tumor mamma
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Tumor Mamma
1/10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Epidemiologi dan Insidensi
Tumor payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama bagi
perempuan di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, tumor payudara tetap merupakan penyakit
tumor yang paling sering dialami wanita dan penyebab paling sering kedua kematian akibat
tumor. Pada tahun 2007 diperkirakan tumor payudara akan menyebabkan 26% kasus tumor
dan 15% kematian akibat tumor, yang diartikan sebagai 176.296 kasus baru dan 40.515
kematian 1.
Tumor payudara juga merupakan jenis tumor yang paling umum terdapat di Eropa
pada tahun 2006, dengan 429.900 kasus baru atau 13,5% dari semua penyakit tumor baru 2.Sejak tahun 1990, tingkat kematian akibat tumor payudara menurun di Amerika Serikat
Amerika Serikat sebesar 24% dan pengurangan serupa telah diamati di Negara-negara lain 3,4 .
Perhitungan matematika menunjukkan bahwa baik adopsi dari skrining mamografi dan
ketersediaan ajuvan kemoterapi dan tamoxifen telah menyumbangkan peranan yang sama
dalam pengurangan kasus tumor payudara 5. Meskipun tumor payudara secara tradisional
kurang lazim terdapat di negara-negara berkembang, namun angka kejadian di daerah-daerah
tersebut meningkat. Bab ini akan membahas karakteristik penting dari tumor payudara,
menekankan informasi praktis yang penting bagi dokter dan hasil uji clinical trial sebagai
pedoman pertimbangan terapeutik.
B. Anatomi dan Fisologi
Payudara wanita dewasa terletak di antara costae kedua dan keenam dan antara tepi
sternum dan garis midaxillar .Payudara terdiri dari kulit, jaringan subkutan, dan jaringan
payudara.Jaringan payudara tersebut termasuk elemen kedua epitel dan stroma. Elemen epitel
membentuk 10% sampai 15% massa payudara, dengan sisanya adalah stroma. Setiap
payudara mempunyai jaringan kelenjar ( glandular) yang terdiri 15 hingga 20 lobus yang
disangga oleh jaringan ikat fibrosa.Ruang antara lobus diisi dengan jaringan adiposa, dan
perbedaan jumlah jaringan adiposa ini yang menyebabkan perubahan ukuran payudara.
Pasokan darah dari payudara berasal dari artery mammae Internus dan arteri toraks lateral.
Drainase limfatik payudara terjadi melalui pleksus limfatik superficial dan pleksus limfatik
-
8/12/2019 Tumor Mamma
2/10
profundal, dan lebih dari 95% dari drainase limfatik payudara adalah melalui kelenjar getah
bening aksiler, dengan sisanya melalui kelenjar mamae internal. Kelenjar getah bening aksila
bervariasi jumlahnya dan secara umum dibagi menjadi tiga tingkat berdasarkan koneksinya
ke musculus pectoralis minor .Kelenjar mamae internal terletak di enam ruang pertama
interkostalis dalam, yaitu 3 cm dari tepi sternum, dengan konsentrasi tertinggi kelenjar
mamae internal dalam tiga ruang pertama interkostalis.
Gambar 1. Anatomi Kelenjar Mammae
C. Faktor Resiko
Penyebab spesifik tumor payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyakfaktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya tumor payudara
diantaranya
1. Faktor Reproduksi
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya tumor
payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua,
dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama tumor payudara adalah
bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur
saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan tumor payudara.
Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya
umur. Kurang dari 25% tumor payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga
diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
2. Penggunaan Hormon
http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Umurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Anatomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Umurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi -
8/12/2019 Tumor Mamma
3/10
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya tumor payudara. Laporan dari
Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan tumor
payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu
metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko tumor payudara pada
pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama
mempunyai risiko tinggi untuk mengalami tumor payudara sebelum menopause.
3. Penyakit Fibrokistik
Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan
risiko terjadinya tumor payudara. Pada hiperplasia dan papiloma, risiko sedikit meningkat
1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
4. Obesitas
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengantumor payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan tumor ini di
negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
5. Konsumsi Lemak
Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya tumor
payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi
lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko tumor payudara pada wanita umur 34
sampai 59 tahun.
6. Radiasi
Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan
terjadinya risiko tumor payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan
bahwa risiko tumor radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat
terjadinya eksposur.
7. Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita
yang akan dilaksanakan skrining untuk tumor payudara. Terdapat peningkatan risiko
keganasan pada wanita yang keluarganya menderita tumor payudara. Pada studi genetik
ditemukan bahwa tumor payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat
http://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Obesitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Diethttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Diethttp://id.wikipedia.org/wiki/Obesitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Oralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Estrogen -
8/12/2019 Tumor Mamma
4/10
BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap tumor payudara, probabilitas untuk terjadi
tumor payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.
D. Patofisiologi
Teori genetika tentang onkogenesis mengatakan bahwa terbentuknya tumor
(neoplasma) sebagai akibat terjadinya penyimpanan genetik yang disebabkan oleh pengaruh
rangsangan atau kelainan bawaan dalam hal ini termasuk aktivasi onkogen dan hilangnya
fungsi gen supressor tumor (anti-onkogen). Perubahan materi genetik demikian
mengakibatkan pembelahan sel yang berlebihan dan tidak terkendali. Mitra dari onkogen
adalah proto onkogen yang berfungsi mengendalikan pembelahan dan diferensiasi sel pada
keadaan normal.
Pada sel normal pertumbuhan, pembelahan (proliferasi) dan diferensiasi sel diatur
oleh gen yang disebut proto-onkogen. Rangsang proliferasi yang datang dari luar sel diterimaoleh reseptor faktor pertumbuhan pada permukaan sel yang kemudian pesan tersebut
diteruskan melalui membran sel ke dalam sitoplasma yang seterusnya melalui penghantar
isyarat di dalam sitoplasma rangsang pertumbuhan disampaikan ke dalam inti.
Apabila terjadi perubahan pada proto-onkogen yang disebabkan oleh berbagai faktor
penyebab (karsinogen) maka terbentuk onkogen (c-oncogen) biasanya akan terjadi kegiatan
biologik dari onkogen yang meningkat sehingga pembelahan sel berlebihan dan tidak
terkendali. Seperti gen yang lain, proto-onkogen terdiri atas daerah regulator dan daerah
struktur. Perubahan dari bagian ini akan mengakibatkan onkogen menjadi aktif. Mutasi pada
bagian struktur akan mengakibatkan sintesis protein yang struktur dan fungsinya
menyimpang, sementara perubahan regulator mengakibatkan produksi protein perangsang
pertumbuhan jumlahnya berlebihan.
Mekanisme onkogen merangsang pertumbuhan pada sel neoplasmatik adalah sebagai
berikut :
a. Mengkode pembuatan protein yang berfungsi sebagai faktor pertumbuhan yang
berlebihan dan merangsang diri sendiri (autokrin).
b. Memproduksi reseptor faktor pertumbuhan yang tidak sempurna yang memberi
isyarat pertumbuhan terus menerus meskipun tidak ada rangsang dari luar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Probabilitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Probabilitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Gen -
8/12/2019 Tumor Mamma
5/10
-
8/12/2019 Tumor Mamma
6/10
Batuk, Sesak. Sakit kepala hebat dan lain-lain
c. Faktor-faktor resiko Usia penderita, Usia melahirkan anak pertama, Punya anak atau tidak, Riwayat menyusui, Riwayat menstruasi:
- Menstruasi pertama pada usia berapa
- Keteraturan siklus menstruasi
- Menopause pada usia berapa Riwayat pemakaian obat hormonal Riwayat keluarga sehubungan dengan tumor payudara atau tumorlain Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologik Riwayat radiasi dinding dada
2. Pemeriksaan fisik
a. Status Generalis
b. Status Lokalis Payudara kanan dan kiri harus diperiksa Masa tumor
- Lokasi
- Ukuran
- Konsistensi
- Permukaan
- Bentuk dan batas tumor- Jumlah tumor
- Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, m. pektoralis dan
dinding dada
Perubahan kulit
- Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit
-
8/12/2019 Tumor Mamma
7/10
- Peu dorange, ulserasi Nipple
- Tertarik
- Discharge
- Erosi
- Krusta Penilaian infiltrasi ke kulit dan dinding dada
- Tangan diangkat tegak lurus ke atas dan turun ke bawah yang dinilai adalah
fiksasi kulit atau papilla mammae, aksila diamati untuk melihat
pembengkakkan limfonodi atau infeksi superfisialis.
- Manuver kontraksi muskulus pektoralis dengan kedua lengan menekan di
pinggang dengan penderita duduk. Penilaian dalam pemeriksaan ini adalah
mammae yang menderita tumor tampak lebih menonjol daripada mammae
yang normal dan daerah kulit yang melekuk (dimpling) atau terfiksir akan
terlihat lebih jelas.
Status kelenjar getah bening
- Kelenjar Getah Bening Aksila : Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu
sama lain atau jaringan sekitar.
-
Kelenjar Getah Bening Infraklavikula : Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksirsatu sama lain atau jaringan sekitar.
- Kelenjar Getah Bening Supraklavikula : Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir
satu sama lain atau jaringan sekitar.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Radiodiagnostik/ Imaging. Diharuskan ( recommended )
- USG payudara dan mamografi untuk tumor 5cm)
-
8/12/2019 Tumor Mamma
8/10
- CT scan
b. Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Blopsy- sitologi.
Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik curiga ganas.
c. Pemeriksaan Histopatologi ( Gold Standard Diagnostic )
Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan potong beku dan/atau parafin. Bahan
pemeriksaan histopatologi diambil melalui
Care biopsy Biopsi eksisional untuk tumor ukuran >3cm. Biopsi insisional untuk tumor
- Operabel ukuran > 3 cm operasi definitif.
- Inoperable .
Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan kelenjar getah bening. Pemeriksaan Imunohistokimia: ER, PR, c-erbm-2 (HER-2 nou), cathepsin-D dan
atau p53.
d. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan
perkiraan metastasis.
F. Penatalaksanaan
Sebelum merencanakan terapi tumor payudara, diagnosis klinis dan histopatologikserta tingkat penyebarannya harus dipastikan dahulu. Diagnosis klinis harus sama dengan
diagnosis histopatologik. Bila keduanya berbeda, harus ditentukan yang mana yang keliru.
Atas dasar diagnosis tersebut, termasuk tingkat penyebaran penyakit, disusunlah rencana
terapi dengan mempertimbangkan manfaat dan mudarat setiap tindakan yang akan diambil.
Bila bertujuan kuratif, tindakan radikal yang berkonsekuensi mutilasi harus dikerjakan demi
kesembuhan. Akan terapi, bila tindakannya paliatif, alasan nonkuratif menentukan terapi
yang akan dipilih.
Pembedahan
Untuk mendapat diagnosis histologi, biasanya dilakukan biopsi sehingga tindakan ini
dapat dianggap sebagai tindakan pertama pada pembedahan mammae.Dengan sediaan beku,
hasil pemeriksaan histopatologi dapat diperoleh dalam waktu 15 menit.Bila pemeriksaan
menunjukkan tanda tumor jinak, operasi diselesaikan.Akan tetapi, pada hasil yang
-
8/12/2019 Tumor Mamma
9/10
menunjukkan tumor ganas, operasi dapat dilanjutkan dengan bedah kuratif.Bedah kuratif
yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal, dan bedah konservatif merupakan eksisi
tumor luas.
Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke
dinding dada dan kulit mammae, atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur
sekitarnya.Tumor disebut mampu angkat (operable) jika dengan tindak bedah radikal seluruh
tumor dan penyebarannya di kelenjar limfe dapat dikeluarkan.
Bedah paliatif
Bedah paliatif pada kanker payudara hampir tidak pernah dilakukan.Kadang residif
lokoregional yang soliter dieksisi, tetapi biasanya pada awalnya saja tampak soliter, padahal
sebenarnya sudah menyebar sehingga pengangkatan tumor residif tersebut sering tidak
berguna.Kadang dilakukan amputasi kelenjar mammae pada tumor yang tadinya tidakmampu angkat karena ukurannya kemudian diperkecil oleh radioterapi.Walaupun tujuan
terapi tersebut paliatif, kadang ada yang berhasil untuk waktu yang sangat berarti.
Radioterapi
Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif dengan
mempertahankan mammae, dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif.
Radioterapi kuratif sebagai terapi tunggal lokoregional tidak begitu efektif, tetapi
sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif pada tumor yang relatif besar berguna.
Radioterapi paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik untuk waktu terbatas bila
tumor sudah tak mampu-angkat bila mencapai tingkat T4, misalnya ada perlekatan pada
dinding thoraks atau kulit.Pada penyebaran di luar daerah lokoregional, yaitu di luar kawasan
payudara dan ketiak, bedah payudara tidak berguna karena penderita tidak dapat sembuh.
KemoterapiKemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran sistemik,
dan sebagai terapi adjuvan.
Kemoterapi adjuvan diberikan kepada pasien yang pada pemeriksaan histopatologik pascabedah mastektomi ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.Tujuannya
adalah menghancurkan mikrometastasis yang biasanya terdapat pada pasien yang kelenjar
aksilanya sudah mengandung metastasis. Obat yang diberikan adalah kombinasi
siklofosfamid, metotreksat, dan 5-fluorourasil (CMF) selama enam bulan pada perempuan
-
8/12/2019 Tumor Mamma
10/10
usia pramenopause, sedangkan kepada yang pasca menopause diberikan terapi adjuvan
hormonal berupa pil antiestrogen.
Terapi hormonal
Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila penyakit menjadi sistemik akibat
metastasis jauh.Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi
karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua karsinoma
mammae peka terhadap terapi hormonal. Hanya kurang lebih 60 % yang bereaksi baik dan
penderita mana yang ada harapan memberi respons dapat diketahui dari uji reseptor
estrogen pada jaringan tumor.