usulan rencana bisnis - jamur tiram

26
KATA PENGANTAR Ucapan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kurnia-Nya kami dapat menyusun Usulan Rencana Bisnis untuk Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Bina Darma tahun 2014 dalam mata kuliah Kewirausahaan. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi dan membantu kami para mahasiswa untuk dapat menyusun proposal bisnis ini sehingga mahasiswa dapat mengenal dunia kewirausahaan dan dapat merencanakan suatu bisnis dengan metode yang lebih mudah dipahami. Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam proposal ini, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan demi proposal yang lebih baik lagi kedepannya.

Upload: luckyuchiha-lukman

Post on 24-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Rencana Bisnis Budidaya Jamur Tiram

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kurnia-Nya kami dapat menyusun Usulan Rencana Bisnis untuk Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Bina Darma tahun 2014 dalam mata kuliah Kewirausahaan.Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi dan membantu kami para mahasiswa untuk dapat menyusun proposal bisnis ini sehingga mahasiswa dapat mengenal dunia kewirausahaan dan dapat merencanakan suatu bisnis dengan metode yang lebih mudah dipahami.

Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam proposal ini, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan demi proposal yang lebih baik lagi kedepannya.

Akhir kata, semoga Usulan Rencana Bisnis untuk Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Bina Darma tahun 2014 dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Sekayu, Januari 2014

Penulis

ABSTRAKDewasa ini semakin banyak orang yang membudidayakan jamur khususnya jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Ada dua alasan utama semakin banyak orang yang tertarik menggeluti bisnis budi daya jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Pertama, dari segi bisnis menguntungkan karena harganya cukup tinggi, permintaan pasar tinggi, waktu panennya singkat sekitar 1-3 bulan sehingga perputaran modalnya juga berlangsung cepat, bahan baku mudah didapat, dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Alasan yang kedua, jamur tiram (Pleurotus ostreatus) sangat bermanfaat untuk kesehatan karena kualitas gizinya tinggi, mengandung berbagai zat-zat esensial yang berguna bagi metabolisme tubuh. Selain itu rasa dagingnya lezat sehingga banyak diminati oleh konsumen.DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani tahun 1988, dan pada waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani sudah banyak yang beralih menjadi petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki badan hukum.Jamur digolongkan ke dalam tumbuhan yang berspora, memiliki inti plasma, tetapi tidak berklorofil (tidak memiliki zat hijau daun). Tubuhnya tersusun dari sel-sel lepas sel-sel bergandengan berupa benang (hifa). Kumpulan hifa yang menyusun tubuh buah disebut miselium. Hifa akan tumbuh bercabang-cabang, sedangkan miselium membentuk gumpalan-gumpalan kecil sebagai awal pembentukan tubuh buah. Lalu gumpalan-gumpalan tersebut bertambah besar dan membentuk bulatan. Struktur berbentuk bulatan ini adalah cikal bakal tubuh buah pada jamur yang disebut primordium. Bentuk primordium pun beragam, tergantung pada jenis jamurnya. Jamur digolongkan ke dalam organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak mampu menghasilkan zat-zat hidupnya sendiri sehingga harus mengambilnya dari organisme lain, seperti kayu yang membusuk atau batang pohon. Menurut sub-kelasnya, jamur dibedakan menjadi dua, yakni Ascomycetes dan Basidiomicetes. Jamur dari sub-kelas Basidiomycetes lebih mudah diamati karena ukuran tubuh buahnya yang cukup besar, tidak seperti dari sub-kelas Ascomycetes yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Berdasarkan media tumbuhnya, jamur konsumsi dibedakan menjadi dua yaitu, jamur kayu dan jamur merang. Sebutan jamur kayu diberikan berdasarkan pada media tumbuhnya. Disebut jamur kayu karena media tumbuhnya berupa bahan-bahan yang berkaitan dengan kayu, seperti kayu gelondongan, serpihan kayu, atau dari serbuk gergaji. Tempat tumbuh jamur tiram biasanya di dataran tinggi yang memiliki tingkatan kelembaban yang baik. Akan tetapi dengan menggunakan teknik budidaya jamur tiram yang tepat maka dapat di budidayakan di daerah dataran rendah. Dengan syarat kelembaban lingkungan tempat budidaya dapat terpenuhi. Sebagian besar jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dikonsumsi sebagai bahan makanan. Dari mulai pepes jamur tiram, oseng jamur tiram, nagget jamur tiram, sebagai campuran sup, salad, dan dapat diolah juga menjadi makanan kering, seperti keripik (tiram chips) dan kerupuk. Kandungan gizinya tergolong tinggi. Protein nabatinya saja mencapai 10-30%, belum lagi asam aminonya yang cukup lengkap, termasuk asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Jika dikonsumsi dalam bentuk kering, jamur ini mengandung vitamin C sebanyak 35-58 mg/100 gram dan vitamin B2 sebanyak 4,7-4,9 mg/100 gram. Karena itu, tidak mengherankan jika jamur tiram (Pleurotus ostreatus) juga memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan tubuh, antara lain sebagai sumber protein nabati yang rendah kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit hipertensi dan serangan jantung.Tabel 1. 18 Asam Amino dalam Jamur Shimeiji atau Jamur Tiram Putih

NoNama AsamKandunganNoNama AsamKandungan

1.Alanine7,0 g/100 g10.Aspartic acid9,3 g/100 g

2.Arginine6,3 g/100 g11.Glutamic acid17,0 g/100 g

3.Cystine0,6 g/100 g12.Phenylalanine4,1 g/100 g

4.Glycine5,9 g/100 g13.Tyrosine2,61 g/100 g

5.Histidine2,4 g/100 g14.Trytophan0,3 g/100 g

6.Leucine12,6 g/100 g15.Methionine2,1 g/100 g

7.Lysine6,3 g/100 g16.Valine6,3 g/100 g

8.Proline5,4 g/100 g17.Threonine6,8 g/100 g

9.Serine6,3 g/100 g18.Isoleusine0,3 g/100 g

Sumber : FAOProspek bisnis jamur tiram (Pleurotus ostreatus) terbuka lebar karena banyak pilihan usaha yaitu bisa dengan menciptakan pasar sendiri, bisa pula dengan mengikuti jalur pasar yang telah ada, misalnya menjadi supplier hotel, pasar swalayan, restoran, perusahaan catering. Beberapa restoran dan hotel menyajikan menu masakan Oriental yang menjadikan jamur sebagai bahan bakunya, misalnya menu masakan Cina, Jepang, dan Korea. Namun dewasa ini jamur mulai banyak kreasi makanan dengan menggunakan bahan baku jamur. Seperti keripik, sup, bakso, burger dan lainnya. Selain itu kebutuhan masyarakat yang terus bertambah tidak diiringi peningkatan produktifitas jamur, sehingga peluang pasar pun semakin besar.Peluang seperti ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk melatih atau mengembangkan jiwa kewirausahaan. Karena mayoritas mahasiswa masih menggantungkan kebutuhannya dari uang saku yang diberikan oleh orang tua. Disisi lain ada juga mahasiswa yang mencari tambahan uang saku dengan bekerja dengan sistem part-time, namun masalahnya mahasiswa kesulitan dalam membagi waktu antara pekerjaan dengan kuliah (tugas-tugas kuliah). Budi daya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) bagi mahasiswa mempunyai peluang usaha yang sangat besar karena baru sedikit atau bahkan tidak ada yang mengembangkan usaha jamur di kalangan mahasiswa. Padahal jika usaha ini dikembangkan hasilnya bisa untuk menambah uang saku dan sekaligus melatih jiwa wirausaha.BAB IIRENCANA BISNIS

2.1 Deskripsi Usaha

2.1.1 Bidang Usaha

Penulis akan menekuni bidang budidaya jamur tiram putih. Bentuk usaha dalam program ini adalah pembudidayaan jamur tiram (jatira) sebagai usaha mandiri mahasiswa. Budidaya jamur tiram ini diharapkan mampu menciptakan peluang usaha baru bagi mahasiswa. Cerahnya prospek usaha budidaya jamur ini ternyata menciptakan peluang usaha bagi banyak orang termasuk mahasiswa, disela-sela kesibukannya menuntut ilmu di bangku perkuliahan dan kegiatan kemahasiswaan lainnya, sebenarnya mahasiswa masih mampu menyempatkan waktunya untuk membudidayakan jamur tiram ini asalkan mampu untuk mengatur waktu. Budidaya jamur ini sebenarnya tidak begitu menyita waktu banyak, hanya pada saat awal pembuatan media tanam atau baglog yang membutuhkan waktu agak lama dan rumit.

2.1.2 Jenis Produk

Poduk yang akan penulis hasilkan adalah :

Jamur tiram putih dengan kualitas yang baik dan segar. Produk turunan Jamur Tiram seperti kripik jamur, jamur goreng tepung, jamur siap masak dalam kemasan plastik, dll..

2.1.3 Kegunaan&Keunggulan

Kegunaan dari usaha ini diharapkan dapat menyediakan jamur tiram untuk masyarakat, baik kebutuhan rumah tangga, kebutuhan pasar lokal, maupun rumah makan.

Keunggulannya adalah penulis akan meng-intensif-kan usaha budidaya jamur tiram ini sehingga jamur yang akan dijual adalah jamur yang segar dan berkualitas baik.2.1.4 Lokasi Usaha

Usaha ini akan berlokasi di Jl. Merdeka No. 220, LK I Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.

2.1.5 Waktu

Waktu untuk memulai usaha ini adalah sejak Usulan Rencana Bisnis ini disetujui untuk didanai oleh Universitas Negeri Gorontalo. Sedangkan waktu untuk satu siklus usaha adalah 6 bulan.

2.1.6 Dampak usaha terhadap lingkungan

Usaha yang akan penulis dirikan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup baik pelaksana maupun orang lain yang akan penulis pekerjakan di usaha ini. Dari sisi sosial, penulis dapat mempekerjakan masyarakat disekitar tempat usaha sehingga sedikitnya penulis dapat mengurangi jumlah pengangguran.

2.1.7 Resiko Bisnis

1. Resiko InternalResiko internal yang akan dihadapi sebagian besar adalah masalah teknis dalam perawatan jamur tiram. Contohnya seperti masalah pada penyemprotan, hama, penjadwalan, dan sebagainya. Resiko internal lain adalah adanya kesalahpahaman tugas karyawan.2. Resiko EksternalResiko eksternal yang mungkin terjadi adalah : Cuaca yang panas atau lembab secara terus-menerus; Pencurian; Menurunnya daya beli masyarakat; Munculnya pesaing di bisang usaha ini Tidak tercapainya target penjualan.

2.2 Rencana Pemasaran

2.2.1 Target KonsumenPada tahun-tahun awal, pemasaran produk difokuskan pada pasar domestik, traditional market, dan house need.Produk jamur segar yang dihasilkan akan dipasarkan ke / melalui :

1. Pembelian langsung dari kumbung

2. Penjual sayur keliling yang ada di Sekayu dan sekitarnya.

3. Pasar tradisional Sekayu dan sekitarnya.

4. Pasar swalayan, restoran, dan hotel. Pemasaran direncanakan akan dilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.

2.2.2 Wilayah Pemasaran

Wilayah pemasaran mencakup seluruh wilayah Sekayu dan Sekitarnya.2.2.3 Situasi Persaingan

Kegiatan pembudidayaan jamur tiram di daerah sekayu masih terbilang sangat sedikit. Sehingga masih belum banyak persaingan diantara petani jamur.2.2.4 Jumlah dan Harga Produk

Penjualan jamur tiram putih ditingkat petani adalah Rp. 20.000/Kg. Jika sudah berada dipasar, harga bisa menjadi Rp.25.000-Rp.30.000 per kilo.2.3 Rencana Produksi

3. Teknis Pelaksanaan Program.a. Pembagian kerja

Pelaksanaan program budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) ini dilakukan oleh 3 anggota tim, dengan pembagian job atau kerja yang seimbang sesuai kemampuan dan proporsi masing-masing anggota tim. Pelaksanaan program ini terdiri dari 4 tahapan mulai dari mencari bibit, pemeliharaan, pemanenan, pemasaran dan analisis usaha.

b. Pemeliharaan Bibit.

Baglog disimpan dalam ruang pemutihan sehingga terjadi penyebaran bibit spora dari bagian atas baglog ke bagian bawahnya. Hal ini menyebabkan baglog yang pada awalnya berwarna cokelat berubah menjadi putih.

Dalam waktu 3 minggu spora telah menyebar lebih dari 3/4 baglog. Baglog siap dipindahkan ke rak pertumbuhan, ditata menumpuk dan disiram dengan menggunakan sprayer 2 kali sehari. Satu sampai dua minggu berikutnya jamur tiram tumbuh dan siap untuk dipanen.

c. Pemanenan

Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran.

d. Pemasaran

Proses pemasaran hasil produksi jamur tiram ini dilakukan penjualan secara langsung dari kumbung atau ke penjual jamur tiram dipasar-pasar wilayah Sekayu.2.3.1 Bahan Baku

Tabel 2.1 Rencana Pembuatan Kumbung (Rumah Jamur)No.Nama BarangSatuanVolumeHarga Satuan(Rp)Jumlah(Rp)

1.Papan untuk dindingKeping10015.0001.500.000

2.Paku KecilKg0,516.0008.000

3.BambuBatang1004.000400.000

4.Kayu Ring (3 cm x 4 cm x 4 m)Kg3015.000450.000

5.Atap daun rumbiaBuah2001.000200.000

6.Paku PapanKg110.00010.000

7.PasirKg2100.000200.000

8.Kunci GembokPcs120.00020.000

9.Sewa Pekerja (2 hari)100.000200.000

10.Lampu BohlamPcs420.00080.000

11.Kabelm305.000150.000

JumlahRp. 3.218.000

Biaya Pembelian Baglog 1000 x Rp.4.000 = Rp. 4.000.000

Peralatan Pemeliharaan Jamur TiramNo.Nama BarangSatuanVolumeHarga Satuan(Rp)Jumlah(Rp)

1TimbanganPcs145.000Rp. 45.000

2Semprotan AirPcs110.000Rp. 10.000

3GuntingPcs15.000Rp. 5.000

4Keranjang PanenPcs130.000Rp. 30.000

5PlastikPcs110.000Rp. 10.000

TOTALRp. 100.000

2.3.2 Alat/Teknologi

a) KumbungUntuk menjaga agar kumbung selalu bersih, maka kumbung dibuat tertutup agar tidak mudah dimasuki hewan peliharaan maupun hama.b) PupukJenis suplemen yang diberikan untuk baglog jamur tiram adalah pupuk organik yang didapat dari fermentasi buah0buahan, amupun air sisa cucian beras.c) KesehatanPencegahan hama dengan cara menjaga kebersihan kumbung2.3.3 Proses produksi

Dalam tabel dibawah ini disajikan proses produksi usaha.

Tabel 2.2 Proses Produksi

I. JADWAL KEGIATAN

Nama KegiatanTahun 2011

Bulan ke-1Bulan ke-2Bulan ke-3Bulan ke-4Bulan ke-5

12341234123412341234

A. Persiapan

Pembelian Bahan

Pembangunan Kumbung

B. Pelaksanaan

Pembelian Baglog dan penyusunan ditempatnya

Masa Inokulasi

Masa Panen

Analisis Usaha

C.Penyusunan Data

2.3.4 Kapasitas produksi

Jika diketahui asumsi-asummi atau pengalaman di lapangan sebagai berikut

1 baglog dengan berat 1,5 - 1,7 kg akan menghasilkan 0,5 - 1.0 kg tetapi kita ambil yang 0,5 kg

Harga pasaran jamur segar ditingkat petani langsung Rp 20.000,-

masa pemeliharaan 3-4 bulan

1. Kegagalan baglog 10 % dari 1.000 jumlah 900 buah.

2. Perkiraan hasil panen = ( hasil panen rata-rata /log Selama 3 4 bulan pemeliharaan x jumlah log yang hidup ) x Harga perkilo ditingkat petani

= ( 1.5 kg/log x 900 log ) x Rp 20.000/kg

= 1.800 kg X Rp 20.000,-/kg

= Rp 27.000.000,-2.4 Rencana Manajemen

2.4.1 Bentuk UsahaUsaha ini berbentuk persekutuan karena dilihat dari jumlah pengelola yang menjalankan usaha pertanian ini.2.4.3 Jumlah Tenaga Kerja

Manajer : 1 Orang Bagian Pemeliharaan : Dilakukan bersama-sama Bagian Penjualan : 1 Orang Bagian Akuntansi : 1 OrangManajer= Mohamad Lucky NovriansyahAkuntansi= Maya FatriyanaPenjualan= Rendi Napoleon BP2.5 Rencana Keuangan

2.5.1 Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja

Tabel 2.3 InvestasiNo.KeteranganJumlah(Rp)

1Biaya Pembuatan KumbungRp. 3.218.000

2Biaya Pembelian BaglogRp. 4.000.000

3Biaya Peralatan PerawatanRp. 100.000

4Gaji Karyawan (6 bulan)Rp. 3.600.000

TOTALRp. 10.918.000

Total Kebutuhan Investasi adalah sebesar Rp. 10.918.0002.5.2 Rencana Laba/Rugi

Laba/Rugi= Perkiraan Pendapatan Biaya-biaya

=Rp. 27.000.000 Rp. 10.918.000

=Rp. 16.082.000

2.5.3 Benefit/Cost Ratio

Pendapatan/Biaya = 27.000.000 / 10.918.000= 2.47BAB III

PENUTUP

Demikian proposal pengembangan usaha jamur tiram ini penulis susun. Dari hasil analisis penulis mengenai peluang pemasaran, operasional, dan keuangan, penulis optimis bahwa budidaya jamur tiram ini layak dan berpotensi tinggi untuk dikembangkan.