praktikum drying

25
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa / 27 April 2010 MK. Peralatan Industri Pertanian Asisten : 1. ???????????? 2. ???????????? ALAT PENGERING BAHAN (DRYING EQUIPMENT) Oleh : Muthi Anisa F34070081 Zafira Kanara F34070116

Upload: zafirakanara

Post on 19-Jun-2015

3.090 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum Drying

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa / 27 April 2010

MK. Peralatan Industri Pertanian Asisten : 1. ????????????

2. ????????????

ALAT PENGERING BAHAN

(DRYING EQUIPMENT)

Oleh :

Muthi Anisa F34070081

Zafira Kanara F34070116

2010

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Page 2: Praktikum Drying

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi pemrosesan bahan pangan terus berkembang dari waktu ke

waktu. Perkembangan teknologi ini didorong oleh kebutuhan pangan manusia

yang terus meningkat yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya jumlah

penduduk dunia. Pada saat yang sama, luas lahan penghasil bahan pangan makin

menyempit. Hal tersebut menyebabkan dibutuhkannya teknologi-teknologi

pemrosesan pangan yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk

makanan; salah satunya adalah teknologi pengeringan bahan makanan.

..................................................................................................................

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengukur dan mengamati bahan pertanian

selama proses pengeringan dan kaitannya dengan waktu, menggunakan tray

dryer, drum dryer, dan spray dryer.

II. METODOLOGI

A. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah singkong

dan maltodekstrin, sedangkan alat-alat yang diperlukan adalah tray dryer,

spray dryer, drum dryer, oven, pisau, telenan, baskom, dan timbangan.

B. Metode

1. Tray Dryer

Singkong disiapkan sebanyak 2 kg lalu di slicer dengan ketebalan

0.2cm dan 0.5 cm. ambil sampel untuk perhitungan kadar air awal.

Singkong dikeringkan pada tray drayer yang dibagi pada rak atas, tengah,

dan bawah. Keringkan singkong selama 1 jam. Ambil sampe pada masing-

masing ketebalan dan posisi rak untuk dilakukan uji kadar air.

2. Spray Drayer

Page 3: Praktikum Drying

Buat larutan maltodekstrin dengan dua konsentrasi yang berbeda,

kemudian larutan tersebut dikeringkan dengan menggunakan spray drayer.

Timbang berat serbuk halus dan kasar pada spray drayer dari masing-

masing larutan.

3. Drum Drayer

Buat larutan maltodekstrin dengan dua konsentrasi yang berbeda.

Larutan tersebut kemudian dikeringkan dengan menggunakan drum

drayer. Timbang berat akhir dan hitung rendemennya.

Page 4: Praktikum Drying

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

B. Pembahasan

Pengeringan adalah suatu proses dimana terjadi pindah massa dan pindah

panas secara simultan dari bahan ke lingkungannya. Menurut Winarno (1993),

pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian

air dari suatu bahan dengan penguapan melalui pengunaan energi panas.

Kandungan air tersebut dikurangi sampai batas tertentu sehingga mikroorganisme

tidak dapat tumbuh lagi didalamnya. Sementara menurut Henderson (1976),

pengeringan merupakan proses pengeluaran air dari suatu bahan pertanian menuju

kadar air keseimbangan dengan udara sekeliling atau pada tingkat kadar air

dimana mutu bahan pertanian dapat dicegah dari serangan jamur, enzim, dan

aktifitas serangga.

Pengeringan adalah suatu peristiwa perpindahan massa dan energi yang

terjadi dalam pemisahan cairan atau kelembaban dari suatu bahan sampai batas

kandungan air yang ditentukan dengan menggunakan gas sebagai fluida sumber

panas dan penerima uap cairan (Rohman, 2008).

Pengeringan makanan memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah

sebagai sarana pengawetan makanan. Mikroorganisme yang mengakibatkan

kerusakan makanan tidak dapat berkembang dan bertahan hidup pada lingkungan

dengan kadar air yang rendah. Selain itu, banyak enzim yang mengakibatkan

perubahan kimia pada makanan tidak dapat berfungsi tanpa kehadiran air

(Rohman, 2008). Tujuan kedua adalah untuk meminimalkan biaya distribusi

bahan makanan karena makanan yang telah dikeringkan akan memiliki berat yang

lebih rendah dan ukuran yang lebih kecil.

Page 5: Praktikum Drying

Pengeringan merupakan proses penghilangan sejumlah air dari material.

Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara

udara pengering dengan bahan makanan yang dikeringkan. Material biasanya

dikontakkan dengan udara kering yang kemudian terjadi perpindahan massa air

dari material ke udara pengering.

Dalam beberapa kasus, air dihilangkan secara mekanik dari material padat

dengan cara di-press, sentrifugasi dan lain sebagainya. Cara ini lebih murah

dibandingkan pengeringan dengan menggunakan panas. Kandungan air dari bahan

yang sudah dikeringkan bervariasi bergantung dari produk yang ingin dihasilkan.

Garam kering mengandung 0.5% air, batu bara mengandung 4% air dan produk

makanan mengandung sekitar 5% air. Biasanya pengeringan merupakan proses

akhir sebelum pengemasan dan membuat beberapa benda lebih mudah untuk

ditangani.

Proses pengeringan terjadi melalui penguapan air karena perbedaan

tekanan dan potensial uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan.

Penguapan kandungan air yang terdapat dalam bahan juga terjadi karena adanya

panas yang dibawa oleh media pengering yaitu udara. Uap air tersebut akan

dilepaskan dari permukaan bahan ke udara pengering. Penguapan air dari bahan

meliputi empat tahap yaitu :

1. Pelepasan ikatan dari bahan

2. Difusi air dan uap air ke permukaan bahan

3. Perubahan tahap menjadi uap air

4. Perpindahan uap air ke udara

Peristiwa yang terjadi selama proses pengeringan meliputi dua proses,

yaitu perpindahan panas dan perindahan massa. Perpindahan panas yaitu proses

pemberian panas pada bahan untuk menguapkan air dari dalam bahan atau proses

perubahan bentuk cair ke bentuk gas. Sedangkan perpindahan massa yaitu

pengeluaran massa uap air dari permukaan bahan ke udara.

Earle (1982) menyatakan bahwa proses pengeringan terbagi menjadi tiga

kategori yaitu :

Page 6: Praktikum Drying

1. Pengeringan udara dan pengeringan yang berhubungan langsung di bawah

tekanan atmosfir. Pada pengeringan ini panas dipindahkan menembus

bahan, baik dari udara maupun dari permukaan yang dipanaskan.

2. Pengeringan hampa udara. Panas dipindahkan secara konduksi dan terjadi

lebih cepat pada tekanan rendah.

3. Pengeringan beku. Uap disublimkan keluar dari bahan pangan beku.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kecepatan pengeringan dari

suatu bahan pangan adalah sifat fisik dan kimia bahan, pengaturan geometris

bahan dalam pengering, sifat-sifat fisik dari lingkungan dan karakteristik alat

pengering. Sifat fisik dan kimia bahan meliputi bentuk, ukuran, komposisi dan

kadar airnya. Pengaturan geometris bahan berhubungan dengan permukaan alat

atau media perantara pemindah panas. Sifat-sifat fisik lingkungan dan

karakteristik pengering meliputi suhu, kelembaban, kecepatan udara dan efisiensi

pemindahan panas (Okos, et al, 1992).

Secara umum bahan baku agroindustri yang akan dikeringkan dapat

dibedakan menjadi 2 macam: bahan padat seperti biji-bijian, umbi-umbian, buah-

buahan, dedaunan dan lain sebagainya serta bahan cair seperti sari buah, santan

kelapa, susu, dan lain-lainnya.

Saat ini telah dikenal banyak sekali jenis mesin pengering yang bekerja

dengan berbagai prinsip pindah panas dan massa yang sangat beragam. Diantara

sekian banyak jenis mesin pengering terdapat beberapa yang paling sering

digunakan untuk mengeringkan produk agroindustri. Jenis-jenis tersebut adalah:

pengering rak, pengering conveyor, pengering rotary, pengering flash

(pneumatic), pengering fluidized bed, spray dryer dan drum dryer.

Pemilihan tipe alat pengering yang akan digunakan tidak bisa lepas dengan

mengoptimalkan proses secara keseluruhan. Dalam proses pengeringan haruslah

mempertimbangkan dengan alternatif solusi penyelesaian masalah yang dipilih

(tipe pengering yang dipilih, tipe proses pengeringan yang digunakan, implikasi

dari proses operasi, dan peralatan yang digunakan) dibandingkan dengan proses

alternatif.

1. Tray Dryer

Page 7: Praktikum Drying

Pada praktikum kali ini digunakan pengering rak, spray drayer, dan

pengering rotary (drum dryer). Pengering rak digunakan untuk mengeringkan

bahan yang sudah berbentuk lembaran. Pengering rak adalah suatu kamar/lemari

tertutup di mana terdapat nampan-nampan (rak berbentuk jaring-jaring) yang

diletakkan di atas nampan lainnya pada suatu dudukan.

Bahan yang dikeringkan bisa berupa bahan yang cair ataupun bahan padat.

Pemanasan menggunakan api yang diletakkan pada bagian bawah dari lemari di

mana api ini bersirkulasi pada ruang-ruang kosong yang terletak pada samping

dan atas dari bahan yang dikeringkan. Pengering rak memiliki banyak macam.

Pengering rak yang digunakan pada praktikum ini merupakan salah satu contoh

pengering rak yang terbuat dari bahan logam. Pengering rak yang kini banyak

digunakan biasanya sudah terbuat dari bahan baja anti karat dan biasanya terdapat

kipas/blower untuk memastikan terjadinya sirkulasi panas yang baik. Berikut

adalah salah satu contoh pengering rak yang terbuat dari baja anti karat.

Gambar 1. Tray Dryer

Adapun spesifikasi dari Tray Dryer yang digunakan pada praktium ini

adalah sebagai

berikut:.......................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Pada praktikum ini, untuk alat pengering tipe rak akan dimasukkan bahan

berupa singkong. Singkong yang telah dikupas dan diiris dengan dua ukuran yang

berbeda, ditimbang beratnya. Hasil timbangan, diperoleh bobot awal singkong

adalah sebesar 100 gram. Singkong kemudian disusun secara acak ke dalam rak

atau wadah dan dipisahkan berdasarkan ketebalannya. Antara irisan suatu

Page 8: Praktikum Drying

singkong dengan yang lain diusahakan tidak ada yang berhimpitan. Hal ini

dilakukan agar semua singkong dapat kering dengan sempurna. Setelah itu,

barulah singkong yang telah disusun itu, dimasukkan ke dalam pengering dan

diletakkan secara teratur dari atas, tengah sampai ke bawah. Sebagai sumber

panasnya digunakan api yang berasal dari gas. Proses pengeringan ini berlangsung

selama satu jam dengan temperatur/suhu ± 60 ˚C.

Pengeringan bahan dengan menggunakan pengering rak disebabkan

karena dua proses yaitu kontak bahan dengan udara panas yang mengalir secara

konveksi dan kontak bahan dengan rak yang telah panas secara konduksi. Proses

yang terjadi selama pengeringan adalah udara dari luar masuk kemudian

dipanaskan dengan kompor gas dan udara ini di sirkulasikan ke seluruh bagian

pengering rak dengan bantuan sebuah kipas yang berada di bagian bawah.

Penggunaan gas sebagai bahan bakar untuk menghindari terbentuknya jelaga yang

dapat mengotori bahan yang dikeringkan. Adanya jelaga juga dapat mengurangi

efisiensi dari mesin tersebut. Udara panas tersebut yang memiliki massa yang

lebih ringan akan bergerak ke atas melalui saluran yang letaknya di sebelah kanan

dan kiri rak pengering. Cerobong itu mempunyai banyak lubang di setiap tingkat

untuk menyalurkan udara panas ke bahan yang tersusun di rak-rak pengering

sehingga setiap rak akan mendapatkan panas yang sama. Udara yang telah

digunakan untuk mengeringkan bahan (udara yang telah mengandung uap air)

akan dialirkan ke luar melalui suatu saluran.

Data hasil praktikum menunjukkan

bahwa.........................................................................................................................

..................................................................................................................................

Hal ini disebabkan panas dari sumber api akan dihantarkan melalui dinding bawah

tray dryer ke bahan (singkong) yang terletak di rak paling bawah, lalu panas ini

akan dialirkan melalui udara (konveksi) ke rak di atasnya kemudian dihantarkan

(konduksi) ke bahan melalui dinding rak tersebut, demikian seterusnya. Hal ini

menyebabkan pengeringan bahan yang paling efektif adalah pengeringan bahan

pada rak paling bawah, karena mendapatkan energi panas langsung dari sumber,

sedangkan rak-rak di atasnya mendapatkan energi panas yang telah dipakai oleh

rak di bawahnya, dengan kata lain, sebagian kalor panas telah dipakai oleh bahan

Page 9: Praktikum Drying

yang terletak di rak paling bawah, sehingga suhunya lebih rendah dan energinya

tidak akan sebesar energi awal. Semakin ke atas, energi panas yang diberikan ke

bahan semakin kecil.

Jumlah tray (rak) yang ada yaitu sebanyak 4 rak. Setiap rak memiliki alas

yang terbuat dari kawat yang tahan terhadap panas. Bagian-bagian dari tray dryer

antara lain :

Rak berfungsi sebagai tempat bahan yang akan dikeringkan.

Burner berfungsi sebagai pembakar dari gas yang dialirkan menjadi

api.

Blower berfungsi untuk mengalirkan gas/udara panas ke seluruh

ruangan rak-rak.

Panel kontrol suhu berfungsi untuk melihat suhu pada mesin

pengering.

Panel kran gas berfungsi untuk mengalirkan atau menghentikan input

gas.

Ada dua masalah atau kekurangan yang dimiliki alat pengering ini.

Masalah pertama adalah ketidakseragaman tingkat kekeringan produk akibat letak

rak yang bervariasi (bertingkat-tingkat). Masalah kedua adalah kecepatan

pengeringan produk yang tidak sama, dimana produk akan lebih cepat kering jika

dekat dengan tempat udara panas masuk pada areal pengeringan. Namun

demikian, masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cara perpindahan atau

perputaran letak rak. Selain itu dapat diatasi juga dengan pembalikan arah aliran

udara. Selain itu mesin ini memerlukan banyak tenaga kerja untuk memuat dan

membongkar bahan ke dan mesin pengeringan.

Kelebihan alat pengering ini adalah lebih sederhana dibanding alat

pengering lainnya. Selain itu alat pengering ini tidak begitu banyak memerlukan

areal yang luas, misalnya jika dibandingkan dengan pengering terowongan yang

panjangnya bisa mencapai 27 m. Sedangkan pengering rak, biasanya memiliki

ukuran rak dengan luas 200 cm2 atau 400 cm2 (Taib et al., 1988). Pengeringan rak

sangat bermanfaat bila laju produksi kecil. Alat ini dapat digunakan untuk

mengeringkan segala macam bahan.

Page 10: Praktikum Drying

Jenis pengering satu lagi adalah pengering tipe kabinet, namun pengering

kabinet pada praktikum kali ini tidak dilakukan percobaan. Jika dibandingkan

dengan pengering tipe rak, pengering kabinet memiliki prinsip yang hampir sama.

Yang membedakan adalah kapasitas yang jauh lebih besar, dan sumber panas

yang berasal dari samping. Oleh karena itu mesin pengering tipe kabinet biasanya

sangat menguntungkan bila kapasitas produksinya lebih besar. Mesin ini bisa

mengeringkan apa saja, akan tetapi memerlukan banyak tenaga kerja untuk

memuat dan membongkar bahan ke dan dari mesin pengering. Selain itu jumlah

rak pada pengering tipe kabinet ini tidak sebanyak pada pengering rak dan raknya

dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan.

Pada pengeringan dengan tray dryer akan menghasilkan tingkat

pengurangan berat yang makin rendah seiring dengan jumlah dan letak bahan

pada rak. Hipotesisnya yaitu semakin dekat rak terhadap burner atau pemasok

panas maka kadar air yang hilang akan semakin banyak dan berat akhir bahan

akan semakin berkurang. Setiap yang dikeringkan terjadi penurunan kadar air

yang ditandai dengan berkurangnya bobot. Hal ini dapat disebabkan perbedaan

jenis rak/wadah yang digunakan atau juga karena sistem sirkulasi yang kurang

optimal. Selain itu, faktor human error dapat pula menjadi penyebab terjadinya

kesalahan yang terjadi pada saat praktikum berlangsung.

2. Drum dryer

Peralatan pengering lain yang digunakan pada praktikum ini adalah rotary

dryer (drum dryer). Pengering drum merupakan sebuah drum yang berputar secara

kontinyu yang dipanaskan dengan tungku atau gasifier. Alat pengering ini juga

dapat bekerja pada aliran udara melalui poros silinder pada suhu 1200-1800F.

Kadang-kadang pengering ini digunakan pada suhu 400-900F misalnya untuk

mengeringkan arang (Taib et al., 1988). Alat pengering rotary dryer, terutama

dipakai untuk mengeringkan biji kedelai, namun tidak menutup kemungkinan

model tersebut dapat dipakai atau diterapkan untuk mengeringkan biji kedelai

hasil pertanian yang berbentuk biji- bijian pada jenis komoditi yang lain seperti,

jagung, gabah, kopi, dan lain- lain (Sumarsono, 2004).

Pengertian lain dari pengering rotary adalah pengering berputar yang biasa

mengeringkan bahan yang berbentuk bubuk, granula, gumpalan yang tidak dapat

Page 11: Praktikum Drying

digoreng, partikel padat dalam ukuran besar dalam berbagai tingkat pemasukan

umpan. Pemasukkan dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan

berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang umpan, gerakan

berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas yang digunakan dapat berasal dari uap,

listrik, batubara, minyak tanah dan gas. Debu yang dihasilkan dikumpulkan oleh

scrubber dan penangkap air elektrostatis (www.drytecheng.com).

Drum dryer atau pengering berputar terdiri dari sebuah selongsong

berbentuk silinder yang berputar, atau agak miring ke bawah ke arah keluar.

Pengering putar ada yang dipanaskan dengan kontak langsung gas dengan zat

padat, dengan gas panas yang mengalir melalui mantel luar, atau dengan uap yang

kondensasi di dalam seperangkat tabung longitudinal yang dipasangkan pada

permukaan dalam selongsong. Pemasukkan dan pengeluaran bahan terjadi secara

otomatis dan berkesinambungan akibat gerakan vibrator, putaran lubang umpan,

gerakan berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas yang digunakan dapat berasal

dari uap, listrik, batubara, minyak tanah dan gas. Debu yang dihasilkan

dikumpulkan oleh scrubber dan penangkap air elektrostatis.

Pada drum dryer pengeringan terjadi akibat dua hal yaitu kontak bahan

dengan dinding dan aliran uap panas yang masuk ke dalam drum. Pengeringan

yang terjadi akibat kontak bahan dengan dinding disebut konduksi karena panas

dialirkan melalui media yang berupa logam. Sedangkan pengeringan yang terjadi

akibat kontak bahan dengan aliran uap disebut konveksi karena sumber panas

merupakan bentuk aliran.

Pada pengeringan dengan menggunakan alat ini biasanya berupa biji-bijian

sehingga penyerapan panas mudah dilakukan dan terjadi penyusutan bobot yang

lebih tajam dibandingkan dengan penurunan pembobotan yang dialami tray dryer.

Pada rotary dryer dilakukan pemutaran berkali-kali sehingga tidak hanya

permukaan atas yang mengalami proses pengeringan, namun juga pada seluruh

bagian yaitu atas dan bawah secara bergantian, sehingga pengeringan yang

dilakukan oleh alat ini lebih merata dan lebih banyak mengalami penyusutan,

selain itu rotary ini mengalami pengeringan berturut-turut selama satu jam tanpa

dilakukan penghentian proses pengeringan. Pengering drum ini terdiri dari unit-

Page 12: Praktikum Drying

unit silinder, dimana bahan basah masuk diujung yang satu dan bahan kering

keluar dari ujung yang lain.

Dengan drum dryer, bahan dimasukkan ke dalam silinder yang berputar

kemudian bersamaan dengan itu aliran panas mengalir dan kontak dengan bahan.

Di dalam drum yang berputar terjadi gerakan pengangkatan bahan dan

menjatuhkannya dari atas ke bawah sehingga kumpulan bahan basah yang

menempel tersebut terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif.

Pengangkatan memerlukan desain yang hati-hati untuk mencegah dinding yang

asimetri. Selain itu bahan bergerak dari bagian ujung dryer keluar menuju bagian

ujung lainnya akibat kemiringan drum. Bahan yang telah kering kemudian keluar

melalui suatu lubang yang berada di bagian belakang pengering drum. Sumber

panas didapatkan dari gas yang diubah menjadi uap panas dengan cara

pembakaran.

Gambar 2. Penampang samping Rotary Dryer (Drum Dryer)

Adapun spesifikasi dari Drum Dryer yang digunakan pada praktium ini adalah

sebagai berikut:................................................................................................

Keuntungan penggunaan rotary/drum dryer sebagai alat pengering adalah :

1. Dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan

2. Penanganan bahan yang baik sehingga menghindari terjadinya atrisi

3. Proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses

pengeringan bahan yang seragam/merata

4. Efisiensi panas tinggi

5. Operasi sinambung

6. Instalasi yang mudah

7. Menggunakan daya listrik yang sedikit

Page 13: Praktikum Drying

Kekurangan dari penggunaan pengering drum diantaranya adalah dapat

tersumbat walaupun rantai dan pemukul dapat mengurangi hal tersebut, dapat

menyebabkan reduksi ukuran karena erosi dan pemecahan, karakteristik produk

kering inkonsisten, efisiensi energi rendah (kehilangan besar di unit yang

miring), transfer panas rendah pada bagian yang miring, perawatan yang tinggi,

banyak komponen yang dipakai, dan tidak ada pemisahan debu yang jelas.

Jenis pengering rotary yang lain yaitu Rotary Vacuum Dryer (RVD)

memiliki kapasitas menampung bahan sampai dengan 6000 liter. Penggunaan

RVD ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya:

Bahan mengalami agitasi dalam jangka waktu tertentu, dengan adanya agitasi

ini maka seluruh permukaan bahan dapat terkena panas sehingga bahan dapat

merata mengering dan mempersingkat waktu pengeringan.

Waktu pengeringan bahan dapat lebih cepat dibanding pengering lain, bila

ingin mendapatkan persen kadar air tertentu

Suhu pengeringan lebih rendah sehingga tidak merusak bahan yang sensitif

terhadap panas yang tinggi seperti protein.

Pengeringan bertipe vakuum sehingga baik untuk bahan-bahan yang mudah

teroksidasi atau sensitif terhadap oksigen.

Gambar 3. Rotary Vacuum Dryer (Drum Dryer)

Suhu Udara Dalam Ruang Pengering, setiap sirkulasi pengeringan (satu

kali lintasan) diperoleh hasil bahwa besarnya suhu udara di dalam ruang silinder

pengering selalu menurun hingga keluar dari ruang pengering , kemudian pada

awal proses pengeringan besarnya suhu udara pengering kembali pada kondisi

awal proses pengeringan.

Pengaruh perputaran silinder pengering terhadap distribusi suhu udara di

dalam pengering yaitu, semaikin cepat perputaran silinder pengering maka bahan

yang di dalam (yang teraduk ) juga semakin cepat sehingga energi panas dari

udara pengering dimanfaatkan secara efektif untuk menguapkan kandungan air

Page 14: Praktikum Drying

bahan dan menaikkan suhu bahan, maka dengan perputaran silinder pengering

yang semakin cepat, distribusi udara di dalam silinder pengering menjadi lebih

rendah dan perbedaannya hanya kecil karena setiap awal sirkulasi proses

pengeringan, besarnya suhu udara pengering kembali ke pada kondisi awal suhu

udara pengering.

4.Spray Dryer

Adapun spesifikasi dari Drum Dryer yang digunakan pada praktium ini adalah

sebagai berikut:................................................................................................

Metode mengeringan spray drying merupakan metode pengeringan yang

paling banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan. Metode ini

mampu menghasilkan produk dalam bentuk bubuk atau serbuk dari bahan-bahan

seperti susu, buah buahan, dll.

Bagian-bagian dari unit spray dryer:

feed pump

atomizer

Pemanas uap (air heater)

Pendispersi udara (air disperse)

drying chamber

recovery powder system

pembersih udara keluaran

Cara kerja spray dryer adalah sebagai berikut:

Page 15: Praktikum Drying

Pertama-tama seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke

dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara diuapkan menggunakan atomizer.

Air dari bahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut kemudian di

kontakan dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air dalam

bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk.

Selanjutnya proses pemisahan antara uap panas dengan serbuk dilakukan dengan

cyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali diturunkan

suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi. (Rohman, 2008)

Saat praktikum cara

kerja ...........................................................................................................................

....................................................................................................................................

.............sesuai dengan literatur.

Page 16: Praktikum Drying

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

IV. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Dryer. www.drytecheng.com. [diunduh 2 Mei 2010]

Earle, R.L. 1982. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan. Terjemahan Z.

Nasution. Sastra Hudaya, Jakarta.

Henderson, S. M. and R. L. Perry. 1976. Agricultural Proses Engineering. The

AVI Publishing Co. Inc Westport, USA.

Okos, M.R.G. Narsimhan, R.K. Singh, dan A.C. Weitnaver. 1992. Food

Dehidration. Didalam : O.R. Heldman dan P.R. Lund. Handbook of Food

Engineering Marcel Dekker, Inc. New York.

Rohman,Saepul. 2008.http://www.niro.com/NIRO/CMSDoc.nsf/WebDoc/ndkk5hm

c6zSprayDryersSprayDryers [diunduh 2 Mei 2010]

Sumarsono, 2004. Kajian Perilaku Suhu Udara Dalam Ruang Pengering. Jurnal

Penelitian UNIB, Vol. X, No.1, Hlm. 20-25.

Taib.G., E.G. Said dan S. Wiraatmaja. 1988. Operasi Pengeringan Pada

Pengolahan Hasil Pertanian. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Winarno, F.G. 1993. Pangan dan Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT Granedia Pustaka Utama, Jakarta.

MUTI....YANG HARUS DIBAHAS :

1. Perbedaan singkong rak atas tengah bawah2. Kenapa beda2

Page 17: Praktikum Drying

3. Solusi dan saran agar sama4. Rendemen maltodekstrin kenapa beda25. Solusi dan saran agar sama