islam dengan ilmu kedokteran

29
Islam dengan Ilmu matematika, Sosial dan Kedokteran Mei 4th, 2013 ISLAM DAN ILMU MATEMATIKA Penyebutan angka atau bilangan dalam Alquran, tujuannya agar menjadi ujian bagi orang kafir dan bertambahnya keimanan bagi orang yang beriman. ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS Ali Imran: 190). ”Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).” (QS Yunus: 5). Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): ‘Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan? Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.’‘ (QS Muddatstsir: 31). ”Katakanlah: ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Alquran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain’.”(QS Al-Israa: 88). Ayat-ayat di atas merupakan beberapa contoh yang disebutkan Allah dalam Alquran mengenai keberadaan angka-angka (bilangan). Tujuannya

Upload: amna

Post on 09-Sep-2015

258 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

asqd

TRANSCRIPT

Islam dengan Ilmu matematika, Sosial dan KedokteranMei 4th, 2013ISLAM DAN ILMU MATEMATIKAPenyebutan angka atau bilangan dalam Alquran, tujuannya agar menjadi ujian bagi orang kafir dan bertambahnya keimanan bagi orang yang beriman.Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.(QS Ali Imran: 190).Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).(QS Yunus: 5).Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. (QS Muddatstsir: 31).Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Alquran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.(QS Al-Israa: 88).Ayat-ayat di atas merupakan beberapa contoh yang disebutkan Allah dalam Alquran mengenai keberadaan angka-angka (bilangan). Tujuannya agar manusia itu menggunakan akalnya untuk berpikir dan meyakini apa yang telah diturunkan, yakni Alquran. Allah menciptakan alam semesta ini dengan perhitungan yang matang dan teliti. Ketelitian Allah itu pasti benar. Dan, Dia tidak menciptakan alam ini dengan main-main. Semuanya dibuat secara terencana dan perhitungan.Dalam Alquran disebutkan sejumlah angka-angka. Di antaranya, angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 19, 20, 30, 40, 80, 100, 200, 1000, 2000, 10 ribu, hingga 100 ribu. Penyebutan angka-angka ini, bukan asal disebutkan, tetapi memiliki makna yang sangat dalam, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Misalnya, ketika ada yang bertanya mengenai jumlah penjaga neraka Saqar, dalam surah al-Muddatstsir ayat 31 disebutkan sebanyak 19 orang. Allah menciptakan langit dan bumi selama enam masa. Tuhan adalah satu (Esa), bumi dan langit diciptakan sebanyak tujuh lapis, dan lain sebagainya.Penyebutan angka-angka ini, menunjukkan perhatian Alquran terhadap bidang ilmu pengetahuan, khususnya matematika. Yang sangat menakjubkan, beberapa angka-angka yang disebutkan itu memiliki keterkaitan antara yang satu dan lainnya. Bahkan, di antaranya tak terpisahkan. Begitu juga, ketika banyak ulama dan ahli tafsir berdebat mengenai jumlah ayat yang ada didalam Alquran. Sebagian di antaranya menyebutkan sebanyak 6.666 ayat, 6.234 ayat, 6.000 ayat, dan lain sebagainya. Perbedaan ini disebabkan adanya metode dalam perumusan menentukan sebuah ayat.Bismillahirrahmanirrahim yang diletakkan sebagai kalimat pembuka dari keseluruhan ayat dan surah di dalam Alquran, memiliki susunan angka yang sangat menakjubkan. Kalimat basmalah itu bila dihitung hurufnya mulai dari ba hingga mim, berjumlah 19 huruf. Angka 19 ini, ternyata menjadi kunci utama dalam bilangan jumlah surah, jumlah ayat, dan lainnya di dalam Alquran.Begitu juga dengan angka tujuh, bukanlah sekadar menyebutkan angkanya, tetapi memiliki perhitungan dan komposisi yang sangat tepat. Misalnya, jumlah ayat dalam surah Al-Fatihah sebanyak tujuh ayat dan jumlah surah-surah terpanjang dalam Alquran (lebih dari 100 ayat) berjumlah tujuh surah.Penyebutan angka-angka itu bukanlah secara kebetulan atau asal bunyi (asbun). Semuanya sudah ditetapkan oleh Allah dengan komposisi yang jelas dan akurat. Tidak ada kesalahan sedikit pun. Kitab (Alquran) ini tak ada keraguan di dalamnya dan ia menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.(QS Al-Baqarah: 2)ISLAM DAN ILMU ASTRONOMISesungguhnya ilmu yang paling utama dikuasai adalah ilmu tentangKitabullah(Al-Quran). Dari segi membacanya, menghafal, memahami, menafsiri serta mengamalkannya. Kemudianilmu sunnahRasulullah saw. Dari segi riwayat, dirayat, praktik dan pemahaman agama dalam konteks akidah, ibadah, muamalah.Selain menguasai kedua ilmu tersebut, umat islam saat ini, sangat membutuhkan generasi yang menguasai ilmu-ilmu penting lainnya, agar mudah melayani dan membela agama; mampu melindungi tempat suci, kehormatan dan aqidahnya serta tidak bergantung sepenuhnya kepada non muslim dalam kehidupan bermasyarakat. Ilmu-ilmu tersebut antara lain : ilmu astronomi, teknik, kedokteran, ekonomi, sosial-politik, militer, seni, sastra dansebagainya.Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al- Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.(QS. Al Baqarah [2]:23)Dalam bidang Astronomi, kalau kita bertanya kepada ilmuan bagaimana alam semesta terbentuk dan ada, mereka akan memberitahu tentang big bang theory (teori ledakan besar). Mulanya di langit ada sekelompok bintang yang nampak seperti kabut yang dinamakan nebula, lalu ada pemisahan kedua yang membentuk galaksi, lebih jauh; terjadi pemisahan menjadi tata surya yang melahirkan matahari, sejumlah planet, bulan dan bumi. Allah telah menjelaskan hal ini dalam Surah Anbiya.Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.( QS. Al Anbiyaa [21]:30 ).Ayat ini bicara tentangbig bang theory, bayangkan, apa yang kita temukan masa kini, Al-Quran telah menyebutkannya lebih dari 1400 tahun yang lalu. Allah juga mengatakan dalam surah Fushshilat :Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati.(QS. Fushshilat [41] : 11).Dalam bahasa arab katadukhanartinyaasap. Jika anda bertanya kepada ilmuan bagaimana awal alam semesta, mereka akan mengatakan bahwa alam semesta pada mulanya bukan berbentuk padat tapi gas yang tampak seperti asap.Dulu, orang menganggap bahwabumiinidatar, sehingga mereka takut pergi terlalu jauh karena nanti bisa terjatuh,baru pada tahun1597ketikaFrancis Drake; berlayar mengelilingi bumi kemudian membuktikan bahwabumiini berbentukbulat. Bukankah Allah telah menyebutkannya dalam Al-Quran surah Luqman.Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Luqman [31] : 29).Penyatuan adalahproses yang lambatdanbertahap. Malam secara perlahan dan bertahap berubah menjadi siang dan siang secara perlahan dan bertahap berubah menjadi malam, gejala ini hanya mungkin terjadi jika bumi berbentuk bulat, tidak mungkin bumi berbentuk datar, jika bumi berbentuk datar maka akan ada perubahan yang mendadak. Hal ini diperkuat oleh Allah pada firman-Nya dalam surah Az-zumar .Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.(QS. Az Zumar [39] : 5)KataKawwaradalam bahasa Arab berartimelewati / menggulung. Gejala ini hanya akan terjadi jika bumi berbentuk bulat dan tidak mungkin terjadi jika bumi berbentuk datar.Firman Allah dalam surah An-Naaziaat .Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.( QS. An Naaziaat [79] : 30 ).Kata dasar dariDahahaaberartiketeluran, bukan sembarang telur tetapi khusus mengacu padatelur burung unta. Sedikit menyempit dari puncaknya dan menonjol dari pusat. Al-Quran telah menunjukkan bentuk tepat geospherical dari bumi lebih 14 abad yang lalu.Sebelumnya kita berpikir bahwa cahaya bulan adalah cahayanya sendiri, barulah akhir-akhir ini kita tahu bahwa cahaya bulan adalah cahaya matahari yang dipantulkan. Bukankah Allah telah mengatakannya dalam surah Al-Furqan ayat 61, dalam surah Yunus ayat 5. Pesan yang sama juga diulang pada surah Nuh.Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?(QS. Nuh [71] : 16).Sebelumnya ilmuan Eropa mengatakan bahwa bumi berdiri sendiri sebagai pusat planet dan benda-benda langit lainnya termasuk matahari mengelilingi bumi. Ini dikenal sebagai teori geocentrism. Teori ini dipercaya para ahli pada abad ke-2 SM dan bertahan selama 16 abad lamanya, sampai Copernicus mengatakan bahwa bumi dan planet lainnya berputar mengelilingi matahari.Tahun 1609, Yohannes Kippler menulis dalam bukunya Astronomi dan Norwegia, bahwa bukan hanya bumi dan planet yang berputar mengelilingi matahari, mereka juga berputar diporosnya sendiri.Disekolah kita bahkan diajarkan bahwa bumi dan planet berputar pada porosnya sendiri dan berputar mengelilingi matahari, sedangkan matahari tetap dan tidak berputar pada porosnya, tapi Allah berfirman pada surah Al-Anbiyaa.Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.( QS. Al Anbiyaa[21] : 33 )KatadasardariYasbahunaberartigerakandaribadanyangbergerak. Hal ini menunjukkan bahwamataharijugaberputarpadaporosnya.Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Quran. Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Quran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.(Al Quran, 21:33)Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.(Al Quran, 36:38)Langit yang mengembang (Expanding Universe)Dalam Al Quran, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.(Al Quran, 51:47)Menurut Al Quran langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini. Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus mengembang.Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.Gunung yang BergerakDan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.[QS 27:88]14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam Al Quran disebutkan gunung itu bergerak. Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah continental drift atau gerakan mengapung dari benua untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Quran bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Quran.Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.(Al Quran, 15:22)Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasanganAl Quran yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.[Yaa Siin 36:36]Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.Meskipun gagasan tentang pasangan umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan maupun dari apa yang tidak mereka ketahui dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut parit, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui letupan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian dikirim ke bumi, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Quran diturunkan.ISLAM DAN ILMU SEJARAHSejarah sebagai sebuah disiplin ilmu yang sistematis pertama kali disusun oleh umat Islam. Merekalah yang pertama kali memandang sejarah sebagai sumber ibrah dan pelajaran, untuk mengenal perjalanan waktu dan peristiwa yang terjadi di dalamnya. Perspektif seperti ini diajarkan kepada mereka oleh al-Quran dan Nabi Besar Muhammad Saw.Al-Quran mengajarkan kepada umat Islam dasar dan metodelogi perjalanan sejarah dan menetapkannya sebagai kisah perjalanan yang tersusun rapi dengan berbagai ibrah dan pelajaran kehidupan. Kitab suci ini membawakan kisah-kisah yang juga disinggung dalam kitab-kitab suci sebelumnya yang terkadang dengan lebih rinci dan terkadang pula secara ringkas.Seiring dengan itu, Nabi Muhammad Saw menyeru umatnya untuk memerhatikan al-Quran sebagai khazanah agung untuk mengenal ilmu dan makrifat. Abdullah bin Masud salah seorang sahabat Nabi Saw yang mulia meriwayatkan bahwa Nabi Saw pernah bersabda, Al-Quran ini adalah jamuan Allah yang terhampar luas. Manfaatkanlah ia semampu kalian. Al-Quran adalah tali Allah yang tak terputus, cahaya penerang dan obat penawar bagi segala penyakit yang tak tersembuhkan. Tak ada kata usang dan tak ada penyimpangan padanya. Al-Quran adalah kitab yang tak pernah lapuk dengan banyak membacanya.Kajian sejarah membuktikan bahwa umat Islam menemukan jalan dan medote ilmiah penulisan sejarah berkat bimbingan al-Quran. Fakta ini diakui dalam banyak literatur yang akan disinggung secara singkat yang salah satunya adalah buku berjudul Umat Islam dan Penulisan Sejarah karya Abdul Alim Abdurrahman Khidr. Buku ini ditulis berdasarkan telaah atas dua kelompok sumber rujukan kuno Islam dan sumber-sumber rujukan Barat. Setelah menjelaskan definisi sejarah dan hubungannya dengan ilmu-ilmu sosial, penulis membawakan hasil kajiannya tentang ilmu sejarah dalam perspektif umat Islam seraya menyebutkan sejumlah karya sejarawan besar Muslim. Selanjutnya di bagian akhir, penulis menerangkan metodelogi al-Quran dalam menceritakan kisah sejarah.Banyak yang meyakini Ibnu Khaldun sebagai bapak dan pencetus filsafat sejarah. Pasalnya, dia adalah orang pertama yang menulis demikian; Sejarah adalah bagian dan anak cabang dari makrifat yang merujuk pada fenomena-fenomena sosial. Sejarah juga faktor yang sangat berpengaruh pada fenomena-fenomena zaman. Dengan kata lain, Ibnu Khaldun memandang sejarah bukan sekedar metode untuk menuliskan peristiwa zaman, tetapi juga menjelaskan tentang hubungan sosial.Pada Pasal keempat penulis buku Umat Islam dan Penulisan Sejarah secara ilmiah menyorot pandangan Ibnu Khaldun tentang sejarah. Dia menulis demikian:Sejarah bagi Ibnu Khaldun adalah ilmu yang sistematis dan kokoh. Sejarah baginya bukan hanya laporan dan keterangan tentang peristiwa semata tetapi juga mengajak untuk mencari faktor penyebab lahirnya setiap peristiwa. Ibnu Khaldun mengatakan, sejarah secara lahirnya adalah catatan kisah tentang para pendahulu, pemerintahan-pemerintahan dan peristiwa di masa lalu. Tapi di balik itu sejarah sebenarnya pemikiran dan pencarian yang jeli akan faktor munculnya alam. Sejarah adalah ilmu tentang faktor-faktor penyebab hakiki lahirnya peristiwa, karena itu ia bersumber dari hikmah kebijaksanaan.Penulisan sejarah Islam dilakukan dengan berbagai metode. Ada yang menulis sejarah berdasarkan kisah-kisah dan gaya kehidupan bangsa Arab, ada pula yang menulis sejarah politik, sejarah penciptaan, sejarah agama, sejarah para tokoh, serta ada yang menulisnya dalam bentuk kisah sastera dan syair. Namun, kesemua metode itu memiliki kesamaan yaitu mencari hakikat dan meletakkan dasar bagi sebuah metodelogi ilmiah dalam mengkaji sejarah. Metodelogi ini memiliki keteraturan zaman dan kronologi peristiwa yang didukung dengan periwayatan yang teliti. Dalam buku-buku karya para sejarawan Muslim banyak dijumpai metode penyaksian langsung lalu periwayatannya secara sempurna.Dari sisi lain, tradisi Timur menganggap sejarah sebagai sumber inspirasi dan ibrah bagi para penguasa dan masyarakat umum. Tradisi ini juga diyakini dalam Islam. Bahkan, dalam sebuah buku sejarah abad 17 Masehi atau 10 hijriyah, disebutkan bahwa salah satu syarat untuk memimpin masyarakat Muslim adalah mengenal sejarah dengan baik. Tak heran jika penulis buku Umat Islam dan Penulisan Sejarah menyatakan bahwa sejarah dikenal luas di tengah masyarakat Muslim dari penguasa tertinggi sampai para pegawai, ulama serta ilmuan dan semua orang yang mengerti soal budaya. Bahkan tentara didorong untuk membaca kisah perang-perang awal Islam dan biografi para tokoh. Sejarah menceritakan bahwa terkadang ilmuan sejarah diberi jabatan sebagai komandan pasukan tempur untuk memanfaatkan kisah-kisah sejarah dalam mengambil keputusan.Kini yang menjadi pertanyaan, dari manakah datangnya kecenderungan umat Islam kepada penulisan sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu? Sebagian besar isi al-Quran adalah sejarah termasuk kisah-kisah peristiwa yang terjadi di zaman Nabi Saw. Abdul Alim Abdurrahman Khidr penulis Umat Islam dan Penulisan Sejarah dalam pasal ketujuh bukunya menulis:Penyampaian kisah-kisah dan peristiwa sejarah di dalam al-Quran adalah untuk menggugah pemikiran manusia. Tujuan ini dapat tercapai dengan telaah mendalam, pandai dan komitmen pada fenomena sejarah.Sunnah Allah meliputi semua kelompok manusia. menurutnya, besar kecilnya sebuah masyarakat dan bangsa serta perannya dalam membangun peradaban manusia dan sumbangsihnya kepada pemikiran dan materi tidak berpengaruh sama sekali pada sunnah Ilahi. Karena itu penulis Umat Islam dan Penulisan Sejarah lebih memilih analisa dan penafsiran Islam terhadap sejarah dibanding analisa dan penafsiran lainnya. Sebab, penafsiran ini diajarkan oleh para nabi kepada umat manusia lewat wahyu dan bimbingan langit sehingga aturannya lebih sesuai dengan kehidupan manusia dan fitrahnya.Abdul Alim Abdurrahman Khidr di bagian akhir bukunya menyinggung kesulitan para penulis sejarah kontemporer yang menurutnya mendapat tekanan dari dua arah. Pertama adalah orientalisme yang memandang peradaban Timur dengan kacamata Barat. Orientalisme sejak dahulu selalu berupaya melecehkan Islam dan mengabdi kepada kepentingan Barat. Kedua, kepicikan sementara kalangan di tengah umat Islam. Pemikiran ini tidak bisa membaca batas-batas yang memisahkan antara akidah, akhlak dan nilai-nilai Islam, sehingga getol menyebarkan anggapan bahwa Islam menolak dunia. Pemikiran seperti ini jelas tidak mengerti sistem sosial dan perilaku kehidupan yang dilandasi ajaran Islam. Apalagi pemikiran ini nampaknya sengaja disebarkan di tengah umat Islam.Islam sebenarnya tidak memiliki pandangan yang picik dalam hal dunia. Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya untuk dikenalkan kepada umat manusia. Agama ini mengajarkan cara hidup yang benar bagi seluruh umat manusia baik di Barat maupun di Timur. Islam adalah agama yang telah masuk ke jantung Eropa, Cina dan kawasan Timur Jauh. Karena itu sejarawan muslim hendaknya memerhatikan masalah ini bahwa Islam telah merasuk ke tempat yang paling dalam di setiap sisi kehidupan sosial umat manusia. (IRIB)ISLAM DAN ILMU SOSIALSejak kelahirannya belasan abad yang lalu, Islam telah tampil sebagai agama yang memberi perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat; antara hubungan manusia dengan Tuhan; antara hubungan manusia dengan manusia; dan antara urusan ibadah dengan urusanmuamalah.Dalam keadaan demikian, kita saat ini nampaknya sudah mendesak untuk mememiliki ilmu pengetahuan sosial yang mampu membebaskan manusia dari berbagai problema tersebut. Ilmu pengetahuan sosial yang dimaksudkan adalah ilmu pengetahuan yang digali dari nilai-nilai agama. Kuntowijoyo menyebutnya sebagai ilmu sosial profetik.Menurut Kuntowijoyo, kita butuh ilmu sosial profetik, yaitu ilmu sosial yang tidak hanya menjelaskan dan mengubah fenomena sosial, tetapi juga memberi petunjuk ke arah mana transformasi itu dilakukan, untuk apa dana oleh siapa. Yaitu ilmu sosial yang mampu mengubah fenomena berdasarkan cita-cita etik dan profetik tertentu; perubahan tersebut didasarkan pada tiga hal.Pertama, cita-cita kemanusiaan,kedua, liberasi danketiga, transendensi. Cita-cita profetik tersebut dapat diderivasikan dari misi historis Islam sebagaimana terkandung dalam ayat 110 surat Ali Imron sebagai berikut :()Kamu sekalian adalah sebaik-baiknya umat yang ditugaskan kepada manusia menyuruh berbuat baik, mencegah berbuat munkar dan beriman kepada Allah. (QS. Al-Imron, 110).Nilai-nilai kemanusiaan (humanisasi), liberasi dan transendensi yang dapat digali dari ayat tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :Pertama, bahwa tujuan humanisasai adalah memanusiakan manusia dari proses dehumanisasi.Sementara itu tujuan liberasi adalah pembebasan manusia dari lingkungan teknologi, pemerasan kehidupan, menyatu dengan orang miskin yang tregusur oleh kekuatan ekonomi raksasa dan berusaha membebaskan manusia dari belenggu yang kita buat sendiri.Selanjutnya, tujuan dari transendensi adalah menumbuhkan dimensi transendental dalam kebudayaan.Dalam ilmu sosial profetik, kita ingin melakukan reorientasi terhadap epistemologi, orientasi terhadapmode of thoughtdanmode of inquirity, yaitu suatu pandangan bahwa sumber ilmu bukan hanya berasal dari rasio dan empiri sebagaimana yang dianut dalam masyarakat barat, tetapi juga dari wahyu.ISLAM DAN ILMU KEDOKTERANIslam banyak memberi kontribusi pada pengembangan ilmu kedokteran,(Ezzat Abouleish). Islam sebagai sebuah agama tentu saja bersifat kompleks, mengajarkan semua aspek ilmu yang melingkupi kehidupan manusia baik yang berkaitan dengan pertahanan negara, hubungan antar manusia, ekonomi, bahkan ilmu kedokteran sekalipun, untuk dapat diaplikasikan manusia sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Menciptakan.

Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah SWT) bagi kaum yang berfikir.(QS. Al-Jaatsiyah: 13)Ayat tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang keutamaan kaum berfikir. Dan dengan mudah, saat manusia mentadaburi Al-Quran akan banyak manusia temukan ayat-ayat tersebut yang baik tersurat maupun tersirat meminta manusia untuk menggunakan akal fikirannya.Kedokteran adalah salah satu Ilmu Ajaran Islam. Allah SWT adalah Tuhan yang Maha adil. Sebagai salah satu bentuk konsekuensi logis dari keadilan Allah SWT ini, Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan. Malam diciptakan berpasangan dengan penciptaan siang, laki-laki diciptakan berpasangan dengan penciptaan perempuan. Lalu, ketika Allah menciptakan muda, Allah pun juga menciptakan tua. Nah, bagaimana dengan kondisi sakit manusia? Sebagaimana disebutkan di awal, Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Adil sehingga tidak mungkin Allah SWT menciptakan keadaan sakit tanpa memberikan keadaan sehat maupun usaha-usaha penyembuhan untuk meraih kesehatan ituApa bukti bahwa Islam mengajarkan ilmu kedokteran?Dari beberapa penelitian modern, diketahui bahwa madu memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Khasiat madu sangat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi, yakni fruktosa, glukosa,dan sukrosa. Sementara kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino essensial maupun non essensial, dan unsur kandungan lainnya, seperti enzim pencernaan, vitamin yang terdapat dalam madu yang beragam yakni vitamin B1, B2, B3, B6, dan vitamin C. Di samping itu, mineral yang terdapat dalam madu juga merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena proporsi dan jumlah mineral madu mendekati kadar mineral yang dalam darah manusia. Diketahui pula, madu mengandung zat antibiotik dan dapat digunakan sebagai desinfektan ringan.Ulasan tersebut ternyata sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl: 69. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa madu adalah minuman yang mengandung berbacam-macam obat. Padahal sebagaimana diketahui Al-Quran lebih dahulu ada dari pada hasil penelitian seperti yang telah diulas di atas.Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan(QS. An-Nahl: 69)Sementara di permasalahan yang lain, dalam QS. Al-Qiyaamah: 3-4 Allah SWT berfirman bahwa Dia tidak saja dapat mengumpulkan tulang-tulang kita, tapi dia juga dapat menyusun kembali jari-jari kita. Mengapa Al-Quran ketika berbicara tentang tulang belulang juga berbicara tentang jari-jemari?Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata sejak Sir Francis Golt berhasil melakukan penelitiannya tentang sidik jari manusia, pada tahun 1880 sidik jari diakui menjadi alat identifikasi manusia dalam banyak hal, misalnya untuk kasus penegakan hukum. Setiap manusia memiliki keunikan sidik jari yang tidak dimiliki manusia lainnya. Namun, adakah manusia yang tahu tentang hal itu melebihi sebelum Allah SWT menyampaikan firman-Nya yang turun sekitar 1400 tahun yang lalu? Penelitian pertama tentang hal itu saja baru dilakukan oleh Sir Francis Golt dan diakui pada tahun 1880. Jadi, dapat dikatakan Allah SWT-lah, melalui Al-Quran, yang pertama kali Bicara tentang hal itu. Jelas saja, Dia adalah Pencipta sidik jari.Berkenaan dengan penciptaan manusia, Allah berfirman bahwa manusia tercipta dari air, sebagaimana yang tersurat disampaikan-Nya pad QS. Furqon: 54 sebagai berikut:Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.Ayat al-Quran tersebut ternyata sejalan dengan hasil penelitian Masaru Emotto, salah satu ilmuan Jepang. Berdasar penelitiannya, diketahui bahwa 80 % unsur manusia terdiri dari air.Dalam penelitian ini pula, Masaru Emotto mengamati bentuk-bentuk kristal molekul air ketika ditempatkan pada kedua hal, yakni hal positif dan negatif, misalnya dalam hal ucapan. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa molekul air akan menunjukkan berbagai bentuk kristal yang sangat indah ketika diucapkan di dekatnya kata-kata positif, misalnya doa, ucapan terima kasih, ucapan kamu baik, dan ucapan positif lainnya. Berlawanan dari hal itu, bentuk kristal air tampak hancur ketika di samping air, diberikan hal-hal negatif seperti ucapan kamu bodoh, kamu jelek, dan lain sebagainya. Banyak firman Allah yang lain yang menjelaskan tentang hal itu, misalnya ilmu reproduksi (QS. Al-Muminun:12-14), indera penglihatan (QS. An-Nur: 44), gizi dan makanan (QS. Al-Baqarah: 173), dan lain sebagainya baik aayat-ayat di dalam Al-Quran ataupun yang ada di alam .Adakah kita tahu orang pertama yang menggambarkan anatomi mata dengan sangat sangat mendetail? Ibnu Alkhaisan, salah seorang ilmuan muslim dengan penelitiannya yang diakui dalam bidang lensa, menemukan kamera, dan menggambarkan secara mendetail anatomi mata. Selain itu, pada tahun 1154 M, dinyatakan bahwa dokter muslim telah mengajarkan anatomi tubuh, sistema transportasi dalam tubuh manusia, ilmu bedah, jauh sebelum dokter Eropa menemukannya. Sementara pada tahun 427 H, Azzohrowi menemukan peralatan bedah manusia. Dan sejak abad ke 15, warisan ilmu pengetahuan Islam menjadi referensi-referensi penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa.Sebenarnya, selama manusia mau berfikir, ia akan menemukan banyak ayat Tuhan di alam semesta ini mampu menjelaskan betapa besar peran Islam dalam ilmu kedokteran, tinggal bagaimana selanjutnya ilmu itu diaplikasikan. Dokter adalah imdadh mustadhafin bagi kesejahteraan manusia. Dan oleh karena itu, sudah sepantasnya ia memperjuangkan misi-misi kemanusiaan seperti pelayanan kesehatan yang adil untuk semua kalangan, mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah berkenaan dengan pelayanan kesehatan, dan bentuk kegiatan sosial lainnya. Semua itu dimaksudkan untuk menuju pada kesempurnaan, dimana Kesempurnaan Hakiki-nya sendiri dimiliki oleh Allah SWT SWT, Sang Maha Dokter semesta alam.Allah telah berfirman tentang penciptaan manusia..QS. Al- Muminuun (23) : 12 - 14 :12). Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.13). Kemudian Kami jadikan saripati air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).14). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci-lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.QS. Al-Hajj (22) : 5 :Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiaannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.QS. Al-Najm (53) : 45 -46 :45). Daia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan,46). dari air mani, apabila dipancarkan.QS. Al-Insaan (76) : 2 :2). Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur* yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.QS. Al-Mumin (40) : 67 :67). Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah.QS. Abasa (80) : 17 - 21 :17). Binasalah manusia, alangkah amat sangat kekafirannya?.18). Dari apakah Allah menciptakannya?.19). Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya*.20). Kemudian Dia memudahkan jalannya*.21). Kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur.Al-Quran menetapkan dalam ayat diatas dan berbagai ayat lainnya bahwa manusia diciptakan dari tanah liat atau tanah atau tanah liat yang kering.Yang dimaksud dengan tanah liat adalah tanah yang dicampur air. Sedangkan tanah liat kering adalah tanah liat yang tidak berair. Jadi secara umum semuanya adalah tanah, baik dengan bercampur dengan air atau tidak bercampur.Ilmu pengetahuan moderen telah menetapkan bahwa tubuh manusia mengandung unsur-unsur yang dikandung tanah. Tubuh manusia terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, fosfor, sulfur, nitrogen, kalsium, potasium, sodium, magnesium, khlorine, zat besi, tembaga, yodium, fluorine, kobalt, silikon, timah dan aluminium. Unsur-unsur tersebut juga terdapat di dalam tanah, meskipun berbeda kadarnya antara manusia dan manusia lainnya. Hal tersebut merupakan mukjizat Al-Quran.Pada tahap kedua, penciptaan manusia dalam bentuk air mani, yang disebutkan dalam Al-Quran memiliki tiga maksud. Mani jantan; sperma laki-laki yang terdapat di dalam mani. Mani betina; ovum yang terdapat di dalam ovarii, mengalami ovulasi satu kali dalam sebulan. Gamet; mani campuran dari sperma laki-laki dan ovum wanita ketika terjadi pembuahan.Allah telah menyebutnya di dalam Al-Quran pada tiga tempat.a). QS. Al-Qiyaamah : 36 - 37 :Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukan dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan ke dalam rahim.b). QS.Al-Najm (53) : 45 - 46 :Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan.c). QS. Al-Waqiah (56) : 58 - 59 :Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kami-kah yang menciptakannya?.Allah telah menjelaskan di dalam ayat-ayat diatas bahwa nutfah adalah setetes air mani yang dipancarkan, dimana Allah berfirman:QS. Al-Qiyaamah : 39 :Lalu Allah menjadikan dari padanya sepasang, laki-laki dan perempuan.Maksudnya dari mani. Ilmu kontemporer menjelaskan bahwa sperma terbagi dua macam: Jenis yang membawa kromosom laki-laki (Y), Jenis yang membawa kromosom perempuan (X).Apabila Allah ingin mempertemukan sperma yang membawa kromosom (Y) dengan ovum yang membawa kromosom (X), maka Insya Allah akan lahir anak laki-laki. Sedangkan apabila sperma yang mengandung kromosom (X) bertemu dengan ovum berkromosom (X), maka Insya Allah akan lahir anak perempuan. Hal ini hanya salah satu mukjizat ilmiah yang banyak terdapat di dalam Al-Quran.Terjadi proses pembuahan dan kromosom berbaris di antara sesamanya di tengah ovum yang telah dibuahi. Lalu pembentukan sel baru yang dibuahi yang mengandung 48 kromosom di antaranya yang menentukan jenis kelamin janin.Setelah terjadi proses pembuahan, dimulailah tahap pembagian gamate (adalah ovum yang telah dibuahi sperma) dan pembentukan bagian-bagian janin secara keseluruhan. Proses pembagian terjadi di dalam dinding ovum. Ukurannya tidak berubah atau bertambah besar pada saat proses pembagian. Sehingga, berlangsung pembagian zygote (sel yang dihasilkan dari perpaduan antara dua gamate yang membelah menjadi beberapa sel hingga menjadi struktur organisme yang lengkap) secara merata dan sama antara ke 48 kromosom seperti hasil fotokopi.Sel telur yang telah dibuahi membagi diri pada hari pertama setelah pembuahan. Lebih tepatnya, setelah berlalu 30 jam. Ia membagi diri menjadi dua sel kecil yang sama besar. Kandungannya pada tahap ini, jika Allah menghendaki, akan tercipta dari dua sel tersebut dua janin kembar serupa. Lalu akan terpisah kedua sel tersebut masing-masing menjadi janin yang terpisah dan menempel berdekatan di dinding rahim. Pada hari ke dua hingga hari keenam setelah pembuahan terjadi pembagian sel di dalam dinding ovum untuk pembentukan tahap ke empat, kedelapan, dan ke enam belas.Islam juga menjelaskan jenis kelamin dalam rahim seorang ibu dengan firman Allah :Dan Dia (Allah) lah yang mengetahui apa-apa yang berada di dalam rahim[Luqman : 34]Para ahli kedokteran saat ini mempergunakan media atau peralatan canggih dan modern untuk meneliti lebih dalam dan terperinci atas apa yang berada di dalam rahim seseorang. Sedangkan ilmu kedokteran yang menjelaskan tentang keberadaan jenis kelamin laki-laki atau perempuan, apabila yang diprediksikan adalah ternyata salah tentunya tidak perlu diperbincangkan lagi. Akan tetapi, apabila yang dinyatakan adalah benar, maka sesungguhnya hal ini tidak menyelisihi ayat yang ada. Karena ayat tersebut menjelaskan tentang masalah ke-ghaiban yang berkaitan dengan ilmu Allah.Ada lima hal yang berhubungan dengan yang ghaib, yang berkaitan dengan rahim dan janin, dan tidak ada yang mengetahui selain hanya Allah semata, yaitu : usia menetapnya janin di dalam rahim si ibu, kehidupan janin tersebut di dunia, amaliyah hidupnya, rezekinya, kebahagiaan atau kesengsaraan, dan jenis kelamin dari janin sebelum ia diciptakan. Dan tentunya setelah si janin diciptakan oleh Allah, keberadaan jenis kelamin yang dimiliki oleh janin itu adalah bukan merupakan bagian dari ilmu ghaib. Karena keberadaan janin setelah diciptakan maka ia menjadi sebuah ilmu/pengetahuan yang pasti dan dapat diketahui dengan panca indera. Walaupun keberadaan janin tersebut terlindungi dan tertutup oleh tiga kegelapan, dan apabila ditelusuri melalui ilmu pengetahuan akan jelas (kenyataan yang ada pada janin tersebut). Dan tidak beda jauh hasil yang didapatkan terhadap apa yang telah Allah ciptakan dengan penyingkapan alat deteksi yang kuat, sehingga dapat menerangi tiga kegelapan yang melindungi keberadaan janin sehingga akan tampak jelas jenis kelamin janin, apakah laki-laki ataukah perempuan. Serta tidak dijelaskan dengan pasti keberadaan ayat Al-Quran ataupun Sunnah dalam penyebutan pengetahuan jenis kelamin dari janin yang berada di dalam kandungan.Apabila janin telah diciptakan oleh Allah, keberadaan janin tersebut bukan menjadi rahasia lagi bagi selain Allah. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan salah satu ayat di surat Luqman menyatakan :Demikianlah tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa-apa yang berada didalam rahim dan apa yang akan dikehendaki di dalam rahim tersebut kecuali hanya Allah semata. Akan tetapi apabila Allah berkehendak untuk memerintahkan janin yang berada di dalam rahim untuk berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, ataukah di dalam kehidupannya kelak menjadi seorang yang celaka atau bahagia, para Malaikat-Nya yang diberikan amanah akan hal tersebut juga mengetahuinya, demikian pula di antara para hamba-Nya yang lain.Berkenan dengan pertanyaan yang berhubungan dengan keumuman Firman Allah Taala : Apa-apa yang berada di dalam rahim, maka kami katakan : Apabila ayat tersebut mencakup permasalahan jenis kelamin, apakah laki-laki ataukah wanita setelah penciptaan janin tersebut, maka yang mengkhususkan hal tersebut adalah panca indera dan fakta. Dan banyak dijelaskan oleh para ulama ushul bahwasanya yang bisa menjadi pengkhusus keumuman makna pada Al-Kitab dan Al-Sunnah, adalah (dalil yang jelas), atau ijma, qiyas, atau panca indera dan akal. Dan pendapat ulama ushul ini sangatlah dikenal. Dan seandainya ayat tersebut tidak menyangkut keberadaan janin setelah diciptakan, akan tetapi menyangkut sebelum diciptakan janin itu, maka dalam hal ini tidak ada perselisihan apabila dikatakan tentang pengetahuan jenis kelamin janin laki-laki ataukah perempuan.Kontribusi Dokter MuslimBakteriologiIlmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri. Dokter Muslim yang banyak memberi perhatian pada bidang ini adalah Al-Razi serta Ibnu Sina.AnesthesiaSuatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Ibnu Sina tokoh yang memulai mengulirkan ide menggunakan anestesi oral. Ia mengakui opium sebagai peredam rasa sakit yang sangat manjur.SurgeryBedah atau pembedahan adalah adalah spesialisasi dalam kedokteran yang mengobati penyakit atau luka dengan operasi manual dan instrumen. Dokter Islam yang berperan dalam bedah adalah Al-Razi dan Abu al-Qasim Khalaf Ibn Abbas Al-Zahrawi.OphthamologyCabang kedokteran yang berhubungan dengan penyakit dan bedah syaraf mata, otak serta pendengaran. Dokter Muslim yang banyak memberi kontribusi pada Ophtamology adalah lbnu Al-Haytham (965-1039 M). Selain itu, Ammar bin Ali dari Mosul juga ikut mencurahkan kontribusinya. Jasa mereka masih terasa hingga abad 19 M.PsikoterapiSerangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Dokter Muslim yang menerapkan psikoterapi adalah Al-Razi serta Ibnu Sina.ISLAM DAN ILMU GEOGRAFIKami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.(QS. Al Hijr : 22)Menurut ilmu pengetahuan modern, ayat ini menerangkan bahwa angin dibutuhkan dalam proses perkawinan pada tumbuh-tumbuhan. Yaitu setelah nyata bahwa tumbuhan membutuhkan angin sebagai alat penting dalam penyerbukan.Jenis-jenis anginJika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal itu berhenti di permukaan laut.(QS. Asy Syura : 33)Ayat-ayat lain : QS. Yunus : 22, QS. Al Anbiya : 81, QS. Al Isra : 69, QS. Al Haqqah : 6, QS. Fushshilat : 16 dan QS. Al Baqarah : 266Pada saat ini para ilmuwan mengelompokkan angin berdasarkan kegunaan angin tersebut, umumnya dalam bidang penerbangan dan pelayaran. Kelompok tersebut dinamai dengan nama-nama yang telah disetujui oleh dunia internasional, dimana nama-nama tersebut telah disebutkan dalam Al Quran.Persesuaian antara awan, hujan dan arus anginPengetahuan menerangkan bahwa hujan adalah proses yang dihasilkan dari penguapan air lautan. Uap itu kemudian terbawa angin turun ke tanah sebagai air hujan. Proses tersebut sesungguhnya telah disampaikan dalam Al-Quran.Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.(QS. Ar Rum : 48).Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmatNya (hujan). Sehingga, apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus. Lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan, Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.(QS. Al Araf : 57)Ayat-ayat lain : QS. Ar Rum : 46, QS. Fathir : 9, QS. Al Furqan : 48-49, QS. Al Waqiah : 68-69 dan QS. Al Hijr : 22Cuaca dingin dan angin ribut berguntur dan berkilatTidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikan bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya. Allah juga menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, yaitu dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakanNya butiran-butiran es itu kepada siapa yang dikehendakiNya dan dipalingkanNya dari siapa yang dikehendakiNya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penghilatan.(QS. An Nur : 43)Ayat-ayat lain : QS. Al Baqarah : 19, QS. Ar Rad : 13, QS. Fushshilat : 13, HR. Tirmidzi dan Ahmad, QS. Ar Rad : 13 dan QS. Al Baqarah : 19Letak geografis planet bumiSesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.(QS. Al Qamar : 49)Ayat-ayat lain : QS. Al Mulk : 3, QS. Al Araf : 185 dan QS. Adz Dzariyat : 20Tahun qomariyah (lunar year) dan tahun syamsiyah (calender year)Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun lagi.(QS. Al Kahfi : 25-26)Satuan-satuan waktuSesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu dari tahun-tahun yang kamu hitung.(QS. Al Hajj : 47)Ayat-ayat lain : QS. As Sajdah : 5 dan QS. Al Maarij : 4Pergantian siang dan malamSesungguhnya pada pertukaran siang dan malam itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaanNya) bagi orang-orang yang bertakwa.(QS. Yunus : 6)Ayat lain : QS. Al Isra : 12Perletakan bayanganApakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayangan. Kalau Dia menghendaki, niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu. Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.(QS. Al Furqan : 45-46)Berhentinya peredaran bumiKatakanlah, Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu ? Maka apakah kamu tidak mendengar? Katakanlah, Terangkanlah kepadaku jika Allah menjadikan siang itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?(QS. Al Qashash : 71-72)Gaya tarik bumi (gravitasi)Apabila bumi diratakan, dilemparkan apa yang ada di dalamnya, dan menjadi kosong.(QS. Al Insyiqaq : 3-4)Ayat-ayat lain : QS. At Takwir : 6 dan QS. Al Mukminun : 18Siklus hujanDemi langit yang mengandung pengembalian (yang mempunyai potensi mengembalikan), dan bumi yang mempunyai daya membelah.(QS. Ath Thariq : 11-12)Air tanahDan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.(QS. Al Muminun : 18)Batas yang timbul diantara lautanDia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan.(QS. Ar Rahman : 19-21)Ayat lain : QS. Al Furqan : 53Berbagai fenomena lautanIlmu modern mempercayai bahwa kedalaman 200 m di bawah laut disebut sebagai daerah afotik, atau tidak bisa ditembus cahaya. Daerah itu dianggap berbahaya karena terdapat makhluk-makhluk ganas pemangsa yang tidak terdeteksi. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. Adanya daerah afotik itu sudah disinggung dalam Al-Quran :Atau seperti gelap gulita di lautan dalam yang diliputi oleh ombak yang diatasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan, gelap gulita yang bertndih-tindih. Apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya. Barangsiapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.(QS. An Nur : 40)Menentukan arah di kegelapan daratan dan lautanDialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.(QS. Al Anam : 97)Problematika polusi dan kerusakan lingkunganTelah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.(QS. Ar Rum : 41, QS. Al Araf : 85)ISLAM DAN ILMU EKONOMIIslam, sekurang-kurangnya menurut keyakinan para pemeluknya (ummatan muslimatan), adalah agama yang tidak hanya mengatur persoalan akidah dan ibadah; akan tetapi, juga memberikan landasan utama tentang norma-norma dasar dan etika bermuamalah. Termasuk untuk tidak menyatakan terutama dalam hal-hal yang berkaitan erat dengan persoalan-persoalan ekonomi dan keuangan seperti perdagangan/niaga (tijarah; traffic), sewa-menyewa (ijarah; leasing), gadai (rahn; pladge), utang-piutang (mudayanah; debit and credit), upah-merngupah (ujrah; fee) dan lain-lain khususnya yang berhubungan dengan norma-norma dasar bertransaksi ekonomi dan keuangan dalam bentuk dan konteksnya yang manapun.Seperti dinyatakan al-Quran, al-Islam adalah agama lengkap-sempurna (dinun kamil) yang tidak hanya bercorak global-universal, akan tetapi juga bersifat luas (wasi`, komphrehensif), padu (ittihad/iltiam, melted together), dan utuh (syumul; unimpaired). Kecuali itu, al-Islam juga tampak memiliki pandangan atau konsep hidup yang sangat holistik tentang kehidupan. Allah s.w.t. berkalam, yang artinya :Pada hari ini, telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, serta telah Aku ridhai Islam itu (menjadi) agama bagi kamu(al-Maidah (5): 3)Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi, dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, kecuali umat-umat (juga) seperti (halnya) kamu (manusia). Tiadalah Kami alpakan sesuatu apapun dalam Al-Kitab (al-Quran) ini, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan (al-An`am (6): 38).Kelengkap-sempurnaan al-Islam sebagaimana digambarkan di atas, tidak semata-mata dapat dibenarkan secara teoretik melalui sumber ajarannya yakni al-Quran dan al-Hadits; akan tetapi, lebih dari itu, juga dapat dibuktikan lewat penerapannya secara empirik di lapangan. Termasuk di dalamnya yang berkenaan dengan ihwal usaha ekonomi dan keuangan sebagaimana dapat ditelusri melalui pendekatan sejarah.Pakar-pakar agama Islam, meskipun dengan menggunakan redaksi yang berbeda-beda, namun pada intinya sama-sama mengingatkan kita tentang arti penting dari keutuhan al-Islam sebagai sebuah sistem ajaran. Maksudnya, Islam bukanlah agama yang hanya mengutamakan akidah dan ibadah serta akhlak, akan tetapi, juga sangat mementingkan perilaku muamalah dengan berbagai bentuk dan macam-macamnya.Sayyid Quthub, salah seorang pejuang (mujahid; fighter) berkebangsaan Mesir misalnya, berkali-kali menegaskan dan lebih dari itu mewanti-wanti ummatan muslimatan untuk tetap meyakini bahwa Islam bukanlah agama yang hanya sekedar memperkenalkan sistem akidah (al-islam laysa mujarradu `aqidah) yang bersifat teologis, akan tetapi juga sekaligus sebagai metode/cara (manhaj) atau tepatnya sebuah sistem yang mengajarkan pemecahan berbagai persoalan umat manusia. Termasuk di dalamnya persoalan-persoalan ekonomi dan keuangan.Al-Imam al-Akbar Mahmud Syaltut (1883-1963 M), salah seorang ulama Mesir terkemuka lainnya, juga mengingatkan dunia Islam bahwa Islam bukanlah agama kematian (din al-maut), melainkan juga sekaligus sebagai agama kehidupan (din al-hayah). Lebih dari itu, Syaltut tegaskan bahwa al-Islam adalah agama kerja (dinun `amaliyyun). Menurutnya, setiap pekerja (`amil/worker) dengan profesinya masing-masing, pada dasarnya adalah jual-beli alias dagang. Senada dengan yang dikemukakan Syaltut, dapatlah dikembangkan bahwa petani di ladang, buruh/karyawan di pabrik, guru di sekolah, dosen di kampus, konsultan di kantor, dokter dan para perawat di rumah-rumah sakit, polisi di jalan raya, tentara di medan tempur, jaksa, pengacara, dan hakim di pengadilan, olah ragawan/atlit di lapangan, penyanyi di studio, artis di layar lebar/kaca, dan lain-lain, semuanya tidak lain dan tidak bukan adalah dalam rangka dagang (jual-beli) alias mencari untung dengan cara memberikan jasa dan menerima imbalan atau upah.Atas dasar ini maka dapatlah dikemukakan bahwa Islam bukanlah agama yang hanya sekedar memberikan petunjuk dan spirit tentang pahala (ajrun; reward atau recompanse) yang berorientasikan keakhiratan; akan tetapi, Islam juga sekaligus sebagai agama yang memandang penting perkara upah (ujrah; fee) yang bersifat keduniawian atau kekinian. Antusiasme agama Islam terhadap persoalan ekonomi pada umumnya, dan masalah keuangan pada khususnya, antara lain dapat difahami dari lima arkan al-Islam (unsur Islam) yang dijadikan fondasinya.Selain dua kalimah syahadah, shalat, shaum (puasa) dan haji yang lebih bernuansakan ibadah-ritual, rukun Islam ketiga yakni zakat jelas-jelas mengarah kepada persoalan ekonomi dan keuangan. Itulah sebabnya mengapa zakat sering disebut-sebut sebagai `ibadah maliyyah wa-ijtimai`iyyah (ibadah sosial ekonomi dan kemasyarakatan) di samping sebagai `ibadah mahdhah (ibadah murni) dalam koteks ritualkeagamaan. Atau, sekurang-kurangnya dapat dikatakan, bahwa zakat adalah ibadah mahdhah yang berdimensikan keharta-bendaan dan keuangan di samping mengandung nuansa sosial kemasyarakatan dalam konteksnya yang sangat luas.Masih dalam konteks peduli al-Quran terhadap ekonomi, di dalamnya dijumpai berbagai perumpamaan (al-amtsal) yang dalam melukiskan berbagai kehidupan manusia termasuk kehidupan akhirat justru menggunakan simbol-simbol ekonomi. Perhatikan misalnya kata tijarah (niaga) yang tidak selamanya digunakan untuk pengertian usaha ekonomi dalam pengertian yang sesungguhnya, akan tetapi juga sering digunakan untuk menyimbolkan kehidupan di akhirat. Demikian pula dengan kata-kata yang lain semisal kata isytara/yasyri, al-kail, al-mizan/al-mawazin (timbangan/neraca), dan begitulah seterusnya.