ilmu kedokteran komunitas/ilmu kedokteran …
TRANSCRIPT
�
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
ILmU KEDOKtERAN KOmUNItAS/ILmU KEDOKtERAN
PENcEgAhAN (IKK-IKP)
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
��
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Lingkup Hak Cipta Pasal 1 1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpamengurangipembatasansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.
Ketentuan Pidana Pasal 113 1. SetiapOrangyangdengantanpahakmelakukanpelanggaranhakekonomisebagaimana
dimaksuddalamPasal9ayat(1)hurufIuntukPenggunaanSecaraKomersialdipidanadengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda palingbanyakRp.100.000.000,00(seratusjutarupiah).
2. SetiapOrangyangdengantanpahakdan/atautanpaizinPenciptaataupemegangHakCipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalamPasal9ayat(1)hurufc,hurufd,huruff,dan/atauhurufhuntukPenggunaanSecaraKomersialdipidanadenganpidanapenjarapalinglama3(tiga)tahundan/ataupidanadendapalingbanyakRp.500.000.000,00(limaratusjutarupiah).
���
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
2017
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
ILmU KEDOKtERAN KOmUNItAS/ILmU KEDOKtERAN
PENcEgAhAN (IKK-IKP)
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
�v
Hak Cipta pada Penulis. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang :
Dilarangmengutipataumemperbanyaksebagianatauseluruhisibukuinitanpaizintertulisdaripenerbit.
Tim Penyusun:AA.SagungSawitri
GN.IndragunaPinatihIWayanWeta
DiahParamitaDuarsaIMadeDharmadi
LuhSeriAniKomangAyuKartikasari
NyomanSutarsaPutuAryani
PutuCintyaDenyYuliatniPutuAriastuti
Tim Editor:PutuGedeSudiraNiPutuWardani
IGAHarrySundariyatiIGdeHaryoGanesha
IGASriDarmayaniKunthiYulianti
MadeRatnaSaraswati
Cover & Ilustrasi: Repro
Design & Lay Out:IWayanMadita
Diterbitkan oleh:UdayanaUniversityPress
KampusUniversitasUdayanaDenpasar,Jl.P.B.Sudirman,Denpasar-BaliTelp.(0361)255128
[email protected] http://udayanapress.unud.ac.id
Cetakan Pertama:2017,xiv+51hlm,15,5x23cm
ISBN: 978-602-294-192-7
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
ILmU KEDOKtERAN KOmUNItAS/ILmU KEDOKtERAN PENcEgAhAN
(IKK-IKP)
v
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
PRAKAtA
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan YangMaha Esa, karena Buku Panduan Belajar Ilmu
KedokteranKomunitas/IlmuKedokteranPencegahaninidapatterselesaikan.
Buku ini dibuat dengan tujuan sebagai pegangan bagimahasiswapendidikan dokter tingkat profesi (koas) agar lebihterarahdalammengikutiprosesbelajarmengajardiBagianIlmuKedokteranKomunitas/IlmuKedokteranPencegahan,maupunsaatbertugasdibagianlain.
Buku ini mengacu pada Standar Kompetensi DokterIndonesia tahun 2012 yang berisi daftar kasus klinik danketerampilan klinik yang harus dikuasai oleh seorangdokter muda. Pendekatan dalam buku ini menggunakanpendekatanterhadapgejalaklinis(symptom approached)darikeluhanpada penyakit di bidang Ilmu Kedokteran Komunitas/ IlmuKedokteran Pencegahan yang sering dijumpai. Berdasarkangejalayangdidapatkan,makadoktermudadiajakuntukberpikirsecarasistematisdankomprehensifmelaluimelakukanprosesanamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, perumusan masalah atau diagnosis klinis, hingga menetapkanmenejementerapipadakasustersebut.
Ucapanterimakasihkamihaturkankepadasemuapihakyang telah membantu tersusunnya buku ini, terutama kepadaDekan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,TimPendidikKlinik,Department of Medical Education,danSeluruhStaf Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/ Ilmu KedokteranPencegahanFakultasKedokteranUniversitasUdayana.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
v�
Kami menyadari buku ini belumlah sempurna dan akanterus mengalami perbaikan seiring perkembangan kemajuanpendidikan kedokteran, utamanya di bidang Ilmu KedokteranKomunitas/ Ilmu Kedokteran Pencegahan, sehingga masukanuntuk perbaikan di masa yang akan datang sangat kaminantikan. Akhirnya kami berharap semoga Buku Panduan inidapatmemberikanmanfaatutamanyabagicalondokterumumyang akan menjalankan kepaniteraan klinik di Bagian IlmuKedokteranKomunitas/IlmuKedokteranPencegahan.
Januari,2017
TimPenyusun
v��
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Prakata.................................................................................... vDaftarIsi................................................................................. viiCaraMenggunakanPanduanBelajar................................ viiiSKDIIlmuKedokteranKomunitas/IlmuKedokteranPencegahan............................................. xDaftarKompetensiKlinik.................................................... xii
Bab 1 :Dasar-Dasar Ilmu Kedokteraan Komunitas danIlmuKedokteranPencegahan..................................... 1
Bab 2 Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat .......... 8
Bab3ProgramProgramKesehatanDiPuskesmas......... 10
Bab 4 Kedokteran Keluarga ................................................. 20
Bab5PenyuluhanKesehatanMasyarakat........................ 31
Bab 6 Penelitian Kesehatan Masyarakat ............................ 47
Daftar Pustaka ....................................................................... 49
DAFtAR ISI
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
v���
cARA mENggUNAKANPANDUAN BELAJAR
Bukupanduanbelajariniditujukanuntukmempelajarikasus klinis dan keterampilan klinik di bidang Ilmu
Kedokteran Komunitas/ Ilmu Kedokteran Pencegahansaatbertugas stase di Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/ IlmuKedokteranPencegahan.Kompetensiyangtercakupdalambukupanduaniniadalahkompetensiminimumseorangdokterumumyangharusandakuasaisaatandabelajardanbertugasdirotasipendidikanklinik.
Buku ini tersusun atas5 (lima) bab, berdasarkan kasusyangdapatditanganiseorangdokterumum.Setiapbabmemuattujuanbelajar,pertanyaanterkaitkesiapandoktermuda,daftarketerampilan/prosedurklinik,danalgoritmakasusyangharusdikuasai.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bukupanduan ini adalah :1. Bacalahdaftarkompetensikasusklinisdanketerampilan
klinik yang harusAnda kuasai selamaAnda belajar danbertugas di Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/ IlmuKedokteranPencegahan.DaftarkompetensiinijugadapatAnda temukan di Buku Kerja Harian (buku log doktermuda).
2. Padasetiapbab,bacalahtujuanbelajaryangharusdicapaisaat mempelajari bab tersebut. Selanjutnya cobalahmemjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia denganmenggunakan prior knowledge anda. Apabila Andamengalami kesulitan saat menjawabnya, Anda dapat
�x
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
menggunakanbukureferensiyangdianjurkan,tercantumpada bagian akhir buku ini. Setelah anda mampumenjawabsemuapertanyaanpertanyaantersebut,mulailahmembaca algoritma kasus yang digunakan. Anda dapatmenggunakan referensi untuk mengklarifikasi algoritma tersebut. Baca juga beberapa keterangan tambahan yangterdapatpadaalgoritmakasus.
3. Kemudian bacalah daftar keterampilan yang diperlukanuntuk menangani kasus yang bersangkutan. Beberapaprosedur penting yang belum Anda peroleh di Skill Labdijelaskandalambukuini.
Jika terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan materiyang ada dalam buku panduan belajar ini, dan anda kesulitanmendapatjawabannyameskipuntelahmembacareferensiyangada, tanyakan dan diskusikan pada saat kegiatan pendidikanklinik.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
x
StANDAR KOmPEtENSI DOKtER INDONESIA ILmU KEDOKtERAN
KOmUNItAS/ILmU KEDOKtERANPENcEgAhAN
Dalam melaksanakan praktek kedokteran, seorangdokter harus mampu bekerja berdasarkan keluhan/
masalah pasien, melakukan pemeriksaan, menganalisisdataklinissehinggadapatmembuatdiagnosisyangtepatagardapatmelakukan penatalaksanaan yang sesuai.Untuk itu diperlukanpembelajaran dan pelatihan yang berkesinambungan.Agarpembelajaran terarah maka dibuatlah standar minimal yangharus dimiliki seorang dokter dengan diterbitkannya StandarKompetensiDokterIndonesia.Diharapkanlulusandokterdapatmemiliki keterampilan minimal sesuai yang telah ditetapkan.UntukmencapaikompetensisesuaiStandarKompetensiDokterIndonesiadiperlukanstrategipembelajarandenganmenerapkantarget. Target tingkat kompetensi dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Tingkatkompetensi1(Knows) Mampumengetahuipengetahuanteroritistermasukaspek
biomedikdanpsikososialketerampilantersebutsehinggadapatmenjelaskankepadapasien/kliendankeluarganya,temansejawat,sertaprofesilainnyatentangprinsip,indikasi,dan komplikasi yang mungkin timbul.Keterampilan inidapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi,penugasan,danbelajarmandiri, sedangkanpenilaiannyadapatmenggunakanujiantulis.
2. TingkatKompetensi2(Knows How) Pernah melihat atau didemonstrasikan. Menguasai
pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan
x�
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
penekananpadaclinical reasoningdanproblem solvingsertaberkesempatanuntukmelihatdanmengamatiketerampilantersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaanlangsungpadapasien/masyarakat.
3. TingkatKompetensi3(Shows) Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah
supervisi.Menguasaipengetahuan teoriketerampilan initermasuklatarbelakangbiomedikdandampakpsikososialketerampilan tersebut, berkesempatan untuk melihatdan mengamati keterampilan tersebut dalam bentukdemonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat,sertaberlatihketerampilantersebutpadaalatperagadan/ataustandardized patient.
4. Tingkat kompetensi 4 (Does) Mampumelakukansecaramandiri.Dapatmemperlihatkan
keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruhteori, prinsip, indikasi, langkah-langkah caramelakukan,komplikasi, dan pengendalian komplikasi. 4A. Kompetensi yangdicapaipadasaatlulusdokter.
Padaakhirstase,kompetensiyangharusdimilikiseorangKoas di Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/ Ilmu KedokteranPencegahanberdasarkanStandarKompetensiDokterIndonesiatahun 2012:1. Mampu melaksanakan program pelayanan kesehatan
masyarakatdiPuskesmas.2. Mampu menerapkan konsep-konsep kedokteran
keluarga.3. Mampu menerapkan komunikasi efektif melalui
pendekatankelompok.4. Mampu menyusun karya ilmiah berdasarkan kaidah-
kaidahpenelitianilmiahdibidangkedokteran.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
x��
DAFtAR KOmPEtENSI KLINIK
NO Daftar Kompetensi Keterampilan Klinik Target Kompetensi
1Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
upaya pencegahan dalam berbagai tingkat pelayanan4A
2 Mengenali perilaku dan gaya hidup yang membahayakan 4A
3Memperlihatkan kemampuan pemeriksaan medis di
Komunitas4A
4 Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan 4A
5Memperlihatkan kemampuan penelitian yang berkaitan
dengan lingkungan4A
6
Memeperlihatkan kemampuan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi suatu intervensi pencegahan
kesehatan primer, sekunder dan tersier
4A
7Melaksanakan kegiatan pencegahan spesifik seperti
vaksinasi pemeriksaan medis berkala dan dukungan sosial4A
8
Melakukan pencegahan dan penatalaksanaan kecelakaan
kerja serta merancang program untuk individu, lingkungan
dan institusi kerja
4A
9 Menerapkan 7 langkah keselamatan pasien 4A
10
Melakukan langkah-langkah diagnosis penyakit akibat kerja
dan penanganan pertama di tempat kerja, serta melakukan
pelaporan PAK
4A
11Merencanakan program untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat termasuk kesehatan lingkungan4A
12
Melaksanakan 6 program dasar Puskesmas: 1).Promosi
kesehatan, 2). Kesehatan Lingkungan, 3) KIA termasuk KB,
4) Perbaikan Gizi Masyarakat, 5) Penanggulangan penyakit:
Imunisasi, ISPA, Diare, TB, Malaria, 6) Pengobatan dan
penanganan kegawatdaruratan
4A
x���
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
13 Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut 4A
14Menegakkan diagnosis holistik pasien individu dan keluarga
dan melakukan terapi dasar secara holistik4A
15 Melakukan rehabilitasi medik dasar4A
16Melakukan rehabilitasi soaial pada individu, keluarga dan
masyarakat.4A
17Melakukan penatalaksanaan komprehensif pasien, keluarga
dan masyarakat4A
18Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi dan pengendaliannya4A
19
Mengetahui jenis vaksin berserta
- Cara penyimpanan
- Cara distribusi
- Cara skrining dan konseling pada sasaran
- Cara pemberian
- Kontraindikasi efek samping yang mungkin
terjadi dan upaya penanggulangannya
4A
20 Menjelaskan mekanisme pencatatan dan pelaporan 4A
21
Merencanakan, mengelola, monitoring, dan evaluasi
asuransi pelayanan kesehatan misalnya BPJS, Jamkesmas,
jampersal, askes, dll
4A
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
x�v
1
BAB 1DASAR-DASAR ILmU KEDOKtERAN
KOmUNItAS DAN ILmU KEDOKtERAN PENcEgAhAN
Tujuan Intruksional Umum1. Mahasiswa mampu memahami ilmu dasar-dasar ilmu
kedokteran komunitas dan ilmu kedokteran pencegahandalampraktekkedokteran
Tujuan Intruksional khusus1. Mahasiswamampumemahami tentangdasar-dasar ilmu
kedokterankomunitasdanilmukedokteranpencegahan.2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu kedokteran
komunitasdanilmukedokteranpencegahandalampraktekkedokteran
1. Apayangdimaksuddengan ilmukedokterankomunitasdanilmukedokteranpencegahan?
2. Bagaimana diagnostik masalah dalam ilmu kedokterankomunitasdanilmukedokteranpencegahan?
3. Apa definisi sehat dan sakit?4. Bagaimana tahapan pencegahan dalam ilmu kedokteran
komunitasdanilmukedokteranpencegahan?
MateriKedokteran Komunitas
Istilah kedokteran Komunitas atau kesehatan Komunitasmerupakan perpaduan antara ilmu kesehatan masyarakat,
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter muda
tujuan Pembelajaran Dokter muda
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
2
kedokteran pencegahan dan Kedokteran Sosial dengantujuan dan ruang lingkup yang lebih luas yaitu dengan caramengorganisir seluruhkemampuanatau fasilitasyang tersediauntukmenjaga,melindungidanmeningkatkanstatuskesehatanmasyarakat. Kedokteran Komunitas meliputi pelayanankesehatan,Kesehatanibudananak,KeluargaBerencana,SanitasiLingkungan, Laboratorium, Pendidikan Kesehatan, Hiperkes,Usaha Perbaikan Gizi Keluarga, Kontrol terhadap penyakitmenulardanfasilitastempat-tempatuntukpelayanantersebut.
Secara keseluruhan kedokteran komunitas merupakansuatukesatuanyangseimbangantarakuratif,preventive,promotifdanrehabilitatifdalammemberikanpelayanankesehatanpadamasyarakat,berbedadengancarayanglazimdilakukanolehparadokteryangbekerjadirmuahsakitataupraktekpribadisepertipadatabelberikut.
Tabel1. Perbedaan diagnosis klinik dan diagnosis komunitas
Spesifikasi Diagnosa Klinik Diagnosis Komunitas
Populasi Individu-individu Kelompok/grup masyarakat
Tempat Puskesmas, Rumah Sakit, Praktek dokter, dll Desa, Kecamatan. Kabupaten, dst
Alat Peralatan Kedokteran Diagnostik fisik
BiostatistikEpidemiologi
Cara Diagnosis Anamnesis, Gejala PenyakitLaboratorium
Pengumpulan dataDistribusi dan frekuensi penyakit (who, when, where) Statitik vital, dll
Tindakan/ Terapi
MedikamentosaRadiologiPerawatan RSRawat jalan
ImunisasiPenyuluhan dan promosi kesehatanSanitasi lingkunganKontrol terhadap penyakit menularDan lain-lain
3
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Cara Pendekatan dalam Ilmu Kedokteran KomunitasDalam ilmukedokterankomunitasdiperlukanperangkat
tambahan disiplin ilmu epidemiologi, biostatistik, administrasidanmanajemen,risetoperasionalsertasosiologiilmukedokteran,selainilmupengetahuanmengenaimedisdankesehatan.
Dengan demikian terdapat suatu metode dan prosedurkhusus untuk mendiagnosis penyakit atau kesakitan yangterjadi dimasyarakat karena menyangkut sekelompok orangatauindividu-individuyangmenderitasatujenispenyakityangterjadi pada waktu dan tempat yang sama serta penularannyayangdapatbersifatendemik,epidemik,sporadisdanpandemik.Untuk menentukan “apakah sekelompok masyarakat itumempunyai masalah kesehatan atau tidak?” dapat dilakukandengan menggunakan metode dan prosedur yang disebutDiagnosisKomunitas.
KonsepsehatSehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan
hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yangmengatur tubuh, jiwa dan lingkungan berupa udara segar,sinar matahari, diet seimbang, bekerja, istirahat, tidur, santai,kebersihansertapikiran,kebiasaandangayahidupyangbaik.
Selama beberapa dekade, definisi sehat masih dipertentngkan dan belum ada kata sepakat dari para ahlikesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya WorldHealth Organization (WHO) membuat definisi universal yang menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mentaldankesejahteraansosialyangmerupkansuatukesatuandanbukanhanyabebasdaripenyakitataukecacatan.
Definisi Sehat (WHO)SehatmenurutWHOadalahsebagaiberikut“Healthisa
stateofcompletephysical,mentalandsocialwell-beingandnotmerely the absence of diseases or infirmity”.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
4
Menurut WHO, ada tiga komponen penting yangmerupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:1. SehatJasmani Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam
arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yangberpenampilankulitbersih,matabersinar,rambuttersisirrapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidakbau,seleramakanbaik, tidurnyenyak,gesitdanseluruhfungsi fisiologi tubuh berjalan normal
2. SehatMental Sehatmentaldansehat jasmaniselaludihubungkansatu
sama lain. Atribut seorang insan yang memiliki mentalyang sehat adalah sebagai berikut:a. Selalumerasapuasdenganapayangadapadadirinya,
tidakpernahmenyesaldankasihanterhadapdirinya,selalugembira,santaidnmenyenangkanserta tidakada tanda tanda konflik kejiwaan
b. Dapatbergauldenganbaikdndpatmenerimakritikserta tidak mudah tersinggung dan marah, selalupengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosioranglain
c. Dapatmengontroldiridantidakmudahemosisertatidakmudahtakut,cemburu,bencisertamenghadapidandapatmenyelesaikanmasalahsecaracerdikdanbijaksana.
3. Kesejahteraansosial Batasankesejahteraansosialyangadadisetiaptempatatau
negarasulitdiukurdansangatdansangattergantungpadakultur,kebudayaandantingkatkemakmuranmasyarakatsetempat.Dalamartiyanglebihhakiki,kesejahteraansosialadalahsuasanakehidupanberupaperasaanamandamaidansejahtera,cukuppangan,sandangdanpapan.Dalamkehidupanmasyarakatyangsejahtera,masyarakathiduptertibdanselalumenghargaikepentinganoranglainsertamasyarakatumum.
5
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
4. Sehat Spiritual Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi
sehatolehWHOdanmemilikiartipentingdalamkeidupansehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapatpendidikan formal maupun informal, kesempatan untukberlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siramanrohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadikeseimbanganjiwayangdinamisdantidakmonoton.
RiwayatalamiahperjalananpenyakitSeringdisebutjugasebagainaturalhistoryofanydiseases
yaitu riwayat alamiah perjalanan penyakit pada manusia yangterdiridari1. Fasepra-patogenesis Faseinimulaiterjadigangguankeseimbanganantaraagen
penyakit, manusia dan lingkungan, yaitu terbentuknyakondisi lingkungan yang lebih menguntungkan agenpenyakitdanmerugikanmanusia.
Contohnya populasi udara akibat pembakaran hutanoleh peladang atau petani pada musim kemarauakan menimbulkan kabut asap tebal atau smog yangmenguntungkanagenpenyakitdanmerugikanmanusia
2. FasePatogenesis Bila keadaan lingkungan yang menguntungkan agen
penyakit berlangsung terus menerus dalam waktu yangcukup lama, maka mulai timbul gejala dan tanda klinis.Manusiamenjadisakit,selanjutnyadapatmenjadisembuhatau penyakit terus berlangsung sehingga menyebabkanketidakmampuan, cacat kronis atau kematian. Prosesperjalanan suatu penyakit bermula dengan adanyagangguan keseimbangan antara agen penyakit, penjamudanlingkungansampaiterjadinyasuatukesakitansepertiterlihatpadadiagramberikut.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
6
Faktor penyebab kesakitan, kecaCatan, ketidakmampuandankematianpadamanusia
1. Triasepidemiologi Seseorang bisa terserang sakit dipengaruhi oleh 3faktor
yaitu host, agent dan lingkungan seperti pada gambarberikut
2. Modelroda
Gambar diatas menunjukkan bahwa kondisi sehat atau sakitseseorangdipengaruhiolehfaktorinternldaneksternal.
7
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
3. ModelBloom
Berdasarkan teori bloom, status kesehatan seseorangdipengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor genetik, perilaku, pelayanan kesehatandanfaktorlingkungan
UpayaPreventifTahapan usaha pencegahan terhadap perjalanan suatu
penyakitdisebutlevelofprevention.Padafasepra-patogenesis,keseimbangan antara agen penyakit, manusia dan lingkunganmulaiterganggu,biladibiarkansajamakagejalapenyakitakansegera timbul dan perlu dilakukan tindakan preventif primerberupa promosi kesehatan dan perlindungan spesifik agar orang tersebuttidakmenjadisakit.
Pada keadaan usaha yang dilakukan tidak dapatmencegah terjadinya penyakit dan memasuki fase patogenesis,dilakukan tindakan preventif sekunder berupa diagnosis dinidan pengobatan yang adequat agar penyakit dapat segerasembuh.Jikatidak,penyakitakanberjalankronis,menyebabkanketidakmampuandancacatsehinggaagardapatbertahanhidupdilakukan tindakan preventif tersier berupa usaha rehabilitasisertamengurangikecacatanatauketidakmampuan.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
8
BAB 2IDENtIFIKASI mASALAh KESEhAtAN
mASYARAKAt
Tujuan Intruksional Umum1. Mahasiswa mampu melaksanakan identifikasi masalah
kesehatanmasyarakatdiwilayahkerjapuskesmas.
Tujuan Intruksional khusus1. Mahasiswamampumembacadatakesehatanmasyarakat
dipuskesmas.2. Mahasiswa mampu merumuskan masalah kesehatan di
masyarakat/puskesmas.
1. Bagaimanaaksesmasyarakatkepuskesmas?2. Bagaimana profil demografi (kependudukan) wilayah
kecamatan??3. Bagaimanainfrastrukturpuskesmas?4. Bagaimana profil penyakit di wilayah kerja puskesmas?
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter muda
tujuan Pembelajaran Dokter muda
9
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Algoritme Umum
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyajian Data
Pelaporan
Penjabaran Prosedur
1. Datayangdikumpulkandapatberupadataprimermaupunsekunder. Metode pengumpulan data dapat dilakukandenganwawancaramaupunobservasi.
2. Datadiolahsecaradeskriptif,maupunanalitik.3. Penyajian data dalam betuk narasi, tabel maupun grafik.4. Laporan dibuat sesuai dengan format umum laporan.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
10
BAB 3PROgRAm PROgRAm KESEhAtAN
DI PUSKESmAS
Tujuan Intruksional Umum1. Mahasiswa mampu melaksanakan progam-program
kesehatanyangdirencanakanolehpuskesmas.
Tujuan Intruksional khusus1. Mahasiswa mengetahui jenis program yang ada di
puskesmas.2. Mahasiswa mampu melaksanakan program kesehatan
masyarakatdiwilayahkerjapuskesmas.
1. Apa ukuran (indikator) untuk masalah kematian dankesakitanmasyarakat?
2. Apasajapenyebabkematianpadaibu,anak,danpenduduksecaraumum?
3. Siapa penduduk sasaran program dan bagaimana caramenentukanjumlahpenduduksasaran?
4. Bagaimana cara menghitung target?5. Apasajakegiatan-kegiatanyangdilakukanyangtermasuk
pencegahanprimer,sekunder,dantersier?6. Dimanasajakegiatantersebutdilaksanakan?
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter muda
tujuan Pembelajaran Dokter muda
11
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Algoritme Umum
Proses
Penyusunan organisasi
Pelaksanaan
Pengontrolan
Input
Output
Perencanaan
Program-program di Puskesmas:
1. Kesehatan Ibu dan Anak /KB7. Imunisasi 2. Gizi Masyarakat 8. Usaha Kesehtan Sekolah (UKS) 3. Kesehatan Lingkungan 9. Pembiyaan Kesehatan 4. Pencegahan Penyakit Menular 10. Upaya Kesehatan Lansia 5. Pelayanan Pengobatan 11. Asuransi Kesehatan 6. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Penjabaran Prosedur
1. Sebelum melaksanakan program puskesmas, diawalidengan mengidentifikasi input dari program tersebut yang terdiri dari 4 M yaitu Man, Money, Material, Method.
2. Proses kegiatan diawali dengan menyusun perencanaan,kemudian menentukan siapa saja yang akan terlibattermasukuraian tugasdan tanggung jawabdarimasing-masinganggota.
3. Terakhir,akan dievaluasi output dari kegiatan programyangsudahdilaksanakan.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
12
MateriA. Program KIA
Kematianibuhamildisebabkanolehberbagaihal.Tabelberikutmenunjukkanpenyebabkematianibusaathamil,saatmelahirkandanmasanifas.
Saat HAMIL- Perdarahan Ante Partum- Infeksi saat kehamilan- Aborsi (ok KTD)
Saat MELAHIRKAN/ PASCA MELAHIRKAN
- Perdarahan post partum (misal ok anemia, multigrande, malnutrisi)
- Sepsis (misal ok ruptur uteri, persalinan macet)- Keracunan kehamilan (pre eklamsia/eklamsia)
Saat MASA NIFAS Infeksi Tetanus
Sasaran dan target program KIA• PendudukSasaran SemuaWUS,Ibuhamil,danibumenyusui Menghitung : langsung atau estimasi• Target
Misal: Cakupan K4 di Puskesmas A meningkat dari 80% menjadi 100% pada tahun 2010
Tindakan Pencegahan dalam program KIABeberapa contoh tindakan pencegahan primer, skunder
dantersierdalampelaksanaanprogramKIAdiPuskesmas.
13
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PRIMER
1. Penyuluhan Kespro2. Imunisasi TT3. Pemberian tablet Fe kepada semua
ibu hamil4. Layanan KB
PENCEGAHAN SEKUNDER
1. Deteksi dini dan pengobatan tepat anemia
2. Deteksi dini dan pengobatan tepat keracunan kehamilan dengan mengukur BB dan TD secara berkala, dll
PENCEGAHAN TERSIERTidak dominan
Misal: menangani kemandulan akibat infeksi
Indikator Keberhasilan
Pencegahan Primer
1. Peningkatan pengetahuan ibu dalam pola makan selama hamil
2. Proporsi ibu yang mendapat TT3. dll
Pencegahan Sekunder
1. Proprsi K1 dan K42. Proporsi ibu hamil risiko tinggi3. dll
PencegahanTersier
1. Proporsi wanita infertil yang ditanggulangi2. dll
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
14
Indikator Input (3M)
1. Man: jumlah bidan, jumlah kader
2. Money: jumlah biaya operasional
3. Material: jumlah tablet Fe, kartu KMS ibu hamil, dll
Indikator Proses Frekuensi penyuluhan, frekuensi posyandu, rapat koordinasi, dll
Indikator Output Persentase K1 dan K4, persentase yang mendapatkan Fe dan TT, dll
Indikator Outcome Angka morbiditas ibu dan anak (misal perdarahan post partum, infeksi, dll)
Indikator Dampak MMR, IMR
B. PROGRAM KB
TUJUAN PROGRAM KB1. TujuanyangberkaitandenganKESEHATAN mencegah
kematianibu(menurunkanMMR)dankematianbayi/anak(menurunkanIMR/CMR)
2. Tujuan yang berkaitan dengan KEPENDUDUKAN menekanlajupertumbuhanpenduduk
PrevalensiPemakaianKB• Adalahpemakaikontrasepsipadasatutitikwaktudisebut
CurrentUser(CU)yaitupasanganusiasuburyangsedangmemakaialatkontrasepsipadasaatsurvei
• CUhanyalewatSurveiRumahTanggadantidakbisalewatlaporanklinik
15
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
PolaPemakaianKontrasepsi• Yang penting adalah jumlah akseptor baru dan tingkat
kelangsunganpemakaianKB• Caritahutentangsebaranjeniskontrasepsiyangtersedia
dipuskesmasmasing-masing.
Indikator Keberhasilan
Indikator Input (3M)Man: Jumlah PLKBMoney: Jumlah anggaran transport lapanganMaterial: Jumlah alat kontasepsi, dll
Indikator Proses Frekuensi penyuluhan per bulan, jumlah hari buka klinik, dll
Indikator Output Tingkat pengetahuan PUS, jumlah akseptor tubektomi baru dalam satu tahun, dll
Indikator Outcome Tingkat kelahiran (crude birth rate)
Indikator Dampak Total fertility rate, tingkat pertumbuhan penduduk, angka kematian ibu, dll
C. PROGRAM GIZIMASALAH-MASALAH KURANG GIZI
1. Kurangkaloridanprotein2. Kurang mineral:
uKurangyodium(gondokendemik)uKurangFe(anemia)uKurang fluor (karies gigi)
3. KurangvitaminA
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
16
FAKTOR-FAKTOR YANG ADA KAITAN DENGAN MASALAH GIZI
Sumberyangkurang(kemiskinan,bencana,paceklik,dll)disebut“kuranggizi”
Sumber cukup tapi tidak dimanfaatkan karenaketidaktahuan,tradisi,dlldisebut“salahgizi”
UKURAN BESARAN MASALAH GIZI• Karenamasalahgizikebanyakanbersifatkronis→ukurannya
biasanya prevalensi (prevalensi KKP, prevalensi anemia,prevalensigondokendemik,dll)
KOMPONEN KEGIATAN PROGRAM GIZI SESUAI DENGAN KONSEP PENCEGAHANPencegahan primer• Menjaminkesediaanpangan(bilasumberyangkurang)• Subsidipupuk• Membuat percontohan pemanfaatan tanah pekarangan
untuktanamanbergizi• Edukasi• Pemberian tablet Fe untuk semua ibu hamil atau semua
remajaperempuan• Memberikansususetiapharikepadaanaksekolah• MemberikanvitaminAkepadasemuabalita• Distribusigaramberyodium
Pencegahan sekunder• Deteksi dini kurang gizi pada balita dengan menimbang
secara berkala lalu memberikan edukasi atau merujukyangmempunyaimasalahgizi(gizikurang,giziburuk)
• Pemeriksaan kadar Hb secara berkala (pada ibu hamil,perempuanremaja,dll)
17
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Pencegahan tersier• Pembatasan ketidakmampuan dan rehabilitasi (medik,
fisik, sosial, psikologis, ekonomis) anak-anak yang IQ rendah sebagai akibat kurang yodium, anak-anak yangbutakarenakurangvitaminA,dll)
PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR (P2M)PENGELOMPOKAN PENYAKIT MENULAR MENURUT CARA PENULARANNYA• Penyakitmenularlangsung• Zoonosis• Penyakitmenularmelaluivektor• Penyakitmenularmelaluiudara(air-bornediseases)• Penyakitmenularmelaluimakanan(food-bornediseases)• Penyakitmenularmelaluiair(water-bornediseases
Komponen kegiatannya agar dipilah-pilah sebagai berikut:1. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk sumber
penularan (misalnya kuman TBC dalam tubuh manusia,virusdenguepadapendudukyangterinfeksi,dll)
2. Kegiatanyangdilakukanpadacara/rantaipenularan3. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya melindungi
pendudukyangatrisk.
PRINSIP DASARUntuk masing-masing penyakit, kegiatan
penanggulangannya ada yang dominan di reservoir, di carapenularan,danadayangdominandipendudukyangatrisk.Halini tergantung dari:u Kumanpenyebabnya/adatidaknyaobatuntukmembunuh
kumandireservoiru Perjalanan penyakit (proporsi asimtomatis, akut, kronis,
dst)
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
18
u Apakahreservoirnyamanusiaataubinatangu Cara penularan/ada tidaknya teknologi untuk intervensi
padarantaipenularanu Adatidaknyateknologiuntukmelindungipenduduksehat
(vaksin,dll).
PENYAKIT TBC
USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA RESERVOIR(tempat kuman hidup dan berkembang biak, misalnya, TBC: manusia) : Mencari penduduk yang terinfeksi sebanyak-banyaknya, lalu diobati sampai sembuh sehingga tidak lagi bisa menularkan kepada orang lain
USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA CARA/RANTAI PENULARAN :
- Karena menular melalui udara, tidak banyak yang bisa dilakukan
• - Di laboratorium yang biasa membuat kultur TBC, biasanya ruangannya disinari dengan ultraviolet
• - Kegiatan yang sedikit dampaknya antara lain penyuluhan kepada masyarakat agar rumahnya berisi ventilasi yang memadai dan ada sinar pagi (ultraviolet) yang masuk ke dalam ruangan di rumahnya
USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA PENDUDUK YANG AT RISK: • Vaksinasi BCG. • Catatan: vaksin
BCG tidak efektif 100% dan karena itu walaupun cakupan BCG di Bali hampir 100%, masih tetap dilaporkan sekitar 1500 kasus TBC per tahun. Ini yang dilaporkan. Kenyataannya pasti jauh lebih tinggi.
Vaksin mampu mencegah TBC yang berat (TBC otak, TBC milier, dll)
19
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
PENYAKIT DBD
USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA RESERVOIR(tempat kuman hidup dan berkembang biak, misalnya, TBC: manusia) : Tidak banyak yang bisa dilakukan disini karena: disebabkan oleh virus. Selain itu, masa viremia juga amat pendek (hanya beberapa hari).
USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA CARA/RANTAI PENULARAN :
• Disini banyak kegiatan yang bisa dilakukan yaitu terhadap: a) nyamuk dewasa, b) larva. c) tempat perindukan nyamuk
• CATATAN: bukti-bukti menunjukkan bahwa fogging nyamuk dewasa tidak begitu efektif karena a) pencemaran lingkungan, b) kemungkinan resisten, c) sosiologis, dimana penduduk tidak senang bila asap yang berminyak masuk ke ruang tidur mereka sedangkan nyamuk Aedes berada di dalam ruangan pada siang hari.
• Yang paling efektif adalah PSN
USAHA-USAHA YANG DITUJUKAN PADA PENDUDUK YANG AT RISK:
• Karena belum ada vaksin, tidak banyak yang bisa dilakukan disini
• Penyuluhan kepada masyarakat ada dampaknya tetapi tidak begitu signifikan.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
20
BAB 4KEDOKtERAN KELUARgA
Tujuan Intruksional Umum1. Mahasiswa mampu menerapkan konsep kedokteran
keluargapadasatukeluargadiwilayahkerjapuskesmas.
Tujuan Intruksional khusus1. Mahasiswamengetahuikonsepkedokterankeluarga.2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep kedokteran
keluargadiwilayahkerjapuskesmas.
Pertanyaandankesiapandoktermudaberdasarkankasuskronis yang ditemukan pada keluarga binaan, yaitu:1. Apasajakeluhan,tandadangejalapenyakityangadapada
kasus?2. Apa yang ditemukan pada pemeriksaan fisik dari kasus3. Apakahadapemeriksaanpenunjangdanapahasilnya?4. Faktor risiko apa saja yang ditemukan pada kasus?5. Apadiagnosiskasustersebut?6. Apaterapiyangdiberikanuntukkasustersebut?7. Apaintevensiyangdilakukanterhadapfaktorrisikoyang
ditemukan?
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter muda
tujuan Pembelajaran Dokter muda
21
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Algoritme Umum
Anamnesis
Pemeriksaan penunjang
Penentuan diagnosis
Memilih Keluarga dan Kasus
Pemeriksaan fisik
Rencana terapi dan intervensi
Penjabaran Prosedur
1. Memilih keluarga yang memiliki kasus penyakit kronis,dimana manajemen penanganannya memerlukanperubahanperilaku,kepatuhan,dandisiplinpasien.
2. Merencanakanterapidanintervensimelaluipendekatan6prinsipkedokterankeluargayaitupersonal,komprehensif,mengutamakan pencegahan, berkesinambungan,koordinatif,kolaboratif, serta menimbang keluarga dankomunitas.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
22
MATERI
Batasan Dokterkeluargaadalahdokteryangmemberikanpelayanan
kesehatan strata 1 (primer) yang menerapkan prinsip-prinsippelayanan;personal, comprehensive, bersinambung, koordinatif dan kolaboratif, mengutamakan pencegahanpadapasiendalamsatukesatuansebagaianggotakeluargadanmasyarakat.
TUJUANMahasiswa mampu melaksanakan pelayanan kesehatan
kepadapasiendengankeluargasebagaiunitnya(family as a unit of care) secara:1. Komprehensif: meliputi semua aspek tingkat pencegahan
(primer,sekunder,dantertier).Upayapencegahantersebutdilaksanakan sesuaidengan perjalanan alamiahpenyakittersebut pada setiap anggota keluarga. Tentukan siapasajasasaranuntukpencegahanprimer,sekundermaupuntertsierpadamasing-masinganggotakeluarga!
2. Berkesinambungan: melakukan system monitoring untukmeningkatkankepatuhanpasiendalamperubahanperilaku dan pengobatan. Misalnya menerapkan sistimDOTS pada terapi TB, melakukan sweeping pada balitagizi kurang yang tidak melakukan penimbangan diposyandu, melakukan follow up untuk melihat kemajuanatauperjalananpenyakitpasien,dsb.
3. Koordinatif dan kolaboratif: bekerjasana dan membagi perandenganpihakstakeholderterkaitseperti;kelompokprofessional(spesialis,analis,apotekerdsb).Pemuka/tokohmasyarakat,termasukkeluargapasiensendiri.
4. Mengutamakan pencegahan (primer): pada anggota keluarga dan masyarakat yang berisiko (belum sakit).Misalnyaadariwayatkontak(keluarga)denganpenderitaTB.Adahubungandarah(keluarga)denganpenderitaDM.
23
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
dankelompokberisikolainnya.5. Memberdayakan keluarga dan/atau masyarakat:
memberikan KIE menugaskan keluarga sebagai PMO.mempromosikanperilakuhidupbersihdansehat(PHBS)yangsesuai.
Langkah-langkah Praktek Kedokteran Keluarga1. Identifikasi masalah termasuk factor risiko2. Identifikasi resource termasuk environment resources3. Bagaimana memanfaatkan sumberdaya internal dan
environment yang dimiliki keluarga untuk mengatasimasalah
4. Mengetahui struktur keluarga, sistim kekerabatan dan prosespengambilankeputusan.
5. Mengetahuiperilakusehat/perilakusakit6. Melakukan intervensi (pelayanan kedokteran keluarga)
danpemberdayaankeluargasesuaidengananalisissituasi(1-5diatas)a. Kalau ada anggota keluarga menderita penyakit
bagaimana tindakannya? Bila berpenyakit kronisbagaimanatindakannya?
b. Preventiveapayangdilakukanpadaanggotakeluargayangberisiko?
c. Pemberdayaan/peran apa yang diberikan padakeluarga sesuai dengan potensi yang dimilikinyauntukterlibatsecaraaktifdalamrangkamemecahkanmasalahdiatas?
CONTOH-CONTOH KEGIATANSetting pelayanan kedokteran keluarga dapat dilakukan
melalui pelayanan di klinik dan dirumah keluarga, melaluikunjunganrumah.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
24
1. Pelayanan secara personal umumnya juga bias dilaksanakan di klinik
a. PelayananKedokterankeluargabertitiktolakpadamasalahkesehatan yang dikemukakan di klinik/puskesmas baikdi Poliklinik maupun KIA. Berdasarkan kasus tersebutdilakukankunjunganrumahuntukmelihatrisikofactordandilanjutkandenganPKM.KasusbiasberupaTB,anemiaibuhamil,gizianak,penyakitkronislain(hipertensi,MorbusHansen), pasienreferal yang dirawat dirumah, kesehatanlingkungan,dsb.
2. Kunjungan rumah dengan beberapa tujuan2.1. Melakukanidentifikasimasalahdananalisissituasia. Kunjungan rumah untuk mempelajari/mengidentifikasi
apakah lingkungan KK itu sehat (rumah, sampah,limbahcair,airminumdan jaga)yangdapatmerupakanpredisposisifactorkesehatan.
b. Kunjungan rumah untuk mengetahui akses pendudukmiskinterhadappelayanankesehatandanpencegahan
c. Kunjungan rumah untuk mengidentifikasi perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat merupakan predisposisikesehatan/kesakitan
(merokok/tembakau,cucitangansebelummakandlllihatbukuPHBSuntukkeluarga).
d. Kunjungan rumah untuk mengetahui risiko penularanTBCpadaanggotakeluargayanglain.
e. Kunjungan rumah untuk mengetahui risiko terjadinyapenyakit yang sama dalam keluarga karena pola makan(misalnyaobsitasmenusehari-haridalamkeluarga)
f. Kunjungan rumah untuk mengetahui persepsi keluargaterhadappenanganansuatupenyakit,missalketersediaandanauntukkesehatan/pengobatan,peranankeluargadalampengobatan/pengawasandanpencegahankekambuhan.
25
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
2.2. Melakukan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemberdayaan
• Padasaatkunjunganrumah,mahasiswaharusmemberikanKIEsehubungandenganmasalahyangdihadapipadaKKyangdikunjungisebagaireward.
1.2. Meningkatkan kepatuhan (compliance)da follow up pengobatan:
• Kunjungan rumah untuk mengetahui kepatuhan(compliance) pengobatan TBC (sekalian diskusi denganPMO-nyapasien)
• Kunjungan rumah untuk mengetahui alas an drop-outakseptor KB, terutama akseptor yang termasuk kategorimiskin
• Kunjungan kerumah sebagai follow up pelaksanaanpengobatan (penanganan diare, pengobatan TBC,pengobatanlepra,dll)
CONTOH KASUS
Pendekatan dokter keluarga yang dilakukan oleh klinikamertha,yayasankertiprajaterhadappasienodha(orangdenganhiv/aids)
1. PARIPURNA (KOMPREHENSIF)• Yang dilakukan oleh klinik Amertha bukan hanya
menangani“penyakitAIDS”tetapisecaraparipurnamulaidaripencegahanprimer,sekunderdantersier.
• Klinik Amertha mempunyai 8 petugas lapangan untukmemberedukasiuntukmeningkatkanpemakaiankondom(primer). Dengan kata lain, klinik Amertha mempunyaikepanjangantangandilapangandalamupayapencegahanprimer.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
26
• KlinikAmertha juga melakukan pengobatan IMS karenabilakejadianIMSbiasdibuatserendahmungkinmakainijugaakanmencegahpenularanHIV.Pemeriksaanberkala(screening)IMSpadacorePOPULATION(PSK)dilakukansetiap2tahun.
• DalampencegahansekunderKlinikAmerthamempunyaikonseloryang“bergerak”dilapangandankonseloryang“statis” di klinik untuk memberikan layanan VoluntarycounselingandHIVtesting(VCT).Iniadalahusahaearlydetection and prompt treatment (pencegahan sekunder).Orang-orang yang berperilaku risiko tinggi diberikankonseling tentang test HIV. Test HIV dilayani ataspermintaankliensetelahdiberikankonselingsebelumnya.Konselingdilanjutkansesudahtestbaikbagimerekayangdihasilnyanegatip,terlebihlagibagiyangpositip.
• ODHA dengan CD4<200 diberikan profilaksis terhadap infeksi opportunistic misalnya dengan kotrimoksasoluntukmencegahPCP,INHuntukmencegahTBC.
• Bila hasilnya positip, layanan diberikan secaraberkesinambungan(kontinyu)dalambentukpemeriksaanklinis (maupun CD4) secara berkala, dengan tujuan untuk memantau perkembangan penyakitnya. Pembiayaanpemeriksaanlab,dilakukandenganberkoordinasidenganparadonator(RotaryClub,dll)
• Selain prompt treatment medis, dukungan social danpsikologis(supportgroup)jugaamatdiperlukanolehodhainidiberikandenganberkoordinasidenganLSMlain(BaliPlus,dll).
• Bila CD4<200 atau ada gejala klinis (yang berarti sudah masukfaseAIDS),kemudiandisiapkanlayananpengobatandenganARV.Saatiniamatdiperlukandukungankeluargaodha sebagai PMO. CATATAN:ARV harus diminum seumur hidup dan bila odha lupa minum 3 kali saja maka tingkat keberhasilan ARV turun dari 90% menjadi
27
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
55% karena virus akan resisten. Bila virus resisten maka bila menular pada orang lain, maka orang lain tersebut juga akan resisten. Karena itu, layanan ARV betul-betul memerlukan pendekatan holistik,UntukmendapatARV,KoordinasidilakukandenganRSSanglah.
• Bila ODHA memerlukan perawatan di RS, koordinasidilakukan dengan RS dan KPAD untuk memperolehkeringananbiaya(misalnyabiayatransfusedarah,dll).
• Bila ODHA meninggal dan keluarganya tidak ada, ataujauhdiluarBaliatausangatmiskin,koordinasidilakukandenganLSMlaindanKPAD.
2. BERKESINAMBUNGAN• Sepertitelahdiuraikanpadanomer-1diatasbahwalayanan
padaODHAdilakukanolehKlinikAmerthasejak pasien masihtampaksehatwalafiatsampaimerekadikubur(bilameninggal).Periodewaktuinibiasberlangsungbertahun-tahun.
3. KOORDINATIF & KOLABORATIF• Seperti diuraikan di Nomer-1 di atas, bahwa untuk
memberikanpelayananpadaODHA(pasienAIDS),KlinikAmertha melakukan koordinasi dan kolaborasi denganbanyak pihak, antara lain:- Para educator di lapangan untuk melaksanakan
pencegahanprimer.- DenganDKTdalamhalpemasaransocialkondom.- DenganKPADdalamhalbantuankondom- DenganBLKdalamhalpemeriksaan/testHIV- DenganProdia dalam hal pemeriksaan lab lain (CD4,
SGPT,SGOT,dll)- DenganRotary Clubuntukmendapatkanbiaya-biaya
pemeriksaanLab
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
28
- DenganLSM lain(BaliPlus,dll)dalamhalmemberdukungansocial,danpsikologiskepadaODHA
- Dengan keluarga ODHA untuk memberikandukungan kepatuhan pengobatan (sebagai PMO)lihat contoh perjanjian dan tanda tangan PMO
- Dengan petugas lapangan untuk melakukan homevisit bila ada yang lupa minum obat atau memberkonseling/perawatandirumahnya
- DenganRSuntukmendapatkanARV- Dengan LSM lain, KPAD, dll bila ada ODHA
meninggaldanterlantar- Denganpihakpenjara(LP)biladaodhadiLP- Dengan KPAD, LSM lain dan masyarakat bila ada
stigma/diskriminasiterhadapODHA- KESIMPULAN: BANYAK SEKALI KOORDINASI
DAN KOLABORASI YANG PERLU DILAKUKANUNTUKCST(care,supportdantreatmentodha)
4. MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN• Padapenjelasandiatas,tampakdenganjelasbahwayang
utamadilakukanolehKlinikAmerthaadalahupaya-upayapreventionmulaidarieducationdilapangandandiklinik,layanan kondom, screening IMS, VCT, profilaksis OI (opportunisticinfection),dukunganpsikologisdansocial.
5. FAMILY & COMMUNITY ORIENTED• Dariuraian-uraiandiatasjugasudahjelastampakbahwa
dalampenangananODHA,banyakmelibatkanperansertakeluargadanmasyarakat
• Bila suami HIV+, maka konseling harus ditawarkankepada istrinyadalamupayauntukmencegahpenularankeistridanmencegahpenularandariibukebayidilasiibunantinyamenjadihamil.
29
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
• Bila seseorang dijumpai mengalami IMS maka pasanganseksualnya juga harus diberikan konseling agar tidak terjadi fenomena pingpong.
• Dalam pengobatan ARV, 100% memerlukan dukungan keluarga karenaARV harus diberikan seumur hidupnyadanbilabeberapakalisajaARVlupadiminummakavirusmenjadikebaldanpengobatanmenjadigagal.Bukansajapengobatan menjadi gagal, tetapi bila HIV yang kebaltersebutmenularkepadaoranglain,makaoranglaintersebutjuga menjadi kebal terhadap ARV. KESIMPULAN: BILA KEPATUHAN (ADDHERENCE ATAU COMPLIANCE)TIDAK BISA TERLAKSANA MAKA KEKEBALAN HIVAKANMENJADIANCAMANGLOBAL
• Untuk itu, secara berkala dilakukan pertemuan denganODHA dan PMO agar mereka bias saling memberdukunganuntukmengurangikejadianlupaminumobat
• Dukungan masyarakat sekitar juga amat diperlukanuntukmenghindaristigmadandiskriminasipadaODHA.BilaterjadistigmamakaODHAakan“sembunyi”daniniakanlebihmenyulitkanupaya-upayapencegahan.KarenastigmamakamerekatidakberanitestHIV.Bilatidakberanitest HIV maka kita dan juga mereka tidak tahu dirinyasudahmengidapHIV.MerekabiasterusmenularkanHIV-nya.
• Pengurangan stigma baik pada ODHA maupunkeluarganya dilakukan oleh Klinik Amertha denganmember penyuluhan-penyuluhan di banjar. Penyuluhanjuga dilakukan oleh LSM lain dan juga melalui media(Koran,TV,radio,dll)
6. PERSONALDari semua uraian di atas, dengan jelas kelihatan bahwa
yangdilakukanolehKlinikAmerthaadalah“mengobati pasien sebagai person”,aliassebagai“manusia”
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
30
Bukan“AIDS”nyasajayangdilihat.Bukan“IMS”nyasajayangdilihattetapi“manusianya”(baikaspekmedis,psikologis,socialdanekonomisnya).Bahkanjugakeluarga,lingkungandanmasyarakatdisekitarnya.
31
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
BAB 5PENYULUhAN KESEhAtAN mASYARAKAt
Tujuan Intruksional Umum1. Mahasiswamampumelaksanakanpenyuluhankesehatan
bagimasyarakat.
Tujuan Intruksional khusus1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah untuk
penyuluhankesehatanmasyarakat.2. Mahasiswamampumenyusunproposaluntukpenyuluhan
kesehatanmasyarakat.3. Mahasiswamampumelaksanakanpenyuluhankesehatan
bagimasyarakat.4. Mahasiswa mampu menyusun laporan penyuluhan
kesehatanbagimasyarakat.
1. Masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi olehmasyarakat?
2. Siapayangmenjadisasaran?3. Materi penyuluhan apa yang sesuai dengan masalah
kesehatanyangsedangdihadapiolehmasyarakat?4. Apaoutputyangdiharapkan?
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter muda
tujuan Pembelajaran Dokter muda
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
32
Algoritme Umum
Penyusunan proposal PKM
Pengurusan ijin PKM
Koordinasi dengan instansi dan aparat terkait
Penyuluhan
Identifikasi masalah PKM
Pelaksanaan PKM
Pelaporan
Penjabaran Prosedur
1. Penduduksasaranyangdiberikanharusdalamkelompokbukanindividu
2. Penduduk sasaran adalah penduduk yang belum sakitsepertimasyarakatumum,ibubalita,remaja,anaksekolah,pasanganusiasubur,wanitausiasubur,dll
3. Metode PKM yang dipakai harus disesuaikan dengantujuanyangingindicapai
4. Penyuluhan kebanyakan dilakukan di luar gedung puskesmassepertibalaibanjar,sekolah,posyandu,dll.
33
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
MATERIPENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Setiap program kesehatan dikembangkan dengan tujuanuntuk memecahkan masalah kesehatan.Masa-masa kesehataninitimbulbukansaiakarenakumanpenyakit,tetapijugakarenaperilakumanusianya.
Berjangkitnya muntah berak bukan saja karena kumanVibrio Cholera, tetapi karena kebiasaan orang mengunakansungaiuntukbuangairbesar,gosokgigi,cucimakanan,danlainsebagainya.Oleh sebab itu Program Penanggulangan MasalahKesehatan harus mencakup aspek edukatip yang menanganiperilakunyadanaspekmedisteknisyangmelakukanpenanganepidemiologis.
Mengingatapayangtelahdikemukakandiatas,penyuluhanKesehatankerananyamerupakanbagianyangtidakterpisahkandarisetiapprogram.Setiappetugaskesehatanyangberhubunganlangsungdenganmasyarakat,dalamhalinipetugasPuskesmas,mempunyai tugas penyuluhan.Untuk dapat melaksanakanfungsinyadenganbaik,setiappetugasPuskesmasharusmemilikipengetahuan dan ketrampilan di bidang medis teknis serta dibidangpenyuluhan.
PENGERTIAN DAN KEBIJAKAN
1. PENGERTIAN Penyuluhan Kesehatan merupakan suatu proses belajar
untuk mengembangkan pengertian yang benar dansikapyangpositifdari individuataukelompokterhadapkesehatanagaryangbersangkutanmenerapkancarahidupsehat sebagai bagian dari cara hidupnya sehari-hari ataskesadarandankemauannyasendiri.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
34
2. KEBIJAKAN2.1 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat merupakan
tanggung jawab pemerintah dan masyarakat sertamerupakan bagian yang tak terpisahkan dari setiapprogramkesehatan.
2.2 Penggunaan berbagai saluran media komunikasiditingkatkan dengan memperhatikan kepentingankeserasian dan keterpaduan informasi, melaluikoordinasiantarsector-sektoryangberkaitan.
2.3 Pengembangan penggerakan dan pembinaankemampuan masyarakat untuk berswasembada dibidang kesehatan dilakukan melalui pendekatanedukatif.
2.4 Penyuluhan kesehatan harus menjadi bagian integral/tak terpisahkan dari setiap jenis dan tingkatanpendidikan.
2.5 Pembinaan aparatur Penyuluhan KesehatanMasyarakat ditingkatkan agar mampu mengelolaprogram, mengadakan alih teknologi dan membinapenerapanteknologipenyuluhanyangtetapguna.
2.6 Dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakatpembinaan kelompok sasaran diutamakan bagigolonganwanitadangenerasimuda.
TUJUANDANSASARAN- TUJUAN Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong
dirisendiridalambidangkesehatandenganmelaksanakancara hidup sehat dan dapat berperanserta aktif dalamupayakesehatan.
- SASARAN Sasaran dari kegiatan pokok program penyuluhan
kesehatandiserasikandengansasaranprogramkesehatanyangditunjang.
35
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
KEGIATANPENYULUHANKESEHATAN1. PUSKESMAS Melaksanakan kegiatan penyuluhan di Puskesmas, tidak
sekedarmerupakankegiatanpenyampaianinformasisaja,tetapihendaknyamerupakansuaturangkaiankegiatanyangterencanadanberkesinambungan.Olehkarenaitu,kegiatanpenyuluhan kesehatan perlu dikembangkan berdasarkanlangkah-langkah poko sebagai berikut :1. Mengenaldanmenetapakanmasalah2. Analisamasalahsecaraedukatif3. Menentukansasaranpenyuluhan4. Menentukan tujuan penyuluhan5. Menentukanstrategipenyuluhan6. Menentukanisipenyuluhan7. Menentukanmetodedantempatpenyuluhan8. Menentukanmediapenyuluhan9. Menyusunrencanajadwalpelaksanaan10. Membuatrencanapenilaian
Secaralebihterperinci,kesepuluhlangkahpokotersebutdapat diuraikan sebagai berikut :
LANGKAH1Mengenal dan menetapkan masalah :Untukdapatmengenalmasalahkesehatanyangadadi
wilayahkerjapuskesmasdiperlukandata.Dalamgarisbesarnyadata yang diperlukan mencakup :
1.1 Data Umum anatara lain :- keadaan geografis dan musim- keadaanpenduduk(jumlah,penyebaran,kepadatan)- pendidikan (jumlah sarana pendidikan, tingkat
pendidikan)- keadaanekonomi
-danlain-lain
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
36
1.2 Data kesehatan antara lain meliputi :- angkakesakitan- angkakematian- angkakelahiran- keadaangizi(beratdantinggibadananak)- jenis-jenispenyakittertentu- danlain-lain
1.3 Data perilaku anatara lain tentang :- angkakunjungankepuskesmas- polakomunikasi- polakepemimpinan- jumlahkaderkesehatan- polamakan- kebiasaanbuangairbesar,danlain-lain
Data-data tersebut diatas dapat diperoleh melalui :- Statistikyangsudahada,baikdikantorKecamatan,
Kelurahan/DesaataupundiPuskesmassendiri.- Laporan-laporanpetugaslapangan.- Pengamatan terhadap masalah kepercayaan, sikap,
tingkahlakuberbagaikelompokmasyarakat.- Pembahasanbersamadenganteman-temansekerjadi
Puskesmastentangmasalahkesehatan.
Dariupayapengumpulandata-datatersebutdiatas,akandiketahuibeberapamasalahkesehatanyangadadiwilayahkerjaPuskesmas, misalnya :
- Banyaknyapenderitamuntahmencret(diare)- Pertambahanpendudukyangterlalucepat.- Adanyaendemikoleradengankadang-kadangtimbul
wabah.- danlain-lain.
37
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Seringkaliditemukanlebihdarisatumasalah.Dalamhaliniperluadanyaupayauntukmenyusunprioritasmasalahsehinggapermasalahanitudalamdiselesaikansecarabertahap.
Dalam menyusun prioritas masalah, tentu tidak asalmemilihsaja.Haliniharusdikerjakanberdasarkanpertimbangan-pertimbangan yang mantap. Dalam menyusun prioritas, dapatdipergunakan pertimbangan-pertimbangan antara sebagaiberikut :
- Beratnya masalah : Apakahmasalahtersebutmengakibatkankematian? Kalauya,apakahdalamwaktusingkat? Apakahmasalahinimenimpasebagianbesarmasyarakat
atauhanyasebagiankecilsaja? Dansebagainya.
- Kelompok masyarakat yang diserang : Kelompokmasyarakatmanayangbanyakdiserang,apakah
hanyaanak-anakBALITA,atauibu-ibuataugolonganusiaproduktip,dansebagainya.
- Distribusi geografinya : Apakah masalah ini terdapat merata di seluruh wilayah
atauhanyatempat-tempattertentusaja.Dansebagainya.
Jadi misalnya dari beberapa masalah kesehatan yangada, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,muncullah masalah penyakit muntah mencret (diare) sebagaiprioritasyangpertama.
LANGKAH2Analisa masalah secara edukatif :Masalahyangditetapkansebagaiprioritas,merupakanmasalahyangakanditanggulangimelaluikegiatanpenyuluhan.Karenaitu
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
38
masalahinidianalisasecaraedukatif,agarkegiatanpenyuluhanyangakandikembangkanbenar-benarsesuaidengankebutuhanprogram(masalahkesehatan).Analisa secara edukatif merupakan upaya penelitian terhadapsegiperilakudaripadamasalahkesehatan.Inimerupakanlangkahpenting dalam mengembangkan kegiatan penyuluhan, karenatujuan penyuluhan pada dasarnya diarahkan pada perubahanperilaku.
Beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalammelakukan analisa edukatif, adalah :
2.1 Mempelajari penyebab langsung :Pelajariapapenyebablangsungdarisatumasalah,misalnya
kolera oleh kuman, bukan oleh setan : buta ayam oleh kekurangan vitaminA,bukanolehayam,dsb
.2. Mempelajari perilaku sebagai penyebab tidak langsung :.2.1.Perilaku perorangan/masyarakat yang membantu
timbuldanmeyebarnyamasalah..2.2.Kelompokmasyarakatyangberperilakusepertiyang
disebutkanpada2.2.1.2.3.Latar belakang perilaku yang membantu timbul
dan menyebarnya masalah : yaitu mengapa mereka berperilakudemikian.
.2.4. Perilaku perorangan/masyarakat yang diharapkan akan bias mengurangi timbul dan menyebarnyamasalah.
.2.5.Kelompok masyarakat mana yang diharapkanberperilaku seperti yang disebutkan pada 2.2.4.
.2.6.Hambatan-hambatan yang akan dihadapi olehkelompok masyarakat yang bersangkutan untukmerubahperilakunyasaatinimenjadiperilakuyangdiharapkan.
.2.7.Hal-halyangdapatmembantuterjadinyaperubahanperilakuyangdiharapkan.
39
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
.3. Mempelajarikeadaansarana.3.1.Saranaapasajayangdimilikiolehmasyarakatyang
bias dipergunakan oleh masyarakat/peroranganuntukterjadinyaperubahanperilaku.
.3.2.Sarana apa saja yang ada pada institusi/lembagapemerintahan ataupun non pemerintah yangbias dipergunakan oleh masyarakat untuk usahaperubahanperilaku.
.4. Mempelajari keadaan ketenagaan.4.1. Macam-macam kategori petugas kesehatan yang ada
di Puskesmas yang bias dimanfaatkan/dilibatkandalampenyuluhan.
.4.2. Tugas pokok masing-masing petugas
.4.3. Latihan yang pernah diterima di bidang penyuluhan olehmasing-masingpetugas
.5. Mempelajari pengalaman masyarakat terhadap program-program kesehatan sebelumnya, dan bagaimana sikapmereka terhadap pelayanan yang diberikan. Hal inipenting untuk dikerjakan, karena melalui kegiatan inidapatdipelajarikelemahandankekuatandaripengalamanyanglalu.
.6. Mempelajari sosial budaya dan ekonomi masyarakat, yangdalam garis besarnya meliputi :.6.1.Tingkatpendidikan(biasbaca,butahuruf,dll).6.2.Tingkatkemampuanekonomi.6.3.Norma-normasetempat.6.4. dan lain-lain
LANGKAH3.Menentukan sasaran penyuluhan :Sasaranprogramsasaranpenyuluhantidakselalusama
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
40
Missal : Sasaran program Immunisasi adalah anak-anak usia 3-14 bulanSasaranpenyuluhanadalhibu-ibu,tyerutamamerekayangmemilikianak-anakBALITA
Karena itu sasaran penyuluhan perlu ditentukan dengan jelas,agar penyuluhan yang dilaksanakan mencapai sasaran yangdiharapkan.
LANGKAH 4.Menentukan tujuan penyuluhan :
Dalammengembangkantujuanpenyuluhan,adabeberapapersyaratan umum yang harus dipenuhi, anatara lain :
4.1. Tujuan harus jelas.4.2. Tujuan harus dapat diukur.4.3. Tujuan harus realistis (dapat dicapai).4.4 tujuan harus dinyatakan dalam bentuk perilaku.
Karena harus dinyatakan dalam bentuk perilaku, makatujuan penyuluhan harus dituliskan dalam bentuk perubahandari aspek perilaku, yaitu pengertian/pengetahuan, sikap dantindakandarisasaranyangdituju.
LANGKAH5.Menentukan strategi penyuluhan :Menentukan, mendekatkan apa yang akan ditempuh dalammencapai tujuan penyuluhan, misalnya :
Tujuan penyuluhan ialah agar “Ibu-ibu BALITA”menumbangkananaknyasetiapbulansecarateratur.Dalamhalinimungkinstrategiyangdiambilialahmengembangkandahuluparapemukamasayrakatdananak-anaksekolahyangkemudiandiharapkanakanbiasmembinaparaibu-ibuBALITAagarmaumenimbangkananaknya.
41
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
LANGKAH6.Menetukan isi penyuluhan :Fungsi utama pemberian pesan kesehatan, adalah untukmembantu masyarakat mengembangkan pengertian, sikapdan kemampuan untuk membuat keputusan dan melakukantindakan yang tepat seperti yang diharapkan dan ditetapkandalamtujuanpenyuluhan.Karenaitu,isipesanpenyuluhanharusdikembangkan atas dasar tujuan yang ingin dicapai, denganmempertimbangkankeadaansasarandansituasiyangdihadapi.Pesanitusendirihendaknyamudahdipahamiolehsasaransertamudahuntukdiingat.Karenanyapesanjanganlahberbelit-belit.
Agar pesan mudah difahami, maka dianjurkan agar pesan :- singkat,- benar,- lengkap,- jelas.
LANGKAH7.Menetukan metode tepat dan waktu penyuluhan :Keberhasilan mencapai tujuan penyuluhan anatara lainditentukanpulaolehcarapenyampaianpesanyangtepat,karenaitumemilihcarapenyampaianyangbenardantepat,merupakansuatukeharusandalammengembangkankegiatanpenyuluhan.
Memilih dan menerapkan cara penyuluhan atau metodepenyuluhan yang tepat, tergantung kepada tujuan apa yangingindicapaiolehpenyuluhanyangakandilaksanakan.Dalammemilihcarapenyuluhan,tersedianyatenagadanfasilitasperludipertimbangkanpula.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
42
PENGETAHUAN SIKAP TINDAKAN/KETRAMPILAN TUJUAN UNTUKPERUBAHAN
1. Ceramah 1. Diskusi kelompok 1. Latihan sendiri 2. Kuliah 2. Tanya jawab 2. Bengkel kerja3. Tugas baca 3. Role playing 3. Demonstrasi4. Seminar 4. Film/slide 4. Eksperimen 5. Symposium 5. Video tape6. Konperensi 6. Radio7. Curah pendapat 7. Bimbingan dan penyuluhan
Khusus tentang tempat serta waktu penyuluhan dapatdisesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan. Dalam hal inipenyuluhan dapat dilaksanakan pada :- Ruangtunggu- Selamapendaftaran- Selamapemeriksaan- Selamapengobatan- Padawaktumintanasehat.
LANGKAH8Menentukan media penyuluhan :Media penyuluhan, merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari cara penyampaian/metode penyuluhan yangbaik.
Media penyuluhan berguna untuk :1. Menimbulkanminatbelajar2. Membantusasarnuntukmengertilebihbaik3. Membantusasarnuntukmengingatlebihbaik4. Membantu mengatasi masalah kesulitan bahasa
Skemadibawahini,membantulebihmenjelaskantentangperananalatperagabagiprosesbelajarmengajar.
43
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
PERANAN ALAT PERAGA
1. BELAJAR SENDIRI
2. BELAJAR DARI LINGKUNGAN
3. BELAJAR DARI MELIHAT/MENDENGAR
5. BELAJAR DENGAN GURU
6. BELAJAR DENGA GURU, ALAT-ALAT PERAGA, PENGALAMAN DLL
4. BELAJAR MENIRU DARI APA YANG DILIHAT DAN DIDENGAR
Dari skema tersebut di atas terlihat jelas, bahwa ruanglingkup hasil yang diperoleh dari cara belajar sendiri (no.1)terbatassekali(sedikitsekali)biladisbandingdenganhasilyangdiperoleh dari cara belajar dari lingkungan (no.2), misalnya.Demikianselanjutnya,carabelajarno.2memberikanhasilyanglebihkecilbiladibandingkandengancarabelajarno.3.
Sampai pada akhirnya, skema ini mengambarkan bahwacara belajar dengan guru, alat peraga, pengalaman (no.6)memberikanhasilyangmaksimal.
Dengandemikianmemilihmediayang tepat,merupakanhalyangakanmembantumempermudahuntukmencapaitujuanpenyuluhan.
Sebagaipedomandasardalammemilihmediapenyuluhan,dapatdipergunakanpertimbangandimanamediatersebutakandipergunakan,ataudimanapenyuluhanakandilakukan.
Sebagai contoh :Di rumah : - Flash-card- Flipchart- Bukuceritagambar
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
44
- Model- LeafletDi Instansi: - papan tulis- Flanelgraph- Poster- Chart- Boneka/wayang- Kotakgulungangambar(Scroll-Boxpicture)- Flipchart- Flashcard- Model- Bukuceritagambar- Leaflet
Di masyarakat :- Poster- Leaflet- Pamphlet- Flipchart- Flanelgraph- Spanduk- Sticker- Boneka/wayang
LANGKAH9.Menyusun rencana pelaksanaan :Setelah pokok-pokok kegiatan penyuluhan ditetapkan,
termasukwaktu,tempatdanpelaksanaannyamakadapatdisusunrencana-rencanapelaksanaanyangmencantumkandalamsuatudaftar sebagai berikut :
No Waktu KegiatanSasaran
Tujuan Isi Metode Alat Peraga Pelaksanaan Ket
Jenis Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
45
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
LANGKAH10.MembuatrencanapenilainDalammembuatrencanapenilain,adabeberapahalyangperlu
diperhatikanantaralain1. Apa yang akan dinilai, apakah tujuan penyuluhan atau
penilaianterhadapprosespelaksanaanpenyulihan. Baik penilaian terhadap hasil ataupun proses untuk
mencapai hasil harus didasarkan atas indicator (tolakukur)yangjelas.
2. Kapanpenilaianakandilakukan Dalam hal ini dapat ditempuh beberapa cara penilaian :
2.1. Penilaian rutin : Biasanya dilakukan dalam bentuk progress report
yangsejalandenganpelaksanaanprogramitusendiri2.2. Penilaian berkala : Misalnyasetiaptriwulanatau6bulansekali.2.3. Penilaian khusus : Yaitu penilaian yang dilakukan pada tiap saat yang
diperlukan.2.4. Penilaian akhir :
Yaitupenilaianyangdilakukanpadaakhirsuatuprogram.3. Yangmelakukanpenilaian,dapatberasaldaripihak luar
ataupihakyangmenyelenggarakanprogramitusendiri.4. Cara penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti :- pengamatan/observasi- survey- tanyajawabdanpertemuan- pertanyaandancheck-list- catatanlaporan- testsikap,pengetahuandanketrampilan- fotografi, film- pertemuanstaf
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
46
Pada dasarnya kesepuluh langkah tersebut diatas,merupakan pedoman pokok dalam mengembangkan kegiatanpenyuluhankesehatan.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentangcarapenyusunanrencanapenyuluhankesehatan,padahalamanberikutinidilampirkansuatucontoh.
47
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
BAB 6PENELItIAN KESEhAtAN mASYARAKAt
Tujuan Intruksional Umum1. Mahasiswa mampu melaksanakan penelitian kesehatan
bagimasyarakat
Tujuan Intruksional khusus1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah penelitian
kesehatanmasyarakat2. Mahasiswa mampu menyusun proposal penelitian
kesehatanmasyarakat3. Mahasiswa mampu menyusun alat ukur/kuesioner
penelitian4. Mahasiswa mampu melaksanakan pengumpulan data
penelitian5. Mahasiswamampumenganalisisdatapenelitian6. Mahasiswamampumenginterpretasikanhasilpenelitian7. Mahasiswamampumenyusunlaporanpenelitian
1. Apakahpertanyaanpenelitian?2. Siapasubyekpenelitian?3. Apametodesamplingyangdilakukan?4. Metode penelitian yang akan dilakukan?5. Apametodepengumpulandatayangdipakai?6. Apaanalisisdatayangakandilaksanakan?
Pertanyaan dan Kesiapan Dokter muda
tujuan Pembelajaran Dokter muda
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
48
Algoritme Umum
Penyusunan proposal penelitian
Pengurusan ijin penelitian
Pengumpulan data
Analisis data
Identifikasi masalah penelitian
Penyusunan alat ukur penelitian
Pelaporan
Penjabaran Prosedur
1. Penelitian dibuat mengikuti tahapan penelitian mulaidari identifikasi masalah penelitian, penyusunan proposalpenelitian,pengumpulandata,analisisdata,danpelaporan
49
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
DAFtAR PUStAKA
1. Nasution.1995.MetodeResearch(PenelitianIlmiah.EdisiII.PenerbitBumiAksara.Jakarta
2. Goh Lee Gan, Azrul Azwar. Sugito Wonodirekso. 2004. A Primer On Family Medicine Practice. SingaporeInternationalFoundation.PenangRoadSingapore
3. Alo Liliweri. 2007.Dasar Dasar Komunikasi Kesehatan.PenerbitPustakaBelajar.Yogyakarta
4. Rosmary McMahon, Elizabeth Barton, Maurice Piot. 1999. Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer. Penerbit BukuEGC.Jakarta.
5. BudimanChandra.2009.IlmuKedokteranPencegahandanKomunitas.PenerbitbukukedokteranEGC.Jjakarta
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
50
51
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN