ujian kompetensi dasar 1 manpro

17
1 VIVI AIDA NILAM CAHYANI I021208 3 UJIAN KOMPETENSI DASAR 1 MANAJEMEN PROYEK 1. Jelaskan arti / definisi manajemen konstruksi ! Manajemen konstruksi adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai selesainya proyek konstruksi untuk menjamin bahwa proyek konstruksi dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu. Dengan menggunakan manajemen pada sebuah proyek maka semua perencanaan dan pengendalian proyek pun akan dikerjakan secara sistematis sehingga akan tercapai tujuan proyek secara optimal yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Manajemen konstruksi ini juga meliputi banyak banyak faktor seperti mutu fisik konstruksi yang memang ditekankan karena mutu konstruksi inilah yang juga akan dilihat sebagai keberhasilan proyek tersebut, selain mutu fisik konstruksi faktor lainnya adalah biaya dan waktu, manajemen material, dan manajemen tenaga kerja. Manajemen tenaga kerja inilah yang akan lebih ditekankan oleh manajemen proyek setelah beberapa faktor yang telah disebutkan diatas. Manajemen tenaga kerja lebih ditekankan daripada faktor- faktor lain oleh manajemen proyek dikarenakan oleh manajemen perencanaan berperan hanya 20 % dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamya pengendalian biaya dan waktu proyek. 2. Jelaskan tujuan manajemen rekayasa ! Tujuan manajemen rekayasa adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu

Upload: vivie-aida

Post on 16-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ujian manpro

TRANSCRIPT

VIVI AIDA NILAM CAHYANII0212083

UJIAN KOMPETENSI DASAR 1MANAJEMEN PROYEK

1. Jelaskan arti / definisi manajemen konstruksi !Manajemen konstruksi adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai selesainya proyek konstruksi untuk menjamin bahwa proyek konstruksi dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu. Dengan menggunakan manajemen pada sebuah proyek maka semua perencanaan dan pengendalian proyek pun akan dikerjakan secara sistematis sehingga akan tercapai tujuan proyek secara optimal yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Manajemen konstruksi ini juga meliputi banyak banyak faktor seperti mutu fisik konstruksi yang memang ditekankan karena mutu konstruksi inilah yang juga akan dilihat sebagai keberhasilan proyek tersebut, selain mutu fisik konstruksi faktor lainnya adalah biaya dan waktu, manajemen material, dan manajemen tenaga kerja. Manajemen tenaga kerja inilah yang akan lebih ditekankan oleh manajemen proyek setelah beberapa faktor yang telah disebutkan diatas. Manajemen tenaga kerja lebih ditekankan daripada faktor-faktor lain oleh manajemen proyek dikarenakan oleh manajemen perencanaan berperan hanya 20 % dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamya pengendalian biaya dan waktu proyek.2. Jelaskan tujuan manajemen rekayasa !Tujuan manajemen rekayasa adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu (quality control), pengawasan biaya (cost control), dan pengawasan wakktu pelaksanaan (time control). Tujuan manajemen rekayasa ini juga tentunya dapat menjalankan suatu proyek sesuai dengan perencanaan awal, untuk mencapai tujuan tersebut maka manajemen proyek harus terukur artinya harus memiliki tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan awalnya.Untuk mencapai suatu keberhasilan proyek tidak dapat dipungkiri bahwa banyak kendala-kendala yang akan menghadang. Kendala-kendala yang selalu terlibat dalam proyek-proyek rekayasa sipil biasanya berhubungan dengan persyaratan kinerja, waktu penyelesaian, batasan biaya, mutu dan kualitas pekerjaan, dan keselamatan kerja. Pelaksana proyek konstruksi berorientasi pada penyelesaian proyek sedemikian rupa, sehingga jumlah sumber daya yang digunakan dalam pelaksanaan proyek ada pada posisi minimum. Aspek penting ini dapat dicapai melalui penggunaan teknik manajemen yang baik, yang mencakup :a. Pembentukan situasi, dimana keputusan yang mantap dapat diambil pada tingkat manajemen yang paling rendah dan didelegasikan kepada mereka yang mampu.b. Memotivasi orang-orang untuk memberikan yang terbaik dalam batas kemampuannya dengan menerapkan hubungan manusiawi.c. Pembentukan semangat kerjasama kelompok dalam organisasi sehingga organisasi dapat berjalan secara utuh.d. Penyediaan fasilitas yang memungkinkan orang-orang yang terlibat di dalam proyek meningkatkan kemampuannya dan cakupan kemampuannya.

3. Sebutkan dan jelaskan fungsi manajemen rekayasa ! dan kenapa pada negara berkembang pengawasan sangat lemah, bagaimana pendapat anda ?Fungsi manajemen konstruksi :a. Penetapan tujuan (goal setting)Tahap yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah menetapkan tujuan utama yang akan dicapai.dalam menetapkan tujuan utama itu harus diingat beberapa hal sebagai berikut: :1) Tujuan yang ditetapkan harus realistis, artiya bahwa tujuan tersebut memungkinkan untuk dicapai.2) Tujuan yang ditetapkan harus spesifik, artinya tujuannya jelas.3) Tujuan yang ditetapkan harus terukur, artinya tujuan tersebut memiliki ukuran keberhasilan.4) Tujuan yang ditetapkan harus terbatas waktu, artinya untuk mencapai tujuan ada durasi pencapaian.b. Perencanaan (Planning)Setiap proyek konstruksi selalu dimulai dengan proses perencanaan. Agar proses ini berjalan dengan baik, maka harus ditentukan dahulu sasaran utamanya. Perencanaan sebaiknya mencakup penentuan berbagai cara yang memungkinkan. Setelah itu, baru menentukan salah satu cara yang tepat dengan mempertimbangkan semua kendala yang mungkin timbul.Perkiraan jenis dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proyek konstruksi menjadi sangat penting untuk mencapai keberhasilan proyek sesuai dengan tujuannya. Kontribusi sumber daya dalam perencanaan memungkinkan perumusan suatu rencana atau beberapa rencana yang akan memberikan gambaran secara menyeluruh tentang metode konstruksi yang akan digunakan dalam proses tujuan.Perencanaan dapat didefinisikan sebagai peramalan masa yang kana datang dan perumusan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untu mencapai tujuan yang ditetapkan berdasarkan peramalan tersebut. Bentuk dari perencanaan dapat berupa : Perencanaan prosedur, perencanaan metode kerja, perencanaan standar pengukuran hasil, perencanaan anggaran biaya, perencanaan program (rencana kegiatan berserta jadwal)c. Pengorganisasian (Organizing)Kegiatan ini bertujuan melakukan pengaturan dan pengelompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena jika terjadi ketidaktepatan pengaturan dan pengelompokan kegiatan, bisa berakibat langsung terhadap tujuan proyek.Pengelompokan kegiatan dapat dilakukan dengan cara menyusun jenis kegiatan dari yang terbesar hingga yang terkecil. Penyusunan yang seperti ini disebut dengan Work Breakdown Structure (WBS). Kemudian dilanjutkan dengan menetapkan pihak yang nantinya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut yang kemudian disebut dengan penyusunan secara Organization Breakdown Structure (OBS).d. Pengkondisian Staff (Staffing)Tahap ini merupakan tahap awal dalam perencanaan personel yang akan ditunjuk sebagai pengelola pelaksanaan proyek. Sukses tidaknya proyek sangat ditendtukan oleh kecermatan dan ketepatan dalam memposisikan seseorang pada keahliannya. Definisi dari pengisian staf adalah pengerahan, penempatan, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dengan tujuan dihasilkan kondisi personel yang tepat (right people), Tepat Posisi (right position), dan Waktu yang tepat (right time).e. Pengarahan (Directing)Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap sebelumnya. Jika tahap penempatan staf telah dilakukan denga tepat, maka tim harus diberi tanda-tanda atau penjelasan tentang lingkup pekerjaan serta kapan pekerjaan itu harus dimulai dan harus diselesaikan. Ibarat mesin mobil, seluruh rangkaian telah tersusun sesuai dengan tempatnya, namun kerja dari mesin tersebut tetap tergantung dari sopir, kapan ia menginjak kopling, memindah gigi persneling, menginjak gas, menginjak rem, dan seterusnya. Dalam organisasi proyek, kepala proyek dapat diibaratkan sebagai sopir. Tugas utama kepala proyek adalah memberikan perintah kepada stafnya untuk melakukan kegiatan tertentu yang dapat dilakukan dalam waktu berurutan atau bersamaan.Tahap pengarahan dapat didefinisikan sebagai kegiatan mobilisasi sumber-sumber daya yang dimiliki agar dapat bergerak secara satu kesatuan sesuai rencana yang telah dibuat, termasuk didalamnya melakukan motivasi dan koordinasi terhadap seluruh stafnya. f. Pengawasan (Supervising)Pengawasan dapat didefinisikan sebagai interaksi langsung antara individu-individu dalam organisasi untuk mencapai kinerja dalam tujuan organisasi. Proses ini berlangsung secara kontinu dari waktu ke waktu guna mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk mencapai hasil yang ditetapkan.Dalam kenyataannya, kegiatan ini dilakukan oleh pihak pelaksana konstruksi dan pihak pemilik proyek. Pengawasan yang dilakukan oleh pelaksana konstruksi bertujuan untuk mendapatkan hasil yang telah ditetapkan oleh pemilik proyek sedangkan pengawasan oleh pemilik proyek bertujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa apa yang akan diterimanya sesuai dengan apa yang dikehendaki. g. Pengendalian (Controlling)Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, evaluasi kerja, dan langkah perbaikan bila diperlukan. Proses ini dapat dilakukan jika sebelumnya telah ada kegiatan perencanaan, karena esensi pengendalian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Variasi dari kedua kegiatan ini mencerminkan potret diri dari proyek tersebut.h. Koordinasi (Coordinating)Koordinasi dilakukan pada waktu tertentu, umumnya satu minggu sekali. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan lebih sering (tergantung dari urgensinya). Koordinasi dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Koordinasi internal dilakukan untuk mengevaluasi diri terhadap kinerja yang telah dilakukan, terutama kinerja staf dalam organisasi itu sendiri, sedangkan koordinasi eksternal adalah proses evaluasi kinerja pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi (kontraktor, konsultan, dan pemilik proyek). koordinasi eksternal umumnya digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul selama proses konstruksi terjadi, hal ini menjadi sangat penting karena kelancaran pelaksanaan kegiatan sangat tergantung dari pemilik proyek terutama dalam pengambilan keputusan yang sifatnya mendesak.

Alasan mengapa di negara berkembang pengawasan sangat lemah :Tahap pengawasan adalah tahap yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang telah ditetapkan oleh pemilik proyek sedangkan pengawasan oleh pemilik proyek bertujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa apa yang akan diterimanya sesuai dengan apa yang dikehendaki. Namun, banyak di negara-negara berkembang seperti Indonesia misalnya memiliki pengawasan yang sangat lemah. Hal ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :a. Kurang pengetahuan tentang pentingnya pengawasan.Pengawasan merupakan tahap yang penting bagi sebuah proyek namun jika seorang pengawas tidak mengetahui pentingnya pengawasan bagi proyek maka proyek yang dijalankan tidak bisa berjalan sesuai dengan rencana awal. Misalnya kurang pengawasan pada proyek menyebabkan lantai cepat rusak karena pengawas tidak mengetahui campuran yang digunakan untuk membuat struktur lantai tersebut.b. Pengawas yang tidak kompeten.Hal ini banyak terjadi di negara berkembang dengan asal-asalan memilih pengawas. Sehingga banyak kemungkinan adanya pengawas yang tidak kompeten dan tidak mengetahui seluk-beluk proyek. Dengan adanya pengawas yang tidak kompeten maka dapat dipastikan proyek yang direncanakanpun tidak akan berjalan lancar sesuai tujuan awal.c. Kurang adanya rasa disiplin pada diri pengawasDisiplin merupakan salah satu ciri negara maju, pada negara berkembang tidak dipungkiri bahwa kedisiplinan memang kurang diperhatikan sehingga pengawas pun dengan sesuka hati datang dan pergi dari lokasi proyek dan bersifat masa bodoh terhadap proyek yang sedang dijalankan.d. Tidak adanya rasa tanggung jawab pada diri seorang pengawasSalah satu sifat fatal yang ada pada banyak individu di negara berkembang adalah dengan tidak adanya rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang diembannya. Tidak seperti negara maju yang selalu mengawasi proyek yang dijalankan dari awal sehingga output yang dihasilkan pun akan sesuai rencana. Namun, hal yang berkebalikan justru ada di negara berkembang. Pengawas mempunyai sifat masa bodoh yang tidak bertanggung jawab dan biasanya ditinggalkan demi kepentingan pribadi, hal inilah yang membuat proyek hilang dari pengawasan dan output tidak sesuai yang direncanakan sejak awal.4. Proyek dalam manajemen proyek konstruksi bersifat unik, jelaskan !Keunikan dari proyek konstruksi adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek identik, yang ada adalah proyek sejenis), proyek bersifat sementara, dan selalu terlibat group pekerja yang berbeda-beda. Unik yang dimaksud adalah tidak identik karena memang suatu proyek tidak akan memiliki persamaan satu sama lain, baik dari segi tenaga kerja, lokasi, desain, dan rekayasa yang digunakan. Bahkan pekerja-pekerja yang digunakan pun berbeda. Dengan tidak ada persamaan antara proyek satu dengan proyek ini lah maka proyek dikatakan unik yang bisa disebut juga orisinil karena tidak ada duanya. Unik yang dimaksud disini juga unik yang bersifat khusus karena hampir setiap konstruksi bangunan selalu direncanakan atau dilaksanakan dengan menggunakan sistem rekayasa tertentu khusus diperuntukkan bagi bangunan tersebut. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang selalu berbeda disetiap proyek inilah yang menyebabkan proyek bersifat unik.

5. Ada berapa tahap dalam kegiatan proyek konstruksi, jelaskan masing-masing ?Dalam kegiatan proyek konstruksi terdapat 5 tahap yang harus dilalui, diantaranya adalah :a. Tahap Perancangan (Design)Tujuan tahap ini adalah untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metode konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender.b. Tahap Studi KelayakanTujuan dari tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungannya.Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah :1) Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.2) Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial).3) Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial4) Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakanc. Tahap Pengadaan/ Pelelangan (Procurement / Tender)Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksanan atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang akan melaksanakan kontruksi di lapangan.Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pengadaan atau pelelangan ini adalah :1) Prakualifikasi2) Dokumen kontrakd. Tahap Pelaksanaan (Construction)Tujuan dari tahap ini adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan, mengkoordinasi, mengendalikan semua kegiatan operasional di lapangan. Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah :1) Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan2) Perencanaan dan pengendalian Organisasi Lapangan3) Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja4) Perencanaan dan pengendalian peralatan dan materiale. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance and Start-Up)Tujuan dari tahap ini untuk menjaminagar bangunan yang telah selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya, selain itu, pada tahap ini juga dibuat suatu catatan mengenai konstruksi berikut petunjuk operasinya dan melatih staf dalam menggunakan fasilitas yang tersedia.Kegiatan yang dilakukan adalah :1) Mempersiapkan catatan pelaksanaan, baik berupa data-data selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as built drawing)2) Meneliti Bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi3) Mempersiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan serta pedoman pemeliharaannya4) Melatih staf untuk melaksanakan pemeliharaan

6. Siapa saja yang terlibat dalam proyek konstruksi, seberapa jauh keterlibatannya ? Jelaskan !Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa pihak yang terlibat didalam proyek, diantaranya adalah :a. Investor (owner)Merupakan orang/perusahaan yang akan menanamkan modal pertama kali pada proyek. Owner disini merupakan pihak yang memiliki ide untuk membangun suatu proyek. Owner akan melakukan tinjauan mengenai ide membuat suatu proyek untuk mengetahui seberapa lama investasi yang akan mereka tanamkan mencapai BEP (Break Event Point) dan akan dibandingkan dengan produk investasi lainnya yang lebih menjanjikan baik berupa perbankan, obligasi, atau produk investasi lainnya.b. LendersMerupakan orang/badan/perusahaan yang bekerja sama dengan peminjamnya, menyuntikkan modalnya dengan bunga yang disepakati. Lenders biasanya adalah bank. Saat pengajuan pinjaman, lenders akan melihat cash flow pengembalian pinjaman yang diajukan.c. AsuransiMerupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang peminjaman, dalam konteks ini merupakan pihak yang menjamin berlangsungnya proyek selama proses pelaksanaan pembangunan. Pihak asuransi akan melakukan ganti rugi bila terjadi kendala pada proyek sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Sebagai gantinya, orang/badan yang mengajukan asuransi harus membayar premi yang dibebankan.

d. KontraktorMerupakan pihak yang akan melaksanakan atau membangun suatu proyek yang telah disetujui oleh pemilik modal (owner). Kontraktor dituntut untuk melaksanakan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh owner.e. KonsultanMerupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner sebagai perwakilan owner saat pelaksanaan proyek berlangsung, baik sebagai perencana maupun pengawas selama pelaksanaan proyek.f. Konsultan FSMerupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner untuk membuat studi kelayakan mengenai suatu rencana proyek konstruksi. Fungsi dari studi kelayakan yang dibuat adalah untuk mengetahui apakah suatu rencana proyek tersebut layak untuk dikerjakan atau tidak.g. KompetitorMerupakan pihak yang memiliki suatu kepentingan yang sama dan pangsa pasar yang hampir serupa dari produk yang akan dihasilkan dari pelaksanaan proyek. Kompetitor perlu dipetakan untuk mengetahui tingkat persaingan dari produk yang akan dihasilkan. h. RegulatorMerupakan pihak yang membuat peraturan berkaitan dengan pembangunan proyek, apakah sesuai dengan perencanaan tata ruang wilayah dan telah memenuhi studi kelayakan serta AMDAL.

7. Bila anda sebagai site manajer, pekerjaan persiapan apa saja yang anda lakukan ?Site managermerupakan wakil dari pimpinan tertinggi suatu proyek yang dituntut untuk bisa memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara keseluruhan dan mendetail. Di samping itu,site managerjuga dituntut memiliki keterampilan manajemen serta mampu menguasai seluruh sumber daya manusia yang dibebankan kepadanya secara efisien dan produktif, artinya dapat memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bawahannya agar dapat dipastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan yang ada di dalam spesifikasi dan juga dapat berjalan mengikuti program kerja yang dilaksanakan dalam jangka waktu dan biaya tertentu tanpa mengurangi perolehan laba yang diperkirakan. Oleh karena itu,site managerharus memilikihuman relationyang luas, baik vertikal maupun horisontal dengan pihak-pihak yang terkait di luar proyek dan perusahaan.Site manajer mempunyai banyak tugas yang mempunyai banyak persiapan. Persiapan yang saya lakukan jika saya menjadi site manajer pada masing-masing tugas adalah sebagai berikut :a. Tugas Perencanaan1) Merencanakan Time Schedule pelaksanaan proyek sesuai dengan kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri.2) Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk setiap proyek yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu penggunaannya.b. Tugas dan Controlling Pengarahan1) Mempersiapkan diri untuk memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam menunjang pelaksanaan proyek.2) Mempersiapkan diri untuk mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan.c. Tugas Laporan1) Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-kesulitan teknis dengan proyek manager.2) Membuat laporan mingguan untuk proyek manager yang mencakup kegiatan proyek, kesulitas-kesulitan proyek, dan hal-hal khusus yang perlu dilaporkan.3) Memberikan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan dengan proyek manager.d. Tugas Pengaturan Tenaga1) Mengatur penggunaan tenaga pekerjja di proyek untuk menunjang rencana Time Schedule2) Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja sesuai dengan target kantor masing-masing dan menugaskan sesuai dengan tujuan masing-masing.

8. Bagaimana pendapat anda manajer yang sukses itu ? Jelaskan !Manajer yang sukses kaitannya dengan manajemen proyek adalah manajer yang bisa membawa tujuan awal dari proyek dan bisa mempertahankannya hingga akhir. Dengan kata lain jika proyek tersebut berjalan lancar dan berhasil memang merupakan salah satu kesuksesan dari seorang manajer. Seorang manajer yang sukses tidak hanya bisa diukur dengan keberhasilan proyek tersebut tetapi juga dapat diukur dengan bagaimana seorang manajer merencanakan dan bagaimana bisa mengkoordinasi semua bagian-bagian yang terkait dengan proyek yang sedang ditangani. Seorang manajer yang sukses juga harus mengetahui seluk beluk proyek dengan betul sehingga bisa membawa proyek menuju keberhasilan dan memimpin tim proyek dengan baik.Selain itu, seorang manajer proyek yang sukses juga harus selalu bisa mengontrol dan mengevaluasi setiap langkah yang harus diambil dalam setiap kinerja yang sedang dilakukan. Terlebih lagi jika proyek tersebut di tengah jalan terdapat rintangan yang menghalangi maka seorang manajer yang baik harus tahu bagaimana menyikapi rintangan tersebut dengan sikap yang bijaksana sehingga proyek yang sedang berlangsung tetap bisa berjalan lancar dan selesai dengan tepat waktu. Ketepatan biaya dan waktu juga menjadikan salah satu faktor manajer dikatakan sukses dengan proyeknya. Jika waktu yang ditentukan oleh tender bisa ditepati dengan baik maka proyek yang dilakukan juga dikatakan sukses berkat kepemimpinan manajer proyek yang bisa mengatur waktu tim proyek dengan baik.Berikut adalah kriteria seseorang dikatakan sebagai manajer sukses, diantaranya adalah :a. PlanningMempunyai perencanaan yang matang dan merencanakan program yang luar biasa. Ini merupakan landasan tempat berpijak dari segala sesuatu yang akan diatur. Selain hal tersebut, dapat menata tantangan atau konflik menjadi peluang.b. OrganizingManajer harus mampu mengoordinasi, menganalisis kegiatan, keputusan dan hubungan yang diperlukan. Membagi pekerjaan yang dapat dimenejemeni serta mengelompokkan unit-unit dan tugasnya dalam struktur organisasi.c. LeadingManajer harus memberi motivasi dan mampu berkomunikasi. Manajer juga mengembangkan/membimbing orang termasuk dirinya agar lebih giat bekerja dan merasa puas akan hasilnya.d. ControllingEvaluasi merupakan langkah yang harus ditempuh oleh seorang manajer dalam rangka menata kinerja sumber daya manusia. Dari evluasi ini akan tergambar kekuatan dan kelemahan sebuah organisasi. Dalam hal ini manajer harus bisa mengevaluasi secara transparan.

1