5 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan

a. Neraca

Menurut Agnes Sawir didalam bukunya (2003:3) secara harafiah,

neraca merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai jumlah harta,

utang, dan modal perusahaan pada saat tertentu.Angka-angka yang ada dalam

neraca memberikan informasi yang sangat banyak mengenai keputusan yang telah

diambil oleh perusahaan.Informasi tersebut dapat bersifat operasional atau

strategis, baik kebijakan modal kerja, investasi, maupun kebijakan struktur

permodalan yang telah diambil oleh perusahaan.

Secara garis besar, neraca memberikan informasi mengenai sumber

dan penggunaan dana perusahaan. Sisi sebelah kiri neraca (aktiva) merupakan sisi

penggunaan dana perusahaan, yakni berupa kebijakan investasi, baik investasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

27

jangka panjang , maupun investasi jangka pendek yang dilakukan perusahaan

selama periode tertentu. Sedangkan sisi sebelah kanan

Laporan yang mengungkapkan posisi keuangan (kekayaan) dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu mencakup aktiva (asset), utang (liabilities), dan

ekuitas (equity). Hubungan ketiganyan disebut persamaan akuntansi, yakni aktiva

sama dengan utang ditambah ekuitas. Aktiva dicatat di sebelah kiri atau bagian

atas neraca yang terdiri atas aktiva lancar (misalnya kas, surat berharga jangka

pendek, piutang usaha, persediaan, biaya dibayar di muka, perlengkapan,

investasi jangka panjang misalnya pembelian saham dan obligasi) sementara

aktiva tetap yaitu seperti tanah,bangunan,mesin,kendaraan,dan peralatan. Lalu,

aktiva tak berwujud seperti hak paten.

Utang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan atau bagian bawah

neraca.Utang meliputi utang lancar misalnya utang usaha, utang gaji, dan utang

pajak serta utang jangka panjang misalnya hipotik dan obligasi.Sementara itu,

ekuitas untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas mencakup saham preferen,

saham biasa, tambahan modal disetor, dan laba tertahan. Untuk lebih jelas

pengertian dari bagian-bagian yang ada di neraca menurut Irham fahmi dalam

bukunya isi dari neraca adalah sebagai berikut:

1) Aset (harta,aktiva)

Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam

operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva tidak

berwujud, dan lain-lain. Aktiva ini lazimnya di Indonesia dan Amerika

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

28

ditempatkan di sebelah kiri. Sedangkan di beberapa negara Eropa lazimnya

ditempatkan di sebelah kanan. Pengertian asset ini secara teoritis

dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut

APB Statement (1970, hlm. 132) mendefinisikan aset sebagai

kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk di dalamnya pembebanan yang

ditunda yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Sedangkan FASB (1985) memberikan definisi aset sebagai

kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang

akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang

sudah berlalu.

Dari ketiga definisi ini diketahui bahwa seseuatu dianggap sebagai aset jika di

masa yang akan datang dapat diharapkan memberikan net cash inflow yang positif

kepada perusahaan.

2) Liabilities( kewajiban/utang)

Definisi kewajiban telah berkembang terus seperti terlihat dari 2 definisi

berikut:

Menurut APB pengertian kewajiban adalah kewajiban ekonomis dari

suatu perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban

di sini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang

atau suatu kewajiban.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

29

Pengertian kewajiban di sini lebih kuas dari yang pertama karena

menyangkut kewajiban ekonomis yang diartikan sebagai penyerahan harta

atau jasa di masa yang akan datang.

FASB memberikan definisi yaitu kemungkinan pengornanan kekayaan

ekonomis di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan

sekarang untuk memberikan jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang

sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi.

3) Owner‟s Equity (modal pemilik)

a) Modal adalah hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga setelah dikurangi

kewajibannya. Dalam perusahaan Equity adalah modal pemilik.

b) Dalam perusahaan perseorangan nilai modal ini merupakan modal

pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam perusahaan perseroan perlu

dibedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (Retained

Earnings). Dividen hanya dibayar dari laba ditahan bukan modal setor.

Modal setor atau Contributed Capital dapat dibagi dalam modal statuer

dan modal lainya. Modal statuer adalah jumlah bats kewajiban pemilik.

Modal statuer ini dinilai sebesar harga pari atau harga nominal. Di

samping modal statuer ini ada lagi modal lainnya seperti agio saham ,

modal donasi, modal dari pengeluaran kembali, treasury stock, stock

option, dan sebagainya. Di Indonesia mungkin juga haus dimasukkan

kenaikan modal akibat revaluasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

30

Laba ditahan terdiri dari laba tahunan, penyesuaian atas koreksi tahun

sebelumnya dan dividen. Komponen berikutnya dari modal saham ini

adalah laba/Rugi yang belum direalisasi. Dalam beberapa hal perubahan

aset perusahaan tidak dilaporkan di Laba/Rugi tetapi langsung dilaporkan

di neraca misalnya rugi dari perubahan harga surat berharga jangka

panjang, Laba/Rugi dari transaksi luar negeri dalam mata uang asing.

b. Laporan laba-rugi

Laporan yang menunjukkan kegiatan operasi perusahaan pada

periodetertentu dalam dua bagian utama.Pertama, pendapatan yang meilputi

pendapatan operasi yang berasal dari aktivitas penjualan dan pendapatan

nonoperasi misalnya hasil penjualan aktiva tetap.Pendapatan operasi biasanya

dinyatakan dalam istilah penjualan bersih, yakni penjualan mula-mula dikurangi

oleh potongan penjualan dan retur penjualan.Kedua, beban-beban yang mencakup

harga pokok penjualan, beban operasi (beban penjualan dan administrasi), beban

bunga dan pajak.

c. Laporan arus kas

Laporan yang menunjukkan aus kas perusahaan pada periode tertentu

bersumber dari kegiatan operasi,kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.

Kegiatan operasi adalah kegiatan mencari laba.Arus kas masuk penting dari

kegiatan itu, bersumber dari tagihan piutang usaha.Sementara itu, sebagian besar

arus keluarnya digunakan untuk membayar utang usaha, bunga dan pajak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

31

Kegiatan investasi merupakan kegiatan yang membutuhkan

pengeluaran kas, terutama untuk pembelian aktiva tetap dan inventasi sekuritas

jangka panjang dan juga termasuk pemberian pnjaman dan penerimaannya ke

dalam kegiatan investasi.Kegiatan pendanaan adalah kegiatan yang mencari

sumber arus kas masuk, khususnya yang berasal dari utang jangka panjan dan

penerbitan saham baru. Sementara aarus kas keluar untuk pembayaran utang

dimasukkan ke dalam kegiatan pendanaan.kadang-kadang

Laporan arus kas kadang-kadang disebut laporan sumber dan

penggunaan kas.angka-angka yang dimasukkan ke dalam laporan arus kasberasal

dari perubahan neraca dua tahun terakhir.penambahan aktiva merupakan

pengunaan kas, sebaliknya, penurunan aktiva adalah sumber kas. Penurunan

utang dan ekuitas merupakan pengunaan kas sementara penambahan utang dan

ekuitas sumber kas.

2.2 Tinjauan Umum Tentang Analisis Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah hubungan

antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai

makna atau dapat menjelaskan arah perubahan(trend) suatu fenomena. Angka-

angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-

sendiri. dengan analisis, pemakai laporan keuangan lebih mudah

menginterpretasikannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

32

Interpretasi laporan keuangan memberikan arti terhadap hasil analisis

laporan keuangan untuk dikaitkan dengan keputusan usaha yang akan diambil.

Interpretasi merupakan kata kerja.Artinya, memberi makna atau menjelaskan pada

suatu accounting output.Interpretasi laporan keuangan dapat berupa kesimpulan

bahwa perusahaan dalam keadaan sehat, kurang sehat, atau tidak sehat.Kesimpulan

interpretasi juga dapat berupa pernyataan bahwa perusahaan sedang tumbuh pesat

atau menuju jurang kehancuran. Kesimpulan-kesimpulan itu sangat berpengaruh

terhadap keputusan yang akan diambil.

Hubungan antara suatu angka dengan angka lain, dalam analisis laporan

keuangan dapat dilakukan antara pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan

untuk periode yang sama atau pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan

dengan pos-pos yang sama dengan laporan keuangan sebelumnya.

2.2.2 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari

daripada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk

menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan

yang bersangkutan.

Metode dan teknik analisa (alat-alat analisa) digunakan untuk menentukan

dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat

diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila

diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan

tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

33

diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau dengan laporan

perusahaan lainnya.

Tujuan adari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk

menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama penganalisa

harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan

kemudian menganalisa dan menginterpretasikannya sehingga data ini menjadi

lebih berarti.

Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan

keuangan, yaitu analisa horizontal dan analisis vertical. Analisa horizontal adalah

analisa dengan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau

beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini

disebut pula sebagai metode analisa dinamis. Analisa vertical yaitu apabila laporan

keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu

dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam

laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau

hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertical ini disebut juga sebagai analisa

yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja

tanpa mengetahui perkembangannya.

Teknik analisa yang biasa digunakan dalam laporan keuangan adalah

sebagai berikut :

a. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik

analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

34

periode atau lebih, analisa dengan menggunakan metode ini akan dapat

diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang

memerlukan penelitian lebih lanjut.

b. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang

dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa

untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah

menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

c. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement,

adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada

masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui

struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi

dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

d. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisa untuk

mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk

mengetahuii sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

e. Analisa sumber dan penggunaan kas, adalah suatu analisa untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk

mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas dalam periode

tertentu.

f. Analisis rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan

dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secar individu

atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

35

g. Analisa perubahan laba kotor, adalah suatu analisa untuk mengetahui

sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke

periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba

yang dibudgetkan untuk periode tersebut.

h. Analisa break-even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat

penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan

tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh

keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai

tingkat penjualan.

2.2.3 Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Adapun manfaat yang bisa diambil dengan mempergunakan rasio keuangan,

yaitu:

a. Analisis rasio keuangan sangant bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat

menilai kinerja dan prestasi perusahaan

b. Analisis rassio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen

sebagai rujukan untuk membuat perencanaan

c. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat

digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi

dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan

pengembalian pokok.

d. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak

stakeholders organisasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

36

2.2.4 Definisi Rasio

Rasio dapat dipahami sebagai hasil yang diperoleh antara satu jumlah

dengan jumlah lainnya. Rasio sendiri menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim

merupakan hubungan antara satu jumlah dengan jumlah yang lainnya. Dimana

Agnes Sawir menambahkan perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran

relatif tentang kodisi keuangan dan prestasi perusahaan atau secara sederhana rasio

disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah dengan jumlah lainnya

itulah dilihat perbandingan-perbandingannya dengan harapan nantinya akan

ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis

dan diputuskan. Penggunaan kata rasio ini sangat fleksibel penempatannya,

dimana itu sangat dipengaruhi oleh apa dan dimana rasio itu dipergunakan yaitu

disesuaikan dengan wilayah keilmuannya.

2.2.5 Definisi Rasio Keuangan

Menurut Irham Fahmi rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting

gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan.Bagi

investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik

kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk

membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara

yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai

dengan keinginan.

Secara jangka panjang rasio keuangan juga dipakai dan dijadikan sebagai

acuan dalam menganalisis kondisi kinerja suatu perusahaan, misalnya kondisi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

37

kinerja perusahaan selama 12 (duabelas) tahun untuk kemudian diprediksi selama

10 s.d. 12 tahun ke depan, namun analisa seperti itu jarang dilakukan. Alasanya

belum tentu kondisi stabilitas selama 10 s.d 12 tahun ke depan sama seperti 12

tahun yang lalu. Dalam penilaian suatu kondisi keuangan perusahaan dipengaruhi

oleh faktor-faktor yang turut menyebabkan perubahan pada kondisi keuangan

seperti kondisi mikro dan makro ekonomi baik yang terjadi di tingkat domestik

dan internasional.

Gambar 1.1

Pengaruh –pengaruh pada perusahaan Sumber : Analisis Kinerja Keuangan. Irham Fahmi

Pada gambar diatas kita bisa melihat bagaimana kondisi ekonomi global

mampu memberi pengaruh pada kondisi ekonomi global mampu memberi

pengaruh pada kondisi makro ekonomi suatu Negara dan lebih jauh bisa memberi

pengaruh pada berbagai kebijakan bidang industri hingga akhirnya member

pengaruh pda kebijakan perusahaan sendiri sehingga analisa dengan menempatkan

berbagai data-data pendukung lain akan mampu memberi bantuan dalam

pembentukan pengambilan keputusan.

Ekonomi

Global Makro

Ekonomi Industri

Perusahaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

38

Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu

dari neraca (balancesheet), perhitungan laba rugi (income statement), dan laporan

arus kas (cash flow statement). Perhitungan rasio keuangan akan menjadi lebih

jelas jika dihubungkan antara lain dengan menggunakan pola historis perusahaan

tersebut, yang dilihat perhitungan pada sejumlah tahun guna menentukan apakah

perusahaan membaik atau memburuk atau melakukan perbandingan dengan

perusahaan lain dalam industry yang sama.

Lebih lanjut Sofyan Syafri Harahap menuturkan rasio keuangan adalah

angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan

dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan

signifikan(berarti). Misalnya utang dan modal, antara kas dan total aset, antara

harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya.Teknik ini sangat

lazim digunakan para analisis keuangan.Rasio keuangan sangat penting dalam

melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang

menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan

penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos dan dapat

membandingkannya dengan yang lain sehingga kita dapat memperoleh informasi

dan memberikan penilaian.

Adapun rasio keuangan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

39

a. ROE(return on equity)

Alat analisis ini untuk mengukur berapa persen imbal hasil yang dapat

diperoleh perusahaan dari modal sendiri selama periode yang dijalankan.

Semakin tinggi rasio ini makin tinggi pula imbal hasil yang diperoleh

investor.

b. ROI (return on investment)

Alat analisis ini utuk mengukur berapa persen imbal hasil yang diperoleh

dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Semakin tinggi rasio ini

menandakan bahwa makin tinggi laba yang dihasilkan dari investasi

perusahaan.

c. Rasio kas

Alat analisis ini untuk mengukur berapa persen hutang yang ditanggung

oleh kas perusahaan dan semakin tinggi rasionya menandakan bahwa kas

perusahaan bisa menanggung huang perusahaan.

d. Rasio lancar

Alat analisis ini untuk mengukur berapa persen hutang lancar yang dijamin

oleh aktiva lancar. Semakin tinggi rasio lancar maka makin tinggi tingkat

likuiditas perusahaan.

e. Collection Periods

Alat analisis ini mengukur bagaimana tingkat kemampuan perusahaan

dalam mengumpulkan piutang. Makin tinggi rasio ini maka akan cepat pula

perusahaan mendapatkan pendapatan dari pihutang yang dimiliki.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

40

f. Perputaran persediaan

Perpurtaran ini menunjukkan perputaran persediaan akan mendapatkan

pendapatan. Makin tinggi rasio ini maka persediaan perusahaan produktif

untuk menghasilkan pendapatan.

g. Perputaran Total Aset

Alat analisis ini untuk mengukur berapa persen peputaran total aset atau

modal kerja dalam menghasilkan pendapatan.

Menurut Handono Mardiyanto dalam bukunya menyebutkan bahwa

perputaran total aset yang makin menigkat menunjukkan bahwa total aset

perusahaan makin produktif dalam menghasilkan pendapatan. (2009:58)

h. Total Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio ini menunjukkan berapa besar modal sendiri yang dipakai untuk

membiayai total asetnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar

jumlah modal sendiri yang dipakai untuk membiayai total aset dan modal

pnjaman semakin kecil.

2.3 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Keuangan Perusahaan

2.3.1 Definisi Kinerja Keuangan

Dalam bukunya Irham Fahmi menjelaskan (2011:2) bahwa kinerja keuangan

adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan

telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan

secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

41

memenuhi standard an ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau

GAAP (General Accepted Accounting Principles), dan sebagainya.

2.3.2 Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Ada 5 tahap dalam menganalisis kinerja keuanan suatu perusahaan secara

umum, yaitu:

1) Melakukan review terhadap data laporan keuangan

Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang

sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang

berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil

laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

2) Melakukan perhitungan

Penerapan metode perhitungan di sini adalah disesuaikan dengan

kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari

perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai

dengan analisis yang diinginkan.

3) Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh

Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan

perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.

4) Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang

ditemukan

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah

setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

42

penafsiran untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kendala-

kendala yang dialami oleh perbankan tersebut.

5) Mencari dan memberikan pemecahan msaalah terhadap berbagai

permasalahan yang ditemukan

Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai peermasalahan

yang dihadapi maka dicairkan solusi guna memberikan suatu input

atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini

dapat terselesaikan

2.4 Tinjauan Umum tentang SK. Menteri no.100/MBU/2002

Penilaian tingkat kesehatan BUMN baik itu kelompok infrastruktur

maupun non infrasturktur diatur dalam Kepmen nomor : KEP-100/MBU/2002.

Tingkat kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja

perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi aspek

keuangan,aspek operasional dan aspek administrasi.

2.4.1 Rasio Keuangan dan Krietria Penilaian pada SK.Menteri

Dalam SK. Menteri ini ditetapkan rasio keuangan yang digunakan

untuk mengukur kinerja keuangan atau tingkat kesehatan yang dikhususkan untuk

Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Berikut alat analisis yang digunakan

yaitu:

a. Imbalan kepada pemegang saham/ Return on Equity (ROE)

Rumus :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

43

Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

Definisi :

- Laba setelah Pajak adalah Laba setelah Pajak dikurangi dengan laba

hasil penjualan dari :

• Aktiva tetap

• Aktiva Non Produktif

• Aktiva Lain-lain

• Saham Penyertaan Langsung

-Modal Sendiri adalah seluruh komponen Modal Sendiri dalam neraca

perusahaan pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan komponen

Modal sendiri yang digunakan untuk membiayai Aktiva Tetap dalam

Pelaksanaan dan laba tahun berjalan. Dalam Modal sendiri tersebut di

atas termasuk komponen kewajiban yang belum ditetapkan statusnya.

- Aktiva Tetap dalam pelaksanaan adalah posisi pada akhir tahun buku

Aktiva Tetap yang sedang dalam tahap pembangunan

Kriteria untuk ROE yang baik yang ditetapkan oleh SK. Menteri yang

mendapatkan skor tertinggi adalah lebih dari 15%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

44

b. Imbalan investasi / Return on Investment

Rumus :

Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

Definisi :

- EBIT adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba dari hasil

penjualan dari :

• Aktiva Tetap

• Aktiva lain-lain

• Aktiva Non Produktif

• Saham penyertaan langsung

- Penyusutan adalah Depresiasi, Amortisasi dan Deplesi

- Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku Total Aktiva

dikurangi Aktiva Tetap dalam pelaksanaan.

Kriteria yang baik yang ditetapkan oleh SK. Menteri untuk ROI adalah lebih

dari 18%.

c. Rasio Kas

Rumus :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

45

Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

Definisi :

- Kas, Bank dan surat Berharga Jangka Pendek adalah posisi masing-

masing pada akhir tahun buku.

- Current Liabilities adalah posisi seluruh kewajiban Lancar pada akhir

tahun buku.

Kriteria yang baik yang ditetapkan oleh SK. Menteri untuk Rasio kas adalah

lebih sama dengan 35%.

d. Rasio Lancar

Rumus:

Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

Definisi :

- Current Asset adalah posisi Total Aktiva Lancar pada akhir tahun buku

- Current Liabilities adalah posisi Total Kewajiban Lancar pada akhir

tahun buku .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

46

Kriteria yang baik yang ditetapkan oleh SK. Menteri untuk Rasio Lancar

adalah lebih sama dengan 125%.

e. Collection Period

Rumus:

Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

Definisi :

- Total Piutang Usaha adalah posisi Piutang Usaha setelah dikurangi

Cadangan Penyisihan Piutang pada akhir tahun buku.

- Total Pendapatan Usaha adalah jumlah Pendapatan Usaha selama tahun

buku.

Kriteria yang baik yang ditetapkan oleh SK. Menteri untuk Collection Period

adalah kurang dari 60 hari.

f. Perputaran Persediaan

Rumus :

Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

47

Definisi :

- Total Persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk

proses produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan

bahan baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang

jadi ditambah persediaan peralatan dan suku cadang.

- Total Pendapatan Usaha adalah Total Pendapatan Usaha dalam tahun

buku yang bersangkutan.

Kriteria yang baik yang ditetapkan oleh SK. Menteri untuk Perputaran

Persediaan adalah kurang dari 60 hari.

g. Perputaran Total Aset/ Total Asset turn Over ( TATO)

Rumus :

%

Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

Definisi :

- Total Pendapatan adalah Total Pendapatan Usaha dan Non Usaha tidak

termasuk pendapatan hasil penjualan Aktiva Tetap

- Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku total Aktiva

dikurangi Aktiva Tetap Dalam Pelaksanaan.

Kriteria yang baik yang ditetapkan oleh SK. Menteri untuk Total Aset Turn

Over adalah lebih dari 120%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

48

h. Rasio Total Modal SendiriTerhadap Total Aset

Rumus :

Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

Definisi : - Total Modal Sendiri adalah seluruh komponen Modal Sendiri pada

akhir tahun buku diluar dana-dana yang belum ditetapkan statusnya.

- Total Asset adalah Total Asset dikurangi dengan dana-dana yang belum

ditetapkan statusnya pada poisisi akhir tahun buku yang

bersangkutan.

Kriteria yang baik yang ditetapkan oleh SK. Menteri untuk Rasio Total Modal

Sendiri terhadap Total Aset adalah antara 30%-40%. Adapun daftar indikator dan

bobot aspek keuangan yaitu:

Tabel 2.1

Tabel Indikator dan Bobot skor

Indikator Bobot

Non Infra

ROE (return of equity) 20

ROI (return on investment) 15

Rasio Kas 5

Rasio Lancar 5

Collection Periods 5

Perputaran Persediaan 5

Perputaran Total Aset 5

TMS terhadap TA 10

Total Bobot 70 Sumber: SK.Menteri Bumn No. KEP-100/MBU/2002

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/95/jbptppolban-gdl-yanosiussa... · keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis inforasi keuangan,

49

Dan penilaian tingkat kesehatan BUMN digolongkan menjadi:

a. SEHAT, yang terdiri dari :

AAA apabila total (TS) lebih besar dari 95

AA apabila 80 <TS< =95

A apabila 65 <TS< =80

b. KURANG SEHAT, yang terdiri dari :

BBB apabila 50 <TS< =65

BB apabila 40 <TS< =50

B apabila 30 <TS< =40

c. TIDAK SEHAT, yang terdiri dari :

CCC apabila 20 <TS< =30

CC apabila 10 <TS< =20

C apabila TS< =10