memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

29
OLEH: KARTIKO A. WIBOWO

Upload: eko-sudarmakiyanto

Post on 14-Jun-2015

801 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

OLEH: KARTIKO A. WIBOWO

Page 2: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Dimulai Dengan Analisis Peluang Bersifat Konseptual Dan

Perseptual Sederhana Dan Terpusat Mulai Dengan Yang Kecil Ditujukan Untuk Menjadi Leader

BLEDAK SIMPING

Page 3: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Berorientasi Pada Pasar Bekerja Hanya Pada Satu Bidang Saja Membangun Berdasarkan Kekuatan

Sendiri

BATIK GALAR

Page 4: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Orang yang memulai/mendirikan usaha sendiri ( bisnis ) dengan ciri tertentu yaitu:

menciptakan sesuatu yang baru menciptakan sesuatu yang berbeda mengubah nilai nilai

Mencari perubahan, merespons perubahan dan memanfatkannya sebagai peluang

BATIK PARANG KLITHIK

Page 5: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

PERIODEPILIHAN BEBAS

LEVEL KAPASITAS UNTUK MEMULAI

SUATU USAHA

UMUR15 20 25 30 35 40 45PENINGKATAN KOMPETENSI, PENGALAMAN DAN KEPERCAYAAN DIRI

PENINGKATAN FINANSIAL/OBLIGASI DOMESITK, PERPINDAHAN KE NILAI-NILAI NON-KARIIR

KAPASITAS PERSONIL

Page 6: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

1. KESEHATAN FISIK YANG BAIK2. KEMAMPUAN KONSEPTUAL DAN PEMECAHAN

MASALAH YANG SUPERIOR3. MEMPUNYAI PEMIKIRAN YANG LUAS4. MEMPUNYAI KEPERCAYAAN DIRI YANG TINGGI

DAN TOLERANSI PADA KEINGINAN5. MEMPUNYAI DAYA DORONG YANG KUAT6. MEMPUNYAI KEBUTUHAN DASAR UNTUK

MENGONTROL DAN MENGATUR7. MEMPUNYAI KEINGINAN UNTUK MENGAMBIL

RESIKO YANG MENENGAH 8. SANGAT REALISTIK9. MEMILIKI KETRAMPILAN DI DALAM DIRI

(INTERPERSONAL) YANG MENENGAH10. MEMILIKI STABILITAS EMOSI YANG CUKUP

Page 7: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Orang tersebut lahir dan atau dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi yang kuat di bidang usaha (Confidence Modalities).

Orang tersebut berada dalam kondisi yang tertekan, sehingga tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain menjadi wirausaha (Tension Modalities).

Seseorang yang memang mempersiapkan diri untuk menjadi wirausahawan (Emotion Modalities).

BATIK PARANG BARONG

Page 8: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Pilihan atas bidang wirausaha yang akan diterjuni.

Pemahaman tentang hitung dagang secara sederhana (mis. Harga pokok/HPP, harga jual, BEP).

Adanya pemahaman bagaimana proses transaksi dari bisnis yang akan ditekuni bisa dilakukan.

Memulai apa adanya sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.

Meninggalkan perasaan “malu” menjadi “pedagang jasa/barang” dan berani gagal.

BATIK SEKARJAGAD

Page 9: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Membentuk karakter, - Miliki karakter yang kokoh, tidak patah semangatMembangun kepercayaan,- jangan mengecewakan orang lain, bertanggungjawabBersosialisasi,- membangun network / jaringan.

BATIK PARANG BARIS

Page 10: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Memiliki Karakter,

Orang pintar dikagumi,

Orang kaya dicemburui,

Orang kuat ditakuti,

Tapi seharusnya orang yang mempunyai karakterlah yang harus dipercayai.

Kecepatan,Bukan orang besar mengalahkan orang kecil tapi orang cepat yang mengalahkan orang yang lambat.

BATIK SIDODRAJAT

Page 11: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Jangan makan makanan yang sudah ada, tapi makanlah yang belum ada. (H. Muchtarudin)

Terus kembangkan diri (belajar tidak berhenti sampai bangku kuliah namun, belajar sampai mati).

Jangan berpikir linier tapi seorang manusia itu harus berpikir kreatif,

Seseorang itu harus antusias tapi jangan ngawur.

BATIK SIDOLUHUR

Page 12: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

B = BERBASIS ILMU I = NOVATIF S = STRATEGI N = NIAT YANG KUAT I = INFORMASI DAN

TEKHNOLOGI S = SUPEL

BATIK PARANG KESIT

Page 13: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Bisnis berasal dari kata Inggris business. Sebuah

bisnis, disebut juga firm atau enterprise, adalah sebuah

organisasi yang diakui secara hukum, dirancang untuk

menyediakan barang2 dan pelayanan untuk konsumen. Pemilik dan pelaksana bisnis

memiliki sebuah tujuan utama yaitu menerima atau

mengembangkan keuntungan finansial sbg imbalan kerja

dan menanggung resiko.

BATIK TRUNTUM

Page 14: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Kata ‘bisnis’ secara etimologi berhubungan dgn keadaan busy (sibuk), paling kurang mempunyai tiga penggunaan, tergantung kpd cakupannya. (1) berarti perusahaan tertentu atau korporasi, (2) penggunaan

umum menunjuk kpd sektor pasar tertentu seperti bisnis musik dan

agribisnis, dan (3) dlm pengertian luas termasuk semua kegiatan oleh komunitas

pensuplai barang2 dan pelayanan.

Page 15: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Bisnis dapat digolongkan kpd bisnis pertanian (agriculture) dan pertambangan (mining) atau bisnis finansial,

termasuk bank dan perusahaan2 yang menghasilkan keuntungan melalui investasi dan manajemen modal; atau bisnis informasi, hak milik intelektual (intellectual

property), termasuk studio2 film, penerbit, perusahaan2 perangkat lunak; atau bisnis pabrik2 atau bisnis

perumahan atau pekerjaan pengecer dan distributor atau bisnis pelayanan atau jasa hiburan; atau bisnis

transportasi. pelayanan publik seperti listrik, pengolahan sampah dll

Page 16: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Sedangkan bisnis syariah adalah dunia usaha yang dilakukan berdasarkan prinsip2 syariah.

Bisnis syariah adalah usaha bisnis yang dilakukan secara profesional untuk

mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tetapi dengan memperhatikan prinsip halal-

haram.

BATIK SIDOMUKTI

Page 17: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Bisnis dalam kajian fiqh disebut tijarah (perdagangan). Tijarah : “penukaran harta melalui jual-beli untuk tujuan

mendapatkan keuntungan.” Perdagangan: kegiatan ekonomi yg sah

secara Islam bila dilakukan dgn cara yang halal. “Wahai orang2 yang

beriman! Jangan kalian memakan harta kalian di antara kalian berdasarkan kebatilan kecuali merupakan tijarah

(perdagangan) berdasarkan kerelaan dari kalian.” (an-Nisa’ 29).

Page 18: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Tijarah juga dikenal dengan nama al-bay’ (jual beli), “yaitu

penukaran harta dengan harta untuk tujuan memiliki dan menguasainya.” Keduanya

adalah penukaran harta dengan harta, tetapi pada tijarah,

penekanan adalah pada mendapatkan keuntungan,

walaupun dalam kenyataan tidak selalu mendapatkan keuntungan.

BATIK GAJAH BIROWO

Page 19: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Tijarah= coomerce atau perdagangan (trade) atau produksi berhubungan dgn pertukaran barang dan pelayanan dari produsen kpd konsumen akhir. Commerce terdiri dari sesuatu yang bernilai ekonomi seperti barang2, pelayanan, informasi atau uang antara dua atau lebih benda. Commerce pada dasarnya untuk menunjukkan kegiatan jual-beli, sedangkan trade menunjuk kpd pertukaran jenis barang tertentu, misalnya perdagangan gula (sugar trade) atau perdagangan saham pasar bursa (trade on the stock-exchange) dll.

BATIK PAMILUTO

Page 20: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Shidiq : jujur dan beraniAmanah : dipercayaTabligh : betanggungjawabFatonah : mempunyai kecerdasan serta peduli terhadap lingkungan

BATIK PARANG SARPO

Page 21: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Dpt dipercaya Kemampuan menghadapi

berbagai karakter manusia Kemampuan dalam

administrasi Dpt melihat resiko dalam

penjualan Mengembangkan kreatifitas

dan inovasi Mampu mengatur keuangan

BATIK PARANG KUSUMO CEPLOK

Page 22: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Ketika Nabi Muhammad SAW, berusia 25 tahun, sebelum diangkat menjadi seorang nabi dan rasul, beliau pernah menjalankan perniagaan bersama Siti Khadijah ke negeri Syam. Pada waktu berdagang, ia ditemani oleh Maisarah, budak Siti Khadijah.

Page 23: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Tips Berdagang Cara Nabi muhammad SAW

Kejujuran keramahan sopan santun yang ditunjukan oleh pemuda Muhammad dalam

berdagang membuat kagum Maisarah. Misalnya jika barang dagangannya dijual jelek maka dikatakan

jelek. Begitu pun sebaliknya, jika barang-barang itu baik dikatakan baik. Beliau tidak menyembunyikan barang-barang yang jelek di balik barang-barang yang baik.

Harga yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan yang disepakati Siti Khadijah. Ia tidak mengambil untung diluar yang disepakati. Oleh karena itu, banyak pembeli yang terkesan dan tertarik cara berdagang beliau.

Page 24: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh.

Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis.

Page 25: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif.

Page 26: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.

Page 27: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis lainnya pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan secukupnya saja dalam menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang dilakukan beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada pedagang lain karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas. Dalam hal ini, beliau melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang mendorong bisnis semakin efisien dan efektif.

Page 28: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1

Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya

Page 29: Memulai bisnis sesuai tuntunan nabi1