tugas besar manpro fix

36
TUGAS BESAR MANAJEMEN PROYEK KELOMPOK 5 Sebgai Salah Satu Syarat Tugas Manajemen Proyek Disususn oleh : Herdi Fardian/11-2006-040 Bayu Agung Pranata/11-2008-017 Gregorius Grady K/11-2011-014 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Upload: gregorius-grady

Post on 06-Nov-2015

336 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS BESARMANAJEMEN PROYEKKELOMPOK 5

Sebgai Salah Satu Syarat Tugas Manajemen ProyekDisususn oleh :Herdi Fardian/11-2006-040Bayu Agung Pranata/11-2008-017Gregorius Grady K/11-2011-014

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI NASIONALBANDUNG2013BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ProyekTeknologi saat ini telah berkembang sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu mempermudah proses kinerja manusia. Dengan semakin tingginya kebutuhan komunikasi bagi pengguna sarana telekomunikasi dan semakin beragamnya jenis telekomunikasi yang ada, maka diperlukan suatu perangkat telekomunikasi yang baru yang dapat memenuhi kebutuhan individu dalam hal telekomunikasi voice, telekomunikasi data, maupun teknologi internet. Saat ini di kampus Institut Teknologi Nasional Bandung baru ada menara 2G untuk kebutuhan teknologi bagi semua elemen kampus. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, maka diperlukanlah pembangunan menara 3G mengingat belum adanya sinyal 3G di kampus. Selain itu, pembangunan ini dirasa perlu karena banyaknya user 3G di kampus. Perangkat telekomunikasi yang dimiliki oleh kebanyakan user di kampus ITENAS tidak sepadan dengan fasilitas yang ada. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika pihak kampus menyediakan layanan menara 3G ini karena banyak sekali manfaat yang didapat dari pembangunan menara ini. Lagipula kampus ITENAS adalah kampus yang cukup dikenal dengan teknologinya. Namun bagaimana pendapat orang luar jika tahu kampus ITENAS hanya memiliki menara teknologi yang ada yaitu baru 2G sedangkan saat ini banyak yang sudah memakai 3G bahkan perkembangan berikutnya sudah memasuki 3,5G. Jangankan orang luar, elemen kampus pun mungkin akan sedikit kecewa dengan belum adanya menara 3G kampus. Kampus ITENAS juga terkenal dengan riset-risetnya terlebih dalam hal teknologi telekomunikasi karena memang kampus ini dikenal banyak orang dengan jurusan telekomunikasinya. Namun mengingat fasilitas yang ada belum menunjang, maka diperlukanlah pembangunan menara 3G untuk dapat menunjang perkembangan riset teknologi kampus. Jika sudah ada menara ini, dapat dipastikan riset kampus akan mengalami perkembangan yang lebih baik. Dengan begitu, maka kampus juga akan dapat dikenal baik oleh elemen kampus maupun orang luar bahkan elemen kampus sendiri akan bangga dengan kampus tercinta ini. Pembangunan menara 3G ini dibuat berdasarkan survey kebutuhan elemen kampus akan teknologi telekomunikasi, dimana tidak hanya diperoleh layanan voice, tetapi juga layanan data dan akses internet. Dengan dilaksanakannya proyek ini, banyak manfaat yang didapat yaitu selain meningkatkan kebutuhan dan fasilitas elemen kampus, juga dapat mengembangkan riset teknologi kampus.

1.2 Tujuan dan Manfaat Proyeka) Tujuan ProyekAdapun tujuan yang yang ingin dicapai dari pembangunan menara 3G kampus yaitu: Terealisasinya pembangunan menara 3G di kampus ITENAS. Dapat mendorong perkembangan riset teknologi kampus. Peningkatan user di daerah kampus.

b) Manfaat ProyekAdapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembangunan menara 3G kampus ini adalah dapat memberikan kemudahan bagi elemen kampus dalam memenuhi kebutuhan teknologi telekomunikasi, baik kebutuhan akan telekomunikasi suara, data, maupun akses internet yang tentunya akan lebih baik dibandingkan dengan hanya memakai menara 2G yang ada di kampus saat ini.

1.3 Rumusan Proyeka) Survey untuk menentukan titik yang tepat di daerah kampus dalam pembangunan menara 3G inib) Desain dan Perancanganc) Implementasi

1.4 Batasan Proyeka) Proyek ini dianggap sudah disetujui oleh Rektorat selaku pihak yang berwenang di kampus.b) Proyek ini dibuat hanya sampai terealisasinya pembangunan menara 3G kampus.c) Proyek ini tidak sampai membahas masalah aplikasi yang diinginkan dari pembangunan menara tersebut serta tidak juga dalam hal maintenance.

1.5 Kendala Proyek

1. PembangunanDana yang diperlukan dalam pembangunan menara 3G kampus sangatlah besar. Oleh karena itu sangatlah sulit untuk mendapatkan dana secara langsung. Mungkin dana yang akan dikeluarkan bertahap. 2. Waktu PengerjaanJika dana dapat turun sesuai dengan rancangan yang ada, maka waktu pengerjaan akan bisa sesuai dengan yang disepakati. Namun jika dana yang turun tahap demi tahap maka kemungkinan waktu pengerjaan proyek akan semakin lama dari waktu yang telah ditentukan. 3. Kondisi CuacaKondisi cuaca saat ini tidak menentu. Oleh karena itu, pembangunan bisa berjalan agak lama dari waktu yang ditetapkan disebabkan adanya kondisi cuaca yang tidak menentu ini.4. Dampak SosialAdanya perlawanan dari warga sekitar kampus yang menyatakan bahwa pekerjaan tersebut merusak tata ruang dan keindahan, menara tersebut di bangun sekitar pemukiman warga, bahakan ada juga yang di atas fasilitas ibadah.5. Dampak KesehatanBanyak warga sekitar yang mengeluh, sejak adanya pembangunan BTS tersebut banyak warga yang mengeluh sakit walaupun itu susah untuk di buktikan tapi banyak warga yang menuntut.

BAB IIRENCANA KERJA

2.1 Ruang Lingkup Suatu inovasi teknologi akan diperkenalkan jika memang memberikanberbagai keuntungan. Keuntungan yang sangat terlihat dari teknologi 3G adalahdalam kecepatan transfer data. Ada 3 jenis macam kecepatan pentransferan data: pada kecepatan user 100 km/jam 3G mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps. pada kecepatan berjalan kaki 3G mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps. pada user diam (stationer) 3G mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps. Dari kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa 3G memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps 2Mbps) sehingga 3G dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming lainnya.Kelebihan 3G dibandingkan generasi-generasi sebelumnya: Kualitas suara yang lebih bagus. Keamanan yang terjamin. Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area access. Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melalukan call (telepon) ketujuh Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users. Roaming nasional dan internasional. Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan video conferencing. Juga high data rate communication services dan asymetric data transmission. Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum Bandwidth yang terbatas. Support untuk multiple cell layer. Co-existance and interconnection dengan satellite-based services. Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.

2.2 Spesifikasi ProyekGenerasi ketiga (3G) memiliki suatu system sebagai pendukung kemampuannya, yaitu berupa UTMS yang merupakan revolusi dari GSM. UMTS menggunakan teknologi akses WCDMA dengan system DS-WCDMA (Direct Seqence Wideband CDMA). Terdapat dua mode yang digunakan dalam WCDMA dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency Division Duplex) dan kedua dengan menggunakan TDD (Time Division Duplex). FDD dikembangkan di Eropa dan Amerika sedangkan TDD dikembangkan di Asia. Pada WCDMA FDD, digunakan sepasang frekuensi pembawa 5 MHz pada uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi untuk uplink yaitu 1945 MHz 1950 MHz dan untuk downlink yaitu 2135 MHz 2140 MHz. Perbandingan antara spreading rate (kecepatan chip tiap detik) terhadap user data rate (kecepatan simbol data user tiap detik) dikenal sebagai spreading factor. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi chip rate, maka semakin banyak user yang dapat ditampung. Pengertian lainnya adalah dalam menentukan jumlah user, semakin besar jumlah chip rate, maka semakin tinggi kecepatan data yang diperoleh masing-masing user. Dalam WCDMA,chip rate yang digunakan sebesar 3,84 Mbps. Sistem WCDMA UMTS Pada sistem generasi ketiga ini didesain untuk komunikasi multimedia untuk komunikasi person-to-person dapat disajikan dengan tingkat kualitas gambar dan video yang baik, dan akses terhadap informasi serta layanan-layanan pada public dan private network akan akan disajikan dengan data rate dan kemampuan sistem komunikasi pada generasi ketiga ini lebih fleksibel.Seiring dengan kemajuan evolusi dari sistem generasi kedua, akan menciptakan suatu kesempatan bisnis baru yang tidak hanya untuk kalangan para manufactur dan operator-operator, tetapi juga untuk beberapa content provider dan pengembang aplikasi yang menggunakan jaringan ini. Sistem ini merupakan evolusi dari sistem CDMA pada IMT-2000. Infrastrukturnya mampu mendukung user dengan data rate tinggi, mendukung operasi yang bersifat asinkron, bandwidthnya secara keseluruhan 5 MHz dan didesain untuk dapat berdampingan dengan sistem GSM Sistem WCDMA mendukung variabel data rates user yang cukup besar. Data rate user dijaga konstan selama tiap 10, 20, 40 dan 80 ms frame tergantung kebutuhan QoSnya. Namun, kapasitas data diantara user-user dapat berubah dari frame to frame. Alokasi kapasitas radio yang cepat ini akan dikontrol secara khusus oleh network untuk mencapai throughput optimum untuk paket layanan data. Arsitektur Jaringan WCDMA Struktur jaringan dari WCDMA UMTS memiliki dua sub-network: Jaringan telekomunikasi dan jaringan manajemennya. Pada bagian jaringan telekomunikasi mempunyai fungsi untuk mentransportasikan informasi antara end connection-nya.

Jaringan manajemen mempunyai fungsi menghitung, mendaftarkan, melakukan pengaturan dan penangani keamanan dari data, operasi dari tiap elemen dari jaringan harus mendukung operasi jaringan yang tepat yaitu pendeteksian dan menangani masalah data yang error dan yang bersifat anomaly atau operasi kosong setelah mengalami disconnection atau mengembalikan periode dari beberapa elemen-elemen data yang ditransmisikan. Jaringan UMTS memiliki elemen jaringan yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Core network Jaringan Lokal (Core Network) Jaringan Lokal menggabungkan fungsi kecerdasan dan transport. Core Network ini mendukung pensinyalan dan transport informasi dari trafik, termasuk peringanan beban trafik. Fungsi-fungsi kecerdasan yang terdapat langsung seperti logika dan dengan adanya keuntungan fasilitas kendali dari layanan melalui antarmuka yang terdefinisi jelas; yang juga pengaturan mobilitas. Dengan melewati inti jaringan, UMTS juga dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi lain, jadi sangat memungkinkan tidak hanya antara pengguna UMTS mobile, tetapi juga dengan jaringan yang lain.

Jaringan Radio Akses (UTRAN)Jaringan akses radio menyediakan koneksi antara terminal mobile dan Core Network. Dalam UMTS jaringan akses dinamakan UTRAN (Access Universal Radio electric Terrestrial). UTRA mode UTRAN terdiri dari satu atau lebih Jaringan Sub-Sistem Radio (RNS). Sebuah RNS merupakan suatu sub-jaringan dalam UTRAN dan terdiri dari Radio Network Controller (RNC) dan satu atau lebih Node B. RNS dihubungkan antar RNC melalui suatu Iur Interface dan Node B dihubungkan dengan satu Iub Interface.

Terminal atau UEUser Equipment (UE) adalah nama yang berhubungan dengan terminal atau mobile. Terminal mobile yang terhubung ke Mobile Station untuk membangun koneksi. Untuk terhubung dengan jaringan, terminal mobile membutuhkan kartu UMTS. Pemakaian Equipment, merupakan peralatan yang setiap user harus dapat melakukan komunikasi dengan base station pada saat usernya memutuskan berkomunikasi dengan base station pada saat yang bersamaan dimana user tersebut masih berada pada coverage area. UE dapat memiliki ukuran yang berbeda-beda, forma, tetapi semua terminal harus dapat mendukung standard dan protokol yang sama. Jika satu mobile didesain bekerja pada sistem UMTS, harus dapat berkomunikasi dengan satu mobile yang menggunakan sistem 2G. Pertama-tama terminal UMTS didesain dalam multi-band dan multi-mode, mengijinkan banyak user untuk mengubah ke UMTS, GPRS dan layanan GSM pada band-band frekuensi yang berbeda dan pada perjalanan di seluruh dunia.

2. Jaringan komunikasi (Transmission Networks)Jaringan-jaringan transmisi digunakan untuk mengoneksikan elemen-elemen yang berbeda yang terintegrasi dalam semua jaringan. 1. Interface Uu Uu Interface terletak diantara User terminal dan jaringan UTRAN. Interface-nya menggunakan teknologi WCDMA.

2. Interface Um Interface ini menghubungkan antara BTS dengan MS. 3. Interface Iu Iu merupakan Interface yang menghubungkan core network dengan Access Network UTRAN. 4. Interface Iu-CS Interface ini, Iu-Cs digunakan ketika jaringan berbasis pada komutasi paket dan menghubungkan jaringan UTRAN dengan MSC. 5. Interface lu-PS Interface ini menghubungkan jaringan akses dengan SGSN dari core network. 6. Interface Iu-Bis Interface ini menghubungkan RNC dengan Node B. 7. Interface A bis Interface ini menghubungkan BTS dengan BSC. 8. Interface Gb Interface ini menghubungkan BSC dengan SGSN. 9. Interface Gs Interface ini menghubungkan SGSN dengan MSC/VLR. 10. Interface Gp Interface ini menghubungkan SGSN dengan GGSN 11. Interface H Interface ini menghubungkan Auc dengan HLR.

Pada masa yang akan datang perkembangan teknologi menuju generasi yang semakin canggih sangatlah mungkin terjadi. Saat ini telah berkembang teknologi terusan dari 3G. Dibidang telekomunikasi orang sering menyebutnya HSDPA. Secara Umum High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah suatu teknologi terbaru dalam sistem telekomunikasi bergerak yang dikeluarkan oleh 3GPP Release 5 dan merupakan teknologi generasi 3,5 (3,5G). Teknologi yang juga merupakan pengembangan dari WCDMA, sama halnya dengan CDMA 2000 yang mengembangkan EV-DO ini didesain untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA mempunyai layanan berbasis paket data di WCDMA downlink dengan data rate mencapai 14,4 Mbps dan bandwith 5 MHz pada WCDMA downlink. Untuk jenis layanan streaming, dimana layanan data ini lebih banyak pada arah downlink daripada uplink, atau dengan kata lain user lebih banyak men-download daripada meng-upload. Selain dapat meningkatkan kecepatan transfer data, ada beberapa kelebihan dari HSDPA, yaitu High Speed Downlink Shared Channel ( HS DSCH ), dimana kanal tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dengan pengguna lain.Transmission Time Interval ( TTI ) yang lebih pendek, yaitu 2 ms, sehingga kecepatan transmisi pada layer fisik dapat lebih cepat.Menggunakan teknik penjadwalan / scheduling yang cepat menggunakan Adaptive Modulation and Coding ( AMC ).

BAB IIIPERANCANGAN DAN BIAYA ANGGARAN

Pimpinan UmumManufakturLogistikKeuanganKeuanganManajer Teknik dan ProyekOperasitelkomelectricalsipil

3.1 Rincian Biaya1. Pembuatan Pondasi:Rp. 51.000.0002. Pembuatan Rangka:Supply and install 1,5 m x 2 cabinet:Rp. 14.000.000Supply and install 3m x 4 cabinet:Rp. 20.000.000Supply and install brc cage 3,5x2:Rp. 19.000.000Supply and install brc cage 2,4 x 2:Rp. 15.000.000Supply and instal cabinet biframe:Rp. 19.000.000 mounting bracket for 3G:Rp. 5.000.000 mounting bracket for MW:Rp. 5.000.000mounting bracket for antenna: Rp. 3.000.000Total:Rp.100.000.0003. Grounding: Grounding works::Rp. 1.000.000 grounding blue bar(copper): Rp. 800.000 grounding blue bar (galvantine stand):Rp. 800.000 cadwald:Rp. 1.400.000 bimelik clamp:Rp. 1.000.000 control PLT 50 x 50 x50 cm:Rp. 1.000.000 copper rod pig 3m:Rp. 5.000.000 supply and install ac pdb:Rp. 1.000.000 supply and install kwh meter:Rp.2.000.000 PLN connection upgrade:Rp. 3.000.000 upgrade of existing ac pdb(mcb ):Rp. 3.000.000 Total :Rp. 20.000.0004. electrical :Supply and install fep:Rp. 3.000.000Supply and instal fep (and drew):Rp. 3.000.000Supply and install indoor cable tray:Rp. 3.000.000Supply and install outdoor cableHorizontal: Rp. 3.000.000Supply and install outdoor cableVertical:Rp. 3.000.000Pet log chisa 50 ACPDB:Rp. 2.000.000 Petlog chisa 60 BTS:Rp. 2.000.000 pole 3m, 6m , 9m, 12m: Rp. 6.000.000 supply and install field adaptor:Rp. 5.000.000 Total:Rp. 30.000.000 5. Penegakan menara: Rp. 45.000.0006. existing control box:AC 2.0 PLK:Rp. 15.000.000AC 2.5 PLK:Rp. 13.000.000AC 1.5 PLK:Rp. 10.000.000 smoke detektor:Rp. 5.000.000 head adaptor: Rp. 3.000.000Fire alarm:Rp. 4.000.000Total:Rp.50.000.000

7. Antenna:Biframe GF:Rp.1.500.000Biframe foundation GF:Rp.1.000.000Biframe RT:Rp.1.000.000Install cage sunroof:Rp.2.000.000Installation field pole GF:Rp.1.500.000Installation field pole RT:Rp.1.500.000FEP:Rp. 500.0003G antenna k741989:Rp.5.000.000GSM dan DCS K741989:Rp.5.000.000Total:Rp. 19.000.0008. Pemagaran:Rp.20.000.0009. biaya konsultan: Rp. 45.000.000Sub Total:Rp. 380.000.000

3.2 Tabel informasi AktivitasDeskripsiAktivitas yang mendahuluiWaktu (minggu)Biaya (juta rupiah)

NormalCrashNormalCrash

A

B

C

D

E

F

G

H

I

JMenentukan lokasi yang tepat

Design layout

Pembuatanpondasi

Pembuatan kerangka

Penegakan menara

Pembuatan existing control box

Pemasangan instalasi elektrik

Instalasi grounding

Pemasangan antenna dan tuning jaringan

Pemagaran-

A

B

B

C,D

E

F

G

H

I1

1

2

3

2

1

1

1

1

11/2

1/21

2

1

1/2

1/2

1/2

1/2

1/2

25

20

51

100

45

50

30

20

19

2050

30

70

120

70

70

50

40

25

35

TOTAL380560

Proses pelaksanaanA. Menentukan lokasi yang tepatYang ikut dalam proses awal ini adalah bagian surveyor dan geodesi yang memiliki tugas untuk menentukan tata letak yang tepat, kemudian bagian perizinan yang bertugas mengurus surat izin pendirian bangunan.

Kendala-kendala: - Jenis dan kontur tanah yang akan dipilih untuk mendirikan bangunan BTS.- Pembuatan surat perizinan pendirian bangunan, harus melalui beberapa proses walaupun dalam suatu lingkungan kampus.

Solusi-solusi:- melakukan pemilihan tempat yang sesama dalam waktu yang ditentukan.- melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait untuk mempermudah dalam proses perizinan

B. Design layoutDalam proses ini yang berperan besar selain dari bidang telekomunikasi dalam pengoperasian BTS adalah bagian arsitektur dan Sipil, karena yang akan mendesain dan menentukan layak tidaknya bangunan adalah dari 2 bagian itu.

Kendala:- ketidak samaan antara lokasi yang diinginkan dengan lokasi yang didapat.

Solusi:- melakukan penjajakan antar 2 bidang tersebut agar didapat suato planning layout yang dingginkan.

C. Pembuatan pondasiYang melakukan bagian ini adalah kontraktor + pekerja bangunan yang diawasi oleh konsultan sipil. Kegunaan konsultan disini untuk mengawasi setiap proses pembuatan pondasi.

Kendala:- Faktor cuaca, seperti hujan.- Ketepatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya.- Kesesuaian jenis material yang digunakan

Solusi:- Mengefektifkan waktu yang digunakan dengan cara menambah jumlah pekerja.- Melakukan pemilihan jenis material yang tepat.

D. Pembuatan kerangkaPada proses ini yang bertugas dalam pembuatan kerangka adalah bagian sipil.

Kendala:- Ketepatan waktu penyelesaian dalam pembuatan rangka.- Kesesuaian jenis material yang digunakan.

Solusi:- Menambah jumlah pekerja dalam pembuatan rangka.- Melakukan pemilihan jenis material yang tepat.

E. Penegakan menaraYang bekerja pada proses ini adalah bagian sipil, dimana posisi menara harus benar-benar sesuai dan aman.

Kendala:- Ketepatan waktu yang diakibatkan oleh cuaca.- Faktor SDM yang kurang memadai.

Solusi- Mengefektifkan waktu yang digunakan dengan cara menambah jumlah SDM.

F. Pembuatan existing control boxDalam proses ini yang berperan besar selain dari bidang telekomunikasi dan elektrikal adalah bagian sipil dalam pembuatan control box.

Kendala: - Ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan.- Penyediaan alat-alat yang tepat guna untuk control box

Solusi:- Mengefektifkan pembagian porsi pekerjaan untuk masing-masing bagian tersebut.- Dengan melakukan pengecekan secara seksama untuk alat yang digunakan dalam control box, baik secara harga maupun kualitas.

G. Pemasangan instalasi elektrikYang bekerja pada bagian ini adalah tim elektrikal dibantu para pekerja.

Kendala:- Ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan

Solusi:- Mengefektifkan pembagian porsi pekerjaan untuk masing-masing bagian tersebut.

H. Instalasi groundingYang bekerja pada bagian ini adalah tim elektrikal dibantu para pekerja.

Kendala:- Penyediaan alat-alat yang tepat guna untuk instalasi grounding

Solusi:- Dengan melakukan pengecekan secara seksama untuk alat yang digunakan dalam grounding, baik secara harga maupun kualitas.

I. Pemasangan antenna dan tuning jaringanYang bekerja pada proses ini adalah bidang telekomunikasi.

Kendala:- Ketepatan pemasangan posisi antena.

Solusi:- Melakukan pengecekan secara teliti agar hasil yang didapat maksimal.

J. PemagaranYang melakukan bagian ini adalah kontraktor + pekerja bangunan yang diawasi oleh konsultan sipil.

Kendala:- Ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan.- Kesesuaian jenis material yang digunakan.

Solusi:- Mengefektifkan pembagian porsi pekerjaan untuk masing-masing bagian tersebut.- Melakukan pemilihan jenis material yang tepat.

Kurva S-function

3.2 CPM (Critical Path Method)

Lintasan Kritis: A-B-D-E-F-G-H-I-J

3.3 ANALISA CPMDari Diagram CPM diatas diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 12 Minggu dengan biaya yang dikeluarkan adalah (25 + 20 + 51 + 100 + 45 + 50 + 30 + 20 + 19 + 20) juta rupiah = 380 juta rupiah.

KGTABCDEFGHIJ

TS0010000000

FS0010000000

Kegiatan kritis: A-B-D-E-F-G-H-I-JJalur kritis : 1-1-3-2-1-1-1-1-1

BAB IVAnalisa Kelayakan Proyek1. Sudut pandang Lokasi dan Tata Ruang Alasan lokasi ditempatkan pada hutan gedung K Ruang kosong yang cukup sebagai pondasi dari menara / tower Pemanfaatan ruang kosong sebagai lahan fungsional Di sisi lain, menara 3G ini dapat menaikkan image kampus sebagai leader dalam dunia ICT2. Sudut Pandang Waktu Waktu NORMAL yang dihabiskan untuk menyelesaikan proyek adalah 12 minggu.dengan waktu CRASH 6,5 minggu Waktu tersebut terhitung cepat, sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya, materi dan waktu3. Sudut Pandang Lingkungan Radiasi gelombang elektromagnetik relatif kecil sehingga tidak memiliki dampak yang sangat berarti terhadap kesehatan4. Sudut Pandang SDM Kontraktor merupakan faktor SDM terpenting dalam tercapainya pembangunan proyek ini Para pekerja bekerja secara professional, optimal, dan disiplin agar proses pembangunan menara dapat dilakukan secara efisien dan tepat waktu5. Sudut Pandang Biaya Biaya diharapkan tidak melebihi anggaran dan memberikan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan.Dilihat dari pertimbangan analisa data di atas mulai dari sudut pandang lokasi dan tata ruang sampai dengan sudut pandang SDM, maka dapat disimpulkan bahwa proyek ini LAYAK untuk disetujui oleh semua pihak.

BAB VKESIMPULAN

Dari proposal proyek ini dapat disimpulkan bahwa untuk merencanakan suatu proyek yang efisien dan maksimal dalam memberikan keuntungan bagi perusahaan, perlu dipertimbangkan dari segi lokasi dan tata ruang, waktu, lingkungan, SDM, dan biaya. Untuk jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini adalah 12 minggu.