resume buku islam tuntunan dan pedoman hidup

64
BAB I PENDAHULUAN A. Garis Besar Isi Buku Buku yang berjudul “Islam : Tuntunan dan Pedoman Hidup” yang digunakan buku ajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang digunakan sebagai buku pedoman dalam pembelajaran PAI di Kelas, diharapkan mampu bermanfaat bagi mahasiswa dan digunakan sebagai tuntunan dalam menjalani hidup untuk kebahagiaan dunia akhirat dan sebagai sumber nilai dan pedoman yang mengantarkan mahasiswa dalam mengembangkan profesi dan kepribadian Islam. Secara Garis besar buku yang berjudul “Islam : Tuntunan dan Pedoman Hidup” terdiri dari 15 bab, dimana setiap bab membahas pokok-pokok Islam masing-masing, Bab 1 menjelaskan tentang bagaimana mahasiswa memaknai makna tujuan dan metodologi dalam memahami Islam. Bab 2 menjelaskan tentang bagaimana memahami pengertian Manusia, Agama, dan Islam. Bab 3 mengajarkan kita untuk lebih memahami tentang Keimanan dan Ketakwaan sesuai dengan Al- Quran dan Hadits. Bab 4 menhuraikan tentang Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam pertama. Bab 5 diharapkan mampu memahami Hadits sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Quran. Bab 6 bertujuan agar memahami dan menjelaskan tentang Itjihad sebagai Pengembangan Hukum Islam. Bab 7 menjelaska pokok-pokok Islam mengenai Syariah, Fikih, dan Hukum Islam. Bab 8 mengajarkan tentang 1

Upload: kamal-fahrurizal

Post on 27-Jun-2015

2.470 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Garis Besar Isi Buku

Buku yang berjudul “Islam : Tuntunan dan Pedoman Hidup” yang digunakan

buku ajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang digunakan sebagai buku

pedoman dalam pembelajaran PAI di Kelas, diharapkan mampu bermanfaat bagi

mahasiswa dan digunakan sebagai tuntunan dalam menjalani hidup untuk kebahagiaan

dunia akhirat dan sebagai sumber nilai dan pedoman yang mengantarkan mahasiswa

dalam mengembangkan profesi dan kepribadian Islam.

Secara Garis besar buku yang berjudul “Islam : Tuntunan dan Pedoman Hidup”

terdiri dari 15 bab, dimana setiap bab membahas pokok-pokok Islam masing-masing,

Bab 1 menjelaskan tentang bagaimana mahasiswa memaknai makna tujuan dan

metodologi dalam memahami Islam. Bab 2 menjelaskan tentang bagaimana memahami

pengertian Manusia, Agama, dan Islam. Bab 3 mengajarkan kita untuk lebih memahami

tentang Keimanan dan Ketakwaan sesuai dengan Al-Quran dan Hadits. Bab 4

menhuraikan tentang Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam pertama. Bab 5 diharapkan

mampu memahami Hadits sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Quran. Bab 6

bertujuan agar memahami dan menjelaskan tentang Itjihad sebagai Pengembangan

Hukum Islam. Bab 7 menjelaska pokok-pokok Islam mengenai Syariah, Fikih, dan

Hukum Islam. Bab 8 mengajarkan tentang bagaimana memahami Pola Ibadah sebagai

bagian dari Aspek Ritual Umat Muslim. Bab 9 menjelaskan tentang Bagaimana

Membangun Keluarga yang Islami. Bab 10 memaparkan tentang Makanan dan

Minuman dalam Islam. Bab 11 menjelaskan dan maparkan tentang Konsep dasar

ekonomi dan Transaksi dalam Sistem Muamalah Islam. Bab 12 mengajarkan

bagaimana car Menanamkan Etos kerja dan Enterpreuneurship ( Kewirausahaan )

dalam Islam. Bab 13 menjelaskan tentang Akhlak dan Tashawuf. Serta Bab 14

mengenai Dakwah dan Amar Ma’ruf Nahyi Munkar, dan yang terakhir menjelaskan

tentang Islam dan Isu-isu kontemporer. Semua yang tersusun dalam buku isi

merupakan berbagai bentuk pokok-pokok ajaran Islam.

1

Page 2: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

B. Permasalahan pokok

Pada zaman sekarang ini, pedoman untuk bagaimana kita mejalani hidup secara

islami sudah sangat sulit dijumpai dalam masyarakat. Berbagai macam bentuk

kemunkaran, kejahatan dan kemudharatan terjadi dimana-mana akibat dari lemahnya

aklakul Islam yang tertanam pada diri setiap Individu. Masalah yang timbul dari

lemahnya akhlak Islam ini sebagai buah dari kurangnya pembelajaran Islam yang

setengah-setengah mengakibatkan kekurang fahaman dalam pembelajaran Islam

sehingga mengakibatkan terbentuknya berbagai macam penyimpangan. Sebagai

mahasiswa yang bertindak sebagai agen perubahan kita perlu juga memahami Islam

dengan cara yang baik. Sehingga membutuhkan buku rujukan bagi ajaran Islam

tersebut, yaitu melalui buku yang berjudul “Islam : Tuntunan dan Pedoman Hidup”.

Dalam memahami isi buku yang berjudul “Islam : Tuntunan dan Pedoman Hidup” ini

secara baik, benar, jelas dan meyeluruh membutuhkan cara tertentu, salah satunya

dengan membuat resume buku ini. Dengan demikian kita dapat memahami dan

mempelajari isi buku dengan lebih dalam dan Menyeluruh.

C. Tujuan

Kegiatan membuat resume buku yang berjudul “Islam : Tuntunan dan Pedoman

Hidup” sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Tetapi selain

itu tujuan yang paling penting adalah sebagai salah satu cara untuk mempelajari pokok-

pokok Islam, memahami, menjalankannya agar kita dapat menjadi manusia yang

diberikan petunjuk untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

2

Page 3: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

BAB II

RESUME BUKU

1. MAKNA, TUJUAN, DAN METODOLOGI MEMAHAMI ISLAM

A. Makna Islam

Islam mempunyai makna yang secara lughawi kata “Islam” berasak dari tiga akar kata,

yaitu : Aslama, artinya besresras diri atau tunduk patuh; Salam, artinya damai atau

kedamaian ; Salamah, artinya keselamatan. Berdasarkan dari akar kata “ Islam “

tersebut, maka siapa saja yang meyakini dan mengamalkan aslama, salam, dan salamah

maka dapat disebut beragama Islam.

Adapun secara istilahi atau terminologis, “ Islam” adalah agama yang diturunkan dari

Alloh SWT kepada umatnya melalui Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu Islam

adalah sebutan eksklusif untuk agama yang dianut dan diamalkan oleh pengikut Nabi

Muhammad SAW.

“Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal kepada-

Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka

maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.” ( Q.S Ali Imran :

83 )

Untuk memahami Islam perlu dipahami pula makna Taslim ( berserah diri ) yang

memiliki tiga tingkatan yaitu :

1. Taslim fisik adalah menyerah secara fisik karena dikalahkan oleh lawan yang

memiliki fisik lebih kuat

2. Taslim Akal adalah taslim atau menyerah diri karena kelemahan dalil, logika,

dan argumentasi

3. Taslim hati adalah taslim dengan tidak kufur.

B. Tujuan syariah Islam

3

Page 4: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

1. Menjaga dan memelihara agama.

Dalam menjaga dan memelihara agama ada beberapa hal yang harus dipenuhi,

yaitu :

a) Perlunya melahirkan ulama.

b) Membudayakan gerakan belajar agama.

c) Perlunya menguasai ilmu – ilmu dasar agama.

2. Ilmu yang fardu’ain.

3. Melaksanakan kewajiban agama.

4. Menjaga dan memelihara jiwa.

5. Menjaga dan memelihar akal.

6. Menjaga dan memelihara harta.

7. Menjaga dan memelihara kehormatan.

C. Metode Memahami Islam

Metode metode yang digunakan cendekiawan muslim dalam pemahaman Islam, yaitu :

1. Metode Disiplin Ilmu Dan Kajian Isi.

Disipin ilmu yang terperinci adalah ilmu tafsir dan ulum al-quran, ilmu

hadits dan ulum al-hadits,perbandingan mashab dan ushul al-Fiqh.

2. Metode Kajian Al-Quran dan Sejarah Islam.

a) Metode kajian teks secara integral

Dalam arti lain bahwa pengkajian Al-quran tidak boleh secara sepotong-

sepotong ayat,melainkan harus secara keseluruhan.

b) Metode Kajian Fenomena Alam

Di dalam Al-Quran banyak mengangkat fenomena alam yang sulit

bahkan tidak mungkin dipahami jika tidak dibantu oleh kajian kealaman.

3. Metode Tipologi.

Metode ini dikembangkan oleh Ali Syari’ ati untuk memahami tipe,

profil, watak, dan misi Agama Islam. Metode in memiliki lima cirri

penting, yaitu : pertama mengidentifikasi lima aspek agama (yakni,

Tuhan, Rassul, Kitab suci, situasi kemunculan Nabi, dan individu-

individu dalam masing- masing agama); dan kedua, membandigkan

kelima aspek tersebut dengan aspek yang sama dalam agama lain.

4

Page 5: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Menurut Metode Tipologi ini, untuk dapat mengetahui lebih luas tentang

Islam adalah sebagai berikut : Pertama, kita memahami Allah, tema-

tema tentang keesaan dan Keadilan-Nya, Pendeknya, “ tipe “ Tuhan

yang bagaimanakah Dia itu.

2. MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM

A. Manusia dan Agama

1. Beragama sebagai Kebutuhan Fitri

Manusia terdiri dari dimensi fisik dan non-fisik yang bersifat potensial.

Rasa kebutuhan adalah perasaan pada diri seseorang yang menimbulkan

keyakinan akan adanya sesuatu yang maha kuasa diluar dirinya yang capai

oleh manusia menentukan segala nasib yang ada.

Keyakinan akan adanya tuhan dicapai oleh manusia melalui tiga

pendekatan, yaitu :

a) Material experiance of humanity. Argumen membuktikan adanya tuhan

melalui kajian terhadap fenomena alam semesta.

b) Inner experiance of humanity. Argumen membuktikan adanya tuhan

melalui bathiniyah dirinya.

c) Spiritual experience of humanity. Argumen membuktikan adanya tuhan

didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh tuhan melalui Rasul-Nya.

2. Pengertian Agama dan Asal-Usul Agama

Agama adalah suatu system ajaran tentang Tuhan, dimana penganut-

penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral, atau social atau

atas dasar aturan-aturan-Nya. Olah karena itu, umumnya suatu agama

mencakup aspek-aspek sebagai berikut :

a) Aspek kredial, yaitu ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang

harus diyakini.

b) Aspek ritual, yaitu ajaran tentang tata cara berhubungan degan tuha,

atau minta meminta pertolongan dan perlindungan-Nya atau untuk

menunjukan dan penghambaan.

c) Aspek moral, yaitu ajaran tentang aturan berperilaku dan bertindak

yang benar dan benar bagi individu dalam kehidupan.

d) Aspek sosial, yaitu ajaran tentang aturan hidup bermasyarakat.

5

Page 6: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Kategorisasi tentang asal-usul terbentuknya agama :

a. Agama Bumi ( Agama Ardli ) agama yang muncul dan berkembang

dari perkembangan budaya suatu masyarakat.

b. Agama langit ( Agama Samawi ) agama yang disampaikan oleh orang-

orang yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan.

c. Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar.

3. Agama-agam besar di dunia

Dari sekian banyak agama-agama di dunia ini ada beberapa agama yang

dianggap besar di dunia karena banyak penganutnya dan sistematis ajaran

ajarannya, yaitu Agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha, Kong Hu

Chu, Shinto, Yahudi, Zoroaster. Agama ada yang bersifat kebangsaan dan

mendunia.

B. Agama Islam

1. Islam agama fitrah dari Allah swt

Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah

itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui.”( Q.S Ar-Rum : 30 )

Islam adalah suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah swt.

Diturunkan kepada umat manusia dengan wahyu melalui perantara Nabi

Muhammad saw.

2. Nama, Pengertian ,dan Misi Agama Islam.

a. Islam sebagai nama agama (Ad-Din).

Allah berfirman dalam alquran yang berarti : “ Pada hari ini Aku

lengkapkan agamamu dan Aku sempurnakan nikmatKu atasmu dan Aku

ridha Islam sebagai agamamu “ ( Q.S Al-Maidah : 3 ) dengan kata lain

Islam adalah namayang sudah ditetapkan Allah SWT.

6

Page 7: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

b. Pengertian Islam

Islam secara etimologis berasal dari 3 kata : salam arinya damai, aslama

artinya berserah diri, salamah artinya keselamatan.

c. Misi agama islam

a) Mengajak dan menyuru manusia untuk tunduk dan patuh

(aslama) pada atran –aturan Allah.

b) Membimbing manusia untuk menemukan kedamaian dan dalam

menciptakan kedamaian.

c) Memberikan jaminan kepada manusia dalam mendapatakan

keselamatan dan bebas dari bencana hidup baik di dunia atau di

akhirat.

3. Islam Sebagai Hidayah (Petunjuk) dalam Kehidupan

a. Hidayah Allah untuk Manusia

Ada empat hidayah yang diberikan oleh Allah swt.kepada

manusia, yaitu :

1) Hidayah ghariziyyah (bersifat instinktif), yaitu petunjuk untuk

kehidupan yang diberikan oleh Allah swt.

2) Hidayah hissiah (bersifat indrawi), yaitu petunjukan berupa

kemampuan indra dalam menangkap citra lingkungan hidup.

3) Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual), yaitu petnjuk yang

diberikan Allah swt berupa kemampuan berfikar dan nalar.

4) Hidayah dinniyah (berupa ajaran agama), yaitu berupa ajaran-

ajaran praktis untuk diterapkan dalam baik secara individual

maupun bermasyarakat.

b. Islam Satu-Satunya Hidayah Dinniyah

Artinya : “ Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga

itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang

siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada

kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".

( Q.S Al-Baqarah :38 )

7

Page 8: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Dalam kedudukannya sebagai hidayah bagi kehidupan manusia di

dunia, agama Ialam dapat berupa dan berfungsi bagi manusia yang

dapat dikembangkan olah setiap indivdu, sebagai berikut :

1. Pemberi makna bagi kehidupan menusia.

2. Alat control bagi perasaan dan emosi.

3. Pemberi dorongan penguat terhadap kecenderungan berbuat

baik pada manusia.

4. Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang.

3. KEIMANAN DAN KETAKWAAN

A. Keimanan

Artinya: “2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila

disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya

bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka

bertawakkal.

3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari

rezki yang Kami berikan kepada mereka. 4. Itulah orang-orang yang beriman dengan

sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi

Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.” ( Al-Anfal : 2-4 )

Menurut Raha AK (2000:75) mengemukakan unsur-unsur pokok iman itu

ada tiga, yaitu yang berkaitan dengan keyakinan atau akidah, berkaitan dengan

ucapan atau lisan, dan berkaitan dengan pelaksanaan anggota badan.

Pengertian keimanan atau akidah tersusun dari enam perkara, yaitu :

Pertama,marifat kepada Allah swt,sehingga akan menghasilkan beberapa tauhid,

diantanya yaitu : tauhid al-rububiyah (berarti satu-satunya yang mencipta, memiliki

mengatur dan mengurus alam semesta, tauhid al-asma wa al-sifat (meyakini hanya

8

Page 9: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Allah yang mmiliki sifat-sifat sempurna), tauhid al-ibadah (Allah saatu-satunya

tempat diembah), tauhid al-istianah (Allah sau-satunya tempat berharap dan

bergantung).

Kedua , marifat kepada malaikat Allah, hal ini akan mengajak hati untuk

mencontoh dan meniru perilakumereka yang serba baik dan terpuji.

Ketiga, marifat kepada kiab-kitab Allah swt.hal ini dijadikan pdoman untuk

membedakan yang hak dan yang bathil.

Keempat, marifat kepada Rasul, agar setiapmanusia meniru akhlak para rasul.

Kelima, marifat kepada hari akhir, sebagai pembangkit yang terkuat untuk

mengajakmanusia berbuat baik dan meninggalkan keburukan.

Keenam, marifat kepada takdir (qadla dan qadar)hal ini memberikan bekal

kekuatan dankesnggupan manusia untuk menghadapi segala cobaan dan rintangan.

Orang yang beriman dalam kehidupannya akan menampilkan perilaku

sebagaiberikut :

1) Jihad, artinya berusaha degan sungguh-sungguh untuk melaksanakan segala

aturan Allah swt.

2) Menyalasaikansegala persoalan dalam kehidupannya denganmenggunakan

hokum Allah dan Rasul-Nya.

3) Ridho atas segala musibah yang menimpanya.

4) Sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

5) Mencintai sesama mislim.

6) Rajin dan sungguh-aungguh atas segala usahanya.

7) Berbudi pekerti yang baik.

8) Mencegah dan menghindarkan diri dari segala perbuatan yang buruk.

9) Selalu mnmbantu orang niskin dan anak yatim.

B. Ketakwaan

Sifat takwa dapat dikelompokan kedalam beberapa kategori :

Pertama, iman kepada Allah, Malaikat Allah, kitab-kita Allah dan para nabi

Allah.artinya. seseorang yang bertakwa adalah yang memelihara fitrah iman.

Kedua,mencintai ssama umat manusia dan diwujudkan melalui mengorbankan

harta karena inginmendapatkan ridho Allah.

Ketiga, mendirikan shalat dan menunaikan zakat.

9

Page 10: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Keempat, menyampurnakan janji apaila diaberjanji.

Kelima, bersabar ketika mendapatkan musibah dan tantangan.

Kategori-kategori takwa yang diungkapkan diatas pada dasarnya dapat disarikan

dalamdua kelompok perilaku,yaitu :

1. Sikap konsisten memelihara hibungan vertical kepada Allah yang

diwujudkan melalui iktikat dan keyakinan yang lurus,ketulusan dalam

menalankan ibadah, dan keputusan terhadap ketentuan dan aturan yang

dibuatnya.

2. Memelihara hubungan secara horizontal, yakni cinta dan kasih sayang

sesama umat manusia yang diwujudkan dalam segala tindak kebajikan,

yaitu: berbakti kepada orang tua, menyayangi keluarga, tolog-menolong

sesama teman, dll.

4. AL-QUR’AN : SUMBER AJARAN ISLAM PERTAMA

A. Al-Qur’an Wahyu Dari Allah

1. Pengertian Al-Qur’an

Kata al-qur’an berasal dari kata qara’a artinya membaca. Al-Qur’an adalah

kitab suci umat islam yang merupakan kumpulan firman Allah yang diterima

Oleh Nabi Muhammad saw.secara lafaz dan maknadengan perantara melaikat

jibril dalam bahasa arab. Al-Qur’an merupakan tulisan dari kalimat Allah ,

membaca Al-qur’an merupakan ibadah dan mendapat pahala.

2. Nama-nama lain dari Al-Qur’an

1. Al-kitab artinya kumpulan yang tertulis. Hal ini karena al-qur’an adalah

satu-satunya kumpulan wahyu Allah yang tertulis adanterpelihara dengan

baik.

2. Al- furqan artinya yang membedakan. Karena isinya membedakan antara

yang baik dan yang buruk.

3. Al- Nur artinya cahaya. Karena All-Qur’an merupakan cahaya peneranga

bagi umat manusia.

4. Al-Syifa artinya obat penyembuh. Disebut demikian karena Al-qur’an

dapat dijadikan obat bagi orang yang beriman..

5. Adz-Dzikr, artinya ingat. Disebut demikian karena didalamnya terdapat

peringatan dari Allah kepada menusia.

3. Al-qur’an firman Allah yang diwahyukan (wahyun Mutluwwun)

10

Page 11: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

a) Pengertian Wahyu

Wahyu secara estimologis dapat berarti bisikan, isyarat cepat, atau informasi

secara diam-diam yang diterima secara cepat. Sedangkan dalam konteks

kerasulan adalah kabar pemberutahuan dari Allah kepada nabi dan rasullnya

baik secara langsung maupun melalui perantara malaikat jibril yang berisi

ajaran-ajaran agama untuk disampaikan kepada umatnya.

b) Cara-cara wahyu diterima oleh rasul

1) Secara inspiratif, dimana wahyu langsung masuk kedalan hati para

nabi dan rasul. Seperti wahyu yang diterima oleh nabi Isa a.s.

2) Diajak bicara langsung olah Allah dari balik tabir. Contohnya ketika

nabi Musa mendapat wahyu dibukit Tursina.

3) Melalui penglihatan di waktu tidur. Contohnya ketika nabi Ibrahim

a.s mendapat perintah untuk berkurban dengan menyembelih

anaknya yaitu Ismail a.s.

4) Melalui utusan yang dikirim melalui nabi dan rasul, yaitu malaikat

jibril yang menjelma menjadi seorang laki-laki seperti waktu datang

kepada nabi Luth a.s.

c) Cara nabi Muhammad saw menerima wahyu

1) Wahyu langsung masuk ke dalam hati rasulullah.

2) Malaikat menyampaikan wahyu dengan menampakan dirinya berupa

laki-laki dan mengucapkan kata-kata.

3) Malaikat menampakan dirinya dalam bentuk aslinya.

4) Dalam bentuk suara yang didengar langsung oleh rasulullah.

d) Al-Quran Sebagai Wahyu yang Dibacakan

Wahyu yang disampaikan pada Nabi Muhammad Saw melalui perantara

malaikat Jibril dengan cara Jibril membacakan ayat-ayat itu. Kemudian

Rasulullah SAW melafazkan ayat-ayat tersebut.

4. Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur

Beberapa hikmah dari diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur :

a. Lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan.

b. Memudahkan penghafalan.

c. Ayat al-qur’an diturunkan sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi

sehingga lebih mengesankan dan berpengaruh di dalam hati.

11

Page 12: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

d. Diantara ayat-ayat Al-quran tersebut ada yang berlaku sementara dan

diganti dengan ayat pengganti yang sesuai dengan kemaslahatannya

yang datang kemudian.

5. Ayat Makkiyah dan Ayat Madaniyyah

a) Pegertian ayat Makiyyah dan ayat Madaniyyah

Ayat Makiyyah adalah ayat-ayat alquran yang diturunkan kepada rasulullah

dalan periode kerasullan di Mekah, yaitu sejak beliau diangkat menjadi rasul

pada tahun 611 sampai beliau hijrah ke madinah pada tahun 622.

Ayat Madaniyyah adalah ayat-ayat Alquran yang diturunkan kepada Rasul

dalam periode kerasullan di Madinah, yaitu sejak beliau hijrah kemadinah

pada tahun 622 sampai beliau wafat pada tahun 632.

b) Ciri-ciri ayat Makiyyah dan ayat Madaniyyah

1) Ayat makiyyah banyak menjelaskan masalah akidah, sedangkan ayaat

madaniyyah banyak menjelaskan masalah syari’ah.

2) Ayat makiyyah umunya pendek-pendek dan surahnya ringkas.

Sedangkan ayat madaniyyah ayatnya panjang-panjang dan surah-

surahnya panjang.

3) Ayat makiyah sering menggunakan kata “ya ayyuhannas” artinya

wahai manusia, sedangkan ayat Madaniyyah sering menggunakan

kata “ ya ayyuhalla-dzina amanu” artinya wahai orang yang beriman.

4) Ayat-ayat makiyyahbanyan menggunakan “qasam” (sumpah)dengan

benda atau fenomena alam seperti demi waktu, demi waktu duha, ,

demi malam, demi bintang. Dsb. Sedangkan ayat madaniyyah lebih

banyak menghimbau untuk berfikir.

5) Ayat makiyyah lebih menekankan pada dakwah untuk berpegang

pada akhlak mulia, sedangkan ayat madaniyyah lebih menekankan

dakwah untuk berjihad.

B. Pokok-pokok isi Al-Qur’an

1. Aqidah

a) Keesaan Allah, tuhan semesta alam dan sifat-sifatnya,

b) Adanya malaikat, rasul dan kitab Allah.

c) Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir.

d) Al-qur’an sebagai sumber kebenaran yang tidak diragukan.

12

Page 13: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

e) Adanya hari akhirat.

2. Ibadah

Ibadah artinya menghamba atau mengabdi. Dalam hal ini, ibadah adalah

hubungan antara menusia dan tuhannya. Al-quran memerintahkan beberapa

bentuk ibadah yang harus dilakukan oleh setiap mikminin dan mikminat,

seperti shalat, shaum, zakat, dan haji.

3. Mu’amalah

Mu’amalah adalah tata cara hubungan antar manusia dengan manusia. Al-

qur’an menentukan beberapa aturan dalam bermu’amalah agar tidak terjadi

persengketaan, percekcokan, seperti dalam hutang piutang.Al-qur’an

mengharamkan hukum riba.

4. Akhlak

Akhlak adalah pola perilaku kehidupan manusia, baik yang lahir maupun

yang batin. Al-qur’an mengajarkan agar manusia memiliki dan

melaksanakan akhlak yang baik.

5. Hukum

6. Kisah-kisah umat yang terdahulu.

7. Dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang alam semesta.

C. Fungsi Al-qur’an

1. Al-qur’an sebagai petunjuk.

2. Al-qur’an sebagai sumber pokok ajaran islam.

3. Al-qur’an sebagai peringatan dan bahan pelajaran.

5. HADIST : SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA

A. As-sunnah dan Ilmu Hadist

a. Penertian As-Sunnah dan Hadist

As-sunnah secara lughawi (bahasa), artinya kebiasaanatau tradisi.

Sedangkan menurut istilah ilmu hadist, as-sunnah adalah segala apa yang

dilakukan oleh nabi saw, baik berupa perkataan (qauly), perbuatan (fi’ly),

atau berupa pembiaran (taqriry) atas perbuatan sahabat.

Hadits secara lughawi adalah baru atau kabar.sedangkan menurut istilah

atau ilmu hadist adalah segala apa yang diberitakan dari nabi saw, baik

berupa perkataan, perbuatan atau penbiaran atau sifat-sifat nabi. Pengertian

ini hampir sama dengan sunnah, bedanya kalau sunnah adalah yang

13

Page 14: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

dilakukan oleh nabi sendiri, sedangkan hadist merupakan berita yang

datang oleh orang keorangtentang apa yang datang dari nabi.

b. Macam-macaam Sunnah dan Hadist

a) Sunnah qauliyyah

Yaitu segala yang di ucapkan oleh rasulullah saw. setelah beliau

diangkat menjadi rasul, baik pernyataan, perintah, perintah atau

larangan.

b) Sunnah fi’liyyah

Yaitu apa yang diberitakan oleh sahabat mengenai apa yang dilakukan

oleh rasul saw, baik pekerjaan yang berkaitan dengan syari’ahatau

kehidupan sehari-hari.

c) Sunnah taqririyyah

Yaitu apa yang dilakukan oleh para sahabat di hadapan Nabi, atau tidak

di hadapan Nabi tapi Nabi mengetahuinya, dan Nabi saw membenarkan

atau membiarkannya adn tidak melarangnya.

c. Ilmu hadist

Istilah-istilah dalam ilmu hadist :

1) Sanad, yaitu rangkaian para periwayat (rawi) yang menukilkan isi

hadist secara berkesinambungan dari yang satu kepada yang lain

sehingga sampai kepada periwayat (rawi) terakhir.

2) Mantan, yaitu isi yang dimuat daalam hadist itu sendiri, baaik

berupa perkataan, perbuatan, atau penbiaran nabi.

3) Rawi, yaitu orang yang menerima suatu hadist dan

menyampaikannya kepada yang lain.

4) Rijalul-Hadist, yaitu orang-orang yang terlibat dalam periwayatan

suatu hadist, yaitu para perawi hadist itu sendiri.

B. Tingkatan hadist

Secara umum, hadist terbagi menjadi tiga tingkatan, yakni :

a. Hadist Shahih

Yaitu hadist yang (1) berkesinambungan rawi-rawinya diterima dari rawi

yang adil (memiliki sifat : muslim, dewasa, sehat akal dan tak pernah

berbuat dosa, dan dhabith yaitu kuat hafalannya, cermat, baik, tanggapan

dan tidak pelupa. (2)tidak cacat,(3) tidak bertentangan dengan riwayat yang

lebih kuat lainnya.

14

Page 15: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Hadist shasih dibagi menjadi tiga, yaitu :

1) Hadist muttawatir, yaitu yang diriwayatkan dari nabioleh banyak

perawi dan kepada banyak perawisampai waktu dituliskannya,

sehimgga karena banyak tidak memungkunkan mereka untuk

berbohong.

2) Hadist masyur, yaitu hadist yang pada aawalnya diriwayatkan dari

nadi secara orang perorang tetapi pada tingkat akhirnya

diriwayatkan oleh banyak perawi.

3) Hadist ahad, yaitu hadist yang diriwayatkan dari nabi oleh seorang

rawilainnya, dalam rangkaian satu peristiwa sampai dituliskan oleh

perawi terakhirnya.

b. Hadist Hasan

Yaitu hadist yang sanadnya berkesinambungan tanpa putus, disampaikan

oleh perawi yang adil, tanpa kurang kedhabitannya (kekuatan hafalannya),

terbebas dari cacatdan tidak bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat.

c. Hadist Dha’if

Yaitu hadist yang tidak memenihi kriteria hadist shahih dan dadist hasan,

baik dalam sanad ataupun pada rawinya, atau mengandung cacat dan

bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat.

C. Kitab-Kitab Kumpulan Hadits

1. Kitab Shahih Bukhari

2. Kitab Shahih Muslim

3. Kitab Sunan Abu Daud

4. Kitab Jami’ut-Turmudzi

5. Kitab Sunan Ibnu Majah

6. Kitab Sunan An-Nasa’i

6. IJTIHAD : SUMBER PENGEMBANGAN HUKUM ISLAM

A. Pengertian Ijtihad

Ijtihad berasal dari kata ijtihada artinya berusaha dengan sungguh-sungguh

atau mengerahkan segala kemampuannya. Yang dijadikan sandaran dalam

15

Page 16: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

beritjihad adalah hadits tentang Muadz bin Jabal tatkala diutus oleh Nabi

SAW, untuk menjadi hakim di negeri Yaman.

B. Bentuk dan metodologi ijtihad

1. Ijma, yaitu kesepakatan diantara para mujtahid pada masa tertentu

atas hukum bagi suatu kasus tertentu.

2. Qiyas, secara bahasa yaitu analogi, sedangkan menurut istilah

yaituushul fikih adalah menetapkan suatu hukum baru yang belum

ada nash-nya dengan hukum yang sudah ada nash-nya karena

persamaan illat hukum.

3. Istihsan, yaitu meninggalkan qiyas jali (qiyas nyata) untuk

menjelaskan qiyas kahfi( qiyas samar-samar).

4. Mashalih al-Mursalah, yaitu kemaslahatan yang tidak ditetapkan

oleh syura’ dan tidak pula nash, atau dalil syura’nya, baik yang

memerintahkan ataupun yang melarang.

5. ‘Urf atau adat kebiasaan, yaitu merupakan adat kebiasaan

masyarakat baik berupa perkataan atau perbuatan yang baik, yang

karenanya dapat dibenarkan oleh syara’.

Perbedaan Hasil Itjihad

1. Perbedaan itjihad itu harus disadari keberadaanya,

2. perbedaan itu dipengaruhi oleh kultur, kondisi, ruang dan waktu

3. Karena hasil itjihad dipengaruhi oleh ruang dan waktu, maka belum tentu cocok

dengan jaman sekarang.

7. SYARI’AH, FIKIH, DAN HUKUM ISLAM

A. Pengertian syari’ah, fikih dan hukum islam

1. Pengertian syari’ah

Syari’ah secara bahasa adalah jalan menuju mata air. Dalam istilah

islam syari’ah berarti jalan besar bagi kehidupan yang baik, yakni nilai-

nilai agama yang dapat memberi petunjuk bagi setiap manusia.

2. Pengertian fikih

Dalam sejarah, fikih mengalami perkembangan paling tidak terdapat

tiga fase. Pertama, berarti paham (fahm) . kedua berarti pengetahuan,

dan yang ketiga berarti suatu jenis disiplin ilmu dari ilmu-ilmu

keislaman.

16

Page 17: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

3. Hubungan antara syari’ah dan fikih

Jika syari’ah dibandingkan dengan fikih, maka perbedaannya sebagai

berikut :

a) Syari’ah identik dengan wahyu Allah, sedangkan fikih adalah

produk fuqaha atau mujtahid.

b) Syari’ah memiliki nilai kebenaran mutlak, sedangkan fikih sebagai

produk memiliki kebenaran relatif dan zanni (perkiraan).

c) Syari,ah adalah sasaran untuk dipahami dalam rangka untuk

dipraktikan, sedangkan fikih sebagai proses adalah upaya untuk

memahami syari’ah untuk dipraktikan.

d) Syari’ah tidak akan berubah sedangkan fikih dapat berubah sesuai

dengan kebutuhan umat.

e) Pembuat syari’ah adalah Allah, sedangkan pembuat fikih adalah

manusia.

4. Hukum islam

Suatu waktu hukum islam berarti fikih, diwaktu yang lain, hukum

islam berarti syari’ah. Meskipun demikian, istilah hukum islam biasa

digunakan untuk makna fikih, bukan syari’ah.

5. Perbedaan antara hukum islam dan hukum umum

a. Hukum umum hanya berdasarkan pandangan umat manusia,

sedangkan hukum islam berdasarkan al-quran dan hadist.

b. Cakupan hukum islam sangat luas, yaitu termasuk hubungan

manusia dan tuhannya, sedangkan pada hukum umum tidak

termasuk hubungan manusia dan tuhannya.

c. Hukum islam erat kaitannya dengan akhlak.

d. Hukum islam menyeimbangkan kepentingan individu dan

masyarakat serta negara.

B. Sejarah Perkembangan Hukum Islam

1. Periode Rasulullah dan Para Sahabat

Pada Masa ini, merupakan Masa dari Nabi SAW. Merupakan masa trunnya Al-quran

sebagai sumber hukum Islam pertama. Dan kemudian tumbuhnya sunnah, sebagai

sumber hukum kedua. Alquran adalah “ Kalamullah yang ditururnkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Ditulis dalam sebuah mushaf berbahasa Arab, diriwayatkan dengan

jalan mutawatir, dan menjadi ibadah dengan embacanya.”

17

Page 18: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

2. Periode Pertumbuhan dan Perkembangan Madzhab

a. Pengertian Madzhab, madzhab berarti pendapat, kepercayaan

ideologi, doktrin, ajaran, paham dan aliran. Sedangkan madzhab

menurut istilah adalah kumpulan hukum yang mencakup berbagai

masalah yang disertai seperangkat metode dalam menemukan dan

menggali hukum dari sumbernya, yaitu Alquran dan hadits

b. Ulama Pendiri Madzhab fikih diantaranya : Madzhab Imam Hanafi,

Madzhab Imam malik bin Anas, Madzhab Imam Syafii, Madzhab

Imam Ahmad bin Hambal, dan Madzhab Imam Ja’far al-Shadiq.

3. Periode Taqlid dan Kebangkitan

Periode ini terbagi dalam dua bagian besar, Pertama Periode Taqlid ( artinya

ikutikutan dibelakang ). Pada masa ini merupakan masa berkembangnya paham

tertutupnya pintu Itjihad dan para ulama mencukupkan diri dengan menyusun kitab-

kitab Mukhtashar dan matan lalu disusun Syarah ( komentar ), hasyiyah ( catatan

pinggir ), takhrij ( analisis hadits ), dan tarjih ( mengkompromikan yang bertentangan ).

Periode kedua yaitu periode kebangkitan diamana para ulama memilki kempuan

beritjihad namun beralih kepada madzhab yang sudah ada.

C. Sebab-Sebab Terjadinya Perbedaan Pendapat Para Ulama Fikih

1. Beragam arti dalam lafaz-lafaz bahasa Arab.

2. Perbedaan dalam masalah Hadits

3. Perbedaan dalam masalah penggunaan metode penggalia hukum

4. Perbedaan cara penyelesaian ketika terjadi pertentangan dalil

D. Kaidah-Kaidah Hukum Islam ( Al-qawa’id Al-fiqhiyyah )

( Al-qawa’id Al-fiqhiyyah adalah kaidah-kaidah yang menghimpun hukum-hukum

yang mirip berdasarkan satu qiyas yang menghimpun hukum-hukum tersebut.

Contoh-contoh penerapan kelima kaidah, yaitu :

1. Al-umur bi Maqasidiha ( Segala urusan disertai dengan tujuannya )

2. La dlarara wa la dlirara ( Tidak membuat dan menimbulkan kemudaratan )

3. Al-Yaqin la yuzalu bi al-syak ( Keyakinan tidak lenyap dengan keraguan )

4. Al-masyaqqah tajlibu al-taisir ( Kesulitan membolehkan kemudahan )

5. Al-‘adah muhakkamah ( Kebiasaan dijadikan rujukan hukum )

8. IBADAH : ASPEK RITUAL UMAT ISLAM

18

Page 19: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

A. Pengertian dan hakikat ibadah

1. Makna ibadah, ibadah berasal dari bahasa arab yaitu ibadah, yang

secara etimologi berarti menyembah atau menghamba., sedangkan

secara istilah atau etimologi, artinya menyembah atau menghamba.

Sedangkan secara istilah atau terminologi, ibadah yaitu penghambaan

seorang manusia kepada Allah untuk dapat mendekatkan diri

kepadaNya sebagai realisasi dari pelaksanaan tugas hidupselaku

makhluk yang diciptakan Allah.

2. Kewajiban ibadah bagi manusia, beribadah kepada Allah berarti

memusatkan penyembahan kepada Allah semata-mata, tidak ada yang

disembah dan mengabdikan diri kecuali kepada-Nya saja.pengabdian

berarti penyembahan mutlak dan kepatuhan sepenuhnya secara lahir dan

batin kepada kehendak ilahi.

3. Fungsi Ibadah, manusia dalam hubungannya dengan Tuhan menempati

posisi sebagai ciptaan, dan Tuhan sebagai Pencipta. Posisi ini memiliki

konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada

Penciptanya. Ini lah fungsi ibadah sebagai pengabdian hamba keapada

sang pencipta

B. Bentuk-bentuk peribadatan

1. Shalat : Sendi dan Induk Ibadah

a) Pengertian shalat

Shalat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan Allah bagi

setiap muslim lima kali dalam sehari semalam dalam waktu-waktu

yang telah ditentukan

b) Fungsi shalat

Shalat merupakan media komunikasi antara hamba dengan

Khaliknya, dengan cara menghadapkan diri dan hati kepadanya.

Ditinjau dari segi kedisplinannya, shalat juga merupakan

penndidikan positif yang dapat nenjadikan manusia dan masyarakat

jadi hidip lebih teratur.

2. Shaum : Ibadah yang Melibatkan Hawa Nafsu

a) Pengertian dan ketentuan shaum

19

Page 20: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Shaum menurut bahas artinya menahan diri dari segala ssesuatu,

seperti menahan tidur, menahan berbicara dan juga menahan

makan. Sedangkan secara istilah, shaum adalah menahan diri dari

segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, makan, minum,

bersetubuh dan juga dari hawa nafsu yang dapat mengurangi nilai

puasa tersebut, seperti berkata kotor dan berbuat keji mulai dari

terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

b) Nilai shaum

Seruan Allah menunjukan prioritas keimanan sebagai azaz

kebaikan dan sumber keutamaan, dan pada akhirnya seruan itu

menyebutkan taqwa yang merupakan roh keimanan dan rahasia

kemenangan.

3. Zakat : Wujud Ibadah Sosial

a) Pengertian zakat

Secara bahasa, zakat berasak dari kata zaka, yang berarti

mensucikan. Secara istilah, Sayid Sabiq mwngartikan zakat

sebagai nama atau sebutan sesuatu hak Allah yang dikeluarkan

seseorang kepada fakir miskin. Sedangkan menurut Sulaiman

Rasyid, zakat yaitu kadar harta tertentu yang diberikan kepada

yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Jadi zakat

adalah sebagian harta yang diambil dari milik seseorang yang

punya dan diberikan kepeda seseorang yang berhakmenerimanya

sesuai dengan ketentuan.

b) Fungsi zakat

Zakat memiliki fungsi yang besar, baik bagi muzakki, mustahiq

maupun bagi masyarakat muslim pada umumnya. Bagi muzakki,

zakat berarti mendidik jiwa untuk suka berkorban dan

membersihkan jiwa dari sifat kikir, sombong dan angkuh yang

biasanya menyertai pemilikan harta yang banyak dan berlebihan.

4. Haji : Puncak Ibadah dan Pengorbanan Lahir dan Batin

a) Makna dan tujuan

Haji secara bahasa artinya menyengaja sesuatu. Sedangkan secara

istilah syara’ yang dimaksud haji itu adalah menyengaja

mengunjungi ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah

20

Page 21: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

dangan syarat-syarat tertentu. Haji merupakan suatu ibadah yang

sudah dikenal sejak zaman sebelum nabi Muhammad saw.yang

menuntut dari orang yang melaksanakannya supaya dikerjakan

dengan hati, badan, dan hartanya yang berbeda dengan ibadah-

ibadah lainnya.

b) Tata cara haji

Ibadah haji dilakukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang

dikerjakan secara fisik berupa ihram, thawaf, sa’i, wuquf, mabit,

lempar jumroh, dan tahallul.

9. MEMBANGUN KELUARGA YANG ISLAMI

A. Keluarga

Untuk membangun sebuah keluarga yang islami, harus dimulai sejak

persiapan pernikahan, pelaksanaan pernikahan, sampai pada bagaimana

seharusnya suami istri membina keluarga setelah akad nikah di

langsungkan.

1. Persiapan nikah

Rasulullah memberikan tuntutan bahwa ketika seseorang akan menikah

hendaknya memperhatikan agama calon pasangannya. Beliau

bersabda :

“ Wanita itu dinikahi karena empat hal, yaitu :karena hartanya,

karena kecantikannya, karena keturunannya, karena agamanya.

Utamakanlah karena agamanya, niscaya kamu akan selamat.”

(H.R.Bukhori Muslim)

Boleh saja seseorang yang akan menikah memperhatikan harta,

keturunan atau kecantikan calon pasangannya, namun ketiga faktor

tersebut hendaklah tidak menjadi penentu, karena :

a. Harta hanya titipan dari Allah.

b. Keturunan tidak menjamin.

c. Kecantikan tidak relatif.

Yang termasuk muhrim adalah :

a. Diharamkan karena turunannya

1) Ibu dan seterusnya keatas

21

Page 22: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

2) Anak perempuan dan seterusnya kebawah

3) Saudara perempuan kandung, seayah, atau seibu

4) Bibi dari bapak

5) Bibi dari ibu

6) Keponakan perempuan dari saudara laki-laki

7) Keponakan perempuan dari saudara perempuan

b. Diharamkan karena susuan

1) Ibu yang menyusui

2) Saudara perempuan sesusuan

c. Diharamkan karena pernikahan

1) Ibu Istri ( mertua )

2) Anak istri dari suami sebelumnya, jika istri tela digauli

3) Istri bapak, walaupun sudah dicerai

4) Istri anak, walaupun sudah dicerai

2. Pelaksanaan pernikahan

a. Adanya pasangan yang akan dinikahkan, yaitu laki-laki muslim dan

perempuan muslimah.

b. Wali, yaitu orang yang bertanggung jawab untuk menikahkan calon

pasangan suami istri.

c. Dua orang saksi yang adil.

d. Ijab-qabul

e. Mahar

3. Pembinaan keluarga

a. Kewajiban suami dalam keluarga

Suami adalah pemimpin dalam keluarga disebabkan Allah telah

memberikan kelebihan ( kekuatan ) kepada mereka atas kaum

perempuan. Firman Allah :

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh

karena Allah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki atas

sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki)

telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (Q.S.An-Nisa

[4]: 34)

22

Page 23: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Dengan kelebihan itulah, maka kepada suami dibebani tugas yang

harus dilaksanakan, antara lain :

a) Menggauli istri dengan sopan.

b) Memberikan nafkah batin. (seperti keamana, ketenangan,

dan termasuk kebutuhan biologis).

c) Memberikan nafkah lahir, berupa makanan, pakaian dan

tempat tinggal.

b. Kewajiban istri dalam keluarga

a) Patuh kepada suami.

b) Malayani kebutuhan biologis suami.

c) Berterima kasih atas pemberian suami.

c. Kewajiban orang tua pada anak

a) Mencukupi kebutuhan anak akan makanan, pakaian dan

tempat tidur yang layak sesuai dengan kadar

kamampuannya.

b) Manjaga keselamatan anak, semenjak dari rahim hingga

beranjak dewasa.

c) Mendidik anak, baik secara langsung ataupun menitipkan

pada lembaga, agar anak menjadi shaleh segaligus menjadi

bekal hidupnya di masa yang akan datang.

d) Selalu berdo’a untuk kebaikan anak-anak..

e) Mengawinkan jika sudah dewasa.

d. Kewajiban anak kepada orang tua.

a) Mematuhi perintah orang tua.

b) Berbuat baik kepada orang tua.

c) Berkata lemah lembut kepada orang tua.

d) Merendahkan diri di hadapan orang tua.

e) Memohon rahmat dan maghfiroh kepada kedua orang tua.

f) Setelah mereka wafat. Shalatkan jenazahnya mohonkan

rahmat dan ampunan untuknya, sempurnakan janjinya,

hormati sahabatnya, dan teruskan jalinan kekeluargaan yang

pernah dibina oleh keduanya.

B. Masalah harta peninggalan (mawaris)

23

Page 24: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Mawaris menyangkut tatacara pembagian harta yang ditinggalkan oleh

seseorang karena meninggal dunia.

1. Pembagian mawaris adalah hak Allah.

Harta yang ditinggalkan oleh seorang muslim karena meninggal dunia,

menurut ajaran islam mesti di bagikan berdasarkan aturan pembagian

yang telah ditetapkan sebagai mana tercantum dalam Al-quran dan As-

sunnah. Hal ini di kerenakan oleh beberapa prinsip :

a) Bahwa harta itu hakekatnya adalah milik Allah, sedangkan

manusia hanyalah memiliki hak memakai dan memanfaatkan

berdasarkan ketentuan-ketentuan Allah.

b) Harta hanya berhak dimanfaatkan dan digunakan oleh manusia

yang masih hidup, karena materi menurt pandangan islam

adalah alat untuk menjalani kehidupan di dunia.

c) Seseorang yang meninggal dunia utus hubungan dengan harta

dan harta kembali kepada pemiliknya, yaitu Allah swt.

d) Hanya Allah yang berhak menentukan kepada siapa dan berapa

banyak harta itu didistribusikan kembali.

2. Prinsip-prinsip Kewarisan dalam Islam

a. Harta warisan dibagikan kepada orang -orang yang

memiliki hubungan bathin terdekat dengan yang meninggal.

b. Laki-laki dan perempuan sama-sama mendapatkan bagian

dari harta yang diwariskan.

c. Yang diwariskan kepada ahli waris adalah :

1) Harta benda yang riil

2) Hak-hak material

d. Harta yang diwariskan dapat dikurangi karena hal-hal

sebagai berikut :

1) Pembayaran utnag orang yang meninggal

2) Biaya pemeliharaan mayat

3) Pemenuhan wasit sampai batas yang diperbolehkan

syara’

e. Warisan terjadi setelah kematian dan yang hidup yang

punya hak atas harta warisan.

24

Page 25: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

3. Ketetapan Allah dan Rasul-Nya dalam Pembagian Warisan

a. Ayat Al-Quran tentang warisan

Artinya : “Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-

anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak

perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, Maka bagi mereka

dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, Maka

ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya

seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak;

jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya

(saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa

saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas)

sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.

(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara

mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” ( Q.S An-Nisa : 11 )

b. Hadis Tentang Warisan

Salah satunya dari Ibnu Mas’ud dalam kasus ahli waris terdiri dari anak perempuan,

anak perempuan dari anak laki-laki dan seorang saudara perempuan bahwa Rasulullah

SAW memutuskan seperdua untuk anak perempuan, sperenam untuk anak perempuan

dari anak laki-laki memenuhi jatah dua pertiga dan sisanya ntuk saudara perempuan. (

H.R. Bukhari dalam Minhaaj ash-Shalihin )

c. Bagian warisan yang ditetapkan melalui itjihad adalah :

25

Page 26: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

1) 1/3 bagian untuk ibu dari sisa suami atau isteri, apabila ahli waris terdiri dari

suami/istri, ayah, dan ibu serta saudara tidak lebih seorang. ( kasus ‘umariyah )

2) Saudara seayah seibu bersama-sama dengan saudara seibu mereka mendapatka

1/3 dari harta peninggalan

3) Hak anak-anak dari anak yang meninggal lebih dahulu sebelum orang yang

meninggalkan harta warisan sebanyak bagian orang tuannya, tapi tidak lebih

dari 1/3 harta warisan. Hak ini disebut washiyat waajibah.

4. Pembagian Waris kepada Ahli Waris

Dalam pembagian warisan kepada ahli waris diatur dalam ‘Ilmul-Faraai’dl (Ilmu Bagi

Waris ).

a. Ahli Waris

Ahli waris adalah orang-orang yang diberi hak oleh Alla SWT. Untuk mendapatkan

bagian dalam mendistribusikan harta yang ditinggalkan oleh seseorang yang

meninggal, baik karena ada kaitan kekerabatan, perkawinan, atau perwalian.

1) Jenis-jenis Ahli Waris :

a) Ashaabul Furudl, yaitu ahli waris yang mendapatkan furudl, yaitu bagia

tertentu yang telah ditetapkan jumlahnya dari harta warisan, seperti 2/3

bagian, 1/4 bagian, 1/6 bagian, dan 1/8 bagian.

b) Ashabah, yaitu ahli waris yang mendapatkan semua warisan apabila tidak

ada ashaabul-furudl.

10. Makanan dan Minuman dalam Islam

A. Pendahuluan

Halal dan Haram merupakan hak absolut Allah, artinya manusia tidak punya

otoritas untuk mengharamkan atau menghalalkan sesuatu. Bahkan Al-Quran secara

tegas mengecam para ahli kitab, yang memberi otoritas kepada para rahib dan pendeta

untuk mnegharamkandan menghalalkan sesuatu.

B. Konsep dasar halal dan haram dalam islam

26

Page 27: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Yusuf Qardhawi (2005 : 11) mengemukakan yang dimaksud dengan

halal adalah sesuatu yang tidak menimbulkankerigian dan Allah memberikan

kewenangan untuk melakukannya. Sedangkan haram adalah sesuatu yang secara

tegas dilarang Allah untuk dikerjakan dan pelakunya diancam siksa dan

hukuman secara permanen diakhirat bahkan kadang-kadang ditambah dengan

sanksi dunia.

1. Halal dan Haram adalah Hak Absolut Allah dan Rasul-Nya.

Otoritas Allah SWT sebagai Sang Pencipta segala keputusan halal dan

haramnya segala sesuatu di tangan Allah SWT. Dia mencabut kewenangan ini

dari tangan manusia, apapun kedudukan dan statusnya dalam masyarakat.

Bahkan secara tegas Allah SWT mencela orang-orang menghalalkan dan

mengharamkan sesuatu sekehendak hatinya. Dengan demikian jika manusia

mengharamkan atau menghalalkan sesuatu sesuai dengan legitimasi-Nya,

berarti telah melanggar bahkan merampas hak dan kewenangan Allah SWT.

Disamping sebagai hak absolut Allah SWT, kewenangan untuk mengharamkan

atau menghalalkan sesuatu diberikan kepada Rasul-Nya. Disinilah Fungis Rasul

SAW, sebagai penjelas kitab suci Al-Quran.

2. Kejelasan halal dan haram

Dalam islam, sesuatu itu terbagi menjadi tiga macam hukum, yaitu halal, haram

dan subhat.sesuatu yang ditegaskan halalnya oleh Allah, maka ia adalah halal,

seperti firman Allah (Q.S..Al-maa’idah [5] :5 ), “ Aku halalkan bagi kamu hal-

hal yang baikdan makanan (sembelihan) ahli kitab halal bagi kamu”. Adapun

yang Allah nyatakan dengan tegas keharamannya, maka ia menjadi haram,

seperti firman Allah dalam (Q.S An-Nisa[4];23), “ diharamkan bagi kamu

menikahi ibu-ibu kamu, anak-anak permpuan kamu..........”. Adapun yang

subhat (samar) yaitu setiap hal yang dalilnya masih dalam pembicaraan atau

pertentangan, maka menjauhi perbuatan semacam ini termasuk wara’. Sebagian

ulama berpendapat bahwa hal semacam itu haram hukumnya berdasarkan sabda

rasulullah, “barangsiapa menjaga dirinya dari yang samar-samar itu, berarti ia

telah menyelamatkan agama dam kehormatannya”.

3. Halal dan Haram Bersifat Universal

Prinsip kehalalan dan keharaman bersifat Universal, Hukum Halal dan Haram

tidak hanya berlaku bagi orang Arab saja melainkan bagis seuruh manusia, tidak

27

Page 28: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

ada toleransi. Semua yang dihalalkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya berarti

Halal untuk semuanya

C. Hidangan Islami : Halal Haram dalam Makanan danMminuman

1. Perintah Allah encari makanan yang halal lagi baik

“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang

terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan :

karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

2. Al-qur’an hanya mengharamkan Al khabaits

Makanan dan minuman yang diharamkan secara umum tidak lebih dari

empat jenis makanan, yaitu : bangkai, darah, babi, dan binatang yang

disembelih atas nama selain Allah dan satu jenis minuman yaitu minuman

yang memabukan.

Termasuk khabaits juga hal-hal yang diharamkan dalam hadits nabi

Muhammad saw.

a. Bangkai

1) Al Munkaniah, hewan yang mati karena tercekik.

2) Al Maukudzah, hewan yang mati karena terpukul.

3) Al Muraradiyah, hewan yang terjatuh dari tempat yang tinggi.

4) Al Nathihah, hewan yang ditanduk dengan hewan lain.

5) Hewan yang sebagian tubuhnya dimakan hewan buas.

Kelima jenis bangkai diatas nenjadi halal jika sempat disembelih sebelum mati.

b. Darah

Darah yang haram disini adalah darah yang mengalir. Seperti dalam firman Allah SWT

dalam surat Al An am :

Artinya : Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan

kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali

kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena

Sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah.

Barangsiapa yang dalam Keadaan terpaksa, sedang Dia tidak menginginkannya dan

28

Page 29: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

tidak (pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang". ( Al An’am : 145 )

c. Babi

Makanan yang diharamkan adalah babi, Babi adalah hewan kotor, dan jorok, dan

memamkan kotoran oleh karen aitu islam mengharamkan memakan Babi

d. Binatang Yang Disembeli atas nama selain Allah

Pengharaman makanan jenis ini bukan sebatas aspek fisik hewan tersebut tetapi ada

unsur ruhiyah yaitu peyembahan kepada selain Allah.

e. Arak

Termasuk kedalam minuman khamr, yaitu menutup akal, maksudnya orang yang

meminum khamr akan mengalami kehilangan akal sehat. Menurut sabda Rasulullah

SAW “Setiap yang memabukan adalah khamr dan setiap khamr itu diharamkan” ( H.R

Ahmad ).

11. Konsep Dasar Ekonomi Dan Transaksi Dalam Sistem Muamalah Islam

A. Pendahuluan

Muamalah adalah ajaran Islam yang menyangkut aturan-aturan dalam menata

hubungan antar sesama manusia agar tercipta keadilan dan kedamaian dalam

kebersamaan hidup manusia. Konsep dasar Mu’amalah dibangun atas asumsi tentang

fungsi manusia menurut ajaran Islam sebagai khalifah di muka bumi, yang bertgas

menata kehidupan sebak mungkin sehingga tercipta kedamaian dalam hidup di tengah

perkembangan budaya manusia yang dinamis.

B. Landasan Pemikiran Ekonomi Islam

Kunci falsafah ekonomi Islam terletak pada hubungan manusia dan Tuhan, hubungan

manusia dan manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta serta tujuan

29

Page 30: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

hidupnya dimuka bumi. Segala sesuatu yang ada di alam semesta dengan sumberdaya

dan tenaga yang dikandungnya disediakan oleh Allah SWT bagi manusia untuk

dimanfaatkan, tetapi semua itu adalah milik Allah semata.Islam menetapkan bahwa

kehidupan harus dilakukan dengan wajar; bekal yang cukup dari sumber-sumber

kehidupan yang dibutuhkan harus disiapkan agar manusia dapat bertahan dan mencapai

tarap kehidupan yang lebih baik.

Dalam falsafah ekonomi diatas membuka perspektif yang baik bagi kegiatan ekonomi.

Tiada larangan apapun untuk menjalankan usaha ekonomi. Manusia dianjurkan untuk

memanfaatkan kesempatan luas untuk berproduksi. Tuuan dalam ekonomi merupakan

sifatnya pribadi atau demi kepentingan sosial. Tidak ada batasan maksimum yang

ditetapkan dalam jumlah kepemilikan, tapi kesederhanaan dalam pemenuhan

kebutuhanhidup lebih diutamakan. Sedangkan keserakahan, kebakhilan dan keinginan

berlebihan untuk mencapai kesenangan dan kemewahan adalah tercela.

Dalam membentuk sistem perekonomian, Islam telah menetapkan prinsip-prinsip yang

mesti dijadikan acuan dalam melaksanakannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah :

a. Harta yang baik merupakan tulang punggung kehidupan

b. Setiap orang yang manpu dan punya potensi untuk bekerja.

c. Sumber-sumber alami perlu dicari dan segala materi dan energi yang ada wajib

dimanfaatkan.

d. Sumber-sumber pemasukan tidak boleh diperoleh dari usaha yang tidak baik.

e. Kegiatan ekonomi harus mendekatkan jarak antara berbagai lapisan masyarat

yang berbeda-beda, baik pada golongan kaya-raya maupun fakir.

f. Perlu ada jaminan sosial bagi setiap warga dan perlindungan atas kehidupan dan

ada usaha untuk memberikan kesenangan dan ketenangan bagi mereka.

g. Mendorong pengeluaran infak dalam kebajikan , membangun solidaritas antar

warga, dan mewajibkan kerjasama atas dasar kebajikan dan takwa.

h. Harta ditetapkan sebagai barang terhormat.

i. Sistem transaksi material disusun berdasarkan aturan yang adil.

j. Negara bertanggung jawab melindungi berjalannya sistem perekonomian.

C. Masalah Kepemilikan

1. Pemilikan Pribadi Menurut Islam

Islam mengakui pemilikan harta pribadi. Baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak

maupun orang dewasa. Mengikuti hak kepemilikan adalah dak pengelolaan,

30

Page 31: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

penggunaan, dan pengembangan harta oleh pemiliknya dengan syarat dilakukan dengan

cara-cara yang baik dan halal serta sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama.

2. Sumber-sumber kepemilikan

Kepemilikan harta pribadi dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti melalui hasil

usaha sendiri dengan bentuk usahanya, warisan, atau pemberian yang dapat berupa

hibah, hadiah, sodaqoh, infak, mahar, iqtha.

3. Usaha yang Dilarang

Semua keuntungan yang diperoleh adalah hram dimanfaatkan oleh orang yang

melakukan.

a. Riba

b. Pencurian, perampokan, korupsi, dan mengambil hak orang lain.

c. Perdagangan barang yang diharamkan agama

d. Bisnis judi dan hiburan maksiat.

e. Penyuapan

f. Perdagangan secara licik dalam bentuk :

1. Ihtikar ( menimbun barang )

2. Manipulasi

3. Bersumpah atas barang dagangan

4. Iklan yang menipu

D. Masalah Transaksi

Islam menghormati perjanjian dan transaksi yang dibuat antar manusia. Transaksi

dalam kegiatan ekonomi dapat berupa :

1. Transaksi Jual Beli

2. Transaksi utang piutang

3. Transaksi sewa menyewa

4. Transaksi upah mengupah

12. ETOS KERJA DAN ENTERPRENEURSHIP

A. Pendahuluan

Seorang muslim harus yakin bahwa berusaha dan bekerja itu merupakan kewajiban

dalam hidupnya, karena dalam bekerja terdapat tujuan mulia, manfaat dan hikmah yang

banyak. Enterpreneirship memiliki nilai-nilai luhur untuk membangun dan mengatasi

persoalan hidup yang sedang akan kita hadapi.

31

Page 32: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya,

niscaya Kami berikan kepada mereka Balasan pekerjaan mereka di dunia dengan

sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.” ( Q.S Hud : 15 )

B. Rizki Menurut Islam

1. Sumber Rizki

Segalan bentuk rizki yang nyatanya berasal dari Allah Yang Maha Pemberi Rizki ( Ar-

Razzaq ). Karena bumi dan lngit serta segala isisnya merupakan untuk kesejateraan

manusia.

2. Jalan Memperoleh Rizki

Ada banyak jalan bagi seseorang untuk memperoleh rizki, Ada orang yang

memperoleh rizki karena adanya warisan. Ada juga orang yang memperoleh rizki dari

hadiah, pemberian orang, undian berdagang, bertani, bekerja, berwirausaha, dan lain-

lain. Dan macam-macam jalan untuk memperoleh rizki itu semua dikelompokan

menjadi dua saja, yaitu :

Pemberian pihak yang lain dapat terjadi karena hubungan kekeluargaan, perkawinan,

atau karena hubungan persahabatan.

Berusaha atau bekerja untuk mengeksploitasi sumber-sumber alam dengan secara

langsung berupa barang atau jasa.

3. Pembagian Rizki

Walaupu manusia dilahirkan sama, namun dalam perkembangannya merka bisa

berlainan tergantung niat, bakat, semangat, kesempatan, keterampilan, lingkungan, dan

sebagainya. Faktor-faktor ini diasumsikan sangat mempengaruhi perolehan rizki,

sehingga rizki yang diperoleh seseorang berbeda-beda.

C. Perintah dan Hubungan Berusaha

Sesungguhnya Allah telah menciptakan bumi terhampar luas disertai dengan banyaknya

fasilitas disediakan manusia, agar manusia dapat berusaha mencari rizki yang

disediakan-Nya bagi kehidupan manusia. Sudah menjadi sunatullah bahwa siapa yang

rajin bekerja niscaya akan memperoleh hasil usahanya. Menari dan menjemput rizki

merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam.

D. Tujuan, Manfaat,dan Hikmah Berusaha

Adapun manfaat dan hikmah berusaha, diantaranya sebagai berikut :

32

Page 33: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

1. Membina Ketenraman dan Kebahagiaan

2. Memenuhi Nafkah Keluarga

3. Memenuhi Hajat Masyarakat

4. Sarana Ibadah

5. Shadaqah

6. Menolak Kemunkaran

E. Jenis-jenis Usaha

1. Employee atau Karyawan

2. Self Employee ( Akuntan, pengacara, notaris, Dokter Spesialis )

3. Business

4. Investor

F. Hakikat Nilai Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan telah dipekenalkan dalam perekonomian oleh Cantillon tahun

1755 dan dikembangkan oleh ahli ekonomi Prancis J.B Say sekitar tahun 1800-an.

Wirasusaha adalah seorang yang mengorganisasikan sumber-sumber, tenaga kerja,

material, dan aset sehingga perubahan, inovasi, dan tatanan baru dengan tujuan

mendapatkan nilai tambah. Sifat-sifat kewirausahaan mencerminkan ciri-ciri

kepribadian wirausaha yang didalamnya tercermin nilai-nilai apa yang memberikan

kekuatan pada pribadi wirausahawan.

G. Meniti Jalan Enterpreneurship

Langkah awal dalam meniti kewirausahaan :

1. Berani Memulai

2. Berani Menanggung Resiko

3. Setaip Tindakan yang dilakukan penuh perhitungan dan pertimbangan matang

4. Seorang enterpreneur harus mampu menyususn suatu rencana sekarang dan

kedepan sebagai pedoman dan alat kontrol baginya

5. Tidak cepat puas dan putus asa

6. Setiap tindakan harus selalu diiringi dengan sikap optimis dan penuh keyakinan

karena ini merupakan motivasi untuk melangkah maju

7. Memiliki tanggung jawab

8. Memiliki etika dan moral sebagai benteng agar menjadi sukses.

13. AKHLAK DAN TASAWUF

A. Islam dan Problema Nilai

1. Problema Nilai Baik-Buruk dan Benar-Salah

33

Page 34: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Dalam menentukan Baik-Buruk dan Benar –Salah kita memelukan patokan yang pasti,

tidak berorientasi pada penilaian diri sendir, oleh karena itu kita memerlukan norma

dan nilai; kita memerlukan satnadar untuk menentukan secara obyektif apakah

perbuatan dan tindakan yang kita pilih itu baik atau tidak, benar atau salah sehingga

yang terperhatikan bukan lagi kepentingan diri kita sendiri saja, melainkan juga

kepentingan orang lain, kepentingan bersama, kepentingan umat manusia secara

keseluruhan. Dan untuk itu, setiap individu dituntut memiliki komitmen moral, yaitu

ikatan spiritual pada norma kebajikan dan kebaikan.

2. Manusia dan Nilai-Nilai kehidupan

Kehidupan manusia tidak terlepas dari nilai-nilai kehidupan di mana manusia, dalam

membuat keputusan untuk bertindak atau tidak bertindak dalam kehidupan itu, didasari

dan didorong oleh nilai-nilai kehidupan yang mereka anut. Nilai-nilai dalam kehidupan

sendiri dapat diartikan sebagai seperangkat keyakinan tentang baik buruk, benar-salah,

patut-tidak patut, atau bagus-tidak bagus yang dirasakan individu. Nilai-nilai ini

mendorong untuk memutuskan apakah ia akan berbuat sesuatu atau tidak, akan

bertindak atau tidak akan bertindak. Nilai nilai yang ada pada kelompok masyarakat

biasanya tercipta akibat dari proses perkembangan nilai buday, berasal dari peraturan

formal-formal, atau dari agama yang dianut oleh kelompok tersebut.

3. Islam sebagai Norma Kehidupan

Norma-norma kehidupan yang ditetapkan oleh islam datang dari Allah, bersifat sakral,

absolut, imperatif, adkurat, dan universal dan memiliki makna ukrawi. Normanorma

keislaman ditentukan dengan pola-pola perilaku yang disebut dengan akhlak. Model

perilaku yang baik disebut dengan Al-Akhlak al-karimah atau al-akhlaq al-mahmudah

dan model-model perilaku yang tidak baik disebut dengan al-akhlak as-sayyiah atau al-

akhlaq al-madzmumah. Norma-norma dalam islam diwujudkan delam bentuk perintah

dan larangan, dorongan dna cegahan, pujian atau kecaman, serta harapan dan

penyesalan atas sesuatu perbuatan yang dilakukan.

B. Akhlak : Misi dan Tujuan Utama Agama Islam

1. Tujuan Ajaran Akhlak

Akhlak merupakan dimensi ke tiga dari ajaran Islam setelah aqidah dan syariah. Akidah

meyangkut masalah-masalah yang harus diimani dan diyakini oleh manusia sebgai

suatu yang hakiki. Syariah menyangkut sesuatu ketentuan-ketentuan berbuat dalam

menata hubungan dengan Allah dan sesama makhluk. Akhlak berkaitan dengan ajaran

bagaimana seharusnya seorang manusia bertindak sehingga ia dapat mengukur dan

34

Page 35: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

diukur moralitasnya. Dengan begitu ia dapat ditentukan, apakah ia bermoral atau tidak

bermoral, berdasarkan kaidah-kaidah oral yang telah ditetapkan Islam.

2. Akhlak sebagai Misi Utama Agama Islam

Perbuatan akhlak merupakan misi inti dari setiap diutusnya Rasul ditengah-tengah

suaut umat. Rasul dan nabi hadir untuk mengajarkan akhlak mulia dan mencontohkan

bagaimanaa akhlak itu ditampilkan dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu Nabi-nabi

dan rasul-rasul pilihan Allah itu memiliki memiliki akhlak yang terpuji dan moralitas

yang tinggi.

3. Cakupan dan Lingkup Ajaran Akhlak

Norma-norma Islam melingkupi :

a. Akhlak terhadap Allah

b. Akhlak terhadap diri sendiri

c. Akhlak terhadap sesama manusia

d. Akhlak terhadap lingkungan alam

C. Sumber dan Model Akhlak Islami

1. Sumber Akhlak Islami

Ukuran-ukuran normatif yang tercakup dalam ajaran akhlak Islam tersebut bersumber

dari Al-Quran yang merupakan firman Allah SWT yang kebenarannya tidak dapat

dibantah dan tak perlu diperdebatkan. Juiga bersumber dari As-Sunnah yang tertuang

dalam hadis-hadis sebagai keterangan dan penjabaran serta petunjuk operasional dari

apa yang dimaksud dalam Al-Quran, As-Sunnah pun merupakan sebuah ketetapan yang

harus diikuti dan petunjuk yang harus ditaati serta contoh yang harus ditauladani.

2. Nabi Muhammad SAW sebagai Model dalam Melaksanakan Akhlak Islami

Ketinggian Akhlak Rasulullah SAW itu ditunjukan dengan kepribadiannya yang terikat

secara penuh pada nilai-nilai hidup yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Segala

tindakan dalam kehidupannya selalu didasarkan pada kaidah moral yang telah

ditetapkan oleh Allah dalam Al-Quran. Berfikir berbicara, berbuat, dan bertindak

sepenuhnya merujuk pada apa yang tertuang dalam Al-Quran itu sendiri.

D. Tasawuf : Ekspresi Bathin Moral Islami

35

Page 36: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

1. Akar Linguistik Kata Tasawuf

Tashawuf secara historis berkaitan dengan zuhud, secara leksis berkaitan dengan kata

shuf, dan secara semantik berkaitan dengan takziyatu-nafsi ( penyucian diri dan

akhlak ).

2. Tujuan dan Smber Tasawuf

a. Tujuan Dari Tasawuf

Tujuan dari tasawuf adalah untuk berusaha meresapi ajaran agama secara bathiniyah,

maka orang yang beranggapan bahwa taswuf adalah mistisme dalam Islam, Tapi

bagaimanapun Tasawuf pada umumnya adalah gerakan akhlak. Tujuan utama dari

Tasawuf adalah keinginan kuat untuk merasa degan Allah SWT. Sehingga Allah hadir

dalam dirinya.

b. Sumber-Sumber Ajaran Tasawuf

Ajaran-ajaran tasawuf bersumber dari :

1) Ayat suci Al-Quran

2) Perikehidupan, Perilaku, dan Perkataan Rasulullah SAW

3) Perikehidupan para sahabat yang shaleh dan para nabi sebelum Nabi

Muhammad SAW

c. Konsep-Konsep dalam Ilmu Tasawuf

Ada beberpa jenjang yang ditempuh para salik ( murid tasawuf ) dalam mencapai

ma’rifat, yaitu Maqamat. Yang termasuk dalam Maqamat diantaranya adalah :

1. Taubah

2. Zuhud

3. Wara’

4. Faqar

5. Shabr

6. Ridha

7. Tawakkal

14. DAKWAH DAN AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR

A. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Menurut bahasa dakwah berarti : memanggil, menanamkan, mengundang, menyeru,

mengajak, mendoakan, yang terkandung di dalamnya artinya menyampaikan sesuatu

kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

36

Page 37: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

2. Tujuan Dakwah

a. Memanggil kepada sya’riat

b. Memanggil kita kepada fungsi hidup kita sebagai hamba Allah di atas dunia

yang terbentang luas ini.

c. Memanggil kita kepada tujuan hidup kita yang hakiki.

3. Profil seorang Da’i

a. Mempunyai ilmu pengetahuan yang bijaksana

b. Pandangan jauh ke masa depan

c. Arif bijaksana

d. Teguh Pendirian

e. Adil dalam Bertindak

f. Sehat jasmani dan rohani

g. Pandai berkomunikasi

h. Ikhlas

i. Yakin bahwa misinya akan berhasil

B. Amar Ma’ruf Nahyi Munkar

1. Urgensi Amar Ma’ruf Nahyi Munkar

Dalam menegakan amar ma’ruf nahyi munkar bagi seorang muslim yang beriman harus

satu badan dengan muslim lainnya, kompak dalam menata kesolehan lingkungannya.

Seorang muslim tidak boleh sendirian. Ia harus memiliki kepedulian terhadap baik

buruk orang lain di lingkungannya. Jika tidak melakukan amar ma’ruf nahyi munkar

sama artinya membiarkan ancaman bahaya menghampiri dirinya.

2. Pengertian dan Hukum Amar Ma’ruf Nahyi Munkar

Secar Harfiah ma’ruf berarti diketahui. Maksudnya apa yang dipandang sebagai yang

telah diketahui dan dikenal, dan secara sosial dapat diterima. Antitesis dari ma’ruf

adalah munkar yang secara harfiah berarti tidak diketahui atau asing. Dengan kata lain

Ma’ruf berarti segala sesuatu yang terjadi dari dan sesuai dengan nilai dan kebenaran

agama, dan munkar berarti segala sesuatu atau perbuatan yang bertentangan dengan

nilai dan kebenaran agama.

3. Pengaruh Kemunkaran

Kemunkaran merupakan bencana yang paling berbahaya dan mengancam kehidupan

masyarakat muslim. Kemunkaran dapat meracuni hati, meracuni fikiran, melemahkan

37

Page 38: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

dorongan untuk berbuat baik, membutakan mata hati, menghilngkan rasa malu,

menjauhkan fikiran dan kesadaran diri mengingat Allah, menimbulkan bebagai rasa

takut, khawatir dan gelisah didalam hati, menjungkirbalikan kemuliaan manusia

menjadi kenistaan dan kehinaan.

4. Pencegah Kemunkaran

Dalam mencegah kemunkaran, hadis menggunakan istilah taghyir ( merubah ),

maksudnya perubahan kearah kebaikan. Tingkat strategi dalam mencehgah kemunkaran

ada tiga, yaitu :

a. Dengan tangan, yang dapat diartikan kekuasaan dan kewenangan

b. Dengan Lisan, yakni dengan segala bentuk ucapan atau tulisan yang berupa

ajakan atau nasihat.

c. Dengan Hati, orang tidak mampu mencegahnya dengan tindakan dan ucapan,

tidak berarti ia hanya diam.

C. Jihad

1. Konsep Jihad

Manusia memiliki potensi kebajikan dan Islam datang membawa ajaran dan nilai-nilai

kebaikan. Untuk memelihara kemanusiaanya, Allah menciptakan akal dan kalbu.

Sementara untuk mengawal kebaikan, Islam memasukan jihad sebagai salah satu

ajarannya dan sebagai perisai kebaikan, bahkan Islam menyuruh manusia untuk

mempejuangkan kebaikan ( kebenaran ) hinga kekuatan kebatilan hancur tak

terkalahkan.

2. Sabar dalam berjihad

Jihad terambil dari akar kata “ ja-ha-da”, artinya sulit dab letih. Jihad memang suluit

dan menyebabkan keletihan. Arti lain dari jihad adalah kemampuan, karena dalam jihad

menuntut orangnya untuk mengeluarkan segala daya dan upaya serta dilakukan

sebesar-besarnya kemampuan. Jihad juaga mengandung makna ujian/ cobaan, yakni

ujian bagi kualitas seseorang. Dengan kata lain dalam berjihad kita perlu mebutuhkan

kesabaran dan ketabahan.

3. Macam –macam Jihad

Ada tiga macam jihad :

a. Jihad dengan Fisik.

b. Jihad dengan harta.

c. Jihad dengan nyawa.

38

Page 39: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

d. Jihad dengan totalitas manusia.

e. Jihad dengan apapun sesuai bentuk serangan lawan.

4. Jihad Sebagai upaya Mencapai Syahadah

Syahadah artinya kesaksian atau bukti. Orang yang bersaksi atau meberikan bukti

disebut syahid.

15. ISLAM DAN ISU-ISU KONTEMPORER

A. Demokrasi dan Kepemimpinan Islam

1. Musyawarah Islami Versus Demokrasi

Untuk menggali hukum musyawarah dalam Islam tidak terlalu sulit seperti menentukan

hukum pandanannya yaitu demokrasi, yang diberi pengertian kedaulatan rakyat secara

umum. Musyawarah dalam pemikiran fiqih adalah wajib. Secara terminologis,

demokrasi tdak dikenal dalam Islam, adapun istilah musyawarah yang terdapat dalam

praktik penyelengaraan negara modern diidentikan dengan demokrasi., paling tidak

Syura ada kaitannya dengan demokrasi, namun syura yang diwajibkan dalam Islam itu

tidak dapat dibayangkan berwujud seperti bentuk pertama, karena itulah dalam

kehidupan empirikal sekarang justru menjadikan syura lumpuh.

Prunsip Musyawarah ;

a. Memelihara amanah Allah dengan sebaik-baiknya.

b. Menegakan keadilan dalam segala urusan.

c. Taat dan patuh kepada undang-undang yang ditetapkan.

2. Teokrasi dan Demokrasi

Model kekuasaan di tangan Tuhan dikategoriakn sebagai Teokrasi. Teokrasi dalam arti

yang sebenar-benarnya sudak tidak lagi ada di dunia ini. Perubahan pemikiran dan

pengalaman empirik manusia yang melaksanakannya menghendaki persamaa, keadilan,

dan kekuasaan empiriknya mulai dikembangkannya sendiri berdasarkan pengalaman

dan penafsiran terhadap kekuasaan dan doktrin-doktrin ajaran tuhan. Alasan yang

mempertahankan demokrasi sebagai konsep dasar yang meyakini akan keabsolutan dan

mengajarkan kestiaan dan mengajarkan total manusia terhadap Tuhan secara vertikal

akan sefaham dengan pendapat ini, karena alasan demokrasi sebagai ideologi konsep

produk manusia yang merelatifkan pandangan dogmatis serta abslut, dan senatiasa

mengasumsiakan proses tawar menawar antar sesama manusia secara horizontal.

3. Titik Temu Demokrasi

39

Page 40: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

Aktualisasi dari titik temu ini adalah dalam keadaan yang sama yaitu wilayah yang

sama, yakni dunia dan segala komplesifitasnya, Titik temu intu terletak pada perilaku

sesungguhnya bahwa keduanya merupakan realitas budaya, dengan subyak yang sama

yaitu manusia. Isla diturunkan Allah kepada manusia maknanya teraktualisasi dan

terwujud pada saat Islam difahami, dihayati dan dipraktekan oleh umatnya dalam

realitas budaya. Hubungan Islam dengan demokrasi dewasa ini difahami ummat Islam,

tampak mengarah kepada akomodasi ajaran Islam dengan pemahaman demokrasi yang

berkembang.

4. Demokrasi dan Muslim Indonesia

Demokrasi sudah menjadi suatu suara politik yang memang diperebutkan antara negara

barat dan timur, lengkap dengan argumentasi-argumentasi yang memperkuat diri

sendiri serta tuduhan kepada piahk lawannya sebagai bukan demokrasi. Hak asasi

dalam masyarakat demokratis ini menyangkut hak-hak :

a) Politik

b) Sipil

c) Aktualisasi

Yang kaidah-kaidahnya antara lain :

a) Ta’aruf

b) Syura

c) Ta’awun

d) Maslahah

e) Adl (adil )

B. Gender dalam Wacana Islam

1. Konsep Gender

Hubungan berdasarkan gender merupakan :

a. Hubungan antar-manusia yang berjenis kelamin berbeda dan itu merupakan

hubungan hirarkis yang bisa menimbulkan masalah sosial.

40

Page 41: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

b. Gender merupakan explanatoris tentang tingkah laku, kedudukan sosial, dan

pengalaman konsep yang cenderung diskriminatif daripada antara pria-wanita.

c. Gender memformulasikan bahwa hubungan asimetris pria-wanita sebagai

natural order atau normal

41

Page 42: Resume Buku ISLAM TUNTUNAN DAN PEDOMAN HIDUP

A.

BAB III

ANALISIS DAN KOMENTAR

Dalam memaknai Islam dengan menggunakan buku yang berjudul “Islam :

Tuntunan dan Pedoman Hidup “ kita dihadapkan pada beberapa bagian bagian

diantaranya yang pertama buku ini menjelaskan tentang bagaimana mahasiswa

memaknai makna tujuan dan metodologi dalam memahami Islam, menjelaskan tentang

bagaimana memahami pengertian Manusia, Agama, dan Islam, mengajarkan kita untuk

lebih memahami tentang Keimanan dan Ketakwaan sesuai dengan Al-Quran dan

Hadits, menguraikan tentang Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam pertama,

diharapkan mampu memahami Hadits sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah Al-

Quran, bertujuan agar memahami dan menjelaskan tentang Itjihad sebagai

Penngembangan Hukum Islam, menjelaska pokok-pokok Islam mengenai Syariah,

Fikih, dan Hukum Islam, mengajarkan tentang bagaimana memahami Pola Ibadah

sebagai bagian dari Aspek Ritual Umat Muslim, menjelaskan tentang Bagaimana

Membangun Keluarga yang islami, memaparkan tentang Makanan dan Minuman dalam

Islam, menjelaskan dan memaparkan tentang Konsep dasar ekonomi dan Transaksi

dalam Sistem Muamalah Islam, mengajarkan bagaimana cara Menanamkan Etos kerja

dan Enterpreuneurship dalam Islam, menjelaskan tentang Akhlak dan Tashawuf, Serta

mengenai Dakwah dan Amar Ma’ruf Nahyi Munkar, dan yang terakhir menjelaskan

tentang Islam dan Isu-isu kontemporer. Pemahaman dalam tiap bagian dari buku sangat

perlu untuk memahami secara keseluruhan, Islam yang membahas berbagai aspek

kehidupan menjadikannya agama yang sempurna sebagai suatu pedoman hidup bagi

umatnya, dan tidak terlepas dari Al-Quran dan Hadits sebagai sumber ajarannya.

Menurut saya, buku ini dapat menjadikan terbukanya mata kita mengenai

betapa luasnya Islam dan menyentuh berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi,

sosial, dan politik. Mempelajari Islam secara penuh diharapkan mampu membantu kita

dalam memahami dan menyelesaikan masalah-masalah duniawi tanpa mengingkari

urusan akhirat, dengan kata lain, dengan Islam segala masalah dapat diselesaikan

dengan jalan yang baik, tanpa penyimpangan, pantaslah Islam dianggap sebagai agama

yang sempurna dan rahmatan lil alamin.

42