update drying

3
UPDATE DRYING Solar Tunnel Drying Metode pengeringan dengan menggunakan Solar Tunnel Drying (STD), mampu memenuhi tiga syarat alat pengering yang ideal. Prinsip kerja STD adalah metode pengeringan dengan menggunakan udara panas yang dialirkan dalam terowongan (tunnel). Terowongan dalam STD terbagi menjadi dua bagian, yaitu: setengah bagian pertama adalah penampung energi panas yang dilengkapi dengan kipas blower untuk mengalirkan udara panas. Setengah bagian berikutnya adalah areal pengeringan dengan lubang pengeluaran udara diujungnya. Bahan yang diletakkan pada areal pengeringan secara terus menerus dialiri udara panas sehingga molekul air dalam sel akan keluar dan menguap bersama udara panas (Sutanto, 2007), seperti tampak pada gambar di atas. Energi untuk menggerakkan 4 kipas blower -total 20-40 watt- bisa dipergunakan energi matahari (photovoltaic module) seperti tampak pada gambar di atas. Bisa juga dengan catu daya baterai rechargeable, baterai accu atau langsung dengan adaptor ke listrik PLN. http://obortani.com/read/2009/03/26/solar-tunnel-driyer- pengering-pangan-efisien-dan-higenis-corporate-social- responsibility-csr.html Metodologi Pengeringan Kayu Teknologi pengeringan kayu saat ini yang cukup dikenal ada 4 jenis yaitu Solar Kiln, Conventional Kiln, Vacuum Kiln dan Dehumidification Kiln. Solar Kiln Prinsipnya yaitu mengumpulkan energi panas matahari sehingga mencapai suhu tertentu dan suhu ini digunakan untuk mengeluarkan air dari dalam kayu. Ukuran dan kapasitas tentu saja berbeda dengan penghasil energi dari sinar matahari di rumah kita. Kelemahannya adalah kecepatan dan kapasitas pengeringan. Volume kayu dan lama pengeringan sangat tergantung dengan keberadaan panas matahari. Untuk di negara yang memiliki empat musim hal ini akan kurang menguntungkan tapi termasuk jenis pengeringan yang paling murah dalam hal investasi awal. Oleh karena itulah teknis ini lebih populer di negara yang memiliki 4 musim.

Upload: roykhanefirdauzi

Post on 28-Jun-2015

104 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPDATE DRYING

UPDATE DRYING

Solar Tunnel DryingMetode pengeringan dengan menggunakan Solar Tunnel Drying (STD), mampu memenuhi tiga syarat alat pengering yang ideal. Prinsip kerja STD adalah metode pengeringan dengan menggunakan udara panas yang dialirkan dalam terowongan (tunnel). Terowongan dalam STD terbagi menjadi dua bagian, yaitu: setengah bagian pertama adalah penampung energi panas yang dilengkapi dengan kipas blower untuk mengalirkan udara panas. Setengah bagian berikutnya adalah areal pengeringan dengan lubang pengeluaran udara diujungnya. Bahan yang diletakkan pada areal pengeringan secara terus menerus dialiri udara panas sehingga molekul air dalam sel akan keluar dan menguap bersama udara panas (Sutanto, 2007), seperti tampak pada gambar di atas.Energi untuk menggerakkan 4 kipas blower -total 20-40 watt- bisa dipergunakan energi matahari (photovoltaic module) seperti tampak pada gambar di atas. Bisa juga dengan catu daya baterai rechargeable, baterai accu atau langsung dengan adaptor ke listrik PLN.http://obortani.com/read/2009/03/26/solar-tunnel-driyer-pengering-pangan-efisien-dan-higenis-corporate-social-responsibility-csr.html

Metodologi Pengeringan KayuTeknologi pengeringan kayu saat ini yang cukup dikenal ada 4 jenis yaitu Solar Kiln, Conventional Kiln, Vacuum Kiln dan Dehumidification Kiln.Solar KilnPrinsipnya yaitu mengumpulkan energi panas matahari sehingga mencapai suhu tertentu dan suhu ini digunakan untuk mengeluarkan air dari dalam kayu. Ukuran dan kapasitas tentu saja berbeda dengan penghasil energi dari sinar matahari di rumah kita.Kelemahannya adalah kecepatan dan kapasitas pengeringan. Volume kayu dan lama pengeringan sangat tergantung dengan keberadaan panas matahari. Untuk di negara yang memiliki empat musim hal ini akan kurang menguntungkan tapi termasuk jenis pengeringan yang paling murah dalam hal investasi awal. Oleh karena itulah teknis ini lebih populer di negara yang memiliki 4 musim.

Conventional KilnPengering Kayu Konvensional menggunakan uap air panas yang didorongkan ke dalam ruangan dan disirkulasikan oleh kipas ventilasi di dalamnya. Tipe pengeringan ini hanya mengalirkan uap panas dan kemudian mengalirkan keluar udara lembab melalui ventilasi yang terdapat di dalamnya. Proses ini menghasilkan hasil pengeringan dengan kualitas yang baik karena proses dilakukan secara bertahap dan stabil. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan sistem lain tipe ini membutuhkan energi yang cukup besar, aliran uap air ke dalam ruangan pengering tidak boleh terhenti.

Vacuum KilnProses berjalan dengan cepat, lebih cepat daripada pengering yang konvensional karena air di dalam kayu juga menguap dengan cepat sekali. Ini adalah keunggulan sistem pengeringan vacuum dibanding dengan yang lain dan masih tetap menghasilkan kualitas yang baik pada kayu yang dikeringkan.

Page 2: UPDATE DRYING

Kekurangannya adalah pada ukuran kayu yang dikeringkan tidak bisa besar karena kapasitas vacuum kiln (tabung) cukup terbatas. Volume total dalam sekali proses juga jauh lebih kecil daripada kiln konvensional.

Dehumidification KilnDehumidificaton kiln mendaur ulang suhu udara panas di dalam ruangan pengering untuk berputar kembali melalui sela-sela tumpukan kayu. Ini berarti penghematan energi panas yang pada sistem kiln konvensional senantiasa mengalir tanpa henti. Kalau di sistem konvensional udara lembab yang berasal dari penguapan air dari dalam kayu disalurkan/dibuang keluar melalui ventilasi output, maka dalam dehumidification kiln udara tersebut dialirkan melalui koil pendingin sehingga uap air terurai kembali.Air yang terurai dialirkan melalui saluran khusus pembuangan dan udara panas mengalir kembali ke dalam ruangan pengering. Apabila suhu udara berlebih di dalam ruangan, ada fan khusus yang akan mengalirkan suhu tersebut keluar.Waktu pengeringan tidak berbeda dengan kiln jenis konvensional, dan cara penanganannya-pun cukup mudahwww.tentangkayu.com/2008/03/Metode-Pengeringan-Kayu

KEGUNAAN DAN ASPEK GIZI

Di pasar lokal kacang hijau dimanfaatkan untuk makanan sehari-hari seperti bubur, sayur (taoge), dan kue-kue. Pada skala industri makanan sudah dimanfaatkan untuk pembuatan Sari Kacang Hijau (minuman) maupun makanan pendamping ASI.Kacang hijau merupakan sumber gizi, terutama protein nabati. Kandungan gizi kacang hijau cukup tinggi dan kaomposisinya lengkap, seperti terlihat pada tabel berikut ini:Tabel 1. Kandungan Gizi dalam tiap 100 gram Kacang Hijau dan Kacang-Kacang Lainnya

NO. Kandungan Gizi Banyaknya dalamKacang Hijau Kedelai Kacang Tanah1. Kalori (kal) 345,00 286,00 452,002. Protein (g) 22,00 30,20 25,303. Lemak (g) 1,20 15,60 42,804. Karbohidrat (g) 62,90 30,10 21,105. Kalsium (mg) 125,00 196,00 58,006. Fosfor (mg) 320,00 506,00 335,007. Zat Besi (mg) 6,70 6,90 1,308. Vitamin A (SI) 157,00 95,00 -9. Vitamin B1 (mg) 0,64 0,93 0,3010. Vitamin C (mg) 6,00 - 3,0011. Air (g) 10,00 20,00 4,0012. Bagian yang dapat dimakan (Bdd) % 100,00 100,00 100,00Sumber: Direktorat Gizi Depkes Ri (1981) dalam Rukmana, R. (1996)

http://abdullahmakruf.com/2009/10/teknologi-pascapanen-kacang-hijau-1.html