tugas resume buku ilmu pendidikan islam

35
RESUME BUKU ILMU PENDIDIKAN ISLAM 1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam 2. Tahun Terbit : 2006 3. Penulis : Prof.Dr.H.Ramayulis 4. Penerbit : Kalam Mulia 5. Alamat Penerbit : Jl.Teladan No.2 Johar Baru V Jakarta 6. Jumlah Halaman : 384 halaman, 20 BAB 7. Cetakan : Kelima 8. No.ISBN : 979-8590-57-0 Page | 1

Upload: gillangrizky

Post on 05-Dec-2015

91 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Agama Islam

TRANSCRIPT

RESUME BUKU ILMU PENDIDIKAN ISLAM

1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam

2. Tahun Terbit : 2006

3. Penulis : Prof.Dr.H.Ramayulis

4. Penerbit : Kalam Mulia

5. Alamat Penerbit : Jl.Teladan No.2 Johar Baru V

Jakarta

6. Jumlah Halaman : 384 halaman, 20 BAB

7. Cetakan : Kelima

8. No.ISBN : 979-8590-57-0

Page | 1

Daftar Isi

Pengantar 2

Daftar Isi 3

Pembahasan 5

Bagian Pertama : Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Sistem 6

Bab 1 Pandangan Islam Terhadap Manusia 6

Bab 2 Konsep Dasar Pendidikan Islam 7

Bab 3 Hakekat Sistem Pendidikan Islam 9

Bab 4 Sistem Pendidikan Islam di Indonesia 10

Bab 5 Berbagai Sistem dalam Kehidupan Yang Mempengaruhi

Sistem Pendidikan Islam 11

Bagian Kedua : Pelaku Pendidikan Islam 11

Bab 6 Pendidik Dalam Pendidikan Islam 12

Bab 7 Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam 13

Bagian Ketiga : Komponen-komponen Dasar Pendidikan Islam 14

Bab 8 Dasar Pendidikan Islam 14

Bab 9 Tujuan Pendidikan Islam 16

Bab 10 Kurikulum Pendidikan Islam 17

Bab 11 Pendekatan dan Komunikasi Pembelajaran Pendidikan Islam 18

Bab 12 Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam 19

Bab 13 Media dan Sumber Pembelajaran Pendidikan Islam 20

Bab 14 Evaluasi dalam Pendidikan Islam 21

Bab 15 Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam 23

Bab 16 Manajemen Pendidikan Islam 24

Bab 17 Lembaga Pendidikan Islam 25

Bagian Keempat : Nuansa Pendidikan Islam 26

Bab 18 Periodisasi Pendidikan Islam (Pendidikan Seumur Hidup) 26

Bab 19 Demokrasi Pendidikan Islam 27

Bab 20 Reaktualisasi Pendidikan Islam 28

Page | 2

Penutup 29

Lampiran 30

Foto Kopi Sampul Buku 31

Foto Kopi Daftar Pustaka 32

Page | 3

PEMBAHASAN

Bagian Pertama : Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Sistem

Bab 1 Pandangan Islam Terhadap Manusia

Bab 2 Konsep Dasar Pendidikan Islam

Bab 3 Hakekat Sistem Pendidikan Islam

Bab 4 Sistem Pendidikan Islam di Indonesia

Bab 5 Berbagai Sistem dalam Kehidupan Yang Mempengaruhi Sistem Pendidikan Islam

Bagian Kedua : Pelaku Pendidikan Islam

Bab 6 Pendidik Dalam Pendidikan Islam

Bab 7 Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam

Bagian Ketiga : Komponen-komponen Dasar Pendidikan Islam

Bab 8 Dasar Pendidikan Islam

Bab 9 Tujuan Pendidikan Islam

Bab 10 Kurikulum Pendidikan Islam

Bab11 Pendekatan dan Komunikasi Pembelajaran Pendidikan Islam

Bab 12 Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam

Bab 13 Media dan Sumber Pembelajaran Pendidikan Islam

Bab 14 Evaluasi dalam Pendidikan Islam

Bab 15 Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam

Bab 16 Manajemen Pendidikan Islam

Bab 17 Lembaga Pendidikan Islam

Bagian Keempat : Nuansa Pendidikan Islam

Bab 18 Periodisasi Pendidikan Islam (Pendidikan Seumur Hidup)

Bab 19 Demokrasi Pendidikan Islam

Bab 20 Reaktualisasi Pendidikan Islam

Untuk lebih jelasnya marilah kita pelajari bab demi bab.

Page | 4

Bagian Pertama

Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Sistem

BAB 1

Pandangan Islam Terhadap Manusia

(Halaman 1 sampai 12)

Kata “manusia” menurut Al-Quraan berasal dari kata al-Insan, al-Basyar, dan al-

Nas. Manusia disebut al Insan berasala dari kata nasiya yang berarti lupa mengandung

makna bahwa manusia meilki kelebihan di antara mahluk lain tetapi juga mempunyai

kelemahan yaitu kadang lupa untuk tetap pada jalan Tuhan dalam bertindak. Manusia

disebut al-Basyar sebab manusia sebenarnya sama dengan mahluk lain yaitu tunduk pada

sunnatullah dan memiliki kesamaan dengan mahluk lainnya yaitu dari segi material atau

dimensi alamiah saja. Manusia disebut an-Nas sebab manusia itu keadaannya labil antara

tercela dan terpuji. Maka manusia merupakan mahluk allah yang unik dan sempurna.

Kedudukan manusia dimuka bumi adalah sebagai hamba allah seperti yang

diterangkan di Q.S Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya : dan aku tidak menciptakan jin

dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Selain itu kedudukan

manusia yaitu sebagai khalifah Allah di bumi artinya manusia bukan sekedar

menggantikan tetapi dengan arti yang luas dia harus mengikuti perintah yang digantikan

(Allah).

Untuk merealisasikan tugas dan fungsi manusia itu dapat ditempuh manusia lewat

pendidikan yang dapat mengembangkan kualitas manusia tanpa menghilangkan nilai-

nilai fitri yang dimilikinya. Pendidikan itu adalah pendidikan Islam.Dengan pendidikan

Islam manusia sebagai khalifah tidak akan berbuat sesuatu yang mencerminkan

kemungkaran kepada Allah, bahkan ia berusaha agar segala aktifitasnya sebagai khalifah

harus dilaksanakan dalam rangka ubudiyah kepada Allah SWT.

Page | 5

BAB 2

Konsep Dasar Pendidikan Islam

(Halaman 13 sampai 18)

Pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang berarti bimbingan

pada anak, dalam bahasa inggris yaitu education artinya bimbingan dan dalam bahasa

Arab yaitu tarbiyah atau artinya pendidikan. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok orang

agar menjadi dewasa. Pendidikan sama artinya dengan tarbiyah (pendidikan rabbani),

ta’lim (pengajaran yang bersifat memberikan), al-riyadhah (pelatihan) juga ta’dib

(pelatihan atau pembiasaan). Maka pendidikan Islam disebut tarbiyah Islamiyah.

Pendidikan dalam arti luas yaitu segala pengalaman belajar yang dilalui peserta

didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. Karakteristik pendidikan dalam arti

luas yaitu pendidikan berlangsung sepanjang hayat, lingkungan pendidikan adalah semua

yang berada di luar peserta didik, bentuk kegiatan mulai dari yang tidak disengaja sampai

kepada yang terprogram, tujuan pendidikan berkaitan dengan setiap pengalaman belajar,

dan tidak di batasi oleh ruang dan waktu.

Pendidikan dalam batasan sempit diartikan proses pembelajaran yang dilaksanakn

di lembaga pendidikan formal (sekolah/madrasah). Karakteristik pendidikan dalam arti

sempit yaitu masa pendidikan terbatas, lingkungan pendidikan berlangsung di

sekolah/madrasah, bentuk kegiatan sudah terprogram, dan tujuan pendidikan ditentukan

oleh pihak luar (sekolah/madrasah).

Pendidikan juga diartikan dalam batasan yang luas terbatas artinya segala usaha

sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah melalui

kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan yang diselenggarakan di lembaga pendidikan

formal, non formal dan informal dan dilaksanakan sepanjang hayat dalam rangka

menyiapkan peserta didik agar berperan dalam berbagai kehidupan. Karakteristik

pendidikan dalam arti luas terbatas yaitu masa pendidikan berlaku sepanjang hayat tetapi,

kegiatan pendidikan terbatas pada waktu tertentu, lingkungan pendidikan juga terbatas,

bentuk kegiatan pendidikan yaitu pendidikan, pengajaran dan latihan, tujuan pendidikan

merupakan kombinasi antara pengembangan potensi peserta didik degan social demand

Page | 6

BAB 3

Hakekat Sistem Pendidikan Islam

(Halaman 19 sampai 36)

Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti cara, strategi.

Dalam bahsa Inggris yaitu system yang berarti system, susunan, dan cara. Menurut Roger

A Kanfman, system yaitu suatu totalitas yang tersusun dari bagian-bagian yang bekerja

secara sendiri-sendiri (independent) atau bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil

atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.

Sistem pendidikan ada empat unsur yaitu kegiatan pendidikan (pendidikan oleh

diri sendiri, lingkungan, dan oleh seseorang terhadap orang lain), binaan pendidikan

(jasmani, akal, dan qalbu), tempat pendidikan (rumah tangga, sekolah, dan masyarakat),

dan komponen pendidikan (dasar, tujuan, peserta didik, materi, metode, media dan

evaluasi).

Proses pemecahan masalah yang logis untuk mencapai hasil pendidikan secara

efektif dan efisien yaitu pendekatan system. Model perumusan system pendidikan Islam

yaitu model idealistik dan model pragmatis.

Perbedaan system pendidikan Islam dengan non Islam yaitu system ideology

Islam adalah tauhid yangbersumber Al Quran dan As Sunnah sedangkan non Islam

bersumber pada mateailisme, ateisme, sosialisme, danlainnya, system nilai pendidikan

Islam bersumber pada al-Quran dan As-Sunnah sedangkan non Islam bersumber pada

nilai yang lain, orientasi pendidikan Islam yaitu pada duniawi dan ukhrowi sedangkan

non Islam orientasi duniawi semata.

Prinsip pendidikan Islam adalah implikasi dari karakteristik atau cirri-ciri manusia

menurut Islam, pendidikan integral yang terpadu, pendidikan yang seimbang, pendidikan

yang universal, dan pendidikan yang dinamis.

Page | 7

BAB 4

Sistem Pendidikan Islam di Indonesia

(Halaman 37 sampai 45)

Sistem pendidikan nasional yaitu keseluruhan komponen pendidikan yang saling

terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Semua prinsip, fungsi,

jenjang pendidikan, jenis pendidikan, dan lain-lain diatur dalam UU No.20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kedudukan pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional adakalanya

sebagai mata pelajaran yaitu mata pelajaran pendidikan agama Islam dan adakalanya juga

sebagai lembaga misalnya perguruan tinggi agama Islam.

Peran pendidikan Islam sebagai mata pelajaran yaitu mempercepat proses

pecapaian tujuan pendidikan nasional, dan memberikan nilai kepada mata pelajaran

umum sedangkan peran pendidikan Islam sebagai lembaga yaitu berperan mencerdaskan

kehidupan bangsa, lebaga pendidikan Islam bersama satuan pendidikan lain bersama-

sama menuntaskan pelaksanaan wajib belajar 9 tahun, memberi kesempatan untuk belajar

kepada siswa yang tidak berkesempatan memasuki lembaga pendidikan formal.

Page | 8

BAB 5

Berbagai Sistem dalam Kehidupan Yang Mempengaruhi

Sistem Pendidikan Islam

(Halaman 46 sampai 54)

Sistem pendidikan Islam terintegrasi dengan semua sistem dalam kehidupan

manusia yang melibatkan banyak pihak dan unsur yang saling mempengaruhi. Sistem

pendidikan Islam dalam perkembangan dipengaruhi sistem ekonomi, politik, sosial-

budaya dan lainnya.

Pendidikan dan ekonomi adalah system yang mempunyai pengaruh timbal balik,

saling mengait dan menunjang karena di satu segi, institusi pendidikan mampu

menghasilkan tenaga kerja dan membentuk manusia-manusia yang sanggup membangun

ekonomi masyarakat dan negara, sebaliknya ekonomi merupakan tulang punggung

kehidupan bangsa yang menentukan maju-mundurnya, kuat-lemahnya, lambat-cepatnya

suatu proses pembudayaan bangsa yang merupakan salah satu fungsi pendidikan.

Pengaruh sistem politik terhadap pendidikan Islam adalah adanya kebijaksanaan

pemerintahan suatu negara yang memberikan perhatian serta dukungan, baik moral

maupun materiil untuk terlaksananya pendidikan Islam. Namun, pendidikan yang

bermutu juga mempengaruhi lajunya perkembangan politik yang ada.

Pengaruh sosial budaya dalam pendidikan Islam sangat besar yaitu pada masa

laluj pesantren banyak dipengaruhi oleh masyarakat yang identik dengan pemikiran

tradisional yang beranggapan bahwa pendidikan Islam hanya membaca al-Quraan dan

ilmu agama semata tetapi sekarang muncul pesantren yang selain mengajarkan ilmu-ilmu

agama juga mengajarkan ilmu sains dan teknologi sebaliknya masyarakat modern

membutuhkan pendidikan keimanan, ibadah dan akhlak karena semakin intensnya terjadi

kemerosotan akhlak dikalangan anak-anak mereka karena pengaruh arus globalisasi.

Page | 9

Bagian Kedua

Pelaku Pendidikan Islam

BAB 6

Pendidik dalam Pendidikan Islam

(Halaman 55 sampai 76)

Secara etimologi pendidik itu besawal dari kata murabbi, muallim, dan muaddib

yang artinya pendidik tetapi sertingnya disebut muallim. Di Indonesia disebut guru yaitu

orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran disekolah atau di kelas lebih

khususnya orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut

bertanggungjawab dalam membentuk anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.

Dalam pendidikan Islam ada berbagai macam pendidik yaitu Allah, Nabi Muhammad

SAW, Orangtua, guru.

Dalam ajaran Islam pendidik sangatlah dihargai. Hal ini dijelaskan Allah dalam

firmannya Q.S.Al-Mursalat yaitu “Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan

berilmu pengetahuan beberapa derajat”. Selain itu berdasarkan hadis dikatakan bahwa

“tinta para ulama lebih tinggi nilainya dibandingkan darah para syuhada (H.R.Abu Daud

dan Tirmidzi)”. Dari firman Allah dan sabda RasulNya kita dapat mengetahui betapa

tingginya kedudukan orang yang mempunyai ilmu pengetahuan (pendidik). Di

masyarakat pendidik juga sangat dihormati dan disegani oleh masyarakatnya.

Tugas pendidik yang utama yaitu mengemban misi untuk mengajarkan dan

mengajak manusia agar menaati hukum Allah, menyempurnakan, dan menyucikan hati

mendekat kepada Allah. Pendidik bertugas merencanakan dan melaksanakan program

pelajaran, mengarahkan peserta didik menuju tingkat kedewasaan yang berkepribadian

insan kamil, kemudian harus memimpin serta mengendalikan diri sendiri, peserta didik

dan masyarakat yang terkait.

Tanggung jawab pendidik itu besar yaitu bukan saja tanggung jawab moral sorang

pendidik terhadap peserta didik dan melaksanakan kode etik pendidik (pendidikan umum

Page | 10

dan pendidikan Islam) tetapi juga mempertanggungjawabkan atas semua tugas yang

dilaksanakan kepada Allah. Namun, pendidik juga mempunyai hak yaitu diberi gaji dan

mendapatkan penghargaan.

BAB 7

Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam

(Halaman 77 sampai 120)

Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, peserta didik yaitu anggota masyarakat yang berusaha mengembangakan

dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Peserta didik mempunyai beberapa kebutuhan yaitu kebutuhan : fisik, social, mendapat

status, mandiri, berprestasi, ingin disayangi dan dicintai, untuk curhat,dan kebutuhan

untuk memiliki falsafat hidup. Dimensi peserta didik yaitu dimensi fisik, akal, akhlak,

rohani, seni, dan sosial.

Intelegensi atau intelleigence atau al-dzaka artinya pemahaman atau

kesempurnaan sesuatu atau kapasitas umum dari seseorang yang dapat dilihat pada

kesanggupan pikirannya. Dalam mengatasi tuntutan kebutuhan-kebutuhan baik keadaan

rohaniah secara umum yang dapat disesuaikan dengan problem-problem kondisi-kondisi

yang baru di dalam kehidupan.Kecerdasan atau intelegensi dibagi menjadi 4 yaitu

kecerdasan intelektual, keceerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan

qalbu.

Kepribadian menurut Allport yaitu susunan yang dinamis di dalam sistem psiko-

fisik seseorang yang menentukan prilaku dan pikirannya yang bercirikan

khusus.Kepribadian menurut Islam ada dua yaitu kepribadian kemanusiaan dan

keperibadian kewahyuan. Ciri khas kepribadian muslim yaitu terwujudnya prilaku mulia

sesuai dengan tuntunan Allah.

Proses pembentukan kepribadian muslim secara perorangan yaitu pendidikan pra

lahir, pendidikan oleh orang lain, pendidikan oleh diri sendiri. Untuk kepribadian muslim

Page | 11

secara ummah maka dengan memantapkan kepribadian individu muslim juga dapat

dengan menyiapkan kondisi dan tradisi yang diisi dengan akhlak islami sehingga

memungkinkan terbentuknya kepribadian ummah. Untuk kepribadian samawi maka

prosesnya dengan catra membina nilai-nilai keIslaman dalam hubungan dengan Alloh.

Etika murid merupakan hal penting sebab harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar

mengajar baik langsung atau tidak langsung.

Bagian Ketiga

Komponen-komponen Dasar Pendidikan Islam

BAB 8

Dasar Pendidikan Islam

(Halaman 121 sampai 131)

Dasar pendidikan Islam didasarkan kepada falsafah hidup umat Islam dan tidak

didasarkan kepada falsafah hidup suatu Negara, sebab sistem pendidikan Islam tersebut

dapat bdilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Ada tiga kategori pendidikan Islam yaitu dasar pokok, dasar tambahan dan dasar

operasional. Dasar pokok pendidikan Islam yaitu Al-Quraan dan AsSunnah. Pada

hakekatnya Al-Quran itu adalah perbendaharaan yang besar untuk kebudayaan manusia,

terutama bidang kerohanian. Ia pada umumnya merupakan kitab pendidikan

kemasyarakatan , moril (akhlak), dan spiritual. Sunnah dijadikan dasar pendidikan Islam

karena sunnah menjadi sumber utama pendidikan Islam karena Allah SWT menjadikan

Muhammad SAW sebagai teladan bagi umatnya.

Dasar tambahan yaitu meliputi perkatan, perbuatan dan sikap para sahabat serta

ijtihad, maslahah mursalah, dan Urf.

Dasar operasional pendidikan Islam yaitu dasar yang terbentuk sebagai aktualisasi dasar

ideal. Ada enam dasar yaitu :

• dasar histories : dasar yang memberikan andil kepada pendidikan dari hasil pengalaman

masa lalu yang berupa peraturan dan budaya masyarakat.

Page | 12

• dasar social : dasar yang memberikan kerangka budaya dimana pendidikannya itu

berkembang seperti mengembangkan budaya

• dasar ekonomi : dasar yang memberikan perspektif terhadap potensi manusia berupa

materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya yang bertanggungjawab terhadap

anggaran pembelanjaan maka kebijakan pendidikan harus mempertimbangkan faktor

ekonomis.

• dasar politik : dasar yang memberikan bingkai dan ideoplogi dasar yang diugunakan

sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan , maka dalam mencapai tujuan pendidikan

hendaknya harus bertolak dari dasar ideologi

• dasar psikologis : keberhasilan pendidikan dalam mencapai tujuan harus memilki

informasi tentang watak peserta didik, pendidik, pengukuran dan penilaian yang terbaik

• dasar fisiologis : dasar yang memberikan kemampuan memilih yang terbaik,

memberikan arah suatu sistem, mengontrol dan memberikan arah kepada semua dasar-

dasar operasional lainnya.

BAB 9

Tujuan Pendidikan Islam

(Halaman 132 sampai 148)

Tujuan mememiliki kesamaan arti dengan ghayat, andaf, maqasid, (dalam bahasa

Arab), dan goal, purpose, aim (dalam bahasa inggris) yang berarti arah atau maksud yang

hendak dicapai. Tujuan pendidikan yaitu arah atau tujuan yang ingin dicapai oleh suatu

institusi pendidikan.

Tahap-tahap tujuan pendidikan Islam yaitu tujuan tertinggi, tujuan umum, tujuan

khusus dan tujuan sementara. Tujuan tertinggi pendidikan Islam yaitu menjadi hamba

Allah, mengantarkan subjek didik menjadi khalifah Allah di bumi, untuk memperoleh

kesejahteraan hidup di dunia dan akherat baik individu maupun masyarakat. Tujuan

umumnya yaitu pendidikan harus diarahkan untuk mencapai pertumbuhan keseimbangan

kepribadian manusia menyeluruh, melalui latihan jiwa, intelek, jiwa rasional, perasaan

Page | 13

dan penghayatan lahir. Tujuan khususnya yaitu diantaranya memperkenalkan kepada

generasi muda akan akidah Islam, dasar-dasarnya, asal-usul ibadat, dan cara-cara

melaksanaknnya dengan betul,menanamkan keimanan, menanamkan rasa cinta pada Al

Quraan, membersihkan jiwa dari sifat tercela, dan lainnya. Tujuan sementara pendidikan

Islam yaitu tujuan yang akan dicapai setelah siswa diberi sejumlah pengalaman tertentu

yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal yang disini dimisalkan

bahwa bentuk insane kamil dalam bentuk ubudiyahnya sudah mulai nampak meskipun

dalam ukuran sederhana.

Aspek tujuan pendidikan Islam yaitu tujuan jasmani (membentuk manusia yang

sehat jasmani dan punya ketrampilan tinggi), tujuan rohani (terbentuknya akhlak mulia),

tujuan akal (mampu memahami dan menganalisa fenomena ciptaan Allah), tujuan sosial

(terciptanya keharmonisan dalam masyarakat).

Ranah tujuan pendidikan Islam yaitu ranah kognitif (pengetahuan tentang sholat),

afektif (pengaruh sholat terhadap mental), performance (khusu’, tawadu’ dan

tuma’ninah), psikomotorik (pengamalan sholat), dan ranah konatif (niat melakukan

sholat.

BAB 10

Kurikulum Pendidikan Islam

(Halaman 149 sampai 168)

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya pelari dan curare

yang berarti tempat berpacu. Kurikulum artinya jarak yang harus ditempuh. Secara

terminology kurikulum yaitu semua kegiatan yang diberikan kepada peserta didik dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan dan erada di bawah tanggung jawab sekolahlebih

khususnya hasil belajar yang diharapkan.

Jika diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam kurikulum berfuingsi

sebagai pedoman pendidik untuk membimbing peserta didiknya kea rah tujuan tertinggi

pendidikan Islam.

Page | 14

Komponen kurikulum meliputi tujuan, isi kurikulum, media (sarana dan pra sarana),

strategi, proses pembelajaran, dan evaluasi.

Kerangka dasar kurikulum pendidika Islam yaitu tauhid dan perintah membaca ayat-ayat

Allah yang meliputi ayat Allah yang erdasarkan wahyu, ayat Allah yang adsa pada diri

manusia, dan ayat Allah yang terdapat di alam semesta di luar diri manusia.

Dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam yaitu dasar: agama, falsafah, psikologi,

sosial, dan dasar organisatoris.

Prinsip-prinsip penyusunan kurikulum yaitu prinsip: yang berasaskan islam termasuk

ajaran dan nilai-nilainya, prinsip mengarahkan kepada tujuan, prinsip integritas,

relevansi, fleksibilitas, efisiensi, kontinuitas dan kemitraan, individualitas, kesamaan,

kedinamisan,keseimbangan dan prinsip efektifitas.

Ilmu dikategorikan menjadi dua yaitu ilmu sebagai perennial dan acquired.

Orientasi kurikulum pendidikan Islam yaitu orientasi pelestarian nilai, orientasipada

peserta didik, orientasi masa depan IPTEK, Orientasi pada social demand, orientasi pada

tenaga kerja dan orientasi pada penciptaan lapangan kerja.

BAB 11

Pendekatan dan Komunikasi Pembelajaran Pendidikan Islam

(Halaman 169 sampai 183)

Pendekatan merupakan semua cara yang digunakan siswa untuk menunjang

kefektifan dan keefisiensiandalam proses pembelajaran materi tertentu. Pendekatan yang

digunakan dalam pendidikan Islam yaitu pendekatan pengalaman, pembiasaan,

emosional, rasional, fungsional, dan terpadu.

Komunikasi yaitu proses penyampaian pesan padi komunikator kepada

komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Aspek komunikasi yaitu

komunikasi harus dipandang sebagai proses, komunikasi menyangkut aspek manusia dan

bukan manusia, dan komunikasi menyangkut aspek informasi atau keterangan. Salah satu

nsur komunikasi yaitu komunikator. Pola komunikasi diantaranya komunikasi satu arah,

Page | 15

dua arah, dan banyak arah. Bahasa komunikasi menurut Al Quraan itu sebagai berikut :

qaulan ma’rufan (ucapan yang baik), qaulan kariman (ucapan yang mulia), qaulan

maisuran (ucapan yang ringan), qaulan laiyinan (ucapan yang simpatik mudah dicerna),

qaulan balighan (ucapan yang membekas), dan qaulan sadidan (Ucapan yang benar)

.

BAB 12

Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Islam

(Halaman 184 sampai 201)

Metode dalam bahasa Arab yaitu thariqah yang berarti langkah-langkah strategis

yang disipakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Metode mengajar dapat diartikan cara

yang digunakan seorang guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya

proses pembelajaran.

Metode pendidikan Islam berdasarkan pada dasar agama Islam yang menjadi

sumber ajarannya yaitu Al Quraan dan Al hadis (dasar agamis), kondisi biologis anak

menjadi acuan dalam memilih metode (kondisi biologis), perkembangan dan kondisi

psikis peserta didik (dasar psikologis), dan dasar sosiologis

Prinsip-prinsip metode pendidikan yaitu metode harus: memanfaatkan teori

kegiatan mandiri, memanfaatkan hukum pelajaran, berawal dari apa yang sudah diketahui

oleh peserta didik, didasarkan atas teori dan praktek yang terpadu dengan baik yang

bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran, memperhatikan perbedaan individual,

merangsang kemempuan berpikir dan nalar peserta didik, diseseuaikan dengan kemajuan

peserta didik, dll

Dalam meenggunakan metodenya yaitu memilih metode yang tepat untuk peserta

didik. Metode pendidikan islam antara lain metode ceramah, tanya jawab, pemberian

tugas, diskusi, demonstrasi, eksperimen, kerja kelompok, targhib dan tarhib, kisah, serta

amsal. Teknik mengajar dalam pendidikan Islam yaitu mendidik melalui: keteladanan,

kebiasaan, nasihat dan cerita, disiplin, partisipasi, dan pemeliharaan.

Page | 16

BAB 13

Media dan Sumber Pembelajaran Pendidikan Islam

(Halaman 202 sampai 219)

Alat dan media pendidikan merupakan sarana yang membantu proses

pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indra pendengaran dan penglihatan

sehingga pemahaman murid lebih cepat dan akan memilkii akhlak yang mulia. Maka

pendidikan Islam akan tercapai secara efektif dan efisien.

Alat pendidikan Islam yaitu bersifat benda (kaset, radio, TV, dll) dan ada yang

bersifat non benda (keteladanan, perintah / larangan, ganjaran dan hukuman, dan

lainnya). Sumber belajar yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat

dimana bahan pelajaran didapatkan. Macamnya sumber belajar pendidikan Islam yaitu

sumber pokok (Al Quraan dan Al Hadis) dan sumber tambahan (manusia sumber, bahan

pengajaran, situasi belajar, Mass Media, alat perlengkapan belajar, aktivitas, alam

lingkungan dan perpustakaan).

Fungsi sumber belajar yaitu meningkatkan produktifitas pendidikan, memberikan

kemungkinan pendidikan bersifat lebih individu, memberikan dasar yang lebih ilmiah

terhadap pengajaran, lebih memantapkan pengajaran, dan memungkinkan belajar secara

seketika.

Langkah-langkah pemanfaatan sumber belajar yaitu identifikasik kebutuhan daya,

mengidentifikasi potensi sumber belajar yang ada dan dimanfaatkan untuk pembelajaran,

pengelompokan sumber belajar dalam kelompok, mencari dan menganalisis relevansi

antara kelompok sumber belajar dengan mata pelajaran yang diampu guru, menentukan

materi dan kompetensi untuk pembelajaran, dan pemanfaatan sumber-sumber belajar

dalam pembelajaran.

Page | 17

BAB 14

Evaluasi Dalam Pendidikan Islam

(Halaman 220 sampai 234)

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation akar kata dari value yang

berarti nilai jadi evaluasi pendidikan itu penilaian secara terncana, sitematik, dan

berdasarkan tujuan yang jelas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan.

Evaluasi pendidikan Islam berarti kegiatan menentukan taraf kemajuan pendidikan dalam

pendidikan Islam.

Pendidik melakukan evaluasi di sekolahnya untuk mengetahui peserta didik yang

mana yang terpandai dan terbodoh di kelasnya, untuk mengetahui apakah bahan yang

diajarkan sudah dimiliki oleh peserta didik atau belum,untuk mendorong persaingan yang

sehat, antara sesama peserta didik, untuk mengetahui perkembangan peserta didik setelah

mengalami didikan, untuk mengetahui tepat tidaknya guru memilih bahan, metode, dan

berbagai penyesuaian dalam kelas, dan sebagai laporan kepada orangtua peserta didik

adalam bentuk rapor, ijazah, piagam dan sebagainya.

Prinsip umum evaluasi meliputi: valid, berorientasi kepada kompetensi,

berkelanjutan, menyeluruh, bermakna, adil, objektif, terbuka, ikhlas, praktis, dicatat, dan

akurat. Prinsip khusus evaluasi yaitu adanya penilaian yang digunakan yang

memungkinkan adanya kesempatan terbaik dan maksimal bagi peserta didik

menunjukkan kemampuan hasil belajar mereka dan setiap guru mampu melaksanakan

prosedur penilaian dan pencatatan secara tepat prestasi dan kemampuan serta hasil belajar

yang dicapai peserta didik.

Penilaian ada empat yaitu penilaian: formatif, sumatif, penempatan, dan

diagnostik. Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yaitu proses pengumpulan, pelaporan, dan

penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta dengan menerapkan

prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan

konsisten, serta mengidentifikasipencapaian kompetensi dan hasil belajar pada mata

pelajaran yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang arus dan

telah dicapai disertai dngan petunjuk kemampuan belajar peserta didik dan pelopornya.

Page | 18

Fungsi PBK bagi peserta didik yaitu dalam mewujudkan dirinya dalam mengubah

dan mengembangkan penilaiannya dengan mengubah atau mengembangkan performans

prilakunya kearah positif dan progresif seta mendapatkan kepuasan atas apa yang

dikerjakan. Sedangkan Fungsi PBK bagi guru yaitu menetapkan berbagai metode dan

media yang relevan dengan kompetensi yang akan dicapai pada proses pembelajaran.

Tujuan PBK yaitu mengetahui kemajuan belajar peserta didik mengetahui tingkat

kefektifan dan keefisiensi berbagai komponen pembelajaran yang dipergunakan guru

dalam jangka waktu tertentu, dan menentukan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran.

Aspek yang dinilai PBK meliputi kumpulan kerja peserta didik, hasil karya, penugasan,

kinarja, tindakan dan tes tertulis.

Bentuk penilaiannya PBK yaitu: kuis, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian,

tugas individu, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan, dan ujian praktek.

Langkah penilaian PBK yaitu penentuan tujuan evaluasi, penyususnan kisi-kisi soal,

“review dan revisi” soal, uji coba, penyusunan soal, penyajian tes, scorsing, pengolahan

hasil tes, pelaporan hasil tes, dan pemanfaatn hasil tes.

BAB 15

Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam

(Halaman 235 sampai 258)

Belajar yaitu suau proses perubahan tingkah laku individu yang diperoleh dari

pengalaman tertentu. Mengajar yaitu pemindahan pengetahuan yang sumbernya Illahi

dan manusiawi. Pembelajaran yaitu suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur

manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran pendidikan Islam artinya sama hanya

proses maupun hasilnya selalu inhern dengan keIslaman.

Prinsip-prinsip pembelajaran yaitu aktivitas, azas motivasi, azas individualitas,

azas keperagaan, azas ketauladanan, azas pembiasaan, aas korelasi, serta azas minat dan

perhatian,

Page | 19

BAB 16

Manajemen Pendidikan Islam

(Halaman 259 sampai 275)

Manajemen yaitu diambil dari bahasa Inggris management yang berarti

pengelolaan. Dalam bahasa Arab al tadbir yaitu pengaturan. Manajemen dalam

pendidikan Islam merupakan proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki

(umat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun perangkat

lunak. Sistem manajemen pendidikan Islam yaitu proses yang koordinatif, sistematik dan

integrative.

Administrasi yaitu proses secara umum terhadap usaha perorangan atau

kelompok, sipil atau militer, dalam skala besar atau kecil. Organisasi menurut Louis A

Allan yaitu sebuah mekanisme atau struktur yang mengupayakan berbagai hal untuk

bekerja sama secara efektif. Hubungannya yaitu administrasi dalam sebuah organiasi

yang dinamis harus dimanifestasikan dalam bentuk aktifitas-aktifitas konkret. Akifitas

konkret itu adalam manajemen. Prinsip manajemen yaitu : ikhlas, kejujuran, amanah,

adil, tanggung jawab, dinamis, praktis, dan felsibel. Aspek manajemen pendidikan Islam

yaitu manajemen yang mengacu pada aspek institusi, struktural, personalia, informasi,

tekhnik dan lingkungan. Fungsi manajemen adalah untuk perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan.

BAB 17

Lembaga Pendidikan Islam

(Halaman 276 sampai 292)

Lembaga pendidikan Islam yaitu suatu bentuk organisasi yang diadakan untuk

mengembangkan lembaga-lembaga Islam, dan mempunyai pola-pola tertentu dalam

memerankan fungsinya, serta mempunyai struktur sendiri yang dapat mengikat individu

yang dibawah naungannya, sehingga ini merupakan kekuatan hukum sendiri.

Page | 20

Jenis-jenis lembaga pendidikan Islam dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu :

aspek azas ajaran Islam (dibagi dua yaitu lembaga yang tetap seperti rukun iman, rukun

Islam, thaharah, ihsan, iklas, dan takwa sedangkan lembaga yang berubah meliputi

ijtihad, fikih, akhlak, lembaga social, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga seni,

dan lainnya.), aspek penanggung jawabnya (lembaga pendidikan informal/keluarga,

lembaga pendidikan formal/ sekolah/madrasah, dan lembaga pendidikan non

formal/masyarakat), serta aspek waktu dan tempat (periode pembinaan, keemasan,

kemunduran, stagnasi, dan modern).

Bagian Keempat

Nuansa Pendidikan Islam

BAB 18

Periodisasi Pendidikan Islam

(Halaman 293 sampai 322)

Islam mengakui adanya pendidikan seumur hidup sebab perjalanan manusia

melalui tahapan-tahapan tertentu, maka pembahasan pendidikannya harus difokuskan

pada tahapan-tahapan itu. Adapun periode pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan

prenatal (pemilihan jodoh dan pernikahan), dan pendidikan pasca natal (pendidikan bayi,

kanak-kanak, anak-anak, dan dewasa).

Persiapan pendidikan dimulai sejak pemilihan jodoh sebab diharapkan nantinya

diharapkan menghasilkan manusia yang bermartabat di masa depan melalui proses

pendidikan. Pada masa pernikahan hingga kehamilan itu kontak psikis antara orang tua

dengan si janin itulah sebenarnya yang disebut pendidikan.

Pada masa bayi(0-2 tahun) secara lahiriyah dia pasif terhadap agama tetapi berkat

perkembangan semua indranya dia sebenarnya aktif mencari, mendapatkan, dan

mengenal sesuatu yang baru.

Page | 21

Pada masa kanak-kanak(2-6 tahun) kebiasaan dan pembiasaan pada anak sangat

penting bagi keberhasilan pendidikan. Metode yang digunakan pada masa anak-anak(6-

12 tahun) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan latihan, kemudian berangsur-angsur

diberikan penjelasan secara logis maknawi. Pada fase remaja hendanya dalam mendidik

anak yaitu mengembangkan potensi mereka, membuka dialog dan menyadarkan mereka

akan status sosial,dan lainya.

Pendidikan pada masa dewasa yaitu melalui majlis ta’lim yang sarat dengan

dzikrullah agar tenang menghadapi hidup yang modern yang didominasi materi dan

kepentingan duniawi.

BAB 19

Demokrasi Pendidikan Islam

(Halaman 323 sampai 337)

Demokrasi pendidikan yaitu suatu pandangan yang mengutamakan persamaan

hak, kewajiban dan perlakuan oleh tenaga kependidikan terhadap peserta didik dalam

proses pendidikan. Prinsip demokrasi yaitu kebebasan, penghormatan terhadap manusia,

persamaan, dan pembagian kekuasaan. Bentuk demokrasi pendidikan Islam yaitu

kebebasan bagi pendidik dan peserta didik (kebebasan berkarya, kebebasan dalam

mengembangkan potensi, kebebasan dalam berpendapat), persamaa terhadap peserta

didik dalam pendidikan Islam, dan penghormatan akan martabat individu dalam

pendidikan Islam.

Praktek pendidikan Islam sangat akrab dengan prinsip-prinsipkebabasan dan

demokrasi. Islam menyerukan adanya prinsip persamaan dan peluang yang sama dalam

belajar sehingga terbukalah kesadaran untuk belajar bagi semua orang.

Page | 22

BAB 20

Reaktualisasi Pendidikan Islam

(Halaman 338 sampai 348)

Kuantitas pendidikan Islam di Indonesia sekarang menunjukan perkembangan

dinamis tetapi dari segi kualitas masih dipertanyakan. Hal itu dikarenakan masih

banyaknya masalah dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam, kualitas guru belum

memadai, terbatasnya dana dan SDM, produktifitas lembaga kurang bermutu, dan

lainnya.

Dalam menghadapi pasar bebas maka lembaga pendidikan Islam harus

meningkatkan daya saing yang sungguh-sungguh dan terencana, sehingga layak bersaing

dipergaulan internasional, membuka program studi yang bervariasi, melaksanakan

akuntabilitas, dan harus melaksanakan evaluasi.

Dalam menghadapi otonomi daerah maka lembaga pendidikan Islam (LPI) tidak

lagi harus tampil uniform dan tunggal untuk seluruh wilayah Indonesia, perlu adanya

kerjasama antara Departemen Agama dan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan

pendidikan Islam, LPI harus melakukan reorientasi terhadap persoalan normative-

filosofis yang sering diperdebatkan, adanya perubahan paradigm dalam praktek

pendidikan. Perubahan paradigm itu misalnya :pengelola tenaga kependidikan harus

prefesional dan efektif, pembiayaan pendidikan tidak hanya diperoleh dari kas Negara

tetapi yang lebih uuytama dari lembaga dan dari masyarakat, melakukan reformasi dalam

sistem pembelajaramn, demokratisasi dalam proses pendidikan, melaksanakan efisiensi

pendidikan, sasaran akhir mkurikulum adalam pengalaman belajar, evaluasi belajar

secara teratur dan berkelanjutan, serta pembudayaan kualitas bagi setiap warga lembaga

pendidikan Islam dapat dilakukan dengan meningkatkan profesionalitas personil

madrasah.

Page | 23

PENUTUP

Buku ini tampil dengan sangat menarik disertai bahasanya yang mudah dipahami dan

mudah dicerna oleh semua kalangan khususnya para mahasiswa. Buku ini menerangkan

materi seputar Pendidikan Islam khususnya di Indonesia

Dengan buku diharapkan sebagai calon guru atau pendidik kita memahami apa

sebenarnya pendidikan Islam sehingga saat kita sudah menjadi pendidik kelak dapat

mempraktekannya.

Buku ini laris dipasaran dengan bukti pada tahun 2006 sudah mencapai cetakan yang

kelima. Para peminatnya mungkin beranggapan bahwa buku ini murah tetapi isinya

sangat baik sehingga para konsumen lebih condong memilih buku ini.

Terima kasih atas segala perhatian, kami menantikan sarandan kritik yang membangun.

Mohon maaf atas segala kekurangan.

Page | 24