74395576 laporan pralin drying jadiiiiiiiiii

27
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis, 29 April 2010 Peralatan Industri Pukul : 11: 00 s.d selesai Dosen : Ir. Ade Iskandar Asisten : 1. Oktavia L F34061939 2. Pramita Sari A.P F34063050 DRYING EQUIPMENT Oleh : Puja Dwi Sari F34080005 Anastasia Christina F34080090

Upload: abdul-hafid-ismail

Post on 07-Dec-2014

129 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis, 29

April 2010

Peralatan Industri Pukul : 11: 00 s.d

selesai

Dosen : Ir. Ade Iskandar

Asisten :

1. Oktavia L

F34061939

2. Pramita Sari A.P

F34063050

DRYING EQUIPMENT

Oleh :

Puja Dwi Sari F34080005

Anastasia Christina F34080090

2010

Page 2: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI

PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah utama yang dihadapi oleh petani saat musim

hujan adalah proses pengeringan hasil panen. Kadar air awal

yang cukup tinggi dan cuaca yang tidak mendukung sering

menjadi kendala yang sangat sulit dihadapi. Hal ini membuat

petani harus mengalami kerugian karena harus menjual hasil

penen dengan harga rendah akibat tingginya kadar air bahan

yang dikandung bahan. Agar hasil pertanian tetap bertahan

dalam jangka waktu yang lama maka perlu dilakukan

pengeringan dengan menggunakan teknologi sehingga tidak

bergantung lagi pada cuaca. Pada industri yang mengolah hasil

pertanian, proses pengeringan menjadi suatu proses yang

penting.

Pengeringan merupakan upaya untuk mengurangi

kandungan air pada bahan hingga tercapainya kadar air yang

seimbang dengan lingkungan sekitar. Tujuan proses

pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air sehingga

memperlambat laju kerusakan bahan oleh mikroorganisme.

Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan

pengeringan antara lain suhu,tekanan, dan mekanisme

perpindahan bahan.

Peralatan pengeringan dibagi atas dua bagian yaitu alat

pengeringan bahan padat dan alat pengeringan bahan cair. Alat

pengeringan ini sangat penting dalam sebuah industri sehingga

Page 3: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

bahan baku yang digunakan tidak cepat rusak dan produksi

dapat berjalan dengan lancar. Maka dari itu praktikum drying

equipment ini perlu diadakan. Dalam praktikum ini akan dibahas

tiga contoh alat pengeringan yaitu spray dryer, tray dryer dan

drum dryer.

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari berbagai jenis

mesin pengering seperti tray dryer,spray dryer dan drum dryer

yang meliputi penampakan mesin dan spesifikasi masing –

masing mesin, membedakan masing – masing mesin sesuai

dengan fungsi, kapasitas dan karakteristik bahan yang dapat

ditangani oleh mesin tersebut dan mempelajari cara

pengoperasian mesin dan aplikasinya dalam industri.

II. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah spray

dryer, tray dryer, drum dryer, oven dan pisau. Sedangakan

bahan yang digunakan adalah singkong dan maltodekstrin.

B. Metode

Peralatan yang pertama digunakan adalah tray dryer.

Pertama, disiapkan 2 kg singkong lalu dislicer dengan ketebalan

yang berbeda (tipis dan tebal). Kemudian diambil sampel untuk

dihitung kadar air awal. Lalu singkong dikeringkan pada tray

dryer yang dibagi pada rak atas, tengah dan bawah selama 1

jam. Setelah itu, diambil sampel pada masing – masing

ketebalan dan posisi rak untuk dilakukan uji kadar air.

Page 4: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Pada spray dryer, langkah pertama yang dilakukan adalah

dibuat larutan maltodekstrin dengan dua buah konsentrasi yang

berbeda. Lalu dikeringkan kedua larutan tersebut dengan spray

dryer. Setelah itu ditimbang serbuk halus dan kasar pada spray

dryer dari masing –masing larutan.

Alat pengering yang ketiga yaitu drum dryer. Pertama,

dibuat larutan maltodekstrin dengan dua konsentrasi berbeda.

Lalu dikeringkan dengan menggunakan drum dryer. Kemudian

ditimbang berat akhir dan dihitung rendemennya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Spesifikasi

Tray dryer :

Pilot Plant Type : ITHU

Engginering & Equipment Gmbh AnsluBwert :

Kw

6072 Dreicich. West Germany

Nenntemperatur : 120˚

H.ORTH GmbH Nutzraum : 2.64 m³

Page 5: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Masch.Verfah renstchnik Gesant

dampfraun : 2.88 m³

D-6700 Ludwighhafen Stomart : 3PH

Baujahr : 1981 Spanniung : 220/380

VcH

Fabr. Mr : 2193/1

Frischluftwechset/min:4.94 m³

Hochstzulasige Losemittelmenge

Fitur

Tray dryer : terdapat rak-rak (trayer) yang

tersusun , pada bagian atasnya terdapat

alat pengatur suhu, dan terdapat udara

panas yang mengalir kedalam tray

dryer.

Mini Spray dryer : terdapat selang yang digunakan

untuk mengalirkan bahan kedalam lat,

terdapat tabung yang dialiri panas dan

menyemprotkan bahan, terdapat blower

untuk mengalirkan bahan yang sudah

kering ke tabung siklon, terdapat

tempat penampung produk. Selain itu

juga terdapat pengatur suhu inlet yaitu

suhu dalam tabung penyedot dan suhu

outlet yaitu suhu bahan setelah

dikeringkan.

Double Drum dryer : terdapat dua drum yang berisi

uap panas, terdapat boiler yang

digunakan untuk menghasilkan uap

panas.

Fungsi

Tray dryer berfungsi untuk mengeringkan bahan padat

yang terdiri dari rak – rak yang tersusun dari atas

Page 6: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

sampai bawah. Spray dryer berfungsi untuk

mengeringkan bahan cair dengan cara penyemprotan

bahan. Sedangkan drum dryer berfungsi untuk

mengeringkan bahan dalam bentuk cair dengan memutar

drum yang berisi uap panas.

Bahan yang diproses

Tray drayer mengeringkan singkong sedangkan spray

dryer dan drum dryer mengeringkan larutan

maltodekstrin.

Data Pengamatan

Bobot singkong awal : 2,02 kg

Bobot bagian yang dapat dimakan : 1,605

Bobot kulit singkong : 0,4

a. Tray dryer

Bagian Ketebalan

Bobot awal(kg)

Bobot akhir (kg)

Kadar air

awal (%)

Kadar air

akhir (%)

Rendemen (%)

Sebelum dikeringkan

- -

65,76 %

- -

Atas Tipis 0,31 0,205 34,31 66,13Tebal 0,3 0,22 39,93 73.33

Tengah

Tipis 0,21 0,125 41,86 59,52

Tebal 0,265 0,195 49,52 73,58Bawah Tipis 0,260 0.21 45,25 80,77

Tebal 0,235 0,170 47,04 72,34

b. Spray dryer (Maltodekstrin)

Konsentrasi

Kadar air awal (%)

Kadar air akhir (%)

Rendemen (%)

20 % 81.4 26.07 32,0230 % 72.1 24,30 33,70

c. Drum dryer (Maltodekstrin)

Page 7: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Konsentrasi

Kadar air awal (%)

Kadar air akhir (%)

Rendemen (%)

3 % 97% 23.39 % 24,11

B. Pembahasan

Mikroorganisme membutuhkan air untuk pertumbuhan

dan perkembangbiakannya. Jika kadar air dikurangi,

pertumbuhan mikroorganisme akan diperlambat. Dehidrasi akan

menurunkan tingkat aktivitas air (water activity)

(aw) yaitu jumlah air yang dapat digunakan oleh

mikroorganisme untuk

pertumbuhan dan perkembangbiakannya), berat dan volume

pangan. Prinsip utama dari dehidrasi adalah penurunan kadar

air untuk mencegah aktivitas mikroorganisme. Pada banyak

produk, seperti sayuran, terlebih dahulu dilakukan proses

pengecilan ukuran (misalnya diiris) sebelum dikeringkan.

Pengecilan ukuran akan meningkatkan luas permukaan bahan

sehingga akan mempercepat proses pengeluaran air. Sebelum

dikeringkan, bahan pangan sebaiknya diblansir untuk

menginaktifkan enzim yang dapat menyebabkan perubahan

warna pangan menjadi coklat.

Pengeringan adalah sebuah proses dimana kelembaban

dari suatu bahan dikurangi agar rasa, dan bentuk tetap terjaga

dengan meningkatnya kemampuan untuk disimpan lebih lama

dan juga kemudahan dalam pengangkutannya. Pengeringan

adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan

sebagian air dari suatu bahan dengan penguapan melalui

Page 8: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

penggunaan energi panas. Kandungan air tersebut dikurangi

sampai batas tertentu sehingga mikroorganisme tidak dapat

tumbuh lagi didalamnya.

Pengeringan merupakan proses pengeluaran air dari suatu

bahan pertanian menuju kadar air keseimbangan dengan udara

sekeliling atau pada tingkat kadar air dimana mutu bahan

pertanian dapat dicegah dari serangan jamur, enzim, dan

aktifitas serangga. Menurut Masters (1979), pengeringan adalah

pengurangan sebagian kandungan air dalam bahan dengan cara

termal, sedangkan proses pengeringan meliputi fenomena

penghantaran panas dan massa secara serempak.

Variabel- variabel yang mempengaruhi pengeringan

adalah suhu udara, kelembaban udara, kecepatan udara, kadar

air awal dan kadar air akhir bahan. Selain itu, proses

pengeringan juga merupakan proses perpindahan panas dari

sebuah permukaan benda sehingga kandungan air pada

permukaan tersebut menjadi berkurang. Perpindahan panas

dapat terjadi karena adanya perbedaan temperatur yang

signifikan antara dua permukaan. Perbedaan temperature ini

ditimbulkan oleh adanya aliran udara panas di atas permukaan

benda yang akan dikeringkan yang memiliki temperature lebih

dingin. Aliran udara panas merupakan fluida kerja bagi sistem

pengeringan. Komponen aliran udara yang mempengaruhi

proses pengeringan antara lain kecepatan, temperatur, tekanan

dan kelembaban relative. Proses pengeringan sebuah produk

makanan membutuhkan waktu untuk mendapatkan produk

kering yang diinginkan.

Uap air panas dapat menguapkan sejumlah air dalam

produk. Dimana, penguapan ini berbanding lurus dengan

bertambahnya waktu pemanasan. Namun demikian,

bertambahnya waktu kapasitas proses penguapan air justru

berkurang yang disebabkan telah menurunnya temperature

Page 9: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

aliran udara panas dan naiknya kelembaban relative udara,

sehingga udara panas menjadi jenuh dan tidak dapat lagi

menguapkan air. Karena itu, pengeringan dengan aliran udara

panas harus disediakan udara dalam jumlah besar agar kualitas

produk yang dikeringkan sesuai dengan yang diharapkan.

Constant rate period diartikan sebagai kondisi

pengeringan konstan yang mampu menjelasakan persamaan

proses pengeringan. Selama kondisi ini berlangsung, kandungan

air akan mengumpul di permukaan produk yang akan

dikeringkan disebabkan laju difusi ke permukaan benda lebih

cepat dari laju penguapannya serta sifat produk yang tidak

mempengaruhi pengeringan. Laju pengeringan pada kondisi ini

dibedakan menjadi dua mekanisme perpindahan panas, yaitu

konduksi dan konveksi.

Pada pengeringan konveksi, panas yang dibutuhkan untuk

menguapkan kandungan air dari produk diberikan oleh suhu

pada permukaan yang mendekati suhu wet bulb dari udara

masuk. Besarnya laju pengeringan ditunjukkan dengan

persamaan :

M=[hA(Ta-Ts)]/hfg

Proses perpindahan panas yang lain ialah perpindahan

panas secara konduksi. Pada pengeringan secara konduksi

panas, suhu permukaan produk yang dikeringkan akan

mendekati suhu titik didih dari udara masuk.

Proses pengeringan hasil pertanian dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu pengeringan alami dan pengeringan

buatan. Pengeringan alami dengan penjemuran atau

mengangin-anginkan disuatu tempat. Pengeringan buatan

dengan memberikan panas buatan kepada udara pengering.

Panas tersebut biasanya berasal dari pembakaran. Bahan bakar

yang umum digunakan adalah bahan bakar minyak dan biomas.

Page 10: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Pengeringan buatan dengan alat mekanis seperti packed bad

dryer, rotary dryer, spray dryer, tunnel dryer, freeze dryer dan

lain sebagainya. Pengeringan yang dilakukan dengan alat

pengering mekanis memerlukan waktu yang relatif lebih singkat

dibandingkan dengan pengeringan alami. Hal ini dikarenakan

udara yang dipanaskan memiliki kapasitas muat lebih besar jika

dibandingkan dengan udara yang berasal dari atmosfir.

Proses pengeringan terbagi dalam tiga kategori yaitu :

1. Pengeringan udara dan pengeringan yang berhubungan

langsung di bawah tekanan atmosfer. Pada pengeringan

ini panas dipindahkan menembus bahan, baik dari udara

maupun dari permukaan yang dipanaskan.

2. Pengeringan hampa udara. Panas dipindahkan secara

konduksi dan terjadi lebih cepat pada tekanan rendah.

3. Pengeringan beku. Uap disublimkan keluar dari bahan

pangan beku.

Berdasarkan jenis bahan yang dikeringkan, mesin

pengering dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Pengering bahan padat dan pasta yang meliputi pengering

rak, pengering konveyor, engering rotary, pengering flash, dan

pengering Fluidezed Bed

b. Pengering bahan cair yang meliputi Spray dryer dan Drum

dryer.

Faktor-faktor utama berpengaruh pada kecepatan

pengeringan dari suatu bahan pangan adalah sifat fisik dan

kimia bahan, pengaturan geometris bahan dalam pengering,

sifat-sifat fisik dari lingkungan dan karakteristik alat pengering.

Sifat fisik dan kimia bahan meliputi bentuk, ukuran, komposisi

dan kadar airnya. Pengaturan geometris bahan berhubungan

dengan permukaan alat atau media perantara pemindah panas.

Sifat-sifat fisik lingkungan dan karakteristik pengering meliputi

Page 11: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

suhu, kelembaban, kecepatan udara dan efisiensi pemindahan

panas (Breman, 1974).

Pada proses pengeringan diperlukan adanya pergerakan

udara pengering yang berfungsi untuk mengambil uap disekitar

tempat penguapan, sebagai penghantar panas ke dalam bahan

yang dikeringkan, sebagai sumber zat pembakar dan sebagai

tempat membuang uap yang telah diambil dari tempat

pengeringan (Wirakurtusumah,1989).

Pada umumnya pengeringan (drying) zat padat berarti

pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat,

sehingga mengurangi kandungan sisi zat cair di dalam zat padat

itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima. Pengeringan

biasanya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi.

Kandungan zat cair di dalam bahan yang dikeringkan berbeda

dari satu bahan ke bahan lain. Zat padat yang dikeringkan

biasanya terdapat dalam berbagai bentuk serpih (flake), butiran

(granula), kristal, serbuk, lempeng, slab, atau lembaran

sinambung (continuous sheet) dengan sifat sifat yang mungkin

sangat berbeda satu sama lain. Zat cair yang diuapkan mungkin

terdapat pada permukaan, maupun di dalam zat padat. Misalnya

pemisahan zat pelarut dari lembaran polimer, atau sebagian

diluar, sebagian didalam.

Umpan terhadap beberapa pengering mungkin berupa zat

cair dimana zat padat itu melayang sebagai partikel, atau

mungkin pula berbentuk larutan. Hasil pengeringan ada yang

tahan terhadap penanganan kasar dan lingkungan yang sangat

panas, tetapi ada pula yang memerlukan penanganan hati-hati

pada suhu rendah atau sedang.

Salah satu jenis alat pengering bahan padat ialah tray

dryer. Tray dryer (pengering rak) adalah suatu kamar atau

lemari tertutup dimana nampan-nampan diletakkan di atas

nampan yang lainnya pada suatu dudukan. Bahan yang

Page 12: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

dikeringkan bisa berupa bahan yang cair ataupun bahan padat.

Prinsip kerja tray dryer adalah mendapatkan profil kadar air

sebagai fungsi posisi dan waktu untuk berbagai posisi bahan,

mendapatkan suhu operasi pengeringan bahan yang

optimum,mendapatkan nilai koefisien perpindahan massa (ky)

dan koefisien difusivitas efektif (De) serta mendapatkan korelasi

empiris hubungan antara koefisien perpindahan massa (ky)

dengan variable proses yang mempengaruhinya.

Mekanisme kerja pada tray dryer adalah dengan

mengalirkan udara panas melalui sebuah saluran serupa blower.

Udara panas ini akan berinteraksi dengan permukaan bahan,

sehingga bahan akan menguapkan kadar airnya. Akumulasi uap

air kemudian dikeluarkan melalui saluran yang sama. Pada

proses ini terdapat dua perpindahan panas yaitu koduksi dan

konveksi. Konduksi terjadi pada nampan atau rak bahan

sedangkan konveksi terjadi pada aliran udara panas. Efisiensi

tray dryer dipengaruhi oleh dua hal yaitu luas permukaan bahan

dan rak dan kontak udara panas dengan bahan. Semakin luas

permukaan bahan atau rak makan efisiensi makin tinggi. Akan

tetapi jika kontak antara udara panas dengan bahan kurang

maka uap air yang diupkan akan semakin sedikit.

Pada tray dryer, setiap produk ditempatkan pada rak-rak

yang tersusun sedemikian rupa, sehingga dapat dikeringkan

dengan sempurna. Kelembaban relatif udara merupakan faktor

pembatas kemampuan udara menguapkan air dari produk,

dapat diperhatikan dengan mengatur pemasukan dan

pengeluaran udara ked an dari alat pengering melalui sebuah

alat pengalir ( Batty, 1983 ).

Tray dryer menyerupai oven dalam ukuran yang besar.

Dalam sebuah industri, hal ini disebabkan karena bahan yang

akan dikeringkan dalam jumlah yang besar. Berikut ini adalah

Page 13: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

gambar tray dryer yang terdapat di Seafast Fakultas Teknologi

Pertanian, Institut Pertanian Bogor :

Gambar : Tray dryer

Pada percobaan dilakukan pengujian pengeringan

terhadap singkong. Bobot awal singkong yang akan dikeringkan

ialah 20,02 kg. Bobot bagian yang dapat dimakan ialah 1, 605

kg. Artinya, sebanyak ± 0,4 kg bagian singkong yang tidak

dapat dimakan. Kadar air bahan pada awalnya ialah 65,76%,

sedangkan setelah pengeringan kadar air bahan menjadi

berkisar 35-47%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi

pengurangan kadar air sebesar 30-35%.

Kadar air akhir singkong tipis lebih rendah daripada

singkong tebal. Hal ini berarti ketebalan bahan juga

mempengaruhi pengeringan. semakin tipis bahan yang

dikeringkan maka kandungan air yang dikurangi akan semakin

besar dan sebaliknya semakin tebal bahan yang dkeringkan

maka kandungan air yang dikurangi akan semakin kecil. Selain

itu posisi rak juga mempengaruhi pengeringan. dilihat dari data

pengamatan bahan yang diletakkan di rak atas memiliki kadar

air akhir yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian tengah

dan bawah. Hal ini brarti pengeringannya sangat cepat. Ini

Page 14: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

disebabkan karena udara panas yang masuk dari atas langsung

mengenai permukaan bahan sehingga bahan akan lebih cepat

kering. Udara panas yang dialirkan ke rak berikutnya sudah

mengandung uap air dari bahan pada rak atas sehingga

pengeringan rak selanjutnya lebih lambat.

Alat pengeringan berikutnya adalah pengering semprot

(spray dryer). Prinsip kerja alat ini adalah mengeringkan larutan

menjadi bentuk powder atau serbuk atau tepung dengan kadar

air mendekati kesetimbangan dengan kondisi udara pada

tempat dimana produk keluar (Wirakaruakusumah, 1989). Ciri

khas penggunaan alat pengering ini ialah pada siklus

pengeringannya yang cepat, retensi dalam ruang pengering

singkat dan produk akhir siap dikemas ketika proses berakhir

atau selesai (Heldman, 1981).

Mekanisme kerja pada alat pengering ini ialah meliputi

proses atomisasi atau penyemprotan bahan melalui alat

penyemprot (atomizer), kontak antara bahan dengan udara

kering, serta udara (Masters, 1979). Fungsi utama atomisasi

ialah untuk menghasilkan droplet yang berukuran kecil,

sehingga luas permukaan menjadi jauh lebih besar yang

berakibat pada proses penguapan yang lebih cepat. Atomizer

akan mendistribusikan cairan pada aliran udara dengan cara

yang relative seragam dan menghasilkan droplet dengan ukuran

tertentu sesuai keinginan (Heldman, 1981).

Tipe atomizer yang biasa digunakan ialah atomizer

berputar yang menggunakan energi sentrifugal untuk memutar

piringan. Bahan akan dipercepat secara sentrifugal, sehingga

mempunyai kecepatan tinggi sebelum disemprotkan ke medium

pengering. Bahan didistribusikan secara sentral pada sebuah

piringan yang berputar dan akan keluar berupa partikel yang

halus dan kecil (Harper, 1976).

Page 15: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Ukuran partikel dipengaruhi oleh kecepatan putaran,

kecepatan aliran bahan, sifat bahan dan desain atomizer

(Masters, 1979). Ukuran droplet memiliki hubungan positif

dengan kecepatan aliran bahan dan mempunyai korelasi

negative dengan kecepatan putara atomizer.

Evaporasi terjadi akibat adanya kontak antara droplet

dengan udara pengering, sehingga terjadi transfer panas dari

udara pengering ke droplet dan air yang terdapat dalam droplet

akan menguap. Transfer panas tersebut akan digunakan sebagai

panas laten selama evaporasi. Evaporasi terjadi pada masing-

masing droplet yang bersinggungan dengan udara pengering.

Kecepatan evaporasi dipengaruhi oleh komposisi bahan,

terutama kandungan total padatan. Semakin tinggi total

padatan bahan, maka proses evaporasi akan berlangsung lebih

cepat (Heldman, 1981). Partikel kering yang dihasilkan akan

dipisahkan dari udara dan dikumpulkan oleh siklon atau filters.

Pemisahan dapat dilakukan secara langsung maupun bertahap,

tergantung pada desain alat. Berikut ini adalah gambar spray

dryer yang terdapat di PAU IPB :

Gambar : Mini Spray dryer

Page 16: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Keuntungan penggunaan alat ini ialah produk akan kering

tanpa perlu bersinggungan dengan logam panas, suhu produk

relative rendah walaupun pengeringan dilakukan pada suhu

relative tinggi, penguapan berlangsung sangat cepat karena

luasnya permukaan bahan, produk yang dihasilkan berupa

bubuk, sehingga mudah dalam penanganan dan pengangkutan

(Masters, 1979).

Berdasarkan data hasil percobaan, pada konsentrasi

larutan sebesar 20%, kadar air bahan akan teruapkan sebesar

±55%. Sementara itu, pada larutan dengan konsentrasi 30%,

kadar air yang teruapkan ialah sebesar ± 48%. Hal ini

menunjukkan semakin tinggi konsentrasi larutan, maka kadar

air yang dapat diuapkan oleh alat semakin rendah. Rendemen

larutan dengan konsentrasi 20 % adalah 32,02 % sedangkan

konsentrasi 30 % yaitu 33,70 %. Hal ini berarti semakin tinggi

konsentrasi larutan yang dikeringkan makan rendemennya akan

semakin besar dan sebaliknya semakin rendah konsentrasi

larutan maka rendemennya semakin rendah pula.

Alat pengeringan selanjutnya adalah Drum dryer.

Pengering drum digunakan untuk mengeringkan bahan dalam

bentuk bubur atau larutan. Drum berputar pada sumbu

horizontal dan dipanaskan secara internal dengan uapa air atau

medioum pemanas lain (Brennan, 1974).

Produk yang akan dikeringkan dimasukkan melalui bagian

atas drum, sehingga terbentuk lapisan yang tipis. Pengeringan

dapat dilakukan di dalam udara terbuka atau dalam keadaan

hampa udara. Produk yang kering akan dilepaskan dari

permukaan drum dengan menggunakan pisau pengikis.

Selanjutnya, lapisan kering tersebut digiling menjadi bubuk

yang halus (Desrosier, 1988).

Drum dryer memiliki beberapa komponen utama yaitu :

1. tangki

Page 17: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Fungsi : sebagai tempat produk yang dikeringkan. Produk yang

dikeringkan ditampung dan dikumpulkan di tempat ini. Bentuk

tangki dibuat sedemikian rupa agar semua produk dapat

dikeringkan dengan sempurna.

2. Drum

Fungsi : sebagai alat pengering dimana ditempatkan uap

panas didalamnya. Drum memiliki konstruksi sedemikian rupa

sehingga dapat dimasukkan uap panas kedalamnya. Saat drum

berputar maka proses pengeringan yang dilakukan pada drum

ini merupakan proses pengeringan lapis batas dimana produk

akan bersinggungan dengan permukaan panas dan menempel

pada drum sehingga dapat terangkut mengikuti putaran drum.

Selama pengangkutan ini kandungan air pada bahan akan

menguap sehingga ketika drum menyelesaikan putarannya

maka telah dihasilkan produk dengan kadar air yang diinginkan.

Putaran drum dan uap panas yang dimasukkan diatur dengan

baik sehingga diperoleh produk dengan kadar air yang

diharapkan.

3.Pisau Skrap

Fungsi : memisahkan produk yang telah dikeringkan. Produk

yang diinginkan dan mash menempel pada permukaan drum

dipisahkan dan ditampung dalam tangki penampungan. Proses

pemisahan ini dilakukan dengan menggunakan pisau skrap yang

dibentuk dengan baik sehingga dapat dapat memisahkan produk

dengan sempurna.

Secara umum, terdapat dua tipe alat pengering drum yang

digunakan dalam industri pangan, yaitu drum tunggal dan drum

ganda. Pada drum tunggal, pembentukan film atau lapisan

dilakukan dengan mencelupkan drum pada bubur atau larutan,

sedangkan drum ganda didesain dengan dua drum yang

Page 18: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

puncaknya parallel. Produk dimasukkan dari bagian atas pada

daerah antara du drum. Drum berputar dengan arah

berlawanan. Ketebalan film yang dihasilkan dapat diatur dengan

cara mengatur jarak antara kedua drum. Pada praktikum ini alat

yang digunakan yaitu double drum dryer. Berikut adalah

gambarnya :

Gambar : Double Drum dryer

Pada percobaan ini diperoleh kadar air maltodekstrin awal

yaitu 97 %. Setelah dikeringkan diperoleh produk dengan kadar

air 23,39 %. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan air yang

diuapkan sangat besar dengan selisihnya yaitu 73.61 %.

Rendemen yang dihasilkan yaitu 24,11 %. Pada pengeringan

menggunakan drum dryer sangat berkemungkinan produk yang

dihasilkan sedikit. Hal ini disebabkan pada saat pengkisan

produk dengan sudip memungkinkan banyak produk yang jatuh

atau tertiup oleh udara sekitar.

Pengering yang terdapat di pasaran sangat banyak macam

ragamnya. Perbedaan satu sama lain terutama terletak dalam

hal cara memindahkan zat padat di dalam zone pengeringan dan

Page 19: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

dalam cara perpindahan kalor. Ada pengering yang beroperasi

secara kontinyu (sinambung) dan ada pula yang secara tumpak

(batch). Pada beberapa pengering, zat padatnya ada yang

diaduk tetapi ada pula yang zat padatnya boleh dikatakan tidak

diaduk. Untuk mengurangi suhu pengeringan, beberapa

pengering beroperasi dalam vakum. Beberapa pengering dapat

menangani segala macam jenis bahan, tetapi ada pula yang

sangat terbatas dalam hal umpan yang dapat

ditanganinya.berikut ini adalah beberapa model tray dryer,spray

dryer dan drum dryer yang ada dipasaran :

Gambar : Tray dryer Gambar :

Spray dryer

Page 20: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Gambar : Drum dryer

IV. KESIMPULAN

Pengeringan merupakan suatu proses mengurangi

kandungan air yang terdapat pada bahan sehingga diperoleh

kadar air yang diinginkan. Pengurangan kadar air bertujuan

untuk menghambat laju kerusakan oleh mikroorganisme yang

mudah tumbuh apabila kadar air pada bahan tinggi. Pada proses

pengeringan terdapat mekanisme perpindahan panas seperti

konduksi dan konveksi. Pengeringan dilakukan dengan

menggunakan alat pengering seperti tray dryer, spray dryer dan

drum dryer. Tray dryer terdiri dari rk-rak yang tersusun dan

digunkan untuk mengeringkan bahan padat. Spray drayer dan

drum dryer digunakan untuk mengeringkan bahan cair.

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pada

tray dryer pengeringan akan cepat jika bahan diletakkan pada

rak bagian atas.artinya kadar air bahan pada rak atas lebih

sedikit. Selain itu, pengeringan bahan cair yang paling efisien

adalah menggunakan spray dryer dibandingkan drum dryer.

Akan tetapi produk yang paling halus dihasilkan oleh drum

dryer. Konsentarsi bahan juga mempengaruhi pengeringan

bahan cair. Semakin tinggi konsentrasi bahan maka kadar air

akan semakin rendah sedangkan rendemen yang dihasilkan

akan semakin tinggi dan sebaliknya, semakin rendah

konsentrasi larutan makan kadar air akan semakin tinggi

sedangkan rendemen yang dihasilkan akan semakin sedikit.

Page 21: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

DAFTAR PUSTAKA

Batty, J. 1981. Food Engineering Fundamentals. New York :

John Wiley & Sons.

Brennan,S.G. Food Engineering Operations. Applied Science

Publ. ltd & London.

Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta :

UI Press.

Harper . 1976. Element of Food Engineering. The AVI Publ.

G,Westport, Connecticut.

Heldman, Dennis,R dan Sigh, R.P. 1981. Food Process

Engineering. AVI Publ.Co, inc. Westport, Connecticut.

Masters. 1979. Spray Dring Handbook. John Wiley and Sons,

New York.

Page 22: 74395576 Laporan Pralin Drying Jadiiiiiiiiii

Wirakurtusumah, M.A. 1989. Prinsip Teknik Pangan. PAU

Pangan dam Gizi, IPB,Bogor.